Percepatan Transformasi Digital, Menkomdigi Luncurkan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7
Penulis
KOMPAS.com
– Kementerian Komunikasi dan Digital RI dengan Indonesia Technology Alliance berkolaborasi meluncurkan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 yang beroperasi pada pita frekuensi 6 GHz. Inisiatif ini menjadi babak penting di manaIndonesia resmi memasuki era baru teknologi nirkabel.
Peluncuran Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 ini menandai kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital.
Dengan konektivitas yang lebih cepat dan stabil, masyarakat akan semakin siap menuju masa depan yang lebih terhubung, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
Menteri Komunikasi dan Digital,
Meutya Hafid
menyampaikan, kehadiran Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 menandai langkah besar Indonesia dalam adopsi teknologi berstandar global. Peluncuran menjadi bagian pencapaian 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat transformasi digital.
“Dengan mengadopsi Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 pada pita frekuensi 6 GHz, Indonesia mengambil posisi strategis di peta digital global. Ini adalah bukti nyata komitmen kami dalam mendorong transformasi digital sebagai agenda nasional,” ujar Meutya dalam acara peluncuran di Hotel Langham Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Meutya menjelaskan bahwa Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 menawarkan kecepatan hingga 46 Gbps, latensi yang lebih rendah, serta performa lebih andal di lingkungan padat pengguna.
Teknologi ini akan mendukung berbagai inovasi, mulai dari video ultra-HD, komputasi awan, realitas virtual (VR/AR), hingga otomatisasi berbasis kecerdasan buatan (AI).
“Transformasi digital tidak bisa menunggu. Dengan regulasi baru ini, kami memastikan bahwa infrastruktur digital Indonesia siap menghadapi masa depan,” tambahnya.
Menkomdigi
menegaskan bahwa konektivitas kini bukan hanya kebutuhan tambahan, tetapi fondasi utama dalam pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan inovasi nasional.
Oleh karena itu, pemerintah telah menerbitkan dua regulasi penting guna mendukung adopsi teknologi ini:
1. Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2024 mengenai penggunaan spektrum frekuensi radio berdasarkan izin kelas.
2. Keputusan Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 12 Tahun 2025 tentang spektrum frekuensi radio berdasarkan izin kelas dan standar teknis alat/perangkat telekomunikasi untuk jaringan area lokal radio (Radio Local Area Network).
“Dengan pembukaan spektrum 6 GHz ini, Indonesia menjadi salah satu pionir di Asia Pasifik dalam mengadopsi Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7. Ini akan membawa peningkatan signifikan dalam kecepatan dan keandalan koneksi internet di seluruh negeri,” jelas Meutya.
Untuk memastikan bahwa perangkat yang menggunakan pita frekuensi 6 GHz beroperasi tanpa gangguan terhadap layanan lain, pemerintah menetapkan standar pengujian yang ketat.
Meutya menyebutkan bahwa pengujian perangkat dapat dilakukan di Indonesia Digital Test House (IDTH) atau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) yang dimiliki oleh Kementerian
Komdigi
.
Namun, sesuai aturan yang berlaku, perangkat yang telah diuji oleh laboratorium pengujian lainnya yang diakui pemerintah atau berasal dari negara yang memiliki Mutual Recognition Arrangement (MRA) dengan Indonesia, tidak diwajibkan untuk diuji ulang di IDTH.
“Kami memastikan semua perangkat yang digunakan sesuai standar global dan tidak menimbulkan gangguan. Dengan sistem pengujian yang fleksibel dan terstandarisasi, industri bisa lebih cepat mengadopsi teknologi ini,” ujarnya.
Menkomdigi mengajak seluruh pemangku kepentingan—pemerintah, industri, dan akademisi—untuk berkolaborasi dalam pengembangan teknologi nirkabel generasi terbaru.
Menurutnya, Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 bukan sekadar inovasi, tetapi motor utama dalam pembangunan ekonomi digital yang akan mendorong pertumbuhan startup dan bisnis berbasis teknologi.
“Kami mengundang semua pihak untuk bersama-sama menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan kompetitif di tingkat global,” tandas Meutya.
Turut hadir dalam acara peluncuran Menteri BUMN Erick Thohir, Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo, dan Chairman of Indonesia Technology Alliance Justisiari Kusumah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Topik: transformasi digital
-
/data/photo/2025/02/09/67a821bfbd9f2.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Percepatan Transformasi Digital, Menkomdigi Luncurkan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 Nasional 9 Februari 2025
-

Era Baru Perlindungan Pekerja Migran
loading…
Prof. Dr. Moch. Chotib, M.M. Foto/Istimewa
Prof. Dr. Moch. Chotib, M.M.
Staf Ahli Menteri Bidang Transformasi Digital Kementerian Perlindungan Pekerja Migran IndonesiaBEBERAPA hari lalu, saya menulis tentang “Melindungi Tenaga Migran, Menjaga Martabat Kemanusiaan” di suatu media nasional. Tulisan tersebut menyoroti betapa pentingnya memastikan perlindungan bagi pekerja migran. Sebagai bagian dari komitmen negara dalam menjaga hak asasi dan martabat mereka.
Dalam tulisan itu, saya menekankan bahwa perlindungan tenaga migran bukan sekadar kewajiban hukum. Tetapi juga cerminan dari bagaimana sebuah bangsa memperlakukan warganya yang berjuang di negeri orang.
