Topik: Tsunami

  • Penting! Ini 8 Cara Menyelamatkan Diri Jika Terjadi Tsunami

    Penting! Ini 8 Cara Menyelamatkan Diri Jika Terjadi Tsunami

    Jakarta: Tsunami adalah salah satu bencana alam yang paling mematikan dan dapat menyebabkan kerusakan yang sangat besar. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara menyelamatkan diri saat terjadi tsunami.

    Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menyelamatkan diri ketika terjadi tsunami.
    Langkah-langkah Penyelamatan Diri dari Tsunami

    1. Pahami Peringatan Tsunami

    Perhatikan tanda-tanda dan peringatan tsunami, seperti:

    Gempa bumi besar
    Surutnya air laut secara tiba-tiba
    Suara gemuruh atau dentuman dari laut

    Segera bereaksi ketika mendengar peringatan atau merasakan guncangan.

    2. Segera Evakuasi ke Daerah Tinggi

    Cepat bergerak ke arah daratan yang lebih tinggi dan tinggal di sana sementara waktu. Hindari pantai dan jangan pernah menuju ke pantai untuk melihat gelombang. Semakin tinggi kamu mengungsi, semakin besar peluang untuk selamat.

    3. Ikuti Rute Evakuasi

    Jika memungkinkan, ikuti tanda rute evakuasi tsunami. Hal ini biasanya akan membawa kamu ke daerah yang lebih tinggi dan aman.

    4. Naik ke Atap atau Gedung Bertingkat

    Jika kamu terjebak di daerah rendah, naiklah ke atap atau bagian atas bangunan. Namun, pastikan bangunan tersebut kokoh dan tidak akan runtuh akibat gempa maupun tsunami.

    5. Jauhi Daerah Rendah

    Pergilah sejauh mungkin ke kawasan pedalaman atau daratan yang jauh dari pantai. Hindari lembah, sungai, dan daerah pesisir yang rendah.

    6. Jangan Dekati Pantai

    Setelah terjadi gempa bumi, jangan mendekat ke pantai untuk melihat gelombang. Ini sangat berbahaya karena gelombang tsunami dapat datang kapan saja dengan frekuensi yang sangat kuat.

    7. Bertahan di Permukaan Air

    Jika kamu sudah terkena terjangan tsunami, berusahalah bertahan di permukaan air. Gunakan objek yang mengapung di permukaan air untuk bertahan, seperti kasur, ban mobil, kayu, atau apapun yang dapat membuat kamu tetap mengapung. 

    8. Jaga Jarak dan Gunakan Masker

    Saat melakukan evakuasi mandiri, tetap perhatikan jaga jarak fisik (physical distancing), gunakan masker, dan ikuti arahan pihak berwenang.

    Jakarta: Tsunami adalah salah satu bencana alam yang paling mematikan dan dapat menyebabkan kerusakan yang sangat besar. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara menyelamatkan diri saat terjadi tsunami.
     
    Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk menyelamatkan diri ketika terjadi tsunami.
    Langkah-langkah Penyelamatan Diri dari Tsunami

    1. Pahami Peringatan Tsunami

    Perhatikan tanda-tanda dan peringatan tsunami, seperti:

    Gempa bumi besar
    Surutnya air laut secara tiba-tiba
    Suara gemuruh atau dentuman dari laut

    Segera bereaksi ketika mendengar peringatan atau merasakan guncangan.

    2. Segera Evakuasi ke Daerah Tinggi

    Cepat bergerak ke arah daratan yang lebih tinggi dan tinggal di sana sementara waktu. Hindari pantai dan jangan pernah menuju ke pantai untuk melihat gelombang. Semakin tinggi kamu mengungsi, semakin besar peluang untuk selamat.

    3. Ikuti Rute Evakuasi

    Jika memungkinkan, ikuti tanda rute evakuasi tsunami. Hal ini biasanya akan membawa kamu ke daerah yang lebih tinggi dan aman.

    4. Naik ke Atap atau Gedung Bertingkat

    Jika kamu terjebak di daerah rendah, naiklah ke atap atau bagian atas bangunan. Namun, pastikan bangunan tersebut kokoh dan tidak akan runtuh akibat gempa maupun tsunami.

    5. Jauhi Daerah Rendah

    Pergilah sejauh mungkin ke kawasan pedalaman atau daratan yang jauh dari pantai. Hindari lembah, sungai, dan daerah pesisir yang rendah.

    6. Jangan Dekati Pantai

    Setelah terjadi gempa bumi, jangan mendekat ke pantai untuk melihat gelombang. Ini sangat berbahaya karena gelombang tsunami dapat datang kapan saja dengan frekuensi yang sangat kuat.

    7. Bertahan di Permukaan Air

    Jika kamu sudah terkena terjangan tsunami, berusahalah bertahan di permukaan air. Gunakan objek yang mengapung di permukaan air untuk bertahan, seperti kasur, ban mobil, kayu, atau apapun yang dapat membuat kamu tetap mengapung. 

