Topik: volatilitas

  • Manajemen PGN Dirombak, Arief Kurnia Dirut-Wamenkum Eddy Hiariej Komisaris

    Manajemen PGN Dirombak, Arief Kurnia Dirut-Wamenkum Eddy Hiariej Komisaris

    Jakarta

    PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang memuat satu mata acara utama, yakni perubahan jajaran direksi dan komisaris. Agenda tersebut disetujui 77,98% suara pemegang saham yang hadir dalam RUPSLB pada Rabu (27/8).

    Dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), RUPSLB menyepakati pengangkatan Arief Kurnia Risdianto sebagai Direktur Utama (Dirut) PGN. Selain itu, RUPSLB juga menyetujui pengangkatan Tony Setia Boedi Hoesodo sebagai Komisaris Utama (Komut) dan Komisaris Independen Perseroan.

    Di jajaran komisaris, terdapat Wakil Menteri dari Kabinet Merah Putih, yakni Edward Omar Sharif Hiariej. Diketahui, pria yang akrab disapa Eddy ini menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum (Wamenkum) di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Kepemimpinan PGN baru ini diharapkan dapat membawa PGN semakin solid dan lincah menghadapi tantangan-tantangan volatilitas perekonomian dan sektor energi, sejalan dengan peran utama Perseroan dalam menyalurkan gas bumi untuk seluruh sektor pelanggan dengan terus memperhatikan prinsip berkelanjutan.

    “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Dewan Komisaris dan Direksi yang telah mengantarkan PGN untuk mencapai kinerja terbaik dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, Kamis (28/8/2025).

    PGN berkomitmen melanjutkan pengembangan infrastruktur gas bumi yang terintegrasi dan menjangkau masyarakat. Inisiatif sejalan langkah dengan bisnis PGN yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah gas bumi bagi negara dan masyarakat.

    “Diversifikasi bisnis gas bumi juga akan terus berkembang untuk mengoptimalkan peran gas bumi dalam rangka percepatan transisi energi menuju Net Zero Emission. Dukungan dari Pemerintah dan seluruh stakeholder akan memperkuat PGN untuk mencapai target-target pemanfaatan gas bumi untuk ketahanan energi nasional,” tutupnya.

    Susunan Komisaris dan Direksi PGN

    Komisaris

    Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Tony Setia Boedi Hoesodo
    Komisaris: Edward Omar Sharif Hiariej
    Komisaris: Rambe Kamarulzaman
    Komisaris: Thanon Aria Dewangga
    Komisaris Independen: Conny Lolyta Rumondor
    Komisaris Independen: Widjono Hardjanto

    Direksi

    Direktur Utama: Arief Kurnia Risdianto
    Direktur Keuangan: Catur Dermawan
    Direktur Komersial: Aldiansyah Idham
    Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis: Mirza Mahendra
    Direktur Infrastruktur dan Teknologi: Hery Murahmanta
    Direktur Manajemen Risiko: Eri Surya Kelana
    Direktur SDM dan Penunjang Bisnis: Rachmat Hutama

    Tonton juga Video: Anugerah Ekonomi Hijau: PGN hingga Wuling Sabet Kategori Program Ramah Lingkungan

    (ara/ara)

  • RUPSLB PGN Pilih Pengurus Baru, Perkuat Strategi di Ekosistem Gas Bumi

    RUPSLB PGN Pilih Pengurus Baru, Perkuat Strategi di Ekosistem Gas Bumi

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Rabu (27/08/25) di Kantor PGN, Jakarta dengan agenda tunggal Perubahan Pengurus Perseroan.

    Keputusan RUPSLB yang berdasarkan sekitar 77,98 % dari hasil pemungutan suara pemegang saham yang hadir, menetapkan perubahan pengurus Perseroan sebagai berikut:

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Tony Setia Boedi Hoesodo
    Komisaris : Edward Omar Sharif Hiariej
    Komisaris : Rambe Kamarulzaman
    Komisaris : Thanon Aria Dewangga
    Komisaris Independen : Conny Lolyta Rumondor
    Komisaris Independen : Widjono Hardjanto

    Direksi

    Direktur Utama : Arief Kurnia Risdianto
    Direktur Keuangan : Catur Dermawan
    Direktur Komersial : Aldiansyah Idham
    Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Mirza Mahendra
    Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Hery Murahmanta
    Direktur Manajemen Risiko : Eri Surya Kelana
    Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Rachmat Hutama

    “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Dewan Komisaris dan Direksi yang telah mengantarkan PGN untuk mencapai kinerja terbaik dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Fajriyah Usman selaku Corporate Secretary PGN.

    Formasi kepemimpinan PGN yang baru diharapkan dapat menahkodai PGN untuk semakin solid dan lincah dalam menghadapi tantangan-tantangan volatilitas perekonomian dan sektor energi. Peran utama PGN dalam menyalurkan gas bumi untuk seluruh sektor pelanggan tentunya terus berkelanjutan.

