Topik: transformasi digital

  • XLSMART Sasar Pabrik Sampai Bank, Bikin Layanan Khusus

    XLSMART Sasar Pabrik Sampai Bank, Bikin Layanan Khusus

    Jakarta, CNBC Indonesia – XLSMART memperkenalkan Enterprise Smart Technology & Automation (ESTA), layanan cloud native services dan GPU skala enterprise.

    Layanan ini merupakan platform digital terpadu yang dirancang untuk menjawab kebutuhan transformasi digital di berbagai sektor industri strategis di Indonesia.

    ESTA dikembangkan untuk memberikan solusi efisien, aman, dan terukur bagi sektor-sektor seperti keuangan & ritel, sumber daya alam, manufaktur, transportasi & logistik, serta layanan publik dan kesehatan.

    Layanan ini bersifat fleksibel untuk dioperasikan baik terpusat maupun secara EDGE Computing, menyesuaikan kebutuhan dan sensitivitas data pelanggan.

    Kemampuan edge computing dan kecerdasan buatan turut disematkan, memungkinkan pengolahan data secara real-time baik di pusat maupun di lokasi operasional terdepan pelanggan (EDGE).

    Platform ESTA dibangun dengan kemampuan integrasi data yang fleksibel dan disesuaikan per sektor. Perusahaan dapat mengonsolidasikan sistem-sistem yang sebelumnya tersebar dalam satu tampilan terpadu yang mudah dikontrol.

    ESTA didesain dengan pendekatan multi-tenant native yang memungkinkan satu platform digunakan bersama oleh banyak pelanggan namun tetap terjaga isolasi logis antar tenant.

    Setiap klien dapat memiliki ruang sistem tersendiri meliputi, dashboard, SLA, struktur data, hingga workflow layanan yang dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan bisnis masing-masing.

    Salah satu komponen utama dari ESTA adalah Advanced Managed Services (AMS), yaitu layanan operasional multi tenant yang proaktif dan terintegrasi penuh dalam platform. AMS mendukung operasional pelanggan.

    Dengan menggunakan ESTA, pelaku industri akan bisa diklaim bisa meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat proses digitalisasi, serta memperkuat visibilitas dan keamanan sistem mereka secara menyeluruh.

    ESTA juga memungkinkan perusahaan untuk mengurangi ketergantungan terhadap banyak penyedia teknologi karena seluruh kebutuhan operasional digital dapat terintegrasi dalam satu platform yang konsisten dan scalable.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Isuzu MU-X Terbaru hingga Traga Limited Edition Rilis di GIIAS 2025

    Isuzu MU-X Terbaru hingga Traga Limited Edition Rilis di GIIAS 2025

    Jakarta

    PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) merilis dua kendaraan baru dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di ICE BSD City, Tangerang. Di sisi lain, pasar otomotif sedang lesu. Meski begitu, Isuzu tetap optimistis bisa mendapatkan pangsa pasar 30 persen.

    Isuzu MU-X 4WD hadir untuk pertama kalinya di Indonesia. Sport utility vehicle (SUV) ladder frame dengan kemampuan off-road ini hadir dengan desain tampilan yang baru serta penyematan sejumlah teknologi untuk meningkatkan efektivitas kendaraan sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan.

    GIIAS 2025 menjadi momen bagi PT IAMI untuk menampilkan sekaligus menjual Isuzu Traga Special Edition 50th dengan tampilan yang lebih eksklusif. Isuzu Traga Special Edition 50th dihadirkan untuk merayakan 50 tahun Isuzu hadir di Indonesia, dan diproduksi secara terbatas hanya 50 unit saja. Ada spesifikasi khusus untuk Traga edisi spesial itu, seperti adanya teknologi digital canggih Isuzu Link.

    Isuzu MU-X 4WD Foto: Dok. Isuzu

    “Semua yang sudah dihadirkan tidak berhenti sampai di sini karena Isuzu siap menatap masa depan melalui inisiasi solusi transportasi dengan teknologi ramah lingkungan serta transformasi digital untuk masa depan yang lebih baik. Semua ini kami coba tampilkan melalui booth Isuzu di GIIAS 2025,” ungkap Masayasu Hideshima, President Director PT IAMI, Masayasu Hideshima dalam keterangannya.

