Topik: transformasi digital

  • Komdigi Tingkatkan Keterampilan Digital Gen Z, Bekal Hadapi Tantangan Global

    Komdigi Tingkatkan Keterampilan Digital Gen Z, Bekal Hadapi Tantangan Global

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. (ISAT) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menghadirkan literasi digital guna meningkatkan keterampilan digital generasi muda di Maumere, Nusa Tenggara. Harapannya, ini dapat menjadi bekal dalam menghadapi kondisi global yang makin menantang. 

    Melalui program ‘Saatnya GenSi Beraksi’ keduanya menghadirkan edukasi seputar digital kepada generasi muda di Universitas Nusa Nipa (UNIPA) Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

    Sebelumnya, acara serupa telah sukses dilaksanakan di Papua, Solo dan Minahasa Utara, yang diikuti ribuan peserta untuk memperkuat keterampilan digital generasi muda. 

    SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan Indosat berkomitmen mendukung pemerataan akses hingga ke Indonesia Timur, sambil meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka lewat berbagai program literasi digital. 

    “Kami percaya literasi digital yang inklusif adalah kunci bagi Gen Z untuk menghadapi tantangan era digital. Program GenSi sejalan dengan langkah kami dalam mewujudkan tujuan besar Indosat untuk memberdayakan Indonesia,” kata Steve dikutip Kamis (6/2/2025). 

    Steve mengatakan dengan membekali keterampilan yang tepat, Indosat optimistis dapat membuka peluang baru dan mempersiapkan generasi muda untuk berkompetisi di pasar global.

    Acara ini menghadirkan para ahli dari berbagai sektor, seperti Hamdani Pratama (Kepala BPPTIK dari Kementerian Komunikasi & Digital), Adri Gautama (Area Academy Manager Cisco Networking Academy PT Cisco Systems Indonesia), Fuadit Muhammad (Programmer dan Tech Influencer), Anjas Maradita (AI Content Creator & Developer), dan Apriani V.E.K. Dangga (Edu & Self Development Content Creator NTT). Mereka akan berbagi keterampilan pada pengembangan kompetensi keamanan siber, pemahaman etika digital, cara penggunaan teknologi yang aman dan bertanggung jawab.

    Dalam kegiatan GenSi Talks, peserta akan mengikuti tiga sesi diskusi menarik yang mengangkat sejumlah tema terkini, seperti ‘AI, Teman atau Lawan?’, ‘Jaringan yang Terhubung, Peluang yang Tak Terbatas’, dan ‘Transformasi Gen Z: Dari Cerdas Digital ke Aman Digital.’

    Dengan berfokus pada tiga topik tersebut, Indosat berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan digital, mengembangkan keterampilan digital dan keamanan siber di kalangan generasi muda di Maumere.

    Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Komdigi Wijaya Kusumawardhana mengatakan mengapresiasi langkah Indosat dalam menginisiasi lintas kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta guna mencapai Visi Indonesia Emas 2045. 

    “Dengan memahami teknologi secara mendalam dan menerapkan etika digital yang baik, program ini akan menjadi langkah nyata dalam membangun ekosistem digital secara lebih inklusif dan memperkuat transformasi digital di Indonesia,” kata Wijaya.

    GenSi berupaya meningkatkan keterampilan digital dan memperluas akses bagi masyarakat yang belum terlayani secara optimal di Nusa Tenggara Timur. Meski jumlah penetrasi internet telah mencapai 67,75% di NTT, tetapi kontribusinya terhadap total penggunaan internet di Indonesia masih rendah, yakni hanya 1,70%.

    Untuk memperkuat, GenSi juga menekankan AI Sovereignty melalui kolaborasi dengan International Telecommunication Union (ITU) dan Digital Transformation Center (DTC). Melalui GenSi, Indosat berharap generasi muda di Indonesia Timur dapat lebih siap untuk menghadapi tantangan di era digital dan lebih bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi.

  • Jelang Ramadhan, BAZNAS RI pastikan layanan penghimpunan ZIS lebih mudah dan cepat

    Jelang Ramadhan, BAZNAS RI pastikan layanan penghimpunan ZIS lebih mudah dan cepat

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Jelang Ramadhan, BAZNAS RI pastikan layanan penghimpunan ZIS lebih mudah dan cepat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 05 Februari 2025 – 19:10 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus  meningkatkan kemudahan dan kecepatan layanan penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) menjelang bulan Ramadhan 1446 H/2025 M. Berbagai strategi, baik melalui kanal retail maupun digital, disiapkan untuk memastikan masyarakat dapat menunaikan ZIS dengan lebih praktis dan aman.

