Topik: transformasi digital

  • Perkuat Infrastruktur Konektivitas Papua, TelkomGroup Resmikan Community Gateway Merauke

    Perkuat Infrastruktur Konektivitas Papua, TelkomGroup Resmikan Community Gateway Merauke

    Merauke, Beritasatu.com – PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) meresmikan Community Gateway di Stasiun Bumi Merauke,  Kabupaten Merauke, Papua Selatan pada Jumat (5/12/2025). Inisiatif ini merupakan langkah strategis TelkomGroup untuk menghadirkan konektivitas andal di wilayah Timur Indonesia. Fasilitas ini sekaligus menjadi Community Gateway pertama di Indonesia dan Asia Tenggara, serta menjadi bagian dari jaringan  global ke-10 di dunia.

    Community Gateway Merauke diresmikan secara langsung oleh Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng, Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf, dan EVP Telkom Regional V Amin Soebagyo. Turut hadir pada agenda peresmian tersebut Pemerintah Provinsi Papua Selatan yang diwakili Asisten 1 Sekda Provinsi Papua Selatan Agustinus Joko Guritno, Bupati Merauke Yoseph B. Gepze, Perwakilan Wakapolres Merauke, Perwakilan Pangdam XXIV, Dekan Fakultas  Teknik Universitas Musamus Teddy Istanto, serta beberapa pemuka agama setempat.

    Dalam sambutannya, Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menyampaikan bahwa peresmian fasilitas Community Gateway di Merauke menjadi momentum penting dalam penguatan infrastruktur digital nasional, terutama bagi Papua Selatan dan kawasan Indonesia Timur yang membutuhkan akses jaringan  lebih tangguh.

    “Bagi TelkomGroup, pelayanan kepada pelanggan dan masyarakat adalah hal yang paling  utama. Jika Bapak Ibu memiliki keluhan terhadap layanan kami, silahkan sampaikan. Akan segera kami tindaklanjuti,” ujar Dian.

    Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng juga menyampaikan, pembangunan Community Gateway di Merauke merupakan bagian dari upaya jangka panjang TelkomGroup dalam memastikan transformasi digital Indonesia berjalan secara merata hingga wilayah paling timur.

    “Konektivitas adalah prasyarat  utama kemajuan. Dengan hadirnya Community Gateway Merauke, kita tidak hanya membangun  infrastruktur, tetapi menguatkan fondasi masa depan Indonesia yang benar-benar terhubung, dari Sabang  sampai Merauke,” pungkas Rizal.

    Kebutuhan akan fasilitas ini terbukti dari rentannya gangguan jaringan yang menyebabkan terputusnya akses telekomunikasi digital di sejumlah wilayah Papua. Situasi tersebut menunjukkan bahwa dengan kondisi geografis yang menantang di wilayah Papua, pentingnya langkah strategis untuk menjaga konektivitas masyarakat tetap stabil dan terjaga dengan infrastruktur konektivitas yang lebih resilien.

    “Infrastruktur ini adalah wujud nyata upaya TelkomGroup untuk menyediakan layanan digital yang inklusif di wilayah Papua, sekaligus memperkuat ketahanan jaringan nasional di wilayah yang memiliki tantangan geografis tinggi,” tambah Dian.

    Menjawab tantangan tersebut, Telkomsat mengambil peran aktif dalam memperkuat komunikasi nasional melalui pengoptimalan jaringan satelit. Jaringan satelit yang semula berperan sebagai jalur  cadangan kini ditransformasikan menjadi salah satu pilar utama yang mampu menghadirkan layanan  berkapasitas besar dan berkelanjutan, terutama bagi wilayah dengan kondisi geografis yang kompleks.

    Kehadiran Community Gateway Merauke berfungsi sebagai titik akses satelit berkecepatan tinggi. Fasilitas  ini didukung teknologi satelit Low Earth Orbit (LEO) yang mampu memberikan solusi kapasitas yang besar, latensi rendah dan kualitas layanan yang stabil, serta cocok untuk kondisi geografis Papua yang ekstrim  dan memiliki sebaran penduduk dengan jarak yang berjauhan.

