Topik: Tsunami

  • Geger Manga Ramal Gempa Dahsyat di Jepang Bikin Turis Ngacir

    Geger Manga Ramal Gempa Dahsyat di Jepang Bikin Turis Ngacir

    Tokyo

    Rumor viral di media sosial soal bencana besar yang akan datang, yang bersumber dari sebuah manga, telah berdampak buruk pada industri pariwisata Jepang. Sejumlah maskapai membatalkan penerbangan tujuan Jepang, terutama yang berasal dari Hong Kong yang jumlah penumpangnya anjlok baru-baru ini.

    Jepang telah mencetak rekor jumlah pengunjung di wilayahnya pada tahun ini, dengan April mencatatkan rekor tertinggi bulan sebesar 3,9 juta orang pelancong.

    Namun, seperti dilansir Reuters, Jumat (4/7/2025), angka tersebut mengalami penurunan pada Mei, dengan menurut data terbaru, kedatangan pelancong dari Hong Kong menurun sebesar 11 persen dalam hitungan tahun-ke-tahun.

    Hong Kong, yang dikenal sebagai kota takhayul, menjadi lokasi rumor bencana besar itu beredar luas.

    Steve Huen dari agen perjalanan berbasis Hong Kong, EGL Tours, menyalahkan serangkaian prediksi media sosial yang bersumber dari sebuah manga berjudul “The Future I Saw” — yang pertama diterbitkan tahun 1999 dan diterbitkan ulang tahun 2021.

    Manga itu menggambarkan soal mimpi tentang gempa bumi dan tsunami dahsyat yang melanda Jepang dan negara-negara tetangganya pada Juli 2025.

    “Rumor tersebut telah berdampak signifikan,” kata Huen, sembari mengatakan bahwa bisnis terkait Jepang yang dikelola perusahaannya mengalami penurunan hingga separuhnya. Diskon dan pengenalan asuransi gempa bumi, sebut Huen, mampu “mencegah perjalanan tujuan Jepang untuk turun ke angka nol”.

    Lihat juga Video: Miyazaki Jepang Dihantam Gempa M 6,9-Tsunami 20 Cm

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Seorang warga Hong Kong bernama Branden Choi (28) mengatakan dirinya yang sering bepergian ke Jepang, kini menjadi ragu-ragu untuk kembali mengunjungi negara itu pada bulan Juli dan Agustus karena prediksi manga tersebut.

    “Jika memungkinkan, saya mungkin akan menunda perjalanan saya dan pergi setelah bulan September,” ucapnya.

    Apa Respons Seniman Manga ‘The Future I Saw’?

    Ryo Tatsuki, seniman di balik manga “The Future I Saw” yang memicu rumor viral di media sosial, telah berupaya meredam spekulasi yang beredar. Dia menegaskan dalam sebuah pernyataan yang dirilis penerbitnya bahwa dirinya “bukan seorang nabi”.

    Edisi pertama manga tersebut memperingatkan tentang bencana alam besar pada Maret 2011. Itu kebetulan merupakan bulan dan tahun ketika gempa bumi dan tsunami dahsyat, serta bencana nuklir, melanda pantai timur laut Jepang yang menewaskan ribuan orang.

    Beberapa pihak menafsirkan edisi terbaru manga tersebut sebagai prediksi bencana besar yang akan terjadi secara khusus pada 5 Juli 2025, meskipun Tatsuki telah membantah keras spekulasi tersebut.

    Pakar Ingatkan Gempa Mustahil untuk Diprediksi

    Jepang yang terletak di dalam kawasan “Cincin Api” Samudra Pasifik, merupakan salah satu negara yang paling rawan gempa bumi di dunia. Dalam beberapa hari terakhir, telah terjadi lebih dari 900 gempa bumi, yang sebagian besar berupaya getaran kecil, di pulau-pulau yang ada di ujung selatan Kyushu.

    Namun profesor Universitas Tokyo, Robert Geller, yang mempelajari seismologi sejak tahun 1971 menegaskan bahwa prediksi gempa bumi berbasis ilmiah pun “mustahil” untuk dilakukan.