    8. Jaga Jarak dan Gunakan Masker

    Saat melakukan evakuasi mandiri, tetap perhatikan jaga jarak fisik (physical distancing), gunakan masker, dan ikuti arahan pihak berwenang.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Gempa 5,1 Magnitudo Mengguncang Kota Sanana, Tak Berpotensi Tsunami
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 Desember 2024

    Gempa 5,1 Magnitudo Mengguncang Kota Sanana, Tak Berpotensi Tsunami Regional 7 Desember 2024

    Gempa 5,1 Magnitudo Mengguncang Kota Sanana, Tak Berpotensi Tsunami
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com

    Gempa bumi
    dengan magnitudo 5,10 mengguncang Kota
    Sanana
    , Maluku Utara, Sabtu (7/12/2024) pukul 16.41 WIB.
    Berdasarkan laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ), gempa berlokasi di 2,17 derajat Lintang Selatan – 124,37 derajat Bujur Timur pada kedalaman 10 kilometer.
    Adapun pusat gempa berada di laut, 180 km Barat Sanana.
    “Tidak berpotensi tsunami,” kata BMKG dalam keterangannya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Buka Suara soal Mundurnya Miftah Maulana

    Prabowo Buka Suara soal Mundurnya Miftah Maulana

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto memberikan pernyataan langsung terkait polemik Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang viral lantaran melakukan penghinaan ke penjual es teh. Prabowo mengomentari keputusan mundurnya Gus Miftah dari posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. 

    Setidaknya, ini adalah pertama kalinya Prabowo secara pribadi angkat bicara. Sebelumnya, respons atas polemik ini hanya disampaikan oleh pihak Istana Kepresidenan.

    Prabowo memuji langkah Gus Miftah yang dinilainya sebagai bentuk tanggung jawab atas polemik yang sempat mencuat akibat ucapannya dalam sebuah video. 

    “Ya tadi saya sendiri belum lihat langsung tapi dapat laporan mundur. Komentar saya, saya kira itu adalah tindakan yang bertanggung jawab, tindakan kesatria,” ujar Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 6 Desember 2024.

    Baca juga: Momen Miftah Maulana Mundur dari Jabatannya

    Prabowo menegaskan, keputusan Gus Miftah untuk mundur menunjukkan kesadarannya atas kesalahan yang telah dibuat. Langkah tersebut, menurut Prabowo, patut dihormati.

    “Beliau sadar beliau salah ucap. Beliau bertanggung jawab dan beliau mengundurkan diri. Saya kira kita hargai sikap kesatria itu,” ujar Prabowo.

    Sebelumnya, pihak Istana melalui juru bicara telah menyampaikan penghormatan atas keputusan Gus Miftah untuk mundur. Namun, pernyataan langsung dari Prabowo ini menjadi momen penting yang menegaskan posisi Presiden terhadap kontroversi tersebut.
    Klaim Tanpa Tekanan
    Gus Miftah mengumumkan pengunduran dirinya. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa langkah itu diambil tanpa tekanan dari pihak mana pun.

    “Kepada Bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya,” ujar Gus Miftah saat konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 6 Desember 2024.

    Ia juga mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral atas polemik yang ditimbulkan oleh ucapannya. Gus Miftah mundur di tengah gelombang ‘tsunami’ desakan kepada Prabowo agar bersikap.

    Jakarta: Presiden Prabowo Subianto memberikan pernyataan langsung terkait polemik Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang viral lantaran melakukan penghinaan ke penjual es teh. Prabowo mengomentari keputusan mundurnya Gus Miftah dari posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. 
     
    Setidaknya, ini adalah pertama kalinya Prabowo secara pribadi angkat bicara. Sebelumnya, respons atas polemik ini hanya disampaikan oleh pihak Istana Kepresidenan.
     
    Prabowo memuji langkah Gus Miftah yang dinilainya sebagai bentuk tanggung jawab atas polemik yang sempat mencuat akibat ucapannya dalam sebuah video. 
    “Ya tadi saya sendiri belum lihat langsung tapi dapat laporan mundur. Komentar saya, saya kira itu adalah tindakan yang bertanggung jawab, tindakan kesatria,” ujar Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 6 Desember 2024.
     
    Baca juga: Momen Miftah Maulana Mundur dari Jabatannya
     
    Prabowo menegaskan, keputusan Gus Miftah untuk mundur menunjukkan kesadarannya atas kesalahan yang telah dibuat. Langkah tersebut, menurut Prabowo, patut dihormati.
     
    “Beliau sadar beliau salah ucap. Beliau bertanggung jawab dan beliau mengundurkan diri. Saya kira kita hargai sikap kesatria itu,” ujar Prabowo.
     
    Sebelumnya, pihak Istana melalui juru bicara telah menyampaikan penghormatan atas keputusan Gus Miftah untuk mundur. Namun, pernyataan langsung dari Prabowo ini menjadi momen penting yang menegaskan posisi Presiden terhadap kontroversi tersebut.

    Klaim Tanpa Tekanan

    Gus Miftah mengumumkan pengunduran dirinya. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa langkah itu diambil tanpa tekanan dari pihak mana pun.
     
