Topik: Tsunami

  • Sirene Peringatan Tsunami di Los Angeles Dibunyikan dari Helikopter

    Sirene Peringatan Tsunami di Los Angeles Dibunyikan dari Helikopter

    Los Angeles

    Helikopter penegak hukum dikerahkan di sepanjang wilayah pesisir Los Angeles, Amerika Serikat. Helikopter itu membunyikan sirene dan menggunakan pengeras suara untuk memberi peringatan potensi tsunami.

    Dilansir CNN, Rabu (30/7/2025), otoritas AS memperingatkan para pelaut dan warga di sepanjang pantai melalui pengeras suara bahwa peringatan tsunami sedang berlaku.

    Peringatan tersebut berisi perintah agar warga mencari tempat yang lebih tinggi sebelum pukul 01.00 waktu setempat. Selain itu, kantor Sheriff Monterey County, California, juga mendesak warga yang tinggal di perahu di Moss Landing untuk mengungsi.

    Moss Landing merupakan tempat populer untuk berselancar dan berwisata. Kantor Sheriff setempat memperingatkan gelombang tsunami diperkirakan akan mencapai garis pantai Monterey County pada pukul 00.15 waktu pasifik.

    “Kami menyarankan agar orang-orang ini mencari akomodasi lain selama peringatan tsunami berlaku untuk wilayah pesisir California,” tulis Kantor Sheriff di X.

    Penjaga Pantai Amerika Serikat juga memperingatkan arus kuat dapat menimbulkan risiko bagi kapal dan infrastruktur pesisir. Meski banjir besar tidak diperkirakan terjadi akibat tsunami di wilayah AS, kerusakan di pelabuhan masih diprediksi terjadi.

    CNN juga melaporkan gelombang tsunami telah menghantam wilayah Alaska, AS. Gelombang tsunami juga diperkirakan akan menghantam Hawaii setelahnya.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • Usai Gempa Dahsyat Rusia, Basarnas Gerak Cepat Hadapi Potensi Tsunami di Wilayah RI – Page 3

    Usai Gempa Dahsyat Rusia, Basarnas Gerak Cepat Hadapi Potensi Tsunami di Wilayah RI – Page 3

    Gempa berkekuatan 8,7 magnitudo mengguncang wilayah Pesisir Timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025) pagi. Getaran dahsyat tersebut memicu peringatan potensi tsunami di sejumlah wilayah Indonesia.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengungkapkan bahwa ada 10 wilayah yang berpotensi terdampak.

    “Kepada masyarakat pesisir, kami himbau untuk tetap tenang dan menjauhi pantai. Arahan ini dilakukan, karena kita belajar dari Tsunami di 2011, ini sama-sama ancamannya waspada,” ujarnya dalam konferensi pers daring bersama BNPB, Rabu (30/7/2025).

    Hingga kini, BMKG memastikan belum ada laporan kerusakan bangunan akibat guncangan gempa tersebut di wilayah Indonesia.

  • Menko BG pastikan pemerintah antisipasi tsunami pascagempa Rusia

    Menko BG pastikan pemerintah antisipasi tsunami pascagempa Rusia

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan memastikan seluruh jajaran pemerintah daerah telah mempersiapkan langkah evakuasi untuk mengantisipasi terjadinya tsunami pascagempa di semenanjung Rusia.

    “Pemerintah daerah, BNPB dan BPBD, TNI/Polri Basarnas dan BMKG menyiapkan Posko Tanggap Darurat, menyiapkan personel di lapangan untuk siap dalam mendukung dan melaksanakan evakuasi termasuk dengan pengamanan jalur evakuasi, pengendalian massa, menjaga fasilitas vital di pesisir,” kata Budi Gunawan dalam siaran pers resmi yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

    Pria yang akrab disapa BG ini mengatakan, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah pesisir Indonesia berpotensi mengalami kenaikan air laut hingga 0,5 meter akibat gempa tersebut.

