Topik: Tsunami

  • Gempa Megathrust Hantam RI, Ilmuwan UGM Kasih Peringatan Dini

    Gempa Megathrust Hantam RI, Ilmuwan UGM Kasih Peringatan Dini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Potensi gempa megathrust yang mengancam wilayah Indonesia disebut tinggal menunggu waktu. Beberapa saat lalu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memperingatkan ada 2 zona megathrust yang perlu diwaspadai. Masing-masing adalah megathrust Selat Sunda dan megathrust Mentawai-Siberut.

    Pasalnya, 2 zona itu sudah lama tak mengalami gempa atau seismic gap, yakni berabad-abad. Biasanya, gempa besar memiliki siklus sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.

    Dalam rangka memitigasi dampak gempa megathrust, bencana tersebut kini dapat terdeteksi lebih dini melalui teknologi kecerdasan buatan (AI).

    Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mengembangkan sistem peringatan dini gempa bumi berbasis Distributed Acoustic Sensing (DAS), inovasi berbasis AI yang memanfaatkan kabel optik bawah laut untuk memantau aktivitas seismik secara real-time.

    Dengan mengandalkan infrastruktur kabel optik bawah laut milik Telkom yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, sistem ini mampu mendeteksi gelombang primer (P-wave), sinyal awal sebelum gelombang sekunder yang merusak (S-wave) datang.

    Sistem ini dapat memberikan peringatan beberapa detik hingga menit sebelum guncangan utama terjadi, sehingga dapat memberikan waktu yang sangat krusial untuk evakuasi dini.

    Pemrosesan data dilakukan secara real-time dan terintegrasi dengan sistem geospasial, memungkinkan respons kebencanaan yang lebih cepat dan terkoordinasi.

    “Teknologi ini memberikan solusi yang cepat, presisi, dan mampu menjangkau area rawan yang selama ini minim pemantauan,” ujar Kuwat Triyana anggota tim peneliti UGM, dikutip dari keterangannya di laman resmi UGM, Rabu (28/5/2025).

    Mantan President Director PT Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, mengatakan penggunaan kabel optik sebagai elemen deteksi juga dapat meningkatkan ketahanan aset nasional yang vital dari berbagai risiko alam.

    Ririek menambahkan bahwa pemanfaatan kabel optik yang sudah ada membuat sistem ini efisien dan mudah dikembangkan. Jalur kabel optik Telkom disebut telah melintasi di berbagai zona subduksi aktif di wilayah selatan Jawa, Nusa Tenggara, dan pantai barat Sumatra.

    “Tanpa perlu pemasangan sensor baru, sistem ini dapat menjangkau area laut dalam yang sebelumnya belum tercakup oleh sistem peringatan konvensional,” ujar Ririek.

    Saat ini, sistem deteksi DAS tengah dalam tahap uji coba di kawasan Pantai Selatan Jawa dan akan diperluas ke wilayah rawan lainnya. UGM dan Telkom juga tengah merancang protokol kolaboratif agar data dapat diakses terbuka untuk riset dan kebijakan publik.

    Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sistem nasional dalam menghadapi bencana secara lebih terpadu dan responsif.

    (fab/fab)

  • Gempa Hari Ini Selasa 27 Mei 2025: Terjadi Tiga Kali Getarkan Indonesia – Page 3

    Gempa Hari Ini Selasa 27 Mei 2025: Terjadi Tiga Kali Getarkan Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Lindu pada hari ini, Selasa (27/5/2025) kembali menggetarkan Bumi Pertiwi. Hingga pukul 20.45 WIB, ada tiga kali gempa hari ini menggetarkan Indonesia.

    Lindu pertama pada hari ini terjadi pagi tadi pukul 07:55:05 WIB di wilayah Pacitan, Provinsi Jawa Timur (Jatim), seperti laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Episenter gempa berada pada koordinat titik 10,41 Lintang Selatan (LS)-110,25 Bujur Timur (BT). Lindu tersebut dilaporkan BMKG berkekuatan magnitudo 5,7 dengan kedalaman 10 kilometer.

    “Gempa tidak berpotensi tsunami,” terang BMKG melansir laman resmi www.bmkg.go.id, Selasa (27/5/2025).

    Pusat lindu berada 265 kilometer barat daya Pacitan, Jatim.

