Topik: Tsunami

  • 5 Pernyataan BMKG Terkait Gempa Rusia, Sempat Berpotensi Tsunami di Indonesia hingga Peringatan Dini Berakhir – Page 3

    5 Pernyataan BMKG Terkait Gempa Rusia, Sempat Berpotensi Tsunami di Indonesia hingga Peringatan Dini Berakhir – Page 3

    Gempa bumi dengan magnitudo 8,7 yang mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia berpotensi memicu tsunami di wilayah Indonesia.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, tsunami itu berpotensi melanda 10 wilayah Indonesia.

    Wilayah itu adalah Talaut, Kota Gorontalo, Halmahera Utara, Manokwari, Rajaampat, Biaknumfor, Supiori, Sorong bagian Utara, Jayapura, dan Sarmi.

    “Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai,” ujar Daryono kepada Liputan6.com, Rabu 30 Juli 2025.

    Daryono melanjutkan, hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut di wilayah Indonesia.

    Hasil analisis BMKG, gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status Waspada (ketinggian tsunami kurang dari 0.5m), di wilayah :

    1. Talaud (ETA 14:52:24 WITA)

    2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 WITA)

    3. Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT)

    4. Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)

    5. Rajaampat (ETA 16:18:54 WIT)

    6. Biaknumfor (ETA 16:21:54 WIT)

    7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT)

    8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)

    9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)

    10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT).

    Daryono menjelaskan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan jenis dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka ( Kurile-Kamchatka Trench ). Gempabumi ini memiliki mekanisme naik (thrust fault).

    Hasil analisis parameter update menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo M8,7 dari sebelumnya 8,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 52,51° LU; 160,26° BT pada kedalaman 18 km.

    “Berdasarkan laporan PTWC gempabumi ini berpotensi tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam,” jelas Daryono.

    Hingga pukul 08.30 WIB, kata Daryono, berdasarkan hasil monitoring menunjukkan adanya tujuh aktivitas gempabumi susulan (aftershock), dengan magnitudo terbesar M6.9 dan magnitudo terkecil M5.4.

    Selain itu, gempa bumi magnitudo 8,7 mengguncang Kamchatka, wilayah pesisir timur Rusia. Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan sampai pukul 16.30 Wib, tercatat 43 gempa susulan di kawasan tersebut.

    “Hingga pukul 16.30 WIB, berdasarkan hasil monitoring menunjukkan adanya 43 aktivitas gempabumi susulan (aftershock), dengan magnitudo terbesar M6.9 dan magnitudo terkecil M4.7,” kata Daryono.

     

  • TNI AL tetap siaga walau peringatan bahaya tsunami telah selesai

    TNI AL tetap siaga walau peringatan bahaya tsunami telah selesai

    Jakarta (ANTARA) – Panglima Koarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata memastikan TNI AL tetap bersiaga di kawasan pesisir untuk mengevakuasi warga walau peringatan bahaya tsunami sudah selesai.

    “Berdasarkan pembaruan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pukul 19.00 WITA, kondisi dinyatakan aman. Namun Koarmada RI tetap mempertahankan kesiapsiagaan hingga kondisi benar-benar dinyatakan kondusif,” kata Denih dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Denih menjelaskan pihaknya melalui Pangkalan TNI AL (lanal) terdekat dari lokasi pesisir rawan tsunami telah membangun beberapa posko evakuasi warga.

    Dia pun mencontohkan posko yang dibangun oleh Lanal Gorontalo di mana 80 warga telah mengungsi di sana sejak kemarin, Rabu (30/7).

    Selain itu, di wilayah Papua Utara, kata Denih, Lantamal X Jayapura dan Lantamal XIV Sorong bersama satuan tugas laut Guskamla Koarmada III juga telah membangun titik evakuasi di beberapa tempat seperti Biak Numfor, Supiori, Sarmi dan Skouw.

    Selanjutnya, Denih juga telah mengerahkan beberapa KRI untuk memantau kondisi laut guna memastikan tidak adanya gelombang tinggi yang datang ke wilayah pesisir.