    Wilayah yang kemungkinan terdampak yakni Papua, Maluku Utara, Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Utara. BMKG pun telah mengaktifkan peringatan dini tsunami dengan level Waspada atau Siaga untuk beberapa wilayah tersebut.

    Karenanya, lanjut BG, pemerintah daerah harus berupaya mengurangi aktivitas masyarakat di pantai, pelabuhan, dan memutakhirkan peringatan setiap 30 menit hingga ada pernyataan berakhirnya ancaman tsunami.

    “Seluruh komponen pemerintah baik pusat maupun daerah sudah siap untuk antisipasi dengan bergerak cepat dan tepat,” kata BG.

    “Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama pemerintah. Saya juga mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak panik, dan mengikuti instruksi resmi di lapangan,” tambah mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemerintah minta masyarakat jauhi pantai guna antisipasi tsunami

    Pemerintah minta masyarakat jauhi pantai guna antisipasi tsunami

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) meminta masyarakat melakukan beberapa hal untuk mengantisipasi terjadinya tsunami yang terjadi karena gempa di semenanjung Rusia, salah satunya menjauhi pantai

    “Masyarakat diharapkan menjauhi pantai, muara sungai, dan aktivitas perairan di wilayah yang masuk peringatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG),” kata Budi Gunawan dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Pria yang akrab disapa BG itu menjelaskan masyarakat harus menjauhi pantai agar proses evakuasi dapat berjalan cepat jika tsunami benar-benar terjadi.

    Selain itu, BG meminta masyarakat untuk tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi hoaks yang berkaitan dengan gempa di Rusia dan tsunami di Indonesia.

    “Diharapkan masyarakat tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Seluruh informasi resmi hanya bersumber dari BMKG, BNPB, BPBD, dan aparat TNI/Polri,” jelas BG.

    Terakhir, BG meminta masyarakat untuk menyiapkan kebutuhan darurat secukupnya jika berada di wilayah pesisir serta mengikuti langkah-langkah evakuasi yang telah ditentukan bila terjadi ancaman tsunami.

    Menurut BG, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah pesisir Indonesia berpotensi mengalami kenaikan air laut hingga 0,5 meter.

    Wilayah yang kemungkinan terdampak yakni Papua, Maluku Utara, Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Utara. BMKG pun telah mengaktifkan peringatan dini tsunami dengan level Waspada atau Siaga untuk beberapa wilayah tersebut.

    Karenanya, lanjut BG, pemerintah daerah harus berupaya mengurangi aktivitas masyarakat di pantai, pelabuhan, dan memutakhirkan peringatan setiap 30 menit hingga ada pernyataan berakhirnya ancaman tsunami.

    “Seluruh komponen pemerintah baik pusat maupun daerah sudah siap untuk antisipasi dengan bergerak cepat dan tepat,” kata BG.

    Dia juga telah meminta TNI, Polri, Basarnas dan BMKG untuk menyiapkan posko darurat dan langkah-langkah evaluasi yang tepat untuk menyelamatkan masyarakat dari tsunami.

    “Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama pemerintah. Saya juga mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak panik, dan mengikuti instruksi resmi di lapangan,” tutup BG.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tsunami Hantam Jepang, Paus-paus Raksasa Terdampar di Pantai

    Tsunami Hantam Jepang, Paus-paus Raksasa Terdampar di Pantai

    Tokyo

    Beberapa ekor paus raksasa terdampar di sepanjang area pantai di kota Tateyama, Chiba, Jepang, setelah gelombang tsunami menerjang pesisir negara tersebut, menyusul gempa dahsyat yang mengguncang wilayah Timur Jauh Rusia.

    Tayangan televisi lokal Jepang, seperti dilansir Hindustan Times dan News18, Rabu (30/7/2025), menunjukkan sedikitnya empat ekor paus berukuran raksasa terdampar di sepanjang pantai beberapa jam setelah gempa mengguncang Rusia.

    Paus-paus itu tampak terdiam di air dangkal di area pantai setempat dengan ombak datang dan pergi.

