Topik: transformasi digital

  • Trafik GenAI Melonjak 890% pada 2024, Risiko Ancaman Siber Makin Besar

    Trafik GenAI Melonjak 890% pada 2024, Risiko Ancaman Siber Makin Besar

    Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan keamanan siber, Palo Alto Networks, mencatat lonjakan lalu lintas Generative AI (GenAI) mencapai 890% pada 2024. Hal tersebut berdasarkan laporan State of Generative AI 2025, yang dirilis perusahaan. 

    Sumber data untuk laporan ini diperoleh dari analisis Palo Alto Networks terhadap traffic GenAI di seluruh basis pelanggan global yang terdiri dari 7.051 organisasi sepanjang 2024. 

    Dalam laporan tersebut, Palo Alto Networks mencatat peningkatan lalu lintas tersebut didorong oleh adopsi tools GenAI yang pesat di lingkungan perusahaan. 

    Di sisi lain, laporan tersebut juga memperingatkan ancaman yang bisa muncul dalam penggunaan tools GenAI, serta kurangnya tata kelola telah memperluas attack surface yang dihadapi organisasi dengan cepat, terutama di kawasan Asia-Pasifik dan Jepang.

    “Adopsi AI menawarkan peluang transformatif di seluruh sektor komersial dan pemerintah di kawasan

    ini. Namun, seperti yang disoroti dalam laporan ini, kami juga melihat adanya attack surface yang berkembang, terutama dengan penggunaan aplikasi GenAI yang berisiko tinggi di sektor infrastruktur penting,” kata Director and Principal Architect for Government and Critical Industries, Asia Pacific & Japan, at Palo Alto Networks, Tom Scully dalam keterangan resmi pada Rabu (9/7/2025). 

    Tom mengatakan organisasi arus menyeimbangkan inovasi dengan tata kelola yang kuat, mengadopsi arsitektur keamanan yang memperhitungkan risiko-risiko unik dari AI. Mulai dari shadow AI, kebocoran data, hingga ancaman lebih kompleks yang ditimbulkan oleh model AI agentik. 

    Menurutnya pengawasan proaktif dan kontrol keamanan yang adaptif sangat penting untuk memastikan bahwa manfaat AI dapat direalisasikan sepenuhnya tanpa mengorbankan keamanan nasional, kepercayaan publik, atau integritas operasional. 

    Palo Alto Networks mencatatkan organisasi sekarang mengelola 66 aplikasi GenAI di lingkungan mereka, dengan 10% diklasifikasikan berisiko tinggi. 

    Kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, sedang mengalami percepatan yang pesat dalam adopsi AI dan GenAI. 

    Pada 2024, McKinsey melaporkan adopsi GenAI di Asia Pasifik telah meningkat hampir dua kali lipat dalam waktu kurang dari satu tahun, dengan 65% organisasi di Asia Pasifik saat ini menggunakannya setidaknya dalam satu departemen. 

    Di Indonesia, menurut laporan Oliver Wyman, 50% karyawan menggunakan GenAI setiap pekannya dan 21% menggunakannya setiap hari dengan tujuan utama untuk membuat konten, customer service, dan tugas-tugas penelitian.

    Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan target yang ambisius; AI diharapkan dapat memberikan kontribusi sebesar US$366 miliar arau sekitar Rp5.939 triliun terhadap PDB nasional pada 2030.

    Seiring dengan latar belakang tersebut, Tom menyebut Peta Jalan AI Nasional yang akan segera dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komdigi) dan diharapkan selesai dalam waktu dekat, memainkan peran penting dalam memastikan pengembangan tata kelola AI yang etis, aman, dan inklusif. 

    “Tonggak sejarah ini menekankan pentingnya penyusunan framework regulasi adaptif yang selaras dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan lokal, sekaligus menjaga kepercayaan publik di tengah transformasi digital Indonesia,” kata Tom. 

    Di sisi lain, Country Manager Palo Alto Networks Indonesia, Adi Rusli, mengatakan tanpa adanya perlindungan dan kontrol keamanan yang memadai, aplikasi GenAI dapat menjadi vektor bagi serangan siber.

    Menurutnya kekayaan intelektual dan data pribadi berisiko terekspos, disimpan, atau disalahgunakan, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap privasi, kehilangan data sensitif, dan ketidakpatuhan regulasi. 

    Untuk mengatasinya, lanjut dia, perusahaan perlu mengambil langkah proaktif guna memitigasi risiko. 

