Topik: Tsunami

  • BMKG Catat 30 Kali Gempa Susulan di Sukabumi Sejak Dini Hari

    BMKG Catat 30 Kali Gempa Susulan di Sukabumi Sejak Dini Hari

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa susulan telah terjadi 30 kali setelah terdeteksi terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dua kali dengan kekuatan 2,3 SR dan 4 SR pukul 00.30 WIB.

    Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan Gempa berkekuatan M3,8 di wilayah Kec. Kabandungan. Kab. Sukabumi kembali terjadi pagi dini hari tadi, hingga saat ini masih terus terjadi. 

    “Hingga saat ini BMKG sudah mencatat sebanyak 30 kali gempa susulan (aftershocks),” kata Daryono dalam keterangan tertulis, Minggu (21/9/2025). 

    Adapun, titik pusat gempa berada di 25 km timur laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 13 km.

    Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M 3,8. Episenter terletak pada koordinat 6.75 LS dan 106.58 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 26 km TimurLaut Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.    

    Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif. 

    BMKG mencatat gempa bumi ini merupakan rangkaian susulan dari gempabumi utama dengan kekuatan M4.0 di Kabupaten Sukabumi tanggal 20 September 2025 pada pukul  23:47 WIB. 

    Dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan  di wilayah Leuwiliang, Pemijahan dan Kabandungan, Cibadak, Pelabuhanratu.

    “Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut,” pungkasnya. 

  • Analisis BMKG soal Gempa M 3,8 Guncang Sukabumi

    Analisis BMKG soal Gempa M 3,8 Guncang Sukabumi

    Jakarta

    Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 3,8 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. BMKG menyebut gempa di Sukabumi itu disebabkan oleh aktivitas sesar aktif.

    “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam keterangannya, Minggu (21/9/2025).

    Daryono menyebut gempa di Sukabumi ini terjadi pada pukul 01.59 WIB. Titik episenternya terletak pada koordinat 6.75 lintang selatan dan 106.58 bujur timur, atau tepatnya di darat pada jarak 26 km timur laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 8 km.

    “Gempa bumi ini merupakan rangkaian susulan dari gempa bumi utama dengan kekuatan M 4,0 di Kabupaten Sukabumi tanggal 20 September 2025 pada pukul 23.47WIB,” ucap Daryono.

    Daryono mengungkap dampak dari gempa di Sukabumi ini berdasarkan gambar dari peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat.

    “Gempa bumi ini dirasakan di wilayah Leuwiliang, Pemijahan dan Kabandungan dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Di Cibadak dengan Skala Intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang),” ujar Daryono.

    “Di Pelabuhanratu dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang – Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu),” tambahnya.

    Hingga saat ini, BMKG belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

    (fas/fas)

  • Gempa Sukabumi Dini Hari 2,3 SR dan 4 SR

    Gempa Sukabumi Dini Hari 2,3 SR dan 4 SR

    Bisnis.com, JAKARTA—Gempa bumi terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dua kali dengan kekuatan 2,3 SR dan 4 SR.

    Dikutip dari akun X resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Minggu (21/9/2025) pukul 00.23 WIB, gempa terjadi dua kali di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Terbaru, pada pukul 00.02 WIB dengan kekuatan 2,3 skala richter (SR). Titik pusat gempa berada di 25 km timur laut Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 13 km.

    “Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” ujar BMKG.

    Sebelumnya, gempa terjadi pada Sabtu (20/9/2025) pukul 23.47 WIB dengan kekuatan 4 SR. Titik pusat gempa berada di darat, yakni 26 km timur laut Sukabumi dengan kedalaman 7 km. Gempa pun terasa di wilayah Pamijahan dan Palabuhanratu.

    BMKG belum memberikan informasi lebih lengkap terkait gempa ini berikut perkembangannya. 

    Di tahun 2025, gempa Sukabumi terjadi pada Selasa (22/4/2025), BMKG mencatatkan bahwa gempa terjadi di kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami. 

    Lebih detailnya, gempa hari ini di Sukabumi tersebut terjadi pada pukul 17:14 WIB. Lokasi di 8.55 lintang selatan,106.71 bujur timur, 174 km Tenggara Kabupaten Sukabumi, Jabar. 

  • Usai Diguncang Gempa Dangkal M6,5, Lebih 80 Kali Gempa Hantam Nabire

    Usai Diguncang Gempa Dangkal M6,5, Lebih 80 Kali Gempa Hantam Nabire

    Jakarta, CNBC Indonesia – Total 88 kali kejadian gempa melanda wilayah Nabire, Papua Tengah sejak pukul 01:19:50 WIB hari Jumat (19/9/2025). Demikian data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hasil pemutakhiran hari Sabtu (20/9/2025) pukul 15:31 WIT.

