Topik: transformasi digital

  • Masih ada jalan untuk disembuhkan

    Masih ada jalan untuk disembuhkan

    Foto: Supriyarto Rudatin/Reporter Elshinta

    Krisis hubungan industrial: Masih ada jalan untuk disembuhkan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 25 Juni 2025 – 19:13 WIB

    Elshinta.com – Hubungan industrial di Indonesia sedang menghadapi tekanan berat. Dalam tiga bulan terakhir, lebih dari 5.000 kasus perselisihan pemutusan hubungan kerja (PHK) tercatat secara nasional. 

    Menurut Ketua Umum Serikat Pekerja (SP) PT Pegadaian Mufri Yandi, perubahan regulasi pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK)  terhadap Undang-Undang Cipta Kerja menambah ketidakpastian di tingkat implementasi. Fenomena ini menandakan bahwa relasi antara pengusaha dan pekerja masih jauh dari kata sehat.

    “PHK massal, kontrak kerja yang ambigu, dan lambannya penyelesaian sengketa ketenagakerjaan menunjukkan bahwa relasi kerja kita belum didasari oleh kepercayaan dan kolaborasi yang kuat,” ujar Mufri dalam pernyataannya, Rabu (25/6), seperti dilaporkan Reporter Elshinta,  Supriyarto Rudatin.

    Mufri menilai, akar persoalan bukan hanya terletak pada aturan hukum semata, tapi juga pada budaya hubungan kerja yang minim dialog. Selain itu, belum terbangunnya budaya komunikasi tripartit yang sehat antara pemerintah, pemberi kerja, dan serikat pekerja menjadi penghambat utama penyelesaian krisis.

    “Hubungan industrial bukan hanya soal hukum ketenagakerjaan. Ini soal relasi antar manusia dalam sebuah ekosistem kerja,” katanya.

    Mufri menyerukan agar ketiga aktor utama dalam hubungan industrial mengambil langkah nyata yakni pemerintah sebagai pencipta ruang dan penengah aktif.

    “Perkuat forum dialog tripartit seperti Dewan Pengupahan dan LKS (lembaga kerja sama) Tripartit,” tuturnya.

    Ia juga mendorong agar reformasi sistem penyelesaian sengketa ketenagakerjaan agar lebih cepat, murah, adil, dan kembangkan sistem peringatan dini untuk mendeteksi potensi PHK massal.

    “Buat standar pelaksanaan pasca putusan MK, termasuk batas kontrak PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) dan perlindungan tenaga kerja lokal.

    Di sisi lain, agar pemberi kerja transparan dan bertanggung jawab, ia menegaskan bahwa untuk melibatkan serikat pekerja dalam keputusan strategis, seperti efisiensi atau transformasi digital.

    “Bangun komunikasi dua arah antara manajemen dan pekerja. Fokus pada penyelesaian, bukan semata-mata perlawanan,” terangnya.

    Mufri menekankan bahwa hubungan industrial yang sehat tidak cukup dibangun lewat regulasi semata, tetapi membutuhkan komitmen bersama untuk saling mendengar dan membangun.

    “Jika pemerintah menyediakan ruang dialog yang inklusif, pengusaha membuka ruang transparansi, dan serikat pekerja hadir sebagai mitra strategis, maka kita bisa mewujudkan hubungan kerja yang kompetitif secara ekonomi, adil secara sosial, dan stabil secara politik,” tandasnya.

    Ia mengingatkan agar seluruh pihak duduk bersama sebelum kondisi semakin memburuk.

    “Jangan tunggu hubungan industrial ini runtuh. Mari duduk bersama sebelum semuanya terlambat,” pungkasnya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Muhammadiyah dan DMMX Targetkan Pemerataan Akses Layanan Lewat Digitalisasi

    Muhammadiyah dan DMMX Targetkan Pemerataan Akses Layanan Lewat Digitalisasi

    Jakarta: Muhammadiyah bersama PT Digital Mediatama Maxima (DMMX) mendorong percepatan digitalisasi untuk memperluas akses layanan dasar kepada masyarakat. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan sistem yang lebih inklusif, efisien, dan berkeadilan sosial.
     
    Director of Business Development PT DMMX, Didik Meiko, menjelaskan bahwa digitalisasi memungkinkan akses informasi dan layanan menjadi lebih merata, terutama bagi kelompok masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau.
     
    “Dulu, saudara-saudara kita yang tidak punya informasi, dengan digital, mereka bisa lebih terinformasi. Ini bentuk pemerataan,” ujarnya, Rabu, 25 Juni 2025.
     