    “Kolaborasi yang kuat antar pemangku kepentingan akan membuka peluang bagi organisasi di Indonesia untuk menanamkan kepercayaan, transparansi, dan akuntabilitas untuk strategi AI mereka. Pendekatan ini akan membuka jalan bagi adopsi AI yang lebih aman dan tangguh di seluruh lanskap perusahaan,” katanya. 

  • PT Pegadaian Umumkan Susunan Baru Komisaris dan Direksi, Ini Daftar Namanya – Page 3

    PT Pegadaian Umumkan Susunan Baru Komisaris dan Direksi, Ini Daftar Namanya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian resmi melakukan perombakan struktur kepemimpinan pada jajaran Komisaris dan Direksi. Pergantian yang diumumkan pada Kamis (3/7) ini menjadi bagian dari langkah strategis perusahaan dalam menyegarkan struktur organisasi dan memperkuat pencapaian visi serta misi korporasi.

    Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian, Dwi Hadi Atmaka, menyampaikan bahwa perubahan ini merupakan dinamika yang wajar terjadi dalam sebuah organisasi. Ia menekankan pentingnya kolaborasi seluruh insan perusahaan untuk mendukung arah baru kepemimpinan.

    “Hari ini telah diumumkan pergantian susunan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi PT Pegadaian. Pergantian ini umum terjadi di organisasi maupun instansi, tidak terkecuali Pegadaian. Kami, seluruh Insan Pegadaian pastinya siap mendukung jajaran Komisaris dan Direksi Pegadaian untuk mewujudkan visi Perusahaan sebagai leader in gold ecosystem dan misi untuk mengEMASkan Indonesia,” ujar Dwi Hadi Atmaka (09/07).

    Salah satu perubahan mencolok terlihat pada kursi Direktur Teknologi Informasi & Digital. Teguh Wahyono yang sebelumnya menjabat, kini digantikan oleh Yos Iman Jaya Dappu. Sosok baru ini membawa pengalaman luas di bidang teknologi dan transformasi digital.

    Sebelum bergabung dengan Pegadaian, Yos Iman Jaya Dappu menjabat sebagai Regional Sales Director Asia di Creatio, perusahaan global penyedia platform no-code untuk otomatisasi workflow dan CRM. Dengan latar belakang lebih dari dua dekade di dunia IT, ia diharapkan mampu memperkuat langkah digitalisasi Pegadaian ke depan.

    Sementara pada posisi Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk, Elvi Rofiqotul Hidayah digantikan oleh Selfie Dewiyanti yang kini menjabat sebagai Direktur Pemasaran, Penjualan dan Pengembangan Produk PT Pegadaian. Selfie Dewiyanti sebelumnya menempati posisi sebagai Commercial Director di PT Sarinah.

    Posisi Direktur Manajemen Risiko, Legal dan Kepatuhan yang ditempati oleh Udin Salahudin, digantikan oleh Ismail Ilyas, yang sebelumnya merupakan Direktur Utama Dana Pensiun Pegadaian. Kini Ismail Ilyas menjabat sebagai Direktur Manajemen Risiko, Legal, Kepatuhan dan Umum PT Pegadaian. Kemudian, posisi Direktur Human Capital PT Pegadaian, ERA Taufiq kini digantikan oleh Tribuana Tunggadewi, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Compliance & Human Capital Bank BSI.

    Melengkapi jajaran Direksi di PT Pegadaian, Budi Wahju Soesilo yang sebelumnya merupakan Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur, didapuk sebagai Wakil Direktur Utama untuk mendampingi Damar Latri Setiawan yang masih menduduki posisi Direktur Utama PT Pegadaian.

    Sementara itu, Gunawan Sulistyo yang sebelumnya menduduki jabatan sebagai Direktur Umum PT Pegadaian telah menyelesaikan masa jabatannya pada tanggal  27 Februari 2025 lalu.

    Pada jajaran Komisaris PT Pegadaian, Nezar Patria yang sebelumnya menjabat sebagai Plt Komisaris Utama/Komisaris Independen, serta Yudi Priyambodo dan Muhammad Isnaini yang menduduki posisi Komisaris Independen telah menyelesaikan masa jabatannya. Posisi jajaran Komisaris kini ditempati oleh Syafaat Perdana sebagai Komisaris, kemudian Loto Srinaita Ginting kembali hadir di jajaran Board of Commissioner PT Pegadaian pada posisi Komisaris, serta Kukrit Suryo Wicaksono, Trimedya Panjaitan, dan Martina yang menempati posisi Komisaris Independen.

