Topik: transformasi digital

  • Strategi Anyar Telkom, Digitalisasi UKM dengan Internet Bisnis Rp 300 ribuan

    Strategi Anyar Telkom, Digitalisasi UKM dengan Internet Bisnis Rp 300 ribuan

    Jakarta

    Telkom melalui lini solusi digitalnya Indibiz memperkuat solusi ke segmen usaha kecil dan menengah (UKM) dengan menghadirkan paket Indibiz Basic, layanan internet bisnis berkecepatan tinggi dengan harga terjangkau.

    Paket Indibiz Basic ditawarkan mulai Rp300 ribu-an dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Layanan ini dirancang agar pelaku UKM dapat menjalankan aktivitas bisnis digital dengan efisien-mulai dari mengelola toko daring, memasarkan produk, hingga melayani pelanggan secara real time tanpa kendala jaringan.

    “Bagi Indibiz, pelaku usaha adalah tulang punggung perekonomian bangsa. Karena itu, dukungan terhadap akses internet cepat serta solusi digital yang mudah diakses pelanggan menjadi prioritas utama,” ujar VP Corporate Communication Telkom, Andri Herawan Sasoko di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

    Selain paket dasar, Indibiz juga menawarkan skema Mid Term Commitment (MTC) dengan masa berlangganan enam hingga dua belas bulan. Melalui skema ini, pelanggan bisa memperoleh harga yang lebih kompetitif dibandingkan langganan bulanan, dengan kualitas layanan tetap premium. Strategi ini diharapkan mampu menarik lebih banyak UKM yang mulai beralih ke model bisnis digital.

    Perusahaan plat merah ini melihat peluang besar dari pertumbuhan sektor UKM di Indonesia yang kini mulai mengandalkan teknologi digital untuk memperluas pasar. Dengan menghadirkan paket konektivitas terjangkau dan stabil, Indibiz ingin menjembatani kesenjangan adopsi digital di sektor produktif yang menjadi penyerap tenaga kerja terbesar di Tanah Air.

    Selain konektivitas, Indibiz juga melengkapi penawarannya dengan solusi digital terintegrasi seperti Pijar untuk digitalisasi pendidikan, Moka sebagai sistem kasir digital, Netmonk untuk pemantauan jaringan, serta Omni Communication Assistant (OCA) untuk komunikasi bisnis terpadu. Seluruh layanan ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas pelaku usaha.

    Langkah Telkom melalui Indibiz sejalan dengan upaya pemerintah mendorong transformasi digital di sektor UKM yang diperkirakan menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Dengan jaringan Telkom yang menjangkau hingga pelosok daerah, perusahaan optimistis dapat memperluas akses digital bagi jutaan pelaku usaha di seluruh Indonesia.

    “Generasi muda dan pelaku UKM kini semakin aktif mencari peluang melalui dunia digital. Telkom melalui Indibiz berupaya menjembatani kebutuhan mereka lewat layanan internet bisnis yang efisien dan terintegrasi,” ungkapnya.

    Selain menghadirkan paket Basic, Indibiz juga menggelar program Youngpreneur Indibiz sepanjang Oktober bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025, untuk menumbuhkan semangat wirausaha digital di kalangan generasi muda. Hal ini diyakini mempercepat transformasi digital UKM sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

    (agt/agt)

  • Punya Akses ke Danantara, Telkom Buka Ceruk Potensi Bisnis Digital

    Punya Akses ke Danantara, Telkom Buka Ceruk Potensi Bisnis Digital

    Jakarta

    Telkom memperkuat posisi di ranah digital advertising nasional dengan mengandalkan platform AdXelerate. Sebagaian bagian dari Danantara, Telkom bisa memperluas ceruk potensi digital periklanan.

    AdXelerate kini menjadi bagian penting dari strategi transformasi digital Telkom, terutama setelah sinergi dengan Danantara yang membuka akses lintas ekosistem BUMN dan memperbesar potensi pasar.

    “Kami ingin membantu bisnis membangun engagement dan loyalitas pelanggan dengan cara yang lebih efisien, lebih customized, dan lebih personal. Karena pada akhirnya, tujuan kami adalah membantu bisnis meningkatkan pendapatan dengan biaya yang lebih efektif,” ujar Direktur Enterprise Business Telkom, Veranita Yosephine di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

    Dari sisi potensi pasar, Veranita menilai bahwa consumer business, FMCG, ritel, hingga UMKM akan menjadi segmen yang paling diuntungkan oleh keberadaan AdXelerate.

