Topik: Tsunami

  • Gempa Bermagnitudo 5,1 Guncang Buol, Tidak Berpotensi Tsunami
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 November 2024

    Gempa Bermagnitudo 5,1 Guncang Buol, Tidak Berpotensi Tsunami Regional 9 November 2024

    Gempa Bermagnitudo 5,1 Guncang Buol, Tidak Berpotensi Tsunami
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com

    Gempa bumi
    berkekuatan 5.10 Skala Richter mengguncang wilayah Buol, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (9/11/2024) pukul 09.53 WIB.
    Menurut informasi yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ), pusat gempa terletak di koordinat 1.24 derajat Lintang Utara dan 121.23 derajat Bujur Timur, dengan kedalaman 36 kilometer.
    Pusat gempa berada di laut, sekitar 33 kilometer Barat Laut Buol.
    Meski pusat gempa berada di laut, BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menyebabkan tsunami.
    Daerah yang merasakan dampak gempa ini, dengan tingkat guncangan III-IV MMI (dirasakan banyak orang), antara lain Toli-toli.
    Masyarakat di wilayah tersebut diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terkini dari BMKG.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Siap Mitigasi Bencana, Banyuwangi Pasang Dua Alat EWS Baru

    Siap Mitigasi Bencana, Banyuwangi Pasang Dua Alat EWS Baru

    Liputan6.com, Banyuwangi – Sebagai upaya meminimalisir risiko dan korban kebencanaan. Mitigasi bencana di Kabupaten Banyuwangi terus ditingkatkan. Salah satunya dengan adanya dua alat Early Warning System (EWS) baru.  Dijelaskan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Danang Hartarto menjelaskan, ada dua EWS yang tengah berdiri di Bumi Blambangan. Satu EWS untuk peringatan tsunami dan satu EWS lagi untuk pemberitahuan longsor. “Kita didukung dua EWS dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, satu EWS untuk tsunami yang bertempat di Pantai Rajegwesi, Kecamatan Sarongan dan satu EWS untuk longsor yang ditempatkan di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran,” kata Danang, Kamis (7/11/2024).

    Danang, menerangkan jika untuk EWS tsunami yang berada di Pantai Rajegwesi sudah didirikan pada 5 November 2024, sedangkan untuk untuk EWS pemberitahuan longsor tengah proses didirikan. “EWS baru untuk tsunami sudah selesai berdiri, sedangkan untuk EWS longsor sedang diproses, dan EWS longsor itu pertama di Banyuwangi,” tuturnya.

    Sejauh ini, di Banyuwangi telah berdiri sembilan EWS Tsunami. Dengan berdirinya dua EWS baru tersebut, total sistem peringatan dini yang ada di kabupaten paling timur pulau Jawa, ada sepuluh unit EWS tsunami dan satu unit EWS longsor. “Untuk mengetahui aktifnya sirine EWS, setiap bulan pada tanggal 26, pukul 10.00 WIB kita melakukan pembunyian, sebagai cara untuk mengecek kondisi EWS,” terang Danang. 

    Diketahui lokasi alarm peringatan tsunami tersebut dipasang di Kantor Kelurahan Kampung Mandar, Balai Desa Blimbingsari, Pantai Satelit Muncar, Pelabuhan Muncar, Masjid Baitul Amin Pancer, Balai Dusun Pantai Pancer, Pantai Grajagan dan Pantai Lampon, serta Pantai Rajegwesi.

  • Viral Fenomena Ratusan Ikan Loncat ke Pantai Tanggamus

    Viral Fenomena Ratusan Ikan Loncat ke Pantai Tanggamus

    Tanggamus, Beritasatu.com – Fenomena langka terjadi di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Pasalnya, ratusan ikan melompat ke pantai setempat. Warga memanfaatkan peristiwa langka tersebut untuk mengumpulkan ikan yang naik ke bibir pantai pada Senin (4/11/2024).

    Warga setempat mengaitkan fenomena langka tersebut dengan akan adanya bencana alam gempa bumi dan tsunami.

