Topik: Tsunami

  • Mengintip Profil Iskandar, Pengusaha Indonesia Asal Aceh yang Mendirikan Indonesia Airlines

    Mengintip Profil Iskandar, Pengusaha Indonesia Asal Aceh yang Mendirikan Indonesia Airlines

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Indonesia Airlines, maskapai penerbangan baru yang mengusung layanan premium, dipersiapkan untuk segera beroperasi di Indonesia.

    Maskapai ini hadir dengan konsep yang menggabungkan kenyamanan penerbangan komersial dan kemewahan jet pribadi, memberikan pengalaman eksklusif bagi para penumpang.

    Menurut Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Airlines, Iskandar, maskapai ini akan berfokus pada penerbangan internasional.

    “Kami mempersembahkan maskapai penerbangan komersial berjadwal dengan layanan premium di bawah merek Indonesia Airlines,” ujar Iskandar, Rabu (12/3/2025).

    Indonesia Airlines akan berbasis di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Dalam lima tahun pertama operasionalnya, maskapai ini menargetkan melayani 48 kota tujuan di 30 negara. Pada tahap awal, sebanyak 20 pesawat dari berbagai jenis akan dioperasikan.

    Indonesia Airlines berada di bawah naungan Calypte Holding Pte. Ltd., perusahaan berbasis di Singapura yang bergerak di sektor energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian.

    Meski berkantor di Singapura, pemilik sekaligus CEO Calypte Holding adalah Iskandar, pengusaha asal Indonesia yang lahir di Bireuen, Aceh, pada 7 April 1983. Sebelum mendirikan Indonesia Airlines, Calypte Holding telah lebih dulu merancang kehadiran Royal Jeumpa Airlines, maskapai lain yang dijadwalkan mulai beroperasi pada Februari 2025.

    Profil CEO Indonesia Airlines, Iskandar

    Iskandar merupakan lulusan Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh. Ia memulai kariernya dengan bekerja di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias pasca-tsunami.

  • BMKG Warning Tsunami Hantam Wilayah RI Saat Arus Mudik, Cek Lokasinya

    BMKG Warning Tsunami Hantam Wilayah RI Saat Arus Mudik, Cek Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewaspadai potensi risiko tsunami di sekitar Bandara New Yogyakarta International (NYIA), Kulonprogo, Yogyakarta saat arus mudik Lebaran 2025.

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa semua pihak perlu mewaspadai potensi risiko tersebut, terutama di kawasan Jalan Underpass Bandara NYIA.

    “Titik risiko yang perlu diwaspadai salah satunya, ya jalan underpass lintas selatan Bandara Yogyakarta di Kulonprogo, underpass di situ adalah zona rawan tsunami,” kata Dwikorita dalam rapat kerja (raker) dan rapat dengar pendapat (rdp) dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa (11/3/2025) kemarin.

    Di lain sisi pihaknya mengusulkan pada periode perjalanan Lebaran 2025 agar kementerian/lembaga teknis dapat menerapkan skema buka tutup lalu lintas pada ruas masuk ke jalan underpass yang berupa terowongan itu, sekaligus mensosialisasikannya sejak dini ke masyarakat akan potensi bahaya tsunami di kawasan tersebut

    Menurutnya, sistem buka-tutup perlu dilakukan dengan hati-hati, karena hal ini dapat mengurangi volume kendaraan yang melintasi underpass tersebut.

    Apalagi, underpass tersebut juga cukup panjang yakni 1,4 kilometer, sehingga pengaturan lalu lintasnya perlu dilakukan secara hati-hati.

    “Mohon dipastikan dari Kementerian PUPR karena gate buka-tutupnya itu jangan sampai macet karena kalau macet tidak bisa buka atau tidak bisa nutup nanti mobil-mobil akan terjebak di dalam terowongan itu saat evakuasi tsunami,” ujarnya.

    Sebelumnya, berdasarkan paparan dari kementerian perhubungan, jumlah pemudik yang akan melakukan mudik ke kampung halamannya pada tahun ini diperkirakan meningkat menjadi 146,48 juta orang. Angka ini setara dengan 52% dari total penduduk di Indonesia.