    Peluncuran dua model ini dilakukan saat pasar tengah turun. Berdasarkan data Gaikindo, sepanjang semester pertama 2025 (Januari hingga Juni), penjualan ritel otomotif nasional sebanyak 390.467 unit, turun 9,7 persen dari periode yang sama tahun 2024 sebesar 432.453 unit. Gaikindo menilai, penyebab utama lesunya penjualan mobil karena daya beli masyarakat makin lemah dan pertumbuhan ekonomi belum membaik.

    Meskipun demikian, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) tetap yakin ada ruang untuk tumbuh meskipun kondisi perekonomian nasional dan pasar otomotif masih lesu. Isuzu optimistis bisa terus memberi kontribusi positif bagi industri otomotif nasional dari ekspor Traga ke berbagai negara.

    Isuzu MU-X 4WD Foto: Dok. Isuzu

    Di tengah tren penurunan, dalam dua bulan ini sudah terlihat tren positif untuk penjualan Isuzu. Market share Isuzu (di segmen kendaraan komersial) sudah 29 persen.

    “Kami yakin dengan tren positif ini bisa mencapai 30 persen di akhir tahun, sama seperti tahun lalu,” tutur Business Strategy Division Head PT IAMI Rian Erlangga.

    Optimisme Isuzu terlihat dari penerimaan pelaku bisnis transportasi logistik, pergudangan, dan distribusi ritel terhadap kendaraan Isuzu. Apalagi, kinerja di sektor ini masih menjanjikan. Berdasarkan data Supply Chain Indonesia (SCI), subsektor transportasi dan pergudangan nasional diperkirakan akan tumbuh 12,53% pada tahun 2025. Angka ini melonjak dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2024 yang sebesar 9,52%.

    Produk unggulan Isuzu Traga masih menjadi tulang punggung penjualan. Saat ini, market share Traga sudah mencapai 45,3 persen. Di beberapa daerah, seperti Jawa Timur, market share Traga sudah menembus 70 persen.

    “Kami juga masih melihat peluang di pasar ekspor dengan menjajaki negara-negara tujuan baru untuk Traga. Apalagi, TKDN Traga sudah 48,15 persen. Kita mengekspor produk yang punya TKDN tinggi, ini tentu memajukan industri otomotif nasional,” tutur dia.

    Untuk pasar luar negeri, Isuzu mulai mengekspor Traga ke Filipina pada Desember 2019 sebanyak 6.000 unit. Tahun 2024 lalu, Isuzu mengekspor 8.070 unit Traga ke 16 negara, antara lain Filipina, Panama, Guatemala, Elsavador, Laos, Myanmar, Nikaragua, Jamaika, dan Paraguay.

    (riar/dry)

  • XLSmart Luncurkan ESTA di BRAVO 500 Summit, Gandeng 500 Perusahaan Dukung Transformasi Digital Nasional – Page 3

    XLSmart Luncurkan ESTA di BRAVO 500 Summit, Gandeng 500 Perusahaan Dukung Transformasi Digital Nasional – Page 3

    Forum ini dirancang sebagai panggung kolaborasi antara pelaku industri, penyedia teknologi global, dan pemerintah.

    Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, menegaskan transformasi digital bukan sekadar proyek teknologi, melainkan sebuah janji dan tekad nasional untuk memastikan akses yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama dalam menghadapi gelombang AI dan otomatisasi.

    “Transformasi digital bukan proyek teknologi, tapi harus menjadi tekad untuk memastikan anak bangsa mendapat akses yang adil di tengah gelombang AI dan otomatisasi,” ujar Meutya.

    Ia juga menyoroti pentingnya pemerataan digital. Pemerintah, menurut Meutya, telah menargetkan mencetak 9 juta talenta digital pada 2030, di mana saat ini baru tercapai sekitar 2 juta.

    Salah satu inisiatifnya adalah program #1JutaSisterDigital, yang telah memberdayakan 1,2 juta perempuan Indonesia untuk menjadi agen transformasi digital dalam keluarga dan masyarakat.

     

  • Kata Pengamat Keamanan Siber soal Transfer Data Pribadi Indonesia-AS

    Kata Pengamat Keamanan Siber soal Transfer Data Pribadi Indonesia-AS

    Jakarta

    Pengamat mengomentari soal kebijakan transfer data pribadi Indonesia-Amerika Serikat. Enggan pesimis, Dr Pratama Persadha Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC justru menekankan nilai positif dari aturan ini. Diketahui bahwa transfer data pribadi menjadi salah satu kesepakatan dagang antara AS dan Indonesia.