    “Tidak ada prediksi yang pernah saya alami dalam karier ilmiah saya yang mendekati kebenaran,” ucapnya.

    Lihat juga Video: Miyazaki Jepang Dihantam Gempa M 6,9-Tsunami 20 Cm

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gempa Sabang Aceh Magnitudo 5,0 Dipicu Sesar Sumatera Segmen Seulimeum North

    Gempa Sabang Aceh Magnitudo 5,0 Dipicu Sesar Sumatera Segmen Seulimeum North

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Kota Sabang Aceh, Jumat (4/7/2025), pukul 12.33.51 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Sabang Aceh ini berada pada koordinat 6,18° LU; 95,03° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 45 km barat laut, Kota Sabang, Aceh pada kedalaman 10 km.

    Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat Sesar Sumatera segmen Seulimeum North.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar mendatar (strike slip fault),” katanya.

    Daryono juga mengatakan, berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa ini dirasakan di wilayah Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar III MMI, Sigli dan Pidie II MMI.

    Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

    “Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami,” katanya.

    Hingga Jumat (4/7/2025) pukul 13.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 8 aktivitas gempa susulan (aftershock). Gempa susulan pada pukul 12.39.57 WIB dengan M 4,5 dan pada pukul 13.19.09 WIB dengan M 4,6 dirasakan di Sabang II MMI.

    Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. 

  • Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Sabang Aceh, Tidak Berisiko Tsunami

    Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Sabang Aceh, Tidak Berisiko Tsunami

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Kota Sabang Aceh, Jumat siang (4/7/2025), pukul 12.33.51 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Sabang Aceh ini berada pada koordinat 6.20 LU,94.98 BT, dengan episenter gempa berada di laut 50 km barat laut Kota Sabang Aceh.

    “Kedalaman gempa 10 km,” tulis BMKG.

    BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Tsunami PHK Teknologi, Microsoft Pecat 9.000 Pekerja

    Tsunami PHK Teknologi, Microsoft Pecat 9.000 Pekerja

    Jakarta, CNBC Indonesia – Microsoft mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan memberhentikan sekitar 9.000 karyawan. Langkah tersebut akan memengaruhi kurang dari 4% tenaga kerja globalnya di berbagai tim, geografi, dan tingkat pengalaman.

    Pengumuman tersebut disampaikan pada hari kedua tahun fiskal Microsoft 2026. Para eksekutif di perusahaan yang berpusat di Redmond, Washington tersebut biasanya mengumumkan reorganisasi pada saat tahun fiskal baru.

    “Kami terus menerapkan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan dan tim dengan sebaik-baiknya agar sukses di pasar yang dinamis,” kata juru bicara Microsoft dalam email, dikutip CNBC International, Kamis (3/7/2025).

    Microsoft telah melakukan beberapa kali PHK pada tahun ini. Pada bulan Januari, perusahaan tersebut memangkas kurang dari 1% jumlah karyawan berdasarkan kinerja.

    Perusahaan perangkat lunak berusia 50 tahun tersebut juga memangkas lebih dari 6.000 pekerjaan pada bulan Mei dan kemudian sedikitnya 300 lagi pada bulan Juni. Hingga Juni 2024, perusahaan tersebut mempekerjakan 228.000 orang.

    Pada tahun 2023, perusahaan tersebut memberhentikan 10.000 orang. Pemecatan pekerja Microsoft terbesar terjadi pada tahun 2014, ketika perusahaan tersebut memberhentikan 18.000 orang setelah mengakuisisi bisnis perangkat dan layanan Nokia.

    “Seperti halnya PHK pada bulan Mei, Microsoft berupaya mengurangi jumlah lapisan manajer yang berdiri di antara kontributor individu dan eksekutif puncak,” kata sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya saat membahas masalah internal.

    Microsoft melaporkan laba bersih hampir US$26 miliar dari pendapatan US$70 miliar untuk kuartal Maret. Angka-angka tersebut jauh di atas konsensus Wall Street, sehingga Microsoft tetap berada di peringkat sebagai salah satu perusahaan paling menguntungkan dalam indeks S&P 500, menurut data yang dikumpulkan oleh FactSet.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 1.000 Gempa Guncang Jepang, Warga Dievakuasi

    1.000 Gempa Guncang Jepang, Warga Dievakuasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa kembali mengguncang wilayah Jepang. Kali ini di Akuseki, rangkaian dari pulau Tokara di selatan wilayah Kyushu.