    “Sektor consumer dan ritel di Indonesia itu luar biasa besar, baik perusahaan global maupun lokal. AdXelerate bisa membantu mereka mengefisienkan strategi marketing dengan targeting yang lebih akurat. Jadi bukan hanya tampil di hadapan semua orang, tapi fokus ke segmen yang benar-benar relevan,” jelasnya.

    Lebih lanjut disampaikan bahwa AdXelerate punya keunggulan yang terletak pada kombinasi ekosistem Telkom Group yang luas, kapabilitas data, serta expertise dalam memahami mekanisme personalisasi digital.

    “Kami memiliki competitive advantage dari sisi efisiensi biaya karena memanfaatkan skala ekonomi Telkom Group. Selain itu, kami juga punya akses besar ke pelanggan melalui berbagai bisnis consumer Telkom, dan tentu keahlian dalam memahami bagaimana sistem personalisasi ini bekerja-karena kami sudah lama bermain di bidang ini,” tutur Vera.

    Telkom telah mulai mengembangkan AdXelerate sejak tahun lalu, dimulai dari kolaborasi dengan sejumlah mitra ritel kecil dan terus berkembang hingga melibatkan perusahaan berskala besar. Vera menyebut bahwa solusi tersebut saat ini masih berada dalam fase pengembangan sehingga belum berkontribusi signifikan bagi perusahaan.

    “Masih terlalu awal untuk bicara dampak finansial bagi Telkom, karena kami baru membangun ini tahun lalu dan kini berada di tahap scaling up. Tapi kami percaya dengan strategi dan eksekusi yang tepat, AdXelerate akan menjadi salah satu pilar bisnis besar di masa depan dalam ekosistem digital advertising Indonesia,” jelasnya.

    Meski demikian, Vera menyakini berkaitan dengan potensi pertumbuhan bahwa platform ini berpeluang memberikan dampak yang nyata bagi bisnis pengguna.

    “Kalau digunakan secara maksimal, dengan seluruh fitur AdXelerate dioptimalkan, kami percaya platform ini bisa mendorong pertumbuhan pendapatan bisnis di kisaran single digit hingga double digit,” ungkapnya.

    (agt/agt)

  • Mastel Soroti Prospek 700 MHz dan 2,6 GHz untuk Dorong Layanan 5G

    Mastel Soroti Prospek 700 MHz dan 2,6 GHz untuk Dorong Layanan 5G

    Bisnis.com, JAKARTA— Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai pemanfaatan pita frekuensi 700 MHz dan 2,6 GHz menjadi peluang penting bagi Indonesia untuk mempercepat pengembangan layanan 5G sekaligus memperluas jaringan broadband nasional. 

    Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, posisi Indonesia dalam hal infrastruktur internet saat ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara (Asean).

    Berdasarkan data Speedtest per Februari 2025, kecepatan rata-rata mobile broadband (MBB) Indonesia hanya sekitar 45 Mbps, menempati peringkat kesembilan dari 11 negara Asean, sementara kecepatan fixed broadband (FBB) mencapai 39,8 Mbps, berada di posisi ke-10 dari 11 negara.

    “Dari sisi harga, rata-rata biaya layanan internet di Indonesia juga masih paling mahal di Asean, yakni sekitar US$0,41 per Mbps [Rp6.478 per Mbps] ,” kata Sarwoto saat dihubungi Bisnis pada Kamis (9/10/2025). 

    Sarwoto menambahkan, keterlambatan implementasi layanan 5G menjadi salah satu isu utama. Menurutnya, layanan 5G di Indonesia tertinggal 4 hingga 5 tahun dibandingkan negara lain yang sudah mulai meluncurkan 5G sejak 2017. 

    Padahal, kata dia, teknologi 5G memiliki peran strategis di era kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan transformasi digital lintas sektor. Oleh sebab itu, Sarwoto menilai Indonesia masih memiliki peluang untuk memperkuat layanan 5G melalui pemanfaatan dividend spectrum di pita 700 MHz serta frekuensi ideal di 2,6 GHz.

    “Namun, kuncinya tetap pada kemampuan investasi penyelenggara telekomunikasi yang saat ini masih rendah,” katanya. 

    Sarwoto mengatakan, pemerintah perlu membuat terobosan kebijakan, misalnya melalui konsep 5G neutral network, yang memisahkan penyelenggaraan jaringan 5G dengan penyelenggaraan jasanya untuk use case tertentu. Dia menekankan 5G tidak hanya untuk komunikasi, tetapi juga akan mempercepat transformasi di sektor kesehatan, pendidikan, energi, pangan, industri, perdagangan, hingga pemerintahan.

