Topik: transformasi digital

  • Kemenkop Siapkan Sistem Big Data dan Ruang Monitoring KDMP, Beroperasi Maret 2026

    Kemenkop Siapkan Sistem Big Data dan Ruang Monitoring KDMP, Beroperasi Maret 2026

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi (Kemenkop) menargetkan sistem big data dan kecerdasan buatan (AI) yang dapat memantau operasional puluhan ribu Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) akan rampung pada Maret 2026.

    Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa sistem ini akan mengintegrasikan jaringan ekosistem digital, sehingga dapat memantau operasional KDMP. 

    Sistem tersebut dapat merekam transaksi harian, stok bahan pokok, penjualan, dan lain sebagainya dalam waktu nyata atau real time.

    Tidak hanya itu, dengan sentuhan kecerdasan buatan didalamnya, sistem juga dapat memproyeksikan kebutuhan ke depan dan pergerakan barang di KDMP.

    “Paling lama Maret tahun depan. Semuanya terintegrasi. Memantau, real time,” katanya dalam wawancara khusus dengan Bisnis di Kantor Kemenkop, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2025).

    Dia memaparkan Kemenkop nantinya juga akan membangun sistem monitoring koperasi di kantor Kemenkop. 

    Dengan sistem ini, seluruh kebutuhan koperasi dapat dipantau dari jarak jauh sehingga pemerintah dapat mengetahui dengan cepat dan mendistribusikan barang dengan tepat ke wilayah-wilayah yang stok barang di koperasinya telah menipis.

    Menkop Budi Arie Setiadi

    Menurutnya, hal ini menjadi bentuk transformasi digital oleh Kopdes Merah Putih dari koperasi-koperasi yang pernah ada sebelumnya.

    Budi menyebut sistem baru itu juga akan terintegrasi dengan platform Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa Merah Putih (Simkopdes) hingga KDMP Mobile.

    Ketika ditanya perihal tantangan yang mungkin muncul berkaitan dengan keterbatasan masyarakat desa dalam mengakses platform digital, dia menyebut bahwa hampir semua penduduk Tanah Air telah mengakses internet.

    Penetrasi internet, menurutnya, bukan hambatan sebab hampir seluruh populasi Indonesia telah terhubung dengan layanan data. 

    “Jangan salah. Waktu saya Menkominfo, saya tanya, berapa banyak pengguna ponsel? Sudah 330 juta, hampir 95% di antaranya menggunakan smartphone,” ujar Budi.

    Oleh karena itu, dia menilai bahwa masyarakat desa telah melek digital. Budi tak menampik adanya ribuan desa yang belum mempunyai koneksi internet, tetapi meyakini bahwa hal tersebut dapat diatasi dalam waktu yang akan datang.

    “Dari jumlah itu, memang masih ada 5.000 desa yang belum punya koneksi. Itu pun bukan berarti satu desa, mungkin desanya 10.000 hektare, tapi 99% hutan sehingga tidak ada sinyal. Yang ada sinyal dia lokasi balai desa dan pemukimannya. Dengan teknologi bisa dibereskan. Dengan teknologi satelit bisa,” tuturnya.

  • Asia Healthcare Summit Soroti RI Sebagai Mercusuar Kesehatan Digital

    Asia Healthcare Summit Soroti RI Sebagai Mercusuar Kesehatan Digital

    Jakarta, CNBC Indonesia – InterSystems menggelar Asia Healthcare Summit 2025 yang mempertemukan lebih dari 200 pemimpin regional dan lokal dari pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan sektor teknologi informasi Indonesia ini diposisikan sebagai mercusuar inovasi kesehatan di Asia.

    Founder dan CEO InterSystems, Terry Ragon, mengatakan, dengan dukungan kebijakan progresif, investasi swasta yang terus meningkat, serta ekosistem kolaboratif yang menghubungkan keahlian global dengan inovasi lokal, Indonesia muncul sebagai penggerak utama transformasi kesehatan digital di Asia. Perkembangan ini memicu terobosan baru dalam perawatan pasien yang berbasis data.

    Sistem kesehatan Indonesia berkembang pesat dalam hal digitalisasi, didorong oleh agenda transformasi Kementerian Kesehatan serta meningkatnya kebutuhan akan data yang terpercaya, dapat saling terhubung, dan sistem bertenaga AI.