    “KRI Teluk Wondama, KRI Balongan-908, KRI Matabongsang-873 berada di perairan tenggara Manokwari dilaporkan dalam kondisi aman, tidak terpantau adanya anomali gelombang laut,” kata Denih.

    Hingga pemantauan pukul 22.00 WIT, Rabu (30/7), Denih memastikan kondisi laut dan pesisir dalam keadaan aman.

    “Seluruh wilayah operasi Koarmada II dan Koarmada III, termasuk perairan Halmahera Utara, Raja Ampat, Morotai dan Manokwari dilaporkan aman dan siaga,” kata Denih.

    Walau sudah dalam keadaan aman, Denih memastikan pasukannya akan tetap bersiaga guna mengantisipasi kemungkinan terburuk yakni gempa susulan yang memicu tsunami.

    “Untuk diketahui, gempa gempa bermagnitudo 8,7 skala richter mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, Rabu pagi. Gempa tersebut menimbulkan goncangan cukup besar sehingga menghasilkan gelombang laut cukup tinggi.

    Wilayah pesisir di Indonesia pun terancam terkena imbasnya, bahkan berpotensi terkena tsunami. Beberapa lokasi yang telah dinyatakan BMKG berpotensi terdampak yakni Papua, Maluku Utara, Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Utara.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Chili hingga Kolombia Cabut Peringatan Tsunami Usai Gempa Rusia M 8,7

    Chili hingga Kolombia Cabut Peringatan Tsunami Usai Gempa Rusia M 8,7

    Jakarta

    Badan Tanggap Bencana Chili (Senapred) mencabut peringatan tsunami di beberapa wilayahnya. Namun, sebagian wilayah Chili masih berada di status waspada.

    Dilansir CNN, Kamis (31/7/2025), Senapred membatalkan peringatan tsunami di wilayah Antartika, Pulau Paskah, Pulau San Felix, serta wilayah Aysen dan Magallanes. Wilayah pesisir selain yang disebut itu kini masih berstatus waspada.

    Direktur Senapred, Alicia Cebrián mengatakan tidak ada kerusakan yang dilaporkan di Pulau Paskah hingga saat in. Meski begitu mereka tetap meminta warga tetap waspada.

    “Kami tidak memiliki laporan dampak, baik terhadap manusia maupun tepi pantai, dan kami sudah memantaunya, tetapi sejauh ini, kami tidak memiliki laporan kerusakan pada infrastruktur atau manusia, karena semua orang dievakuasi dengan benar,” kata Alicia Cebrián.

    Hal senada juga dikatakan Mendagri Chili, Álvaro Elizalde. Dia mengatakan bahwa keputusan tentang tempat penampungan sedang dibuat oleh pejabat daerah.

    “Mengenai tempat penampungan, ini adalah keputusan yang dibuat di berbagai daerah sesuai dengan kebutuhan dan dewan daerah, yang merupakan pihak yang menerapkan langkah-langkah ini. Tentu saja, kami sedang mengumpulkan informasi dan dapat memberikan informasi terbaru dari sana setelah kami menyelesaikan pengumpulan informasi,” katanya.

    Selain Chili, Kolombia dan Ekuador juga telah mencabut peringatan tsunami untuk wilayah pesisir mereka. Badan Penanggulangan Bencana Kolombia mengatakan tidak akan ada lagi gelombang yang akan mencapai pesisir Nariño, Cauca, Valle del Cauca, dan Chocó, tetapi mengimbau warga untuk terus mengikuti instruksi pihak berwenang.

    Institut Oseanografi dan Antartika Ekuador juga mengatakan gelombang yang dihasilkan oleh gempa bumi telah berlalu dan tidak lagi menimbulkan ancaman besar bagi negara tersebut. Namun, lembaga tersebut memperingatkan bahwa beberapa wilayah dapat terus mengalami fluktuasi permukaan laut yang kecil.

