Topik: transformasi digital

  • XLSMART dan Telkom Jalin Kerja Sama Strategis, Buka Arus Pendapatan Baru

    XLSMART dan Telkom Jalin Kerja Sama Strategis, Buka Arus Pendapatan Baru

    Bisnis.com, JAKARTA — PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjalin kerja sama strategis guna memperkuat segmen komersial business to business (B2B).

    Kerja sama ini diharapkan dapat membuka arus pendapatan baru bagi masing-masing perusahaan. 

    Direktur & Chief Enterprise Strategic Relationship Officer XLSmart, Andrijanto Muljono mengatakan kerja sama XLSMART dan Telkom telah terjalin sejak berdirinya perusahaan.

    Kerja sama yang ditandatangani di event Batic, di Bali, untuk  memperbaharui kesepakatan komersial yang sudah ada yaitu kesepakatan B2B commercial terkait dengan Panggilan Internasional 007 dan kesepakatan baru. 

    “Kesepakatan baru terkait Eyeball Monetization, Panggilan Call Center 188 via Transit Telkom, layanan A2P, dan Flash Call. Kerja sama ini akan berdampak terhadap bertambahnya stream revenue baru dan akan mempererat kolaborasi antara kedua belah pihak,” kata Andrijanto kepada Bisnis, Kamis (28/8/2025). 

    Dia mengatakan kerja sama yang terjadi hari telah melalui diskusi yang cukup panjang antara kedua belah pihak. Adapun keputusan untuk melakukan penandatanganan pada acara Batic, karena pada event Internasional BATIC dihadiri oleh banyak international partner yang merupakan pengguna layanan.

    Andrijanto berharap kolaborasi antara XLSMART dan Telkom ini dapat mengakselerasi ekosistem digital di Indonesia dan memberikan solusi untuk korporasi dan solusi untuk negeri. Andrijanto menargetkan pendapatan dari segmen B2B dapat menyentuh seperlima dari total pendapatan XLSMART tahun ini.

    “Pendapatan dari segmen B2B ditargetkan bisa memberikan kontribusi 20% dari total revenue XLSMART secara keseluruhan pada 2025,” kata Andrijanto.

    Sebelumnya, XLSMART  membukukan total pendapatan sebesar Rp10,50 triliun pada semester I/2025. Nilai tersebut meningkat 22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). 

    Perusahaan juga mencatat EBITDA yang dinormalisasi (Normalized EBITDA) sebesar Rp4,97 triliun dengan normalized EBITDA margin 47%, dan laba bersih yang dinormalisasi (Normalized PAT) sebesar Rp313 miliar. Sedangkan kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai lebih dari 91%. 

    Adapun secara keseluruhan pendapatan XLSMART pada semester I/2025 mencapai Rp19,10 trlliun.

    Presiden Direktur & CEO XLSMART Rajeev Sethi mengatakan kuartal II/2025 menjadi tonggak penting bagi XLSMART. Dua setengah bulan setelah proses merger dilakukan, perusahaan menghadapi tantangan eksternal maupun internal. 

    “Secara eksternal, industri masih diwarnai kompetisi yang ketat, sementara secara internal, kami perlu memastikan operasional perusahaan tetap solid sehingga layanan kepada pelanggan tetap optimal,” kata Rajeev.

    Rajeev mengatakan XLSMART juga terus fokus melakukan konsolidasi dan integrasi di berbagai lini agar kinerja perusahaan tetap berada di jalur yang tepat (on track).

    Menurut Rajeev, sejumlah pencapaian penting telah terwujud pada kuartal kedua pasca merger, di antaranya terciptanya skala bisnis yang makin besar, integrasi jaringan yang terus berlangsung sesuai rencana, serta meningkatnya pengalaman pelanggan. 

    Selain itu, perusahaan juga tengah menjalankan modernisasi jaringan untuk memperluas kapasitas dan mempersiapkan pemanfaatan teknologi terbaru. Dengan jaringan yang lebih luas, kapasitas yang lebih besar, dan strategi multi-brand, XLSMART siap memperkuat posisinya sebagai motor transformasi digital Indonesia. 

    “Kami bersyukur dapat terus menjaga pertumbuhan pendapatan, masih meraih profitabilitas, serta menghadirkan layanan yang inklusif, inovatif, dan bernilai tambah bagi seluruh pelanggan”, ungkap Rajeev.

  • BI komitmen majukan ekonomi-keuangan digital dan perkuat konektivitas

    BI komitmen majukan ekonomi-keuangan digital dan perkuat konektivitas

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan komitmen penuh bank sentral untuk memajukan pengembangan ekonomi dan keuangan digital serta memperkuat konektivitas antarnegara melalui kerja sama dengan berbagai otoritas dan mitra strategis global maupun domestik.

    Melalui keterangannya di Jakarta, Rabu, Perry menjelaskan prioritas BI dalam ekonomi dan keuangan digital termasuk digitalisasi dan integrasi sistem pembayaran domestik dan global (retail dan wholesale), pembangunan infrastruktur digital (BI-FAST, QRIS, dan penguatan infrastruktur industri melalui SNAP dan manajemen risiko), dan konsolidasi industri.

    Di samping itu, prioritas juga mencakup keterhubungan dengan konektivitas regional, inovasi berkelanjutan dalam layanan kebanksentralan, perluasan kerja sama lintas negara, serta pengembangan Digital Rupiah sebagai instrumen strategis untuk mendukung inovasi transaksi pembayaran yang relevan dan stabilitas keuangan di era digital.

    “Pemanfaatan inovasi digital, termasuk instrumen cross-border, harus diiringi dengan sinergi dan kehati-hatian agar mampu memperkuat stabilitas, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Perry.