    Berikut adalah daftar lengkap jajaran Komisaris PT Pegadaian terbaru:

    – Komisaris Utama: Sudarto

    – Komisaris: Loto Srinaita Ginting

    – Komisaris: Umiyatun Hayati Triastuti

    – Komisaris: Syafaat Perdana

    – Komisaris Independen: Kukrit Suryo Wicaksono

    – Komisaris Independen: Trimedya Panjaitan

    – Komisaris Independen: Martina

    Berikut adalah daftar lengkap jajaran Direksi PT Pegadaian terbaru:

    – Direktur Utama: Damar Latri Setiawan

    – Wakil Direktur Utama: Budi Wahju Soesilo

    – Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis: Ferdian Timur Satyagraha

    – Direktur Jaringan dan Operasi: Eka Pebriansyah

    – Direktur Human Capital: Tribuana Tunggadewi

    – Direktur Manajemen Risiko, Legal, Kepatuhan, dan Umum: Ismail Ilyas

    – Direktur Pemasaran, Penjualan, dan Pengembangan Produk: Selfie Dewiyanti

    – Direktur Teknologi Informasi dan Digital: Yos Iman Jaya Dappu

    *efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

     

  • Telkomsel Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa, Ini Lokasinya

    Telkomsel Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa, Ini Lokasinya

    Jakarta

    Telkomsel kembali menggelar program Corporate Social Responsibility (CSR) Baktiku Negeriku untuk memperkuat pembangunan nasional. Tahun ini program ini dilaksanakan di Desa Pampang, Gunung Kidul, Yogyakarta, serta di Desa Sukoharjo, Pacitan, Jawa Timur.

    “Program Baktiku Negeriku adalah langkah konkret Telkomsel untuk menjadikan desa lebih mandiri dan berdaya saing melalui digitalisasi. Kami percaya bahwa kunci sukses untuk memberdayakan desa adalah dengan menjalin sinergi antar pemangku kepentingan untuk menyediakan teknologi yang inklusif bagi masyarakat desa,” ungkap Vice President Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Saki H. Bramono dalam keterangan tertulis, Rabu (9/7/2025).

    Baktiku Negeriku memiliki tujuan meningkatkan daya saing, produktivitas, serta potensi masyarakat desa di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar melalui perluasan serta pemerataan akses digital dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

    Program ini juga turut melibatkan berbagai perangkat desa dan komunitas setempat seperti BumKal (Badan Usaha Milik Kalurahan), PokDarWis (Kelompok Sadar Wisata), PokDaKan (Kelompok Pembudidaya Ikan), dan GaPokTan (Gabungan Kelompok Tani).

    Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Transformasi Digital dan Inovasi Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Masruroh menyampaikan pihaknya mengapresiasi inisiatif program Baktiku Negeriku dari Telkomsel. Program ini dinilai menjadi contoh konkret sinergi strategis antara sektor swasta dan pemerintah dalam mendorong transformasi digital di desa.

    Menurutnya, program ini tidak hanya menghadirkan akses teknologi, tetapi juga membangun fondasi ekosistem desa wisata yang adaptif dan berdaya saing melalui integrasi digital, pelestarian kearifan lokal, dan penguatan potensi pariwisata.

    “Pendekatan kolaboratif seperti ini menjadi elemen penting dalam upaya mewujudkan pembangunan destinasi yang inklusif, kreatif, dan berkelanjutan, sejalan dengan arah kebijakan nasional di sektor pariwisata dan ekonomi digital,” ujar Masruroh.

    Adapun, program Baktiku Negeriku 2025 memiliki serangkaian aktivitas utama yang fokus memberdayakan dan mengakselerasi digitalisasi desa, yakni:

    Implementasi Integrated Farming Demonstration Plot, yakni sistem pertanian terpadu berbasis edukasi dan teknologi yang mencakup budidaya hortikultura, peternakan dan perikanan lokal.Pengelolaan Creative Tourism and Circular Economy yang memanfaatkan potensi alam, budaya, dan produk lokal sebagai daya tarik wisata berbasis pelestarian.Pembangunan Telkomsel Creative Digital Center di kedua desa sebagai pusat pelatihan literasi digital untuk mendorong peningkatan keterampilan masyarakat dalam menghadapi era transformasi teknologi.Rangkaian aktivitas selama tiga hari di tiap desa, mulai dari seminar seputar ketahanan pangan, ekonomi kreatif, transformasi digital, serta pemberdayaan komunitas bersama para pakar. Program ini juga menghadirkan kelas edukasi, kunjungan edukasi ke tempat-tempat usaha lokal, serta acara hiburan untuk warga.Employee Volunteering Program, kontribusi dari karyawan Telkomsel sebagai relawan yang menunjukkan komitmen Telkomsel dalam menciptakan dampak sosial berkelanjutan di tingkat komunitas.Informasi lebih lanjut mengenai program Baktiku Negeriku 2025, dapat diakses melalui laman resmi dan kanal media sosial baktikunegeriku.id, serta akun Instagram @baktikunegeriku.

