Topik: transformasi digital

  • Menteri PPN: Adopsi kebijakan inovatif menjaga momentum pertumbuhan

    Menteri PPN: Adopsi kebijakan inovatif menjaga momentum pertumbuhan

    Tantangan ini membuat kita semakin penting untuk mengadopsi kebijakan yang inovatif, adaptif, dan berbasis data….

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy mengatakan tantangan di dunia global membuat Indonesia semakin penting mengadopsi kebijakan yang inovatif, adaptif, dan berbasis data untuk mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Beberapa tantangan tersebut mencakup ketidakpastian geopolitik dan geoekonomi global, inflasi meningkat, gangguan rantai pasokan, serta kebijakan ekonomi dari negara-negara seperti AS yang menambah kompleksitas lebih lanjut terhadap trajektori pertumbuhan Indonesia.

    “Tantangan ini membuat kita semakin penting untuk mengadopsi kebijakan yang inovatif, adaptif, dan berbasis data untuk mempertahankan momentum pertumbuhan Indonesia,” katanya dalam Public Lecture Moving Towards 8% Growth for Indonesia, di Jakarta, Senin.

    Dalam kesempatan itu, Bappenas mengundang Profesor Ricardo Hausmann yang merupakan mantan Menteri Perencanaan Venezuela untuk mendapatkan wawasan dan perspektif terkait cara agar Indonesia dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, meskipun menghadapi tantangan global yang kompleks.

    Pada tahun 2017, Ricardo sempat mengisi kuliah umum di Indonesia terkait pendekatan baru untuk strategi pembangunan nasional dan mengidentifikasi kendala paling mengikat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Studi itu mengungkapkan, kendala paling mengikat di tanah air adalah regulasi dan kelembagaan yang berkontribusi terhadap stagnasi pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir.

    “Temuan tersebut berperan penting dalam membentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, di mana diagnostik pertumbuhan diadopsi sebagai bagian dari strategi pembangunan kita,” ujar dia.

    Memasuki era RPJMN 2025-2029, salah satu target paling ambisius Indonesia dalam rencana ini adalah mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi yang berkelanjutan dan inklusif sebesar 8 persen.

    Sasaran itu pada dasarnya untuk mengentaskan kemiskinan, meningkatkan sumber daya manusia, serta memastikan ketahanan ekonomi jangka panjang Indonesia.

    “Kita telah mengembangkan kerangka strategi 8 plus 1 untuk percepatan pertumbuhan ekonomi,” ujar Rachmat.

    Delapan strategi tersebut adalah peningkatan produktivitas pertanian menuju swasembada pangan, industrialisasi (hilirisasi) sektor padat karya, berorientasi ekspor, dan berkelanjutan; ekonomi biru dan ekonomi hijau; pariwisata dan ekonomi kreatif; perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi; transformasi digital; lalu investasi (foreign direct investment) berorientasi ekspor dan investasi non Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Kemudian juga belanja negara untuk produktivitas melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG), pembangunan 3 juta rumah, lumbung pangan nasional dan desa, sekolah unggul, hilirisasi lanjutan, electric vehicle, dan lain-lain.

    Adapun langkah kebijakan yang dilakukan adalah deregulasi perizinan, kesinambungan fiskal yang didukung oleh Kementerian Keuangan, serta kebijakan moneter pro-growth.

    Dalam satu makalah yang dibuat Profesor Hussman, ujarnya lagi, negara-negara mengembangkan keunggulan komparatif mereka.

    Misalnya adalah Turki yang dulu mengekspor minyak zaitun, tetapi saat ini mengekspor mobil hingga elektronik.

    Turki disebut mengekspor banyak produk yang tidak hanya terkait produk pertanian.

    Mereka dinilai membuka banyak produksi yang dapat bersaing dengan negara lain.

    “Setiap negara memiliki peluang uniknya sendiri, dan Indonesia juga membentuk peluang uniknya sendiri, dan kami ingin belajar dari hal ini dari sisi Anda (Profesor Hussman),” kata Kepala Bappenas itu pula.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Daftar Terbaru Kementerian-Lembaga yang Terdampak Efisiensi Anggaran

    Daftar Terbaru Kementerian-Lembaga yang Terdampak Efisiensi Anggaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melakukan rekonstruksi anggaran sebagai bagian dari upaya efisiensi keuangan negara. Sejumlah kementerian dan lembaga yang awalnya tidak termasuk dalam daftar pemangkasan kini turut mengalami pengurangan anggaran.  

    Pada awalnya, beberapa kementerian dan lembaga masih terbebas dari pemangkasan. Namun, pada 7 Februari 2025, Presiden Prabowo meminta dilakukan penyesuaian ulang terhadap kebijakan efisiensi anggaran. Proses ini kemudian dibahas lebih lanjut antara kementerian/lembaga dan DPR pada 12-13 Februari 2025.

    Hasilnya, sejumlah instansi yang sebelumnya tidak terdampak akhirnya mengalami pengurangan anggaran. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut daftar kementerian dan lembaga yang terdampak beserta jumlah pemangkasan anggaran yang dilakukan:

    Daftar Kementerian dan Lembaga yang Terdampak Efisiensi Anggaran

    Komisi I

    Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengalami pemangkasan sebesar Rp 2,03 triliun dari total pagu Rp 9,8 triliun, yang dapat berdampak pada diplomasi luar negeri dan program kerja sama internasional.Kementerian Pertahanan (Kemenhan) terkena pemotongan terbesar di antara kementerian dalam Komisi I, yaitu Rp 26,7 triliun dari Rp 166,2 triliun, yang kemungkinan memengaruhi belanja alutsista dan operasional pertahanan.Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) harus beradaptasi dengan pemangkasan Rp 3,84 triliun dari Rp 7,72 triliun, yang berpotensi mengurangi anggaran untuk transformasi digital nasional.Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengalami pemangkasan Rp 538,6 miliar dari Rp 1,32 triliun, yang mungkin berdampak pada penguatan keamanan siber nasional.Badan Keamanan Laut (Bakamla) kehilangan Rp 334 miliar dari Rp 1,08 triliun, yang dapat memengaruhi patroli keamanan laut.Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengalami pengurangan Rp 58,1 miliar dari Rp 187 miliar.Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mengalami pemangkasan Rp 15,84 miliar dari Rp 54,66 miliar.