    Kemudian pada pukul 15:09:39 WIB, gempa bumi membuat wilayah Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu bergetar. Pusat lindu berada di laut 76 kilometer barat daya Bengkulu Utara.

    Gempa dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Kepahiang. Lalu MMI II-III di Lebong dan Bengkulu Tengah serta MMI III di Kota Bengkulu juga Bengkulu Utara.

    Episenter lindu berada pada koordinat titik 3,78 Lintang Selatan (LS)-101,60 Bujur Timur (BT). Gempa bumi di Indonesia itu memiliki kekuatan maagnitudo 4,7 dengan kedalaman 22 kilometer.

    Lalu malam tadi pukul 18:27:10 WIB, lindu terjadi di wilayah Kambowa, Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Episenter gempa berada pada koordinat titik 5,00 Lintang Selatan (LS)-122,95 Bujur Timur (BT).

    Lindu tersebut berkekuatan magnitudo 4,6 dengan kedalaman 6 kilometer. Pusat gempa berada di darat 3 kilometer tenggara Kambowa, Buton Utara.

    Lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) III di Baubau dan Buton Selatan. Serta MMI IV di Buton Utara, Muna, dan Buton.

    Detik-Detik Kepanikan Warga Saat Gempa Bantul M6,4

  • Selatan Jawa Diguncang Gempa M 5,4, Getaran Terasa Sampai Kota Yogya

    Selatan Jawa Diguncang Gempa M 5,4, Getaran Terasa Sampai Kota Yogya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa bumi tektonik mengguncang selatan Jawa hari ini Selasa (27/5/2025) pada pukul 07.55.05 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,4.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,43° LS ; 110,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 268 Km arah Barat Daya Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 14 Km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan di luar zona subduksi (outer-rise zone).

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault),” kata dia dalam keterangan tertulisnya.

    Dampak Gempa Bumi:

    Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Nganjuk, Trenggalek, Malang, Blitar, Bantul, Pacitan, Sukoharjo, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta dengan skala intensitas II MMI. Dengan skala tersebut getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ucapnya.

    Hingga pukul 08.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

    (wur/wur)

  • Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Pacitan, Tak Terasa oleh Mayoritas Warga

    Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Pacitan, Tak Terasa oleh Mayoritas Warga

    Pacitan (beritajatim.com) – Gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,1 mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur, pada Selasa (20/5/2025) dini hari. Meski tergolong cukup besar, gempa ini hampir tidak dirasakan oleh sebagian besar warga dan tidak menimbulkan kerusakan.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa terjadi pada pukul 04.36 WIB dengan pusat gempa berada di 324 kilometer barat daya Pacitan, tepatnya pada koordinat 11,10 lintang selatan dan 111,08 bujur timur. Kedalaman gempa hanya 10 kilometer dan BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Erwin Andriatmoko, mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan kerusakan maupun dampak signifikan yang ditimbulkan akibat gempa.

    “Meski gempa tergolong besar, tidak banyak masyarakat yang merasakan getarannya. Situasi tetap terkendali dan aktivitas warga berjalan normal,” ujar Erwin saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

    BPBD Pacitan tetap melakukan pemantauan intensif dan mengimbau masyarakat agar tetap tenang serta waspada. Warga juga diingatkan untuk hanya mengikuti informasi resmi dari lembaga berwenang. Sosialisasi terkait kesiapsiagaan bencana terus digencarkan, mengingat letak geografis Pacitan yang berada di jalur rawan gempa akibat pertemuan lempeng Indo-Australia. [tri/beq]

  • Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Trenggalek, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Trenggalek, Tidak Berpotensi Tsunami

    Trenggalek (beritajatim.com) – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo M4,8 mengguncang wilayah Samudera Hindia bagian selatan Jawa, tepatnya di barat daya Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (20/5/2025) pukul 04.36 WIB.

    Meski terasa hingga sejumlah wilayah pesisir, gempa ini dipastikan tidak berpotensi tsunami.

    Menurut data resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak pada koordinat 11,10° Lintang Selatan dan 111,08° Bujur Timur. Episenter berada di laut, berjarak sekitar 324 kilometer arah barat daya dari Kota Pacitan, Jawa Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.

    Dr. Daryono, S.Si., M.Si., Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG menyatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini merupakan jenis gempa dangkal.  “Gempa akibat deformasi batuan di luar zona subduksi atau outer rise zone,” kata Dr Daryono.

