Topik: Tsunami

  • Warga Gorontalo Sempat Kaget Rasakan Getaran Gempa M5,5 yang Guncang Bolaang Uki Sulut

    Warga Gorontalo Sempat Kaget Rasakan Getaran Gempa M5,5 yang Guncang Bolaang Uki Sulut

    Liputan6.com, Gorontalo – Gempa Magnitudo 5,5 mengguncang wilayah barat daya Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (6/5/2025) pukul 06.57 Wita.

    Guncangan gempa turut dirasakan hingga ke wilayah Provinsi Gorontalo. Meski hanaya sebentar, guncangan ini sempat membuat warga panik.

    “Kami mengira guncangan berlanjut, alhamdulillah hanya sebentar,” kata Muhtar, warga Gorontalo.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa episenter gempa Bolaang Uki ini berada pada koordinat 0.14 LS dan 123.79 BT atau sekitar 57 kilometer barat daya Bolaang Mongondow Selatan, dengan kedalaman 10 kilometer.

    “Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami,” demikian keterangan resmi BMKG yang disampaikan usai dilakukan analisis seismologis.

    Guncangan gempa dirasakan cukup kuat oleh warga di beberapa wilayah sekitar, termasuk di Kota Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango. Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

    BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Warga juga disarankan untuk selalu mengikuti informasi resmi dari kanal BMKG.

  • Gempa M5,5 Guncang Bolaang Uki Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa M5,5 Guncang Bolaang Uki Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,5 mengguncang wilayah Bolaang Uki Sulut, Selasa (6/5/2025), pukul 05.57.35 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa Bolaang Uki ini memiliki parameter update dengan Magnitudo 5,4.

    Episenter gempa terletak pada koordinat 0,13° LS ; 123,78° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 59 Km arah Barat Daya Kota Bolaang Uki, Sulawesi Utara pada kedalaman 107 km. 

    Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempaBolaang Uki yang terjadi ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan pada lempeng Laut Sulawesi.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust),” kata Daryono.

    Daryono juga mengatakan, gempa berdampak dan dirasakan di daerah Kabupaten Gorontalo dengan skala intensitas II-III MMI.

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami,” katanya.

    Hingga pukul 06.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). meski begitu warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Tiang Telkom di Pesisir Gorontalo Utara roboh Akibat Gempa Pohuwato

    Tiang Telkom di Pesisir Gorontalo Utara roboh Akibat Gempa Pohuwato

    JAKARTA – Warga pesisir di Gorontalo Utara menduga gempa bermagnitudo 6.0 yang berpusat di Pohuwato telah menyebabkan tiang jaringan telekomunikasi di sekitar pemukiman mereka, roboh.

    “Gempa terasa sangat kuat. Kami berlarian keluar rumah dan mendapati ada tiang yang roboh. Kemungkinan ini tiang jaringan telekomunikasi yang rubuh setelah gempa terjadi,” kata Yessy Usira warga Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara pada Sabtu malam.

    Ia mengatakan tiang tersebut roboh ke arah badan jalan sehingga cukup mengganggu pelintas atau pengendara.

    “Pengendara harus ekstra hati-hati sebab potensi akan tersangkut di tiang tersebut,” katanya.

    Tiang rubuh tersebut ada di jalan utama lintas Sulawesi di Dusun Kilo Meter Lima Desa Dambalo, Kecamatan Tomilito.

    “Kabel terurai di jalan, ujung tiang pun mengarah ke badan jalan sehingga dikhawatirkan kendaraan yang melintas dapat tersangkut jika melaju,” katanya.

    Ia mendokumentasikan posisi tiang roboh dan kabel terurai di jalan tersebut untuk diketahui warga, agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan.

    Warga Desa Titidu Kecamatan Kwandang Nifa Majid mengatakan gempa sangat terasa di Wilayah tersebut.

    “Kami berlarian ke luar rumah sebab guncangan gempa sangat terasa dan cukup lama,” katanya.

    Kepala Stasiun Geofisika Gorontalo Andri Wijaya Bidang mengatakan Wilayah Wanggarasi Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo diguncang gempa tektonik.

    Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,0.

    Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,57° LU ; 121,68° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 32 kilometer arah barat laut Pohuwato, Gorontalo pada kedalaman 98 km.

    Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas deformasi dalam lempeng Laut Sulawesi.

    Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik (oblique thrust fault).

