Topik: transformasi digital

  • IHSG Melemah ke Level 6.865, Sektor Transportasi Paling Tertekan

    IHSG Melemah ke Level 6.865, Sektor Transportasi Paling Tertekan

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (4/7/2025), turun 12,859 poin atau 0,19% ke level 6.865. Padahal, sejak pembukaan, IHSG sempat menguat di level 6.893 dan bergerak dalam rentang 6.843 hingga 6.916 sepanjang sesi perdagangan.

    Volume transaksi tercatat mencapai 17,3 miliar lembar saham, dengan nilai mencapai Rp 8,2 triliun dan frekuensi perdagangan sebanyak 858.815 kali. Secara rinci, terdapat 323 saham yang ditutup melemah, mengalahkan 260 saham yang menguat. Sementara 207 saham lainnya stagnan.

    Tekanan jual menghantam sejumlah sektor, terutama sektor transportasi yang memimpin pelemahan dengan koreksi 0,63%. Sektor infrastruktur menyusul dengan penurunan 1,34%, diikuti sektor barang konsumsi nonsiklikal dan siklikal yang juga terkoreksi cukup dalam. Sentimen negatif juga menekan sektor kesehatan dan bahan baku, yang masing-masing mencatat pelemahan tipis.

    Sebaliknya, sektor teknologi menjadi penopang utama indeks dengan penguatan 0,78%, didorong oleh sentimen positif terhadap transformasi digital dan ekspansi perusahaan teknologi. Sektor industri dan keuangan turut mencatat penguatan, meski tidak sebesar sektor teknologi.

    Di tengah fluktuasi pasar, saham PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) menjadi bintang pada perdagangan hari ini setelah melonjak hingga 34,18%. Disusul oleh PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang juga menguat signifikan.

    Pada sisi lain, tekanan paling dalam dialami oleh saham PT Sinarmas Asset Management (XSBC), PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS), dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF), yang masing-masing terkoreksi lebih dari 14%.
     

  • 49% Korporasi Berharap Data Center di Indonesia Dapat Mendukung Solusi AI

    49% Korporasi Berharap Data Center di Indonesia Dapat Mendukung Solusi AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan Indonesia belum banyak berharap pemain data center menyiapkan infrastruktur pusat data yang siap mendukung teknolog kecerdasan buatan (AI).

    Ciena, perusahaan teknologi global, dalam risetnya melaporkan bahwa 49% dari Indonesia berharap pusat data yang tersedia didedikasikan untuk AI, angka ini  lebih rendah dari rata-rata global. 

    Ciena mengungkap angka tersebut mengindikasikan sebagian besar perusahaan di Indonesia masih berada pada tahap awal perjalanan transformasi digital, karena sebagian besar dari pusat data masih dimanfaatkan untuk beban kerja cloud.

    Meskipun begitu, 73% responden Indonesia percaya, bahwa aplikasi AI akan mendorong setidaknya enam kali lipat peningkatan bandwidth pada jaringan DCI selama 5 tahun ke depan.

    Kemudian, 83% responden berencana akan menggunakan Managed Optical Fiber Networks (MOFN), sebuah layanan untuk merancang, membangun, dan mengelola jaringan sesuai dengan kebutuhan teknis hyperscale. 

    “Ini menunjukkan adanya ruang yang cukup besar untuk pengembangan serat optik,” kata Senior Advisor International Market Development Ciena, Madhu Pandya dikutip Jumat (4/7/2025).

    Madhu juga mengatakan terdapat peralihan model statis menuju arsitektur yang lebih fleksibel, yang menandakan bahwa penempatan sumber daya komputasi yang lebih dekat dengan pengguna telah menjadi strategi utama untuk meminimalkan latensi. 

    Perusahaan Indonesia selalu ingin memastikan jaringan yang lebih cepat, mengingat lalu lintas data AI sangat bergantung pada jaringan dinamis dengan latensi rendah.

    Lalu lintas data AI itu nantinya dapat dimanfaatkan ke dalam berbagai cara meningkatkan kinerja jaringan dan menciptakan efisiensi, di antaranya adalah:

    Untuk mengikuti pesatnya adopsi AI di Indonesia, Madhu juga menegaskan bahwa operator pusat data perlu membangun infrastruktur yang bersifat skalabilitas dan efisien. 

    Konektivitas yang kuat juga dibutuhkan untuk proses komputasi AI, sebab hampir separuh dari responden memprediksi adanya peningkatan kapasitas data sebesar 6 hingga 10 kali lipat dalam lima tahun ke depan.