    Ia menjelaskan, perekonomian global saat ini dipengaruhi oleh dua hal yaitu meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan pesatnya inovasi digital.

    Kedua faktor ini membentuk lanskap transaksi internasional yang semakin kompleks, termasuk pada peran bank sentral dan otoritas terkait dalam memberikan layanan jasa kebanksentralan bagi pemerintah dan stakeholders serta penyelenggaraan sistem pembayaran di era digital.

    Oleh sebab itu, penguatan konektivitas, interoperabilitas, dan kolaborasi antarnegara berperan penting dalam mendukung terciptanya ekosistem transaksi pembayaran antarnegara yang adaptif dan inklusif di era digital.

    Adapun pada Rabu (27/8), BI resmi membuka Central Banking Services Festival (CB Fest) 2025 yang diselenggarakan di Jakarta.

    CB Fest merupakan forum tahunan yang mempertemukan perwakilan bank sentral, otoritas jasa keuangan, lembaga dan kementerian, industri perbankan, serta asosiasi internasional untuk memperkuat sinergi menghadapi dinamika ekonomi global dan tantangan transaksi antarnegara di era digital.

    Pertemuan tahun ini mengusung tema “Enhancing Central Bank Services in the Digital Age: Building Resilient Cross-Border Settlement Amid Geopolitical Shifts”.

    Otoritas moneter dari Rusia, Korea, India, Filipina, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, Timor Leste, Papua Nugini, Vietnam, serta Hong Kong turut hadir dalam CB Fest 2025 tersebut.

    Melalui CBFest 2025, diharapkan dapat memperkuat kerja sama antarbank sentral dan mitra strategis dalam pembayaran lintas negara yang mendukung kelancaran transaksi antarnegara serta memperkuat kerja sama ekonomi ke depan.

    Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha C. Nasir memandang, CB Fest 2025 mencerminkan komitmen BI dalam melakukan transformasi digital di tengah lanskap keuangan global saat ini.

    Sebagaimana diketahui, kondisi global dihadapkan pada persaingan geopolitik, volatilitas ekonomi, dan disruptive technology.

    Di tengah latar belakang ini, Arrmanatha menyebutkan terdapat tiga tindakan yang dapat dilakukan bersama dalam menjaga stabilitas keuangan, salah satunya kepercayaan (trust).

    Ia mengingatkan, sistem keuangan tidak akan dapat beroperasi secara optimal tanpa adanya kepercayaan publik.

    Tindakan lain yaitu keadilan (fairness) dan kerja sama (cooperation). Tanpa keadilan, sistem keuangan dapat kehilangan legitimasinya. Sedangkan kerja sama merupakan kunci ketahanan sistem keuangan di tengah inovasi teknologi yang berkembang dengan cepat.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kelola Interaksi Pelanggan Pakai AI, Braze Pastikan Data Pengguna Aman

    Kelola Interaksi Pelanggan Pakai AI, Braze Pastikan Data Pengguna Aman

    Bisnis.com, JAKARTA— Braze, platform yang fokus pada pengelolaan interaksi pengguna, menerapkan sistem zero copy data untuk menjaga kerahasiaan pelanggan korporasi. 

    Braze adalah perusahaan dengan model business to business (B2B). Perusahaan ini memiliki fokus membantu korporasi dalam berinteraksi dengan para pelanggan sehingga hubungan klien dengan penggunanya lebih erat dan terpersonalisasi. 

    Country Director Braze Indonesia Franz Sihaloho menjelaskan dalam memberikan layanan, keamanan data pelanggan menjadi perhatian utama perusahaan. Braze memastikan data pengguna tidak tersimpan di sistem perusahaan.

    “Mengenai data security-nya. Jadi, we allow zero copy data. Artinya datanya tidak di-copy. Itu makanya kayak BCA Digital, itu sudah menggunakan Braze sejak 3,5 tahun yang lalu,” kata Franz dalam Media Briefing and Small Group Media Interview-Grow with Braze di Jakarta pada Rabu (27/8/2025). 

    Dia menambahkan sebagai perusahaan yang melayani sektor krusial seperti perbankan,  Braze telah memiliki data center di dalam negeri.

    Perusahaan baru mengoperasikan pusat datanya di Indonesia pada awal Juni 2025. Braze memastikan data pelanggan klien hanya melewati proses analisis tanpa tersimpan. 

    “Jadi, datanya tidak disimpan, hanya lewat diproses saja. Datanya kan besar sekali, kemudian ada insights-nya, lakukan segmentasi dan personalisasi tadi. Tidak ada datanya disimpan sama sekali,” ungkapnya.

    Selain perbankan, Braze juga mendukung beberapa sektor antara lain telekomunikasi, fintech, makanan dan minuman, hingga agen perjalanan online. Lebih jauh, Franz mengatakan kecerdasan buatan (AI) menjadi pilar utama untuk mendukung personalisasi pada platform Braze. 

    “Nah teknologi AI itu digunakan untuk apa? Pertama, untuk personalisasi. Personalisasi artinya, message-nya yang diterima pelanggan itu bisa berbeda tergantung segmennya,” katanya.

    Sementara itu, Shahid Nizami, Wakil Presiden APAC & GCC Braze, menyebutkan, Indonesia merupakan pasar penting sehingga perusahaan terus menambah investasi dan memperluas tim lokal yang juga melayani klien di kawasan Asia Pasifik.

    Braze baru-baru ini memperkenalkan teknologi AI Decisioning yang disebut mampu menghadirkan segmentasi hingga ke level individu (segment of one). Menurutnya, teknologi ini dapat membantu brand menghadirkan kampanye hyper-personalized. 

