Topik: transformasi digital

  • Ambisi Perusahaan AS Dukung Program Prabowo, Fokus ke Talenta Digital-Pertanian

    Ambisi Perusahaan AS Dukung Program Prabowo, Fokus ke Talenta Digital-Pertanian

    Bisnis.com, JAKARTA — Laporan bertajuk “Bisnis AS untuk Indonesia (BISA)” yang dirilis US—ASEAN Business Council (USABC) mencatat, 35 perusahaan Amerika Serikat (AS) mendukung agenda ekonomi Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang pengembangan talenta digital, investasi, hingga transformasi sektor pertanian.

    Dalam laporan tersebut, USABC mencatat bahwa sejak 2003–2025, perusahaan-perusahaan AS secara kolektif telah menciptakan lebih dari satu juta lapangan kerja di berbagai sektor di Indonesia, mulai dari energi dan pertanian hingga manufaktur dan teknologi digital.

    Selain itu, lebih dari lima juta individu di Indonesia telah menerima pelatihan keterampilan digital, seperti komputasi awan (cloud computing), keamanan siber, dan kecerdasan buatan (AI).

    Di bidang pendidikan, lebih dari 60.000 siswa dan pendidik telah dijangkau melalui berbagai inisiatif yang berfokus pada sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM). Kemudian, lebih dari 300.000 penerima manfaat telah dibantu melalui beragam program kesehatan, sosial, dan lingkungan.

    Presiden & CEO Interim USABC, Duta Besar Brian McFeeters, menuturkan bahwa perusahaan-perusahaan AS tidak hanya berinvestasi secara finansial, melainkan juga berperan dalam membangun fondasi pertumbuhan jangka panjang.

    “Laporan ini menggambarkan bagaimana bisnis AS berkontribusi pada setiap area prioritas ekonomi ambisius Presiden Prabowo melalui investasi langsung, pengembangan tenaga kerja, dan transfer teknologi,” kata Brian dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/10/2025).

    Strategic Communications Lead USABC Prelia Moenandar menyampaikan bahwa laporan BISA merupakan refleksi nyata dari kemitraan yang berorientasi pada dampak jangka panjang.

    “Laporan ini menunjukkan bagaimana kontribusi dunia usaha AS menciptakan dampak nyata bagi masyarakat dan ekonomi Indonesia. Kami berharap semangat ini dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menuju visi Indonesia Emas 2045,” ujar Prelia.

    Sementara itu, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan menyatakan bahwa kemitraan ekonomi antara Indonesia dan AS harus terus diperkuat untuk mendukung agenda pembangunan nasional.

    “Amerika Serikat selalu berada di 10 besar investor asing di Indonesia. Namun yang lebih penting dari sekadar nilai investasi adalah bagaimana investasi tersebut membawa transfer teknologi dan peningkatan kapasitas SDM Indonesia,” ujar Nurul.

    Menurut Nurul, jika Indonesia ingin menuju Indonesia Emas 2045, maka hal-hal mendasar seperti penguasaan teknologi dan kualitas tenaga kerja harus menjadi prioritas.

    Jika ditinjau dari sektor energi, VP Communications & External Affairs bp Indonesia Desy “Becky” Unidjaja memaparkan bagaimana proyek Tangguh LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat, menjadi contoh pengembangan SDM lokal dan transfer teknologi industri.

    “bp tidak mungkin bertahan tanpa turut membangun daerah tempat kami beroperasi. Sejak awal, kami berkomitmen bahwa 85% pekerja kami di Tangguh LNG harus berasal dari Papua,” imbuhnya.

    Dia menjelaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia (human capital) menjadi bagian penting dari keberlanjutan operasi perusahaan.

    Dari sektor teknologi, Government Affairs & Public Policy Manager Google Indonesia Agung Pamungkas mengatakan bahwa perusahaan merancang program Bangkit Bersama AI untuk mendukung transformasi digital Indonesia melalui peningkatan keterampilan generasi muda.

    “Program Bangkit Bersama AI menyiapkan talenta digital Indonesia yang siap menghadapi masa depan. Kami memastikan seluruh ekosistem, mahasiswa, pendidik, pengembang, dan industri dapat tumbuh bersama,” ungkapnya.

    Sementara itu, Corporate Social Responsibility Leader IBM Indonesia Rina Suryani menyebut bahwa peningkatan literasi digital menjadi pondasi penting dalam memperkuat daya saing nasional.