    Dengan terus meningkatnya lalu lintas data, keberlanjutan pun menjadi faktor penting dalam mendukung penerapan pusat data berbasis AI di Indonesia. 

    Teknologi pluggable optics yang mengurangi konsumsi energi dan menghemat ruang akan menyeimbangkan performa dan efisiensi energi,ini akan menjadi kunci bagi Indonesia untuk tetap kompetitif di era AI.

    “Dengan menggabungkan skalabilitas yang cerdas, jaringan yang gesit, dan solusi berkelanjutan, operator pusat data di Indonesia dapat membangun infrastruktur yang siap untuk masa depan dan mampu mengikuti laju pertumbuhan AI yang sangat cepat,” ucap Madhu.

     (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • PLN Sebut Tarif Listrik Data Center Indonesia Lebih Kompetitif Dibandingkan Malaysia

    PLN Sebut Tarif Listrik Data Center Indonesia Lebih Kompetitif Dibandingkan Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) menegaskan biaya tarif yang dikenakan negara ke perusahaan data center lebih kompetitif dibandingkan Singapura dan Malaysia.

    Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto mengatakan perusahaan terus berupaya mendukung pertumbuhan data center di Indonesia. 

    Greg menuturkan tarif rata-rata yang diberlakukan di Indonesia untuk pelanggan data center, dengan perhitungan penggunaan REC, saat ini jauh lebih kompetitif dibandingkan dengan tarif listrik di golongan yang sama (tarif eksisting+REC) dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.

    Tarif listrik Renewable Energy Certificate (REC) adalah harga yang ditetapkan oleh PLN untuk setiap unit REC, yang setara dengan 1 MWh listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan.

    Harga REC ini bervariasi tergantung pada penyedia dan bisa berbeda-beda di setiap negara, namun PLN menawarkan REC dengan harga yang relatif terjangkau.  

    “Penetapan tarif ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan pelanggan bisnis strategis, salah satunya sektor data center yang memegang peranan penting dalam transformasi digital dan penguatan infrastruktur teknologi nasional,” kata Greg kepada Bisnis, Jumat (4/7/2025).

    Greg menambahkan pihaknya akan menyiapkan infrastruktur ketenagalistrikan yang tidak hanya andal, stabil, namun juga murah dan ramah lingkungan. 

    Dia menambahkan untuk mendukung pertumbuhan tersebut, infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) akan terus diperkuat. 

    “Hal ini tertuang dalam RUPTL 2025–2034, di mana khusus di wilayah Jamali, telah direncanakan pembangunan pembangkit sebesar 33,6 GW dengan 58% berbasis energi baru terbarukan, transmisi sepanjang 13.889 kms, serta gardu induk dengan total kapasitas sebesar 59.730 MVA,” kata Greg saat dihubungi Bisnis pada Jumat (4/7/2025). 

    Greg memastikan pihaknya siap mendukung pengembangan bisnis data center di Indonesia. 

    Menurutnya upaya ini dalam rangka menjalankan arahan Pemerintah dalam mengakselerasi transformasi digital demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

    Sesuai Peta Jalan (Road Map), lanjut Greg, kawasan-kawasan yang akan dikembangkan sebagai hub Data Center mayoritas berada di sistem kelistrikan Jamali seperti Jakarta dan Jawa Barat yang saat ini telah ditopang dengan suplai listrik andal, stabil, dan cukup.

    Selain listrik yang andal dan cukup, Greg mengataka PLN juga siap menghadirkan listrik bersih bagi pelanggan data center melalui layanan green energy as a service berupa Renewable Energy Certificate (REC) dengan harga yang sangat kompetitif. 

    “REC adalah inovasi produk hijau PLN yang menjamin penggunaan EBT [energi baru terbarukan] secara transparan dan diakui internasional,” imbuhnya. 

    Greg menjelaskan setiap sertifikat REC membuktikan listrik yang digunakan pelanggan berasal dari 8 pembangkit hijau PLN yang telah terdaftar pada sistem pelacakan APX Tradable Instrument for Global Renewables (TIGRs) dari Amerika Serikat. 

    Dia menambahkan  layanan tersebut dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan data center akan energi bersih yang semakin meningkat.

    “Bukan hanya itu, PLN juga terus berupaya menghadirkan tarif listrik yang terjangkau untuk pelanggan, sesuai arahan dan regulasi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah,” katanya. 

