Topik: transformasi digital

  • Ketrosden (KETR) Tambah Kapal Khusus Penggelar Kabel Laut

    Ketrosden (KETR) Tambah Kapal Khusus Penggelar Kabel Laut

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Ketrosden Triasmitra Tbk. (KETR) perusahaan pengembang infrastruktur kabel bawah laut, menghadirkan kapal khusus penggelaran kabel laut atau Cable Laying Vessel (CLV) bernama Bentang Bahari.

    Direktur Utama PT Ketrosden Triasmitra Tbk, Titus Dondi, mengatakan kehadiran CLV Bentang Bahari menjadi tonggak penting bagi industri telekomunikasi Indonesia. 

    Ketrosden  berharap CLV Bentang Bahari dapat mempercepat transformasi digital nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

    “Bentang Bahari adalah bukti bahwa Indonesia bukan hanya konsumen teknologi, tetapi juga pemain utama dalam industri telekomunikasi bawah laut,” kata Titus dalam keterangan resmi, Jumat (26/9/2025).

    Selain itu, Titus mengatakan dengan beroperasinya CLV Bentang Bahari, Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai pusat digital strategis di Asia Pasifik. 

    “Konektivitas yang kuat di seluruh wilayah Indonesia akan menjadikan negeri ini kokoh dan bersatu dalam menyambut era kemajuan digital global,” tambah Titus. 

    Menurutnya kapal tersebut tidak hanya akan mendukung pembangunan infrastruktur domestik, tetapi juga siap menggarap proyek kabel laut internasional yang menghubungkan Indonesia dengan negara-negara tetangga.

    Dengan kapal ini, Triasmitra memiliki kendali penuh atas seluruh siklus proyek kabel bawah laut tanpa harus bergantung pada armada asing. 

    Perusahaan dapat melakukan penggelaran kabel sesuai jadwal dan prioritas proyek, sekaligus memperluas peluang komersialisasi dengan menangani proyek milik pihak ketiga.

    Sebelumnya, Triasmitra mengakuisisi kapal Platform Supply Vessel (PSV) berbendera Norwegia dan mempercayakan proses konversinya menjadi CLV kepada PaxOcean. CLV Bentang Bahari telah memperoleh sertifikasi dari biro klasifikasi internasional Det Norske Veritas (DNV). 

    Kapal ini memiliki panjang 94,65 meter dengan kapasitas angkut kabel hingga 2.400 ton.

    Untuk mendukung pengerjaan instalasi kabel bawah laut, Bentang Bahari dilengkapi teknologi Dynamic Positioning Class 2 (DP-2), A-Frame, Plough, Linear Cable Engine, serta Remotely Operated Vehicle (ROV). 

    Fasilitas tersebut memungkinkan pemasangan kabel dilakukan dengan presisi tinggi di berbagai kondisi perairan.

    Target

    Triasmitra mentargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 22% pada 2025, dari pencapaian pendapatan tahun lalu atau senilai dengan Rp679 miliar. 

    Target pertumbuhan pendapatan tersebut akan didominasi oleh pertumbuhan bisnis Developer dimana perseroan akan memaksimalkan penjualan jalur kabel laut dan darat yang sudah beroperasi (existing) dan penjualan jalur kabel yang masih dalam proses Pembangunan (SKKL Rising 8 dan SKKL Indonesia Tengah). 

    Diketahui, pada 2024 Triasmitra mencetak laba kotor sebesar Rp206 miliar, sementara laba usaha mencapai Rp84 miliar, mengalami peningkatan sebesar 8% YoY. 

  • Bentang Bahari, Kapal Penggelar Kabel Laut Berbendera Merah Putih Resmi Beroperasi

    Bentang Bahari, Kapal Penggelar Kabel Laut Berbendera Merah Putih Resmi Beroperasi

    Jakarta

    Ketrosden Triasmitra memperkuat posisi sebagai perusahaan penyelenggara kabel laut dengan menghadirkan kapal khusus penggelar kabel laut bernama Bentang Bahari.

    Kehadiran cable laying vessel (CLV) Bentang Bahari itu juga guna mempermudah ekspansi pasar regional yang sedang digarap Triasmitra melalui pengembangan proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL).

    Direktur Utama Ketrosden Triasmitra, Titus Dondi, mengatakan Bentang Bahari diharapkan dapat mempercepat transformasi digital nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

    Acara seremoni serah terima tersebut dilaksanakan di Function Hall PT Dok Warisan Pertama (PaxOcean) di Batam, Jumat (26/9/2025). Foto: Ketrosden Triasmitra

    “Bentang Bahari adalah bukti bahwa Indonesia bukan hanya konsumen teknologi, tapi termasuk pemain utama di industri telekomunikasi bawah laut,” ujar Titus dikutip Jumat (26/9/2025).