    “Kami menargetkan untuk upskill dua juta orang di bidang AI dan membantu lembaga pendidikan mengintegrasikan keterampilan digital dalam kurikulum nasional,” terangnya.

    Adapun dari sektor pertanian, APAC Agricultural Policy Program Manager Corteva Agriscience Suandi Tanuwijanto menegaskan bahwa teknologi dan inovasi berkelanjutan adalah kunci peningkatan produktivitas sekaligus ketahanan pangan nasional.

    “Kami percaya dampak sektor swasta tidak hanya datang dari teknologi, tetapi juga dari trickle-down effect yang memperkuat ekonomi masyarakat,” pungkasnya.

  • Strategi MyRepublic (DSSA) Setelah Menang Lelang Frekuensi 1,4 GHz

    Strategi MyRepublic (DSSA) Setelah Menang Lelang Frekuensi 1,4 GHz

    Bisnis.com, JAKARTA – MyRepublic Indonesia yang bernaung di bawah PT Eka Mas Republik, anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) keluar sebagai pemenang lelang frekuensi 1,4 GHz untuk regional II dan III.

    Pada lelang frekuensi 1,4 GHz yang diadakan untuk internet murah itu, DSSA akan menggarap regional II yakni daerah Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara dan Regional 3 yakni wilayah Kalimantan dan Sulawesi.

    Timotius Max Sulaiman, Chief Executive Officer MyRepublic Indonesia mengatakan perolehan pita frekuensi 1,4 GHz ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan layanan internet yang lebih luas, cepat, dan andal bagi masyarakat Indonesia. 

    Hal ini menjadi momentum penting bagi MyRepublic Indonesia untuk terus berkontribusi nyata dalam mendukung pemerintah mempercepat pemerataan akses internet dan transformasi digital nasional, sehingga semakin banyak masyarakat dapat menikmati koneksi yang stabil, berkualitas serta terjangkau,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (18/10/2025). 

    Menurutnya, perolehan frekuensi itu akan menjadi langkah strategis bagi MyRepublic Indonesia untuk memperluas jangkauan layanan internet berkecepatan tinggi dan memperkuat konektivitas digital nasional, khususnya di luar Pulau Jawa. 

    Melalui pemanfaatan pita frekuensi 1,4 GHz ini, MyRepublic Indonesia akan memperluas akses internet broadband hingga ke daerah-daerah yang selama ini belum terlayani secara optimal, guna menghadirkan konektivitas yang lebih merata bagi masyarakat di seluruh Indonesia. 

    “Langkah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan MyRepublic Indonesia dalam memperkuat fondasi konektivitas nasional yang merata dan inklusif,” tambahnya. 

    Timotius menjelaskan keputusan MyRepublic Indonesia untuk fokus pada Regional 2 dan 3 didasari pertimbangan strategis terhadap potensi besar wilayah Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi yang memiliki kebutuhan konektivitas tinggi tetapi masih memiliki tingkat penetrasi internet yang terbatas. 

    Dengan memanfaatkan spektrum 1,4 GHz yang ideal untuk Fixed Wireless Access (FWA)-berdaya jangkau luas dan efisien secara infrastruktur-MyRepublic Indonesia dapat mempercepat perluasan akses internet berkualitas ke lebih banyak masyarakat tanpa mengorbankan kualitas jaringan.

    MyRepublic Indonesia menilai bahwa layanan internet berbasis FWA ini akan melengkapi layanan internet berbasis jaringan fiber optik (FTTH) yang telah dimiliki, sehingga keduanya dapat saling mendukung dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan pengalaman konektivitas pelanggan di berbagai wilayah.

    Ke depan, MyRepublic Indonesia akan memfokuskan langkah pada kesiapan teknis, operasional, dan komersial untuk menghadirkan layanan FWA di wilayah yang telah dimenangkan. 

    Melalui kolaborasi strategis dengan berbagai mitra, MyRepublic Indonesia berkomitmen menciptakan konektivitas yang inklusif dan berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya mewujudkan pemerataan akses digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, menuju Indonesia yang semakin terhubung dan berdaya saing tinggi.

