Topik: volatilitas

  • Banggar ingatkan pemerintah tak naikkan tarif pajak kejar target 2026

    Banggar ingatkan pemerintah tak naikkan tarif pajak kejar target 2026

    Apalagi kondisi perekonomian rakyat sedang tidak baik-baik saja,

    Jakarta (ANTARA) – Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) mengingatkan pemerintah agar tidak menaikkan tarif pajak guna mengejar kenaikan target penerimaan perpajakan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

    Ketua Banggar DPR Said Abdullah menuturkan, terdapat kenaikan target perpajakan pada RAPBN 2026 menjadi sebesar Rp2.692,02 triliun dari target 2025 yang senilai Rp2.387,3 triliun.

    “Apalagi kondisi perekonomian rakyat sedang tidak baik-baik saja,” kata Said dalam rapat kerja dengan pemerintah yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.

    Meski mendukung kenaikan target penerimaan perpajakan tersebut, dirinya mengimbau agar Direktorat Jenderal Pajak maupun Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan tidak “berburu di kebun binatang”, tetapi harus “memperluas kebun binatang”.

    Dengan kata lain, Said menilai pemerintah perlu memperbesar skala usaha para pelaku usaha dan memperbanyak pelaku usaha agar memberikan sumbangan besar bagi penerimaan perpajakan.

    Menurutnya, dinamika perekonomian dan geopolitik saat ini cepat berubah, sehingga berdampak pada volatilitas pasar keuangan dan perekonomian.

    Untuk itu, diharapkan kebijakan ekonomi yang dikeluarkan harus cepat, luwes, dan menjawab persoalan.

    “Kebijakan fiskal dan moneter harus terintegrasi menjadi navigasi yang jelas dan jangan membuat keragu-raguan para pelaku ekonomi serta yang paling penting menjaga kepentingan nasional,” tuturnya.

    Di sisi lain, Said menyoroti berkurangnya dana Transfer ke Daerah dan Desa (TKDD) menjadi Rp650 triliun pada RAPBN 2026 dari Rp919 triliun pada 2025.

    Dia berpendapat penurunan dana TKDD sebesar Rp269 triliun itu berpotensi menghambat pelayanan publik dan pembangunan di daerah serta memaksa pemerintah daerah membuat berbagai kebijakan baru yang rentan menaikkan perpajakan daerah, yang pada akhirnya membebani rakyat.

    “Selain itu, penguatan anggaran dan fiskal daerah merupakan bagian dari mandat otonomi daerah yang ada di konstitusi kita,” ungkap Said.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ekonomi Israel Kuartal II/2025 Terpuruk akibat Perang dengan Iran

    Ekonomi Israel Kuartal II/2025 Terpuruk akibat Perang dengan Iran

    Bisnis.com, JAKARTA — Perekonomian Israel anjlok pada kuartal II/2025 setelah perang 12 hari dengan Iran membuat banyak sektor usaha lumpuh total.

    Melansir Bloomberg pada Senin (18/8/2025), Biro Pusat Statistik Israel melaporkan produk domestik bruto (PDB) terkontraksi 3,5% secara tahunan (annualized) setelah disesuaikan musiman. Angka itu jauh di bawah proyeksi median pertumbuhan 0,2% dalam survei Bloomberg terhadap enam ekonom.

    Dampak terbesar perang tersebut terlihat pada konsumsi rumah tangga yang turun 4,1% dan pembentukan modal tetap bruto yang merosot 12,3%. PDB sektor bisnis bahkan terkontraksi 6,2%. Sementara itu, PDB per kapita turun 4,4% — terendah dalam setahun.

    Bank Sentral Israel sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan 3,3% untuk 2025, sementara Kementerian Keuangan pekan lalu memangkas targetnya menjadi 3,1%.

    Untuk mencapainya, perekonomian harus melesat pada paruh kedua tahun ini, di tengah rencana Israel melancarkan operasi merebut Kota Gaza dalam beberapa pekan mendatang guna mengalahkan Hamas.

    “Bank of Israel baru-baru ini memperkirakan ada kesenjangan PDB sekitar 4% dibandingkan tren pertumbuhan pra-perang, setara dengan sekitar 80 miliar shekel. Data hari ini semakin menjauhkan peluang menutup kesenjangan itu,” ujar Ronen Menachem, Chief Markets Economist Mizrahi Tefahot Bank.

    Meski demikian, menurut Menachem, data terbaru kecil kemungkinan memengaruhi keputusan suku bunga bank sentral pada Rabu (20/8/2025) mendatang, mengingat kondisi luar biasa akibat operasi militer terhadap Iran serta kecenderungan bank sentral untuk tidak bergantung pada data kuartalan semata, terutama di masa penuh volatilitas.

    Israel melancarkan serangan mendadak ke Iran pada 13 Juni lalu dengan target program nuklir dan fasilitas militer yang dianggap sebagai “ancaman eksistensial.” Iran membalas dengan rentetan serangan rudal balistik yang memaksa banyak warga Israel berlindung.

    Operasi tersebut berpotensi membuat sekitar 1 juta warga Palestina mengungsi dan memaksa pengerahan puluhan ribu pasukan cadangan, yang semakin membebani ekonomi Israel.

  • Prediksi Harga Emas Pekan Depan, Siap Jual atau Beli? – Page 3

    Prediksi Harga Emas Pekan Depan, Siap Jual atau Beli? – Page 3

    Faktor geopolitik turut memengaruhi permintaan safe-haven. Ketegangan Rusia–Ukraina serta dinamika hubungan AS–Rusia memberi dorongan sesaat pada harga emas. Namun, kabar mengenai de-eskalasi atau peluang perdamaian cenderung menekan minat lindung nilai.

    Ke depan, pasar emas diperkirakan bergerak mengikuti data ekonomi AS yang akan segera dirilis, yakni indeks harga produsen (PPI), penjualan ritel, dan klaim pengangguran mingguan. Respons Dolar AS serta imbal hasil obligasi terhadap data-data ini akan cepat tercermin pada volatilitas emas.

