Topik: umroh

  • KPK Mulai Selidiki Kasus Dugaan Korupsi Kuota dan Penyelenggaraan Haji

    KPK Mulai Selidiki Kasus Dugaan Korupsi Kuota dan Penyelenggaraan Haji

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai mengusut dugaan korupsi terkait dengan pelaksanaan ibadah haji. Penanganan kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan. 

    Hal itu dikonfirmasi oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu, Kamis (19/6/2025). 

    “Ya, benar. Kayaknya masih penyelidikan,” ujar Asep kepada wartawan melalui pesan singkat. 

    Asep juga membenarkan bahwa penyelidikan yang tengah dilakukan KPK itu juga berkaitan dengan dugaan praktik korupsi terkait dengan penentuan kuota haji.

    Pria yang juga menjabat Direktur Penyidikan KPK itu namun belum memerinci lebih lanjut terkait dengan kapan dugaan korupsi itu terjadi, dan siapa saja pihak-pihak yang telah dimintai keterangan. 

    Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, DPR periode 2019-2024 melalui Pansus Haji mendorong penegak hukum, termasuk KPK, untuk mengusut dugaan korupsi pada penyelenggaraan ibadah Haji 2024. 

    KPK pun menyatakan terbuka untuk menerima laporan pengaduan masyarakat terkait dengan dugaan rasuah itu. Untuk diketahui, Pansus Haji DPR pada periode sebelumnya menunjukkan adanya indikasi tindak pidana korupsi yang saat itu masih diselenggarakan penuh oleh Kementerian Agama (Kemenag). 

    Temuan Pansus DPR

    Pada 2024 lalu, Pansus Angket DPR untuk Pengawasan Haji 2024 mengisyaratkan adanya temuan baru dalam penyelenggaraan ibadah haji. Selain pengalihan kuota haji, Pansus Angket DPR mencium adanya indikasi korupsi.

    Hal itu diungkapkan anggota Pansus Angket DPR untuk Pengawasan Haji 2024, Luluk Nur Hamidah. Adapun, Pansus Angket DPR untuk Pengawasan Haji 2024 disepakati pembentukannya dalam Rapat Paripurna DPR RI yang digelar, Selasa (9/7/2024).

    Luluk menjelaskan, pengalihan kuota haji pada 2024 telah melanggar UU No. 8/2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umroh. Regulasi itu, khususnya Pasal 64, Ayat 2, menetapkan alokasi haji khusus hanya sebesar 8% dari kuota haji Indonesia.

    Berdasarkan informasi yang pihaknya terima, kata Luluk, pengalihan kuota haji reguler ke haji khusus sebanyak 50% itu terindikasi korupsi. 

    “Bukan hanya ada indikasi pelanggaran terhadap UU, tapi kami juga mencium adanya indikasi korupsi dalam pengalihan kuota haji reguler ke haji khusus,” katanya, dalam keterangan resmi, Rabu (10/7/2024).

    Oleh karena itu, jelasnya, Pansus Angket DPR akan mendalami terlebih dahulu informasi tersebut. Bahkan, pansus akan memanggil pihak-pihak terkait untuk menyelidiki kebenaran informasi tersebut.

    “Kami akan dalami dan selidiki apakah benar informasi yang kami terima itu. Kami akan panggil para pihak terkait dengan hal ini nanti,” ujarnya.

    Menurutnya, Pansus Angket DPR telah mengindikasikan penggunaan alokasi kuota tambahan pada 2024 itu terkait dengan penyalahgunaan wewenang pemerintah.

    “Ada rasa keadilan yang diabaikan oleh Pemerintah/Kemenag dari pengalihan kuota ini. Apalagi antrean jemaah yang sangat panjang. Khususnya antrean jemaah lansia reguler yang bisa kita prioritaskan melalui tambahan kuota 20 ribu tersebut,” ucapnya.

    DPR, jelasnya, berharap Pansus Angket dapat membongkar kotak pandora pengalihan kuota haji yang berdasarkan UU hanya diperbolehkan sebesar 8% untuk haji khusus.