    “Kepada Bapak Presiden, saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas amanah dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya,” ujar Gus Miftah saat konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 6 Desember 2024.
     
    Ia juga mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral atas polemik yang ditimbulkan oleh ucapannya. Gus Miftah mundur di tengah gelombang ‘tsunami’ desakan kepada Prabowo agar bersikap.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Penting! Ini 4 Tanda-tanda saat akan Terjadi Tsunami

    Penting! Ini 4 Tanda-tanda saat akan Terjadi Tsunami

    Jakarta: Tanda-tanda peringatan tsunami sangat penting untuk diketahui demi keselamatan dan persiapan diri. Terutama bagi masyarakat pesisir yang berisiko tinggi mengalaminya.
     
    Tsunami adalah bencana alam yang dapat mendatangkan malapetaka bagi pesisir pantai. Gelombang raksasa ini dipicu oleh pergeseran tiba-tiba di dasar laut, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, atau longsor bawah laut.
     
    Bencana alam ini ditandai dengan gelombang yang terjadi karena perpindahan air tiba-tiba yang menciptakan gangguan di kolom air. Gangguan ini merambat ke permukaan laut, kemudian berubah menjadi gelombang tsunami saat mendekati pantai.

     

     

    Tanda Peringatan Tsunami
    Mengenali tanda peringatan tsunami sangat penting untuk keselamatan dan persiapan diri. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
     
    1. Air Laut Surut Secara Tiba-tiba
    Salah satu tanda awal yang dapat mengindikasikan tsunami adalah surutnya air laut secara tiba-tiba dan drastis dari garis pantai. Hal ini terjadi karena air ditarik kembali ke arah laut sebelum tsunami datang.
     
    2. Gelombang Tinggi dan Tidak Biasa
    Jika Sobat Medcom melihat gelombang yang sangat tinggi dan tidak biasa mendekati pantai, segera cari tempat yang lebih tinggi. Gelombang ini bisa jadi merupakan tanda tsunami yang akan datang.
     
    3. Getaran Bumi
    Getaran tanah yang kuat dari gempa bumi di dekat laut bisa jadi merupakan tanda peringatan tsunami. Apabila Sobat Medcom merasakan gempa bumi, segera menjauh dari pantai dan cari tempat yang lebih tinggi.

     

     

    4. Peringatan Resmi
    Sistem peringatan tsunami biasanya dikeluarkan oleh otoritas setempat ketika potensi tsunami terdeteksi. Segera ikuti instruksi yang diberikan dan evakuasi ke tempat yang lebih tinggi ketika peringatan tersebut diberikan.
     
    Tsunami adalah fenomena alam yang tidak dapat diprediksi, tetapi dengan memahami penyebab dan tanda-tandanya, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan meningkatkan keselamatan.
     
    Melalui sistem peringatan dini, rencana evakuasi, dan pendidikan masyarakat, seseorang dapat menghadapi tsunami dengan lebih siap. Dampak dari tsunami pun bisa diminimalkan.

     

    Jakarta: Tanda-tanda peringatan tsunami sangat penting untuk diketahui demi keselamatan dan persiapan diri. Terutama bagi masyarakat pesisir yang berisiko tinggi mengalaminya.
     
    Tsunami adalah bencana alam yang dapat mendatangkan malapetaka bagi pesisir pantai. Gelombang raksasa ini dipicu oleh pergeseran tiba-tiba di dasar laut, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, atau longsor bawah laut.
     
    Bencana alam ini ditandai dengan gelombang yang terjadi karena perpindahan air tiba-tiba yang menciptakan gangguan di kolom air. Gangguan ini merambat ke permukaan laut, kemudian berubah menjadi gelombang tsunami saat mendekati pantai.
     
     

     

    Tanda Peringatan Tsunami
    Mengenali tanda peringatan tsunami sangat penting untuk keselamatan dan persiapan diri. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
     

    1. Air Laut Surut Secara Tiba-tiba

    Salah satu tanda awal yang dapat mengindikasikan tsunami adalah surutnya air laut secara tiba-tiba dan drastis dari garis pantai. Hal ini terjadi karena air ditarik kembali ke arah laut sebelum tsunami datang.
     

    2. Gelombang Tinggi dan Tidak Biasa

    Jika Sobat Medcom melihat gelombang yang sangat tinggi dan tidak biasa mendekati pantai, segera cari tempat yang lebih tinggi. Gelombang ini bisa jadi merupakan tanda tsunami yang akan datang.
     

    3. Getaran Bumi

    Getaran tanah yang kuat dari gempa bumi di dekat laut bisa jadi merupakan tanda peringatan tsunami. Apabila Sobat Medcom merasakan gempa bumi, segera menjauh dari pantai dan cari tempat yang lebih tinggi.
     
     

     

    4. Peringatan Resmi

    Sistem peringatan tsunami biasanya dikeluarkan oleh otoritas setempat ketika potensi tsunami terdeteksi. Segera ikuti instruksi yang diberikan dan evakuasi ke tempat yang lebih tinggi ketika peringatan tersebut diberikan.
     
