Topik: transformasi digital

  • Dukung PRABU Expo 2025, BRI Dorong UMKM Makin Adaptif dan Berdaya Saing

    Dukung PRABU Expo 2025, BRI Dorong UMKM Makin Adaptif dan Berdaya Saing

    Melalui PRABU Expo, pemerintah memperkenalkan skema Kredit Investasi Padat Karya (KUR Padat Karya) dengan target penyaluran Rp20 triliun pada 2025 guna membantu UMKM bertransformasi menuju teknologi modern serta memperluas penyerapan tenaga kerja. Selain itu, program Help Me Grow juga diluncurkan untuk memfasilitasi bantuan alat dan mesin produksi bagi UMKM terpilih dengan dukungan lembaga keuangan, BUMN, dan industri besar.

    Sebagai bank dengan mandat utama memperkuat ekonomi kerakyatan, BRI terus konsisten menghadirkan solusi pembiayaan dan pendampingan bagi pelaku usaha kecil agar dapat naik kelas. Dalam ajang ini, BRI menampilkan UKM binaan terkurasi yang telah berhasil memanfaatkan teknologi produksi dan digitalisasi dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.

     

    Corporate Secretary BRI Dhanny menyampaikan bahwa dukungan terhadap kegiatan PRABU Expo merupakan wujud nyata sinergi BRI dengan pemerintah dalam mempercepat adopsi teknologi di sektor UMKM. “Melalui partisipasi BRI di PRABU Expo, kami ingin menegaskan komitmen BRI untuk terus mendorong transformasi digital dan inovasi teknologi bagi pelaku UMKM. Kami percaya, penguatan kapasitas dan modernisasi produksi adalah kunci agar UMKM Indonesia semakin berdaya saing,” ungkap Dhanny.

    Selain menghadirkan booth pameran dan layanan konsultasi pembiayaan, BRI juga berpartisipasi dalam sesi business matching yang mempertemukan pelaku UMKM dengan investor, supplier, dan marketplace, baik dari dalam maupun luar negeri. Kegiatan ini menjadi momentum kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat terwujudnya ekosistem UMKM yang berkelanjutan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

    Dalam rangkaian acara tersebut, turut dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian UMKM, Bank Indonesia, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengenai sinergi pengembangan UMKM dalam pembiayaan, riset, dan inovasi produksi.

    Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menegaskan pentingnya penguatan kapasitas, perluasan akses pasar, serta digitalisasi sistem pembayaran untuk mendukung akselerasi UMKM naik kelas. Sementara Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyoroti pentingnya riset terapan agar komoditas lokal memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar global.

    Partisipasi BRI dalam PRABU Expo 2025 mencerminkan semangat perusahaan dalam memperkuat ekosistem ekonomi kerakyatan yang modern dan inklusif. “Melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, BRI terus berkomitmen untuk mendorong UMKM tumbuh lebih kuat, tangguh, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global”, ungkap Dhanny.

     

  • Telkom Gandeng UGM Kembangkan Inovasi & Talenta AI RI

    Telkom Gandeng UGM Kembangkan Inovasi & Talenta AI RI

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Hal ini bertujuan untuk pengembangan inovasi dan talenta artificial intelligence (AI) di Indonesia.

    Adapun kerja sama tersebut dilakukan melalui penandatanganan MoU di Yogyakarta, Sabtu (15/11/2025). Kerja sama tersebut juga dilakukan setelah Telkom Indonesia meluncurkan AI Center of Excellence (CoE) beberapa waktu lalu.

    Penandatanganan kerja sama strategis ini dilakukan oleh Senior General Manager Telkom Corporate University Muhammad Subhan Iswahyudi dan Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama Danang Sri Hadmoko yang disaksikan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia Nezar Patria, Direktur IT Digital Telkom Faizal Rochmad Djoemadi, serta Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Ova Emilia.

    “Kolaborasi strategis antara industri dan dunia pendidikan seperti UGM ini adalah fondasi untuk akselerasi ekosistem AI nasional. Kami melihat peran kampus sangat krusial di sisi hulu AI yakni sebagai pencetak talenta dan pusat expertise yang melakukan eksplorasi serta riset mendalam,” kata Direktur IT Digital Telkom Faizal Rochmad Djoemadi dalam keterangan tertulis, Senin (17/11/2025).

    “Industri, dalam hal ini Telkom, sangat membutuhkan keahlian tersebut untuk berinovasi. Peran kami adalah di sisi hilirisasi yaitu menjembatani hasil eksplorasi tersebut agar dapat diterapkan secara komersial dan memberi dampak nyata bagi kemajuan digital Indonesia,” sambung Faizal.

    Dia mengatakan kolaborasi ini bertujuan mempercepat eksplorasi dan pengembangan berbagai penerapan kecerdasan buatan yang selaras dengan kebutuhan nasional. UGM, sebagai institusi pendidikan dan riset, memiliki rekam jejak kuat dalam pengembangan kecerdasan buatan di berbagai sektor seperti kesehatan, pertanian, dan tata kelola publik.

    “Sementara itu, Telkom melalui AI CoE menghadirkan kemampuan sebagai penyedia layanan teknologi dan digital yang siap mendorong adopsi hingga penerapan kecerdasan buatan secara lebih luas,” jelasnya.

    Dia menjelaskan pihaknya bakal terus menghadirkan berbagai solusi dan inisiatif strategis untuk memperkuat daya saing bangsa serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.

    “Melalui berbagai inisiatif AI CoE, Telkom berupaya memperluas pemanfaatan riset akademik ke sektor industri dan menghadirkan beragam solusi AI yang memberi dampak nyata bagi masyarakat luas,” jelasnya.

    Sementara itu, Nezar Patria menyampaikan apresiasi atas adanya inisiatif AI CoE. Di era adopsi teknologi yang sangat cepat, penguatan kolaborasi mencerminkan sinergi nyata antara industri dan akademisi yang turut disertai dengan regulasi tepat serta dukungan dari pemerintah untuk membangun ekosistem AI nasional yang inklusif berdaya saing.

