Topik: transformasi digital

  • Terwujudnya ekosistem satu data untuk kebijakan publik tepat sasaran

    Terwujudnya ekosistem satu data untuk kebijakan publik tepat sasaran

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia memasuki babak baru dalam pengelolaan data kependudukan melalui peluncuran program Satu Data untuk Semua oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

    Program ini menjadi bagian penting dari upaya memperkuat pelaksanaan Asta Cita pemerintahan Prabowo–Gibran, terutama terkait pengentasan kemiskinan, penurunan angka stunting, dan pengendalian inflasi.

    Di era digital yang menuntut efisiensi dan ketepatan kebijakan, kehadiran data yang terintegrasi dan akurat menjadi fondasi utama pembangunan nasional yang berkelanjutan.

    Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri, Teguh Setyabudi, menegaskan keberhasilan pengelolaan data sangat bergantung pada regulasi yang jelas dan tata kelola yang terstandar.

    Menurut dia, regulasi menjadi kunci agar semua pihak, baik kementerian, lembaga, pemerintah daerah, maupun swasta, memiliki pedoman yang sama dalam memanfaatkan data kependudukan.

    Tanpa regulasi yang kuat, pengelolaan data berpotensi menjadi tumpang tindih dan kurang efektif.

    Dukcapil kini sedang mengembangkan sistem terpusat dengan teknologi yang lebih mutakhir, termasuk penguatan infrastruktur server dan pembangunan pusat data baru yang akan memperlancar integrasi dan mempercepat layanan publik.

    Peningkatan kualitas layanan ini tidak hanya berkaitan dengan kemajuan teknologi, tetapi juga menyangkut keamanan data yang semakin krusial. Maraknya kebocoran data di era digital menuntut pemerintah bersikap tegas.

    Teguh menekankan bahwa semua lembaga pengguna data wajib mengikuti standar keamanan ISO 27001 sebagai upaya memastikan perlindungan maksimal terhadap data penduduk.

    Selain itu, pemanfaatan data juga diatur melalui mekanisme perjanjian kerja sama, dengan skema tarif yang adil. Lembaga pemerintah dan organisasi sosial memperoleh akses gratis, sementara lembaga swasta berorientasi profit dikenakan tarif resmi yang akan disetorkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

    Kebijakan ini dirancang untuk menjaga keseimbangan antara kemudahan akses dan keberlanjutan pengelolaan data.

    Namun, peran masyarakat juga sangat menentukan keberhasilan program ini. Dukcapil mengingatkan agar warga lebih bijak melindungi dokumen kependudukan dan tidak sembarangan membagikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau data pribadi kepada pihak yang tidak terpercaya.

    Perlindungan data pribadi menjadi kesadaran bersama karena kerentanan kebocoran informasi dapat merugikan individu maupun masyarakat secara luas.

    Dukcapil memastikan bahwa seluruh layanan kependudukan tetap diberikan secara gratis, inklusif, dan berkeadilan.

    Prinsip pelayanan publik yang cepat, akurat, dan transparan menjadi landasan utama agar kepercayaan masyarakat terus terjaga.

    Kesiapan SDM

    Di sisi lain, keberhasilan Satu Data juga sangat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia (SDM).

    Teknologi canggih tidak akan optimal tanpa tenaga profesional yang terlatih dan memiliki pemahaman mendalam tentang tata kelola data.

    Dukcapil mendorong peningkatan kapasitas SDM, khususnya tenaga IT dan teknis di lapangan, melalui pelatihan berkelanjutan dan sertifikasi kompetensi.

    Dengan SDM yang mumpuni, integrasi data dapat dilakukan secara lebih efisien dan berstandar tinggi, sehingga pelayanan publik berjalan lebih optimal.

    Lebih jauh, program Satu Data diarahkan untuk mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan, termasuk penanggulangan kemiskinan ekstrem, percepatan penurunan stunting, dan pengendalian inflasi.

    Data yang terintegrasi memudahkan pemerintah dalam memantau capaian program, menganalisis efektivitas kebijakan, dan memastikan bantuan tepat sasaran.

    Dukcapil juga berencana memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses verifikasi data agar validasi berjalan lebih cepat, akurat, dan dapat diandalkan.

    Inovasi ini diharapkan menjadi terobosan besar dalam membangun sistem data nasional yang modern dan adaptif terhadap tantangan era digital.

    Acara Summit Data Kependudukan Semester I tahun 2025 belum lama ini menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah pemerintah pusat, daerah, dan pihak swasta dalam membangun ekosistem data tunggal nasional.

    Teguh Setyabudi menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045.

    Satu Data bukan sekadar proyek teknis, melainkan agenda strategis yang akan mempengaruhi keberhasilan seluruh program pembangunan nasional.

    Dengan data yang solid, kebijakan pemerintah dapat dirancang lebih tepat sasaran, efisien, dan berdampak langsung bagi masyarakat.

    Integrasi nasional

    Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS), Ateng Hartono, menambahkan bahwa data kependudukan Dukcapil merupakan fondasi utama integrasi nasional.