    Dia juga mendukung adanya pemberian insentif atau skema pembayaran secara bertahap pada biaya keseluruhan pita frekuensi yang akan dilelang. Menurut Sarwoto, langkah tersebut akan memberikan nilai tambah yang lebih besar dalam jangka panjang karena dapat memperluas layanan 4G dan 5G dibandingkan hanya berfokus pada penerimaan BHP frekuensi saat ini.

    Senada dengan Mastel, pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Agung Harsoyo menilai momentum saat ini bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki kebijakan biaya regulasi bagi industri telekomunikasi.

    Menurut Agung, kehadiran Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang memahami aspek teknologi dapat membuka peluang untuk meninjau ulang struktur biaya regulasi yang harus dibayar oleh operator seluler, termasuk BHP Frekuensi.

    “Tim dari Kementerian Keuangan bersama Komdigi bisa melakukan evaluasi terhadap kesehatan industri telekomunikasi dari sisi regulatory cost. Hasilnya diharapkan melahirkan kebijakan yang menyeimbangkan kepentingan industri, masyarakat, dan pemerintah,” kata Agung kepada Bisnis pada Kamis (9/10/2025). 

    Dia menambahkan, salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan adalah memberikan skema pembayaran BHP secara cicilan, agar operator memiliki ruang finansial yang lebih leluasa untuk melakukan ekspansi jaringan dan mempercepat pembangunan infrastruktur digital.

    Sementara itu, di sisi industri, dua operator besar yaitu PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison/IOH) dan PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) sama-sama menyatakan minat terhadap pita frekuensi 700 MHz dan 2,6 GHz, meskipun keduanya memilih mundur dari seleksi pita frekuensi 1,4 GHz yang tengah digelar Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah menegaskan setiap langkah strategis yang diambil perusahaan tidak semata-mata didorong oleh faktor modal finansial, tetapi juga berdasarkan pertimbangan ekonomi dan bisnis yang matang.

    “Semua yang Indosat lakukan mempertimbangkan aspek ekonomi bisnis, layanan pelanggan, serta dukungan terhadap objektif pemerintah. Ujung-ujungnya tetap pertimbangan bisnis,” kata Buldansyah di Kantor Indosat pada Selasa (7/10/2025).

    Dia menambahkan, setiap keputusan perusahaan bermuara pada tujuan untuk menjaga industri telekomunikasi nasional agar dapat tumbuh sehat dan berkelanjutan. Ketika ditanya mengenai rencana keikutsertaan dalam lelang frekuensi 700 MHz dan 2,6 GHz, Buldansyah belum memberikan konfirmasi lebih jauh.

    “Nanti ada sesinya, nanti ada waktunya,” ujarnya singkat.

    Sikap serupa juga ditunjukkan oleh XLSMART. Group Head Corporate Communications & Sustainability XLSMART Reza Mirza mengatakan, perusahaan tetap berminat terhadap pita frekuensi 700 MHz dan 2,6 GHz. Namun, mereka berharap pemerintah memberikan skema pembayaran yang lebih fleksibel, misalnya dengan sistem cicilan.

    “Sebenarnya kan kami minat untuk kedua itu [frekuensi 700 MHz dan 2,6 Ghz]. Cuma dari sisi pembayarannya kan sekarang regulatory cost lumayan mahal. Sekarang kan di angka 12–13%,” kata Reza ditemui usai acara Road to Grand Final Axis Nation Cup 2025 di Jakarta, pada Selasa (7/10/2025). 

    Menurutnya, beban biaya yang besar membuat operator perlu berhitung matang sebelum mengikuti lelang. Meski demikian, XLSMART telah melakukan komunikasi informal dengan pemerintah untuk menyampaikan aspirasi industri.

    “Kami mau membantu pemerintah. At the same time pemerintah tolong bantu [industri] telko” katanya.

    Komdigi diketahui masih fokus pada lelang pita frekuensi 1,4 GHz, yang kini menyisakan tiga peserta yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), PT Eka Mas Republik (MyRepublic), dan PT Telemedia Komunikasi Pratama (Viberlink).

    Setelah itu, pemerintah berencana menyiapkan lelang pita 700 MHz dan 2,6 GHz, yang ditargetkan dapat digelar pada akhir tahun ini.

    Pita frekuensi 700 MHz termasuk kategori low band yang memiliki cakupan luas dan cocok untuk memperluas akses jaringan di wilayah pelosok. Sementara pita 2,6 GHz merupakan mid band yang menawarkan keseimbangan antara cakupan dan kapasitas jaringan, ideal untuk mendukung implementasi layanan 5G dan peningkatan kapasitas data di kawasan urban.