    “Apa yang dilakukan Telkom dan UGM ini adalah langkah konkret kolaborasi untuk memperkuat ekosistem digital nasional melalui pembelajaran, riset, dan pengembangan solusi berbasis AI. Hal ini sejalan dengan program transformasi digital dan lanskap ekonomi digital Indonesia,” kata Nezar Patria.

    AI CoE merupakan inisiatif Telkom yang dikembangkan secara menyeluruh sebagai penggerak ekosistem kecerdasan buatan nasional. Sekaligus menegaskan komitmen Telkom dalam mendukung digitalisasi pemerintahan, meningkatkan daya saing industri, dan memberdayakan talenta lokal.

    Program AI CoE dirancang dengan empat pilar utama, yakni AI Campus sebagai ruang kolaborasi dengan perguruan tinggi, AI Playground yang menyediakan fasilitas eksplorasi dan riset terapan, AI Connect yang mempertemukan praktisi, startup, dan pelaku usaha, serta AI Hub yang berfokus pada pengembangan solusi nyata di berbagai sektor industri.

    Telkom dan UGM akan berfokus pada eksplorasi inovasi di sektor energi dengan implementasi sensor akustik yang diterapkan ke jaringan serat optik bawah laut milik Telkom, sekaligus mendorong hilirisasi riset sektor kesehatan melalui implementasi teknologi e-Tongue dan e-Nose dan penguatan talenta digital. Kedua institusi akan berkolaborasi melalui pendirian AI Learning Center, penyusunan modul pembelajaran dasar AI, pelaksanaan AI Conference, serta penyelenggaraan AI Learning with Experts.

    Sementara itu, Prof. dr. Ova Emilia mengatakan upaya ini diharapkan dapat memperkuat kapabilitas talenta digital muda, sekaligus menciptakan ruang pembelajaran dan eksperimen yang adaptif terhadap perkembangan teknologi AI.

    “Kami sangat antusias dengan terjalinnya kerja sama ini karena membuka peluang besar bagi percepatan pengembangan AI di Indonesia. Dengan adanya inisiasi kolaborasi UGM AI Center of Excellence, kami berharap akan menjadi entitas strategis bukan hanya bagi UGM namun seluruh universitas di Indonesia sehingga bisa memiliki ekosistem kuat dan inovasi unggul yang berdampak,” tutup Prof. Ova Emilia.

    (akd/ega)

  • Telkom Gandeng UGM Kembangkan Inovasi & Talenta AI

    Telkom Gandeng UGM Kembangkan Inovasi & Talenta AI

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) demi memperkuat talenta digital serta mendorong pemanfaatan teknologi AI yang inklusif, kolaboratif dan berdampak bagi kedaulatan digital Indonesia.

    Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, kolaborasi strategis antara industri dan dunia pendidikan seperti UGM ini adalah fondasi untuk akselerasi ekosistem AI nasional.

    “Kami melihat peran kampus sangat krusial di sisi hulu AI, yakni sebagai pencetak talenta dan pusat expertise yang melakukan eksplorasi serta riset mendalam. Industri, dalam hal ini Telkom, sangat membutuhkan keahlian tersebut untuk berinovasi. Peran kami adalah di sisi hilirisasi, yaitu menjembatani hasil eksplorasi tersebut agar dapat diterapkan secara komersial dan memberi dampak nyata bagi kemajuan digital Indonesia,” ungkap Faizal dalam keterangan resmi, Senin (17/11/2025).

    Kolaborasi ini bertujuan mempercepat eksplorasi dan pengembangan berbagai penerapan kecerdasan buatan yang selaras dengan kebutuhan nasional. UGM, sebagai institusi pendidikan dan riset, memiliki rekam jejak kuat dalam pengembangan kecerdasan buatan di berbagai sektor seperti kesehatan, pertanian, dan tata kelola publik.

    Sementara itu, Telkom melalui AI CoE menghadirkan kemampuan sebagai penyedia layanan teknologi dan digital yang siap mendorong adopsi hingga penerapan kecerdasan buatan secara lebih luas.

    Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, Nezar Patria menyampaikan apresiasi atas adanya inisiatif AI CoE.

    Menurutnya, di era adopsi teknologi yang sangat cepat, penguatan kolaborasi mencerminkan sinergi nyata antara industri dan akademisi yang turut disertai dengan regulasi tepat serta dukungan dari pemerintah untuk membangun ekosistem AI nasional yang inklusif dan berdaya saing.

    “Apa yang dilakukan Telkom dan UGM ini adalah langkah konkret kolaborasi untuk memperkuat ekosistem digital nasional melalui pembelajaran, riset, dan pengembangan solusi berbasis AI. Hal ini sejalan dengan program transformasi digital dan lanskap ekonomi digital Indonesia,” ujar Nezar.

    AI CoE merupakan inisiatif Telkom yang dikembangkan secara menyeluruh sebagai penggerak ekosistem kecerdasan buatan nasional. Sekaligus menegaskan komitmen Telkom dalam mendukung digitalisasi pemerintahan, meningkatkan daya saing industri, dan memberdayakan talenta lokal.

    Program AI CoE dirancang dengan empat pilar utama, yakni AI Campus sebagai ruang kolaborasi dengan perguruan tinggi, AI Playground yang menyediakan fasilitas eksplorasi dan riset terapan, AI Connect yang mempertemukan praktisi, startup, dan pelaku usaha, serta AI Hub yang berfokus pada pengembangan solusi nyata di berbagai sektor industri.

    Telkom dan UGM akan berfokus pada eksplorasi inovasi di sektor energi dengan implementasi sensor akustik yang diterapkan ke jaringan serat optik bawah laut milik Telkom, sekaligus mendorong hilirisasi riset sektor kesehatan melalui implementasi teknologi e-Tongue dan e-Nose dan penguatan talenta digital.