    Tercatat sudah ada 1.031 gempa yang terjadi dalam dua minggu terakhir, sejak 21 Juni. Terbaru, Kamis (3/7/2025), gempa terbaru memiliki magnitudo 5,5.

    Pihak berwenang Jepang pun mendesak evakuasi penduduk pulau kecil itu. Setidaknya ada 89 orang di sana.

    “Penduduk didesak untuk mengungsi ke taman bermain sekolah di Pulau Akuseki,” kata seorang pejabat kota kepada AFP.

    Hingga berita diturunkan tidak ada kerusakan besar yang dilaporkan. Kemarin, gempa juga dirasakan dengan magnitudo sama, 5,5.

    “Tidak ada risiko tsunami akibat gempa hari Kamis,” kata direktur divisi pengamatan gempa bumi dan tsunami dari Badan Meteorologi Jepang, Ayataka Ebita.

    “Di daerah-daerah yang gempanya kuat, ada peningkatan risiko rumah-rumah runtuh dan tanah longsor,” tambahnya.

    “Harap waspada terhadap gempa bumi dengan kekuatan yang sama di masa mendatang.”

    Periode serupa dengan aktivitas seismik intens di daerah Tokara terjadi pada bulan September 2023. Tercatat ada 346 gempa bumi terjadi.

    Perlu diketahui, Jepang adalah salah satu negara dengan aktivitas seismik paling aktif di dunia, terletak di atas empat lempeng tektonik utama di sepanjang tepi barat “Cincin Api” Pasifik. Negara kepulauan yang dihuni sekitar 125 juta orang ini biasanya mengalami sekitar 1.500 gempa bumi setiap tahun dan menyumbang sekitar 18% gempa bumi di dunia.

    Pada tahun 2011, gempa bumi dengan magnitudo 9,0 memicu tsunami yang menewaskan atau menghilangkan 18.500 orang. Peristiwa itu menyebabkan kehancuran yang dahsyat di pabrik nuklir Fukushima.

    Gempa bumi sangat sulit diprediksi, tetapi pada bulan Januari, panel pemerintah sedikit meningkatkan kemungkinan terjadinya gempa besar (megathrust) di Palung Nankai di lepas pantai Jepang dalam 30 tahun ke depan. Bahkan potensinya sangat besar, sekitar 75-82%.

    Pemerintah kemudian merilis perkiraan baru pada bulan Maret yang mengatakan bahwa “gempa bumi besar” dan tsunami berikutnya dapat menyebabkan sebanyak 298.000 kematian dan kerusakan hingga US$2 triliun. Minggu ini, pemerintah merilis laporan yang mengatakan bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi gempa besar seperti itu.

    Gempa Besar 5 Juli 2025

    Sementara itu, beberapa wisatawan asing menunda datang ke Jepang karena ketakutan yang tidak berdasar yang disebarkan oleh media sosial bahwa gempa besar akan segera terjadi. Yang menimbulkan kekhawatiran khusus adalah komik manga yang diterbitkan ulang pada tahun 2021 yang meramalkan bencana besar pada tanggal 5 Juli 2025.

    “Kami menyadari bahwa kisah-kisah seperti itu beredar, tetapi itu adalah tipuan,” kata Ebita dari JMA.

    “Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, mustahil untuk memprediksi gempa bumi.”

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Calang Aceh Jaya, Berikut Daerah yang Rasakan Getaran

    Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Calang Aceh Jaya, Berikut Daerah yang Rasakan Getaran

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudon 4,8 mengguncang wilayah Calang Aceh Jaya, Kamis (3/7/2025), pukul 07.43.47 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Calang Aceh Jaya ini berada pada koordinat 4.80 LU, 94.62 BT, dengan episenter gempa berada di laut 108 km barat laut Calang, Aceh Jaya.

    “Kedalaman gempa 7 km,” tulis BMKG.

