Topik: transformasi digital

  • Kemenpar Manfaatkan AI untuk Dorong Transformasi Digital SDM Perhotelan – Page 3

    Kemenpar Manfaatkan AI untuk Dorong Transformasi Digital SDM Perhotelan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Asosiasi Manajer SDM Hotel Indonesia (AMSIH), ELSA Speak, dan Paradigm mempertemukan lebih dari 50 pemimpin HR dari berbagai jaringan hotel terkemuka seperti Accor, Hyatt, dan Hilton.

    Acara bertajuk Hospitality Forum 2025 ini bertujuan untuk membahas transformasi sistem pembelajaran sumber daya manusia (SDM) di sektor perhotelan melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).

    Transformasi digital ini menjadi fokus Utama, mengingat target Kemenpar untuk mencapai 25,75 juta tenaga kerja di sektor pariwisata pada 2025. Namun, peningkatan kualitas layanan menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal kapabilitas SDM.

    Sebuah survei yang dilakukan terhadap peserta forum mengungkapkan beberapa temuan signifikan. Mayoritas hotel, atau sekitar 94,4%, belum pernah melakukan pelatihan hyper-personalized berbasis AI.

    Dalam survei itu, dikutip Jumat (1/8/2025), 44,4% pemimpin HR menyebut variasi kemampuan bahasa Inggris antar karyawan sebagai tantangan terbesar.

    Hasil survei ini menunjukkan adanya kesenjangan serius dalam pendekatan pelatihan di industri perhotelan.

    Menurut Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kemenpar, Kusuma Permana Sari, peningkatan kualitas SDM adalah prioritas dalam agenda transformasi pariwisata nasional.

    “Indonesia membutuhkan pengalaman layanan yang otentik dan berstandar internasional, yang hanya dapat dicapai dengan peningkatan kompetensi komunikasi yang merata,” ujarnya.

     

  • Kinerja Amman Mineral Tak Aman, Cetak Rugi Rp 2,4 T

    Kinerja Amman Mineral Tak Aman, Cetak Rugi Rp 2,4 T

    Jakarta

    Emiten sektor pertambangan, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencatatkan kinerja negatif pada semester I-2025. Amman membukukan penurunan pendapatan dan rugi di paruh pertama tahun ini.

    Amman membukukan rugi hingga US$ 148,72 juta atau sekitar Rp 2,45 triliun (kurs Rp 16.459) hingga semester I-2025. Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, Amman Mineral meraup untung jumbo dengan laba bersih US$ 475,24 juta atau Rp 7,83 triliun.

    Jika dirinci, penurunan laba hingga menjadi rugi diakibatkan penjualan bersih Amman Mineral yang terkoreksi hingga 88,2% dari periode yang sama tahun lalu, yakni dari US$ 1,54 miliar menjadi US$ 182,59 juta hingga semester I-2025.

    Presiden Direktur Amman Mineral, Arief Sidarto menjelaskan pihaknya mengalami sejumlah hambatan penjualan, mengacu pada penghentian ekspor konsentrat tembaga yang ditetapkan pemerintah sejak Januari 2025. Saat ini, Amman Mineral hanya diizinkan untuk menjual produk logam jadi, seperti katoda tembaga dan emas murni.

    “Ke depan, kami yakin bahwa kinerja keuangan akan terus membaik. Kami tetap berkomitmen pada strategi jangka panjang kami dan fokus untuk menciptakan nilai yang terus berkelanjutan, melalui keunggulan operasional dan eksekusi yang disiplin,” terang Arief dalam dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Jumat (1/8/2025).

    Arif menyebut, kebijakan ini yang menyebabkan penjualan bersih perseroan menjadi sebesar US$ 183 juta. Sebagian besar penjualan didominasi untuk produk katoda tembaga sebesar US$ 182 juta. US$ 1 juta sisanya berasal dari penyesuaian akhir harga dan volume atas penjualan konsentrat tahun 2024.

    Seluruh penjualan dicatat pada kuartal II-2025. Hal itu lantaran tidak ada penjualan pada kuartal pertama seiring dengan dimulainya produksi pada akhir Maret dan pengapalan yang baru dimulai pada bulan April.

    Hingga semester I-2025, Amman Mineral membukukan produksi konsentrat sebesar 191.657 metrik ton kering atau turun turun 57% YoY. Konsentrat ini memiliki kandungan 89 juta pon tembaga dan 59.578 ons emas.