    Dari rekaman video amatir yang viral di media sosial (medsos) sejumlah warga memanfaatkan peristiwa langka ini untuk berlomba-lomba menangkap ratusan ikan yang melompat ke bibir pantai.

    Dalam rekaman video terlihat ratusan ikan jenis lamuru atau ikan cekong terus memenuhi pinggiran pantai. Peristiwa langka yang terjadi selama dua hari ini sempat membuat warga kebingungan warga dikarenakan sangat langka terjadi.

    Fenomena langka tersebut juga sempat menjadi perbincangan di media sosial. Warga mengkaitkan peristiwa langka ini sebagai tanda akan adanya bencana alam gempa bumi dan tsunami.

    Warga pesisir pantai Kota Agung, Yulis (42) mengatakan peristiwa langka naiknya ratusan ikan naik ke bibir pantai terjadi pada Senin hingga Selasa (5/11/2024).

    Meski peristiwa langka terjadi saat malam hari, kondisi air laut dan bibir pantai tidak mengalami perubahan debit air laut.

    “Waktu kejadian ombak laut cendrung lebih tenang dibandingkan hari-hari sebelumnya,” kata Yulis saat ditemui awak media, Rabu (6/11/2024).

    Yulis menuturkan, pada malam pertama ratusan ikan melompat ke bibir pantai belum banyak warga mengumpulkan Ikan. Namun pada malam kedua, karena sudah banyak yang mengumpulkan ikan lamuru atau ikan cekong yang lompat ke bibir pantai.

    “Pada malam pertama, warga belum banyak yang menangkap dan mengumpulkan ikan yang lompat ke bibir pantai, hanya sekitar 20 orang warga,” ujar Yulis.

    “Pada malam kedua, banyak warga yang ngumpulin ikan, ada sekitar 50 orang,” ungkapnya.

    Terkait fenomena langka naiknya ratusan ikan ke bibir pantai tersebut, Polres Tanggamus mengimbau warga untuk tidak mengaitkan peristiwa langka tersebut dengan gempa bumi dan tsunami karena peristiwa tersebut disebabkan oleh perubahan suhu air laut yang signifikan.

    Kepala Satuan Kepolisian Perairan (Kasat Pol Air) Polres Tanggamus Iptu Zulkarnain mengatakan, peristiwa langka tersebut merupakan fenomena biasa dan disebut upwelling karena adanya perbedaan suhu di permukaan dan di bawah laut.

    “Jadi karena adanya air laut yang dingin naik ke permukaan dan air laut yang dingin, hal itu membawa unsur hara dan klorofil ke permukaan perairan,” kata Zulkarnain.

    Zulkarnain menjelaskan, fenomena langka tersebut sering terjadi di musim-musim tertentu, seperti saat angin musim barat seperti saat ini yang membawa arus lebih kuat ke perairan Indonesia.

    “Peristiwa tersebut terjadi pada periode Juli, namun hal tersebut juga bisa terjadi di akhir tahun karena memasuki musim pancaroba atau masa peralihan cuaca dari musim kemarau ke penghujan,” jelas Zulkarnain.

    Polres Tanggamus mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan informasi yang tidak benar yang dapat menimbulkan kepanikan di masyarakat.

  • 15 Menit Jelang Petaka Besar Dekat RI, Ternyata Ini yang Terjadi

    15 Menit Jelang Petaka Besar Dekat RI, Ternyata Ini yang Terjadi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Memprediksi bencana alam seperti gunung berapi meletus sangat sulit. Tetapi para ilmuwan baru-baru ini menemukan penemuan yang mengejutkan, bahwa beberapa gunung berapi memberikan petunjuk dalam beberapa menit sebelum letusan dahsyat terjadi.

    Para peneliti meninjau ulang beberapa data yang terlewatkan dalam kejadian gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai yang meletus dua tahun lalu.

    Letusan gunung berapi besar yang mengguncang Samudra Pasifik dekat wilayah Indonesia pada 2022 lalu itu didahului oleh gelombang seismik yang melintasi permukaan Bumi.

    Data tersebut dikumpulkan oleh seismometer yang berlokasi cukup jauh. Namun ahli berpendapat meskipun sinyal yang didapat jauh, dapat membantu orang bersiap menghadapi bencana letusan gunung berapi di masa mendatang.