    Spek Kapal Bentang Bahari

    CLV Bentang Bahari telah tersertifikasi oleh biro klasifikasi internasional DNV (Det Norske Veritas) dengan spesifikasi panjang 94,65 meter dan kapasitas angkut kabel hingga 2.400 ton.

    Kapal dilengkapi teknologi Dynamic Positioning Class 2 (DP-2), A-Frame, Plough, Linear Cable Engine, dan ROV (Remotely Operated Vehicle) yang memungkinkan pengerjaan instalasi kabel bawah laut secara presisi di berbagai kondisi perairan.

    Ketrosden Triasmitra memperkuat posisi sebagai perusahaan penyelenggara kabel laut dengan mengjadirkan kapal khusus penggelar kabel laut bernama Bentang Bahari. Foto: Ketrosden Triasmitra

    Kemandirian

    Kapal ini memberikan Triasmitra kendali penuh atas seluruh siklus proyek kabel bawah laut tanpa ketergantungan pada armada asing. Sebagai pengembang infrastruktur kabel bawah laut, Triasmitra kini dapat melakukan penggelaran sesuai timeline dan prioritas proyek tanpa bergantung pada pihak luar.

    Selain mendukung proyek internal, Bentang Bahari juga membuka peluang komersialisasi melalui pengerjaan proyek kabel milik pelanggan, memperkuat portofolio Triasmitra sebagai kontraktor infrastruktur strategis.

    Dengan beroperasinya CLV Bentang Bahari, Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai pusat digital strategis di Asia Pasifik. Kapal ini tidak hanya akan mendukung pembangunan infrastruktur domestik, tetapi juga siap menggarap proyek kabel laut internasional yang menghubungkan Indonesia dengan negara-negara tetangga.

    Triasmitra sebelumnya mengakuisisi kapal Platform Supply Vessel (PSV) berbendera Norwegia dan mempercayakan PaxOcean untuk mengonversinya menjadi Cable Laying Vessel (CLV).

    Konversi kapal ini menjadi tonggak sejarah bagi industri telekomunikasi Indonesia, menghadirkan armada nasional dengan standar operasional kelas dunia yang mampu menjawab kebutuhan pembangunan kabel bawah laut, baik domestik maupun internasional.

    Kapal ini punya spesifikasi panjang 94,65 meter dan kapasitas angkut kabel hingga 2.400 ton Foto: Ketrosden Triasmitra

    SKKL Triasmitra

    Diketahui, Triasmitra mengerjakan proyek SKKL Rising 8 yang menghubungkan Jakarta, Batam, dan Singapura, itu akan dikerjakan dengan bermitra dengan Mora Telematika Indonesia. SKKL Rising 8 ini akan memiliki panjang kabel sekitar 1.128,5 km dengan menggunakan teknologi sistem Repeater dan memiliki kapasitas sebesar 25 terabite (TB) per second per fiber pair. Kapasitas maksimal yang akan di-deliver di kabel laut ini bisa mencapai 400 Tbps.

    Selain itu, Triasmitra juga sedang berencana mengembangkan cakupan bisnisnya sampai ke Indonesia Tengah dengan rencana Pembangunan SKKL Indonesia Tengah yang menyambungkan pulau Bali, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi. SKKL Indonesia Tengah ini dirancang dengan memiliki 9 Segmen dengan total panjang hingga 2.597 km.

    SKKL Indonesia Tengah ini akan menyambungkan kabel laut dari Sanur (Bali), Kawinda Nae, Labuan Bajo, Makassar, Selayar, Baubau, Wakatobi, Kendari, Morowali, dan Luwuk. Pembangunan SKKL Indonesia Tengah ini akan dibagi ke dua tahap.

    Tahap 1 akan dibangun pada tahun 2026 untuk Segmen Sanur sampai Makassar. Sementara Tahap 2 akan dibangun pada tahun 2027 untuk Segmen Selayar sampai Luwuk.

    (agt/afr)

  • Agentic AI Jadi Kunci Transformasi Digital Indonesia – Page 3

    Agentic AI Jadi Kunci Transformasi Digital Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Para pemimpin industri teknologi finansial dan asuransi menilai bahwa Agentic AI bisa menjadi pendorong utama produktivitas dan pertumbuhan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

    Agentic AI didefinisikan sebagai bentuk kecerdasan buatan yang memiliki kapabilitas unik untuk memahami konteks, mengambil keputusan mandiri, dan bertindak secara intuitif tanpa intervensi langsung manusia.