    Hal tersebut mengemuka pada Pengajian BAZNAS Selasa Pagi bertema “Pengumpulan Retail dan Off Balance Sheet dalam Mencapai Target Pengumpulan Ramadhan” yang diselenggarakan Pusdiklat dan disiarkan melalui kanal Youtube BAZNAS TV, Selasa (4/2/2025). Hadir Pimpinan BAZNAS RI Pimpinan BAZNAS RI bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., serta Direktur Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI, Fitriansyah Agus Setiawan. 

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pimpinan BAZNAS RI bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D. mengatakan, Bulan Ramadhan adalah momen emas yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

    “Bulan Ramadhan bukan hanya soal ibadah puasa dan shalat, tapi juga menjadi waktu di mana masyarakat lebih banyak berzakat, berinfak, dan bersedekah. Jangan sampai pengumpulan kita rendah, sementara potensi donasi sangat besar,” ujarnya.

    Untuk mencapai target tersebut, Nadratuzzaman mengungkapkan, BAZNAS telah menyiapkan strategi layanan penghimpunan yang lebih mudah dan cepat melalui berbagai kanal, seperti pendekatan retai_l dilakukan dengan menambah gerai ZIS, bekerja sama dengan perusahaan ritel dan komunitas, serta menyelenggarakan _event fundraising dan creative fundraising.

    “Selain itu, program zakat istana dan layanan jemput zakat juga difasilitasi guna memudahkan masyarakat menyalurkan ZIS melalui BAZNAS,” ujar Nadratuzzaman.

    “Sementara itu, pada kanal digital diperkuat melalui pembayaran via e-wallet, transfer bank, dan marketplace agar lebih mudah diakses oleh para muzaki,” lanjutnya.

    Selain kanal retail dan digital, lanjut Nadratuzzaman, BAZNAS juga mengoptimalkan penghimpunan off balance sheet, yaitu dana zakat yang dihimpun dari lembaga di luar pencatatan resmi, seperti masjid, yayasan, dan komunitas.

    “Pendekatan ini sangat penting karena banyak donasi yang sebenarnya bisa dihimpun dari sumber-sumber tersebut jika dikelola dengan baik,” kata Nadratuzzaman.

    Sementara itu, Direktur Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI, Fitriansyah Agus Setiawan, menambahkan bahwa kecepatan dan kemudahan layanan menjadi kunci sukses penghimpunan.

    “Kami ingin memastikan donasi bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Apalagi, puncak penghimpunan terjadi di 10 hari terakhir Ramadhan, sehingga kita harus siap dengan berbagai kanal,” jelasnya.

    Fitriansyah juga menyampaikan, BAZNAS juga telah menyiapkan strategi komunikasi yang agresif. Kampanye Above The Line (ATL) dilakukan melalui media sosial, televisi, radio, dan billboard, sedangkan kampanye Below The Line (BTL) memanfaatkan WhatsApp, SMS, dan email untuk mengajak masyarakat berzakat. Ia berharap seluruh BAZNAS di daerah dapat memanfaatkan momentum Ramadhan guna meningkatkan pengumpulan dana ZIS.

    “Dengan strategi yang telah dipaparkan, kami optimistis, BAZNAS dapat mencapai target fundraising Ramadhan tahun 2025. Dengan demikian, BAZNAS dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya selama Bulan Ramadhan,” pungkas Fitriansyah.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Menkomdigi: Efisiensi Anggaran Buka Peluang Transformasi Digital Lebih Inovatif – Page 3

    Menkomdigi: Efisiensi Anggaran Buka Peluang Transformasi Digital Lebih Inovatif – Page 3

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) saat ini tengah melakukan investasi terkait dugaan peretasan yang berdampak pada kebocoran data internal pegawai.

    Meskipun data yang terdampak bersifat umum, Kemkomdigi memastikan langkah-langkah cepat diambil untuk menjaga keamanan informasi serta mengungkap pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini.

    Dalam siaran pers yang diterima, Selasa (4/2/2025), Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi, Alexander Sabar mengungkapkan, kementerian telah mendeteksi adanya upaya peretasan pada Pusat Data dan Saran Informatika (PDSI) Kemkomdigi.