    PGN juga berkomitmen melanjutkan pengembangan infrastruktur gas bumi yang terintegrasi demi keterjangkauan masyarakat dengan gas bumi. Inisiatif baru mengiringi langkah PGN dalam menjalankan core bisnis, dengan harapan dapat memberikan added value gas bumi bagi negara dan masyarakat.

    “Diversifikasi bisnis gas bumi juga akan terus berkembang untuk mengoptimalkan peran gas bumi dalam rangka percepatan transisi energi menuju Net Zero Emission. Dukungan dari Pemerintah dan seluruh stakeholder akan memperkuat PGN untuk mencapai target-target pemanfatan gas bumi untuk ketahanan energi nasional,” tutup Fajriyah.

  • Resmi Dirombak, Ini Daftar Direksi & Komisaris Terbaru PGN

    Resmi Dirombak, Ini Daftar Direksi & Komisaris Terbaru PGN

    Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten milik BUMN, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) telah merubah susunan pengurus perusahaan sektor migas tersebut melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Rabu, 27 Agustus 2025.

    Keputusan RUPSLB tersebut telah kuorum atau memperoleh hasil pemungutan suara sebesar 77,98% yang selesai pada pukul 20:44 WIB.

    Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman mengatakan, formasi kepemimpinan PGN yang baru diharapkan dapat menahkodai PGN dalam menghadapi tantangan-tantangan volatilitas perekonomian dan sektor energi. Apalagi, peran utama PGN dalam menyalurkan gas bumi untuk seluruh sektor pelanggan tentunya terus berkelanjutan.

    “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Dewan Komisaris dan Direksi yang telah mengantarkan PGN untuk mencapai kinerja terbaik dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).

    Ia menambahkan, harapannya pengurus yang baru juga berkomitmen melanjutkan pengembangan infrastruktur gas bumi yang terintegrasi demi keterjangkauan masyarakat dengan gas bumi.

    “Diversifikasi bisnis gas bumi juga akan terus berkembang untuk mengoptimalkan peran gas bumi dalam rangka percepatan transisi energi menuju Net Zero Emission. Dukungan dari Pemerintah dan seluruh stakeholder akan memperkuat PGN untuk mencapai target-target pemanfatan gas bumi untuk ketahanan energi nasional,” tutup Fajriyah.

    Berdasarkan hasil RUPSLB, berikut perubahan pengurus Perseroan yang baru:

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Tony Setia Boedi Hoesodo
    Komisaris : Edward Omar Sharif Hiariej
    Komisaris : Rambe Kamarulzaman
    Komisaris : Thanon Aria Dewangga
    Komisaris Independen : Conny Lolyta Rumondor
    Komisaris Independen : Widjono Hardjanto

    Dewan Direksi

    Direktur Utama : Arief Kurnia Risdianto
    Direktur Keuangan : Catur Dermawan
    Direktur Komersial : Aldiansyah Idham
    Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Mirza Mahendra
    Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Hery Murahmanta
    Direktur Manajemen Risiko : Eri Surya Kelana
    Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Rachmat Hutama.

    Foto: Dok. PGN
    Arief Setiawan Handoko (Dirut lama PGN) bersama Direktur Utama PGN baru terpilih Arief Kurnia Risdianto (kanan).

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sah! Direksi PGN Dirombak, Arief Kurnia Risdianto Jadi Direktur Utama

    Sah! Direksi PGN Dirombak, Arief Kurnia Risdianto Jadi Direktur Utama

    Jakarta, CNBC Indonesia –  PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Rabu (27/08/25) di Kantor PGN, Jakarta dengan agenda tunggal Perubahan Pengurus Perseroan. RUPSLB berlangsung hingga pukul 20.44 WIB.

    Keputusan RUPSLB yang berdasarkan sekitar 77,98 % dari hasil pemungutan suara pemegang saham yang hadir, menetapkan perubahan pengurus Perseroan sebagai berikut:

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Tony Setia Boedi Hoesodo
    Komisaris : Edward Omar Sharif Hiariej
    Komisaris : Rambe Kamarulzaman
    Komisaris : Thanon Aria Dewangga
    Komisaris Independen : Conny Lolyta Rumondor
    Komisaris Independen : Widjono Hardjanto

    Direksi

    Direktur Utama : Arief Kurnia Risdianto
    Direktur Keuangan : Catur Dermawan
    Direktur Komersial : Aldiansyah Idham
    Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Mirza Mahendra
    Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Hery Murahmanta
    Direktur Manajemen Risiko : Eri Surya Kelana
    Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Rachmat Hutama.

    “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Dewan Komisaris dan Direksi yang telah mengantarkan PGN untuk mencapai kinerja terbaik dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman.

