Topik: Uang Kuliah Tunggal

  • Dari Salatiga ke ITB: Perjalanan Rigel Menemukan Jati Diri Lewat Beasiswa Teladan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        25 November 2025

    Dari Salatiga ke ITB: Perjalanan Rigel Menemukan Jati Diri Lewat Beasiswa Teladan Bandung 25 November 2025

    Dari Salatiga ke ITB: Perjalanan Rigel Menemukan Jati Diri Lewat Beasiswa Teladan
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Di sebuah rumah sederhana di Salatiga, Jawa Tengah, seorang remaja bernama Muhammad Rigel Alhuda menghabiskan masa SMA-nya dalam situasi yang tidak ideal.
    Pandemi membuat pembelajarannya kurang optimal sehingga berpengaruh pada persiapan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
    “Aku jujur tipe orang yang nggak belajar banget karena
    Covid
    . Tapi waktu itu UTBK masih ada TKA—Matematika, Fisika, Kimia, Biologi.
    Struggle
    banget,” kenang Rigel saat dihubungi melalui WhatsApp Call, Sabtu (22/11/2025).
    Saat itu, ia langsung belajar dengan keras. Berjuang untuk masuk perguruan tinggi idaman, Teknik Industri
    ITB
    .
    “Pas sampai ITB aku nggak kaget sih. Emang isinya orang-orang pintar dan lumayan berat. Tapi aku tetap ikut organisasi, ikut lomba, cari beasiswa, dan ternyata nilai masih bisa di atas rata-rata,” ujarnya.
    ITB mengubah cara belajarnya. Tetapi ada satu tantangan besar, yakni biaya.
    Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mahasiswa baru ITB bisa menyentuh angka Rp12,5 juta per semester. Bagi keluarga Rigel, angka itu bukan perkara ringan.
    “Dengan kondisi ekonomi keluargaku, ngajuin keringanan itu agak susah. Jadi aku mulai cari beasiswa, ada beberapa beasiswa (terkenal) di ITB,” tutur dia.
    Namun, ia menerima ajakan seorang teman untuk mencoba
    Beasiswa Teladan
    . Prosesnya cukup panjang dari mulai pemberkasan, motivation letter, hingga wawancara.
    Rigel kemudian dinyatakan lolos, namun ironisnya, teman yang mengajaknya justru tak diterima.
    “Aku lihat, beasiswa ini tuh paket komplit banget. Dibayarin UKT full sampai lulus, dapat uang bulanan, dan ada program pengembangan kepemimpinan. Kayak… kalau dapat ini, udah nggak perlu cari yang lain,” beber dia.
    Meski padat dengan aktivitas, Rigel mengaku berupaya menyeimbangkan hidupnya. Misalnya dengan tetap bermain atau nongkrong walaupun hanya satu sampai dua jam.
    Buatnya hal tersebut merupakan perjuangan untuk mencapai masa depannya yang lebih cerah.
    Program Teladan tidak hanya memberi dukungan finansial. Intinya justru pada pembentukan karakter.
    Pada tahap Lead Self, para penerima beasiswa diajak mengenal diri secara mendalam, mulai dari refleksi, eksplorasi kepribadian, analisis kekuatan dan kelemahan, hingga mencari hubungan antara diri dan lingkungan sosialnya.
    “Kami membantu mereka lebih mengenal diri, eksplorasi, refleksi kritis, dan mengartikulasikan siapa dirinya,” ujar Head of Leadership Development & Scholarship Tanoto Foundation, Yosea Kurnianto, Rabu (12/11/2025).
    Bagi Rigel, tahap ini membekas. Ia mengaku bukan tipe yang sangat percaya diri dan tidak banyak prestasi eksternal saat SMA karena pandemi.
    Setelah mengenal diri, para penerima beasiswa masuk tahap Lead Others. Mereka diminta mengidentifikasi persoalan di komunitas sekitar kampusnya dan menciptakan solusi yang berdampak jangka panjang.
    “Kami minta mereka melihat bagian mana dari sistem yang bisa diubah atau di-upgrade, sehingga setelah mereka pergi, dampaknya masih berjalan,” kata Yosea.
    Seperti yang dilakukan Rigel dalam beberapa proyek. Yakni platform edukasi SMA untuk membantu remaja menemukan jati diri sebelum memilih jurusan kuliah.
    Kemudian edukasi drainase dan biopori di wilayah Cijagra, Bandung, workshop sabun dari minyak jelantah bagi kelompok warga desa, hingga edukasi rambu rawan bencana di Kabupaten Bandung.
    Platform edukasi yang ia bangun menjadi salah satu pengalaman paling berharga. Sebab masih banyak anak SMA yang bingung menentukan jurusan, khawatirnya salah pilih jurusan.
    Di tahun akhir, para Tanoto Scholars masuk tahap Professional Preparation, fase yang mempersiapkan mereka menghadapi dunia karir.
    Ada modul tentang literasi finansial,
    business acumen
    , sampai
    professional disposition
    . Para peserta diperkenalkan dengan berbagai model karir dan diminta merumuskan
    legacy
    yang ingin mereka bangun.
    “Bukan hanya sekadar dapat kerja, tetapi dampak apa yang ingin mereka tinggalkan,” kata Yosea.
    Sementara itu, dari perspektif kampus, ITB menyadari bahwa dunia bergerak jauh lebih cepat daripada sistem pendidikan tradisional.
    “Perkembangan kecerdasan buatan menuntut talenta yang adaptif,” ujar Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof Lavi Rizki Zuhal.
    ITB kini mendorong pembelajaran berbasis proyek, integrasi kasus industri dalam kurikulum, dan sertifikasi micro credential di bidang teknologi, energi, hingga manajemen proyek.
    “Kami ingin lulusan tidak hanya menguasai teori, tetapi juga kompeten secara praktis dan siap masuk dunia profesional yang dinamis,” tambah Prof Lavi.
    Soft skill sendiri menjadi perhatian utama ITB. Mulai dari kemampuan komunikasi, negosiasi, kolaborasi lintas disiplin, kepemimpinan dan empati.
    Selain itu, terdapat kolaborasi eksternal seperti dengan industri, lembaga donor internasional, pemerintah, dan alumni. Hal itu menjadi fondasi penguatan ekosistem tersebut.
    Yosea Kurnianto mengatakan, program Teladan secara konsisten menunjukkan peningkatan signifikan dalam soft skill dan hasil karir penerimanya.
    “Sekitar 40 persen penerima beasiswa cenderung mendapat gaji pertama lebih besar daripada orangtuanya,” ujarnya.
    Ini penting, terutama karena sebagian besar peserta berasal dari keluarga menengah ke bawah.
    “Kesenjangannya besar. Tapi kompetensi planning, inovasi, kepemimpinan itu tumbuh pesat. Kami berharap program ini bisa menjadi referensi pengembangan soft skill di Indonesia,” tutur dia.
    Hal itu dirasakan Rigel. Apapun karirnya kelak sebagai konsultan, ahli supply chain, dan lainnya, ia menemukan jati dirinya di Teladan, membangun sistem, dan perlahan mengubah hidupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkab angkut sampah seberat 500 kilogram di Pulau Harapan

