Topik: transformasi digital

  • 3 Tahun Berjalan, Lembaga Pengawas Tak Kunjung Muncul

    3 Tahun Berjalan, Lembaga Pengawas Tak Kunjung Muncul

    Bisnis.com, JAKARTA — Hampir 3 tahun Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) disahkan, aturan turunan dan lembaga pengawas yang diamanatkan undang-undang itu tak kunjung terbentuk. 

    Pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo, menilai kondisi tersebut membuat pelaksanaan UU PDP belum berjalan optimal.

    “UU PDP mengamanahkan adanya peraturan turunan berupa PP [Peraturan Pemerintah] yang melakukan pengaturan lebih rinci terkait pelaksanaan UU PDP. Karena hingga saat ini belum terbentuk,  maka hal ini yang mesti kita dorong agar Komdigi merampungkannya,” kata Agung kepada Bisnis pada Rabu (24/9/2025). 

    Dia menambahkan, selain PP, pembentukan Lembaga Pelaksana Pelindungan Data Pribadi (LPPDP) juga belum terealisasi. Karena itu, dia berharap Komdigi segera merampungkannya. Menurut Agung, absennya dua instrumen penting itu membuat pelaksanaan UU PDP masih jauh dari harapan. 

    “Pelaksanaan UU PDP belum akan optimal selagi butir 1 [PP] dan 2 [LPPDP] belum ada,” katanya.

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkap pembentukan LPPDP masih dalam tahap harmonisasi. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menjelaskan, proses pembahasan masih berjalan lantaran kompleksitas substansi pasal-pasal dalam UU PDP.

    “Lembaga PDP lagi diharmonisasi ya, lagi dibahas terus karena pasalnya banyak, lebih dari 200 ya jadi harus dilihat satu per satu pasal-pasal itu dan kami harapkan bisa segera selesai,” kata Nezar di Kantor Komdigi, Senin (28/7/2025).

    Dia menargetkan proses harmonisasi rampung pada Agustus agar kejelasan institusi pelindung data pribadi segera tercapai, khususnya dalam konteks kerja sama internasional. 

    “Kalau bisa seperti ini jadi kami bisa speed up prosesnya sehingga kejelasan yang diminta itu kami bisa berikan,” lanjutnya.

    Sejalan dengan itu, Komdigi juga menyebut aturan turunan dari UU PDP masih dalam tahap pembahasan. Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Brigjen Pol Alexander, mengatakan rancangan peraturan pemerintah dari UU PDP terus dibahas secara rutin.

    “Itu [turunan UU PDP] ada 200-an pasal 200. Itu pembahasannya hampir tiap minggu, dan baru sampai pasal 90-an. Jadi masih berproses, semoga bisa segera,” kata Alexander di Komdigi, Jumat (9/5/2025).

    Sebelumnya, Presiden Joko Widodo secara resmi menandatangani berlakunya UU PDP pada 17 Oktober 2022. Undang-undang ini diyakini menjadi tonggak penting untuk menjamin keamanan data pribadi masyarakat dari pencurian maupun pemalsuan, sekaligus mengawal transformasi digital Indonesia menuju era Industri 5.0.

    Sebagai produk legislasi lex specialis, UU PDP memiliki kedudukan yang lebih kuat dibanding regulasi lain jika terjadi konflik pengaturan. Artinya, jika ada pertentangan dengan aturan lain, maka UU PDP menjadi rujukan utama.

    UU PDP juga mengatur detail terkait pengendalian data yang dilakukan individu, badan publik, hingga organisasi internasional. 

    Selain itu, undang-undang ini mengamanatkan pembentukan lembaga pelindungan data pribadi yang bertanggung jawab langsung kepada presiden, dengan kewenangan antara lain merumuskan kebijakan, melakukan pengawasan kepatuhan, hingga menjatuhkan sanksi administratif.

    Meski UU PDP telah berlaku hampir tiga tahun, Indonesia masih masuk daftar negara dengan jumlah kebocoran data tertinggi di dunia. 