    Dari Community Gateway tersebut, koneksi kemudian didistribusikan kembali ke jaringan lokal, mulai dari fiber optik, jaringan wireless, hingga seluler, sehingga masyarakat dapat menikmati akses komunikasi yang  lebih luas, stabil, dan merata. Dengan pendekatan ini, layanan komunikasi tidak hanya kembali pulih, tetapi juga memiliki fondasi yang lebih kuat untuk mendukung kebutuhan konektivitas harian warga serta  layanan publik di Merauke dan wilayah sekitarnya.

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf, mengatakan bahwa kehadiran gateway ini merupakan bagian dari komitmen Telkomsat sebagai bagian dari TelkomGroup dalam mendukung langkah transformasi dan pemerataan akses digital di Indonesia.

    “Teknologi satelit saat  ini sudah sedemikian majunya sehingga sudah bisa sejajar dan mampu mendukung penuh teknologi  telekomunikasi yang sudah ada dengan kapasitas dan kualitas yang tinggi. Telkomsat selalu siap memberikan konektivitas yang prima untuk masyarakat,” ujarnya.

    Pemerintah Provinsi Papua Selatan menyampaikan bahwa adanya Community Gateway di Merauke menjadi hal penting bagi daerah yang semakin memasuki era digitalisasi, di mana layanan komunikasi yang andal sangat dibutuhkan oleh lebih dari 225 ribu penduduk Merauke dan berbagai sektor usaha maupun pemerintahan. Langkah Telkom memperkuat infrastruktur konektivitas, termasuk backup bagi jaringan fiber optic akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Merauke. Pemerintah Provinsi Papua Selatan menyampaikan apresiasi atas konsistensi Telkom dalam terus menghadirkan layanan terbaik di wilayah Papua Selatan. Hadirnya fasilitas ini, TelkomGroup berharap masyarakat Papua dan Kawasan paling timur Indonesia  dapat menikmati konektivitas yang lebih tangguh, merata, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat  fondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial di wilayah paling timur Indonesia.

  • AI UGM Pensiun Dini Usai Sebut Jokowi Bukan Alumni

    AI UGM Pensiun Dini Usai Sebut Jokowi Bukan Alumni

    GELORA.CO –  Kecerdasan buatan atau AI milik Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama LISA atau Lean Intelligent Service Assistant kini tak bisa digunakan. Ini menjadi sorotan di tengah kontroversi AI tersebut.

    Pasalnya, LISA menjadi sorotan setelah sebuah video viral. Video itu menyebut Jokowi bukan alumni UGM.

    Belum lagi, video itu tersebar di tengah polemik dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Jokowi.

    Tapi saat ini, AI yang berada di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM itu tak bisa lagi digunakan.

    “Halo, saya LISA. Saat ini layanan sedang ditingkatkan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik. Terima kasih telah menunggu. LISA akan segera kembali,” tulisan yang tertera di layar AI LISA.

    Sebelumnya, di video yang tersebar luas, LISA menjawab pertanyaan “jokowi alumni ugm” dengan informasi yang saling bertentangan.

    LiISA mengatakan Jokowi bukan alumni, namun sekaligus menyebut bahwa ia menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM, lalu menegaskan bahwa ia “tidak lulus”.

    Sementara itu, Juru Bicara UGM I Made Andi Arsana menjelaskan, LISA merupakan aplikasi AI buatan UGM yang dikembangkan melalui kolaborasi dengan Botika.

    “LISA merupakan bagian dari program komprehensif UGM University Services,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/12/2015).

    Aplikasi ini dibangun oleh Biro Transformasi Digital dan Direktorat Kemahasiswaan UGM untuk menyediakan layanan informasi terintegrasi bagi mahasiswa serta masyarakat umum.

    Namun, Andi menegaskan, LISA tidak dapat disamakan dengan AI komersial seperti ChatGPT atau Gemini.

    “Basis data LISA terbatas pada informasi internal UGM terkait akademik, kemahasiswaan, administrasi, dan pengembangan diri. Ia tidak memuat data pribadi,” terangnya.