    Sebagai informasi, MyRepublic Indonesia telah melayani lebih dari 1,5 juta pelanggan di lebih dari 162 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. Pencapaian ini menandai dedikasi perusahaan selama satu dekade dalam menghadirkan inovasi, memperluas akses digital, dan mendukung percepatan transformasi ekonomi berbasis teknologi di Indonesia.

    —————— 

    Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

  • Koster laporkan ke DPP kader PDIP tembus 230 ribu se-Bali

    Koster laporkan ke DPP kader PDIP tembus 230 ribu se-Bali

    Denpasar (ANTARA) – Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster melaporkan capaiannya dalam konferensi daerah bahwa hingga saat ini keanggotaan mereka di Bali mencapai 230 ribu orang.

    “Realisasi kartu anggota juga berjalan dengan cukup baik, total anggota itu mencapai 230 ribu se-Bali, nanti ke depan harus ditingkatkan mencapai 500 ribu,” kata Koster di Denpasar, Sabtu.

    Dalam konferda yang juga akan menentukan Ketua DPD PDIP Bali baru itu dihadiri jajaran DPP PDIP yaitu Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat, Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi Adian Yunus Yusak Napitupulu, Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi Andreas Hugo Pareira, dan Ketua Bidang Industri, Perdagangan, dan Tenaga Kerja Darmadi Durianto.

    Selama lima tahun lebih dipimpinnya, Wayan Koster memastikan bahwa di Bali partai moncong putih dari tingkat DPD hingga anak ranting terbentuk kuat dan kokoh.

    “Begitu juga sistem dan manajemen partai berjalan dengan sangat baik, struktur partai di Bali ini sudah sangat kuat, kemudian status kantor DPD PDIP Bali lahan seluas 10 are sekarang sudah menjadi milik DPD nilai belinya adalah Rp5,5 milyar, uangnya diperoleh dari gotong royong eksekutif dan legislatif PDIP,” ujarnya.

    Menurut politisi yang merupakan Gubernur Bali itu, kader partai merupakan tulang punggung jalannya organisasi, dituntut untuk memahami program dan tugas-tugas kepartaian di tengah masyarakat sehingga mereka diberikan pendidikan politik.

    “Pendidikan politik DPD, DPC, PAC sampai ke ranting dengan menggunakan dana partai, juga dilakukan sosialisasi haluan pembangunan Bali masa depan, dilakukan pelatihan transformasi digital dan sosialisasi monitoring perjuangan partai sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, jadi partai semakin adaptif,” kata Wayan Koster.

    Politisi asal Buleleng itu merasa keberhasilan dalam mengelola sumber daya partai juga tercermin dari berhasilnya kader PDIP di Bali menempati posisi-posisi strategis berkat budaya kaderisasi, kekuatan organisasi, dan disiplin.

    “Maka kita berhasil menempatkan sejumlah kader di posisi eksekutif maupun legislatif, menduduki jabatan kepala daerah dan wakil kepala daerah serta ketua DPRD se-Bali, ini perjuangan semua kecuali Kabupaten Karangasem di Pilkada 2024, kita di Bali sekarang cukup kokoh,” ujarnya.

    Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menambahkan bahwa untuk bisa memenangkan Pemilu dan Pilkada 2029 bergantung pada kader yang mengurus organisasi di tingkat terbawah.

    Oleh karena itu DPP mendorong DPD PDIP Bali sebagai DPD pertama yang memulai menggelar konferda dan konfercab agar memilih kader-kader terbaik.

    “Supaya mereka yang masuk kepengurusan bukan hanya namanya saja tapi betul-betul aktif turun ke bawah karena yang memenangkan PDIP adalah rakyat, rakyat melihat kinerja kita, rekrut orang-orang terbaik kita harus membuka diri,” kata Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Indonesia komitmen perkuat kerja sama di OIC Labour Center

    Indonesia komitmen perkuat kerja sama di OIC Labour Center

    Indonesia siap menjadi mitra aktif dalam perumusan rekomendasi kebijakan bagi negara anggota OKI di bidang-bidang strategis tersebut

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berkomitmen untuk terus mendukung kerja sama dan peran dari negara-negara Islam dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) secara global melalui Organization of Islamic Cooperation (OIC) Labour Center.