    Tsunami adalah fenomena alam yang tidak dapat diprediksi, tetapi dengan memahami penyebab dan tanda-tandanya, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko dan meningkatkan keselamatan.
     
    Melalui sistem peringatan dini, rencana evakuasi, dan pendidikan masyarakat, seseorang dapat menghadapi tsunami dengan lebih siap. Dampak dari tsunami pun bisa diminimalkan.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Gempa M 6,0 Terjadi di Buol Sulteng, Tak Berpotensi Tsunami

    Gempa M 6,0 Terjadi di Buol Sulteng, Tak Berpotensi Tsunami

    Jakarta

    Gempa berkekuatan magnitudo (M) 6 terjadi di Buol, Sulawesi Tenggara (Sulteng). Kedalaman gempa 17 Km.

    Melalui akun X nya, BMKG melaporkan gempa terjadi Sabtu (7/12/2024) pukul 00.14 WIB. Gempa berada pada 86 Km Barat Laut Buol Sulteng.

    “Gempa Mag:6.0,” tulis BMKG.

    Titik koordinat gempa 1,74 Lintag Utara dan 121,22 Bujur Timur. Gempa tidak berpotensi tsunami.

    “Tidakberpotensi tsunami,” imbuhnya.

    (dek/dek)

  • Desakan agar Prabowo Segera Pecat dan Usir Miftah Maulana dari Kabinet

    Desakan agar Prabowo Segera Pecat dan Usir Miftah Maulana dari Kabinet

    Jakarta: Gelombang kritik dan desakan publik agar Presiden Prabowo Subianto segera mencopot Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden kian menguat. Sejak video kontroversial yang menunjukkan Gus Miftah menghina seorang penjual es teh viral pada 3 Desember 2024, masyarakat ramai-ramai melayangkan protes. 

    Puncaknya, sebuah petisi online berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden” di situs Change.org telah mengumpulkan lebih dari 276.783 tanda tangan hingga Jumat 6 Desember 2024 pukul 11.47 WIB.

    Lonjakan jumlah tanda tangan ini layaknya tsunami yang mencerminkan gelombang kemarahan rakyat. Dalam kurun waktu singkat, sebanyak 233.700 orang telah mendukung petisi tersebut, menunjukkan tingkat kekecewaan publik yang masif terhadap tindakan dan sikap Gus Miftah.

    Baca juga: Miftah Maulana Kembali Dikecam: Video Lawas Hinaan dan Pelecehan Fisik ke Yati Pesek Viral

    Kekecewaan Publik Terhadap Gus Miftah
    Video yang menjadi pemantik gelombang kritik ini menunjukkan Gus Miftah dengan santai menyebut “Yo kono didol, go**ok” kepada seorang penjual es teh di depan banyak orang. Ucapan tersebut, yang dianggap tidak manusiawi, memicu reaksi keras dari masyarakat. 

    Banyak yang menilai bahwa sikap ini tidak layak ditunjukkan oleh seseorang yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden dan sekaligus seorang tokoh agama.

    “Bagaimana bisa seorang pemuka agama dan pejabat negara memperlakukan rakyat kecil dengan hinaan seperti itu? Ini memalukan dan tidak bisa dibiarkan,” tulis salah seorang pendukung petisi di kolom komentar.
    Gelombang Kritik Semakin Menguat
    Petisi yang dimulai oleh Dika Prakasa ini tidak hanya menjadi ruang curahan hati masyarakat, tetapi juga simbol tekanan langsung kepada Presiden Prabowo untuk mengambil tindakan tegas. Narasi yang disampaikan dalam petisi menyoroti bagaimana tindakan Gus Miftah mencoreng citra pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo, yang selama ini dikenal menghormati rakyat kecil seperti pedagang dan pekerja lapangan.

    “Seperti yang kita ketahui, saat ini Gus Miftah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden di pemerintahan yang dipimpin oleh bapak Prabowo Subianto. Publik tentu mempertanyakan apakah jabatan tersebut layak diterima oleh pribadi yang kerap membuat kegaduhan di masyarakat,” tulis Dika dalam alasan petisi.
    Kontroversi yang Berulang
    Ini bukan kali pertama Gus Miftah menjadi sorotan negatif. Sebelumnya, ia juga dikecam publik atas beberapa sikap dan pernyataan kontroversial, termasuk persoalan dalam kehidupan pribadinya yang dianggap mencoreng moralitas publik. Kini, tekanan semakin besar agar Prabowo mengevaluasi dan mencopot Gus Miftah dari jabatan penting tersebut.

    Menunggu Langkah Presiden Prabowo
    Dengan jumlah tanda tangan yang terus meningkat dan kemarahan publik yang semakin membesar, semua mata kini tertuju kepada Presiden Prabowo Subianto. 

    Apakah ia akan merespons gelombang kritik ini dan mencopot Gus Miftah demi menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintahannya? Gelombang “tsunami” kritik ini menunjukkan betapa besarnya harapan rakyat terhadap tindakan tegas dan cepat dari kepala negara.