    Menurutnya, layanan digital memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan efisiensi. Lebih lanjut, Didik menekankan bahwa digitalisasi tidak hanya berdampak pada sisi layanan publik, tetapi juga pada penguatan usaha dan institusi.

     

     
    “Ini pengembangan bersama teman-teman Muhammadiyah. Dampaknya positif dan menyeluruh, tidak hanya ke konsumen, tapi juga ke pemilik usaha, pemilik merek, dan umat,” ungkapnya.
     
    Kerja sama ini dinilai sebagai langkah konkret dalam menjaga keberlangsungan operasional yang berdampak sosial. Digitalisasi, kata Didik, menjadi alat strategis untuk menyatukan layanan-layanan Muhammadiyah yang selama ini berjalan secara sporadis dan tersebar di berbagai daerah.
     
    Di sisi lain, Muhammadiyah tetap menempatkan nilai keadilan sosial sebagai fondasi dalam proses transformasi digital. Organisasi ini ingin memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, terutama yang termarjinalkan, tetap mendapatkan akses yang setara dalam ekosistem digital yang tengah dibangun.
     

    Jakarta: Muhammadiyah bersama PT Digital Mediatama Maxima (DMMX) mendorong percepatan digitalisasi untuk memperluas akses layanan dasar kepada masyarakat. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan sistem yang lebih inklusif, efisien, dan berkeadilan sosial.
     
    Director of Business Development PT DMMX, Didik Meiko, menjelaskan bahwa digitalisasi memungkinkan akses informasi dan layanan menjadi lebih merata, terutama bagi kelompok masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau.
     
    “Dulu, saudara-saudara kita yang tidak punya informasi, dengan digital, mereka bisa lebih terinformasi. Ini bentuk pemerataan,” ujarnya, Rabu, 25 Juni 2025.
     
    Menurutnya, layanan digital memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan efisiensi. Lebih lanjut, Didik menekankan bahwa digitalisasi tidak hanya berdampak pada sisi layanan publik, tetapi juga pada penguatan usaha dan institusi.
     
     

     
    “Ini pengembangan bersama teman-teman Muhammadiyah. Dampaknya positif dan menyeluruh, tidak hanya ke konsumen, tapi juga ke pemilik usaha, pemilik merek, dan umat,” ungkapnya.
     
    Kerja sama ini dinilai sebagai langkah konkret dalam menjaga keberlangsungan operasional yang berdampak sosial. Digitalisasi, kata Didik, menjadi alat strategis untuk menyatukan layanan-layanan Muhammadiyah yang selama ini berjalan secara sporadis dan tersebar di berbagai daerah.
     
    Di sisi lain, Muhammadiyah tetap menempatkan nilai keadilan sosial sebagai fondasi dalam proses transformasi digital. Organisasi ini ingin memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, terutama yang termarjinalkan, tetap mendapatkan akses yang setara dalam ekosistem digital yang tengah dibangun.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • 35% Jaringan Internet Rumah di Dunia Terkoneksi Secara Wireless 2030

    35% Jaringan Internet Rumah di Dunia Terkoneksi Secara Wireless 2030

    Bisnis.com, JAKARTA – Teknologi Fixed Wireless Access (FWA) atau jaringan internet tetap nirkable diperkirakan memainkan peran yang makin penting dalam ekosistem broadband global.

    Jairngan internet tetap adalah jaringan internet yang hanya dapat terhubung pada satu lokasi. Biasanya layanan jaringan internet tetap menyasar perumahan dan perkantoran. Ada 2 metode jaringan internet tetap mengalir ke lokasi tersebut. Pertama, dengan kabel. Kedua, tanpa kabel atau wireless). 

    Menurut laporan Ericsson Mobility Report (EMR) edisi Juni 2025, FWA diproyeksikan akan menyumbang lebih dari 35% dari koneksi broadband tetap baru di seluruh dunia, dengan total jumlah koneksi diperkirakan mencapai 350 juta pada akhir 2030.

    Senior Vice President and Chief Technology Officer Ericsson, Erik Ekudden mengatakan penyedia layanan telah menyadari potensi 5G ini dan mulai memonetisasinya melalui penawaran layanan inovatif yang melampaui sekadar menjual paket data.

    “Untuk sepenuhnya mewujudkan potensi 5G, sangat penting untuk terus memperluas penerapan 5G SA dan membangun lebih banyak situs mid-band,” kata Erik dalam keterangan resmi dikutip pada Rabu (25/6/2025).

    Selain itu, lanjut Erik, kapabilitas 5G SA berperan sebagai katalis dalam mendorong pertumbuhan bisnis baru.

