Topik: Tsunami

  • 8
                    
                        Tsunami Terjadi di 8 Wilayah Indonesia akibat Gempa Rusia, Paling Tinggi 0,2 Meter
                        Nasional

    8 Tsunami Terjadi di 8 Wilayah Indonesia akibat Gempa Rusia, Paling Tinggi 0,2 Meter Nasional

    Tsunami Terjadi di 8 Wilayah Indonesia akibat Gempa Rusia, Paling Tinggi 0,2 Meter
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Pusat Mitigasi Gempa Bumi dan
    Tsunami
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) Daryono mengungkapkan,
    tsunami
    akibat
    gempa di Rusia
    telah terdeteksi di sejumlah wilayah di Indonesia.
    Hal tersebut Daryono sampaikan dalam jumpa pers virtual bersama BNPB, Rabu (30/7/2025).
    “Hasil monitoring terhadap peralatan tsunami
    gauge 
    kami mencatat sembilan tate gate yang berkaitan dengan daerah yang kami sebut adanya potensi tsunami dengan ancaman waspada kurang dari setengah meter. Maka berikut adalah hasil monitoring kami,” ujar Daryono.
    Daryono memaparkan, ada 8 titik wilayah yang terdeteksi tsunami imbas
    gempa Rusia
    tersebut.
    Ketinggian tsunami
    yang paling tinggi hanya 20 sentimeter atau 0,2 meter.
    Ketinggian ini lebih rendah dari prediksi awal yang mencapai 50 sentimeter.
    “Di Jayapura atau di Dok II ini kami catat
    ketinggian tsunami
    hanya 20 cm atau 0,2 meter. Kemudian di Halmahera Tengah atau di Pelabuhan Tapaleo tinggi tsunami hanya 6 cm. Kemudian di Sarmi, Papua 20 cm. Kemudian di Sorong 20 cm. Di Jayapura 20 cm. Di Sausapor, Papua Barat 20 cm,” ujar dia.
    “Dan di Talaud 5 cm. Dan di Morotai 8 cm. Sementara di Gorontalo tidak terdapat anomali muka laut, artinya tidak tercatat sama sekali aktivitas tsunami di sana,” imbuh Daryono.
    Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 8,7 mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025) pagi.
    Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di 10 wilayah Indonesia dengan status waspada atau ketinggian kurang dari 0,5 meter.
    Adapun perkiraan tsunami itu akan sampai pada siang hingga sore hari pada waktu setempat.
    “Gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status waspada,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan yang disampaikan BMKG.
    Adapun kesepuluh wilayah itu yakni:
    1. Talaud (ETA 14:52:24 Wita).
    2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 Wita).
    3. Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT).
    4. Manokwari (ETA 16:08:54 WIT).
    5. Raja Ampat (ETA 16:18:54 WIT).
    6. Biak Numfor (ETA 16:21:54 WIT).
    7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT).
    8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT).
    9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT).
    10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alert! Gelombang Tsunami Akibat Gempa Rusia Mulai Tiba di Papua

    Alert! Gelombang Tsunami Akibat Gempa Rusia Mulai Tiba di Papua

    Bisnis.com, Jakarta — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membeberkan tsunami akibat gempa bumi berkekuatan 8,7 magnitudo (M8,7) di semenanjung Rusia kini mulai memasuki wilayah Papua.

    Berdasarkan data BMKG pada Rabu (30/7/2025), potensi tsunami di Bumi Cendrawasih tersebut terdeteksi pada pukul 14.45 WIT dengan ketinggian 0,2 meter di Distrik Depapre Papua.

    Tidak hanya itu, wilayah Jayapura juga mulai terdeteksi berpotensi tsunami pada pukul 14.14 WIT dengan ketinggian 0,2 meter. 

    Kemudian, wilayah Papua Nugini pun tidak luput dari potensi tsunami akibat gempa bumi yang terjadi di Rusia beberapa jam lalu.

    BMKG meminta pantai di Indonesia segera dikosongkan lantaran bakal terdampak tsunami akibat gempa Rusia M8,7 yang terjadi hari ini, Rabu (30/7/2025). 

    Dalam catatan BMKG, setidaknya ada 10 wilayah yang bakal terimbas gempa ini Talaud, Gorontalo, Halmahera, Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, hingga Jayapura.

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati meminta agar seluruh pantai di lokasi tersebut agar dikosongkan menjelang datangnya tsunami yang diprediksi tiba di wilayah tengah 02.00 WITA dan timur 04.00 WIT.