    Riset white paper bertajuk Where’s The Fraud: Protecting Indonesian Business from AI-Generated Digital Fraud yang dipublikasikan PT Indonesia Digital Identity (VIDA) menunjukkan, Indonesia menempati peringkat ke-13 global sekaligus tertinggi di Asia Tenggara dalam kasus kebocoran data.

    “Indonesia berada di peringkat ke-13 secara global untuk kebocoran data, tertinggi di Asia Tenggara, menurut Statistik Pelanggaran Data Global Surfshark [2004−2024],” demikian kutipan riset tersebut.

    Jumlah kebocoran data di Indonesia mencapai 157.053.913 kasus, jauh lebih tinggi dibandingkan Malaysia (52.030.140 kasus), Thailand (48.924.923 kasus), dan Singapura (34.731.337 kasus).

  • Daftar 22 Anggota Dewan Penasihat Bloomberg New Economy 2025, Ada Jokowi

    Daftar 22 Anggota Dewan Penasihat Bloomberg New Economy 2025, Ada Jokowi

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) resmi tercatat sebagai salah satu anggota Bloomberg New Economy Advisory Board yang diumumkan pada April 2025.

    Dikutip dari laman resmi Bloomberg New Economy, dewan penasihat global ini dibentuk untuk menghadapi tantangan kompleks dunia saat ini, dengan menghimpun tokoh-tokoh yang berpengalaman di bidang pemerintahan, bisnis, hingga organisasi multilateral 

    Dewan ini dipimpin oleh Michael R. Bloomberg, pendiri Bloomberg LP sekaligus mantan Wali Kota New York. Beberapa nama besar yang duduk bersama Jokowi di forum tersebut seperti Mario Draghi (mantan Perdana Menteri Italia dan Presiden Bank Sentral Eropa) dan Gan Kim Yong (Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan & Industri Singapura). 

    Bahkan, termasuk nama Gina Raimondo (mantan Menteri Perdagangan Amerika Serikat), Noubar Afeyan (Co-Founder Moderna) serta Gita Gopinath (ekonom Harvard University). 

    Masuknya Jokowi ke dalam jajaran penasihat global ini dianggap sebagai bentuk pengakuan internasional atas kiprahnya selama 10 tahun memimpin Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia mendorong pembangunan infrastruktur besar-besaran, transformasi digital, serta memainkan peran aktif dalam isu iklim dan transisi energi.

    Bloomberg menyebutkan, masukan dari tokoh-tokoh seperti Jokowi akan menjadi penting dalam menyusun rekomendasi strategis menghadapi tantangan global, mulai dari perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, hingga perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).

    Berikut daftar lengkap Bloomberg New Economy Advisory Board 2025:

    Michael R. Bloomberg – Founder Bloomberg LP & Bloomberg Philanthropies, mantan Wali Kota New York (Chair)
    Mario Draghi – Mantan Perdana Menteri Italia; Mantan Presiden Bank Sentral Eropa (Co-Chair)
    Gan Kim Yong – Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan & Industri, Singapura (Co-Chair)
    Gina Raimondo – Mantan Menteri Perdagangan Amerika Serikat (Co-Chair)
    Noubar Afeyan – Co-Founder Moderna; CEO Flagship Pioneering
    Dawn Fitzpatrick – CEO & CIO Soros Fund Management
    Gita Gopinath – Profesor Ekonomi Harvard University
    Merit Janow – Chair of the Board Mastercard; Dean Emerita Columbia University SIPA
    Kai-Fu Lee – CEO 01.AI; Chairman Sinovation Ventures
    Jorge Paulo Lemann – Chairman Lemann Foundation
    Strive Masiyiwa – Chairman & Founder Econet
    Ravi Menon – Ambassador for Climate Action, Pemerintah Singapura
    Takeshi Niinami – Mantan Chairman & CEO Suntory Holdings
    Eyal Ofer – Chairman Ofer Global
    Charles Phillips – Managing Partner & Co-Founder Recognize
    Suresh Prabhu – Mantan Menteri Perdagangan & Industri India
    Jing Qian – Co-Founder Center for China Analysis, Asia Society Policy Institute
    Steven Rattner – Chairman & CEO Willett Advisors LLC
    Marc Rowan – Co-Founder & CEO Apollo Global Management
    David Vélez – Co-Founder & CEO Nubank
    Josephine Wapakabulo – Founder & Managing Director TIG Africa
    Joko Widodo – Mantan Presiden Republik Indonesia