    Formasi kepemimpinan PGN yang baru diharapkan dapat menahkodai PGN untuk semakin solid dan lincah dalam menghadapi tantangan-tantangan volatilitas perekonomian dan sektor energi. Peran utama PGN dalam menyalurkan gas bumi untuk seluruh sektor pelanggan tentunya terus berkelanjutan.

    PGN juga berkomitmen melanjutkan pengembangan infrastruktur gas bumi yang terintegrasi demi keterjangkauan masyarakat dengan gas bumi. Inisiatif baru mengiringi langkah PGN dalam menjalankan core bisnis, dengan harapan dapat memberikan added value gas bumi bagi negara dan masyarakat.

    “Diversifikasi bisnis gas bumi juga akan terus berkembang untuk mengoptimalkan peran gas bumi dalam rangka percepatan transisi energi menuju Net Zero Emission. Dukungan dari Pemerintah dan seluruh stakeholder akan memperkuat PGN untuk mencapai target-target pemanfatan gas bumi untuk ketahanan energi nasional,” tutup Fajriyah.

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BI komitmen majukan ekonomi-keuangan digital dan perkuat konektivitas

    BI komitmen majukan ekonomi-keuangan digital dan perkuat konektivitas

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan komitmen penuh bank sentral untuk memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan digital serta memperkuat konektivitas antarnegara melalui kerja sama dengan berbagai otoritas dan mitra strategis global maupun domestik.

    Melalui keterangannya di Jakarta, Rabu, Perry menjelaskan prioritas BI dalam ekonomi dan keuangan digital termasuk digitalisasi dan integrasi sistem pembayaran domestik dan global (retail dan wholesale), pembangunan infrastruktur digital (BI-FAST, QRIS, dan penguatan infrastruktur industri melalui SNAP dan manajemen risiko), dan konsolidasi industri.

    Di samping itu, prioritas juga mencakup keterhubungan dengan konektivitas regional, inovasi berkelanjutan dalam layanan kebanksentralan, perluasan kerja sama lintas negara, serta pengembangan Digital Rupiah sebagai instrumen strategis untuk mendukung inovasi transaksi pembayaran yang relevan dan stabilitas keuangan di era digital.

    “Pemanfaatan inovasi digital, termasuk instrumen cross-border, harus diiringi dengan sinergi dan kehati-hatian agar mampu memperkuat stabilitas, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Perry.

    Ia menjelaskan, perekonomian global saat ini dipengaruhi oleh dua hal yaitu meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan pesatnya inovasi digital.

    Kedua faktor ini membentuk lanskap transaksi internasional yang semakin kompleks, termasuk pada peran bank sentral dan otoritas terkait dalam memberikan layanan jasa kebanksentralan bagi pemerintah dan stakeholders serta penyelenggaraan sistem pembayaran di era digital.

    Oleh sebab itu, penguatan konektivitas, interoperabilitas, dan kolaborasi antarnegara berperan penting dalam mendukung terciptanya ekosistem transaksi pembayaran antarnegara yang adaptif dan inklusif di era digital.

    Adapun pada Rabu (27/8), BI resmi membuka Central Banking Services Festival (CB Fest) 2025 yang diselenggarakan di Jakarta.

    CB Fest merupakan forum tahunan yang mempertemukan perwakilan bank sentral, otoritas jasa keuangan, lembaga dan kementerian, industri perbankan, serta asosiasi internasional untuk memperkuat sinergi menghadapi dinamika ekonomi global dan tantangan transaksi antarnegara di era digital.

    Pertemuan tahun ini mengusung tema “Enhancing Central Bank Services in the Digital Age: Building Resilient Cross-Border Settlement Amid Geopolitical Shifts”.

    Otoritas moneter dari Rusia, Korea, India, Filipina, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, Timor Leste, Papua Nugini, Vietnam, serta Hong Kong turut hadir dalam CB Fest 2025 tersebut.

    Melalui CBFest 2025, diharapkan dapat memperkuat kerja sama antarbank sentral dan mitra strategis dalam pembayaran lintas negara yang mendukung kelancaran transaksi antarnegara serta memperkuat kerja sama ekonomi ke depan.

    Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha C. Nasir memandang, CB Fest 2025 mencerminkan komitmen BI dalam melakukan transformasi digital di tengah lanskap keuangan global saat ini.

    Sebagaimana diketahui, kondisi global dihadapkan pada persaingan geopolitik, volatilitas ekonomi, dan disruptive technology.

    Di tengah latar belakang ini, Arrmanatha menyebutkan terdapat tiga tindakan yang dapat dilakukan bersama dalam menjaga stabilitas keuangan, salah satunya kepercayaan (trust).

    Ia mengingatkan, sistem keuangan tidak akan dapat beroperasi secara optimal tanpa adanya kepercayaan publik.