    Kemudian untuk produksi katoda selama semester I mencapai 19.805 ton, atau setara dengan 44 juta pon dengan penjualan sebesar 18.522 ton. Selain itu, perseroan juga membukukan biaya penambangan per ton naik 4% YoY menjadi US$ 2,44.

    Arief menjelaskan, EBITDA perseroan sepanjang semester II mencapai US$86 juta, mengalami perbaikan signifikan dari negatif sebesar US$ 42 juta pada Q1. Peningkatan ini terutama didorong oleh kinerja operasional yang lebih kuat pada Q2 2025, di mana kami mencatat EBITDA positif sebesar US$128 juta.

    Amman Mineral juga terus memperkuat pengendalian biaya dan langkah-langkah efisiensi untuk menjaga ketahanan selama fase romp-up ini. Selain itu, penerapan tarif royalti pemerintah yang lebih tinggi sejak April 2025 di seluruh sektor pertambangan dan mineral membuat perseroan mengedepankan prinsip kehati-hatian finansial sebagai prioritas strategis.

    Amman Mineral juga mendorong transformasi digital dengan mengembangkan tiga Minimum Viable Product (MVP) yang dirancang untuk memberikan hasil cepat, memvalidasi solusi digital, dan membangun momentum untuk adopsi skala yang lebih luas.

    Ketiga MVP ini difokuskan pada area strategis yang berdampak langsung terhadap peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya operasional di AMMAN, termasuk optimalisasi perolehan (recovery) tembaga, optimalisasi muatan truk angkut, serta pemeliharaan secara prediktif untuk armada yang paling sering digunakan.

    Lihat juga Video: AMMAN: Mengubah Ombak Menjadi Peluang-Surfing dan Masa Depan Pariwisata di Sumbawa Barat

    (ara/ara)

  • Kementerian BUMN dorong penggunaan AI untuk bantu UMKM naik kelas

    Kementerian BUMN dorong penggunaan AI untuk bantu UMKM naik kelas

    Dengan pemanfaatan teknologi AI, UMKM dapat lebih cepat dalam menganalisa permintaan pasar

    Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau “artificial intelligence” (AI) untuk membantu usaha mikro kecil menengah (UMKM) di dalam negeri naik kelas.

    Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian (BUMN) Loto Srinaita Ginting menyebut transformasi digital menjadi kunci penguatan rantai pasok dalam ekosistem industri yang lebih luas.

    “Dengan pemanfaatan teknologi AI, UMKM dapat lebih cepat dalam menganalisa permintaan pasar,” kata Loto dalam sambutannya pada kegiatan PaDi UMKM Hybrid Expo Conference 2025 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

    Selain itu, Loto juga menjelaskan bahwa teknologi AI dapat membantu pelaku UMKM dalam memperkirakan stok bahan baku, serta mengelola proses produksi secara efektif dan adaptif.

    Ia pun menegaskan bahwa AI juga dinilai mampu membuka jalan dalam proses integrasi data antara pembeli dan penjual, sehingga proses bisnis menjadi lebih presisi dan responsif terhadap dinamika pasar.

    “Melalui kegiatan ini Kementerian BUMN ingin memanfaatkan AI untuk menjadi fasilitator yg dapat mendorong UMKM untuk masuk ke dalam rantai industri baik skala nasional maupun global,” kata Loto.

    Loto juga berharap melalui wadah berupa PaDi UMKM yang diinisiasi dan dikembangkan oleh Kementerian BUMN, pelaku usaha dapat membuka akses pasar yang lebih luas sekaligus memperkuat kapabilitas agar mampu memenuhi standar rantai pasok industri, khususnya dalam ekosistem perusahaan-perusahaan BUMN.

    Sementara itu Chief Executive Officer (CEO) PaDi UMKM Jimmy Karisma Ramadhan menjelaskan bahwa saat ini PaDi UMKM telah memiliki 130rb pelaku usaha yang tergabung.

    Dengan nilai transaksi yang telah mencapai Rp18 triliun sejak didirikan, Jimmy menjelaskan bahwa pihaknya sudah bertransformasi menjadi satu ekosistem yang besar berisi pasar digital atau marketplace, pembiayaan, logistik, edukasi hingga analisis data yg bermanfaat.

    Ia menyebut melalui ekosistem PaDi UMKM, para pelaku UMKM dapat meluaskan jaringan penjualan dari ritel hingga mampu menjual kepada pelaku bisnis lain yang lebih besar (business to business atau B2B) khususnya kepada perusahaan-perusahaan BUMN.