    “Kami meminta maaf jika ada pihak yang terdampak. Kami telah melakukan mitigasi dugaan peretasan, menutup semua celah keamanan, serta memperkuat sistem pertahanan siber,” tutur Alexander.

    Sebagai bagian dari investigasi, Kemkomdigi melakukan beberapa hal. Mulai dari audit mendalam pada infrastruktur PDSI, mitigasi risiko dengan menutup celah keamanan, analisis pola serangan siber yang dilakukan, serta pelacakan aktivitas mencurigakan.

    Selain itu, seluruh unit di bawah Kemkomdigi diperintahkan untuk melakukan audit keamanan internal guna meningkatkan respons terhadap insiden siber.

  • Samsung Digital Lighthouse School Dorong Digitalisasi Pendidikan di RI

    Samsung Digital Lighthouse School Dorong Digitalisasi Pendidikan di RI

    Jakarta

    Kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak merupakan kunci untuk melestarikan upaya digitalisasi sektor pendidikan Indonesia. Oleh sebab itu, Samsung Indonesia bekerja sama dengan sejumlah institusi pendidikan terpilih dalam meluncurkan program Samsung Digital Lighthouse School.

    Inagurasi program tersebut dilakukan di dua sekolah, yaitu Al Muslim Bekasi pada 22 Januari 2025, diikuti oleh Salman Al Farisi Bandung pada 23 Januari 2025. Kedua institusi tersebut merupakan dua sekolah penerima predikat Samsung Digital Lighthouse School di wilayah Asia Tenggara dan Oseania.

    Kedua acara inagurasi dihadiri oleh perwakilan dari Samsung, antara lain Gregoire Thomas (Head of Integrated B2B Samsung Electronics SEAO), Ian Chong (Head of MX B2B Samsung Electronics SEAO), dan Lianna Susanto (Head of MX B2B Samsung Electronics Indonesia).

    Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Gerry Salahudin Nasution selaku Ketua Yayasan Al Muslim, perwakilan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Irfana Steviano, serta Walikota Bandung terpilih Muhammad Farhan.

    Samsung Digital Lighthouse School merupakan inisiatif dalam memberikan pengakuan kepada sekolah-sekolah yang menunjukkan kepemimpinan dalam memanfaatkan teknologi untuk mendorong inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran.

    Program ini dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik, memfasilitasi pembelajaran yang personal dan kolaboratif, serta memberdayakan para tenaga pengajar melalui pelatihan dan akses mudah ke berbagai sumber informasi. Salah satu inisiasi yang dilakukan Samsung adalah memberikan dukungan perangkat tablet seperti Galaxy Tab A9+ dan Galaxy Tab S10+ untuk sekolah, serta fasilitas ruang belajar yang mendukung proses pembelajaran digital secara optimal.

    Pemilihan Al Muslim Bekasi dan Salman Al Farisi Bandung sebagai Samsung Digital Lighthouse School merefleksikan komitmen kedua institusi tersebut dalam mengadopsi transformasi digital.

    Dalam sambutannya, Lianna Susanto, Head of MX B2B Samsung Electronics Indonesia, menyampaikan bahwa teknologi adalah kunci untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan efektif.

    “Samsung Digital Lighthouse School merepresentasikan institusi-institusi yang memiliki komitmen jangka panjang dalam memajukan kualitas pendidikan, melalui teknologi dan lingkungan belajar yang inovatif,” ujar Lianna. Selain itu, Walikota Bandung terpilih Muhammad Farhan juga memberikan sambutan baik terhadap program Samsung Digital Lighthouse School. “Saya memberikan apresiasi kepada institusi pendidikan yang bersama Samsung mampu memberikan platform digital bagi pendidikan sekolah, yang nantinya diharapkan bisa menjadi lighthouse bagi sekolah-sekolah lain,” ujar Muhammad Farhan dalam keterangannya tertulis hari ini, Rabu (5/2/2025).

    Acara inagurasi di kedua sekolah tersebut juga memperlihatkan bagaimana dua perangkat dari Samsung, yaitu Galaxy Tab A9+ dan Galaxy Tab S10+, memberikan berbagai kemudahan dalam mendukung kebutuhan pendidikan modern. Galaxy Tab A9+ series dilengkapi dengan layar lebar hingga 11 inch, kapasitas penyimpanan yang dapat diperluas hingga 1 TB, dan konektivitas LTE dan Wifi memungkinkan siswa untuk belajar di mana saja dengan nyaman.

