Topik: Tsunami

  • Gempa M 6,2 Guncang Aceh, BMKG: Pusat Gempa di Laut – Halaman all

    Gempa M 6,2 Guncang Aceh, BMKG: Pusat Gempa di Laut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Aceh pada hari ini, Jumat (31/1/2025) pukul 18.03 WIB.

    Pusat gempa berada di laut, tepatnya 36 km barat daya Kabupaten Aceh Selatan pada kedalaman 29 km.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

    “Gempa Mag:6.2, 31-Jan-25 18:03:43 WIB, Lok:3.15 LU,96.95 BT (36 km BaratDaya KAB-ACEHSELATAN), Kedlmn:29 Km, tdk berpotensi tsunami,” tulis BMKG di X, Jumat.

    Skala MMI Gempa

    Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:

    I MMI

    Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

    II MMI

    Getaran atau guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

    III MMI

    Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

    Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

    IV MMI

    Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

    V MMI

    Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

    VI MMI

    Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

    Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

    VII MMI

    Semua orang di rumah keluar.

    Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

    Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

    Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

    VIII MMI

    Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

    Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

    IX MMI

    Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

    Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

    X MMI

    Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

    XI MMI

    Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

    Jembatan rusak, terjadi lembah.

    Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

    XII MMI

    Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

    Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

    (Tribunnews.com/Widya)

  • Peneliti Warning Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia Meletus di 2025

    Peneliti Warning Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia Meletus di 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu gunung berapi paling aktif dunia, Axial Seamount diperkirakan akan meletus sebelum akhir tahun 2025. Namun letusannya diprediksi tidak bersifat eksplosif.

    Para peneliti dari Oregon State University (OSU) dan University of North Carolina di Wilmington melakukan penelitian pergerakan magma. Mereka merekam dan mengumpulkan dan menganalisa datanya selama dua tahun.

    Tahun lalu, Bill Chadwick dari OSU melaporkan laju inflasi gunung itu terus meningkat. Oktober 2024 disebutkan laju inflasi, kegempaan telah stabil.

    “Sepertinya letusan tidak akan terjadi dalam waktu dekat, namun tidak lama,” kata Chadwick dikutip dari Popular Mechanics, Jumat (31/1/2025).

    Kemudian dia menyimpulkan letusan Axial kemungkinan bisa terjadi dalam tahun 2025 ini.

    Axial Seamount merupakan gunung api bawah laut yang berada di Samudera Pasifik, jaraknya 480 km dari Oregon. Frekuensi letusannya termasuk yang lebih sering dibandingkan gunung api di Cascades.

    Sebelum perkiraan tahun ini, Axial pernah tiga kali meletus dalam 27 tahun terakhir. Mulai dari 1998, 2011, dan terakhir 10 tahun lalu pada 2015.

    Science Alert mencatat letusan Axial tidak akan bersifat eksplosif, karena struktur perisai puncaknya dari lava tipis. Letusannya akan mengeluarkan lava dan membentuk dasar laut baru.

    Letusan Axial disebut tidak menimbulkan ancaman tsunami pada wilayah pantai yang berada di sekitarnya, dikutip dari Popular Mechanics.

    Selain itu, letusan Axial tidak berdampak pada aktivitas seismik xona subduksi yang berada di garis pantai Oregon. Sebab gunung itu bukan bagian dari Zona Subduksi Cascadia yang termasuk berbahaya dan dijuluki sebagai The Big One.

    (fab/fab)

  • Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh

    Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh

    GELORA.CO  – Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,2 terjadi di wilayah Aceh Selatan.

    Gempa bumi terjadi pada Jumat(31/1/2025) sekitar pukul 18.03 WIB.

    Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 3,15° LU ; 96,95° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 Km arah Barat Daya Kota Tapaktuan, Aceh pada kedalaman 59 km bawah permukaan laut.

    Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan memperhatikan pusat gempa bumi dan kedalamannya yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Sumatera.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan turun (Oblique Normal),” kata Daryono dalam pernyataannya.

    Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Simeulue dengan skala intensitas IV MMI (dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Banda Aceh, Dolok Sanggul, Humbahas, Kutacane, Sigli, Aceh Besar, Aceh Jaya, Gayo Lues.

    Termasuk dirasakan di Aceh Timur, dan Aceh Tengah dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan-akan truk berlalu), Medan dan Gunungsitoli dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). 

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono.

    Hingga pukul 18.35 WIB, hasil monitoring BMKG  menunjukkan telah terjadi 3 (tiga) kali aktivitas gempa bumi susulan ( aftershocks ) dengan magnitudo terbesar M3,8 pada pukul 18:17:58.

    “Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” kata Daryono.

  • BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami – Halaman all

    BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,2 terjadi di wilayah Aceh Selatan.

    Gempa bumi terjadi pada Jumat(31/1/2025) sekitar pukul 18.03 WIB.

    Pusat gempa bumi terletak pada koordinat 3,15° LU ; 96,95° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 Km arah Barat Daya Kota Tapaktuan, Aceh pada kedalaman 59 km bawah permukaan laut.

    Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan memperhatikan pusat gempa bumi dan kedalamannya yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Sumatera.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan turun (Oblique Normal),” kata Daryono dalam pernyataannya.

    Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Simeulue dengan skala intensitas IV MMI (dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Banda Aceh, Dolok Sanggul, Humbahas, Kutacane, Sigli, Aceh Besar, Aceh Jaya, Gayo Lues.

    Termasuk dirasakan di Aceh Timur, dan Aceh Tengah dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan-akan truk berlalu), Medan dan Gunungsitoli dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). 

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono.

    Hingga pukul 18.35 WIB, hasil monitoring BMKG  menunjukkan telah terjadi 3 (tiga) kali aktivitas gempa bumi susulan ( aftershocks ) dengan magnitudo terbesar M3,8 pada pukul 18:17:58.

    “Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” kata Daryono.

     

  • 3 Gempa Susulan Guncang Aceh Selatan

    3 Gempa Susulan Guncang Aceh Selatan

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa magnitudo 6,2 mengguncang Aceh Selatan hari ini, Jum’at 31 Januari 2025 pukul 18:03:43 WIB.

    Adapun pusat gempa berada di titik lokasi3.15 LU,96.95 BT (36 km BaratDaya KAB-ACEHSELATAN), Kedlmn:29 Km.

    BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

    Setelah gempa besar itu, muncul juga gempa susulan berikut ini

    Gempa Mag:5.7, 31-Jan-2025 18:03:43WIB, Lok:3.14LU, 96.95BT (37 km BaratDaya KAB-ACEHSELATAN), Kedlmn:58 Km

    Gempa Mag:3.8, 31-Jan-2025 18:17:58WIB, Lok:3.16LU, 96.97BT (34 km BaratDaya KAB-ACEHSELATAN), Kedlmn:24 Km

    Gempa Mag:2.4, 31-Jan-2025 18:37:45WIB, Lok:3.14LU, 97.02BT (30 km BaratDaya KAB-ACEHSELATAN), Kedlmn:25 Km

  • Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh Selatan!

    Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh Selatan!

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa magnitudo 6,2 mengguncang Aceh Selatan, Aceh pada hari ini, Jumat 31 Januari 2025 pukul 18:03:43 WIB.

    Menurut data BMKG gempa berpusat di lokasi 3.15 Lintang Utara, 96.95 Bujur Timur.

    Adapun kedalaman gempa 91 Km dengan titik lokasi 36 km dari Aceh Selatan.

    Sejauh ini BMKG mengonfirmasikan bahwa gempa besar itu tidak berpotensi tsunami.

    BMKG juga memaparkan bahwa getaran gempa di Aceh Selatan, Simelue, Banda Aceh, Dolok Sanggul, Humbahas, Kutacane, Sigli, Aceh Besar, Aceh Jaya, Gayo Lues, Aceh Timur, Aceh Tengah, Medan, dan Gunung Sitoli.

    Belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa dalam peristiwa gempa tersebut.

  • Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh Selatan, Tak Berpotensi Tsunami – Page 3

    Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Aceh Selatan, Tak Berpotensi Tsunami – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Aceh Selatan diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,2 pada Jumat (31/1/2025) pukul 18.03 WIB. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 36 km barat daya Aceh Selatan, dengan kedalaman 29 km.

    Dalam laman resminya, BMKG mencatat, koordinat gempa Aceh Selatan berada di 3,15 LU dan 96,95 BT. BMKG juga memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

    Berikut ini mitigasi saat dan setelah gempa terjadi. 

    Sebelum Terjadi Gempa

    Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
    Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
    Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
    Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
    Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
    Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
    Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
    Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
    Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa

    Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
    Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
    Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
    Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
    Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

     

  • Aceh Selatan Diguncang Gempa Magnitudo 6,2 Sore Ini, Tidak Berpotensi Tsunami

    Aceh Selatan Diguncang Gempa Magnitudo 6,2 Sore Ini, Tidak Berpotensi Tsunami

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa dengan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (31/1/2025) pukul 18.03 WIB.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berlokasi di titik koordinat 3.15 derajat lintang utara (LU) dan 96,95 derajat bujur timur (BT).

    Pusat gempa berada di darat sekitar 36 kilometer barat daya Kabupaten Aceh Selatan pada kedalaman 29 kilometer.

    “Gempa tidak berpotensi tsunami. Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” tulis BMKG dalam situs website resminya.

    Belum diketahui apa dampak dari gempa magnitudo 6,2 di Aceh Selatan tersebut. 

  • Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia Segera Meletus

    Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia Segera Meletus

    Jakarta

    Ring of Fire atau Cincin Api Samudra Pasifik adalah sebutan untuk area paling aktif secara vulkanik di Bumi. Bagian dari cincin itu membelah Pasifik Barat Laut melalui Pegunungan Cascade, dan di sinilah salah satu gunung berapi paling aktif di dunia dapat ditemukan, Axial Seamount (Gunung Laut Aksial).

    Para ilmuwan memperkirakan, puncak bawah laut yang terletak sekitar 482 km dari pantai Oregon ini akan meletus sebelum 2025 berakhir.

    Beberapa gunung berapi di wilayah perairan tersebut dapat bertahan selama berabad-abad (bahkan ribuan tahun) tanpa meletus, tetapi frekuensi Gunung Laut Aksial dapat diukur hanya dalam hitungan tahun.

    Faktanya, gunung berapi tersebut sangat aktif sehingga menjadi lokasi observatorium gunung berapi bawah laut pertama di dunia, salah satunya oleh New Millennium Observatory (NEMO) yang memantau perubahan yang sedang berlangsung di kaldera puncak.

    Meskipun dipantau dengan cermat sejak 1997, gunung berapi tersebut telah mengalami letusan pada 1998, 2011, 2015, dan tampaknya 2025 akan menjadi tahun ia meletus lagi.

    Axial Seamount berbeda dari gunung berapi lain di wilayah Northwest, baik dari segi frekuensi maupun tingkat keparahannya. Dikutip dari Science Alert, struktur perisai puncaknya terbentuk dari lava tipis, yang berarti bahwa setiap letusan kemungkinan akan mengeluarkan magma dan membentuk dasar laut baru. Hal ini membuat ancaman tsunami yang mungkin terjadi sangat rendah.

    Gunung Laut Aksial juga bukan bagian dari Zona Subduksi Cascadia, yang merupakan area berbahaya yang menurut para ahli akan terjadi gempa Bumi yang dijuluki ‘The Big One’. Sebaliknya, gunung ini berada di punggung bukit Juan de Fuca lebih jauh ke barat, dan letusannya yang akan terjadi kemungkinan tidak akan berdampak pada aktivitas seismik zona subduksi di sepanjang pantai Oregon.