    Jakarta: Gelombang kritik dan desakan publik agar Presiden Prabowo Subianto segera mencopot Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden kian menguat. Sejak video kontroversial yang menunjukkan Gus Miftah menghina seorang penjual es teh viral pada 3 Desember 2024, masyarakat ramai-ramai melayangkan protes. 
     
    Puncaknya, sebuah petisi online berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden” di situs Change.org telah mengumpulkan lebih dari 276.783 tanda tangan hingga Jumat 6 Desember 2024 pukul 11.47 WIB.
     
    Lonjakan jumlah tanda tangan ini layaknya tsunami yang mencerminkan gelombang kemarahan rakyat. Dalam kurun waktu singkat, sebanyak 233.700 orang telah mendukung petisi tersebut, menunjukkan tingkat kekecewaan publik yang masif terhadap tindakan dan sikap Gus Miftah.
    Baca juga: Miftah Maulana Kembali Dikecam: Video Lawas Hinaan dan Pelecehan Fisik ke Yati Pesek Viral

    Kekecewaan Publik Terhadap Gus Miftah

    Video yang menjadi pemantik gelombang kritik ini menunjukkan Gus Miftah dengan santai menyebut “Yo kono didol, go**ok” kepada seorang penjual es teh di depan banyak orang. Ucapan tersebut, yang dianggap tidak manusiawi, memicu reaksi keras dari masyarakat. 
     
    Banyak yang menilai bahwa sikap ini tidak layak ditunjukkan oleh seseorang yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden dan sekaligus seorang tokoh agama.
     
    “Bagaimana bisa seorang pemuka agama dan pejabat negara memperlakukan rakyat kecil dengan hinaan seperti itu? Ini memalukan dan tidak bisa dibiarkan,” tulis salah seorang pendukung petisi di kolom komentar.

    Gelombang Kritik Semakin Menguat

    Petisi yang dimulai oleh Dika Prakasa ini tidak hanya menjadi ruang curahan hati masyarakat, tetapi juga simbol tekanan langsung kepada Presiden Prabowo untuk mengambil tindakan tegas. Narasi yang disampaikan dalam petisi menyoroti bagaimana tindakan Gus Miftah mencoreng citra pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo, yang selama ini dikenal menghormati rakyat kecil seperti pedagang dan pekerja lapangan.
     
    “Seperti yang kita ketahui, saat ini Gus Miftah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden di pemerintahan yang dipimpin oleh bapak Prabowo Subianto. Publik tentu mempertanyakan apakah jabatan tersebut layak diterima oleh pribadi yang kerap membuat kegaduhan di masyarakat,” tulis Dika dalam alasan petisi.

    Kontroversi yang Berulang

    Ini bukan kali pertama Gus Miftah menjadi sorotan negatif. Sebelumnya, ia juga dikecam publik atas beberapa sikap dan pernyataan kontroversial, termasuk persoalan dalam kehidupan pribadinya yang dianggap mencoreng moralitas publik. Kini, tekanan semakin besar agar Prabowo mengevaluasi dan mencopot Gus Miftah dari jabatan penting tersebut.

    Menunggu Langkah Presiden Prabowo

    Dengan jumlah tanda tangan yang terus meningkat dan kemarahan publik yang semakin membesar, semua mata kini tertuju kepada Presiden Prabowo Subianto. 
     
    Apakah ia akan merespons gelombang kritik ini dan mencopot Gus Miftah demi menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintahannya? Gelombang “tsunami” kritik ini menunjukkan betapa besarnya harapan rakyat terhadap tindakan tegas dan cepat dari kepala negara.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1017: Rusia Minta Ukraina Jadi Negara Non-Blok jika Mau Damai – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1017: Rusia Minta Ukraina Jadi Negara Non-Blok jika Mau Damai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1017 pada Jumat (6/12/2024).

    Pada tengah malam, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan Rusia mencoba 37 kali untuk menerobos pertahanan Ukraina ke arah Pokrovsky.

    Pada pukul 01.00 waktu setempat, satu dari enam drone mencoba terbang menuju Ukraina.

    Setidaknya lima UAV Rusia terdeteksi di wilayah utara Ukraina pada pukul 03.00 waktu setempat, seperti diberitakan Telegraf.

    Menlu Rusia: Tak Boleh Gabung NATO, Ukraina Harus Jadi Negara Non-Blok

    Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengungkapkan syarat untuk melakukan perundingan damai dengan Ukraina.

    “Presiden Vladimir Putin sering dituduh secara keliru menolak berunding dengan Ukraina,” kata Lavrov mengatakan kepada Carlson dalam wawancara yang dipublikasikan pada Kamis (5/12/2024).

    Menurutnya, pihak Ukraina-lah yang menolak perundingan itu karena Zelensky menandatangani perintah yang melarang perundingan apapun dengan Rusia.

    “Sebagai permulaan, mengapa Anda tidak memberi tahu dia (Zelensky) untuk membatalkannya (perintah) secara terbuka? Ini akan menjadi sinyal bahwa dia menginginkan negosiasi,” kata Lavrov.