    “Kami hadir untuk membantu para pelaku usaha kecil untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” kata Jimmy.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Fahmi Alfian
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Telkom Catat Pendapatan Rp73 Triliun di Semester I 2025, Percepat Transformasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan – Page 3

    Telkom Catat Pendapatan Rp73 Triliun di Semester I 2025, Percepat Transformasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menunjukkan konsistensi dalam menjalankan strategi transformasi guna memperkuat fondasi bisnis dan memastikan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan di tengah tantangan makroekonomi serta tekanan terhadap daya beli masyarakat.

    Menutup paruh pertama tahun 2025, Telkom berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp73,0 triliun, dengan EBITDA mencapai Rp36,1 triliun dan margin EBITDA sebesar 49,5%. Sementara itu, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp11,0 triliun dengan margin laba bersih mencapai 15%.

    Dari sisi kontribusi, lini bisnis Data, Internet, dan IT Services tetap menjadi penyumbang terbesar terhadap total pendapatan Telkom, dengan nilai mencapai Rp42,5 triliun. Pendapatan dari Network dan Layanan Telekomunikasi lainnya tumbuh 9,8% YoY menjadi Rp7,5 triliun, didorong oleh pertumbuhan pada layanan payment solutions, jaringan, dan satelit.

    Sementara itu, bisnis interkoneksi turut menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan 2,4% YoY menjadi Rp5,0 triliun, yang dipicu oleh peningkatan trafik khususnya di segmen international wholesale voice.

    “Di tengah berbagai tantangan industri yangdinamis, Telkom terus mempercepat eksekusi strategi transformasi demi memperkuat daya saing dan menciptakan nilai jangka panjang. Kami percaya bahwa kecepatan dalam mengeksekusi transformasi menjadi kunci untuk memenangkan pasar digital yang sangat kompetitif saat ini. Selain itu, kami juga secara konsisten memperkuat penerapan tata kelola sebagai fondasi utama perusahaan, serta mendorong implementasi budaya kerja, Digital Ways of Working, yang menekankan pada keberanian dalam mengeksekusi untuk hasil terbaik, integritas terhadap etika, nilai, norma dan aturan yang berlaku, komitmen pada pelayanan yang terbaik, serta bertindak secara cepat, tepat, efektif, dan efisien dalam menghadapi perubahan,” ujar Dian Siswarini , Direktur Utama Telkom.

    Pada segmen Consumer (Mobile dan Fixed Broadband), Telkomsel selaku anak usaha Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp53,8 triliun. Digital Business tetap menjadi pendorong utama dengan menyumbang 90,6% dari pendapatan seluler, menegaskan komitmen Telkomsel terhadap optimalisasi nilai layanan dan kepuasan pelanggan. Selain itu, trafik data (data payload) mengalami peningkatan signifikan sebesar 20,1% menjadi 11.715.570 TB, yang menunjukkan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan data berkualitas, seiring dengan tren konsumsi digital yang semakinm asif.

    Pendapatan dari IndiHome residensial (B2C) juga tercatat stabil dengan pertumbuhan 0,5% YoY. Total pelanggan IndiHome residensial (B2C) meningkat sebesar 10% YoY menjadi 10,1 juta pelanggan. Sedangkan total keseluruhan pelanggan IndiHome B2C dan B2B sebesar 11,3 juta pelanggan atau tumbuh 7,1% YoY. Sementara itu, total pelanggan seluler mencapai 158,4 juta pelanggan.

    Telkomsel terus memperkuat diferensiasi jaringan melalui ekspansi kapasitas untuk mendukung penggunaan layanan digital yang semakin meningkat. Hingga Juni 2025, Telkomsel mengoperasikan sebanyak 280.434 Base Transceiver Station (BTS), yang terdiri atas 229.214 BTS 4G dan 2.537 BTS 5G. Langkah ini menegaskan kesiapan perusahaan dalam mendorong perluasan layanan 5G serta memperkuat infrastruktur jaringan guna menghadirkan pengalaman digital yang lebih optimal bagi pelanggan.