    FWA yang didukung jaringan 5G memungkinkan penyedia layanan komunikasi (CSP) menawarkan paket berlangganan dengan variasi kecepatan dan konten hiburan layaknya layanan kabel atau fiber, sehingga membuka peluang monetisasi yang lebih luas dibandingkan dengan generasi FWA sebelumnya.

    Laporan EMR mencatat bahwa sekitar 80% CSP global yang disurvei kini telah menyediakan layanan FWA. Pertumbuhan tercepat terjadi pada penyedia layanan yang menawarkan paket berbasis kecepatan dan memanfaatkan kemampuan jaringan 5G.

    Lebih dari separuh (51%) CSP yang menawarkan FWA kini menyertakan opsi berbasis kecepatan, meningkat dari 40% pada Juni 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh tingkat adopsi tinggi di Amerika Utara, serta perkembangan pesat di Eropa dan Timur Tengah.

    Secara keseluruhan, langganan 5G secara global diperkirakan akan mencapai 2,9 miliar pada akhir 2025, atau sekitar sepertiga dari total langganan seluler. Jumlah ini diproyeksi meningkat hingga 6,3 miliar pada akhir 2030. Di saat yang sama, trafik data seluler global diperkirakan akan lebih dari dua kali lipat hingga akhir dekade ini, dengan 5G menangani lebih dari 80 persen trafik seluler pada 2030.

    Potensi 5G di Asia Tenggara

    Di kawasan Asia Tenggara dan Oseania, jumlah langganan 5G diproyeksi mencapai 630 juta pada tahun 2030 atau sekitar 49% dari total langganan seluler. Trafik data per smartphone juga diperkirakan naik dua kali lipat dari 19 GB/bulan (2024) menjadi 38 GB/bulan pada 2030.

    Acting Head of Ericsson Indonesia, Daniel Ode mengatakan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, memiliki potensi yang kuat dalam memanfaatkan 5G untuk menghadirkan pengalaman digital yang lebih bernilai bagi konsumen maupun industri.

    “Kami yakin Indonesia dapat meraih manfaat serupa begitu spektrum yang memadai tersedia. Ericsson senantiasa berkomitmen mendukung agenda transformasi digital Indonesia secara menyeluruh melalui teknologi mutakhir dan keahlian global kami di bidang 5G,” katanya.

    Sejalan dengan tren global, Indonesia tengah menyiapkan langkah strategis dalam memperluas jangkauan internet berbasis FWA.

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menargetkan pelaksanaan seleksi atau lelang pita frekuensi 1,4 GHz pada semester pertama 2025. Spektrum ini akan dialokasikan sebesar 80 MHz dan dirancang untuk mendukung akses internet berkecepatan tinggi secara nirkabel, termasuk untuk layanan publik seperti Puskesmas, sekolah, dan kantor pemerintahan di daerah yang sulit dijangkau infrastruktur kabel.

    “Selain itu, harga rata-rata bulanan untuk kecepatan internet mencapai hingga 100 Mbps masih cukup mahal. Tingginya biaya internet pelanggan dan biaya penggelaran jaringan Fiber Optic (FO), terutama di daerah rural dan sub-urban, serta regulasi dan infrastruktur yang belum mendukung secara optimal, menjadi tantangan utama,” tulis Komdigi dalam pernyataan resmi, Sabtu (25/1/2025).

    Hingga saat ini, tingkat penetrasi layanan Fixed Broadband (FBB) di Indonesia baru menyentuh 21,31% dari total sekitar 69 juta rumah tangga, mencerminkan masih besarnya ruang untuk pertumbuhan akses internet tetap.

  • Muhammadiyah Gandeng DMMX, Percepat Transformasi Digital Berbasis Nilai

    Muhammadiyah Gandeng DMMX, Percepat Transformasi Digital Berbasis Nilai

    Jakarta: Muhammadiyah melalui Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) sebagai langkah nyata dalam mendukung transformasi digital berbasis nilai.
     
    Penandatanganan MoU dilakukan oleh dua entitas di bawah naungan Muhammadiyah yaitu PT Surya Ahda Digital (SADIGI) dan kampus Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta, dan turut disaksikan oleh Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Mukhaer Pakkanna, S.E., M.M.
     
    Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia, Muhammadiyah memiliki kontribusi besar dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi umat. Dengan lebih dari 28.500 lembaga pendidikan serta ratusan fasilitas kesehatan, Muhammadiyah kini bersiap memasuki era digital melalui kolaborasi strategis bersama DMMX.
     