    Sebelumnya, keputusan untuk melanjutkan program Baktiku Negeriku 2025 didasari oleh keberhasilan pelaksanaan program tahun 2024 di Desa Hegarmanah, Banten, dan Desa Air Sempiang, Bengkulu. Kedua desa tersebut mengalami peningkatan kualitas sosial dan ekonomi melalui kehadiran Digital Center, Smart Classroom, serta penyelenggaraan Integrated Farming Demonstration Plot dari program Baktiku Negeriku 2024.

    Di Desa Hegarmanah, kehadiran program Baktiku Negeriku turut meningkatkan jumlah wisatawan dari 595 menjadi 1.081 wisatawan hanya dalam empat bulan. Hingga Agustus 2024, tercatat pula pertumbuhan pendapatan desa sebesar 25%. Program ini juga meningkatkan keterampilan kerja masyarakat Hegarmanah hingga 80%, memperluas akses terhadap informasi digital sebesar 92%, serta meningkatkan pendapatan sebesar 21% dan partisipasi sosial sebesar 56%.

    Sementara di Desa Air Sempiang, program ini berhasil menarik kunjungan wisatawan hingga mengalami lonjakan signifikan dari 91 menjadi 1.145 wisatawan hanya dalam empat bulan. Dari sisi ekonomi, program ini berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan Desa Air Sempiang sebesar 2,9% pada September 2024. Serta meningkatkan keterampilan kerja masyarakat hingga 76%, memperkuat akses terhadap informasi digital sebesar 71%, serta meningkatkan pendapatan masyarakat sebesar 40%, dan partisipasi sosial hingga 47% di Desa Air Sempiang.

    (prf/ega)

  • Vision AI Indosat (ISAT) Sasar Korporasi hingga UMKM, Harga Mulai Rp30 Juta-an

    Vision AI Indosat (ISAT) Sasar Korporasi hingga UMKM, Harga Mulai Rp30 Juta-an

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. menargetkan dapat menjual 1.000 unit pertama CCTV Vision AI pada tahun ini. Perusahaan berkodesaham ISAT itu mengincar berbagai sektor mulai korporasi besar hingga UMKM. 

    Vision AI menghadirkan sistem kamera pengawas yang mampu merekam, menganalisa situasi secara real-time, mengenali pola-pola tertentu, serta memberikan peringatan dini atas potensi risiko maupun peluang yang muncul.

    Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, M. Danny Buldansyah, mengatakan kehadiran Vision AI mencerminkan pergeseran paradigma dari sistem pengawasan pasif menuju pendekatan yang lebih aktif, cerdas, dan kontekstual.

    Sistem ini bisa membaca perilaku sekitarnya dan memberikan respons alarm jika terjadi anomali. Sebagai contoh, Vision AI berbunyi ketika ada pekerja di pertambangan yang tidak menggunakan alat lengkap, atau gerak-gerik mencurigakan orang yang berjalan di depan rumah.

    “AI bukan lagi masa depan. AI adalah masa kini, dan Vision AI membuktikan bahwa teknologi bisa digunakan untuk menciptakan sistem pengawasan yang lebih responsif, efisien, dan tetap mengedepankan perlindungan privasi,” kata Danny di Jakarta, Rabu (9/7/2025).

    Danny menambahkan untuk sektor pertambangan, Vision AI dapat mendeteksi kandungan mineral di dalam tanah. Vision AI yang merupakan hasil kerja sama dari berbagai raksasa teknologi global, menganalisa data tanah dan dikomparasikan dengan tanah di wilayah lain, sehingga muncul VLM yang bermanfaat. VLM atau Vision Language Model adalah model kecerdasan buatan (AI) yang dapat memproses dan memahami data teks dan visual (gambar dan video) secara bersamaan. 

    Pertambangan menjadi salah satu sektor yang disasar solusi terbaru Indosat, mengingat pasar dan permintaan besar di sektor ini. Selain pertambangan, ada juga sektor logistik dan perkebunan.

    “Ketiga sektor disasar karena secara permintaan besar,” kata Danny. 

    Harga

    Solusi ini tersedia dalam bentuk AI Box, kamera yang sudah siap AI, sensor 3D stereo, serta platform pelatihan AI yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri tertentu.