    Kemudian segmen Enterprise, membukukan pendapatan sebesar Rp10,0 triliun. Telkom terus memperkuat kapabilitas di bidang bisnis Cloud, Digital IT Services, dan Cybersecurity, termasuk menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pemain teknologi global. Telkom fokus memperkuat digitalisasi segmen Pemerintah, pengembangan solusi digital untuk Large Enterprise, serta perluasan IndiBiz bagipasar UKM melalui Telkom Regional di seluruh Indonesia.

    Langkah ini memperkuat kapabilitas Telkomdalam mendukung transformasi digital pelanggan B2B. Berikutnya untuk segmen Wholesale and International, mencatat pendapatan sebesar Rp9,7 triliun atau tumbuh 4,7% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif bisnis infrastruktur digital, serta peningkatan pada layanan suara internasional(International Wholesale Voice).

    Lebih lanjut, Telkom terus mencatat kemajuan signifikan dalam mempersiapkan Infranexia, entitas infrastruktur fiber Telkom Group, menuju fase realisasi nilai berikutnya. Sebagai tonggak strategis, Infranexia diposisikan bukan sekadar aset, melainkan sebagai platform pertumbuhan yang siap untuk dikembangkan secara luas, dengan mandat yang jelas untuk meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas.

    Infranexia siap mendukung agenda konektivitas nasional sekaligus mendorong penciptaan nilai jangka panjang bagi TelkomGroup. Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel sebagai anak usaha Telkom membukukan pendapatan positif sebesar Rp4,6 triliun dengan pertumbuhan sebesar 2,2% YoY.

    EBITDA tercatat sebesar Rp3,9triliun dan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun, dengan margin EBITDA dan margin laba bersih masing-masing di angka 84% dan 23,8%.Pada paruh pertama 2025, Mitratel menambah 378 menara untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri menara telekomunikasi, dengan total kepemilikan mencapai 39.782 menara.

    Selain itu, Mitratel mencatat penambahan 1.039 tenant baru sehingga total tenant meningkat menjadi 60.907, serta meningkatkan rasio penyewaan (tenancy ratio) menjadi 1,53x. Perseroan juga terus memperkuat portofolio bisnisnya melalui penambahan 3.408 km kabel serat optik secara organik, menjadikan total panjang serat optik mencapai 54.447 km.

    Selanjutnya untuk bisnis Data Center dan Cloud, mencatat pendapatan sebesar Rp921 miliar. Hingga semester I 2025, Telkom mengoperasikan 35 data center dengan total kapasitas 44 MW untuk melayani segmen enterprise dan hyperscale, serta 2.420 rack untuk layanan edge data center. Data Center milik Telkom tersebar di 30 lokasi di Indonesia dan 5 lokasi internasional, termasuk di Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste.

    NeutraDC selaku anak usaha Telkom, mengelola data center di 4 lokasi domestik dan 3 lokasi diSingapura. Tingkat utilisasi kapasitas data center NeutraDC mencapai sekitar 76%, yang didukung olehbasis pelanggan yang beragam, mencakup instansi pemerintah, perbankan, perusahaan besar, serta penyedia layanan cloud global.

    Seluruh fasilitas data center dirancang guna menjawab kebutuhan masadepan, termasuk daya tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI).Pada semester I 2025, realisasi belanja modal (capex) TelkomGroup sebesar Rp9,5 triliun atau 13,0%dari total pendapatan, mengalami penurunan sebesar 18,7% YoY.

    Penurunan rasio capex-to-revenue sejalan dengan strategi Telkom menerapkan fokus yang lebih tajam pada alokasi belanja modal guna memastikan bahwa baik belanja modal (Capex) maupun belanja operasional (Opex) digunakan dengan pendekatan berbasis pengembalian investasi.  Lebih dari 50% dari total capex dialokasikan untuk perluasan konektivitas digital, meliputi jaringan fiber optik, menara telekomunikasi, satelit, dan kabel laut bawah laut.

    Sisanya digunakan untuk mendukung pengembangan platform digital seperti data center dan layanan cloud, serta layanan digital lainnya. Dengan memprioritaskan infrastruktur yang kuatdan inovasi yang berkelanjutan, Telkom terus mendorong transformasi digital sekaligus meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh Indonesia.

    #ElevatingYourFuture

     

    (*)

  • Surveyor Indonesia Incar Posisi Top 20 Global TIC Player

    Surveyor Indonesia Incar Posisi Top 20 Global TIC Player

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Surveyor Indonesia (PTSI) mempertegas komitmennya untuk menjadi bagian dari Top 20 Global TIC Player, dengan terus memperkuat posisinya di pasar global sebagai perusahaan jasa Testing, Inspection, and Certification (TIC) terkemuka.