  • Banyuwangi Jadi Percontohan Nasional, Ipuk dan 3 Menteri Paparkan Sukses Digitalisasi Bansos ke Seluruh Daerah

    Banyuwangi Jadi Percontohan Nasional, Ipuk dan 3 Menteri Paparkan Sukses Digitalisasi Bansos ke Seluruh Daerah

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Keberhasilan tahapan piloting Program Digitalisasi Bantuan Sosial (Bansos) di Kabupaten Banyuwangi didapuk menjadi model percontohan nasional. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pun dipercaya memaparkan pengalaman sukses daerahnya di hadapan tiga menteri utama dan kepala daerah se-Indonesia, dalam sosialisasi yang digelar oleh Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah (KPTDP).

    Acara sosialisasi tingkat nasional tersebut berlangsung secara hibrid dari Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), disaksikan total sekitar 900 peserta dari berbagai daerah. Hadir dalam kegiatan ini Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menpan RB Rini Widyantini, dan Menteri/Kepala Bappenas Prof. Rachmat Pambudy, didampingi Ketua KPTDP Luhut Binsar Pandjaitan.

    Mendagri Tito Karnavian mengatakan bahwa pelaksanaan digitalisasi bansos bertujuan utama agar penyerapan dan penyaluran dapat lebih tepat sasaran.

    “Kami minta kepada Bupati Banyuwangi sharing kepada seluruh pemerintah daerah, untuk mempersiapkan dan merencanakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pelaksanaan piloting program tahun 2026,” kata Mendagri Tito.

    Ketua KPTDP Luhut Binsar Pandjaitan turut menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian yang telah ditunjukkan Banyuwangi sebagai hasil kerja tim yang solid. Ia menyebut keberhasilan ini sudah dilaporkan ke Presiden.

    “Keberhasilan di Banyuwangi sudah dilaporkan ke Presiden, selanjutnya secara bertahap akan dilaksanakan ke-32 daerah, dan diterapkan secara nasional pada Oktober 2026,” kata dia.

    Bupati Ipuk lantas memaparkan sejumlah langkah yang dilakukan untuk menyukseskan piloting atas salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut. Strategi utama yang dilakukan adalah “jemput bola” dengan melibatkan ribuan agen Perlinsos digital.

    “Kami jemput bola, terjun ke masyarakat langsung yang membutuhkan bansos, untuk dibantu proses pendaftarannya terutama pada mereka yang kesulitan mendaftar secara digital atau tidak memiliki HP (handphone),” kata Ipuk.

    Pihak KPTDP mengakui, dalam pelaksanaannya Banyuwangi mengerahkan kader dasawisma, lurah, kepala desa, camat, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi agen Perlinsos. Proses ini mempercepat pendaftaran masyarakat yang membutuhkan bansos.

    “Bagus ini Banyuwangi bekerja secara tim. Pendampingan ASN memang perlu dilakukan. Saya harap semua daerah bisa seperti Banyuwangi,” puji Luhut di hadapan sejumlah menteri dan pejabat tinggi yang hadir.

    Bupati Ipuk menambahkan bahwa pelibatan agen ini bertujuan mengatasi keterbatasan atas akses teknologi dan kendala lainnya dari para penerima bansos, terutama lanjut usia. “KAmi pun aktif mengkomunikasikan program ini ke masyarakat karena menurut kami bakal lebih tepat sasaran,” terang Ipuk.

    Kecekatan Pemkab Banyuwangi dalam mengawal piloting Parlinsos Digital itu terbukti dari optimalnya proses input. Sekjen Kemensos Robben Rico mengonfirmasi bahwa pendaftaran yang dilaksanakan mulai 18 September hingga 15 Oktober mencapai 359 ribu orang. “Ini melampaui dari target awal yang hanya 320 ribu,” pungkas Robben. [alr/beq]

  • Masuki Fase Kritis, Adopsi AI Dinilai Jadi Kunci Transformasi Pembelajaran Nasional

    Masuki Fase Kritis, Adopsi AI Dinilai Jadi Kunci Transformasi Pembelajaran Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia disebut tengah memasuki fase krusial dalam transformasi pendidikan digital, di mana kecerdasan buatan (AI) dan deep learning tak lagi menjadi sekadar wacana, melainkan fondasi baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara nasional.