    “DMMX berkomitmen untuk mendampingi Muhammadiyah dalam perjalanan transformasi digital secara berkelanjutan, melalui solusi yang adaptif dan mendukung pertumbuhan ekosistem amal usaha di masa depan,” pungkas Direktur PT Digital Mediatama Maxima Tbk, Supardi Tan.

     

     
    Kolaborasi ini difokuskan pada digitalisasi amal usaha Muhammadiyah (AUM), seperti sekolah, rumah sakit, dan unit bisnis lainnya, melalui pendirian perusahaan patungan antara DMMX dan PT Surya Ahda Digital (SADIGI).
     
    “Ini akan menjadi langkah strategis dalam memastikan kesinambungan inovasi, kemandirian teknologi, serta percepatan implementasi solusi digital di lingkungan amal usaha Muhammadiyah secara terstruktur dan berkelanjutan,” Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis PP Muhammadiyah, Dr. Mukhaer Pakkanna
     
    Direktur Utama SADIGI, Setiawan Budi Darsono, menambahkan bahwa kerja sama ini akan memperkuat kekuatan digital Muhammadiyah tanpa meninggalkan nilai sosial dan keislaman.
     
    “Kami optimis dapat mempercepat digitalisasi sekaligus menjaga nilai-nilai sosial dan keislaman yang menjadi dasar gerakan Muhammadiyah dan memiliki potensi bisnis dan mempercepat pertumbuhan bagi amal usaha di Muhammadiya,” tutur Setiawan Budi Darsono.

     

     
    Di bidang pendidikan, ITB Ahmad Dahlan Jakarta menjalin kemitraan dengan DMMX melalui program “Kampus Berdampak”. Mahasiswa Muhammadiyah berkesempatan mengikuti magang industri, riset terapan, dan pemanfaatan teknologi digital seperti AI dan smart signage untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih interaktif.
     
    “Kami sangat antusias dengan sinergi ini karena memberikan mahasiswa kesempatan belajar langsung dari industri. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk mencetak lulusan yang relevan dan siap berkontribusi di era digital,” pungkas Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Dr. H. Yayat Sujatna.

    Kerjasama pengembangan bisnis, digitalisasi amal usaha, dan pemberdayaan SDM berbasis AI akan menjadi pilar penting dari perjalanan bersama antara Muhammadiyah dan DMMX untuk membangun ekosistem digital yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan untuk Indonesia maju.
     

    Jakarta: Muhammadiyah melalui Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) sebagai langkah nyata dalam mendukung transformasi digital berbasis nilai.
     
    Penandatanganan MoU dilakukan oleh dua entitas di bawah naungan Muhammadiyah yaitu PT Surya Ahda Digital (SADIGI) dan kampus Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta, dan turut disaksikan oleh Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Mukhaer Pakkanna, S.E., M.M.
     
    Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia, Muhammadiyah memiliki kontribusi besar dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi umat. Dengan lebih dari 28.500 lembaga pendidikan serta ratusan fasilitas kesehatan, Muhammadiyah kini bersiap memasuki era digital melalui kolaborasi strategis bersama DMMX.
     
    “DMMX berkomitmen untuk mendampingi Muhammadiyah dalam perjalanan transformasi digital secara berkelanjutan, melalui solusi yang adaptif dan mendukung pertumbuhan ekosistem amal usaha di masa depan,” pungkas Direktur PT Digital Mediatama Maxima Tbk, Supardi Tan.
     
     

     
    Kolaborasi ini difokuskan pada digitalisasi amal usaha Muhammadiyah (AUM), seperti sekolah, rumah sakit, dan unit bisnis lainnya, melalui pendirian perusahaan patungan antara DMMX dan PT Surya Ahda Digital (SADIGI).
     
    “Ini akan menjadi langkah strategis dalam memastikan kesinambungan inovasi, kemandirian teknologi, serta percepatan implementasi solusi digital di lingkungan amal usaha Muhammadiyah secara terstruktur dan berkelanjutan,” Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis PP Muhammadiyah, Dr. Mukhaer Pakkanna
     
    Direktur Utama SADIGI, Setiawan Budi Darsono, menambahkan bahwa kerja sama ini akan memperkuat kekuatan digital Muhammadiyah tanpa meninggalkan nilai sosial dan keislaman.
     
    “Kami optimis dapat mempercepat digitalisasi sekaligus menjaga nilai-nilai sosial dan keislaman yang menjadi dasar gerakan Muhammadiyah dan memiliki potensi bisnis dan mempercepat pertumbuhan bagi amal usaha di Muhammadiya,” tutur Setiawan Budi Darsono.
     