    Gempa bumi ini katanya, berdampak dan dirasakan di daerah Boalemo dan Pohuwato dengan skala intensitas IV MMI. Daerah Gorontalo, Gorontalo Utara, Manado, Tarakan, Nunukan, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Minahasa Tenggara, Toli-toli, Luwuk dan Berau dengan skala intensitas III MMI.

    “Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Daerah Palu dan Morowali Utara dengan skala intensitas II-III MMI,” katanya.

    Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

  • Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempe berkekuatan magnitudo 6,0, mengguncang Gorontalo pada hari ini, Sabtu 03 Mei 2025 pukul 19:51:45WIB,

    Berdasarkan data dari BMKG pusat gempa berlokasi di Lok:0.56LU, 121.68BT (31 km BaratLaut POHUWATO-GORONTALO), Kedlmn:90 Km.

    Meskipun gempa berkekuatan besar namun tidak berpotensi tsunami.

    Setelah gempa besar itu muncul gempa susulan dengan kekuatan magnitudo 3.1, pukul 20:05:43WIB.

    Pusat gempa berlokasi di 0.52LU, 121.67BT (31 km BaratLaut POHUWATO-GORONTALO).

    Gempa susulan itu berpusat di kedalaman :75 Km 

  • Gempa M 7,3 Guncang Argentina, Dipicu Aktivitas Lempeng Antartika – Halaman all

    Gempa M 7,3 Guncang Argentina, Dipicu Aktivitas Lempeng Antartika – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gempa berkekuatan 7,3 Magnitudo mengguncang Argentina, Jumat (2/5/2025) sekira pukul 07.58 waktu setempat atau pukul 19.58  WIB.

    Pusat gempa berada di selatan Ushuaia, Argentina dekat Tanjung Horn.

    Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo M 7,5 dengan episenter terletak pada koordinat 56,94° LS; 68,06° BB, pada kedalaman 19 km. 

    Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa bumi tersebut berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya masuk dalam jenis gempa dangkal.

    Gempa diakibatkan aktivitas subduksi Lempeng Antartika.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme naik (thrust fault),” kata Daryono dalam keterangan yang diterima, Jumat malam.

    Lanjut dia, berdasarkan pemodelan shakemap menunjukkan gempa bumi ini memiliki intensitas hingga VI MMI di mana getaran dirasakan semua penduduk, plester dinding jatuh, dan terjadi kerusakan ringan.

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini  tidak berpotensi tsunami,” ucapnya.

    Daryono pun memastikan bila gempa bumi ini tidak mempengaruhi kegempaan di Wilayah Indonesia.

    Hingga pukul 21:00 WIB, telah terjadi 3 kali aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M 5,7 di Argentina. 

    “Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ucapnya.

  • Gempa M 7,5 Guncang Chile, Peringatan Dini Tsunami Dikeluarkan

    Gempa M 7,5 Guncang Chile, Peringatan Dini Tsunami Dikeluarkan

    Jakarta

    Gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,5 mengguncang wilayah selatan Chile. Peringatan tsunami dikeluarkan.

    Dilansir AFP, Jumat (2/5/2025), gempa M 7,5 itu melanda Drake Passage, perairan yang memisahkan Amerika Selatan dan Antartika.

    Pihak berwenang Chile mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah paling selatan negara itu pada Jumat pagi, usai gempa terjadi.

    Presiden Chile Gabriel Boric menyerukan evakuasi warga yang berada di garis pantai wilayah Magallanes.

    “Kami menyerukan evakuasi garis pantai di seluruh wilayah Magallanes,” tulis Presiden Gabriel Boric di X setelah peringatan dari layanan darurat SENAPRED, ia juga memerintahkan evakuasi di wilayah Antartika di dekatnya.

    Lihat juga Video: Rekaman CCTV saat Gempa M 5,2 Guncang California AS

    (eva/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gempa M 4.1 Guncang Tuban Jatim, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa M 4.1 Guncang Tuban Jatim, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa M 4.1 Guncang Tuban Jatim, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

    TRIBUNJATENG.COM – Terjadi gempa bumi di sejumlah wilayah Indonesia pada Kamis pagi (1/5/2025).

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa bumi sebanyak 5 kali dibeberapa wilayah Indonesia dengan magnitude berbeda-beda. 

    Berikut informasi titik lokasi gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia pada Kamis 1 Mei 2025:

    1. Gempa Bumi Sulut

    Gempa Mag:4.4, 01-May-2025 06:10:12WIB, Lok:1.28LU, 123.56BT (51 km TimurLaut BOROKO-BOLMUT-SULUT), Kedlmn:10 Km

    Pukul 06.10.12 WIB, sebuah gempa dengan magnitude 4.4 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 6.56 Lintang Selatan (LS) dan 104.49 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 51 km Timur Laut Sulut. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 10 kilometer.