    Para ilmuwan di Oregon State University (OSU) dan University of North Carolina di Wilmington telah secara aktif mempelajari bagaimana magma bergerak dalam sistem Axial menggunakan perekam tekanan dasar. Setiap dua tahun, para ilmuwan mengeluarkan perekam tekanan dasar ini, mengumpulkan perekam lama, dan menganalisis datanya. Bill Chadwick dari OSU kemudian menggunakan data tersebut untuk mencoba memperkirakan kapan Axial Seamount akan meletus lagi.

    Pada musim panas 2024, Chadwick melaporkan bahwa laju inflasi di Axial Seamount terus meningkat. Pembaruan pada Oktober 2024 melaporkan bahwa laju inflasi, serta aktivitas seismik di sekitarnya, telah stabil.

    “Letusan tampaknya tidak akan terjadi dalam waktu dekat, tetapi tidak akan terjadi selamanya,” simpul Chadwick. Ia menyatakan bahwa letusan di Axial Seamount antara sekarang dan akhir 2025 tidak dapat dihindari.

    Para ilmuwan berharap bahwa dengan terus memantau Axial Seamount, mereka dapat mempelajari lebih banyak tentang gunung berapi lainnya di seluruh dunia. Untungnya, gunung berapi paling aktif di Pacific Northwest menyediakan laboratorium ilmiah yang sempurna.

    (rns/rns)

  • Catatan Kementerian Komdigi di 100 Hari Pertama Menuju Indonesia Digital yang Aman, Inklusif, dan Memberdayakan – Page 3

    Catatan Kementerian Komdigi di 100 Hari Pertama Menuju Indonesia Digital yang Aman, Inklusif, dan Memberdayakan – Page 3

    Seperti tubuh manusia yang membutuhkan sirkulasi darah lancar, birokrasi pemerintah juga membutuhkan sistem kerja yang efisien. Dengan Indeks SPBE mencapai 4,75 (kategori memuaskan) dan menduduki peringkat pertama di antara seluruh kementerian/lembaga, Kemkomdigi telah membuktikan bahwa teknologi adalah darah baru untuk melawan korupsi dan melayani masyarakat lebih transparan.

    Ini bukan sekadar angka, tetapi langkah nyata untuk menciptakan birokrasi yang bisa diawasi langsung oleh rakyat, seperti jendela rumah yang tidak pernah tertutup.

    Mendorong UMKM dan Kreativitas Anak Bangsa

    Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia. Dalam 100 hari pertama, 1.433 UMKM terdigitalisasi dan naik kelas, dengan 309 di antaranya aktif menjual secara daring. Tidak hanya itu, Kemkomdigi juga mempromosikan 20 gim lokal selama libur Natal dan Tahun Baru lalu, membuktikan bahwa kreativitas anak bangsa mampu bersaing di dunia internasional.

    Program “UMKM Level Up” menjadi langkah nyata untuk memastikan pelaku usaha kecil mampu menembus batas geografis melalui digitalisasi. Bayangkan seorang ibu rumah tangga di Kampung Dinoyo, Malang, kini bisa memasarkan keramik produksinya ke seluruh penjuru negeri.

    Lebih dari sekadar peningkatan penjualan, digitalisasi membuka akses ke berbagai sumber daya penting seperti pelatihan keterampilan, pendanaan mikro, hingga jejaring bisnis yang lebih luas. Melalui digitalisasi UMKM tidak hanya bertransformasi menjadi lebih kompetitif, tetapi juga menciptakan rantai nilai yang berdampak positif pada masyarakat lokal, meningkatkan pendapatan keluarga, dan memperkuat ekonomi daerah. Digitalisasi adalah jembatan emas yang membawa mereka dari pinggiran ke pusat perputaran ekonomi.

    Adopsi Teknologi untuk Kehidupan yang Lebih Baik

    Teknologi digital ibarat kunci yang membuka pintu-pintu baru bagi rakyat. Dengan inovasi seperti wearable technology di 15 fasilitas kesehatan, integrasi desa wisata dengan Online Travel Agency (OTA), dan adopsi teknologi oleh 22 kelompok nelayan, Kemkomdigi telah membawa cahaya pada sektor kesehatan, pariwisata, dan perikanan.