    Dalam acara diskusi Dyna Day 2025 di Jakarta, belum lama ini, AI National Roadmap Advisor Andreas Tjendra menyoroti potensi ekonomi AI, baik secara global maupun di Indonesia. Secara global, kontribusi AI terhadap perekonomian diperkirakan mencapai USD 15,7 triliun.

    “Di Indonesia sendiri, World Bank memproyeksikan dampak AI bisa mencapai hingga 10 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) nasional,” ungkap Andreas dalam acara yang digelar Dyna.Ai, dikutip Jumat (26/9/2025).

    Ia menambahkan, meskipun Indonesia sempat tertinggal dalam revolusi industri sebelumnya, saat ini negara berada pada posisi strategis untuk memimpin yang disebutnya ‘Revolusi Nasional AI’, didukung oleh populasi besar dan percepatan adopsi digital.

     

  • Aksi River Clean Up, Telkom dan Pandawara Angkut 1.481 Kg Sampah dari Sungai Cioray Bandung – Page 3

    Aksi River Clean Up, Telkom dan Pandawara Angkut 1.481 Kg Sampah dari Sungai Cioray Bandung – Page 3

    Liputan6.com, Bandung PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui gerakan keberlanjutan GoZero% dengan melaksanakan aksi nyata River Clean Up di Sungai Cioray, Bandung. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan GoZero% Goes to Bandung, yang bertepatan dengan peringatan World Clean Up Day (20 September) dan Hari Sungai Sedunia (28 September).

    Pemilihan Sungai Cioray karena merupakan salah satu aliran penyumbang sampah terbesar ke Sungai Citarum, yang merupakan sungai vital di wilayah Bandung.

    Dalam aksi nyata River Clean Up, Telkom bersama mitra kolaborasi berhasil mengangkat 1.481 kilogram sampah dari aliran sungai. Hasil ini menunjukkan dampak nyata dari gerakan bersama lintas pihak dalam menjawab tantangan pengelolaan sampah di perkotaan.

    “GoZero% merupakan aksi Telkom untuk menumbuhkan bisnis secara bertanggung jawab dengan berpedoman pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Momentum World Cleanup Day dan World Rivers Day ini menjadi pengingat bagi kami bahwa pertumbuhan bisnis harus berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan dan sosial,” ujar VP Sustainability Telkom Gunawan Wasisto.

    Perbesar

    Kegiatan River Clean Up di Sungai Cioray, Bandung…. Selengkapnya

    Kegiatan aksi River Clean Up melibatkan sekitar 75 peserta yang terdiri atas manajemen Telkom, karyawan, mahasiswa Telkom University, serta Pandawara Group yang merupakan gerakan pemuda asal Bandung yang kini dikenal luas secara nasional.

    Pandawara telah memiliki rekam jejak lebih dari 200 titik aksi bersih di berbagai wilayah Indonesia, melibatkan ribuan relawan, serta mengumpulkan lebih dari 1.000 ton sampah. Popularitas mereka di media sosial menjadikan Pandawara sebagai kekuatan inspiratif yang mampu menggerakkan partisipasi publik dalam skala luas.

    “Kolaborasi ini membuktikan bahwa aksi river clean up ini dapat memberikan dampak langsung pada lingkungan dan masyarakat. Kami berharap inisiatif ini bisa menjadi inspirasi di wilayah lain,” ujar EVP Telkom Regional II Edie Kurniawan.

    Perbesar

    Kegiatan River Clean Up di Sungai Cioray, Bandung…. Selengkapnya

    Perwakilan Pandawara Group menambahkan, “Kami senang bisa bersinergi dengan Telkom. Harapannya, semakin banyak pihak yang bergerak bersama menjaga sungai, karena sungai adalah sumber kehidupan.”

    Melalui aksi River Clean Up ini, Telkom menegaskan bahwa transformasi digital yang dijalankan perusahaan harus berjalan beriringan dengan keberlanjutan. Inisiatif GoZero% sekaligus mendukung target Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam mencapai pengurangan sampah 30% dan penanganan 70% pada tahun 2025.

    Dengan semangat kolaboratif dan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, Telkom berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk memperluas praktik serupa di wilayah lain, serta memperkuat kontribusi perusahaan dalam menciptakan ekosistem yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.

     

    (*)

  • Veeam Luncurkan Data Cloud, Hadirkan Backup Lokal Pertama untuk Microsoft 365

    Veeam Luncurkan Data Cloud, Hadirkan Backup Lokal Pertama untuk Microsoft 365

    Jakarta

    Veeam Software resmi meluncurkan Veeam Data Cloud di Indonesia dengan menghadirkan Microsoft 365 sebagai workload pertama di platform SaaS lokal yang berjalan di atas Microsoft Azure.