    Adapun Pulau Jawa diprediksi masih menjadi yang paling besar pergerakannya, dengan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025 dan puncak arus balik pada 6 April 2025.

    “Jadi mohon Kementerian PU, Polri, buka tutup jangan sampai macet, nanti mobil justru akan terjebak saat evakuasi bila terjadi tsunami,” kata Dwikorita.

    Dwikorita juga menegaskan bahwa pihaknya menjamin keandalan distribusi informasi terkait peringatan dini tsunami-deteksi gempa bumi termasuk peringatan dini cuaca ekstrem dengan mengaktifkan seluru sumber daya meterologi, klimatologi dan geofisika yang ada.

    (fab/fab)

  • Profil Ifan Seventeen, Dirut PT PFN yang Selamat dari Tsunami Banten

    Profil Ifan Seventeen, Dirut PT PFN yang Selamat dari Tsunami Banten

    Jakarta, Beritasatu.com – Riefian Fajarsyah atau yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen telah ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai direktur utama (dirut) PT Produksi Film Negara (PFN).

    Penunjukan Ifan Seventeen sebagai dirut PFN ini mengejutkan dunia hiburan dan perfilman Indonesia, mengingat Ifan lebih dikenal sebagai musisi dan vokalis band Seventeen dibandingkan dengan latar belakang perfilman.

    Ifan Seventeen lahir di Yogyakarta pada 16 Maret 1983. Ia bergabung dengan grup band Seventeen pada 2006 setelah memenangkan audisi vokalis. Band ini sukses merilis album Lelaki Hebat, yang mengubah warna musik band dari pop menjadi rock dan membawa mereka ke puncak popularitas.

    Namun, kejayaan Seventeen terguncang pada 22 Desember 2018 saat band ini mengalami tragedi tsunami di kawasan Tanjung Lesung, Banten. Dalam insiden tersebut, tiga personel Seventeen, Herman Sikumbang, Muhammad Awal Purbani (Bani), dan Windu Andi Darmawan (Andi), serta beberapa kru dan istri Ifan, Dylan Sahara, meninggal dunia. Ifan menjadi satu-satunya anggota band yang selamat dari musibah tersebut.

    Setelah tragedi tersebut, Ifan memilih untuk bersolo karier dan merilis beberapa lagu, termasuk Masih Harus di Sini, yang didedikasikan untuk sahabat-sahabatnya yang meninggal dalam musibah tersebut.

    Selain berkarier di musik, Ifan juga sempat terjun ke dunia akting dengan membintangi beberapa film, di antaranya Sukep: The Movie (2019), Kemarin (2020), dan Melukis Harapan di Langit India (2024). Ia juga membintangi web series Satu Hati Dua Janji.

    Di bidang politik, Ifan pernah bergabung dengan Partai Gerindra dan mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari dapil Yogyakarta pada Pemilu 2014, tetapi gagal. Ia kembali mencoba peruntungan pada Pemilu 2019 sebagai calon legislatif DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di dapil Kalimantan Barat I, tetapi belum berhasil.

    Pada Pemilu Presiden 2024, Ifan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan merilis lagu Pernah di Sana bersama Ajudan Prabowo, Rizky Irmansyah.

    Ifan dibesarkan di Jakarta dan Pontianak. Ia merupakan sarjana ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Dalam kehidupan pribadinya, Ifan telah menikah tiga kali. Pernikahan pertamanya dengan Ghea Astrid Gayatri pada 2006 berakhir dengan perceraian pada 2011. Dari pernikahan ini, ia memiliki seorang anak, Rania Dzaqira. Pernikahan keduanya dengan Dylan Sahara pada 2016 harus berakhir tragis saat sang istri meninggal dalam tsunami Selat Sunda 2018. Ifan kemudian menikah dengan Citra Monica pada 29 Mei 2021 setelah menjalin hubungan sejak 2020.

    Penunjukan Ifan Seventeen sebagai dirut PT PFN oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, menimbulkan perdebatan mengingat latar belakangnya yang lebih dominan di bidang musik dan tidak memiliki pengalaman mendalam di industri perfilman. Namun, dengan rekam jejaknya di dunia hiburan dan semangatnya dalam berkarya, banyak yang menantikan bagaimana Ifan akan membawa PFN ke arah yang lebih maju.