    “Peringatan dini sangat penting untuk mitigasi bencana,” kata salah satu penulis studi Mie Ichihara, seorang ahli vulkanologi di Universitas Tokyo, dikutip dari Gizmodo, Rabu (6/11/2024).

    “Gunung berapi di pulau dapat menimbulkan tsunami, yang merupakan bahaya yang signifikan,” imbuhnya.

    Tim tersebut memeriksa data seismometer dari stasiun di Fiji dan Futuna, lebih dari 750 kilometer dari pusat letusan.

    Dalam data tersebut, para peneliti menemukan jenis gelombang seismik yang bergerak di permukaan, yang disebut gelombang Rayleigh. Gelombang tersebut berasal dari arah letusan sekitar 15 menit sebelum kejadian. Gelombang Rayleigh memang tidak dapat dirasakan oleh manusia, tetapi seismometer tidak mengalami masalah dalam mendeteksinya.

    “Mengacu pada sinyal seismik dan citra satelit lainnya, kami menyimpulkan bahwa gelombang Rayleigh merupakan prekursor letusan paling signifikan tanpa aktivitas permukaan yang tampak,” tulis para peneliti dalam karya mereka, yang diterbitkan di Geophysical Research Letters.

    “Termasuk temuan kami dan hasil penelitian sebelumnya, kami mengusulkan skenario awal letusan pembentuk kaldera,” imbuhnya.

    Letusan yang terjadi pada 15 Januari 2022 itu penuh dengan gumpalan vulkanik setinggi 58 kilometer. Itu adalah yang terbesar yang pernah tercatat, bahkan ketinggiannya mencapai mesosfer Bumi hanya dalam waktu setengah jam.

    Seperti yang dicatat tim peneliti, letusan Hunga Tonga-Hunga Ha’apai tidak didahului oleh aktivitas permukaan yang tampak. Akibatnya, gelombang Rayleigh menjadi indikator utama kehancuran yang akan segera terjadi.

    “Ketika gempa bumi biasa terjadi, gelombang seismik termasuk gelombang Rayleigh langsung digunakan untuk memperkirakan parameter sumber, seperti episentrum, kedalaman, magnitudo, dan mekanisme,” kata Ichihara.

    “Kemudian, parameter sumber digunakan untuk menyebarkan peringatan dini Tsunami. Akan tetapi, belum ada infrastruktur yang dapat memanfaatkan gelombang Rayleigh dari prekursor letusan seperti yang diidentifikasi dalam artikel kami, meskipun kami yakin hal itu bermanfaat,” imbuhnya.

    Pada saat letusan, para peneliti tidak berpikir untuk menggunakan analisis semacam ini secara langsung.

    Dalam makalah mereka, para peneliti menyarankan bahwa retakan pada kerak samudra di bawah dinding kaldera gunung berapi melepaskan gelombang seismik yang terdeteksi di Fiji dan Futuna.

    Kemudian, magma dari bawah kerak dan air laut di atasnya mengalir ke ruang magma gunung berapi di bawah permukaan, yang menyebabkan daratan di atasnya runtuh seingga memicu letusan.

    Tim menyarankan bahwa menganalisis data dari stasiun seismik yang terletak bahkan ratusan mil dari letusan dapat mengungkap kejadian tersebut sebelum dampak terburuknya terjadi.

    (fab/fab)

  • Profil Basuki Hadimuljono: Kepala Otoritas IKN

    Profil Basuki Hadimuljono: Kepala Otoritas IKN

    Jakarta: Basuki Hadimuljono adalah seorang insinyur dan birokrat berpengalaman yang saat ini menjabat sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) sejak 5 November 2024.

    Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama dua periode, mulai dari tahun 2014 hingga 2024.
     
    Kehidupan Awal dan Pendidikan
    Basuki lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 5 November 1954. Ia adalah anak keempat dari delapan bersaudara, dengan ayah seorang anggota TNI Angkatan Darat.