    Pemkab angkut sampah seberat 500 kilogram di Pulau Harapan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu bersama warga melakukan kerja bakti dan mengangkut sampah seberat 500 kilogram (kg) di Kelurahan Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.

    “Kegiatan ini merupakan aksi rutin untuk menjaga kebersihan dan keindahan kawasan permukiman sekaligus destinasi wisata unggulan,” kata Asisten Perekonomian Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Seribu, Endro Mukti Wibowo di Jakarta, Jumat,

    Ia menekankan pentingnya kesadaran seluruh masyarakat dalam menjaga kebersihan sebagai tempat tinggal sekaligus kawasan wisata.

    Sebagai satu pulau destinasi wisata di Kepulauan Seribu, kata dia, masyarakat juga harus siap menyambut wisatawan dengan lingkungan yang bersih dan tertata.

    Ia mengatakan wisatawan datang dari jauh-jauh untuk menikmati keindahan, sehingga warga Pulau Harapan yang paling siap harus menyambut mereka.

    “Saya juga minta kepada ibu-ibu setelah masak atau makan, sampahnya dipilah yang organik dan plastik harus dipisahkan. Kebersihan lingkungan ini merupakan tanggung jawab bersama,” ujarnya.

    Tak hanya itu, Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) maupun personel Sudin Lingkungan Hidup harus terus mengedukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.

    “Kami semua di sini keluarga, mari kita saling mengingatkan. Sebab, lingkungan yang kita rawat hari ini, tentunya juga untuk anak cucu kita nanti,” kata Endro.

    Sementara itu, Lurah Pulau Harapan Muhammad Nuralim mengatakan kerja bakti ini melibatkan sekitar 150 personel gabungan terdiri dari unsur Satpol PP, petugas PPSU, Sudin Lingkungan Hidup, Suku Dins Sumber Daya Air (SDA), Unit Kerja Teknis (UKT) 1, UKT 2, TNI, Polri, Dishub, Gulkarmat, para kader, Ketua RT/RW, dan masyarakat lainnya.