    Direktur Utama PT Surveyor Indonesia Sandry Pasambuna mengatakan bahwa selama 34 tahun usianya, PTSI telah meluncurkan berbagai inisiatif digital dan kolaborasi global.

    Melalui strategi transformasi digital, kemitraan internasional, serta penguatan inovasi dan sumber daya manusia, imbuhnya, Surveyor Indonesia optimistis bisa mengambil posisi dalam Top 20 Global TIC Player.

    “Digitalisasi dan kolaborasi global adalah kunci kami untuk memperkuat posisi di pasar internasional. Kami percaya, penguatan kompetensi internal dan kepercayaan dari pemangku kepentingan menjadi modal utama untuk terus tumbuh,” kata Sandry, dikutip Kamis (31/7/2025).

    Dalam hal inisiatif digital, Sandry menjelaskan bahwa Surveyor Indonesia telah meluncurkan Virtual Assistant AI yang menguasai tiga bahasa. Selain itu, juga ada SoluSI, sebuah platform pintar yang berfungsi sebagai pusat informasi untuk mendukung pemasaran dan memudahkan calon klien menemukan layanan yang sesuai.

    Sementara itu dalam misi ekspansi global, Sandry mengatakan bahwa PTSI telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak internasional seperti Dimitra Technology (agrikultur digital), Indonesia China Economic Cooperation Chamber, dan Changzhou Architecture Science Research Institute Group.

    “PTSI juga tengah memperluas jangkauan ke kawasan Jepang, Uni Eropa, dan ASEAN, termasuk melalui rencana pendirian kantor perwakilan luar negeri,” tuturnya.

    Tak hanya melalui kolaborasi, kehadiran aktif PTSI di forum internasional menjadi bagian dari positioning global. Baru-baru ini, PTSI tampil sebagai pembicara di EXPO Osaka 2025 yang membahas sertifikasi ISPO dan SI-ISPO, serta berpartisipasi dalam diskusi seputar pemenuhan regulasi EUDR. PTSI juga meraih penghargaan Innovative Industrial Service di Shanghai.

    “Selama 34 tahun, kami terus hadir tidak hanya sebagai penyedia jasa, tapi sebagai Guardian of Assurance. Ke depan, kami ingin terus menjadi jembatan antara kepentingan nasional dan standar global,” ujarnya.

    Sebagai gambaran, di tingkat nasional PTSI menjadi mitra strategis pemerintah untuk berbagai program prioritas, mulai dari verifikasi dapur sehat untuk makan bergizi gratis, penguatan ekosistem halal bersama BPJPH, hingga perlindungan komoditas strategis bersama Kemenko Perekonomian.

  • Komdigi Buka Suara soal Tarif Murah Lelang Frekuensi 1,4 GHz

    Komdigi Buka Suara soal Tarif Murah Lelang Frekuensi 1,4 GHz

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) buka suara mengenai tarif pita frekuensi 1,4 GHz, yang bakal digelar dalam waktu dekat. Total lebar pita yang akan diberikan kepada pemenang adalah 80 MHz.

    Sempat terdengar kabar nilai spektrum pada pita frekuensi 1,4 GHz adalah Rp5 miliar per MHz. Artinya, harga per regional adalah Rp400 miliar.  Dengan biaya up front fee di muka, maka jika nilai yang akan dibayarkan pemenang lelang mencapai Rp1,2 triliun.

    Harga tersebut relatif jauh lebih murah dibandingkan dengan lelang yang digelar Komdigi pada 2022. Saat itu Telkomsel selaku pemenang lelang harus membayar Rp605 miliar untuk pita sebesar 2×5 MHz untuk spekturm di pita 2,1 GHz. 

    Mengenai rumor tersebut, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni Supriyanto mengatakan hingga saat ini Komdigi belum dapat memberitahu nilai lelang frekuensi 1,4 GHz. Nilai lelang akan diberitahukan kepada peserta saat lelang digelar.

    “Terkait dengan harga dasar penawaran untuk seleksi 1.4 GHz ini akan diinformasikan kepada Calon Peserta Seleksi melalui Dokumen Seleksi,” kata Wayan kepada Bisnis, Kamis (31/7/2025).

    Wayan juga menyampaikan bahwa kebijakan terkait pricing atau skema pembayaran biaya hak penggunaan frekuensi yang dikenakan kepada Pemenang Seleksi akan memperhatikan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.