    “Tapi justru digunakan 50% oleh Kemenag ke Haji Khusus,” katanya.

  • Jelang Kepulangan ke Tanah Air, Satu Jemaah Haji Sumenep Meninggal di Makkah

    Jelang Kepulangan ke Tanah Air, Satu Jemaah Haji Sumenep Meninggal di Makkah

    Sumenep (beritajatim.com) – Seorang jemaah haji asal Kabupaten Sumenep meninggal di tanah suci. Jemaah tersebut atas nama H. Sulahwan bin Motaram (81), warga Dusun Gunung Pekol RT 004/RW 002, Desa Banuaju Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, yang tergabung dalam kloter 24.

    “Jemaah ini sempat dirawat di Rumah Sakit Al-Noor, Makkah mulai 16 Juni 2025. Jemaah ini dirawat karena sesak nafas serta komplikasi penyakit lain,” kata Plh. Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU), Kantor Kementerian Agama Sumenep, Said Syamsuri, Rabu (18/06/2025).

    Berdasarkan informasi yang diterima Kantor Kementerian Agama Sumenep, H. Sulahwan meninggal pada Selasa (17/06/2025) pukul 19.00 waktu Arab Saudi.

    “Almarhum berangkat ke tanah suci sendirian, tanpa pendamping dari pihak keluarga. Tapi petugas haji maupun petugas kesehatan haji kami selalu memberikan pendampingan pada beliau, mulai awal hingga akhir,” terang Said.

    Keluarga besar Kemenag Sumenep pun menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian almarhum. ‘Semoga beliau husnul khatimah dan menjadi ahli surga,” ucapnya.

    H. Sulahwan merupakan jemaah haji Sumenep kedua yang meninggal di tanah suci saat musim haji 2025. Sebelumnya, jemaah haji atas nama Misnatun binti Huddin, warga Desa Dasuk Timur, Kecamatan Dasuk, meninggal di Makkah pada Minggu (08/06/2024) waktu setempat. Misnatun merupakan jemaah haji yang tergabung dalam Kloter 25. (tem/ian)

  • Empat Jemaah Haji Asal Pamekasan Meninggal Dunia di Tanah Suci

    Empat Jemaah Haji Asal Pamekasan Meninggal Dunia di Tanah Suci

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sebanyak empat jemaah haji asal Kabupaten Pamekasan dilaporkan meninggal dunia selama menjalankan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci Makkah Al-Mukarramah. Keempat jemaah ini berasal dari kloter dan KBIH berbeda, dan wafat sejak dimulainya pelaksanaan ibadah haji tahun 2025.

    Kabar duka terbaru datang dari Usman Hadji Fajari (52), warga Desa Nyalabuh Laok, Kecamatan Pamekasan. Almarhum yang tergabung dalam Kloter SUB 27 melalui KBIH Nurul Hikmah dan berangkat bersama sang istri, dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (13/6/2025) pukul 10.35 Waktu Arab Saudi.

    Sebelumnya, tiga jemaah lainnya telah meninggal dunia lebih dulu. Maridah Rabbisin Asdin (85), warga Desa Tambak, Blumbungan, Kecamatan Larangan, yang tergabung dalam Kloter SUB 28 melalui KBIH Assyarifain, wafat pada Selasa (3/6/2025).

    Disusul oleh Hasiyeh binti Habidin (85), warga Desa Palengaan Dhaja, Kecamatan Palengaan, dari Kloter SUB 95 dan KBIH Al-Miftah, yang meninggal pada Jumat (6/6/2025). Sementara jemaah keempat adalah Moetia binti Moh Kacel (89), warga Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, tergabung dalam Kloter SUB 27 melalui KBIH Al-Khairat, yang wafat pada Kamis (12/6/2025).

    Kasi Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan, Abd Halim, membenarkan adanya penambahan jumlah jemaah yang meninggal dunia.

    “Dengan bertambahnya satu jemaah yang meninggal, total jemaah haji asal Pamekasan yang meninggal dunia selama pelaksanaan ibadah haji 2025 menjadi empat orang,” ungkapnya, Selasa (17/6/2025).