    “Jadi, ini adalah motor kekuatan yang sangat tinggi, yang akan membantu membuat kampanye yang sangat personal bagi pelanggan. Jadi, kita ingin membawa teknologi ini ke Indonesia,” katanya.

    Shahid menegaskan, Braze berkomitmen untuk terus meluncurkan teknologi baru. 

    “Kedepannya, Braze juga berkomitmen untuk terus meluncurkan teknologi-teknologi terbaru,” kata Nizami.

    Investasi di Indonesia

    Braze memperkenalkan layanan teknologi customer engagement berbasis AI untuk meningkatkan produktivitas bisnis dan membantu bisnis semakin kompetitif.

    Nizami mengatakan Indonesia sebagai salah satu ekonomi digital paling dinamis di kawasan Asia Tenggara, dan menjadi pasar yang penting bagi Braze. 

    “Seiring dengan misi transformasi digital di Indonesia, kami melihat peluang besar untuk memanfaatkan AI dalam memperkuat hubungan antara bisnis dan pelanggan,” kata Nizami. 

    Nizami menekankan Braze berkomitmen untuk berinvestasi dalam perjalanan pengembangan digital Indonesia tetap kuat. Salah satunya diwujudkan lewat pembangunan data center pada Juni lalu.

    “Menyusul peluncuran data center lokal kami sebelumnya, kami juga menghadirkan best practice global dan solusi inovatif yang membantu perusahaan serta UMKM di Indonesia,” kata Nizami. 

  • XLSMART (EXCL) Cetak Pendapatan Rp10,5 Triliun, Tumbuh 22% YoY Semester I/2025

    XLSMART (EXCL) Cetak Pendapatan Rp10,5 Triliun, Tumbuh 22% YoY Semester I/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) membukukan total pendapatan sebesar Rp10,50 triliun pada semester I/2025. Nilai tersebut meningkat 22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). 

    Perusahaan juga mencatat EBITDA yang dinormalisasi (Normalized EBITDA) sebesar Rp4,97 triliun dengan normalized EBITDA margin 47%, dan laba bersih yang dinormalisasi (Normalized PAT) sebesar Rp313 miliar. Sedangkan kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai lebih dari 91%. 

    Adapun secara keseluruhan pendapatan XLSMART pada semester I/2025 mencapai Rp19,10 trlliun.

    Presiden Direktur & CEO XLSMART Rajeev Sethi mengatakan kuartal II/2025 menjadi tonggak penting bagi XLSMART. Dua setengah bulan setelah proses merger dilakukan, perusahaan menghadapi tantangan eksternal maupun internal. 

    “Secara eksternal, industri masih diwarnai kompetisi yang ketat, sementara secara internal, kami perlu memastikan operasional perusahaan tetap solid sehingga layanan kepada pelanggan tetap optimal,” kata Rajeev dikutip Rabu (27/8/2025)

    Rajeev mengatakan XLSMART juga terus fokus melakukan konsolidasi dan integrasi di berbagai lini agar kinerja perusahaan tetap berada di jalur yang tepat (on track).

    Menurut Rajeev, sejumlah pencapaian penting telah terwujud pada kuartal kedua pasca merger, di antaranya terciptanya skala bisnis yang makin besar, integrasi jaringan yang terus berlangsung sesuai rencana, serta meningkatnya pengalaman pelanggan. 

    Selain itu, perusahaan juga tengah menjalankan modernisasi jaringan untuk memperluas kapasitas dan mempersiapkan pemanfaatan teknologi terbaru. Dengan jaringan yang lebih luas, kapasitas yang lebih besar, dan strategi multi-brand, XLSMART siap memperkuat posisinya sebagai motor transformasi digital Indonesia. 

    “Kami bersyukur dapat terus menjaga pertumbuhan pendapatan, masih meraih profitabilitas, serta menghadirkan layanan yang inklusif, inovatif, dan bernilai tambah bagi seluruh pelanggan”, ungkap Rajeev.

    Presiden Direktur XLSMART Rajeev Sethi

    Pelanggan, Beban Operasional, dan Aplikasi

    Diketahui, hingga akhir kuartal II/2025, total jumlah pelanggan XLSMART meningkat mencapai 82,6 juta, dengan ARPU campuran (blended) tetap di kisaran Rp36.000.

    Pencapaian jumlah pelanggan serta ARPU campuran sejumlah tersebut merupakan hasil konsolidasi pascamerger yang sudah selesai dilakukan.

    Dari sisi beban biaya operasional, terjadi peningkatan biaya sebagai imbas dari proses merger yang dilakukan.

    Untuk beban biaya terkait penjualan dan pemasaran berhasil ditekan dan dioptimalkan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, seiring dengan penerapan strategi digitalisasi. 

    Sementara itu untuk beberapa komponen biaya lainnya mengalami kenaikan YoY, seperti biaya infrastruktur, biaya interkoneksi dan pengeluaran langsung lainnya, termasuk pula beban biaya regulatory. 

    Secara keseluruhan, beban biaya operasional pada kuartal kedua ini mengalami peningkatan sejalan dengan munculnya biaya-biaya yang terkait langsung dengan merger menjadi entitas baru XLSMART.

    Rajeev mengatakan pada kuartal II/2025 pasca merger ini, perusahaan memanfaatkan momentum untuk mendorong percepatan adopsi digital dalam interaksi dengan pelanggan untuk penyediaan dan pembelian produk layanan XL, AXIS dan Smartfren. 

    Ketiga aplikasi ini terus menunjukkan tren pertumbuhan pengguna yang signifikan. Ketiga aplikasi telah memberikan hasil yang sangat kuat pada kuartal II/2025. Tercatat lebih dari 41,4 juta pelanggan yang aktif menggunakan MyXL, AXISNet dan mySmartfren, dengan pertumbuhan Monthly Active User (MAU) mencapai 29% dibandingkan dengan tahun lalu. 