    Tindakan lain yaitu keadilan (fairness) dan kerja sama (cooperation). Tanpa keadilan, sistem keuangan dapat kehilangan legitimasinya. Sedangkan kerja sama merupakan kunci ketahanan sistem keuangan di tengah inovasi teknologi yang berkembang dengan cepat.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • LPS: Penurunan bunga penjaminan tegaskan sinyal sinergi kebijakan

    LPS: Penurunan bunga penjaminan tegaskan sinyal sinergi kebijakan

    Hasil penetapan TBP ini (periode non-reguler) merupakan bagian dari proses evaluasi yang dilakukan setiap bulan atas TBP yang berlaku dan menjadi bagian dari penetapan selain periode reguler Januari, Mei, dan September

    Jakarta (ANTARA) – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyampaikan, penurunan tingkat bunga penjaminan (TBP) simpanan rupiah di bank umum dan BPR sebesar 25 basis poin (bps) sebagai bagian dari upaya untuk menegaskan sinyal sinergi kebijakan.

    Di samping itu, penetapan TBP juga mencermati tren penurunan suku bunga pasar (SBP) ke depan serta upaya antisipatif untuk memperkuat kinerja perekonomian.

    Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, menjelaskan bahwa penetapan TBP mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya mendorong kinerja dan suku bunga kredit yang lebih kompetitif.

    Pertimbangan lain yakni proyeksi likuiditas yang tetap longgar dan ruang pengelolaan suku bunga simpanan bagi bank, serta tingkat cakupan penjaminan yang masih relatif memadai.

    “Maka, Rapat Dewan Komisioner LPS menetapkan untuk menurunkan TBP simpanan dalam rupiah di bank umum dan bank perekonomian rakyat (BPR) sebesar 25 bps, serta mempertahankan tingkat bunga penjaminan simpanan dalam valas di bank umum,” kata Purbaya.

    TBP periode non-reguler tersebut akan berlaku mulai 28 Agustus sampai dengan 30 September 2025. TBP akan dievaluasi secara berkala dan dapat diubah sewaktu-waktu dalam hal terhadap perubahan atas kondisi perekonomian dan perbankan yang signifikan.

    Purbaya mengatakan bahwa evaluasi dan penetapan atas TBP periode reguler selanjutnya akan dilakukan pada September 2025.

    “Hasil penetapan TBP ini (periode non-reguler) merupakan bagian dari proses evaluasi yang dilakukan setiap bulan atas TBP yang berlaku dan menjadi bagian dari penetapan selain periode reguler Januari, Mei, dan September,” kata Purbaya.

    Ia menyampaikan, hasil observasi dan evaluasi terhadap perkembangan kinerja ekonomi dan perbankan menunjukkan dinamika yang tinggi.

    Prospek ekonomi global tetap resilien meski masih dibayangi ketidakpastian yang tinggi. Sementara dari dalam negeri, kinerja ekonomi domestik relatif terjaga ditopang membaiknya aktivitas investasi dan tingkat konsumsi konsumsi yang stabil. PDB Indonesia tercatat tumbuh 5,12 persen year on year (yoy) pada triwulan II 2025.

    Selanjutnya, kinerja intermediasi perbankan masih dalam tren positif diikuti ketahanan permodalan dan likuiditas yang memadai.

    Pada Juli 2025, penyaluran kredit tumbuh 7,03 persen (yoy) didorong aktivitas investasi yang masih cukup tinggi. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 7,00 persen (yoy).

    Penghimpunan DPK utamanya ditopang perbaikan aktivitas fiskal pemerintah, korporasi, dan konsumsi masyarakat yang tercermin dari peningkatan pada produk giro sebesar 10,72 persen (yoy) dan tabungan 5,91 persen (yoy).

    Lebih jauh, ketahanan permodalan tetap solid sebagai buffer risiko dari sisi volatilitas pasar dan kredit. Rasio permodalan atau KPMM industri terjaga di level 25,81 persen pada periode Juni 2025.

    Sementara kondisi likuiditas masih relatif memadai dengan rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) berada di level 119,43 persen (threshold: 50,0 persen) dan alat likuid terhadap DPK (AL/DPK) sebesar 27,08 persen (threshold: 10,0 persen) pada Juli 2025.

    Terjaganya tingkat permodalan juga diikuti dengan aspek pengelolaan risiko kredit yang terjaga. Hal ini tercermin dari rasio non-performing loan (NPL) yang terkendali pada level 2,28 persen dan rasio loan at risk (LaR) yang terus turun dan berada di level 9,68 persen dari total penyaluran kredit pada periode Juli 2025, level ini sudah lebih rendah dari tahun 2019 sebelum pandemi COVID-19.