    “Kami siap bekerja sama dalam berbagai bidang yang dapat memperkuat kapasitas kelembagaan dan SDM di antara negara-negara anggota OKI sebagai wujud solidaritas dan semangat kebersamaan dunia Islam dalam membangun masyarakat yang produktif, adil dan inklusif,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Adapun Menaker Yassierli menegaskan komitmen tersebut melalui pertemuan bilateral dengan Dirjen Pusat Ketenagakerjaan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Azar Bayramov di sela-sela sesi ke-6 Konferensi Menteri Ketenagakerjaan OKI di Doha, Qatar.

    Dalam pertemuan tersebut, Yassierli menyatakan OIC Labour Centre sebagai wadah dialog kebijakan yang bersifat melengkapi dan bersinergi dengan peran Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) serta lembaga-lembaga relevan lainnya.

    Lebih lanjut, Menaker Yassierli menjelaskan Indonesia juga akan terus berpartisipasi aktif dalam dialog tematik yang digelar OIC Labour Center mengenai pasar kerja, pekerjaan hijau (green jobs), transformasi digital dan masa depan pekerjaan (future of work).

    “Indonesia siap menjadi mitra aktif dalam perumusan rekomendasi kebijakan bagi negara anggota OKI di bidang-bidang strategis tersebut,” ujarnya.

    Selain itu, Yassierli menambahkan dalam pengembangan SDM, Indonesia siap berkolaborasi dalam penguatan kapasitas instruktur pelatihan vokasi dan pengawas ketenagakerjaan.

    “Eksplorasi program pelatihan dan pemagangan bersama dengan dukungan lembaga pelatihan vokasi Indonesia (BLK/BBPVP),” ujar dia.

    Menaker pun meyakini hadirnya OIC Labour Center yang dipimpin oleh Azar Bayramov dari Azerbaijan memiliki atensi tinggi terhadap pembangunan SDM yang kompetitif, adaptif dan lincah.

    “Saya yakin di bawah kepemimpinan Azar Bayramov, kerja sama antara Indonesia dan OIC Labour Center akan semakin kokoh dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan sosial dan ekonomi negara-negara anggota,” katanya.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sabet Penghargaan Asia 5 Kali Berturut-turut, Ini 3 Pilar Teknologi Utama Infomedia – Page 3

    Sabet Penghargaan Asia 5 Kali Berturut-turut, Ini 3 Pilar Teknologi Utama Infomedia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Infomedia Nusantara (Infomedia), penyedia layanan Business Process Outsourcing (BPO) di Indonesia, kembali menorehkan prestasi di kancah industri teknologi Asia.

    Anak perusahaan Telkom Group ini sukses meraih Indonesia Technology Excellence Award for Emerging Technology – Business Service Category dalam ajang Asian Technology Excellence Awards (ATEA) 2025.

    Penghargaan ini menandai kemenangan kelima perusahaan secara berturut-turut sejak 2021, menegaskan komitmen perusahaan untuk menjadi mitra transformasi bisnis terpercaya melalui pendekatan strategis 3A: Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan), Automation (Otomasi), dan Analytics (Analitika).

    Direktur Utama Infomedia, Eddy Sofryano, menyatakan bahwa perusahaan akan terus menciptakan nilai dan dampak yang lebih luas bagi pelanggan, karyawan, dan masyarakat

    “Penghargaan ini bukan hanya tentang keberhasilan teknologi, tetapi juga tentang dedikasi tim kami untuk terus menciptakan nilai dan dampak yang lebih luas bagi pelanggan, karyawan, dan masyarakat,” ujar Eddy melalui keterangannya, Sabtu (18/10/2025).

    Infomedia terus memposisikan pelanggan sebagai inti dari setiap transformasi digital. Solusi yang dikembangkan lahir dari kolaborasi erat dengan klien, bertujuan untuk memahami tantangan, mengoptimalkan proses bisnis, dan membantu pertumbuhan di tengah disrupsi.

     

     

  • Kompetensi SDM sebagai fondasi industri transportasi dan logistik

    Kompetensi SDM sebagai fondasi industri transportasi dan logistik

    Pada akhirnya, masa depan industri tidak ditentukan oleh seberapa canggih teknologi yang kita miliki, melainkan oleh seberapa siap manusia yang mengelolanya

    Jakarta (ANTARA) – Transformasi digital telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia, termasuk cara industri beroperasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

    Di tengah kemajuan teknologi yang begitu cepat, kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) dengan keterampilan teknis yang relevan menjadi semakin penting.