    Sementara itu, Galaxy Tab S10+ series dengan dukungan S Pen memberikan fleksibilitas bagi guru dalam menciptakan materi pembelajaran interaktif. Fitur seperti multitasking dan Galaxy AI yang ditawarkan dalam tablet tersebut memungkinkan siswa dan guru meningkatkan produktivitas dalam proses belajar-mengajar kapan saja.

    Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh perangkat Samsung juga ditunjukkan oleh para guru dan siswa di acara inagurasi kedua sekolah. Para guru memanfaatkan fitur terbaru dari Galaxy AI, yaitu sketch to image dalam aplikasi Samsung Note untuk menjelaskan materi secara imersif dan lebih mudah dicerna oleh siswa.

    Perangkat Samsung memberikan manfaat besar bagi guru maupun siswa. Guru menjadi lebih produktif dan inovatif dalam menciptakan materi pembelajaran.

    Misalnya, di Sekolah Al Muslim Bekasi, guru memanfaatkan fitur Screen Recorder untuk merekam penjelasan materi dengan mudah, kemudian langsung diunggah ke Learning Management System (LMS) agar dapat diakses siswa kapan saja.

    Sementara itu, siswa menggunakan tablet Samsung untuk memvisualisasikan catatan dan mengakses materi pembelajaran secara cepat. Hal ini tidak hanya meningkatkan antusiasme mereka, tetapi juga mendorong kreativitas dalam proses belajar.

    Koordinator IT Yayasan Pendidikan Salman Al Farisi Deffi Viergino menyoroti keuntungan besar dari adopsi teknologi di sekolah.

    “Penggunaan teknologi digital dengan memakai perangkat dan aplikasi yang sama semakin memudahkan siswa dan guru,” ujar Deffi.

    Bagi tenaga pengajar sendiri, adanya platform teknologi di sekolah mampu memberikan banyak dampak positif, yaitu memudahkan proses pembuatan materi pembelajaran yang original dan menarik, membuat proses belajar-mengajar menjadi lebih fleksibel, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pengajaran.

    Komitmen Samsung terhadap pendidikan di Indonesia berawal dari keyakinan bahwa digitalisasi merupakan langkah penting untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.

    Dengan mendukung pengembangan teknologi di sekolah, Samsung berharap dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, memberdayakan guru, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman melalui solusi Samsung Knox yang menjamin pengelolaan perangkat secara aman dan efisien. Inisiatif Samsung Digital Lighthouse School juga diharapkan dapat menginspirasi institusi pendidikan yang ingin melakukan transformasi digital.

    Bagi Institusi pendidikan yang tertarik dengan program Samsung Digital Lighthouse School dan ingin mendaftar, dapat menghubungi (021) 2958-8000, mengirimkan email ke eduinfo@samsung.com atau b2b.id@samsung.com , serta mengunjungi website resmi di https://www.samsung.com/id/business.

    Dengan Samsung Digital School, Samsung berharap dapat menjadi kolaborator bagi seluruh institusi pendidikan yang ingin mengadopsi teknologi untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih canggih dan berkelanjutan.

    (ega/ega)

  • Livin’ dan Kopra Jadi Andalan Digitalisasi Bank Mandiri, Kamu Sudah Pakai?

    Livin’ dan Kopra Jadi Andalan Digitalisasi Bank Mandiri, Kamu Sudah Pakai?

    Jakarta: Bank Mandiri terus melaju dalam transformasi digital dengan dua aplikasi andalan yaitu Livin’ by Mandiri untuk layanan perbankan ritel dan Kopra by Mandiri bagi segmen bisnis dan korporasi. 
     
    Tak hanya memudahkan transaksi, kedua platform ini sukses mencatatkan pertumbuhan fantastis hingga akhir 2024.
    Livin’ by Mandiri tembus 29,3 juta pengguna
    Aplikasi Livin’ by Mandiri menjadi favorit bagi nasabah ritel dengan jumlah pengguna yang sudah mencapai 29,3 juta hingga akhir 2024. 
     
    Frekuensi transaksi di platform ini juga melonjak hingga 3,9 miliar transaksi, naik 38 persen secara tahunan (YoY).
    Kopra by Mandiri andalan korporasi 
    Sementara itu, Kopra by Mandiri menjadi solusi digital bagi segmen bisnis. Sepanjang 2024, platform ini berhasil mengelola transaksi hingga Rp22.700 triliun dengan volume transaksi naik 17 persen YoY dan frekuensi mencapai 1,3 miliar transaksi (naik 21 persen YoY).
     