    “Kita sedang berada di awal perubahan besar dalam dunia komputasi ketika memasuki era AI. Asia Tenggara adalah pusat inovasi, dan di Summit ini para pelanggan kami menunjukkan bagaimana mereka menghadirkan layanan kesehatan kelas dunia dengan teknologi kami,” ungkap dia dikutip Rabu (3/9/2025).

    Regional Managing Director, Asia Pacific, InterSystems, Luciano Brustia, menegaskan, meski momentumnya kuat, sektor kesehatan di Asia masih menghadapi tantangan, seperti sistem lama yang terfragmentasi, literasi digital yang belum merata, dan kekhawatiran publik soal keamanan data.

    “Transformasi kesehatan Indonesia bukan hanya pencapaian nasional, melainkan juga katalis untuk negara-negara lain di kawasan. Kepemimpinan yang visioner, kolaborasi lintas industri, serta kesiapan untuk mengadopsi teknologi yang aman dan dapat diperluas menjadi tolok ukur baru,” kata dia.

    Dalam gelaran ini, InterSystems memamerkan platform data InterSystems IRIS for Health™ yang dapat menghubungkan data dari beragam sistem secara real time dan menyeragamkannya agar dapat diolah dengan standar yang sama. Sehingga siap dipakai untuk AI dan analitik tanpa harus mengganti infrastruktur lama.

    Platform ini membantu rumah sakit melakukan modernisasi bertahap tanpa gangguan. Sistem rekam medis elektronik InterSystems TrakCare®, yang digunakan oleh banyak rumah sakit dan laboratorium terkemuka di Indonesia, dibangun di atas platform ini.

    Solusi ini mengadopsi standar global seperti HL7® FHIR® serta mendukung inisiatif nasional seperti SATUSEHAT. Di Indonesia, teknologi InterSystems digunakan oleh penyedia layanan kesehatan, termasuk Prodia, EMC Healthcare, Tzu Chi Hospital, EKA Hospital, Pondok Indah Group, Asia One Healthcare, dan Bali International Hospital.

    Kemitraan ini mencakup jaringan laboratorium nasional hingga rumah sakit swasta modern, sejalan dengan visi Kementerian Kesehatan untuk menghadirkan layanan terhubung dan berpusat pada pasien.

    Salah satu momen penting di acara ini adalah ketika EMC Healthcare diumumkan sebagai rumah sakit pertama di dunia yang menggunakan InterSystems IntelliCare™, EHR terpadu bertenaga AI yang baru diluncurkan dan dibangun di atas data platform InterSystems.

    CEO EMC Healthcare Jusup Halimi mengatakan IntelliCare dirancang agar tenaga medis bisa lebih fokus pada pasien.

    “Sementara data pasien mengalir aman dan instan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat,” kata dia.

    Sementara itu, Head of Global Healthcare Solutions InterSystems, Don Woodlock, memaparkan portofolio produk InterSystems untuk mendukung kelancaran aliran data di bidang kesehatan, termasuk solusi Unified Care Record yang meraih penghargaan 2025 Best in KLAS di Eropa untuk kategori Shared Care Records/HIE. Dia juga memperkenalkan kapabilitas baru agentic AI di InterSystems IntelliCare, yang akan menjadi asisten cerdas bagi tenaga medis untuk membantu merencanakan dan mengeksekusi tugas, menghemat waktu, serta meningkatkan kualitas keputusan.

    Sorotan lain datang dari Chief Commercial and Operations Officer Bali International Hospital Dr. Noel Yeo. Ia memaparkan transformasi yang tengah dijalankan rumah sakit tersebut sejak peresmiannya pada Juni 2025 di Kawasan Ekonomi Khusus Sanur.

    Dia menggarisbawahi inovasi layanan dan pemanfaatan TrakCare mampu merevolusi praktik perawatan di Indonesia. Forum ini juga menampilkan demo produk secara langsung, mulai dari konsultasi berbasis AI dan wawasan pasien, avatar AI yang membantu dokter dengan tugas rutin, hingga berbagi data lintas sektor kesehatan yang mulus, menjembatani visi kebijakan dengan praktik klinis.

    Selain itu, sepuluh mitra solusi dan layanan InterSystems ikut serta di Partner Pavilion, termasuk ST Engineering, grup teknologi, pertahanan, dan rekayasa global yang baru bergabung sebagai mitra implementasi di kawasan ASEAN.

    “Dengan mengintegrasikan sistem pintar kami dengan platform data kesehatan InterSystems, pusat komando AGIL® Care kami memperkuat interoperabilitas rumah sakit, efisiensi operasional, dan ketahanan dalam menghadapi krisis ataupun pandemi,” kata President of Enterprise Digital di ST Engineering Tan Bin Ru.