    Pembersihan dimulai dari pesisir pantai, gang rumah warga, hingga taman dan total sampah yang telah dibersihkan sekitar 500 kilogram yang diangkut dengan empat unit gerobak motor.

    Ia berharap aksi bersih ini bisa meningkatkan kebersihan lingkungan dan menarik wisatawan yang berkunjung. Terlebih, saat ini telah memasuki musim penghujan.

    “Kegiatan ini juga sebagai ajang silahturahmi dengan masyarakat pulau, saya pun melihat mereka sangat semangat. Kami tidak pernah lelah untuk selalu mengingatkan mereka dalam menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BPBD Bantul DIY Salurkan Logistik ke Kelurahan, Siapkan Personel Hadapi Musim Hujan Akhir Tahun 2025

    BPBD Bantul DIY Salurkan Logistik ke Kelurahan, Siapkan Personel Hadapi Musim Hujan Akhir Tahun 2025

    Menurut Fadjar, langkah-langkah yang disiapkan antara lain meliputi penyiapan personel dan peralatan di seluruh pulau berpenduduk. Kemudian, penetapan jalur evakuasi dan titik pengungsian sementara bagi warga terdampak banjir rob dan angin kencang.

    “Selanjutnya, pemantauan transportasi laut dan komunikasi darat untuk memastikan proses evakuasi serta distribusi bantuan berjalan lancar,” papar Fadjar.

    Pihaknya juga melakukan peremajaan dan pemotongan pohon dan pembersihan saluran air oleh petugas penanganan prasaran dan sarana umum (PPSU) dan unit kerja teknis (UKT).

    “Setelah itu, melakukan peningkatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai tanda-tanda cuaca ekstrem dan langkah mitigasi bencana,” ucap Fadjar.

    Pihaknya juga melakukan penguatan koordinasi lintas sektor antara pemerintah, TNI-Polri, dunia usaha, akademisi, media dan masyarakat.

    Ia mengatakan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

    “Semangat gotong royong yang dimiliki warga Kepulauan Seribu adalah kekuatan besar dalam menghadapi potensi bencana,” ucap Fadjar.

    Dia menambahkan apel dan simulasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat kesiapan seluruh unsur menghadapi dampak musim penghujan.

    “Sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif dalam membangun ketangguhan masyarakat pesisir terhadap bencana alam,” kata Fadjar.

  • Warga Pulau Seribu diajak waspadai cuaca ekstrem

    Warga Pulau Seribu diajak waspadai cuaca ekstrem

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu mengajak seluruh warga kepulauan setempat dan jajaran lintas instansi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayah itu.

    “Kepulauan Seribu memiliki karakteristik risiko bencana yang berbeda dari wilayah lain di DKI Jakarta,” kata Bupati Kepulauan Seribu Muhammad Fadjar Churniawan dalam Apel dan Simulasi Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Penghujan di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan selain curah hujan tinggi juga menghadapi potensi kenaikan muka air laut, angin kencang dan puting beliung yang sering melanda perairan.

    Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah bersama unsur Polres, Koramil, KPLP Tanjung Priok, dan PBB terus melakukan berbagai langkah antisipasi untuk memastikan kesiapan seluruh pihak di lapangan.

    Menurut dia, langkah-langkah yang disiapkan antara lain meliputi penyiapan personel dan peralatan di seluruh pulau berpenduduk.

    Kemudian, penetapan jalur evakuasi dan titik pengungsian sementara bagi warga terdampak banjir rob dan angin kencang.

    Selanjutnya, pemantauan transportasi laut dan komunikasi darat untuk memastikan proses evakuasi serta distribusi bantuan berjalan lancar.

    Pihaknya juga melakukan peremajaan dan pemotongan pohon dan pembersihan saluran air oleh petugas penanganan prasaran dan sarana umum (PPSU) dan unit kerja teknis (UKT).

    Setelah itu, melakukan peningkatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai tanda-tanda cuaca ekstrem dan langkah mitigasi bencana.

    Pihaknya juga melakukan penguatan koordinasi lintas sektor antara pemerintah, TNI-Polri, dunia usaha, akademisi, media dan masyarakat.

    Ia mengatakan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

    “Semangat gotong royong yang dimiliki warga Kepulauan Seribu adalah kekuatan besar dalam menghadapi potensi bencana,” kata dia.

    Fadjar menambahkan apel dan simulasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat kesiapan seluruh unsur menghadapi dampak musim penghujan.

    “Sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif dalam membangun ketangguhan masyarakat pesisir terhadap bencana alam,” kata dia.

    Kunci utama

    Sebelumnya Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Argadija Putra menegaskan kesiapsiagaan seluruh unsur menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.

    “Kesiapan bukan hanya soal peralatan, tapi juga kecepatan dan koordinasi di lapangan,” kata Argadija setelah kegiatan itu.