    Komisi II

    Kementerian PAN-RB mengalami pengurangan Rp 184,9 miliar dari Rp 392,98 miliar.Kementerian ATR/BPN terkena pemangkasan Rp 2,01 triliun dari Rp 6,45 triliun, yang dapat berdampak pada percepatan program reforma agraria.Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengalami pengurangan Rp 2,17 triliun dari Rp 4,79 triliun.Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menghadapi pemangkasan Rp 1,15 triliun dari Rp 6,3 triliun.Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengalami pemotongan Rp 843,2 miliar dari Rp 3,06 triliun.Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkena pemangkasan Rp 955 miliar dari Rp 2,41 triliun.Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengalami pengurangan Rp 195,1 miliar dari Rp 798,34 miliar.Lembaga Administrasi Negara (LAN) mengalami pemotongan Rp 91,4 miliar dari Rp 328,48 miliar.

    Komisi III

    Komisi Yudisial (KY) mengalami pemangkasan Rp 74,7 miliar dari Rp 184,52 miliar.Mahkamah Agung (MA) terkena pemotongan Rp 2,28 triliun dari Rp 12,68 triliun.Mahkamah Konstitusi (MK) mengalami pengurangan Rp 226,1 miliar dari Rp 611,47 miliar.Kejaksaan Agung (Kejagung) harus beradaptasi dengan pemotongan Rp 5,43 triliun dari Rp 24,27 triliun.Polri mengalami pengurangan anggaran Rp 20,58 triliun dari Rp 126,62 triliun.Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kehilangan Rp 201 miliar dari Rp 1,23 triliun.Badan Narkotika Nasional (BNN) mengalami pemangkasan Rp 998,6 miliar dari Rp 2,45 triliun.

    Komisi IV

    Kementerian Pertanian (Kementan) terkena pemotongan Rp 10,28 triliun dari Rp 29,3 triliun, yang dapat berdampak pada ketahanan pangan nasional.Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengalami pengurangan Rp 2,12 triliun dari Rp 6,22 triliun.Kementerian Kehutanan (Kemenhut) terkena pemangkasan Rp 1,22 triliun dari Rp 5,16 triliun.

    Komisi V

    Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalami pemotongan terbesar dalam daftar ini, yaitu Rp 60,46 triliun dari Rp 110,95 triliun.Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kehilangan Rp 13,73 triliun dari Rp 31,45 triliun.BMKG menghadapi pemangkasan Rp 1,78 triliun dari Rp 2,83 triliun.

    Komisi VI hingga XIII

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalami pemangkasan Rp 8,9 triliun dari Rp 53,1 triliun.Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkena pemotongan Rp 19,6 triliun dari Rp 105,7 triliun, yang berpotensi memengaruhi program kesehatan nasional.Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengalami pengurangan Rp 7,27 triliun dari Rp 33,5 triliun.Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) menghadapi pemotongan Rp 14,3 triliun dari Rp 56,6 triliun.Kementerian Sosial (Kemensos) mengalami pemangkasan Rp 970 miliar dari Rp 79,6 triliun.Kementerian Agama (Kemenag) terkena pemangkasan Rp 12,32 triliun dari Rp 78,55 triliun.

    Efisiensi anggaran ini dilakukan untuk menyesuaikan kebijakan fiskal pemerintah, namun di sisi lain, beberapa program strategis di masing-masing kementerian dan lembaga berpotensi terdampak. Dengan adanya pemangkasan ini, diharapkan efisiensi penggunaan anggaran tetap dapat menjaga kualitas layanan dan program yang telah direncanakan oleh pemerintah.

  • Video: AI Bantu Tranformasi & Efisiensi BUMN, Talenta Digitalnya Siap?

    Video: AI Bantu Tranformasi & Efisiensi BUMN, Talenta Digitalnya Siap?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Persaingan dua negara Adidaya Amerika Serikat dan China terus berkembang hingga menyentuh ke industri teknologi. Tiongkok dan Washington tengah bertarung dalam pengembangan teknologi kecerdasan atau Artificial Intelligence (AI).

    AS lewat perusahaan seperti OpenAI, Google DeepMind, dan Microsoft menciptakan inovasi seperti ChatGPT atau sistem AI medis. Sementara China memiliki Baidu, Alibaba, dan Tencent, fokus yang mengembangkan AI untuk pengawasan publik, mobil otonom, dan logistik cerdas.

    Chairman of Fordigi BUMN, Muhamd Fajrin Rasyid mengatakan pengembangan teknologi AI yang digawangi AS dan China pada dasarnya sangat penting dalam transformasi perusahaan di berbagai sektor. Oleh karena itu, RI harus siap dan mendorong implementasi AI untuk mendorong efisiensi dan meningkatkan produktivitas.

    Di BUMN, transformasi digital sebagai keniscayaan dan mendesak untuk dilakukan dan melalui Program Digital Talent BUMN sebagai upaya mendorong inovasi-inovasi digital menuju BUMN berkelas dunia dibidang teknologi termasuk AI.