    Menurut dia, identitas tunggal melalui NIK menjadi kunci konektivitas antar-data dari berbagai kementerian dan lembaga. Dengan NIK, data sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lainnya dapat disatukan sehingga menghasilkan informasi yang lebih kaya dan komprehensif.

    Namun, Ateng menegaskan bahwa integrasi data harus dimulai dengan standarisasi. Tanpa data yang terstandar, proses pemadanan berpotensi menghasilkan ketidaksesuaian dan sulit diandalkan.

    BPS mendapat mandat besar melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi, yang mengamanatkan penggabungan berbagai sumber data, mulai dari survei, registrasi sosial ekonomi, hingga administrasi kementerian.

    Proses integrasi ini menjadi langkah penting menuju penyediaan satu basis data nasional yang dapat digunakan bersama oleh seluruh pemangku kebijakan.

    Ateng juga menyoroti keberhasilan pemadanan data hayati, seperti pencatatan kelahiran dan kematian, yang kini sudah memenuhi standar internasional.

    Pencapaian ini menunjukkan kemajuan signifikan Indonesia dalam mengelola data strategis secara lebih akurat dan sesuai praktik global.

    Meski demikian, Ateng mengingatkan bahwa perjalanan menuju Satu Data bukanlah pekerjaan instan. Diperlukan proses yang sistemik, evaluasi berkelanjutan, dan audit rutin untuk memastikan kualitas data tetap terjaga.

    Keberhasilan program ini juga ditentukan oleh konsistensi dan komitmen semua pihak, bukan hanya teknologi semata. Kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah menjadi prasyarat agar data dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan publik.

    Dengan satu basis data yang akurat, pemerintah akan lebih mudah memetakan masalah, merancang solusi, dan mengeksekusi program pembangunan secara efektif.

    Satu Data untuk Semua bukan hanya tentang teknologi, melainkan tentang mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, efisien, dan inklusif.

    Dengan data yang terkoneksi, pelayanan publik menjadi lebih cepat, bantuan sosial lebih tepat sasaran, dan kebijakan ekonomi lebih terukur.

    Semua ini pada akhirnya akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, mulai dari penurunan angka kemiskinan, peningkatan kualitas hidup, hingga percepatan transformasi digital nasional.

    Program ini menjadi bukti bahwa ketika data dikelola dengan baik, keputusan yang diambil pemerintah akan lebih tepat, manfaatnya lebih merata, dan Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

    Apabila ekosistem data tunggal ini terwujud secara konsisten, Indonesia akan memiliki fondasi kuat untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

    Integrasi data kependudukan bukan sekadar mendukung efisiensi birokrasi, tetapi juga membuka jalan bagi kebijakan berbasis bukti yang mampu memberdayakan masyarakat.

    Dengan pemanfaatan teknologi mutakhir, keamanan informasi yang terjamin, SDM profesional, dan sinergi lintas sektor, program Satu Data untuk Semua berpotensi menjadi pilar utama dalam memperkuat tata kelola negara sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Saat data menjadi satu, arah pembangunan nasional akan semakin jelas dan terukur, memberi peluang bagi setiap warga negara untuk berkontribusi dan menikmati hasil pembangunan secara adil dan setara.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BATIC 2025 Usung Tema Igniting Tomorrow’s Digital Evolution

    BATIC 2025 Usung Tema Igniting Tomorrow’s Digital Evolution

    Bisnis.com, NUSA DUA – Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2025 resmi dibuka, menghadirkan ratusan pemimpin telekomunikasi global dan regional, pembuat kebijakan, serta inovator industri di bawah tema besar “Igniting Tomorrow’s Digital Evolution”.

    Acara dibuka oleh Managing Director Danantara Setyanto Hantoro, bersama Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Dian Siswarini dan CEO Telin Budi Satria Dharma Purba di Mangupura Hall, Bali International Convention Center (BICC), The Westin Resort, Nusa Dua. Acara juga dihadiri Wakil Direktur Utama Telkom Muhammad Awaluddin, jajaran Direksi Telkom lainnya.

    Setyanto Hantoro mengungkapkan komitmen Danantara untuk menjadikan Indonesia pusat data regional, sekaligus mengintegrasikan teknologi seperti AI, cloud, bioteknologi, dan energi hijau dalam setiap investasi. Lebih jauh ia menyampaikan bahwa Danantara tidak hanya memobilisasi modal, tetapi juga membangun kemitraan global, transfer teknologi, dan eksekusi yang disiplin untuk mendorong daya saing, ketangguhan, serta kemakmuran jangka panjang, seraya mengajak investor global turut serta membentuk masa depan Indonesia.

    Sejalan dengan visi tersebut, Dian Siswarini dalam keynotenya bertajuk “Empowering the Digital Future: Connectivity, Innovation & Growth” menegaskan penyelenggaraan BATIC 2025 sebagai forum strategis untuk membangun kolaborasi strategis lintas sektor. “BATIC lebih dari sekadar konferensi, forum ini adalah platform untuk aksi kolektif. Melalui kolaborasi, kami ingin membangun masa depan yang terkoneksi untuk semua,” ujarnya.