Kini, dalam konteks perkembangan teknologi yang semakin pesat, perlindungan pekerja migran harus memasuki babak baru: transformasi digital. Kemajuan teknologi tidak hanya menghadirkan tantangan baru. Tetapi juga peluang besar dalam memperkuat perlindungan dan memberdayakan para pekerja migran secara lebih efektif.
Pekerja migran adalah pahlawan devisa yang sering kali bekerja dalam kondisi rentan. Mereka jauh dari rumah dan menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari eksploitasi hingga keterbatasan akses informasi. Perlindungan mereka bukan hanya persoalan hukum dan kebijakan. Ini juga menyangkut martabat kemanusiaan.
Di era digital , tantangan ini sekaligus membuka peluang. Teknologi dapat menjadi alat yang memberdayakan pekerja migran. Memberi mereka akses informasi, perlindungan, dan dukungan yang lebih baik. Namun, tanpa strategi yang tepat, digitalisasi juga bisa menjadi pedang bermata dua. Yaitu menciptakan kesenjangan baru bagi mereka yang belum terjangkau teknologi.
Transformasi Digital untuk Perlindungan MigranTransformasi digital dalam perlindungan pekerja migran harus dimulai dari hulu ke hilir. Ini mencakup proses perekrutan, keberangkatan, hingga kepulangan. Kemajuan teknologi dapat digunakan untuk memastikan pekerja migran mendapatkan hak-haknya dengan lebih transparan dan adil.
Salah satu inovasi yang perlu dikembangkan adalah sistem pendaftaran dan verifikasi digital bagi calon pekerja migran. Sistem berbasis data yang terintegrasi dapat meminimalkan praktik percaloan dan penipuan. Aplikasi yang menyediakan informasi terkait hukum ketenagakerjaan, kontak kedutaan, hingga mekanisme pengaduan harus diperluas. Semua harus lebih ramah pengguna.
Di negara-negara tujuan, digitalisasi layanan perlindungan menjadi krusial. Kita perlu memastikan pekerja migran memiliki akses ke jalur komunikasi yang aman dengan perwakilan Indonesia. Penguatan sistem pengaduan berbasis digital yang responsif sangat diperlukan. Ini bisa didukung dengan kecerdasan buatan untuk menyaring laporan-laporan darurat. Hal ini bisa menjadi solusi di tengah keterbatasan tenaga pendamping di luar negeri.
Digitalisasi tidak boleh berhenti pada aspek pengawasan dan pengaduan semata. Pemanfaatan teknologi juga perlu diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja migran secara menyeluruh. Pengembangan sistem pembayaran berbasis blockchain dapat memastikan upah dibayarkan tepat waktu. Tanpa potongan yang tidak transparan. Dengan mekanisme ini, risiko eksploitasi keuangan dapat ditekan.
-

Pakai Teknologi WiFi 6E, Koneksi Internet Bisa Tembus di Atas 1 Gbps
Jakarta –
Indonesia Technology Alliance (ITA) mengumumkan menggunakan pita frekuensi 6 GHz untuk menerapkan layanan WiFi 6E dan WiFi 7. Koneksi yang nantinya didapatkan pengguna pun akan semakin ngebut daripada sebelumnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komdigi, Ismail, mengatakan kecepatan internet yang dihasilkan dari WiFi 6E dan WiFi 7 ini akan lebih kencang sampai empat kali lipat.
“Kita sudah masuk ke era gigabit dengan WiFi 6E dan WiFi 7 ini. Kita masuk dengan kecepatan gigabit per second. Jadi, tinggal kekuatan pipanya saja di belakang ini, kan pakai fiber optik. Jadi, di ujung, di rumah itu kita sudah besar sekali (menerima) sudah gigabit per second,” tutur Ismail ditemui awak media di Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Dengan diizinkannya frekuensi 6 GHz itu, adopsi jaringan WiFi 6E dan WiFi akan semakin masif lagi di Indonesia. Di sisi lain, Indonesia mengikuti perkembangan tren global dengan mengadopsi teknologi terkini.
“Selain kecepatan, kapasitas juga nanti orang terhubung secara bersamaan akan lebih banyak daripada WiFi biasanya saat ini. Mungkin ini cocok, misalnya dipakai di stadion, kan kita sering susah dapat sinyal, nanti pakai WiFi 6E dan WiFi 7 bisa meng-cover lebih banyak orang,” ungkapnya.
Hanya saja sebagai catatan, koneksi hingga di atas 1 Gbps melalui jaringan WiFi 6E dan WiFi 7 itu bisa dirasakan pengguna jika perangkatnya sudah mendukung standar teknologi tersebut.
“Nanti perangkat kita, sekarang sebenarnya sudah ada di laptop kita sudah banyak tersedia WiFi 6E dan WiFi 7, cuma karena ini belum ada memanfaatkan selama ini. Dengan hadirnya ini, nanti otomatis gadget dan laptop, tablet, sudah bisa terhubung,” jelas Ismail.
Diberitakan sebelumnya, Komdigi membuka pita frekuensi 6 GHz ini untuk layanan WiFi ini melalui kerja sama dengan Indonesia Technology Alliance (ITA). Peresmian tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dan Menteri BUMN Erik Thohir.
Dalam sambutannya, Meutya mengatakan, komitmen Indonesia untuk memperluas konektivitas, mendorong inovasi, dan menempatkan Indonesia di garis depan transformasi digital global.