    AI mampu mengembangkan layanan perusahaan termasuk BUMN sehingga bisa meningkatkan pendapatan perusahaan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional. Lalu Seperti apa transformasi BUMN di era AI? bagaimana BUMN mempersiapkan talenta digital RI? Selengkapnya simak dialog Bramudya Prabowo dengan Chairman of Fordigi BUMN, Muhamd Fajrin Rasyid dalam Profit,CNBCIndonesia (Senin, 17/02/2025)

  • Microsoft Gandeng 4 Universitas Bergabung ke elevAIte Indonesia, Percepat Transformasi Digital – Page 3

    Microsoft Gandeng 4 Universitas Bergabung ke elevAIte Indonesia, Percepat Transformasi Digital – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Microsoft telah resmi menggandeng empat universitas yakni Binus University, Telkom University, Universitas Brawijaya, serta Universitas Gadjah Mada untuk bergabung dalam ekosistem mitra elevAIte Indonesia.

    Menurut Microsoft, inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan sekaligus menyiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi era AI.

    Untuk diketahui, elevAIte Indonesia merupakan inisiatif pelatihan AI hasil kerja sama antara Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) dan Microsoft. Inisiatif ini diluncurkan pada Desember 2024.

    Program elevAIte ini bertujuan membekali satu juta talenta Indonesia dengan keterampilan AI yang relevan dalam berbagai sektor industri.

    Bergabungnya empat universitas dalam program ini memungkinkan lebih dari 400.000 tenaga pendidik dan mahasiswa mengakses program pelatihan AI.

    Beberapa program pelatihan itu di antaranya adalah Training of trainers, Ujian sertifikasi Microsoft, AI Hackhaton, serta Inkubasi program pemenang AI Hackathon.

    Menurut Microsoft Philanthropies Social Impact Lead Somanna Palacanda, AI tengah mengubah industri secara global dan menciptakan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi serta lapangan kerja.

    “Keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan diproyeksikan berubah sebesar 50 persen dari 2016 hingga 2030, dan generative AI akan mempercepat perubahan ini hingga 68 persen. Mereka yang menguasai AI akan memiliki peluang lebih besar dalam ekonomi masa depan,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima, Senin (17/2/2025).

    Tren ini sejalan dengan laporan Work Trend Index terbaru dari Microsoft dan LinkedIn mengenai pemanfaatan kecerdasan buatan, terutama generative AI. 

    Dalam laporan itu, 92 persen pekerja berbasis pengetahuan (knowledge workers) di Indonesia telah menggunakan generative AI di tempat kerja, lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 75 persen. 

  • OttoDigital Tawarkan Solusi Digital untuk Ekosistem Usaha

    OttoDigital Tawarkan Solusi Digital untuk Ekosistem Usaha

    Jakarta

    OttoDigital, penyedia berbagai solusi digital untuk ekosistem usaha, mendukung transformasi digital di Indonesia dengan menghadirkan layanan inovatif berbasis teknologi.

    Ada empat pilar utama pada layanan OttoDigital, yaitu peningkatan loyalitas konsumen (OttoPoint), solusi keuangan bagi mahasiswa dan karyawan (OttoLoan), payment gateway (OttoPay), serta supply chain enabler (OttoPay Aplikasi UMKM).

    Masing-masing layanan ini dirancang untuk memberikan solusi yang spesifik dan inovatif sesuai dengan kebutuhan setiap bisnis di berbagai sektor.

    “Memasuki tahun 2025, kami optimis layanan OttoDigital akan mampu membantu perusahaan dalam menumbuhkan bisnis mereka. Kami percaya ekosistem digital kami akan menjadi solusi andal dalam meningkatkan efisiensi operasional dan menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pelaku usaha di berbagai industri,” kata Grace Sunarjo, Chief of Product Growth and Marketing OttoDigital, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Berikut adalah penjelasan terkait berbagai solusi yang ditawarkan OttoDigital:

    OttoPoint: Program Loyalitas untuk Konsumen
    OttoPoint adalah program loyalitas berbasis poin yang memungkinkan perusahaan dari berbagai sektor, seperti FMCG, ritel, dan perbankan, untuk memperkuat retensi pelanggan.

    Layanan ini memungkinkan brand untuk menawarkan berbagai reward menarik, berdasarkan behaviour konsumen, sambil memberikan analisis data yang membantu pengembangan strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran.

    OttoLoan: Solusi Keuangan untuk Karyawan dan Mahasiswa
    Selain program loyalitas, OttoDigital juga menghadirkan solusi keuangan bagi karyawan dan mahasiswa melalui OttoLoan. Layanan ini terbagi menjadi dua produk, yaitu OttoKasbon untuk karyawan dan OttoEdu untuk mahasiswa.

    OttoKasbon memberikan akses yang lebih mudah dan cepat bagi karyawan yang membutuhkan dana darurat untuk berbagai keperluan, seperti biaya pengobatan, perbaikan kendaraan, atau biaya pendidikan anak. Bagi perusahaan, OttoKasbon membantu dalam mengelola cash flow, terutama dalam momen tertentu seperti persiapan THR atau saat tahun ajaran baru dimulai.

    Sementara itu, OttoEdu hadir sebagai solusi pembiayaan pendidikan yang memungkinkan mahasiswa untuk tetap melanjutkan studi tanpa kendala finansial. Dengan skema cicilan yang fleksibel, OttoEdu mendukung universitas dalam mengelola cash flow mereka secara lebih terukur dan telah bermitra dengan Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung.