    Bank Mandiri Makin Cuan dari Digitalisasi
    Keberhasilan transformasi digital ini turut berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan Bank Mandiri. Sepanjang 2024, fee-based income Bank Mandiri mencapai Rp42,32 triliun, meningkat 4,12 persen YoY.

    Tak hanya itu, Bank Mandiri juga mencetak laba bersih konsolidasi Rp 55,8 triliun, tumbuh 1,31 persen YoY, berkat strategi digitalisasi yang semakin matang.
     
    “Transformasi digital adalah kunci daya saing dan penguatan ekosistem bisnis di Indonesia,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, dalam konferensi pers, 5 Februari 2025.

    Keunggulan Livin’ dan Kopra
    Livin’ by Mandiri menawarkan kemudahan dalam berbagai layanan, beberapa diantara seperti:
     
    – Transfer antarbank dan antarnegara.
    – Pembayaran tagihan dan top-up saldo.
    – Fitur investasi dan tabungan otomatis.
    – QR payment dan kartu digital.
     
    Sedangkan Kopra by Mandiri hadir untuk mendukung efisiensi transaksi bisnis dengan layanan unggulan seperti:
     
    – Cash Management untuk mengelola keuangan perusahaan.
    – Value Chain guna mempermudah pembayaran dan pembiayaan supplier.
    – Trade Solution untuk layanan ekspor-impor yang lebih praktis.
     
    Dengan berbagai inovasi yang terus berkembang, Bank Mandiri semakin mempermudah nasabah individu maupun korporasi dalam mengelola keuangan.
     
    Apakah kamu sudah menggunakan Livin’ by Mandiri untuk transaksi harian atau Kopra by Mandiri untuk bisnis kamu? 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Samsung Perkuat Edukasi Digital dengan Digital Lighthouse School

    Samsung Perkuat Edukasi Digital dengan Digital Lighthouse School

    Bisnis.com, JAKARTA – Samsung Indonesia terus mendukung transformasi digital di sektor pendidikan dengan program Samsung Digital Lighthouse School, yang memberi pengakuan kepada sekolah-sekolah yang memanfaatkan teknologi untuk inovasi pembelajaran. Pada 22-23 Januari 2025, program ini diresmikan di Sekolah Al Muslim Bekasi dan Salman Al Farisi Bandung, yang menjadi penerima pertama predikat Samsung Digital Lighthouse School di Asia Tenggara dan Oseania.

    Acara inaugurasi ini dihadiri oleh perwakilan Samsung Business Indonesia, Samsung Business South East Asia and Oceania, serta pihak-pihak dari institusi pendidikan dan pemerintah daerah. Beberapa peserta yang hadir antara lain Gregoire Thomas (Head of Integrated B2B Samsung Electronics SEAO), Ian Chong (Head of MX B2B Samsung Electronics SEAO), Lianna Susanto (Head of MX B2B Samsung Electronics Indonesia), Gerry Salahudin Nasution (Ketua Yayasan Al Muslim), Irfana Stefiano (perwakilan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah), dan Walikota Bandung terpilih Muhammad Farhan.

    Samsung Digital Lighthouse School bertujuan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih baik, personal, dan kolaboratif, serta memberdayakan tenaga pengajar dengan pelatihan. Program ini juga memberikan akses mudah ke berbagai informasi. Samsung mendukungnya dengan perangkat seperti Galaxy Tab A9+ dan Galaxy Tab S10+, serta fasilitas ruang belajar digital yang optimal.

    Sekolah Al Muslim Bekasi dan Salman Al Farisi Bandung diakui karena komitmennya dalam adopsi teknologi digital. Lianna Susanto menyatakan bahwa teknologi adalah kunci untuk pembelajaran yang lebih menarik dan efektif. Samsung Digital Lighthouse School mewakili institusi yang berkomitmen jangka panjang dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui teknologi.

    Perangkat yang diperkenalkan, Galaxy Tab A9+ dan Galaxy Tab S10+, menawarkan berbagai kemudahan untuk mendukung pembelajaran modern. Galaxy Tab A9+ dilengkapi layar 11 inci, kapasitas hingga 1 TB, dan konektivitas LTE dan Wi-Fi. Galaxy Tab S10+ dilengkapi dengan S Pen, memungkinkan guru untuk menciptakan materi pembelajaran interaktif dan meningkatkan produktivitas.

