Topik: umroh

  • Pingsan di Pesawat, Calon Haji Asal Blitar Dilarikan Darurat ke Rumah Sakit

    Pingsan di Pesawat, Calon Haji Asal Blitar Dilarikan Darurat ke Rumah Sakit

    Blitar (berijatim.com) – Calon Haji bernama Siti Aminah warga Kelurahan Pakunden Kecamatan Sukorejo Kota Blitar pingsan mendadak di pesawat saat berangkat haji. Calon haji asal Blitar itu pingsan saat pesawat yang ditumpanginya terbang dari Surabaya menuju Madinah.

    Siti Aminah pun terpaksa dilarikan darurat ke RSUD Amri Tambunan, Deli Serdang, Sumatera Utara. Perempuan berusia 55 tahun itu pun harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. “Betul, Siti Aminah asal Kota Blitar pingsan di pesawat dan saat ini masih dirawat di RSUD Amri Tambunan” ungkap Plt Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kota Blitar, Muhammad Baidowi, Senin (27/05/24).

    Diketahui Siti Aminah mengalami penurunan kesadaran disertai sesak napas dalam penerbangan menuju Madinah pada Minggu (26/05/24) pukul 02.00 WIB. CJH asal Kota Blitar tersebut hilang kesadaran ketika pesawat hendak melakukan technical landing (pendaratan teknis) untuk mengisi bahan bakar di Bandar Internasional Kualanamu, Sumatera Utara. “Saat akan transit isi avtur, ada dua calon jemaah haji asal Klaten dan Kota Blitar yang alami sakit di Kualanamu,” imbuhnya.

     

    Hasil pemeriksaan tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI) Embarkasi Surabaya menyatakan jemaah haji ini tidak layak terbang ke Madinah. Sehingga untuk sementara waktu calon haji perempuan itu ditinggal.

    Namun apabila kondisi membaik, Siti Aminah akan diberangkatkan kembali bersama kloter selanjutnya. Untuk diketahui Siti Aminah berangkat haji ditemani kakaknya, Muhammad Fahru Rozy. “Masih dirawat disana. Nanti kalau sembuh, diberangkatkan kloter selanjutnya,” imbuhnya.

    Hingga saat ini, Kemenag Kota Blitar masih belum bisa memastikan apakah CJH asal Kota Blitar ini akan diberangkatkan tahun ini. Atau akan menunggu tahun berikutnya. “Ini tadi saya tanyakan ke bidang Haji, belum ada info dari medan. Nanti kalau ada di update ke saya,” tutupnya. (owi/kun)

  • Masa Tunggu Haji di Kabupaten Malang Kini Capai 35 Tahun

    Masa Tunggu Haji di Kabupaten Malang Kini Capai 35 Tahun

    Malang (beritajatim.com) – Masa tunggu keberangkatan haji di Kabupaten Malang kini semakin panjang. Jika daftar hari ini, maka calon jemaah baru akan berangkat ke Tanah Suci 35 tahun lagi.

    Karena itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang, Drs. H. Sahid, menekankan perlunya mendaftar haji di usia yang masih cukup muda. Ini mengingat panjangan antrean calon jemaah yang akan berangkat haji.

    “Masa tunggu berangkat haji di Kabupaten Malang sangat panjang. Insya Allah 35 tahun, makanya kita sering juga menyampaikan ke masyarakat mumpung ada kelebihan rezeki, putranya untuk didaftarkan haji, mumpung sekarang masih usia 12 tahun itu boleh didaftarkan haji. Masa tunggunya 35 tahun,” terang Sahid, Jumat (17/5/2024).

    Kuota yang terbatas dari Pemerintah menjadi faktor masa tunggu haji cukup panjang. Kondisi ini terjadi di semua daerah di Indonesia.

    “Kuota kita memberangkatkan Malang saja tidak bisa, itu memang ada aturannya seperti itu,” kata Sahid.

    Faktor lain, jumlah penduduk Indonesia yang beragama Islam sangat banyak. Hal itu turut mempengaruhi lamanya masa tunggu.

    “Ini rata-rata yang berangkat sudah daftar haji sejak tahun 2012 lalu. Berarti hampir 13 tahun menunggu baru bisa berangkat,” terang dia.