    Paus dapat terdampar saat tsunami karena perubahan cepat dan dramatis pada permukaan air dan arus di dekat pantai.

    Saat berada di kedalaman laut, paus biasanya tidak terpengaruh oleh gelombang tsunami. Namun ketika gelombang ini mendekati pantai, air laut yang awalnya surut dapat menerjang ke area pantai dengan sangat kuat, yang dapat membuat paus terdampar di area pantai untuk sementara waktu.

    Media terkemuka Jepang, NHK World, sebelumnya memperingatkan bahwa gelombang tsunami jauh lebih kuat daripada gelombang laut biasa, di mana gelombang setinggi 50 sentimeter dapat memiliki kekuatan untuk mendorong beban hingga 200 kilogram.

    Terdamparnya paus-paus di area pantai ini terekam kamera setelah Badan Meteorologi Jepang (JMA) melaporkan gelombang tsunami setinggi 50 sentimeter menghantam area pelabuhan Ishinomaki, kota pelabuhan utama di Prefektur Miyagi di pesisir timur Jepang. Ini tercatat sebagai gelombang tertinggi sejauh ini.

    Sebanyak 16 lokasi lainnya di sepanjang pesisir Pasifik melaporkan gelombang hingga setinggi 40 sentimeter yang menerjang area mulai dari Hokkaido hingga area-area di sebelah timur laut Tokyo.

    Gelombang tsunami pertama di Jepang sebelumnya dilaporkan menerjang kota pesisir Hokkaido dengan ketinggian 30 sentimeter.

    Otoritas Jepang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena gelombang yang lebih besar kemungkinan akan datang. JMA sebelumnya memperingatkan bahwa gelombang setinggi 3 meter diperkirakan melanda sepanjang pesisir utara dan timur Jepang.

    Peringatan evakuasi telah dirilis otoritas Jepang untuk beberapa kota pesisir di pantai Pasifik.

    “Kerusakan akibat gelombang tsunami diperkirakan terjadi. Segera evakuasi dari wilayah pesisir dan tepi sungai ke tempat yang lebih aman seperti dataran tinggi atau gedung evakuasi,” demikian bunyi peringatan yang dirilis otoritas Jepang.

    “Gelombang tsunami diperkirakan akan menghantam berulang kali. Jangan tinggalkan area aman hingga peringatan dicabut,” imbuh peringatan tersebut.

    Lihat Video ‘Momen Kawanan Singa Laut Panik saat Gempa Guncang Kamchatka Rusia’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pemutakhiran Tsunami Terkini Setelah Gempa Bermagnitudo 8,7 Guncang Rusia – Page 3

    Pemutakhiran Tsunami Terkini Setelah Gempa Bermagnitudo 8,7 Guncang Rusia – Page 3

    Kepanikan melanda Prefektur Miyagi, Jepang, Rabu (30/7/2025) pagi, setelah otoritas setempat mengeluarkan peringatan tsunami.

    Tidak hanya warga lokal, sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di kawasan tersebut juga ikut merasakan kepanikan.

    Warga tampak berhamburan keluar rumah, sebagian memilih berjalan kaki, sementara yang lain menggunakan kendaraan untuk menjauhi wilayah pesisir. Jalanan pun sempat dipadati warga yang bergegas meninggalkan tepi pantai.

    Tak hanya pemukiman, aktivitas di sejumlah pabrik dan perkantoran juga langsung dihentikan. Para karyawan diminta segera pulang atau menuju tempat evakuasi yang sudah disiapkan pemerintah setempat.

    Diketahui, gempa bumi bermagnitudo 8,7 yang mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia memicu tsunami setinggi satu meter di wilayah pesisir Jepang.

    Berdasarkan pemantauan udara, gulungan tsunami menghantam pesisir Jepang. Namun, belum menyentuh rumah warga yang terletak tak jauh dari bibir pantai.