  • Qualcomm Pamer Snapdragon 8 Elite Gen 5 di Indonesia

    Qualcomm Pamer Snapdragon 8 Elite Gen 5 di Indonesia

    Jakarta

    Setelah diumumkan secara global di Snapdragon Summit 2025 di Hawaii, Qualcomm kini membawa prosesor andalannya, Snapdragon 8 Elite Gen 5, ke Indonesia. Chip generasi terbaru ini menjanjikan lompatan besar dalam performa, efisiensi daya, dan kecerdasan buatan langsung di perangkat (on-device AI).

    “Kami melihat transformasi digital di Indonesia semakin matang, terutama dengan meningkatnya adopsi AI di perangkat mobile dan PC,” ujar Dominikus Susanto, Senior Manager, Business Development Qualcomm Indonesia dalam acara yang digelar di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

    “Melalui Snapdragon 8 Elite Gen 5, Qualcomm siap menyediakan solusi teknologi yang relevan, efisien, dan siap pakai bagi industri lokal — dengan performa AI tercepat di dunia dan efisiensi daya terbaik di kelasnya,” tambahnya.

    Snapdragon 8 Elite Gen 5 membawa peningkatan performa CPU hingga 20% dan efisiensi daya 43% lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Chip ini menggunakan 3rd Gen Qualcomm Oryon CPU dengan kecepatan hingga 4.6 GHz, serta arsitektur multi-core baru dengan 12MB cache per cluster.

    Yang membuatnya istimewa adalah integrasi Qualcomm AI Engine generasi terbaru yang memadukan CPU Oryon, GPU Adreno, dan NPU Hexagon. Kombinasi ini menghadirkan pengalaman AI generatif langsung di perangkat — tanpa bergantung pada cloud.

    Fitur-fitur baru seperti Agentic AI yang mampu beradaptasi dengan perilaku pengguna, Night Vision 3.0 untuk foto minim cahaya, serta High-Fidelity HDR Video membuat Snapdragon 8 Elite Gen 5 menjadi tulang punggung perangkat flagship berikutnya dari merek-merek besar seperti Samsung, Xiaomi, Realme, Vivo, Poco, dan iQoo.

    Dominikus menegaskan, kehadiran Snapdragon terbaru di Indonesia bukan sekadar soal kecepatan, tapi soal relevansi.

    “Snapdragon tidak hanya memimpin inovasi global, tetapi juga menghadirkan dampak nyata bagi produktivitas dan pengalaman digital masyarakat Indonesia,” tuturnya.

    Dengan kemampuan AI generatif yang bisa berjalan langsung di perangkat, Snapdragon 8 Elite Gen 5 menandai era baru smartphone cerdas — yang tidak hanya cepat, tapi juga mampu belajar dan beradaptasi dengan penggunanya.

    (asj/asj)

  • Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

    Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

    Jakarta

    Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum. Hal itu ditunjukkan dengan penghargaan bergengsi ‘Indonesia’s Most Innovative In-House Counsel Team 2025 – Non-Bank Financial Services’ dalam ajang Indonesia In-House Counsel Awards 2025.

    Penghargaan diterima secara langsung oleh Plh Kepala Divisi Legal Pegadaian, Teja Sukma Gumelar, pada rangkaian acara The Indonesian In-House Counsel Summit & Awards 2025, sebuah kolaborasi strategis antara Hukumonline, Indonesian Corporate Counsel Association (ICCA), dan Asia Pacific Corporate Counsel Alliance (APCCA).

    Kegiatan yang berlangsung pada 2-3 Oktober 2025 di Nusa Dua, Bali ini menjadi ajang apresiasi bagi para profesional hukum perusahaan yang telah menunjukkan peran krusial dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang berintegritas, inovatif, dan berkelanjutan. Dalam glory speechnya, Teja menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas pencapaian yang diraih Pegadaian pada bidang hukum tersebut.

    “Penghargaan ini adalah pengakuan atas kerja keras tim kami dalam menyelaraskan kepastian hukum dengan kecepatan inovasi bisnis Pegadaian. Kami percaya, hukum dan tata kelola yang kuat adalah fondasi utama yang memungkinkan Pegadaian bertransformasi menuju visi ‘The Leader in the Gold Ecosystem and Accelerator of Financial Inclusion’,” ujar Teja dalam keterangannya, Kamis (9/10/2025).

    Adapun pencapaian ini merupakan cerminan nyata dari komitmen Pegadaian untuk tidak hanya unggul dalam bisnis, tetapi juga dalam inovasi hukum dan tata kelola. Di tengah masifnya transformasi digital dan tuntutan kepatuhan global, peran tim hukum perusahaan menjadi semakin sentral.