  • Kemenhub: Digitalisasi Pelabuhan Efektif Bantu Pangkas Biaya Logistik

    Kemenhub: Digitalisasi Pelabuhan Efektif Bantu Pangkas Biaya Logistik

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan bahwa digitalisasi pelabuhan yang terus dilakukan efektif membantu menekan biaya logistik yang masih tergolong tinggi. 

    Direktur Jenderal Hubungan Laut Kemenhub Muhammad Masyhud menuturkan efektivitas digitalisasi tercermin utamanya terhadap kecepatan arus barang dan kapal yang sehingga menurunkan biaya logistik. 

    Kini, digitalisasi bukan suatu pilihan, tetapi sudah menjadi keharusan. Misalnya, melalui digitalisasi dapat menghindari penumpukan kapal dan memprioritaskan kapal maupun barang yang memang perlu didahulukan. 

    “Dengan digital tentu lebih akurat dan lebih cepat sehingga tentu biaya penumpukan segala macam itu dapat ditekan di pelabuhan sehingga [kapal] bisa cepat keluar atau di dalam [barang] cepat diangkut,” jelasnya kepada Bisnis di Wisma Bisnis Indonesia, Selasa (23/9/2025). 

    Meski turut berkontribusi, Masyhud belum dapat membeberkan secara persentase sejauh mana digitalisasi dapat menekan biaya logistik. 

    Pasalnya dalam menurunkan biaya logistik, langkah digitalisasi bukan satu-satunya. Perlu diikuti dengan langkah lain. 

    Misalnya di Tanjung Priok, walaupun digitalisasi sudah demikian rupa, tetapi akses jalan kemudian kapasitas buffer zoneatau area tunggu sekitar pelabuhan belum sejalan dengan tingginya pertumbuhan muatan. 

    Masyhud menekankan Kemenhub terus mendorong transformasi digital melalui berbagai inisiatif. Di antaranya implementasi Inaportnet secara nasional, kemudian integrasi sistem logistik melalui nasional logistik ekosistem. 

    Melalui platform Inaportnet, efisiensi logistik semakin meningkat, biaya dapat ditekan, dan waktu tunggu kapal dapat dipangkas. Lebih dari itu, Inaportnet juga menjadi fondasi untuk membangun green port melalui pengurangan penggunaan kertas, optimalisasi efisiensi energi, serta pemantauan aktivitas pelabuhan secara real time.

    Selain itu, pemerintah turut melakukan pengembangan smart port di beberapa pelabuhan utama, serta penyerahanan layanan berbasis digital untuk perizinan dan operasional kapal. 

    Namun, kami juga menyadari bahwa digitalisasi tidak bisa hanya dikerjakan oleh pemerintah semata. Dibutuhkan kolaborasi dan komitmen serta konsistensi seluruh pihak, termasuk swasta, asosiasi, dan pengguna jasa. Digitalisasi juga bukan sekedar soal teknologi, tetapi juga soal perubahan mindset, kultur, peningkatan kapasitas SDM, serta tata kelola yang berpihak pada transparansi dan efisiensi.

    Terpisah, Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto mengapresiasi setiap langkah digitalisasi yang dilakukan oleh operator pelabuhan, yang menghemat waktu dan meningkatkan transparansi. 

    “Sehingga terciptanya efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya, yang pada akhirnya sedikit banyak juga berpengaruh terhadap efisiensi logistik,” ujarnya kepada Bisnis.

    Sebagai contoh misalnya biaya transportasi serta waktu yang digunakan saat mengurus clearance kapal menjadi efisien. 