  • Borneo Digital Summit 2025 Jadi Upaya Telkom Pacu Digitalisasi Pemerintah Daerah – Page 3

    Borneo Digital Summit 2025 Jadi Upaya Telkom Pacu Digitalisasi Pemerintah Daerah – Page 3

    Liputan6.com, alikpapan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menyelenggarakan Borneo Digital Summit 2025 bertempat di Balikpapan, pada Kamis (3/7/2025). Event summit ini menjadi wujud komitmen perseroan dalam mendukung terwujudnya transformasi digital di berbagai sektor, termasuk pemerintahan

    Borneo Digital Summit 2025 menjadi forum strategis yang membuka rangkaian inisiatif digitalisasi di wilayah Kalimantan, dengan mengusung tema “Lead the Change, Win the Future: Digital Victory in B2B”.

    Acara dihadiri oleh Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Dr. Akmal Malik, M.Si., Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Transformasi Digital Pemerintah KemenPANRB Cahyono Tri Birowo, ST.,MTI., Direktur Akselerasi Teknologi Pemerintah Digital Daerah Komdigi Aris Kurniawan, S.Sos., M.Comn., Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II Kemendagri Ir. Suprayitno, MA. Turut hadir Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, Direktur Network Telkom Nanang Hendarno, Direktur Human Capital Management Telkom Henry Christiadi, dan EVP Telkom Regional IV Kalimantan Rachmad Dwi Hartanto.

    Fokus utama acara ini adalah percepatan implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di lingkungan pemerintah daerah sebagai fondasi penting dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang efisien, transparan, dan partisipatif. Telkom hadir sebagai katalisator digitalisasi, menyediakan infrastruktur digital, solusi terintegrasi, dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap daerah.

    Pada sambutannya, Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menyampaikan bahwa Borneo Digital Summit merupakan wujud komitmen dan kolaborasi TelkomGroup untuk memperkuat kerja sama dengan pemerintah di Kalimantan.

    “Telkom bukan saja penggerak untuk transformasi digital, tetapi juga institusi strategis pemerintah yang memiliki kewajiban dan tugas untuk menjadi katalis perkembangan digital di indonesia. Tugas tersebut tentunya harus dilaksanakan dengan baik dan tidak bisa kita lakukan sendirian, kuncinya adalah kolaborasi,” ungkap Dian.

    Lebih lanjut, Dian menjelaskan bahwa Telkom memiliki tiga tugas utama, yaitu membangun infrastruktur digital, platform digital, dan layanan digital. Ia menekankan, tanpa infrastruktur digital, digitalisasi tidak mungkin terlaksana. Oleh karena itu, pembangunan platform dan layanan digital menjadi penunjang penting untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat.

    Di akhir sambutannya, Dian mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas kolaborasi yang terjalin selama ini.

    “Semoga ini bisa menjadi forum kolaborasi antara Telkom dengan para pemangku kepentingan, sehingga ke depannya kita bisa bersama-sama menjalankan digitalisasi yang menjadi salah satu visi pemerintahan saat ini. Digitalisasi ini bukan merupakan pilihan, tetapi menjadi suatu keharusan,” tutur Dian.

    Telkom menghadirkan sejumlah narasumber dari kementerian terkait sebagai pembicara utama dalam acara ini.

    Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Dr. Akmal Malik, M.Si. yang membahas mengenai ‘Penguatan Otonomi Daerah melalui Digitalisasi Pelayanan Publik dan SPBE’
    Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Transformasi Digital Pemerintah KemenPANRB Cahyono Tri Birowo, ST.,MTI. dengan mengangkat topik ‘Transformasi Digital Pemerintahan dan Integrasi SPBE sebagai Fondasi Pembangunan Pemerintahan Digital yang Efisien dan Transparan’
    Direktur Akselerasi Teknologi Pemerintah Digital Daerah Komdigi Aris Kurniawan, S.Sos., M.Comn. yang memberikan paparan terkait ‘Teknologi Digital Pemerintah’, serta
    Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II Kemendagri Ir. Suprayitno, MA. yang membawakan topik ‘Optimalisasi Pembangunan Daerah Berbasis Data Digital dan Inovasi Teknologi’.

  • Bank BJB Syariah catatkan sukuk perdana di BEI, perkuat modal dan danai ekonomi syariah

    Bank BJB Syariah catatkan sukuk perdana di BEI, perkuat modal dan danai ekonomi syariah

    Foto: Istimewa

    Bank BJB Syariah catatkan sukuk perdana di BEI, perkuat modal dan danai ekonomi syariah
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 03 Juli 2025 – 13:28 WIB

    Elshinta.com – Langkah strategis dilakukan oleh bank bjb syariah dengan resmi mencatatkan Sukuk Wakalah bi al-Istitsmar Subordinasi I Tahun 2025 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Seremoni pencatatan sukuk ini diselenggarakan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, dan menjadi momen penting dalam roadmap transformasi dan penguatan permodalan bank bjb syariah dalam lima tahun ke depan.