    Kedua institusi akan berkolaborasi melalui pendirian AI Learning Center, penyusunan modul pembelajaran dasar AI, pelaksanaan AI Conference, serta penyelenggaraan AI Learning with Experts. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat kapabilitas talenta digital muda, sekaligus menciptakan ruang pembelajaran dan eksperimen yang adaptif terhadap perkembangan teknologi AI.

    “Kami sangat antusias dengan terjalinnya kerja sama ini karena membuka peluang besar bagi percepatan pengembangan AI di Indonesia. Dengan adanya inisiasi kolaborasi UGM AI Center of Excellence, kami berharap akan menjadi entitas strategis bukan hanya bagi UGM namun seluruh universitas di Indonesia sehingga bisa memiliki ekosistem kuat dan inovasi unggul yang berdampak,” jelas Rektor Universitas Gadjah Mada, Ova Emilia.

    Telkom sebagai perusahaan digital telco terdepan terus berkomitmen menghadirkan berbagai solusi dan inisiatif strategis untuk memperkuat daya saing bangsa serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan. Melalui berbagai inisiatif AI CoE, Telkom berupaya memperluas pemanfaatan riset akademik ke sektor industri dan menghadirkan beragam solusi AI yang memberi dampak nyata bagi masyarakat luas.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Indonet (EDGE) Ungkap Penyebab Laba Turun 53% pada Kuartal III/2025

    Indonet (EDGE) Ungkap Penyebab Laba Turun 53% pada Kuartal III/2025

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indointernet Tbk (EDGE) atau Indonet menyampaikan penurunan laba yang cukup tajam pada kuartal III/2025 disebabkan oleh peralihan bisnis komputasi awan perusahaan dari pricipal menjadi agent. 

    Diketahui, Indonet mencatatkan penurunan laba periode berjalan sebesar 53% secara tahunan menjadi Rp81 miliar pada kuartal III/2025.

    Direktur, PT Indointernet Tbk Donauly Situmorang mengatakan penurunan tersebut terutama disebabkan oleh perubahan metode pencatatan akuntansi antara 2024 dan 2025, khususnya terkait penyesuaian pembukuan akibat perubahan perjanjian distribusi dengan penyedia komputasi awal global. 

    “Perubahan ini mengalihkan peran perusahaan dari “principal” menjadi “agent”, sehingga beban layanan cloud dicatat sebagai pengurang pendapatan atau kompensasi kepada pemasok,” kata Donauly kepada Bisnis, Senin (17/11/2025). 

    Dia menambahkan apabila dihitung pada basis yang setara, pendapatan perusahaan justru meningkat menjadi Rp785 miliar pada kuartal III/2025, dibandingkan Rp770 miliar pada kuartal III/2024.

    Kenaikan ini terutama ditopang oleh pertumbuhan pada segmen data center, yang memberikan kontribusi sebesar Rp372 miliar yang mencerminkan peningkatan sebesar 25% dari periode yang sama tahun lalu. 

    Selain itu, segmen konektivitas juga melaporkan kontribusi yang substansial yaitu sebesar Rp200 miliar atau meningkat 19% year on year/YoY. 

    Adapun untuk menggenjot pendapatan di sisa 2025, kata Donauly, perusahaan akan memperluas portofolio layanan cloud dengan menjalin kemitraan bersama BytePlus Cloud, sehingga total kolaborasi strategis perusahaan menjadi dua penyedia cloud global terkemuka.

    “Didukung oleh teknologi ByteDance, BytePlus menghadirkan wawasan berbasis AI, jaringan CDN global yang kuat dengan lebih dari 1.300 points of presence (PoP)” ujar Donauly.

    Content Delivery Network (CDN) adalah jaringan server yang tersebar secara global untuk mempercepat pengiriman konten digital seperti halaman web, gambar, video, dan file statis ke pengguna dengan mendistribusikan data dari server terdekat. 

    CDN berfungsi sebagai proxy antara server asal (origin server) dan pengguna akhir, mengurangi latensi dengan menyimpan salinan konten (cache) di berbagai lokasi strategis 

    Dia menjelaskan dengan kemitraan tambahan ini memungkinkan perusahaan untuk menghadirkan solusi cloud yang lebih terpersonalisasi dengan memanfaatkan keunggulan unik dari kedua penyedia tersebut. 

    Dengan Alibaba Cloud dan BytePlus, lanjutnya, perusahaan terus membentuk masa depan cloud enterprise di Indonesia menghadirkan kinerja, keamanan, dan kecerdasan melalui satu mitra terpercaya.

    “Ke depan, kami juga memperkirakan pertumbuhan positif dari dua pilar bisnis utama kami, jaringan (network) dan data center (DC)” kata Donauly. 

    Donauly mengatakan hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan pertumbuhan yang solid di seluruh lini bisnis utama, termasuk layanan data center, konektivitas, dan cloud. 

    Fokus Indonet adalah memperkuat ekosistem infrastruktur digital yang terintegrasi untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan pelanggan terhadap layanan berbasis data, kecerdasan buatan (AI), serta inisiatif transformasi digital.

    “Sejauh ini, seluruh inisiatif tersebut berjalan sesuai rencana dan berada pada jalur yang tepat, baik dari sisi pengembangan infrastruktur maupun pertumbuhan pendapatan,” kata Donauly. 

