Topik: transformasi digital

  • Menkum: Penyederhanaan regulasi perkuat ketahanan pangan

    Menkum: Penyederhanaan regulasi perkuat ketahanan pangan

    Itu karena penyederhanaan regulasi penyaluran pupuk bisa memangkas 143 regulasi, mulai dari tingkat pusat sampai pada regulasi di tingkat pemerintah daerah, karena itu saya berharap terdapat kerja sama lintas kementerian

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas mengatakan kebijakan penyederhanaan regulasi memperkuat ketahanan pangan nasional, terutama terkait dengan penyederhanaan regulasi penyaluran pupuk.

    “Itu karena penyederhanaan regulasi penyaluran pupuk bisa memangkas 143 regulasi, mulai dari tingkat pusat sampai pada regulasi di tingkat pemerintah daerah, karena itu saya berharap terdapat kerja sama lintas kementerian, karena jujur selama ini yang membuat kita masih stuck untuk maju, salah satunya adalah ego sektoral,” ungkap Supratman saat memberikan kata sambutan dalam acara Launching Forum Komunikasi Kebijakan: Legal Policy Hub di Jakarta, Senin.

    Dikatakan bahwa Kementerian Hukum (Kemenkum) memiliki tugas dan fungsi untuk melakukan koordinasi dan harmonisasi semua kebijakan dalam bentuk regulasi yang akan disusun, dengan berpedoman pada tujuan bernegara.

    Oleh karenanya, Supratman menegaskan apabila tujuan sudah disepakati mengikuti visi dan misi Presiden Prabowo Subianto, maka seharusnya seluruh kementerian dan lembaga bersatu.

    “Pengalaman membuktikan kalau iktikad baik kami, iktikad dari Bapak Presiden itu nyata dan semua bisa kami lakukan secara bersama-sama,” ucap dia.

    Dengan demikian, Menkum berharap dengan lahirnya Forum Komunikasi Kebijakan (FKK) dalam bentuk Legal Policy Hub bisa menjadi awal yang baik dalam rangka melakukan reformulasi terhadap birokrasi, termasuk di dalamnya menyangkut soal perizinan dan lain-lain sebagainya, yang harus diberi kemudahan.

    Adapun Legal Policy Hub menyediakan dasbor sebagai prasarana untuk menyimpan sumber data (berupa hasil kegiatan policy talks, dokumen policy brief, dan policy paper antarkementerian/lembaga/pemerintah daerah) sebagai ruang berbagi informasi kebijakan lintas sektor yang diintegrasikan dalam program Satu Data Nasional dan Transformasi Digital Kemenkum.

    Selain itu, kata dia, berbagai kebijakan terkait pangan juga harus diberikan insentif, baik insentif fiskal maupun insentif lainnya, sehingga harus dipikirkan.

    “Karena itu penting untuk berkolaborasi di antara semua lintas sektor kementerian untuk merumuskan sebuah kebijakan yang harus diambil,” kata Menkum menegaskan.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • SensAI, Solusi AI yang Bikin Customer Experience Makin Cerdas

    SensAI, Solusi AI yang Bikin Customer Experience Makin Cerdas

    Jakarta

    Gelombang transformasi digital di Indonesia memasuki babak baru. SurveySensum resmi meluncurkan SensAI, sebuah mesin berbasis kecerdasan artifisial (AI) yang diklaim mampu mengubah wajah Customer Experience (CX) dari sekadar mendengarkan keluhan pelanggan menjadi aksi nyata yang cepat, aman, dan transparan.

    Inovasi ini hadir di tengah tantangan perusahaan yang masih mengandalkan survei manual dan proses analisis lambat, ditambah kekhawatiran publik atas keamanan data pribadi.

    SensAI menawarkan solusi komprehensif yang selaras dengan UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP 2022), memastikan perusahaan bisa merespons kritik dan saran konsumen tanpa mengorbankan privasi.

    “Dengan SensAI, bisnis di Indonesia dapat bertransformasi dari pendengar pasif menjadi pengambil keputusan yang tanggap. Inovasi ini bukan hanya membuat survei lebih pintar, tetapi juga memastikan pengelolaan data tetap etis sesuai regulasi Indonesia,” ujar Vika Indriyasari, Founding Member & SEA Commercial Director SurveySensum, Sabtu (4/9/2025).

