Topik: transformasi digital

  • Gelar IDC 2025, AMSI Soroti Kedaulatan AI hingga Kemandirian Digital Nasional

    Gelar IDC 2025, AMSI Soroti Kedaulatan AI hingga Kemandirian Digital Nasional

    Jakarta (beritajatim.com) – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) kembali menyelenggarakan ajang tahunan Indonesia Digital Conference (IDC) 2025 di The Hub Epicentrum, Jakarta Selatan, pada 22–23 Oktober 2025.

    Tahun ini, IDC mengangkat tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital”, yang menyoroti pentingnya kedaulatan dan kemandirian industri media dalam menghadapi gelombang transformasi digital berbasis kecerdasan buatan (AI).

    Dua pembicara kunci akan hadir, yakni Menteri Hukum Republik Indonesia Supratman Andi Agtas dan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria.

    Dalam kesempatan tersebut, AMSI juga akan menyerahkan dukungan simbolis terhadap revisi UU Hak Cipta dan Proposal Indonesia untuk Copyright & Digital environment, yang diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat kedaulatan digital serta melindungi ekosistem media dari ketimpangan distribusi nilai ekonomi konten di era AI.

    Selain kedua pembicara utama, IDC 2025 menghadirkan beragam narasumber lintas sektor, antara lain:

    • Martin Hartono (CEO GDP Venture)
    • Willson Cuaca (Co-Founder & Managing Partner East Ventures)
    • Angela Tanoesoedibjo (CEO iNews Media Group)
    • Anggini Setiawan (Communications Director TikTok Indonesia)
    • Arya Dwi Paramita (Corporate Secretary PT Pertamina Persero)
    • Erik Somba (CEO Valid News)
    • Qaris Tajudin (Direktur Tempo Institute)
    • Dwi Eko Lokononto (CEO Berita Jatim)
    • Hana Novitriani (Vice President ICE IDN Media)

    Selama dua hari, para pembicara dengan kepakaran dan pengalaman di bidangnya akan berbagi pandangan tentang peluang dan tantangan industri digital di tengah kemajuan teknologi AI.

    Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika mengatakan, tema Indonesia Digital Conference tahun ini sengaja dipilih terkait kedaulatan AI karena semua pemangku kepentingan industri kita harus memahami kunci untuk selamat dari disrupsi teknologi ini.

    “Tanpa kedaulatan AI, semua sektor industri dan bisnis kita, terutama ekosistem informasi dan media, bisa mengalami krisis eksistensial.” ujarnya

    Perkembangan AI membawa risiko disrupsi bagi industri media, namun juga membuka peluang bisnis dan inovasi baru. Media berbasis digital dituntut untuk mampu beradaptasi, meningkatkan kinerja organisasi, serta tetap menjaga kredibilitas, akuntabilitas, dan transparansi agar tercipta ekosistem digital yang inklusif dan demokratis.

    Ketua Panitia Indonesia Digital Conference 2025, Ismoko Widjaya mengatakan, kondisi bisnis industri media digital hari ini sangat menantang. Mulai dari disrupsi AI, perubahan algoritma, sampai dengan badai PHK.

    Indonesia Digital Conference (IDC 2025) dengan tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital” ini menghadirkan narasumber-narasumber yang ekspertis bahkan market leader di industrinya masing-masing.

    “Semoga dengan hadirnya IDC AMSI 2025 dapat memberikan angin segar, solusi, sekaligus harapan bagi industri media digital agar tak cuma bisa bertahan di industri ini tapi juga bisa tumbuh dan berkelanjutan.” ujarnya

    IDC 2025 juga akan menghadirkan sesi-sesi yang memberikan wawasan praktis kepada media, termasuk tentang strategi mendapatkan pendanaan dan menemukan model bisnis baru yang berkelanjutan di era digital.

    Selain diskusi panel, hari kedua IDC 2025 akan diisi dengan workshop tematik yang mempertemukan media arus utama (mainstream) dan media baru (new media) untuk memperkuat kolaborasi dan kapasitas di tengah perubahan lanskap digital.

    Sebagai penutup rangkaian kegiatan, AMSI akan menganugerahkan AMSI Award 2025, penghargaan bagi media yang menunjukkan komitmen tinggi dalam berinovasi dan menjaga kualitas jurnalisme di tengah disrupsi teknologi.