    Laksana Budiwiyono, Country Leader Indonesia Veeam Software, mengatakan pengguna internet Indonesia termasuk yang terbesar di dunia, yakni 3,9% dari pengguna internet global. Pertumbuhan datanya pun kian melonjak yang pada 2024 mencapai 15,63 ExaByte.

    “Tahun depan itu bisa double, kita bisa bayangkan pertumbuhan datanya,” ujar Laksana di Jakarta, Kamis (25/9/2025).

    Dari kondisi tersebut memperlihatkan pentingnya proteksi data seiring meningkatnya ancaman siber. Melalui Veeam Data Cloud disebut sebagai jawaban kebutuhan organisasi dan industri untuk melindungi data Microsoft 365 melalui solusi backup aman, transparan, dan efisien yang sesuai regulasi.

    Veeam Data Cloud mengacu pada lima pilar, yakni data backup, data recovery, data security, data intelligence, dan data portability. Disampaikan Laksana, hal itu memperlihatkan solusi cloud tidak hanya mengurusi proteksi saja, tapi backup hingga recovery.

    “Dengan tersedianya Veeam Data Cloud secara lokal, kini perusahaan-perusahaan dapat memastikan data Microsoft 365 mereka terlindungi, sesuai regulasi, dan mendukung kedaulatan data di Indonesia,” tuturnya.

    Veeam Data Cloud diklaim menjadi workload pertama yang mendapat dukungan penuh dari platform SaaS lokal. Dengan di-hosting secara lokal, perusahaan dan lembaga pemerintahan kini dapat menyimpan data mereka di wilayah Indonesia, menyederhanakan proses backup dan pemulihan, serta proses pulih lebih cepat dari ancaman siber atau kehilangan data secara tidak sengaja.

    “Kalau transformasi digital tapi tidak patuh sehingga malah jadi risikonya tinggi. Ya, investasinya digitalnya juga jadi berisiko,” kata Laksana.

    Veeam menyebut ada empat keunggulan utama dari layanan ini, di antaranya Keamanan Zero Trust, Perlindungan Terpadu, Pemulihan Cepat & Terperinci, dan Harga Transparan.

    “Dulu itu tuntutannya di market atau customer itu hal yang kebutuhan dasar, gitu ya, kebutuhan basic. Nah, Veeam melihat itu nggak cukup lagi sekarang, mesti menyakini ada lima pilar yang harus dilengkapi selain backup dan recovery,” tuturnya.

    (agt/rns)

  • Sinergi Pentahelix Telkom, Pandawara & Kampus Jaga Sungai Cioray

    Sinergi Pentahelix Telkom, Pandawara & Kampus Jaga Sungai Cioray

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) terus meneguhkan komitmen dalam membangun ekosistem digital yang berkelanjutan dan inklusif dengan berlandaskan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Komitmen ini diwujudkan melalui kolaborasi pentahelix bersama komunitas Pandawara Group, akademisi Telkom University, pemerintah daerah, serta partisipasi masyarakat, dalam aksi nyata membersihkan Sungai Cioray, Bandung, Jawa Barat.

    Aksi yang merupakan bagian dari program GoZero% Telkom Regional II (Banten, Jabotabek, dan Jawa Barat) ini melibatkan 75 peserta dari unsur manajemen Telkom, karyawan, mahasiswa, serta relawan Pandawara Group. Kegiatan ini menegaskan bahwa menjaga kebersihan sungai bukan sekadar simbolis, tetapi bagian penting dari keberlanjutan hidup masyarakat.

    Pandawara Group dikenal luas melalui ratusan aksi bersih sungai, pantai, dan ruang publik dengan capaian lebih dari 1.000 ton sampah, menjadi motor penggerak partisipasi publik dalam aksi ini. Kolaborasi dengan Telkom memperkuat pesan bahwa kepedulian lingkungan hanya dapat terwujud bila seluruh elemen bangsa bekerja sama.

    EVP Telkom Regional II, Edie Kurniawan, menyampaikan apresiasinya kepada Pandawara yang bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.

    “Kami berterima kasih kepada Pandawara, manajemen, dan mahasiswa Telkom University yang telah bersama-sama menjaga kebersihan sungai. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa bisnis yang berkelanjutan harus berjalan seiring dengan kepedulian pada lingkungan,” ujar dia dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (25/9/2025).

    Senada dengan itu, VP Sustainability Telkom, Gunawan Wasisto C.A, menekankan kegiatan ini sejalan dengan prinsip ESG perusahaan.

    “Kami fokus pada bagaimana Telkom konsisten melestarikan lingkungan, mengurangi emisi, serta meminimalkan limbah. Ini bagian dari komitmen GoZero%,” terangnya.