  • Profil Ifan Seventeen, Dirut Baru BUMN Produksi Film Negara (PFN) – Page 3

    Profil Ifan Seventeen, Dirut Baru BUMN Produksi Film Negara (PFN) – Page 3

    Namun, perjalanan Ifan tidak lepas dari tragedi. Pada tahun 2018, tsunami Selat Sunda melanda dan merenggut nyawa beberapa anggota Seventeen, termasuk istrinya. Kejadian ini menjadi momen yang sangat kelam dalam hidup Ifan. Meski demikian, ia tidak menyerah dan terus berkarya. Pada tahun 2022, ia merilis album solo berjudul ‘Masih Harus Disini’, yang menjadi bentuk ekspresi dan ketahanannya setelah tragedi tersebut.

    Selain bermusik, Ifan juga menjajal dunia akting. Ia membintangi film ‘Sukep: The Movie’ pada tahun 2019 dan memproduseri film dokumenter ‘Kemarin’ pada tahun 2020, yang merupakan tribute untuk anggota Seventeen yang menjadi korban tsunami. Pengalaman ini menunjukkan bahwa Ifan tidak hanya berbakat di bidang musik, tetapi juga memiliki kemampuan di dunia perfilman. 

  • Ekonom nilai imbauan BHR untuk ojol inovasi kebijakan yang tepat

    Ekonom nilai imbauan BHR untuk ojol inovasi kebijakan yang tepat

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai imbauan pemberian bonus hari raya (BHR) secara tunai untuk mitra pengemudi ojek daring (ojol) dan kurir adalah inovasi kebijakan yang tepat.

    Menurut Wijayanto, imbauan yang tertuang pada Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan No. M/3/HK.04.00/III/2025 tentang Pemberian Bonus Hari Raya Keagamaan Tahun 2025 bagi Pengemudi dan Kurir pada Layanan Angkutan Berbasis Aplikasi ini memberikan panduan untuk perusahaan atau aplikator, tapi tetap memberikan ruang untuk mencari solusi terbaik.

    “Saat ini sektor ojek online, taksi online dan kurir online masih terus bertumbuh dan mencari bentuk, ini saat yang tepat untuk melakukan inovasi kebijakan. Yang disampaikan Presiden adalah jalan tengah yang fair untuk berbagai kepentingan yang sedang berseberangan,” kata Wijayanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Lebih lanjut, ia mengatakan pemberian BHR yang saat ini masih bersifat imbauan sudah tepat bagi industri ojek online dan kurir online yang dinamis dan masih terus bertumbuh.

    Wijayanto menuturkan jika pemberian BHR tersebut bersifat kewajiban yang dipaksakan untuk perusahaan atau aplikator, maka hal ini akan menjadi preseden buruk bagi industri yang telah menciptakan lapangan kerja yang masif.

    “Jika dipaksa layaknya perusahaan konvensional, maka fleksibilitas yang merupakan nilai lebih dari industri ini justru akan hilang. Peran industri ini sebagai pencipta lapangan kerja dan konektor berbagai bisnis lain akan terkendala, apalagi di saat ancaman tsunami PHK, penurunan daya beli dan perlambatan pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.

    Ke depannya, Wijayanto meminta pemerintah dan industri untuk terus berkomunikasi agar tercipta berbagai inovasi kebijakan yang sesuai dengan bisnis model industri.

    Ia mengatakan seluruh pemangku kepentingan harus duduk bersama, agar kebijakan yang dikeluarkan pemerintah menjawab peluang serta tantangan yang dihadapi masing-masing pihak.

    “Saya yakin aplikator mempunyai niat baik untuk mengeluarkan kebijakan yang adil terkait BHR ini. Yang paling penting adalah, para pihak harus terus berkomunikasi, untuk menemukan format bisnis model industri yang terbaik,” ujarnya.

    Sebelumnya, Presiden mengumumkan imbauan THR untuk mitra pengemudi dan kurir online setelah menggelar rapat bersama Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, CEO Gojek Tokopedia (GoTo) Patrick Walujo, CEO Grab Anthony Tan, dan perwakilan mitra pengemudi online.