    Dian juga menambahkan bahwa transformasi Telkom juga selaras dengan semangat tersebut. “Telkom sedang bertransformasi menjadi strategic holding, fokus pada B2C, infrastruktur digital, bisnis internasional, dan solusi B2B. Kami memperkenalkan Indonesia Cable Express (ICE) untuk memposisikan Indonesia sebagai hub digital Indo-Pasifik dan meluncurkan AI Center of Excellence untuk mendorong talenta, inovasi, dan solusi AI nyata. Langkah ini memperkuat peran Indonesia dalam ekosistem digital global,” jelas Dian.

    Hari pertama konferensi mengusung sub-tema “Laying the Digital Foundation” yang menekankan pentingnya infrastruktur sebagai landasan inovasi digital masa depan. Seiring percepatan transformasi global, diskusi menyoroti peran kabel bawah laut, pusat data, dan solusi jaringan yang aman sebagai tulang punggung ekosistem digital yang tangguh. Fondasi yang kuat dan skalabel inilah yang akan memastikan keberlanjutan, sekaligus membuka jalan bagi terobosan teknologi seperti AI, konektivitas generasi berikutnya, dan platform canggih.

    Agenda dimulai dengan presentasi dari Senior Managing Partner FTI Delta Sam Evans, berjudul “Unlocking the Power of Future Technology.” Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya jaringan sebagai penggerak inovasi transformatif dan pembuka peluang pertumbuhan di era digital.

    Menanggapi tantangan dan peluang tersebut dari perspektif industri, CEO Telin Budi Satria Dharma Purba menekankan pentingnya kemitraan. “Di dunia yang digerakkan oleh data dan konektivitas, kesuksesan bergantung pada inovasi bersama. Kami melihat optimisme yang kuat di sektor konektivitas Asia-Pasifik, dengan cloud, 5G, dan AI mendorong pertumbuhan permintaan 35-40% setiap tahun. Satelit tetap penting untuk menjangkau wilayah terpencil, dan investasi masa depan harus fokus pada jaringan generasi berikutnya dan orkestrasi untuk memastikan ketahanan, fleksibilitas, dan transformasi digital berkelanjutan,” kata Budi.  

    Rangkaian acara hari pertama kemudian dilanjutkan dengan panel “Next-Gen Infrastructure: Enabling The Tech Revolution” yang membahas peran kabel bawah laut, 5G, AI, cloud, dan edge computing dalam membentuk lanskap digital global. Panel ini menghadirkan pemimpin industri internasional, termasuk Budi Satria Dharma Purba, Jayanth Nagarajan, Dr. Meng Shusen, Derrick Buckley, Maxie Reynolds, Eduardo Mateo, Eddie Tay, Leon Chen, dan Frederick Chul.

    Sesi berikutnya bertajuk “Beyond Boundaries: How Technology is Transforming Communication” menghadirkan pakar global seperti Matt Ekram, Kharisma, Nabil Baccouche, Pushpendra Singh, Lim Li San, dan Goran Valjak. Diskusi menyoroti bagaimana AI, cloud, dan platform imersif merevolusi komunikasi, sembari menjawab tantangan terkait keamanan, kepatuhan, dan aksesibilitas.

    Selain diskusi, BATIC 2025 juga menjadi ajang penandatanganan sejumlah kerja sama strategis. Pada kesempatan ini, juga dilakukan beberapa penandatanganan kerja sama, termasuk kolaborasi antara BBIX dan Telin untuk Ekspansi Remote IX Partnership; Data Center Specialist dan Telin untuk perjanjian saluran distribusi; Velo Technologies dan Telin untuk perjanjian saluran distribusi; serta ACASIA dan Telin untuk perjanjian saluran distribusi.

    Hari pertama BATIC 2025 ditutup dengan Gala Dinner di Taman Bhagawan, dimana para peserta menikmati suasana networking hangat sekaligus keramahan khas Bali, yang menjadi fondasi kolaborasi berkelanjutan pada hari-hari berikutnya.

    #ElevatingYourFuture

  • Percepat Adopsi AI di Indonesia, Telkom Solution Luncurkan Telkom AI Center of Excellence – Page 3

    Percepat Adopsi AI di Indonesia, Telkom Solution Luncurkan Telkom AI Center of Excellence – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Telkom Solution resmi meluncurkan Telkom AI Center of Excellence yang bertepatan dengan penyelenggaraan Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) edisi ke-10 di Bali International Convention Center. Inisiatif strategis ini dipimpin oleh Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Veranita Yosephine, bersama Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, sebagai langkah mempercepat implementasi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.

    Peluncuran AI Center ini menegaskan peran TelkomGroup sebagai digital transformation enabler lintas industri. Melalui Telkom AI Center of Excellence yang merupakan bagian dari Telkom Solution, perusahaan menyediakan platform teknologi, ruang pengembangan use case, serta pusat pengembangan talenta AI.