    OttoPay Payment Gateway: Solusi Pembayaran Digital
    Dalam mendukung transaksi digital, OttoDigital menghadirkan OttoPay Payment Gateway, sebuah solusi pembayaran yang memungkinkan bisnis menerima transaksi non-tunai dengan lebih mudah dan efisien.

    Layanan ini mendukung lebih dari 50 metode pembayaran, termasuk virtual account dari berbagai bank, QRIS, kartu debit dan kredit. OttoPay Payment Gateway dapat diintegrasikan dengan berbagai bisnis, baik secara online maupun offline. Untuk bisnis online, layanan ini menawarkan integrasi API yang sederhana atau opsi e-invoice tanpa integrasi, sehingga berbagai skala usaha dapat segera menggunakannya tanpa hambatan teknis.

    OttoPay Aplikasi UMKM: Solusi Digital untuk Pertumbuhan Bisnis Rantai Pasok
    Selain itu, OttoDigital juga menghadirkan OttoPay Aplikasi UMKM yang berperan sebagai solusi digital untuk ekosistem distributor dan outlet. Layanan ini mempermudah akses terhadap produk yang dijual, mengoptimalkan sistem distribusi, serta menyediakan fasilitas tambahan berupa pinjaman modal usaha. Dengan sistem pemesanan dan pembayaran yang sepenuhnya digital, distributor dapat mengelola operasional bisnis secara lebih praktis dan terstruktur.

    (asj/asj)

  • Pemerintahan Gusnar-Idah terapkan empat hari kerja

    Pemerintahan Gusnar-Idah terapkan empat hari kerja

    Gorontalo (ANTARA) – Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Idah Syahidah Rusli Habibie langsung menerapkan kebijakan empat hari kerja.

    “Kebijakan efisiensi oleh pemerintah pusat yang berdampak pada penyesuaian jam kerja ASN akan langsung diterapkan. Pemerintahan Gusnar-Idah memastikan hal tersebut,” kata Gusnar, Gubernur terpilih yang akan dilantik bersama Wakil Gubernur pada 20 Februari 2025 tersebut.

    Gusnar dalam keterangan tertulisnya di Gorontalo, Minggu, mengatakan bahwa pemerintah daerah harus selaras dengan kebijakan efisiensi yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo.

    “Harus ikut, tapi esensi pelayanan publiknya tetap harus dirasakan masyarakat,” katanya.

    Gusnar mengatakan salah satu pertimbangan penting yaitu hari kerja ASN akan disesuaikan menjadi empat hari kerja.

    “Jadi hari Jumat akan berlaku yang namanya kerja dari mana saja atau Work From Anywhere (WFA),” katanya.

    Di sisi lain, menurut Gusnar, kebijakan efisiensi ini memiliki efek lain berupa adaptasi terhadap transformasi digital oleh ASN Pemprov Gorontalo.

    Menurut dia dunia yang serba terkoneksi harus disikapi secara serius oleh segenap ASN Pemprov Gorontalo, sebab demikian maka kebijakan yang bersifat digitalisasi apapun akan siap diikuti oleh ASN di daerah ini.

    Gusnar menegaskan WFA tidak boleh mengabaikan pelayanan masyarakat.

    “Sektor pendidikan, kesehatan, dan perizinan yang benar-benar diperlukan masyarakat akan diatur lagi agar pelayanan masyarakat tetap maksimal. Kalau rapat dan pertemuan saya kira manfaatkan fitur zoom. Makanya kami akan evaluasi secara berkala terkait kebijakan WFA ini agar efisiensi berlaku dan pelayanan publik tetap berjalan,” imbuhnya.

    Pewarta: Susanti Sako
    Editor: Riza Mulyadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Saprahan Khatulistiwa 2025 integrasikan tradisi dan digitalisasi

    Saprahan Khatulistiwa 2025 integrasikan tradisi dan digitalisasi

    diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM lokal di tengah era digital, serta memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat

    Pontianak (ANTARA) – Saprahan Khatulistiwa 2025 kembali hadir sebagai ajang strategis untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat, dengan mengusung tema “Membangun Masa Depan, Menjaga Tradisi, Menyongsong Digitalisasi”.

    Kegiatan yang digagas oleh Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi Kalbar ini berlangsung selama 12 hari, dari 5 hingga 16 Februari 2025, mengintegrasikan berbagai kegiatan yang melibatkan sektor UMKM, koperasi, keuangan, serta pariwisata daerah.

    Sebagai bagian dari Calendar of Events (CoE) Kalimantan Barat, Saprahan Khatulistiwa 2025 berkolaborasi dengan berbagai acara besar, seperti Pontianak City Run, Kalbar Food Festival, dan puncak perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak dan Singkawang.

    Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah apresiasi bagi para pelaku usaha dan ekonomi kreatif, tetapi juga membuka peluang ekspansi bisnis melalui promosi produk dan jasa unggulan kepada masyarakat luas.

    Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendrata, menjelaskan bahwa Saprahan Khatulistiwa 2025 tidak hanya menjadi ajang promosi produk dan jasa unggulan, tetapi juga membuka peluang ekspansi bisnis bagi para pelaku ekonomi kreatif.

    “Kami mendukung penuh langkah Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Barat yang ingin menjadikan kegiatan ini sebagai platform sinergi bagi berbagai sektor untuk beradaptasi dengan perkembangan digital, sekaligus memperkuat ekonomi berbasis kearifan lokal,” katanya di Pontianak, Jumat.

    Rangkaian kegiatan dalam Saprahan Khatulistiwa 2025 mencakup pameran UMKM unggulan, talkshow ekonomi, lokakarya digitalisasi bisnis, hingga forum investasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

    Selain itu, akan ada sesi khusus untuk memperkenalkan produk-produk berbasis ekonomi hijau dan inovasi keuangan berbasis digital, guna mendorong inklusi keuangan di Kalimantan Barat.

    Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM lokal di tengah era digital, serta memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat secara berkelanjutan.

    Sajian Kopi Pancong Durian mendapatkan Rekor Muri untuk kategori minum kopi pancong durian terbanyak, menjadi bagian dari kegiatan Kalbar Food Festival 2025 yang merupakan rangkaian agenda Saprahan Khatulistiwa, sebagai bentuk komitmen Bank Indonesia dan Pemprov Kalbar dalam mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif dan pariwisata daerah (ANTARA/Rendra Oxtora)

    Dorongan bagi Ekonomi Kreatif dan Pariwisata

    Selain mendorong transaksi digital, Saprahan Khatulistiwa 2025 juga berperan dalam memperkuat daya tarik wisata Kalimantan Barat. Dengan rangkaian acara yang melibatkan berbagai sektor, kegiatan ini terbukti mampu meningkatkan kunjungan wisatawan lokal, nasional, hingga internasional.

    Perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak dan Singkawang yang merupakan bagian dari agenda ini, menjadi magnet utama bagi wisatawan. Atraksi budaya yang spektakuler serta keunikan kuliner khas akan semakin memperkaya pengalaman para pengunjung.

    Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kalbar, Windy Prihastari mengakui untuk kunjungan wisawatan di Kalbar saat kegiatan Cap Go Meh di tahun ini memang belum mendapatkan datanya. Namun, berdasarkan data dari BPS Kalbar, per November 2024, jumlah wisatawan nusantara ke Kalbar sudah melampaui target awal 4,7 juta menjadi 7,3 juta, atau meningkat hampir 85,34 persen.

    “Kami optimistis angka ini bisa terus meningkat saat perayaan Cap Go Meh tahun ini,” kata Windy.

    Sementara itu, Pontianak City Run, yang diikuti oleh lebih dari 4.700 pelari dari berbagai daerah dan negara, juga semakin memperkuat branding Kota Pontianak sebagai destinasi sport tourism.

    Penyelenggaraan event Saprahan Khatulistiwa 2025 juga menjadi salah satu momen yang paling ditunggu, terutama oleh para pelaku UMKM di Kalimantan Barat. Event yang telah dilaksanakan untuk kelima kalinya ini memberikan berbagai inovasi yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah Kalbar.

    Sebanyak 800 stand UMKM turut berpartisipasi, dengan acara menarik lainnya, seperti Pekan Tenun Khatulistiwa yang bertema “Dari Kearifan Lokal ke Panggung Global,” yang menampilkan lomba desain wastra (kain) Kalimantan Barat oleh desainer muda lokal.

    Puncak dari rangkaian acara adalah peluncuran Calendar of Event (CoE) Kalimantan Barat 2025 yang berbarengan dengan Festival Kapal Hias di Taman Alun Kapuas Pontianak.

    Selain itu, ada juga pemecahan rekor Muri dalam acara Kalbar Food Festival di Ayani Megamall Pontianak, yang melibatkan lebih dari 1.300 peserta dalam acara makan durian kopi pancong.

    Pontianak City Run masuk dalam rangkaian Saprahan Khatulistiwa Kalbar 2025, sebagai akselerasi ekonomi Kalbar berbasis Kolaborasi yang diharapkan mampu mendorong perekonomian Kalbar (ANTARA/Rendra Oxtora)

    Akselerasi Ekonomi Berbasis Kolaborasi

    Sebagai bentuk sinergi lintas sektor, Saprahan Khatulistiwa 2025 menjadi ajang untuk menguatkan kolaborasi strategis antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM, koperasi, dan pariwisata.

    Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengatakan, pendekatan ini menandakan bahwa Saprahan Khatulistiwa 2025 bukan sekadar perayaan, melainkan upaya komprehensif dalam mendorong partisipasi publik dan memperluas jangkauan dampak ekonomi secara inklusif.

    “Dengan konsep yang terus berkembang, Saprahan Khatulistiwa 2025 bukan hanya menjadi momentum untuk memperkuat sektor UMKM dan pariwisata, tetapi juga menandai langkah nyata dalam mewujudkan inklusi keuangan digital di Kalimantan Barat,” kata Harisson.

    Dia mencontohkan, pemanfaatan sistem pembayaran berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam setiap transaksi kegiatan ini merupakan bukti nyata bagaimana transformasi digital semakin mendekatkan pelaku usaha dengan ekosistem keuangan yang lebih modern, aman, dan efisien.

    Melalui kerja sama dengan perbankan dan penyelenggara jasa keuangan, seluruh transaksi dalam kegiatan yang memanfaatkan pembayaran non-tunai, mencerminkan transformasi digital yang semakin berkembang di Kalimantan Barat.

    “Pada kegiatan Pontianak City Run, peserta diberikan pengalaman digitalisasi dengan melakukan penukaran race pack menggunakan QRIS senilai Rp1. Sebagai bentuk apresiasi, peserta yang menggunakan metode pembayaran ini berkesempatan memenangkan doorprize menarik, seperti smartwatch dan kacamata lari,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat, N.A. Anggini

    Saprahan Khatulistiwa 2025 tidak hanya menampilkan pameran dan bazar produk unggulan, tetapi juga menghadirkan berbagai forum diskusi, pelatihan, serta business matching untuk mempertemukan UMKM dengan investor dan mitra bisnis potensial.

    Melalui integrasi antara inovasi, budaya, dan ekonomi kreatif, acara ini diharapkan menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih berkelanjutan. Bank Indonesia, sebagai mitra utama dalam ajang ini, turut menghadirkan berbagai program untuk mendukung UMKM, seperti pelatihan manajemen keuangan digital, strategi pemasaran daring, serta akses permodalan berbasis fintech.