     

     
    Di bidang pendidikan, ITB Ahmad Dahlan Jakarta menjalin kemitraan dengan DMMX melalui program “Kampus Berdampak”. Mahasiswa Muhammadiyah berkesempatan mengikuti magang industri, riset terapan, dan pemanfaatan teknologi digital seperti AI dan smart signage untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih interaktif.
     
    “Kami sangat antusias dengan sinergi ini karena memberikan mahasiswa kesempatan belajar langsung dari industri. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk mencetak lulusan yang relevan dan siap berkontribusi di era digital,” pungkas Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Dr. H. Yayat Sujatna.

    Kerjasama pengembangan bisnis, digitalisasi amal usaha, dan pemberdayaan SDM berbasis AI akan menjadi pilar penting dari perjalanan bersama antara Muhammadiyah dan DMMX untuk membangun ekosistem digital yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan untuk Indonesia maju.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Muhammadiyah Gandeng DMMX, Percepat Digitalisasi Amal Usaha

    Muhammadiyah Gandeng DMMX, Percepat Digitalisasi Amal Usaha

    Jakarta, CNBC Indonesia – Langkah strategis dilakukan Muhammadiyah dalam mendorong digitalisasi di lingkungan amal usahanya. Melalui Majelis Ekonomi dan Bisnis, Muhammadiyah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), yang menjadi awal pembentukan perusahaan patungan atau joint venture antara kedua pihak.

    Kerja sama ini diarahkan untuk mempercepat transformasi digital dalam berbagai sektor yang digeluti Muhammadiyah, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga sektor bisnis.

    “Kerja sama ini menjadi tonggak penting bagi kita semua dalam membangun sinergi antara Muhammadiyah dan DMMX untuk berperan nyata dalam digitalisasi dunia pendidikan, bisnis, dan teknologi,” ujar Didik Meiko, Direktur DMMX, dalam paparannya, Selasa (25/6/2025).

    Didik menyebut, kolaborasi ini akan menjadi langkah strategis dalam memastikan kesinambungan inovasi, kemandirian teknologi, serta implementasi solusi digital di seluruh amal usaha Muhammadiyah.

    Dalam kerja sama ini, DMMX akan bersinergi dengan PT Surya Ahda Digital (perusahaan milik Muhammadiyah) dan ITB Ahmad Dahlan Jakarta. Mereka akan mengembangkan ekosistem bisnis digital yang terintegrasi.

    Didik menegaskan, besarnya potensi Muhammadiyah menjadi alasan utama dibentuknya joint venture ini.

    “Karena Muhammadiyah ini salah satu organisasi yang terbesar dan tertua di Indonesia. Potensinya luar biasa. Ada sekitar 30 institusi yang ada di Muhammadiyah. Itu akan dijalankan melalui joint venture tadi bersama-sama,” ujar Didik.

    Ia juga menambahkan bahwa selain aspek bisnis, kolaborasi ini juga diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan umat.

    Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis PP Muhammadiyah, Mukhaer Pakkana, menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, Muhammadiyah selama ini memiliki sumber daya yang sangat besar, namun masih berjalan secara sporadis dan terfragmentasi.

    “Kalau tidak digitalisasi, saya kira agak sulit. Mungkin kita perlu berjamaah dalam muamalah, tidak semata berjamaah dalam sholat. Tapi dalam konteks bisnis, kita perlu kolaborasi,” ungkap Mukhaer.

    Ia menilai DMMX hadir dengan solusi tepat. “Kenapa kami welcome ketika Pak Didik dan tim dari DMMX menawarkan kerja sama? Karena saya pikir kata kuncinya adalah digitalisasi yang bisa menjamaahkan kami,” tegasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pengusaha Ingatkan Lonjakan Harga Minyak Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

    Pengusaha Ingatkan Lonjakan Harga Minyak Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

    Jakarta

    Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyatakan sektor logistik nasional harus bersiap menghadapi dampak berantai dari eskalasi ketegangan di Timur Tengah, terutama terhadap jalur pelayaran internasional yang krusial seperti Selat Hormuz.

    “Perang ini tidak hanya berdampak pada kawasan Timur Tengah, tapi bisa memicu disrupsi besar pada rantai pasok global, termasuk Indonesia, terutama yang terkait dengan minyak, bahan baku industri, serta rute pelayaran internasional,” kata Ketua Umum ALFI Akbar Djohan dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).

    Sebagaimana diketahui, konflik antara Israel dan Iran meluas hingga melibatkan Amerika Serikat (AS). Ketegangan militer di kawasan penghasil dan penyalur minyak dunia itu disebut dapat memperparah tekanan terhadap biaya logistik internasional, termasuk pengangkutan barang ke dan dari Indonesia.