    Event IDC dan AMSI Awards 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia ini juga mendapatkan dukungan dari PT Astra International Tbk, Djarum Foundation, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Pertamina (Persero), PT Harita Nickel, PT AlamTri Resources Indonesia Tbk., PT Telkom Indonesia Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Indofood Sukses Makmur, Mining Industry Indonesia atau MIND ID, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Merdeka Copper Gold Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk., dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. [ian]

  • Pemkot Mojokerto Perkuat Pertahanan Siber Lewat Pelatihan Teknis Agen CSIRT

    Pemkot Mojokerto Perkuat Pertahanan Siber Lewat Pelatihan Teknis Agen CSIRT

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus memperkuat ketahanan dan keamanan sistem digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi. Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Pemkot menggelar Pelatihan Teknis Tanggap Insiden Siber bagi Agen CSIRT (Computer Security Incident Response Team).

    Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto. Ning Ita—sapaan akrabnya—menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam menghadapi ancaman siber di lingkungan pemerintahan.

    “Teknologi informasi perkembangannya sangat disruptif. Sebagai agen yang membentengi dunia siber di pemerintah daerah, kita harus meningkatkan kapasitas dengan cepat. Kita ini bentengnya, maka bentengnya juga harus lebih kuat,” tegasnya, Senin (21/10/2025).

    Menurut Ning Ita, transformasi digital yang kini menyentuh seluruh aspek pemerintahan, pelayanan publik, dan pembangunan menuntut aparatur daerah siap menjaga keamanan data dan sistem informasi. Ia menilai, sistem pemerintahan yang konvensional sudah tidak relevan di era digital ini.

    “Masyarakat menuntut pelayanan yang cepat dan efisien. Namun, di sisi lain, ketergantungan terhadap teknologi juga meningkatkan potensi ancaman. Kita harus memastikan dokumen penting aman dan tidak jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, pelatihan ini sangat penting,” ujarnya.

    Kegiatan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi serangan siber. Ning Ita berharap kegiatan ini menjadi momentum memperkuat kompetensi aparatur Pemkot Mojokerto dalam menjaga keamanan dokumen dan data penting milik pemerintah.

    Pelatihan teknis yang berlangsung selama dua hari, 21–22 Oktober 2025, menghadirkan narasumber Taufiq Ramadhany, S.T., Manggala Informatika dari Diskominfo Provinsi Jawa Timur.

    Pada hari pertama, peserta menerima materi tentang Deteksi, Monitoring, dan Penanganan Insiden Siber, sementara hari kedua difokuskan pada praktik langsung simulasi penanganan insiden siber.

    Melalui kegiatan ini, Pemkot Mojokerto berharap para agen CSIRT mampu meningkatkan kemampuan dalam identifikasi dini, respons cepat, dan mitigasi ancaman siber yang berpotensi mengganggu sistem pemerintahan serta pelayanan publik di daerah. [tin/kun]

  • Bayar Pajak Kendaraan Semudah Beli Pulsa

    Bayar Pajak Kendaraan Semudah Beli Pulsa

    Jakarta

    Zaman serba canggih, pelayanan registrasi dan identifikasi (regident) terkait Surat Izin Mengemudi (SIM), pembayaran pajak kendaraan, dan BPKB bisa melalui sistem digital.

    Kepala Korlantas Polri Inspektur Jenderal Polisi Agus Suryonugroho menjelaskan revitalisasi yang dilakukan, antara lain pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui Samsat Digital Nasional (Signal), perpanjangan SIM melalui sistem SIM Nasional Presisi (Sinar), dan BPKB elektronik (e-BPKB).

    “Tadi pada saat pemaparan, tanggapan saya bagaimana kalau kita membayar pajak itu semudah dengan membeli pulsa, tetapi tidak meninggalkan proses-proses administrasi,” kata Agus saat konferensi pers di Jakarta, Senin.

    Revitalisasi pelayanan publik melalui transformasi digital dan inovasi teknologi bertujuan meningkatkan efisiensi, transparansi, serta kenyamanan masyarakat dalam mengakses layanan regident.

    Agus mengatakan aplikasi Signal telah diunduh oleh sekitar 13 juta pengguna hingga Oktober 2025. Sosialisasi akan semakin digencarkan ke seluruh Indonesia.

    “Itu setiap pembayaran pajak tahunan itu bisa menggunakan aplikasi Signal. Ini masih belum banyak, tetapi dengan revitalisasi hari ini tentunya akan mengharapkan bisa membayar pajak menggunakan sistem digital dengan Signal,” katanya.

    Selain pembayaran pajak, aplikasi Signal juga bisa digunakan untuk pengesahan surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan (SWDKLLJ) secara daring.