  • Susun Desain Besar Reformasi Birokrasi, Menteri PANRB Pastikan Berdampak bagi Masyarakat

    Susun Desain Besar Reformasi Birokrasi, Menteri PANRB Pastikan Berdampak bagi Masyarakat

    Susun Desain Besar Reformasi Birokrasi, Menteri PANRB Pastikan Berdampak bagi Masyarakat
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah memfinalisasi Desain Besar Reformasi Birokrasi Nasional (DBRBN) 2025-2045 sebagai panduan solid dan penyelarasan dalam mewujudkan birokrasi yang kolaboratif, kapabel, dan berintegritas.
    Sejalan dengan itu,
    Kementerian PANRB
    tengah menyusun Desain Besar
    Reformasi Birokrasi
    Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara (DBRBB PAN) 2025-2045 yang terus dibahas dan diselaraskan untuk mengoperasionalisasikan
    DBRBN
    2025-2045.
    Penyelarasan ini sekaligus dilakukan untuk memastikan Kementerian PANRB dan instansi paguyuban bidang PANRB memiliki arah jelas yang tidak hanya reaktif terhadap isu, tetapi juga antisipatif terhadap perubahan.
    Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri PANRB Rini Widyantini saat menyampaikan sambutannya dalam Focus Group Discussion (
    FGD
    ) Tanggapan dan Masukan Pakar atas rancangan DBRBB PAN 2025-2045 di Jakarta, Kamis (13/11/2025). 
    Ia mengatakan bahwa rancangan ini disusun agar selaras dengan DBRBN 2025-2045 sekaligus menjadi acuan bagi Kementerian PANRB dan instansi paguyuban bidang PANRB.
    Adapun isi rancangan tersebut mencakup pelayanan publik, sumber daya manusia (SDM) aparatur, kelembagaan, akuntabilitas, dan
    transformasi digital
    .
    “Rancangan ini bukan hanya memastikan keselarasan antarbidang, namun mengikat kinerja dan arah kerja paguyuban PANRB agar reformasi birokrasi berjalan seirama dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ujar Rini dalam keterangan resminya, Jumat (14/11/2025).
    FGD tersebut menjadi ruang belajar dan penyempurnaan pandangan dan masukan dari pakar serta instansi paguyuban PANRB yang meliputi Lembaga Administrasi Negara (LAN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), serta Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
    Ketiganya memiliki peran strategis dan pengalaman panjang dalam membangun birokrasi yang tangguh dan adaptif ke depan. 
    Ketua Tim Penyelarasan DBRBB PAN 2025-2045 Tasdik Kinanto melaporkan bahwa DBRBB PAN 2025-2045 akan membawa arah baru reformasi birokrasi.
    Arah baru yang dimaksud adalah transformasi digital pemerintah, peningkatan manajemen SDM aparatur, penciptaan kelembagaan dan proses bisnis yang lincah dan kolaboratif, akuntabilitas kinerja dan pengawasan efektif, serta pelayanan publik lebih berkualitas dan merata.
    “DBRBB PAN 2025-2045 ini memastikan keselarasan pada bidang transformasi pelayanan publik, manajemen ASN, akuntabilitas dan pengawasan, kelembagaan dan tata laksana, serta transformasi digital pemerintah,” ujar Tasdik.
    Direktur Perencanaan Peningkatan Produktivitas dan Pembangunan Tematik Kementerian PPN/Bappenas Uke Mohammad Hussein yang hadir mewakili Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan turut menyampaikan pandangannya.
    Menurutnya, peningkatan total
    factor productivity
    (TFP) merupakan kunci pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan memiliki korelasi langsung dengan keberhasilan reformasi birokrasi.
    Uke menekankan bahwa kualitas institusi, efisiensi tata kelola, inovasi, serta profesionalisme aparatur negara menjadi faktor penting dalam mendorong TFP dan menggerakkan transformasi pembangunan. 
    “Reformasi birokrasi telah ditempatkan secara strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 sebagai fondasi untuk mewujudkan pemerintahan yang tangkas, berintegritas, dan adaptif,” jelasnya.
    Uke menambahkan, reformasi birokrasi juga diterjemahkan lebih operasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 melalui prioritas penguatan kelembagaan, digitalisasi pelayanan publik, deregulasi, dan peningkatan meritokrasi aparatur sipil negara (ASN).
    Sementara itu, Ketua Dewan Pakar Universitas Indonesia-Center for Study of Governance and Administrative Reform (UI-CSGAR) Eko Prasojo mengatakan, DBRBB PAN 2025-2045 mencakup berbagai aspek untuk mewujudkan aparatur negara yang profesional, berdaya guna, dan berhasil guna, dalam rangka mencapai tata kelola pemerintahan yang baik (
    good governance
    ).
    “Dengan adanya DBRBB PAN 2025-2045 ini makin memperkuat operasionalisasi DBRBN 2025-2045 guna mewujudkan budaya birokrasi yang berintegritas dan melayani untuk membangun kepercayaan kepada masyarakat dengan guna mendukung Indonesia yang berdaulat, maju, berkeadilan, dan berkelanjutan,” jelasnya. 
    Dalam kesempatan tersebut, Open Government Partnership Global Envoy Yanuar Nugroho turut memberikan rekomendasi dalam penyusunan DBRBB PAN 2025-2045.
    Ia memaparkan pendekatan
    foresight
    yang berfokus pada visi besar mengenai DBRBN 2025-2045.
    “Desain besar tidak hanya dilakukan sebatas perencanaan, melainkan juga dapat dinilai efektivitasnya melalui analisis situasional untuk menghubungkan kebijakan dengan situasi nyata, menguji melalui
    use case
    . Misalnya, digitalisasi layanan publik di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) atau mobilisasi ASN digital,” jelas Yanuar.
    Ke depan, rancangan DBRBB PAN 2025–2045 akan terus diperbaiki dan disempurnakan untuk mengakomodasi seluruh masukan yang muncul selama proses FGD.
    Berbagai pandangan konstruktif dari para pakar, akademisi, serta instansi paguyuban PANRB menjadi bagian penting dalam memperkaya substansi desain besar ini, sehingga dokumen final yang dihasilkan tidak hanya komprehensif, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan birokrasi masa depan dan tantangan pembangunan nasional.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • MenPAN-RB Pastikan Desain Besar Reformasi Birokrasi Berdampak ke Rakyat

    MenPAN-RB Pastikan Desain Besar Reformasi Birokrasi Berdampak ke Rakyat

    Jakarta

    Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) memfinalisasi Desain Besar Reformasi Birokrasi Nasional (DBRBN) 2025-2045. Adapun DBRBN akan menjadi panduan solid dan penyelarasan dalam mewujudkan birokrasi yang kolaboratif, kapabel dan berintegritas.