    President Director Acer Indonesia, Leny Ng, menegaskan bahwa pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan perlu mengadopsi teknologi secara strategis, terencana, dan berkelanjutan agar mampu menjawab tantangan era pembelajaran berbasis teknologi cerdas.

    “AI dan deep learning memiliki potensi besar untuk meningkatkan efektivitas proses belajar-mengajar, tanpa mengabaikan peran pendidik dalam menuntun dan memaknai proses belajar,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).

    Guru Besar FKIP UT, Tian Belawati, menekankan bahwa integrasi teknologi cerdas merupakan langkah strategis untuk menghapus batas geografis dan sosial dalam akses pendidikan.

    “Ini bukan lagi tren, tetapi kebutuhan mendesak. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan berkualitas melalui sekolah dan guru yang berkualitas,” tegasnya.

    Menurut Tian, AI memungkinkan distribusi konten pendidikan yang lebih merata, layanan pembelajaran personal, hingga peningkatan kompetensi guru melalui analitik dan otomatisasi.

    Dorongan percepatan adopsi AI juga datang dari pemerintah. Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Fauzan Adziman, menyebut bahwa modernisasi pendidikan tinggi menjadi syarat mutlak untuk memperkuat daya saing Indonesia di era ekonomi berbasis pengetahuan.

    “Kita harus bergerak menuju knowledge-based economy yang bertumpu pada kemampuan mengelola pengetahuan menjadi nilai tambah dan daya saing nasional,” ujarnya.

    Lebih lanjut Fauzan memaparkan bahwa untuk mewujudkan hal tersebut, Indonesia perlu menguatkan dua pilar strategis. Pilar pertama adalah penguatan aspek perangkat lunak melalui percepatan adopsi AI di berbagai sektor.

    Pilar kedua adalah pengembangan infrastruktur teknologi, khususnya ekosistem semikonduktor dalam negeri, yang akan menjadi pondasi penting bagi transformasi digital nasional.

    Ia menambahkan bahwa kedua pilar tersebut adalah prasyarat agar pemanfaatan AI memberikan dampak nyata dan selaras dengan agenda pembangunan dalam AstaCita Presiden dan Wakil Presiden.

    “AI harus memberikan manfaat yang luas. Bukan hanya berguna sebagai teknologi, tetapi mendorong energi terbarukan, memperkuat teknologi pertanian, mengakselerasi hilirisasi, dan memajukan ekonomi digital” jelasnya.

  • AI ‘Lisa’ Pensiun Dini Usai Sebut Jokowi Bukan Alumni UGM

    AI ‘Lisa’ Pensiun Dini Usai Sebut Jokowi Bukan Alumni UGM

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Kecerdasan buatan atau AI milik Universitas Gadjah Mada (UGM) bernama LISA atau Lean Intelligent Service Assistant kini tak bisa digunakan. Ini menjadi sorotan di tengah kontroversi AI tersebut.

    Pasalnya, LISA menjadi sorotan setelah sebuah video viral. Video itu menyebut Jokowi bukan alumni UGM.

    Belum lagi, video itu tersebar di tengah polemik dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Jokowi.

    Tapi saat ini, AI yang berada di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM itu tak bisa lagi digunakan.

    “Halo, saya LISA. Saat ini layanan sedang ditingkatkan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik. Terima kasih telah menunggu. LISA akan segera kembali,” tulisan yang tertera di layar AI LISA.

    Sebelumnya, di video yang tersebar luas, LISA menjawab pertanyaan “jokowi alumni ugm” dengan informasi yang saling bertentangan.

    LiISA mengatakan Jokowi bukan alumni, namun sekaligus menyebut bahwa ia menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM, lalu menegaskan bahwa ia “tidak lulus”.

    Sementara itu, Juru Bicara UGM I Made Andi Arsana menjelaskan, LISA merupakan aplikasi AI buatan UGM yang dikembangkan melalui kolaborasi dengan Botika.