    BMKG juga menyebutkan, getara gempa dirasakan (MMI), antara lain di II-III Aceh Jaya, II Banda Aceh, II Aceh Besar. 

    BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Gempa Guncang Pulau Ini 900 Kali! Warga Ketakutan-Tak Bisa Tidur

    Gempa Guncang Pulau Ini 900 Kali! Warga Ketakutan-Tak Bisa Tidur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rentetan aktivitas seismik yang tak henti-hentinya telah melanda rantai pulau terpencil Tokara di Jepang Selatan. Hingga saat ini, Rabu (2/7/2025), pulau itu telah diguncang dengan lebih dari 900 gempa tercatat dalam dua minggu terakhir.

    Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengonfirmasi kawanan gempa yang luar biasa ini pada hari Rabu. Namun, lembaga itu tidak dapat memprediksi kapan getaran akan mereda.

    Peristiwa seismik yang belum pernah terjadi sebelumnya ini mendorong JMA untuk mengadakan konferensi pers darurat setelah gempa berkekuatan 5,5 magnitudo melanda daerah tersebut sekitar pukul 15:30 waktu setempat. Hal ini semakin meningkatkan kecemasan penduduk pulau.

    “Aktivitas seismik sangat aktif di laut sekitar rantai pulau Tokara sejak 21 Juni,’ menekankan intensitas dan durasi yang luar biasa dari kawanan gempa saat ini,” kata direktur divisi observasi gempa bumi dan tsunami JMA, Ayataka Ebita, dikutip AFP.

    “Pada pukul 16:00 hari Rabu, jumlah getaran telah melampaui 900, angka yang jauh lebih tinggi dari periode aktivitas seismik sebelumnya di wilayah tersebut.”

    Laporan dari situs web desa Tokara melukiskan gambaran suram penderitaan penduduk, menunjukkan kurang tidur yang meluas dan kelelahan. Goncangan konstan disebutkan telah berdampak signifikan pada sekitar 700 penduduk yang tersebar di tujuh dari dua belas pulau terpencil yang ada di lingkaran Tokara.

    “Rasanya selalu berguncang. Sangat menakutkan bahkan untuk tidur. Tidak jelas kapan semua ini akan berakhir. Saya harus memikirkan apakah akan mengevakuasi anak-anak saya,” ungkap seorang warga pada lembaga penyiar lokal MBC.

    Ini bukan pertama kalinya pulau-pulau Tokara mengalami kawanan seismik yang intens. Periode aktivitas yang serupa, meskipun tidak terlalu parah, tercatat pada September 2023, ketika 346 gempa mengguncang rantai tersebut.

    Namun, peristiwa saat ini telah lebih dari dua kali lipat dari jumlah sebelumnya, menyoroti sifat luar biasa dari getaran yang sedang berlangsung. Kerentanan rantai pulau Tokara terhadap peristiwa semacam itu berakar pada posisi geologis unik Jepang.

    Kepulauan ini terletak di atas empat lempeng tektonik utama, yang terletak di sepanjang tepi barat yang bergejolak dari ‘Cincin Api’ Pasifik, cekungan berbentuk tapal kuda yang rawan gempa bumi dan letusan gunung berapi yang sering terjadi. Realitas geologis ini menjadikan Jepang salah satu negara paling aktif secara seismik di dunia.

    Rata-rata, Jepang, rumah bagi sekitar 125 juta orang, mengalami sekitar 1.500 gempa bumi setiap tahun, terhitung sekitar 18 persen dari total peristiwa seismik dunia. Meskipun sebagian besar getaran ini ringan dan menyebabkan gangguan minimal, dampaknya dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada magnitudo, lokasi, dan kedalamannya.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Rektor UIN harap Presiden respon surat Gubernur Aceh soal Blang Padang

    Rektor UIN harap Presiden respon surat Gubernur Aceh soal Blang Padang

    “Kita berharap Pak Presiden dapat segera merespon, seperti beliau merespon dengan cepat terkait dengan konflik pulau. Jadi untuk ini, kita berdoa semuanya,”

    Banda Aceh (ANTARA) – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry, Prof Mujiburrahman berharap Presiden RI Prabowo Subianto memberikan respon terhadap surat Gubernur Aceh Muzakir Manaf terkait tanah wakaf Blang Padang Banda Aceh.