    Lebih lanjut, acara ditutup dengan penghargaan untuk pelanggan di Asia yang menjadi benchmark kematangan kesehatan digital yang meraih validasi Stage 6 atau 7 HIMSS EMRAM, level tertinggi dalam transformasi digital rumah sakit secara global. Pencapaian ini menunjukkan bahwa rumah sakit telah menjadi benchmark dunia dalam penggunaan teknologi kesehatan.

    Para peraih penghargaan yakni Pondok Indah Hospital Group, rumah sakit pertama di Indonesia yang mencapai Stage 6 dan kini mencapai Stage 7 di ketiga rumah sakitnya. Lalu EMC Grha Kedoya yang baru mencapai HIMSS EMRAM 6, serta National Heart Institute of Malaysia sebagai rumah sakit pertama di Malaysia yang meraih HIMSS EMRAM Stage 6.

    Para delegasi sepakat bahwa integrasi data yang aman dan penerapan sistem bertenaga AI dapat mengurangi beban kerja, mempercepat diagnosis, serta meningkatkan keterlibatan dan hasil pasien. Semua ini langsung mendukung visi pemerintah Indonesia untuk ekosistem kesehatan digital yang aman, inklusif, dan berpusat pada pasien.

    Para pembicara menegaskan, langkah ke depan harus menyeimbangkan ambisi teknologi dengan etika AI, tata kelola yang transparan, keamanan data yang kuat, serta perawatan yang tetap berpusat pada manusia. Mereka juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk memimpin lahir dari kombinasi visi pemerintah, kemampuan sektor swasta, dan keterbukaan terhadap kolaborasi global.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: Transformasi Digital, Telkom Fokus di 4 Portofolio Bisnis Utama

    Video: Transformasi Digital, Telkom Fokus di 4 Portofolio Bisnis Utama

    Jakarta, CNBC Indonesia- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) resmi meluncurkan AI Center of Excellence bertepatan dengan gelaran BATIC edisi ke-10 tahun 2025 di Bali.

    Pusat kecerdasan buatan ini hadir sebagai inisiatif strategis untuk mempercepat implementasi dan adopsi AI di Indonesia sekaligus menjadi bagian dari strategi transformasi teknologi Telkom dalam mengembangkan bisnis.

    Direktur IT PT Telkom Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi menyebutkan transformasi digital Telkom diarahkan untuk memperkuat 4 lini bisnis utama Telkom yang terdiri atas business to consumers (B2C), business to business (B2B) infrastruktur, B2B Information and Communications Technology (ICT), dan bisnis internasional.

    Seperti apa strategi transformasi digital TELKOM? Selengkapnya simak dialog Serliana Salsabila dengan Direktur IT PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), Faizal Rochmad Djoemadi dalam Profit, CNBC Indonesia (Rabu, 03/09/2025)

  • Video: Rayakan 1 Dekade BATIC, Telin Dorong Transformasi Digital ASEAN

    Video: Rayakan 1 Dekade BATIC, Telin Dorong Transformasi Digital ASEAN

    Jakarta, CNBC Indonesia- Bali Annual Telkom International Conference atau BATIC menegaskan kiprahnya sebagai penghubung utama ekosistem digital Asia Pasifik melalui gelarannya di tahun ini.

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), melalui anak usahanya Telin, menghadirkan lebih dari seribu lima ratus peserta dari ratusan perusahaan dan puluhan negara dalam forum BATIC tahun ini. Forum ini membuka ruang diskusi seputar infrastruktur digital, kemitraan lintas negara, hingga teknologi masa depan yang membentuk lanskap industri telekomunikasi.

    Tidak hanya menghadirkan pemimpin industri, BATIC 2025 juga menyelenggarakan Future Tech Leaders’ Summit, yang dirancang untuk memberdayakan generasi inovator berikutnya melalui interaksi langsung dengan pemimpin global.

    CEO Telin Budi Satria Dharma Purba menyebut, dalam satu dekade terakhir BATIC tumbuh signifikan dalam skala maupun dampak, sekaligus menjadi momentum penting bagi kolaborasi global dan percepatan pertumbuhan digital lintas batas.

    Sejalan dengan visi Telin for Tomorrow, acara ini juga menekankan komitmen pada keberlanjutan. Telin mengukur jejak karbon perjalanan peserta dan menyeimbangkannya melalui penanaman mangrove sebagai bagian dari implementasi prinsip ESG.