    Terkait musim haji tahun ini, Sahid mengimbau para calon jemaah haji untuk menjaga Kesehatan. Sebab, saat ini cuaca di Makkah dan Madinah sangat panas.

    Pihaknya juga telah memberikan pembinaan kepada calon jemaah ketika berada di Tanah Suci. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi agar jemaah bisa melaksanakan ibadah haji dengan lancer.

    “Sudah kita berikan pembinaan, masukan, baik dari KBIHU, Kemenag dan KUA sudah antisipasi, apa yang harus di bawa, karena cuaca di sini tidak sama dengan cuaca di sana,” terang Sahid.

    Tak lupa, dia mengingatkan jemaah haji untuk selalu membawa sandal, meski di sana tersedia banyak. Ini untuk mengantisipasi jika jemaah lupa tidak membawa sandal cadangan, sementara alas kaki yang tersedia terbatas.

    “Untuk tahun ini ada tiga kali pemberangkatan serentak. Kemarin ada 161 jemaah diberangkatkan, karena itu akan bergabung dengan kloter di kota Malang dan Surabaya,” beber Sahid.

    Soal jamaah haji mandiri, sambung Sahid, jemaah ini tidak terikat dan tidak ikut di bimbingan jemaah haji dan umroh. Sehingga mereka nanti akan melaksanakan ibadah sesuai SOP yang telah diberikan tanpa pembimbing.

    “Ada 100 orang jemaah haji mandiri. Rata-rata mereka ini jemaah yang mandiri, sudah pernah melakukan ibadah haji. Ikut di sini tadi pagi, ikut kloter 26, berarti berangkat besok jam 12.00 WIB ke Arab Saudi,” tuturnya. [yog/beq]

  • Calon Jemaah Haji di Lumajang Meningkat, 923 Orang Dipastikan Berangkat

    Calon Jemaah Haji di Lumajang Meningkat, 923 Orang Dipastikan Berangkat

    Lumajang (beritajatim.com) – Jumlah calon jamaah haji (CJH) dari Kabupaten Lumajang tahun ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Dari total 923 orang termasuk pendamping, seluruhnya dipastikan berangkat menunaikan ibadah haji pada tahun 2024.

    Angka ini meningkat dari kuota tahun 2023 yang hanya sebanyak 790 orang. Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Lumajang Abdul Rofik menjelaskan bahwa kenaikan kuota ini mulai terjadi sejak 2011 dan awal 2012.

    “Alhamdulillah tahun ini jumlahnya mencapai 923 orang. Ada peningkatan jumlah kuota karena pada tahun 2011-2012 banyak calon jemaah yang mendaftar,” ujarnya, Selasa (14/5/2024)

    Secara keseluruhan, Provinsi Jawa Timur mendapatkan tambahan kuota haji sebanyak 35.152 orang untuk operasional tahun 2024. Walhasil, calon jamaah haji Kabupaten Lumajang tidak ada yang gagal berangkat. Jadwal mereka berangkat pada 23 Mei 2024 dan kepulangan pada 5-6 Juli 2024.

    Abdul Rofik menambahkan, untuk tahun ini tidak ada satu pun calon jamaah haji yang gagal berangkat. Namun, jika sekarang daftar, meeka harus menunggu hingga 34 tahun.

    Sistem baru Fast Track yang diterapkan tahun ini juga mempermudah proses imigrasi. Pemeriksaan imigrasi yang biasanya dilakukan di Arab Saudi kini dipindahkan ke Bandara Juanda, Surabaya.

    “Pemeriksaan imigrasi Arab pindah ke Juanda. Jadi, nantinya, di Arab Saudi tidak ada lagi pemeriksaan. Sehingga jika ada calon yang dideportasi, tidak sampai naik di pesawat,” jelas Abdul Rofik.

    Dengan adanya peningkatan kuota dan sistem Fast Track ini, diharapkan calon jamaah haji dari Lumajang dapat menjalankan ibadah dengan lebih lancar dan nyaman. [vid/suf]

  • Hampir Seribu Jamaah Haji di Lumajang Siap Berangkat Tahun Ini

    Hampir Seribu Jamaah Haji di Lumajang Siap Berangkat Tahun Ini

    Lumajang (beritajatim.com) – Sebanyak 923 calon jamaah haji asal Lumajang dipastikan akan berangkat ke tanah suci pada tahun ini. Keberangkatan mereka terbagi dalam tiga kelompok terbang (kloter) yaitu kloter 47, 48, dan 51.