    Selama harga emas berada di bawah US$3.450, strategi konservatif adalah tetap mempertahankan bias sell-on-rally di zona resistensi terdekat, sambil memperhatikan level support bertahap menuju USD 3.300. Sebaliknya, penutupan harian di atas USD 3.450 bisa menjadi sinyal bagi pasar untuk menguji kembali level USD 3.500.

  • Menelisik dwilogi pidato Presiden Prabowo

    Menelisik dwilogi pidato Presiden Prabowo

    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga/app/rwa/aa.

    Menelisik dwilogi pidato Presiden Prabowo
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 16 Agustus 2025 – 15:42 WIB

    Elshinta.com – Tanggal 15 Agustus 2025 akan dikenang sebagai hari ketika sebuah dwilogi politik dipentaskan di panggung kenegaraan.

    Yang terjadi pada hari itu bukan sekadar dua pidato yang kebetulan disampaikan pada hari yang sama, terapi sebuah narasi utuh yang disajikan dalam dua babak.

    Babak pertama, pidato kenegaraan di pagi hari, adalah deklarasi perang ideologis terhadap sebuah sistem yang mapan. Babak kedua, pidato pengantar RAPBN 2026 di sore harinya, adalah pengungkapan “mahar fiskal” senilai Rp3.786,5 triliun untuk mendanai perang tersebut.

    Inilah cetak biru sebuah pertaruhan raksasa, sebuah proyek restrukturisasi nasional yang paling ambisius dalam sejarah Republik Indonesia.

    Babak pertama dibuka dengan diagnosis tajam tentang penyakit kronis bangsa, yaitu sebuah sistem di mana, menurut Presiden, “yang menikmati pertumbuhan ekonomi kita hanya segelintir orang saja”.

    Presiden secara terbuka mengkritik praktik “serakahnomics” yang disebutnya dilakukan oleh “para pengusaha yang mengejar keuntungan sebesar-besarnya dengan menipu dan mengorbankan rakyat Indonesia”.

    Resep yang ditawarkan adalah kembali ke Pasal 33 UUD 1945, sebuah seruan untuk merebut kembali kedaulatan ekonomi.

    Namun, narasi heroik ini menyederhanakan masalah. Apakah problem utamanya hanya keserakahan segelintir pihak, atau justru kegagalan sistemik negara dalam menciptakan regulasi yang adil dan pengawasan yang efektif? Tanpa amunisi, sebuah deklarasi perang hanyalah teriakan hampa.

     

    Amunisi Triliunan Rupiah

    Amunisi itu terungkap di babak kedua. Di sinilah visi diterjemahkan menjadi angka-angka yang monumental. Mesin fiskal negara secara terang-terangan diarahkan untuk mendanai revolusi ini.

    Tiga alokasi anggaran terbesar menjadi tiang pancangnya: Rp757,8 triliun untuk Pendidikan, Rp402,4 triliun untuk Ketahanan Energi, dan Rp335 triliun untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Angka-angka ini bukan sekadar belanja rutin, melainkan investasi langsung pada rakyat yang dirancang sebagai antitesis dari sebuah sistem yang dinilai tidak merata.

    Namun, besarnya alokasi ini juga membuka pintu bagi potensi inefisiensi dan penyelewengan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pertarungan untuk mewujudkan ekonomi berkeadilan dieksekusi dengan presisi anggaran. Instrumen yang dipilih, meskipun menantang, menunjukkan keberanian untuk melakukan intervensi langsung.

    Visi memotong rantai distribusi diwujudkan dengan dukungan bagi 80.000 Koperasi Desa Merah Putih. Langkah ini menjadi langkah strategis yang, dengan pengawasan digital dan partisipasi aktif masyarakat, dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal sejati, bukan sekadar menciptakan elite baru.

    Misi kedaulatan pangan yang didukung alokasi Rp164,4 triliun untuk memperkuat Badan Urusan Logistik (Bulog) dan menyalurkan subsidi pupuk, kini memiliki momentum untuk berhasil.

    Dengan memangkas birokrasi dan menerapkan sistem penyaluran langsung seperti yang telah dirintis, model lama yang rawan penyelewengan dapat diatasi.

    Setiap rupiah dalam APBN 2026 memang memiliki tujuan ideologis, dan dengan kemauan politik yang kuat, eksekusinya akan dikawal untuk mengatasi masalah klasik yang selama ini menghambat.

     

    Harga Sebuah Visi

    Setiap pertaruhan besar tentu datang dengan risiko. Harga dari ambisi ini adalah defisit anggaran sebesar Rp638,8 triliun. Bukan sekadar angka, defisit anggaran adalah beban utang konkret yang akan diwariskan kepada generasi mendatang, lengkap dengan bunga yang harus dibayar.

    Seluruh arsitektur megah ini berdiri di atas fondasi asumsi makroekonomi yang optimistis yaitu pertumbuhan 5,4 persen dan nilai tukar Rp16.500 per Dolar AS. Asumsi ini terasa sangat rapuh jika dihadapkan pada realitas volatilitas pasar global dan potensi capital flight sebagai respons atas kebijakan yang dianggap tidak ramah pasar.

    Pertanyaannya bukan lagi sekadar apakah asumsi ini akan tercapai, tetapi seberapa besar ruang fiskal yang tersisa untuk manuver jika salah satu asumsi ini meleset?

    Di sinilah letak momentum sesungguhnya: menggelontorkan dana triliunan bukan ke dalam sistem birokrasi yang pasif, melainkan sebagai katalisator untuk memaksakan perubahan.

    Ini adalah strategi shock therapy yang disengaja. Menyadari bahwa reformasi birokrasi adalah proses panjang, pemerintah justru menggunakan alokasi anggaran masif ini sebagai instrumen untuk mendobrak kemapanan dan mempercepat transformasi.