    Dengan semangat kolaborasi global, Telin menegaskan BATIC sebagai panggung digital internasional, sekaligus penghubung menuju masa depan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan

    Selengkapnya simak dialog Serliana Salsabila dengan CEO PT Telekomunkasi Indonesia Internasional (TELIN), Budi Satria Dharma Purba dalam Profit, CNBC Indonesia (Rabu, 03/09/2025)

  • Video:BATIC 2025, Strategi Telkom Mengawal Transformasi Digital Global

    Video:BATIC 2025, Strategi Telkom Mengawal Transformasi Digital Global

    Jakarta, CNBC Indonesia- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)kembali menggelar Bali Annual Telkom International Conference atau BATIC edisi ke-10 tahun 2025. Acara berlangsung di Bali International Convention Center pada 26 hingga 29 Agustus, dengan mengusung tema Igniting Tomorrow’s Digital Evolution.

    Menandai satu dekade kontribusi dalam mendorong transformasi digital, BATIC tahun ini menghadirkan lebih dari seribu lima ratus peserta dari lima ratus perusahaan dan empat puluh negara. Konferensi ini kian memantapkan posisinya sebagai salah satu ajang paling berpengaruh di kawasan Asia Pasifik, bahkan meluas hingga Eropa, Timur Tengah, dan Amerika.

    BATIC 2025 menghadirkan pemimpin global di bidang telekomunikasi dan ekosistem digital, untuk berkolaborasi, menjalin kesepakatan, serta menentukan arah masa depan konektivitas di kawasan Asia Pasifik dan sekitarnya.

    Bertemakan Igniting Tomorrow’s Digital Evolution, BATIC tahun ini menekankan peran BATIC dalam mendorong inovasi industri.

    Seperti apa penyelenggaraan BATIC 2025? Selengkapnya simak dialog Serliana Salsabila dengan Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), Dian Siswarini dalam Profit, CNBC Indonesia (Rabu, 03/09/2025)

  • CASA Naik Signifikan, Dirut BRI Hery Gunardi Beberkan Kunci Pertumbuhan Dana Murah – Page 3

    CASA Naik Signifikan, Dirut BRI Hery Gunardi Beberkan Kunci Pertumbuhan Dana Murah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – BRI mencatat kinerja positif sepanjang semester I 2025 dengan strategi fokus pada penghimpunan dana murah (CASA). Langkah ini dinilai menjadi kunci menjaga biaya dana tetap efisien sekaligus memperbesar ruang profitabilitas perseroan di masa depan.

    Dalam paparannya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengungkapkan pertumbuhan dana murah perseroan tumbuh kuat hingga dua digit.

    “Komposisi ini menunjukkan strategi BRI yang konsisten dalam mendorong penghimpunan dana murah melalui optimalisasi alat transaksi atau transaction banking. Dengan CASA yang semakin dominan, biaya dana atau Cost of Fund (CoF) BRI dapat ditekan sehingga mendukung profitabilitas jangka panjang yang lebih baik,” jelasnya.

    Hingga Juni 2025, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tumbuh 6,7% yoy menjadi Rp1.482,12 triliun. Dari jumlah itu, CASA mendominasi 65,5% atau naik 10,6% yoy.

    Pertumbuhan ini salah satunya dipicu oleh ekosistem digital BRI. BRImo mencatat 42,7 juta pengguna atau tumbuh 21,2% yoy, dengan volume transaksi meningkat 25,5% yoy menjadi Rp3.231,7 triliun. Dari sisi merchant, penjualan lewat BRI naik 27,2% yoy menjadi Rp105,5 triliun dengan total transaksi mencapai 308 juta atau tumbuh 50,2%.

    Kinerja QRIS BRI juga mencatat lonjakan luar biasa. Volume transaksi naik 142,9% yoy menjadi Rp37,2 triliun dengan jumlah transaksi 162,5% yoy menjadi 313,7 juta.

    “Capaian ini menegaskan bahwa transformasi digital BRI tidak hanya memperkuat basis dana murah, tetapi juga memperluas ekosistem pembayaran digital yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia,” kata Hery.

    Hery menambahkan, tren penurunan suku bunga sejak Januari 2025 turut mendukung strategi ini. Dengan BI Rate turun 100 basis poin ke level 5% per Agustus 2025, serta penurunan bunga antar bank menjadi 4,68%, ruang ekspansi kredit semakin terbuka.