    Akbar menyebut sebagian besar kapal niaga global melewati kawasan tersebut dan jika terganggu akan berdampak pada waktu tempuh, rute alternatif yang lebih jauh, serta harga bahan bakar.

    “Lonjakan harga minyak sudah pasti akan memicu kenaikan biaya logistik. Selain itu, risiko keterlambatan pengiriman juga makin tinggi. Ini perlu disikapi serius oleh seluruh pelaku usaha dan pemerintah,” ucap dia.

    Menurut Akbar, logistik merupakan urat nadi perdagangan nasional dan internasional sehingga gangguan terhadap jalur logistik global harus diantisipasi dengan cepat. Ia menilai perlu ada upaya mitigasi risiko dari pemerintah agar sektor logistik nasional tetap berjalan efisien dan tidak terjebak dalam krisis berlarut.

    “Kita tidak bisa menunggu situasi semakin memburuk. Pemerintah perlu merumuskan skenario darurat logistik, termasuk memperkuat jalur distribusi domestik dan mendorong diversifikasi rute ekspor-impor,” sambung Akbar.

    ALFI juga mendorong pemerintah agar mempercepat transformasi digital dalam sistem logistik nasional. Menurutnya digitalisasi tidak hanya akan meningkatkan efisiensi, melainkan juga mempermudah koordinasi dan pemantauan distribusi barang di tengah situasi global yang dinamis.

    “Dengan digitalisasi dan sistem informasi logistik yang terintegrasi, kita bisa lebih tanggap dalam merespons disrupsi yang terjadi, baik karena faktor geopolitik, iklim, maupun ekonomi,” tegas Akbar.

    Selain itu, Akbar berharap pemerintah dapat memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga, khususnya antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kadin serta ALFI untuk menyiapkan langkah-langkah antisipatif yang komprehensif.

    “Pemerintah harus duduk bersama pelaku industri logistik dan menyusun roadmap respons krisis. Kita tidak boleh reaktif, tapi harus siap dengan berbagai skenario,” tambah Akbar.

    Di sisi lain, Akbar juga menekankan pentingnya memperluas pasar ekspor ke negara-negara yang tidak terdampak langsung oleh konflik, serta meningkatkan ketahanan logistik domestik agar tidak terlalu tergantung pada satu kawasan atau satu jalur pelayaran.

    “Kita harus menjadikan krisis ini sebagai momentum memperkuat struktur logistik nasional, baik dari sisi infrastruktur, sumber daya manusia, maupun kebijakan. Diversifikasi pasar dan rute sangat penting agar kita tidak rentan,” lanjut Akbar.

    Akbar pun mengingatkan sektor logistik bukan sekadar alat angkut barang, melainkan elemen strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Oleh karena itu, dukungan kebijakan dan insentif dari pemerintah sangat dibutuhkan, terutama bagi pelaku logistik kecil dan menengah yang rentan terkena dampak.

    “Dukungan insentif fiskal dan regulasi yang fleksibel bisa menjadi bantalan agar sektor ini tetap tumbuh, bahkan dalam kondisi penuh ketidakpastian,” kata Akbar.

    (aid/ara)

  • Xooply by Metranet Gandeng Koperasi Astra Hadirkan Solusi Pengadaan Digital Terintegrasi – Page 3

    Xooply by Metranet Gandeng Koperasi Astra Hadirkan Solusi Pengadaan Digital Terintegrasi – Page 3

    Kolaborasi antara Xooply dan Koperasi Astra juga memberikan nilai tambah guna memperkuat program member benefit. Hal itu bertujuan guna meningkatkan produktivitas anggota serta daya saing perusahaan dalam mengelola dan mempertahankan talenta secara berkelanjutan.

    Antusiasme tinggi dari para pengguna mencerminkan dorongan positif terhadap transformasi digital di lingkungan Astra Group dan afiliasinya. Melalui inisiatif digital ini, anggota dapat mengakses dan mengajukan berbagai kebutuhan dengan lebih mudah dan transparan.

    Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi di lingkungan KAI dan menjadi inspirasi bagi koperasi-koperasi lain di Indonesia.

    Xooply.id dirancang sebagai solusi B2B yang mampu mendukung tata kelola koperasi dengan sistem adaptif terhadap kebutuhan internal perusahaan.

    Dengan pengalaman dalam mengelola ekosistem digital procurement dan integrasi sistem keuangan koperasi, Xooply mampu menjadi penghubung antara koperasi dan kebutuhan digital anggota secara efisien.