    Jenis dan Mekanisme Gempa: Pergerakan Normal Fault

    Dilihat dari mekanismenya, gempa tersebut tergolong gempa bumi dangkal dengan sumber deformasi batuan yang menimbulkan mekanisme sesar normal (normal fault). Hal ini sesuai dengan karakteristik gempa di wilayah luar zona subduksi.

    Dampak Guncangan: Dirasakan di Trenggalek dan Pacitan

    Berdasarkan pemodelan peta guncangan atau shakemap, getaran gempa dirasakan ringan di beberapa wilayah seperti Munjungan dan Panggul di Trenggalek, serta Kebonagung di Pacitan.

    “Intensitas gempa berada pada skala II MMI, yang artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.”kata Daryono.

    BMKG menegaskan hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan yang diakibatkan oleh gempabumi ini dan menambahkan bahwa hasil pemodelan menunjukkan tidak ada potensi tsunami.

    Tidak Ada Gempa Susulan Hingga Saat Ini

    Hasil monitoring hingga pukul 04.55 WIB menunjukkan belum terjadi gempa susulan (aftershock), meskipun BMKG akan terus melakukan pemantauan lanjutan terhadap aktivitas seismik di kawasan tersebut.

    Imbauan BMKG untuk Warga

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada namun tidak panik. “Kami mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Dr. Daryono.

    Warga juga diminta memeriksa kondisi bangunan sebelum kembali ke dalam rumah, guna memastikan tidak ada kerusakan struktural yang membahayakan. (ted)

     

  • Mantan Presiden SBY Jelaskan Karya Lukisan, Musik, Puisi Hingga Novel

    Mantan Presiden SBY Jelaskan Karya Lukisan, Musik, Puisi Hingga Novel

    Surabaya (beritajatim.com) – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) melakukan kunjungan kerja ke Cikeas Art Gallery milik Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang berlokasi di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Kepada Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya beserta jajaran, SBY menjelaskan, per 2 Mei 2025 genap 4 tahun dirinya melukis dan lebih dari 350 lukisan telah dihasilkannya. Sebagian lukisan berada di Cikeas Art Gallery dan sebagian besar berada di Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan.

    “Tempat ini saya sebut sebagai mini Gallery Cikeas Art Gallery. Sedangkan, yang utama ada di Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan yang merupakan museum kepresidenan pertama di Asia. Ada sekitar 350 yang saya buat, di Pacitan ada sekitar 200, sedangkan sisanya disini,” ujarnya.

    Sambil mengajak rombongan Kemenekraf berkeliling melihat beragam jenis lukisannya di dalam galeri, beliau menjelaskan bahwa pada awal masa melukis, ia lebih banyak melukis landscape seperti laut, pantai atau pegunungan.

    Namun, pada perkembangannya, SBY mulai melukis objek lainnya seperti binatang, rumah di pedesaan, bahkan bangunan artistik. Belakangan, SBY juga banyak melukis dengan mengeksplorasi gaya abstrak atau semi abstrak.

    Lukisan yang dibuat memiliki ukuran yang variatif, dari kecil hingga panjang mencapai 3 meter, di antara lukisan besar tersebut terdapat lukisan yang berjudul “The Day God Test Our Faith and Courage” menggambarkan kejadian tsunami di Aceh yang berukuran 310 cm x 140 cm yang dilukisnya dalam 15 jam.

    “Judul lukisan ini bermakna sebuah haru ketika Tuhan menguji keimanan kita dan keberanian kita untuk dapat kembali bangkit,” jelasnya.

    Dalam melukis, SBY awalnya menggunakan cat acrylic. Seiring berjalannya waktu, beliau mulai mencoba menggunakan cat minyak dan ada beberapa lukisan yang dibuat dengan menggunakan pisau palet, bahkan dengan menggunakan teknik finger painting atau melukis dengan jari tangan.

    Dalam kunjungan tersebut, SBY menyampaikan sejumlah rencana kegiatan kesenian yang ia siapkan pada tahun 2025 ini, antara lain pada bulan Agustus beliau akan mengadakan sebuah ‘Art Movement’, yaitu melukis bersama sejumlah pelukis dari sejumlah institusi seni seperti Institut Seni Indinesia (ISI) Yogyakarta, ISI Solo, Seni Rupa ITB dan IKJ, bertemakan ‘Indonesia A Country of Peace And Hope’.