    Masa kecilnya diwarnai dengan kepindahan mengikuti tugas ayahnya, di mana ia menyelesaikan pendidikan dasar di Palembang dan menamatkan SMA di Surabaya.

    Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Basuki melanjutkan studi ke Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan mengambil jurusan Teknik Geologi dan berhasil meraih gelar insinyur pada usia 25 tahun.

    Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang magister dan doktor di Colorado State University, Amerika Serikat, dengan beasiswa dari Kementerian Pekerjaan Umum.
     
    Karier dan Jabatan
    Basuki memulai kariernya sebagai pegawai negeri sipil di Kementerian Pekerjaan Umum, tempat ia berkarier selama lebih dari 31 tahun.

    Ia menduduki berbagai posisi penting, termasuk Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Inspektur Jenderal, hingga Direktur Jenderal Penataan Ruang. Basuki dikenal sebagai pekerja lapangan yang memiliki pemahaman mendalam baik dalam aspek teknis maupun birokrasi.

    Selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Basuki diangkat sebagai Menteri PUPR dalam Kabinet Kerja (2014-2019) dan kemudian di Kabinet Indonesia Maju (2019-2024).

    Selama menjabat sebagai Menteri PUPR, ia memimpin sejumlah proyek besar, termasuk pembangunan infrastruktur jalan tol, jembatan, dan perumahan rakyat.

    Salah satu prestasi utamanya adalah percepatan pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatra serta penanganan rehabilitasi pasca bencana, seperti tsunami di Aceh dan Lumpur Lapindo di Sidoarjo.
     
    Kepala Otorita IKN
    Setelah masa jabatannya sebagai Menteri PUPR berakhir, Basuki dipercaya menjadi Kepala Otorita IKN. Pengangkatannya berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 151/P Tahun 2024.

    Sebagai Kepala Otorita IKN, Basuki bertugas memimpin pembangunan dan pengelolaan Ibu Kota Nusantara yang baru, proyek besar untuk memindahkan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

    Tugas ini mencakup tantangan pembangunan infrastruktur serta koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
     
    Penghargaan dan Kontribusi
    Atas dedikasinya, Basuki telah menerima berbagai penghargaan, seperti tiga medali Satyalancana Karya Satya, Satyalancana Pembangunan, dan Satyalancana Wira Karya.

    Pada tahun 2023, ia juga dianugerahi “The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star” oleh Kaisar Jepang atas kontribusinya dalam memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Jepang.

    Basuki dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi dalam pekerjaannya. Banyak proyek infrastruktur besar dan tugas lapangan yang dipercayakan kepadanya diselesaikan dengan baik, sehingga ia mendapat julukan sebagai “menteri lapangan”.

    Ketegasan dan komitmennya terhadap pembangunan infrastruktur menjadikannya salah satu tokoh penting di balik modernisasi dan peningkatan kualitas infrastruktur Indonesia.

    Baca Juga:
    Dasco Bocorkan Isi Pertemuan Malam Prabowo-SBY, Bahas Pembentukan Lembaga Investasi

    Jakarta: Basuki Hadimuljono adalah seorang insinyur dan birokrat berpengalaman yang saat ini menjabat sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) sejak 5 November 2024.
     
    Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo selama dua periode, mulai dari tahun 2014 hingga 2024.
     
    Kehidupan Awal dan Pendidikan
    Basuki lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 5 November 1954. Ia adalah anak keempat dari delapan bersaudara, dengan ayah seorang anggota TNI Angkatan Darat.
     
    Masa kecilnya diwarnai dengan kepindahan mengikuti tugas ayahnya, di mana ia menyelesaikan pendidikan dasar di Palembang dan menamatkan SMA di Surabaya.
    Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Basuki melanjutkan studi ke Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan mengambil jurusan Teknik Geologi dan berhasil meraih gelar insinyur pada usia 25 tahun.
     
    Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang magister dan doktor di Colorado State University, Amerika Serikat, dengan beasiswa dari Kementerian Pekerjaan Umum.
     
    Karier dan Jabatan
    Basuki memulai kariernya sebagai pegawai negeri sipil di Kementerian Pekerjaan Umum, tempat ia berkarier selama lebih dari 31 tahun.
     