    “Penurunan suku bunga juga turut menekan biaya dana perbankan, mendukung efisiensi dan membuka ruang untuk ekspansi kredit,” tegasnya.

  • Pemimpin Layanan Kesehatan Kawasan Kumpul Bahas Tranformasi Digital

    Pemimpin Layanan Kesehatan Kawasan Kumpul Bahas Tranformasi Digital

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, hampir semua negara di dunia mengalami kekurangan dokter dan tenaga medis. Hanya Kuba, satu-satunya negara yang memiliki surplus tenaga medis.

    Hal ini pun mendorong berbagai negara berlomba-lomba merekrut tenaga medis lintas negara dan terus berinovasi pada teknologi kesehatan. Perkembangan kecerdasan buatan atau AI juga menjadi babak baru dalam inovasi teknologi kesehatan.

    Transformasi digital di bidang kesehatan dinilai bisa menjadi ‘game changer’ di sektor ini. Melihat pentingnya transformasi digital di sektor ini, dibutuhkan kolaborasi untuk mengakselerasi perjalanan menuju layanan kesehatan yang saling terhubung, berbasis data, dan didukung oleh kecerdasan buatan

    Untuk itu, InterSystems, penyedia teknologi data inovatif yang mengelola lebih dari satu miliar rekam medis global, kembali menggelar Asia Healthcare Summit 2025.

    Acara ini akan diselenggarakan di The Westin Jakarta pada 3 September 2025. Forum eksklusif ini akan menghadirkan lebih dari 200 pemimpin kesehatan, tenaga medis, dan ahli teknologi dari Asia untuk mempercepat transformasi layanan kesehatan berbasis data dan AI.

    Forum ini menjadi ruang kolaboratif bagi para pemimpin industri dan inovator untuk menggali keberhasilan, potensi kerja sama, hingga langkah-langkah yang bisa diambil untuk mewujudkan sistem layanan kesehatan yang lebih terhubung, berkelanjutan, dan cerdas di seluruh kawasan,

    Asia Healthcare Summit 2025 dapat disimak di Youtube Intersystems.

    [Gambas:Youtube]

    (rah/rah)

    Next Article

    Video: Keamanan Siber Jadi Tantangan Transformasi Digital Industri RI

  • Naik 28%, Jumlah BTS XLSMART Capai 209 Ribu di Akhir Kuartal II 2025

    Naik 28%, Jumlah BTS XLSMART Capai 209 Ribu di Akhir Kuartal II 2025

    Jakarta

    Di akhir kuartal kedua (Q2) 2025, BTS PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) mencatatkan total BTS mencapai lebih dari 209 ribu BTS. Jumlah ini meningkat 28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Sementara trafik layanan di periode ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 43% YoY, mencapai 3.817 Petabytes. Setelah merger (pasca-merger), XLSMART juga tetap berhasil meraih pencapaian kinerja yang positif.

    Pada Q2 2025, perseroan berhasil meraih total pendapatan sebesar Rp 10,50 triliun, meningkat 22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).

    Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi mengatakan kuartal kedua 2025 menjadi tonggak penting bagi XLSMART. Dua setengah bulan setelah proses merger dilakukan, pihaknya menghadapi tantangan eksternal maupun internal.

    “Secara eksternal, industri masih diwarnai kompetisi yang ketat, sementara secara internal, kami perlu memastikan operasional perusahaan tetap solid sehingga layanan kepada pelanggan tetap optimal,” ujar Rajeev dalam keterangan tertulis, Selasa (2/9/2025).

    Rajeev menambahkan, XLSMART juga terus fokus melakukan konsolidasi dan integrasi di berbagai lini agar kinerja perusahaan tetap berada di jalur yang tepat (on track). Sejumlah pencapaian penting telah terwujud pada kuartal kedua pasca merger, di antaranya terciptanya skala bisnis yang semakin besar, integrasi jaringan yang terus berlangsung sesuai rencana, serta meningkatnya pengalaman pelanggan.

    Selain itu, perusahaan juga tengah menjalankan modernisasi jaringan untuk memperluas kapasitas dan mempersiapkan pemanfaatan teknologi terbaru. Dengan jaringan yang lebih luas, kapasitas yang lebih besar, dan strategi multi-brand, XLSMART siap memperkuat posisinya sebagai motor transformasi digital Indonesia.

    “Kami bersyukur dapat terus menjaga pertumbuhan pendapatan, masih meraih profitabilitas, serta menghadirkan layanan yang inklusif, inovatif, dan bernilai tambah bagi seluruh pelanggan,” imbuh Rajeev.