    Di acara inaugurasi, guru dan siswa menunjukkan bagaimana perangkat ini mendukung pembelajaran yang produktif. Di Al Muslim Bekasi, para guru menggunakan fitur Screen Record untuk merekam materi yang dapat diakses siswa kapan saja melalui Learning Management System (LMS). Siswa juga memvisualisasikan catatan dengan cepat, yang meningkatkan antusiasme dan kreativitas mereka.

    Deffi Viergino, Koordinator IT Yayasan Pendidikan Salman Al Farisi, menambahkan bahwa penggunaan teknologi digital membuat pembelajaran lebih fleksibel, efisien, dan menarik. Samsung berkomitmen untuk mendukung digitalisasi pendidikan di Indonesia dan memastikan pengelolaan perangkat yang aman melalui Samsung Knox.

    Samsung berharap program Digital Lighthouse School ini dapat menginspirasi lebih banyak institusi pendidikan untuk melakukan transformasi digital. Institusi yang tertarik dapat mendaftar atau memperoleh informasi lebih lanjut melalui [email protected] atau [email protected], serta mengunjungi website resmi Samsung Business.

  • Komdigi Fokus pada 5 Teknologi ini guna Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

    Komdigi Fokus pada 5 Teknologi ini guna Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memperkirakan terdapat 5 teknologi yang kemungkinan memegang peranan penting dalam membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045. 

    Kepala BPPTIK Komdigi, Hamdani Pratama mengatakan teknologi pertama adalah Artificial Intelligence (AI). Menurut Hamdani, AI dengan kemunculan platform seperti ChatGPT dan pesaingnya DeepSeek, telah menunjukkan betapa pentingnya teknologi ini dalam menciptakan inovasi dan mempengaruhi berbagai sektor kehidupan. 

    Dirinya menekankan bahwa kehadiran teknologi ini tidak hanya sebagai konsumsi, tetapi juga sebagai potensi untuk menjadi produsen dan penggerak digitalisasi global.

    “Nah inilah bagaimana hebatnya tren digital kalau misalnya nantinya kita bukan hanya sebagai konsumen, tapi sebagai produsen kita dapat menentukan arah kemana digitalisasi,” kata Hamdani dalam acara Literasi Digital ‘Saatnya Gensi Beraksi’ di Universitas Nusa Nipa Maumere, Selasa (4/2/2025). 

    Selain AI, teknologi yang akan difokuskan oleh Komdigi adalah Internet of Things (IoT), Metaverse, Blockchain, dan Quantum Computing.

    Kelima teknologi ini, kata Hamdani diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di Indonesia, serta mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

    Selain itu, Hamdani juga menekankan pentingnya pemerataan akses teknologi, baik di wilayah perkotaan maupun daerah terpencil (3T). 

    Pembangunan SDM di seluruh wilayah Indonesia menjadi sangat krusial agar masyarakat dapat menguasai teknologi digital dan ikut berpartisipasi dalam kemajuan ekonomi digital.

    “Akses terhadap teknologi harus merata. Tidak hanya di perkotaan atau Pulau Jawa saja, tetapi seluruh wilayah Indonesia, dari daerah terpencil hingga pulau-pulau terluar, harus memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan digital,” ujarnya.

    Hamdani menjelaskan bahwa ada tiga pilar utama dalam pembangunan digital Indonesia yang harus dikuatkan, yakni pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital. 

    Pemerintah diharapkan dapat melakukan transformasi menuju pemerintahan yang modern dan responsif melalui pemanfaatan teknologi. 

    Sementara itu, ekonomi digital diharapkan dapat melampaui batas geografis, memungkinkan perdagangan digital yang lebih inovatif dan inklusif.

    “Masyarakat digital Indonesia tidak hanya akan menjadi konsumen, tetapi juga produsen yang dapat berperan aktif dalam ekonomi digital global. Dengan bonus demografi yang dimiliki, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam revolusi digital,” ucap Hamdani.