    Pihak Kemenag Pamekasan juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian para jemaah. “Semoga almarhum dan almarhumah mendapat tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan dan kesabaran,” kata Abd Halim.

    Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pemerintah bersama Kemenag Pamekasan terus memantau kondisi seluruh jemaah haji serta memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga yang ditinggalkan.

    “Selain menjadi kabar duka bagi keluarga, kami pemerintah bersama Kemenag Pamekasan juga terus memantau kondisi seluruh jemaah, serta memberikan pendampingan kepada keluarga yang ditinggalkan,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, pemulangan jemaah haji asal Pamekasan dijadwalkan berlangsung bertahap mulai Kamis (19/6/2025) hingga Jumat (11/7/2025). Para jemaah akan dipulangkan secara bertahap sesuai dengan jadwal masing-masing kloter, yakni Kloter 27, 28, 29, 95, dan 97. [pin/beq]

  • Mediasi Alot, Pedagang Oleh-oleh Masjid Agung Probolinggo Tolak Tawaran DKUP

    Mediasi Alot, Pedagang Oleh-oleh Masjid Agung Probolinggo Tolak Tawaran DKUP

    Probolinggo (beritajatim.com) – Upaya mediasi antara Pemerintah Kota Probolinggo dengan para pedagang oleh-oleh Haji dan Umroh di kawasan Masjid Agung kembali menemui jalan buntu. Dalam pertemuan yang digelar Senin pagi (16/6/2025), Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (DKUP) menawarkan empat lokasi relokasi bagi para pedagang yang terdampak proyek revitalisasi Alun-Alun Kota Probolinggo, namun tawaran tersebut ditolak mentah-mentah.

    Kepala DKUP Fitriawati Jufri memaparkan empat lokasi alternatif yang disiapkan, yakni Pasar Mangunharjo, Pasar Kronong, Pasar Wonoasih, dan ruko di depan Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL). Ia menegaskan, relokasi harus dilakukan karena proyek revitalisasi sudah masuk dalam perencanaan sejak tahun 2023.

    “DED-nya sudah ada sejak 2023, dan ini bagian dari program revitalisasi yang kami terima dari Pemkot. Maka kami ajak para pedagang untuk ikut relokasi,” ujar Fitri dalam forum mediasi.

    Namun perwakilan pedagang mempertanyakan mengapa mereka tidak dilibatkan sejak awal perencanaan. Rivo Alfadani, salah satu pedagang, merasa kecewa karena sosialisasi baru dilakukan saat proyek sudah dalam tahap persiapan pelaksanaan.

    “Mengapa kami baru tahu sekarang, padahal rencana sudah ada sejak 2023? Kenapa kami tidak dilibatkan dalam prosesnya?” ucap Rivo.

    Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR-PKP Kota Probolinggo, Gigih Ardityawan, menegaskan bahwa revitalisasi alun-alun sangat diperlukan, mengingat kondisi trotoar yang rusak dan keberadaan pohon yang mengganggu struktur jalan.

    “Trotoar perlu diperbaiki demi keselamatan pejalan kaki. Selain itu, ada juga pohon yang akan ditebang karena mengganggu struktur trotoar,” terangnya.

    Meski demikian, para pedagang tetap menolak opsi relokasi ke pasar. Ketua Paguyuban Oleh-Oleh Haji dan Umroh, Bambang, mengatakan tempat yang ditawarkan tidak relevan untuk jenis usaha mereka.

    “Kami tidak menolak revitalisasi, silakan kalau memang harus dibongkar. Tapi masa kami jualan oleh-oleh Haji dan Umroh di pasar? Itu tidak relevan,” katanya.

    Ia juga menyayangkan lahan alternatif yang mereka minta di sisi utara Masjid Agung tidak bisa digunakan karena statusnya sudah dihibahkan ke takmir masjid. “Kesannya muter-muter saja,” tambah Bambang.

    Fitri menegaskan bahwa kios yang ditempati pedagang saat ini merupakan aset milik Pemkot yang sebelumnya dikelola ormas, namun belakangan dikelola perorangan melalui skema pinjam pakai.