    Ia menyebutkan beberapa syarat yang pernah disampaikan oleh Putin, terutama larangan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO, aliansi pertahanan pimpinan AS.

    “Prinsip utamanya adalah status non-blok Ukraina. Tidak ada NATO. Sama sekali tidak. Tidak ada pangkalan militer, tidak ada latihan militer di tanah Ukraina dengan partisipasi pasukan asing,” tegasnya.

    Sekutu Ukraina Memaki Menlu Rusia soal Perang di Ukraina

    Negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat (AS) mengecam keras menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, atas perang di Ukraina dalam sebuah pertemuan tahunan Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa di Malta.

    “Pesan saya kepada delegasi Rusia adalah sebagai berikut: Kami tidak tertipu oleh kebohongan Anda. Kami tahu apa yang Anda lakukan. Anda mencoba membangun kembali kekaisaran Rusia dan kami tidak akan membiarkan Anda. Kami akan melawan Anda semaksimal mungkin,” kata Menteri luar negeri Polandia, Radoslaw Sikorski.

    Menlu Ukraina Walkout saat Menlu Rusia Berpidato

    Menteri luar negeri Ukraina, Andrii Sybiha, menyampaikan dalam pertemuan itu bahwa negaranya terus berjuang demi haknya untuk hidup.

    “Dan penjahat perang Rusia di meja ini harus tahu: Ukraina akan memenangkan hak ini dan keadilan akan menang,” kata Andrii Sybiha.

    Menteri luar negeri Polandia, Ukraina dan lainnya meninggalkan ruangan ketika Sergei Lavrov akan berpidato.

    Sementara itu, Sergei Lavrov tidak hadir saat menteri luar negeri AS, Antony Blinken, menyampaikan pidatonya di mana ia menyebut Lavrov sangat mahir menenggelamkan pendengar dalam tsunami misinformasi, seperti diberitakan The Guardian.

    Gubernur Kursk Mundur Setelah Invasi Ukraina, Putin Tunjuk Pejabat Baru

    Presiden Rusia Vladimir Putin menunjuk Alexander Khinshtein sebagai penjabat gubernur wilayah Kursk selatan.

    “Manajemen krisis diperlukan di wilayah tersebut,” kata Putin.

    Setelah serangan mendadak pada awal Agustus lalu, Ukraina kini menduduki sebagian wilayah Kursk.

    Sementara itu Gubernur Kursk saat ini, Alexei Smirmnov, telah mengundurkan diri.

    Zelensky Marah, PBB Tidak Berbuat Maksimal untuk Pulangkan Tawanan Ukraina di Rusia

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengkritik PBB dan Palang Merah yang dinilai tidak berbuat cukup banyak untuk membawa kembali warga Ukraina yang ditawan oleh Rusia. 

    “Apakah saat ini kita menerima banyak bantuan dari organisasi-organisasi seperti PBB atau Komite Internasional Palang Merah dalam melindungi dan mengamankan kembalinya tahanan Ukraina yang ditahan di Rusia? Faktanya, kita tidak,” kata Zelensky pada sebuah konferensi hak asasi manusia di Kyiv.

    “Kita semua melihat, khususnya, betapa lemahnya respons dunia terhadap apa yang dilakukan Rusia terhadap tahanan Ukraina,” lanjutnya.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

  • Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi? Ini Pemicu dan Penjelasannya

    Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi? Ini Pemicu dan Penjelasannya

    Jakarta: Tsunami merupakan bencana alam yang telah merenggut banyak nyawa dan menyebabkan kerusakan besar di seluruh dunia. Gelombang raksasa ini memiliki kekuatan yang luar biasa hingga mampu menyapu daratan.
     
    Salah satu tsunami terbesar terjadi pada 26 Desember 2004 lalu di Aceh, Indonesia. Ini menjadi bencana alam paling mematikan dalam sejarah dunia yang menelan lebih dari 230.000 jiwa di 14 negara.
     
    Pemicu Tsunami
    Tsunami sendiri dapat dipicu oleh berbagai peristiwa bawah laut yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air secara tiba-tiba. Penyebab utama tsunami antara lain:

     

     

    1. Gempa Bumi Bawah Laut
    Pergerakan tiba-tiba lempeng tektonik di dasar laut dapat melepaskan energi yang sangat besar, hingga menciptakan gelombang seismik yang merambat ke perairan. Saat gelombang ini mendekati pesisir, mereka berubah menjadi gelombang tsunami yang sangat tinggi.
     
    Gempa bumi juga merupakan pemicu terjadinya Tsunami Aceh hampir 20 tahun lalu. Kekuatan gempa bumi pada saat itu mencapai magnitudo 9,1-9,3 dan terjadi di lepas pantai Sumatera. Sementara gelombang tsunaminya mencapai ketinggian hingga 30 meter.
     