    Fleksibilitas ini bertujuan memudahkan integrasi baik dengan sistem CCTV yang sudah ada maupun yang baru, sehingga dapat digunakan oleh perusahaan dari berbagai skala, mulai dari UMKM hingga korporasi besar.

    Secara operasional, Vision AI dapat bekerja di berbagai skenario di lapangan. Mulai dari pemantauan otomatis di zona berbahaya, penghitungan dan analisis lalu lintas untuk kepentingan publik, pengawasan keamanan area publik secara proaktif, hingga pemahaman perilaku konsumen di sektor ritel dan layanan publik.

    Mengenai harga, setiap paket memiliki tarif yang berbeda. Namun untuk paket terendah dibandrol dengan kisaran Rp30 juta per unit, di mana pengguna telah mendapat pemasangan, perawatan, fitur-fitur AI unggulan dan lain sebagainya. 

    Dengan dukungan sovereign cloud, pusat data lokal, dan ekosistem co-creation bersama para mitra teknologi, Vision AI digadang-gadang menjadi bagian dari strategi holistik Indosat Business dalam memperkuat transformasi digital yang inklusif, aman, dan sesuai dengan regulasi nasional.

    “Inisiatif ini juga mendukung upaya pemerintah dalam membangun ekosistem AI yang mandiri dan berdaya saing global, sekaligus menjawab kebutuhan industri yang kian mendesak terhadap solusi pengawasan berbasis data yang lebih canggih,” kata Danny.

    Danny juga memastikan bahwa akurasi data yang disampaikan oleh solusi Vision AI telah teruji. Dengan sistem yang ada di dalamnya, akurasi akan makin kuat dan dipastikan perangkat tidak berhalusinasi. 

  • Transformasi Digital Bank Muamalat Berbuah, Transaksi Top Up Naik Tajam – Page 3

    Transformasi Digital Bank Muamalat Berbuah, Transaksi Top Up Naik Tajam – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Transformasi digital yang dilakukan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk melalui aplikasi mobile banking Muamalat DIN menunjukkan hasil positif. Hingga Mei 2025, volume transaksi isi ulang (top up) uang elektronik di aplikasi tersebut melonjak signifikan yaitu mencapai 1,95 juta transaksi, naik 35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Capaian ini mencerminkan antusiasme nasabah terhadap layanan keuangan syariah digital yang semakin terintegrasi. Transaksi top up uang elektronik ini bahkan menyumbang 16% dari total 12,5 juta transaksi yang terjadi di Muamalat DIN per Mei 2025.

    “Peningkatan transaksi ini mencerminkan inisiatif digitalisasi yang dilakukan Bank Muamalat menunjukkan hasil positif,” ujar ead of Digital Banking & Marketing Communication Bank Muamalat, Dadang Rohandi. “Kami berharap layanan kami mempermudah masyarakat untuk hijrah ke sistem keuangan syariah yang aman, nyaman, dan berkah,” lanjutnya.

    Muamalat DIN memungkinkan pengguna melakukan isi ulang berbagai kartu uang elektronik seperti TapCash BNI dan Flazz BCA, serta dompet digital dengan biaya kompetitif. Layanan ini semakin relevan di tengah peningkatan penggunaan pembayaran non-tunai, terutama di sektor transportasi publik dan jalan tol.

    Bank Muamalat juga terus memperluas kerja sama dengan mitra strategis guna memperkaya fitur Muamalat DIN. Nasabah dengan ponsel berteknologi near field communication (NFC) bahkan dapat melakukan top up hanya dengan menempelkan kartu ke ponsel mereka.

    “Nasabah kini membutuhkan layanan yang tidak hanya cepat dan efisien, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai syariah,” tambah Dadang. “Kami terus menambahkan fitur yang relevan, termasuk untuk mendukung kebutuhan spiritual nasabah.”

  • Alita Gandeng Pegatron untuk Percepat Transformasi Digital di Indonesia dan ASEAN – Page 3

    Alita Gandeng Pegatron untuk Percepat Transformasi Digital di Indonesia dan ASEAN – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kebutuhan akan infrastruktur digital di Indonesia menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memproyeksikan kebutuhan pusat data di Tanah Air akan mencapai 1.200 megawatt (MW) pada tahun 2030.

    Angka ini tumbuh pesat, lebih dari 15 persen per tahun sejak 2022, menandakan urgensi pengembangan sektor ini. Data dari Mordor Intelligence juga memperkuat proyeksi pertumbuhan tersebut.

    Pendapatan pasar colocation pusat data di Indonesia diperkirakan akan mencapai US$ 675,1 juta atau hampir Rp 11 triliun pada tahun 2025. Bahkan, pada tahun 2030, nilai pasar ini diprediksi melonjak menjadi US$ 1,888 miliar atau sekitar Rp 30,6 triliun, dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) 22,84 persen.