    Keberhasilan transformasi digital tidak hanya ditentukan oleh kecanggihan perangkat atau sistem, tetapi juga oleh kesiapan manusia yang mampu mengoperasikan, mengembangkan, dan memberikan makna pada teknologi tersebut.

    Dalam sektor transportasi dan logistik yang menjadi tulang punggung mobilitas ekonomi, perubahan ini terasa paling signifikan.

    Banyak perusahaan kini beralih ke sistem berbasis Internet of Things (IoT), otomatisasi, hingga analisis data untuk meningkatkan efisiensi operasional.

    Namun, tantangan besar muncul ketika tenaga kerja yang tersedia tidak memiliki kompetensi untuk memanfaatkan teknologi baru tersebut.

    Kesenjangan keterampilan antara generasi pekerja lama yang terbiasa dengan sistem manual dan kebutuhan industri masa kini menjadi penghambat utama. Tanpa SDM yang terampil, digitalisasi hanya akan menjadi jargon tanpa hasil nyata.

    Realitas di lapangan menunjukkan paradoks yang kerap terjadi dimana perusahaan telah berinvestasi besar pada teknologi mutakhir, tetapi efisiensi dan daya saing yang diharapkan tidak tercapai karena keterbatasan kemampuan operator.

    Banyak teknisi belum familiar dengan perangkat digital seperti sensor, sistem navigasi, GPS, atau manajemen data berbasis cloud. Kesenjangan ini bukan sekadar menghambat transformasi, tetapi juga berpotensi mengancam daya saing industri jika tidak segera diatasi.

    Penguatan kapasitas SDM teknis harus dipandang sebagai strategi utama menghadapi era digital.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lewat OIC Labour Center, Indonesia dan OKI Perkuat Kerja Sama Kembangkan SDM Global
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        18 Oktober 2025

    Lewat OIC Labour Center, Indonesia dan OKI Perkuat Kerja Sama Kembangkan SDM Global Nasional 18 Oktober 2025

    Lewat OIC Labour Center, Indonesia dan OKI Perkuat Kerja Sama Kembangkan SDM Global
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyatakan komitmen untuk terus mendukung kerja sama dan peran dari negara-negara Isam dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) secara global melalui Organization of Islamic Cooperation (OIC) Labour Center.
    Komitmen tersebut diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dalam pertemuan bilateral dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Pusat Ketenagakerjan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Azar Bayramov di sela-sela sesi ke-6 Konferensi Menteri Ketenagakerjaan OKI di Doha, Qatar.
    “Kami siap bekerja sama dalam berbagai bidang yang dapat memperkuat kapasitas kelembagaan dan SDM di antara negara-negara anggota OKI sebagai wujud solidaritas dan semangat kebersamaan dunia Islam dalam membangun masyarakat yang produktif, adil dan inklusif,” ujar Yassierli dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (18/10/2025).
    Dalam pertemuan tersebut, Yassierli menyatakan, OIC Labour Centre sebagai wadah dialog kebijakan yang bersifat melengkapi dan bersinergi dengan peran Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) serta lembaga-lembaga relevan lainnya.
    DOK. Kemenaker RI Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli bersama jajarannya berfoto bersama Dirjen Pusat Ketenagakerjan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Azar Bayramov dan jajarannya di sela-sela sesi ke-6 Konferensi Menteri Ketenagakerjaan OKI di Doha, Qatar.

    Yassierli menjelaskan, Indonesia juga akan terus berpartisasi aktif dalam dialog tematik yang digelar OIC Labour Center mengenai pasar kerja,
    green jobs
    , transformasi digital, dan masa depan pekerjaan (future of work).
    “Indonesia siap menjadi mitra aktif dalam perumusan rekomendasi kebijakan bagi negara anggota OKI di bidang-bidang strategis tersebut, ” ujarnya.
    Yassierli menambahkan, dalam pengembangan SDM, Indonesia siap berkolaborasi dalam penguatan kapasitas instruktur pelatihan vokasi dan pengawas ketenagakerjaan.
    “Eksplorasi program pelatihan dan pemagangan bersama dengan dukungan lembaga pelatihan vokasi Indonesia (BLK/BBPVP), ” lanjutnya.
    Yassierli meyakini hadirnya OIC-Labour Center yang dipimpin oleh Azar Bayramov (Azerbaijan) memiliki atensi tinggi terhadap pembangunan SDM yang kompetitif, adaptif dan lincah.
    “Saya yakin di bawah kepemimpinan Azar Bayramov, kerja sama antara Indonesia dan OIC Labour Center akan semakin kokoh dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan sosial dan ekonomi negara-negara anggota, ” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perusahaan Taiwan Ini Tertarik Kolaborasi dengan Pemerintah di Pusat Data Nasional

