Topik: transformasi digital

  • Penyaluran Bansos Digital Uji Coba di Banyuwangi, Luhut Ungkap Fakta Ini

    Penyaluran Bansos Digital Uji Coba di Banyuwangi, Luhut Ungkap Fakta Ini

    Jakarta

    Penyaluran bantuan sosial secara digital telah mulai uji cobanya di Banyuwangi, Jawa Timur. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan turun langsung untuk melakukan peninjauan ke Banyuwangi, tepatnya di Desa Suko, Kalipuro.

    Pilot project penyaluran bansos secara digital di Banyuwangi sudah menjangkau 257 ribu pendaftar dengan dukungan 2.000 pendamping lapangan. Dari 680 ribu kepala keluarga, baru 148 ribu yang tercatat sebagai penerima bansos. Menurutnya, masih banyak ruang perbaikan agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan adil bagi yang membutuhkan.

    Dalam kunjungan itu, Luhut juga menemukan fakta mengejutkan soal penerima bantuan sosial yang tidak tepat sasaran.

    “Dalam uji coba ini, saya menemukan fakta menarik; ada warga yang tercatat menerima tiga program sekaligus, sementara ada yang sama sekali tak tersentuh bantuan meski sangat membutuhkan. Inilah mengapa transformasi digital penting dan perlu segera diimplementasikan,” ungkap Luhut saat mengunggah momen peninjauan penyaluran bansos ke Banyuwangi, Kamis (2/10/2025).

    “Prinsip saya jelas, bahwa masyarakat di daerah terpencil adalah sasaran utama kami dalam menyalurkan program sosial pemerintah,” ujarnya menegaskan.

    Menurut Luhut, mayoritas warga Desa Suko, Kalipuro, Banyuwangi bekerja sebagai petani kopi yang tinggal di kawasan hutan, jauh dari kota, dengan akses sinyal terbatas. Baginya, tempat tersebut adalah potret nyata sekaligus laboratorium hidup bagi masa depan program sosial Indonesia.

    Pihaknya juga melihat langsung bagaimana agen Kementerian Sosial dan Pemkab membantu warga mendaftar bansos. Banyak warga yang tak memiliki ponsel, namun kini tetap bisa masuk sistem. Bedanya, kalau dulu masyarakat pasif menunggu, sekarang mereka bisa mengusulkan diri atau tetangga. Sistem inilah yang akan memutuskan siapa yang berhak menerima bantuan.

    “Saya bersyukur seluruh kementerian/lembaga hari ini bisa duduk bersama, mengingat selama ini ego sektoral sering menghambat integrasi data. Lewat inisiatif ini, kami membuktikan kolaborasi yang terintegrasi mampu menghadirkan solusi nyata di masyarakat,” lanjut Luhut.

    Pihaknya ingin memastikan setiap rupiah bansos sampai tepat kepada mereka yang paling membutuhkan agar manfaatnya mampu menggerakkan ekonomi dari tingkat terbawa dan memperkuat perekonomian Indonesia.

    “Dari Banyuwangi, mari kita tunjukkan bangsa ini mampu membangun perlindungan sosial yang inklusif, adil, dan modern,” pungkas Luhut.

    (hal/fdl)

  • Inovasi 5G in The Box Telkomsel Sabet Penghargaan dari Kemenperin

    Inovasi 5G in The Box Telkomsel Sabet Penghargaan dari Kemenperin

    Jakarta, CNBC Indonesia – Telkomsel meraih Penghargaan Rintisan Teknologi Industri 2025 dari Kementerian Perindustrian dalam kategori Teknologi Jasa Industri, atas inovasi 5G in The Box. Penghargaan ini bertepatan dengan agenda Indonesia 4.0 Conference and Expo 2025, sebagai bentuk apresiasi terhadap lebih dari 60 pelaku industri yang berhasil menghadirkan teknologi rintisan berdampak bagi kemajuan industri nasional.

    Melalui unit bisnis Telkomsel Enterprise, Telkomsel menghadirkan beragam solusi digital yang dirancang untuk menjawab kebutuhan spesifik berbagai sektor bisnis. Jaringan andal Telkomsel kini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh industri manufaktur, serta sektor lainnya seperti pertambangan, logistik, dan akselerasi digitalisasi kawasan industri, yang membutuhkan konektivitas privat, cepat, dan aman untuk mendukung operasional strategis dan efisiensi bisnis.