    Harisson mengatakan, dengan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, perbankan, serta mitra strategis lainnya, Saprahan Khatulistiwa 2025 membuka lebih banyak peluang bagi UMKM lokal untuk naik kelas.

    Ajang ini menjadi sarana efektif bagi pelaku usaha untuk mempromosikan produk unggulan Kalimantan Barat ke pasar yang lebih luas, sekaligus memperkuat daya saing ekonomi daerah dalam menghadapi tantangan global.

    Bank Indonesia Kalimantan Barat mengoptimalkan penggunaan QRIS dalam setiap rangkaian kegiatan Saprahan Khatulistiwa, di mana upaya ini mendapat dukungan penuh dari Pemprov Kalbar (ANTARA/Rendra Oxtora)

    Sambutan Masyarakat

    Bagi masyarakat, kehadiran Saprahan Khatulistiwa 2025 bukan hanya menawarkan pengalaman budaya dan wisata, tetapi juga memberikan edukasi terkait pentingnya mendukung ekonomi lokal serta mendorong adopsi gaya hidup digital dalam transaksi sehari-hari.

    Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Barat pun menyambut antusias penyelenggaraan Saprahan Khatulistiwa 2025 ini.

    Acara ini diharapkan mampu membuka peluang lebih besar bagi UMKM untuk memperluas pasar, meningkatkan daya saing, serta beradaptasi dengan sistem keuangan digital.

    Salah satu peserta, Hendri (35), pemilik usaha kopi lokal di Pontianak, mengaku optimistis dengan keikutsertaannya dalam Saprahan Khatulistiwa Expo yang akan digelar di Ayani Megamal Pontianak. Ia melihat kegiatan ini sebagai peluang emas untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas dan menarik minat investor maupun mitra bisnis.

    “Ini bukan hanya sekadar bazar atau pameran biasa, tapi juga kesempatan besar bagi kami pelaku UMKM untuk naik kelas. Selain bertemu langsung dengan pelanggan, kami juga bisa belajar mengenai transaksi digital dan pemasaran modern,” katanya.

    Salah satu daya tarik utama Saprahan Khatulistiwa 2025 bagi UMKM adalah penerapan sistem pembayaran berbasis QRIS. Siti Rahmah (40), pengusaha kue khas Kalimantan Barat, mengungkapkan bahwa sistem ini sangat membantunya dalam transaksi yang lebih cepat dan aman.

    “Saya dulu hanya mengandalkan pembayaran tunai, tapi dengan adanya QRIS, transaksi jadi lebih praktis dan tidak repot mencari uang kembalian. Ini juga membuat usaha saya terlihat lebih profesional dan modern,” kata Hendri.

    Menurutnya, edukasi tentang inklusi keuangan yang diberikan dalam acara ini menjadi langkah nyata dalam membantu pelaku usaha kecil untuk lebih siap menghadapi tantangan bisnis di era digital.

    Selain dari aspek transaksi, UMKM juga mendapatkan manfaat dari eksposur luas yang diberikan oleh Saprahan Khatulistiwa 2025. Dengan adanya sinergi antara Pontianak City Run, Kalbar Food Festival, dan perayaan Cap Go Meh di Singkawang, produk-produk lokal memiliki peluang lebih besar untuk dikenal tidak hanya oleh masyarakat Kalbar, tetapi juga wisatawan domestik maupun mancanegara.

    “Acara ini strategis sekali karena digabungkan dengan event lain yang menarik banyak pengunjung. Saya berharap bisa mendapat pelanggan baru dan bahkan reseller dari luar Pontianak,” ujar Yudi (28), perajin batik khas Kalbar.

    Dengan tema “Membangun Masa Depan, Menjaga Tradisi, Menyongsong Digitalisasi,” Saprahan Khatulistiwa 2025 diharapkan dapat terus menjadi wadah pengembangan UMKM yang berkelanjutan, mendorong transformasi digital, serta memperkuat perekonomian daerah dengan mengedepankan produk lokal yang berdaya saing.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cara Cetak Sertifikat Tanah Mandiri 2025, Ini Daftar Lokasi Lengkapnya

    Cara Cetak Sertifikat Tanah Mandiri 2025, Ini Daftar Lokasi Lengkapnya

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menghadirkan inovasi baru dalam pencetakan sertifikat tanah elektronik dengan mesin anjungan pencetakan sertifikat elektronik.

    Mesin ini tersedia di 83 kantor pertanahan di Indonesia dan memungkinkan pencetakan sertifikat tanah secara mandiri, cepat, dan efisien tanpa perlu antre panjang.

    Langkah-Langkah Mencetak Sertifikat Tanah Elektronik

    Agar dapat mencetak sertifikat tanah elektronik menggunakan mesin anjungan, beberapa langkah berikut harus diikuti:

    Menerima Pemberitahuan
    Setelah sertifikat tanah elektronik selesai diproses, pemberitahuan akan dikirimkan melalui WhatsApp. Mengunjungi Kantor Pertanahan
    Datangi kantor pertanahan yang telah dilengkapi mesin anjungan pencetakan sertifikat elektronik. Memasukkan Barcode
    Masukkan barcode yang telah diterima melalui WhatsApp ke dalam mesin anjungan. Memindai KTP
    Lakukan pemindaian KTP untuk verifikasi identitas. Mencetak Sertifikat Elektronik
    Setelah proses verifikasi selesai, sertifikat elektronik akan langsung tercetak dalam hitungan detik. Fitur Keamanan dan Keunggulan Mesin