    Perusahaan Taiwan Ini Tertarik Kolaborasi dengan Pemerintah di Pusat Data Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan manajemen data dan infrastruktur penyimpanan asal Taiwan, Synology menyampaikan ketertarikannya terhadap rencana pemerintah yang tengah membangun Pusat Data Nasional (PDN).

    Country Manager Synology Indonesia Clara Hsu menyatakan siap berkontribusi melalui kolaborasi dengan sektor pemerintah dan swasta lainnya.

    “Kami sangat antusias jika dapat berpartisipasi dalam proyek pemerintah, apalagi yang berkaitan dengan pengelolaan data nasional. Itu yang bisa kami garap dari sisi solusinya,” ujarnya, Jumat (17/10/2025).

    Adapun saat ini, portofolio bisnis perseroan di Indonesia tercatat relatif seimbang antara sektor pemerintah dan swasta, dengan tahun ini lebih banyak di sektor swasta.

    Namun dia memperkirakan pada 2026 mendatang, porsi penggunaan antara keduanya akan kembali seimbang seiring meningkatnya kebutuhan penyimpanan data terintegrasi di berbagai sektor.

    Dia menyampaikan kesadaran perusahaan di Indonesia terhadap pentingnya pengelolaan dan keamanan data semakin meningkat. 

    Tren ini mendorong banyak pelaku industri, baik dari sektor swasta maupun pemerintah, untuk beralih ke solusi penyimpanan data on premise, yang dinilai lebih aman dan efisien dibandingkan dengan sepenuhnya mengandalkan layanan cloud publik.

    Clara Hsu memaparkan pertumbuhan industri data di tanah air menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. 

    Pasalnya saat ini semakin banyak perusahaan yang sudah sadar bahwa data adalah aset penting. Namun kondisi ini juga menimbulkan tantangan, volume data terus bertambah sedangkan ancaman siber juga semakin kompleks.

    “Sekarang software jahat menyerang tanpa pandang bulu, baik perusahaan kecil, menengah, maupun besar semuanya bisa jadi target,” imbuhnya.

    Dalam situasi tersebut, banyak perusahaan mulai menilai ulang strategi penyimpanan data mereka. Solusi on-premise menjadi pilihan karena memberikan kontrol penuh atas privasi dan biaya yang lebih terkendali.

    Synology mencatat, adopsi solusi on-premise saat ini tidak hanya terjadi di sektor swasta, tetapi juga di sektor pemerintahan. 

    Instansi pemerintah, yang mengelola data sensitif dan bersifat privat, cenderung memilih private cloud berbasis on premise agar tetap dapat menikmati fitur cloud tanpa melepas kontrol data dari tangan sendiri.

    Instansi pemerintah, yang mengelola data sensitif dan bersifat privat, cenderung memilih private cloud berbasis on-premise agar tetap dapat menikmati fitur cloud tanpa melepas kontrol data dari tangan sendiri.

    “Kalau di pemerintah, fokusnya adalah penyimpanan data berskala besar dan privasi tinggi. Sedangkan di sektor swasta, banyak digunakan untuk kebutuhan file sharing dan kolaborasi antar tim,” tambahnya.

    Sektor perbankan dan industri lain juga mulai beralih ke solusi modern untuk kebutuhan backup dan arsip data. 

    Head of Southeast Asia Synology, Thachawan Chinchanakarn mengatakan transformasi digital menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan data.

    Momentum ini mendorong meningkatnya permintaan akan solusi yang lebih canggih, termasuk di Indonesia. 

    “Lima tahun terakhir, Synology mendapat kepercayaan dari berbagai vertikal industri di Indonesia, mendorong pertumbuhan pendapatan hingga 400%,” ujarnya.

  • Bukan Lagi Pilihan, Ketahanan Siber Jadi ‘Kunci Hidup Mati’ Pimpinan IT Global – Page 3

    Bukan Lagi Pilihan, Ketahanan Siber Jadi ‘Kunci Hidup Mati’ Pimpinan IT Global – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menandai fase lanjutan dari misi perlindungan data global perusahaan sekaligus merayakan 25 tahun inovasi di industri manajemen data, Synology mengumumkan pembaruan besar pada portofolio solusinya.