    Kolaborasi dengan Kampus hingga Start-Up Nasional

    Langkah strategis dari Telkom Solution tersebut bertujuan untuk memperkuat konektivitas digital, inovasi, dan kolaborasi Telkom Indonesia dengan stakeholders yang meliputi sektor pendidikan, seperti Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Teknologi DEL, Telkom University, Universitas Brawijaya hingga Universitas Teknologi Logistik & Bisnis Internasional, dan juga pada sektor swasta, sektor publik dan pemerintah, serta start-up nasional untuk implementasi AI yang mumpuni.

    Telkom AI Center of Excellence terdiri empat pilar utama: AI Campus yang membuka ruang kolaborasi dengan perguruan tinggi; AI Playground sebagai sarana riset dan eksplorasi praktis; AI Connect yang mempertemukan praktisi, start-up, dan pelaku bisnis; serta AI Hub yang fokus pada solusi nyata untuk ragam sektor industri.

    Dukungan Transformasi Digital Nasional

    Veranita menyampaikan, Telkom AI Center of Excellence adalah langkah strategis Perusahaan dalam membangun ekosistem AI nasional secara menyeluruh dengan menggandeng berbagai pihak mulai dari penyedia teknologi dan solusi AI global hingga start-up dan produk yang dihadirkan juga akan dikustomisasi agar sesuai kebutuhan pasar. Hal ini menegaskan komitmen Telkom dalam mendukung digitalisasi di Indonesia, meningkatkan daya saing di berbagai sektor industri termasuk pelaku UMKM yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

    “Dengan kapabilitas dalam bidang teknologi serta akses terbesar di market enterprise lintas segmen antara lain industri swasta, pemerintahan sampai UMKM, Telkom akan berperan sebagai business partner dalam menyediakan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pelanggan, sehingga akan dapat memberikan dampak konkrit bagi pelanggan,” lanjut Veranita.

    Apresiasi dari Pemerintah dan Industri

    Peluncuran ini mendapat sambutan positif dari para pelaku bisnis lintas industri, karena kehadirannya dinilai mampu memberi dampak nyata bagi dunia usaha sekaligus memperkuat daya saing nasional.

    Kepala Lembaga Kebijakan Barang/Jasa Pemerintah Hendrar Prihadi juga mengapresiasi inisiatif Telkom AI Center of Excellence. Ia menyampaikan bahwa di tengah perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, munculnya teknologi AI akan sangat membantu industri pemerintahan dalam melakukan perbaikan proses, sehingga dapat memberikan layanan yang semakin baik ke depannya.

    Hal ini juga disampaikan oleh CEO NSEI Paragon Corp Salman Subakat. Menurutnya, adopsi AI penting untuk mempertahankan relevansi industri consumer goods di tengah persaingan global. “Sudah terbukti AI dapat mempercepat pengembangan di banyak aspek, bisa membawa perubahan, dan ini adalah biggest momentum bagi bangsa Indonesia untuk membangun ekosistem yang berdaya saing global. Saya kagum dengan Telkom yang punya noble mission untuk menyatukan Indonesia, bersama kita bangun pondasi besar untuk bisa lebih baik,” jelas Salman

    Dengan hadirnya Telkom AI Center of Excellence, Telkom semakin menegaskan komitmennya untuk menjadi digital telco terdepan di Indonesia. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya memperkuat daya saing nasional, tetapi juga memberi dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan serta mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang semakin dinamis.

  • ASSA 2025 Dorong Transformasi Pendidikan Indonesia, Fokus Deep Learning dan AI – Page 3

    ASSA 2025 Dorong Transformasi Pendidikan Indonesia, Fokus Deep Learning dan AI – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sebagai wujud nyata komitmen terhadap dunia pendidikan, Acer Indonesia kembali menggelar Acer Smart School Awards (ASSA) 2025.

    Ajang penghargaan ini bertujuan mendorong transformasi digital di bidang pendidikan dengan memberikan apresiasi kepada sekolah dan pendidik yang inovatif.

    Memasuki tahun kelima, ASSA semakin menegaskan posisinya sebagai program nasional yang memacu percepatan digitalisasi pendidikan.

    President Director Acer Indonesia, Leny Ng, mengatakan selama lima tahun terakhir, ASSA telah menjadi wadah yang memfasilitasi percepatan transfer pengetahuan dan adopsi teknologi pembelajaran di sekolah–termasuk penggunaan deep learning dan coding AI.

    “Kami menyaksikan bagaimana peran guru, dosen, institusi, serta para praktisi saling berkontribusi dalam mendukung transformasi digital pendidikan,” ujarnya, dikutip Sabtu (30/8/2025).

    ASSA 2025 menghadirkan dewan juri kredibel, antara lain Prof. Dr. Unifah Rosyidi (Ketua Umum PB PGRI), Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit (Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia), dan Riko Gunawan (Products & Solutions Director Acer Indonesia).

    Kehadiran sederet juri tersebut memastikan penilaian berjalan objektif dan berstandar tinggi.