    Menurut Rofik, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Lumajang, kloter 47 dan 48 akan berangkat pada pukul 05.00 WIB, sementara kloter 51 dijadwalkan berangkat pada pukul 16.00 WIB.

    Selain itu, satu calon jamaah haji dari Lumajang akan berangkat lebih awal bersama rombongan dari Jember karena adanya kursi kosong di kloter 40.

    “Jumlahnya ada 923 orang calon jamaah haji dengan 3 kloter. Nomornya 47, 48, dan 51. Satu orang ikut Jember karena cadangan sehingga menggantikan kursi yang kosong dan langsung berangkat,” jelas Rofik.

    Calon jamaah haji yang berangkat tahun ini merupakan mereka yang mendaftar pada tahun 2011 dan 2012. Setelah menunggu selama 12-13 tahun, akhirnya mereka akan diberangkatkan pada 23 Mei 2024 mendatang.

    “923 calon jamaah haji semuanya ini dipastikan berangkat. Mereka yang mendaftar pada 2011 dan 2012 akan diberangkatkan pada 23 Mei 2024,” tambah Rofik.

    Di antara para calon jamaah haji, terdapat Ngatini Pangat Masmud, yang berusia 89 tahun dan menjadi jamaah tertua. Sementara itu, Syafira Zulfa Amanda, yang berusia 18 tahun, menjadi calon jamaah haji termuda dari Lumajang.

    “Ada calon jamaah tertua dengan usia 89 tahun. Sedangkan yang termuda itu usianya 18 tahun,” pungkas Rofik. [ian/ian]

  • Pengemudi Mobil Masuk Jurang Coban Trisula Istri Pemilik Mastour

    Pengemudi Mobil Masuk Jurang Coban Trisula Istri Pemilik Mastour

    Malang (beritajatim.com) – Pengemudi mobil Toyota Fortuner No. Pol. B-1683-TJG, Imriti Yasin Ali Rahbini (51), warga Gunungsari Indah B/16 Rt. 01/06 Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya, mengalami luka pada kepala dan meninggal dunia di jurang Coban Trisula, Poncokusumo, Kabupaten Malang. Imriti diketahui merupakan istri dari pemilik Travel Haji Mastour.

    Imriti adalah wanita asal Kabupaten Malang yang sukses berbisnis di Surabaya. Jasad Imriti dimakamkan di Desa Karangsari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.

    Sebelum dimakamkan, ratusan warga desa ikut mensolati jenasah Imriti di masjid Jami desa setempat.

    H. Andi Ghozali yang mengaku kerabat dekat korban kecelakaan menjelaskan, satu penumpang adalah masih berkerabat dekat.

    “Bu Im (Imriti-red) mengantar sambang besan ke Lumajang. Yang menikah adalah anak kedua dari Bu Sulimah, karena sepasar menyambangi besannya,” tutur Ghozali, Selasa (14/5/2024) siang usai pemakaman.

    Menurut Ghozali, Imriti sering membawa mobil sendiri. Karena suaminya saat ini masih berada di Mekkah, Arab Saudi.

    “Suami Bu Im ini kan pengusaha travel haji dan umroh Mastour, Abah Sarkowi namanya. Beliau ini saat ini masih ada di Mekkah. Karena hari harinya memang ada di Mekkah. Pemilik perusahaan besar di Mekkah,” terang Ghozali.

    Adapun identitas 9 korban dalam kecelakaan tersebut yakni :

    1. IMRITI YASIN ALI RAHBINI (Pengemudi). Umur 51 tahun alamat Gunungsari Indah B/16 Rt. 01/06 Kel. Kedurus Kec. Karangpilang Kota Surabaya mengalami luka pada kepala dan meninggal dunia di TKP.

    2. MOCH. MUSHILI IRVANI, (Penumpang). Umur 33 tahun, alamat Jl. Hayam Wuruk Rt. 01/01 Ds. Gondanglegi Wetan Kec. Gondanglegi Kab. Malang, mengalami luka pada kepala dan meninggal dunia di TKP.