    Selanjutnya, Penghargaan ‘Most Innovative’ ini diraih berkat keberhasilan Pegadaian yang digawangi oleh Divisi Legal dalam mengembangkan solusi hukum yang adaptif, terutama dalam menghadapi kompleksitas layanan berbasis emas dan pembiayaan digital setelah Pegadaian resmi menjadi pelopor Layanan Bank Emas di Indonesia, serta hadirnya superapps Tring! yang semakin melengkapi ekosistem keuangan dan investasi di Pegadaian.

    Penghargaan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi insan Pegadaian, tetapi juga menjadi motivasi untuk memperkuat sinergi hukum dan inovasi dalam mendukung visi korporasi, mendorong kepastian dan keberlanjutan hukum dalam setiap langkah bisnis serta memperluas akses keuangan yang inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.

    (anl/ega)

  • Imigrasi Jaksel Sosialisasi Aplikasi WASPADA, Orang Asing Terpantau Real Time

    Imigrasi Jaksel Sosialisasi Aplikasi WASPADA, Orang Asing Terpantau Real Time

    Jakarta

    Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan menggelar kegiatan diseminasi atau sosialisasi aplikasi WASPADA dengan tema ‘Jaga Jakarta Menuju Kota Global’. Aplikasi WASPADA merupakan singkatan dari Pengawasan Orang Asing Berbasis Peta Digital.

    Kegiatan ini bertempat di Aula Lantai 5 Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan. Sejumlah unsur masyarakat hadir, mulai dari Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), RT/RW, serta perwakilan masyarakat Kecamatan Pancoran.

    Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan, Bugie Kurniawan, menegaskan pihaknya berkomitmen menjadi kantor imigrasi yang paling terdigitalisasi dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

    “Digitalisasi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan berkomitmen menjadi pelopor transformasi digital di bidang keimigrasian. Setiap layanan dan pengawasan harus berbasis data, teknologi, dan kolaborasi. Melalui Aplikasi WASPADA, kami ingin menghadirkan pengawasan yang cepat, akurat, dan terintegrasi – sekaligus memperkuat peran masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan,” ujar Bugie dalam keterangannya, Kamis (9/10/2025).

    Bugie juga menekankan langkah digitalisasi ini sejalan dengan perintah Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya dalam pelaksanaan
    pengawasan keimigrasian yang efektif, humanis, dan berbasis teknologi modern, serta penguatan sinergitas antar-stakeholder untuk menjaga keamanan nasional.

    “Kami menjalankan setiap inovasi dengan semangat nilai PRIMA – Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Akuntabel. Inilah wajah baru Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan: modern, digital, dan berdampak,” imbuh Bugie.

    Di kesempatan yang sama, Ketua Tim Wilayah I Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Achmad Husni, menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan orang asing.

    “Pelaporan dari masyarakat adalah ujung tombak dalam mendeteksi dini potensi pelanggaran keimigrasian seperti overstay dan penyalahgunaan izin tinggal,” jelas Husni.

    Senada dengan itu, Analis Keimigrasian Ahli Muda Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan, Dea Suheryana, memaparkan bahwa Aplikasi WASPADA merupakan pengembangan dari sistem pelaporan APOA. Bedanya, aplikasi WASPADA kini dilengkapi dengan peta digital yang mampu menampilkan keberadaan dan aktivitas orang asing secara real-time.

    “Melalui sistem ini, setiap laporan masyarakat langsung terhubung dengan petugas imigrasi untuk ditindaklanjuti secara cepat dan terukur,” ungkap Dea.

    Halaman 2 dari 2

    (isa/imk)

  • Imigrasi Dorong Iklim Investasi Jawa Timur Lewat Sosialisasi ‘All Indonesia’ dan “ForINVEST”

    Imigrasi Dorong Iklim Investasi Jawa Timur Lewat Sosialisasi ‘All Indonesia’ dan “ForINVEST”

    Sidoarjo (beritajatim.com) — Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya bersama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjen Imigrasi) Jawa Timur terus berinovasi untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.

    Salah satu langkah strategisnya adalah melalui kegiatan bertajuk “Sosialisasi All Indonesia dan Peluang Investasi di Wilayah Jawa Timur” yang digelar di Aula Kanim Surabaya, Rabu (8/10/2025).

    Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan Konsulat Jenderal negara sahabat, instansi vertikal di lingkungan Bandara Internasional Juanda, hingga perwakilan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur.

    Kepala Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Jawa Timur, Novianto Sulastono, dalam sambutannya menegaskan bahwa transformasi digital layanan keimigrasian menjadi kunci dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah.