    Sementara itu, perwakilan Pandawara Group menambahkan upaya ini merupakan bagian dari pendekatan menyeluruh.

    “Kami tidak hanya membersihkan sampah di hilir, tapi juga membangun desa binaan dan roadshow ke sekolah-sekolah agar generasi muda memiliki kepedulian fundamental terhadap lingkungan,” tutur dia.

    Melalui kolaborasi pentahelix ini, Telkom menegaskan bahwa transformasi digital harus berjalan seiring dengan transformasi hijau. Aksi di Sungai Cioray menjadi wujud kontribusi bersama dalam mendukung target nasional Indonesia Bersih Sampah 2025 (30% pengurangan timbulan dan 70% penanganan sampah).

    Dengan langkah ini, Telkom berharap semangat kolaborasi dapat menginspirasi perusahaan lain untuk memperluas praktik serupa, sekaligus memperkuat kontribusi bagi terciptanya ekosistem Indonesia yang bersih, sehat, hijau, dan berdaulat secara digital.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bank DBS Indonesia: Mitra Tepercaya untuk Bangun Ekosistem Digital yang Inklusif dan Terintegrasi – Page 3

    Bank DBS Indonesia: Mitra Tepercaya untuk Bangun Ekosistem Digital yang Inklusif dan Terintegrasi – Page 3

    Salah satu contoh implementasi transformasi digital melalui API adalah kerja sama dengan Borwita Group, perusahaan distribusi dan logistik terkemuka di Indonesia. Melalui integrasi DBS RAPID API, Borwita Group berhasil menghubungkan sistem internal mereka dengan platform DBS. Proses pembayaran dan rekonsiliasi yang sebelumnya manual dan memakan waktu kini dapat dilakukan otomatis, real-time, dan lebih akurat. Hal ini meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperkuat kemampuan Borwita dalam melayani ribuan mitra ritel di seluruh Indonesia.

    Dalam remitansi berbasis API, Bank DBS Indonesia juga menghadirkan solusi transfer lintas negara yang instan, aman, dan transparan. Perusahaan remitansi maupun platform fintech dapat langsung terkoneksi melalui integrasi API ke sistem DBS, sehingga nasabah dapat mengirim atau menerima uang dengan lebih cepat tanpa proses manual yang rumit.

    Selain itu, inovasi obligasi (bond) berbasis API memungkinkan mitra bisnis dan investor mengakses informasi penerbitan, harga, serta transaksi obligasi secara real-time lewat integrasi sistem. Dengan teknologi API ini, perusahaan seperti Mirae Asset Sekuritas dapat mengelola investasi lebih efisien, sementara investor ritel maupun institusi mendapatkan transparansi lebih baik dalam mengambil keputusan. Inovasi ini menegaskan peran Bank DBS sebagai pelopor dalam membawa instrumen keuangan tradisional ke ranah digital, sekaligus memperluas akses pasar modal melalui teknologi.

    1. Payment API untuk E-commerce

    Fitur ini memungkinkan toko online menyediakan metode pembayaran instan yang terhubung langsung dengan sistem Bank DBS Indonesia. Dengan adanya integrasi tersebut, proses checkout menjadi lebih cepat, risiko gagal bayar dapat ditekan, dan pengalaman belanja pelanggan meningkat. Selain itu, melalui DBS IDEAL, berbagai jenis pembayaran dapat diproses secara efisien dan aman, bahkan lintas benua, termasuk untuk pembayaran pajak, RTOL, hingga BIFAST.

    2. Virtual Account (VA) API

    Bank DBS Indonesia menghadirkan solusi Cash Management untuk perusahaan menengah maupun besar yang perlu menangani ribuan transaksi setiap hari. Melalui virtual account (VA) berbasis API, perusahaan dapat melakukan rekonsiliasi otomatis dengan nomor VA unik untuk setiap pelanggan, sekaligus memproses transaksi dalam berbagai mata uang, tidak hanya Rupiah. Tak hanya itu, DBS juga menyediakan QRIS Korporasi sebagai kanal pembayaran digital yang aman dan real-time, sehingga proses rekonsiliasi dapat dilakukan tanpa input manual.

    3. Trade Finance API

    Solusi ini dirancang untuk mendukung perusahaan ekspor-impor dalam memperoleh layanan pembiayaan perdagangan secara digital, seperti letter of credit atau invoice financing. Dengan API ini, proses verifikasi dokumen hingga penyaluran dana menjadi jauh lebih cepat dan efisien.

    4. Treasury & FX API

    Melalui API ini, perusahaan memperoleh akses langsung ke layanan treasury Bank DBS Indonesia, termasuk fitur konversi valuta asing secara real-time. Solusi ini sangat ideal untuk perusahaan multinasional maupun bisnis yang memiliki kebutuhan transaksi lintas mata uang.