    Saat ini, aplikasi Signal hanya bisa digunakan untuk kendaraan milik pribadi. Namun, menurut Kakorlantas, aplikasi tersebut akan dikembangkan agar bisa melayani kendaraan milik badan usaha.

    Selanjutnya aplikasi layanan perpanjangan SIM secara daring lewat Sinar. Dengan aplikasi ini, masyarakat tidak perlu hadir langsung di Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM.

    “Pembuatan SIM harus mudah, tetapi tidak bisa meninggalkan aspek teori dan aspek praktik, jadi memang harus ada kompetensi (mengemudi),” ujarnya.

    Adapun e-BPKB hadir untuk mendigitalisasi buku kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB). Menurut Agus, sistem tersebut terhubung dengan electronic registration and identification (ERI) yang menjadi pangkalan data nasional kendaraan bermotor.

    “Ini menunjukkan bahwa Korlantas Polri dengan lompatan revitalisasi digital, ini mengedepankan digitalisasi karena sistem digitalisasi ini sudah di-launching oleh Kapolri sehingga Korlantas Polri bergerak cepat untuk bisa mengoptimalkan revitalisasi dari pelayanan publik,” tuturnya.

    Agus mengatakan Korlantas Polri berkomitmen untuk terus mengoptimalisasi pelayanan publik di bidang lalu lintas agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.

    “Saya juga bermimpi ketika masyarakat berurusan dengan polisi, ucapan ‘Terima kasih, Pak Polantas. Polantas sudah bekerja dengan hati dan Polantas sudah bekerja dengan teknologi.’ Itu harapan kita,” katanya.

    (riar/rgr)

  • OKKY Jelly Drink MAXX Fruity Lollipop, Taktik Garudafood Sasar Anak Muda

    OKKY Jelly Drink MAXX Fruity Lollipop, Taktik Garudafood Sasar Anak Muda

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (Garudafood) memperkuat posisinya sebagai pelopor inovasi di industri minuman dengan meluncurkan OKKY Jelly Drink MAXX Fruity Lollipop, minuman jelly pertama di Indonesia yang memadukan sensasi jelly kenyal dengan cita rasa buah tropis.

    Sebagai pelopor minuman jelly dalam kemasan di Indonesia sejak 2003, OKKY terus memperkuat posisinya sebagai market leader dengan terus menghadirkan inovasi yang relevan dengan tren dan preferensi pelanggan masa kini. Dengan hadirnya varian baru ini, Manajemen Garudafood dan PT Garuda Beverage Sukses (GBS) turun langsung ke pasar untuk semakin memperkenalkan produk tersebut serta mendapatkan umpan balik dari pelanggan dan mitra penjualan dalam giat ‘Spreading Day’. Kegiatan ini diikuti oleh Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja, Direktur Utama GBS Ivan Oh, serta Commercial Director GBS Sugeng Suharyono serta ratusan karyawan Garudafood Group.

    “Sejak diluncurkan secara nasional, OKKY Jelly Drink MAXX Fruity Lollipop telah tersedia di berbagai kanal distribusi, mulai dari general trade dan modern trade hingga platform e-commerce. Dalam dua bulan pertama, produk ini mencatat kinerja positif dengan penetrasi pasar yang kuat dan tingkat pemesanan ulang dari toko yang stabil, menandakan penerimaan   yang baik dari pelanggan,” ungkap Hardianto Atmadja Direktur Utama Garudafood di sela kegiatan Spreading Day.

    Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama GBS Ivan Oh, mengatakan OKKY Jelly Drink MAXX Fruity Lollipop merupakan inovasi dari OKKY yang memberikan sensasi rasa lebih intens dan menyegarkan. Varian ini melengkapi empat rasa OKKY Jelly Drink MAXX sebelumnya: Stroberi, Blackcurrant, Jambu, dan Jeruk.

    “OKKY Jelly Drink MAXX merupakan inovasi terbaru dari OKKY yang hadir dengan tampilan dan rasa yang lebih modern. Minuman ini diformulasikan secara khusus untuk memberikan sensasi rasa yang lebih intens, kaya, dan menyegarkan di setiap tegukan. Melalui inovasi terbaru, OKKY Jelly Drink MAXX Fruity Lollipop memadukan cita rasa buah-buahan tropis seperti mangga, nanas, dan melon, serta dikombinasikan dengan tekstur jelly kenyal dan nata de coco. Kehadiran varian Fruity Lollipop ini melengkapi empat rasa favorit sebelumnya, yakni Stroberi, Blackcurrant, Jambu, dan Jeruk yang telah lebih dulu digemari oleh pelanggan,” ujar Ivan Oh.