    3. TUTIK KUNTIARINI (Penumpang) warga Jl. Hayam Wuruk Rt. 01/01 Ds. Gondanglegi Wetan Kec. Gondanglegi Kab. Malang, mengalami luka pada kepala dan meninggal dunia di TKP.

    4. SULIMAH (Penumpang). Umur 50 tahun warga Jl. Hayam Wuruk Rt. 01/01 Ds. Gondanglegi Wetan Kec. Gondanglegi Kab. Malang, mengalami luka pada kepala dan meninggal dunia dalam perjalanan ke Rs. Sumbersentosa Tumpang.

    5. SITI AMINAH (Penumpang). Umur 30 tahun warga Jl. Hayam Wuruk Rt. 01/01 Ds. Gondanglegi Wetan Kec. Gondanglegi Kab. Malang mengalami luka pada wajah dan punggung dirawat di Rs. Sumbersentosa Tumpang.

    6. FATIN (Penumpang). Umur 33 tahun warga Gunungsari Indah B/16 Rt. 01/06 Kel. Kedurus Kec. Karangpilang Kota Surabaya mengalami patah tulang kaki kanan dan dirawat di Rs. Sumbersentosa Tumpang.

    7. NAFLA SYAKIRA (Penumpang), umur 8 tahun. Pelajar d/a. Gunungsari Indah B/16 Rt. 01/06 Kel. Kedurus Kec. Karangpilang Kota Surabaya mengalami patah tulang kaki kiri dan dirawat di Rs. Sumbersentosa Tumpang.

    8. NAILA SALSABILA (Penumpang). Umur 6 tahun Pelajar d/a. Gunungsari Indah B/16 Rt. 01/06 Kel. Kedurus Kec. Karangpilang Kota Surabaya mengalami patah tulang kaki kanan dan dirawat di Rs. Sumbersentosa Tumpang.

    9. HAFIS MUHAMMAD RAFIF AFKARI (Penumpang). Umur 7 tahun Jl. Hayam Wuruk Rt. 01/01 Ds. Gondanglegi Wetan Kec. Gondanglegi Kab. Malang, mengalami patah tulang kaki kanan dan dirawat di Rs. Sumbersentosa, Tumpang, Kabupaten Malang.

    [yog/beq]

  • Dari Penitipan Sepeda, Sepasang Lansia Bojonegoro Berhaji

    Dari Penitipan Sepeda, Sepasang Lansia Bojonegoro Berhaji

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pasangan suami istri lanjut usia (lansia), Muntahir (85) dan Siti Marmah (75), warga Kelurahan Jetak, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, akhirnya bisa berangkat haji. Ini buah kesabaran selama puluhan tahun menabung dari hasil usaha jasa penitipan sepeda.

    Muntahir dan Siti Marmah berangkat bersama rombongan calon jamaah haji asal Kabupaten Bojonegoro. Mereka diberangkatkan dari Pendapa Pemkab Bojonegoro, Sabtu (11/5/2024) dini hari tadi.

    Pasangan calon jemaah haji itu bisa berangkat menunaikan rukun Islam kelima dengan mengumpulkan uang dari hasil penitipan sepeda dan uang parkir di halaman rumahnya dan sekitar Jalan Rajekwesi.

    “Mendaftar sejak tahun 2012, dan menabung dari penitipan dan parkir sepeda untuk pelunasan biaya haji,” ujarnya.

    Dari uang receh hasil parkir motor yang dikenai biaya Rp2.000 hingga Rp5.000 itu, akhirnya terkumpul dan mampu melunasi biaya haji 2024 ini. “Alhamdulillah, semoga diberi kesehatan selama pelaksanaan ibadah haji,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro, Abdulloh Hafidh mengatakan, pemberangkatan jemaah calon haji asal Bojonegoro tahun ini terbagi dalam 5 kelompok terbang atau kloter.

    “Terbagi 5 kloter, yaitu kloter 1, 2, 3, 4, dan kloter 6. Tapi kloter 6 bergabung dengan jamaah asal Lamongan,” jelasnya.