    Masih pada bulan Agustus 2025, SBY juga akan meluncurkan single album musik yang berjudul ‘Save Our World’, sebuah lagu ciptaan SBY yang aslinya berjudul ‘Untuk Bumi Kita’ dan dibawakan oleh 35 penyanyi lintas generasi di antaranya: Alm. Titiek Puspa, Vina Panduwinata, Yuni Shara, Sandi Sondoro, Rio Febrian, Cakra Khan, Saykoji, Novia Bachmid, Rizwan Fadilah (Njan) hingga penyanyi cilik berusia 7 tahun.

    Pada September 2025, SBY juga akan menggelar Pameran Lukis Tunggal yang akan memamerkan sekitar 100 lukisan terbaiknya ke hadapan publik.

    Tidak berhenti di dunia lukisan dan musik, SBY juga mempunyai bakat menulis. Hal ini diceritakannya kegiatan beliau dalam menyelesaikan edisi ke-3 Buku Kumpulan puisi dan merampungkan novel fiksi bergenre suspense.

    Di akhir pertemuan, SBY berpesan Indonesia mempunyai potensi besar dalam ekonomi kreatif menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Ketika saya merumuskan nomenklatur ekonomi kreatif pada 2011 (kemenparekraf), saya percaya bahwa ekonomi nasional tidak hanya bertumpu pada sektor agraria dan industri padat modal. Kita hanya perlu menyatukan seni dan teknologi, karena Indonesia kaya akan budaya dan kreativitas,” ujar SBY.

    Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengapresiasi sambutan yang begitu hangat dari Presiden RI ke-6 yang memiliki multi talenta diberbagai bidang seni.

    “Penjelasan dan pesan yang Bapak SBY sampaikan tadi, membuat kami semakin yakin bahwa peran para seniman dalam mendukung bangkitnya Industri Kreatif di Indonesia sangatlah penting. Sejalan dengan penugasan dari Presiden Prabowo, Kami diamanahkan agar para pekerja seni dapat menghasilkan karya yang semakin berkualitas, sekaligus semakin sejahtera kehidupannya terutama dalam era teknologi dan digital saat ini,” tuturnya.

    Menekraf juga menyampaikan pesatnya perkembangan bisnis berbasis Kekayaan Intelektual (Intelectual Property/ IP) saat ini di Indonesia.

    “Salah satu fokus utama Kemenekraf adalah pemdampingan kepada para Pegiat Ekonomi Kreatif termasuk para seniman untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya. Hal ini penting, tidak hanya untuk keperluan komersialisasi, namun juga untuk perlindungan hukum dari hasil karya yang dimiliknya,” ujarnya.

    Dalam kunjungan ini, Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya didampingi oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar; serta sejumlah pejabat eselon I dan II. (tok/but)

  • Airlangga dan Marty Natalegawa Terima Penghargaan dari Jepang: Order of the Rising Sun

    Airlangga dan Marty Natalegawa Terima Penghargaan dari Jepang: Order of the Rising Sun

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri periode 2009—2014 Marty Natalegawa menerima penghargaan Order of the Rising Sun dari pemerintah Jepang.

    Penghargaan bintang jasa tersebut diberikan langsung oleh Kaisar Jepang Naruhito di Tokyo pada Jumat (9/5/2025) waktu setempat.

    Airlangga merasa terhormat dengan perhargaan tersebut. Menurutnya, perhargaan tersebut merupakan penghargaan atas jasanya meningkatkan hubungan kerja sama antara para pemegang kepentingan di Jepang dengan pemerintah Indonesia terutama selama 2016—2019.

    “Pada saat itu saya sebagai Menteri Perindustrian dan kemudian menjadi Menko Perekonomian,” ujar Airlangga dalam sambutannya di KBRI Tokyo Jepang, seperti yang disiarkan secara daring pada Jumat (9/5/2025).

    Dalam kunjungannya ke Jepang, Airlangga juga mengaku bertemu dengan pemerintah dan sosialisasi bisnis setempat. Politisi Partai Golkar itu mengaku berbicara mengenai kondisi geopolitik seperti terkait tarif Trump hingga peluang peningkatan investasi Jepang di Indonesia.