    Menurut dia, kesiapsiagaan seluruh unsur merupakan bagian dari tanggung jawab dalam Jaga Jakarta, termasuk wilayah Kepulauan Seribu.

    “Kegiatan ini bertujuan memastikan kesiapan bersama dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, angin kencang dan gelombang tinggi yang kerap terjadi saat musim penghujan,” ujar Argadija.

    Apel tersebut diikuti oleh 250 personel gabungan dari unsur Sudin Sumber Daya Air, Sudin Lingkungan Hidup, UKT 1 dan UKT 2, Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK 3D), tim kesehatan, PMI, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), PPSU, Satpol PP, Gulkarmat, organisasi masyarakat, pasukan pelajar dan Pramuka, serta dukungan aparat TNI-Polri dan Basarnas.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Langkah Roemah Koffie dan Yayasan JHL Merah Putih Kasih Dukung Keberlanjutan Industri Kopi Indonesia

    Langkah Roemah Koffie dan Yayasan JHL Merah Putih Kasih Dukung Keberlanjutan Industri Kopi Indonesia

    Jakarta: Roemah Koffie bersama Yayasan JHL Merah Putih Kasih meluncurkan kelanjutan Program Seribu Sarjana Pertanian sebagai komitmen dalam mendukung keberlanjutan industri kopi dan pertanian Indonesia.
     
    Kolaborasi ini turut menggandeng Universitas Diponegoro dan Universitas Katolik Soegijapranata, serta secara resmi diumumkan lewat penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di ajang Jakarta Coffee Week 2025, ICE BSD City, Minggu, 2 November 2025.
     
    Program Seribu Sarjana Pertanian merupakan inisiatif sosial berkelanjutan yang memberikan beasiswa UKT dan uang saku bulanan bagi mahasiswa pertanian berprestasi dari keluarga kurang mampu.
     
    Tujuannya dari program ini adalah memperkuat SDM sektor pertanian, khususnya dalam rantai nilai kopi Indonesia, serta melahirkan generasi petani muda yang inovatif dan berdaya saing global.
     

     
    CEO Roemah Koffie, Felix TJ, menegaskan pentingnya pendidikan dalam keberlanjutan industri kopi. Ia percaya bahwa setiap cangkir kopi dimulai dari pengetahuan dan tangan-tangan muda di ladang.
     
    “Kami ingin memastikan bahwa keberlanjutan kopi Indonesia dimulai dari pendidikan. Kami tidak hanya berbicara tentang rasa kopi, tetapi juga tentang bagaimana ilmu dan nilai hidup bisa menumbuhkan masa depan yang lebih baik bagi petani muda,” kata Felix.
     
    Ia menambahkan, program ini menjadi perpanjangan dari semangat Roemah Koffie Academy, yang selama ini aktif menyelenggarakan kompetisi latte art, pelatihan barista, dan workshop kopi di berbagai daerah.
     

     
    Program ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Ekonomi Kreatif, yang menilai sinergi antara pendidikan, pertanian, dan ekonomi kreatif sebagai kunci ekosistem kopi berkelanjutan.
     
    Sementara itu, sebagai bagian dari komitmen sosialnya, Roemah Koffie menayangkan dokumenter “Roemah Koffie CSR: Supporting Education in Coffee Origin” yang menampilkan kegiatan sosial perusahaan di SMA Bhakti Karya Kaloran, Temanggung, pada 29 Oktober 2025.
     
    Program ini merupakan inisiatif Roemah Koffie dalam memberikan perangkat pembelajaran digital dan fasilitas edukasi kepada sekolah di daerah penghasil kopi, sebagai bentuk dukungan terhadap literasi dan pembelajaran di wilayah hulu kopi.

    Jakarta: Roemah Koffie bersama Yayasan JHL Merah Putih Kasih meluncurkan kelanjutan Program Seribu Sarjana Pertanian sebagai komitmen dalam mendukung keberlanjutan industri kopi dan pertanian Indonesia.
     
    Kolaborasi ini turut menggandeng Universitas Diponegoro dan Universitas Katolik Soegijapranata, serta secara resmi diumumkan lewat penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di ajang Jakarta Coffee Week 2025, ICE BSD City, Minggu, 2 November 2025.
     
    Program Seribu Sarjana Pertanian merupakan inisiatif sosial berkelanjutan yang memberikan beasiswa UKT dan uang saku bulanan bagi mahasiswa pertanian berprestasi dari keluarga kurang mampu.
     
    Tujuannya dari program ini adalah memperkuat SDM sektor pertanian, khususnya dalam rantai nilai kopi Indonesia, serta melahirkan generasi petani muda yang inovatif dan berdaya saing global.
     