    Sebelumnya, Komdigi membuka lelang seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pita lebar (Broadband Wireless Access) guna memperluas jangkauan internet tetap dan mendukung pemerataan transformasi digital di seluruh wilayah Indonesia.

    Langkah ini diambil seiring meningkatnya kebutuhan konektivitas tetap yang andal dan terjangkau, khususnya di daerah yang belum terlayani secara optimal.

    “Langkah ini tidak hanya membuka ruang bagi penyelenggara jaringan untuk meningkatkan kapasitas dan cakupan layanan, tetapi juga memperluas pilihan akses internet yang lebih terjangkau bagi masyarakat,” ujar Wayan.

    Pelaksanaan seleksi ini berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 337 Tahun 2025 tentang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz untuk Layanan Akses Nirkabel Pitalebar (Broadband Wireless Access) Tahun 2025 yang menetapkan pita frekuensi selebar 80 MHz (1432–1512 MHz) di 3 (tiga) regional sebagai objek seleksi.

    Seleksi diselenggarakan secara terbuka bagi seluruh penyelenggara telekomunikasi yang telah memiliki izin sesuai persyaratan.

    Tahapan seleksi akan dilaksanakan secara objektif dan transparan, melalui mekanisme evaluasi administrasi dan evaluasi komitmen pengembangan jaringan dan layanan.

    Komitmen penyediaan layanan tersebut akan menjadi acuan dalam pengawasan dan evaluasi pasca-penetapan pemenang seleksi.

    Pemerintah memastikan bahwa seluruh tahapan berjalan sesuai prinsip tata kelola yang baik.

    “Fokus kami adalah memastikan pita frekuensi ini dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan internet berbasis jaringan pitalebar tetap, termasuk di wilayah-wilayah yang belum terlayani secara optimal,” jelasnya.

  • Emiten Menara Telekomunikasi Raup Pendapatan Rp 4,59 T

    Emiten Menara Telekomunikasi Raup Pendapatan Rp 4,59 T

    Jakarta

    PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang semester pertama tahun 2025. Di tengah konsolidasi industri seluler, Mitratel berhasil menjaga tren pertumbuhan positif dengan tetap fokus pada perluasan infrastruktur yang dibarengi dengan efisiensi, dan penguatan fondasi bisnis berbasis keberlanjutan.

    Hingga akhir Juni 2025, Mitratel membukukan pendapatan sebesar Rp 4,59 triliun, atau mencatat pertumbuhan sebesar 3,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan tenant organik, perluasan layanan fiberisasi, dan kontribusi dari segmen nontower. Laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 1,09 triliun atau naik 2,9% secara tahunan.

    EBITDA mencapai Rp 3,86 triliun dengan margin EBITDA yang meningkat, mencerminkan kinerja operasional yang efisien dan disiplin dalam pengelolaan biaya. Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko atau biasa disapa Teddy menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi perusahaan yang fokus pada penguatan portofolio infrastruktur dan percepatan transformasi digital.

    “Kinerja semester pertama 2025 mencerminkan kekuatan model bisnis kami yang recurring dan bersifat jangka panjang, serta efisiensi operasional. Di tengah permintaan konektivitas berbasis fiber optik yang semakin tinggi, kami berhasil menjaga pertumbuhan yang sehat dan memperluas infrastruktur secara berkelanjutan,” ujar Teddy dalam keterangannya, ditulis Kamis (31/7/2025).

    Ia menambahkan bahwa Mitratel akan terus fokus pada pengembangan infrastruktur yang mendukung transformasi digital nasional, khususnya dengan memperkuat konektivitas berbasis fiber di seluruh wilayah Indonesia, dan mendorong penggunaan energi terbarukan di site menara.

    “Kami ingin memastikan bahwa setiap ekspansi yang dilakukan tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan, tetapi juga membawa dampak sosial dan lingkungan yang positif. Ini bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan infrastruktur konektivitas yang inklusif dan berwawasan ESG,” ujar dia.

    Dari sisi keuangan dan pengelolaan risiko, Teddy menjelaskan bahwa capaian keuangan pada paruh pertama tahun ini merupakan hasil dari kombinasi strategi ekspansi yang terukur dan tata kelola keuangan yang disiplin.