  • Momen Pandawara dan Telkom Bersih-bersih Sungai Penuh Sampah

    Momen Pandawara dan Telkom Bersih-bersih Sungai Penuh Sampah

    Jakarta

    Telkom mengungkapkan komitmen perkembangan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Untuk mencapai target tersebut, perusahaan plat merah ini menggandeng Pandawara Group.

    Melalui Telkom Regional II Banten, Jabotabek, dan Jawa Barat, komitmen tersebut diimplementasikan dengan aksi bersih-bersih sungai di sungai Cioray, Bandung dalam rangkaian program GoZero%. Kegiatan ini juga dalam rangka memperingati World Clean Up Day (20 September) dan Hari Sungai Sedunia (22 September).

    Sungai Cioray dipilih karena merupakan salah satu aliran yang menyumbang sampah signifikan ke Sungai Citarum, salah satu sungai terpenting di Indonesia. Aksi ini mempertegas komitmen Telkom dalam melestarikan lingkungan secara nyata, diantaranya dengan menjaga kebersihan sungai dan mendorong kesadaran lingkungan.

    “Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini Telkom dapat terus menjaga sustainable business-nya dan sustainable untuk care pada ekosistem,” ujar Edie Kurniawan, EVP Telkom Regional II, dikutip Selasa (23/9/2025).

    Aksi River Clean Up ini melibatkan sekitar 75 peserta, terdiri atas manajemen Telkom, karyawan, mahasiswa Telkom University, serta Pandawara Group – gerakan pemuda asal Bandung yang telah dikenal luas secara nasional.

    Melibatkan Pandawara karena selama ini aktif membersihkan sungai, pantai, dan ruang publik, dengan rekam jejak lebih dari 200 titik aksi bersih di berbagai wilayah Indonesia, melibatkan ribuan relawan, serta mengumpulkan lebih dari 1.000 ton sampah. Popularitas mereka di media sosial menjadikan Pandawara sebagai kekuatan inspiratif yang mampu menggerakkan partisipasi publik dalam skala luas.

    Telkom Gandeng Pandawara Group Gelar River Clean Up di Bandung, Selaraskan Momentum World Clean Up Day & Hari Sungai Sedunia. Foto: Telkom

    Di kesempatan yang sama, Gunawan Wasisto C.A (VP Sustainability Telkom Indonesia), bersih-bersih sungai ini diharapkan akan berdampak pada ekosistem yang lebih besar. Disampaikan, ini juga merupakan program Go Zero di Telkom Indonesia, program ESG yang fokus ke aspek lingkungan.

    “Fokus pada bagaimana kita sangat konsen melestarikan lingkungan dan mengurangi emisi, dan bagaimana kita meminimalkan limbah,” katanya.

    Melalui aksi bersih sungai ini, Telkom mengatakan bahwa transformasi digital harus berjalan seiring dengan keberlanjutan. River Clean Up bersama Pandawara bukan sekadar kegiatan simbolis, tetapi juga wujud nyata sinergi antara perusahaan, komunitas, akademisi, dan masyarakat dalam mendukung tercapainya target pengelolaan sampah nasional: 30% pengurangan timbulan dan 70% penanganan sampah sesuai target Indonesia Bersih Sampah 2025 yang dicanangkan KLHK.

    Dua Pilar Utama Telkom sebagai National Sustainability Platform

    Dalam implementasinya, Telkom menerapkan Digital Connectivity menjadi pilar utama dalam mendorong inklusi digital nasional. Melalui infrastruktur jaringan backbone serat optik, layanan mobile broadband, dan satelit yang dimiliki, Telkom memastikan ketersediaan akses konektivitas yang merata di seluruh Indonesia hingga ke daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).

    Lebih dari itu, Telkom juga merancang dan mengembangkan infrastruktur digital dengan menerapkan prinsip sustainability sebagai langkah konkret Telkom dalam menjaga masa depan Indonesia yang inklusif, hijau, dan berdaulat secara digital.