    “All Indonesia bukan hanya aplikasi, melainkan semangat kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan pelayanan publik yang cepat, transparan, dan humanis. Ini adalah wujud nyata dari sinergi digitalisasi pelayanan dan penguatan ekonomi daerah,” ujar Novianto.

    All Indonesia: Satu Platform Digital Lintas Instansi

    Program All Indonesia, yang resmi diluncurkan Direktorat Jenderal Imigrasi pada 1 Oktober 2025, merupakan platform digital terpadu untuk pelaporan kedatangan penumpang di bandara dan pelabuhan internasional.

    Melalui sistem ini, masyarakat dapat mengakses layanan deklarasi keimigrasian, kepabeanan, kesehatan, dan karantina hanya melalui satu platform digital.

    Aplikasi All Indonesia tersedia dalam versi web di allindonesia.imigrasi.go.id dan versi mobile yang dapat diunduh melalui Google Playstore maupun App Store.

    Implementasi program ini di Bandara Internasional Juanda menjadi tonggak penting bagi integrasi data lintas instansi, sekaligus memperkuat keamanan dan pelayanan publik di wilayah perbatasan.

    DE IMEJ dan ForINVEST: Inovasi dari Jawa Timur untuk Dunia

    Dalam kesempatan yang sama, Kanwil Ditjen Imigrasi Jawa Timur juga memperkenalkan DE IMEJ (Digital Ecosystem of Immigration and East Java) — portal berbasis web yang menyediakan informasi terpadu seputar keimigrasian, investasi, pariwisata, dan UMKM Jawa Timur.

    Sistem ini dilengkapi dengan QR Code untuk memudahkan akses publik, sekaligus memperkenalkan potensi ekonomi dan wisata Jawa Timur di tingkat global.

    Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, Agus Winarto, turut memperkenalkan inisiatif ForINVEST (Platform Investasi dan Keimigrasian Terpadu), yang dikembangkan sebagai bagian dari proyek perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II.

    “ForINVEST hadir untuk mempercepat investasi di Jawa Timur melalui layanan keimigrasian yang adaptif dan pro-investasi, termasuk kemudahan izin tenaga kerja asing serta kepastian hukum bagi investor,” jelas Agus.

    Perkuat Kolaborasi untuk Investasi yang Aman dan Ramah

    Sosialisasi ini juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara sahabat, seperti Amerika Serikat, China, Jepang, Australia, Belanda, Thailand, Jerman, Prancis, dan Polandia. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya peran keimigrasian dalam mendukung hubungan internasional dan investasi lintas negara.

    Dalam penutupan acara, Novianto kembali menekankan pentingnya sinergi semua pihak.

    “Mari kita wujudkan semangat All Indonesia dalam tindakan nyata. Jawa Timur harus menjadi gerbang investasi nusantara yang maju, aman, dan humanis,” pungkasnya.

    Tentang All Indonesia

    All Indonesia merupakan inovasi digital dari Direktorat Jenderal Imigrasi untuk mengintegrasikan layanan keimigrasian, Bea Cukai, dan Badan Karantina pada pintu-pintu masuk internasional, baik di bandara, pelabuhan, maupun pos perbatasan.

    Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan WNI dan WNA saat kedatangan dari luar negeri, sejalan dengan visi besar “Transformasi Digital Imigrasi untuk Indonesia Emas 2045.” (ted)

  • Imigrasi Dorong Iklim Investasi Jawa Timur Lewat Sosialisasi ‘All Indonesia’ dan “ForINVEST”

    Imigrasi Dorong Iklim Investasi Jawa Timur Lewat Sosialisasi ‘All Indonesia’ dan “ForINVEST”

    Sidoarjo (beritajatim.com) — Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya bersama Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjen Imigrasi) Jawa Timur terus berinovasi untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.

    Salah satu langkah strategisnya adalah melalui kegiatan bertajuk “Sosialisasi All Indonesia dan Peluang Investasi di Wilayah Jawa Timur” yang digelar di Aula Kanim Surabaya, Rabu (8/10/2025).

    Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan Konsulat Jenderal negara sahabat, instansi vertikal di lingkungan Bandara Internasional Juanda, hingga perwakilan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Timur.

    Kepala Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Jawa Timur, Novianto Sulastono, dalam sambutannya menegaskan bahwa transformasi digital layanan keimigrasian menjadi kunci dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah.

    “All Indonesia bukan hanya aplikasi, melainkan semangat kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan pelayanan publik yang cepat, transparan, dan humanis. Ini adalah wujud nyata dari sinergi digitalisasi pelayanan dan penguatan ekonomi daerah,” ujar Novianto.