    Selain itu, di kuartal kedua 2025 pasca merger ini juga menjadi momentum untuk mendorong percepatan adopsi digital, dalam interaksi dengan pelanggan untuk penyediaan dan pembelian produk layanan XL, AXIS dan Smartfren. Ketiga aplikasi ini terus menunjukkan tren pertumbuhan pengguna yang signifikan.

    Lebih lanjut, ketiga aplikasi telah memberikan hasil yang sangat kuat di kuartal kedua ini. Tercatat lebih dari 41,4 juta pelanggan yang aktif menggunakan MyXL, AXISNet dan mySmartfren, dengan pertumbuhan Monthly Active User (MAU) mencapai 29% dibandingkan dengan tahun lalu.

    Tingkat penggunaan MyXL, AXISNet dan mySmartfren juga menunjukkan semakin meningkatnya pengalaman pelanggan dan monetisasi oleh XLSMART melalui pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pelanggan.

    Semakin banyak penggunaan ketiga aplikasi tersebut oleh pengguna, akan semakin mempertajam prediksi tentang tren dan perilaku pelanggan, serta memungkinkan untuk memberikan penawaran yang tepat kepada pelanggan yang tepat, pada waktu yang tepat pula. Selama dua tahun terakhir, MYXL, AXISNet dan mySmartfren mengalami pertumbuhan kontribusi pendapatan sebesar 18%.

    XLSMART terus menerapkan strategi berbasis digital melalui data analytics, yang memungkinkan perusahaan berinvestasi di area yang bernilai tinggi dan membangun jaringan, termasuk untuk memenuhi permintaan dari seluruh segmen pelanggan.

    Dengan data analytics ini juga memungkinkan XLSMART mengevaluasi key performance indicator (KPI) di semua aspek terkait pelanggan, kampanye pemasaran, dan loyalitas pelanggan, sehingga perusahaan dapat merancang strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan peluang di waktu yang tepat.

    (anl/ega)

  • Gandeng EDGE, Perusahaan Cloud Singapura EdgeNext Ekspansi ke Indonesia

    Gandeng EDGE, Perusahaan Cloud Singapura EdgeNext Ekspansi ke Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Penyedia layanan komputasi awan (cloud) asal Singapura, EdgeNext, memperluas bisnis ke Indonesia. Perusahaan itu meluncurkan layanan edge cloud di EDGE2, fasilitas carrier-neutral milik PT Ekagrata Data Gemilang.

    Sebagai informasi, dalam aksi korporasi ini EdgeNext bekerja sama dengan PT Ekagrata Data Gemilang atau EDGE DC, anak usaha PT Indointernet Tbk. (EDGE).

    CEO EdgeNext Terence Wang mengatakan kemitraan tersebut memungkinan perusahaan menawarkan layanan edge yang skalabel, aman, dan berkecepatan tinggi kepada ISP dan perusahaan lokal di pasar Indonesia.

    “Dengan kemampuan interkoneksi EDGE DC dan backbone serat optik Indonet, kami siap mendukung transformasi digital Indonesia dan menghadirkan pengalaman edge cloud yang lancar,” kata Wang dalam siaran pers, Selasa (2/9/2025).

    Sementara itu, CEO EDGE DC Stephanus Oscar menambahkan kerja sama ini memperkuat ekosistem perusahaan dengan mengintegrasikan layanan cloud edge EdgeNext, sehingga dapat menghadirkan konektivitas dengan performa tinggi dan latensi rendah untuk aplikasi-aplikasi generasi selanjutnya.

    “Kolaborasi ini memperkuat ekosistem kami dengan mengintegrasikan layanan cloud edge EdgeNext, yang didukung oleh layanan colocation dan Edge Peering Internet Exchange (EPIX),” kata Oscar. 

    Ketersediaan EdgeNext di fasilitas EDGE2 memungkinkan perusahaan untuk menghadirkan layanan solusi edge cloud lengkap, termasuk CDN, streaming yang lebih lancar, layanan keamanan, dan komputasi edge.

    Kemitraan menggabungkan infrastruktur edge global milik EdgeNext yang tersebar lebih dari 1.700 node di 300 kota-kota di dunia, dengan lingkungan pusat data EDGE DC yang memiliki performa tinggi dengan latensi rendah.

    EDGE DC menyediakan layanan colocation dan akses ke Edge Peering Internet Exchange (EPIX), yang memungkinkan EdgeNext terhubung dengan berbagai jaringan dan penyedia layanan.