    Pertumbuhan distribusi penjualan lini produk OKKY Jelly Drink MAXX menunjukkan tren positif dengan peningkatan sebesar 33% pada tahun 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk varian OKKY Jelly Drink MAXX Fruity Lollipop, yang memperoleh sambutan baik dari konsumen turut menyumbang sekitar 20% dari total penjualan seluruh produk OKKY Jelly Drink MAXX.

    Dengan peluncuran OKKY Jelly Drink MAXX Fruity Lollipop, Garudafood melalui anak usahanya Garuda Beverage Sukses menegaskan konsistensinya dalam menghadirkan inovasi produk yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan masa kini. Kehadiran varian baru ini tidak hanya memperkuat posisi OKKY sebagai pemimpin pasar di kategori minuman jelly, tetapi juga mencerminkan semangat Garudafood untuk terus tumbuh dan beradaptasi dalam dinamika industri food and beverage (F&B) yang kompetitif.

    Hingga kini, Garudafood mencatat kinerja yang solid di tingkat nasional maupun internasional melalui strategi diversifikasi produk, transformasi digital, dan ekspansi ekspor yang menjangkau lebih dari 30 negara. Garudafood juga masuk ke dalam daftar ‘Fortune Southeast Asia 500’ sebagai salah satu perusahaan dengan performa keuangan terbaik di kawasan, serta ‘Newsweek World’s Most Trustworthy Companies’ yang menobatkan Garudafood sebagai salah satu perusahaan paling terpercaya di dunia versi media Newsweek dan Statista.

    Ke depan, Garudafood akan terus memperkuat fondasi bisnis melalui inovasi produk, digitalisasi rantai pasok, dan penerapan praktik bisnis berkelanjutan, sejalan dengan visinya menjadi perusahaan makanan dan minuman terdepan di Indonesia.

  • LG Dorong Talenta Digital dan AI Lokal Lewat R&D Center Cibitung

    LG Dorong Talenta Digital dan AI Lokal Lewat R&D Center Cibitung

    Jakarta

    LG Electronics mempertegas langkah bisnisnya di Indonesia dengan mendirikan pusat riset dan pengembangan (R&D Center) di Cibitung, Bekasi. Fasilitas ini menjadi R&D subsidiary pertama LG di luar Korea Selatan, sekaligus simbol kepercayaan perusahaan terhadap kemampuan talenta digital Indonesia dalam menciptakan inovasi global.

    Dedi Triono, Corporate Marketing of LG Electronics Indonesia menjelaskan bahwa kehadiran R&D Center Cibitung merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperkuat inovasi produk lokal.

    “Kami ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan teknologi masa depan LG, terutama di bidang kecerdasan buatan (AI), IoT, dan perangkat rumah pintar,” ujarnya dalam media breafing di Jakarta, Senin (20/10/2025).

    R&D Center ini berfokus pada pengembangan TV pintar berbasis webOS serta AI yang disesuaikan dengan karakteristik pengguna lokal. Melalui riset ini, LG mengembangkan teknologi yang mendukung perintah suara dalam Bahasa Indonesia, Jawa, hingga Sunda, memungkinkan pengalaman interaksi yang lebih natural bagi pengguna di Tanah Air.

    Selain menciptakan inovasi produk, LG juga menempatkan R&D Cibitung sebagai sarana transfer teknologi dan pengembangan talenta digital lokal. Melalui program LG Loveschool, perusahaan menggandeng SMK dan sekolah vokasi untuk pelatihan di bidang refrigerasi, tata udara, serta pemrograman perangkat pintar. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mempercepat transformasi digital dan mendukung agenda Indonesia Emas 2045.

    Dedi Triono, Corporate Marketing of LG Electronics Indonesia Foto: Adi Fida Rahman/detikiNET

    “Keberadaan R&D Center ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas luar biasa untuk menjadi pemain utama di era industri 4.0,” tambah Dedy. Ia menegaskan, LG akan terus memperluas investasi pada riset, green technology, dan integrasi platform LG ThinQ guna menghadirkan produk berbasis AI yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

    Dengan penguatan di sektor riset dan talenta digital, LG tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar penting, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan pengembangan teknologi regional. Langkah ini mempertegas posisi LG sebagai perusahaan yang tidak sekadar menjual produk elektronik, melainkan juga menanamkan nilai dan ilmu untuk masa depan industri teknologi nasional.