    “Tingkat penggunaan MyXL, AXISNet dan mySmartfren menunjukkan makin meningkatnya pengalaman pelanggan dan monetisasi oleh XLSMART melalui pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pelanggan,” kata Rajeev. 

    Makin banyak penggunaan ketiga aplikasi tersebut oleh pengguna, kata Rajeev, akan semakin mempertajam prediksi tentang tren dan perilaku pelanggan, serta memungkinkan untuk memberikan penawaran yang tepat kepada pelanggan yang tepat, pada waktu yang tepat pula. Selama dua tahun terakhir, MYXL, AXISNet dan mySmartfren mengalami pertumbuhan kontribusi pendapatan sebesar 18%.

  • Luhut optimistis GovTech bisa bantu tekan defisit hingga Rp400 triliun

    Luhut optimistis GovTech bisa bantu tekan defisit hingga Rp400 triliun

    Defisit APBN, kalau saya tidak keliru, kira-kira Rp600 triliun. Dengan penghematan secara sepintas dihitung oleh tim itu hampir Rp350 triliun sampai Rp400 triliun.

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan optimistis layanan digital pemerintah atau government technology (GovTech) bisa membantu menekan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga Rp400 triliun.

    “Defisit APBN, kalau saya tidak keliru, kira-kira Rp600 triliun. Dengan penghematan secara sepintas dihitung oleh tim itu hampir Rp350 triliun sampai Rp400 triliun,” kata Luhut dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

    Luhut bersama tim mengerjakan GovTech untuk mereformasi sistem pemerintahan, sebagaimana mandat Presiden Prabowo Subianto yang ia terima sekitar tujuh bulan lalu.

    Secara khusus, pengembangan GovTech mulai mengadopsi akal imitasi (AI) sejak Maret 2025.

    Bersamaan dengan itu, dibentuk Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah yang diketuai oleh Luhut. Komite ini dibentuk untuk memastikan program reformasi digital benar-benar berjalan dengan tepat sasaran.

    Hari ini, Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah menggelar rapat perdana untuk menandai dimulainya langkah konkret memperkuat fondasi Indonesia menuju pemerintahan digital yang inklusif, efisien, transparan, dan berdaulat.

    Ketua DEN menyebut akan menyerahkan laporan hasil rapat kepada Prabowo Rabu (27/8) besok. Laporan itu juga mencakup struktur, model, hingga potensi penghematan.

    “Jadi, keinginan Presiden untuk defisit APBN itu lebih rendah dari apa yang ada sekarang, seperti yang beliau pidatokan, mungkin tidak nol, tapi secara bertahap sampai 2026 kami kira akan bisa kami lakukan dengan baik,” ujarnya lagi.

    Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya saat Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan, mengharapkan pada 2027 atau 2028, APBN RI tak memiliki defisit sama sekali.

    “Adalah harapan saya, adalah cita-cita saya, untuk suatu saat, apakah dalam 2027 atau 2028, saya ingin berdiri di depan majelis ini, di podium ini, untuk menyampaikan bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisitnya sama sekali,” kata Prabowo, Jumat (15/8).

    Adapun pada RAPBN 2026, pemerintah mengalokasikan belanja negara sebesar Rp3.786,5 triliun, pendapatan negara ditargetkan Rp3.147,7 triliun, dan defisit sebesar Rp638,8 triliun atau 2,48 persen Produk Domestik Bruto (PDB).

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Simak, Indikator Utama Pendorong Digitalisasi dan Akselerasi Ekonomi

    Simak, Indikator Utama Pendorong Digitalisasi dan Akselerasi Ekonomi

    Jakarta: Selular Media Network menggelar Digital Transformation Summit (DTS) 2025 dengan tema ‘Sinergi Lintas Industri Mendorong Digitalisasi dan Kemajuan Ekonomi’, di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.

    CEO & Editor in Chief Selular, Uday Rayana mengatakan acara ini merupakan ajang kolaborasi dari para pelaku industry untuk bersinergi mendorong digitalisasi dan kemajuan ekonomi. Pasalnya Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 telah menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029. 

    Target itu bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan akan menjadi penopang utama tercapainya visi Indonesia Emas 2045. Namun untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi tersebut dibutuhkan investasi yang besar.
     
    Salah satu kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi adalah keberhasilan transformasi digital nasional. Investasi teknologi digital, mulai dari pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), pembangunan pusat data (data center), hingga digitalisasi layanan publik, menjadi fondasi penting untuk mendongkrak produktivitas, membuka peluang kerja baru, sekaligus memastikan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
     
    “Selain itu, perluasan teknologi digital merupakan peluang besar untuk menciptakan nilai bagi setiap industri. Dari hiburan, manufaktur, hingga mobilitas pintar, dunia industri dan perusahaan menghadapi tantangan yang bergerak cepat,” ujar Uday Rayana.

    Pentingnya kolaborasi lintas sektor
     
    Di sisi lain, konektivitas yang terus dibangun oleh operator telekomunikasi dan solusi-solusi cerdas yang dihasilkan perusahaan-perusahaan teknologi, menjadi landasan bagi tumbuh dan berkembangnya ekosistem digital di Tanah Air. Terbukti bahwa transformasi digital adalah kunci meningkatkan kemampuan bisnis, efisiensi operasional, dan berujung pada pengalaman dan kepuasan pelanggan.
     
    Trend digitalisasi, IoT, Kecerdasan Buatan (AI) dan kombinasi dunia nyata dengan dunia digital adalah pengubah permainan, menjawab beragam tantangan sekaligus menangkap peluang di masa depan.
     