    Ia menduduki berbagai posisi penting, termasuk Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Inspektur Jenderal, hingga Direktur Jenderal Penataan Ruang. Basuki dikenal sebagai pekerja lapangan yang memiliki pemahaman mendalam baik dalam aspek teknis maupun birokrasi.
     
    Selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Basuki diangkat sebagai Menteri PUPR dalam Kabinet Kerja (2014-2019) dan kemudian di Kabinet Indonesia Maju (2019-2024).
     
    Selama menjabat sebagai Menteri PUPR, ia memimpin sejumlah proyek besar, termasuk pembangunan infrastruktur jalan tol, jembatan, dan perumahan rakyat.
     
    Salah satu prestasi utamanya adalah percepatan pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatra serta penanganan rehabilitasi pasca bencana, seperti tsunami di Aceh dan Lumpur Lapindo di Sidoarjo.
     
    Kepala Otorita IKN
    Setelah masa jabatannya sebagai Menteri PUPR berakhir, Basuki dipercaya menjadi Kepala Otorita IKN. Pengangkatannya berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 151/P Tahun 2024.
     
    Sebagai Kepala Otorita IKN, Basuki bertugas memimpin pembangunan dan pengelolaan Ibu Kota Nusantara yang baru, proyek besar untuk memindahkan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
     
    Tugas ini mencakup tantangan pembangunan infrastruktur serta koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
     
    Penghargaan dan Kontribusi
    Atas dedikasinya, Basuki telah menerima berbagai penghargaan, seperti tiga medali Satyalancana Karya Satya, Satyalancana Pembangunan, dan Satyalancana Wira Karya.
     
    Pada tahun 2023, ia juga dianugerahi “The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star” oleh Kaisar Jepang atas kontribusinya dalam memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Jepang.
     
    Basuki dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi dalam pekerjaannya. Banyak proyek infrastruktur besar dan tugas lapangan yang dipercayakan kepadanya diselesaikan dengan baik, sehingga ia mendapat julukan sebagai “menteri lapangan”.
     
    Ketegasan dan komitmennya terhadap pembangunan infrastruktur menjadikannya salah satu tokoh penting di balik modernisasi dan peningkatan kualitas infrastruktur Indonesia.
     
    Baca Juga:
    Dasco Bocorkan Isi Pertemuan Malam Prabowo-SBY, Bahas Pembentukan Lembaga Investasi

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Gempa Magnitudo 4,5 Getarkan Gunungkidul

    Gempa Magnitudo 4,5 Getarkan Gunungkidul

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 4,5 menggetarkan wilayah Gunungkidul, DIY, Senin (4/11/2024), pukul 10.26.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Gunungkidul ini berada pada koordinat 8.92LS, 110.23BT, dengan episenter gempa berada di laut 111 km barat daya Gunungkidul DIY.

    “Kedalaman gempa 55 km,” tulis BMKG.

    BMKG menyebutkan gempa tidak berpotensi tsunami. Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Tak Ada Potensi Bencana Terkait Ikan Naik ke Daratan di Pantai Carita

    Tak Ada Potensi Bencana Terkait Ikan Naik ke Daratan di Pantai Carita

    Pandeglang

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Pandeglang menanggapi soal fenomena ikan naik ke daratan di Pantai Lagundi Carita, Pandeglang. BPBD menyebut fenomena itu tidak ada kaitannya dengan bencana tsunami.

    “Ini yang dikhawatirkan di pesisir kan bencana tsunami, hal ini tidak terkait dengan hal itu. Tidak ada kaitannya dengan tsunami,” kata Kepala BPBD-PK Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan, Sabtu (2/11/2024).

    Riza menjelaskan ada beberapa hal yang menyebabkan fenomena alam itu terjadi. Menurutnya, hal itu diakibatkan karena adanya perubahan musim dari kemarau ke hujan.

    “Jadi kalau potensi bencana ini tidak ada, tapi ini lebih ke arah fenomena ikan laut naik ke pantai saat peralihan musim, dari musim kemarau ke hujan. Jadi ini kejadian alam yang memang sering terjadi di wilayah pesisir, fenomena ini bisa terjadi karena perubahan kondisi lingkungan,” terangnya.