    “Kalau dilihat dari sini, perbankan kita sudah pulih sepenuhnya dari dampak negatif COVID-19 2020-2021. Banyak orang masih miss, takut prospek kita jelek, perbankannya jelek. Tapi kalau dilihat dari sini (indikator LaR), perbaikan terjadi terus-menerus dan kondisi sekarang sudah pulih sepenuhnya,” kata Purbaya.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prediksi Harga Emas Dapat Tembus USD 3.450, Apa Faktor Pendorongnya? – Page 3

    Prediksi Harga Emas Dapat Tembus USD 3.450, Apa Faktor Pendorongnya? – Page 3

    Di Eropa, tensi antara Rusia dan Ukraina juga belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Rusia menegaskan syarat perdamaian dengan tetap menguasai wilayah yang sudah dicaplok, sekaligus menolak keanggotaan Ukraina di NATO. Hal ini membuat stabilitas Eropa masih dalam bayang-bayang ketegangan.

    Kombinasi Perang Dagang dan Data Ekonomi AS

    Faktor lain yang turut menopang proyeksi penguatan emas adalah perkembangan perang dagang. Meski sejumlah negara telah mencapai kesepakatan dengan Amerika, tensi perdagangan masih bisa meningkat sewaktu-waktu. Hal ini menciptakan volatilitas tambahan di pasar keuangan global.

    Di sisi lain, pekan depan juga akan diramaikan dengan rilis sejumlah data ekonomi Amerika Serikat. Data ini akan menjadi acuan pasar dalam memprediksi langkah The Fed ke depan. Jika data menunjukkan pelemahan, maka peluang penurunan suku bunga semakin besar, sehingga mendukung penguatan emas.

    “Kita juga melihat bahwa di minggu depan pun juga akan ada satu pertemuan, terutama adalah bank sentral, kemudian data ekonomi di Amerika, kemudian masalah perang dagang, ini pun juga bisa membuat tensi perang dagang juga kembali memanas,” pungkasnya.

       

  • Urgensi perbaikan tata kelola beras di Indonesia

    Urgensi perbaikan tata kelola beras di Indonesia

    Direktur Utama Perum Bulog Achmad Rizal Ramdhani bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan), dan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi (kedua kanan) meninjau harga beras SPHP di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8/2025). ANTARA/Harianto

    Urgensi perbaikan tata kelola beras di Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 24 Agustus 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Situasi perberasan nasional tengah memasuki babak yang memerlukan perhatian serius. Meskipun pemerintah telah mengambil berbagai langkah untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras, kondisi di lapangan menunjukkan paradoks yang sulit diabaikan.

    Data terkini menunjukkan, pada pekan kedua Agustus 2025, harga rata-rata beras medium mencapai Rp14.012 per kilogram, sedangkan beras premium berada di Rp15.435 per kilogram. Keduanya melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, bahkan ketika cadangan beras nasional tercatat melimpah.

    Ironi ini menimbulkan pertanyaan mendasar mengenai efektivitas tata kelola perberasan di Indonesia. Padahal, stok beras nasional per awal Agustus 2025 mencapai 4,2 juta ton, jauh lebih tinggi dari kebutuhan konsumsi bulanan rata-rata 2,5 juta ton/bulan. Namun, harga beras tetap tinggi dan sulit dikendalikan.

    Kondisi ini menunjukkan adanya masalah fundamental pada rantai pasok dan distribusi beras, yang selama ini belum dikelola secara optimal. Persoalan distribusi menjadi salah satu titik lemah utama. Meskipun produksi cukup untuk memenuhi kebutuhan, distribusi yang tidak efisien menyebabkan disparitas harga antarwilayah semakin lebar.

    Pemerintah telah melakukan operasi pasar melalui Perum BULOG untuk menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), namun dampaknya terhadap harga pasar masih sangat terbatas. Volume penyaluran yang relatif masih kecil membuat keberadaan program ini sulit dirasakan masyarakat luas secara signifikan.

    Lebih jauh, kebijakan BULOG dalam penyerapan gabah dan beras petani juga memunculkan polemik tersendiri. Di satu sisi, kebijakan ini dimaksudkan untuk melindungi harga gabah petani. Namun di sisi lain, penyerapan dalam jumlah besar memicu persaingan harga di tingkat hulu, mendorong harga gabah meningkat signifikan dan secara berantai ikut mempengaruhi harga beras di pasar.

    Situasi ini diperburuk dengan surplus produksi yang semakin tipis akibat pola tanam yang musiman dan belum optimalnya inovasi teknologi pertanian yang bisa menjaga ketersediaan sepanjang tahun. Beberapa pekan terakhir, polemik perberasan kembali memanas setelah merebaknya isu pengoplosan beras oleh sejumlah perusahaan.