    All Indonesia: Satu Platform Digital Lintas Instansi

    Program All Indonesia, yang resmi diluncurkan Direktorat Jenderal Imigrasi pada 1 Oktober 2025, merupakan platform digital terpadu untuk pelaporan kedatangan penumpang di bandara dan pelabuhan internasional.

    Melalui sistem ini, masyarakat dapat mengakses layanan deklarasi keimigrasian, kepabeanan, kesehatan, dan karantina hanya melalui satu platform digital.

    Aplikasi All Indonesia tersedia dalam versi web di allindonesia.imigrasi.go.id dan versi mobile yang dapat diunduh melalui Google Playstore maupun App Store.

    Implementasi program ini di Bandara Internasional Juanda menjadi tonggak penting bagi integrasi data lintas instansi, sekaligus memperkuat keamanan dan pelayanan publik di wilayah perbatasan.

    DE IMEJ dan ForINVEST: Inovasi dari Jawa Timur untuk Dunia

    Dalam kesempatan yang sama, Kanwil Ditjen Imigrasi Jawa Timur juga memperkenalkan DE IMEJ (Digital Ecosystem of Immigration and East Java) — portal berbasis web yang menyediakan informasi terpadu seputar keimigrasian, investasi, pariwisata, dan UMKM Jawa Timur.

    Sistem ini dilengkapi dengan QR Code untuk memudahkan akses publik, sekaligus memperkenalkan potensi ekonomi dan wisata Jawa Timur di tingkat global.

    Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, Agus Winarto, turut memperkenalkan inisiatif ForINVEST (Platform Investasi dan Keimigrasian Terpadu), yang dikembangkan sebagai bagian dari proyek perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II.

    “ForINVEST hadir untuk mempercepat investasi di Jawa Timur melalui layanan keimigrasian yang adaptif dan pro-investasi, termasuk kemudahan izin tenaga kerja asing serta kepastian hukum bagi investor,” jelas Agus.

    Perkuat Kolaborasi untuk Investasi yang Aman dan Ramah

    Sosialisasi ini juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara sahabat, seperti Amerika Serikat, China, Jepang, Australia, Belanda, Thailand, Jerman, Prancis, dan Polandia. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya peran keimigrasian dalam mendukung hubungan internasional dan investasi lintas negara.

    Dalam penutupan acara, Novianto kembali menekankan pentingnya sinergi semua pihak.

    “Mari kita wujudkan semangat All Indonesia dalam tindakan nyata. Jawa Timur harus menjadi gerbang investasi nusantara yang maju, aman, dan humanis,” pungkasnya.

    Tentang All Indonesia

    All Indonesia merupakan inovasi digital dari Direktorat Jenderal Imigrasi untuk mengintegrasikan layanan keimigrasian, Bea Cukai, dan Badan Karantina pada pintu-pintu masuk internasional, baik di bandara, pelabuhan, maupun pos perbatasan.

    Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan WNI dan WNA saat kedatangan dari luar negeri, sejalan dengan visi besar “Transformasi Digital Imigrasi untuk Indonesia Emas 2045.” (ted)

  • Sejarah, Tema, dan Cara Merayakannya

    Sejarah, Tema, dan Cara Merayakannya

    Jakarta

    Hari Pos Sedunia atau World Post Day kembali diperingati pada 9 Oktober 2025. Momen tahunan ini menjadi ajang untuk mengapresiasi peran penting layanan pos dalam menghubungkan masyarakat di seluruh dunia.

    Peringatan Hari Pos Sedunia bukan sekadar perayaan simbolis, tetapi juga momentum untuk menyoroti transformasi layanan pos di era digital. Tahun ini, kampanye global mengusung tema yang menekankan nilai kemanusiaan dan jangkauan global dari layanan pos.

    Sejarah Lahirnya Hari Pos Sedunia

    Hari Pos Sedunia diperingati setiap 9 Oktober untuk menandai berdirinya Kesatuan Pos Sedunia atau Universal Postal Union (UPU) pada tahun 1874 di Bern, Swiss. Dikutip dari situs resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), penetapan tanggal ini diresmikan pada Kongres UPU di Tokyo pada tahun 1969.

    Sejak saat itu, Hari Pos Sedunia dirayakan di lebih dari 150 negara sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi sektor pos dalam memfasilitasi komunikasi, perdagangan, dan pembangunan sosial. Melalui peringatan ini, UPU mendorong negara-negara anggota untuk meningkatkan inovasi, kualitas layanan, serta peran pos dalam mendukung masyarakat di berbagai lapisan.

    Tema Hari Pos Sedunia 2025

    Mengutip laman resmi UPU, tema Hari Pos Sedunia 2025 adalah “#PostForPeople: Local Service. Global Reach.” Tema ini menekankan peran pos sebagai jembatan penghubung antara layanan lokal dan jaringan global.