    Presiden menyebut dalam rapat bersama pimpinan perusahaan angkutan berbasis aplikasi, pemerintah telah mendapatkan komitmen dari mereka untuk memberikan THR kepada mitra pengemudi dan kurir.

    “Kami dapat komitmen pimpinan perusahaan ojek online, yaitu Saudara Patrick Walujo selaku CEO GoTo dan CEO Grab Anthony Tan, dan juga hadir bersama kita siang hari ini perwakilan pengemudi ojek online dari Gojek dan Grab,” kata Presiden Prabowo saat jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mitigasi Bencana Tsunami, BRIN Kembangkan Radar Pemantau Gelombang Laut

    Mitigasi Bencana Tsunami, BRIN Kembangkan Radar Pemantau Gelombang Laut

    Yuyu menuturkan pengembangan Radar Coastal multi-fungsi diutamakan pada beberapa target, yaitu sistem perangkat keras utama dari radar coastal yang memiliki jangkauan dalam memastikan hasil deteksi mampu memberikan peringatan dini yang memadai untuk kegiatan-kegiatan antisipasi dan evakuasi.

    Kemudian resolusi yang memadai sehingga mampu mengekstrak informasi gelombang permukaan yang irregular, ekstrem, tsunami.

    “Metode pengolahan sinyal keluaran radar juga menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Kami mengembangkan teknik pemanfaatan clutter dalam pendeteksian gelombang, yang menjadi bagian dari proses pasca-pemrosesan radar untuk mengukur jarak, tinggi gelombang, dan kecepatannya. Metode ini akan melengkapi fitur radar sehingga semakin multifungsi,” jelas Yuyu.

    Yuyu menegaskan penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Sistem Intelligent Coastal Radar Multi-fungsi yang mampu mendeteksi profil gelombang permukaan secara akurat.

    Dengan teknologi ini ucap Yuyu, diharapkan sistem radar dapat mengekstraksi data gelombang yang bersifat tidak teratur, ekstrem, hingga tsunami.

    “Harapan kami, pengembangan radar ini dapat dilakukan secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan, mencangkup jejaring Coastal Radar yang mendukung sistem peringatan dini tsunami dan Dashboard Decision Support System (DSS) pengawasan wilayah pantai. Kami berupaya mensinergikan berbagai kompetensi SDM, kekuatan dan fasilitas Riset Intelligent Radar dalam pengembangan teknologi kebencanaan yang unggul dan berkelanjutan,” tukas Yuyu.

    Seperti diketahui, sebagian besar wilayah pesisir Indonesia rentan terhadap ancaman bencana tsunami.

    Kawasan pesisir tidak hanya menjadi pusat peradaban masyarakat, tetapi juga jantung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan pariwisata yang perlu dilindungi dari dampak bencana.

    Untuk itu, pemantauan gelombang laut menjadi krusial dalam upaya mitigasi bencana dan pengelolaan kawasan pesisir.

  • 4
                    
                        Komisi I Sebut Aturan Usia Pensiun TNI Tak Adil, Bandingkan dengan ASN
                        Nasional