    Seperti diketahui, gempa tektonik berkekuatan M6,5 mengguncang Nabire, Papua Tengah pada hari Jumat (19/9/2025) pukul 03.19:50 WIT.

    Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,5. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,47° LS ; 135,49° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Nabire, Papua Tengah pada kedalaman 24 km.

    Sejak kejadian pertama itu, rentetan gempa susulan mengguncang wilayah Nabire.

    Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa tersebut tidak menimbulkan adanya korban jiwa. Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten setempat mencatat adanya kerugian material berupa rumah rusak 2 unit, fasilitas umum 1 unit, fasilitas kesehatan 1 unit, kantor 5 unit, fasilitas ibadah 1 unit, gudang 1 unit. BPBD masih mendata tingkat kerusakan bangunan tersebut, sedangkan 1 jembatan amblas.

    Dari data distribusi gempa di Nabire yang dirilis Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Sabtu (20/9/2025) menunjukkan, ada 4 kali kejadian gempa yang jadi sorotan karena dirasakan.

    Yaitu, gempa susulan pada pukul 03:50 WIT berkekuatan M4,0. Lalu Sabtu (20/9/2025) pukul 07:52:09 WIT berkekuatan M5,1, berlanjut ke pukul 12:06:51 WIT dengan kekuatan M3,9. Kemudian pada pukul 01:00:10 WIT kejadian gempa berkekuatan M3,5.

    Gempa M5,3 pada Sabtu pagi tersebut tercatat sebagai kejadian gempa terbesar setelah kejadian gempa pertama hari Jumat lalu.

    Penyebab Gempa Nabire 19 September 2025

    Menurut Daryono, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

    “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar anjak Weyland,” jelas Daryono.

    Dalam catatan Daryono, setidaknya ada 3 kali kejadian gempa mematikan pernah melanda Nabire, Papua Tengah, yaitu:

    1. Gempa Nabire 5 Februari 2004 (Mw7,0) – 37 orang meninggal.
    2. Gempa Nabire 8 Februari 2004 (Mw6,7) – 2 orang meninggal dunia.
    3. Gempa Nabire 26 November 2004 (Mw7,1) – 32 orang meninggal.

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Warning Gempa Besar Guncang Jepang, 300.000 Orang Tewas

    Warning Gempa Besar Guncang Jepang, 300.000 Orang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah China tiba-tiba memperingatkan warganya di Jepang. Mereka diminta untuk mengambil tindakan pencegahan dan terus waspada.

    Dalam laporan Global Times, Kedutaan Besar China di Jepang mengeluarkan pemberitahuan itu Senin. Ini menyusul rilis pemerintah Jepang 31 Maret soal gempa di Palung Nankai yang bisa membuat 298.000 orang tewas.

    “Jepang adalah negara yang rentan terhadap gempa bumi yang sering terjadi. Pada bulan Agustus tahun lalu, gempa bumi berkekuatan 7,1 Skala Richter melanda Prefektur Miyazaki di ujung barat Palung Nankai, yang mendorong pemerintah Jepang untuk mengeluarkan peringatan gempa besar,” kata kedutaan dikutip Sabtu (20/9/2025).

    “Menurut laporan media Jepang, pemerintah Jepang merilis penilaian risiko terbaru untuk gempa besar Palung Nankai pada tanggal 31 Maret, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya peristiwa seperti itu dalam 30 tahun ke depan dari 70% menjadi 80%,” catat kedutaan lagi.

    “Gempa bumi yang berpotensi terjadi dapat berdampak pada wilayah yang luas yang membentang dari Okinawa di barat hingga Fukushima di timur, berpotensi menyebabkan 298.000 kematian dan mengakibatkan kerugian ekonomi hingga US$1,8 triliun.”

    Selain mengingatkan warga negaranya, kedutaan China juga memberi tips untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri, memantau informasi terkait gempa bumi dengan saksama dan merencanakan perjalanan, studi, atau pembelian properti di Jepang dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan berbagai faktor risiko. Warga China disarankan untuk mengidentifikasi lokasi evakuasi terdekat terlebih dahulu dan mengikuti instruksi evakuasi pemerintah setempat tanpa penundaan.

    Sementara itu mengutip Newsweek, belum ada komentar dari pemerintah Jepang soal ini. Hingga berita diturunkan belum ada tanggapan.

    Namun lama itu mencatat gempa bumi telah melanda palung di lepas pantai selatan pulau utama Jepang setiap 100 hingga 150 tahun, dengan yang terakhir tercatat pada tahun 1946. Ada kemungkinan 70-80% gempa besar terjadi dalam 30 tahun, memang perkiraan pemerintah.