    Jockie Heruseon, POH VP Corporate Strategy, Innovation, Sustainability & Marketing Telkomsel mengatakan pihaknya konsisten melakukan sinergi lintas industri. Telkomsel saat ini tidak hanya menyediakan layanan internet seluler maupun fixed broadband.
     
    “Kami juga memiliki alat yang membantu ritel misalnya dalam hal ini Indomaret atau Alfamart mau membuka toko baru, maka kami bisa mendeteksi apakah daerah yang dituju itu layak atau tidak, potensial atau tidak,” ujarnya. 

    Jockie menambahkan, sinergi ini juga sangat membantu Telkomsel maupun pelaku industri. “Sinergi ini juga membantu kami untuk berpikir kritis melakukan efisiensi sehingga kami maupun patner kami juga bisa menekan pengeluaran karena terbantu adanya sinergi,” sambung Jockie.

    Manuver serupa juga dilakukan ZTE Indonesia. “Kami sudah berkolaborasi lintas industri, tidak hanya ke operator seluler untuk akses radio jaringan tetapi juga ke ranah dunia pertambangan bahkan otomotif,” jelas Principal Telecom Architect and Business Consultant of ZTE Indonesia, Imam Hirawadi di forum yang sama.
     

     

    Perlu adanya regulasi
     
    Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif juga menyampaikan sinergi sudah dilakukan internet service provider (ISP) di bawah naungan APJII. Sinergi ini juga akan membantu para anggota APJII bertahan di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi.
     
    Arif menjelaskan saat ini ada ribuan anggota APJII. Meskipun mereka dalam satu naungan, akan tetapi jika tidak diatur jumlah perusahaan ISP maka akan muncul persaingan di antara anggota bahkan muncul persaingan tarif.
     
    “Sinergi perlu untuk kami lakukan supaya pemanfaatan internet di Indonesia ini makin merata. Tetapi perlu juga adanya regulasi supaya jumlah ISP ini tidak bertumpuk dan hanya ada di Pulau Jawa maupun Bali,” kata Arif. 

    Arif menambahkan, dengan adanya regulasi untuk melakukan sinergi antara anggota APJII ini, maka bisa membantu pemerataan internet di seluruh Indonesia dan tidak hanya terfokus di wilayah Jawa dan Bali.
     
    Berdayakan talenta digital
     
    Selain sinergi antar industri, kebutuhan talenta digital juga perlu digenjot untuk melakukan percepatan digitalisasi demi tercapainya kemajuan ekonomi di Indonesia. Mulyadi, Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi pada Pusat Data dan Informasi Pertanahan dan Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menjelaskan untuk mengatasi talenta digital, pihaknya terus melakukan pelatihan.
     
    “Di Kementerian, kita butuh talenta digital dan untuk memindahkan orang yang mumpuni harus ada nota dinas dan terkadang nota dinas ini lama balasannya. Maka kita beberapa kali membuka lowongan CASN dan juga menggandeng konsultan untuk memaksimalkan talenta digital. Selain itu CASN yang lolos seleksi juga kami sekolahkan untuk menambah ilmunya,” ungkap Mulyadi. 
     
    Hal senada juga diungkapkan Co-Founder & CEO Agate, Shieny Aprilia. Dalam menjalankan sejumlah proyek, Agate memanfaatkan anak-anak muda termasuk pembuatan game untuk proses rekrutmen di Astra.

    “Saat bersinergi, misalnya saja dengan Astra, mereka meminta kami membuatkan game untuk proses rekrutmen. Game yang kita buat tentang pemecahan masalah sehingga yang terpilih nantinya benar-benar kompeten di bidangnya,” tandasnya.

    Jakarta: Selular Media Network menggelar Digital Transformation Summit (DTS) 2025 dengan tema ‘Sinergi Lintas Industri Mendorong Digitalisasi dan Kemajuan Ekonomi’, di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.
     
    CEO & Editor in Chief Selular, Uday Rayana mengatakan acara ini merupakan ajang kolaborasi dari para pelaku industry untuk bersinergi mendorong digitalisasi dan kemajuan ekonomi. Pasalnya Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 telah menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029. 
     
    Target itu bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan akan menjadi penopang utama tercapainya visi Indonesia Emas 2045. Namun untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi tersebut dibutuhkan investasi yang besar.
     
    Salah satu kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi adalah keberhasilan transformasi digital nasional. Investasi teknologi digital, mulai dari pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), pembangunan pusat data (data center), hingga digitalisasi layanan publik, menjadi fondasi penting untuk mendongkrak produktivitas, membuka peluang kerja baru, sekaligus memastikan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
     
    “Selain itu, perluasan teknologi digital merupakan peluang besar untuk menciptakan nilai bagi setiap industri. Dari hiburan, manufaktur, hingga mobilitas pintar, dunia industri dan perusahaan menghadapi tantangan yang bergerak cepat,” ujar Uday Rayana.

    Pentingnya kolaborasi lintas sektor

     
    Di sisi lain, konektivitas yang terus dibangun oleh operator telekomunikasi dan solusi-solusi cerdas yang dihasilkan perusahaan-perusahaan teknologi, menjadi landasan bagi tumbuh dan berkembangnya ekosistem digital di Tanah Air. Terbukti bahwa transformasi digital adalah kunci meningkatkan kemampuan bisnis, efisiensi operasional, dan berujung pada pengalaman dan kepuasan pelanggan.
     
    Trend digitalisasi, IoT, Kecerdasan Buatan (AI) dan kombinasi dunia nyata dengan dunia digital adalah pengubah permainan, menjawab beragam tantangan sekaligus menangkap peluang di masa depan.
     