    Melalui rilis yang diterima detikINET, Pratama mengatakan bahwa pernyataan resmi dari Gedung Putih yang menyebut bahwa Indonesia akan memberikan kepastian terhadap mekanisme transfer data pribadi ke luar wilayahnya, khususnya ke Amerika Serikat, menandai babak baru dalam relasi digital antara kedua negara.

    “Pernyataan ini bukan sekadar ekspresi teknokratis dalam kerja sama perdagangan digital, melainkan sinyal geopolitik penting yang perlu dicermati secara cermat oleh Indonesia. Namun, alih-alih merespons dengan kekhawatiran berlebihan, momen ini justru dapat dijadikan sebagai peluang strategis untuk mempercepat penguatan tata kelola data nasional yang berdaulat, modern, dan adaptif terhadap tantangan global,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Pratama berpendapat bahwa sebagai negara demokratis yang tengah membangun pilar-pilar transformasi digital, Indonesia berkepentingan membuka diri terhadap arus data global. Akan tetapi, keterbukaan ini tidak boleh mengorbankan prinsip kedaulatan digital, yaitu hak negara untuk mengatur, melindungi, dan memastikan bahwa aktivitas digital, termasuk pengelolaan data pribadi warga negaranya, berada dalam kendali hukum nasional. Dalam konteks ini, Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) menjadi fondasi relevan.

    Meski begitu, perlu dicatat bahwa UU PDP tidak secara mutlak melarang transfer data pribadi ke luar negeri. Sebaliknya, pasal 56 UU tersebut memberikan ruang legal untuk transfer data lintas batas, dengan syarat bahwa negara tujuan memiliki standar perlindungan data yang setara atau lebih tinggi daripada Indonesia, atau jika telah ada perjanjian internasional yang mengikat. Menurutnya, di sinilah letak signifikansi dari Lembaga Pengawas Perlindungan Data Pribadi (LPPDP), yang kelak bertugas mengevaluasi secara objektif apakah negara tujuan-termasuk Amerika Serikat-memenuhi standar yang ditetapkan.

    “Dengan demikian, kerja sama dengan Amerika Serikat terkait arus data justru dapat menjadi pemicu positif untuk mempercepat penyusunan Peraturan Pemerintah (PP PDP) sebagai aturan teknis pelaksanaan UU PDP, sekaligus mendorong percepatan pembentukan LPPDP yang independen dan berwenang. Tanpa perangkat pelaksana dan lembaga pengawas ini, komitmen Indonesia dalam melindungi hak digital warganya akan sulit diterjemahkan dalam kebijakan yang operasional dan berdaya guna,” serunya.

    Di sisi lain ia menambahkan, Indonesia tidak bisa menutup mata terhadap potensi risiko yang menyertai aliran data lintas batas. Terlebih, era ketika data telah menjadi komoditas strategis setara dengan energi atau mineral, negara-negara besar telah menjadikan penguasaan data sebagai instrumen pengaruh global.

    Saat data pribadi warga Indonesia mengalir ke luar negeri-khususnya ke negara seperti Amerika Serikat yang hingga kini belum memiliki undang-undang perlindungan data federal yang sepadan dengan GDPR-maka potensi akses oleh entitas asing (termasuk korporasi teknologi dan lembaga keamanan), ini menjadi perhatian serius.

    Kendati demikian Pratama melanjutkan, tantangan ini tidak harus menjadi alasan menutup diri. Justru, Indonesia perlu mengambil kepemimpinan normatif dengan merumuskan standar evaluasi objektif terhadap negara tujuan transfer data. Bila perlu, disusun kesepakatan bilateral yang menjamin perlindungan hak-hak digital WNI, termasuk hak untuk dihapus, hak atas pemberitahuan, dan hak untuk menggugat pelanggaran privasi, meskipun data berada di luar negeri.

    Menurutnya, pendekatan ini akan menunjukkan bahwa Indonesia tidak sekadar mengikuti arus global, tetapi aktif membentuknya berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keadilan digital.