    “Itu mohon sebelum waktunya datang itu pantai sudah dikosongkan,” ujar Dwikorita dalam konferensi pers di BMKG, Rabu (30/7/2025).

    Dia juga meminta agar masyarakat segera menjauh dari pantai menuju tempat lebih tinggi. Menurutnya, saat ini masih ada cukup waktu untuk melakukan evakuasi.

    Di samping itu, Dwikorita menuturkan meski prediksi gelombang tsunami ke wilayah tengah dan timur Indonesia hanya mencapai 50 cm. Namun, hal tersebut tetap berpotensi meningkat tergantung kondisi topografi di wilayah masing-masing.

    “Mohon masyarakat menjauh dari pantai agar dan menuju ke tempat yang lebih tinggi ini cukup waktu mohon dikondisikan,” pungkasnya.

  • Tsunami Terjang 5 Wilayah Papua, Akibat Gempa Rusia

    Tsunami Terjang 5 Wilayah Papua, Akibat Gempa Rusia

    Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak lima wilayah di Papua diterjang tsunami setinggi hingga 0,3 meter sore ini.

    Berdasarkan data dari BMKG tsunami juga sudah melanda di AS, Jepang dan Rusia.

    Berikut deretan tsunami di Indonesia, Jepang dan AS

    Tsunami di Indonesia

    SARMI, INDONESIA (14:20WIB) 0.2m

    SORONGPAPUA, INDONESIA (14:35WIB) 0.2m

    JAYAPURADOKII, INDONESIA (14:14WIB) 0.2m

    LOMBROM, PAPUANUGINI (14:02WIB) 0.3m

    DEPAPRE PAPUA, INDONESIA (14:45WIB) 0.2m

    Jepang

    CHICHIJIMA,JEPANG (10:00WIB) 0.1m,

    HANASAKI,JEPANG (08:16WIB) 0.3m

    KUSHIRO,JEPANG (08:30WIB) 0.1m

    NORTHEASTTOKYO, JEPANG (08:00WIB) 0.1m

    OFUNATO,JEPANG (08:47WIB) 0.4m,

    AS

    GUAM,AS (11:40WIB) 0.1m

    HALEIWA,HAWAII (12:35WIB) 1.3m

    HANALEI,HAWAI (12:20WIB) 1.0m

    SAIPAN,AS (11:30WIB) 0.1m

    SOUTHOFAMCHITKA (08:05WIB) 0.2m

    SOUTHOFATTU (07:30WIB) 0.2m

     

    RUSIA

    KAMCHATKAPENINSULA, RUSIA (06:51WIB) 0.8m

    KURILISLAND (07:05WIB) 0.7m

    NIKOLSKOE, RUSIA (07:17WIB) 0.3m

    PETROPAVLOVSK,RUSIA (07:00WIB) 0.1m

    FILIPINA

    LEGASPI,PHILIPPINES (13:23WIB) 0.07m

  • 10 Gempa Terdahsyat di Dunia, Top 3 Ada Indonesia – Page 3

    10 Gempa Terdahsyat di Dunia, Top 3 Ada Indonesia – Page 3

    Menurut data dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Berikut 10 gempa terdahsyat dalam sejarah dunia:

    10. MAGNITUDO 8,6 (2012), Sumatera, Indonesia – terjadi di lepas pantai utara Sumatra, gempa ini menghasilkan guncangan hebat, tetapi hanya menyebabkan sedikit korban jiwa, sebagian besar akibat serangan jantung.

    9. MAGNITUDO 8,6 (1950), Arunachal Pradesh, India – Dikenal sebagai gempa bumi Assam-Tibet, gempa ini menimbulkan guncangan intens, memicu semburan pasir, retakan tanah, dan longsor besar di wilayah tersebut. Total korban jiwa mencapai 780 orang.

    8. MAGNITUDO 8,7 (1965), Alaska, AS – Terjadi di dekat Kepulauan Rat di Kepulauan Aleutian, gempa ini menghasilkan tsunami setinggi sekitar 35 kaki.

    7. MAGNITUDO 8,8 (1906), Esmeraldas, Ekuador – Disebut juga gempa Ekuador-Kolombia, gempa ini memicu tsunami kuat yang menewaskan 1.500 orang dan mencapai sejauh San Francisco di utara.

    6. MAGNITUDO 8,8 (2010), Biobío, Cile – Terjadi lepas pantai dekat kota Quirihue, gempa ini menewaskan 523 orang dan menghancurkan lebih dari 370.000 rumah.