    Jockie Heruseon, POH VP Corporate Strategy, Innovation, Sustainability & Marketing Telkomsel mengatakan pihaknya konsisten melakukan sinergi lintas industri. Telkomsel saat ini tidak hanya menyediakan layanan internet seluler maupun fixed broadband.
     
    “Kami juga memiliki alat yang membantu ritel misalnya dalam hal ini Indomaret atau Alfamart mau membuka toko baru, maka kami bisa mendeteksi apakah daerah yang dituju itu layak atau tidak, potensial atau tidak,” ujarnya. 

    Jockie menambahkan, sinergi ini juga sangat membantu Telkomsel maupun pelaku industri. “Sinergi ini juga membantu kami untuk berpikir kritis melakukan efisiensi sehingga kami maupun patner kami juga bisa menekan pengeluaran karena terbantu adanya sinergi,” sambung Jockie.
     
    Manuver serupa juga dilakukan ZTE Indonesia. “Kami sudah berkolaborasi lintas industri, tidak hanya ke operator seluler untuk akses radio jaringan tetapi juga ke ranah dunia pertambangan bahkan otomotif,” jelas Principal Telecom Architect and Business Consultant of ZTE Indonesia, Imam Hirawadi di forum yang sama.
     

     

    Perlu adanya regulasi

     
    Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif juga menyampaikan sinergi sudah dilakukan internet service provider (ISP) di bawah naungan APJII. Sinergi ini juga akan membantu para anggota APJII bertahan di tengah tantangan ketidakpastian ekonomi.
     
    Arif menjelaskan saat ini ada ribuan anggota APJII. Meskipun mereka dalam satu naungan, akan tetapi jika tidak diatur jumlah perusahaan ISP maka akan muncul persaingan di antara anggota bahkan muncul persaingan tarif.
     
    “Sinergi perlu untuk kami lakukan supaya pemanfaatan internet di Indonesia ini makin merata. Tetapi perlu juga adanya regulasi supaya jumlah ISP ini tidak bertumpuk dan hanya ada di Pulau Jawa maupun Bali,” kata Arif. 
     
    Arif menambahkan, dengan adanya regulasi untuk melakukan sinergi antara anggota APJII ini, maka bisa membantu pemerataan internet di seluruh Indonesia dan tidak hanya terfokus di wilayah Jawa dan Bali.
     

    Berdayakan talenta digital

     
    Selain sinergi antar industri, kebutuhan talenta digital juga perlu digenjot untuk melakukan percepatan digitalisasi demi tercapainya kemajuan ekonomi di Indonesia. Mulyadi, Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi pada Pusat Data dan Informasi Pertanahan dan Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menjelaskan untuk mengatasi talenta digital, pihaknya terus melakukan pelatihan.
     
    “Di Kementerian, kita butuh talenta digital dan untuk memindahkan orang yang mumpuni harus ada nota dinas dan terkadang nota dinas ini lama balasannya. Maka kita beberapa kali membuka lowongan CASN dan juga menggandeng konsultan untuk memaksimalkan talenta digital. Selain itu CASN yang lolos seleksi juga kami sekolahkan untuk menambah ilmunya,” ungkap Mulyadi. 
     
    Hal senada juga diungkapkan Co-Founder & CEO Agate, Shieny Aprilia. Dalam menjalankan sejumlah proyek, Agate memanfaatkan anak-anak muda termasuk pembuatan game untuk proses rekrutmen di Astra.
     
    “Saat bersinergi, misalnya saja dengan Astra, mereka meminta kami membuatkan game untuk proses rekrutmen. Game yang kita buat tentang pemecahan masalah sehingga yang terpilih nantinya benar-benar kompeten di bidangnya,” tandasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (PRI)

  • NeutraDC Summit 2025 Hadirkan Kolaborasi Global, Luncurkan Inovasi AI

    NeutraDC Summit 2025 Hadirkan Kolaborasi Global, Luncurkan Inovasi AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), yang bergerak di bidang data center ekosistem, menggelar NeutraDC Summit 2025 dengan tema “AI Collaboration” di Nusa Dua, Bali, Senin (25/8). Ajang tahunan ini menghadirkan antusiasme tinggi dari para peserta yang terdiri dari para pemimpin industri, regulator, investor, hingga pakar teknologi dari kawasan Asia Pasifik.

    Forum strategis ini menjadi wadah penting untuk membahas masa depan kecerdasan buatan (AI), sekaligus menegaskan peran infrastruktur digital dalam mendorong pertumbuhan ekosistem ekonomi di kawasan.

    Acara dibuka oleh Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji. Ia menyampaikan pesan mengenai pentingnya berkolaborasi dalam membangun masa depan digital Indonesia.

    “Lewat NeutraDC Summit, kita ingin menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk membangun masa depan digital Indonesia. Hanya dengan kerja sama strategis, kita bisa menciptakan ekosistem AI yang tangguh dan relevan,” ujar Seno dalam keterangan resmi dikutip Selasa (26/8/2025).

    Selaras dengan pernyataan tersebut, Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir menegaskan pentingnya peran kolaborasi lintas batas dalam memperkuat infrastruktur AI regional.

    “Asia Pasifik membutuhkan konektivitas yang lebih erat agar AI bisa benar-benar memberikan dampak nyata. Kolaborasi lintas negara, lintas industri, dan lintas teknologi akan menjadi fondasi utama pertumbuhan ekosistem AI di kawasan,” jelas Honesti.

    Dalam momen penting di ajang ini, NeutraDC resmi memperkenalkan dua solusi terbarunya; Neutra Compute dan Neutra Connect. Kedua produk inovasi ini dirancang untuk menjawab kebutuhan infrastruktur AI yang kian berkembang pesat.