    “Secara geopolitik, keterlibatan Indonesia dalam kerja sama transfer data harus tetap menjaga prinsip non-blok digital yang selama ini menjadi ciri khas diplomasi siber Indonesia. Di tengah rivalitas global antara Amerika Serikat dan Tiongkok, Indonesia harus tetap menjadi jangkar stabilitas digital kawasan ASEAN, dengan menawarkan model tata kelola data yang menjunjung inklusivitas, kedaulatan, dan keadilan lintas batas. Ini juga memperkuat posisi tawar Indonesia dalam berbagai forum global seperti G20, ASEAN Digital Ministers Meeting, dan United Nations Internet Governance Forum (UN IGF),” imbuhnya.

    Lebih dari itu, pengelolaan data yang terkontrol juga berkaitan langsung dengan nilai tambah ekonomi digital. Data pribadi dan perilaku digital warga Indonesia adalah bahan baku penting bagi pengembangan kecerdasan buatan, layanan berbasis algoritma, dan inovasi teknologi.

    Jika tidak dikelola dengan baik, data tersebut hanya akan menjadi komoditas mentah yang dimanfaatkan oleh pihak asing untuk membangun produk dan layanan yang kembali dijual ke pasar Indonesia. Negara harus hadir untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dari data dapat dinikmati sebesar-besarnya oleh masyarakat dan pelaku industri nasional.

    Dalam hal ini menurut Pratama, penguatan infrastruktur digital nasional, riset teknologi domestik, dan pengembangan talenta digital lokal harus menjadi prioritas. Transfer data lintas batas tidak boleh melumpuhkan upaya kemandirian teknologi dalam negeri. Sebaliknya, kerja sama internasional dapat diarahkan untuk mempercepat alih teknologi, kolaborasi riset, dan investasi yang memperkuat ekosistem digital Indonesia.

    Kesepakatan terkait transfer data bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari konsolidasi nasional yang lebih kokoh dalam bidang tata kelola data. Pemerintah Indonesia dituntut untuk membangun sistem yang tidak hanya mematuhi hukum, tetapi juga memiliki legitimasi publik dan kapabilitas teknis.

    “Dengan kerangka hukum yang kuat, lembaga pengawas yang independen, dan diplomasi digital yang berdaulat, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pelaku utama-bukan hanya objek-dalam arsitektur data global yang lebih adil dan berkelanjutan,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ask/ask)

  • Bank Jakarta gandeng APKLI Perjuangan untuk dukung UMKM dan PKL

    Bank Jakarta gandeng APKLI Perjuangan untuk dukung UMKM dan PKL

    Jakarta (ANTARA) – Bank Jakarta menggandeng Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Perjuangan untuk memperluas akses layanan keuangan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), khususnya PKL yang menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan di Jakarta.

    “Kami menyambut baik kerja sama dengan APKLI Perjuangan,” kata Direktur Utama Bank Jakarta Agus H. Widodo di Jakarta, Rabu.

    Dia menjelaskan, kolaborasi ini sejalan dengan visi Bank Jakarta sebagai lembaga keuangan yang inklusif dan proaktif dalam mendukung pemberdayaan ekonomi rakyat.

    Ini adalah bagian dari komitmen Bank Jakarta untuk menghadirkan layanan keuangan yang mudah dijangkau, relevan dan memberdayakan, khususnya bagi para pelaku usaha sektor informal.

    Adapun ruang lingkup kerja sama yang akan dijalankan mencakup pemanfaatan layanan “Cash Management System”, termasuk pengelolaan keuangan dan transaksi pembayaran, pembukaan produk simpanan seperti tabungan, giro dan deposito.

    Penyediaan fasilitas pembiayaan mikro, kecil, dan menengah serta akses terhadap produk perbankan lainnya sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

    Selain itu, kerja sama juga mencakup program promosi kelembagaan melalui berbagai media, kegiatan pameran, sosialisasi produk, kolaborasi informasi serta pengembangan bentuk kerja sama lainnya yang akan disepakati sesuai kebutuhan kedua pihak.

    Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Renaldi menambahkan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat peran Bank Jakarta sebagai mitra strategis UMKM Jakarta, sekaligus memperluas literasi keuangan bagi masyarakat pelaku usaha kecil.

    “Kami percaya bahwa keberhasilan ekonomi Jakarta dimulai dari pemberdayaan para pelaku usaha kecil,” katanya.

    Melalui sinergi dengan APKLI Perjuangan, Bank Jakarta ingin hadir lebih dekat dengan kebutuhan riil di lapangan dan menjadi bagian dari solusi yang berdampak langsung.