    Sejalan dengan ini, KemenPAN-RB juga menyusun Desain Besar Reformasi Birokrasi Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara (DBRBB PAN) 2025-2045 yang terus dibahas dan diselaraskan. Penyelarasan ini dilakukan untuk memastikan KemenPAN-RB dan instansi paguyuban bidang PAN-RB memiliki arah jelas, yang tidak hanya reaktif terhadap isu, tetapi antisipatif terhadap perubahan kedepan.

    Menteri PAN-RB Rini Widyantini menyampaikan rancangan ini disusun agar selaras dengan DBRBN 2025-2045. Hal ini juga sekaligus menjadi acuan bagi KemenPAN-RB dan instansi paguyuban bidang PAN-RB yang mencakup pelayanan publik, SDM Aparatur, kelembagaan, akuntabilitas dan transformasi digital.

    “Rancangan ini bukan hanya memastikan keselarasan antar bidang, namun mengikat kinerja dan arah kerja paguyuban PANRB agar reformasi birokrasi berjalan seirama dan berdampak nyata bagi masyarakat” ujar Rini dalam keterangan tertulis, Jumat (14/11/2025).

    Hal ini disampaikannya saat menyampaikan sambutan pada Focus Group Discussion (FGD) Tanggapan dan Masukan Pakar atas rancangan Desain Besar Reformasi Birokrasi Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara (DBRBB PAN) 2025-2045 di Jakarta, Kamis, (13/11).

    Dalam laporannya, Ketua Tim Penyelarasan DBRBB PAN 2025-2045 Tasdik Kinanto menyampaikan DBRBB PAN 2025-2045 akan membawa arah baru reformasi birokrasi, mulai dari transformasi digital pemerintah, peningkatan manajemen SDM aparatur, penciptaan kelembagaan dan proses bisnis yang lincah dan kolaboratif. Kemudian, akuntabilitas kinerja dan pengawasan yang efektif hingga pelayanan publik yang lebih berkualitas dan merata.

    “DBRBB PAN 2025-2045 ini memastikan keselarasan pada bidang transformasi pelayanan publik, transformasi manajemen ASN, transformasi akuntabilitas dan pengawasan, transformasi kelembagaan dan tata laksana serta transformasi digital pemerintah,” jelasnya.

    Ia pun menekankan kualitas institusi, efisiensi tata kelola, inovasi, serta profesionalisme aparatur negara menjadi faktor penting dalam mendorong TFP dan menggerakkan transformasi pembangunan.

    “Reformasi Birokrasi telah ditempatkan secara strategis dalam RPJPN 2025-2045 sebagai fondasi untuk mewujudkan pemerintahan yang tangkas, berintegritas, dan adaptif, serta diterjemahkan lebih operasional dalam RPJMN 2025-2029 melalui prioritas penguatan kelembagaan, digitalisasi pelayanan publik, deregulasi, dan peningkatan meritokrasi ASN,” paparnya.

    Pada kesempatan ini, Ketua Dewan Pakar UI-CSGAR Prof. Eko Prasojo menyampaikan pendapat mengenai DBRBB PAN 2025-2045. Hal ini termasuk berbagai aspek untuk mewujudkan aparatur negara yang profesional, berdaya guna, dan berhasil sehingga mencapai tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

    “Dengan adanya DBRBB PAN 2025-2045 ini makin memperkuat operasionalisasi Desain Besar Reformasi Birokrasi Nasional (DBRBN) 2025-2045 guna mewujudkan budaya birokrasi yang berintegritas dan melayani untuk membangun kepercayaan kepada masyarakat dengan guna mendukung Indonesia yang berdaulat, maju, berkeadilan dan berkelanjutan,” jelasnya.

    Di sisi lain, Open Government Partnership Global Envoy Yanuar Nugroho memberikan rekomendasi dalam penyusunan DBRBB PAN 2025-2045. Ia memaparkan pendekatan foresight yang berfokus pada visi besar mengenai Desain Besar Reformasi Birokrasi Nasional (DBRBN) 2025-2045

    “Desain besar tidak hanya dilakukan sebatas perencanaan, melainkan juga dapat dinilai efektivitasnya melalui analisis situasional untuk menghubungkan kebijakan dengan situasi nyata, menguji melalui use case. Misalnya digitalisasi layanan publik di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) atau mobilisasi ASN digital,” ucapnya.

    Kedepannya, rancangan DBRBB PAN 2025-2045 akan terus diperbaiki dan disempurnakan untuk mengakomodasi seluruh masukan yang muncul selama proses FGD. Berbagai pandangan konstruktif dari para pakar, akademisi, serta instansi paguyuban PAN-RB akan menjadi bagian penting dalam memperkaya substansi desain besar ini. Dengan begitu, dokumen final yang dihasilkan tidak hanya komprehensif, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan birokrasi masa depan dan tantangan pembangunan nasional.

    (akd/ega)

  • Pegadaian Luncurkan TRING! Aplikasi Investasi Emas Terintegrasi

    Pegadaian Luncurkan TRING! Aplikasi Investasi Emas Terintegrasi

    Jakarta

    PT Pegadaian resmi meluncurkan aplikasi emas terintegrasi bernama TRING!, yang menghadirkan layanan keuangan lengkap mulai dari tabungan emas, gadai emas, hingga konversi emas fisik. Aplikasi ini menggabungkan layanan syariah dan konvensional dalam satu platform yang lebih praktis dan mudah. .

    Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyampaikan peluncuran TRING! menjadi tonggak penting dalam transformasi digital Pegadaian yang kini berusia 124 tahun. Meski telah berdiri lebih dari satu abad, ia menegaskan bahwa Pegadaian justru ingin tampil semakin muda dan mudah melalui inovasi digital yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

    “Dalam tiga minggu, sudah 1,3 juta nasabah yang mengunduh TRING! Kami gencarkan sosialisasi di seluruh wilayah agar layanan ini semakin dikenal,” ujarnya dikutip dari 20detik, Jumat (14/11/2025).

    Damar menjelaskan, aplikasi TRING! merupakan penyempurnaan dari sistem terdahulu yang sebelumnya memisahkan layanan konvensional dan syariah. Kini, keduanya terintegrasi dalam satu platform yang lebih praktis, menarik, dan mudah digunakan dengan tagline ‘Urusan Emas Jadi Mudah dan Cepat’ dan tagar #MulaiDariTring.

    Dia menambahkan, Pegadaian telah lama berfokus pada investasi emas. Dengan meningkatnya tren harga emas, masyarakat kini semakin sadar akan potensi investasi yang menguntungkan dan terjangkau. Melalui TRING! nasabah dapat membeli emas mulai dari Rp10.000, menabung emas secara digital, hingga mencairkannya dalam bentuk fisik melalui ATM Emas Pegadaian atau melalui outlet Pegadaian di seluruh Indonesia.

    “Pegadaian meyakini bahwa investasi emas tidak harus rumit atau mahal. TRING! hadir untuk mempermudah masyarakat berinvestasi emas, baik secara digital maupun fisik,” kata Damar.

    Filosofi ‘TRING!’ sendiri berasal dari gabungan dua kata yaitu ‘Tri’ dan ‘Ring’, kata ‘Tri’ terinspirasi dari logo ikonik Pegadaian yang menampilkan tiga lingkaran hijau sebagai elemen utama, sebagai simbol yang sudah dikenal sebagai tiga pilar utama layanan Pegadaian yaitu gadai, investasi emas, dan pembiayaan.

    Tiga pilar tersebut menjadi dasar transformasi digital Pegadaian dalam memberikan solusi finansial yang aman, mudah, dan terpercaya bagi masyarakat. Sedangkan kata ‘Ring’ terinspirasi bunyi koin emas yang jatuh, melambangkan janji akan kemakmuran finansial bagi para penggunanya.

    Di dalam Tring! juga terdapat logo element yaitu Bloom yang mewakili benih yang ditanam dalam diri setiap individu, seiring berjalannya waktu benih ini akan tumbuh dan berkembang, sejalan dengan pertumbuhan bersama antara Pegadaian dan nasabahnya. ,

    Selain mengedepankan kemudahan, Pegadaian juga menjamin keamanan transaksi dengan teknologi IT terbaru serta dukungan sistem digital milik BRI. Damar menegaskan, Pegadaian terus memperkuat infrastruktur digital tanpa meninggalkan layanan offline yang menjadi akar kepercayaan nasabah.

    Damar turut menghimbau agar masyarakat menggunakan user id yang bersifat unik ketika mendaftarkan diri di aplikasi Tring, menjaga kerahasiaan data pribadi seperti password, PIN, atau kode OTP kepada siapapun termasuk petugas Pegadaian, memperbarui password secara berkala dan hanya mengunduh aplikasi Tring! by Pegadaian di PlayStore atau AppStore serta hindari mengklik file atau tautan dari sumber yang tidak terpercaya.

    (akn/ega)

  • Sistem CCTV Ini Bantu BPPTD Mempawah Irit Maintenance hingga 30%

    Sistem CCTV Ini Bantu BPPTD Mempawah Irit Maintenance hingga 30%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Keamanan adalah pilar utama bagi setiap institusi karena memengaruhi kelancaran operasional, reputasi, dan keselamatan semua pihak di dalamnya. Namun, area institusi yang luas dengan CCTV tersebar tanpa sistem terintegrasi membuat pengawasan sulit dan respons terhadap insiden menjadi lambat.

    Hal ini dialami Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat (BPPTD) Mempawah sebelum menggunakan Antares Eazy dari Telkom Solution, yang merupakan bagian dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Pusat pelatihan milik Kementerian Perhubungan di KalimantanBarat yang berdiri di atas lahan seluas 20 hektar ini menghadapi tantangan untuk memantau berbagai fasilitas mereka.

    Keamanan yang baik mencakup pengawasan fisik, kontrol akses, perlindungan data, serta prosedur darurat yang jelas, salah satunya melalui penggunaan CCTV. Dengan pemantauan real-time, setiap aktivitas dapat diawasi, risiko pencurian atau gangguan diminimalkan, dan tindakan cepat dapat dilakukan saat terjadi insiden.

    “Selama ini, kami masih mengandalkan sistem CCTV analog yang hanya dapat dipantau langsung di lokasi kamera masing-masing, sehingga pengawasan menjadi terbatas dan tidak terpusat,” ungkap Kepala BPPTD Mempawah Bambang Wahyu Hapsoro dikutip, Jumat (14/11/2025).

    Ditambah lagi, keterbatasan infrastruktur teknologi informasi membuat upaya untuk mengintegrasikan seluruh sistem pengawasan menjadi pekerjaan yang tidak mudah. Termasuk menyebabkan keterlambatan respons terhadap insiden seperti pencurian atau potensi risiko keselamatan di workshop.

    Bambang juga menjelaskan, tantangan lain dari sisi geografis. BPPTD berada di tepi pantai dengan kelembaban udara tinggi yang memiliki pengaruh besar terhadap kabel listrik, terutama pada daya tahan dan keamanannya.

    Udara yang lembab bisa menurunkan kualitas isolasi kabel karena uap air dapat meresap dan menimbulkan kondensasi, sehingga meningkatkan risiko kebocoran arus atau korsleting.

    Selain itu, kelembaban mempercepat proses oksidasi dan korosi pada logam konduktor atau sambungan kabel, yang akhirnya menambah hambatan listrik dan membuat kabel lebih cepat panas yang akhirnya menyebabkan gangguan fungsi kamera.