    (afr/afr)

  • Alasan MyRepublic (DSSA) Incar Internet Luar Jawa pada Lelang Frekuensi 1,4 GHz

    Alasan MyRepublic (DSSA) Incar Internet Luar Jawa pada Lelang Frekuensi 1,4 GHz

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Eka Mas Republik (MyRepublic), entitas anak dari PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) membeberkan strategi dan alasan perseroan mengincar regional II dan III pada lelang frekuensi 1,4 GHz yang digelar Komdigi. 

    Anak usaha DSSA ini telah memenangkan regional II dan III yang mewakili wilayah Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara (regional II)) dan Kalimantan dan Sulawesi (regional III). Adapun, regional I atau Jawa dan Papua dimenangkan oleh Surge (WIFI).

    Timotius Max Sulaiman, Chief Executive Officer MyRepublic Indonesia mengatakan keputusan MyRepublic untuk fokus pada Regional II dan III didasari pertimbangan strategis terhadap potensi besar wilayah Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi yang memiliki kebutuhan konektivitas tinggi tetapi masih memiliki tingkat penetrasi internet yang terbatas. 

    Menurutnya, dengan memanfaatkan spektrum 1,4 GHz yang ideal untuk Fixed Wireless Access (FWA) — berdaya jangkau luas dan efisien secara infrastruktur — MyRepublic dapat mempercepat perluasan akses internet berkualitas ke lebih banyak masyarakat tanpa mengorbankan kualitas jaringan.

    MyRepublic menilai bahwa layanan internet berbasis FWA ini akan melengkapi layanan internet berbasis jaringan fiber optik (FTTH) yang telah dimiliki, sehingga keduanya dapat saling mendukung dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan pengalaman konektivitas pelanggan di berbagai wilayah.

    “Kami percaya bahwa ketersediaan infrastruktur digital yang kuat dan inklusif merupakan fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional di era digital. MyRepublic berkomitmen untuk terus menjadi mitra pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan visi tersebut, sejalan dengan aspirasi kami untuk menjadi kebanggaan Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi baru-baru ini. 

    Timotius mengatakan keberhasilan memperoleh spektrum frekuensi 1,4 GHz di regional II dan III akan menjadi langkah strategis bagi MyRepublic untuk memperluas jangkauan layanan internet berkecepatan tinggi dan memperkuat konektivitas digital nasional, khususnya di luar Pulau Jawa. 

    Melalui pemanfaatan pita frekuensi 1,4 GHz ini, MyRepublic  akan memperluas akses internet broadband hingga ke daerah-daerah yang selama ini belum terlayani secara optimal, guna menghadirkan konektivitas yang lebih merata bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan MyRepublic dalam memperkuat fondasi konektivitas nasional yang merata dan inklusif.

    “Perolehan pita frekuensi 1,4 GHz ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan layanan internet yang lebih luas, cepat, dan andal bagi masyarakat Indonesia. Hal ini menjadi momentum penting bagi MyRepublic Indonesia untuk terus berkontribusi nyata dalam mendukung pemerintah mempercepat pemerataan akses internet dan transformasi digital nasional,” jelasnya. 

    Sekadar tambahan, layanan internet MyRepublic saat ini telah melayani lebih dari 1,5 juta pelanggan di lebih dari 162 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. 

    ———————-

    Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

  • Digitalisasi Masih Terbatas di Sektor IT dan Keuangan

    Digitalisasi Masih Terbatas di Sektor IT dan Keuangan

    Bisnis.com, JAKARTA— Center for Policy Studies (Prasasti) menilai pemanfaatan digitalisasi di Indonesia masih terpusat di dua sektor utama, yakni teknologi informasi dan komunikasi (ICT) serta keuangan. Sementara itu, sektor lain seperti pertambangan dan pertanian masih tertinggal jauh dalam penerapan teknologi digital.

    Director of Research Center for Policy Studies, Gundy Cahyadi, menjelaskan digitalisasi perlu dilihat sebagai upaya lintas sektor untuk memperkuat efisiensi nasional. 

    “Apa yang kami nilai sebenarnya bukanlah sektor digitalisasi secara spesifik, melainkan bagaimana seluruh perekonomian memanfaatkan digitalisasi untuk memperkuat efisiensi di setiap sektor,” kata Gundy dalam acara Peluncuran Prasasti Insights: Kajian 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta pada Senin (20/10/2025). 

    Menurutnya, dorongan digitalisasi selaras dengan rekomendasi Prasasti yang menilai transformasi digital dapat memperbaiki efisiensi di berbagai lini, baik di pemerintahan, sektor moneter, maupun dunia usaha.