     

    (*)

  • Video: Strategi Bikin Bisnis Cloud – Keamanan Siber Kian Lincah & Cuan

    Video: Strategi Bikin Bisnis Cloud – Keamanan Siber Kian Lincah & Cuan

    Jakarta, CNBC Indonesia- PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC)sebagai perusahaan penyediaan jasa teknologi informasi yang menyediakan inovasi layanan IT terkait infrastruktur hingga perangkat lunak bisnis jasa IT memanfaatkan tren transformasi digitalisasi di berbagai sektor industri.

    Saat Ini ATIC fokus mengembangkan solusi IT yang menjadi kekuatannya mulai dari solusi cloud, keamanan siber hingga distribusi produk IT.

    Direktur PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC), Adriansyah Adnan mengatakan ATIC telah melakukan transformasi bisnis sebagai kunci pertumbuhan. ATIC juga memaksimalkan revenue anak usaha yang fokus pada solusi distribusi IT dan Solusi layanan bisnis proses dan teknologi.

    Seperti apa strategi adaptif industri IT di era transformasi digital? Selengkapnya simak dialog Serliana Salsabila dengan Direktur PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC), Adriansyah Adnan dalam Profit, CNBC Indonesia (Selasa, 24/06/2025)

  • Bank DKI Rebranding Jadi Bank Jakarta, Dirut: Bukan Kosmetik 

    Bank DKI Rebranding Jadi Bank Jakarta, Dirut: Bukan Kosmetik 

    JAKARTA – Direktur Utama PT Bank DKI Agus H. Widodo menegaskan perubahan nama brand atau rebranding Bank DKI menjadi Bank Jakarta bukan semata-mata mengubah kemasan bank pembangunan daerah milik Pemprov DKI.

    “Kami ingin masyarakat Jakarta merasakan bahwa perubahan ini bukanlah kosmetik, tetapi mencerminkan komitmen mendalam untuk menjadi bank yang kuat secara finansial, sehat dalam tata kelola, dan hadir secara nyata dalam kehidupan masyarakat,” ujar Agus.

    Agus menguraikan rebranding ini bukan hanya perubahan visual, tetapi mencerminkan transformasi menyeluruh yang sedang berlangsung di tubuh Bank DKI, yang meliputi penguatan tata kelola, risk management, dan budaya kerja profesional.

    Kemudian, akselerasi transformasi digital dan integrasi layanan berbasis ekosistem. Lalu, modernisasi infrastruktur IT dan peningkatan keamanan siber. Selanjutnya, peenguatan fungsi intermediasi, produktivitas kredit, serta akuisisi dana murah secara berkelanjutan.

    Selain call name, Bank Jakarta juga memiliki logo baru yang tetap menampilkan esensi Monumen Nasional (Monas), namun dengan pendekatan visual yang lebih modern, yakni tiga garis diagonal tanpa lingkaran pembatas.

    Sedangkan untuk pemilihan warna, Bank Jakarta melakukan perubahan dari warna merah menjadi warna merah jingga didasari pertimbangan lebih dekat dengan identitas Jakarta dan kultur Betawi.

    “Warna merah jingga diharapkan mencerminkan energi kreatif dan optimisme Jakarta, dengan warna hitam diharapkan memberikan fondasi kepercayaan institusional,” urai dia.

    Diketahui, Bank DKI resmi rebranding menjadi Bank Jakarta. Perubahan merek dagang baru ini diresmikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bertepatan dengan HUT ke-498 Kota Jakarta.

    Rebranding Bank Jakarta menjadi salah satu tahapan menuju penawaran saham perdana atau initial public offering pada tahun 2026. Rebranding ini juga menjadi bagian dari langkah strategis dalam menyiapkan implementasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

    Pramono menilai, Bank Jakarta bisa mulai melakukan penawaran saham perdana ke publik jika bank dikelola secara profesional. Ia menekankan pentingnya pengawasan publik terhadap bank milik daerah tersebut agar transparansi terjaga dan target IPO terpenuhi.

    “Bank Jakarta harus bisa secepatnya. Saya yakin Bank Jakarta bisa. Kata kuncinya tetap profesionalisme dan orang-orang yang mengelola,” tutur Pramono.

    Selain itu, Pramono berharap Bank Jakarta selain menjadi kebanggaan Jakarta, tapi juga mampu bersaing secara global.

    “Saya ingin Bank Jakarta menjadi bank yang profesional dan membanggakan warga Jakarta, serta bisa naik kelas,” ungkapnya.

     

  • Cara Toyota Tingkatkan Kualitas SDM Logistik Handal

    Cara Toyota Tingkatkan Kualitas SDM Logistik Handal

    Jakarta

    Toyota Indonesia menyadari pentingnya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif dalam menghadapi dinamika industri, termasuk revolusi Industri 4.0 dan tantangan dekarbonisasi menuju Net Zero Emission. Toyota juga menyadari bahwa penguasaan teknologi dan keterampilan tinggi menjadi kunci untuk memperkuat daya saing di era transformasi digital saat ini.