    Melalui kolaborasi ini, Bank Jakarta dan APKLI Perjuangan bersepakat untuk membangun sistem pendukung yang saling menguntungkan, mendorong kemandirian finansial anggota dan mempercepat transformasi digital dalam aktivitas usaha para pedagang kaki lima di Jakarta.

    Ketua Umum APKLI Perjuangan, dr Ali Mahsun M Biomed menyampaikan apresiasinya atas langkah progresif Bank Jakarta dalam merangkul komunitas pelaku usaha kecil.

    Dia mengatakan bahwa pasar rakyat itu adalah sebuah sistem ekonomi yang tumbuh mandiri dalam interaksi kehidupan sosial masyarakat.

    “Ini adalah warisan budaya dan kekuatan ekonomi yang melibatkan tidak kurang dari 17 juta pelaku ekonomi rakyat di negeri ini,” kata Ali.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI kemarin, bus disabilitas ditambah hingga layanan pangan subsidi

    DKI kemarin, bus disabilitas ditambah hingga layanan pangan subsidi

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta pada Selasa (22/7) antara lain Pemprov DKI akan menambah 25 unit bus sekolah untuk pelajar penyandang disabilitas

    Selain itu pelayanan luring atau datang langsung ke lokasi untuk mendapatkan pangan subsidi kembali dibuka.

    Berikut lima pemberitaan DKI Jakarta kemarin yang masih dapat dinikmati para pembaca untuk mengawali pagi hari ini:

    1. Pemprov DKI tambah 25 unit bus sekolah khusus penyandang disabilitas

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menambah 25 unit bus sekolah untuk pelajar penyandang disabilitas yang dirancang dengan fasilitas-fasilitas khusus untuk memudahkan, terutama pengguna kursi roda dan tunanetra.

    “Bus sekolah khusus disabilitas jumlahnya 5, akan ditambah 25 (unit) tahun ini,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo dalam Talkshow bertema “Peta Strategis 5 Abad Jakarta Menuju Top 50 Global City 2029” di Balai Kota Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Waktu tunggu pengambilan obat di DKI diupayakan jadi 30 menit

    Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengupayakan waktu tunggu untuk pengambilan obat di rumah sakit dapat ditekan hingga 30 menit, agar pelayanan kepada masyarakat semakin cepat.

    “Standar indikator yang minimal waktu tunggu di farmasi itu satu jam. Jadi, kita pasti akan menuju ke sana (30 menit),” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Transportasi di Jakarta jadi perhatian internasional

    Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan sarana transportasi di Jakarta yang mengalami perbaikan mendapat perhatian dari internasional.

    “Transportasi di Jakarta sekarang ini dilihat juga oleh dunia internasional yang mengalami perbaikan,” kata dia di Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Warga berjalan keluar gerai pos usai membeli beras medium Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) usai peluncuran di Kantor Pos Indonesia Fatmawati, Jakarta, Jumat (18/7/2025). Peluncuran penjualan beras SPHP menandai dimulainya penyaluran beras oleh Perum Bulog untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras di masyarakat serta memastikan ketersediaan beras yang terjangkau bagi konsumen, terutama di tengah fluktuasi harga beras. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/rwa.

    4. DKI selenggarakan lomba digitalisasi pasar

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong transformasi digital dalam transaksi di pasar-pasar melalui Lomba Digitalisasi Pasar Jakarta yang melibatkan 20 pasar.

    Kegiatan ini melibatkan 20 pasar percontohan yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya serta didukung oleh lima perbankan kredibel dalam aspek digitalisasi sistem keuangan.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. Pemprov DKI kembali buka layanan luring untuk pangan subsidi

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali membuka pelayanan luring atau datang langsung ke lokasi untuk mendapatkan pangan subsidi, sehingga memudahkan masyarakat.

    “Dengan membawa KTP asli masyarakat langsung bisa dilayani. Kalau sebelumnya tidak sama sekali, hanya antrean online yang dilayani,” kata Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati di Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • DKI selenggarakan lomba digitalisasi pasar

    DKI selenggarakan lomba digitalisasi pasar

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong transformasi digital dalam transaksi di pasar-pasar melalui Lomba Digitalisasi Pasar Jakarta yang melibatkan 20 pasar.