    SensAI menghadirkan sejumlah fitur kunci, mulai dari kuesioner otomatis berbasis AI yang bisa dibuat dalam hitungan detik, analisis teks dan sentimen real-time dari berbagai kanal komunikasi, smart ticketing untuk komplain mendesak, hingga dashboard CX instan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

    Menurut laporan internal SurveySensum, penerapan AI dalam CX terbukti meningkatkan efisiensi: pemecahan masalah 35% lebih cepat dan respons pelanggan 25% lebih tinggi. Alih-alih menggantikan manusia, teknologi ini mengambil alih tugas repetitif sehingga tim bisa fokus membangun empati dan solusi kreatif bagi pelanggan.

    Sejalan dengan strategi nasional Making Indonesia 4.0 dan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045, SensAI diharapkan menjadi pendorong daya saing digital Indonesia. Lebih dari 500 perusahaan global telah memanfaatkan platform SurveySensum, dan kini SensAI diproyeksikan memperkuat ekosistem CX di Tanah Air.

    Era baru CX di Indonesia menuntut perusahaan tidak lagi cukup hanya mendengar, melainkan mampu bertindak cepat, akurat, dan bertanggung jawab. SensAI diyakini dapat menjadi solusi bagi bisnis untuk membangun kepercayaan jangka panjang dengan konsumen di tengah ekonomi digital yang kian kompetitif.

    (agt/agt)

  • Jembatan Digital Menuju Indonesia Digital 2045

    Jembatan Digital Menuju Indonesia Digital 2045

    Jakarta

    Indonesia terus melangkah menuju visi Indonesia Digital 2045, di mana transformasi digital menjadi tulang punggung kemajuan bangsa. Salah satu kunci untuk mewujudkan visi ini adalah Satelit Nusantara Lima (SNL/N5), satelit Very High Throughput Satellite (VHTS) berkapasitas lebih dari 160 Gbps yang digadang menjadi “jembatan digital” bagi wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

    Satelit yang dikembangkan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama Boeing ini dirancang dengan teknologi Ka-band spot beam sekitar 101 beam dan akan beroperasi dari slot orbit 113 derajat bujur timut mulai April 2026.

    Dengan masa desain lebih dari 15 tahun, SNL diharapkan mampu menyediakan akses internet berkecepatan tinggi untuk beragam kebutuhan, mulai dari backhaul BTS/USO, konektivitas sekolah dan puskesmas, hingga layanan publik di daerah yang sulit dijangkau serat optik.

    “Kapasitas besar SNL dan jangkauan spot beam-nya sangat strategis untuk memperluas akses internet di wilayah 3T. Ini mendukung percepatan dan pemerataan inklusi digital, yang menjadi pilar penting menuju Indonesia Digital 2045,” ujar Wahyudi Hasbi, Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN, saat berbincang dengan detikINET di sela-sela peluncuruan SNL di Cape Canaveral, Florida, AS.

    Bayangkan pelajar di pelosok Papua yang bisa mengakses pembelajaran daring, atau puskesmas di pulau terpencil yang terhubung dengan sistem kesehatan digital. SNL memungkinkan semua ini dengan menyediakan konektivitas andal melalui teknologi VSAT untuk rumah tangga dan infrastruktur telekomunikasi lainnya.

    Wahyudi Hasbi, Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN. Foto: dok pribadi

    Perkuat Posisi Indonesia di Asia

    Tak hanya untuk kebutuhan domestik, SNL juga menempatkan Indonesia sebagai salah satu pemain kunci dalam teknologi satelit di Asia. Dengan kapasitas lebih dari 160 Gbps, dikombinasikan dengan satelit Indonesia lainnya, negeri ini memiliki salah satu kapasitas satelit terbesar di kawasan.

    “Ini memperkuat posisi Indonesia dalam teknologi satelit regional, sekaligus membuka peluang untuk memberikan konektivitas bagi negara tetangga,” tambah Wahyudi.