    Riza menjelaskan peralihan musim itu mengakibatkan adanya perubahan suhu dan penurunan oksigen di dalam air laut. Dia mengatakan ikan bakal mencari perairan dangkal untuk mendapatkan suhu ideal dan oksigen.

    “Kondisi lingkungan yang berubah dari peralihan muslim ini pertama adalah perubahan suhu air, di masa peralihan musim suhu air laut biasanya mengalami peningkatan atau penurunan yang signifikan, hal ini menyebabkan ikan mencari wilayah yang sesuai dengan suhu ideal si ikan, ikan ini mencari tempat dangkal atau dekat pantai,” katanya.

    Diketahui sebelumnya, fenomena langka terjadi di Pantai Lagundi Carita, Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten. Ratusan ikan naik ke daratan hebohkan warga sekitar dan viral di media sosial.

    “Iya ikan naik ke daratan, tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Kepala Desa Sukajadi, Sandi saat dikonfirmasi.

    (ygs/ygs)

  • Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Lampung, Tidak Berpotensi Tsunami

    Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Lampung, Tidak Berpotensi Tsunami

    Jakarta, Beritasatu.com – Gempa dengan magnitudo 5,4 mengguncang pesisir barat Lampung, Sabtu (2/11/2024). Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa terjadi pada pukul 17.19 WIB.

    Episentrum gempa terletak pada koordinat 6,25 derajat lintang selatan (LS) dan 103,67 derajat bujur timur. Pusat gempa berada di darat 121 kilometer barat daya pesisir barat Lampung, dengan kedalaman 15 kilometer.

    “Gempa tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG dikutip dari akun X.

    Belum ada laporan soal kerusakan yang diakibatkan gempa ini.  BMKG mengimbau kepada warga untuk berhati-hati terhadap potensi terjadinya gempa susulan.

  • Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Lampung

    Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Lampung

    Bisnis.com, JAKARTA – BMKG melaporkan telah terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 5,4 di Lampung sore hari ini, Sabtu 2 November 2024.

    Dikutip dari akun twitter BMKG disebutkan jika gempa terjadi tepat pukul 17:19:44 WIB.

    Adapun pusat lokasi gempa yakni 6.25 LS,103.67 BT (121 km BaratDaya PESISIRBARAT-LAMPUNG).

    BMKG memasrikan gempa dengan kedalaman 15 Km itu tidak berpotensi tsunami.

    Selain di Lampung, berikut deretan gempa hari ini

    Gempa Mag:2.9, 02-Nov-2024 17:56:45WIB, Lok:1.47LU, 126.29BT (129 km TimurLaut BITUNG-SULUT), Kedlmn:29 Km

    Gempa (UPDATE) Mag:4.5, 02-Nov-24 14:20:16 WIB, Lok:9.53 LS, 117.54 BT (Pusat gempa berada di laut 115 km tenggara Sumbawa Barat), Kedlmn:15 Km Dirasakan (MMI) III-IV Sumbawa, III Sumbawa Barat, III Lombok Timur, II Lombok Tengah, II Kota Mataram

    Gempa Mag:3.0, 02-Nov-2024 05:16:36WIB, Lok:1.39LS, 120.51BT (27 km BaratLaut POSO-SULTENG), Kedlmn:10 Km

  • Gempa M 5,4 Terjadi di Sanana Maluku Utara

    Gempa M 5,4 Terjadi di Sanana Maluku Utara

    Jakarta

    Gempa magnitudo (M) 5,4 terjadi Sanana, Maluku Utara (Malut). Gempa tidak berpotensi tsunami.

    “Tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG di akun X, Sabtu (2/11/2024).

    Gempa terjadi pada pukul 00.19 WIB dengan titik koordinat 0,54 LS, 125,85 BT atau 163 Km Barat Laut Sanana.

    “Kedalaman: 10 Km,” tulis BMKG.

    Belum diketahui ada tidaknya korban hinggan kerusakan fasilitas dari dampak gempa tersebut.

    (rfs/rfs)