    UPU juga menyoroti pentingnya transformasi digital dalam sistem pos modern. Dengan adaptasi teknologi, sektor pos diharapkan mampu menjangkau lebih luas sekaligus tetap mempertahankan sentuhan kemanusiaan dalam setiap layanannya.

    Hari Pos Sedunia 2025 (Foto: UPU/PBB)Cara Merayakan Hari Pos Sedunia

    Perayaan Hari Pos Sedunia biasanya melibatkan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan oleh lembaga pos nasional, sekolah, maupun masyarakat umum. Berikut beberapa cara untuk memperingatinya:

    Upacara dan penghargaan nasional
    Banyak negara mengadakan upacara peringatan resmi untuk menghormati pekerja pos dan memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi di bidang pelayanan publik.Kampanye publik dan edukasi
    UPU mendorong diadakannya pameran, seminar, atau kampanye edukatif yang menyoroti kontribusi sektor pos terhadap pembangunan sosial dan ekonomi. Sekolah dan lembaga pendidikan juga sering mengadakan lomba menulis surat untuk meningkatkan apresiasi terhadap komunikasi tertulis.Program sosial dan digitalisasi layanan
    Beberapa operator pos memanfaatkan momentum ini untuk meluncurkan inovasi layanan baru, seperti platform digital pengiriman surat, layanan keuangan mikro, hingga kegiatan sosial untuk masyarakat setempat.

    (wia/imk)

  • Investasi Makin Mudah, BNI Tawarkan ORI028 Lewat wondr by BNI

    Investasi Makin Mudah, BNI Tawarkan ORI028 Lewat wondr by BNI

    Jakarta

    PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat dukungannya terhadap inklusi keuangan dengan memudahkan masyarakat berinvestasi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel melalui platform digital wondr by BNI.

    Dengan wondr by BNI masyarakat dapat membeli Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI028 yang ditawarkan pemerintah mulai 29 September hingga 23 Oktober 2025. Terdapat dua pilihan seri, yakni ORI028T3 dengan kupon tetap 5,35% dan tenor tiga tahun, serta ORI028T6 dengan kupon tetap 5,65% dan tenor enam tahun.

    SEVP Wealth Management BNI, Steven Suryana menjelaskan kehadiran wondr by BNI menjadi bagian dari transformasi digital BNI untuk memberikan pengalaman investasi yang mudah, transparan, dan inklusif bagi masyarakat luas.

    “ORI028 adalah instrumen investasi yang aman karena dijamin negara sekaligus memberikan imbal hasil yang kompetitif. Melalui wondr by BNI, kami ingin menghadirkan solusi investasi yang cepat, praktis, dan dapat diakses kapan saja,” ujar Steven dalam keterangan tertulis, Rabu (8/10/2025).

    Adapun proses pembelian ORI di wondr by BNI dibuat sederhana. Nasabah dapat mengecek kuota penawaran, melakukan simulasi pendapatan, serta menerima pencairan kupon langsung ke rekening BNI mereka.

    “Dengan dukungan teknologi digital, kami berharap semakin banyak masyarakat, khususnya generasi muda, yang mulai membangun kebiasaan berinvestasi salah satunya melalui obligasi negara,” tambahnya.

    Sebagai bentuk apresiasi, BNI juga memberikan cashback hingga Rp 10 juta bagi nasabah yang membeli ORI028 menggunakan dana fresh fund melalui wondr by

    BNI. Promo ini berlaku untuk investor baru maupun nasabah yang telah memiliki portofolio SBN ritel sebelumnya.

    “Program cashback ini kami hadirkan untuk memperluas partisipasi masyarakat dalam pembiayaan negara sekaligus memberikan nilai tambah bagi investor,” jelas Steven.

    Selain dapat diakses di dalam negeri, pembelian ORI028 melalui wondr by BNI juga terbuka bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di luar negeri,

    memperluas jangkauan partisipasi masyarakat dalam mendukung pembiayaan pembangunan nasional.

    “Kami optimistis, inovasi ini akan memperkuat peran BNI dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan serta mendukung kemandirian pembiayaan pembangunan nasional,” pungkas Steven.

    Dengan berbagai kemudahan dan insentif yang ditawarkan, BNI terus mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam mendukung pembiayaan pembangunan nasional melalui investasi yang aman dan mudah diakses.

    Kehadiran wondr by BNI menjadi bukti transformasi digital yang tidak hanya memperluas akses layanan keuangan, tetapi juga memperkuat budaya investasi di kalangan masyarakat Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri.

    (akd/akd)