    Sementara itu, Marty mengungkap salah satu alasan pemerintah Jepang memberikan penghargaan bintang jasa kepadanya karena bantuan Indonesia usai Negeri Matahari Terbit itu mengalami bencana tsunami pada 2011.

    Kendati demikian, dia menyatakan upaya bantuan Indonesia saat itu bukanlah upaya sendiri melainkan kerja tim. Oleh sebab itu, berterima kasih kepada para diplomat lain yang membantunya selama menjabat sebagai menteri luar negeri.

    “Jadi apa yang telah dicapai selama ini dalam hubungan Indonesia dan Jepang tentunya adalah hasil dari kerja keras terutama teman-teman di KBRI di Tokyo ini. Jadi saya ingin mendedikasikan penghargaan ini lebih kepada rekan-rekan semua,” ucap Marty pada kesempatan yang sama.

  • Manipulasi Opini di Ruang Digital Ancam Demokrasi, Pengamat: Masyarakat Sipil Jadi Harapan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 Mei 2025

    Manipulasi Opini di Ruang Digital Ancam Demokrasi, Pengamat: Masyarakat Sipil Jadi Harapan Regional 8 Mei 2025

    Manipulasi Opini di Ruang Digital Ancam Demokrasi, Pengamat: Masyarakat Sipil Jadi Harapan
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Wakil Rektor Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Universitas Diponegoro (
    Undip
    ) sekaligus pengamat politik, Wijayanto mengungkap, gerakan masyarakat sipil menjadi satu-satunya harapan yang bisa menjawab tantangan
    demokrasi
    di era digital.
    Pasalnya ketimbang memperluas partisipasi, saat ini
    media sosial
    justru dimanfaatkan penguasa untuk membungkam suara, menyebar propaganda, dan membentuk “enklave algoritmik” yang memperkuat polarisasi emosional di masyarakat.
    “Ironisnya, apa yang dulu dianggap sebagai ruang bebas kini menjadi arena represi digital,” tutur Wijayanto dalam kuliah umum dan diskusi publik bertema “Memahami Politik Algoritma Sosial Media” di Ruang Teater FISIP
    UNDIP
    pada Kamis, (7/5/2025).
    Terlepas dari besarnya tantangan dan polarisasi di dunia digital, ia tetap optimistis dengan kekuatan masyarakat sipil yang menjadi pilar penting dalam menjaga ruang publik yang sehat.
    “Dalam menghadapi tsunami disinformasi dan manipulasi opini publik, masa depan demokrasi digital sangat bergantung pada siapa yang mengendalikan teknologi, serta sejauh mana masyarakat mampu membangun institusi dan norma yang menjunjung deliberasi terbuka dan inklusif,” ujar dia.
    Dosen Tamu dari Universitas Carleton Kanada, Prof. Merlyna Lim, membahas dalam bukunya bahwa algoritma media sosial telah menciptakan jebakan kapitalisme komunikasi yang membuat ekspresi personal diperdagangkan demi likes dan shares.
    “Saya juga membahas politik algoritmis yaitu politik yang memanipulasi alat-alat digital terutama algoritma media sosial dan AI dan lain-lain untuk manuver-manuver politik dalam dan memanipulasi opini publik di Asia Tenggara. Ini adalah politik yang bergerak secara tak kasatmata, lewat sistem digital yang mengatur apa yang kita lihat dan rasakan,” tutur Merlyna.
    Merlyna memaparkan bahwa algoritma media sosial dikendalikan politisi atau penguasa yang memiliki modal besar. Kondisi ini disebut mengancam kesehatan demokrasi digital di Asia Tenggara.
    Ia mengungkap terdapat pergeseran persebaran konten digital dari yang semula negatif disinformasi atau manipulasi informasi negatif kepada publik menjadi disinformasi positif.
    Bila dalam politik amerika dikenal dengan manuver algoritma white branding, ia menyebutnya politik sundel bolong di Indonesia. Yaitu menampakkan citra cantik di dunia diigital, tapi belakangnya bolong atau memiliki rekam jejak yang suram.
    “Ini penggunaan alat-alat digital ya, medsos, algoritma, AI, deep fake dan lain-lain secara profesional dan didukung oleh sumber finansial yang mumpuni untuk memanipulasi pencitraan dan memainkan emosi masyarakat. Untuk mencuci citra bagi para-para political figure dan kandidat yang punya masa lalu suram atau abu-abu diciptakan (dikemas) secara baru,” beber dia.
    Menurutnya netralitas teknologi adalah ilusi, sehingga masyarakat sipil dan akademisi perlu terus mengkritisi dan mendorong penguatan literasi digital yang lebih transformatif.
    Merlina menilai pentingnya membuka ruang dialog dan membongkar ilusi-ilusi digital agar masyarakat secara umum dapat lebih kritis dalam membaca teks-teks di media sosial.
    “Di luar si algoritmanya, sebetulnya membangun nalar kritis ya. Itu semua mungkin bisa ditanamkan di dalam sistem pendidikan baik formal maupun informal, sehingga itu bisa menjadi counter dari manipulasi algoritmis tadi. Jangan terbajak oleh algoritmic virality ya,” harap dia.
    Peneliti sosiologi media dan politik, Nurul Hasfi, meyakini pendekatan Merlyna dalam buku tersebut menjadi refleksi kritis komunikasi politik di era digital.
    “Buku ini mengingatkan para elit dan negara agar lebih etis dalam menggunakan media sosial, bukan sekadar alat kampanye, tetapi juga sarana mendidik masyarakat demokratis,” tutur Nurul.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Hari Ini: BMKG Catat Blitar Diguncang Gempa 4,5 SR, Dirasakan hingga Malang – Halaman all