    (zap/yld)

  • Tanah Bergerak seperti Ombak, ‘Tuhan Tolong Saya’

    Tanah Bergerak seperti Ombak, ‘Tuhan Tolong Saya’

    GELORA.CO –  Warga yang tinggal di Kamchatka, Rusia dan wilayah lain dilanda kepanikan setelah gempa dahsyat berkekuatan M 8,7 terjadi pada Rabu (30/7/2025) pukul 11.25 waktu setempat.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa terjadi pada kedalaman 18 kilometer dan memicu peringatan tsunami di Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, Guam, hingga Indonesia.

    Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Rusia merupakan jenis gempa dangkal.

    Gempa terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench) dengan mekanisme naik (thrust fault).

    Tanah bergerak seperti ombak

    Vasily Berezhnoy, salah satu warga Kamchatka, mengatakan bahwa ia sudah pernah mengalami beberapa peristiwa gempa dan letusan gunung api sepanjang hidupnya.

    Namun, ia tidak pernah merasakan guncangan yang begitu hebat seperti yang terjadi saat Kamchatka dilanda gempa M 8,7.

    “Orang-orang berhamburan di jalanan, ada yang pakai sandal, ada yang pakai jubah mandi, ada yang menggendong anak-anak mereka. Ada yang histeris,” ujarnya dikutip dari BBC, Rabu (30/7/2025).

    “Ketika tanah di bawah kaki bergerak seperti ombak, melihat pipa-pipa dan menara bergoyang, tentu saja itu mengerikan. Kita takkan pernah terbiasa dengan itu,” tambahnya.

    Kemacetan terjadi di mana-mana

    Sofia, salah satu warga yang tinggal di sekitar kawasan gempa, juga menceritakan bahwa gempa Rusia M 8,7 terjadi saat ia dan orangtuanya berada di dalam rumah.

    Menurutnya, situasi langsung berubah kacau. Perabotan rumah mulai berjatuhan, sementara tetangga di sekitar tampak panik dan berteriak ketakutan.

    Ia juga mengatakan, orang-orang masih ada yang mengemudikan kendaraan saat gempa terjadi.

    Kondisi tersebut membuat situasi jalan semakin kacau sehingga terjadi kemacetan lalu lintas di mana-mana dan kecelakaan.

    “Saya bukan satu-satunya yang panik, tetangga kami, beserta hewan peliharaan mereka, juga berhamburan keluar rumah dengan panik,” kata Sofia.

    Warga lihat tsunami setinggi 1,7 meter

    Di luar wilayah Rusia, Sarah Heavenly Sikes yang tinggal di Maui, Hawaii mengatakan bahwa ia sedang bekerja di toko selam ketika mendapat peringatan tsunami akibat gempa M 8,7 yang terjadi di Rusia.

    Sarah sempat mengira peringatan itu tidak terlalu serius. Namun, ia mulai cemas setelah melihat banyak orang panik dan toko tempatnya bekerja terpaksa tutup sementara.

    Setelah itu, ia melihat tsunami setinggi 5,7 kaki atau sekitar 1,7 meter menghantam Kahului, sebuah kota di sisi utara-tengah Pulau Maui.

    “Hari ini saya sedang bekerja di toko selam dan telepon saya berdering. Saya pikir ‘Oh, ini hanya peringatan kecil’,” kata Sarah.

    “Tapi kemudian kami harus menutup toko. Keluarga saya semuanya tinggal di daratan, jadi mereka berkirim pesan,” tambahnya.

    “Tuhan, tolong saya”

    Wali Kota Petropavlovsk-Kamchatsky, Yevgeny Belyaev, mengatakan bahwa layanan publik dalam keadaan siaga tinggi dan inspeksi kerusakan sedang dilakukan usai wilayahnya diguncang gempa.

    Meskipun sebagian fasad taman kanak-kanak runtuh, tidak ada korban luka yang dilaporkan.

    “Semuanya baik-baik saja, tetapi semua orang benar-benar ketakutan. Itu adalah gempa bumi terkuat dalam beberapa dekade,” ujar seorang penduduk asli Kamchatka dikutip dari The Moscow Times, Rabu (30/7/2025).