    Dengan kemauan politik yang kuat dari pucuk pimpinan, aparatur yang selama ini dianggap bagian dari masalah didorong untuk menjadi bagian dari solusi.

    Gelontoran dana ini, jika diiringi pengawasan ketat dan penegakan hukum tanpa kompromi, memiliki potensi besar untuk menjadi energi pendorong reformasi, bukan lagi bahan bakar bagi korupsi.

    Pada akhirnya, dwilogi pidato ini adalah momen di mana pemerintah Indonesia secara sadar memilih jalan terjal tapi transformatif.

    Ini bukanlah pertaruhan buta, melainkan sebuah kalkulasi strategis ‘high-risk, high-reward’. Kegagalan memang berisiko, tapi potensi keberhasilannya jauh lebih besar: sebuah lompatan kuantum menuju kemakmuran.

    Semua kartu –ideologis dan finansial– telah diletakkan di atas meja, bukan sebagai tanda kepasrahan, melainkan sebagai undangan bagi seluruh elemen bangsa untuk bergotong royong.

    Pertanyaannya kini bergeser, dari “apakah kita akan berhasil?” menjadi “bagaimana kita bersama-sama memastikan keberhasilan ini?”.

    Seluruh bangsa kini dipanggil untuk mengawal agar mahar triliunan ini benar-benar menjadi jembatan emas menuju kemakmuran sejati.

    Sumber : Antara

  • Xiaomi Jadi Raja HP di Indonesia & Asia Tenggara di Q2 2025

    Xiaomi Jadi Raja HP di Indonesia & Asia Tenggara di Q2 2025

    Jakarta

    Xiaomi kembali merajai pasar HP di Indonesia. Bahkan perusahaan besutan Lei Jun ini juga menguasai Asia Tenggara pada kuartal kedua (Q2) 2025, mengakhiri jeda empat tahun sejak terakhir menduduki posisi puncak pada Q2 2021.

    Hal tersebut tertuang dalam laporan terbaru Canalys. Disebutkan pasar ponsel pintar di Asia Tenggara turun tipis 1% year-on-year menjadi 25 juta unit, di tengah ketidakpastian tarif perdagangan dan volatilitas ekonomi yang memengaruhi daya beli konsumen.

    Xiaomi berhasil mengirimkan 4,7 juta unit, menguasai pangsa pasar 19% di Asia Tenggara dengan pertumbuhan 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Di Indonesia, Xiaomi juga mempertahankan dominasinya dengan pangsa pasar 21%.

    Menurut Canalys, ini didorong oleh penjualan kuat seri Redmi dan ekspansi saluran distribusi, baik melalui kanal langsung ke konsumen maupun kerja sama dengan operator. Sub-merek Poco mencatat kenaikan pengiriman lebih dari dua kali lipat, sementara seri premium Xiaomi 15 tumbuh 54% year-on-year, memperkuat posisi Xiaomi sebagai merek yang mampu menawarkan flagship berbiaya rendah sekaligus bersaing di segmen premium.

    Pasar HP Q2 2025 di pasar Asia Tenggara Foto: Canalys

    Wentao Zhao, Country Director Xiaomi Indonesia, menyampaikan bahwa kesuksesan tersebut tidak lepas dari hubungan yang kuat antara perusahaan dan penggunanya. “Setiap langkah kami, mulai dari inovasi teknologi, peluncuran produk, hingga perkuatan layanan purna jual, selalu berlandaskan pada pemahaman mendalam akan kebutuhan konsumen. Inilah yang membuat produk dan inovasi kami tetap relevan dan dipercaya,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi.

    Persaingan Ketat dan Tantangan Ekonomi

    Pasar HP Q2 2025 di pasar Asia Tenggara Foto: Canalys

    Di Asia Tenggara, Transsion menempati posisi kedua dengan 4,5 juta unit (pangsa pasar 18%), naik 17% berkat peluncuran agresif di segmen entry-level. Induk dari Infinix, Tecno dan Itel juga menduduki posisi kedua di Indonesia dengan pangsa pasar 20%.

    Samsung berada di urutan ketiga dengan 4,3 juta unit (17%), meskipun mengalami penurunan 3% year-on-year. Permintaan untuk model 5G Samsung, seperti Galaxy A06 5G dan A16 5G, tetap kuat di pasar seperti Vietnam dan Singapura. Di Indonesia, Samsung menduduki posisi ketiga dengan market share 18%.

    “Samsung juga memperkuat diversifikasi kanal dan posisi premium dengan memperluas strategi enterprise-nya, sebuah keunggulan yang berakar pada reputasinya sebagai mitra tepercaya bagi perusahaan besar dan sektor pemerintahan. Hal ini mencerminkan fokus Samsung yang semakin besar pada integrasi vertikal dan keterlibatan B2B, yang membedakannya dari para pesaing sekaligus mendukung ASP yang lebih tinggi dan membuka pendapatan lintas perangkat di luar kanal ritel tradisional.” ujar Le Xuan Chiew Manajer Riset Canalys.

    Pasar HP Q2 2025 di pasar Asia Tenggara Foto: Canalys

    Oppo dan Vivo melengkapi lima besar dengan pengiriman masing-masing 3,5 juta unit (14%) dan 2,8 juta unit (11%), namun keduanya mengalami penurunan signifikan, masing-masing 19% dan 21%, akibat persaingan ketat di segmen entry-level. Di Indonesia, keduanya berada di posisi yang sama dengan pangsa pasar masing-masing 14% dan 13%.

    Le Xuan Chiew menjelaskan bahwa ketegangan perdagangan AS-Tiongkok mengganggu rantai pasok, memengaruhi produksi dan ketersediaan stok di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Volatilitas mata uang, khususnya pelemahan dolar AS, juga memaksa vendor menyesuaikan harga dan menggelar promosi agresif.