“Langkah in bukan hanya tentang internet yang lebih cepat, tetapi juga tentang mengubah cara kita bekerja, belajar, dan cara kita berinovasi. Bagi kami, WiFi 6E bukan pertanyaan tentang apakah, tetapi kapan. Ini adalah standar global dan dengan mengadopsinya, Indonesia mengambil langkah signifikan ke panggung global,” kata Meutya.
Melalui kerja sama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan ITA ini ke depannya akan secara aktif mendorong percepatan adopsi teknologi masa depan yang aman dan efisiensi.
Inisiatif tersebut mencakup upaya memastikan adopsi merata WiFi 6E untuk meningkatkan akses internet bagi seluruh masyarakat Indonesia, mendorong industri untuk berkolaborasi dalam mengembangkan use case inovatif untuk WiFi 6E dan WiFi 7, dan mengadvokasi pengelolaan spektrum yang bertanggung jawab dengan menyeimbangkan kebutuhan industri dan kepentingan publik.
(agt/fay)
-

Wifi RI Diam-Diam Makin Ngebut, Ini Buktinya
Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia Technological Alliance (ITA) mengumumkan alokasi pita frekuensi lower band 6 GHz untuk Wi-Fi. Pembukaan spektrum 6 GHz diharap dapat membuka jalan bagi penerapan WiFi 6E dan WiFi 7 yang lebih cepat dan berlatensi rendah.
Langkah ini dinilai akan memberikan manfaat signifikan bagi seluruh lapisan, termasuk dunia usaha, masyarakat, serta layanan publik. Kebijakan ini diresmikan oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid.
Dalam sambutannya, Meutya menyebut langkah ini menandai tonggak penting dalam perjalanan transformasi digital Indonesia, yaitu peluncuran WiFi 7, evolusi konektivitas berikutnya.
“Kami percaya bahwa konektivitas bukan hanya sebuah kemewahan, tetapi juga kebutuhan mendasar bagi pertumbuhan ekonomi, pendidikan, inovasi, dan daya saing nasional daya saing nasional di era digital,” ungkap Meutya.
Foto: Indonesia Technological Alliance (ITA) mengumumkan alokasi pita frekuensi lower band 6 GHz untuk Wi-Fi. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi)
Indonesia Technological Alliance (ITA) mengumumkan alokasi pita frekuensi lower band 6 GHz untuk Wi-Fi. (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi)Dalam kesempatan yang sama Sekjen Komdigi Ismail menjelaskan WiFi yang diluncurkan ini dampak utamanya yaitu kecepatan yang semakin meningkat. Sebab, kecepatan dari jaringan WiFi ini bisa lebih 4 kali lipat dari WiFi yang sekarang sudah ada.
Lalu yang kedua, WiFi ini kan digunakan oleh publik secara luas dan sifatnya free license. Jadi tidak memerlukan biaya dalam menggunakan Wi-Fi di rumah-rumah.
Berikutnya, berbagai macam aplikasi yang terkini, yang terdepan seperti AI application dan sebagainya sudah sangat membuthukan kecepatan tinggi, terutama untuk penggunaan di rumah.
“Oleh karena itu, dengan hadirnya Wi-Fi 6 dan Wi-Fi 7 ini berbagai macam aplikasi yang sudah diimplementasikan di global Itu sekarang Indonesia sudah masuk di dalam era itu,” ujar Ismal.
“Kita dengan ITA yang baru diluncurkan ini Mereka menjadi katalisator atau alliance yang menghubungkan dengan berbagai macam global industry seperti Cisco, HP, kemudian Huawei, Samsung dan sebagainya Itu kita partnership dengan mereka untuk berdiskusi Termasuk dengan operator juga Telco, operator semua,” imbuhnya.
(wur)
-

Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan Aset dengan Digitalisasi dan Ekosistem Wholesale
PIKIRAN RAKYAT – Bank Mandiri terus menunjukkan performa impresif dengan mencatatkan pertumbuhan aset yang solid sepanjang 2024. Berkat optimalisasi ekosistem wholesale, ekspansi kredit yang merata, dan transformasi digital yang agresif tapi prudent, total aset konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp 2.427 triliun, tumbuh 11,6% YoY.Pencapaian ini tidak hanya memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, tetapi juga mencerminkan efektivitas strategi yang diterapkan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, pertumbuhan kredit menjadi motor utama ekspansi bisnis, dengan total penyaluran kredit yang mencapai Rp1.670,5 triliun, melonjak 19,5% YoY, jauh melampaui rata-rata industri. Segmen wholesale tetap menjadi pilar utama, dengan kenaikan 25,5% YoY hingga menyentuh Rp913,3 triliun.
“Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan. Ekosistem ini tidak hanya memberikan peluang pertumbuhan bagi bisnis tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/2).
Tidak hanya menyasar wholesale, Bank Mandiri juga memberikan perhatian khusus pada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dengan penyaluran kredit yang mencapai Rp135 triliun, tumbuh 6% YoY. Strategi ekspansi ini memastikan pertumbuhan kredit yang merata di seluruh Indonesia, menciptakan dampak ekonomi yang inklusif, serta memperkuat daya tahan perekonomian nasional.
“Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari dua kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar merata di seluruh Indonesia,” tambah Darmawan.
Pada saat yang sama, layanan finansial Bank Mandiri semakin diperkuat oleh inovasi digital. Livin’ by Mandiri, super app unggulan bank berlogo berkode emiten BMRI ini, telah memiliki 29,3 juta pengguna dengan total transaksi mencapai 3,9 miliar, naik 38% YoY per akhir 2024.