    Dia menambahkan, hasil riset terbaru Prasasti menunjukkan tingkat digitalisasi nasional masih terkonsentrasi pada dua sektor besar yakni ICT dan keuangan. Sementara itu, sektor lainnya masih menunjukkan tingkat adopsi digital yang sangat rendah sehingga ruang untuk peningkatan masih terbuka lebar.

    “Rendah contoh agrikultur dan mining [pertambangan] itu masih rendah sekali digitalisinya, jadi gapnya tinggi. ICT 70%, Finance 50%, kemudian gapnya terhadap yang paling bawah itu sangat besar,” katanya. 

    Secara keseluruhan, dalam kajian bertajuk “1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran”, Prasasti memberikan penilaian “Cukup Baik” (Acceptable) terhadap kinerja kabinet Merah Putih pada tahun pertama masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Kajian tersebut mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, yang mencakup delapan Asta Cita, tujuh belas Program Prioritas (PP), dan delapan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). 

    Prasasti mengelompokkan evaluasi kinerja ke dalam empat pilar utama yakni Ekonomi dan Industrialisasi, Transformasi Sumber Daya Manusia (SDM), Sosial, Kemiskinan, Lingkungan, dan Budaya, serta Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam). 

    “Berdasarkan pilar, kami melihat pilar Sosial, Kemiskinan, Lingkungan dan Budaya, serta pilar Polhukam memiliki peringkat ‘Cukup Baik’ atau ‘Acceptable’. Sementara pilar Ekonomi dan Industrialisasi serta pilar Transformasi SDM masuk dalam kategori ‘Perlu Perbaikan’ atau ‘Developing’,” kata Gundy.

    Kajian ini juga menekankan pentingnya memperkuat implementasi kebijakan di lapangan, terutama dengan mengoptimalkan peran task force lintas kementerian dan lembaga. Prasasti menilai digitalisasi tata kelola dan transparansi data dapat memperkuat akuntabilitas serta efektivitas program.

    Sementara itu, Policy and Program Director Prasasti, Piter Abdullah, menilai pengawasan perlu diperkuat melalui penggunaan database dan dashboard digital yang transparan dan mudah diakses publik. Menurutnya, keterbukaan data dapat meningkatkan akuntabilitas sekaligus mendorong kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil dalam memantau capaian program-program prioritas nasional.

  • Telkom Ungkap Rencana Bisnis ke Depan Usai Kalah di Lelang Frekuensi 1,4 GHz

    Telkom Ungkap Rencana Bisnis ke Depan Usai Kalah di Lelang Frekuensi 1,4 GHz

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. mengungkapkan rencana bisnis ke depan setelah gagal mendapat pita frekuensi 1,4 GHz.

    Dalam proses tersebut, Telkom tidak berhasil melaju sebagai pemenang setelah kalah dari dua peserta lainnya, yakni PT Telemedia Komunikasi Pratama, anak usaha PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), dan PT Eka Mas Republik, anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) atau MyRepublic. 

    VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko mengatakan perusahaan menerima hasil seleksi. “Kami telah berpartisipasi dalam proses lelang tersebut secara profesional dan sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Andri kepada Bisnis pada Senin (20/10/2025).

    Andri menegaskan, Telkom akan terus berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi masyarakat dengan mengoptimalkan spektrum frekuensi yang dimiliki saat ini. 

    Selain itu, perusahaan juga akan melanjutkan perluasan jaringan ke seluruh wilayah Indonesia guna mendorong pemerataan akses komunikasi dan internet.

    “Serta terus mengeksplorasi berbagai peluang strategis untuk mendukung percepatan transformasi digital Indonesia,” ujarnya.

    Sebelumnya, Komdigi telah mengumumkan hasil lelang harga pita frekuensi 1,4 GHz. PT Telemedia Komunikasi Pratama (WIFI) memenangkan Regional I yang mencakup Pulau Jawa, Maluku, dan Papua dengan penawaran tertinggi sebesar Rp403,7 miliar, mengungguli Telkom (Rp399 miliar) dan PT Eka Mas Republik (Rp331 miliar).

    Sementara itu, PT Eka Mas Republik memenangkan Regional II yang meliputi Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara dengan penawaran Rp300,8 miliar, lebih tinggi dibandingkan Telkom (Rp259 miliar) dan Telemedia (Rp136 miliar). Perusahaan yang sama juga keluar sebagai pemenang di Regional III (Kalimantan dan Sulawesi) dengan penawaran Rp100 miliar, mengalahkan Telkom (Rp80 miliar) dan Telemedia (Rp64 miliar).