    “Itu aset milik Pemkot. Sekarang kami tetap beritikad baik dengan menawarkan lokasi relokasi agar pedagang bisa tetap berjualan,” jelasnya.

    DKUP memberi tenggat waktu hingga akhir Juli 2025 untuk pengosongan lokasi. “Kami targetkan paling lambat akhir Juli sudah harus dikosongkan,” tegas Fitri.

    Gigih menambahkan, revitalisasi alun-alun saat ini masih dalam tahap pelimpahan dokumen ke bagian Barang dan Jasa (Barjas). “Masih dikaji dan belum mulai pelaksanaan fisik,” katanya. [ada/beq]

  • 392 Jemaah Haji Tangerang Tiba, 1 Orang Masih Dirawat di Mekkah

    392 Jemaah Haji Tangerang Tiba, 1 Orang Masih Dirawat di Mekkah

    Tangerang, Beritasatu.com – Suasana haru menyelimuti kepulangan 392 jemaah haji asal Kabupaten Tangerang, Banten. Dari total 392 jemaah haji, ada satu jemaah ditinggal di Makkah akibat masih dalam perawatan rumah sakit setempat.

    Jemaah haji ini merupakan bagian dari kelompok terbang (kloter) 11 JKG, yang tiba di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tangerang dan disambut keluarga masing-masing.

    Tangis kebahagiaan pecah saat sanak saudara bertemu kembali, setelah lebih dari satu bulan menjalani rangkaian ibadah haji di Tanah Suci.

    “Alhamdulillah, saya bersyukur bisa kembali dengan selamat. Cuaca di sana cukup panas, terutama bagi lansia yang tidak memiliki pendamping. Sangat memprihatinkan,” ungkap salah satu jemaah haji, Hambali kepada wartawan, Minggu (15/6/2025).

    Hambali menambahkan, ibadah haji merupakan ibadah yang menguras tenaga dan membutuhkan persiapan mental serta fisik yang matang.

    “Untuk menunaikan ibadah haji, kita harus benar-benar siap secara fisik dan mental agar seluruh rangkaian ibadah bisa dilaksanakan dengan baik,” tuturnya.

    Namun di tengah kegembiraan, terdapat kabar bahwa satu jemaah haji harus ditinggal di Makkah karena mengalami gangguan kesehatan serius. Jemaah tersebut bernama Sarwidi (83), saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Mekkah karena pneumonia.

    “Total jemaah seharusnya 393 orang, tetapi satu ditinggalkan karena sakit. Ia akan dipulangkan setelah kondisinya membaik,” jelas Kepala Seksi Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Tangerang Abdul Hasyim.

  • Diskon Gede-Gedean di Transmart Full Day Sale, Aneka Sepeda Harganya Murah

    Diskon Gede-Gedean di Transmart Full Day Sale, Aneka Sepeda Harganya Murah

    Jakarta

    Transmart Full Day Sale balik hadir menyapa pelanggan setia dengan diskon melimpah hari ini. Gelaran ini menawarkan berbagai produk dengan harga miring, termasuk berbagai macam sepeda.

    Diskon besar-besaran hingga 50% + 20% bagi pelanggan yang menggunakan kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, dan aplikasi Allo Bank. Promo ini berlangsung di gerai Transmart seluruh Indonesia mulai toko buka sampai tutup pada pukul 22.00 WIB.

    Spesial hari ini, ada diskon 60%+20% untuk aneka macam sepeda. Khusus di Pulau Jawa, harga sepeda dibanderol dengan harga promo mulai dari Rp 1.299.000 dari harga normal Rp 1.499.000. Harganya makin murah dengan transaksi pakai kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, dan aplikasi Allo Bank, jadi Rp 1.039.200. Artinya, pelanggan dapat hemat dengan total Rp 450 ribuan.