    “Sejujurnya, sungguh mengejutkan tidak ada kerusakan lebih parah, kecuali di satu sekolah. Untungnya tidak ada orang di dalam,” tambahnya.

    Ia mengatakan kerabatnya di Petropavlovsk-Kamchatsky juga berencana meninggalkan kota itu untuk pergi wilayah mereka karena aktivitas seismik yang terjadi baru-baru ini.

    “Untuk saat ini, mereka akan tinggal di Dacha. Di sana (Kamchatka) sudah berguncang cukup lama. Tanahnya sudah bergeser selama berbulan-bulan,” tambah warga tersebut.

    Penduduk Kamchatka lainnya menuliskan pengalaman mereka di media sosial.

    “Saya sudah tinggal di Kamchatka selama 42 tahun, tapi ini pertama kalinya saya merasakan gempa bumi seperti ini. Saya berteriak sekeras-kerasnya, ‘Tuhan, tolong saya,’ meskipun saya biasanya tenang saat gempa bumi. Semua barang di rumah hancur,” kata seorang warganet.

  • Gempa Rusia Berpotensi Tsunami, Tahanan di Penjara Chile Ikut Dievakuasi

    Gempa Rusia Berpotensi Tsunami, Tahanan di Penjara Chile Ikut Dievakuasi

    Jakarta

    Lima penjara di Chile akan dievakuasi menyoal ancaman tsunami buntut gempa dahsyat magnitudo (M) 8,8 mengguncang Kamchatka, Rusia. Para tahanan di penjara tersebut pun akan dievakuasi.

    Menteri Dalam Negeri Chile Álvaro Elizalde dalam pernyataannya dilansir CNN, Kamis (31/7), mengatakan kelima penjara tersebut dievakuasi karena lokasinya yang berada di dataran rendah. Para narapidana akan dipindahkan ke penjara lain sebagai bagian dari protokol darurat alam Chile.

    “Mereka akan dipindahkan ke fasilitas penjara lain, yang secara geografis dekat, dengan semua protokol keamanan yang berlaku,” kata Elizade.

    “Ada lima (penjara), tapi kami tidak akan menjelaskan lebih lanjut karena ini adalah protokol yang juga mencakup komponen keamanan lain yang sangat penting,” imbuhnya.

    Badan Tanggap Bencana Nasional Chili, atau Servicio Nacional de Prevención y Respuesta ante Desastres (SENAPRED) sebelumnya mengatakan evakuasi telah dimulai di sepanjang pantai di tujuh wilayah di Chili bagian utara. Beberapa wilayah itu yakni Arica dan Parinacota, Tarapacá, Antofagasta, Atacama, Coquimbo, Valparaíso, dan O’Higgins.

    Suara sirene melengking bergema di antara gedung-gedung tinggi di tepi laut kota pelabuhan Iquique. Selain sirene, suara peringatan ‘darurat’ dalam bahasa Spanyol juga disampaikan.

    Pihak berwenang Chili mengatakan evakuasi sedang berlangsung di beberapa bagian pesisir negara tersebut. Hal ini menyoal ancaman tsunami setelah gempa bumi mengguncang Rusia.

    Sebagai informasi, gempa dengan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah timur jauh Rusia. Gempa dahsyat itu memicu peringatan tsunami di AS, Jepang, Filipina hingga Indonesia.

    Otoritas Rusia menyatakan warga di kota tersebut telah dievakuasi sesaat setelah gempa terjadi. Terbaru, pihak berwenang di Semenanjung Kamchatka, telah mencabut peringatan tsunami.

    (wnv/wnv)

  • Kondisi Terkini Laporan Ketinggian Tsunami di Pesisir Hawaii hingga California

    Kondisi Terkini Laporan Ketinggian Tsunami di Pesisir Hawaii hingga California

    JAKARTA – Sejumlah kawasan di Amerika Serikat dilaporkan diterjang tsunami dampak gempa bumi Kamchatka, Rusia. Tsunami tertinggi dilaporkan terjadi di Kahului, Hawaii, yakni 1,7 meter.