    Selain itu, Indonet mendukung konektivitas serat optik guna memastikan akses yang cepat dan stabil di seluruh wilayah.

    Sekadar informasi, dalam keterangan resminya Edgenext menyebut pendapatan dari layanan colocation diproyeksikan mencapai US$675,1 juta atau setara dengan Rp 11,08 triliun (kurs Rp16.400 per dolar AS) pada 2025.

    Di samping itu, pasar pusat data nasional diperkirakan mencapai pendapatan sebesar US$3,54 miliar atau setara dengan Rp58,056 triliun pada 2025, dengan kontribusi dari infrastruktur jaringan senilai Rp38,7 triliun.

  • Terwujudnya ekosistem satu data untuk kebijakan publik tepat sasaran

    Terwujudnya ekosistem satu data untuk kebijakan publik tepat sasaran

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia memasuki babak baru dalam pengelolaan data kependudukan melalui peluncuran program Satu Data untuk Semua oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

    Program ini menjadi bagian penting dari upaya memperkuat pelaksanaan Asta Cita pemerintahan Prabowo–Gibran, terutama terkait pengentasan kemiskinan, penurunan angka stunting, dan pengendalian inflasi.

    Di era digital yang menuntut efisiensi dan ketepatan kebijakan, kehadiran data yang terintegrasi dan akurat menjadi fondasi utama pembangunan nasional yang berkelanjutan.

    Direktur Jenderal Dukcapil Kemendagri, Teguh Setyabudi, menegaskan keberhasilan pengelolaan data sangat bergantung pada regulasi yang jelas dan tata kelola yang terstandar.

    Menurut dia, regulasi menjadi kunci agar semua pihak, baik kementerian, lembaga, pemerintah daerah, maupun swasta, memiliki pedoman yang sama dalam memanfaatkan data kependudukan.

    Tanpa regulasi yang kuat, pengelolaan data berpotensi menjadi tumpang tindih dan kurang efektif.

    Dukcapil kini sedang mengembangkan sistem terpusat dengan teknologi yang lebih mutakhir, termasuk penguatan infrastruktur server dan pembangunan pusat data baru yang akan memperlancar integrasi dan mempercepat layanan publik.

    Peningkatan kualitas layanan ini tidak hanya berkaitan dengan kemajuan teknologi, tetapi juga menyangkut keamanan data yang semakin krusial. Maraknya kebocoran data di era digital menuntut pemerintah bersikap tegas.

    Teguh menekankan bahwa semua lembaga pengguna data wajib mengikuti standar keamanan ISO 27001 sebagai upaya memastikan perlindungan maksimal terhadap data penduduk.

    Selain itu, pemanfaatan data juga diatur melalui mekanisme perjanjian kerja sama, dengan skema tarif yang adil. Lembaga pemerintah dan organisasi sosial memperoleh akses gratis, sementara lembaga swasta berorientasi profit dikenakan tarif resmi yang akan disetorkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

    Kebijakan ini dirancang untuk menjaga keseimbangan antara kemudahan akses dan keberlanjutan pengelolaan data.

    Namun, peran masyarakat juga sangat menentukan keberhasilan program ini. Dukcapil mengingatkan agar warga lebih bijak melindungi dokumen kependudukan dan tidak sembarangan membagikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau data pribadi kepada pihak yang tidak terpercaya.

    Perlindungan data pribadi menjadi kesadaran bersama karena kerentanan kebocoran informasi dapat merugikan individu maupun masyarakat secara luas.

    Dukcapil memastikan bahwa seluruh layanan kependudukan tetap diberikan secara gratis, inklusif, dan berkeadilan.

    Prinsip pelayanan publik yang cepat, akurat, dan transparan menjadi landasan utama agar kepercayaan masyarakat terus terjaga.

    Kesiapan SDM

    Di sisi lain, keberhasilan Satu Data juga sangat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia (SDM).

    Teknologi canggih tidak akan optimal tanpa tenaga profesional yang terlatih dan memiliki pemahaman mendalam tentang tata kelola data.

    Dukcapil mendorong peningkatan kapasitas SDM, khususnya tenaga IT dan teknis di lapangan, melalui pelatihan berkelanjutan dan sertifikasi kompetensi.

    Dengan SDM yang mumpuni, integrasi data dapat dilakukan secara lebih efisien dan berstandar tinggi, sehingga pelayanan publik berjalan lebih optimal.