    Menanggapi kebutuhan tersebut, Telkomsel memperkenalkan inovasi 5G in The Box, perangkat jaringan seluler 4G/5G yang bersifat private, portable, independent, dan secure, serta dapat diimplementasikan secara cepat dan fleksibel di berbagai lokasi. Teknologi ini dirancang untuk menjawab tantangan keterbatasan infrastruktur yang diperlukan oleh pelaku industri untuk memiliki jaringan dengan jangkauan yang luas, andal dan aman, dengan fitur portable, edge computing terintegrasi, dan layanan jaringan prioritas dengan Enhanced Mobile Broadband, Ultra-Reliable Low Latency Communications, dan Massive Machine-Type Communications.

    “Penghargaan ini menjadi bukti bahwa inovasi teknologi yang relevan dan berdampak dapat mempercepat transformasi digital industri Indonesia. ‘5G in The Box’ adalah komitmen Telkomsel dalam mendukung hal tersebut, khususnya sektor manufaktur, pertambangan, serta transportasi dan logistik, selaras dengan visi dan strategi utama Making Indonesia 4.0 dan visi Indonesia Emas 2045,” ungkap Direktur Sales Telkomsel, Stanislaus Susatyo, dikutip Kamis (2/10/2025).

    Dia menjelaskan solusi 5G in The Box cocok untuk digunakan di lokasi pabrik, pergudangan, area pertambangan, wilayah terpencil, area rawan bencana, hingga acara berskala besar yang membutuhkan jaringan privat sementara. Solusi ini terbukti meningkatkan efisiensi operasional sektor logistik hingga 25% dengan mengurangi waktu proses pengiriman, mengurangi limbah dan biaya operasional secara substansial dengan meningkatkan pemanfaatan material hingga 80%, serta mendukung prinsip industri hijau dan berkontribusi positif terhadap lingkungan melalui pengurangan penggunaan kertas hingga 40%.

    “Melalui inovasi ‘5G in The Box’, Telkomsel memperkuat perannya sebagai mitra strategis bagi para pelaku industri dalam menghadirkan konektivitas yang andal, aman, dan fleksibel. Solusi ini kami hadirkan untuk menjawab kebutuhan bisnis yang terus berkembang, sekaligus mendukung keberlanjutan operasional dengan dampak yang nyata di sektor-sektor strategis seperti manufaktur, pertambangan, serta transportasi dan logistik,” tutur Satyo.

    “Telkomsel, sebagai penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, terus memperkuat posisinya dalam menghadirkan jaringan yang andal, cepat, dan aman, termasuk teknologi 5G yang kini menjangkau puluhan kota di seluruh Indonesia. Dengan lebih dari 3.000 BTS 5G yang beroperasi dan jutaan pelanggan yang menikmati layanan ini, Telkomsel berkomitmen untuk mendukung transformasi digital nasional secara inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Inovasi 5G In The Box Telkomsel Raih Penghargaan dari Kemenperin

    Inovasi 5G In The Box Telkomsel Raih Penghargaan dari Kemenperin

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan penghargaan Rintisan Teknologi Industri 2025 kepada Telkomsel dalam kategori Teknologi Jasa Industri, atas inovasi 5G in The Box. Penghargaan ini diumumkan dalam acara resmi di Jakarta International Convention Center, Rabu (17/9).

    Kegiatan ini bertepatan dengan agenda Indonesia 4.0 Conference and Expo 2025, sebagai bentuk apresiasi terhadap lebih dari 60 pelaku industri yang berhasil menghadirkan teknologi rintisan yang berdampak nyata bagi kemajuan industri nasional.

    Direktur Sales Telkomsel Stanislaus Susatyo menyebutkan penghargaan tersebut adalah bukti nyata bahwa inovasi teknologi yang relevan dan berdampak dapat mempercepat transformasi digital industri Indonesia.

    “‘5G in The Box’ adalah wujud komitmen Telkomsel dalam mendukung hal tersebut, khususnya sektor Manufaktur, Pertambangan, serta Transportasi & Logistik, selaras dengan visi dan strategi utama Making Indonesia 4.0 dan visi Indonesia Emas 2045.” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/10/2025).