Sementara di segmen pebisnis dan pelaku usaha, platform Kopra by Mandiri menjadi tulang punggung utama layanan perbankan wholesale dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 22.700 triliun, tumbuh 17% YoY.
“Kami terus mendorong inovasi digital agar dapat memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Transformasi ini menjadi peran kami dalam memperluas akses keuangan bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia,” ungkap Darmawan.
Tidak hanya fokus pada ekspansi bisnis, Bank Mandiri juga tetap menjaga fundamental yang sehat. Kualitas aset terjaga dengan baik, tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang turun 5 basis poin menjadi 0,97%. Rasio pencadangan atau coverage ratio pun tetap terjaga optimal di level 304%, menunjukkan kesiapan bank dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi.
Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 7,73% YoY, mencapai Rp 1.699 triliun, dengan dominasi dana murah (CASA) yang kini menyumbang 80,3% dari total DPK. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan tabungan sebesar 13,4% YoY menjadi Rp665 triliun, serta giro yang naik 3,6% YoY menjadi Rp606 triliun. Keberhasilan ini membuktikan efektivitas strategi digitalisasi yang berfokus pada kemudahan transaksi dan efisiensi biaya bagi nasabah.
Bank Mandiri juga mencatatkan realisasi laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun di tahun 2024. Bila merinci laporan keuangan, diversifikasi sumber pendapatan menjadi salah satu strategi kunci Bank Mandiri, tercermin dari pendapatan berbasis komisi (fee-based income) meningkat 4,12% YoY, mencapai Rp 42,32 triliun, didorong oleh peningkatan transaksi digital, layanan treasury, serta jasa pengelolaan dana dan investasi.
Dalam mendukung keberlanjutan, Bank Mandiri juga semakin agresif dalam mengalokasikan pembiayaan ke sektor ramah lingkungan. Portofolio hijau mencapai Rp 149 triliun, tumbuh 15,2% YoY, dengan fokus utama pada Energi Baru Terbarukan (EBT) yang mencapai Rp 11,8 triliun, naik 21% YoY. “Ke depan, kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak. Kami optimis strategi jangka panjang yang telah kami terapkan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan,” jelas Darmawan.
Dengan fundamental yang kuat, inovasi digital yang agresif, serta strategi ekspansi yang berfokus pada sektor strategis, Bank Mandiri optimistis dapat terus mempertahankan momentum pertumbuhan pada 2025. “Kami terus mengembangkan solusi layanan yang lebih inovatif dan memberikan nilai tambah kepada nasabah, untuk memastikan pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan secara jangka panjang,” pungkas Darmawan. ***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-

Catat! Ijazah Elektronik dan Cetak Mandiri Berlaku Tahun Ini
Bisnis.com, JAKARTA–Pemerintah mulai menerapkan aturan ijazah elektronik dan cetak mandiri tahun ini untuk meminimalisir pemalsuan ijazah di Indonesia.
Direktur Sekolah Menengah Atas (SMA) pada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Winner Jihad Akbar menyebut bahwa ijazah elektronik tersebut adalah bentuk transformasi digital yang tengah dilakukan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dia menjelaskan langkah tersebut bertujuan memastikan proses administrasi berjalan sesuai ketentuan, sehingga peserta didik menerima ijazah yang sah sesuai standar terbaru.
“Inisiatif yang sedang dikembangkan ini adalah penerapan ijazah elektronik yaitu digitalisasi ijazah untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kemudahan akses bagi penerima ijazah,” tuturnya di Jakarta, Jumat (7/2).
Dia optimistis ijazah elektronik yang bakal diterapkan tahun ini di seluruh sekolah bisa mempercepat proses kelulusan, lebih akurat dan mengurangi risiko pemalsuan ijazah yang kini tengah marak terjadi di Indonesia.
“Langkah ini memberikan otonomi lebih ke sekolah dalam proses penerbitan ijazah, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam distribusinya,” katanya.
Kendati demikian, dia juga mengingatkan bahwa hanya satuan pendidikan yang telah terakreditasi yang berhak menerbitkan ijazah elektronik tersebut.
“Satuan pendidikan yang belum terakreditasi tidak memiliki wewenang tersebut,” ujarnya.
-

Dorong Pertumbuhan Aset, Bank Mandiri Fokus Perkuat Digitalisasi dan Ekosistem Wholesale – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Bank Mandiri terus menunjukkan kinerja yang luar biasa dengan mencatatkan pertumbuhan aset yang kuat sepanjang 2024. Melalui optimalisasi ekosistem wholesale, ekspansi kredit yang merata, serta transformasi digital yang agresif namun prudent, total aset konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp2.427 triliun, tumbuh 11,6 persen YoY.
Pencapaian ini tidak hanya memperkokoh posisi Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, tetapi juga mencerminkan keberhasilan strategi yang diterapkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menjelaskan, pertumbuhan kredit menjadi motor utama ekspansi bisnis, dengan total penyaluran kredit yang mencapai Rp1.670,5 triliun, melonjak 19,5 persen YoY, jauh melampaui rata-rata industri. Segmen wholesale tetap menjadi pilar utama, dengan kenaikan 25,5 persen YoY hingga menyentuh Rp913,3 triliun.
“Kami terus berupaya mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan. Ekosistem ini tidak hanya memberikan peluang pertumbuhan bagi bisnis tetapi juga mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/2).