    “LISA merupakan bagian dari program komprehensif UGM University Services,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (4/12/2015).

    Aplikasi ini dibangun oleh Biro Transformasi Digital dan Direktorat Kemahasiswaan UGM untuk menyediakan layanan informasi terintegrasi bagi mahasiswa serta masyarakat umum.

    Namun, Andi menegaskan, LISA tidak dapat disamakan dengan AI komersial seperti ChatGPT atau Gemini.

  • DPR Nilai Rencana Spin-off Fiber Telkom Progresif dan Relevan

    DPR Nilai Rencana Spin-off Fiber Telkom Progresif dan Relevan

    Jakarta

    PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (Telkom) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada 12 Desember mendatang, dengan salah satu agenda utamanya adalah meminta persetujuan atas rencana Pemisahan Sebagian Bisnis dan Aset Wholesale Fiber Connectivity (Tahap-1).

    Langkah atau inisiatif ini mendapat tanggapan positif dari kalangan pengamat industri, yang menilai inisiatif ini sangat relevan dan berpotensi memberikan dampak positif signifikan terhadap keseluruhan industri telekomunikasi (Telco) di Indonesia.

    Mengenai rencana spin-off ini, Anggota Komisi VI DPR Nevi Zuairina menyatakan bahwa inisiatif tersebut adalah langkah progresif dan terencana. “Rencana pemisahan sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity ke anak usaha, Telkom Infrastruktur Fiber (TIF), merupakan bagian dari strategi jangka panjang Telkom untuk melakukan transformasi dan optimalisasi aset,” ujar Nevi di Jakarta, Rabu (3/12/2025) dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Menurutnya, hal tersebut bukan sekadar restrukturisasi biasa, tetapi upaya untuk memfokuskan bisnis dan menciptakan nilai tambah yang lebih jelas dari aset infrastruktur yang sangat besar.

    Ia menegaskan, bahwa inisiatif itu sangat relevan dengan tren global dalam industri Telco, di mana pemisahan bisnis infrastruktur (InfraCo) dari layanan ritel (ServiceCo) menjadi model yang semakin umum.

    “Pemurnian bisnis seperti ini memungkinkan Telkom Group untuk meningkatkan efisiensi operasional dan agilitas dalam setiap unit bisnisnya. Wholesale fiber adalah bisnis infrastruktur yang modal-intensif dan memerlukan fokus pada utilisasi aset serta layanan wholesale netral,” jelasnya.

    Pengalihan aset berupa infrastruktur jaringan ke TIF dipandang berpotensi memberikan dampak positif yang luas bagi industri Telco di Indonesia. “Dengan adanya TIF yang murni beroperasi sebagai penyedia infrastruktur wholesale, ini berpeluang menciptakan persaingan yang lebih sehat dan inklusif di tingkat layanan,” tutur Nevi.

    “TIF dapat menawarkan akses jaringan yang lebih netral dan terbuka kepada operator telekomunikasi lainnya, termasuk penyedia jasa internet (ISP) kecil dan menengah,” tambahnya.

    Ia menyampaikan harapannya terhadap RUPS-LB Telkom yang akan datang. “RUPS-LB dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang memperkuat landasan transformasi digital nasional,” tegasnya.

    Paling penting keputusan strategis ini harus diikuti dengan implementasi yang efektif dan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) yang kuat di TIF, sehingga memberikan kontribusi terbaik bagi pertumbuhan infrastruktur digital dan perekonomian nasional.

    (fyk/fay)

  • AI LISA Milik UGM Tak Bisa Digunakan Usai Sebut Jokowi Bukan Alumni, Error?

    AI LISA Milik UGM Tak Bisa Digunakan Usai Sebut Jokowi Bukan Alumni, Error?

    Kecerdasan buatan atau AI milik UGM yang bernama Lean Intelligent Service Assistant atau LISA terpantau sedang dalam perbaikan.

    Sebelumnya, viral video LISA menyebut Jokowi bukan merupakan alumni UGM ketika menjawab pertanyaan seseorang tentang “jokowi alumni ugm”.

    AI LISA ini berada di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM.