    Telkomsel melalui unit bisnis Telkomsel Enterprise menghadirkan beragam solusi digital untuk berbagai sektor. Jaringan andal yang dimiliki kini dapat dimanfaatkan oleh industri manufaktur, pertambangan, logistik, hingga kawasan industri yang membutuhkan konektivitas privat, cepat, dan aman.

    Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Telkomsel meluncurkan inovasi 5G in The Box. Teknologi ini berupa perangkat jaringan 4G/5G yang private, portable, independent, dan secure, serta dapat diimplementasikan secara cepat dan fleksibel di berbagai lokasi.

    Fitur di dalamnya mencakup portable network, edge computing terintegrasi, hingga layanan jaringan prioritas. Dengan begitu, pelaku industri bisa mendapatkan jaringan luas, andal, dan aman melalui layanan eMBB, URLLC, dan mMTC.

    Dengan mobilitas tinggi, 5G in The Box cocok digunakan di pabrik, gudang, area tambang, wilayah terpencil, daerah rawan bencana, hingga acara berskala besar. Solusi ini bahkan terbukti meningkatkan 25% efisiensi sektor logistik dan mengurangi biaya operasional dengan peningkatan pemanfaatan material hingga 80%.

    Selain itu, inovasi ini juga mendukung prinsip industri hijau. Dampaknya terlihat dari pengurangan penggunaan kertas hingga 40%, yang berkontribusi positif terhadap kelestarian lingkungan.

    Satyo menambahkan, melalui ‘5G in The Box’, Telkomsel memperkuat perannya sebagai mitra strategis bagi para pelaku industri dalam menghadirkan konektivitas yang andal, aman, dan fleksibel.

    “Solusi ini kami hadirkan untuk menjawab kebutuhan bisnis yang terus berkembang, sekaligus mendukung keberlanjutan operasional dengan dampak yang nyata di sektor-sektor strategis seperti manufaktur, pertambangan, serta transportasi dan logistik,” pungkasnya.

    Telkomsel terus memperkuat jaringan 5G yang kini telah menjangkau puluhan kota di Indonesia. Dengan lebih dari 3.000 BTS 5G aktif dan jutaan pelanggan, Telkomsel berkomitmen mendorong transformasi digital nasional secara inklusif dan berkelanjutan.

    (anl/ega)

  • XLSMART Mulai Terapkan Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition

    XLSMART Mulai Terapkan Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition

    Bisnis.com, JAKARTA — PT XLSMART Telecom Sejahtera telah mengimplementasikan registrasi SIM Card dengan pengenalan wajah (face recognition). Layanan tersebut masih bersifat opsional bagi pelanggan, sejalan dengan regulasi yang berlaku saat ini. 

    Direktur and Chief Regulatory Officer XLSmart Merza Fachys mengatakan melalui sistem biometrik yang terhubung dengan database kependudukan nasional, proses verifikasi dilakukan secara otomatis untuk memastikan akurasi data. 

    “Inisiatif ini merupakan bentuk dukungan XLSMART terhadap program pemerintah dalam mempercepat transformasi digital nasional, sekaligus meningkatkan keamanan data pelanggan,” kata Merza dalam keterangan resmi dikutip pada Rabu (1/10/2025). 

    Merza mengatakan XLSMART berharap regulasi resmi terkait registrasi biometrik dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dapat segera dirilis, sehingga implementasi ini dapat berjalan lebih terarah, konsisten, dan memberikan kepastian bagi seluruh pelaku industri.

    “Dengan penerapan ini, XLSMART memperkuat standar KYC [Know Your Customer] di industri, mempercepat proses registrasi, meningkatkan akurasi, serta meminimalkan risiko penipuan identitas dan penyalahgunaan data,” tandas Merza. 

    Untuk pelanggan XL dan AXIS dapat memanfaatkan layanan ini melalui situs registrasi.xl.co.id, sementara untuk pelanggan SMARTFREN dapat mengakses melalui http://smartfren.com/activation. 

    Sebelumnya, Komdigi menargetkan aturan penggunaan teknologi biometrik, termasuk pengenalan wajah, untuk registrasi kartu e-SIM dapat mulai diterapkan tahun ini. 

    Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, mengatakan pihaknya tengah menyusun regulasi turunan berupa Peraturan Menteri yang akan menjadi payung hukum penerapan teknologi tersebut.  