Selain fokus pada sektor wholesale, Bank Mandiri juga memberikan perhatian besar pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan penyaluran kredit sebesar Rp135 triliun, tumbuh 6 persen YoY. Strategi ekspansi ini memastikan pertumbuhan kredit yang merata di seluruh Indonesia, menciptakan dampak ekonomi yang inklusif, dan memperkuat ketahanan perekonomian nasional.
“Sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mampu mendorong pertumbuhan baik kredit maupun tabungan hingga lebih dari dua kali lipat pertumbuhan industri, dan pertumbuhan yang sangat baik ini tersebar merata di seluruh Indonesia,” tambah Darmawan.
Pada saat yang sama, layanan finansial Bank Mandiri semakin diperkuat oleh inovasi digital. Livin’ by Mandiri, super app unggulan bank berlogo berkode emiten BMRI ini, telah memiliki 29,3 juta pengguna dengan total transaksi mencapai 3,9 miliar, naik 38 persen YoY per akhir 2024.
Sementara di segmen pebisnis dan pelaku usaha, platform Kopra by Mandiri menjadi tulang punggung utama layanan perbankan wholesale dengan nilai transaksi yang mencapai Rp22.700 triliun, tumbuh 17 persen YoY.
“Kami terus mendorong inovasi digital agar dapat memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Transformasi ini menjadi peran kami dalam memperluas akses keuangan bagi lebih banyak pelaku usaha di Indonesia,” ungkap Darmawan.
Tidak hanya fokus pada ekspansi bisnis, Bank Mandiri juga tetap menjaga fundamental yang sehat. Kualitas aset terjaga dengan baik, tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang turun 5 basis poin menjadi 0,97 persen. Rasio pencadangan atau coverage ratio pun tetap terjaga optimal di level 304 persen, menunjukkan kesiapan bank dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi.
Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri tumbuh 7,73 persen YoY, mencapai Rp1.699 triliun, dengan dominasi dana murah (CASA) yang kini menyumbang 80,3 persen dari total DPK.
Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan tabungan sebesar 13,4 persen YoY menjadi Rp665 triliun, serta giro yang naik 3,6 persen YoY menjadi Rp606 triliun. Keberhasilan ini membuktikan efektivitas strategi digitalisasi yang berfokus pada kemudahan transaksi dan efisiensi biaya bagi nasabah.
Bank Mandiri juga mencatatkan realisasi laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun di tahun 2024. Bila merinci laporan keuangan, diversifikasi sumber pendapatan menjadi salah satu strategi kunci Bank Mandiri, tercermin dari pendapatan berbasis komisi (fee-based income) meningkat 4,12 persen YoY, mencapai Rp42,32 triliun, didorong oleh peningkatan transaksi digital, layanan treasury, serta jasa pengelolaan dana dan investasi.
Dalam mendukung keberlanjutan, Bank Mandiri juga semakin agresif dalam mengalokasikan pembiayaan ke sektor ramah lingkungan. Portofolio hijau mencapai Rp149 triliun, tumbuh 15,2 persen YoY, dengan fokus utama pada Energi Baru Terbarukan (EBT) yang mencapai Rp11,8 triliun, naik 21 persen YoY.
“Ke depan, kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pihak. Kami optimis strategi jangka panjang yang telah kami terapkan akan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional secara keseluruhan,” jelas Darmawan.
Dengan dasar yang kokoh, inovasi digital yang agresif, serta strategi ekspansi yang fokus pada sektor-sektor strategis, Bank Mandiri optimis dapat terus menjaga momentum pertumbuhan pada tahun 2025.
“Kami terus mengembangkan solusi layanan yang lebih inovatif dan memberikan nilai tambah kepada nasabah, untuk memastikan pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan secara jangka panjang,” pungkas Darmawan. (*)
-

Laba BSI Tembus Rp7,01 triliun, Ditopang Bisnis Emas
Jakarta, FORTUNE – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil menjaga pertumbuhan kinerja positif dan berkelanjutan. Hingga akhir 2024, bank syariah milik negara ini membukukan Laba Bersih Rp7,01 triliun, tumbuh double digit atau 22,83 persen secara tahunan (yoy).
Perolehan kinerja positif itu ditopang oleh dana pihak ketiga (DPK), pembiayaan, dan aset yang juga tumbuh double digit.
BSI mengalami pertumbuhan pada departemen DPK dengan persentase hingga 11,46 persen menjadi Rp327,45 triliun. Pencapaian ini ditopang oleh dana murah (CASA) yang berkontribusi 60,12 persen dari total DPK.
Sepanjang 2024, CASA BSI mencapai Rp197 triliun atau naik 10,65 persen yoy. Sementara itu, DPK BSI dari produk-produk tabungan mencapai Rp140,53 triliun, disusul deposito Rp130,58 triliun, dan giro Rp56,33 triliun.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan pihaknya mengambil peluang dengan memanfaatkan potensi Islamic ecosystem yang hanya dimiliki oleh bank syariah, salah satunya lewat bisnis emas dan haji untuk memperoleh DPK.
Apalagi, 2024 merupakan periode menantang karena kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian, dengan likuiditas yang ketat dan persaingan pasar yang tinggi.
“Alhamdulillah, kinerja yang dicapai menggembirakan bahkan melebihi ekspektasi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Inovasi dan transformasi digital yang memudahkan transaksi secara digital juga turut berdampak positif terhadap penghimpunan DPK,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/2).