    Untuk itu Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) kembali menunjukkan Komitmen mereka dengan kembali menggelar Logistics Skill Contest, sebagai bagian dari kontribusi terhadap rantai pasok logistik berkelanjutan, yang menekankan aspek keselamatan, efisiensi operasional, dan dukungan terhadap target netralitas karbon melalui konsep Green Logistics.

    Tahun ini, TMMIN Logistic Skill Contest telah memasuki penyelenggaraan yang ke tahun 14, dan mengusung konsep “Level Up Vendor to Achieve Asia Pacific Standard & Share Toyota Contribution to The Nation”. Acara ini merupakan komitmen TMMIN untuk memperkuat dan meningkatkan kompetensi para mitra logistik dalam mencapai ketangguhan rantai pasok yang mampu berkontribusi dalam skala nasional.

    “Logistik memegang peranan penting terhadap kelancaran supply chain (rantai pasok), dan di tengah tingkat persaingan produsen otomotif nasional saat ini yang semakin ketat, logistik berperan besar untuk meningkatkan competitiveness (daya saing) dalam segala aspek, yaitu Safety, Quality, Delivery, dan Cost,” ujar Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto, dalam acara Awarding Logistic Skill Contest di TMMIN Karawang Plant 3 dalam siaran pers yang diterima detikOto.

    TMMIN Logistic Skill Contest 2025 diikuti oleh 31 mitra logistik TMMIN yang berperan penting dalam menjalankan operasional harian, termasuk didalamnya pengelolaan dan pengiriman barang. Saat ini, total operasional perjalanan di TMMIN mencapai 1.195 trip per hari, yang terdiri dari 1.066 trip oleh 9 Logistic Partner- Milkrun (LP), 83 trip oleh 14 Trucking Company-Container (TC), dan 28 trip oleh 5 Car Carrier (CC).

    Jararan direksi dan manajemen PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) beserta pejabat pemerintah instansi terkait dan mitra logistik Toyota Indonesia pada acara awarding TMMIN External Logistic Skill Contest ke-14 Tahun 2025, di TMMIN Plant 3 Karawang, Jawa Barat, Sabtu (21/06). Mengusung tema “Achieve Asia Pacific Standard & Share Toyota Contribution to The Nation”, TMMIN External Logistic Skil Contest ke-14 merupakan upaya Toyota Indonesia untuk terus mengurangi angka kecelakaan dalam proses distribusi, meningkatkan pengembangan SDM melalui sekolah pengemudi dan pusat asesmen, serta upaya untuk mengurangi dekarbonisasi dengan green logistic. Foto: dok. TMMIN

    Pada event kali ini, ada beberapa kategori yang diperlombakan dalam Individual Skill Appreciation mencakup Forklift Contest, Driving Contest, Container Yard Operation Contest, Master Trainer Contest, Manager Kaizen Contest dan Best Operation Management. Tidak hanya itu tahun ini “Master Tenko” menjadi kategori baru, dimana penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian total baik secara individu maupun manajerial terkait implementasi sistem manajemen kesiapan kerja baik fisik dan mental.

    “TMMIN Logistic Skill Contest menjadi sarana untuk memperkuat kemampuan seluruh pelaku logistik dalam menghadapi tantangan sektor otomotif dan logistic. Faktor keselamatan berkendara dan pengoperasian equipment logistic yang aman adalah kunci yang berpengaruh langsung pada kelancaran produksi dan kepuasan pelanggan,” ujar Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam.

    Sebagai catatan, saat ini operasional logistik TMMIN telah mengimplementasikan sistem aplikasi digital yang diinisiasi oleh TMMIN untuk memantau dan mencegah kecelakaan. Sistem ini bekerja untuk memantau kondisi kesehatan baik fisik maupun psikis pengemudi secara real-time guna menentukan kelayakan pengemudi untuk menjalankan tugas.

    “TMMIN juga akan terus melakukan ekspansi sistem dengan menambahkan fitur-fitur berbasis Artificial Intelegence (AI) yang mampu mendeteksi tanda-tanda kelelahan atau kurangnya fokus saat mengemudi. Selain itu, sistem pemantauan perilaku berkendara berbasis Global Positioning System (GPS) juga akan diterapkan untuk mendukung praktik eco-driving, sekaligus melacak jejak karbon yang dihasilkan dari setiap perjalanan,” Bob menambahkan.

    (lth/dry)