    Itu berarti jemaah calon haji asal kota ledre ini berangkat pertama dalam musim haji 2024. Secara umum, lanjut dia, pemberangkatan haji asal Kabupaten Bojonegoro ini berjalan normal. [lus/beq]

  • Raih Beritajatim Award 2024, Khofifah Targetkan Jatim Pusat Industri Halal Indonesia

    Raih Beritajatim Award 2024, Khofifah Targetkan Jatim Pusat Industri Halal Indonesia

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan sebagai Tokoh Percepatan Pengembangan Industri Halal dari Beritajatim.com. Penghargaan tersebut diserahkan pada resepsi puncak peringatan HUT Beritajatim.com ke-18 yang digelar di Hotel Whiz Luxe Spazio Surabaya, Kamis (2/5/2024).

    Atas diterimanya penghargaan ini, secara khusus Khofifah menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya. Bahkan, dikatakan Khofifah bahwa penghargaan ini akan menjadi penguat dan penyemangat untuk terus berupaya mewujudkan Jawa Timur sebagai pusat Industri Halal di Indonesia.

    “Terima kasih kami sampaikan pada Beritajatim.com yang telah memberikan penghargaan ini. Penghargaan media sebagai salah satu pilar pentahelix menjadi berarti, karena itu menandakan bahwa kita memiliki semangat yang sama untuk mendorong terwujudnya Jawa Timur sebagai pusat industri halal di Indonesia,” tegas Khofifah.

    Lebih lanjut ia menegaskan bahwa potensi pengembangan industri halal di Jawa Timur sangat strategis dan penting. Pasalnya, populasi muslim di Indonesia diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa. Jumlah penduduk muslim tersebut setara dengan 86,7 persen populasi di dalam negeri. Dan, transaksi produk halal yang ada di Indonesia pada tahun 2024 diprediksi mencapai lebih dari Rp4 ribu triliun.

    “Sedangkan kita punya 6 juta lebih pelaku UMKM. Kita juga punya 6 ribu lebih pesantren. Juga industri makanan dan minuman halal yang tak kalah besarnya. Juga produk-produk bersertifikasi halal yang lainnya. Maka semangat kami adalah mewujudkan Jatim pusat industri halal di Indonesia saya rasa bukan sesuatu yang mustahil untuk kita wujudkan bersama,” tegas Khofifah.

    Gubernur Jawa Timur 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa menerima Beritajatim Award 2024.

    Selama memimpin Jatim, Khofifah terus mendorong percepatan pengembangan industri halal di Jatim. Seperti dengan memfasilitasi sertifikasi halal bagi industri skala kecil dan menengah (IKM), pengembangan infrastruktur halal, dan pelatihan untuk peningkatan SDM halal.

    Berdasarkan catatan data Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) per 3 Januari 2024, telah diterbitkan 252.490 sertifikat halal untuk pelaku usaha di Jatim yang 98,52 persen adalah Industri Kecil dan Menengah (IKM).

    Jumlah ini meningkat sebesar 38,14 persen atau sebanyak 96.302 sertifikat halal sejak 21 Oktober 2023 yang mencapai 156.188 sertifikat halal.

    Sertifikasi halal ini dikatakan Khofifah sangat penting bagi pelaku usaha untuk masuk ke dalam industri halal. Mengingat potensi pasar halal global terus tumbuh seiring dengan peningkatan permintaan produk halal di sektor makanan, fesyen, farmasi, kosmetik, pariwisata, media, rekreasi, serta keuangan syariah.

    Untuk itu, Khofifah juga terus mendorong percepatan pelaksanaan sertifikasi halal. Baik oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta lembaga lainnya.

    “Percepatan Sertifikasi Industri halal Jatim melalui melalui Program SEHATI (Sertifkasi Halal Gratis) BPJPH harus terus dilakukan di berbagai forum strategis agar sertifikasi halal bisa tercapai maksimal, efektif serta secepat mungkin,” katanya.

    Gubernur Jawa Timur 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa menerima Beritajatim Award 2024.

    Jika proses sertifikasi halal dioptimalkan, maka produk-produk halal dari Jatim akan bisa memberikan support lebih signifikan. Bahkan ada potensi besar dimana Jatim akan mampu memenuhi kebutuhan ekspor produk halal untuk negara-negara dunia.