    Lebih jauh, program Satu Data diarahkan untuk mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan, termasuk penanggulangan kemiskinan ekstrem, percepatan penurunan stunting, dan pengendalian inflasi.

    Data yang terintegrasi memudahkan pemerintah dalam memantau capaian program, menganalisis efektivitas kebijakan, dan memastikan bantuan tepat sasaran.

    Dukcapil juga berencana memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses verifikasi data agar validasi berjalan lebih cepat, akurat, dan dapat diandalkan.

    Inovasi ini diharapkan menjadi terobosan besar dalam membangun sistem data nasional yang modern dan adaptif terhadap tantangan era digital.

    Acara Summit Data Kependudukan Semester I tahun 2025 belum lama ini menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah pemerintah pusat, daerah, dan pihak swasta dalam membangun ekosistem data tunggal nasional.

    Teguh Setyabudi menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045.

    Satu Data bukan sekadar proyek teknis, melainkan agenda strategis yang akan mempengaruhi keberhasilan seluruh program pembangunan nasional.

    Dengan data yang solid, kebijakan pemerintah dapat dirancang lebih tepat sasaran, efisien, dan berdampak langsung bagi masyarakat.

    Integrasi nasional

    Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS), Ateng Hartono, menambahkan bahwa data kependudukan Dukcapil merupakan fondasi utama integrasi nasional.

    Menurut dia, identitas tunggal melalui NIK menjadi kunci konektivitas antar-data dari berbagai kementerian dan lembaga. Dengan NIK, data sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lainnya dapat disatukan sehingga menghasilkan informasi yang lebih kaya dan komprehensif.

    Namun, Ateng menegaskan bahwa integrasi data harus dimulai dengan standarisasi. Tanpa data yang terstandar, proses pemadanan berpotensi menghasilkan ketidaksesuaian dan sulit diandalkan.

    BPS mendapat mandat besar melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi, yang mengamanatkan penggabungan berbagai sumber data, mulai dari survei, registrasi sosial ekonomi, hingga administrasi kementerian.

    Proses integrasi ini menjadi langkah penting menuju penyediaan satu basis data nasional yang dapat digunakan bersama oleh seluruh pemangku kebijakan.

    Ateng juga menyoroti keberhasilan pemadanan data hayati, seperti pencatatan kelahiran dan kematian, yang kini sudah memenuhi standar internasional.

    Pencapaian ini menunjukkan kemajuan signifikan Indonesia dalam mengelola data strategis secara lebih akurat dan sesuai praktik global.

    Meski demikian, Ateng mengingatkan bahwa perjalanan menuju Satu Data bukanlah pekerjaan instan. Diperlukan proses yang sistemik, evaluasi berkelanjutan, dan audit rutin untuk memastikan kualitas data tetap terjaga.

    Keberhasilan program ini juga ditentukan oleh konsistensi dan komitmen semua pihak, bukan hanya teknologi semata. Kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah menjadi prasyarat agar data dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan publik.

    Dengan satu basis data yang akurat, pemerintah akan lebih mudah memetakan masalah, merancang solusi, dan mengeksekusi program pembangunan secara efektif.

    Satu Data untuk Semua bukan hanya tentang teknologi, melainkan tentang mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, efisien, dan inklusif.

    Dengan data yang terkoneksi, pelayanan publik menjadi lebih cepat, bantuan sosial lebih tepat sasaran, dan kebijakan ekonomi lebih terukur.

    Semua ini pada akhirnya akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat, mulai dari penurunan angka kemiskinan, peningkatan kualitas hidup, hingga percepatan transformasi digital nasional.

    Program ini menjadi bukti bahwa ketika data dikelola dengan baik, keputusan yang diambil pemerintah akan lebih tepat, manfaatnya lebih merata, dan Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

    Apabila ekosistem data tunggal ini terwujud secara konsisten, Indonesia akan memiliki fondasi kuat untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

    Integrasi data kependudukan bukan sekadar mendukung efisiensi birokrasi, tetapi juga membuka jalan bagi kebijakan berbasis bukti yang mampu memberdayakan masyarakat.

    Dengan pemanfaatan teknologi mutakhir, keamanan informasi yang terjamin, SDM profesional, dan sinergi lintas sektor, program Satu Data untuk Semua berpotensi menjadi pilar utama dalam memperkuat tata kelola negara sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Saat data menjadi satu, arah pembangunan nasional akan semakin jelas dan terukur, memberi peluang bagi setiap warga negara untuk berkontribusi dan menikmati hasil pembangunan secara adil dan setara.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.