Topik: transformasi digital

  • Telkomsel Gandeng ITB Hadirkan AI Innovation Hub

    Telkomsel Gandeng ITB Hadirkan AI Innovation Hub

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telkomsel dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menandatangani Nota Kesepahaman terkait pembentukan Artificial Intelligence (AI) Innovation Hub.

    Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna, dan Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, disaksikan oleh Direktur Utama Telkom Indonesia Dian Siswarini serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Dr. Brian Yuliarto.

    Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk menginisiasi kolaborasi pengembangan ekosistem AI nasional dengan melibatkan akademisi sebagai pusat riset dan inovasi. AI Innovation Hub dirancang sebagai wadah kolaborasi strategis untuk mendorong berbagai inovasi AI yang aplikatif, efektif, serta berdampak luas bagi pembangunan dan kemandirian digital Indonesia termasuk penyiapan talenta digital berwawasan AI yang tangguh, adaptif dan siap berdaya saing global.

    Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Brian Yuliarto, menyambut baik kolaborasi antara Telkomsel dan ITB dalam membangun AI Innovation Hub ini.

    “Sinergi antara akademisi dan industri menjadi kunci penguatan ekosistem riset nasional, mendukung Misi Asta Cita dalam menciptakan inovasi teknologi dan pengembangan talenta digital untuk kemandirian bangsa,” ungkap dia dalam keterangan resmi, Jumat (8/8/2025).

    AI Innovation Hub akan terdiri dari AI Academy, sebuah platform pembelajaran digital berbasis Learning Management System (LMS) yang dibantu oleh AI. Kemudian, AI Labs sebagai wadah riset bersama yang mengutamakan dampak nyata bagi masyarakat Indonesia.

    Aktivitas riset dan diskusi seperti sharing session, seminar, AI use case lab, dan community gathering, juga akan rutin digelar di AI Innovation Hub guna mendukung ekosistem inovasi AI di Indonesia. Serangkaian inisiatif ini diharapkan akan menjadi pusat pertemuan strategis antara akademisi, praktisi industri, komunitas, serta pemerintah, untuk menjawab berbagai tantangan nasional.

    Direktur Utama Telkom Indonesia, Dian Siswarini, menambahkan kolaborasi ini sangat penting dalam percepatan transformasi digital Indonesia, khususnya melalui pengembangan AI dalam program Telkomsel Akselerasikan Indonesia (AI).

    “Kami optimis kerja sama strategis yang diinisiasi oleh Telkomsel bersama ITB ini akan memperkuat ekosistem digital nasional yang berdaya saing global, sekaligus mendukung pemerintah menciptakan pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Dian.

    Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna, mengatakan AI Innovation Hub di ITB merupakan bentuk nyata komitmen Telkomsel dalam mengakselerasi pemanfaatan AI secara luas.

    “Dengan kolaborasi bersama akademisi dengan kompetensi yang relevan, kami berharap dapat menghadirkan ragam solusi yang unggul dan inovatif bagi industri, pemerintah, dan masyarakat. Langkah ini kami harapkan dapat memberikan dampak signifikan untuk mendukung akselerasi pencapaian Visi Indonesia Emas 2045,” kata Indra.

    ITB dipilih sebagai mitra strategis Telkomsel dalam inisiatif ini karena keunggulannya dalam bidang engineering, data science, serta ekosistem riset yang kuat dan dinamis. Ke depan, model kolaborasi ini diharapkan dapat diterapkan di berbagai kota lain di Indonesia.

    Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya AI Innovation Hub merupakan bukti nyata sinergi akademisi dengan industri dalam menciptakan inovasi berbasis AI yang mampu menjawab tantangan pembangunan nasional.

    “Kolaborasi ini akan memperkuat upaya kami menghasilkan talenta digital yang unggul, serta mempercepat implementasi berbagai solusi digital strategis yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” pungkas Tatacipta.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sistem Pembayaran Digital RI Butuh Standar Keamanan Bebas dari Kejahatan Siber

    Sistem Pembayaran Digital RI Butuh Standar Keamanan Bebas dari Kejahatan Siber

    Bisnis.com, JAKARTA — Masa depan sistem pembayaran Indonesia tidak lagi hanya bertumpu pada kecepatan dan efisiensi transaksi. Lonjakan ancaman siber, maraknya pencurian data, dan meningkatnya kompleksitas fraud mendorong industri untuk menempatkan keamanan pertukaran data, ketersediaan infrastruktur berbagi, dan kolaborasi lintas sektor sebagai prioritas utama.