    “Fleksibilitas dalam portofolio produk dan strategi kanal distribusi menjadi kunci keberhasilan di tengah kondisi pasar yang menantang,” kata Chiew.

    Strategi dan Peluang Baru

    Honor mencatat lonjakan pengiriman melampaui 1 juta unit di Q2 2025. Foto: Canalys

    Xiaomi dan Transsion mendominasi segmen harga rendah dengan harga kompetitif dan insentif perdagangan. Namun, beberapa merek berhasil menembus segmen premium.

    Honor, misalnya, mencatat lonjakan pengiriman 121% di Asia Tenggara, melampaui 1 juta unit berkat model seperti seri X9c dan 400. Vivo juga menunjukkan momentum di segmen menengah, dengan pengiriman seri V naik 92% year-on-year, menyumbang 21% dari total pengirimannya.

    Analis Senior Canalys, Sheng Win Chow, menyoroti peran platform e-commerce seperti TikTok Shop, yang kini memperluas kehadirannya di segmen elektronik.

    “TikTok Shop membuka peluang baru bagi vendor seperti Xiaomi dan Infinix untuk menjual model eksklusif online dengan harga kompetitif dan membersihkan inventaris lama melalui diskon agresif,” ujar Chow.

    Di Indonesia, Xiaomi memanfaatkan platform ini untuk memperkuat penetrasi pasar, mengikuti jejak kesuksesan Shopee dan Lazada di masa awal. Xiaomi memperluas jangkauan distribusinya melalui strategi omnichannel yang efektif.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Xiaomi Rilis Mesin Cuci Pintar Pertamanya di Indonesia”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Pemerintah Diminta Jaga Tren Kenaikan Produksi Minyak

    Pemerintah Diminta Jaga Tren Kenaikan Produksi Minyak

    Jakarta

    Pemerintah memaparkan produksi minyak berada di kisaran 600 ribu barel per hari (BOPD) dan mencatat rekor 608,1 ribu BOPD pada Juni dan Juli. Hal tersebut disampaikan pada Konferensi Pers Capaian Kinerja Semester I oleh Kementerian ESDM.

    Dengan capaian ini diharapkan rata-rata tahunan dapat melampaui target APBN 2025 sebesar 605 ribu BOPD.

    Data resmi Kementerian ESDM mencatat, lifting migas – gabungan minyak mentah dan gas bumi siap jual – pada Januari-Juni 2025 mencapai 1.754,5 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD) atau 109% dari target APBN sebesar 1.610 ribu BOEPD. Capaian ini menjadi yang pertama sejak 2008 di mana realisasi lifting melampaui target APBN.

    Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI, Mukhtarudin, memberikan apresiasi atas capaian sektor minyak dan gas (migas) nasional yang dipaparkan Kementerian ESDM. Menurut dia kondisi ini menunjukkan arah yang benar bagi ketahanan energi nasional.

    “Kinerja yang stabil di kisaran 600 ribu barel per hari, bahkan tembus 608 ribu pada Juni, adalah indikasi kuat bahwa kita berada di jalur yang tepat. Angka 608 ribu ini menjadi tolok ukur penting yang kalau bisa terus dipertahankan atau ditingkatkan, sangat mungkin mendorong rata-rata tahunan melampaui target APBN 605 ribu barel per hari,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (12/8/2025).

    “Tren ini membuktikan bahwa strategi optimasi lapangan, pemeliharaan fasilitas yang tepat waktu, serta koordinasi erat antara pemerintah, SKK Migas, dan KKKS mulai membuahkan hasil nyata,” tambahnya.

    Menurut dia tantangan natural decline sumur-sumur tua tidak ringan, tetapi dengan tren kenaikan ini, peluang untuk menjaga lifting di atas target APBN 2025 sangat terbuka. Yang perlu kita pastikan sekarang adalah keberlanjutan.

    “Itu berarti mempercepat proyek-proyek hulu migas, memaksimalkan potensi lapangan existing dengan teknologi seperti Enhanced Oil Recovery (EOR), dan memastikan program sumur rakyat yang akan mulai berproduksi Agustus benar-benar optimal. Potensi tambahan 10-15 ribu BOPD dari sumur komunitas akan menjadi penopang yang signifikan,” tambah Anggota Komisi XII DPR RI itu.

    “Fraksi Partai Golkar akan terus mendukung kebijakan fiskal dan regulasi yang pro-investasi, insentif bagi wilayah frontier dan deepwater, serta penyederhanaan perizinan. Tujuannya jelas: memastikan ketahanan energi nasional tetap kokoh di tengah agenda transisi energi dan volatilitas pasar global,” tegas legislator asal daerah pemilihan Kalimantan Tengah itu.

    Lifting minyak, yang hanya menghitung minyak mentah siap jual, rata-rata semester I 2025 berada di 602,4 ribu BOPD atau 99,5% dari target APBN sebesar 605 ribu BOPD. Produksi bulanan menunjukkan konsistensi di kisaran 600 ribu BOPD, dengan tren meningkat di bulan terakhir:

    Januari: 599,6 ribu BOPD (99,2% target)

    Februari: 598,5 ribu BOPD (99%)

    Maret: 602,9 ribu BOPD (99,8%)

    April: 602,4 ribu BOPD (99,7%)

    Mei: 567,9 ribu BOPD (94%) akibat shutdown pemeliharaan di beberapa lapangan besar

    Juni: 608,1 ribu BOPD (100,5%), tertinggi sejak 2008

    Lifting gas pada periode yang sama mencapai 1.199,7 ribu BOEPD atau 119% dari target APBN sebesar 1.005 ribu BOEPD, dengan 69% dimanfaatkan untuk kebutuhan domestik – meliputi industri, pembangkit listrik, jaringan gas rumah tangga, BBG, LNG, dan LPG – serta 31% diekspor sesuai kontrak.