    Mesin anjungan pencetakan sertifikat elektronik tidak hanya berfungsi untuk mencetak sertifikat tetapi juga memiliki beberapa fitur unggulan, di antaranya:

    Verifikasi Data melalui Aplikasi Sentuh Tanahku Dilengkapi dengan Sistem Keamanan Canggih untuk melindungi data dari potensi penyalahgunaan Desain Kokoh dan Tahan Lama, memastikan mesin dapat digunakan dalam jangka waktu lama dengan performa optimal Proses Cepat dan Mudah, sehingga menghemat waktu tanpa perlu antre panjang Lokasi Kantor Pertanahan yang Memiliki Mesin Anjungan

    Saat ini, mesin anjungan pencetakan sertifikat elektronik tersedia di 83 kantor pertanahan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Beberapa di antaranya meliputi:

    Sumatera: Medan, Pekanbaru, Palembang, Banda Aceh, Jambi Jawa: Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta Kalimantan: Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin Sulawesi: Makassar, Manado, Gorontalo Bali & Nusa Tenggara: Denpasar, Mataram, Kupang Papua & Maluku: Jayapura, Ambon, Sorong

    Mesin anjungan ini akan terus diperluas ke lebih banyak kantor pertanahan di seluruh Indonesia agar lebih banyak masyarakat dapat merasakan manfaatnya.

    Manfaat Sertifikat Tanah Elektronik

    Sertifikat tanah elektronik memberikan berbagai keuntungan bagi pemilik tanah, antara lain:

    Keamanan Lebih Baik: Risiko kehilangan atau pemalsuan sertifikat berkurang secara signifikan. Kemudahan Akses: Dokumen dapat diakses kapan saja secara digital. Efisiensi Waktu dan Biaya: Tidak perlu mengurus pencetakan manual di kantor pertanahan.

    Dengan hadirnya mesin anjungan pencetakan sertifikat elektronik, pencetakan sertifikat tanah menjadi lebih mudah, cepat, dan aman. Inovasi ini merupakan langkah maju dalam digitalisasi layanan pertanahan di Indonesia.

    Masyarakat dapat mengakses layanan ini tanpa perlu antre panjang, cukup dengan beberapa langkah sederhana. Ke depannya, lebih banyak kantor pertanahan akan dilengkapi dengan mesin ini guna mendukung transformasi digital di sektor pertanahan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • ShopeeFood Beri Pelatihan Teknologi buat Istri Mitra Pengemudi di Malang

    ShopeeFood Beri Pelatihan Teknologi buat Istri Mitra Pengemudi di Malang

    Jakarta

    ShopeeFood mendukung program Emak-Emak Matic (Emak-Emak Melek Teknologi) yang digagas oleh Kementerian Ekonomi Kreatif RI. Program ini menyediakan pelatihan keterampilan digital bagi ribuan ibu di 11 kota di Indonesia.

    Di program Emak-Emak Matic yang diluncurkan di Malang, Jawa Timur sekitar 300 orang ibu-ibu ikut serta dalam pelatihan digital. Dalam kesempatan ini, istri-istri dari mitra pengemudi Shopeefood yang berdomisili di Kota Malang dan sekitarnya juga bergabung dalam pelatihan digital.

    Adapun pelatihan digital kali ini mendapatkan kurikulum khusus dari Kampus UMKM Shopee Kelas Online yang bertujuan untuk membuka peluang ekonomi bagi para peserta.

    Program Emak-Emak Matic dihadirkan untuk meningkatkan keterampilan digital dari para Ibu-Ibu agar dapat berdaya saing dengan menjadi penjual online, pengusaha makanan dan minuman, hingga kreator/affiliator bersama Shopee.

    Head of Government Relations Shopee Indonesia, Balques Manisang menjelaskan kolaborasi dengan Kementerian Ekraf merupakan salah satu kontribusi Shopee dalam mendukung peningkatan keterampilan digital masyarakat.

    “Penguatan keterampilan digital bagi masyarakat di Indonesia terutama kaum ibu rumah tangga, dapat memberikan dampak positif terhadap roda perekonomian nasional. Kami berharap program Emak-Emak Matic yang didukung oleh kurikulum dari Kampus UMKM Shopee Kelas Online ini menjadi awal yang baik bagi peserta untuk bisa mengambil manfaat dari ekonomi digital yang terus berkembang, baik sebagai Penjual di Shopee, Merchant di ShopeeFood, maupun Shopee Affiliate,” ujar Balques dalam keterangan tertulis, Minggu (16/2/2025).

    Foto: ShopeeFood

    Transformasi Digital Bisnis ShopeeFood dan Peluncuran ‘Kelas Online’

    Bertepatan dengan peluncuran program Emak-Emak Matic hari ini, pemilik dari salah satu Merchant unggulan ShopeeFood di Malang, yaitu Kebab Bosman turut mengisi acara dengan membagikan kisah suksesnya dalam berbisnis bersama ShopeeFood pada sesi workshop.

    Pemilik dari bisnis kuliner yang dikembangkan mulai tahun 2019 ini menyampaikan transformasi digital yang dilakukan bersama ShopeeFood berdampak positif pada perkembangan usahanya.

    Selain terus menghadirkan menu-menu baru yang dapat menarik pembeli, mereka juga mempermudah mereka untuk dapat membeli kapan saja dan dari mana saja. Oleh karenanya Kebab Bosman terus melakukan peningkatan layanan salah satunya bergabung bersama ShopeeFood, proses layanan pesan-antar pesanan jadi semakin mudah.