    Cybersecurity Ventures memproyeksikan kerugian global akibat kejahatan siber akan menembus US$10,5 triliun pada 2025 menjadikan salah satu ancaman ekonomi terbesar dunia. Di Indonesia, BSSN mencatat lebih dari 330 juta anomali siber sepanjang 2024. Angka ini menegaskan tingginya intensitas serangan terhadap sektor digital nasional.

    Sementara itu, IBM Cost of a Data Breach 2024 melaporkan rerata kerugian kebocoran data di Asia Tenggara mencapai US$3,2 juta per insiden, dengan sektor keuangan menjadi salah satu target utama. Lonjakan risiko siber ini menyoroti urgensi tata kelola dan standar keamanan yang solid dalam sistem pembayaran.

    Kepala Departemen Penyelenggara Sistem Pembayaran Bank Indonesia Farida Peranginangin mengatakan regulasi Bank Indonesia tidak sekadar mengatur tetapi juga menjadi katalis bagi inovasi digital di sektor pembayaran.

    “Infrastruktur pembayaran yang aman dan interoperabel adalah prasyarat utama untuk membangun kepercayaan publik. Tanpa kepercayaan, inovasi tak akan punya ruang tumbuh,” ujarnya dilansir Antara, Jumat (8/8/2025).

    Bank Indonesia menghadirkan regulatory sandbox sebagai sarana bagi perbankan, fintech, dan penyedia teknologi untuk menguji model bisnis baru secara terukur sebelum diterapkan secara luas. Menurutnya, pendekatan ini akan mempercepat pemanfaatan teknologi pembayaran yang lebih efisien dan inklusif, sambil memastikan standar keamanan dan tata kelola tetap terjaga di tengah laju transformasi digital yang semakin cepat.

    Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Slamet Aji Pamungkas menuturkan ancaman terhadap sektor keuangan terus berkembang.

    Oleh karena itu, diperlukan urgensi implementasi Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN) berdasarkan Perpres Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional dan Manajemen Krisis Siber. Dalam beleid tersebut mencakup 8 area fokus yakni tata kelola, manajemen risiko, kesiapsiagaan, ketahanan, perlindungan infrastruktur informasi vital, kemandirian kriptografi, peningkatan kapabilitas, kebijakan keamanan siber, dan kerja sama internasional.

    “Ancaman siber terhadap sektor keuangan terus berevolusi, dari pencurian data hingga serangan berbasis kecerdasan buatan. Kita tidak bisa menangani ini secara parsial. Butuh kolaborasi antara regulator, pelaku usaha, akademisi, dan komunitas untuk membangun pertahanan nasional yang kokoh, utamanya di sektor keuangan digital,” katanya. 

    Wakil Sekjen II Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Saat Prihartono menilai kesiapan menghadapi risiko fraud menjadi faktor penentu keberlanjutan inovasi layanan digital. Menurutnya, industri tidak hanya perlu membangun teknologi yang mudah diakses tetapi juga memastikan lapisan keamanan yang mampu menahan pola serangan yang semakin canggih. Pihaknya mendorong kolaborasi lebih erat antara fintech, perbankan, dan regulator untuk membangun standar pencegahan fraud yang konsisten dan dapat diterapkan lintas platform.

    “Keamanan adalah fondasi agar inovasi dapat tumbuh. Tanpa fondasi ini, kepercayaan masyarakat mudah rapuh dan ekosistem digital tidak akan mampu berkembang secara sehat,” ucapnya. 

    Country Director BPC Indonesia Djoni Tany menekankan inovasi dan keamanan harus berjalan beriringan. Menurutnya, Indonesia memiliki peluang besar menjadi pionir di Asia Tenggara apabila mampu membangun arsitektur pembayaran yang aman, terstandardisasi, dan saling terhubung.

    “Keamanan bukan penghalang inovasi, justru menjadi katalis yang memungkinkan lahirnya layanan baru secara berkelanjutan,” tuturnya. 

    Direktur PT Jalin Pembayaran Nusantara Eko Dedi Rukminto menegaskan kolaborasi dan pertukaran data yang aman merupakan fondasi penting bagi terwujudnya sistem pembayaran nasional yang tangguh dan berdaya saing global. Ke depan, tantangan sistem pembayaran bukan hanya soal teknologi tetapi juga membangun kepercayaan publik agar ekosistem digital dapat tumbuh tanpa mengorbankan perlindungan data masyarakat.