    Acara seremoni ini dihadiri oleh jajaran Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi bank bjb syariah, serta Lembaga dan Profesi Penunjang. Dalam sambutannya, Direktur Utama bank bjb syariah, Arief Setyahadi, menyampaikan bahwa pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.

    “Pencatatan Sukuk Wakalah bi al-Istitsmar Subordinasi I ini merupakan salah satu langkah strategis kami dalam mendukung penguatan struktur permodalan sekaligus memperluas akses pendanaan jangka panjang yang sesuai prinsip syariah. Kami percaya pasar modal syariah memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan industri keuangan yang berkelanjutan, dan hari ini menjadi momen penting bagi kami untuk lebih dikenal oleh investor pasar modal,” ujar Arief, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    “Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung proses penerbitan hingga pencatatan sukuk ini, yaitu OJK, Bursa Efek Indonesia, dan seluruh lembaga dan profesi penunjang yang profesional. Ke depan, bank bjb syariah akan terus memperkuat fundamental perusahaan, memperluas layanan pembiayaan syariah kepada masyarakat, serta menjaga kinerja yang sehat dan berdaya saing tinggi di tengah dinamika industri perbankan syariah nasional,” tambahnya. Sukuk yang diterbitkan bank bjb syariah ini terbagi dalam dua seri, yaitu:

    * Seri A: sebesar Rp240 miliar, tenor 5 tahun, dengan imbal hasil sebesar 8,70% per tahun.

    * Seri B: sebesar Rp60 miliar, tenor 7 tahun, dengan imbal hasil sebesar 9,00% per tahun.

    Adapun rating corporate mendapat peringkat instrumen idAA- sedangkan rating instrumen sukuk subordinasi dengan peringkat idA(sy) dari PEFINDO yang memiliki fitur write-down tanpa kompensasi. Instrumen ini menggunakan akad Wakalah bi al-Istitsmar, yang telah dinyatakan sesuai prinsip syariah oleh Tim Ahli Syariah.

    Antusiasme investor terhadap sukuk ini sangat tinggi. Hal tersesebut menunjukkan besarnya kepercayaan pasar terhadap prospek bisnis bank bjb syariah.

    Seluruh dana hasil penerbitan akan digunakan sebagai modal pelengkap (Tier 2) untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi pembiayaan syariah. Fokus penggunaan dana adalah pada sektor pembiayaan berbasis akad Murabahah, baik untuk segmen produktif maupun konsumtif, guna mendorong pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan.

    Dalam perjalanannya, bank bjb syariah telah mencatatkan berbagai milestone penting. Sejak resmi berdiri pada 15 Januari 2010 dan mulai beroperasi pada 6 Mei 2010, bank ini terus berkembang melalui transformasi digital. Saat ini bank bjb syariah telah memiliki mobile maslahah untuk memberikan kemu dahan bagi nasabah dalam transaksi pendanaan dan pembiayaan.

    Pencatatan Sukuk Wakalah bi al-Istitsmar Subordinasi I bank bjb syariah di Bursa Efek Indonesia menjadi tonggak sejarah penting, memperkuat posisi keuangan bank sekaligus menandai keterlibatan lebih aktif dalam ekosistem pasar modal syariah nasional.

    Tentang bank bjb syariah

    PT Bank Jabar Banten Syariah (bank bjb syariah) adalah entitas perbankan syariah yang merupakan anak usaha dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb), yang fokus pada penyediaan layanan keuangan berbasis prinsip syariah. Didirikan secara resmi pada 15 Januari 2010 dan mulai beroperasi pada 6 Mei 2010, kehadiran bank bjb syariah merupakan respon terhadap meningkatnya kebutuhan masyarakat Jawa Barat dan Banten terhadap layanan perbankan yang sesuai dengan nilai-nilai syariah.

    Sumber : Sumber Lain

  • Dorong Digitalisasi, Telkom Gelar Borneo Digital Summit 2025

    Dorong Digitalisasi, Telkom Gelar Borneo Digital Summit 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya mendukung transformasi digital di berbagai sektor. Salah satunya ditunjukkan melalui penyelenggaraan Borneo Digital Summit 2025 di Balikpapan, pada Kamis (3/7/2025).