     

  • Waspada Isu Tsunami, Pelajar di Gorontalo Pulang Sekolah Lebih Awal Usai Pembagian MBG

    Waspada Isu Tsunami, Pelajar di Gorontalo Pulang Sekolah Lebih Awal Usai Pembagian MBG

    Liputan6.com, Jakarta Pelajar di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, pulang sekolah lebih awal untuk mewaspadai isu tsunami akibat gempa Rusia.

    “Setelah selesai melakukan pembagian makanan bergizi gratis (MBG), kami langsung memulangkan seluruh siswa. Ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan dini menanggapi isu tsunami yang diumumkan pihak BMKG,” kata Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Gorontalo Utara Maharita Usman di Gorontalo. Dikutip dari Antara, Rabu (30/7).

    Menurutnya, langkah memulangkan siswa karena Gorontalo Utara merupakan wilayah di bagian utara Provinsi Gorontalo yang berada di pesisir dengan garis pantai terpanjang.

    “Sebelum memulangkan siswa, kami berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan. Kemudian melakukan langkah progresif menindaklanjuti isu tersebut dengan memulangkan siswa lebih awal dari jam biasanya pukul 16.00 WITA. Ini bentuk ikhtiar yang dilakukan mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan,” lanjutnya.

    Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Alkhairat Kwandang Gorontalo Utara juga mengambil langkah yang sama.

    “Kepanikan sempat terjadi, sebab rata-rata orang tua menghubungi kami menanyakan kondisi anak-anak, serta memastikan keamanan mereka menindaklanjuti isu tersebut,” Kata Kepala Sekolah MTs Alkhairat Kwandang Gorontalo Utara Yoland Daud.

    Menurutnya, langkah progresif yang dilakukan sebagai pimpinan tentunya menyelamatkan warga madrasah. Oleh karena itu anak anak dipulangkan dan sebelumnya disampaikan lewat pengeras suara bahwa tetap tenang.

    “Anak-anak diminta langsung pulang rumah tanpa singgah lagi di mana dan langsung ditindaklanjuti oleh wali kelas untuk menginformasikan di grup masing-masing bahwa anak-anak sudah dikembalikan dari madrasah ke rumah masing-masing,” katanya.

    BMKG mengimbau masyarakat Gorontalo untuk tetap tenang dan tidak panik terkait dampak gempa tektonik magnitudo 8,7 di dekat pesisir timur Kamchatka, Rusia, terhadap wilayah Kota Gorontalo.

    “Imbauannya agar masyarakat tetap tenang, tidak panik karena gempa itu,” kata Kepala Stasiun Geofisika kelas II Gorontalo BMKG Andri Wijaya Bidang.

    Hasil analisis BMKG merilis dampak gempa tektonik di Rusia itu berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Kota Gorontalo, dengan ketinggian di bawah 0,5 meter berdasarkan permodelan tsunami.

    “Wilayah permodelannya, wilayah Kota Gorontalo saja. Jadi tetap tenang, tapi tolong untuk daerah pesisir yang dekat dengan pantai untuk menjauh sementara, kalaupun ada kegiatan ya menjauh dulu,” pungkas Andri.

  • Gempa Dahsyat Guncang Rusia, Kota Severo-Kurilsk Tersapu Tsunami

    Gempa Dahsyat Guncang Rusia, Kota Severo-Kurilsk Tersapu Tsunami

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rekaman yang dirilis oleh Survei Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia (KBGSRAS) cabang Kamchatka menunjukkan gelombang tsunami mencapai Severo-Kurilsk setelah gempa bumi dahsyat melanda Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada hari Rabu (30/7).

  • Antisipasi Tsunami pasca Gempa Rusia, Warga Pesisir Gorontalo Mulai Mengungsi

    Antisipasi Tsunami pasca Gempa Rusia, Warga Pesisir Gorontalo Mulai Mengungsi

    GELORA.CO – Sejumlah warga di pesisir pantai Kota Gorontalo memulai evakuasi mandiri ke tempat yang lebih tinggi, menyusul peringatan dini tsunami dari BMKG pascagempa magnitudo 8,7 di Rusia.

    Warga memilih mengungsi ke area pegunungan di sekitar tempat tinggal mereka sebagai langkah antisipasi.

    Haidar Masai (48), warga Kelurahan Leato Utara, mengaku terkejut setelah menerima informasi tentang potensi tsunami. Ia dan keluarganya langsung bergegas ke area pegunungan.

    ”Yang di pantai ke atas (gunung). (Ada) Rumah di gunung, (ini lagi) ada tunggu ibu, tidak boleh jalan, (jadi) dievakuasi di rumah di atas gunung,” ujar Haidar dikutip dari Detiksulsel.com, Rabu (30/7/2025).