    “Ketahanan ekosistem digital Indonesia sangat bergantung pada kepercayaan publik. Ini bukan hanya isu industri, tetapi bagian dari kepentingan nasional untuk memastikan transaksi masyarakat terlindungi, data keuangan tetap berdaulat, dan inovasi dapat berkembang tanpa mengorbankan keamanan,” terangnya.

  • Telkom Luncurkan KID 2025: Kenalkan Teknologi AI, IoT hingga Big Data ke Pelajar Sekolah – Page 3

    Telkom Luncurkan KID 2025: Kenalkan Teknologi AI, IoT hingga Big Data ke Pelajar Sekolah – Page 3

    Liputan6.com, Bandung PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) meluncurkan program Kunjungan Industri Digital 2025 bersama 117 Sekolah, 640 Guru, dan 5.524 Siswa SMA/SMK di wilayah Jawa Barat, Banten, dan Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform MyDigiLearn, pada Rabu (6/8/2025).

    Dalam sambutannya, EVP Telkom Regional II Edie Kurniawan menyampaikan bahwa kegiatan ini juga dapat menjadi pemicu bagi sektor pendidikan untuk menyiapkan talentanya dalam menghadapi kondisi masa depan, khususnya dalam aspek perkembangan teknolog.

    Turut hadir dan secara resmi membuka serangkaian kegiatan Grand Launching Webinar Kunjungan Industri Digital, Dr. Muhammad Muchlas Rowi, S.F., S.H., M.M. selaku Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Artifisial, serta memberikan paparan mengenai Kebijakan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (Koding-KA).

    Melalui program ini, Telkom berharap para guru dan siswa dapat merasakan pengalaman langsung dalam mengenal teknologi terkini seperti AI, IoT, Big Data, dan Cybersecurity, sekaligus memahami bagaimana teknologi tersebut diterapkan di dunia industri.

    “Transformasi digital hanya bisa terwujud jika kita bergerak bersama. Guru, siswa, dan pelaku industri harus saling terhubung untuk menciptakan ekosistem belajar yang adaptif dan progresif,” ungkap Edie Kurniawan.

    Selain seremoni peluncuran, peserta mendapatkan pemaparan inspiratif dari para praktisi Telkom di bidang teknologi di antaranya Operation Senior Manager Cyber Security Services Akhmad Aryandi yang mengulas pentingnya kesadaran keamanan cyber di era digital, Tribe Leader Big Data & Smart Platform Agus Laksono yang menjelaskan pemanfaatan big data dalam mendukung industri, serta Tribe Leader IoT Platform Services Ibnu Alinursafa yang memperkenalkan berbagai inovasi Internet of Things (IoT) yang relevan bagi dunia pendidikan.

    Setelah grand launching, rangkaian KID 2025 dilanjutkan dengan dua seri kegiatan yang berlangsung selama tiga bulan. Series 1: AI & IoT akan digelar setiap minggu sepanjang Agustus hingga September 2025, mencakup sesi pengenalan teknologi di kehidupan nyata, simulasi implementasi di lingkungan sekitar, serta pelatihan etika digital.

    Selanjutnya, Series 2: Cybersecurity pada Oktober 2025 akan membahas kesadaran keamanan digital, identifikasi ancaman siber, hingga latihan kolaboratif sebagai tim detektif cyber.

    Seluruh kegiatan dirancang interaktif dan aplikatif, melibatkan praktisi langsung dari Telkom. Rangkaian kegiatan ini diakhiri dengan kunjungan ke Telkom Corporate University Center (Telkom CorpU) Bandung untuk sekolah terbaik selama program.

    Sebagai perusahaan telekomunikasi digital terbesar di Indonesia, Telkom memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi mitra strategis dalam mendukung ekosistem pendidikan nasional.

    Melalui layanan Indibiz, Telkom menyediakan solusi untuk mendukung digitalisasi di sektor pendidikan, mendorong pembangunan masyarakat yang lebih cerdas dan merata serta turut menggerakkan industri, di antaranya dengan platform Pijar Sekolah yang menghadirkan solusi digital yang mempermudah proses pembelajaran dan pengelolaan sekolah, membantu meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas pendidikan serta KiDi IoT (Kelas Industri Digital Internet of Things) yang menyediakan kurikulum, fasilitas, dan pendampingan belajar IoT untuk siswa dan guru.