    Keberadaan SNL juga menunjukkan komitmen Indonesia untuk bersaing di panggung global, termasuk dengan konstelasi satelit seperti Starlink yang telah beroperasi di Indonesia sejak Mei 2024. Layanan satelit GEO VHTS seperti SNL dinilai dapat saling melengkapi dengan satelit LEO global, dengan prioritas pada penguatan kapasitas nasional.

    Dukungan Riset untuk Ekosistem Satelit Nasional

    Satelit Nusantara Lima Foto: PSN

    Meski SNL adalah proyek komersial PSN, BRIN turut berkontribusi melalui riset pendukung untuk memperkuat ekosistem satelit nasional. “Kami tidak terlibat langsung dalam pembangunan atau operasi SNL, tetapi BRIN mendukung melalui pengembangan antena phased-array untuk stasiun bumi, penelitian komunikasi satelit, dan penguatan kebijakan antariksa nasional,” jelas alumnus Technische Universitat Berlin ini.

    BRIN juga aktif mengatasi kesenjangan kapasitas satelit di wilayah 3T melalui strategi seperti pembangunan satelit VHTS baru, optimalisasi spektrum, dan pendekatan hibrid dengan serat optik. Wahyudi menekankan bahwa kesenjangan kapasitas sekitar 1 Tbps dapat dikurangi bertahap dengan kombinasi teknologi ini.

    Lebih jauh, BRIN memiliki visi jangka panjang untuk mengembangkan Satelit Konstelasi Nusantara, sebuah program satelit nasional multimisi yang mencakup observasi bumi, pengawasan maritim, dan komunikasi.

    “Kami juga sedang mengembangkan satelit LEO untuk mendukung pembangunan nasional, melanjutkan pengalaman dari tiga satelit LEO sebelumnya yang masih beroperasi,” ungkap pria kelahiran Biak ini.

    Kolaborasi dengan sektor swasta seperti PSN dan Telkom, serta komunitas akademik, menjadi kunci untuk mencapai kemandirian teknologi satelit. BRIN membuka peluang co-development melalui riset bersama, pelatihan SDM, dan pemanfaatan fasilitas Assembly-Integration-Test (AIT) di dalam negeri.

    “Harapannya, dalam waktu tidak terlalu lama, Indonesia memiliki industri manufaktur satelit sendiri,” tutur Wahyudi.

    Meski penuh potensi, pengembangan infrastruktur satelit nasional tidak lepas dari tantangan, terutama soal investasi. “Awareness untuk investasi di bidang antariksa, baik dari pemerintah maupun swasta, masih perlu ditingkatkan,” kata bapak tiga anak ini.

    Untuk mengatasinya, BRIN menggiatkan kampanye tentang potensi space economy, yang diprediksi mencapai nilai global USD 1,8 triliun pada 2035, bersama Bappenas dan asosiasi profesi.

    “BRIN mengatasinya semua tantangan lewat hilirisasi riset, program pelatihan SDM dengan kampus dan industri, serta kontribusi dalam penyusunan kebijakan antariksa yang relevan,” pungkas Wahyudi.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Satelit Nusantara Lima Milik Indonesia Siap Meluncur 9 September”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Generasi Melek Finansial: BRI Ajak Anak Muda Terapkan Pengelolaan Keuangan Cerdas – Page 3

    Generasi Melek Finansial: BRI Ajak Anak Muda Terapkan Pengelolaan Keuangan Cerdas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk konsisten memperkuat literasi finansial di kalangan masyarakat, terutama generasi muda yang semakin dekat dengan teknologi digital. Melalui edukasi yang praktis dan mudah dipahami, BRI ingin menumbuhkan kebiasaan pengelolaan uang yang sehat sejak dini.

    Direktur Network & Retail Funding BRI, Aquarius Rudianto, menjelaskan bahwa dasar-dasar pengelolaan uang perlu dikenalkan sejak usia muda. Hal itu menjadi langkah awal dalam mencapai kemerdekaan finansial. Ia mencontohkan bahwa hal sederhana seperti membagi pengeluaran ke dalam beberapa kategori sudah bisa menjadi kunci awal.