    Kegiatan ini melibatkan 20 pasar percontohan yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya serta didukung oleh lima perbankan kredibel dalam aspek digitalisasi sistem keuangan.

    Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati dalam keterangan di Jakarta, Selasa, mengatakan, digitalisasi pasar bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah kebutuhan.

    “Pasar adalah jantung kehidupan kota, tempat bertemunya ekonomi dan budaya masyarakat. Digitalisasi akan menjadikan pasar lebih inklusif dan efisien, tanpa meninggalkan akar budayanya,” kata dia.

    Dia menyampaikan, data dari OJK menunjukkan bahwa akses masyarakat terhadap layanan keuangan kini cukup tinggi, namun literasi keuangan masih belum mumpuni.

    Karena itu, transformasi digital menjadi kunci untuk mendorong transaksi yang lebih aman, transparan dan mampu memberantas praktik pembiayaan ilegal.

    Melalui lomba ini, Pemprov DKI Jakarta ingin mendorong pertumbuhan UMKM berbasis digital dan menciptakan kompetisi sehat antarbank demi masa depan pasar yang lebih kuat dan mandiri.

    “Lomba ini menjadi langkah konkret menuju Jakarta yang lebih digital, inklusif, dan kompetitif secara global,” ujarnya.

    Adapun dalam lomba tersebut, sebanyak 20 pasar dari tiga kelas berbeda dipilih sebagai percontohan. Pasar-pasat ini akan dinilai dari dua aspek, yaitu Aspek Pasar dan Aspek Digitalisasi Perbankan.

    Untuk aspek perbankan, penilaian mencakup program literasi terbaik dan teraktif, akses keuangan terbaik, dan digitalisasi keuangan yang masif. Tiga pasar terbaik dari masing-masing kelas (Tipe A, B dan C) akan dinobatkan sebagai pemenang.

    “Inisiatif ini diharapkan menjadi inspirasi bagi 133 pasar lainnya dari total 153 pasar di DKI Jakarta serta mendorong pasar-pasar lain di Indonesia untuk ikut bertransformasi ke arah digital,” kata Suharini.

    Ke-20 pasar peserta Lomba Digitalisasi Pasar Jakarta 2025 yang terbagi dalam tiga kelas, yakni Kelas Pasar A meliputi Pasar Mayestik, Pasar Senen Blok III, Pasar Jatinegara, Pasar Kramat Jati, Pasar Perumnas Klender, Pasar Baru Metro Atom dan Pasar Tomang Barat.

    Kemudian Kelas Pasar B, yakni Pasar Koja Baru, Pasar Sunter Podomoro, Pasar Teluk Gong, Pasar Cengkareng, Pasar Pademangan Timur, dan Pasar Santa.

    Terakhir, Kelas Pasar C meliputi Pasar Lenteng Agung, Pasar Tebet Barat, Pasar Tebet Timur, Pasar Ganefo, Pasar Gondangdia, Pasar Pondok Bambu dan Pasar Johar Baru.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jangan Salah Paham soal Kerja Cerdas & Kerja Keras

    Jangan Salah Paham soal Kerja Cerdas & Kerja Keras

    Jakarta

    Dunia kerja bukan soal siapa yang paling cepat sampai, tapi siapa yang paling tahan di tengah jalan. Pesan ini disampaikan Direktur Manajemen Risiko PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Arief Kurnia Risdianto, di hadapan ratusan anak muda dalam konferensi tahunan Young On Top National Conference (YOTNC) 2025 yang digelar di Jakarta.

    Arief membagikan kisahnya meniti karier dari nol di perusahaan BUMN hingga kini menduduki posisi direktur. Menurutnya, tidak ada kesuksesan instan di dunia kerja, apalagi untuk generasi muda yang masih membangun pondasi karier.

    “Saya mulai berkarier di BUMN sejak 2003. Meskipun sekarang menjabat sebagai direktur, posisi ini saya capai setelah 15 tahun perjalanan dan pembelajaran di Pertamina,” ujarnya dalam sesi talkshow YOTNC ke-15 di Balai Kartini.

    Arief juga menggarisbawahi pentingnya endurance dan resiliensi dalam dunia kerja yang semakin dinamis dan kompetitif.

    “Karier itu bukan lari sprint, tapi maraton. Kita harus bisa mengatur energi, semangat, dan passion agar tetap menyala sepanjang perjalanan karier,” tambahnya.