     

  • Perluas Inklusi Keuangan Lewat Transformasi Digital – Page 3

    Perluas Inklusi Keuangan Lewat Transformasi Digital – Page 3

    Sebelumnya, PT Asuransi BRI Life (BRI Life) mencatatkan pencapaian tertinggi pada Semester I Tahun 2025.  Berdasarkan data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) terkait pertumbuhan Annualized Premium Equivalent (APE) hingga Semester I 2025, BRI Life berhasil menempati posisi teratas di industri asuransi jiwa dengan mencatatkan APE sebesar Rp2,0 triliun.

    Angka ini mencerminkan pertumbuhan signifikan sebesar 29,3% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas dan optimalnya pada strategi bisnis BRI Life yang didukung sinergi kuat dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dan FWD Management Holding Limited (FWD).

    Melalui jaringan perbankan dan industri pasar yang luas serta dengan pendekatan yang inovatif, BRI Life terus menyediakan solusi perlindungan finansial terbaik bagi nasabah, memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar di industri asuransi jiwa.

    “Kontribusi terbesar terhadap pencapaian gemilang ini berasal dari lini bisnis bancassurance yang menyumbang 63,2% atau setara Rp1,3 triliun. Selain itu, lini bisnis korporasi juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat kuat, yaitu melesat 216,6% secara tahunan (YoY) dengan nilai mencapai Rp516,8 miliar,” kata Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto dalam keterangan tertulis, Kamis (

    Pertumbuhan impresif di lini bisnis korporasi utamanya didorong oleh peningkatan signifikan pada produk asuransi kesehatan BRI Life, yang tumbuh sebesar 402,4% secara tahunan (YoY).

    Kenaikan ini merupakan hasil dari inisiatif BRI Life dalam dua tahun terakhir untuk meningkatkan kapabilitas di sektor kesehatan, dimulai dengan pengelolaan swakelola TPA.

     

  • Pertumbuhan Industri Data Center RI Perlu Ditopang Insentif dan Iklim Investasi Kondusif

    Pertumbuhan Industri Data Center RI Perlu Ditopang Insentif dan Iklim Investasi Kondusif

    Bisnis.com, JAKARTA — Kebijakan penciptaan iklim investasi yang mendukung dan insentif yang menarik diyakini menjadi kunci pertumbuhan ekosistem dan industri pusat data yang lebih positif di Indonesia.

    Industri pusat data (data center) di Indonesia memiliki prospek sangat cerah seiring potensi nilai ekonomi digital ditaksir mencapai US$365 miliar pada 2030. Berbagai sektor pun mulai terdigitalisasi termasuk pengelolaan data, yang memerlukan kehadiran data center. Pasar pusat data dan komputasi awan (cloud) di Asean saat ini berada di jalur pertumbuhan pesat sehingga diproyeksikan mencapai US$ 600 miliar pada 2030. Bahkan, bisa tembus US$1 triliun dengan kebijakan tepat. 

    Data Statista menyebutkan nilai bisnis pusat data Indonesia terus tumbuh mencapai US$2,52 miliar tahun 2025 dan terus naik mencapai US$5,82 miliar pada 2030 atau tumbuh dengan compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 6,69%. 

    Direktur Kebijakan dan Strategi Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Denny Setiawan mengatakan berdasarkan laporan structure research, Indonesia idealnya punya kapasitas data center hingga 2.700 megawatt (MW).

    Meskipun Indonesia sudah menjadi salah satu pemain utama, namun kapasitas pusat data masih 500-an MW dan sudah peringkat kedua terbesar di Asia Tenggara. Kapasitas yang tersedia tersebut tentu masih akan terus berkembang dan tantangan Indonesia adalah agar dapat benar-benar menjadi hub data center di Asia Tenggara. Terlebih, pengolahan data membutuhkan kapasitas data center yang untuk mengolah berbagai data yang sudah mulai berbasis teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

    Menurutnya, dalam rangka mengembangkan ekosistem pusat data, Indonesia perlu menciptakan iklim investasi yang lebih menarik dengan menawarkan insentif dan menyederhanakan regulasi. Insentif pajak bagi penyedia pusat data dan pelanggan yang mengimpor perangkat ke pusat data dapat meningkatkan daya saing Indonesia, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara kompetitor di Asean seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam. 

    “Agar insentif ini efektif, skema yang diterapkan harus disertai dengan kepastian kebijakan jangka panjang untuk meyakinkan investor,” ujarnya dalam keterangan, Jumat (29/8/2025). 

    Selain itu, diperlukan penyederhanaan proses perizinan. Perencanaan strategis dan infrastruktur pendukung juga menjadi kunci dalam pengembangan pusat data di Indonesia. 

    Di lihat dari lokasi, pembangunan pusat data baru saat ini perlu diarahkan agar tersebar di wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia, tidak hanya terpusat di Batam, Jakarta, dan Cikarang. Dia menilai lokasi ideal sebaiknya berada dekat dengan titik pendaratan sistem komunikasi kabel laut (SKKL) untuk meminimalisasi latensi data. Meskipun PLN memiliki kelebihan pasokan listrik, namun tarif listrik untuk pusat data juga masih tergolong masuk kategori bisnis bukan industri. 