    Kegiatan ini menjadi forum strategis yang membuka rangkaian inisiatif digitalisasi di wilayah Kalimantan, dengan mengusung tema “Lead the Change, Win the Future: Digital Victory in B2B”.Adapun fokus utama acara ini adalah percepatan implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di lingkungan pemerintah daerah sebagai fondasi penting dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang efisien, transparan, dan partisipatif.

    Untuk itu, Telkom hadir sebagai katalisator digitalisasi, menyediakan infrastruktur digital, solusi terintegrasi, dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap daerah.

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini mengatakan, ⁠Borneo Digital Summit merupakan wujud komitmen dan kolaborasi TelkomGroup untuk memperkuat kerja sama dengan pemerintah di Kalimantan.

    “Telkom bukan saja penggerak untuk transformasi digital, tetapi juga institusi strategis pemerintah yang memiliki kewajiban dan tugas untuk menjadi katalis perkembangan digital di indonesia. Tugas tersebut tentunya harus dilaksanakan dengan baik dan tidak bisa kita lakukan sendirian, kuncinya adalah kolaborasi,” ujar Dian dalam keterangan tertulis, Kamis (3/7/2025).

    Dia menjelaskan, Telkom memiliki tiga tugas utama, yaitu membangun infrastruktur digital, platform digital, dan layanan digital. Ia menekankan, tanpa infrastruktur digital, digitalisasi tidak mungkin terlaksana. Oleh sebab itu, pembangunan platform dan layanan digital menjadi penunjang penting untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat

    “Semoga ini bisa menjadi forum kolaborasi antara Telkom dengan para pemangku kepentingan, sehingga ke depannya kita bisa bersama-sama menjalankan digitalisasi yang menjadi salah satu visi pemerintahan saat ini. Digitalisasi ini bukan merupakan pilihan, tetapi menjadi suatu keharusan,” tegasnya.

    Dalam forum ini, Telkom menghadirkan sejumlah narasumber dari kementerian terkait sebagai pembicara utama. Di antaranya adalah Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik yang membahas mengenai ‘Penguatan Otonomi Daerah melalui Digitalisasi Pelayanan Publik dan SPBE’, kemudian Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Transformasi Digital Pemerintah KemenPANRB Cahyono Tri Birowo dengan mengangkat topik ‘Transformasi Digital Pemerintahan dan Integrasi SPBEsebagai Fondasi Pembangunan Pemerintahan Digital yang Efisien dan Transparan’.

    Tak kalah menarik, ada juga Direktur Akselerasi Teknologi Pemerintah Digital Daerah Komdigi Aris Kurniawan yang memberikan paparan terkait ‘Teknologi Digital Pemerintah’, serta Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II Kemendagri, Suprayitno yang membawakan topik ‘Optimalisasi Pembangunan Daerah BerbasisData Digital dan Inovasi Teknologi’.

    Sebagai penutup rangkaian acara, diselenggarakan sesi Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan mitra strategis dari kalangan pemerintah daerah, industri, dan praktisi teknologi. Sesi ini menjadi ruang diskusi guna merumuskan langkah-langkah implementatif dalam percepatan transformasi digital, serta menyatukan visi antara penyedia solusi dan pelaksana kebijakan di daerah.

    EVP Telkom Regional IV Kalimantan Rachmad Dwi Hartanto menuturkan, transformasi digital pemerintah daerah tidak dapat berjalan sendiri. Diperlukan sinergi lintas sektor dan pendampingan dari mitra yang memiliki kompetensi digital, sehingga program SPBE dapat berjalan optimal dan tepat sasaran.

    Menurutnya, optimalisasi anggaran pemerintah, penyusunan strategi digital yang matang, serta pemanfaatan teknologi yang relevan menjadi kunci dalam mendorong lompatan digital yang nyata didaerah. Melalui Borneo Digital Summit 2025, Telkom kembali memperkuat komitmennya sebagai penggerak digitalisasi nasional.

    Dengan kolaborasi yang erat antara pemangku kepentingan, Telkom optimis seluruh inisiatif digitalisasi di sektor pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan layanan publik, serta pertumbuhan ekonomi daerah.

    Sebagai informasi, acara dihadiri oleh Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Transformasi Digital Pemerintah KemenPANRB Cahyono Tri Birowo, Direktur Akselerasi Teknologi Pemerintah Digital Daerah Komdigi Aris Kurniawan, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II Kemendagri Suprayitno.