     
    CEO Roemah Koffie, Felix TJ, menegaskan pentingnya pendidikan dalam keberlanjutan industri kopi. Ia percaya bahwa setiap cangkir kopi dimulai dari pengetahuan dan tangan-tangan muda di ladang.
     
    “Kami ingin memastikan bahwa keberlanjutan kopi Indonesia dimulai dari pendidikan. Kami tidak hanya berbicara tentang rasa kopi, tetapi juga tentang bagaimana ilmu dan nilai hidup bisa menumbuhkan masa depan yang lebih baik bagi petani muda,” kata Felix.
     
    Ia menambahkan, program ini menjadi perpanjangan dari semangat Roemah Koffie Academy, yang selama ini aktif menyelenggarakan kompetisi latte art, pelatihan barista, dan workshop kopi di berbagai daerah.
     

     
    Program ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Ekonomi Kreatif, yang menilai sinergi antara pendidikan, pertanian, dan ekonomi kreatif sebagai kunci ekosistem kopi berkelanjutan.
     
    Sementara itu, sebagai bagian dari komitmen sosialnya, Roemah Koffie menayangkan dokumenter “Roemah Koffie CSR: Supporting Education in Coffee Origin” yang menampilkan kegiatan sosial perusahaan di SMA Bhakti Karya Kaloran, Temanggung, pada 29 Oktober 2025.
     
    Program ini merupakan inisiatif Roemah Koffie dalam memberikan perangkat pembelajaran digital dan fasilitas edukasi kepada sekolah di daerah penghasil kopi, sebagai bentuk dukungan terhadap literasi dan pembelajaran di wilayah hulu kopi.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Wali Kota Bontang Ajak Lulusan STIT Syamsul Ma’arif Jadi Agen Perubahan dan Penggerak Daerah

    Wali Kota Bontang Ajak Lulusan STIT Syamsul Ma’arif Jadi Agen Perubahan dan Penggerak Daerah

    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada segenap civitas akademika STIT Syamsul Ma’arif atas komitmen dan dedikasinya dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi keagamaan Islam di Kota Bontang. Menurutnya, kegiatan wisuda merupakan wujud nyata peran perguruan tinggi dalam melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berkarakter, dan berakhlak mulia.

    Lebih lanjut, Neni menekankan bahwa Indonesia saat ini tengah berada pada fase bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif mencapai puncaknya. Momentum ini, katanya, harus dimanfaatkan sebaik mungkin dengan meningkatkan kualitas pendidikan, keterampilan, dan kewirausahaan agar menjadi bonus produktivitas bangsa.

    “Bonus demografi akan menjadi berkah jika kita mampu meningkatkan kualitas SDM. Ini sejalan dengan misi Kota Bontang dalam RPJMD 2025–2029, yaitu mewujudkan transformasi sosial menuju SDM yang berdaya saing,” ujarnya.

    Dalam konteks pembangunan daerah, lulusan perguruan tinggi agama Islam diharapkan menjadi bagian penting dalam memperkuat fondasi moral masyarakat serta agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

    Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan SDM, Pemerintah Kota Bontang terus mengembangkan program Bontang Pintar, termasuk beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) dengan total anggaran sekitar Rp20 miliar. Tahun 2025, beasiswa tersebut diberikan kepada 5 mahasiswa kedokteran, 2 mahasiswa tafsir, 3 mahasiswa tahfiz, 734 mahasiswa dalam daerah, dan 1.123 mahasiswa luar daerah.

    “Kami ingin memastikan mahasiswa bisa fokus belajar tanpa terbebani biaya. Setiap rupiah yang diinvestasikan untuk pendidikan akan kembali dalam bentuk kemajuan kota dan kesejahteraan masyarakat,” tegas Neni.

    Menutup sambutannya, Wali Kota Bontang berpesan agar para wisudawan tidak berhenti belajar dan terus berkontribusi bagi masyarakat. Ia berharap para lulusan STIT Syamsul Ma’arif menjadi insan yang berintegritas, inovatif, dan mampu membawa kemaslahatan bagi umat.

    “Momentum wisuda bukanlah akhir perjuangan, melainkan awal babak baru dalam perjalanan kehidupan. Jadilah pembelajar sepanjang hayat yang terus mengasah diri dan memberi manfaat seluas-luasnya bagi agama, bangsa, dan negara,” pungkasnya.

     

  • Pemkab segera salurkan bantuan pangan untuk 1.826 penerima

    Pemkab segera salurkan bantuan pangan untuk 1.826 penerima

    Jakarta (ANTARA) –

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu segera menyalurkan bantuan pangan bagi 1.826 penerima bantuan pangan di daerah setempat.