    “Sedang kami susun Peraturan Menterinya, kita target tahun ini mulailah ya,” kata Edwin ditemui di sela acara Veeam Media Briefing di Jakarta pada Kamis (25/9/2025). 

    Edwin menekankan kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk e-SIM, melainkan juga akan diperluas ke seluruh jenis kartu SIM. 

    “Sekarang kan e—SIM saja, nanti semuanya,” imbuhnya.  

    Menurutnya, langkah ini penting untuk mencegah maraknya penipuan (scam) yang kerap memanfaatkan data palsu saat pembukaan nomor seluler baru.

  • XLSMART Terapkan Registrasi Kartu SIM dengan Teknologi Biometrik

    XLSMART Terapkan Registrasi Kartu SIM dengan Teknologi Biometrik

    Jakarta, CNBC Indonesia XLSMART melakukan pengetesan implementasi registrasi kartu SIM XLSMART yang meliputi XL, AXIS dan SMARTFREN dengan menggunakan teknologi biometrik pengenalan wajah atau face recognition. Acara ini diselenggarakan di XL Center XLSMART Tower, Jakarta, Selasa (29/9/2025).

    Dalam acara tersebut turut hadir sejumlah tokoh seperti, Ketua Tim Monitoring & Evaluasi Penyelenggara Jaringan dan Jasa serta Perlindungan Pengguna Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Sumini, Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Edwin Hidayat Abdullah. Hadir juga Direktur & Chief Regulatory Officer XLSMART, Merza Fachys dan Direktur Eksekutif ATSI, Marwan O.Baasir.

    XLSMART menyebut layanan registrasi SIM Card dengan face recognition ini masih bersifat opsional bagi pelanggan, sejalan dengan regulasi yang berlaku saat ini. Melalui sistem biometrik yang terhubung dengan database kependudukan nasional, proses verifikasi dilakukan secara otomatis untuk memastikan akurasi data.

    Inisiatif tersebut menjadi salah satu dukungan XLSMART terhadap program pemerintah dalam mempercepat transformasi digital nasional sekaligus meningkatkan keamanan data pelanggan. Untuk itu, XLSMART berharap regulasi resmi terkait registrasi biometrik dari Komdigi dapat segera diterbitkan. Pada akhirnya, implementasi ini dapat berjalan lebih terarah, konsisten, dan memberikan kepastian bagi seluruh pelaku industri.

    Lebih jauh, kebijakan registrasi kartu SIM dengan menggunakan teknologi biometrik ini sendiri diterapkan oleh pemerintah melalui Komdigi. Hal ini sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga ruang digital Indonesia tetap aman, bersih, dan bertanggung jawab, di tengah pesatnya pertumbuhan pengguna layanan komunikasi.

    Perlu diingat, para pelanggan XL dan AXIS dapat memanfaatkan layanan ini melalui situs resmi, sedangkan untuk pelanggan SMARTFREN dapat mengakses melalui link ini. Melalui penerapan ini, XLSMART terus berupaya memperkuat standar Know Your Customer (KYC) di industri, mempercepat proses registrasi, meningkatkan akurasi, serta meminimalkan risiko penipuan identitas dan penyalahgunaan data.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • XLSMART Berharap Ada Skema Insentif di Program Kampung Internet Komdigi

    XLSMART Berharap Ada Skema Insentif di Program Kampung Internet Komdigi

    Bisnis.com, JAKARTA— PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) mendukung Program Kampung Internet 2025 yang baru-baru ini diluncurkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Ada usulan agar program tersebut disertai dengan insentif.

    Head of External Communications XLSMART, Henry Wijayanto, mengatakan program tersebut sejalan dengan visi perusahaan untuk menghubungkan setiap orang Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik. 

    “Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk memperluas jaringan, menghadirkan layanan broadband terjangkau, dan mendukung transformasi digital masyarakat,” kata Henry kepada Bisnis pada Rabu (1/10/2025).

    Lebih lanjut, Henry menekankan sejumlah aspek penting agar tujuan itu bisa terwujud. Menurutnya, dibutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah, operator, dan mitra teknologi. 

    Selain itu, skema investasi dan insentif untuk pembangunan di wilayah non-ekonomi juga diperlukan, disertai peningkatan literasi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet secara produktif.

    “Serta kebijakan spektrum dan regulasi yang mendukung adopsi teknologi baru,” kata Henry. 