    4 Komisi I Sebut Aturan Usia Pensiun TNI Tak Adil, Bandingkan dengan ASN Nasional

    Komisi I Sebut Aturan Usia Pensiun TNI Tak Adil, Bandingkan dengan ASN
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI-P, Utut Adianto, mengungkapkan alasan di balik rencana revisi aturan usia pensiun prajurit
    TNI
    .
    Salah satunya karena Komisi I DPR RI merasa ada ketidakadilan terhadap prajurit TNI, jika dibandingkan usia pensiun di institusi lainnya.
    “Nah, kita juga harus adil kepada TNI. Kalau kita lihat ASN dan lainnya pensiunnya 58, 60 tahun. Sedangkan TNI Tamtama dan Bintara 53, menurut hemat saya ini ada ketidakadilan,” ujar Utut, dalam rapat dengar pendapat bersama Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri), pada Senin (10/3/2025).
    Utut menekankan bahwa ketidakadilan tersebut tidak seharusnya terjadi mengingat besarnya pengabdian prajurit TNI terhadap negara.
    Ia mencontohkan keterlibatan TNI dalam berbagai permasalahan, termasuk penanganan bencana.
    “Mereka
    ready
    untuk urusan apa saja, mulai dari tsunami, tempur, sampai yang lainnya. Minta maaf kalau ini dianggap subjektifitas saya selaku pimpinan komisi,” kata Utut.
    Utut membandingkan
    usia pensiun TNI
    dengan militer di Amerika Serikat dan Belanda yang menetapkan usia pensiun lebih lama, yakni 62 tahun.
    “Tentu ini bukan kita harus merunut ke mereka, tetapi ini bagian dari referensi. Kalau dari konsep kesamaptaan, usia 53 dugaan saja masih jos atau masih top markotop,” ujar dia.
    Sebelumnya, DPR telah memutuskan untuk memasukkan RUU TNI ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2025.
    Keputusan tersebut diambil dalam rapat paripurna pada Selasa (18/2/2025), di mana juga ditetapkan bahwa pembahasan RUU TNI akan dilakukan oleh Komisi I DPR RI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Berkaitan Lingkup Tugas, Usia Pensiun hingga Kedudukan

    Berkaitan Lingkup Tugas, Usia Pensiun hingga Kedudukan

    loading…

    Komisi I DPR menggelar RDPU bersama PEPABRI membahas RUU TNI di ruang rapat Komisi I DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025). Foto/Achmad Al Fiqri

    JAKARTA – Komisi I DPR RI memulai pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI). Sedianya, Komisi yang membidangi pertahanan ini menyerap aspirasi dari Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (PEPABRI) pada Senin (10/3/2025).

    Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto mengatakan, akan ada banyak hal yang dibahas dalam Daftar Inventaris Masalah (DIM) RUU TNI. Ia pun mengungkap ada 3 pasal yang menjadi fokus pembahasan dalam RUU TNI.

    “Kita akan revisi yaitu yang berkaitan dengan lingkup tugas di Pasal 47, TNI bisa ke mana saja kemudian di usia di Pasal 53 dan satu lagi di kedudukan di Pasal 3,” tutur Utut dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama PEPABRI di ruang rapat Komisi I DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).

    Ia pun menilai, ketentuan dalam regulasi TNI saat ini tak memberi keadilan pada prajurit. Salah satunya, kata dia, klausul yang mengatur batas usia pensiun prajurit hanya 53 tahun.

    “Menurut hemat saya ini ada ketidakadilan, kalau dari sisi pengabdian jangan pernah ragukan TNI mereka ready untuk urusan apa aja, mulai dari tsunami, tempur sampai yang lainnya. Minta maaf kalau ini dianggap subjektifitas saya selaku pimpinan komisi,” tutur Utut.

    Legislator PDI Perjuangan pun membandingkan usia pensiun guru 60 tahun dan dosen 65 tahun. Menurutnya, batas usia pensiun TNI untuk jabatan tamtama dan perwira bisa lebih tunggu dari 53 tahun.

    “Kalau dari konsep kesamaptaan usia 53 dugaan saja masih jos atau masih top markotop. Kalau ada yang terluka, ya itu apa boleh buat karena biasanya latihan yang berlebihan atau pertempuran,” tutur Utut.

    (shf)

  • Maskapai Indonesia Airlines Viral, Siapa Pemiliknya?

    Maskapai Indonesia Airlines Viral, Siapa Pemiliknya?

    Jakarta, Beritasatu.com – Industri penerbangan Indonesia kembali kedatangan pemain baru dengan hadirnya Indonesia Airlines Group (INA). Maskapai ini didirikan oleh Calypte Holding Pte Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura dan bergerak di berbagai sektor, termasuk energi terbarukan, pertanian, serta penerbangan.

    Indonesia Airlines hadir dengan konsep yang berbeda dari kebanyakan maskapai lokal lainnya. Maskapai ini akan fokus sepenuhnya pada rute internasional, tanpa melayani penerbangan domestik di Indonesia.