  • Gen Z Nadi Transformasi Digital di Sikka NTT, Indosat Bekali Keterampilan IT

    Gen Z Nadi Transformasi Digital di Sikka NTT, Indosat Bekali Keterampilan IT

    Bisnis.com, JAKARTA — Generasi Z atau Gen Z menjadi salah satu pendorong perkembangan digitalisasi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sikka, Ferry Afales mengatakan bahwa Kabupaten Sikka kini menjadi salah satu wilayah dengan tingkat pengguna layanan telekomunikasi tertinggi, mencapai 87,03% dan didominasi oleh Gen Z. 

    Gen Z yang melekat dengan teknologi, turut berperan dalam mengajak masyarakat NTT untuk menggunakan internet dalam berbagai aktivitas.

    “Gen Z sudah memberikan ruang bagi pertumbuhan dan perkembangan digitalisasi di Kabupaten Sikka,” kata Ferry dalam acara Literasi Digital ‘Saatnya Gensi Beraksi’ di Universitas Nusa Nipa Maumere, Selasa (4/2/2025). 

    Ferry melanjut komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan internet tidak hanya berhenti di level generasi muda. 

    Pemerintah Kabupaten Sikka juga telah merumuskan kebijakan untuk mengembangkan sistem pemerintahan berbasis elektronik. 

    Salah satu langkah utama dalam kebijakan tersebut adalah mempercepat konektivitas internet yang lebih cepat, yang diharapkan dapat mendukung transformasi menuju kota pintar atau smart city di masa depan.

    “Tujuan kami adalah membuat Kabupaten Sikka menjadi lebih pintar dengan internet. Dengan adanya konektivitas yang semakin baik, kami yakin sistem pemerintahan dan pelayanan publik akan semakin efisien,” ujarnya.

    Ferry mencatat, sampai dengan saat ini sudah ada 158 menara tower yang terbangun di Kabupaten Sikka. Namun, tantangan besar yang harus diatasi. 

    Sebab, terdapat 28 titik yang masih termasuk dalam kategori blank spot, yang berarti area-area tersebut belum terjangkau konektivitas internet yang memadai.

    Untuk mengatasi masalah ini, pihak pemerintah daerah berharap dapat bekerja sama dengan Indosat untuk segera membangun menara telekomunikasi di titik-titik blank spot. 

    “Dengan keberadaan tim manajemen Indosat, kami berharap dapat segera mengatasi masalah blank spot ini,” ucap Ferry.

    Sebagai solusi sementara, Ferry menuturkan pihaknya telah dipasang VISAT di 163 titik, termasuk di fasilitas pemerintahan, kesehatan, dan pendidikan yang berada di area blank spot. 

    Dengan pemasangan VSAT, diharapkan pelayanan publik, seperti kesehatan, pendidikan, dan administrasi pemerintahan, dapat berjalan lebih lancar dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat di Kabupaten Sikka.

    “Kami percaya, dengan langkah-langkah ini, konektivitas yang lebih baik akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan mendukung kemajuan digitalisasi di Kabupaten Sikka,” tuturnya.

    Indosat, Bisnis Indonesia, Komdigi dan Unipa berkolaborasi dalam meningkatkan literasi digital di Kabupaten Sikka, Nusa TenggaraPerbesar

    Sementara itu, SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan Indosat terus memperluas jaringan internetnya ke pelosok negeri termasuk ke Sikka, Nusa Tenggara. 

    Indosat hadir dengan memberikan jaringan prima dan harga layanan yang terjangkau, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat terhubung ke internet. 

    Setelah menghadirkan konektivitas, kata Steve, Indosat ingin agar masyarakat dapat makin berdaya lewat sejumlah pelatihan digital. 

    Dengan pelatihan digital tersebut, masyarakat tidak hanya mendapatkan peningkatan skill di digital, juga berpeluang memperoleh sertifikat berskala global. 

  • Gen Z Pilar Perubahan pada Era Digital

    Gen Z Pilar Perubahan pada Era Digital

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyampaikan Generasi Z atau Gen Z merupakan pilar perubahan pada era digital. Pasalnya, generasi muda lahir saat teknologi telah menempel di kehidupan.

    Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Kementerian Komunikasi dan Digital Wijaya Kusumawardhana mengatakan bahwa Gen Z merupakan generasi yang sangat familiar dengan digitalisasi.

    Sehingga, dirinya menyebut bahwa Gen Z berpotensi menjadi pemimpin yang besar dalam beberapa tahun terakhir di era transformasi digital.

    “Gen Z juga memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin perubahan di era digital mendatang,” kata Wijaya dalam sambutannya di acara Saatnya Gensi Beraksi, Selasa (4/2/2025).