    2. Letusan Gunung Berapi
    Letusan gunung berapi yang terjadi di bawah laut atau di sepanjang garis pantai dapat memicu tsunami karena perpindahan sejumlah besar air oleh aliran lava atau runtuhnya bagian-bagian gunung berapi.
     
    3. Longsor Bawah Laut
    Longsoran tanah atau batu di dasar laut juga bisa menjadi pemicu terjadinya perpindahan air skala besar, sehingga menciptakan gelombang tsunami yang dapat meluluhlantakkan daratan.

     

     

    4. Hantaman Meteor
    Selain itu, meteor yang menghantam laut pun dapat menyebabkan perpindahan air yang cukup besar untuk menghasilkan gelombang tsunami. Namun kasus ini jarang terjadi.
     
    Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi?
    Ketika salah satu peristiwa di atas terjadi di dasar laut, perpindahan air yang tiba-tiba menciptakan gangguan di kolom air. Gangguan ini merambat ke permukaan laut sebagai gelombang seismik, yang kemudian berubah menjadi gelombang tsunami saat mendekati pantai.
     
    Kecepatan tsunami di laut terbuka dapat mencapai hingga 800 kilometer per jam, namun melambat saat mendekati garis pantai. Namun saat tsunami mendekati pantai, ketinggiannya meningkat karena interaksi dengan dasar laut yang dangkal.
     
    Gelombang tersebut akan pecah dan menghantam daratan dengan kekuatan dahsyat yang mampu menyebabkan kerusakan super luas.

     

    Jakarta: Tsunami merupakan bencana alam yang telah merenggut banyak nyawa dan menyebabkan kerusakan besar di seluruh dunia. Gelombang raksasa ini memiliki kekuatan yang luar biasa hingga mampu menyapu daratan.
     
    Salah satu tsunami terbesar terjadi pada 26 Desember 2004 lalu di Aceh, Indonesia. Ini menjadi bencana alam paling mematikan dalam sejarah dunia yang menelan lebih dari 230.000 jiwa di 14 negara.
     
    Pemicu Tsunami
    Tsunami sendiri dapat dipicu oleh berbagai peristiwa bawah laut yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air secara tiba-tiba. Penyebab utama tsunami antara lain:
     
     

     

    1. Gempa Bumi Bawah Laut

    Pergerakan tiba-tiba lempeng tektonik di dasar laut dapat melepaskan energi yang sangat besar, hingga menciptakan gelombang seismik yang merambat ke perairan. Saat gelombang ini mendekati pesisir, mereka berubah menjadi gelombang tsunami yang sangat tinggi.
     
    Gempa bumi juga merupakan pemicu terjadinya Tsunami Aceh hampir 20 tahun lalu. Kekuatan gempa bumi pada saat itu mencapai magnitudo 9,1-9,3 dan terjadi di lepas pantai Sumatera. Sementara gelombang tsunaminya mencapai ketinggian hingga 30 meter.
     

    2. Letusan Gunung Berapi

    Letusan gunung berapi yang terjadi di bawah laut atau di sepanjang garis pantai dapat memicu tsunami karena perpindahan sejumlah besar air oleh aliran lava atau runtuhnya bagian-bagian gunung berapi.
     

    3. Longsor Bawah Laut

    Longsoran tanah atau batu di dasar laut juga bisa menjadi pemicu terjadinya perpindahan air skala besar, sehingga menciptakan gelombang tsunami yang dapat meluluhlantakkan daratan.
     
     

     

    4. Hantaman Meteor

    Selain itu, meteor yang menghantam laut pun dapat menyebabkan perpindahan air yang cukup besar untuk menghasilkan gelombang tsunami. Namun kasus ini jarang terjadi.
     
    Bagaimana Tsunami Bisa Terjadi?
    Ketika salah satu peristiwa di atas terjadi di dasar laut, perpindahan air yang tiba-tiba menciptakan gangguan di kolom air. Gangguan ini merambat ke permukaan laut sebagai gelombang seismik, yang kemudian berubah menjadi gelombang tsunami saat mendekati pantai.
     
    Kecepatan tsunami di laut terbuka dapat mencapai hingga 800 kilometer per jam, namun melambat saat mendekati garis pantai. Namun saat tsunami mendekati pantai, ketinggiannya meningkat karena interaksi dengan dasar laut yang dangkal.
     
    Gelombang tersebut akan pecah dan menghantam daratan dengan kekuatan dahsyat yang mampu menyebabkan kerusakan super luas.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Gempa Bumi Dahsyat M 7 Guncang California AS, Picu Peringatan Tsunami

    Gempa Bumi Dahsyat M 7 Guncang California AS, Picu Peringatan Tsunami

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa bumi dengan magnitudo (M) 7 mengguncang wilayah California Utara dan memicu peringatan tsunami singkat untuk 5,3 juta orang di sepanjang Pantai Barat Amerika Serikat.

    Dilansir dari The Associated Press, Jumat (6/12/2024), menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi pada pukul 10:44 pagi waktu setempat, berpusat di sebelah barat Ferndale, sebuah kota kecil di Humboldt County, sekitar 130 mil (209 km) dari perbatasan Oregon.