    5. Account Balance & Transaction Inquiry API

    Bagi perusahaan yang telah menggunakan sistem Enterprise Resource Planning (ERP), Bank DBS Indonesia menawarkan DBS RAPID, layanan API real-time yang memungkinkan transaksi dan pelaporan terhubung langsung dengan sistem internal perusahaan. Untuk kebutuhan pengelolaan kas lintas entitas, tersedia pula Liquidity Management Tools seperti cash pooling yang membantu mengoptimalkan saldo kas sekaligus menekan biaya pendanaan secara keseluruhan.

    Mengelola risiko, menekan biaya operasional, meningkatkan kepuasan klien, memperbaiki kondisi kerja karyawan, hingga menciptakan keunggulan kompetitif melalui peningkatan kualitas layanan merupakan tujuan yang diupayakan oleh banyak bisnis di berbagai sektor dan wilayah. Melalui solusi DBS RAPID, Bank DBS Indonesia telah mendukung perusahaan di seluruh dunia untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut.

    Ke depannya, Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk memperluas pemanfaatan API dengan menghadirkan API marketplace yang lebih terbuka dan kolaboratif. Platform ini dikembangkan sebagai pusat integrasi, sehingga mitra bisnis, fintech, e-commerce, maupun startup dapat dengan mudah mengakses layanan perbankan digital sesuai kebutuhan. Dengan memperkaya ekosistem API, Bank DBS tidak hanya memberikan fleksibilitas bagi mitra untuk berinovasi, tetapi juga membuka peluang terciptanya model-model bisnis baru di era ekonomi digital.

  • Pos Indonesia dan Bank SulutGo Jalin Kerjasama Layanan Pospay, Perkuat Inklusi Keuangan dan Akses Layanan Digital di Daerah

    Pos Indonesia dan Bank SulutGo Jalin Kerjasama Layanan Pospay, Perkuat Inklusi Keuangan dan Akses Layanan Digital di Daerah

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – PT Pos Indonesia (Persero) bersama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Bank SulutGo/BSG) resmi menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) layanan Pospay.

    Penandatanganan berlangsung di Ruang Meeting Direksi Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero), Jakarta, dan dihadiri jajaran direksi serta manajemen dari kedua belah pihak.

    Kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi kedua perusahaan dalam memperkuat ekosistem layanan keuangan digital, khususnya melalui layanan Pospay B2B. Dengan layanan ini, masyarakat di Sulawesi Utara dan Gorontalo dapat mengakses berbagai kemudahan transaksi pembayaran, mulai dari pembayaran tagihan, pajak, hingga layanan remitansi dan investasi, melalui jaringan luas Pos Indonesia maupun kanal Bank SulutGo.

    Direktur Operasional PT Bank SulutGo, Louisa J. Parengkuan, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin.

    “Kerjasama ini akan mempermudah layanan perbankan hingga ke pelosok, bahkan bagi nasabah yang tinggal di luar Sulawesi Utara dan Gorontalo. Misalnya, masyarakat yang berdomisili di Jakarta tetapi memiliki kewajiban pembayaran di Manado, kini dapat melakukan transaksi tanpa harus kembali ke daerah asal. Kami berharap kolaborasi ini mampu meningkatkan potensi bisnis sekaligus menghadirkan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ucapnya.

    Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, Haris, menegaskan bahwa Pospay adalah bagian penting dari transformasi digital yang dilakukan perusahaan.

    “Pos Indonesia terus bertransformasi dari layanan manual ke digital. Pospay adalah channel digital kami yang kini telah digunakan jutaan pelanggan. Kerjasama ini membuktikan bahwa era sekarang adalah era kolaborasi. Dengan sinergi ini, Pos Indonesia dan Bank SulutGo dapat saling melengkapi untuk menghadirkan layanan yang lebih luas dan inklusif bagi masyarakat, ” tuturnya.

  • Jelang 3 Tahun UU PDP Disahkan, Pelindungan Data Warga RI di Tangan Masing-masing

    Jelang 3 Tahun UU PDP Disahkan, Pelindungan Data Warga RI di Tangan Masing-masing

    Bisnis.com, JAKARTA — Hampir 3 tahun Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) disahkan, aturan turunan dan lembaga pengawas yang diamanatkan undang-undang itu tak kunjung terbentuk. 

    Padahal keberadaan aturan turunan dan lembaga pengawas sangat penting. Kekosongan dua komponen tersebut membuat UU PDP kurang bertaji dan pelindungan data masyarakat dikembalikan kepada masing-masing individu.