    (kil/kil)

  • Harga Bitcoin Menuju 0.000, Platform Cloud Mining ProfitableMining Bantu Anda Hasilkan .000 dalam Dogecoin Setiap Hari

    Harga Bitcoin Menuju $120.000, Platform Cloud Mining ProfitableMining Bantu Anda Hasilkan $8.000 dalam Dogecoin Setiap Hari

    Dengan Bitcoin (BTC) yang kembali menjadi tren, seluruh pasar kripto memasuki gelombang antusiasme baru. Pada hari Kamis, analis Standard Chartered Bank, Geoff Kendrick, menyatakan bahwa prediksinya bahwa Bitcoin akan menembus $120.000 dalam waktu dekat “kini tampak sangat mungkin” dan bahkan mungkin “masih terlalu konservatif.”

    Prediksi ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan pasar tetapi juga membuka peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi industri pertambangan. Pada titik ini, platform penambangan awan ProfitableMining dengan cepat menarik perhatian luas. “Dogecoin (DOGE) Mining Plan” yang baru diluncurkan platform ini telah mencapai rekor imbal hasil harian hingga $8.000 bagi pengguna.

    Dengan proyeksi institusional yang lebih baik, Bitcoin kembali menjadi tujuan utama arus modal. Kendrick mencatat bahwa Bitcoin bukan lagi sekadar “aset berisiko” tetapi telah berkembang menjadi jembatan bagi investor global untuk beralih secara strategis dari aset keuangan tradisional. Ia menambahkan, “Saat ini, semuanya bergantung pada arus modal. Dan arus modal semakin cepat memasuki pasar kripto dalam berbagai bentuk.”

    Harga Bitcoin yang mendekati angka $120.000 tidak hanya menandakan peningkatan signifikan dalam penerimaan pasar arus utama, tetapi juga membuka keuntungan besar bagi industri pertambangan. Di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar, penambangan telah menjadi cara yang lebih proaktif untuk mengakumulasi aset.

    ProfitableMining: Memanfaatkan Nilai Jangka Panjang Aset Digital di Antara Pasar yang Menguat dan Pasar yang Merosot
    ProfitableMining secara eksplisit menyatakan bahwa periode volatilitas pasar adalah “jendela optimal” untuk mengakumulasi aset seperti Bitcoin dan DOGE. Platform ini mendorong pengguna untuk mengakumulasi posisi jangka panjang melalui penambangan awan, mempersiapkan siklus kenaikan berikutnya.

    Tidak seperti investasi pertambangan tradisional, yang sering kali membutuhkan puluhan atau bahkan ratusan ribu yuan, ProfitableMining memberi pengguna biasa solusi pertambangan efisien yang tidak memerlukan peralatan atau keterampilan teknis.

    Pengguna cukup mendaftar untuk menyewa sumber daya komputasi global untuk penambangan jarak jauh, menghilangkan kebutuhan untuk mengonfigurasi mesin penambangan, memasang catu daya, atau memelihara peralatan.

    Sorotan Utama: Mendefinisikan Ulang Pengalaman Pertambangan
    ProfitableMining mengoptimalkan pengalaman pengguna dan struktur pendapatan di berbagai dimensi, menciptakan platform penambangan awan terdepan di industri:

    🔒 Keamanan dan Kepatuhan

    Dilisensikan dan diatur oleh lembaga keuangan InggrisMenggunakan teknologi enkripsi tingkat militer dan dompet multi-tanda tangan untuk memastikan keamanan aset

    🧠 Komputasi Cerdas

    Memanfaatkan algoritma AI untuk mengoptimalkan efisiensi penambangan dan memaksimalkan keuntunganMenyediakan penambangan real-time yang transparan dan analisis pembayaran untuk analisis pendapatan yang jelas

    🌱 Hijau dan Rendah Karbon

    Seluruh platform menggunakan 100% energi berkelanjutan, sejalan dengan strategi pembangunan netral karbonMemungkinkan penambangan ramah lingkungan dan mendukung pengembangan blockchain ramah lingkungan

    💸 Hadiah Fleksibel

    Mendukung penyetoran dan penarikan untuk berbagai mata uang kripto (seperti XRP, DOGE, ETH, dan USDT)Keuntungan harian secara otomatis ditransfer ke dompet penggunaIntegrasi teknis mendorong penambangan multi-mata uang: Mulai satu klik untuk DOGE dan XRP
    Dalam peningkatan ini, ProfitableMining telah mengintegrasikan dukungan untuk XRP, DOGE, dan ETH. Dengan dukungan konsensus untuk berbagai mata uang kripto, pengguna dapat dengan cepat mengonfigurasi hashrate melalui antarmuka terpadu dan dengan mudah menerapkan strategi multi-aset.

    Di luar popularitas rantai utama Bitcoin yang terus berlanjut, mata uang kripto arus utama yang ringan seperti Dogecoin, berkat persyaratan hashrate yang relatif rendah, telah menjadi pilihan populer bagi banyak pengguna pemula. Data platform menunjukkan bahwa beberapa pengguna berkinerja tinggi dapat memperoleh lebih dari $8.000 dalam DOGE dalam satu hari.

    Jangan menunggu pasar menguat; penambangan awan telah menjadi titik masuk yang andal ke aset kripto.

    Dari harga Bitcoin yang diperkirakan mencapai titik tertinggi baru, hingga pergeseran aliran modal, hingga revolusi teknologi dalam penambangan ramah lingkungan, ProfitableMining menyediakan kepada pengguna di seluruh dunia jalur yang aman, efisien, dan patuh terhadap peraturan untuk pertumbuhan aset.

    Anda tidak perlu membeli mesin penambangan, menguasai keterampilan teknis yang rumit, atau menanggung risiko perdagangan pasar — cukup mendaftar dan pilih paket hashrate untuk memulai perjalanan pertumbuhan aset digital Anda.