    Gempa Hari Ini: BMKG Catat Blitar Diguncang Gempa 4,5 SR, Dirasakan hingga Malang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya gempa hari ini, Rabu (7/5/2025).

    BMKG mengatakan gempa hari ini terjadi di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur dengan kekuatan magnitudo 4,5.

    Dalam rilisnya, BMKG mengatakan gempa terjadi pada pukul 07.16 WIB dengan pusat di 101 km barat daya Kabupaten Blitar.

    Kedalaman gempa di Blitar ini tercatat berada di 84 km dan tidak memiliki potensi tsunami.

    Akan tetapi, BMKG menyatakan bahwa gempa di Blitar dapat dirasakan di beberapa daerah.

    Menurut BMKG, di wilayah Blitar, gempa dirasakan dengan skala MMI III.

    Sementara Trenggalek, Kediri, Tulungagung, Lumajang, Pacitan, dan Malang dirasakan dengan skala MMI II.

    Hingga berita ini ditayangkan, belum ada update terbaru dari BMKG.

    Skala MMI Gempa

    Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:

    I MMI

    Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

    II MMI

    Getaran atau guncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

    III MMI

    Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.

    Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.

    IV MMI

    Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

    V MMI

    Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

    VI MMI

    Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.

    Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

    VII MMI

    Semua orang di rumah keluar.

    Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

    Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.

    Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

    VIII MMI

    Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

    Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

    IX MMI

    Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.

    Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

    X MMI

    Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

    XI MMI

    Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.

    Jembatan rusak, terjadi lembah.

    Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

    XII MMI

    Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.

    Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • Misteri di Balik Bumi yang Bergetar Setiap 26 Detik Sekali

    Misteri di Balik Bumi yang Bergetar Setiap 26 Detik Sekali

    Bisnis.com, JAKARTA – Seperti manusia, ternyata bumi juga berdetak dan berdenyut, bahkan setiap 26 detik sekali.

    Ahli geologi Amerika Jack Oliver menemukan gempa bumi ini telah diamati selama beberapa dekade, sejak tahun 1960-an di Pasifik Selatan.

    Sejak saat itu, disadari bahwa ini adalah fenomena global, karena denyutnya telah terdeteksi di seluruh dunia.

    Apakah guncangan ini berasal dari gelombang laut? Bagaimana dengan gunung berapi? Atau mungkin ada hubungannya dengan matahari. Terlepas dari sumbernya, “detak jantung” ini menambah banyak misteri yang saat ini sedang dipecahkan oleh para ahli.

    Seismometer di seluruh planet mendeteksi gempa lemah yang terjadi setiap 26 detik. Dengan ritme yang mirip dengan detak jantung, “mikroseisme” ini, sebagaimana disebut, dikenal sebagai denyut Bumi.