    Neutra Compute hadir sebagai GPU-as-a-Service, memungkinkan perusahaan langsung mengakses daya komputasi AI berperforma tinggi tanpa harus berinvestasi besar membangun infrastruktur dari nol.

    Sementara itu, Neutra Connect memperkuat ekosistem digital melalui layanan interkoneksi data center yang lebih cepat, stabil, dan seamless. Produk ini menjadi fondasi penting bagi perusahaan yang menaruh fokus pada kolaborasi dan percepatan transformasi digital.

    “Peluncuran Neutra Compute dan Neutra Connect adalah bukti nyata komitmen kami untuk melampaui fungsi infrastruktur data center. Kami ingin menjadikan data center bukan sekadar tempat penyimpanan, tetapi motor penggerak inovasi dan akselerasi ekosistem AI di Indonesia dan Asia Tenggara,” ungkap CEO NeutraDC Group, Andreuw Th.A.F.

    Pada kesempatan yang sama, NeutraDC juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Sembcorp Development, anak perusahaan dari Sembcorp Industries, untuk mengembangkan infrastruktur data center berkelanjutan di regional Asia Tenggara dengan fokus pada Singapura dan Indonesia.

    Kolaborasi ini akan menggabungkan keunggulan NeutraDC yang memiliki jaringan 32 data center di Asia Tenggara dengan pengalaman Sembcorp dalam energi hijau dan solusi infrastruktur perkotaan. Fokus awal kerja sama ini adalah pengembangan pusat data di Indonesia dan Singapura, dengan visi menghadirkan data center rendah karbon yang berdaya saing global.

    “Kolaborasi ini mempertegas komitmen NeutraDC untuk membangun ekosistem data center berkelanjutan. Dengan energi hijau dan konektivitas regional yang kuat, kami ingin menjadikan SIJORI (Singapura, Johor, dan Riau – melalui Batam) sebagai hub digital regional, sekaligus memperkuat kehadiran NeutraDC di regional melalui rencana ekspansi di Singapura dan peluang pertumbuhan di pasar Asia Tenggara seperti Filipina, Thailand dan Vietnam,” jelas Andreuw Th.A.F.

    Sementara itu, Chief Operating Officer Integrated Urban Solutions Sembcorp, Gareth Wong, menyampaikan antusiasmenya dalam kolaborasi yang berkelanjutan ini.

    “Kami sangat antusias bermitra dengan NeutraDC untuk menghadirkan generasi baru data center rendah karbon. Sinergi ini akan mendukung akselerasi transformasi digital sekaligus transisi menuju energi berkelanjutan di kawasan,” ungkapnya.

    Dengan semangat kolaborasi dan peluncuran produk-produk inovatif, NeutraDC Summit 2025 semakin menegaskan posisinya sebagai ajang strategis bagi industri teknologi di kawasan. Acara ini juga didukung oleh sejumlah sponsor ternama, termasuk Huawei Tech Investment, PP-Adhi (KSO), dan AMD, yang turut berperan dalam kesuksesan summit ini.

    “NeutraDC Summit adalah perjalanan bersama. Setelah tahun lalu kita membahas The Other Side of AI, tahun ini kita melangkah lebih jauh dengan How to Develop AI melalui topik ‘AI Collaboration’. Tahun depan, kami akan kembali menghadirkan Summit dengan skala lebih besar dan topik yang berorientasi kepada edukasi untuk perkembangan bisnis,” tutup Andreuw.

    Sebagai agenda tahunan, NeutraDC Summit akan terus menjadi titik temu penting bagi ekosistem teknologi. Gelaran berikutnya, NeutraDC Summit 2026, siap menghadirkan wawasan baru dan percakapan AI yang semakin relevan bagi kawasan dan dunia. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Luhut Bocorkan Perintah Prabowo 7 Bulan Lalu, Begini Isinya

    Luhut Bocorkan Perintah Prabowo 7 Bulan Lalu, Begini Isinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan langkah awal percepatan transformasi digital pemerintahan melalui pembentukan Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah.

    Luhut mengungkapkan, sekitar tujuh bulan lalu Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan kepadanya untuk mempercepat agenda digitalisasi pemerintahan. Sejak itu, dirinya mendalami berbagai aspek digitalisasi dan berdiskusi dengan sejumlah pakar, termasuk mencontoh pengalaman negara lain.

    “Di Amerika Serikat, pemanfaatan AI dan sistem digital mampu menghemat miliaran dolar per hari. Ini membuktikan betapa besar dampaknya jika digitalisasi dijalankan secara serius, menyeluruh, dan terkoordinasi,” tulis Luhut dalam unggahan Instagram resminya, dikutip Selasa (26/8/2025).

    Mengacu pada amanat Perpres 83 Tahun 2025, Luhut resmi memimpin kickoff meeting Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah. Pertemuan perdana ini disebut menjadi langkah awal untuk menerjemahkan visi Presiden menjadi aksi nyata dengan membangun fondasi pemerintahan digital yang inklusif, efisien, dan berdaulat.

    Sebagai tahap awal, digitalisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) akan menjadi fokus utama, dengan Kabupaten Banyuwangi dipilih sebagai pilot project. Presiden Prabowo dijadwalkan hadir langsung menyaksikan implementasi program ini.

    Sistem baru tersebut dirancang lebih akurat, transparan, dan tepat sasaran. Penerima bantuan dapat melakukan verifikasi identitas digital secara mandiri melalui aplikasi, sementara data penerima akan diverifikasi lintas lembaga, mulai dari BPJS, BI-Himbara, ATR/BPN, hingga Samsat, agar bantuan benar-benar sampai kepada pihak yang berhak.

    Luhut yang juga sekaligus menjabat Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan menegaskan pentingnya menjaga kedaulatan digital bangsa.