    “Ada sebanyak 1.826 penerima bantuan pangan di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu,” kata Kepala Seksi Sosial UKT 1 Kabupaten Kepulauan Seribu Irfan Damanhuri dalam rapat gabungan pendistribusian di Jakarta, Jumat.

    Dia mengatakan bantuan pangan tersebut merupakan alokasi Oktober dan November 2025.

    Menurut dia, berdasarkan data Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten, dari total 1.826 penerima bantuan pangan, sebanyak 1.036 penerima bantuan pangan di antaranya terdapat di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan 790 penerima bantuan pangan di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.

    Sementara itu, Pelaksana Tuga (Plt) Aspemkesra Kabupaten Kepulauan Seribu Purnomo menuturkan dalam persiapan pendistribusian bantuan pangan tersebut, pihaknya melibatkan Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten serta PT Jaya Ancol sebagai akses lokasi pendistribusian dari daratan Jakarta ke wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu.

    “Kami melakukan persiapan untuk pendistribusian bantuan pangan sehingga dapat diterima secara merata bagi masyarakat di Kepulauan Seribu,” ujar Purnomo.

    Dia mengungkapkan Pemkab Kepulauan Seribu, Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten serta PT Jaya Ancol segera mendistribusikan bantuan pangan alokasi Oktober dan November 2025 yang berupa 20 kg beras dan 4 liter minyak goreng kepada masing-masing penerima manfaat.

    “Beras yang akan didistribusikan telah dilakukan pengecekan dan pengawasan oleh Dinas KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian) DKI Jakarta untuk memastikan beras yang akan diberikan itu aman dikonsumsi,” tegas Purnomo.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkab tinjau proses pembangunan TPU Pulau Karya di Kepulauan Seribu

    Pemkab tinjau proses pembangunan TPU Pulau Karya di Kepulauan Seribu

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu meninjau proses pembangunan sejumlah fasilitas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pulau Karya, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, pada Kamis.

    “Hari ini, kami melakukan kunjungan lapangan ke TPU Pulau Karya untuk melihat progres pembangunannya. Gedung sudah berdiri dengan baik, pagar dan gapura sudah selesai, dan pengerasan andesit juga,” kata Sekretaris Kabupaten Kepulauan Seribu Tri Indrawan di Jakarta, Kamis.

    Dalam kunjungannya, dia melihat secara langsung sejumlah fasilitas yang tengah dibangun, mulai dari gedung kantor, pagar tembok, gapura, hingga pengerasan andesit di area TPU tersebut.

    Dia berharap agar fasilitas itu dapat segera dimanfaatkan dengan baik dan dirawat secara berkelanjutan. Dia juga meminta agar pemeliharaan aset tersebut diprioritaskan sehingga bangunan yang telah dibangun dapat digunakan dalam jangka panjang.

    “Perawatan harus dilakukan secara baik dan dianggarkan setiap tahun,” ujar Tri.

    Menurut dia, diperlukan petugas dari Unit Kerja Teknis (UKT) untuk menjaga dan memastikan kebersihan serta fungsional gedung tersebut setiap harinya.

    Sementara itu, Kepala UKT 2 Kepulauan Seribu Sofyan menuturkan pekerjaan pembangunan fasilitas di TPU itu berjalan lancar dan sesuai dengan rencana. Saat ini, pihaknya fokus menyelesaikan tahap akhir pengerasan andesit dan perapihan lingkungan sekitar,

    “Kami ingin fasilitas ini siap digunakan masyarakat,” tutur Sofyan.

    Sebelumnya, pembangunan TPU Pulau Karya dijadwalkan berlangsung selama 180 hari kerja, yaitu mulai 28 April hingga 25 Oktober 2025, dengan luas area penataan mencapai 406,54 meter persegi.

    Sofyan mengatakan TPU Pulau Karya dibangun sejak wilayah tersebut masih berada di bawah administrasi Jakarta Utara.