    Pantauan kumparan Jumat (5/12) sekitar pukul 11.00 WIB tampak sejumlah orang sedang berkerumun di depan LISA.

    Salah satu dari mereka membenarkan sedang meng-update AI LISA tetapi enggan untuk diwawancarai.

    Beberapa saat setelahnya ketika kumparan hendak mencoba AI LISA tertulis dalam layar sedang meningkatkan layanan.

    “Halo, saya LISA. Saat ini layanan sedang ditingkatkan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik. Terima kasih telah menunggu. LISA akan segera kembali,” begitu tulisan yang tertera di layar.

    LISA tak merespons ketika ditanya melalui mikrofon. Hanya tampak avatar LISA berkedip-kedip dan melambaikan tangan.

    Kontroversi LISA

    Viral di media sosial kecerdasan buatan atau AI milik UGM yang bernama Lean Intelligent Service Assistant atau LISA menyebut Jokowi bukan merupakan alumni UGM.

    Dalam video yang beredar di media sosial tampak LISA merespons pertanyaan “jokowi alumni ugm” dari seseorang sebagai berikut:

    “Joko Widodo bukan alumni Universitas Gadjah Mada. Beliau menyelesaikan pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada pada Fakultas Kehutanan, tetapi tidak lulus dari sana. Sebagai seorang tokoh nasional, beliau memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang beragam sebelum akhirnya terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai Presiden Indonesia.”

    Penjelasan UGM

    Soal hal ini, Juru Bicara Universitas Gadjah Mada Dr. I Made Andi Arsana memberikan respons. Dia membenarkan LISA merupakan hasil karya UGM melalui kerja sama dengan Botika.

    “LISA merupakan bagian dari sebuah program komprehensif bertajuk UGM University Services yang dikembangkan oleh Biro Transformasi Digital dan Direktorat Kemahasiswaan UGM untuk memberikan layanan terintegrasi bagi mahasiswa dan masyarakat umum,” kata Made Andi dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Kamis (4/12).

    Made Andi mengatakan LISA dikembangkan untuk tujuan spesifik, tidak sama seperti produk AI komersial layaknya ChatGPT, Gemini, dan lain-lain. Basis pengetahuan LISA terbatas pada data dan informasi internal UGM terkait akademik, kemahasiswaan, administrasi, dan pengembangan diri. Namun, tidak memuat data dan informasi pribadi.

    “Saat ini, UGM telah melakukan peluncuran awal (soft launching) LISA untuk mulai dimanfaatkan oleh publik sambil terus dikembangkan dan disempurnakan pengetahuannya melalui berbagai proses training. LISA hadir dalam bentuk anjungan digital interaktif yang berlokasi di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) yang bisa diakses oleh publik untuk memperoleh informasi terkait UGM,” katanya.

    Selayaknya AI, LISA masih terus belajar dengan asupan data internal UGM dan data informasi dari luar atau internet.

    “Cara kedua dijalankan berdasarkan pertanyaan yang diberikan oleh pengguna dan hasil belajar ini tentu dipengaruhi oleh akurasi dan kebenaran informasi yang didapatkannya dari internet,” katanya.

    Made Andi mengatakan LISA memberikan jawaban yang tidak akurat tentang status kelulusan seorang alumni UGM bernama Joko Widodo.

    “Kepada pertanyaan/pernyataan ‘jokowi alumni ugm’ yang diajukan seorang pengguna, LISA menjawab bahwa Joko Widodo bukan alumni Universitas Gadjah Mada. Menariknya, secara kontradiktif, LISA juga menyatakan bahwa Joko Widodo menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Kehutanan UGM. Selanjutnya LISA menambahkan bahwa Joko Widodo tidak lulus,” katanya.

    Menurutnya, informasi yang disajikan LISA tentang Joko Widodo tampak tidak konsisten.

    “LISA menyatakan Joko Widodo bukan alumni tetapi juga menyatakan bahwa beliau menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM. Di sini terlihat bahwa informasi kedua ini membantah informasi pertama,” katanya.