    Sebelumnya, Komdigi meresmikan Program Kampung Internet 2025 di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 29 September 2025. 

    Program ini ditujukan untuk memperluas akses internet hingga pelosok desa dengan membangun 1.194 titik penerima manfaat di lima provinsi. Pada tahap awal, sebanyak 307 titik akan dibangun di Sumatera Utara, dengan tambahan jaringan kabel fiber optik sepanjang 196 kilometer.

    Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa kehadiran internet akan menjadi motor penggerak kemajuan desa.

    “Dengan Kampung Internet, anak-anak sekolah bisa belajar lebih mudah, UMKM bisa memperluas pasar, dan layanan publik desa makin cepat. Inilah motor penggerak kemajuan desa di era digital,” kata Meutya dalam laman resmi Komdigi pada Senin (29/9/2025).

    Selain Sumatera Utara, titik Kampung Internet 2025 juga akan dibangun di NTB, Lampung, Jawa Barat, dan Banten. Program ini mendukung target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, yang mencakup penetrasi broadband rumah tangga 50%, pembangunan jaringan fiber optik hingga 90% kecamatan, serta kecepatan internet 100 Mbps pada 2029.

    “Saat ini baru 21% rumah tangga yang memiliki akses broadband tetap. Artinya, pekerjaan rumah kita masih besar. Kampung Internet adalah salah satu cara untuk mengejar target itu,” tambah Meutya.

    Dalam peresmian tersebut, Komdigi juga menyerahkan bantuan laboratorium fiber optik untuk SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, yang akan digunakan untuk melatih guru dan siswa menjadi tenaga terampil di bidang jaringan.

    “Untuk membangun konektivitas kita tidak bisa sendiri. Pemerintah pusat, daerah, industri, dan masyarakat harus saling bergandengan,” tandas Meutya.

  • 26 Kontainer Udang Beku Ditolak AS, Begini Nasibnya – Page 3

    26 Kontainer Udang Beku Ditolak AS, Begini Nasibnya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 26 kontainer berisi udang beku yang semula diekspor ke Amerika Serikat (AS) dikembalikan ke Indonesia. Lantas, bagaimana nasib ribuan ton udang beku yang diduga terkontaminasi radiasi Cesium-137 (Cs-137)?

    Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Hubungan Antar Lembaga, Kemenko Pangan, Bara Krishna Hasibuan puluhan kontainer yang dikembalikan itu akan dicek oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

    “Nah itu nanti kontainer yang suspect terkontaminasi begitu kembali ke Indonesia akan kita inspeksi juga dilakukan oleh BRIN,” kata Bara, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).

    Menurutnya, 18 dari 26 kontainer itu diketahui terkontaminasi Cs-137 dengan kadar yang sangat minim. Sehingga dinilai masih aman untuk dikonsumsi. Terkait kelanjutannya, dia menyerahkan produk udang beku itu ke pemiliknya, PT Bahari Makmur Sejahtera (BMS).

    “Kalau itu kesimpulan kita aman untuk dikonsumsi ya kita kembalikan ke BMS, terserah mereka (untuk diekspor lagi),” ujarnya.

    Bara menegaskan lagi, pemerintah melihat kontaminasi radioaktif ini sebagai persoalan yang serius. “Kita tidak mau produk makanan itu terkontaminasi, walaupun minimum walaupun kecil, sehingga kita melalukan hal-hal untuk ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,” tegasnya.

  • Fadli Zon Dorong Indonesia Jadi Pemain Utama di Panggung Budaya Global

    Fadli Zon Dorong Indonesia Jadi Pemain Utama di Panggung Budaya Global

    BARCELONA – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon kembali menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain utama yang menentukan arah kebijakan budaya global. Kehadiran Menbud Fadli dalam Konferensi Dunia UNESCO tentang Kebijakan Budaya dan Pembangunan Berkelanjutan (UNESCO Mondiacult 2025) di Barcelona, Spanyol, membawa pesan kunci: budaya adalah pilar perdamaian dan pembangunan, bukan sekadar identitas.

    Di sela-sela konferensi, Menbud Fadli Zon melakukan serangkaian pertemuan bilateral strategis yang menghasilkan beberapa kesepakatan penting.