    “Usianya sudah lebih dari tiga puluh tahun, dan sekarang saatnya kita perbarui,” ucap Sofyan.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mahasiswa IKJ Khawatir Relokasi ke Kota Tua Bebani Biaya Kuliah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Oktober 2025

    Mahasiswa IKJ Khawatir Relokasi ke Kota Tua Bebani Biaya Kuliah Megapolitan 20 Oktober 2025

    Mahasiswa IKJ Khawatir Relokasi ke Kota Tua Bebani Biaya Kuliah
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Rencana relokasi kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan Kota Tua menuai kekhawatiran dari sejumlah mahasiswa.
    Mereka menilai pemindahan lokasi tersebut berpotensi meningkatkan beban biaya kuliah, terutama untuk kebutuhan transportasi dan biaya hidup bagi mahasiswa perantau.
    Rivo (21), salah seorang mahasiswa IKJ, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa jika kampus dipindahkan ke Kota Tua, pengeluaran mahasiswa bisa bertambah signifikan.
    “Soalnya banyak yang merantau dari luar kota segala, jadi kayak banyak biaya lagi,” ungkapnya saat diwawancarai
    Kompas.com
    pada Senin (20/10/2025).
    Ia juga menyoroti aksesibilitas menuju Kota Tua yang dinilai cukup sulit bagi mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan pribadi.
    “Cukup jauh jalannya juga,” ujarnya.
    Sementara itu, Abel (21), mahasiswa lainnya, menyatakan tidak keberatan dengan rencana relokasi tersebut selama pembangunan kampus baru tidak membebani mahasiswa melalui kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
    “Yang penting kalaupun ada dua kampus, bukan berarti mahasiswa bayarin dua-duanya. Berat juga kami,” ucapnya saat diwawancarai
    Kompas.com
    , Senin.
    Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengusulkan pemindahan kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ke kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
    “Kami akan mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk memindahkan IKJ ke tempat ini (Kota Tua),” ujar Pramono Anung saat ditemui di Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu (18/10/2025).
    Menurut Pramono, langkah tersebut bertujuan menjadikan kawasan heritage itu sebagai pusat aktivitas dan kreativitas para seniman.
    Oleh sebab itu, kata dia, dibutuhkan peran para seniman, khususnya dari IKJ, untuk memperkuat atmosfer seni dan budaya di kawasan tersebut.
    “Saya yakin ruang kreativitasnya menjadi lebih baik, lebih lebar, lebih luas,” kata Pramono.
    Dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah bersama pemerintah pusat akan menyiapkan lokasi terlebih dahulu sebelum proses pemindahan kampus dilakukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wujudkan Asa Ribuan Mahasiswa Kurang Mampu, Pemkot Surabaya Kucurkan Rp 71 Miliar untuk Beasiswa Pemuda Tangguh 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 Oktober 2025

    Wujudkan Asa Ribuan Mahasiswa Kurang Mampu, Pemkot Surabaya Kucurkan Rp 71 Miliar untuk Beasiswa Pemuda Tangguh Nasional 16 Oktober 2025