    “Kita berharap Pak Presiden dapat segera merespon, seperti beliau merespon dengan cepat terkait dengan konflik pulau. Jadi untuk ini, kita berdoa semuanya,” kata Prof Mujiburrahman, di Banda Aceh, Rabu.

    Sebelumnya, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem telah menyurati Presiden RI Prabowo Subianto terkait permohonan penyelesaian tanah wakaf milik Masjid Raya Baiturrahman yakni Blang Padang.

    Dalam surat Gubernur Aceh Nomor 400.8/7180 tertanggal 17 Juni 2025 itu disampaikan beberapa bukti terkait kepemilikan tanah wakaf Blang Padang yang terletak di Kampung Baru Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh tersebut.

    Disampaikan, berdasarkan sejarah dan dokumen dan dokumen peninggalan kesultanan Aceh dan dokumen Belanda, tanah Blang Padang bersama tanah wakaf di Blang Punge diwakafkan oleh Sultan Iskandar Muda untuk keperluan kemakmuran, kemaslahatan dan pemeliharaan Masjid Raya Baiturrahman.

    Dalam surat itu dituliskan, tanah wakaf Blang Padang, sejak 20 tahun lalu atau paska Tsunami Aceh, telah dikelola oleh TNI AD melalui Kodam Iskandar Muda.

    Prof Mujib mendukung langkah yang ditempuh Gubernur Aceh dengan menyurati Presiden beserta bukti-bukti yang ada, diharapkan permasalahan ini dapat diselesaikan secepat mungkin.

    “Kita memberi dukungan penuh kepada Pak Gubernur agar masalah tanah Blang Padang itu, yang hari ini sudah disurati kepada Pak Presiden juga segera bisa selesai,” ujar Prof Mujiburrahman.

    Sementara disisi lain, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan asal usul kepemilikan tanah lapang Blang Padang.

    Dalam pernyataan pers resmi di Jakarta, Selasa (1/7), Kadispenad menjelaskan bahwa tanah tersebut awalnya dipakai oleh Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai tempat pemusatan pasukan di masa perjuangan 1945.

    Setelah itu, KNIL selaku pihak Belanda menyerahkan lahan serta sarana dan prasarananya ke pihak Indonesia.

    “Pada tahun 1950, Pemerintah Belanda melalui KNIL melaksanakan penyerahan seluruh sarpras militer yang berada di atas tanah Blang Padang dan sekelilingnya kepada pihak militer Indonesia dan beberapa dokumen tersimpan di TNI AD terkait hal tersebut,” kata Wahyu.

    Selanjutnya, kata Wahyu, setelah melewati beberapa tahapan administrasi, Menteri Keuangan (Menkeu) selaku Pengelola Barang (PB) mengeluarkan Surat Keputusan Nomor KMK-193/KM.6/WKN.1/KNL.01/2021 tanggal 24 Agustus 2021 tentang Penetapan Status Pengguna (PSP) kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan).

    Surat tersebut mengukuhkan status Kemhan sebagai Pengguna Barang (PB), dalam hal ini lahan tersebut.

    “Tahapan berikutnya, Kemhan selaku Pengguna Barang menyerahkan pengelolaan tanah tersebut kepada TNI AD selaku Kuasa Pengguna Barang (KPB),” kata Wahyu.

    Dirinya juga menekankan, TNI AD tidak masalah jika pemerintah daerah setempat ingin mengambil alih kepemilikan lahan tersebut.

    Namun, hal yang harus dipedomani adalah bahwa perubahan tersebut perlu dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku.

    “Secara mekanisme dan prosedur, tentunya TNI AD tidak bisa serta merta menyerahkan kepada Pemprov Aceh,” kata Brigjen TNI Wahyu Yudhayana.

    Pewarta: Rahmat Fajri
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jepang Genjot Kesiapan Hadapi Gempa Dahsyat Bisa Tewaskan 300.000 Orang

    Jepang Genjot Kesiapan Hadapi Gempa Dahsyat Bisa Tewaskan 300.000 Orang

    Tokyo

    Pemerintah Jepang mengatakan masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi kemungkinan “gempa dahsyat” atau “megaquake” di masa mendatang, demi mengurangi jumlah korban jiwa.