    Sedangkan untuk pembelian di luar Pulau Jawa, produk aneka sepeda ini dijual dengan harga promo Rp 1.399.000 dari harga awal Rp 1.599.000. Dengan bertransaksi menggunakan kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, atau Allo Bank pelanggan bisa membawa pulang dengan harga sale Rp 1.119.200. Dengan begitu, pelanggan bisa hemat Rp 470 ribuan.

    Selama Transmart Full Day Sale, berbagai promo menarik lainnya hadir dengan diskon hingga 50+20% menanti untuk produk-produk seperti sembako, produk rumah tangga, furnitur, kosmetik, hingga fesyen item. Tentunya tambahan 20% bisa didapatkan dengan Allo Prime, Kartu Kredit Bank Mega dan Bank Mega Syariah.

    Selain itu, ada juga tambahan diskon 10% setiap Sabtu & Minggu dengan kartu kredit Mandiri serta cicilan 0% sampai dengan 12 bulan dengan kartu kredit Mandiri. Bagi pengguna aplikasi Livin’ Mandiri, ada tambahan 20% dengan menukarkan Livin’ Point Mandiri.

    Untuk yang belum punya Kartu Kredit Bank Mega, nggak perlu khawatir. Ada unit pembukaan instan yang tersedia di gerai Cibubur dan Central Park. Sementara untuk yang belum punya Allo Prime, cukup download aplikasi Allo Bank di Play Store atau AppStore. Tinggal klik link ini, download, dan upgrade ke Allo Prime.

    Menariknya lagi, pelanggan Transmart juga berkesempatan mendapatkan 100 paket Umroh atau Wisata Turki secara gratis! Jadi tunggu apalagi? Ayo manfaatkan Transmart Full Day Sale dengan menggunakan pembayaran kartu kredit Bank Mega, Bank Mega Syariah, atau Allo Prime. Selain detergen, banjir promo bisa dinikmati untuk berbagai kategori mulai dari produk shampoo, deterjen, anggur, ayam broiler, TV, kulkas, sepeda listrik, tempat tidur, hingga sofa.

    Tonton juga “Yuk ke Transmart, Diskon Full Day Sale Sampai 50%+20%” di sini:

    (kil/kil)

  • Pedagang Oleh-oleh Haji Probolinggo Tolak Relokasi ke TWSL, Dinilai Tak Layak

    Pedagang Oleh-oleh Haji Probolinggo Tolak Relokasi ke TWSL, Dinilai Tak Layak

    Probolinggo (beritajatim.com) – Puluhan pedagang oleh-oleh haji dan umroh di depan Masjid Agung Raudhotul Jannah, Kota Probolinggo, menolak rencana relokasi yang ditawarkan Pemerintah Kota ke kawasan Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL). Penolakan tersebut disuarakan dalam aksi demonstrasi pada Jumat (13/6/2025).

    Rencana relokasi tersebut disampaikan oleh Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo. Namun dari 10 pedagang yang berjualan di depan masjid, hanya lima yang disebut akan dipindahkan ke depan TWSL. Para pedagang menilai lokasi baru tidak strategis dan tidak cocok untuk usaha oleh-oleh ibadah haji.

    Salah satu pedagang, Rivo Alfadani, menilai TWSL bukan tempat yang tepat untuk menjual produk khas haji. “Orang belanja oleh-oleh haji ya pasti ke depan masjid, bukan ke tempat wisata,” ujarnya.

    Ketua Paguyuban Oleh-Oleh Haji dan Umroh, Bambang Suwoto, juga menyayangkan langkah pemerintah yang dinilai tidak memberikan solusi konkret. Ia menyebutkan bahwa lokasi mereka saat ini sudah menjadi titik strategis dan telah ditempati selama puluhan tahun.

    “Tempat kami strategis, sudah puluhan tahun di sini. Kenapa harus kami yang digusur? Kenapa bukan pujasera yang justru sepi dan kotor?” katanya.

    Bambang juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mencoba mengajukan permintaan audiensi kepada Wali Kota Probolinggo, namun hingga kini belum mendapat tanggapan. “Kami bukan cari masalah. Kami hanya ingin tetap bisa berjualan. Ini soal kebutuhan hidup,” tambahnya.