    Gempa dengan magnitudo 9,0 melanda pesisir timur Jepang pada 11 Maret 2011, menjadi gempa bumi terbesar yang pernah tercatat di negara tersebut. Gempa tersebut memicu tsunami dan menyebabkan kecelakaan nuklir, menewaskan 19.729 orang, dengan 2.559 orang masih dilaporkan hilang secara resmi.

    Di sisi lain, menurut Badan Meteorologi Jepang, total enam gempa bumi dengan magnitudo 2,5 atau lebih dalam 24 jam hingga pukul 6 sore pada Selasa waktu setempat. Gempa terbesar adalah gempa berkekuatan 4,8 skala Richter yang melanda lepas pantai timur pulau Hokkaido di Jepang utara.

    Jepang merupakan bagian dari sabuk seismik “Cincin Api” di tepi luar Samudra Pasifik, yang berada di sepanjang batas lempeng tektonik yang bergerak perlahan. Sekitar 81% gempa bumi terbesar di dunia terjadi di wilayah ini, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jaringan Internet di Nabire Alami Gangguan Usai Gempa Magnitudo 6,6

    Jaringan Internet di Nabire Alami Gangguan Usai Gempa Magnitudo 6,6

    Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

    Sebelum Gempa:

    – Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi

    – Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

    – Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

    – Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire Papua Tengah, Ini Penyebabnya

    Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire Papua Tengah, Ini Penyebabnya

    Bisnis.com, JAKARTA – Jumat 19 September 2025 pukul 01.19.50 WIB wilayah Nabire, Papua Tengah diguncang gempa tektonik.

    Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,5.

    Episenter terletak pada koordinat 3,47° LS ; 135,49° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Nabire, Papua Tengah pada kedalaman 24 km.

    Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar anjak Weyland.

    Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

    Gempa ini dirasakan di Nabire sangat kuat dalam skala intensitas V-VI MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, menimbulkan kerusakan ringan). Di Wasior dalm skala intensitas IV-V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk). Di Enarotali dalam skala intensitas III-IV (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Di Timika dlm skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Di Biak dan Supiori dengan skala intensitas II-III (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

    Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.

    Hingga pukul 01.47 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 (empat) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan maghnitudo terbesar M4,2.***

  • Nabire Diguncang 50 Kali Gempa Susulan, Terbesar Magnitudo 5,3

    Nabire Diguncang 50 Kali Gempa Susulan, Terbesar Magnitudo 5,3

    Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

    Sebelum Gempa:

    – Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi

    – Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

    – Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

    – Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • Gempa M6,6 Guncang Nabire, Plafon Bandara Douw Aturure Nabire Runtuh Kaca Berhamburan

    Gempa M6,6 Guncang Nabire, Plafon Bandara Douw Aturure Nabire Runtuh Kaca Berhamburan

    Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

    Sebelum Gempa:

    – Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

    – Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi

    – Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

    – Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

    – Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • Peringatan Tsunami Usai Gempa M 7,8 di Kamchatka Rusia Diakhiri

    Peringatan Tsunami Usai Gempa M 7,8 di Kamchatka Rusia Diakhiri

    Jakarta

    Gempa bumi magnitudo (M) 7,8 melanda lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia. Gempa mengguncang bangunan-bangunan dan mendorong pihak berwenang untuk mengeluarkan peringatan tsunami, yang kemudian diakhiri.

    Dilansir AFP, Jumat (19/9/2025), gempa terjadi 128 kilometer (80 mil) di sebelah timur ibu kota wilayah tersebut, Petropavlovsk-Kamchatsky, dan pada kedalaman dangkal 10 kilometer (enam mil), menurut lapor Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

    “Pagi ini sekali lagi menguji ketahanan warga Kamchatka,” ujar gubernur wilayah tersebut, Vladimir Solodov, melalui Telegram.

    “Saat ini belum ada laporan kerusakan. Saya meminta semua orang untuk tetap tenang,” tambahnya.

    Cabang lokal layanan geofisika Rusia memberikan perkiraan magnitudo yang lebih rendah, yaitu 7,4. Mereka melaporkan setidaknya lima gempa susulan.

    Pusat Peringatan Tsunami Pasifik AS mengeluarkan peringatan untuk kemungkinan gelombang berbahaya di sepanjang garis pantai terdekat, tetapi beberapa jam kemudian menyatakan bahwa ancaman telah berlalu.

    Semenanjung Kamchatka terletak di lingkar tektonik yang dikenal sebagai Cincin Api, yang mengelilingi sebagian besar Samudra Pasifik, dan merupakan titik panas aktivitas seismik.

    Pada bulan Juli, gempa besar berkekuatan 8,8 skala Richter di lepas pantai wilayah tersebut memicu tsunami yang menyapu sebagian desa pesisir ke laut dan memicu peringatan di seluruh Pasifik.

    (rfs/idn)