    Satu pesan lain yang ditekankan Arief adalah soal persepsi kerja cerdas versus kerja keras. Menurutnya, kerja cerdas justru hanya bisa dilakukan setelah seseorang melewati fase kerja keras terlebih dahulu.

    “Kerja cerdas hanya bisa dilakukan setelah seseorang melewati fase kerja keras dan membangun kompetensi yang mumpuni,” tegasnya.

    Arief hadir di panggung YOTNC sebagai perwakilan dari PGN dalam rangkaian program PGN Muda Maju, yang merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) mereka.

    Program PGN Muda Maju sendiri telah berlangsung sejak 11 Juni 2025, berisi pelatihan daring yang membekali mahasiswa dari seluruh Indonesia dengan keterampilan penting seputar manajemen karier, pengembangan karakter, kesehatan mental, hingga strategi menghadapi transformasi digital dan dunia kerja masa depan.

    Dalam acara puncak YOTNC ini pula, PGN menyerahkan secara simbolis beasiswa PGN Muda Maju kepada 20 dari total 40 mahasiswa berprestasi terpilih. Beasiswa ini merupakan bentuk dukungan nyata PGN dalam menyiapkan generasi muda Indonesia yang tangguh, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global.

    “PGN Muda Maju adalah bentuk nyata komitmen kami dalam mendukung generasi muda Indonesia agar siap bersaing di dunia profesional. Kami ingin membantu mahasiswa membentuk mindset dan karakter yang kuat untuk bisa sukses, bukan hanya di kampus, tapi juga di dunia kerja dan masyarakat,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Fajriyah Usman.

    Melalui kolaborasi dengan komunitas Young On Top, PGN berharap program ini bisa menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan industri, sekaligus menyulut semangat kepemimpinan dan kontribusi positif di kalangan generasi muda Indonesia.

    (igo/fdl)

  • Migrasi e-SIM, Indosat Jamin Keamanan dan Kenyamanan Pelanggan

    Migrasi e-SIM, Indosat Jamin Keamanan dan Kenyamanan Pelanggan

    Bisnis.com, JAKARTA— Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menyatakan dukungan penuhnya terhadap langkah pemerintah dalam mendorong percepatan migrasi masyarakat dari kartu SIM fisik ke teknologi e-SIM.

    Chief Marketing Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vivek Mehendiratta menegaskan komitmen perusahaan untuk mendukung transformasi digital ini dengan mengedepankan keamanan dan kenyamanan pelanggan.

    “Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) mendukung penuh inisiatif pemerintah dalam mendorong migrasi masyarakat dari kartu SIM fisik ke eSIM,” kata Vivek kepada Bisnis, Minggu (20/7/2025).

    Untuk menjamin keamanan dalam proses migrasi, Indosat telah menerapkan standar keamanan tinggi, termasuk otentikasi biometrik. Langkah tersebut, menurutnya, sejalan dengan upaya perusahaan dalam mematuhi regulasi perlindungan data pribadi.

    “Dan melaksanakan audit keamanan berkala guna melindungi data pelanggan,” tambahnya.

    Selain itu, Indosat juga terus mendorong penetrasi penggunaan e-SIM seiring dengan bertambahnya kesadaran masyarakat dan ketersediaan perangkat yang mendukung teknologi ini.

    Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa perusahaan menempatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan sebagai prioritas utama dalam menjaga kepercayaan.

    “Indosat menempatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan sebagai prioritas utama dalam menjaga kepercayaan,” katanya.

    Adapun, untuk proses aktivasi e-SIM, pelanggan IM3 dapat mengunjungi Gerai IM3, mengakses website im3.id/shop, WhatsApp resmi IM3 di 0855-1000-185, atau melalui kanal e-commerce.

    Sementara itu, pelanggan Tri dapat mengunjungi 3Store untuk mendapatkan pendampingan aktivasi e-SIM, atau mengakses perdana.tri.co.id dan aplikasi bima+ untuk melakukan aktivasi secara mandiri.

    Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyoroti masih rendahnya tingkat migrasi pengguna ke teknologi e-SIM. Padahal, perangkat yang kompatibel dengan e-SIM sudah banyak beredar di pasar.

    Menteri Komdigi Meutya Hafid dalam Rapat Kerja bersama Komisi I pada Senin (7/7/2025) mengungkapkan dari sekitar 25 juta perangkat yang telah mendukung teknologi e-SIM, baru satu juta yang melakukan migrasi.