    Sementara dilaporkan juga sejumlah wilayah sudah mencabut peringatan tsunami di antaranya Filipina, Guam, Kepulauan Mariana hingga Jepang terkecuali Hokkaido dan Okinawa.

    Mengutip laporan CNN, berikut gelombang tsunami tertinggi yang dilaporkan di pantai Amerika Serikat hingga pukul 05.30 pagi waktu setempat, Rabu, 30 Juli:

    Kahului, Hawaii: 5,7 kaki (1,7 meter)Hilo, Hawaii: 4,9 kaki (1,4 meter)Crescent City, California: 4,0 kaki (1,2 meter)Haleiwa, Hawaii: 4,0 kaki (1,2 meter)Hanalei, Hawaii: 3,9 kaki (1,1 meter)Arena Cove, California: 3,0 kaki (0,9 meter)Adak, Alaska: 2,7 kaki (82 centimeter)

    Secara terpisah, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tidak ada korban jiwa setelah gempa bumi berkekuatan 8,8 skala Richter dan tsunami di Kamchatka, Rusia. Jumlah orang yang terluka tidak disebutkan.

    Sistem peringatan tsunami berfungsi “tepat waktu” sehingga orang-orang dievakuasi saat dibutuhkan.

    “Secara umum, ketahanan gempa bangunan terbukti, jadi syukurlah tidak ada korban jiwa,” kata Peskov dilansir CNN, Rabu, 30 Juli.

    Pemerintah Rusia mencabut peringatan ancaman tsunami di Semenanjung Kamchatka, tempat gempa terjadi, menurut media pemerintah TASS.

    Distrik Severo-Kurilsky, yang terletak di ujung selatan semenanjung, juga mencabut peringatan tsunaminya, kata pemerintah dalam unggahan di Telegram.

    Sebelumnya di distrik tersebut, gelombang tsunami menghantam garis pantai, merobek perahu dari tambatannya dan menghanyutkan kontainer penyimpanan, menurut TASS.

    Sementara itu, Valery Limarenko, gubernur wilayah Sakhalin Rusia, mengumumkan tidak ada lagi ancaman tsunami di Kepulauan Kuril Utara, kepulauan vulkanik di selatan semenanjung di timur jauh Rusia.

    “Situasinya mulai stabil” dan “semua layanan darurat tetap siaga,” ujarnya.

  • Sirene Evakuasi Meraung di Chile Usai Gempa Rusia, Antartika Status Darurat

    Sirene Evakuasi Meraung di Chile Usai Gempa Rusia, Antartika Status Darurat

    Jakarta

    Sirene evakuasi berbunyi di kota pelabuhan Chile. Sirene tersebut merupakan pertanda evakuasi warga buntut gempa dahsyat magnitudo (M) 8,8 mengguncang Kamchatka, Rusia.

    Dilansir CNN, Kamis (31/7), sirene melengking bergema di antara gedung-gedung tinggi di tepi laut kota pelabuhan Iquique. Selain sirene, suara peringatan ‘darurat’ dalam bahasa Spanyol juga disampaikan.

    Pihak berwenang Chile mengatakan evakuasi sedang berlangsung di beberapa bagian pesisir negara tersebut. Hal ini menyoal ancaman tsunami setelah gempa bumi mengguncang Rusia.

    Badan Tanggap Bencana Nasional Chile atau Servicio Nacional de Prevención y Respuesta ante Desastres (SENAPRED) mengatakan evakuasi telah dimulai di sepanjang pantai di tujuh wilayah di Chile bagian utara. Beberapa wilayah itu yakni Arica dan Parinacota, Tarapacá, Antofagasta, Atacama, Coquimbo, Valparaíso, dan O’Higgins.

    Di Easter Island, penduduk diminta untuk pergi ke tempat yang aman.

    “Tetap tenang dan ikuti instruksi dari pihak berwenang dan tim tanggap darurat,” kata SENAPRED.