    Dengan pendekatan yang interaktif dan relevan, program ini diharapkan mampu meningkatkan literasi teknologi digital di lingkungan sekolah, memperkuat sinergi antara pendidikan dan industri, serta menginspirasi siswa menjelajahi peluang karir digital masa depan.

     

    (*)

  • Telkomsel dan ITB Hadirkan AI Innovation Hub di KSTI Indonesia 2025

    Telkomsel dan ITB Hadirkan AI Innovation Hub di KSTI Indonesia 2025

    Bisnis.com, BANDUNG – Di sela penyelenggaraan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) Indonesia 2025 yang berlangsung di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 7-9 Agustus 2025, Telkomsel bersama ITB menandatangani Nota Kesepahaman terkait pembentukan Artificial Intelligence (AI) Innovation Hub. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna yang mewakili Direktur Utama Telkomsel Nugroho dan Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, disaksikan oleh Direktur Utama Telkom Indonesia Dian Siswarini serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Dr. Brian Yuliarto.

    Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk menginisiasi kolaborasi pengembangan ekosistem AI nasional dengan melibatkan akademisi sebagai pusat riset dan inovasi. AI Innovation Hub dirancang sebagai wadah kolaborasi strategis untuk mendorong berbagai inovasi AI yang aplikatif, efektif, serta berdampak luas bagi pembangunan dan kemandirian digital Indonesia termasuk penyiapan talenta digital berwawasan AI yang tangguh, adaptif dan siap berdaya saing global.

    Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Brian Yuliarto, menyampaikan, “Kami menyambut baik kolaborasi antara Telkomsel dan ITB dalam membangun AI Innovation Hub ini. Sinergi antara akademisi dan industri menjadi kunci penguatan ekosistem riset nasional, mendukung Misi Asta Cita dalam menciptakan inovasi teknologi dan pengembangan talenta digital untuk kemandirian bangsa.”

    AI Innovation Hub akan terdiri dari AI Academy, sebuah platform pembelajaran digital berbasis Learning Management System (LMS) yang dibantu oleh AI. Kemudian, AI Labs sebagai wadah riset bersama yang mengutamakan dampak nyata bagi masyarakat Indonesia. Aktivitas riset dan diskusi seperti sharing session, seminar, AI use case lab, dan community gathering, juga akan rutin digelar di AI Innovation Hub guna mendukung ekosistem inovasi AI di Indonesia. Serangkaian inisiatif ini diharapkan akan menjadi pusat pertemuan strategis antara akademisi, praktisi industri, komunitas, serta pemerintah, untuk menjawab berbagai tantangan nasional.

    Direktur Utama Telkom Indonesia, Dian Siswarini, menambahkan, “Kolaborasi ini sangat penting dalam percepatan transformasi digital Indonesia, khususnya melalui pengembangan AI dalam program Telkomsel Akselerasikan Indonesia (AI). Kami optimis kerja sama strategis yang diinisiasi oleh Telkomsel bersama ITB ini akan memperkuat ekosistem digital nasional yang berdaya saing global, sekaligus mendukung pemerintah menciptakan pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.”

    Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna, mengatakan, “AI Innovation Hub di ITB merupakan bentuk nyata komitmen Telkomsel dalam mengakselerasi pemanfaatan AI secara luas. Dengan kolaborasi bersama akademisi dengan kompetensi yang relevan, kami berharap dapat menghadirkan ragam solusi yang unggul dan inovatif bagi industri, pemerintah, dan masyarakat. Langkah ini kami harapkan dapat memberikan dampak signifikan untuk mendukung akselerasi pencapaian Visi Indonesia Emas 2045.”

    ITB dipilih sebagai mitra strategis Telkomsel dalam inisiatif ini karena keunggulannya dalam bidang engineering, data science, serta ekosistem riset yang kuat dan dinamis. Ke depan, model kolaborasi ini diharapkan dapat diterapkan di berbagai kota lain di Indonesia.

    Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyambut baik kolaborasi ini. “AI Innovation Hub merupakan bukti nyata sinergi akademisi dengan industri dalam menciptakan inovasi berbasis AI yang mampu menjawab tantangan pembangunan nasional. Kolaborasi ini akan memperkuat upaya kami menghasilkan talenta digital yang unggul, serta mempercepat implementasi berbagai solusi digital strategis yang bermanfaat bagi masyarakat luas.”