    Di sisi lain, penyediaan energi hijau menjadi salah satu faktor penting untuk menarik investasi. Untuk mendukung semua upaya ini, diperlukan mekanisme nasional yang terintegrasi untuk pendataan lokasi dan kapasitas pusat data. 

    “Data yang terintegrasi akan memberikan peta jalan yang lebih terarah untuk pengembangan di masa depan,” kata Denny. 

    Associate Director & Head of Industrial Services Leads Property Esti Susanti menuturkan lonjakan kebutuhan data center hyperscale, komputasi awan (cloud), dan AI membuat peta data center di Indonesia berubah cepat hingga menjelma menjadi hub digital penting di Asia Tenggara. 

    “Kami turut mengiringi perkembangan tersebut dengan membantu menghubungkan kebutuhan investor dengan lahan yang tepat,” ucapnya. 

    Menurutnya, terdapat tiga pihak utama yang setidaknya perlu didorong untuk saling berkolaborasi guna menopang pertumbuhan ekosistem data center di Tanah Air yang lebih baik, yakni pemerintah sebagai pembuat kebijakan, dan kawasan industri dan pelaku penyedia layanan data center.

    Ketua Umum Indonesia Data Center Provider Organization (IDPRO) Hendra Suryakusuma berpendapat kehadiran data center makin penting dan terus tumbuh di era transformasi digital dan merupakan hulu yang sangat dibutuhkan karena adanya evolusi digital, yang mencakup di dalamnya perkembangan kecerdasan buatan (AI), koneksi perangkat pintar, media sosial, serba internet (internet of things), cloud computing, e-commerce, dan kota pintar (smart city).

    “Evolusi digital perlu adanya volume data, trafik internet protocol (IP), storage, processing power yang pada ujungnya membutuhkan kehadiran data center,” tuturnya. 

    Dia berharap pemerintah untuk lebih memperhatikan perkembangan Indonesia bagian timur yang punya potensi investasi besar data center, namun kekurangan dukungan infrastruktur yang memadai.

    “Indonesia timur memerlukan infrastruktur yang lebih memadai antara lain pembenahan kabel fiber optik agar lebih baik untuk internet guna menunjang operasional data center,” ujar Hendra. 

    Chief Cloud Officer Lintasarta Gidion Suranta Barus menuturkan pihaknya hadir menjawab kebutuhan dengan GPU Merdeka dan Cloudeka, memberikan infrastruktur sovereign AI yang bisa diakses startup, korporasi, maupun lembaga riset di dalam negeri.

    Dengan adanya regulasi data sovereignty, kehadiran data center lokal berbasis GPU menjadi strategi enabler agar inovasi AI bisa berkembang tanpa harus tergantung pada infrastruktur asing.

    Dia mengungkapkan tantangan nasional saat ini terkait distribusi pusat data masih terkonsentrasi di Jakarta sebesar 55% sehingga menciptakan beban risiko dan menghambat pemerataan. 

    “Kami berkomitmen untuk memperluas footprint backbone connectivity dengan keandalan high bandwidth, low latency, dan high availability ke pusat data di wilayah strategis lain agar pertumbuhan lebih merata,” katanya. 

  • Bukti Nyata Oxygen.id Hadir sebagai Mitra Koneksi Bisnis yang Tepat

    Bukti Nyata Oxygen.id Hadir sebagai Mitra Koneksi Bisnis yang Tepat

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Mora Telematika Indonesia Tbk melalui brandnya internet Oxygen.id menggelar acara gathering bertajuk “Mitra Koneksi Internet yang Tepat untuk Bisnis Anda” di South Kitchen, Setiabudi, Jakarta. Kegiatan ini dihadiri puluhan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk berdiskusi langsung mengenai tantangan dan solusi kebutuhan internet dalam mendukung pertumbuhan bisnis di era digital.

    Acara dibuka dengan sambutan dari Sonny Rama Tanzil selaku Head of SME Sales National Oxygen.id, yang juga berperan sebagai host dan moderator diskusi.

    Oxygen.id turut menghadirkan narasumber dari berbagai divisi untuk berdiskusi secara teknis dengan para pelaku bisnis, antara lain:

    Rizqi Angga Pratama Putra, CS Enterprise Manager
    Eka Saputri Agustina, Head of Product Solution,
    Serta dukungan tim Sales Manager dari area Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Bekasi.

    Melalui diskusi interaktif, Oxygen.id menyampaikan beberapa improvement dan inovasi terbaru, diantaranya:

    Infrastruktur jaringan yang lebih stabil dengan jangkauan yang lebih luas ke seluruh Indonesia
    Paket internet yang fleksibel beserta opsi add-on sesuai kebutuhan skala usaha
    SLA yang lebih cepat dan transparan untuk mendukung kelancaran operasional
    Dukungan tim sales di lokal area yang siap membantu pelanggan kapan pun dibutuhkan

    Tujuan acara ini bukan hanya menjaga hubungan baik dengan pelanggan, tetapi juga mendengarkan langsung masukan dari mereka untuk terus meningkatkan produk dan layanan. “Oxygen.id ingin menjadi mitra konektivitas yang tepat bagi pelaku bisnis agar dapat menjalankan bisnisnya secara lebih optimal,” ujar Sonny Rama Tanzil.