    Potensi tersebut, kata Wijaya bukan tanpa alasan. Sebab, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) dari 221,5 juta orang di seluruh Indonesia yang terkoneksi internet, 65% adalah kelompok milenial dan Gen Z.

    Dengan melimpahnya sumber daya tersebut, Pemerintah terus berupaya mencetak pemimpin masa depan dari generasi milenial dan Gen Z.

    “Ini yang harus benar-benar kita manfaatkan dan kita persiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan,” ujarnya.

    Terkhusus daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Wijaya menuturkan dari data Badan Pusat Statistik mencatat terdapat 5,65 juta jiwa yang tinggal di NTT dan hampir separuhnya yaitu 48,3% atau sekitar 2,48 juta jiwa adalah generasi muda.

    Melihat hal ini, Wijaya yakin bahwa angka ini bisa menjadi pondasi awal bagi NTT untuk terus bertumbuh di perkembangan digital ini.

    Namun, Komdigi masih melihat adanya tantangan yang dikhawatirkan menjadi penghambat pertumbuhan di NTT dikarenakan Indeks Masyarakat Digital NTT berada diangka 39,34. Angka tersebut masih dibawah rata-rata indeks nasional yang berada diangka 43,18.

    “Salah satu komponen yang menyebabkan angka itu masih di bawah rata-rata karena pemanfaatan digitalnya atau teknologi digitalnya masih belum berkembang,” ucap Wijaya.

    Lebih lanjut, Wijaya mengatakan dari empat komponen yang membentuk Indeks Masyarakat Digital, dua komponen yaitu infrastruktur digital dan SDM digita di NTT sudah memadai.

    Namun, pekerjaan dan pemanfaatan digitalisasi di NTT masih belum optimal yang membuat Indeks Masyarakat Digitalnya masih berada dibawah rata-rata.

    “Nah ini yang harus menjadi tantangan bagi adik-adik semua, wabil khusus pada dunia akademisi untuk bisa memanfaatkan ini menjadi salah satu pemicu dan pemantik untuk bisa maju ke depan,” tuturnya.

  • Transformasi Digital Peluang Emas Bagi Generasi Muda Hadapi Tantangan Global

    Transformasi Digital Peluang Emas Bagi Generasi Muda Hadapi Tantangan Global

    Bisnis.com, JAKARTA – Literasi digital dinilai menjadi salah satu bekal penting bagi generasi muda untuk terus berkembang pada era teknologi. Pengetahuan terhadap digital juga menjadi modal untuk menghadapi tantangan global yang terus berkembang. 

    Rektor Universitas Nusa Nipa Jonas K.G.D Gobang menyampaikan bahwa di tengah tantangan global yang semakin kompleks, literasi digital menjadi salah satu peluang bagi generasi muda untuk menghadapi tantangan tersebut.

    “Transformasi digital adalah peluang emas bagi generasi muda untuk berkembang khususnya dalam menghadapi tantangan global yang makin kompleks,” kata Jonas K.G.D Gobang dalam sambutannya, Selasa (4/2/2025).

    Guna mencetak generasi muda yang cakap digital untuk menghadapi tantangan global, PT Indosat Tbk. (ISAT) bekerja sama dengan Universitas Nusa Nipa melangsungkan sebuah diskusi yaitu Digital Talks mengenai digitalisasi hingga pemanfaatan AI.

    Melalui sesi Digital Talks, Jonas berharap mahasiswa Nusa Dipa serta siswa sekolah menengah yang hadir dalam diskusi ini dapat menyerap ilmu dan wawasan baru. Tidak hanya itu, ada juga pelatihan digital dan pengenalan mengenai keamanan digital.

    “Semoga kegiatan ini menjadi momentum yang tidak hanya mengirigi perjalanan Indosat dengan penuh kebanggaan tetapi juga memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat,” ujarnya.

    Dalam sambutannya, Jonas sempat mengutip perkataan Mark Zuckerberg yang menyebut bahwa konektivitas adalah hak asasi manusia.

    Kutipan itu, kata Jonas diharapkan menjadi sebuah pengingat bahwa konektivitas harus dirasakan semua kalangan masyarkat tanpa adanya perbedaan.

    “Konektivitas dan teknologi telekomunikasi yang semakin maju dan berkembang harus menjadi sarana yang inklusif dan memberdayakan semua lapisan masyarakat di Indonesia,” ucap Jonas.