    Gempa bumi sangat sulit untuk diprediksi, namun seperti dilansir AFP, Rabu (2/7/2025), panel pemerintah Jepang pada Januari lalu sedikit meningkatkan probabilitas terjadinya guncangan besar di Palung Nankai, yang ada di lepas pantai Jepang, untuk waktu 30 tahun ke depan menjadi 75 persen hingga 82 persen.

    Pemerintah Tokyo kemudian merilis perkiraan terbaru pada Maret lalu yang menyebutkan bahwa gempa besar dan tsunami berikutnya dapat menyebabkan hingga 300.000 kematian, dan kerusakan besar yang nilainya mencapai US$ 2 triliun.

    Tahun 2014 lalu, Dewan Manajemen Bencana Pusat Jepang mengeluarkan rencana kesiapsiagaan yang merekomendasikan serangkaian tindakan yang, diharapkan, akan mengurangi kematian hingga 80 persen.

    Tetapi pemerintah Jepang, seperti dilaporkan kantor berita Kyodo, telah mengatakan bahwa sejauh ini, langkah-langkah yang diambil hanya akan mengurangi jumlah korban tewas sebesar 20 persen saja.

    Rencana kesiapsiagaan yang diperbarui telah dirilis oleh pemerintah pada Selasa (1/7) waktu setempat.

    Rencana itu merekomendasikan upaya-upaya yang dipercepat, termasuk membangun tanggul dan bangunan evakuasi, serta pelatihan yang lebih rutin untuk meningkatkan kesiapan masyarakat.

    “Penting bagi negara, kota-kota, perusahaan dan lembaga nirlaba untuk bersatu dan mengambil tindakan guna menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa,” ucap Perdana Menteri (PM) Jepang, Shigeru Ishiba, saat berbicara dalam rapat pemerintah baru-baru ini.

    Palung Nankai merupakan jurang bawah laut sepanjang 800 kilometer yang membentang sejajar dengan pantai Pasifik Jepang, yang menjadi lokasi salah satu lempeng tektonik yang “menghunjam” atau menukik lurus ke bawah — yang bergeser secara perlahan — di bawah lempeng tektonik lainnya.

    Selama 1.400 tahun terakhir, gempa besar di Palung Nankai terjadi setiap 100 tahun hingga 200 tahun. Terakhir kali gempa besar terjadi di area itu pada tahun 1946.

    Asosiasi Meteorologi Jepang (JMA) pada Agustus tahun lalu mengeluarkan peringatan pertama yang menyebut kemungkinan terjadinya gempa besar telah meningkat, tetapi peringatan itu dicabut lagi setelah seminggu.

    Sejumlah wisatawan asing menunda kedatangan mereka ke Jepang pada musim panas ini karena ketakutan yang tidak berdasar, yang disebarkan di media sosial, soal gempa besar akan segera terjadi.

    “Dengan ilmu pengetahuan saat ini, mustahil untuk memprediksi gempa bumi hanya dengan menentukan lokasi, waktu, dan kekuatan gempa bumi itu, dan mustahil untuk mengatakan bahwa gempa bumi akan terjadi atau tidak,” kata kepala JMA, Ryoichi Nomura, pada Mei lalu.

    “Kami meminta masyarakat untuk mengambil langkah-langkah tertentu agar Anda dapat menghadapi gempa bumi kapan pun itu terjadi. Namun, kami juga sangat mendesak masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang tidak rasional yang didorong oleh kecemasan,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Sinabang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Sinabang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 4,7 mengguncang wilayah Sinabang Aceh, Rabu (2/7/2025), pukul 11.44.55 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Sinabang Aceh ini berada pada koordinat 3.00LU, 95.88BT, dengan episenter gempa berada di laut 79 km barat laut Sinabang Aceh.

    “Kedalaman gempa 29 km,” tulis BMKG.

    BMKG juga menyebutkan, gempa tidak berpotensi tsunami. 

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.