    Pada tahun pertama, pemenang lelang diwajibkan membayar tiga kali nilai penawaran, kemudian melanjutkan pembayaran sesuai nilai penawaran selama sembilan tahun berikutnya.

    Komdigi menyampaikan peserta seleksi masih dapat mengajukan sanggahan terhadap hasil seleksi paling lambat Jumat, 17 Oktober 2025 pukul 15.00 WIB. Jika tidak ada sanggahan, proses seleksi akan dilanjutkan ke tahap penyampaian laporan hasil seleksi dan penetapan resmi pemenang oleh Menteri Komunikasi dan Digital.

  • Bank Mandiri Pertahankan Gelar Best Bank in Indonesia 2025, Perkuat Peran dalam Ekonomi Inklusif dan Digitalisasi – Page 3

    Bank Mandiri Pertahankan Gelar Best Bank in Indonesia 2025, Perkuat Peran dalam Ekonomi Inklusif dan Digitalisasi – Page 3

    Kinerja positif Bank Mandiri secara bank only hingga Agustus 2025 tercermin dari pertumbuhan kredit sebesar 10,7% year on year (yoy) menjadi Rp1.353 triliun, melampaui rata-rata industri yang tumbuh 7,5%. Fokus ekspansi pada pembiayaan produktif turut mendorong pertumbuhan tersebut, dengan kredit mikro produktif mencapai Rp99,1 triliun atau naik 11,1% yoy, serta kredit pemilikan rumah (KPR) meningkat 11,5% yoy menjadi Rp68,3 triliun.

    Pencapaian ini ditopang oleh kualitas aset yang tetap solid, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) di level 1,08 per Agustus 2025, jauh di bawah rata- rata industri, serta coverage ratio yang tinggi. Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 10,2% yoy menjadi Rp 1.435 triliun dengan porsi dana murah (CASA) mencapai 76,4% pada delapan bulan pertama 2025. Capaian tersebut menegaskan kemampuan Bank Mandiri dalam menjaga efisiensi biaya dana dan memperkuat fondasi pertumbuhan berkelanjutan.

    Senior Vice President (SVP) Digital Wholesale Banking Bank Mandiri, BD Budi Prasetyo, menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan hasil dari implementasi strategi berkelanjutan serta dukungan kuat terhadap arah kebijakan nasional. Menurutnya, Kopra by Mandiri hadir sebagai solusi finansial terintegrasi yang mencakup layanan Cash Management, Trade Finance, Value Chain, hingga Treasury untuk mendukung pertumbuhan bisnis nasabah korporasi. Ia menambahkan, keberhasilan ini tidak terlepas dari sinergi antara kepercayaan masyarakat, dukungan kebijakan pemerintah, serta konsistensi Bank Mandiri dalam berperan aktif mendorong pembangunan ekonomi nasional.

    “Kami percaya, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan sektor produktif dan percepatan transformasi digital, selaras dengan Asta cita Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan transformasi ekonomi dan peningkatan produktivitas nasional” ujarnya dalam keterangan resmi pada Senin (20/10).

    Sebagai mitra strategis pemerintah, bank berlogo pita emas ini berkomitmen tidak hanya dalam penyaluran pembiayaan, tetapi juga dalam memperkuat ekosistem ekonomi yang berkelanjutan, mulai dari pelaku UMKM hingga industri strategis nasional. Selaras dengan misi pemerintah dalam mempercepat transformasi digital nasional, Bank Mandiri terus memperluas layanan digitalnya agar dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

  • PNBP Imigrasi Tembus Rp 8,3 Triliun, Naik 18,6 Persen Dibanding Tahun Lalu

    PNBP Imigrasi Tembus Rp 8,3 Triliun, Naik 18,6 Persen Dibanding Tahun Lalu

    Jakarta: Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan mencatat capaian signifikan dalam satu tahun terakhir. Direktorat Jenderal Imigrasi berhasil meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp8,3 triliun per 17 Oktober 2025, meningkat sekitar 18,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7 triliun.

    Plt. Dirjen Imigrasi, Yuldi Yusman, mengatakan peningkatan ini tak lepas dari inovasi layanan, digitalisasi, serta penguatan struktur organisasi. “Inovasi layanan dan transformasi digital telah meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan publik, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor,” ujar Yuldi kepada wartawan, Senin, 20 Oktober 2025..