    “Selama evakuasi, jangan lupa untuk mempertimbangkan hewan peliharaan anda dan kebutuhannya,” imbuhnya

    Sebagai informasi, gempa dengan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah timur jauh Rusia. Gempa dahsyat itu memicu peringatan tsunami di AS, Jepang, Filipina hingga Indonesia.

    Tsunami telah terjadi di wilayah Severo-Kurilsk di Rusia. Kota yang dihuni 2.000 orang juga mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami. Belum ada laporan soal korban akibat gempa dan tsunami.

    Otoritas Rusia menyatakan warga di kota tersebut telah dievakuasi sesaat setelah gempa terjadi. Terbaru, pihak berwenang di Semenanjung Kamchatka, telah mencabut peringatan tsunami.

    (wnv/wnv)

  • Sejumlah Tempat Wisata di Kepulauan Galapagos Ditutup Akibat Peringatan Tsunami

    Sejumlah Tempat Wisata di Kepulauan Galapagos Ditutup Akibat Peringatan Tsunami

    Jakarta

    Gempa berkekuatan magnitudo 8,7 di Rusia berujung peringatan tsunami di beberapa negara, termasuk Ekuador. Tempat-tempat wisata di Kepulauan Galapagos, Ekuador, pun ditutup sementara.

    Dilansir CNN, Rabu (30/7/2025), Taman Nasional Galapagos memutuskan penutupan sementara tempat-tempat wisata menyusul gempa bumi dahsyat di timur jauh Rusia tersebut.

    Pemerintah Ekuador mengatakan bahwa ada kemungkinan besar tsunami akan terjadi di sepanjang pantai negara itu. Gelombang diperkirakan mencapai ketinggian 1,5 meter (4,92 kaki), menurut Institut Oseanografi Angkatan Laut Ekuador (INOCAR) dalam sebuah unggahan di X.

    Pantai, kawasan lindung yang melibatkan akses maritim, area publik, dan lokasi terpencil di dekat lokasi yang mungkin dilanda gelombang tsunami juga telah ditutup sementara, kata Angkatan Laut Ekuador dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh INOCAR.

    Kelas akan diadakan secara daring di sepanjang beberapa bagian pantai Ekuador karena risiko tsunami, kata kementerian pendidikan negara itu.

    Sebagai informasi, gempa dengan magnitudo 8,7 mengguncang wilayah timur jauh Rusia. Gempa dahsyat itu memicu peringatan tsunami di AS, Jepang, Filipina hingga Indonesia.

    Tsunami telah terjadi di wilayah Severo-Kurilsk di Rusia. Kota yang dihuni 2.000 orang juga mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami. Belum ada laporan soal korban akibat gempa dan tsunami.

    (fca/idn)

  • Sirene Evakuasi Meraung di Chile Usai Gempa Rusia, Antartika Status Darurat

    Peringatan Tsunami di Pesisir Alaska Berakhir, Hawaii Masih Berlaku

    Jakarta

    Peringatan tsunami sempat diterapkan di beberapa wilayah Amerika Serikat sempat terdampak gempa dahsyat magnitudo (M) 8,8 mengguncang Kamchatka, Rusia. Peringatan tsunami di beberapa wilayah di AS ini dicabut.

    Dilansir CNN dan Reuters, Rabu (30/7) Pusat Peringatan Tsunami Nasional (NTWC) resmi mencabut peringatan tsunami di Samoa Amerika, wilayah pesisir Alaska selatan, Semenanjung Alaska, dan pulau-pulau di Aleutian dari Teluk Chignik, sampai ke Samalga Pass.

    Peringatan tsunami juga dibatalkan untuk wilayah pesisir British Columbia dari perbatasan dengan negara bagian Washington hingga perbatasan dengan Alaska.

    Namun demikian, peringatan tsunami masih berlaku untuk wilayah lain di California serta beberapa bagian Oregon, Washington, Alaska, dan Hawaii. Hal itu dikarenakan ancaman gelombang tsunami yang lebih kecil masih ada.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump meminta warga mematuhi arahan otoritas terkait dan terus memantau informasi resmi terkait potensi tsunami. Warga di daerah berpotensi tsunami, terutama Hawaii, langsung melakukan evakuasi ke dataran lebih tinggi. Antrean kendaraan yang menjauhi area pantai pun mengular di jalanan Hawaii.