    Mengatasi tantangan-tantangan tersebut, BPPTD Mempawah melakukan transformasi digital dengan memanfaatkan Antares Eazy dari Telkom Indonesia. Dalam prosesnya, dipasang 169 unit kamera EazyCam IP Outdoor Pro nirkabel yang terhubung dengan layanan Cloud Recording.

    EazyCam dilengkapi instalasi profesional, layanan terkelola, dan berbagai material pendukung. Sistem ini memungkinkan seluruh titik strategis diawasi secara terpusat melalui Command Center, yang juga dapat diakses secara fleksibel melalui perangkat mobile maupun website.

    Teknologi plug-and-play atau siap pakai pada kamera EazyCam membuat proses pemasangan berlangsung cepat tanpa mengganggu aktivitas. Sementara layanan Fitur Cloud Recording terkelola memastikan rekaman tersimpan aman di cloud, sekaligus membantu menjaga ketersediaan data yang memungkinkan analisis lintas area secara akurat.

    “Setelah menggunakan Antares Eazy, kami merasakan perubahan yang signifikan. Kini, seluruh titik strategis dapat dipantau secara real-time dengan mudah. Kami pun dapat merespons lebih cepat jika ada insiden, dari yang sebelumnya perlu waktu lama menjadi kurang dari lima menit,” tambah Bambang.

    BPPTD Mempawah juga berhasil meningkatkan efisiensi dengan menekan biaya perawatan hingga 30%. Pencapaian ini terjadi karena kerusakan pada kabel listrik yang sebelumnya sering mengganggu kamera kini tidak lagi menjadi masalah.

    Lebih jauh, Bambang menjelaskan, bahwa timnya terbantu dengan Antares Eazy yang mudah dioperasikan. Dengan dukungan ini, mereka dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan, sehingga semakin menambah kepercayaan peserta pelatihan dan pihak-pihak terkait.

    EGM Digital Product Telkom Indonesia, Komang Budi Aryasa mengatakan, sebagai mitra strategis digitalisasi, Telkom menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan solusi digital yang mampu menjawab tantangan nyata di berbagai sektor.

    “Melalui Antares Eazy, Telkom Solution menghadirkan sistem pengawasan terintegrasi yang meningkatkan efisiensi operasional dan keamanan secara real-time, sekaligus memperkuat langkah digitalisasi di berbagai sektor,” ujar dia.

    “Telkom berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi andal dan fleksibel sebagai strategi dalam mendukung Indonesia berdaulat digital yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Super Aplikasi Rumah Pendidikan Kemendikdasmen Raih Dua Penghargaan ICXA 2025 di London

    Super Aplikasi Rumah Pendidikan Kemendikdasmen Raih Dua Penghargaan ICXA 2025 di London

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berhasil menorehkan prestasi gemilang di kancah global.

    Melalui Super Aplikasi Rumah Pendidikan, Kemendikdasmen menyabet dua Silver Medal pada ajang bergengsi International Customer Experience Awards (ICXA) 2025 yang diselenggarakan di London, Inggris, baru-baru ini.

    Prestasi ini menjadi pengakuan internasional atas upaya transformasi digital yang dilakukan pemerintah dalam sektor pendidikan.

    Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pengakuan global tersebut.

    “Alhamdulillah, kami memperoleh dua penghargaan internasional, yakni Best Business Transformation untuk kriteria Strategic Approach dan Best Business Transformation untuk kategori organisasi dengan lebih dari 5.000 pegawai,” ujar Suharti, dikutip Jumat (14/11/2025).

    Menurut Suharti, pencapaian ini merupakan bukti nyata komitmen Kemendikdasmen dalam menghadirkan inovasi dan transformasi digital.

    Inovasi ini diwujudkan melalui Rumah Pendidikan untuk meningkatkan pengalaman pembelajaran yang mendalam dan layanan pendidikan yang RAMAH (Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, Harmonis) bagi seluruh pemangku kepentingan.

    “Hal ini sejalan dengan Inpres Presiden Prabowo Nomor 7 Tahun 2025 tentang Digitalisasi Pembelajaran, sekaligus mendukung Asta Cita Presiden,” ucapnya menambahkan.

     

  • Indosat, Nokia, NVIDIA Bangun Pusat Riset AI di Surabaya, Pertama di Asean

    Indosat, Nokia, NVIDIA Bangun Pusat Riset AI di Surabaya, Pertama di Asean

    Bisnis.com, SURABAYA – Tiga perusahaan raksasa di bidang telekomunikasi dan teknologi informasi, Indosat Ooredoo Hutchison, Nokia, dan NVIDIA resmi meluncurkan AI-RAN Research Center, yakni satu-satunya pusat riset atau pengembangan jaringan Radio Access Network (RAN) berbasis kecerdasan buatan (AI) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (12/11/2025).

    Adapun sentra riset yang bertempat di Gedung Indosat Ooredoo Hutchison, Jalan Kayoon tersebut merupakan yang pertama di Asia Tenggara dan berfungsi sebagai wadah bersama bagi penelitian dan pengembangan jaringan nirkabel berbasis AI atau AI-native wireless networks dan ekosistem aplikasi edge AI.

    Tempat tersebut nantinya akan menjadi ruang kolaborasi bagi para insinyur, peneliti, mahasiswa, dan talenta digital lainnya untuk melakukan pembelajaran, uji coba, hingga pengembangan perangkat lunak berbasis AI.

    President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha menjelaskan bahwa pembukaan pusat riset yang akan membuat jaringan seluler menjadi lebih cerdas, cepat, dan efisien itu merupakan fase perdana dari kemitraan strategis yang diumumkan pada Mobile World Congress (MWC) di Barcelona, Spanyol pada Maret 2025 silam. 