    Haidar juga menyebutkan, keluarganya yang berada di Kabupaten Bone Bolango juga telah mulai mengungsi.

    ”Sudah ditelepon (keluarga) yang di (Kecamatan) Bone Pantai, Kabupaten Bone Bolango, sementara menyimpang (evakuasi barang),” sambungnya.

    Warga lain, Fatma Paneo (30), juga mengungkapkan rasa kagetnya saat menerima informasi potensi tsunami. Menurutnya, kabar tersebut telah diinformasikan melalui masjid.

    ”Dapat informasi di grup sekolah, keluarga sudah dapat tahu semua, sempat panik karena sudah diinformasikan di masjid (soal tsunami), ya panik dan takut,” ujar Fatma.

    Ia menambahkan, beberapa tetangga dan keluarga juga sudah mulai mengungsi ke area pegunungan.

    ”Semuanya ini ada tetangga (keluarga) baru naik dorang (mereka ke gunung). Masih ada yang lain mau datang lima keluarga,” tambahnya.

  • Warga Leato Utara Gorontalo Evakuasi Mandiri ke Tempat Tinggi Usai Ada Peringatan Tsunami

    Warga Leato Utara Gorontalo Evakuasi Mandiri ke Tempat Tinggi Usai Ada Peringatan Tsunami

    Liputan6.com, Gorontalo – Sejumlah warga Kelurahan Leato Utara, Kota Gorontalo, mengungsi ke wilayah dataran tinggi pada Rabu pagi (30/7/2025) setelah menerima informasi potensi tsunami menyusul gempa bumi Magnitudo 8,7 yang mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia Timur.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Indonesia bagian timur, termasuk Provinsi Gorontalo.

    Gempa terjadi pukul 06.24 WIB dengan episentrum di koordinat 52,54 Lintang Utara dan 160,07 Bujur Timur pada kedalaman 43 kilometer.

    Wilayah yang diprediksi terdampak antara lain Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Gorontalo. Informasi tersebut segera menyebar luas melalui media sosial, memicu kepanikan di kalangan warga pesisir Kota Gorontalo.

    Di Kelurahan Leato Utara, Kota Gorontalo warga yang bermukim di kawasan pantai langsung melakukan evakuasi mandiri menuju rumah-rumah kerabat di dataran tinggi. Salah satu lokasi pengungsian sementara berada di rumah milik Fatma Paneo, warga RT 02 RW 02.

    “Begitu mendengar pengumuman soal potensi tsunami, warga langsung panik dan mencari tempat yang lebih aman. Rumah saya berada di dataran tinggi, jadi mereka datang mengungsi ke sini,” ujar Fatma kepada Liputan6.com, Rabu (30/07/2025).

    Fatma menyebut sudah ada enam kepala keluarga yang berada di rumahnya, dan lima keluarga lainnya dikabarkan akan menyusul. Sejumlah ibu-ibu dan anak-anak juga mulai berkumpul di lokasi tersebut dengan suasana cemas masih menyelimuti.

    Susan, warga lain yang mengungsi, mengaku menerima informasi dari kerabat dan pihak sekolah yang memulangkan siswa lebih awal.

    “Saya kaget waktu lihat anak-anak pulang sekolah lebih cepat. Katanya ada peringatan tsunami. Saya langsung ajak anak-anak ke rumah kerabat yang lebih aman,” tutur Susan.

    Hingga pukul 10.00 Wita tadi, beberapa titik di wilayah ketinggian mulai dipadati warga yang menjauh dari kawasan pesisir. Aparat kelurahan dan relawan mulai memantau pergerakan warga dan menenangkan masyarakat agar tetap waspada namun tidak panik.

    Gempa bermagnitudo besar di perairan Pasifik kerap memicu peringatan tsunami di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. Kamchatka, wilayah yang berada dalam lingkaran api Pasifik, termasuk zona rawan gempa dan letusan vulkanik.

    BMKG meminta masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan otoritas, dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Hingga berita ini disusun, belum ada laporan resmi mengenai dampak langsung di wilayah Gorontalo.

    Tsunami setinggi hingga 3 meter diperkirakan dapat mencapai pesisir Pasifik Jepang dalam waktu kurang dari 30 menit setelah peringatan dikeluarkan, terutama di wilayah utara seperti Hokkaido. Peringatan serupa juga diterbitkan untuk negara bagian Haw…

  • Tsunami Capai Hawaii, Bandara dan Pelabuhan Ditutup

    Tsunami Capai Hawaii, Bandara dan Pelabuhan Ditutup

    GELORA.CO – Gelombang tsunami akibat gempa dahsyat magnitudo 8,8 yang terjadi di lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025), telah mencapai Hawaii.