    Salah satu yang dibidik Khofifah adalah produk peternakan Jatim bisa memasok kebutuhan makanan halal untuk ibadah haji dan umroh di Arab Saudi. Yang mana selama menjabat, hal itu masih terus ia upayakan dan ia dorong.

    “Apa yang kita harapkan akan terwujud jika kita semua antar elemen strategis bergandengan tangan, dan memiliki langkah yang sama untuk mewujudkan Jatim sebagai pusat industri halal nasional,” pungkas Khofifah. [tok/beq]

  • Penunjang Angkutan Bandara Kediri, Pemkot Blitar Bangun Halte Bus

    Penunjang Angkutan Bandara Kediri, Pemkot Blitar Bangun Halte Bus

    Blitar (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Blitar bersiap untuk menambah berbagai fasilitas penunjang angkutan khusus ke Bandara Dhoho Internasional Kediri. Salah satunya yang tengah dibahas adalah penambahan halte bus untuk penumpang dari Blitar ke Bandara Dhoho Internasional Kediri.

    “Tentu kalau itu, tapi saat ini masih menunggu kejelasan operasional Bandara Dhoho Internasional Kediri, sembari melihat jumlah penumpang,” kata Juari, Kepala Dinas Perhubungan Kota Blitar, Selasa (30/04/24).

    Pemkot Blitar telah merencanakan pembangunan halte bus untuk kendaraan khusus Bandara Kediri. Nantinya halte bus tersebut bisa dijadikan titik penjemputan bagi calon penumpang Bandara Dhoho Internasional Kediri.

    Tentunya, halte yang akan dibangun ini berada di jalur dan trayek angkutan khusus Bandara Dhoho Internasional Kediri. Diketahui trayek angkutan khusus Bandara Kediri yakni dari Terminal Patria Kota Blitar kemudian ke arah Srengat – Kandat – Terminal Tamanan dan berakhir di Bandara Dhoho Internasional Kediri.

    “Sejauh ini yang mengajukan izin kan sudah ada 2 PO Bus, kita lihat dulu seperti apa penumpangnya, kalau penambahan fasilitas pasti,” imbuhnya.

    Sebelumnya PO Harapan Jaya menyiapkan 4 armada bus yang akan dioperasikan dari Blitar menuju Bandara Dhoho Internasional Kediri. Keempat bus tersebut saat ini tengah dipersiapkan untuk mengangkut warga yang hendak pergi ke Bandara Dhoho Internasional Kediri.

    Kepala Terminal Patria Blitar, Verie Sugiharto menyebut dalam tahap awal ini PO Harapan Jaya hanya menyediakan 4 armada bus saja. Namun jika terjadi peningkatan jumlah penumpang maka armada bus akan ditambah, agar masyarakat tetap terlayani dengan baik.

    “Nantinya PO Harapan Jaya akan menyiapkan 4 armada bus untuk mengangkut penumpang dari Blitar ke Bandara Dhoho Internasional Kediri,” kata Verie, Kamis (25/04/24).

    Harapan Jaya merupakan satu 2 po bus yang mengajukan izin ke Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur untuk menjadi angkutan khusus dari Blitar ke Bandara Dhoho Internasional Kediri. Kedua PO Bus yang telah mengajukan izin tersebut adalah Harapan Jaya dan Bagong.

    Namun kini yang telah mengantongi izin masih PO Harapan Jaya. Setelah keluarnya izin itu, PO Harapan Jaya langsung mempersiapkan 4 armada bus yang akan dioperasikan menjadi angkutan ke Bandara Dhoho Kediri.

    “Kami memprediksi akan banyak jemaah umroh dan pekerja migran dari Blitar yang berangkat dari Bandara Dhoho Internasional Kediri,” tegasnya. [owi/aje]

  • Harapan Jaya Siapkan 4 Bus Tujuan Blitar-Bandara Dhoho Kediri

    Harapan Jaya Siapkan 4 Bus Tujuan Blitar-Bandara Dhoho Kediri

    Blitar (beritajatim.com) – PO Harapan Jaya menyiapkan 4 armada bus yang akan dioperasikan dari Blitar menuju Bandara Dhoho Internasional Kediri.