    “Kami tahu bahwa belum semua menggunakan e-sim, namun demikian kami melihat celah dari 25 juta ponsel yang sudah berteknologi e-sim, baru satu juta yang migrasi,” kata Meutya.

    Dia menekankan percepatan migrasi e-SIM penting bukan hanya dari sisi efisiensi, melainkan juga keamanan data dan pengembangan layanan digital seperti Internet of Things (IoT). Menurut Meutya, migrasi ke e-SIM tidak sekadar mengganti kartu fisik, tetapi juga mencakup pembaruan data pengguna dan proses verifikasi biometrik yang menjadi fondasi penting dalam meningkatkan kualitas layanan digital nasional.

    Kendati demikian, dia menegaskan bahwa regulasi saat ini belum bersifat wajib melainkan hanya mendorong secara bertahap.

    “Bahasa permennya tidak demikian, bahasa permennya adalah mendorong untuk kemudian migrasi ke e-sim,” ujarnya.

    Meutya juga mengingatkan saat ini terdapat aturan pembatasan registrasi kartu berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), yakni maksimal tiga nomor. Pemerintah kini tengah mempertimbangkan sanksi bagi operator yang tidak mematuhi ketentuan tersebut.

    “Permen itu belum mengatur sanksi ya, ini yang sedang kami exercise, mungkin kami akan keluarkan permen baru yang mengatur sanksi bagi operator seluler yang tidak mematuhi itu,” katanya.

    Lebih jauh, Meutya menyoroti pentingnya pembaruan data pelanggan. Dari sekitar 350 juta nomor yang terdaftar, validasi data menjadi hal krusial demi menjaga integritas sistem komunikasi nasional.

    “Jadi monggo jika memang juga DPR melakukan pengawasan khusus terhadap bagaimana operator seluler juga melakukan pemutakhiran data sesuai instruksi dari Komdigi,” tutur Meutya.

  • Kemenkum sahkan 80.068 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

    Kemenkum sahkan 80.068 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

    Menteri Hukum Supratman Andi Agtas. ANTARA/HO-Kemenkum.

    Kemenkum sahkan 80.068 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 19 Juli 2025 – 11:45 WIB

    Elshinta.com – Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam usaha pengesahan 80.068 Badan Usaha Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP).

    “Beberapa hari menjelang peresmian Koperasi Merah Putih oleh Presiden, Kemenkum melalui Direktorat Jenderal Administasi Hukum Umum (Ditjen AHU) sudah mengesahkan lebih dari 80 ribu atau tepatnya 80.068 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, ini adalah bentuk kolaborasi yang dipimpin Kemenko Pangan dan dibantu berbagai instansi lainnya seperti Kemendagri, Kementrian Koperasi, Kepolisian, TNI/Polri dan Pemda setempat“ kata Supratman dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Menteri Hukum mengatakan bahwa pendirian koperasi merah putih ini adalah salah satu bagian dari mewujudkan program Astacita Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong pemerataan dan penguatan ekonomi.

    “Koperasi Merah Putih diharapkan akan menjadi landasan strategis dalam menumbuhkan ekonomi kerakyatan.“ tuturnya.

    Sebelumnya, Dirjen AHU Kementrian Hukum, Widodo, menjelaskan, dari total 80.068 KDMP/ KKMP yang sudah disahkan terdiri dari pendirian KDMP baru sebanyak 71.397 unit, pendirian KKMP baru sebanyak 8.486 unit, koperasi lama yang bertransformasi (revitalisasi) menjadi KDMP sejumlah 141 unit dan koperasi lama yang bertransformasi (revitalisasi) menjadi KKMP sejumlah 44 unit.

    “Pencapaian yang terhitung sejak layanan pendaftaran khusus dibuka pada 1 Mei 2025 ini menjadi bukti nyata efektivitas transformasi digital layanan publik Kemenkum dalam mengakselerasi program prioritas pemerintah yang berfokus pada pemerataan ekonomi dari tingkat desa,” kata Widodo.

    Sebagaimana diketahui Koperasi Merah Putih akan diresmikan Presiden pada 21 Juli 2025 di Jawa Tengah. Langkah kolaboratif dalam membentuk KDMP/KDLP akan mampu mewujudkan ekonomi kerakyatan yang mandiri.

    Sumber : Antara