    Dugaan praktik pengoplosan beras ini memunculkan keresahan publik dan memicu pertanyaan tentang sejauh mana pengawasan pemerintah berjalan efektif. Banyak pihak menilai, di tengah cadangan beras pemerintah yang melimpah, lonjakan harga dan kasus-kasus seperti ini adalah indikator mendesaknya tata kelola perberasan nasional untuk diperbaiki.

    Paradoks antara cadangan beras tinggi dan harga yang terus merangkak naik membuat sebagian kalangan menyebut situasi ini sebagai anomali. Namun, lebih tepat bila fenomena ini dikaitkan dengan masih lemahnya manajemen perberasan nasional yang belum digarap secara profesional dan terintegrasi.

    Keterbatasan pasokan

    Ironi perberasan semakin terasa ketika Indonesia, yang merupakan negara produsen beras terbesar ketiga di dunia, masih bergulat dengan ketidakstabilan harga dan pasokan di tingkat domestik.

    Ironi ini tampak jelas dalam beberapa aspek utama. Pertama, keterbatasan pasokan di tingkat daerah. Meskipun secara nasional produksi beras meningkat, distribusi yang tidak merata menyebabkan beberapa wilayah mengalami kekurangan, sehingga harga menjadi tidak stabil.

    Kedua, inkonsistensi kebijakan impor. Pemerintah sempat menghentikan impor beras menjelang awal 2025, namun pada tahun-tahun sebelumnya tingkat ketergantungan pada impor masih tinggi. Padahal, potensi produksi dalam negeri sangat besar bila dikelola dengan optimal.

    Ketiga, volatilitas harga yang tinggi. Harga beras kerap berfluktuasi drastis, mempersulit masyarakat untuk mendapatkan beras dengan harga yang terjangkau, sementara peran Badan Pangan Nasional dan BULOG sebagai regulator sekaligus operator pangan dinilai masih belum maksimal.

    Berdasarkan pengamatan berbagai pihak, terdapat beberapa penyebab mendasar yang membuat ironi perberasan nasional ini terus berulang. Salah satunya adalah kebijakan perberasan nasional yang belum efektif. Kebijakan sering kali bersifat jangka pendek dan tidak menyentuh akar permasalahan, sehingga hanya memberikan dampak sementara tanpa membenahi sistem secara menyeluruh.

    Selain itu, masalah infrastruktur menjadi faktor kunci. Keterbatasan fasilitas penyimpanan, gudang, akses jalan, serta pusat pengolahan beras menyebabkan biaya logistik meningkat dan distribusi menjadi tidak efisien. Pemerintah telah menggulirkan rencana pembangunan 25 ribu gudang alternatif di berbagai sentra produksi sebagai upaya memperkuat rantai pasok, namun implementasinya membutuhkan konsistensi, pengawasan, dan kolaborasi lintas sektor agar benar-benar efektif.

    Faktor lain yang tak kalah penting adalah ketergantungan tinggi pada kondisi alam. Produksi beras Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh cuaca, serangan hama, dan fenomena iklim ekstrem seperti El Niño maupun La Niña. Ketiadaan sistem mitigasi yang matang membuat produktivitas padi rawan terganggu, sementara permintaan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk.

    Inovasi teknologi

    Situasi ini membutuhkan inovasi teknologi pertanian, riset varietas unggul, dan modernisasi sistem irigasi agar ketersediaan beras dapat lebih terjamin. Dalam konteks ini, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan langkah korektif yang lebih terintegrasi.

    Pertama, diperlukan tata kelola perberasan nasional yang profesional berbasis data akurat, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi. Kedua, optimalisasi peran lembaga seperti BULOG dan Badan Pangan Nasional untuk menjalankan fungsi regulator dan operator secara seimbang, bukan hanya fokus pada penyerapan, tetapi juga memastikan distribusi tepat sasaran dan merata.

    Ketiga, penguatan koordinasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk sektor swasta, untuk mengembangkan ekosistem pangan yang berorientasi pada keberlanjutan dan efisiensi. Lebih jauh, edukasi publik dan transparansi kebijakan juga menjadi kunci dalam membangun kepercayaan masyarakat.

    Tanpa komunikasi yang jelas, polemik perberasan akan selalu menimbulkan kegaduhan, memperlemah kepercayaan publik terhadap pemerintah, dan memperburuk persepsi pasar. Dalam konteks ini, dibutuhkan sinergi nyata antara pemerintah pusat, daerah, dan para pelaku usaha untuk memastikan keberpihakan terhadap konsumen sekaligus perlindungan terhadap petani.

    Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan secara berkelanjutan, namun potensi ini tidak akan terwujud tanpa pembenahan menyeluruh pada tata kelola perberasan. Situasi harga beras saat ini menjadi pengingat bahwa kebijakan sektoral tidak boleh lagi bersifat parsial, melainkan harus berbasis integrasi antar-pemangku kepentingan dan mengedepankan keseimbangan antara ketersediaan, keterjangkauan, dan kesejahteraan petani.