    Mulailah sekarang untuk meraih kekayaan kripto dekade berikutnya dengan ProfitableMining. Kontrak pendapatan stabil baru adalah sebagai berikut:

    [Kontrak Pengalaman Pengguna Baru]: Investasi: $100, Total Laba Bersih: $100 + $7[Avalon Miner A1466]: Investasi: $1.300, Total Laba Bersih: $1.300 + $236,59[Penambang Bitcoin S21 XP]: Investasi: $4.900, Total Laba Bersih: $4.900 + $2.572,5[Penambang Bitcoin S21 XP]: Investasi: $7.700, Total Laba Bersih: $7.900 + $5.012,7[Penambang Bitcoin S21 XP]: Investasi: $13.000, Total Laba Bersih: $13.000 + $10.400[Avalon Airbox – 40 kaki]: Investasi: $28.000, Total Laba Bersih: $28.000 =USD + $23.800.
    Misalnya:

    Investasikan $28.000 untuk membeli kontrak [Avalon Airbox – 40ft] senilai $28.000 dengan jangka waktu 50 hari dan hasil harian 1,7%.

    Pendapatan pasif harian pengguna setelah pembelian berhasil = $28.000 × 1,7% = $476.

    Setelah 50 hari, pokok dan penghasilan pengguna adalah: $28.000 + $476 × 50 hari = $28.000 + $23.800 = $51.800.

    (Platform ini menawarkan berbagai kontrak dengan hasil stabil, yang dapat dilihat di Situs web Profitablemining .) Penghasilan tersedia keesokan harinya setelah membeli kontrak. Setelah saldo akun Anda mencapai $100, Anda dapat menariknya ke dompet Anda atau membeli kontrak tambahan.

    Keamanan dan Keberlanjutan
    Kepercayaan dan keamanan adalah hal terpenting dalam industri pertambangan. Profitable Mining memahami hal ini dan memprioritaskan keselamatan pengguna. Profitable Mining berkomitmen pada transparansi dan legalitas, memastikan investasi Anda terlindungi sehingga Anda dapat berfokus pada profitabilitas. Semua operasi penambangan menggunakan energi bersih, menjadikan penambangan awan netral karbon. Energi terbarukan melindungi lingkungan dan memberikan imbal hasil yang luar biasa, menjadikan peluang dan keuntungan dapat diakses oleh setiap investor.Melihat Masa Depan: Inovasi dan Peluang
    Blockchain, kontrak pintar, dan mata uang digital sedang merevolusi sistem keuangan global. Penambangan yang Menguntungkan berada di garda terdepan transformasi ini. Para pengadopsi awal telah berpartisipasi dalam gerakan yang mendefinisikan ulang nilai, pendapatan, dan peluang dunia. Masa depan keuangan tidak lagi eksklusif bagi kaum elit, tetapi terbuka bagi semua yang merangkul inovasi.

    Mata uang kripto memiliki potensi tak terbatas, dan penambangan awan dengan Profitable Mining adalah salah satu cara teraman dan paling menguntungkan untuk memanfaatkannya. Alih-alih menunggu tren pasar, investor cerdas dapat secara proaktif menghasilkan pendapatan pasif harian dan mengendalikan masa depan keuangan mereka.

    Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://profitablemining.com atau hubungi info@profitablemining.com.

  • Arah Bursa Saham AS Pekan Depan Dibayangi Data Inflasi AS

    Arah Bursa Saham AS Pekan Depan Dibayangi Data Inflasi AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Laju reli bursa saham Amerika Serikat (AS) akan diuji pekan depan dengan rilis data inflasi terbaru. Sejumlah investor menilai pasar ekuitas berpotensi mengalami koreksi setelah melesat ke rekor tertinggi.

    Melansir Reuters pada Minggu (10/8/2025), indeks acuan S&P 500 pada akhir perdagangan Jumat (8/8/2025) menguat lebih dari 8% sepanjang tahun ini dan berada di ambang level tertinggi sepanjang masa. Sementara itu, indeks teknologi Nasdaq Composite mencatat rekor baru, memulihkan penurunan yang terjadi usai laporan ketenagakerjaan yang lemah awal bulan ini.

    Sejumlah analis, termasuk dari Deutsche Bank dan Morgan Stanley, memperingatkan potensi koreksi setelah reli hampir tanpa hambatan dalam empat bulan terakhir mendorong valuasi saham ke level mahal secara historis. Periode ini juga memasuki musim yang kerap menjadi jebakan bagi pasar saham.

    Laporan indeks harga konsumen (CPI) AS untuk Juli, yang akan dirilis Selasa (12/8/2025), diperkirakan menjadi pemicu volatilitas. Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dapat meredam ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).

    “Saya rasa pasar sudah berada pada posisi siap terkoreksi. Ada banyak kekhawatiran yang terpendam di bawah permukaan,” ujar Dominic Pappalardo, Chief Multi-Asset Strategist di Morningstar Wealth. 

    Sejak menyentuh titik terendah tahun ini pada April, S&P 500 sudah melonjak 28%. Kekhawatiran investor akan resesi akibat tarif mereda setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan “Liberation Day” bulan itu, meskipun sempat memicu volatilitas ekstrem di pasar.

    Menurut data LSEG Datastream, S&P 500 kini diperdagangkan di level lebih dari 22 kali estimasi laba 12 bulan ke depan, jauh di atas rata-rata jangka panjang 15,8 kali, dan merupakan valuasi tertinggi dalam lebih dari empat tahun terakhir.

    Faktor musiman juga menjadi sorotan. Berdasarkan Stock Trader’s Almanac, dalam 35 tahun terakhir, Agustus dan September menjadi bulan dengan kinerja terburuk bagi S&P 500, dengan penurunan rata-rata masing-masing 0,6% dan 0,8%.