    Pada pilar kedua, Digital Platform & Ecosystem Services hadir sebagai pilar transformasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Melalui penyediaan layanan data center, cloud, big data, AI, dan cybersecurity, Telkom berupaya untuk memenuhi kebutuhan industri sektor publik, maupun pelaku bisnis dengan tetap menerapkan prinsip keberlanjutan dan tata kelola yang baik.

    Lebih lanjut, Telkom menegaskan akan terus menerapkan prinsip keberlanjutan dalam membangun infrastruktur green data center, BTS ramah lingkungan, hingga modernisasi jaringan dengan prinsip efisiensi energi dan circular economy sebagaimana tujuan pencapaian Net Zero Emission Scope 1 & 2 pada 2030.

    Melalui program GoZero%, Telkom juga berfokus pada program pelestarian lingkungan yang mencakup konservasi hutan, rehabilitasi ekosistem laut, penanaman mangrove, dan pengelolaan limbah kabel optik.

    Selain itu, Telkom juga menghadirkan ekosistem digital yang terintegrasi berbagai sektor, mulai dari platform marketplace PaDi UMKM yang mempertemukan UMKM dengan pelanggan BUMN, telemedicine yang memperluas akses layanan kesehatan, digitalisasi pendidikan, hingga layanan digital lifestyle yang mendorong gaya hidup positif dan produktivitas.

    Dari sisi sosial, Telkom mendorong transformasi digital yang inklusif lewat literasi digital, pemberdayaan UMKM, hingga layanan ramah disabilitas, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan kesempatan dan peluang yang sama dalam memperoleh akses digital.

    (agt/fay)

  • Fokus Transformasi, Pegadaian Siap Kenalkan Aplikasi Generasi Terbaru

    Fokus Transformasi, Pegadaian Siap Kenalkan Aplikasi Generasi Terbaru

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pegadaian secara resmi memulai soft launching aplikasi terbarunya di tengah tingginya minat masyarakat investasi emas. Penguatan harga emas dunia telah membuat aset yang santer disebut safe haven ini menjadi instrumen investasi pilihan utama masyarakat Indonesia.

    Terbukti, harga emas Antam melonjak dari Rp1.460.000 per gram pada 20 September 2024 menjadi Rp2.122.000 per gram setahun kemudian, di mana terjadi kenaikan sekitar 45% Year-to-Date (YtD), menegaskan posisi emas sebagai aset lindung nilai yang sangat relevan di tengah ketidakpastian ekonomi.

    Sejalan dengan fenomena tersebut, peningkatan juga terjadi pada transaksi di layanan digital Pegadaian, khususnya pada produk berbasis emas, seperti Tabungan Emas hingga Cicil Emas. Hingga September 2025, aplikasi Pegadaian Digital dan Pegadaian Syariah Digital mencatatkan lebih dari 20 juta transaksi dengan pertumbuhan mencapai 253,9% YtD.

    Direktur TI dan Digital PT Pegadaian, Yos Iman Jaya Dappu mengungkapkan keseriusan perusahaan dalam mengembangkan dan memastikan aplikasi tersebut akan memberikan pengalaman dan pelayanan yang optimal dalam menjawab kebutuhan masyarakat.

    “Sebagai langkah awal, Pegadaian memulai tahap soft launch aplikasi dengan skema partial release kepada sebagian nasabah digital terpilih. Tahap terbatas ini bertujuan untuk memastikan kesiapan sistem dan pengalaman pengguna yang optimal sebelum peluncuran penuh,” ujar Yos dikutip Selasa (23/9/2025).

    Aplikasi generasi terbaru ini dirancang sebagai ekosistem keuangan digital terintegrasi. Melalui satu platform, nasabah akan lebih mudah mengakses berbagai layanan seperti Tabungan Emas, Cicil Emas, pembiayaan, investasi, hingga layanan gaya hidup lainnya.