    Sebagai langkah lanjutan, paguyuban pedagang oleh-oleh haji akan menyampaikan aspirasi mereka ke DPRD Kota Probolinggo, dengan harapan wakil rakyat dapat menjadi penyalur aspirasi kepada pemerintah kota.

    Hingga berita ini diturunkan, Kepala DKUP Fitriawati Jufri dan Kabid Bina Marga PUPR-PKP Gigih Ardityawan belum memberikan tanggapan atas penolakan relokasi tersebut. [ada/beq]

  • Timwas Haji DPR: Rasio tenaga kesehatan dengan jamaah perlu dievaluasi

    Timwas Haji DPR: Rasio tenaga kesehatan dengan jamaah perlu dievaluasi

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI Edy Wuryanto menyatakan ketimpangan jumlah tenaga kesehatan yang tidak sebanding dengan jumlah jamaah haji Indonesia perlu dievaluasi karena menyebabkan pelayanan kesehatan terhadap jamaah menjadi kurang maksimal.

    “Saat ini rasio tenaga kesehatan dengan jumlah jamaah haji sekitar satu banding 400. Ini sangat tidak ideal dan harus dievaluasi ulang. Pelayanan kesehatan jamaah jadi kurang maksimal,” kata Edy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Ia menuturkan bahwa sistem pelayanan kesehatan di Arab Saudi yang membatasi aktivitas medis di area hotel jamaah menyebabkan keterlambatan proses perujukan bagi jamaah yang sakit ke rumah sakit rujukan di Saudi.

    Untuk itu, Edy menekankan pentingnya pendekatan promotif dan preventif oleh tenaga medis Indonesia di lapangan. Jamaah haji yang masuk kategori risiko tinggi harus betul-betul disiapkan jalur perujukannya

    “Petugas kesehatan kita ke depan harus lebih difokuskan pada deteksi dini, pemantauan rutin, dan klasifikasi risiko jamaah. Mana yang high risk, middle risk, dan low risk,” ujarnya.

    Padahal, keberadaan klinik tersebut sangat strategis untuk menjadi titik transit sementara jamaah sebelum dirujuk ke rumah sakit maupun setelah keluar dari rumah sakit sebelum kembali ke pemondokan.

    “Saat jamaah sakit, mereka bisa ditampung dulu di klinik sebelum dirujuk. Begitu juga sebaliknya, saat selesai perawatan bisa transit dulu di klinik sebelum balik ke hotel atau ke lokasi ibadah. Tahun depan seharusnya klinik ini kembali dibuka,” tuturnya.

    Sebagai langkah jangka panjang, Edy mendorong Pemerintah Indonesia untuk mulai menjajaki kerja sama diplomatik dengan Pemerintah Arab Saudi guna membangun Rumah Sakit Haji Indonesia di Makkah.

    Menurut dia, jumlah jamaah haji maupun umroh dari Indonesia sangat besar setiap tahunnya sehingga sudah saatnya Indonesia memiliki rumah sakit haji sendiri di Arab Saudi

    “Ini penting agar jamaah kita bisa dirawat oleh tenaga medis sesama orang Indonesia sehingga ada kenyamanan, keamanan, dan komunikasi yang lebih baik,” kata anggota Komisi IX DPR RI itu.

    Edy akan membawa gagasan tersebut dalam pembahasan Komisi IX DPR RI untuk ditindaklanjuti bersama Kementerian Kesehatan sebagai bagian dari upaya perlindungan jamaah haji Indonesia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Aisah Mustafah Alimin, Jemaah Haji asal Sumbawa Meninggal di Mekkah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Juni 2025

    Aisah Mustafah Alimin, Jemaah Haji asal Sumbawa Meninggal di Mekkah Regional 11 Juni 2025

    Aisah Mustafah Alimin, Jemaah Haji asal Sumbawa Meninggal di Mekkah
    Tim Redaksi
    SUMBAWA, KOMPAS.com