    “BRI mendorong masyarakat untuk menerapkan prinsip pengelolaan keuangan yang terstruktur. Secara sederhana, alokasi pengeluaran dapat dikategorikan ke dalam empat pos utama, yaitu kebutuhan primer, investasi atau tabungan, hiburan, serta dana cadangan. Komposisi dari masing-masing pos dapat diatur sesuai kemampuan dan prioritas. Dengan adanya klasifikasi yang jelas ini, setiap rupiah yang dibelanjakan memiliki tujuan yang terukur sehingga dapat menghindarkan masyarakat dari pengeluaran yang kurang prioritas,” ujarnya.

    BRI senantiasa menyediakan layanan perbankan yang aman agar masyarakat dapat menabung dengan rasa tenang. Peningkatan sistem keamanan terus dilakukan untuk memastikan dana nasabah tersimpan dengan baik sekaligus memberi kenyamanan dalam bertransaksi. 

    Sebagai bagian dari industri jasa keuangan yang highly regulated, BRI dituntut menjalankan standar perlindungan yang tinggi dan berkelanjutan. Kepercayaan tersebut semakin kuat karena BRI juga menjadi peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang menjamin dana masyarakat sesuai ketentuan. Di sisi lain, nasabah diimbau untuk tidak membagikan informasi seperti user ID dan password, serta rutin memperbarui kata sandi sebagai langkah perlindungan tambahan.

    Aquarius menambahkan bahwa membangun kepercayaan terhadap layanan digital menjadi bagian penting dari penguatan industri perbankan modern. Digitalisasi memungkinkan layanan diberikan dengan lebih cepat, luas, dan mudah sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat.

    “Di tengah tantangan keamanan digital, BRI menegaskan bahwa transformasi digital merupakan sebuah keniscayaan. Kanal digital menjadi sarana penting bagi perbankan untuk menghadirkan layanan yang cepat, luas, dan mudah diakses, tanpa batasan waktu maupun tempat. Melalui BRImo, nasabah dapat melakukan berbagai aktivitas, mulai dari transfer hingga pembelian produk investasi, kapan saja dan di mana saja. Inilah bentuk kemudahan layanan digital yang BRI hadirkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat modern”, pungkasnya.

    Sebagai super apps, BRImo mencatat pertumbuhan impresif sebesar 21,2% secara year-on-year sehingga total pengguna mencapai 42,7 juta user hingga akhir Juni 2025. Di tengah akselerasi digitalisasi, BRImo menjadi kanal utama layanan keuangan digital BRI yang menyediakan fitur lengkap dan terintegrasi, mencakup pembayaran QRIS, transfer antarbank, serta pembelian produk investasi seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan reksa dana.

     

  • BRI Dorong Literasi Finansial Anak Muda, Hadirkan Tips Kelola Uang Sejak Dini – Page 3

    BRI Dorong Literasi Finansial Anak Muda, Hadirkan Tips Kelola Uang Sejak Dini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi finansial masyarakat, terutama generasi muda yang akrab dengan perkembangan teknologi. Dengan pendekatan edukasi yang sederhana dan aplikatif, BRI menghadirkan pemahaman seputar keuangan yang mudah diterapkan sehingga mendorong terciptanya kebiasaan finansial sehat sejak usia dini.

    Direktur Network & Retail Funding BRI, Aquarius Rudianto, menegaskan pentingnya membangun pemahaman dasar tentang pengelolaan uang sejak muda sebagai fondasi menuju kemandirian finansial. Menurutnya, pengelolaan keuangan bisa dimulai dari langkah kecil, seperti membuat klasifikasi pengeluaran.

    “BRI mendorong masyarakat untuk menerapkan prinsip pengelolaan keuangan yang terstruktur. Secara sederhana, alokasi pengeluaran dapat dikategorikan ke dalam empat pos utama, yaitu kebutuhan primer, investasi atau tabungan, hiburan, serta dana cadangan. Komposisi dari masing-masing pos dapat diatur sesuai kemampuan dan prioritas. Dengan adanya klasifikasi yang jelas ini, setiap rupiah yang dibelanjakan memiliki tujuan yang terukur sehingga dapat menghindarkan masyarakat dari pengeluaran yang kurang prioritas,” ujarnya.