    Beras bukan sekadar komoditas pangan, melainkan bagian dari identitas sosial, budaya, dan ekonomi bangsa. Karena itu, menjaga stabilitas harga dan ketersediaannya bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga menyangkut ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat.

    Polemik perberasan nasional ini seharusnya menjadi momentum bersama untuk membangun kebijakan pangan yang berpihak pada kepentingan publik dan menempatkan petani serta konsumen sebagai pusat dari seluruh strategi. Dengan pengelolaan yang lebih profesional, kolaborasi antar-lembaga, dan kebijakan berbasis bukti, Indonesia tidak hanya mampu menstabilkan harga beras, tetapi juga memperkuat fondasi ketahanan pangan jangka panjang.

    Saatnya melihat perberasan nasional bukan sekadar dari sisi produksi, melainkan sebagai ekosistem kompleks yang memerlukan tata kelola modern, transparan, dan berkeadilan.

    Sumber : Antara

  • Dapatkan .674 Pasif Income Mata Uang Kripto Setiap Hari – Hanya Bermodalkan Smartphone

    Dapatkan $13.674 Pasif Income Mata Uang Kripto Setiap Hari – Hanya Bermodalkan Smartphone

    Di tahun 2025, pasar mata uang kripto tetap volatil seperti sebelumnya. Harga dapat melonjak dengan kecepatan yang sangat tinggi, namun kemudian turun tajam, membuat banyak investor menanggung kerugian besar di tengah fluktuasi dramatis tersebut. Fluktuasi harga yang sering terjadi, hambatan teknis yang kompleks, dan sifat perdagangan yang berisiko tinggi membuat keuntungan yang konsisten hanya dinikmati oleh segelintir orang.

    Dengan latar belakang ini, layanan penambangan awan Find Mining dengan cepat menjadi pilihan utama bagi investor di seluruh dunia. Didukung oleh jaringan fasilitas penambangan skala besar dan alokasi daya komputasi berbasis AI, pengguna tidak memerlukan pengetahuan teknis dan perangkat keras yang mahal. Hanya bermodalkan ponsel pintar, siapa pun dapat memanfaatkan penambangan mata uang kripto global dan menikmati penghasilan pasif yang stabil hingga $13.674 per hari.Penambangan Awan: Membawa Kekuatan Mencetak Uang dari Perusahaan Penambangan Besar Langsung ke Kantong Anda

    Penambangan awan adalah metode penambangan mata uang kripto berbasis internet yang memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi tanpa membeli mesin penambangan sendiri atau membangun fasilitas penambangan. Sebaliknya, mereka menyewa daya komputasi yang ada dari sebuah platform, yang mengurus operasional, pemeliharaan, dan pasokan energi.

    Penambangan tradisional memiliki hambatan masuk yang tinggi — rig penambangan yang mahal, catu daya yang andal, staf teknis yang terampil, serta beban depresiasi peralatan dan volatilitas harga yang terus-menerus. Penambangan awan (cloud mining) menghilangkan semua tantangan ini dengan menyerahkannya kepada platform. Pengguna hanya perlu membeli kontrak daya komputasi secara daring, dan mereka akan menerima bagian harian dari produksi mata uang kripto yang sebanding dengan sewa mereka.

    Find Mining: Delapan Tahun dalam Pembuatan – Mesin Global untuk Pengembalian yang Stabil

    Find Mining, didirikan delapan tahun lalu, adalah platform penambangan awan yang benar-benar global. Pengguna cukup menyewa daya komputasi dari platform, dan sistem AI-nya secara otomatis memilih mata uang kripto yang paling menguntungkan untuk ditambang. Semua aspek — mulai dari peralatan dan pasokan energi hingga pemeliharaan berkelanjutan — ditangani sepenuhnya oleh platform.

    Tidak seperti penambangan tradisional, Find Mining tidak mengharuskan pengguna untuk membeli rig penambangan yang mahal atau membayar tagihan listrik yang besar. Seluruh proses dilakukan secara daring: pilih kontrak yang Anda inginkan, lakukan pembayaran, dan mulailah menerima penghasilan Anda setiap hari.

    Tiga Langkah Sederhana untuk Memposisikan Dompet Kripto Anda di Jalur Pengembangan Diri

    Langkah 2: Pilih Paket Penambangan

    Platform ini menawarkan paket fleksibel mulai dari $100, yang mencakup jangka pendek hingga jangka panjang. Anda dapat memilih secara bebas berdasarkan anggaran dan tujuan Anda.