    Keempat bus tersebut saat ini tengah dipersiapkan untuk mengangkut warga yang hendak pergi ke Bandara Dhoho Internasional Kediri.

    Kepala Terminal Patria Blitar, Verie Sugiharto menyebut dalam tahap awal ini PO Harapan Jaya hanya menyediakan 4 armada bus saja. Namun jika terjadi peningkatan jumlah penumpang maka armada bus akan ditambah, agar masyarakat tetap terlayani dengan baik.

    “Nantinya PO Harapan Jaya akan menyiapkan 4 armada bus untuk mengangkut penumpang dari Blitar ke Bandara Dhoho Internasional Kediri,” kata Verie, Kamis (25/04/24).

    Harapan Jaya merupakan satu 2 po bus yang mengajukan izin ke Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur untuk menjadi angkutan khusus dari Blitar ke Bandara Dhoho Internasional Kediri. Kedua PO Bus yang telah mengajukan izin tersebut adalah Harapan Jaya dan Bagong.

    Namun kini yang telah mengantongi izin masih PO Harapan Jaya. Setelah keluarnya izin itu, PO Harapan Jaya langsung mempersiapkan 4 armada bus yang akan dioperasikan menjadi angkutan ke Bandara Dhoho Kediri.

    “Kami memprediksi akan banyak jemaah umroh dan pekerja migran dari Blitar yang berangkat dari Bandara Dhoho Internasional Kediri,” tegasnya.

    Meski saat ini kondisinya masih sepi, namun diprediksi Bandara Dhoho Kediri bakal ramai. Seiring dengan adanya kegiatan umroh serta haji dan banyaknya pekerja migran asal Blitar sekitarnya.

    “Dengan adanya bandara internasional, mobilitas masyarakat akan semakin terbuka, memfasilitasi perjalanan ke destinasi di luar kota,” ungkapnya.(owi/ted)

  • 1.153 CJH Kloter Pertama Tuban Ikuti Bimbingan Manasik Haji

    1.153 CJH Kloter Pertama Tuban Ikuti Bimbingan Manasik Haji

    Tuban (beritajatim.com) – Sebanyak 1.153 Calon Jemaah Haji (CJH) kloter pertama Kabupaten Tuban mengikuti bimbingan manasik haji dari Kementerian Agama (Kemenag).

    Kepala Kemenag Tuban, Umi Kulsum mengatakan, tujuan manasik haji ini untuk memberikan penjelasan dan bimbingan sebelum berangkat ke Tanah Suci pada 13 Mei 2024 mendatang.

    “Ini kloter pertama ada 1.153 jemaah, nanti kloter kedua pada tanggal 1 mei 2024 yang Insya Allah akan dihadiri oleh Bupati Tuban,” ucap Umi Kulsum.

    Dari total jumlah tersebut, kata Umi Kulsum, terdapat 29 CJH lansia. Namun yang sudah melakukan pelunasan biaya haji baru ada 9 CJH lansia.

    Ada beberapa alasan 20 CJH lansia lain belum melakukan pelunasan. Seperti ada yang meninggal dunia, sakit, maupun terlalu lama diundur sehingga tidak melakukan pelunasan.

    “Sedangkan, untuk calon jemaah haji termuda ada di usia 19 tahun,” paparnya.

    Selain itu, pada 1 Mei 2024 mendatang, sebagai bagian dari persiapan, digelar pemantapan kepada 1.165 CJH dengan berbagai materi dari beberapa narasumber. Termasuk perwakilan dari pihak Kemenag, Dinkes P2KB Tuban, serta Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU).

    “Nantinya mereka juga akan melaksanakan praktik haji dan umrah secara bersamaan,” terang Umi.

    Sementara itu, salah-satu calon jemaah haji asal Desa Doromukti bernama Ali Muhtar ini mengaku senang setelah menunggu sejak 2011 akhirnya bisa terpanggil untuk menunaikan ibadah haji pada 2024.

    “Sebetulnya saya dijanjikan tahun 2019 berangkat, tapi karena Covid-19 jadi diundur dan alhamdulilah sekarang dipanggil untuk berangkat ke Tanah Suci,” ungkap Ali Muhtar. [ayu/beq]