    Itu berarti pasien bisa mendapatkan diagnosis lebih cepat dan perawatan lebih cerdas. Setiap langkah ini bukan hanya inovasi, tetapi juga pemberdayaan, menciptakan peluang dari desa hingga kota. Desa wisata yang bekerja sama dengan OTA dan loka pasar kini menjadi magnet pariwisata, mendongkrak ekonomi lokal. Teknologi bukan hanya alat, tetapi jembatan menuju kehidupan yang lebih baik.

    Melahirkan Talenta Digital untuk Masa Depan

    Seperti guru yang membimbing murid-muridnya, Kemkomdigi menggelar program Digital Talent Scholarship (DTS). Melalui Digital Talent Scholarship (DTS), lebih dari 4.043 peserta di Makassar, Medan, dan Yogyakarta telah dilatih untuk menghadapi tantangan ekonomi digital.

    Mereka tidak hanya dibekali keterampilan teknis, tetapi juga semangat inovasi yang akan menjadi motor penggerak transformasi digital di masa depan. Ini seperti menanam benih di ladang luas. Jadi investasi strategis untuk membangun ekosistem talenta digital yang berkelanjutan sekaligus menciptakan generasi muda yang siap menyemai teknologi demi kemajuan bangsa. Mereka adalah calon inovator yang akan menjawab tantangan ekonomi digital di masa depan.

    Literasi Digital: Membangun Tameng Kesadaran

    Pada era tsunami informasi, literasi digital menjadi kebutuhan yang tak terelakkan. Literasi digital adalah tameng utama menghadapi aneka konten negatif dan menyesatkan. Ibarat pelita di tengah gelapnya arus informasi, literasi digital membimbing masyarakat menuju ruang digital yang lebih sehat.

    Dengan melibatkan 1.292 peserta pelatihan di Jakarta, Depok, dan Yogyakarta, Kemkomdigi telah membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya judi online (Judol), hoaks, dan pentingnya menggunakan teknologi secara bijak. Ruang digital yang sehat dimulai dari pengguna yang cerdas, dan program ini adalah langkah awal untuk mencapainya.

    Pengendalian Aplikasi Informatika: Pilar Pilkada Damai

    Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ibarat pesta besar dengan seluruh rakyat Indonesia adalah tamunya. Untuk menjaga suasana damai, tentu diperlukan pengamanan ekstra. Kemkomdigi pun melakukannya dengan menggelar 13 kegiatan sosialisasi Pilkada Damai yang menjangkau lebih dari 8 juta orang.

    Deklarasi anti-hoaks dan pengawasan platform digital (PSE dan PSrE) menjadi tameng kuat melindungi ruang digital dari informasi palsu yang bisa merusak pesta demokrasi kita. Langkah ini adalah janji bahwa setiap suara rakyat akan dijaga, dan persatuan bangsa akan tetap kokoh.

    Masa Depan Digital yang Berdaya dan Bermakna

    Semua capaian Kemkomdigi dalam seratus hari pertama ini bukan sekadar angka. Ini adalah wujud nyata dari mimpi besar menjadikan Indonesia sebagai negara digital yang inklusif dan aman. Kemkomdigi tidak hanya bekerja untuk menghadirkan teknologi, tetapi juga memberdayakan masyarakat, menyatukan wilayah, dan menjaga keamanan ruang digital.

    “Transformasi digital adalah tentang manusia, bukan hanya teknologi. Kami ingin memastikan setiap langkah yang diambil bermakna bagi masyarakat,” kata Meutya Hafid.

    Seratus hari pertama ini hanyalah awal dari perjalanan panjang menuju Indonesia digital yang lebih maju. Dengan semangat kerja sama dan inovasi, Kemkomdigi mengundang seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan ruang digital yang memberdayakan, aman, dan berkelanjutan.