Dari sisi kredit, penyaluran pembiayaan BSI juga menunjukkan kinerja impresif. Pada 2024, BSI telah menyalurkan pembiayaan mencapai Rp278,48 triliun atau tumbuh 15,88 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan segmentasi, pembiayaan yang disalurkan oleh BSI ke segmen wholesale mencapai Rp77,22 triliun atau tumbuh 14,38 persen yoy, kemudian segmen ritel mencatatkan nilai Rp49,38 triliun atau naik 16,86 persen yoy, sedangkan pembiayaan untuk segmen konsumer Rp151,88 triliun atau naik 16,34 persen yoy.
Seiring dengan pertumbuhan kredit, BSI mampu menjaga kualitas pembiayaannya. Per akhir 2024, rasio pembiayaan bermasalah alias non-performing financing (NPF) gross BSI terjaga dengan baik pada level 1,90 persen. Sementara itu, cost of credit (CoC) BSI juga membaik pada level 0,83 persen pada 2024.
Bagi pemilik saham, BSI juga mencetak rasio imbal hasil menarik. Terlihat dari angka return on equity (ROE) sebesar 17,77 persen.
Perusahaan tersebut menutup 2024 dengan kenaikan aset 15,55 persen menjadi Rp408,61 triliun dengan rasio return on asset (ROA) 2,49 persen.
-

Tingkatkan Literasi Digital, Indosat & Komdigi Gandeng SDM dan Teknologi
Bisnis.com, JAKARTA – Kehadiran infrastruktur digital yang makin luas dan merata perlu diimbangi dengan pengetahun dan keterampilan masyarakat, agar tiang-tiang pemancar telekomunikasi yang telah beroperasi dapat dimanfaatkan lebih optimal dan berdampak bagi suatu wilayah.
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Steve Saerang mengatakan Indosat berkomitmen untuk berinvestasi di teknologi dan sumber daya manusia secara bersamaan.
Kedua poin tersebut harus berjalan bersamaan agar infrastruktur telekomunikasi memberi manfaat besar ke masyarakat.
“Kalau hanya menghadirkan jaringan, mungkin semua orang bisa datang. Tapi kami datang untuk investasi dalam teknologi dan SDM. Ini dua hal yang ingin kami sampaikan sebagai pembeda kami hadir di daerah-daerah,” kata Steve.
Diketahui, Indosat getol dalam memperluas dan meningkatkan kapasitas jaringan internet. Pada kuartal III/2024, Indosat menambah 21.400 base transceiver station (BTS) 4G secara tahunan sehingga total menjadi 247.100 BTS.
Sejalan dengan BTS yang makin luas, Indosat juga gencar melakukan literasi digital dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Indosat, kata Steve, tidak hanya sekedar menghadirkan teknologi, tetapi juga berupaya memberikan nilai lebih kepada masyarakat.
Hal ini tercermin dalam berbagai inisiatif sosial yang mereka jalankan, yang bertujuan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan memajukan ekonomi digital di Indonesia.
Steve juga berbicara mengenai pentingnya mendukung program GenSi, yang menurutnya lebih dari sekedar program tambahan.
“Program GenSi ini harus kita dukung bersama, karena pada akhirnya ini akan kembali bermanfaat untuk seluruh masyarakat, kami percaya literasi digital yang inklusif adalah kunci bagi Gen Z untuk menghadapi tantangan era digital. Program GenSi sejalan dengan langkah kami dalam mewujudkan tujuan besar Indosat untuk memberdayakan Indonesia.” ujarnya.
Diketahui, Indosat menggelar program GenSi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Program tersebut memberikan pengetahuan tentang potensi dunia digital lebih dari sekadar media sosial hingga keterampilan dalam memanfaatkan teknologi AI.
Melalui inisiatif kampanye “Generasi Terkoneksi”, Indosat menghadirkan para ahli dari berbagai sektor untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang lebih besar soal digital, seperti kompetensi keamanan siber, pemahaman etika digital, cara penggunaan teknologi yang aman dan bertanggung jawab..
“Dunia digital itu adalah beberapa hal lain, yaitu bagaimana menggunakan AI, bagaimana kita bisa buka akun usaha, kemudian kita bisa bikin hal-hal lain, semua yang produktif, dengan memanfaatkan AI secara bijak” kata Steve.
Steve juga berharap melalui program GenSi, generasi muda dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dalam bentuk usaha yang berdampak pada mereka, keluarga, dan masyarakat sekitar.
Melalui berbagai pelatihan yang akan diberikan, Indosat berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya terkoneksi secara digital. Namun, juga memiliki kemampuan untuk menciptakan peluang usaha dan memberikan dampak positif bagi perekonomian digital Indonesia.
“Ini (program) adalah peluang, peluang untuk nanti setelah saya belajar, saya dapat ilmu, abis ini saya diskusi, saya bikin. Bikin apa? Sesuatu yang menghasilkan buat saya dan juga keluarga dan juga orang lain,” ujar Steve.
SVP-Head of Region Bali Nusra Indosat Ooredoo Hutchison Julandi George Fransiskus mengatakan teknologi yang dihadirkan Indosat diharapkan dapat membuat generasi muda lebih berdaya.
Generasi muda sebagai pilar transformasi digital, memiliki telah melek teknologi, sehingga perlu dihadirkan keterampilan tambahan untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki.