    Inkonsistensi juga terlihat pada informasi yang menyebut Joko Widodo tidak lulus, padahal sebelumnya disebut telah menyelesaikan pendidikan di UGM.

    “Inkonsistensi informasi yang disajikan LISA merupakan penegasan bahwa LISA memang tidak dirancang untuk menjawab pertanyaan tentang kelulusan seseorang. Selain itu, hal ini juga mengonfirmasi bahwa LISA memang sedang belajar untuk terus meningkatkan kemampuannya,” katanya.

    UGM Tegaskan Jokowi Alumninya

    UGM pun kembali menegaskan Jokowi merupakan lulusan UGM.

    “UGM menegaskan bahwa informasi tentang status kelulusan Joko Widodo yang disampaikan LISA tidak akurat. UGM juga telah menegaskan bahwa Joko Widodo adalah alumni yang lulus dari UGM seperti yang dinyatakan oleh Rektor UGM,” pungkasnya.

  • Dirjen Dukcapil dorong digitalisasi program perlindungan sosial

    Dirjen Dukcapil dorong digitalisasi program perlindungan sosial

    Denpasar (ANTARA) – Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri Teguh Setiabudi mendorong digitalisasi program perlindungan sosial menuju pelayanan publik yang lebih inklusif, efisien, dan tepat sasaran.

    “Dukungan Dukcapil melalui identitas kependudukan digital ini bukan sekadar transformasi teknologi, tapi juga lompatan sistem menuju pelayanan publik yang lebih inklusif, efisien, dan berbasis kebutuhan warga,” kata dia saat acara sosialisasi “Digitalisasi Perlindungan Sosial dan Aktivasi Identitas Kependudukan Digital” di Gedung Dharma Alaya Denpasar, Bali, Jumat.

    Dia menilai kegiatan sosialisasi kepada pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan operator desa/kelurahan serta OPD Pemkot Denpasar ini sebagai langkah jemput bola.

    Ia menjelaskan sosialisasi ini juga sebagai koordinasi dan penyamaan persepsi antara Ditjen Dukcapil Kemendagri dengan Dinas Dukcapil di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) secara menyeluruh dan berkelanjutan.

    Untuk terus mendukung program perlindungan sosial, Dirjen Teguh Setyabudi mengajak seluruh jajaran Dinas Dukcapil terus menggenjot identitas kependudukan digital.

    “Dengan program digitalisasi perlinsos yang di mana pilotingnya ada di Kabupaten Banyuwangi dan kemudian nanti akan diimplementasikan di seluruh Indonesia pada tahun 2026. Jadi, saya minta kepada bapak dan ibu jajaran Disdukcapil semuanya mari kita persiapkan pelaksanaan yang akan memanfaatkan IKD,” kata dia.

    Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Denpasar Dewa Gde Juli Artabrata menjelaskan sosialisasi ini menindaklanjuti rapat Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah (PTDP) pada 2 Oktober 2025 serta rapat lanjutan pada 6 Oktober 2025 terkait dengan tindak lanjut implementasi percontohan dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi.

    Ia mengatakan salah satu tugas Kementerian Dalam Negeri memberikan sosialisasi program digitalisasi perlinsos kepada seluruh pemerintah daerah untuk melakukan replikasi kegiatan digitalisasi perlinsos sebagaimana dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi.

    “Sehubungan dengan hal tersebut, Ditjen Dukcapil akan melakukan sosialisasi dan aktivasi IKD kepada pihak-pihak yang menjadi kunci terkait program digitalisasi perlinsos, yakni pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan operator desa/kelurahan,” katanya.

    Pewarta: Rolandus Nampu
    Editor: M. Hari Atmoko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Telkom: Inovasi AI jadi kebutuhan strategis bagi laju ekonomi digital

    Telkom: Inovasi AI jadi kebutuhan strategis bagi laju ekonomi digital

    mendorong Indonesia untuk membangun infrastruktur digital yang lebih kuat dan mandiri

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Enterprise & Business Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Veranita Yosephine menilai inovasi kecerdasan buatan (AI) dan transformasi digital menjadi kebutuhan strategis dalam laju perkembangan ekonomi digital nasional di masa depan.