  • 35 Pemenang Terpilih dari 5.000 Peserta, Program SisBerdaya & DisBerdaya 2025 Tunjukkan Dampak Nyata – Page 3

    35 Pemenang Terpilih dari 5.000 Peserta, Program SisBerdaya & DisBerdaya 2025 Tunjukkan Dampak Nyata – Page 3

    Rony Ukurta Barus, Kepala Direktorat Inklusi Keuangan OJK mengatakan program SisBerdaya & DisBerdaya 2025 dinilai mampu mendorong percepatan inklusi keuangan dan penguatan ekonomi kelompok rentan melalui pelatihan, mentoring, dan adopsi teknologi.

    “Tujuan program ini sangat luar biasa karena berupaya mewujudkan kesetaraan dan meningkatkan kapasitas UMKM, khususnya perempuan, melalui akselerasi inklusi dan literasi keuangan,” ujar Rony Ukurta Barus.

    Menurut Rony, digitalisasi menjadi kunci bagi UMKM perempuan untuk tumbuh. Studi menunjukkan bahwa 54% UMKM perempuan mencatatkan pertumbuhan pendapatan setelah mengadopsi pembayaran digital.

    “Kami mengapresiasi DANA yang membuka akses transformasi digital untuk UMKM perempuan lewat pelatihan teknologi dan penggunaan AI dalam pengembangan bisnis,” ujarnya.

    Senior Director, Government Affairs and Strategic Development Ant International Indonesia, Wilson Siahaan menyampaikan rasa bangga dapat melanjutkan kemitraan strategis kami dengan DANA untuk kembali menyelenggarakan program SisBerdaya dan DisBerdaya yang telah memasuki tahun ketiga.

    Selaras dengan pilar utama strategi keberlanjutan kami, pengembangan talenta menjadi fokus pendekatan kami untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Program ini menegaskan bahwa transformasi digital tidak sekadar menjadi motor penggerak ekonomi keluarga, tetapi juga menumbuhkan keyakinan diri, menciptakan peluang baru, dan menginspirasi para perempuan lainnya di seluruh Indonesia,” kata Wilson Siahaan.

  • 6,3 Juta Penumpang KAI Pakai Face Recognition, Begini Cara Daftarnya – Page 3

    6,3 Juta Penumpang KAI Pakai Face Recognition, Begini Cara Daftarnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat 6,3 juta orang telah menggunakan layanan pindai wajah atau face recognition hingga 31 Juli 2025. Layanan ini mampu membuat belanja KAI semakin hemat.

    VP Public Relation KAI, Anne Purba menyampaikan sebanyak 6.318.132 pelanggan memilih menggunakan Face Recognition (FR) saat boarding, menggantikan tiket fisik. Jumlah ini terkumpul dalam periode Januari-Juli 2025.

    “Kepercayaan pelanggan terhadap teknologi Face Recognition menunjukkan bahwa transformasi digital yang kami lakukan telah sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin praktis dan tentunya ramah lingkungan,” kata Anne dalam keterangannya, Jumat (8/8/2025).

    Penggunaan layanan digital ini membuat KAI berhasil menghemat pembelian 16.295 rol kertas tiket senilai Rp239.129.125.

    Sementara itu, sejak diluncurkan pertama kali pada 2022, total 16.398.343 pelanggan telah memanfaatkan layanan ini. Dari situ, KAI berhasil hemat mencapai 40.296 rol kertas tiket senilai Rp 599.136.661.

    “Inovasi ini merupakan bagian dari perjalanan KAI menuju layanan transportasi yang semakin mudah, cepat, dan ramah lingkungan,” tutup Anne.

     

  • DKI percepat transformasi digital sektor perdagangan tradisional

    DKI percepat transformasi digital sektor perdagangan tradisional

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempercepat transformasi digital di sektor perdagangan tradisional sekaligus mendorong inklusi keuangan di kalangan pelaku usaha pasar melalui Lomba Digitalisasi Pasar 2025.

    Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati di Jakarta, Kamis, mengatakan, lomba ini tidak hanya terkait kesiapan pasar dalam menerapkan sistem pembayaran digital, tetapi juga mencakup aspek kebersihan, keamanan, serta penataan fasilitas umum dan pedagang kaki lima.