    2. Gempa Bumi Sulut

    Gempa Mag:4.8, 01-May-2025 06:38:29WIB, Lok:4.31LU, 128.34BT (187 km TimurLaut MELONGUANE-SULUT), Kedlmn:10 Km

    Pukul 06.38.29 WIB, sebuah gempa dengan magnitude 4.8 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 4.31 Lintang Selatan (LS) dan 128.34 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 187 km Timur Laut SUlut. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 10 kilometer.

    Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

    3. Gempa Bumi Maluku

    Gempa Mag:4.2, 01-May-2025 07:20:23WIB, Lok:2.79LS, 130.09BT (56 km BaratLaut SERAMBAGIANTIMUR-MALUKU), Kedlmn:10 Km

    Pukul 07.20.23 WIB, sebuah gempa dengan magnitude 4.2 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 0.70 Lintang Selatan (LS) dan 122.29 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 56 km Barat Laut Maluku. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 10 kilometer.

    4. Gempa Bumi Maluku

    Gempa  Mag:4.5, 01-May-2025 08:56:42WIB, Lok:6.93LS, 130.91BT (123 km BaratLaut MALUKUTENGGARABRT), Kedlmn:161 Km

    Pukul 08.56.42 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 4.5 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 5.23 Lintang Selatan (LS) dan 126.54 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 137 km Barat Laut Maluku. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 161 kilometer.

    5. Gempa Bumi Jatim

    Gempa Mag:4.1, 01-May-2025 09:28:15WIB, Lok:5.68LS, 112.40BT (141 km TimurLaut TUBAN-JATIM), Kedlmn:10 Km

    Pukul 09.28.15 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 4.1 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 5.68 Lintang Selatan (LS) dan 112.40 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 141 km Timur Laut Tuban Jatim. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 10 kilometer.

    Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

    Sama seperti gempa sebelumnya, informasi ini disampaikan oleh BMKG dengan peringatan bahwa hasil pengolahan data masih bisa mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data yang lebih lanjut.

    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat gempa ini.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi resmi yang akan diumumkan secara lebih detail.

     

  • Sulteng di Zona Risiko Bencana, DPRD Singgung Mitigasi Gabungan Ilmu Modern dan Lokal – Halaman all

    Sulteng di Zona Risiko Bencana, DPRD Singgung Mitigasi Gabungan Ilmu Modern dan Lokal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Provinsi Sulawesi Tengah hidup berdampingan dengan risiko bencana, utamanya bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami.

    Selain itu bencana lain yang mengintai adalah banjir, longsor dan bahaya ikutan semisal likuifasi dan runtuhan bebatuan.

    Berdasarkan data dari Pusdalops BPBD Provinsi Sulteng, ada 196 kejadian bencana dengan 3 kabupaten paling terdampak pada tahun 2024 yaitu Parigi Moutong, Banggai, dan Poso.

    Selama tahun itu pula, 30 ribu jiwa menderita, 1.500 orang mengungsi dan 4 orang meninggal.

    Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Rachmat Syah Tawainella mengatakan, pentingnya sinergi ilmu pengetahuan modern dan lokal untuk membangun sistem kebencanaan bagi semua lapisan masyarakat.

    Hal ini disampaikan dalam lokakarya BRIN dan UNESCO ‘bertajuk Penguatan Literasi Kebencanaan Inklusif Berbasis Pengetahuan Lokal dalam Upaya Peningkatan Resiliensi Masyarakat Sulawesi Tengah Menghadapi Bencana’ di Gedung Bappelitbangda Parigi Moutong, Sulteng, Sabtu (26/4/2025).

    “Masyarakat Sulawesi Tengah hidup berdampingan dengan risiko bencana. Sudah saatnya kita menjadikan pengetahuan lokal bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi sebagai fondasi utama dalam upaya mitigasi bencana yang lebih berkelanjutan dan inklusif,” kata Rachmat.

    Rachmat berharap hasil dari lokakarya BRIN dan UNESCO ini dapat mendorong pendekatan transdisipliner dan inklusif untuk memperkuat literasi kebencanaan.

    Selain itu seluruh pemangku kepentingan diharapkan dapat berperan aktif dalam implementasi hasil lokakarya ini di daerah masing-masing.

    Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam memahami, menghadapi, dan merespons bencana secara inklusif dengan pendekatan berbasis kearifan lokal.

    Hadir para akademisi, tokoh masyarakat, perwakilan organisasi masyarakat sipil, serta aparat pemerintah daerah untuk mendiskusikan langkah-langkah konkret dalam membangun resiliensi masyarakat terhadap berbagai potensi bencana yang mengancam wilayah Sulawesi Tengah.

  • BMKG Ungkap Beda Gempa Myanmar Vs Megathrust Ancam RI, Ingatkan Ini

    BMKG Ungkap Beda Gempa Myanmar Vs Megathrust Ancam RI, Ingatkan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Potensi gempa megathrust di Indonesia masih cukup besar, di mana hanya tinggal menunggu waktu gempa yang cukup dahsyat tersebut akan terjadi. Meski begitu, belum ada yang bisa memastikan kapan gempa megathrust melanda Indonesia.

    Kabar dari potensi gempa megathrust kembali mencuat di masyarakat Indonesia setelah terjadinya gempa yang cukup dahsyat berkekuatan M 7,7 melanda Myanmar, Thailand, hinga beberapa wilayah di China pada 28 Maret lalu. Namun, ada perbedaan karakteristik antara gempa Myanmar dengan potensi gempa megathrust di Indonesia.

    Plt. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan karateristik gempa yang melanda Myanmar dan Thailand cenderung berbeda dengan gempa megathrust yang berpotensi mengancam Indonesia terutama pesisir pantai selatan Jawa dan pantai barat Sumatra.

    Menurutnya, sifat gempa Myanmar merupakan gempa dangkal, sehingga meski kategorinya tidak terlalu besar, tetapi sangat dirasakan oleh masyarakat Myanmar hingga juga merusak bangunan. Sedangkan potensi gempa megathrust di Indonesia diprediksi terjadi di dasar laut dan jaraknya cukup jauh dari daratan.

    “Apa bedanya gempa Myanmar dengan Indonesia yang megathrust? Bedanya Myanmar itu akibat patahan aktif, jadi pergeseran tanah yang terjadi di darat secara aktif, dan langsung di bawah ini, dan gempanya dangkal. Sedangkan Indonesia yang megathrust itu akibat pergeseran lempeng dan bakal terjadi di laut dengan radius 250 km dari tepi pantai selatan Jawa dan pantai barat Sumatra, gempanya berada di bawah laut,” kata Dwikorita, dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram resmi BMKG, Sabtu (26/4/2025).

    Dwikorita menambahkan gempa akibat pergeseran patahan tidak ada hubungannya dengan megathrust, karena megathrust terjadi akibat dari tumbukan lempeng dasar Samudera Hindia. Dia menjelaskan, gempa akibat pergerakan patahan biasanya berada di daratan, sedangkan episentrum megathrust berada di dasar laut dan cukup jauh dari daratan.

    “Perbedaan lainnya, kalau di Myanmar terasa karena episentrumnya langsung di bawah permukaan. Tetapi kalau megathrust, episentrumnya berada di laut dan radiusnya bisa ratusan kilometer,” ungkap Dwikorita.

    “Walaupun gempa Myanmar skalanya M 7,7, kenapa bisa terasa sekali? Ya karena pusatnya berada di daratan, ditambah karakteristiknya yang dangkal. Sedangkan megathrust itu pusatnya jauh sekali dari daratan, berada di laut,” tambahnya.

    Namun, gempa megathrust bisa lebih berbahaya karena dapat membawa tsunami jika skala gempanya cukup besar.

    “Yang mengkhawatirkan jika terjadi gempa megathrust adalah tsunaminya, karena tinggi gelombangnya bisa mencapai sekitar 20 meter,” ujar Dwikorita.

    Sebagai informasi, gempa dahsyat dengan parameter update M7,7 menghantam Myanmar pada hari Jumat (29/3/2025) pukul 13:20:56 WIB lalu. Menurut analisis BMKG, gempa itu dipicu aktivitas Sesar Besar Sagaing.

    Megathrust Tunggu Waktu Hantam RI

    BMKG sebelumnya mengaku mewaspadai 2 segmen megathrust yang ada di Indonesia. Sebagai catatan, disebutkan ada 13 segmen megathrust di Indonesia.

    Dari 13 segmen itu, ada 2 segmen yang telah ratusan tahun belum mengeluarkan energi. Sehingga, masuk dalam fokus perhatian BMKG, yakni segmen Selat Sunda dengan potensi gempa mencapai M 8,7 dan segmen Mentawai-Siberut dengan potensi mencapai M 8,9.