    Potensi pasar Internet of Things (IoT) juga menjadi pendorong utama pertumbuhan infrastruktur digital.

    Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI) memperkirakan nilai pasar IoT di Indonesia akan mencapai Rp 572,7 triliun pada 2025, dengan estimasi adopsi hingga 678 juta perangkat terhubung.

    Menyikapi tingginya permintaan akan infrastruktur digital, perusahaan penyedia solusi infrastruktur digital PT Alita Praya Mitra (Alita), menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan perusahaan manufaktur global Pegatron Corporation.

    Direktur Utama Alita, Teguh Prasetya, menilai kerja sama ini membuka peluang besar untuk integrasi teknologi, sinergi, dan inovasi yang akan mempercepat transformasi digital di berbagai sektor, mulai dari telekomunikasi, korporasi, pemerintahan, akademisi, hingga masyarakat luas.

    “Ini sejalan dengan era digitalisasi yang semakin pesat, didukung teknologi 5G, IoT, dan Kecerdasan Buatan (AI),” ujar Teguh dalam keterangan resminya, Rabu (9/7/2025).

     

  • Respons Indosat soal Wacana Komdigi Terapkan Kebijakan 1 NIK untuk 3 Nomor

    Respons Indosat soal Wacana Komdigi Terapkan Kebijakan 1 NIK untuk 3 Nomor

    Bisnis.com, JAKARTA—  PT Indosat Tbk. (ISAT) mengungkap dukungan terhadap rencana Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang akan memperketat aturan pembatasan maksimal tiga nomor prabayar untuk satu Nomor Induk Kependudukan (NIK). 

    Namun demikian, Direktur dan Chief Business Officer Indosat, Muhammad Buldansyah, menyoroti aspek kepraktisan dan implikasi dari kebijakan tersebut jika diterapkan.

    Dani mencontohkan, satu NIK telah digunakan oleh beberapa nomor dalam lingkup keluarga. Misal, nomor NIK A dipakai oleh anak-anak dari A. Sementara itu, A membutuhkan nomor dari operator lainnya untuk alternatif.  

    Jika dibatasi 1 NIK hanya boleh menggunakan 3 nomor saja – dari yang sebelumnya mereka boleh menggunakan 9 nomor dengan batas maksimal masing-masing operator 3 nomor per operator-  maka akan banyak nomor yang dihilangkan. 

    “Satu NIK kadang dipakai oleh banyak orang, enggak cuma satu orang saja, tapi keluarganya. Di luar nomor yang dia gunakan, lagi orang tersebut sudah punya dua nomor, tiga nomor sendiri. Apakah praktis?” kata Buldansyah ditemui usai acara Launching Vision AI di Kantor Indosat MX Center di Jakarta pada Rabu (9/7/2025). 

    Buldansyah mengatakan prinsip utama dalam pembatasan nomor adalah pertanggungjawaban pengguna. Serta memastikan setiap nomor yang digunakan bisa ditelusuri dengan jelas pemiliknya. Terlebih menurutnya, membatasi jumlah nomor bukan berarti nanti tidak akan terjadi fraud, spam, atau scam.

    Lebih lanjut, Buldansyah juga menyinggung soal beban biaya registrasi yang selama ini ditanggung oleh operator, meskipun kegiatan tersebut merupakan bagian dari kepatuhan terhadap regulasi pemerintah.

    Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan bahwa pemerintah tengah mengkaji penerapan sanksi bagi operator seluler yang tidak mematuhi aturan pembatasan tiga nomor untuk satu NIK.

    Meski aturan tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi, belum ada ketentuan eksplisit soal sanksi dalam regulasi yang ada.

    “Permen itu belum mengatur sanksi ya, ini yang sedang kami exercise, mungkin kami akan keluarkan Permen baru yang mengatur sanksi bagi operator selular yang tidak mematuhi itu,” kata Meutya dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI di Jakarta, Senin (7/7/2025).

    Dia juga menekankan pentingnya pemutakhiran data pelanggan oleh operator seluler demi mendukung transformasi digital nasional dan menjaga keamanan siber.

    “Pada prinsipnya, kami menyampaikan kepada operator selular untuk melakukan pemutakhiran data yang sudah kami sampaikan juga secara publik,” katanya.