    Untuk mendukung hal tersebut, BRI menghadirkan layanan perbankan yang aman, sehingga masyarakat bisa menabung dengan rasa nyaman. Peningkatan sistem keamanan terus dilakukan demi memastikan dana nasabah tersimpan dengan baik serta memberikan pengalaman transaksi yang lebih tenang.

    Sebagai lembaga keuangan yang beroperasi di sektor yang highly regulated, BRI senantiasa menjalankan standar perlindungan berkelanjutan. Kepercayaan masyarakat semakin kuat karena BRI juga menjadi peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang memastikan dana nasabah tetap terjaga sesuai aturan. BRI juga mengimbau nasabah agar lebih waspada dengan tidak membagikan informasi pribadi seperti user ID dan password, serta secara rutin memperbarui kata sandi.

    Lebih lanjut, Aquarius menambahkan bahwa penguatan kepercayaan terhadap layanan digital menjadi bagian penting dari strategi perbankan modern. Digitalisasi memberi kesempatan untuk menyediakan layanan yang lebih cepat, mudah, dan luas, sekaligus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dari mana saja.

    “Di tengah tantangan keamanan digital, BRI menegaskan bahwa transformasi digital merupakan sebuah keniscayaan. Kanal digital menjadi sarana penting bagi perbankan untuk menghadirkan layanan yang cepat, luas, dan mudah diakses, tanpa batasan waktu maupun tempat. Melalui BRImo, nasabah dapat melakukan berbagai aktivitas, mulai dari transfer hingga pembelian produk investasi, kapan saja dan di mana saja. Inilah bentuk kemudahan layanan digital yang BRI hadirkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat modern”, pungkasnya.

    Hingga akhir Juni 2025, BRImo sebagai super apps mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 21,2% secara tahunan (year-on-year) dengan total 42,7 juta pengguna. Seiring percepatan digitalisasi, BRImo menjadi kanal utama layanan keuangan digital BRI dengan fitur terintegrasi, mulai dari pembayaran QRIS, transfer antarbank, hingga pembelian produk investasi seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan reksa dana.

  • Prioritas Penting di Transformasi Digital: Keamanan Infrastruktur

    Prioritas Penting di Transformasi Digital: Keamanan Infrastruktur

    Jakarta

    Percepatan transformasi digital membawa peluang besar bagi Indonesia, tapi di sisi lain juga memperbesar risiko serangan siber.

    Ancaman ini kini tidak lagi sekadar isu teknis, melainkan sudah berdampak langsung pada skala nasional, mulai dari gangguan pasokan listrik, serangan terhadap sistem perbankan, hingga kebocoran data publik.

    Kondisi tersebut menegaskan bahwa ketahanan siber bukan hanya kebutuhan teknologi, melainkan fondasi penting bagi stabilitas ekonomi, keamanan nasional, dan keberlangsungan hidup masyarakat sehari-hari.

    Menjawab tantangan ini, Spentera kembali menggelar Cyberwolves Con 2025 pada 11 September lalu. Konferensi tahunan ini mempertemukan praktisi keamanan siber, regulator, akademisi, dan komunitas teknologi untuk membahas strategi penguatan ketahanan digital Indonesia.

    “Ketahanan siber hanya bisa dicapai melalui kolaborasi lintas sektor. Cyberwolves Con 2025 menjadi bukti komitmen Spentera untuk memperkuat ekosistem keamanan siber Indonesia,” kata Royke L. Tobing, Direktur Spentera.

    Menurutnya, tahun ini fokus utama diskusi ada pada perlindungan infrastruktur vital seperti energi, ICS/SCADA, risiko AI, hingga kesiapan tanggap insiden.

    Infrastruktur Energi Jadi Target Rawan

    Jaringan listrik Jawa–Bali yang menyuplai lebih dari 60% kebutuhan energi nasional disebut masih memiliki celah keamanan. Beberapa di antaranya adalah perangkat lawas yang tidak diperbarui, minimnya enkripsi pada protokol komunikasi SCADA, hingga akses sistem yang masih menggunakan kredensial bawaan.

    Dengan makin banyaknya integrasi IoT dan akses jarak jauh, permukaan serangan pun makin luas. Pengalaman pemadaman listrik besar pada 2019 dan gangguan di Bali pada 2025 menjadi pengingat betapa vitalnya sektor energi bagi perekonomian dan layanan publik.