    Hal ini menyusul banyak negara di kawasan Asia yang telah memasuki fase ekonomi digital tingkat lanjut, di mana teknologi menjadi penggerak utama produktivitas dan pertumbuhan ekonomi (hyper-digital domestic economy).

    “Di banyak negara di kawasan regional seperti Asia telah terjadi banyak pergeseran arah kebijakan dan regulasi (regional regulation shift), tentang transformasi digital yang berdampak pada banyak sektor termasuk dalam keamanan digital, industri hingga ekonomi,” kata Veranita dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Ia menambahkan bahwa tantangan global, mulai dari fragmentasi geopolitik hingga persaingan teknologi antarnegara besar, mendorong Indonesia untuk membangun infrastruktur digital yang lebih kuat dan mandiri.

    “Telkom terus memperkuat perannya sebagai digital orchestrator melalui penguatan konektivitas, pembangunan infrastruktur digital dan pengoperasian 35 data center yang tersebar di berbagai wilayah,” ujar dia.

    Veranita mengatakan selain kapabilitas dan kredibilitas di bidang infrastruktur digital dan konektivitas yang andal, Telkom juga menghadirkan Telkom AI Center of Excellence.

    Inisiatif uni menjadi wadah strategis Telkom Solution dalam memperkuat ekosistem kecerdasan buatan nasional dan memastikan implementasi AI berjalan terarah serta berkelanjutan yang dibangun di atas empat pilar utama yang menggabungkan edukasi dan inovasi dalam AI Campus, AI Playground, AI Connect dan AI Hub.

    Melalui empat pilar ini, Telkom berkomitmen menghadirkan ekosistem AI yang holistik, terintegrasi, dan memberikan dampak nyata bagi transformasi digital Indonesia.

    Inovasi tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi kekuatan ekonomi baru sekaligus memperkuat ekosistem digital Indonesia yang berdaulat dan berkelanjutan.

    “Sebagai individu, pelaku industri dan anak bangsa, kita harus memastikan Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi teknologi global, tetapi kita perlu menjadi bangsa yang menentukan arah dan masa depannya sendiri. Inilah momentum penting untuk mewujudkan agenda Indonesia Emas 2045,” kata Veranita.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini Daftar Peraih Penghargaan GeoInnovation Indonesia 2025

    Ini Daftar Peraih Penghargaan GeoInnovation Indonesia 2025

    Liputan6.com, Jakarta – Penyedia solusi Sistem Informasi Geografis (GIS), Esri Indonesia, baru saja menggelar ajang GeoInnovation Indonesia 2025. Acara ini kembali menegaskan posisi teknologi geospasial sebagai katalisator kunci dalam percepatan transformasi digital dan pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor nasional.

    Country General Manager Esri Indonesia, Habisanti, menyatakan bahwa kemampuan perangkat lunak ArcGIS yang dipadukan dengan keahlian profesional GIS telah mendorong organisasi untuk mencapai terobosan signifikan, terutama dalam efisiensi operasional dan peningkatan layanan publik.

    “Para penerima penghargaan tahun ini mewakili garda terdepan dalam perjalanan transformasi digital Indonesia,” ujar Habisanti dalam keterangannya, Jumat (5/12/2025).

    Ia menambahkan, perusahaan berkomitmen menghadirkan teknologi geospasial yang andal dan mudah diakses untuk memecahkan tantangan dunia nyata di berbagai sektor.

    GeoInnovation Awards 2025 memberikan sorotan khusus pada inovasi di sektor energi dan ketenagalistrikan nasional, di mana dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) raksasa meraih penghargaan tertinggi.

    PT Pertamina (Persero) dianugerahi penghargaan Excellence in Impact atas inovasi Real-Time Permit. Sistem ini merupakan digitalisasi perizinan dari berbasis kertas ke platform digital, yang memungkinkan pemantauan lebih dari 5.000 dokumen dari 258 anak perusahaan secara real-time.

    Fitur andalannya mencakup dasbor visualisasi spasial, pencarian berbasis chatbot, serta sistem peringatan izin yang akan habis masa berlaku.