    Selain diskusi, acara juga diramaikan dengan makan malam bersama, games interaktif, serta pembagian doorprize. Oxygen.id menegaskan komitmennya untuk mendukung transformasi digital UMKM dengan layanan internet berkualitas tinggi hingga 1 Gbps, yang cepat, stabil, dan sesuai kebutuhan pelanggan.

    Untuk informasi lebih lanjut, pelanggan dapat mengikuti kanal resmi www.oxygen.id dan Instagram @oxygenid_official, atau menghubungi pusat layanan di 1500882

  • Perkuat Ekosistem Digital, Super Sistem Data Gandeng SM+ Data Centers

    Perkuat Ekosistem Digital, Super Sistem Data Gandeng SM+ Data Centers

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Super Sistem Data (Super Sistem Data) dan PT SMPlus Sentra Data (SM+ Data Centers) menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) untuk menjajaki kerja sama strategis dalam mendukung pertumbuhan infrastruktur digital Indonesia.

    “Super Sistem Data akan menjadikan SM+ Data Centers Jakarta-SMX01 sebagai city POP. Kerja sama ini menyatukan infrastruktur pusat data dengan konektivitas kelas dunia untuk menjawab lonjakan kebutuhan digital di Indonesia,” ujar CMO Super Sistem Data, Marshall Jahja dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (29/8/2025).

    Marshall mengatakan, melalui kolaborasi ini, SM+ Data Centers akan menyediakan layanan kolokasi dan interkoneksi bagi pelanggan Super Sistem Data, sementara Super Sistem Data akan mempromosikan serta mengintegrasikan layanan kabel bawah laut BTI-1, yang menghubungkan berbagai kota besar di Indonesia dengan jaringan internasional berkapasitas tinggi, ke dalam ekosistem pusat data milik SM+ Data Centers.

    Sementara itu, Chief Business Officer SM+ Data Centers, Avnish Patankar. mengatakan, kolaborasi ini selaras dengan misi SM+ Data Centers dalam mendukung transformasi digital Indonesia.

    “Melalui Sinergi sinergi ini, Super Sistem Data dan SM+ Data Centers berkomitmen untuk memperkuat jaringan konektivitas domestik dan internasional sekaligus menghadirkan layanan digital yang lebih andal, scalable, dan efisien bagi ekosistem korporasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” pungkas dia.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kesiapan Talenta Digital Jadi Penentu Indonesia Emas 2045

    Kesiapan Talenta Digital Jadi Penentu Indonesia Emas 2045

    Jakarta

    Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yang puncaknya adalah pada tahun 2030, di mana itu menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Namun, kesiapan talenta digital, khususnya di bidang kecerdasan buatan (AI), menjadi salah satu faktor kunci agar potensi ini benar-benar bisa dimanfaatkan.

    Sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki proyeksi nilai ekonomi digital sebesar 130 miliar USD pada 2025.

    AWS Indonesia pun berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan talenta digital Indonesia melalui pelatihan cloud computing dan program sertifikasi. Inisiatif ini bertujuan menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di era ekonomi digital global.

    Country Manager AWS Indonesia, Anthony Amni, menilai bahwa minat generasi muda Indonesia untuk mempelajari keterampilan digital sangat tinggi. Salah satunya terlihat dari program Back-End Academy yang dijalankan AWS bersama Dicoding.

    “Animonya luar biasa, yang daftar banyak sekali sampai kami kewalahan. Tapi apakah itu cukup? Jawabannya tidak. Dari 2017 sampai sekarang, AWS sudah melatih lebih dari 1 juta talenta di Indonesia. But we know to do more,” ungkap Anthony di Detik Leaders Forum.

    Ia menekankan bahwa kebutuhan talenta digital di Indonesia masih jauh dari mencukupi, sehingga dibutuhkan upaya bersama antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan.

    Sekretaris Jenderal Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Buatan (Korika), Oscar Riandi, menyebut pengembangan talenta merupakan salah satu pilar utama kemajuan AI.

    “Teknologi sehebat apa pun, ujungnya tetap pada man behind the gun. Bagaimana talenta kita bisa memanfaatkannya untuk menghasilkan output yang positif,” jelas Oscar.

    Korika saat ini tengah mengembangkan kurikulum AI dan mendukung BPSDM Komdigi dalam penyusunan program sertifikasi AI yang berlaku global. Program literasi ini ditujukan bagi masyarakat umum, mulai dari tingkat dasar hingga praktik lanjutan.

    “Kami berharap bisa berkolaborasi lebih jauh dengan AWS dan pihak lain, karena pelatihan AI ini tidak bisa jalan sendiri. Harus kolaboratif,” tambahnya.

    Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda agar benar-benar siap menghadapi transformasi digital.

    “Indonesia pada 2030 diproyeksikan memiliki 64% penduduk usia produktif. Ini adalah window of opportunity yang besar, tetapi tidak otomatis menjadi keuntungan kalau tidak dipersiapkan dengan baik,” ujarnya.