    Risiko AI pada Ekonomi dan Pertahanan

    Teknologi Artificial Intelligence (AI) makin banyak digunakan di sektor finansial, e-commerce, telekomunikasi, layanan publik, bahkan pertahanan. Namun, ketergantungan pada model impor tanpa pengujian ketat justru membuka risiko keamanan baru.

    “Penguatan tata kelola, standar keamanan, serta kemandirian dalam pengembangan AI perlu dipercepat agar teknologi ini tidak menjadi titik lemah,” ujar salah satu panelis dalam diskusi.

    Kesiapan Tanggap Insiden

    Selain kerentanan teknis, tantangan besar lain ada pada kesiapan organisasi. Respons terhadap insiden siber di Indonesia kerap lambat, pencatatan forensik digital belum konsisten, dan koordinasi antar lembaga sering berjalan terpisah.

    Kasus ransomware pada Pusat Data Nasional (PDN) 2024 menjadi pelajaran penting, di mana keterlambatan penanganan menimbulkan dampak luas bagi masyarakat.

    Kolaborasi Jadi Kunci

    Dengan kombinasi ancaman pada infrastruktur energi, risiko dari pemanfaatan AI, dan lemahnya respons insiden, para pakar sepakat bahwa langkah kolaboratif harus diperkuat. Audit keamanan pada infrastruktur kritis, peningkatan SDM di sektor strategis, serta tata kelola yang solid menjadi agenda mendesak.

    “Ancaman siber bersifat multidimensi. Dampaknya bukan hanya pada infrastruktur saja, tetapi juga pada kepercayaan publik, ekonomi, hingga stabilitas nasional. Yang dibutuhkan adalah tata kelola yang kuat, kolaborasi lintas sektor, dan peningkatan kapasitas SDM,” tegas Royke.

    Menjaga Kepercayaan Publik

    Pada akhirnya, menjaga ketahanan digital Indonesia bukan sekadar urusan teknis. Dibutuhkan komitmen nasional yang melibatkan pemerintah, industri, dan masyarakat agar transformasi digital bisa berjalan aman sekaligus mendukung kepentingan strategis negara.

    (asj/asj)

  • 3 Kunci Pemberantasan Narkotika, Kepala BNN Ingatkan Sinergitas dan Integritas – Page 3

    3 Kunci Pemberantasan Narkotika, Kepala BNN Ingatkan Sinergitas dan Integritas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto, menekankan pentingnya soliditas dalam melaksanakan tugas Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di seluruh Indonesia. Menurut dia, insan BNN harus memiliki semangat yang sama dalam pemberantasan narkoba.

    “Kita harus memiliki semangat yang sama. Soliditas harus menjadi pedoman Kita. Kita harus solid, harus kuat, dan jangan mudah rapuh. Kita harus tahan uji, tahan banting. Memang tidak mudah, tetapi pasti bisa”, tegas,” kata Suyudi melalui keterangan tertulis, Sabtu (13/9/2024).

    Suyudi menambahkan, ada dua nilai utama yang menjadi bagian dari tagline kepemimpinannya, yaitu integritas dan sinergitas. Ia menyampaikan bahwa integritas merupakan fondasi utama dalam menjalankan tugas yang harus tercermin dalam sikap, keputusan, dan tindakan.

    Sementara itu, lanjut dia, sinergitas dibutuhkan untuk memastikan seluruh lini organisasi dapat bergerak seirama, saling mendukung, dan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).

    Suyudi pun memaparkan sejumlah kebijakan strategis yang menjadi prioritas di bawah kepemimpinannya dengan tiga misi utama. Pertama, meningkatkan rasa aman melalui kualitas rumusan dan implementasi kebijakan pencegahan dan pemberantasan dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Kedua, meningkatkan keterpulihan dan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba dan Ketiga, mendorong tata kelola kelembagaan yang responsif dan proaktif melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan dan transformasi digital.

    “Ketiga misi tersebut menjadi pijakan utama dalam langkah strategis BNN ke depan untuk mewujudkan visi besar, yaitu Bersih Narkoba untuk SDM Unggul bersama Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Suyudi.