    “Kami ingin menghadirkan pasar yang nyaman. Jadi, penilaian tidak hanya soal kemudahan bertransaksi digital, tetapi juga kebersihan, keamanan, serta penataan fasilitas umum dan pedagang kaki lima,” kata dia.

    Lalu, dari 153 pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya, sebanyak 20 pasar tradisional dijadikan lokasi percontohan dalam lomba. Pasar-pasar tersebut dipilih secara acak dengan mempertimbangkan klasifikasi (kelas A, B, dan C) serta jumlah tempat usaha yang aktif.

    Adapun penilaian lomba terbagi dalam dua aspek, yaitu aspek pasar yang dinilai oleh tim juri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta aspek digitalisasi perbankan yang dinilai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia berdasarkan laporan dari bank peserta.

    “Nantinya, pasar-pasar pemenang akan menjadi percontohan bagi 133 pasar lainnya yang dikelola Perumda Pasar Jaya, maupun bagi daerah lain di Indonesia,” kata Suharini.

    Penilaian lomba dilakukan dalam dua tahap, yakni Periode I pada 22–25 Juli 2025 dan Periode II pada 6–8 Agustus 2025. Finalisasi hasil dan pengumuman pemenang akan disampaikan langsung oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta, Lusiana Herawati, menyatakan, digitalisasi membuka akses pembiayaan yang lebih luas, memungkinkan transaksi yang lebih aman, serta mendorong terciptanya ekosistem pasar yang tertib dan bersih.

    Dia berharap lomba digitalisasi pasar dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem transaksi digital, sekaligus mendorong perluasan layanan keuangan yang inklusif.

    “Transaksi digital juga memberikan banyak manfaat bagi pedagang, seperti proses yang lebih cepat, aman, dan praktis. Mereka tidak perlu lagi repot menyediakan uang kembalian dan bisa merasa tenang karena dana langsung masuk ke rekening,” ujarnya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wamenkomdigi Tekankan Transformasi Digital Mesin Utama Pertumbuhan Ekonomi 8%

    Wamenkomdigi Tekankan Transformasi Digital Mesin Utama Pertumbuhan Ekonomi 8%

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria menekankan urgensi transformasi digital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

    Dalam konferensi dan pameran teknologi Digital Transformation Indonesia Conference & Expo (DTI-CX 2025), Nezar mengatakan pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Adapun saat ini pertumbuhan ekonomi telah menyentuh 5,12%. 

    Dalam mencapai pertumbuhan tersebut, kunci utama sekaligus mesin pendorong adalah transformasi digital yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta. 

    “Transformasi digital bukan lagi pilihan, tapi mesin utama penggerak kinerja ekonomi,” kata Nezar dikutip, Kamis (7/8/2025). 

    Nezar juga mengatakan pentingnya kehadiran forum yang membuka seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong percepatan transformasi digital. 

    Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno mengatakan terdapat lebih dari 30 asosiasi dan 300 pembicara yang terlibat dalam DTI-CX 2025 dan DCTI-CX .

    DTI-CX 2025 dan DCTI-CX diselenggarakan di Jakarta International Convention Center, Senayan, selama dua hari, yaitu 6-7 Agustus 2025. 

    Data Center

    Sementara itu, Ketua Umum IDPRO, Hendra Suryakusuma menyebut bahwa data center tidak dapat lagi dianggap sebagai infrastruktur pendukung, melainkan jantung transformasi digital.   

    Di tengah isu peralihan data ke Amerika Serikat, data center tetap memiliki peran penting di Indonesia yang tidak dapat digantikan. 

    “DCTI-CX mencerminkan pergeseran peran data center dari sekadar infrastruktur pendukung, menjadi jantung dari seluruh proses transformasi digital,” kata Hendra.

    Dalam mendukung pertumbuhan industri data center, Schneider Electrics fokus mengembangkan talenta data center di Indonesia.

    “Untuk mendukung hal tersebut, kami menggunakan pendekatan 3E: Education, Exposure, Experience,” jelas Senior HR Business Partner Schneider Electric, Jessy Tiara.

    Pendekatan edukasi (education) dijalankan Schneider dengan menawarkan Flagship Development Program berupa Student Ambassador, dan juga kerja sama dengan Politeknik Batam untuk instalasi produk Schneider di dalam kampus.