    “Kombinasi data tenaga kerja yang melemah dengan kekhawatiran inflasi akibat tarif bisa menjadi resep untuk terjadinya koreksi, terutama di kuartal III yang secara musiman lemah,” tulis Michael Wilson, Equity Strategist Morgan Stanley. 

    Meski begitu, dia tetap optimistis dalam jangka 12 bulan dan menyebut pihaknya akan membeli di saat harga turun. Survei Reuters memperkirakan CPI Juli naik 2,8% secara tahunan. Investor akan mengamati apakah tarif impor yang diberlakukan Trump memicu kenaikan harga, setelah laporan CPI Juni menunjukkan adanya dampak tarif pada sejumlah barang.

    Taruhan pasar atas pemangkasan suku bunga The Fed menguat setelah data tenaga kerja yang lemah, dengan Fed funds futures menunjukkan peluang lebih dari 90% bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga pada pertemuan September, dan setidaknya dua kali sepanjang tahun ini.

    Namun, skenario itu bisa terganggu jika CPI lebih tinggi dari perkiraan, sehingga membuat The Fed lebih berhati-hati memangkas suku bunga.“Kalau CPI menunjukkan pasar terlalu optimistis, volatilitas bisa meningkat.Tapi jika tidak lebih buruk dari perkiraan, ini bisa memperkuat keyakinan bahwa kita berada di titik balik kebijakan The Fed,” kata Angelo Kourkafas, Senior Investment Strategist di Edward Jones. 

    Prospek kenaikan tarif dan dampak ekonominya terus menjadi bayang-bayang bagi pasar. Meski demikian, indeks saham tetap mencetak rekor tertinggi. Kenaikan tarif impor dari puluhan negara mulai berlaku Kamis (7/8/2025), mendorong bea masuk rata-rata AS ke level tertinggi dalam satu abad. Trump juga mengumumkan rencana pengenaan tarif pada chip semikonduktor dan impor farmasi.

    China berpotensi menghadapi kenaikan tarif baru pada Selasa (12/8/2025) kecuali Trump memperpanjang gencatan dagang yang sudah ada. Matt Rowe, Senior Portfolio Manager di Man Group menyebut, pasar tampaknya mengabaikan potensi dampak negatif dari gesekan ini terhadap ekonomi.“Pasar sudah merasa nyaman dengan tarif seolah-olah itu bukan masalah, padahal menurut saya itu keliru,” ujarnya.

  • Giliran Paramadina Ragukan Data Pertumbuhan Ekonomi 5,12% dari BPS

    Giliran Paramadina Ragukan Data Pertumbuhan Ekonomi 5,12% dari BPS

    Bisnis.com, JAKARTA — Universitas Paramadina mempertanyakan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,12% secara tahunan atau year on year (YoY).

    Dalam keterangan resminya, Paramadina menilai data tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi riil perekonomian, di tengah lemahnya daya beli masyarakat, stagnasi konsumsi rumah tangga, pesimisme produsen, dan meningkatnya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah sektor industri.

    “Banyak kalangan tidak percaya, dan ini berpotensi bergulir menjadi bola liar yang merusak kredibilitas BPS,” tulis pernyataan Paramadina, Jumat (9/8/2025).

    Paramadina meminta BPS menjelaskan secara rinci metodologi dan asumsi perhitungan produk domestik bruto (PDB), termasuk sumber data, pembobotan sektor, serta metode estimasi. Lembaga itu juga mendesak adanya penjelasan atas kesenjangan antara data pertumbuhan ekonomi dengan indikator sektoral yang menunjukkan perlambatan.

    Selain itu, BPS diminta menegaskan komitmen menjaga independensi penuh dari intervensi pihak mana pun, agar data tetap menjadi cerminan realitas ekonomi dan bukan alat legitimasi politik.

    “Jika data yang dirilis tidak selaras dengan kenyataan di lapangan, kebijakan ekonomi nasional akan salah arah,” tulis Paramadina.

    Menurut mereka, revisi data merupakan hal wajar dan bagian dari proses akademis. Sebaliknya, menutup diri akan menjadikan statistik bergeser dari ranah akademik ke ranah politik, yang berisiko mengikis kredibilitas BPS.

    Paramadina juga mengajak ekonom, ilmuwan, dan akademisi untuk memantau kualitas data statistik nasional, mengingat hal tersebut menjadi pijakan penting menuju Indonesia maju dan sejahtera.

    Ikuti Celios hingga Indef

    Sebelumnya, Center of Economic and Law Studies (Celios) turut menyatakan keraguan atas data pertumbuhan ekonomi yang dirilis BPS. Bahkan, lembaga yang menaungi sejumlah ekonom seperti Bhima Yudhistira dan Nailul Huda itu menyurati Komisi Statistik PBB itu terkait dengan transparansi hingga independensi penghitungan data PDB oleh BPS untuk tiga bulan kedua 2025. 

    Berdasarkan dokumen yang dilihat Bisnis, surat tertanggal 8 Agustus 2025 itu ditujukan untuk Komisi Statistik PBB. Celios menyurati lembaga itu atas keprihatinan ihwal reliabilitas dan akurasi penghitungan pertumbuhan PDB Indonesia oleh BPS. 

    “Kami menulis surat ini untuk menyampaikan keprihatinan mendalam kami terkait meningkatnya jumlah inkonsistensi dan anomali yang ditemukan dalam data ekonomi nasional [PDB triwulan kedua 2025] yang baru-baru ini diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik [BPS],” demikian dikutip Bisnis, Jumat (8/8/2025). 

    Persoalan-persoalan ini, lanjut surat tersebut, khususnya berkaitan dengan penghitungan PDB, telah menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi, akurasi, dan independensi praktik statistik di Indonesia.

    Beberapa inkonsistensi pada data BPS itu, terang Celios, dinilai tidak merepresentasikan realitas ekonomi dalam negeri. Beberapa komponen utama PDB dinilai tidak terhubung dengan indikator utama, seperti pendapatan pemerintah, volatilitas data yang tidak dijelaskan serta kurangnya keterbukaan atas metodologi penghitungan. 