    Wujudkan Asa Ribuan Mahasiswa Kurang Mampu, Pemkot Surabaya Kucurkan Rp 71 Miliar untuk Beasiswa Pemuda Tangguh
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Di balik senyum lembut seorang mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, tersimpan kisah perjuangan luar biasa. Safira Hasna, salah satu mahasiswi di kampus tersebut, telah menjadi yatim piatu sejak usia muda.
    Safira menjadi piatu sejak duduk di bangku kelas 4 SD, kemudian sang ayah meninggal dunia saat ia naik ke kelas 3 SMP. Dunia seakan runtuh bagi Safira kecil karena benar-benar menjadi yatim piatu di usia yang belum menginjak remaja.
    Namun, dengan semangat belajar dan tekad yang kuat, Safira membuktikan bahwa keterbatasan tidak bisa menghalangi mimpinya melanjutkan pendidikan. Kini, semangat juangnya membuahkan hasil karena ia tercatat sebagai salah satu penerima Beasiswa Pemuda Tangguh dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
    “Dengan beasiswa ini, alhamdulillah terbantu pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) semesteran, terbantu membeli alat-alat ataupun buku-buku yang diperlukan untuk kuliah,” ujar Safira dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (16/10/2025).
    Bagi Safira, bantuan dana itu bukan sekadar nominal, melainkan sebuah kepercayaan dan kesempatan untuk melanjutkan mimpi. Ia berjanji akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk terus belajar, menggapai cita-cita, dan berkontribusi bagi Kota Surabaya.
    Kisah Safira hanyalah satu dari ribuan cerita di balik penerima program beasiswa pendidikan tinggi di Surabaya. Sejak diluncurkan pada 2021, Pemkot Surabaya telah mengucurkan dana sebesar Rp 71 miliar untuk Beasiswa Pemuda Tangguh.
    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan bahwa hingga kini, sebanyak 5.908 mahasiswa telah merasakan manfaat program Beasiswa Pemuda Tangguh yang mencakup dukungan biaya hidup bulanan dan pembiayaan UKT. Ia menambahkan, anggaran untuk program ini akan terus ditingkatkan seiring berjalannya waktu.
    “Alhamdulillah, insyaallah dengan anggaran 2026 nanti, setelah disahkan, maka (Beasiswa Pemuda Tangguh) akan kami tambah untuk 24.000 anak Surabaya,” kata Eri.
    Lebih lanjut, Eri menegaskan, Surabaya harus menjadi tempat yang ramah bagi anak muda untuk tumbuh dan berkembang. Ia berpesan agar generasi muda terus belajar, berkarya, dan berprestasi, sebab Surabaya selalu hadir untuk menjaga semangat mereka.
    Pada periode semester ganjil September 2025, sebanyak 2.766 mahasiswa dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa Pemuda Tangguh. Verifikasi ketat dilakukan agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan menyentuh mereka yang membutuhkan.
    Eri mengatakan, Beasiswa Pemuda Tangguh terbuka untuk semua warga Surabaya. Namun, prioritas utama diberikan kepada keluarga miskin dan pramiskin. Ia secara khusus meminta keluarga yang sudah mampu dan memiliki pendapatan tinggi untuk tidak mengikuti program beasiswa ini.
    “Mari kita bantu saudara kita (yang lebih membutuhkan),” ujarnya.
    Proses verifikasi faktual harus dilakukan menyusul banyaknya pendaftar yang mencantumkan pekerjaan orangtua sebagai wiraswasta. Hal ini penting untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan mengutamakan mereka yang orang tuanya berpenghasilan rendah.
    Dari proses tersebut, ditemukan pula sejumlah kasus khusus yang menarik perhatian Pemkot Surabaya, seperti mahasiswa tunarungu di Universitas Terbuka (UT) serta pendaftar yang baru kehilangan orangtua.
    Untuk mahasiswa yang tinggal sendiri, Pemkot Surabaya memfasilitasi tempat tinggal di Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS).
    Terkait besaran bantuan, Eri menjelaskan bahwa dana disesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah dan kebutuhan penerima, dengan pemberian bantuan yang maksimal tetapi terbatas. Bagi mahasiswa dengan orangtua berpenghasilan tinggi, mereka tetap berpeluang mendapat subsidi parsial jika kuota tersisa.
    Ia mencontohkan, subsidi parsial diberikan jika kuota tersisa, seperti UKT Rp 10 juta yang hanya dikover sebagian.
    “Contohnya, jika UKT Rp 10 juta, yang kami berikan hanya Rp 2 juta. Tidak semua kami kover Rp 10 juta,” tambahnya.
    Program tersebut menyasar mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS) yang telah bekerja sama dengan Pemkot Surabaya. Tujuannya adalah agar semakin banyak warga Surabaya yang bisa menempuh kuliah dan mengubah nasib keluarganya menjadi lebih baik.
    Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Eringgo Perkasa menyampaikan, beasiswa kini diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 45 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pemberian Beasiswa.
    Regulasi itu memastikan kualitas dan kontribusi lulusan penerima beasiswa, serta menetapkan durasi maksimal 8 semester untuk S1 atau D4 dan 6 semester untuk D3.
    “Beasiswa akan dicabut secara tegas jika penerima melanggar klausul, seperti menikah atau menerima beasiswa dari instansi lain,” ucap Eringgo.
    Selain pembiayaan kuliah, program beasiswa memberikan dukungan menyeluruh dengan syarat penerima harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00. Eringgo menegaskan bahwa jika IPK tidak tercapai, Pemkot Surabaya akan melibatkan kampus untuk evaluasi.
    Hingga saat ini, program Beasiswa Pemuda Tangguh telah bekerja sama dengan 15 perguruan tinggi. Adapun sembilan di antaranya berada Surabaya dan enam di luar kota. Pendaftaran beasiswa sendiri bisa dilakukan melalui laman
    besmart.surabaya.go.id
    .
    Perluasan program beasiswa ke kampus luar kota merupakan intervensi Wali Kota untuk membantu mahasiswa yang terdampak musibah.
    “Kami ingin memastikan tidak ada anak Surabaya yang gagal kuliah karena alasan biaya,” tutur Eringgo.
    Sepanjang 2025, total 5.908 mahasiswa menjadi penerima, menjadikan Surabaya satu-satunya daerah yang menyalurkan beasiswa dua kali dalam setahun. Angka ini membuktikan komitmen Pemkot Surabaya dalam memberikan akses pendidikan tinggi bagi warganya.
    “Hanya Surabaya yang bisa melakukan itu dan membiayai mereka hingga lulus,” ujar Eringgo.
    Sejalan dengan target Wali Kota, Pemkot Surabaya akan memperluas cakupan program pada 2026. Perluasan kuota menjadi 24.000 mahasiswa ini akan melibatkan lebih banyak PTS, memastikan semakin banyak warga Surabaya memperoleh kesempatan pendidikan tinggi. (ADV)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.