    Pengamat teknologi informasi (IT) dan keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, menilai efektivitas UU PDP dalam mengurangi risiko kebocoran data akan sangat bergantung pada bagaimana lembaga pelindungan data pribadi yang dibentuk nantinya menjalankan pengawasan dan penegakan hukum.

    “Sejauh mana UU PDP dapat mengurangi resiko kebocoran data, itu tergantung dari bagaimana badan PDP yang dibentuk ini menjalankan pengawasan dan melakukan penegakan hukum atas pelanggaran yang terjadi,” kata Alfons kepada Bisnis pada Rabu (24/9/2025). 

    Alfons menilai tanpa adanya tindakan tegas dan konsisten terhadap pelanggaran, UU PDP hanya akan bernasib sama seperti aturan lalu lintas yang kerap dilanggar. Menurutnya, meski rambu sudah jelas, banyak pengguna jalan tetap melanggar karena tidak ada kesadaran mengikuti aturan, memilih jalan mudah, serta lemahnya penegakan hukum.

    Alfons menambahkan, posisi Indonesia masih lemah dari sisi kekuatan cyber army, meski potensinya besar mengingat jumlah pengguna internet di Tanah Air menduduki peringkat keempat dunia. 

    Menurutnya, potensi ini seharusnya dapat dikelola pemerintah agar talenta digital dalam negeri tidak memilih berkiprah di luar negeri.

    “Jika UU PDP tidak diterapkan dengan optimal maka hal ini tidak akan meningkatkan kesadaran kualitas pengelolaan data dan hal ini akan berakibat buruk bagi perkembangan dunia digital Indonesia karena pengelolaan data yang buruk akan mengakibatkan eksploitasi baik karena kebocoran atau hal lainnya,” katanya. 

    Ilustrasi hacker

    Hal tersebut  menurutnya akan menurunkan kepercayaan masyarakat kepada kanal digital khususnya lembaga yang kerap mengalami kebocoran data dan secara tidak langsung akan memperlambat atau menghambat perkembangan di dunia digital. Lebih lanjut, Alfons menegaskan perlunya penegakan aturan yang tegas, adil, dan transparan.

    “Bukan macan ompong yang hanya bisa menggertak tanpa ada usaha persuasif dan tindakan tegas tidak akan mendorong kesadaran pengelolaan data yang baik,” imbuhnya .

    Dia juga menyinggung lambannya proses pembentukan lembaga PDP. Menurutnya, perjalanan UU PDP sejak perumusan hingga pengesahan sudah memakan waktu lama, dan setelah diundangkan pun lembaga pelaksananya belum terbentuk.

    Meski begitu, dia tetap berharap lembaga PDP segera terbentuk dan mampi menjalankan tugasnya dengan baik dan mengawal pelindungan data pribadi dari pengguna layanan digital di Indonesia. 

    “Dan akan sangat menggembirakan jika aturan UU PDP tersebut dijalankan dengan konsisten dan tidak pandang bulu,” ungkap Alfons.

    Dia menekankan, penerapan konsisten UU PDP akan meningkatkan kesadaran pengelola data untuk bertanggung jawab serta memperlakukan data pribadi masyarakat sebagai amanah yang wajib dijaga, bukan semata objek yang bisa dieksploitasi.

    “Harapannya UU PDP akan meningkatkan kesadaran pengelola data agar dapat bertanggungjawab dalam pengelolaan data dan memperlakukan data itu sebagai amanah yang harus dijaga dan bukan hanya sebagai obyek yang dapat dieksploitasi tanpa mempedulikan pemilik data [masyarakat],” tutupnya.

    Pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo mengatakan absennya dua instrumen penting itu membuat pelaksanaan UU PDP masih jauh dari harapan. 

    “Pelaksanaan UU PDP belum akan optimal selagi butir 1 [PP] dan 2 [LPPDP] belum ada,” katanya.

    Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkap pembentukan LPPDP masih dalam tahap harmonisasi. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menjelaskan, proses pembahasan masih berjalan lantaran kompleksitas substansi pasal-pasal dalam UU PDP.

    “Lembaga PDP lagi diharmonisasi ya, lagi dibahas terus karena pasalnya banyak, lebih dari 200 ya jadi harus dilihat satu per satu pasal-pasal itu dan kami harapkan bisa segera selesai,” kata Nezar di Kantor Komdigi, Senin (28/7/2025).

    Dia menargetkan proses harmonisasi rampung pada Agustus agar kejelasan institusi pelindung data pribadi segera tercapai, khususnya dalam konteks kerja sama internasional. 

    “Kalau bisa seperti ini jadi kami bisa speed up prosesnya sehingga kejelasan yang diminta itu kami bisa berikan,” lanjutnya.