“Indosat memiliki misi untuk mendekatkan teknologi ke masyarakat, termasuk yang berada di Indonesia Timur,” kata Julandi
Berdasarkan catatan Julandi penetrasi Internet di Nusa Tenggara mencapai 67,758%, jumlah tersebut terus meningkatkan sejalan dengan langkah operator seluler, termasuk Indosat, dalam memperluas jaringan.
Untuk mendukung hal tersebut, program GenSI menekankan AI Sovereignty melalui kolaborasi dengan International Telecommunication Union (ITU) dan Digital Transformation Center (DTC).
Peran Gen Z
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur Ferry Afales mengatakan bahwa Kabupaten Sikka kini menjadi salah satu wilayah dengan tingkat pengguna layanan telekomunikasi tertinggi, mencapai 87,03% dan didominasi oleh Gen Z.
Gen Z yang melekat dengan teknologi, turut berperan dalam mengajak masyarakat NTT untuk menggunakan internet dalam berbagai aktivitas.
“Gen Z sudah memberikan ruang bagi pertumbuhan dan perkembangan digitalisasi di Kabupaten Sikka,” kata Ferry.
Ferry melanjut komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan internet tidak hanya berhenti di level generasi muda. Pemerintah Kabupaten Sikka juga telah merumuskan kebijakan untuk mengembangkan sistem pemerintahan berbasis elektronik.
Salah satu langkah utama dalam kebijakan tersebut adalah mempercepat konektivitas internet yang lebih cepat, yang diharapkan dapat mendukung transformasi menuju kota pintar atau smart city di masa depan.
“Tujuan kami adalah membuat Kabupaten Sikka menjadi lebih pintar dengan internet. Dengan adanya konektivitas yang semakin baik, kami yakin sistem pemerintahan dan pelayanan publik akan semakin efisien,” ujarnya.
Ferry mencatat, sampai dengan saat ini sudah ada 158 menara tower yang terbangun di Kabupaten Sikka. Namun, tantangan besar yang harus diatasi.
Sebab, terdapat 28 titik yang masih termasuk dalam kategori blank spot, yang berarti area-area tersebut belum terjangkau konektivitas internet yang memadai.
Untuk mengatasi masalah ini, pihak pemerintah daerah berharap dapat bekerja sama dengan Indosat untuk segera membangun menara telekomunikasi di titik-titik blank spot.
“Dengan keberadaan tim manajemen Indosat, kami berharap dapat segera mengatasi masalah blank spot ini,” ucap Ferry.
Sebagai solusi sementara, Ferry menuturkan pihaknya telah dipasang VSAT di 163 titik, termasuk di fasilitas pemerintahan, kesehatan, dan pendidikan yang berada di area blank spot.
Dengan pemasangan VSAT, diharapkan pelayanan publik, seperti kesehatan, pendidikan, dan administrasi pemerintahan, dapat berjalan lebih lancar dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat di Kabupaten Sikka.
“Kami percaya, dengan langkah-langkah ini, konektivitas yang lebih baik akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan mendukung kemajuan digitalisasi di Kabupaten Sikka,” tuturnya.
Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) mencatatkan penetrasi internet di Indonesia mencapai 79,5% dari total populasi pada 2024 atau naik 1,31 basis poin dibandingkan pada 2023 yang mencapai 78,19%. Peningkatan penetrasi ini terjadi seiring dengan semakin masifnya pembangunan infrastruktur telekomunikasi.
Kepala BPPTIK Kementerian Komunikasi dan Digital Hamdani Pratama mengatakan pemerataan akses teknologi, baik di wilayah perkotaan maupun daerah terpencil (3T), perlu diimbangi dengan pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi tersebut.
Pembangunan SDM di seluruh wilayah Indonesia menjadi sangat krusial agar masyarakat dapat menguasai teknologi digital dan ikut berpartisipasi dalam kemajuan ekonomi digital.
“Akses terhadap teknologi harus merata. Tidak hanya di perkotaan atau Pulau Jawa saja, tetapi seluruh wilayah Indonesia, dari daerah terpencil hingga pulau-pulau terluar, harus memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan digital,” kata Hamdani dalam acara Literasi
Digital ‘Saatnya GenSi BERAKSI’ di Universitas Nusa Nipa Maumere, Selasa (4/2/2025).
Hamdani menjelaskan bahwa ada tiga pilar utama dalam pembangunan digital Indonesia yang harus dikuatkan, yakni pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.
Pemerintah diharapkan dapat melakukan transformasi menuju pemerintahan yang modern dan responsif melalui pemanfaatan teknologi.
Sementara itu, ekonomi digital diharapkan dapat melampaui batas geografis, memungkinkan perdagangan digital yang lebih inovatif dan inklusif.
“Masyarakat digital Indonesia tidak hanya akan menjadi konsumen, tetapi juga produsen yang dapat berperan aktif dalam ekonomi digital global. Dengan bonus demografi yang dimiliki, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam revolusi digital,” ucap Hamdani
-

Lewat Transformasi Digital Berkelanjutan, Telkom Dukung Ekonomi Hijau
Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berinovasi dan bertransformasi di tengah era teknologi dan digitalisasi yang berkembang pesat. Upaya tersebut menjadi prioritas untuk mendukung transformasi menuju ekonomi digital yang unggul di Indonesia, serta mewujudkan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Perusahaan juga secara konsisten mengelola ESG (Environmental, Social, Governance) secara maksimal, untuk meminimalkan risiko dan berbagai dampak negatif dari berjalannya usaha. Pendekatan ini selaras dengan nilai-nilai planet, people, partnership, prosperity, & peace (5P) sebagai dasar peningkatan kinerja keberlanjutan.