    Institute for Development of Economics and Finance (Indef) juga mempertanyakan data yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) terkait dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025. 

    Ekonom senior dan salah satu pendiri Indef, M. Fadhil Hasan, menilai bahwa konsensus proyeksi para ekonom maupun lembaga biasanya mirip dengan realisasi ekonomi atau hanya memiliki selisih tipis. Namun, anomali terjadi pada kuartal II/2025, ketika para ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi sekitar 4,8% tetapi realisasinya ternyata mencapai 5,12%.

    “Menimbulkan pertanyaan apakah ada metodologi yang harusnya diperbaiki atau disempurnakan, ataukah ada basis datanya, atau sebab-sebab lainnya yang membuat kita belum mengetahuinya secara pasti?” ujar Fadhil dalam diskusi publik yang berlangsung di kantor Indef, Jakarta pada Rabu (6/8/2025).

    Indef pun menelisik sejumlah data yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), mulai dari konsumsi sebagai komponen utama produk domestik bruto (PDB), investasi, ekspor, maupun sektor atau lapangan usaha. Namun, Indef merasa belum terdapat kejelasan dari data yang ada.

    Menurut Fadhil, BPS patut menjelaskan mekanisme pengambilan maupun pengolahan data, karena menurutnya data pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 tidak cukup mencerminkan kondisi riil di lapangan.

    Fadhil menjabarkan bahwa setidaknya terdapat 12 indikator utama perekonomian yang kurang sejalan dengan capaian tinggi ekonomi kuartal II/2025, mulai dari kinerja penjualan kendaraan bermotor, kinerja investasi, hingga maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Lemahnya penjualan mobil dan motor menurutnya mencerminkan konsumsi masyarakat kelas menengah-atas yang turun. Hal itu juga seolah mengafirmasi fenomena rojali, alias rombongan jarang beli yang belakangan menjadi perbincangan.

    Lalu, Fadhil juga menyoroti kondisi Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur yang masih kontraksi. Pada Juni 2025 atau akhir kuartal II/2025, PMI Manufaktur ada di level 49,60 alias masih kontraksi karena di bawah 50.

    Indikator lainnya adalah konsumsi rumah tangga yang masih lemah. Sebagai kontributor utama PDB, laju konsumsi rumah tangga masih lebih kecil dibandingkan pertumbuhan ekonomi.

  • Menlu Sugiono: Asean Harus  Bersatu Hadapi Fragmentasi Ekonomi Global

    Menlu Sugiono: Asean Harus Bersatu Hadapi Fragmentasi Ekonomi Global

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Sugiono menekankan pentingnya integrasi kawasan Asia Tenggara dalam menghadapi volatilitas global.

    Sugiono menjelaskan, Asean merupakan pusat integrasi kawasan, rantai pasok, dan dialog, sekaligus menjadi kekuatan penstabil di kawasan Pasifik yang semakin sarat persaingan. 

    Dia memaparkan, dengan populasi lebih dari 675 juta jiwa dan Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan hampir US$4 triliun, Asean menempati posisi sebagai ekonomi terbesar kelima di dunia. 

    Meski demikian, dia juga menegaskan pentingnya persatuan antara negara-negara kawasan. Apalagi, Asean tengah menghadapi ketidakpastian yang semakin tinggi, fragmentasi ekonomi global, serta melemahnya hukum internasional. 

    “Ukuran saja tidak berarti banyak jika Asean tidak bersatu dan berpikir strategis. Untuk menghadapi ketidakpastian itu, Asean harus memperkuat tekad agar tetap netral dan kredibel, bukan tersisih atau terpecah-belah,” jelasnya saat memberikan sambutan dalam Peringatan HUT Asean atau Asean Day ke-58 di Sekretariat Asean, Jakarta pada Jumat (8/8/2025).

    Dia melanjutkan, tahun ini, Asean akan mulai mengimplementasikan Visi 2045 yang telah disepakati dalam KTT Asean di Malaysia pada Mei 2025 lalu. Sugiono menuturkan, visi tersebut harus dapat diwujudkan melalui langkah-langkah nyata, bukan hanya sekadar menjadi aspirasi.

    Oleh karena itu, dia menyerukan seluruh negara anggota Asean, dan pemangku kepentingan terkait untuk konsisten menjalankan visi yang telah disepakati dengan komitmen penuh dan kemauan politik yang kuat. 

    “Jika Asean ingin tetap relevan, kita harus berinvestasi pada kapasitas kelembagaan untuk merespons krisis, memperkuat kerja sama ekonomi regional, mendorong transformasi digital, serta menangani ancaman lintas negara seperti perdagangan manusia, perubahan iklim, dan aksi kolektif,” kata Sugiono.

    Hal serupa juga diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Asean Kao Kim Hourn. Menurutnya, Asean lebih dari sekadar organisasi kawasan dan merupakan keluarga bangsa yang terikat oleh kepercayaan dan visi bersama untuk masa depan yang lebih baik. 

    “Kita tidak boleh menganggap remeh nilai-nilai yang telah mempersatukan kita selama hampir enam dekade. Kekuatan terbesar Asean bukan terletak pada kelembagaannya, melainkan pada komitmen yang tak tergoyahkan terhadap perdamaian, kerja sama, dan persatuan dalam keberagaman,” kata Kao.

    Kao melanjutkan, di tengah ketidakpastian, Asean harus tetap menjadi kekuatan yang stabil dan menenangkan, menyediakan ruang untuk dialog yang jujur, kerja sama praktis, dan berprinsip netral.

    Dia menuturkan, nilai-nilai tersebut membuat Asean mampu menjembatani konflik dan menemukan solusi optimal bahkan di tengah ketegangan di sekitar kawasan.