    “Gelombang tsunami kini melanda negara bagian Hawaii. Tindakan segera harus diambil untuk melindungi jiwa dan harta benda,” kata pernyataan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC), dilansir The Guardian.

    Gubernur Hawaii Josh Green mengatakan bahwa semua penerbangan masuk dan keluar dari Maui telah dibatalkan sebagai tindakan pencegahan. Meskipun begitu, ia mengatakan bandara belum terdampak oleh gelombang apapun.

    Ia mengatakan sejauh ini juga belum ada rencana untuk mematikan listrik sebelum gelombang menghantam kepulauan tersebut.

    “Sejauh ini belum ada gelombang besar yang terlihat,” tuturnya.

    Sementara itu, Badan Manajemen Darurat Hawaii (EMA) mengatakan semua pelabuhan komersial telah ditutup.

    Gempa bumi yang memicu tsunami ini tercatat terjadi di wilayah perairan lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, yang dikenal sebagai zona seismik aktif. Gempa tersebut memiliki kedalaman yang cukup dangkal, sehingga memicu sistem peringatan tsunami di Jepang dan sejumlah negara yang berbatasan dengan Samudra Pasifik, termasuk Indonesia, hanya beberapa menit setelah getaran terdeteksi.

  • Peringatan Tsunami Rusia dan Jepang, Ini Dampak ke Indonesia

    Peringatan Tsunami Rusia dan Jepang, Ini Dampak ke Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Gempa berkekuatan 8,8 skala richter yang melanda Semenanjung Kamchatka, Rusia dan diprediksikan bisa memprediksikan mengalami tsunami. Gempa ini juga diprediksikan akan berdampak pada Indonesia.

    Dilansir dari Guardian, Rabu (30/7/2025),  pemerintah setempat memprediksikan bahwa gelombang tsunami bakal terjadi di Rusia, Jepang, dan Alaska. Gempa ini juga direspon oleh pemerintah dengan peringatan tsunami di daerah Hawaii, Amerika Utara dan Tengah, dan kepulauan Pasifik di selatan menuju Selandia Baru.

    Pusat Peringatan Tsunami Pasifik terjadi karena munculnya gelombang setinggi sekitar 1 hingga 3 meter di atas permukaan air pasang mungkin terjadi di beberapa wilayah pesisir Hawaii, Chili, Jepang, Kepulauan Solomon, Rusia, dan Ekuador.

    Sementara itu, badan penanggulangan bencana Selandia Baru memperingatkan bahwa wilayah pesisir di negara tersebut akan mengalami arus kuat dan tidak biasa serta gelombang pasang yang tidak terduga di pantai.

    Dalam peringatan nasional, Pertahanan Sipil Selandia Baru mengatakan tidak ada kebutuhan mendesak untuk mengungsi, tetapi warga harus menjauh dari pantai dan daerah pesisir.

    Bagaimana dampak gempa dan potensi tsunami Rusia dan Jepang terhadap Indonesia?

    Menurut Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, gempa bumi ini merupakan yang terkuat di wilayah tersebut sejak 1952,  dan terjadi pada kedalaman 19,3 km (12 mil). 

    Adapun pusat gempa berada 126 km (80 mil) di timur-tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, sebuah kota di sepanjang Teluk Avacha, Rusia. Laporan awal mengenai kerusakan datang dari Rusia, dengan gubernur Kamchatka menggambarkan gempa tersebut dalam sebuah unggahan di Telegram sebagai “gempa serius dan terkuat dalam beberapa dekade terakhir”. Sebuah taman kanak-kanak di daerah tersebut juga rusak, ujarnya.

    Gelombang tsunami menyapu bangunan-bangunan di wilayah pesisir Severo-Kurilsk, permukiman utama di Kepulauan Kuril Rusia di Pasifik, menurut pejabat setempat.

    Pemerintah daerah mengumumkan keadaan darurat, tetapi Wali Kota Alexander Ovsyannikov mengatakan semua penduduk selamat dan telah dievakuasi. Kementerian Darurat negara itu mengatakan beberapa bagian kota telah terendam banjir.

    Peringatan tsunami di Rusia dan Jepang ini diprediksikan bisa menyebabkan gelombang tsunami dengan ketinggian kurang dari 0,5 meter dapat menghantam beberapa wilayah Indonesia. Tsunami dapat mencapai beberapa kota pesisir di wilayah Papua, Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi Gorontalo, menurut sebuah pernyataan dari badan setempat.