    “Di semester pertama 2025, kami mencatat peningkatan profitabilitas yang selaras dengan pertumbuhan pendapatan. Kami berhasil menjaga struktur biaya yang sehat dan meningkatkan efisiensi operasional secara konsisten,”. Publik Menurut Teddy, kekuatan fundamental keuangan Mitratel ditopang oleh aset produktif yang tersebar di seluruh Indonesia, alokasi belanja modal yang prudent dan efektif didukung oleh arus kas yang lancar, dan pengelolaan utang yang efisien.

    “Kami memastikan bahwa ekspansi yang kami lakukan tetap menciptakan nilai tambah jangka panjang. Rasio kolokasi yang meningkat dan pertumbuhan jaringan fiber optik yang kini mencapai lebih dari 54.000 km menjadi bukti konkret bahwa aset kami bekerja secara optimal dan mendukung diversifikasi pendapatan,” tambahnya.

    Lebih jauh, Teddy menegaskan bahwa Mitratel tengah mengembangkan portofolio di ekosistem menara termasuk layanan digital tambahan seperti managed service, power-as-a-service, IoT, dan edge computing yang akan memperkuat kontribusi pendapatan non-menara.

    “Kami percaya bahwa masa depan pertumbuhan tidak hanya berasal dari aset fisik, tetapi juga dari inovasi layanan digital yang relevan dengan kebutuhan pelanggan dan mitra strategis,” pungkasnya.

    (kil/kil)

  • Jaring Truk ODOL, Kemenhub Pasang Alat Weight in Motion

    Jaring Truk ODOL, Kemenhub Pasang Alat Weight in Motion

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerapkan perangkat Weight in Motion (WIM) dalam upaya pengawasan kendaraan Over Dimension Over Loading atau truk ODOL.

    Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, mengatakan perangkat tersebut telah dipasang di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Kertapati dan Talang Kelapa di Palembang, Sumatra Selatan.

    Dia menjelaskan WIM merupakan teknologi yang dipasang di badan jalan untuk mengukur berat kendaraan secara otomatis saat melaju tanpa berhenti (dinamis).

    “Alat ini berfungsi sebagai sistem seleksi awal sebelum kendaraan diarahkan ke jembatan timbang untuk proses verifikasi dan penindakan lebih lanjut,” katanya dalam siaran pers, Kamis (31/7/2025).

    Dia menambahkan UPPKB merupakan gerbang utama dalam pengawasan kendaraan angkutan lebih dimensi dan lebih muatan. Jika berfungsi optimal, maka akan berdampak besar pada tingkat keselamatan lalu lintas dan usia infrastruktur jalan.

    Aan menekankan peran penting integrasi data di seluruh titik pengawasan yang berpotensi dilintasi truk ODOL. Dashboard MitraDarat pada sistem JTO UPPKB idealnya terhubung dengan data kendaraan dari BLUe dan Regident Polri.

    Menurutnya dengan ekosistem data yang terintegrasi, penegakan hukum terhadap pemenuhan ketentuan operasional angkutan barang dapat dilakukan secara digital, akurat, dan real-time.

    “Dengan integrasi sistem, pengawasan kendaraan angkutan barang menjadi lebih efisien, transparan, dan akuntabel. Ini sejalan dengan arah transformasi digital sektor transportasi darat,” ujarnya.

    Selain itu, Kemenhub terus mendorong potensi pemanfaatan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di UPPKB untuk mendukung modernisasi secara berkelanjutan, sekaligus memperluas cakupan layanan tanpa sepenuhnya bergantung pada anggaran negara.

  • Sektor Tambang Lagi Banyak Tantangan, Ini yang Mesti Dilakukan

    Sektor Tambang Lagi Banyak Tantangan, Ini yang Mesti Dilakukan

    Jakarta

    Sektor industri pertambangan belakangan ini tengah menghadapi tantangan yang berat, mulai dari tren penurunan harga hingga adanya tekanan operasional akibat lonjakan biaya bahan bakar.

    Menyikapi kondisi tersebut, VP Marketing PT Pertamina Lubricants Nugroho Setyo Utomo mengatakan pelaku industri tambang perlu mengoptimalkan teknologi untuk meningkatkan produktivitasnya. Menurutnya, transformasi digital, manajemen alat berat berbasis data, dan teknologi pelumasan canggih penting dalam menciptakan operasi tambang yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan.