    Menurut Meutya, kesiapan menghadapi digitalisasi merupakan salah satu indikator utama apakah Indonesia benar-benar mampu meraih Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, inovasi, kolaborasi, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi menjadi hal yang mutlak dilakukan.

    (agt/rns)

  • AI Jadi ‘Game Changer’ Ekonomi Digital Indonesia, AWS Ungkap Bukti Nyata

    AI Jadi ‘Game Changer’ Ekonomi Digital Indonesia, AWS Ungkap Bukti Nyata

    Jakarta

    Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tak hanya sebagai tren semata saat ini, namun pemanfaatan teknologi teranyar itu berpotensi menjadi mesin pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

    Menurut studi pasar AWS khusus untuk Indonesia, adopsi AI tumbuh sangat cepat sepanjang 2023-2024. Setidaknya 18 juta pelaku usaha di Indonesia telah memanfaatkan teknologi AI. Dari jumlah tersebut, 59% mencatat pertumbuhan pendapatan dan 68% memperoleh efisiensi operasional berkat teknologi ini.

    “AI adalah the next biggest opportunity setelah cloud computing. Tugas kami sebagai penyedia teknologi adalah membawa semua teknologi itu ke bumi pertiwi,” ujar Anthony dalam acara Detik Leaders Forum.

    Anthony kemudian memaparkan sejumlah penerapan nyata AI di Indonesia oleh sejumlah perusahaan. Misalnya, Halodoc meluncurkan Zero-Touch Insurance Claim Processing, memangkas biaya pemrosesan klaim hingga 50%, Telkomsel menghadirkan Safia, AI untuk IT service management, yang mempercepat penyelesaian isu hingga 80%lebih singkat, hingga Bank BJB memanfaatkan AI untuk modernisasi aplikasi lama, dari proses yang semula butuh 2-3 minggu kini hanya beberapa menit.

    Selain itu, AWS juga menggandeng mitra lokal seperti eCloudValley, perusahaan penyedia layanan teknologi yang membantu startup, UMKM, hingga perusahaan besar mengadopsi AI, termasuk di sektor pertanian dengan penerapan ERP dan data trust.

    “Yang penting bukan hanya perusahaan besar, tapi juga UMKM bisa mendapatkan akses AI yang affordable. Banyak model AI canggih sekarang sudah tersedia dengan harga murah bahkan gratis, dan tugas kami adalah memastikan aksesnya terbuka,” jelas Anthony.

    Ia menambahkan, sebagai bentuk keseriusan AWS, perusahaan teknologi telah menanamkan investasi USD 5 miliar atau setara Rp 80 triliunan dengan kurs saat ini melalui region Jakarta untuk menghadirkan layanan cloud dan AI terbaik bagi masyarakat Indonesia.

    “Kami percaya sama potensi Indonesia,” ucap Anthony.

    Center of Economic and Law Studies (Celios) mengungkapkan di era teknologi dewasa ini, AI memang menjadi game changer. Disampaikannya, AI berperan sebagai ‘booster’ bagi ekonomi digital.

    “Saya ibaratkan AI itu nutrisi bagi ekonomi digital kita untuk berkembang lebih cepat. Cloud computing adalah tulang punggung, sementara AI memberi efisiensi dan inovasi,” kata Direktur Eksekutif Celios Nailul Huda pada kesempatan yang sama.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan bahwa perkembangan AI tidak lagi sekadar riset, melainkan sudah hadir nyata dalam kehidupan sehari-hari, industri, hingga investasi global. Disampaikan Meutya, AI kini mampu menjadi jembatan antara manusia dan dunia digital, termasuk melalui robotik, drone, maupun mesin cerdas yang mampu bekerja dengan sendirinya.

    “Kita berada dalam era revolusi industri dan transformasi digital. Ada tiga arus besar: transformasi fisik, transformasi digital, dan transformasi biologi. AI menjadi bagian penting dari transformasi digital, bersama blockchain, cloud computing, dan big data,” ujar Meutya.

    Berdasarkan data yang dipaparkannya bahwa hingga tahun 2030, diperkirakan akan muncul lebih dari 40 kota mega yang mendorong transformasi besar pada infrastruktur dan sistem transportasi digital global. Pada tahun yang sama, kata Meutya, jumlah pengguna ponsel pintar diprediksi melampaui 7 miliar orang atau lebih dari 60% populasi global.

    Meutya mengatakan kondisi ini akan mempercepat arus informasi dan kolaborasi. Di sisi lain kemajuan di bidang rekayasa genetika dan biologi juga membawa dampak besar bagi kesehatan manusia menunjukkan bahwa perubahan industri menyentuh aspek yang paling mendasar .

    “Dan semua perkembangan menegaskan bahwa masa depan hanya dimiliki oleh mereka yang mampu beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi. Sekali lagi masa depan milik siapa? Mereka yang mampu beradaptasi, berinovasi, berkolaborasi,” pungkasnya.

    (agt/fyk)