    Puluhan kapal terlihat masih berjejer di pelabuhan. Sementara itu, beberapa mobil masih melintasi jalan dekat kawasan pesisir Jepang.

    Jepang telah mengeluarkan peringatan evakuasi yang mencakup wilayah sepanjang ratusan kilometer, dengan otoritas mendesak warga di dekat pesisir untuk segera mencari tempat aman.

    “Mereka yang berada di dekat pesisir harus segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau ke bangunan yang aman di wilayah yang tercakup dalam peringatan tsunami, mulai dari Hokkaido hingga Prefektur Wakayama (ratusan kilometer ke selatan). Harap diingat bahwa setelah gelombang pertama, gelombang kedua dan ketiga tsunami bisa lebih tinggi lagi,” ungkap Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi seperti dilansir The Guardian.

    USGS menyatakan bahwa peringatan tsunami telah dikeluarkan untuk sejumlah pulau di Pasifik, Rusia, dan Jepang pasca gempa yang mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/7/2025) pagi.

     

  • Tentang Kamchatka di Rusia, Wilayah yang Diguncang Gempa Dahsyat Hari Ini

    Tentang Kamchatka di Rusia, Wilayah yang Diguncang Gempa Dahsyat Hari Ini

    Jakarta

    Wilayah Kamchatka di timur Rusia menjadi sorotan setelah diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 8,7 pada Rabu, 30 Juli 2025. Gempa yang terjadi di dekat pesisir timur Kamchatka ini memicu peringatan tsunami di kawasan Samudra Pasifik, termasuk Indonesia.

    Berdasarkan laporan Pacific Tsunami Warning Center (PTWC), gempa ini berpotensi menimbulkan tsunami di sejumlah wilayah, seperti Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam.

    Mengutip AFP, Kamchatsky merupakan wilayah pesisir berpenduduk sekitar 165.000 jiwa yang terletak di Teluk Avacha. Wilayah Kamchatka juga masuk dalam zona Cincin Api Pasifik yang dikenal rawan gempa bumi dan letusan gunung berapi.

    Wilayah Kamchatka dan Karakteristiknya

    Menurut Encyclopaedia Britannica, Kamchatka merupakan wilayah Rusia di bagian timur jauh yang resmi dibentuk pada 2007 setelah penggabungan oblast Kamchatka dengan distrik otonom Koryak. Wilayah ini mencakup seluruh Semenanjung Kamchatka dan bagian selatan Pegunungan Koryak.

    Kepadatan penduduk di wilayah ini sangat rendah, hanya sekitar 0,9 orang per kilometer persegi. Sebagian besar penduduknya adalah pemukim asal Rusia, sedangkan kelompok etnis asli terbesar adalah suku Koryak. Selain itu, terdapat pula kelompok suku Evens, Chukchi, dan Itelmen atau Kamchadal.

    Sektor ekonomi utama di Kamchatka adalah perikanan, terutama penangkapan kepiting dan industri pengalengan. Aktivitas pertanian berskala kecil terdapat di lembah Sungai Kamchatka, sedangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Rusia juga berdiri di wilayah ini.

    Luas wilayah Kamchatka mencapai 472.300 kilometer persegi. Berdasarkan data awal 2010, jumlah penduduknya sekitar 321.800 jiwa.

    Letak dan Ukuran Semenanjung Kamchatka

    Panjang wilayah ini sekitar 1.200 kilometer dari utara ke selatan, dengan lebar hingga 480 kilometer di bagian terluas. Luas totalnya diperkirakan mencapai 370.000 kilometer persegi.

    Di sepanjang semenanjung membentang dua pegunungan utama, yakni Sredinny (pegunungan tengah) dan Vostochny (pegunungan timur), yang menjulang hingga ketinggian 4.750 meter. Dari 127 gunung berapi yang ada di kawasan ini, sebanyak 22 gunung masih aktif.