    “Dengan inovasi ini, Pegadaian menegaskan perannya sebagai pionir ekosistem keuangan berbasis emas di Indonesia. Aplikasi terbaru ini akan segera hadir untuk memperkuat transformasi digital perusahaan sekaligus memberikan pengalaman bertransaksi yang lebih mudah, aman, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat modern,” kata Yos.

    “Publik dapat menantikan kehadiran aplikasi ini sebagai tonggak penting bagi Pegadaian dalam memberikan kontribusi nyata terhadap literasi dan inklusi keuangan nasional,” tambahnya.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Akselerasi Transformasi Digital, Pegadaian Siap Kenalkan Aplikasi Terbaru

    Akselerasi Transformasi Digital, Pegadaian Siap Kenalkan Aplikasi Terbaru

    Jakarta

    PT Pegadaian mengambil langkah strategis di tengah tren kenaikan harga emas global yang signifikan. Menyikapi meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi emas, Pegadaian secara resmi memulai soft launch aplikasi terbarunya.

    Direktur TI & Digital PT Pegadaian, Yos Iman Jaya Dappu, mengungkapkan bagaimana keseriusan Pegadaian dalam mengembangkan dan memastikan aplikasi tersebut akan memberikan pengalaman dan pelayanan yang optimal dalam menjawab kebutuhan masyarakat.

    “Sebagai langkah awal, Pegadaian memulai tahap soft launch aplikasi dengan skema partial release kepada sebagian nasabah digital terpilih. Tahap terbatas ini bertujuan untuk memastikan kesiapan sistem dan pengalaman pengguna yang optimal sebelum peluncuran penuh,” ujar Yos dalam keterangannya, Selasa (23/9/2025).

    Tidak dipungkiri, penguatan harga emas dunia telah membuat aset yang santer disebut ‘safe haven’ ini menjadi instrumen investasi pilihan utama masyarakat Indonesia.

    Terbukti, harga emas Antam melonjak dari Rp 1.460.000 per gram pada 20 September 2024 menjadi Rp 2.122.000 per gram setahun kemudian. Terjadi kenaikan sekitar 45% Year-to-Date (YtD), menegaskan posisi emas sebagai aset lindung nilai yang sangat relevan di tengah ketidakpastian ekonomi.

    Sejalan dengan fenomena tersebut, peningkatan juga terjadi pada transaksi di layanan digital Pegadaian, khususnya pada produk berbasis emas, seperti Tabungan Emas hingga Cicil Emas.

    Hingga September 2025, aplikasi Pegadaian Digital dan Pegadaian Syariah Digital telah mencatatkan lebih dari 20 juta transaksi dengan pertumbuhan luar biasa, mencapai 253,9% YtD.

    Aplikasi generasi terbaru ini dirancang sebagai ekosistem keuangan digital terintegrasi. Melalui satu platform, nasabah akan lebih mudah mengakses berbagai layanan seperti Tabungan Emas, Cicil Emas, pembiayaan, investasi, hingga layanan gaya hidup lainnya.

    Dengan inovasi ini, Pegadaian menegaskan perannya sebagai pionir ekosistem keuangan berbasis emas di Indonesia. Aplikasi terbaru ini akan segera hadir untuk memperkuat transformasi digital perusahaan sekaligus memberikan pengalaman bertransaksi yang lebih mudah, aman, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat modern. Publik dapat menantikan kehadiran aplikasi ini sebagai tonggak penting bagi Pegadaian dalam memberikan kontribusi nyata terhadap literasi dan inklusi keuangan nasional.

    Tonton juga video “#LangkahEmas Ubah Emas Jadi Solusi Finansialmu” di sini:

    (prf/ega)

  • Top 3 Tekno: AI Jadi Kunci UMKM untuk Bersaing di Pasar Global hingga Daftar Pemenang DeveloperDay .idFest 2025 – Page 3

    Top 3 Tekno: AI Jadi Kunci UMKM untuk Bersaing di Pasar Global hingga Daftar Pemenang DeveloperDay .idFest 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Artikel terkait bagaimana Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia bisa bersaing di pasar global memanfaatkan AI, mencuri perhatian pembaca kanal Tekno Liputan6.com, Senin (22/9/2025).