    Kemitraan Budaya dengan Uni Emirat Arab

    Menbud Fadli berdialog dengan Menteri Kebudayaan Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Salem bin Khalid Al Qassimi. Pertemuan ini berbuah undangan resmi bagi Indonesia sebagai Tamu Kehormatan pada acara Al-Burda Award 2026 di Abu Dhabi, sebuah festival seni Islam internasional terkemuka.

    “Kami ingin menampilkan kekayaan budaya Indonesia di hadapan masyarakat UEA, khususnya karya seniman muda,” ungkap Sheikh Salem.

    Kemitraan kebudayaan Indonesia–UEA yang telah terjalin erat sejak 1976 semakin diperkuat dengan MoU 2024. Kerja sama kini meluas ke berbagai bidang, termasuk seni rupa, pertunjukan, sastra, museum, hingga digitalisasi warisan budaya. Kedua negara bahkan sedang membahas kolaborasi dalam produksi film bersama, residensi seniman, dan inovasi museum.

    Kolaborasi Strategis dengan Spanyol

    Menbud Fadli juga bertemu dengan Sekretaris Negara untuk Kebudayaan Spanyol, Jordi Martí. Agenda utamanya adalah pembaruan Agreement on Cultural and Educational Cooperation 2004.

    Spanyol dinilai sebagai mitra strategis mengingat jaringan museum kelas dunianya, seperti Prado dan Reina Sofía, serta industri audiovisual yang mencatat lebih dari 13 juta penonton pada 2024.

    “Kolaborasi budaya semakin penting setelah disepakatinya Indonesia–EU CEPA pekan lalu. Budaya bisa menjadi jembatan persahabatan sekaligus fondasi ekonomi kreatif,” tegas Menbud Fadli dalam keterangannya, Senin (29/9).

    Menghadapi Isu Global di Mondiacult

    Mondiacult 2025 sendiri menyoroti isu-isu krusial masa kini, seperti hak budaya, transformasi digital, ekonomi kreatif, hingga dampak kecerdasan buatan (AI).

    Bagi Indonesia, forum ini adalah platform untuk membuktikan bahwa dengan 1.340 etnis dan 718 bahasa yang dimilikinya, Indonesia bukan hanya rumah bagi mega-diversitas, tetapi juga motor penggerak arah kebijakan budaya dunia.

  • ASDP Segera Adopsi AI untuk Efisiensi Operasional

    ASDP Segera Adopsi AI untuk Efisiensi Operasional

    Bisnis.com, MERAK – Perusahaan pelayaran pelat merah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tengah mendorong transformasi digital di seluruh lini operasionalnya. Setelah menerapkan sistem tiket daring sejak 2020, ASDP kini berupaya mengimplementasikan teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan (AI) dan big data untuk mendorong efektivitas operasional.

    Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin, menerangkan upaya implementasi AI dan big data akan dilakukan ASDP seiring dengan kebutuhan perusahaan untuk mengambil keputusan yang cepat dan akurat ke depannya.

    “Ke depan, kami menargetkan implementasi teknologi berbasis big data dan AI untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat, sekaligus memperkuat pengamanan perjalanan pengguna jasa,” katanya, Senin (29/9/2025).

    Walaupun tidak diterangkan secara spesifik mengenai rencana tersebut, tetapi ASDP memang tengah berupaya untuk mengembangkan ekosistem digital perusahaan. Salah satu langkah yang telah dilakukan ASDP adalah pembelian tiket yang terdigitalisasi. 

    Tepatnya pada Mei 2020, sistem pembelian tiket daring ASDP, Ferizy memungkinkan pengguna jasa untuk melakukan pembelian tiket secara online melalui Web & Apps Ferizy atau melalui saluran penjualan Ferizy, dengan lebih dari 120 metode pembayaran tersedia.

    ASDP mencatat, setiap tahunnya, angka pengguna aplikasi ini konstan meningkat. Pada Agustus 2025, Ferizy telah digunakan oleh 3,23 juta pengguna, naik dari 2,59 juta pengguna pada 2024.

    Shelvy menegaskan, upaya digitalisasi yang belakangan telah dilakukan perusahaan telah terbukti meningkatkan efektivitas operasional ASDP, dengan transaksi yang transparan, dan memberikan kenyamanan terhadap pengguna jasa.

    “Sistem ini [digital] juga mendukung manajemen arus kendaraan dengan kuota per jadwal, sehingga kemacetan dapat diminimalisasi,” tambah dia.