    Ia menambahkan ada beberapa terobosan dan inovasi yang dilakukan selama ini, yaitu All Indonesia, sistem integrasi lintas instansi yang mempercepat proses deklarasi penumpang di bandara dan pelabuhan utama. Golden Visa Indonesia, kebijakan inovatif untuk menarik investor dan talenta global berkualitas. 
     

    “Immigration Lounge, fasilitas premium di bandara internasional yang memberikan pelayanan cepat, nyaman, dan berkelas bagi pemegang visa prioritas, investor, serta tamu kenegaraan,” ujarnya. 

    Selain itu, Direktorat Jenderal Imigrasi juga melakukan penguatan penegakan hukum dan integritas internal melalui operasi pengawasan keimigrasian dan penegakan kode etik.
     
    Raih penghargaan

    Dalam satu dalam satu tahun terakhir ini Direktorat Jenderal Imigrasi ada pencapian dan prestasi yaitu Kampanye “Imigrasi Menjaga Negeri” meraih Silver Winner Anugerah Humas Indonesia 2025 dan Implementasi Digitalisasi Layanan Izin Tinggal dan Golden Visa mendapat apresiasi dari KemenPANRB sebagai inovasi pelayanan publik terbaik.

    “Dengan capaian tersebut, Direktorat Jenderal Imigrasi menunjukkan transformasi nyata dalam meningkatkan kinerja, integritas, serta kualitas layanan publik berbasis teknologi dan data,“ ungkapnya

    Yuldi menegaskan bahwa Direktorat Jenderal Imigrasi komitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, menjamin kepastian hukum bagi WNA, serta menjaga kedaulatan negara melalui sistem keimigrasian yang adaptif dan berintegritas tinggi.

    “Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah yang dibayarkan masyarakat dan orang asing atas layanan keimigrasian dikelola dengan baik dan dikembalikan kepada publik dalam bentuk pelayanan yang lebih cepat, transparan, dan berkeadilan,” bebernya.

    Jakarta: Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan mencatat capaian signifikan dalam satu tahun terakhir. Direktorat Jenderal Imigrasi berhasil meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp8,3 triliun per 17 Oktober 2025, meningkat sekitar 18,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7 triliun.
     
    Plt. Dirjen Imigrasi, Yuldi Yusman, mengatakan peningkatan ini tak lepas dari inovasi layanan, digitalisasi, serta penguatan struktur organisasi. “Inovasi layanan dan transformasi digital telah meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan publik, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor,” ujar Yuldi kepada wartawan, Senin, 20 Oktober 2025..
     
    Ia menambahkan ada beberapa terobosan dan inovasi yang dilakukan selama ini, yaitu All Indonesia, sistem integrasi lintas instansi yang mempercepat proses deklarasi penumpang di bandara dan pelabuhan utama. Golden Visa Indonesia, kebijakan inovatif untuk menarik investor dan talenta global berkualitas. 
     

    “Immigration Lounge, fasilitas premium di bandara internasional yang memberikan pelayanan cepat, nyaman, dan berkelas bagi pemegang visa prioritas, investor, serta tamu kenegaraan,” ujarnya. 
     
    Selain itu, Direktorat Jenderal Imigrasi juga melakukan penguatan penegakan hukum dan integritas internal melalui operasi pengawasan keimigrasian dan penegakan kode etik.
     

    Raih penghargaan

    Dalam satu dalam satu tahun terakhir ini Direktorat Jenderal Imigrasi ada pencapian dan prestasi yaitu Kampanye “Imigrasi Menjaga Negeri” meraih Silver Winner Anugerah Humas Indonesia 2025 dan Implementasi Digitalisasi Layanan Izin Tinggal dan Golden Visa mendapat apresiasi dari KemenPANRB sebagai inovasi pelayanan publik terbaik.
     
    “Dengan capaian tersebut, Direktorat Jenderal Imigrasi menunjukkan transformasi nyata dalam meningkatkan kinerja, integritas, serta kualitas layanan publik berbasis teknologi dan data,“ ungkapnya
     
    Yuldi menegaskan bahwa Direktorat Jenderal Imigrasi komitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, menjamin kepastian hukum bagi WNA, serta menjaga kedaulatan negara melalui sistem keimigrasian yang adaptif dan berintegritas tinggi.
     
    “Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah yang dibayarkan masyarakat dan orang asing atas layanan keimigrasian dikelola dengan baik dan dikembalikan kepada publik dalam bentuk pelayanan yang lebih cepat, transparan, dan berkeadilan,” bebernya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)