    Selain itu, turut hadir Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, Direktur Network Telkom Nanang Hendarno, Direktur Human Capital Management Telkom Henry Christiadi, dan EVP Telkom Regional IV Kalimantan Rachmad Dwi Hartanto.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Telkom Gelar Borneo Digital Summit 2025, Dorong Percepatan Digitalisasi Pemerintah Daerah

    Telkom Gelar Borneo Digital Summit 2025, Dorong Percepatan Digitalisasi Pemerintah Daerah

    Balikpapan, Beritasatu.com – Sebagai penggerak ekosistem digital yang berdaya saing global, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) senantiasa mendukung penuh terwujudnya transformasi digital di berbagai sektor, termasuk pemerintahan, melalui penyelenggaraan Borneo Digital Summit 2025, bertempat di Balikpapan, pada Kamis (3/7/2025). Kegiatan ini menjadi forum strategis yang membuka rangkaian inisiatif digitalisasi di wilayah Kalimantan, dengan mengusung tema “Lead the Change, Win the Future: Digital Victory in B2B”.

    Acara dihadiri oleh Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Dr. Akmal Malik, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Transformasi Digital Pemerintah KemenPANRB Cahyono Tri Birowo, Direktur Akselerasi Teknologi Pemerintah Digital Daerah Komdigi Aris Kurniawan, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II Kemendagri Ir. Suprayitno. Turut hadir Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, Direktur Network Telkom Nanang Hendarno, Direktur Human Capital Management Telkom Henry Christiadi, dan EVP Telkom Regional IV Kalimantan Rachmad Dwi Hartanto.

    Fokus utama acara ini adalah percepatan implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di lingkungan pemerintah daerah sebagai fondasi penting dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang efisien, transparan, dan partisipatif. Telkom hadir sebagai katalisator digitalisasi, menyediakan infrastruktur digital, solusi terintegrasi, dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap daerah.

    Pada sambutannya, Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menyampaikan bahwa Borneo Digital Summit merupakan wujud komitmen dan kolaborasi TelkomGroup untuk memperkuat kerja sama dengan pemerintah di Kalimantan. 

    “Telkom bukan saja penggerak untuk transformasi digital, tetapi juga institusi strategis pemerintah yang memiliki kewajiban dan tugas untuk menjadi katalis perkembangan digital di indonesia. Tugas tersebut tentunya harus dilaksanakan dengan baik dan tidak bisa kita lakukan sendirian, kuncinya adalah kolaborasi,” ungkap Dian.

    Lebih lanjut, Dian menjelaskan bahwa Telkom memiliki tiga tugas utama, yaitu membangun infrastruktur digital, platform digital, dan layanan digital. la menekankan, tanpa infrastruktur digital, digitalisasi tidak mungkin terlaksana. Oleh karena itu, pembangunan platform dan layanan digital menjadi penunjang penting untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat.

    Di akhir sambutannya, Dian mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas kolaborasi yang terjalin selama ini. 

    “Semoga ini bisa menjadi forum kolaborasi antara Telkom dengan para pemangku kepentingan, sehingga ke depannya kita bisa bersama-sama menjalankan digitalisasi yang menjadi salah satu visi pemerintahan saat ini. Digitalisasi ini bukan merupakan pilihan, tetapi menjadi suatu keharusan,” tutup Dian.

    Telkom menghadirkan sejumlah narasumber dari kementerian terkait sebagai pembicara utama dalam acara ini. Di antaranya, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Dr. Akmal Malik, yang membahas mengenai ‘Penguatan Otonomi Daerah melalui Digitalisasi Pelayanan Publik dan SPBE’, kemudian Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Transformasi Digital Pemerintah KemenPANRB Cahyono Tri Birowo dengan mengangkat topik ‘Transformasi Digital Pemerintahan dan Integrasi SPBE sebagai Fondasi Pembangunan Pemerintahan Digital yang Efisien dan Transparan’, Direktur Akselerasi Teknologi Pemerintah Digital Daerah Komdigi Aris Kurniawan yang memberikan paparan terkait ‘Teknologi Digital Pemerintah’, serta Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II Kemendagri Ir. Suprayitno, yang membawakan topik ‘Optimalisasi Pembangunan Daerah Berbasis Data Digital dan Inovasi Teknologi’.

    Sebagai penutup rangkaian acara, diselenggarakan sesi Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan mitra strategis dari kalangan pemerintah daerah, industri, dan praktisi teknologi. Sesi ini menjadi ruang diskusi guna merumuskan langkah-langkah implementatif dalam percepatan transformasi digital, serta menyatukan visi antara penyedia solusi dan pelaksana kebijakan di daerah.