    Selain itu, berita soal timnas esports Indonesia berhasil menyabet medali emas di kategori Valorant dan perunggu di MLBB, juga daftar pemenang DeveloperDay di .idFest 2025 banyak dicari kemarin.

    Simak informasi lengkapnya berikut ini.

    1. AI Bisa Jadi Senjata Baru UMKM untuk Bersaing di Pasar Global

    Exabytes Digital Day (EDD) kembali hadir sebagai katalisator transformasi digital bagi jutaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

    Berfokus pada adopsi teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), acara ini bertujuan mendorong UMKM untuk naik kelas dan bersaing di pasar global.

    Dengan tema “Next Level UMKM: Dari Tren ke Aksi, dari Ide ke Inovasi,” EDD menyoroti peran strategis UMKM yang berkontribusi 61,97% terhadap PDB nasional dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja, menurut data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2024.

    Baca selengkapnya di sini

     

  • AI Bisa Jadi Senjata Baru UMKM untuk Bersaing di Pasar Global – Page 3

    AI Bisa Jadi Senjata Baru UMKM untuk Bersaing di Pasar Global – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Exabytes Digital Day (EDD) kembali hadir sebagai katalisator transformasi digital bagi jutaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

    Berfokus pada adopsi teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), acara ini bertujuan mendorong UMKM untuk naik kelas dan bersaing di pasar global.

    Dengan tema “Next Level UMKM: Dari Tren ke Aksi, dari Ide ke Inovasi,” EDD menyoroti peran strategis UMKM yang berkontribusi 61,97% terhadap PDB nasional dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja, menurut data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2024.

    Vice President & Country Manager Exabytes Indonesia, Indra Hartawan, menyatakan bahwa EDD bukan sekadar forum diskusi, melainkan momentum transformasional.

    “Kami ingin membuka akses tidak hanya pada pengetahuan, tetapi juga kesempatan nyata agar UMKM dapat melompat ke level berikutnya dan menjadi penggerak inovasi di ekosistem bisnis digital,” ujar Indra, dikutip Senin (22/9/2025). 

  • Bakal Digelar, SCALECON Jadi Solusi Transformasi Bisnis di Era AI

    Bakal Digelar, SCALECON Jadi Solusi Transformasi Bisnis di Era AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi AI sudah hadir dan mengubah cara bisnis berjalan di seluruh dunia. Namun di Indonesia, banyak UKM, startup, hingga perusahaan besar masih bingung memaksimalkannya.

    Dikutip dari Salesforce, 75% bisnis di ASEAN sudah mulai mengadopsi AI. Namun, masih banyak di antaranya yang di tahap coba-coba atau masih mencari cara mengoptimalkan AI agar lebih aman dan strategis.

    Bila tak diarahkan dengan tepat, bisnis bisa salah langkah, seperti mengandalkan solusi instan atau terlalu percaya pada teknologi tanpa memahami risikonya.

    Menjawab tantangan ini, penyedia cloud hosting inovatif, Dewaweb, menggelar SCALECON AI 2025,konferensi AI terbesar di Indonesia yang akan menjadi momentum bersejarah bagi transformasi bisnis ke era AI. SCALECON hadir untuk membantu bisnis Indonesia tidak sekadar ‘coba-coba’, tapi benar-benar memanfaatkan AI secara aman, strategis, dan berdampak.

    Mengangkat tajuk “Scale Your Business with AI”, acara ini akan menyajikan jawaban konkret atas keresahan seputar AI dengan menempatkan AI sebagai pendorong pertumbuhan bisnis. Kemudian, ada juga materi untuk menjembatani dunia teknologi dengan bisnis.

    “AI bukan lagi wacana masa depan. SCALECON adalah gerakan untuk membuktikan bahwa AI bisa digunakan secara nyata untuk membuat bisnis lebih efisien, produktif, dan siap bersaing di era AI. Harapan kami, SCALECON menjadi awal transformasi banyak bisnis di Indonesia,” ujar CEO PT DEWAWEB Edy Budiman, dikutip Senin (22/9/2025).