    Habitat Satwa Liar dan Populasi Beruang Coklat

    Sebagian besar wilayah Kamchatka masih berupa hutan belantara yang dilindungi. Kawasan ini menjadi rumah bagi berbagai satwa liar, seperti rusa, elang, burung hantu, serta aneka burung kicau dan pemakan serangga yang ramai muncul saat musim panas.

    Kamchatka juga dikenal sebagai habitat bagi populasi beruang coklat terbesar dan terpadat di dunia. Diperkirakan ada sekitar 10 ribu ekor beruang coklat hidup di kawasan ini. Ukuran beruangnya sebanding dengan beruang grizzly di Amerika Utara, yang rata-rata memiliki berat antara 110 hingga 300 kilogram.

    Selain beruang, wilayah ini juga dihuni oleh domba gunung salju, musang, serigala, elang emas, dan elang laut Steller yang dikenal sebagai spesies elang terbesar di dunia. Sementara perairan pesisir Kamchatka, menjadi tempat tinggal bagi paus biru serta sekitar 2.000 ekor berang-berang laut, terutama di bagian selatan semenanjung.

    Tonton juga video “Detik-detik Tsunami Hantam Pesisir Rusia” di sini:

    (wia/imk)

  • 10
                    
                        10 Wilayah Indonesia Timur Berpotensi Tsunami, BMKG Imbau Warga Jauhi Pesisir Pantai
                        Nasional

    10 10 Wilayah Indonesia Timur Berpotensi Tsunami, BMKG Imbau Warga Jauhi Pesisir Pantai Nasional

    10 Wilayah Indonesia Timur Berpotensi Tsunami, BMKG Imbau Warga Jauhi Pesisir Pantai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) menetapkan status Waspada untuk 10 daerah pesisir yang kemungkinan terdampak gelombang
    tsunami
    akibat gempa magnitudo 8,7 di Kamchatka, Rusia.
    Direktur Gempabumi dan
    Tsunami
    BMKG Daryono mengimbau warga yang berada di 10 daerah tersebut untuk menjauhi daerah pesisir pantai.
    “Kepada masyarakat pesisir di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai,” tegas Daryono dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (30/7/2025).
    Berikut 10 daerah pesisir di Indonesia yang berpotensi terjadi tsunami imbas gempa di Rusia:
    Daryono menjelaskan, pesisir timur Kamchatka, Rusia, diguncang
    gempa bumi
    berkekuatan magnitudo M 8,7 pada Rabu (30/7/2025) sekitar pukul 06.24 WIB.
    Berdasarkan karakteristiknya, gempa ini tergolong dangkal dan dipicu oleh aktivitas subduksi di Palung Kurile-Kamchatka.
    BMKG menyatakan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme patahan naik (thrust fault), yang sering kali berpotensi memicu tsunami.
    “Gempa ini memiliki mekanisme naik (thrust fault). Gempa ini berpotensi tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam,” jelas Daryono.
    Hingga saat ini, BMKG belum menerima laporan terkait kerusakan bangunan dari dampak gempa bumi di Rusia tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI yang Terdampak Gempa di Rusia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Juli 2025

    Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI yang Terdampak Gempa di Rusia Nasional 30 Juli 2025

    Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI yang Terdampak Gempa di Rusia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI,
    Judha Nugraha
    , memastikan tidak ada WNI yang terdampak gempa di di Kamchatka, Federal Timur Jauh Rusia, Rabu (30/7/2025).
    Dia mengatakan, saat ini tercatat ada 53 WNI yang menetap di Federal Timur Jauh. 
    “KBRI Moskow mencatat terdapat 53 WNI yang menetap di Federal Timur Jauh. Berdasarkan komunikasi KBRI Moskow dengan para WNI, hingga saat ini tidak ada WNI yang terdampak gempa tersebut,” kata Judha dalam keterangannya, Rabu.
    Selain memastikan 53 WNI yang menetap di tempat itu, Kemenlu RI juga sedang berkoordinasi intensif dengan KBRI Tokyo, KJRI Osaka, dan KJRI Los Angeles.
    “Perwakilan RI sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menjalin komunikasi dengan para WNI di wilayah terdampak untuk mengetahui dampak gempa terhadap keselamatan WNI,” katanya.
    Judha mengimbau agar para WNI yang areanya terdampak tsunami bisa meningkatkan kewaspadaan, khususnya berkaitan dengan gempa susulan.
    Sebagai informasi, Rusia diterjang tsunami hingga 4 meter setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka pada Rabu (30/7/2025).
    Gempa ini menyebabkan kerusakan besar pada bangunan, terutama di kawasan pesisir, dan memicu peringatan evakuasi di wilayah Kamchatka serta beberapa pantai di Jepang.
    “Gempa bumi hari ini sangat serius dan terkuat dalam beberapa dekade terakhir,” kata Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, dalam video yang diunggah melalui aplikasi pesan Telegram, seperti yang dilansir dari Reuters.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tsunami Mengancam Pesisir China Usai Gempa Dahsyat di Rusia