    Oliver pertama kali menerbitkan penemuannya tentang “detak jantung” planet ini pada bulan Juli 1962 di jurnal Bulletin of the Seismological Society of America. Artikelnya, “Badai mikroseisme di seluruh dunia dengan periode sekitar 27 detik,” menyelidiki badai mikroseisme yang direkamnya pada tanggal 6 Juni 1961.

    Dengan menggunakan “seismograf yang sangat sensitif,” menurut abstraknya, dia meramalkan bahwa “detak jantung” ini disebabkan oleh “gelombang laut yang tersebar menghantam pantai Teluk Guinea.” Prediksinya yang lain menyatakan bahwa mungkin mikroseisme ini adalah “getaran harmonik” yang entah bagaimana terhubung dengan peristiwa magmatik yang terjadi di bawah Samudra Atlantik Selatan.

    Oliver membulatkan 26 detik menjadi “sekitar 27 detik,” sebagaimana tercermin dalam judulnya, pengamatan Tn. Oliver tentang gempa bumi masih dirujuk oleh para ilmuwan hingga saat ini. Para peneliti belum mengonfirmasi atau mengesampingkan salah satu dari teori ini, dan terus mengembangkan teori mereka sendiri.

    Mungkin ini adalah peristiwa yang disebabkan oleh manusia, sebuah pemikiran yang mengkhawatirkan, seperti kolam lelehan yang muncul di gletser Alaska dan merupakan pertanda buruk akan hal-hal yang akan datang. Atau mungkin denyut Bumi mendahului kita.

    Dalam beberapa dekade setelah Oliver pertama kali merekam “detak jantung” Bumi, tim ilmuwan abad ke-20 dan ke-21 mengungkap lebih banyak tentang mikroseisme ini.

    Pada tahun 1980, anggota Survei Geologi AS menemukan bahwa denyut ini paling kuat selama badai. Kemudian, pada tahun 2005, para peneliti di Universitas Colorado, Boulder mengonfirmasi teori Tn. Oliver bahwa Teluk Guinea terlibat.

    Pada tanggal 24 Mei 2006, tim tersebut menerbitkan temuan mereka di Geophysical Research Letters. Artikel tersebut, berjudul “Lokasi sumber mikroseisme 26 detik dari korelasi silang kebisingan seismik ambien,” menyatakan:

    Para ahli menyimpulkan bahwa “detak jantung” selama 26 detik itu dipicu oleh “satu sumber” di suatu tempat di Teluk Guinea. Di sinilah Perairan Khatulistiwa Atlantik, “gumpalan air” besar di lautan, berada, meskipun membentang hingga ke Brasil.

    Banyak hal aneh lainnya telah ditemukan di perairan dunia, dan terkadang cukup mengecewakan, seperti sampah plastik, yang merupakan kejutan menyedihkan selama penyelaman kapal selam terdalam yang pernah ada. Meskipun misteri detak jantung Bumi belum terpecahkan secara resmi hal itu tidak berada di puncak daftar prioritas para seismolog empat teori utama beredar di kalangan komunitas ilmiah, termasuk:

    Ketika gelombang menghantam dasar laut dekat landas kontinen, gelombang tersebut membentuk kembali dasar laut dan memicu mikroseisme yang beriak di seluruh planet

    Letusan dan aktivitas gunung berapi bawah laut melepaskan gelombang kejut di sepanjang kerak Bumi

    Saat sedimen di dasar laut pecah dan bergerak, dia menciptakan denyut. Matahari tidak menghangatkan planet secara merata, yang menyebabkan arus laut dan angin yang tidak merata yang menciptakan ritme bergetar

    Meskipun tidak dijelaskan dan bukan prioritas utama bagi para ilmuwan, denyut selama 26 detik ini tetap merupakan aspek penting dari fungsi planet.

    Seperti yang disebutkan, banyak yang berhipotesis bahwa gelombang laut atau gunung berapi memiliki kaitan dengan fenomena tersebut. Terlepas dari apakah keduanya menyebabkan “detak jantung” atau tidak, keduanya tetap saling terkait, sehingga studi tentang mikroseisme misterius ini berharga dalam memahami proses kelautan, seismik, dan geologi global, yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia.

    Sekitar sepertiga populasi Bumi tinggal di pesisir, dan jumlah itu terus meningkat. Gempa bumi, tsunami, dan kejadian terkait lainnya mengguncang seluruh negara saat terjadi, tetapi sebagian besar tidak dapat diprediksi.