     

  • Satelit Nusantara 5 Meluncur, Ini Kata Menkomdigi

    Satelit Nusantara 5 Meluncur, Ini Kata Menkomdigi

    Bisnis.com, JAKARTA — Satelit Nusantara Lima (N5) resmi meluncur pada 10 September 2025 di Cape Canaveral, Amerika Serikat, menggunakan roket Falcon 9 milik Space X.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan bahwa satelit Nusantara Lima dirancang untuk kepentingan rakyat.

    Dia mengatakan Satelit Nusantara Lima adalah jembatan yang menghubungkan Indonesia tanpa batas. Internet cepat bukan hanya soal teknologi, tapi soal kesempatan yang sama.

    “Anak-anak di Maluku dan Papua akan punya akses belajar yang sama dengan anak-anak di Jakarta, pasien di pulau kecil bisa konsultasi dengan dokter terbaik, dan UMKM kita bisa bersaing di dunia digital. Inilah makna pemerataan digital yang sesungguhnya,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (13/9/2025).

    Meutya menambahkan bahwa peluncuran N5 sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang sejak awal menekankan pentingnya kemandirian dan kedaulatan teknologi. Transformasi digital adalah program strategis agar seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan manfaat pembangunan secara merata.

    Dengan kapasitas 160 Gbps, N5 menjadi satelit komunikasi terbesar di Asia Tenggara. Satelit ini akan menempati slot orbit strategis 113° Bujur Timur atau golden spot yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dan memperkuat konektivitas di kawasan timur.

    Kehadirannya akan membuka peluang lebih luas bagi pendidikan jarak jauh, layanan kesehatan digital, UMKM berbasis daring, hingga akses hiburan dan informasi bagi masyarakat di pelosok yang selama ini sulit terjangkau.

    N5 dimiliki oleh PT. Satelit Nusantara Lima (SNL), anak usaha PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN), melalui kerja sama global dengan Boeing Satellite Systems, Hughes Network Systems, dan SpaceX.

    Pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memastikan registrasi orbit, sekaligus menjaga kedaulatan nasional dalam pengelolaan satelit ini.

    Peluncuran N5 menjadi tonggak sejarah baru setelah Palapa A1 pada 1976, Nusantara Satu pada 2019, dan SATRIA-1 pada 2023.

    Dengan N5, Indonesia menegaskan diri bukan hanya konsumen, tetapi juga pengelola teknologi satelit yang menghadirkan manfaat langsung bagi rakyat sekaligus memperkokoh posisi bangsa sebagai pusat konektivitas digital di kawasan Asia Pasifik.

  • Telkom Bakal Ekspansi Bisnis Data Center ke Johor, Rerata Utilisasi 76%

    Telkom Bakal Ekspansi Bisnis Data Center ke Johor, Rerata Utilisasi 76%

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berencana terus memperluas layanan komputasi dan bisnis data center dengan menyasar berbagai wilayah perbatasan termasuk Johor Bahru, Malaysia.

    Telkom berkomitmen memperkuat posisi sebagai pemain utama di bisnis infrastruktur digital nasional dan global dengan pengelolaan 35 data center yang terdiri dari 30 domestik dan 5 internasional. 

    Hingga September 2025, total kapasitas data center Telkom telah mencapai 48 megawatt (MW) dengan tingkat utilisasi rata-rata 76%.

    Wakil Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaluddin mengatakan capaian ini merupakan pencapaian strategis karena menunjukkan fundamental bisnis digital Telkom yang terus tumbuh. 

    “Data center ini menjadi fondasi dalam mendorong ekosistem cloud, keamanan data, dan transformasi digital di berbagai sektor industri,” ujar Awaluddin, Jumat (12/9/2025).

    Sementara itu, Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir, mengatakan kebutuhan data center akan makin tinggi sejalan digitalisasi, cloud, keamanan data, serta tuntutan regulasi lokal yang mendorong lokalisasi data di Indonesia. 

    “Ke depannya sesuai dengan rencana kami bahwa memang data center ini konsep bisnisnya memang konsepnya adalah borderless.,” ungkap Honesti. 

    Honesti menjelaskan dengan konsep borderless dalam bisnis data center artinya Telkom akan menjalin kemitraan dengan pemain global yang punya teknologi serta permintaan internasional. 