    Tsunami Mengancam Pesisir China Usai Gempa Dahsyat di Rusia

    Beijing

    Gelombang tsunami juga diperkirakan menerjang wilayah pesisir China bagian timur, menyusul gempa dahsyat yang mengguncang wilayah Timur Jauh Rusia. Otoritas Beijing memperkirakan terjangan tsunami itu berpotensi memicu kerusakan di area pesisir.

    Pusat peringatan tsunami China dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan The Guardian, Rabu (30/7/2025), menyebut gelombang setinggi antara 30 sentimeter hingga 1 meter diperkirakan akan menghantam sebagian area pesisir timur negara tersebut.

    “Berdasarkan hasil peringatan dan analisis terbaru, Pusat Imbauan Tsunami Kementerian Sumber Daya Nasional telah menetapkan bahwa gempa bumi tersebut telah memicu tsunami, yang diperkirakan akan menyebabkan kerusakan di beberapa wilayah pesisir China,” demikian pernyataan pusat peringatan tsunami China.

    Gempa dahsyat berkekuatan Magnitudo (M) 8,7 mengguncang area lepas pantai timur jauh Rusia, tepatnya di titik yang berjarak 136 kilometer sebelah tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky.

    Dengan berpusat di kedalaman 19 kilometer di bawah laut, gempa ini memicu peringatan tsunami di berbagai negara, mulai dari Jepang, Amerika Serikat (AS) tepatnya pesisir California dan Hawaii, Meksiko, Peru, Filipina, hingga Indonesia.

    Di wilayah Timur Jauh Rusia, gelombang tsunami telah menerjang wilayah Kepulauan Kuril. Gelombang pertama, menurut laporan Gubernur Wilayah Sakhalin, Valery Limarenko, menghantam pesisir Severo-Kurilsk — ada di bagian utara Kuril — tak lama usai gempa mengguncang di dekat Semenanjung Kamchatka.

    Otoritas setempat telah memerintahkan evakuasi penduduk kota tersebut, yang diperkirakan jumlah lebih dari 2.500 jiwa, ke daerah-daerah yang lebih tinggi dan jauh dari area pantai.

    Tonton juga video “Warga Evakuasi di Atap Kantor Damkar Jepang Susul Peringatan Tsunami” di sini:

    Area pesisir Jepang bagian utara juga dilaporkan telah diterjang gelombang tsunami awal, dengan otoritas setempat mencatat gelombang awal setinggi 30 sentimeter menerjang Hokkaido pada Rabu (30/7) pagi.

    Badan Meteorologi Jepang (JMA) sebelumnya memperingatkan bahwa gelombang setinggi tiga meter diperkirakan melanda sepanjang pantai utara dan timur negara tersebut, mulai dari Hokkaido hingga Wakayama di selatan Osaka. Warga setempat diimbau tetap mengungsi hingga peringatan tsunami dicabut.

    Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan besar akibat terjangan gelombang tsunami tersebut.

    Tonton juga video “Detik-detik Gempa M 8,7 Mengguncang Kamchatka Rusia” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)