    Pengguna Internet

    Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 229,43 juta jiwa pada 2025. Angka tersebut naik dibandingkan 2024 yang mencapai 221,56 juta orang.

    “Kita sudah menjangkau sekitar 229 juta penduduk di seluruh Indonesia,” Ketua Umum APJII Muhammad Arif dalam Peluncuran Hasil Survei APJII: Profil Internet Indonesia 2025 di Jakarta pada Rabu (6/8/2025). 

    Dari sisi penetrasi, Arif mengungkapkan, tingkat penetrasi internet di Indonesia saat ini mencapai 80,66%, meningkat dari 79,50% pada 2024, 78,19% pada 2023, dan 77,01% pada 2022.

    Arif menambahkan, meski penetrasi terus meningkat, masih ada hampir 20% masyarakat yang belum menikmati layanan internet. Dia menyebut, salah satu kendala yang dihadapi dalam pemerataan layanan internet adalah infrastruktur telekomunikasi yang masih menumpuk di wilayah tertentu dan belum merata. 

    Padahal, Arif menuturkan, jumlah penyedia jasa internet (ISP) di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 1.320. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Warga RI Lebih Sering Kunjungi Minimarket Dibandingkan Global karena Medsos

    Warga RI Lebih Sering Kunjungi Minimarket Dibandingkan Global karena Medsos

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi periklanan Indonesia, Digital Mediatama Maxima (DMMX) mengungkap kebiasaan masyarakat Indonesia yang sering ke minimarket karena melihat iklan di media sosial. 

    Pada riset internal yang dilakukan DMMX, perilaku pengunjung ritel Indonesia cenderung melakukan pembelian impulsif, tetapi dengan waktu kunjungan hanya sekitar 5-15 menit. 

    Dalam riset itu juga disebutkan, masyarakat Indonesia mengunjungi minimarket lebih sering (3-5 kali/pekan) dibanding rata-rata global (1-3 kali/pekan).

    “Konten multimedia serta media sosial juga jadi faktor yang mempengaruhi masyarakat Indonesia untuk berbelanja,” jelas CEO DMMX, Budiasto Kusuma di Jakarta Rabu (6/8/2025).

    Budiasto mengatakan untuk mendorong transaksi yang lebih deras, perusahaannya juga sudah menyiapkan strategi untuk menawarkan pengalaman smart retail bagi konsumen, dimulai dari ketika pengunjung mendatangi toko, mengeksplorasi, mengambil keputusan, hingga pada tahap pembayarannya.

    DMMX berniat untuk mengonversi kunjungan online menjadi kunjungan langsung ke tempat, dengan cara menarik pelanggan lewat promosi, untuk nantinya ikut meningkatkan keterlibatan pelanggan dengan produk di dalam toko.

    Contoh yang disebutkan adalah penggunaan rak belanja interaktif, yang akan menampilkan promosi sesuai produk apa yang sedang dipegang oleh pelanggan.

    “Dari kunjungan toko, selanjutnya, kami ingin mengonversi ke dalam bentuk pembelian dan loyalitas. Ini juga sebagai bentuk memanfaatkan sifat ‘impulsif’ pelanggan Indonesia,” kata Budiasto.

    Sementara itu, Head of Marketing Klik Indomaret Roger Tanaka mengatakan perusahaan telah mengaplikasikan omnichannel untuk menawarkan pengalaman berbelanja online yang dipersonalisasi.

    Head of Marketing Klik Indomaret, Roger Tanaka, menjelaskan pemanfaatan AI yang telah dilakukan perusahaannya di Jakarta (6/8/2025)

    Klik Indomaret memanfaatkan AI untuk mempelajari perilaku belanja pelanggannya, untuk kemudian menampilkan promosi yang sesuai di beranda aplikasi. Tidak hanya itu, fitur poin belanja pelanggan juga terintegrasi dalam satu akun yang sama dalam Indomaret Poinku.

    “Pemanfaatan AI ini bukan sekedar transformasi digital, tetapi juga mampu meningkatkan pengalaman, loyalitas, dan retensi pelanggan terhadap Indomaret,” kata Roger soal dampak nyata omnichannel pada perusahaannya. 

    Roger juga mengakui, tetap terdapat sejumlah tantangan dalam menerapkan perubahan digital tersebut, seperti biaya investasi yang cukup tinggi, resistensi terhadap perubahan, keamanan data, dan juga kesenjangan teknologi misalnya terbatasnya akses internet di area tertentu.