    Dengan kolaborasi, Telkom menargetkan standar layanan yang setara operator kelas dunia dan memperluas cakupan hingga Asia Tenggara. 

    Telkom saat ini sudah mengelola data center 17MW di Singapura dan tengah mematangkan rencana ekspansi data center di Batam, Johor, hingga kawasan strategis perbatasan lain.

    “Kami lagi berekspansi untuk bisa melihat peluang pembangunan data center yang ada di sekitar boundary Asia Tenggara terutama yang di Indonesia, Batam, dan Singapura, dan Johor,” kata Honesti. 

    Merujuk pada laporan info memo, pendapatan Telkom dari bisnis komputasi awan dan data center pada semester I/2025 hanya Rp921 miliar. Secara total, pendapatan Telkom Group yang sebesar Rp71 triliun. 

  • Telkom (TLKM) Operasikan 3 Satelit, Total Kapasitas 42 Gbps Sasar Wilayah 3T

    Telkom (TLKM) Operasikan 3 Satelit, Total Kapasitas 42 Gbps Sasar Wilayah 3T

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mengoperasikan tiga satelit aktif dengan kapasitas lebih dari 42 gigabit per second (Gbps). 

    Wakil Direktur Utama Telkom Indonesia, Muhammad Awaluddin mengatakan infrastruktur ini menjadi salah satu penopang penting untuk menghadirkan layanan ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), serta wilayah yang belum terjangkau jaringan fiber optic.

    “Di segmen satelit, Telkom Grup mengoperasikan 3 satelit aktif dengan kapasitas lebih dari 42 gigabit per second [Gbps] yang menjadi penumpang penting untuk memperluas layanan hingga ke daerah 3T yang belum terjangkau jaringan fiber optic,” kata Awaluddin dalam Public Expose (Pubex) Live 2025 yang digelar secara daring pada Jumat (12/9/2025). 

    Selain tiga satelit aktif, Awaluddin mengatakan Telkom Group juga mengoperasikan lebih dari 44.000 menara telekomunikasi dan 280.000 BTS yang memberikan cakupan hingga 99% populasi Indonesia. 

    Selain itu, perusahaan juga ditopang jaringan backbone fiber optic sepanjang 179 ribu km yang setara dengan empat kali keliling bumi turut memperkuat konektivitas, mencakup lebih dari 500 kota di Indonesia, serta terkoneksi dengan 58 titik di 26 negara.

    Tak hanya itu, Telkom juga mengoperasikan 35 data center yang terdiri dari 30 domestik dan 5 internasional dengan total kapasitas 48 megawatt dan tingkat utilisasi rata-rata 76%. 

    “Data center ini menjadi fondasi dalam mendorong ekosistem cloud, keamanan data, dan transformasi digital di berbagai sektor industri,” kata Awaluddin.

    Awaluddin mengatakan dengan kombinasi menara, BTS, data center, satelit, dan jaringan kabel laut, Telkom Group tidak hanya memastikan konektivitas dalam negeri tapi juga posisi strategis di pasar global. 

    “Telkom Group tidak hanya hadir sebagai penyedia layanan telekomunikasi, tapi juga sebagai enabler ekosistem digital Indonesia. Kami yakin langkah ini akan memperkuat daya saing bangsa, sekaligus membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi berbasis digital di masa depan,” kata Awaluddin.

    Lebih lanjut, dia menegaskan transformasi Telkom bukan sekadar respons terhadap tekanan jangka pendek, melainkan komitmen jangka panjang yang terstruktur. Transformasi tersebut berlandaskan pada empat pilar strategis, yaitu unlocking value, penyederhanaan portofolio bisnis, reposisi strategis, serta keunggulan operasional dan layanan.

    Menurutnya, langkah ini akan memastikan Telkom tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu berperan sebagai penggerak ekosistem digital nasional maupun global. 

    “Bersama-sama, keempat pilar ini membentuk peta jalan transformasi kami, berlandaskan disiplin strategis, berfokus pada hasil jangka panjang, dan sepenuhnya selaras dengan ambisi kami untuk menjadi digital enabler masa depan Indonesia,” katanya.