    Pembaruan ini secara spesifik berfokus pada penguatan ketahanan siber bagi pelaku industri di tengah laju pertumbuhan data yang sangat pesat.

    Portofolio terbaru Synology mencakup teknologi backup data, media penyimpanan skala enterprise, dan solusi kolaborasi yang dirancang sesuai regulasi. Tujuannya adalah membantu perusahaan menghadapi tantangan ancaman siber yang kian canggih.

    Head of Southeast Asia Synology, Thachawan Chinchanakarn, menyatakan transformasi digital terus menjadi pendorong utama pertumbuhan data, yang pada gilirannya memicu permintaan akan solusi keamanan yang lebih canggih.

    “Ketahanan siber kini menjadi prioritas utama bagi para pemimpin IT di seluruh dunia, sangat penting untuk kelangsungan bisnis dan daya saing perusahaan,” tegas ujar Thachawan melalui keterangannya, Sabtu (18/10/2025).

    Ia mengklaim portofolio Synology menghadirkan solusi yang sederhana, terukur, dan aman sehingga pelaku bisnis dapat melindungi aset terpenting mereka dan terus berkembang di era digital.

    Di Indonesia, kepercayaan dari berbagai vertikal industri telah mendorong pertumbuhan pendapatan Synology hingga 400% selama lima tahun terakhir.

    “Dengan hadirnya portofolio solusi terbaru, pelanggan di Indonesia kini memiliki lebih banyak pilihan sesuai kebutuhan spesifik mereka,” Country Manager Indonesia Synology, Clara Hsu, memaparkan.

     

     

  • RI Kejar 2 Juta Talenta Digital, Pemerintah Minta Kolaborasi

    RI Kejar 2 Juta Talenta Digital, Pemerintah Minta Kolaborasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Talenta digital disebut lebih cepat dibangun dibandingkan membangun infrastruktur digital. Bahkan bisa mengatasi masalah yang ada di dalam pembangunan infrastruktur.

    “Ketimbang membangun infrastruktur digital, industri digital, membangun talenta itu mungkin lebih cepat. Lebih cepat kita bisa hasilkan dan dengan talenta yang baik keterbatasan infrastruktur kadang-kadang bisa diatasi,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria, dalam pembukaan Forum Talenta Digital Komdigi, Jumat (17/10/2025).

    Menurutnya hal ini sudah terbukti di beberapa tempat. Misalnya infrastruktur di beberapa negara dengan industri AI yang terbatas bisa mengejar dengan pusat industri AI.

    Negara yang tertinggal bisa memberikan inovasi baru dan produk baru. Bahkan bisa mengguncang dunia teknologi baru.

    “Tapi dia bisa catch up, mereka bisa memberikan inovasi-inovasi baru dan produk baru dan mengguncang teknologi baru ini, khususnya AI,” jelas Nezar.

    Nezar juga menjelaskan acara Forum Talenta Digital Komdigi diselenggarakan dengan tujuan mendapatkan satu gambaran besar soal pelatihan talenta. Yakni terkait data pelatihan yang dilakukan sejumlah pihak dari perusahaan teknologi global, edutech, dan kementerian lembaga pusat maupun daerah.

    Berikutnya, data-data itu akan digunakan untuk memetakan dan arahan untuk mengoptimalkan program yang ada di Indonesia.

    “Sampai dengan 2030, kita membutuhkan sekitar 9 juta digital talent dan kita masih ada gap hampir 2 juta lebih. Dan karena itu dibutuhkan satu kerja cepat dan kolaborasi serta sinergi dari semua stakeholder dalam mendukung proses transformasi digital di Indonesia,” ujar Nezar.

    Dengan langkah ini diharapkan talenta digital bisa lebih siap pada 2030. Khususnya saat menyambut teknologi baru di berbagai bidang.

    “Terutama bisa menyambut teknologi baru yang akan datang, perkembangan artificial intelligence misalnya, terus di bidang IoT, bidang blockchain, kriptografi, juga di bidang cybersecurity. Semua area-area itu penting sekali, mengingat perkembangannya cukup cepat,” dia menjelaskan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]