    Guncangan tersebut dirasakan hingga sejauh San Francisco, sekitar 270 mil (435 km) dari pusat gempa, di mana penduduk merasakan getaran bergulir selama beberapa detik.

    Gempa ini diikuti oleh beberapa gempa susulan, namun tidak ada laporan langsung tentang kerusakan besar atau cedera serius.

    Peringatan tsunami dikeluarkan tak lama setelah gempa dan mencakup sekitar 500 mil (805 km) garis pantai, dari ujung Teluk Monterey di California hingga Oregon.

    “Gelombang besar dan arus kuat mungkin memengaruhi pantai di sekitar Anda. Anda dalam bahaya. Jauhkan diri dari perairan pesisir. Bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi atau ke pedalaman sekarang. Hindari pantai sampai pejabat setempat mengizinkan Anda kembali,” kata pesan peringatan dari Layanan Cuaca Nasional.

    Di Santa Cruz, otoritas menutup pantai utama dengan garis polisi, sementara di Eureka, penduduk diminta untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi sebagai tindakan pencegahan.

    Namun, menurut Dave Snider, Koordinator Peringatan Tsunami di Alaska, model komputer menunjukkan bahwa gempa ini tidak mungkin menyebabkan tsunami. Setelah alat pemantau gelombang mengonfirmasi hal tersebut, peringatan tsunami akhirnya dibatalkan.

    Sejarah dan Risiko Tsunami di California

    Menurut Corina Allen, Manajer Program Tsunami di Layanan Cuaca Nasional, gempa ini adalah jenis “strike-slip,” di mana pergerakan lempeng lebih horizontal, sehingga kecil kemungkinannya menyebabkan tsunami dibandingkan gempa vertikal.

    Sejak 1800, pantai California telah mengalami lebih dari 150 tsunami. Sebagian besar berskala kecil, tetapi ada yang merusak dan mematikan.

    Salah satu yang paling mematikan terjadi pada 28 Maret 1964, ketika tsunami akibat gempa di Alaska menghantam Crescent City, menghancurkan sebagian besar distrik bisnis dan menewaskan 12 orang.

    Lebih baru, tsunami dari gempa di Jepang pada 2011 menyebabkan kerugian sekitar US$100 juta di sepanjang pantai California, dengan dampak terburuk di Crescent City.

    Meskipun gempa kali ini tidak menyebabkan kerusakan besar atau tsunami, kejadian ini kembali mengingatkan warga California akan risiko bencana di wilayah yang dikenal dengan aktivitas seismiknya. Pemerintah setempat terus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siap menghadapi potensi gempa atau tsunami di masa depan.

     

    (luc/luc)

  • Peringatan Tsunami California Dicabut

    Peringatan Tsunami California Dicabut

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pusat Peringatan Tsunami Nasional (NTWC) mencabut peringatan tsunami untuk wilayah pesisir California dan Oregon, Kamis (5/12) waktu setempat.

    “Tidak ada tsunami yang merusak yang tercatat,” kata pusat tersebut, mengutip CNN.

    Sebuah perubahan kecil pada ketinggian lautan beberapa inci terekam oleh pelampung laut sekitar 200 mil di lepas pantai California, tetapi tidak ada perubahan signifikan yang terekam di daratan, yang mendorong pembatalan peringatan tersebut.

    Sebelumnya, gempa bumi dahsyat mengguncang California utara, Amerika Serikat, dan memicu peringatan tsunami, Kamis (5/12).

    Gempa berkekuatan 7,0 SR ini tercatat pada kedalaman 10 kilometer, hampir 100 kilometer barat-barat daya Ferndale, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

    “Berdasarkan parameter gempa awal tsunami berpotensi terjadi di pantai yang berada dalam jarak 300 KM dari pusat gempa,” demikian peringatan yang dikeluarkan oleh Pusat Peringatan Tsunami Layanan Cuaca Nasional di Honolulu, mengutip AFP, Kamis (5/12).

    USGS, yang memantau aktivitas seismik, mengatakan bahwa gempa tersebut terjadi pada pukul 10.44 pagi waktu setempat (1844 GMT).

    Laporan-laporan media menyebutkan bahwa gempa tersebut terasa di seluruh wilayah, termasuk di Bay Area. Beberapa orang mengatakan bahwa mereka merasakan guncangan yang kuat dan ombak yang bergulung-gulung di bawah kaki mereka.

    Pantai Barat AS merupakan pertemuan sejumlah lempeng tektonik bumi, dan gempa bumi kerap terjadi.

    Daerah ini telah dilanda sejumlah gempa bumi besar, termasuk gempa bumi tahun 1994 yang menghantam Northridge, di daerah Los Angeles, menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan orang lainnya, serta menyebabkan kerusakan rumah dan infrastruktur senilai miliaran dolar.

    Gempa bumi San Francisco pada tahun 1906, yang juga menyebabkan tsunami, diperkirakan menewaskan lebih dari 3.000 orang, beberapa di antaranya tewas dalam kebakaran yang terjadi setelah gempa yang dahsyat.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]