    Pemerintah juga meminta dukungan DPR untuk melakukan pengawasan ketat terhadap operator, mengingat total nomor aktif di Indonesia mencapai lebih dari 350 juta. Meutya menambahkan bahwa dominasi pelanggan prabayar di Indonesia, yang mencapai 96,3%, menciptakan tantangan tersendiri dibandingkan dengan negara lain yang umumnya didominasi pelanggan pascabayar.

    Dalam kesempatan yang sama, Meutya mengungkapkan bahwa pemerintah juga akan mendorong percepatan migrasi ke e-SIM. Dari sekitar 25 juta perangkat yang sudah mendukung e-SIM, baru sekitar 1 juta yang bermigrasi.

    “Upaya ini bukan semata-mata untuk migrasi teknologi, melainkan demi keamanan data dan peningkatan layanan bagi masyarakat. Terlebih saat migrasi ke e-SIM dilakukan pendataan ulang, biometrik, dan akan didorong layanan-layanan IoT lainnya,” ujar Meutya.

  • Alibaba Cloud Siapkan Hampir Rp1 Triliun untuk Perkuat Pasar, Termasuk di Indonesia

    Alibaba Cloud Siapkan Hampir Rp1 Triliun untuk Perkuat Pasar, Termasuk di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Alibaba Cloud berencana mengucurkan dana US$60 juta atau setara dengan Rp972,3 miliar ke sejumlah negara termasuk Indonesia. Di Tanah Air, sebagian dari investasi itu dialokasikan untuk kemitraan dengan 2 perusahaan.

    Vice President of Global Partners & Alliances, Alibaba Cloud Intelligence, Raymond Ma, mengatakan yang dimaksud yaitu antara Alibaba Cloud dan PT Bespin Global Indonesia, serta Electrum Cloud.

    Kerja sama perusahaan raksasa teknologi asal China dengan PT Bespin Global Indonesia bakal membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam memanfaatkan teknologi AI dari Alibaba secara aman dan efektif.

    Sementara itu, kerja sama dengan Electrum Cloud dibangun untuk menyediakan solusi AI yang dapat disesuaikan, layanan konsultasi strategis, serta fokus pada pengembangan talenta AI dan dukungan bagi komunitas developer di Indonesia.

    “Komitmen tersebut mengalir ke kemitraan antara Alibaba Cloud dengan PT Bespin Global Indonesia, serta kemitraan dengan Electrum Cloud,” kata Raymond dalam keterangan resmi perusahaan yang dikirim kepada Bisnis, Selasa (8/7/2025).

    Secara keseluruhan, investasi ini akan dialokasikan secara strategis untuk mendukung kampanye pemasaran kolaboratif, program insentif dan rabat, serta berbagai inisiatif pengembangan kapabilitas, guna mendorong pertumbuhan yang saling menguntungkan antara perusahaan dan para mitra.

    Komitmen ini disebut bertujuan membantu mitra dalam memperluas basis pelanggan, meningkatkan keahlian teknis, serta mempercepat adopsi solusi cloud dan AI tingkat lanjut bagi bisnis di seluruh dunia.

    “Dengan membekali mitra kami dengan sumber daya canggih, insentif khusus, serta akses langsung ke teknologi AI mutakhir, kami tidak sekadar membangun jalur distribusi. Namun, juga membentuk ekosistem sinergis yang akan mempercepat transformasi digital dan membuka peluang baru bagi bisnis secara global di era AI ini,” jelasnya.

    Sejak 2024, Alibaba Cloud aktif menjalin kemitraan strategis dengan beberapa pemangku kepentingan di Tanah Air, termasuk Telkom dan Perhutani, serta menjadi pusat data utama untuk GoTo Financial.

    Kolaborasi tersebut dinilai menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan bisnis, khususnya dalam mendukung digitalisasi di perusahaan-perusahaan besar Indonesia.

    Selain fokus pada kerja sama bisnis, Alibaba Cloud berinvestasi dalam pengembangan talenta AI-ready. Seperti pendirian skill center di Universitas Indonesia, program Alibaba Cloud Indonesia GenAI Hackathon 2025 bersama GoTo, serta pelatihan talenta AI di Universitas Muhammadiyah Pendidikan Sorong dan Universitas Pendidikan Mandalika.

    “Inisiatif-inisiatif ini menjadi keunggulan baru dibanding tahun lalu, karena Alibaba Cloud kini semakin menaruh perhatian pada pengembangan ekosistem dan talenta lokal,” ujarnya.

  • Indosat Rilis Solusi Pengawasan Berbasis AI, Ini Kecanggihannya

    Indosat Rilis Solusi Pengawasan Berbasis AI, Ini Kecanggihannya

    Jakarta

    Indosat Ooredoo Hutchison melalui Indosat Business, memperkenalkan Vision AI, sebuah solusi pengawasan berbasis kecerdasan artifisial (AI). Layanan kamera real-time AI ini bahkan merupakan produk pertama yang dirilis industri telekomunikasi.