    EVP Telkom Regional IV Kalimantan Rachmad Dwi Hartanto menyampaikan bahwa transformasi digital pemerintah daerah tidak dapat berjalan sendiri. Diperlukan sinergi lintas sektor dan pendampingan dari mitra yang memiliki kompetensi digital, sehingga program SPBE dapat berjalan optimal dan tepat sasaran. Menurutnya, optimalisasi anggaran pemerintah, penyusunan strategi digital yang matang, serta pemanfaatan teknologi yang relevan menjadi kunci dalam mendorong lompatan digital yang nyata di daerah.

    Melalui Borneo Digital Summit 2025, Telkom kembali memperkuat komitmennya sebagai penggerak digitalisasi nasional. Dengan kolaborasi yang erat antara pemangku kepentingan, Telkom optimis seluruh inisiatif digitalisasi di sektor pemerintahan dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan layanan publik, serta pertumbuhan ekonomi daerah.

  • 3 Jurus Prabowo buat Geber Ekonomi di 2026

    3 Jurus Prabowo buat Geber Ekonomi di 2026

    Jakarta

    Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menyusun Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2026 dengan tema besar yakni kedaulatan pangan dan energi, serta ekonomi yang produktif dan inklusif.

    Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengatakan tema RKP tersebut dirancang guna merespon berbagai tantangan pembangunan dan mengakomodir aspirasi publik. Dalam RKP tersebut ditargetkan pertumbuhan ekonomi berada di rentang 5,8 hingga 6,3% pada 2026.

    Untuk menjalankan tema RKP 2026 ke dalam langkah yang lebih konkret, Rachmat mengatakan terdapat penekanan prioritas pembangunan yang terdiri dari direktif presiden dan program-program yang konkret, terukur, dan berdampak yang tersebar dalam seluruh prioritas nasional. Ia mengatakan terdapat tiga program prioritas yang penting.

    “Pertama, meneguhkan kedaulatan pangan, energi, dan air sebagai pondasi kemandirian bangsa,” katanya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (3/7/2025).

    Dalam program prioritas kedaulatan pangan dan energi terdiri dari empat prioritas, di antaranya yakni pangan. Untuk pangan sendiri pemerintahan akan mengoptimalkan peran Bulog, dan pelaksanaan lumbung pangan atau food estate.

    Kemudian sektor energi, terdiri dari peningkatan bauran etanol dan biodiesel, serta energi baru terbarukan. Di sektor air, yakni pengembangan SPAM terintegrasi hulu ke hilir. Lalu ada program pengolahan sampah yang merupakan direktif presiden.

    “Kedua, mendorong produktivitas ekonomi melalui program hilirisasi, transformasi digital, dan penguatan daya saing,” katanya.

    Dalam mendorong produktivitas ekonomi melalui program hilirisasi, transformasi digital, dan penguatan daya saing ini terdiri dari pendidikan dan kesehatan, deregulasi dan kepastian hukum, pertahanan semesta.

    Kemudian percepatan pertumbuhan ekonomi dengan hilirisasi SDA oleh entitas milik Indonesia serta mengoptimalkan potensi Danantara. Percepatan pengentasan kemiskinan yang mencakup data tunggal kemiskinan, digitalisasi bantuan, pembangunan 3 juta rumah serta koperasi desa/kelurahan merah putih. Lalu fiskal adaptif, stabilitas makroekonomi.

    “Selanjutnya, ketiga, menjamin inklusivitas pembangunan dengan memastikan tidak ada satupun warga negara yang tertinggal di belakang,” katanya.

    (acd/acd)

  • Pembayaran Digital Rambah Sektor Pariwisata hingga Perhotelan – Page 3

    Pembayaran Digital Rambah Sektor Pariwisata hingga Perhotelan – Page 3

    Menurut Muhammad, General Manager Darmawisata Indonesia, keberlanjutan kolaborasi ini bukan hanya mengenai efisiensi teknis, namun juga bagian dari strategi peningkatan layanan pelanggan.

    “Sebagai online travel agent yang menangani ribuan transaksi agen setiap hari, kami memerlukan sistem pembayaran yang andal dan mudah digunakan. PrismaLink memberikan solusi yang tepat, termasuk fitur rekonsiliasi data yang dapat membantu dalam operasional harian kami,” ungkap Muhammad.

    Saat ini, PrismaLink telah terhubung dengan lebih dari belasan mitra di industri tour and travel, dan tengah memperluas cakupan ke sektor hospitality. PrismaLink mencermati bahwa masih banyak pelaku industri yang mengandalkan proses pembayaran manual, yang cenderung menyita waktu dan rawan kesalahan.