    Selain itu, upaya digitalisasi juga dilakukan ASDP melalui integrasi smart port system dan penyempurnaan Port Operation Control Center (POCC). Upaya-upaya tersebut dilakukan ASDP dalam rangka mempersiapkan diri menyambut peak season di depan.

    Selain itu, upaya digitalisasi juga gencar dilakukan lantaran peran lintasan Merak–Bakauheni, yang menjadi jalur utama penghubung Pulau Jawa dan Sumatra. Sepanjang tahun 2025, lintasan ini mencatat total pergerakan mencapai sekitar 19,2 juta penumpang dan lebih dari 4,1 juta unit kendaraan dari berbagai golongan, menjadikannya yang tertinggi di Indonesia.

    “ASDP menyiapkan pengembangan infrastruktur pelabuhan, digitalisasi layanan, dan modernisasi armada. Fokus kami adalah menghadirkan layanan yang lebih andal, nyaman, dan berkelanjutan, baik untuk penumpang maupun logistik,” tambahnya.

  • Meutya Hafid Hadirkan Internet Gratis 12 Bulan, Genjot Ekonomi Digital Desa

    Meutya Hafid Hadirkan Internet Gratis 12 Bulan, Genjot Ekonomi Digital Desa

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memperluas akses internet di wilayah pedesaan melalui program Kampung Internet, sebuah inisiatif kolaboratif yang menghubungkan masyarakat desa dengan layanan broadband tetap (fixed broadband) dan pendampingan literasi digital.

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan, Kampung Internet sebagai upaya pemerintah dalam memastikan masyarakat di seluruh daerah dapat mengakses internet berkualitas.

    “Hari ini kita berkumpul di Desa Kramat Gajah untuk meresmikan program Kampung Internet, yaitu program bantuan akses internet pita lebar tetap atau fixed broadband. Ini adalah wujud kehadiran negara bahwa informasi dan konektivitas adalah milik semua, termasuk hingga pelosok desa ataupun kampung-kampung di berbagai wilayah di Indonesia,” ujar Meutya dalam sambutannya, Senin (29/9/2025).

    Untuk tahap awal, program Kampung Internet Komdigi ini menargetkan 20 desa dengan jumlah 1.194 titik yang tersebar di Sumatera Utara, Lampung, Banten, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Barat.

    Khusus untuk wilayah Sumatera Utara yang diresmikan langsung oleh Menkomdigi Meutya, antara lain: Desa Keramat Gajah, Desa Pulo Tagor Baru, Desa Baru Titi Besi, Desa Tanah Abang yang berlokasi di Kabupaten Deli Serdang. Kemudian, Desa Tambak Cekur, dan Desa Manggis yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai.

    “Sumatera Utara istimewa karena menjadi daerah peluncuran pertama. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mempercepat transformasi digital,” tutur Meutya.

    Menkomdigi Meutya Hafid meresmikan program Kampung Internet. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Melalui program ini, Komdigi menggandeng berbagai mitra operator untuk menyediakan layanan internet rumah gratis selama 12 bulan bagi warga desa terpilih, disertai pelatihan teknisi fiber optik bagi pelajar SMK. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru serta memperkuat literasi digital masyarakat.

    “Kami ingin manfaatnya berlapis, tidak hanya koneksi yang hadir, tapi juga ada transfer pengetahuan. Anak-anak SMK bisa ikut belajar jadi teknisi, dan masyarakat bisa pakai internetnya untuk usaha, belajar, atau pelayanan publik,” tambah Meutya.

    Lebih lanjut Meutya menjelaskan bahwa keberadaan akses internet pita lebar tetap yang memiliki keunggulan dari sisi keandalan, kecepatan, dan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan jaringan seluler dapat mendorong perekonomian masyarakat desa.

    “Kami berharap layanan ini dapat menjadi bagian dari modal usaha yang membantu UMKM selama 12 bulan ke depan. Program ini harus benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

    Meutya mengungkapkan, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan transformasi digital di tingkat akar rumput. Karena itu, ia mengajak pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan pelaku industri untuk bersama-sama memperluas cakupan dan manfaat Kampung Internet.

    “Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kita butuh dukungan semua pihak agar percepatan digitalisasi ini benar-benar menyentuh masyarakat desa,” pungkasnya

    (agt/fyk)