    Ilustrasi hacker mencuri data pribadi

    Sejalan dengan itu, Komdigi juga menyebut aturan turunan dari UU PDP masih dalam tahap pembahasan. Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Brigjen Pol Alexander, mengatakan rancangan peraturan pemerintah dari UU PDP terus dibahas secara rutin.

    “Itu [turunan UU PDP] ada 200-an pasal 200. Itu pembahasannya hampir tiap minggu, dan baru sampai pasal 90-an. Jadi masih berproses, semoga bisa segera,” kata Alexander di Komdigi, Jumat (9/5/2025).

    Sebelumnya, Presiden Joko Widodo secara resmi menandatangani berlakunya UU PDP pada 17 Oktober 2022. Undang-undang ini diyakini menjadi tonggak penting untuk menjamin keamanan data pribadi masyarakat dari pencurian maupun pemalsuan, sekaligus mengawal transformasi digital Indonesia menuju era Industri 5.0.

    Sebagai produk legislasi lex specialis, UU PDP memiliki kedudukan yang lebih kuat dibanding regulasi lain jika terjadi konflik pengaturan. Artinya, jika ada pertentangan dengan aturan lain, maka UU PDP menjadi rujukan utama.

    UU PDP juga mengatur detail terkait pengendalian data yang dilakukan individu, badan publik, hingga organisasi internasional. 

    Selain itu, undang-undang ini mengamanatkan pembentukan lembaga pelindungan data pribadi yang bertanggung jawab langsung kepada presiden, dengan kewenangan antara lain merumuskan kebijakan, melakukan pengawasan kepatuhan, hingga menjatuhkan sanksi administratif.

    Meski UU PDP telah berlaku hampir tiga tahun, Indonesia masih masuk daftar negara dengan jumlah kebocoran data tertinggi di dunia. 

    Riset white paper bertajuk Where’s The Fraud: Protecting Indonesian Business from AI-Generated Digital Fraud yang dipublikasikan PT Indonesia Digital Identity (VIDA) menunjukkan, Indonesia menempati peringkat ke-13 global sekaligus tertinggi di Asia Tenggara dalam kasus kebocoran data.

    “Indonesia berada di peringkat ke-13 secara global untuk kebocoran data, tertinggi di Asia Tenggara, menurut Statistik Pelanggaran Data Global Surfshark [2004−2024],” demikian kutipan riset tersebut.

    Jumlah kebocoran data di Indonesia mencapai 157.053.913 kasus, jauh lebih tinggi dibandingkan Malaysia (52.030.140 kasus), Thailand (48.924.923 kasus), dan Singapura (34.731.337 kasus).

  • Transformasi Logistik Indonesia: Dari AI hingga Pengiriman Cepat dan Aman – Page 3

    Transformasi Logistik Indonesia: Dari AI hingga Pengiriman Cepat dan Aman – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Industri logistik di Indonesia sedang memasuki babak baru yang dinamis. Perubahan perilaku konsumen yang menuntut serba cepat, pertumbuhan pesat e-commerce, dan tekanan global terhadap efisiensi rantai pasok mendorong para pemain di industri ini untuk beradaptasi.

    Menjawab tantangan tersebut, CBNCloud bersama ALDEI (Asosiasi Logistik Digital Economy Indonesia) menggelar forum industri CBNCloud Connect yang mengangkat tema “From AI to Delivery: Predict Smarter, Operate Faster, Scale Securely.”

    Acara ini menjadi wadah strategis bagi para pemimpin logistik, regulator, dan pakar teknologi untuk membahas peran krusial kecerdasan buatan (AI), infrastruktur cloud, dan keamanan siber dalam memajukan logistik masa depan.

    Ketua Umum ALDEI Imam Sedayu menjelaskan, saat ini berbicara logistik tidak lagi sekadar memindahkan barang dari titik A ke titik B. Kecepatan, ketepatan, efisiensi, dan keberlanjutan kini menjadi syarat mutlak.

    “AI dan cloud bukan sekadar alat bantu, tetapi penggerak utama untuk membangun ekosistem logistik yang tangguh dan berdaya saing,” ujar dia, Kamis (25/9/2025).

    Chief Operating Officer CBNCloud , Hery Sentosa menegaskan bahwa forum ini dirancang untuk mengubah diskusi menjadi aksi nyata.

    “CBNCloud Connect kami desain untuk menjadi forum yang mendorong adopsi teknologi cerdas secara menyeluruh. Transformasi digital tidak dapat berjalan sendirian, dibutuhkan sinergi erat antara pemerintah, asosiasi, pelaku industri, dan penyedia teknologi. Tujuannya jelas: membangun operasional logistik yang lebih pintar, cepat, dan aman,” paparnya.