    Contoh Penghasilan Nyata:

    Rencana Penambangan
    Minimum Investasi
    Durasi
    Estimasi Pengembalian Total

    Initial Trial Plan
    $15
    1 hari
    $15.60

    New User Test Plan
    $100
    2 hari
    $108

    Short-Term Plan
    $1,000
    7 hari
    $1,110

    Mid-Term Plan
    $5,000
    20 hari
    $6,580

    Enhanced Plan
    $12,800
    30 hari
    $19,366

    Advanced User Plan
    $23,000
    35 hari
    $37,490

    Langkah 3: Aktifkan dan Dapatkan Penghasilan Harian

    Setelah paket Anda diaktifkan, sistem akan berjalan secara otomatis. Penghasilan harian akan disetorkan ke akun Anda. Setelah saldo Anda mencapai

    Penambang AI Bekerja 24/7, Secara Otomatis Memastikan Pengembalian Tertinggi untuk Anda

    Sistem alokasi komputasi Find Mining yang didukung AI terus memantau harga dan tingkat kesulitan penambangan lebih dari sepuluh mata uang kripto utama, langsung beralih ke mata uang yang paling menguntungkan setiap saat. Hal ini menghasilkan efisiensi penambangan sekitar 30% lebih tinggi daripada penambang biasa. Dengan kata lain, daya komputasi yang Anda sewa bekerja pada efisiensi puncak setiap hari, tanpa membuang sedetik pun.

    Semua fasilitas Find Mining sepenuhnya ditenagai oleh energi terbarukan, menghasilkan pengurangan karbon tahunan setara dengan menanam 740.000 pohon. Hal ini tidak hanya memangkas biaya operasional tetapi juga memastikan keberlanjutan jangka panjang dari operasi penambangannya.

    Cukup Aman untuk Menyaingi Bank – Perlindungan Tanpa Insiden untuk Aset Anda

    Platform ini menggunakan enkripsi sekelas bank, autentikasi dua faktor, dan jaringan perlindungan global, sekaligus menyediakan asuransi dana penuh untuk setiap pengguna. Sejak awal berdirinya, Find Mining telah mempertahankan rekam jejak keamanan yang sempurna dengan nol insiden keamanan — alasan utama mengapa 9,4 juta pengguna di seluruh dunia terus mempercayainya.

    Satu Ponsel Pintar – Mengubah Lebih dari Sekadar Uang Harian Anda $13.674

    Di dunia yang sarat informasi saat ini, peluang nyata seringkali begitu sederhana hingga tampak hampir tak masuk akal. Find Mining adalah salah satu peluang tersebut — tanpa kantor, tanpa keahlian trading, dan tanpa perlu menanggung fluktuasi pasar yang menegangkan. Hanya dengan ponsel pintar, Anda bisa mendapatkan penghasilan pasif mata uang kripto sebesar $13.674 setiap hari.

    Ini bukan hanya tentang angka yang tumbuh di layar — ini tentang membebaskan diri Anda dari kecemasan finansial dan membuka kunci gaya hidup yang benar-benar bebas. Bepergian, memulai bisnis, meningkatkan kualitas hidup Anda… semua ini bukan lagi aspirasi yang jauh, melainkan kenyataan sehari-hari yang langsung terasa di akun Anda.

    Peluang selalu berpihak pada mereka yang bertindak lebih dulu. Daftar sekarang, aktifkan daya komputasi Anda, dan biarkan pendapatan kripto pasif senilai $13.674 per hari mengalir ke akun Anda mulai hari ini.

    Email Resmi: info@findmining.com

  • Harga Emas Hari Ini Terbang Tersengat Komentar Ketua The Fed soal Suku Bunga – Page 3

    Harga Emas Hari Ini Terbang Tersengat Komentar Ketua The Fed soal Suku Bunga – Page 3

    Para pedagang sekarang melihat peluang 85% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September, naik dari 75% sebelum pidato tersebut, menurut alat FedWatch CME. Pernyataan Powell memberikan penekanan signifikan pada data ketenagakerjaan dan inflasi mendatang yang akan dipublikasikan sebelum pertemuan kebijakan The Fed pada 16-17 September.

    Emas biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah, karena tidak menawarkan imbal hasil apa pun dan menjadi lebih menarik dibandingkan aset berbunga.

    Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada Jumat mengatakan ia akan memecat Gubernur The Fed Lisa Cook jika ia tidak mengundurkan diri, yang mengintensifkan upayanya untuk mendapatkan pengaruh atas bank sentral AS.

    Permintaan emas fisik di pusat-pusat utama Asia tetap lemah minggu ini karena volatilitas harga membuat pembeli enggan, sementara para penjual perhiasan di India melanjutkan pembelian menjelang musim festival penting.

    Harga perak spot naik 2,2% menjadi USD 39,01 per ounce, platinum naik 0,7% menjadi USD 1.362,90, dan paladium menguat 1,4% menjadi USD 1.125,53.