    Strategi tersebut bertujuan untuk menjadikan Indonesia Airlines sebagai maskapai premium yang mampu bersaing dengan pemain besar di pasar global. Pada tahap awal operasinya, Indonesia Airlines akan mengandalkan 20 unit pesawat modern yang terdiri dari:

    10 unit pesawat berbadan ramping (narrow-body) – Terdiri dari Airbus A321neo atau A321LR. Pesawat ini dikenal efisien untuk penerbangan jarak menengah hingga jauh dengan kapasitas penumpang yang optimal.

    10 unit pesawat berbadan lebar (wide-body) – Menggunakan Airbus A350-900 dan Boeing 787-9, yang dikenal sebagai pesawat canggih dengan kenyamanan tinggi untuk penerbangan jarak jauh.

    Dengan kombinasi armada ini, Indonesia Airlines siap melayani berbagai rute internasional yang menghubungkan Indonesia dengan negara-negara lain di Asia, Eropa, dan Amerika. Lalu, siapa sosok pemilik maskapai Indonesia Airlines ini? Berikut profilnya.

    Profil Iskandar Ismail Pemilik Indonesia Airlines

    Di balik pendirian Indonesia Airlines, ada sosok Iskandar Ismail, seorang pengusaha asal Indonesia yang lahir di Aceh pada 7 April 1983. Ia adalah pendiri sekaligus CEO Calypte Holding Pte Ltd, perusahaan yang mendanai dan mengoperasikan maskapai ini.

    Iskandar bukanlah sosok yang baru di dunia bisnis. Ia memiliki latar belakang yang kuat di berbagai sektor, terutama energi dan keuangan, sebelum akhirnya terjun ke industri penerbangan.

    Karier Iskandar Ismail dimulai ketika dia bergabung dengan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias setelah bencana tsunami melanda wilayah tersebut. Pengalaman ini membentuk pemahamannya tentang pembangunan infrastruktur dan energi.

    Pada 2006 hingga 2009, dia bekerja di PLN, di mana dia semakin mendalami industri kelistrikan dan energi terbarukan. Selama bekerja di PLN, Iskandar berkesempatan untuk berinteraksi dengan banyak pakar di bidang listrik dan infrastruktur energi, yang nantinya akan menjadi modal berharga dalam membangun bisnisnya sendiri.

    Setelah meninggalkan PLN, Iskandar beralih ke sektor perbankan dan asuransi. Di sinilah dia bertemu dengan berbagai investor dan profesional di industri keuangan yang semakin memperluas wawasannya dalam dunia bisnis.

    Dengan pengalaman yang diperoleh dari sektor kelistrikan dan keuangan, Iskandar mulai berpikir untuk membangun usahanya sendiri. Pada 2015, dia memutuskan keluar dari dunia perbankan dan asuransi untuk fokus pada bisnis di bidang energi.

    Pada 2017, dia akhirnya berhasil mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan. Namun, seperti banyak bisnis lainnya, perusahaannya mengalami tantangan besar ketika pandemi Covid-19 melanda dunia. Meski demikian, Iskandar Ismail tidak menyerah. Ia melihat peluang untuk berkolaborasi dengan investor dari Singapura, yang akhirnya membawanya untuk mendirikan Calypte Holding Pte Ltd pada 2022.

    Setelah sukses membangun bisnis di sektor energi, Iskandar melebarkan sayapnya ke industri penerbangan dengan mendirikan Indonesia Airlines. Dengan pengalaman dan jaringan bisnis yang telah dibangun selama bertahun-tahun, dia berambisi untuk menghadirkan maskapai premium yang mampu bersaing di pasar internasional.

    Meskipun berbasis di Singapura, Indonesia Airlines tetap memiliki keterkaitan erat dengan Indonesia, baik dari segi kepemilikan maupun visi bisnisnya. Maskapai ini diharapkan dapat menjadi ikon baru dalam industri penerbangan internasional dengan menawarkan layanan berkualitas tinggi dan pengalaman terbang yang nyaman bagi para penumpangnya.

    Saat ini, Iskandar Ismail dan timnya sedang mempersiapkan berbagai aspek operasional Indonesia Airlines, termasuk perekrutan tenaga kerja, persiapan armada, serta perizinan untuk melayani berbagai rute internasional.

  • Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, Operasi Bibir Sumbing Gratis Dilaksanakan di RSUI Depok – Halaman all

    Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, Operasi Bibir Sumbing Gratis Dilaksanakan di RSUI Depok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menegaskan komitmennya mendukung kesehatan masyarakat melalui kegiatan bakti sosial Bersama untuk Masyarakat Indonesia (BUMI) 2.0.

    Kali ini FKUI menggelar operasi bibir sumbing bertajuk ‘Senyuman Merekah, Berjuta Berkah’ di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat, Minggu (9/3/2025). 

    Ketua Panitia Dies Natalis FKUI Riyadh Firdaus mengatakan, kegiatan di bulan suci Ramadan ini bertujuan untuk memberikan harapan baru bagi anak-anak dengan kelainan kongenital bibir sumbing. 

    Menurutnya, peserta yang telah terpilih menjalani operasi secara gratis dengan didukung oleh tim medis profesional dari RSUI. 

    “Upaya ini merupakan bagian dari dedikasi FKUI untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pelayanan medis yang inklusif,” kata Riyadh. 

    Riyadh menjelaskan, kasus kondisi celah bibir dan langit-langit atau lebih dikenal dengan bibir sumbing angkanya cukup signifikan di Indonesia. 

    Berdasarkan data, kata Riyadh, dari 300 angka kelahiran ada kemungkinan yang mengalami bibir sumbing. 

    Dirinya menilai, kondisi bibir sumbing sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Komplikasi yang muncul diantaranya yaitu gangguan asupan makanan, infeksi saluran pernafasan atas, dan gangguan psikologis. Permasalahan yang muncul selanjutnya adalah gangguan tumbuh kembang. 

    “Untuk itu, FKUI bertekad membantu Pemerintah menurunkan angka kasus bibir sumbing di Indonesia,” tegasnya.  

    Adapun, operasi bibir sumbing di RSUI merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan BUMI 2.0 yang telah digelar dalam rangka Dies Natalis ke-75. 

    Dalam gelaran operasi bibir sumbing ini, FKUI bekerja sama dengan Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU, Yayasan Lestari Peduli Indonesia, dan PT Sinarmas. 

    Sebelumnya, FKUI pada Februari lalu juga menggelar pelatihan siap siaga bencana banjir dan tsunami yang diikuti 60 peserta di Kampung Nelayan Muara Angke, Jakarta Utara. 

    Kemudian, FKUI menggelar khitanan massal dan bedah minor yang diikuti 39 peserta di Klinik SMC, Pluit.

    Selanjutnya, FKUI melakukan kegiatan operasi katarak diikuti 54 peserta dan operasi bibir sumbing dengan 5 peserta.

    Selain itu, di tengah kondisi banjir yang melanda wilayah Jabodetabek, FKUI turut menyoroti pentingnya akses layanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak. 

    Riyadh berharap, melalui BUMI 2.0, FKUI tidak hanya berupaya membantu individu dengan kebutuhan medis khusus tapi juga mengedukasi masyarakat mengenai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. 

    “Pelatihan siap siaga bencana banjir dan tsunami yang telah dilaksanakan sebelumnya merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen ini,” ujarnya. 

    Direktur Utama RSUI Ari Kusuma Januarto mengapresiasi kepedulian alumni FKUI dalam memberikan layanan kesehatan bagi anak-anak dengan bibir sumbing. 

    “Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi pasien dan keluarganya tapi juga menunjukkan semangat gotong royong dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” katanya. 

    Apalagi, kata Ari, baik SDM dan teknologi di RSUI sudah cukup mumpuni untuk melakukan berbagai pelayanan kesehatan termasuk operasi bibir sumbing. 

    Sementara, Ketua Bidang Kemasyarakatan, Sosial, dan Media Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (ILUNI FKUI) Pradono Handojo mengatakan, ILUNI FKUI menyambut baik kegiatan sosial yang diprakarsai oleh Riyadh Firdaus dan kawan-kawan dari ILUNI FKUI Angkatan lulusan tahun 2000 (KOMET).

    “Gerakan ini sangat baik di tengah kesulitan yang melanda banyak anak bangsa terutama adanya musibah banjir,” ucapnya.