Pemetaan ESG dan pilar keberlanjutan juga dilakukan, sehingga menjadi dasar kuat untuk menjalankan bisnis secara berkelanjutan. Dengan begitu, pilar ini mampu berkontribusi positif pada pembangunan berkelanjutan, serta menciptakan nilai positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Sejumlah inisiatif juga dilakukan oleh Telkom untuk menunjukan komitmennya nyata tersebut dalam upaya berkelanjutan, salah satunya melalui peluncuran “GoZero – Sustainability Action by Telkom Indonesia” sebagai bukti nyata dalam penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, mengatakan aspek lingkungan dan sosial menjadi perhatian, terutama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Telkom sebagai BUMN dan pelaku utama di industri telekomunikasi, telah berkomitmen memperkuat budaya keberlanjutan.
Ririek mengatakan peluncuran ini bukan sekadar simbol, tetapi merupakan tekad TelkomGroup untuk mewujudkan aksi perubahan berkelanjutan yang diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat luas.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama Telkom secara aktif membuat berbagai inisiatif demi memperbaiki lingkungan kita, karena tentunya upaya ini tidak bisa kita lakukan sendirian,” ungkap Ririek dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (6/2/2025).
GoZero-Sustainability Action by Telkom Indonesia, hadir sebagai pembaruan dari ESG brand sebelumnya, EXIST (ESG Existence for Sustainability by Telkom Indonesia). Telkom optimis GoZero akan menjadi semangat baru bagi perusahaan dalam mewujudkan masa depan berbasis ESG dan bisnis yang berkelanjutan.
Gerakan ini fokus pada tiga program utama yang meliputi pilar Environmental, Social, dan Governance. Pada pilar Environmental, Telkom berkomitmen untuk mereduksi emisi karbon yang sejalan dengan target pemerintah net-zero emission pada tahun 2060. Upaya ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif, seperti pemanfaatan energi terbarukan, efisiensi energi, pengembangan green data center, pengolahan sampah, baik sampah elektronik (refurbish perangkat) maupun sampah dari kantor operasional.
Di pilar Social, Telkom memastikan kesetaraan dalam berbagai aspek di antaranya untuk karyawan, pelanggan, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Melalui Digital Inclusion, Telkom senantiasa mewujudkan akses komunikasi yang setara bagi masyarakat di seluruh nusantara, termasuk daerah terpencil. Langkah ini guna mendukung pemerataan akses digital untuk informasi dan pendidikan serta peluang ekonomi yang adil bagi semua.
Terakhir, pada pilar Governance, Telkom menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) untuk mencegah pelanggaran pada seluruh aktivitas perusahaan melalui sistem pengawasan yang kuat, memastikan integritas dan transparansi di seluruh kegiatan perusahaan, menjaga kepercayaan publik, serta kepatuhan terhadap standar etika.
Telkom yakin keberlanjutan adalah kunci dalam membangun masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu, dengan diluncurkannya GoZero, Telkom menunjukkan langkah konkret dalam mengintegrasikan prinsip ESG ke dalam setiap proses bisnis perusahaan. Telkom yakin GoZero dapat menumbuhkan kesadaran serta mendorong seluruh stakeholders Telkom agar bersama-sama menuju bisnis yang berkelanjutan untuk menciptakan dampak positif terhadap bisnis, lingkungan, dan masyarakat.
Telkom mengedepankan teknologi dalam program lingkungan, seperti Restorasi Terumbu Karang dengan metode Web Spider dan Fishdom, Reboisasi Hutan dengan 102.400 bibit menggunakan pemantauan GIS, serta Konservasi Mangrove dengan 62.250 bibit di 12 lokasi. Selain itu, Telkom merevitalisasi 14 sarana air bersih di berbagai daerah dengan pendekatan inovatif untuk mendukung keberlanjutan.
Diharapkan dengan kegiatan ini, terumbu karang yang ditanam bisa berkembang dan memberikan manfaat bagi lingkungan dan generasi yang akan datang.
Tidak hanya itu, Telkom berupaya untuk menyediakan wadah bagi para UMKM Binaannya dalam menggapai empat aspek yaitu, Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global yang sejalan dengan core values perusahaan. Merangkul UMKM dari berbagai kategori seperti Makanan & Minuman, Craft, Fashion dari seluruh Indonesia.
Bahkan Telkom menghadirkan Indibiz menghadirkan layanan berbasis Artificial Intelligence (AI) bagi UMKM. Layanan ini dihadirkan untuk mendorong kemajuan bisnis pelaku UMKM. Secara rinci, layanan berbasis AI ini meliputi pusat data, komputasi, hingga digital touch point.
Di samping itu, Indibiz juga menyediakan layanan CCTV yang dilengkapi AI, yang memudahkan pelaku UMKM mendapatkan informasi terkait bisnis dengan digital touch point.
Layanan tersebut juga dihadirkan sebagai upaya Indibiz dalam mengikuti tren digitalisasi saat ini. Adapun solusi yang ditawarkan tersebut mulai dari sistem manajemen aset, sistem akuntansi dan keuangan badan usaha, sistem keamanan, hingga jaringan logistik yang disediakan oleh TelkomGroup.
(rah/rah)