    Di SCALECON, peserta akan belajar dari lebih dari 20 orang pakar dan praktisi AI lewat conference, workshop, dan exhibition. Tidak hanya teori, tapi praktik nyata bagaimana AI digunakan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat keamanan siber, mengubah strategi marketing, mengotomasi pekerjaan rutin, hingga mendukung tata kelola bisnis yang lebih baik.

    Selain itu, peserta mendapat kesempatan eksklusif untuk networking dengan founders, C-level executives, sponsor global, dan komunitas teknologi terbesar di Indonesia.

    Pemberdayaan ekonomi digital Indonesia melalui AI juga akan dibahas. Contohnya dengan menunjukkan bagaimana strategi yang tepat dapat selaras dengan roadmap transformasi digital nasional yang tengah dijalankan pemerintah.

    “SCALECON bukan hanya konferensi. Ini adalah gerakan. Acara ini akan digelar pada 27 September 2025 di Menara Kuningan, Jakarta. Jangan lewatkan kesempatan langka ini untuk menjadi bagian dari transformasi bisnis Indonesia,” pungkas Edy.

    Untuk informasi lengkap dan tiket kunjungi https://scalecon.ai

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BNPT dan ANTARA berkolaborasi giatkan kampanye pencegahan terorisme

    BNPT dan ANTARA berkolaborasi giatkan kampanye pencegahan terorisme

    Jakarta (ANTARA) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama dengan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA berkolaborasi menggiatkan kampanye pencegahan terorisme di Indonesia.

    Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono mengatakan ANTARA merupakan salah satu mitra strategis BNPT dalam rangka bersinergi dan berkolaborasi terhadap berbagai program pencegahan terorisme yang dilakukan BNPT.

    “Ini menjadi amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 bahwa pencegahan terhadap terorisme itu wajib dilakukan oleh pemerintah,” ujar Komjen Pol. Eddy dalam kunjungan ke ANTARA Heritage Center di Jakarta, Senin.

    Pada era transformasi digital, kata dia, ruang siber atau ruang digital harus dijadikan sarana untuk melakukan berbagai upaya pencegahan terorisme, salah satunya melalui program kontra radikalisasi.

    Sebab, dikatakan Eddy bahwa ruang digital bisa menjadi sarana positif maupun negatif, tergantung penggunaannya.

    Oleh karena itu, menurutnya, BNPT merasa perlu berkolaborasi dengan ANTARA untuk melakukan berbagai upaya pencegahan terorisme.

    “Nah, inilah langkah-langkah kami, BNPT, hadir hari ini di Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA supaya penguatan terhadap kontra radikalisasi di ruang siber ini menjadi hal yang utama,” tuturnya.

    Sementara itu, Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA Irfan Junaidi mengucapkan terima kasih atas kehadiran Kepala BNPT ke ANTARA Heritage Center untuk memperkuat kolaborasi dengan kantor berita nasional tersebut.

    Dirinya tak menampik ANTARA memiliki fungsi yang sangat strategis sebagai instrumen penyampaian informasi publik dengan jaringan terluas lantaran turut hadir di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).

    “BNPT tentu sangat memerlukan instrumen ini untuk menjalankan berbagai tugas dan fungsinya, baik yang berupa pencegahan, penanggulangan, sosialisasi, maupun kampanye,” ungkap Irfan dalam kesempatan yang sama.

    Maka dari itu, dia menegaskan ANTARA sangat terbuka untuk bisa bergandengan tangan bersama-sama melakukan berbagai program literasi dan edukasi agar tugas BNPT bisa dijalankan secara lebih maksimal.

    Dalam kunjungannya ke ANTARA Heritage Center, Kepala BNPT, yang didampingi para jajarannya, tak hanya melakukan diskusi dengan jajaran LKBN ANTARA, tetapi juga berkeliling mengitari Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.