    Menurutnya, seismic gap megathrust Selat Sunda sudah mencapai 267 tahun. Sedangkan seismic gap di Mentawai-Siberut sudah 227 tahun. Kemudian, megathrust Aceh-Andaman yang juga sudah rilis energi, dengan seismic gap 97 tahun.

    “Nah yang belum terjadi yang sedang ditunggu itu adalah di Selat Sunda dan di Mentawai-Siberut, sudah lebih dari 227 tahun. Sehingga, sudah seharusnya kami untuk bersiap untuk itu,” ujarnya.

    Mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:

    1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9
    2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4
    3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7
    4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7
    5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7
    6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5
    7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2
    8. Megathrust Nias-Simelue dengan potensi gempa M8,7
    9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8
    10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9
    11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5
    12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2
    13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

    (dce)

  • Warning Gempa Besar Terjang Jepang, 30.000 Orang Tewas

    Warning Gempa Besar Terjang Jepang, 30.000 Orang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah China memberi peringatan kepada warganya yang berada di Jepang untuk mengambil tindakan pencegahan dan terus waspada terhadap potensi gempa besar.

    Menurut laporan Global Times, Kedutaan Besar China di Jepang mengeluarkan pemberitahuan itu Senin. Ini menyusul rilis pemerintah Jepang 31 Maret soal gempa di Palung Nankai yang bisa membuat 298.000 orang tewas.

    “Jepang adalah negara yang rentan terhadap gempa bumi yang sering terjadi. Pada bulan Agustus tahun lalu, gempa bumi berkekuatan 7,1 Skala Richter melanda Prefektur Miyazaki di ujung barat Palung Nankai, yang mendorong pemerintah Jepang untuk mengeluarkan peringatan gempa besar,” kata kedutaan dikutip Sabtu (26/4/2025).

    “Menurut laporan media Jepang, pemerintah Jepang merilis penilaian risiko terbaru untuk gempa besar Palung Nankai pada tanggal 31 Maret, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya peristiwa seperti itu dalam 30 tahun ke depan dari 70% menjadi 80%,” catat kedutaan lagi.

    “Gempa bumi yang berpotensi terjadi dapat berdampak pada wilayah yang luas yang membentang dari Okinawa di barat hingga Fukushima di timur, berpotensi menyebabkan 298.000 kematian dan mengakibatkan kerugian ekonomi hingga US$1,8 triliun.”

    Pemerintah China turut memberi tips untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri, memantau informasi terkait gempa bumi dengan saksama dan merencanakan perjalanan, studi, atau pembelian properti di Jepang dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan berbagai faktor risiko. Warga China disarankan untuk mengidentifikasi lokasi evakuasi terdekat terlebih dahulu dan mengikuti instruksi evakuasi pemerintah setempat tanpa penundaan.

    Sementara itu mengutip Newsweek, belum ada komentar dari pemerintah Jepang soal ini. Hingga berita diturunkan belum ada tanggapan.

    Namun laman itu mencatat gempa bumi telah melanda palung di lepas pantai selatan pulau utama Jepang setiap 100 hingga 150 tahun, dengan yang terakhir tercatat pada tahun 1946. Ada kemungkinan 70-80% gempa besar terjadi dalam 30 tahun, memang perkiraan pemerintah.

    Gempa dengan magnitudo 9,0 melanda pesisir timur Jepang pada 11 Maret 2011, menjadi gempa bumi terbesar yang pernah tercatat di negara tersebut. Gempa tersebut memicu tsunami dan menyebabkan kecelakaan nuklir, menewaskan 19.729 orang, dengan 2.559 orang masih dilaporkan hilang secara resmi.

    Di sisi lain, menurut Badan Meteorologi Jepang, total enam gempa bumi dengan magnitudo 2,5 atau lebih dalam 24 jam hingga pukul 6 sore pada Selasa waktu setempat. Gempa terbesar adalah gempa berkekuatan 4,8 skala Richter yang melanda lepas pantai timur pulau Hokkaido di Jepang utara.

    Jepang merupakan bagian dari sabuk seismik “Cincin Api” di tepi luar Samudra Pasifik, yang berada di sepanjang batas lempeng tektonik yang bergerak perlahan. Sekitar 81% gempa bumi terbesar di dunia terjadi di wilayah ini, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.

    (fsd/fsd)