    Untuk mengatasi masalah kesenjangan teknologi, Indomaret menerapkan sistem untuk promosi aplikasi belanja online-nya di daerah sulit akses internet. Mereka tidak hanya sekedar mempromosikan, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang cara penggunaan aplikasi.

    “Untuk keamanan data, kami juga selalu perkuat sisi IT, agar data tidak mudah diretas, dan juga memastikan kami hanya melacak data perilaku pelanggan, tidak sampai ke konfidensial,” jelas Kepala Marketing Klik Indomaret tersebut terkait keamanan data pelanggan. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Sudah Kenal Andal? Aplikasi Khusus Buat Peserta Taspen

    Sudah Kenal Andal? Aplikasi Khusus Buat Peserta Taspen

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT TASPEN (Persero) hadirkan aplikasi Andal by Taspen mulai Agustus 2025 sebagai layanan penanganan keluhan dalam genggaman peserta. Kini peserta tidak perlu lagi lagi mengakses Taspen Care di website resmi Taspen, melainkan bisa langsung mengakses situs baru https://andal.taspen.co.id/ serta aplikasi Andal by Taspen yang tersedia di Play Store dan App Store.

    Corporate Secretary TASPEN, Henra mengatakan, langkah integrasi ini merupakan bagian dari penguatan sistem layanan berbasis teknologi yang menyeluruh.

    “Dengan memindahkan layanan Taspen Care ke dalam aplikasi Andal by Taspen, TASPEN akan menghadirkan pengalaman pelayanan yang lebih praktis, efisien, dan terhubung secara menyeluruh. Peserta tidak lagi perlu berpindah kanal atau membuka laman terpisah untuk mencari informasi atau bantuan karena semuanya sudah tersedia dalam satu aplikasi Andal by Taspen,” ungkap Henra dalam keterangan resmi, Rabu (6/8/2025).

    Taspen Care merupakan layanan pendamping peserta yang selama ini menjadi garda terdepan dalam menjawab pertanyaan, menangani keluhan, dan memberikan informasi program secara real-time. Kini, kehadiran Taspen Care dalam ekosistem Andal by Taspen menghadirkan kemudahan baru melalui integrasi layanan dalam satu pintu digital. Peserta dapat mengakses berbagai informasi dan bantuan secara langsung dari perangkat pribadi, kapan saja dan di mana saja, sebagai bagian dari upaya TASPEN dalam mendorong transformasi digital layanan publik.

    Sepanjang Januari hingga Juli 2025, Taspen Care telah menangani 9.423 interaksi, terdiri dari 3.940 keluhan dan 5.483 permintaan informasi, dengan tingkat penyelesaian 100%. Capaian ini menjadi bukti nyata komitmen TASPEN dalam memberikan pelayanan yang cepat, responsif, dan berorientasi pada kepuasan peserta. Didukung oleh sistem digital yang terus diperkuat, TASPEN optimistis Taspen Care akan terus menjadi mitra andalan peserta dalam setiap tahap kehidupan, sejalan dengan visi perusahaan sebagai penyedia layanan unggulan bagi ASN dan Pejabat Negara.

    Integrasi ini tidak hanya menyederhanakan akses peserta, tetapi juga memberikan perlindungan tambahan dari risiko disinformasi atau penipuan yang mengatasnamakan TASPEN. Peserta diimbau untuk hanya mengakses layanan melalui situs resmi https://andal.taspen.co.id/taspen-care, aplikasi Andal by Taspen, serta Call Center TASPEN di 1500 919.

    Konsolidasi kanal layanan ini juga merupakan bagian dari strategi nasional dalam digitalisasi pelayanan publik yang inklusif dan terintegrasi sesuai dengan salah satu Asta Cita Presiden yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan berbasis digital.

    Dengan semangat “TASPEN, Andal Melayani”, kehadiran Taspen Care di aplikasi Andal by Taspen diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan kepastian layanan bagi peserta di seluruh pelosok Indonesia, dari pusat kota hingga daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal). Melalui pemanfaatan teknologi secara menyeluruh, TASPEN berkomitmen mempercepat transformasi birokrasi yang lebih lincah dan adaptif, memperluas inklusi layanan hingga ke pelosok negeri, serta memastikan bahwa seluruh peserta mendapatkan hak dan informasi secara cepat, adil, dan akuntabel. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]