    Vikram melanjutkan pusat riset tersebut didukung sepenuhnya oleh teknologi RAN terkini dari Nokia, sistem akselerasi komputasi yang muktahir dari NVIDIA, serta jaringan komersial Indosat yang senantiasa andal, guna menghadirkan integrasi AI dalam mendukung jaringan telekomunikasi di seluruh penjuru tanah air.

    Kehadiran pusat pengembangan tersebut di Surabaya juga merupakan respons dari para pemimpin teknologi global terhadap visi Indonesia Emas 2045, dengan harapan dapat mempercepat transformasi digital nasional, serta mendorong lahirnya talenta AI lokal yang berdaya saing global, juga mendukung ambisi Indonesia menjadi salah satu dari lima negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

    “Dengan tema ‘AI oleh orang Indonesia, untuk Indonesia’, kami tidak ingin hanya membawa aplikasi dari luar. Kami ingin bermitra dan membangunnya bersama di sini. Sovereignty juga sangat penting. Siapapun yang ingin datang, dan berkontribusi di sini, dan ingin menjadi pengembang pemula, kami menyambut mereka. Ini undangan terbuka bagi siapa pun, dan kami akan memberikan mereka Computation ini untuk mereka, melakukan apa yang dibutuhkan, dan menghasilkan dampak nyata yang dapat membantu seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Vikram.

    Infrastruktur AI-RAN tersebut tidak hanya memfasilitasi software-defined RAN berkinerja tinggi pada infrastruktur yang sama, tapi juga terhubung langsung dengan Sovereign AI Factory milik Indosat yang terdapat di jantung negara, Jakarta. 

    Terkait alasan pemilihan Surabaya sebagai pusat riset dan pengembangan yang strategis yang terletak di wilayah Indonesia Timur, merupakan pijakan awal yang baik guna dapat membangun “AI Grid” di seluruh penjuru negeri, yang akan menjadi pondasi untuk menghadirkan AI sebagai alat bantu bagi jutaan masyarakat Indonesia.

    “Kita memiliki hampir 55.000 BTS. Inisiatif ini akan mengubah semua menara itu menjadi AI Factory. Jadi, dari sebuah AI Factory, ini sebuah gerakan menuju AI Grid. Sederhananya, ini bisa membawa AI, tidak hanya ke Jakarta, Surabaya, tapi ke semua desa, baik di Tarakan, Jayapura, maupun di daerah terpencil. Indonesia memiliki 82.000 desa. Inilah yang ingin kita lakukan, dan saya juga sudah mengatakan sebelumnya, Ibu Meuthia [Menkomdigi] selalu mengatakan kepada kita bahwa AI harus inklusif. AI harus menjangkau orang-orang yang paling membutuhkan,” tegasnya.

    Sementara itu, ⁠⁠President of the Cloud and Network Services Business Nokia Raghav Sahgal dalam paparannya menjelaskan pihaknya bersama Indosat dan NVIDIA, sedang membangun infrastruktur jaringan AI, yakni memadukan basis radio dan perangkat lunak canggih milik Nokia, komputasi muktahir milik NVIDIA, dan mengandalkan menara-menara milik Indosat untuk menjalankan RAN di seluruh pelosok.

    Hal tersebut menurutnya adalah cetak biru yang baru mengenai bagaimana negara-negara di dunia dapat memanfaatkan AI dan kemanusiaan secara bersama-sama untuk mendorong pertumbuhan digital yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Ini menjadi saksi dari era baru transformasi digital yang sejati, transformasi digital yang akan bermanfaat bagi bangsa ini dan kehidupan masyarakat lainnya. Di Nokia, slogan terkenal kami adalah connecting people, tetapi melalui pusat riset ini kita akan diajak bersama-sama untuk berpikir, belajar, beradaptasi, dan bertindak dengan kecerdasan yang benar-benar terhubung melalui AI,” ungkapnya.

    Era Baru Inovasi Berbasis AI

    Senior Vice President of Telecom NVIDIA Ronnie Vasishta menjelaskan infrastruktur AI-RAN yang didukung NVIDIA dan Nokia menandai dimulainya era baru inovasi berbasis AI bagi masyarakat dan pelaku usaha di Indonesia.

    Berbagai macam riset dan pengembangan yang dilakukan diharapkan dapat mengubah cara kerja dari jaringan nirkabel yang telah dibangun dan dijalankan, agar bisa memberikan kinerja dan efisiensi yang lebih baik di era AI.

    “Ini yang pertama di Asia Tenggara. Saya rasa kita semua patut berbangga. Ini menandai langkah selanjutnya menuju masa depan. Ini akan memberikan kinerja, efisiensi, inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ke semua tingkatan negara atau wilayah. Jadi, kemampuan AI tidak hanya untuk meningkatkan kinerja jaringan, tetapi juga untuk memungkinkan pembuatan aplikasi baru di berbagai sektor, seperti industri, kesehatan, dan pertanian,” sebutnya.

    Kedaulatan Digital Indonesia 

    Sementara itu, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Digital Bidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya, Raden Wijayakusuma Wardhana menjelaskan, peresmian AI-RAN Research Center tersebut merupakan aksi nyata dalam mencapai cita-cita kedaulatan digital Indonesia.

    Pemerintah siap mendukung kolaborasi dan ekosistem riset berbasis teknologi muktahir yang telah digagas oleh Indosat, Nokia, dan NVIDIA. 

    Saat ini, lanjut Wardhana, peta jalan AI di tanah air juga telah memasuki tahap pemrosesan pada tingkat kementerian terkait, dan saat ini tinggal menunggu pembahasan dan rancangannya lebih lanjut.

    “Tata peta jalan AI yang saat ini sudah berproses di Kementerian Hukum. Tinggal kita menunggu antrian saja untuk pembahasan, harmonisasi lebih lanjut. Dengan itu, Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi sekadar pengguna. Namun, dapat lahir para pencipta teknologi berbasis AI menuju percepatan visi Indonesia Emas 2045, dengan membangun ekosistem AI yang inklusif, aman, dan berdaya saing global,” pungkasnya.