    “Selain itu, dengan adanya berbagai fitur dan promo yang ditawarkan kepada merchant, seperti Flash Sale, Harga Coret dan Gratis Ongkir kami berharap dapat terus memberikan penawaran harga terbaik buat para pembeli Kebab Bosman,” tutur Pemilik Kebab Bosman Deby Rahmita M.

    Foto: ShopeeFood

    Menurut Deby, keterlibatan ShopeeFood pada pengembangan bisnisnya memberikan kontribusi yang besar dalam memaksimalkan strategi penjualan dengan berbagai promosi dan inovasi yang ditawarkan dan tersedia di ShopeeFood.

    “Kami bangga dan bersyukur bisa menjadi top merchant ShopeeFood di Malang. Harapannya semakin banyak para UMKM yang melesat karena memanfaatkan teknologi digital, terutama dengan adanya pelatihan yang diberikan dari Shopee ini, semoga membuka peluang bagi para pelaku UMKM. Kesempatan untuk berjualan di ShopeeFood terbuka lebar, jadi bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk terus mengembangkan usaha,” jelasnya.

    Upaya ShopeeFood dalam mengembangkan bisnis dari UMKM lokal turut diapresiasi oleh Kementerian Ekonomi Kreatif (KemenEkraf) Republik Indonesia. Menteri Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya memaparkan Program Emak-Emak Matic menargetkan pelatihan bagi 10 ribu emak-emak hingga akhir 2025.

    Untuk mencapai target ini, kolaborasi menjadi kunci dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang tentunya harus dimulai dari daerah. Pihaknya pun melihat potensi besar pada perempuan Indonesia yang dapat dikembangkan melalui pemberdayaan digital.

    Dengan keterampilan yang mumpuni, mereka dapat menciptakan peluang kerja, meningkatkan pendapatan, serta membantu kesejahteraan keluarga.

    “Kami mengapresiasi dukungan Shopee dalam mendukung inisiatif Kementerian Ekonomi Kreatif untuk memberikan edukasi dan pelatihan literasi digital bagi emak-emak di Indonesia agar lebih siap bersaing di era digital. Masih banyak yang ingin mengikuti pelatihan namun belum memiliki akses. Semakin luas cakupan pelatihan, semakin besar peluang masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka,” ungkapnya.

    Pelatihan ini akan terus berlanjut ke berbagai kota, termasuk Makassar, Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Bali, Medan, Palembang, Balikpapan, dan Surabaya, dengan target mencakup 10.000 emak-emak hingga akhir 2025.

    Kampus UMKM Shopee kelas online hadir untuk mempermudah UMKM di 514 kota dan kabupaten untuk mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan mereka. Sebagai langkah awal, kurikulum ‘Kelas Online’ diberikan kepada peserta Emak-Emak Matic yang bergabung secara hybrid dari berbagai kota di Jawa Timur.

    (anl/ega)

  • Menakar Pentingnya Infrastruktur Fiber Optik Demi Akses Internet Merata di Daerah

    Menakar Pentingnya Infrastruktur Fiber Optik Demi Akses Internet Merata di Daerah

    Liputan6.com, Jakarta – Penguatan infrastruktur telekomunikasi di daerah dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia menjadi sangat penting dan urgent dilakukan. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) Fariz Azhar Harahap, dalam diskusi bertajuk ‘Transformasi Layanan Publik Digital yang Merata di Daerah: Implementasi Strategis Permendagri No 7 Tahun 2024’, yang digelar di Sekolah Tinggi Ekonomi dan Perbankan Islam Mr. Sjafruddin Prawiranegara.

    Fariz Azhar, dalam pemaparannya mengungkapkan bahwa salah satu pilar utama dalam suksesnya transformasi digital adalah ketersediaan dan ketahanan infrastruktur jaringan telekomunikasi, terutama fiber optik. Ia menyampaikan bahwa infrastruktur yang andal dan terintegrasi menjadi dasar untuk menghadirkan layanan digital yang maju dan merata di seluruh Indonesia.

    “Transformasi digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang memastikan bahwa infrastruktur telekomunikasi dapat mendukung kebutuhan masyarakat dan sektor industri yang semakin bergantung pada sistem digital. Untuk itu, kita membutuhkan kerjasama aktif dari pemerintah pusat sampai kedaerah-daerah, masyarakat, dan pelaku industri untuk bersinkron dan memajukan transformasi digital,” ujar Fariz.

    Fariz juga menyoroti pentingnya membangun sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) untuk mendukung infrastruktur digital yang lebih luas dengan memperhatikan tata letak lingkungan serta juga faktor keamanan. Sarana ini memungkinkan penyelenggara telekomunikasi untuk menggunakan jalur yang sama, yang pada gilirannya dapat mengurangi biaya perbaikan atas kerusakan yang mungkin terjadi.

    Lebih lanjut, APJATEL telah berhasil mendorong pemerintah dalam hal terbitnya Permendagri Nomor 7 Tahun 2024 yang memberikan penyesuaian tarif sewa Barang Milik Daerah (BMD) untuk infrastruktur telekomunikasi. Dalam kebijakan tersebut, pemerintah daerah diminta untuk memastikan bahwa biaya sewa infrastruktur telekomunikasi lebih terjangkau, serta mewajibkan pembangunan SJUT untuk digunakan bersama oleh penyelenggara telekomunikasi.

    Fariz berharap literasi sosialisasi dan pelaksanaan Ketentuan sebagaimana dimaksud pada Permendagri Nomor 7 tahun 2024 tersebut dapat disesuaikan di tingkat provinsi maupun daerah sehingga dapat dilakukan penyesuaian dan dilaksanakan sesegera mungkin oleh industri telekomunikasi yang pada akhirnya berdampak positif kepada seluruh masyarakat Indonesia.