    Hal tersebut diungkapkannya dalam seminar teknis terkait Optimalisasi Efisiensi di Pertambangan Batubara: Strategi dan Teknologi untuk Peningkatan Produktivitas yang digelar yang digelar PT Pertamina Lubricants di Novotel Balikpapan beberapa waktu lalu.

    Nugroho menjelaskan bahwa dari hasil seminar tersebut menyebutkan bahwa salah satu komponen utama penyumbang tingginya operasional industri batubara adalah pengoperasian armada dan alat berat.

    “Efisiensi operasional tidak lagi hanya soal mengurangi biaya, tapi tentang bagaimana kita merancang ulang proses kerja dengan pendekatan yang lebih cerdas, digital, dan terintegrasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (31/7/2025).

    Nugroho juga menyampaikan bahwa pelumas berkualitas tinggi juga memiliki peran vital dalam mendukung efisiensi dan kinerja alat berat. Teknologi pelumasan modern bukan hanya menjaga stabilitas mesin dalam berbagai kondisi kerja ekstrem, tetapi juga membantu memperpanjang masa pakai komponen dan mengurangi frekuensi perawatan.

    Ia mengatakan selama ini pelumas mungkin hanya menyumbang 3% dari total biaya pemeliharaan, namun memiliki peran krusial dalam mengendalikan hingga 70% kegagalan mekanis yang dapat dicegah. Pasalnya sebagian besar kegagalan mesin justru disebabkan oleh kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan pelumas (43%) serta kesalahan perakitan dan penyelarasan komponen (27%).

    “Dengan sistem pelumasan yang dikelola dengan baik, perusahaan dapat meminimalkan kerusakan, mengurangi downtime, dan meningkatkan keandalan serta efisiensi operasional secara signifikan,” katanya.

    Sementara itu, Head of Tire Engineer dari PT Masabaru Gunapersada Andri Heryadi menambahkan pentingnya optimalisasi ban armada dan alat berat sebagai salah satu komponen strategis. Menurutnya overload yang umum terjadi di lapangan menyebabkan umur ban berkurang hingga 30%.

    “Solusinya adalah dengan penggunaan ban berkapasitas lebih tinggi dan penerapan teknologi iTrack untuk memantau tekanan, suhu, dan distribusi beban secara langsung. Hasilnya, umur pakai ban meningkat, risiko kecelakaan menurun, dan efisiensi keseluruhan dapat dijaga,” katanya.

    Tonton juga video “Tak Berizin, Pertambangan Pasir di Pulau Citlim Riau Dihentikan KKP” di sini:

    (acd/acd)

  • Cek Keterangan Indosat Soal Pendaftaran Internet Murah 100 Mbps

    Cek Keterangan Indosat Soal Pendaftaran Internet Murah 100 Mbps

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membuka seleksi pengguna pita frekuensi radio 1,4 GHz untuk layanan akses nirkabel pitalebar tahun 2025.

    Frekuensi ini dialokasikan untuk layanan Fixed Wireless Access (FWA) guna memperluas jangkauan internet di wilayah yang belum terlayani jaringan tetap.

    Operator seluler pun buka suara terkait rencana seleksi lelang frekuensi ini.

    Muhammad Buldansyah, Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) meyakini bahwa konektivitas yang andal merupakan fondasi utama dalam memenuhi kebutuhan digital masyarakat Indonesia.

    Pembukaan lelang frekuensi 1,4 GHz oleh Komdigi merupakan bagian dari upaya memperkuat infrastruktur digital nasional dan mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia.

    “Dengan tersedianya frekuensi ini juga dapat meningkatkan kualitas layanan internet di Indonesia, sehingga dapat bersaing di kancah regional,” ujar pria yang akrab disapa Danny itu kepada CNBC Indonesia, Kamis (31/7/2025).

    Ia menyatakan bahwa Indosat mendukung agar proses lelang ini. Ia berharap agar proses lelang dapat dilaksanakan secara transparan, adil, dan berkelanjutan. Sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat serta berkontribusi pada keberlangsungan industri telekomunikasi yang sehat dan kompetitif.

    “Sejalan dengan tujuan kami untuk memberdayakan Indonesia, Indosat senantiasa mendukung kebijakan dan program pemerintah dalam memperkuat transformasi digital nasional,” ujar Danny.

    “Hal ini dilakukan guna memastikan kontribusi kami tetap berdampak positif terhadap masyarakat, industri, dan pembangunan ekosistem digital nasional, serta selaras dengan visi jangka panjang perusahaan,” imbuhnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]