    Vision AI dirancang untuk mentransformasi industri dalam menjaga keamanan, meningkatkan efisiensi operasional, serta mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis data.

    Peluncuran Vision AI menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indosat sebagai mitra transformasi digital bagi berbagai sektor industri di Indonesia. Dengan teknologi AI dan deep learning, Vision AI menghadirkan sistem kamera pengawas yang tidak hanya merekam, tetapi mampu menganalisis situasi secara real-time, mengenali pola-pola tertentu, serta memberikan peringatan dini atas potensi risiko maupun peluang yang muncul.

    Hal itu memungkinkan pelaku usaha untuk merespons kondisi lapangan secara cepat, tepat, dan berbasis data, sembari tetap menjaga aspek privasi dan keamanan data pengguna.

    Muhammad Danny Buldansyah, Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menegaskan bahwa kehadiran Vision AI mencerminkan pergeseran paradigma dari sistem pengawasan pasif menuju pendekatan yang lebih aktif, cerdas, dan kontekstual.

    “AI bukan lagi masa depan. AI adalah masa kini, dan Vision AI membuktikan bahwa teknologi bisa digunakan untuk menciptakan sistem pengawasan yang lebih responsif, efisien, dan tetap mengedepankan perlindungan privasi,” ungkap Danny di Jakarta, Rabu (9/7/2025).

    Vision AI hadir dalam format modular dan fleksibel untuk menjawab beragam kebutuhan bisnis. Solusi ini tersedia dalam bentuk AI Box, kamera yang sudah siap AI, sensor 3D stereo, serta platform pelatihan AI yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri tertentu.

    Adapun, fleksibilitas ini memudahkan integrasi baik dengan sistem CCTV yang sudah ada maupun yang baru, sehingga dapat digunakan oleh perusahaan dari berbagai skala, mulai dari UMKM hingga korporasi besar.

    Vision AI dapat beroperasi dengan berbagai skenario di lapangan, mulai dari pemantauan otomatis di zona berbahaya, penghitungan dan analisis lalu lintas untuk kepentingan publik, pengawasan keamanan area publik secara proaktif, hingga pemahaman perilaku konsumen di sektor ritel dan layanan publik.

    “Semua proses analisis dilakukan secara lokal dan real-time, memanfaatkan kekuatan infrastruktur AI yang aman dan berdaulat,” kata Danny.

    Dengan dukungan sovereign cloud, pusat data lokal, dan ekosistem co-creation bersama para mitra teknologi, Vision AI menjadi bagian dari strategi holistik Indosat Business dalam memperkuat transformasi digital yang inklusif, aman, dan sesuai dengan regulasi nasional.

    Inisiatif ini juga mendukung upaya pemerintah dalam membangun ekosistem AI yang mandiri dan berdaya saing global, sekaligus menjawab kebutuhan industri yang kian mendesak terhadap solusi pengawasan berbasis data yang lebih canggih.

    “Kenapa Vision AI menjadi sangat penting? karena kita tahu bahwa semakin kompleksnya, besarnya kebutuhan baik itu keamanan, management, traffic, cloud, control bagaimana aset-aset kita untuk jadi keselamatan, kesehatan, dan lain-lain itu Vision AI menjadi penting,” pungkasnya.

    (agt/fay)

  • Video: Modernisasi, Pemerintah Mau UMKM Jadi “Raja” Pasar Digital

    Video: Modernisasi, Pemerintah Mau UMKM Jadi “Raja” Pasar Digital

    Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian UMKM memastikan upaya penuh pemerintah mewujudkan Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo dalam penguatan ekonomi digital untuk kemandirian bangsa termasuk dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    Langkah strategis dalam meningkatkan bisnis UMKM dalam ekonomi digital dilaksanakan dengan transformasi digital UMKM dan memperluas pemasaran UMKM secara online. Sudah ada 25,2 juta UMKM yang on-boarding di platform e-commerce serta 38,1 juta sudah melakukan transaksi pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

    Kementerian UMKM tidak hanya memastikan UMKM masuk ke sistem digital namun juga memastikan produk UMKM bisa diterima masyarakat sehingga UMKM bisa naik kelas.

    Seperti apa upaya pemerintah menjadikan UMKM jadi Raja di pasar digital? Selengkapnya simak dialog Shafinaz Nachiar dengan Deputi Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana dalam Profit, CNBC Indonesia (Rabu, 09/07/2025)