    “Satu prinsip yang saya ingin komite sepakati: data milik bangsa harus dikelola rakyat Indonesia dan tetap berada di dalam negeri. Hanya dengan cara itulah kedaulatan digital negara ini terjaga,” tegasnya.

    Ia juga mengingatkan bahwa transformasi digital tidak boleh terhambat oleh ego sektoral. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada kolaborasi dan integrasi seluruh kementerian dan lembaga.

    “Semoga pertemuan hari ini menjadi titik tolak menuju pemerintahan yang lebih transparan, inklusif, dan berdaulat. Dengan semangat gotong royong dan kepercayaan masyarakat, saya yakin digitalisasi pemerintahan akan menjadi perwujudan sila kelima Pancasila: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” pungkas Luhut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Banyuwangi Jadi Pilot Project Digitalisasi Bansos, Bupati Ipuk bersama 4 Menteri Bahas Finalisasi Program – Page 3

    Banyuwangi Jadi Pilot Project Digitalisasi Bansos, Bupati Ipuk bersama 4 Menteri Bahas Finalisasi Program – Page 3

    Sistem digital itu dirancang untuk meningkatkan akurasi penyaluran dengan menurunkan inclusion dan exclusion error, memperkuat transparansi dan akuntabilitas, serta memungkinkan masyarakat melakukan verifikasi identitas digital secara mandiri.

    Proses back-end nantinya akan berjalan otomatis dengan verifikasi data lintas lembaga, mulai dari BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, BI–Himbara, ATR/BPN, hingga Samsat.

    Menurut Luhut, digitalisasi bansos itu akan berkontribusi dalam penghematan anggaran hingga lebih dari Rp500 triliun, sebab sistem akan membuat penerima bansos menjadi tepat sasaran.

    “Dan ingat, bansos itu bisa berdampak 0,3 persen sampai 0,4 persen terhadap pertumbuhan ekonomi,” ujar dia lagi.

    Rencana Diperluas ke Daerah Lain

    Luhut mengatakan penerapan digitalisasi bansos akan diperluas ke daerah lain setelah diterapkan di Banyuwangi. Komite akan melihat perkembangan hingga Desember mendatang sambil menyosialisasikan ke kabupaten/kota lainnya agar mereka bisa bersiap untuk mengimplementasikan sistem bansos digital.

    “Kalau Banyuwangi sampai Oktober-Desember bagus, nanti pada Januari 2026 Presiden bisa mencanangkan secara nasional,” tuturnya.

    Sementara Bupati Ipuk mengungkapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah pusat. Banyuwangi berkomitmen kuat untuk mewujudkan pemerintahan digital.

    “Kami telah mengupayakan transformasi digital sejak 2012. Bahkan, hingga ke level desa/ kelurahan dengan memasang fiber optic sebagai infrastruktur utama. Ini menjadi kebanggaan sekaligus tantangan bagi Banyuwangi. Saya kira dengan digitalisasi akan lebih tepat sasaran,” tegasnya.

  • Pemerintah bakal terapkan sistem digital untuk program MBG

    Pemerintah bakal terapkan sistem digital untuk program MBG

    Nanti misalnya seperti Makan Bergizi Gratis, semua akan kami digitalkan. Jadi, kita akan tahu persis berapa penerima manfaat, di mana yang sudah ada, apa kurangnya, dan sebagainya

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah berencana untuk menerapkan sistem berbasis digital pada pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) guna meningkatkan efektivitas penyaluran program.

    Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang juga menjadi Ketua Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah.

    “Nanti misalnya seperti Makan Bergizi Gratis, semua akan kami digitalkan. Jadi, kita akan tahu persis berapa penerima manfaat, di mana yang sudah ada, apa kurangnya, dan sebagainya,” kata Luhut dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

    Dengan cara itu, lanjut Luhut, Presiden Prabowo Subianto bisa mendapatkan data yang lengkap untuk menjadi landasan pengambilan keputusan kebijakan. Hal ini pada akhirnya diharapkan dapat membantu pemerintah menyusun kebijakan yang tepat untuk kesejahteraan masyarakat.

    “Karena ide yang diberikan oleh Presiden dengan Makan Bergizi Gratis itu menurut saya ide yang sangat hebat. Tapi, eksekusinya perlu kita sama-sama bantu, sehingga itu bisa berjalan dengan baik,” tambahnya.

    Luhut sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan memimpin Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah, yang merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2025.

    Mandat percepatan transformasi digital pemerintahan pertama kali diberikan Presiden sekitar tujuh bulan lalu. Menindaklanjuti arahan tersebut, tim kecil dibentuk untuk mendalami strategi digitalisasi yang dapat dijalankan.

    Komite ini bertugas melaksanakan tiga agenda utama, yaitu digitalisasi program bansos, digitalisasi perizinan usaha, dan peningkatan integrasi komponen Digital Public Infrastructure (DPI).

    Untuk digitalisasi program bansos, komite bakal memulai implementasi perdana pada September 2025 di Banyuwangi, Jawa Timur, yang menjadi wilayah uji coba (piloting project).

    Luhut mengatakan penerapan digitalisasi bansos akan diperluas ke daerah lain bila uji coba di Banyuwangi menunjukkan hasil yang baik. Komite akan melihat perkembangan hingga Desember mendatang sambil menyosialisasikan ke kabupaten/kota lainnya agar mereka bisa bersiap untuk mengimplementasikan sistem bansos digital.

    “Kalau Banyuwangi sampai Oktober-Desember bagus, nanti pada Januari 2026 Presiden bisa mencanangkan secara nasional. Dan kalau ini terjadi, saya kira dalam 1-2 tahun ke depan, kita secara bertahap terus akan menjadi satu,” tuturnya.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.