    Aisah Mustafah Alimin
    (59), seorang jemaah haji asal Karang Tanian, Desa Dalam, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), meninggal dunia di Mekkah pada Rabu (11/6/2025).
    Menurut Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Ardi Suzami, Aisah sempat dilarikan ke Rumah Sakit King Faisal Syisyah di Saudi Arabia.
    “Iya, benar. Telah meninggal dunia satu jemaah haji asal Kecamatan Alas, Sumbawa di Mekkah pada hari ini, Rabu 11 Juni 2025, jam 11.00 waktu Arab Saudi (WAS),” ujarnya saat dikonfirmasi.
    Ardi menjelaskan bahwa almarhumah mengalami pemeriksaan otak dan pemasangan intubasi untuk membantu pernapasan sebelum akhirnya meninggal di rumah sakit.
    “Almarhumah ibu Aisah Mustafah Alimin dimakamkan di Mekkah,” tambahnya.
    Dikatakan juga bahwa Aisah tidak menunjukkan gejala sebelum diperiksa oleh dokter kloter.
    Ia langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
    Aisah berangkat bersama kloter 8 calon jemaah haji Sumbawa.
    “Kami sudah menyampaikan berita duka dan bertakziah kepada pihak keluarga. Semoga almarhumah husnul khatimah,” harap Ardi.
    Kabar meninggalnya jemaah haji ini juga disampaikan oleh Ketua Kloter 08 LOP, Taufik, dari
    Kementerian Agama
    RI Kanwil Kemenag Provinsi NTB dan Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa.
    “Berita duka untuk keluarga besar Kloter 08 LOP bahwa telah meninggal dunia seorang jemaah kita, Aisah Mustafah Alimin, usia 59 tahun, asal Kabupaten Sumbawa,” kata Taufik.
    Taufik dan keluarga besar Kloter 08 LOP turut mendoakan agar almarhumah diterima oleh Allah SWT.
    “Semoga almarhumah diterima oleh Allah SWT, semua amal baiknya dan diampuni segala dosanya, serta kembali ke hadapan-Nya dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin ya Rabbal aalamiin,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Imbas Kebijakan Arab Saudi, DPR Bakal Revisi 2 Undang-Undang Terkait Haji

    Imbas Kebijakan Arab Saudi, DPR Bakal Revisi 2 Undang-Undang Terkait Haji

    Bisnis.com, Jakarta — DPR akan merevisi Undang-Undang (UU) Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh serta UU Pengelolaan Keuangan Haji yang disesuaikan dengan kebijakan Arab Saudi.

    Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri berpandangan kebijakan Arab Saudi yang membatasi jamaah non-haji yang datang ke Tanah Suci pada tahun ini patut menjadi perhatian pemerintah Indonesia. 

    Pasalnya, banyak kasus deportasi hingga penahanan jamaah karena penggunaan visa yang tidak sesuai. Menurutnya, hal ini menjadi sinyal penting penyelenggaraan haji Indonesia harus adaptif dan terstruktur dari sisi regulasi.

    “Jadi dua undang-undang ini akan diubah secara sinergis. Kami perlu mendalami lebih jauh agar revisi yang dilakukan juga bisa menyesuaikan dengan kebijakan terbaru dari Arab Saudi, termasuk soal visa non-haji yang kini dilarang masuk ke kota suci,” tutur Abidin di Jakarta, Senin (9/6/2025).

    Selain itu, dia juga mendorong agar Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bisa cepat menghadirkan terobosan berupa investasi yang secara langsung menguntungkan ekosistem haji.

    “Ekosistem haji itu mencakup layanan perhotelan, transportasi, hingga konsumsi. Itu semua harus jadi sasaran investasi yang dikelola secara profesional dan syar’i. Jangan sampai dana setoran jemaah tidak memberi manfaat optimal,” katanya

    Menurutnya, pengelolaan keuangan haji harus sepenuhnya memenuhi prinsip-prinsip syariat Islam. Selain itu, dana yang disetor jemaah harus dihindarkan dari praktik riba dan investasi yang tidak halal.

    “Ini bukan hanya soal efisiensi dan manfaat, tapi juga soal amanah dan keberkahan dalam penyelenggaraan ibadah haji,” ujar Abidin.