    Gelombang tsunami kemudian menghantam Hawaii dengan ketinggian 1,5 meter. Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional menyebut gelombang tsunami setinggi lebih dari 5 kaki atau 1,5 meter itu menghantam area Kahului, pantai utara-tengah Pulau Maui.

    Selain Hawaii, gelombang tsunami juga menerjang wilayah AS lainnya. Antara lain Alaska, California hingga Oregon. Gelombang tsunami itu tercatat sekitar 30 hingga 48 cm.

    Sebagai informasi, gempa dengan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah timur jauh Rusia. Gempa dahsyat itu memicu peringatan tsunami di AS, Jepang, Filipina hingga Indonesia.

    Tsunami telah terjadi di wilayah Severo-Kurilsk di Rusia. Kota yang dihuni 2.000 orang juga mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami. Belum ada laporan soal korban akibat gempa dan tsunami.

    Otoritas Rusia menyatakan warga di kota tersebut telah dievakuasi sesaat setelah gempa terjadi. Terbaru, pihak berwenang di Semenanjung Kamchatka, telah mencabut peringatan tsunami.

    (wnv/idn)

  • BMKG Akhiri Peringatan Dini Tsunami akibat Gempa Rusia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Juli 2025

    BMKG Akhiri Peringatan Dini Tsunami akibat Gempa Rusia Nasional 30 Juli 2025

    BMKG Akhiri Peringatan Dini Tsunami akibat Gempa Rusia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) menyatakan bahwa peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Kamchatka di Rusia telah berakhir.
    “Peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Magnitudo 8.7 pada 30 Juli 2025, pukul 06.24 WIB, dinyatakan telah berakhir,” kata Kepala Pusat Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Rabu (30/7/2025) malam.
    Daryono menuturkan, pertimbangan untuk mengakhiri peringatan dini ini karena catatan seluruh tsunami di Indonesia sudah mulai mengecil.
    “Seluruh marigram (catatan tsunami) di Indonesia sudah cenderung meramping dan mengecil, gambaran energi sudah terdissipasi,” kata dia.
    Adapun, potensi tsunami di Indonesia ini dipicu gempa bumi bermagnitudo 8,7 yang mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7/2025) pukul 06.24 WIB.
    BMKG pun mencatat tsunami terjadi di 13 wilayah di Indonesja dengan gelombang tertinggi di
    Likupang
    , Sulawesi Utara, yang terdeteksi pada pukul 17.20 WIB.
    Berikut daftar wilayah di Indonesia yang mengalami tsunami akibat
    gempa Rusia
    :
    1. Jayapura DOK II, Indonesia (14:14 WIB) 0.3 meter.
    2. Pel. Tapaleo, Halmahera Tengah (14:15 WIB) 0.1 meter.
    3. Sarmi, Indonesia (14:20 WIB) 0.5 meter.
    4. Sorong, Papua Barat, Indonesia (14:35 WIB) 0.2 meter.
    5. Depapre, Jayapura, Papua, Indonesia (14:45 WIB) 0.3 meter.
    6. Sausapor, Papua Barat (15:04 WIB) 0.3 meter.
    7. Pel. Beo Talaud, Sulawesi Utara, Indonesia (15:14 WIB) 0.06 meter.
    8. Pel. Daeo Majiko, Morotai, Maluku Utara (15:17 WIB) 0.08 meter.
    9. Manokwari, Papua Barat (14:23 WIB) 0.15 meter.
    10. Gebe, Maluku Utara (14:57 WIB) 0.11 meter.
    11. Bitung, Sulawesi Utara (14:20 WIB) 0.21 meter.
    12. Manado, Sulawesi Utara (16:42 WIB) 0.08 meter.
    13. Likupang, Sulawesi Utara (17:20 WIB) 0.14 meter.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.