    “Kami terus berinovasi dalam menghadirkan layanan pembayaran digital yang efisien. Tahun ini, kami memperluas kerjasama ke berbagai sektor, termasuk perhotelan, jasa transportasi, ekspedisi, hingga destinasi wisata. Dengan memahami kebutuhan spesifik tiap sektor, kami hadir sebagai solution provider untuk mendorong transformasi digital yang menyeluruh,” tutup Laksono.

  • Moratelindo Target Kapasitas Data Center Naik jadi 3,5 MW Tahun Ini

    Moratelindo Target Kapasitas Data Center Naik jadi 3,5 MW Tahun Ini

    Bisnis.com, JAKARTA– PT Mora Telematika Indonesia, Tbk (Moratelindo) mencatatkan pertumbuhan signifikan pada layanan pusat data atau data center yang mereka kelola. 

    Saat ini, kapasitas data center Moratelindo telah mencapai sekitar 3 megawatt (MW), dengan tingkat utilisasi yang telah berada di atas 80%.

    Deputy Chief Transformation Digital Officer Moratelindo Hasanuddin Farid mengatakan, capaian tersebut mencerminkan tingginya kepercayaan pelanggan terhadap layanan perusahaan serta meningkatnya kebutuhan akan infrastruktur digital yang andal dan terhubung langsung dengan jaringan tulang punggung (backbone) nasional dan internasional milik Moratelindo.

    “Kami memproyeksikan bahwa kapasitas data center Moratelindo akan meningkat secara modular menjadi sekitar 3,5 MW pada akhir tahun 2025. Seiring dengan ekspansi tersebut, kami memperkirakan tingkat utilisasi akan tetap tinggi, yakni di atas 75%,” kata Farid saat dihubungi Bisnis pada Rabu (2/7/2025). 

    Dia menambahkan, ada beberapa faktor utama yang mendorong pertumbuhan tersebut. Pertama, peningkatan kebutuhan dari sektor enterprise, khususnya perusahaan-perusahaan yang tengah melakukan transformasi digital dan membutuhkan infrastruktur teknologi informasi yang aman, stabil, dan scalable. 

    Kedua, penambahan layanan kabel laut Rising 8 milik Moratelindo, yang akan memperkuat konektivitas internasional dan menjadikan pusat data sebagai lokasi strategis untuk traffic regional. 

    Ketiga, meningkatnya permintaan untuk layanan Disaster Recovery Center (DRC) dari berbagai sektor seperti perbankan, keuangan, dan layanan publik yang membutuhkan solusi pemulihan data yang andal dan sesuai regulasi.

    Dari sisi strategi pembangunan dan efisiensi, Chief Strategic Business Officer Moratelindo Resi Y. Bramani mengatakan, pendekatan yang diterapkan perusahaan berbeda dari pusat data lokal lain yang sebagian besar masih berada dalam fase parsial utilisasi, terutama yang sejak awal dibangun dengan kapasitas besar.

    “Namun, pendekatan yang kami terapkan di Moratelindo berbeda, kami membangun data center secara bertahap dan modular, disesuaikan dengan kebutuhan nyata dari pelanggan,” kata Resi.

    Dengan pendekatan ini, lanjutnya, Moratelindo dapat menjaga tingkat utilisasi layanan yang tinggi sejak awal, sekaligus memastikan kualitas layanan tetap optimal. Strategi tersebut juga membuat investasi yang dilakukan perusahaan menjadi lebih efisien dan adaptif terhadap dinamika pasar.

    Lebih lanjut, Resi mengatakan, untuk menjaga efisiensi dan keberlanjutan operasional, terutama pada masa awal ketika utilisasi belum mencapai kapasitas penuh, pihaknya menerapkan beberapa strategi utama. Pertama pendekatan modular dalam pembangunan sehingga kapasitas bertambah seiring pertumbuhan permintaan.

    Kedua, optimalisasi efisiensi energi, termasuk penerapan desain pusat data berstandar tinggi dengan Power Usage Effectiveness (PUE) yang rendah. Terakhir, digitalisasi operasional dan automasi, guna menjaga efisiensi biaya serta meningkatkan reliabilitas layanan. 

    “Dengan strategi tersebut Moratelindo berkomitmen untuk terus menyediakan layanan pusat data yang andal, efisien, dan berkelanjutan demi mendukung pertumbuhan ekosistem digital nasional secara menyeluruh,” tandas Resi.