Topik: transformasi digital

  • Surge (WIFI) Ungkap Asal-usul Internet Murah 100 Mbps Seharga Rp100.000

    Surge (WIFI) Ungkap Asal-usul Internet Murah 100 Mbps Seharga Rp100.000

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (Surge) akan menyediakan layanan internet 100 mbps seharga Rp100.000. Jauh lebih murah dibandingkan dengan paket yang ada saat ini. 

    Untuk diketahui, harga paket internet rumah di Indonesia berkisar Rp250.000-Rp350.000 untuk kecepatan 50 Mbps, adapun menawarkan Mbps yang lebih tinggi dengan harga Rp100.000.

    Dalam keterangan resminya, emiten berkode sama WIFI itu menjelaskan layanan tersebut merupakan pembagian dari kapasitas HUB di Stasiun Cirebon sebesar 200 GB. 

    Dari jumlah tersebut, 100 GB dimanfaatkan untuk penyediaan internet murah untuk masyarakat sekitar.

    Direktur Utama Surge Yune Marketatmo menyebut layanan internet berkecepatan 100 Mbps dengan harga terjangkau senilai Rp100.000 ini diharapkan bisa mempercepat transformasi digital di Indonesia.

    “Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan pemerataan akses dan kecepatan internet di Indonesia,” ujar dia dalam siaran pers, Jumat (21/2/2025).

    Sebelumnya, Surge menggandeng Orex Sai, sebuah perusahaan patungan antara NTT DOCOMO dan NEC, bekerja sama mendorong program “Surge-OREX SAI Affordable Internet Disruptive Program”, bertujuan untuk menghadirkan solusi 5G Fixed Wireless Access (“FWA”) berbasis teknologi Open RAN yang transformatif kepada jutaan rumah tangga di Indonesia.

    Surge saat ini memiliki jaringan fiber optic yang membentang di sepanjang rel kereta api di Pulau Jawa. Jaringan tersebut telah dinikmati oleh sekitar 150.000 rumah, dan sedang dalam proses pengembangan.

    Adapun, pengembangan dilakukan untuk menjangkau hingga 5 juta rumah, atau lebih dari 30 kali lipat dari jumlah saat ini, dengan harapan makin banyak masyarakat yang dapat menikmati internet terjangkau berkualitas.

    “Menyediakan internet murah bagi 25 juta masyarakat yang tinggal di sepanjang rel kereta di Pulau Jawa dengan radius 5 km sangatlah realistis,” kata Yune.

    Untuk diketahui, Surge mengoperasikan lebih dari 6.900 km infrastruktur serat optik di sepanjang koridor kereta api, dengan kapasitas 144-core dan hingga 64 Tbps bandwidth.

    Perusahaan juga memiliki jaringan akses FTTH (fiber-to-the-home) yang menjangkau lebih dari 150.000 sambungan broadband dengan tingkat pemanfaatan lebih dari 90%.

    Langkah Surge sejalan dengan komitmen pemerintah yang tengah mendorong internet cepat rumah dengan harga murah. 

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan menggelara seleksi pita frekuensi 1,4 GHz dengan tujuan menghadirkan layanan internet tetap (fixed broadband) yang terjangkau bagi masyarakat.

    Inisiatif ini diharapkan dapat menyediakan akses internet cepat di perumahan dengan biaya yang ramah di kantong, alih-alih mengejar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang lebih tinggi.

    Komdigi memperkirakan harga layanan internet rumah yang hadir dari layanan internet cepat nirkabel atau broadband wireless acces (BWA) pita 1,4 GHz ini sekitar Rp100.000-Rp150.000 per bulan untuk kecepatan 100 Mbps.

    Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto mengatakan dalam merealisasikan harapan tersebut Komdigi membuka ruang sebesar-besarnya kepada para penyelenggara telekomunikasi untuk turut berkontribusi dalam mempercepat penetrasi layanan fixed broadband di Indonesia. 

    Untuk kriteria peserta seleksi pita frekuensi 1,4 GHz akan ditentukan kemudian di dalam Dokumen Seleksi. 

    “Dengan berpegang pada tujuan bahwa layanan internet murah ini yaitu hanya untuk layanan Internet yang sifat penerimaannya adalah tetap, seperti misalnya di rumah-rumah, sekolah, puskesmas, dan lain-lain,” kata Wayan.

  • Intip Rencana Telkomsel Perluas Jaringan 5G di 2025

    Intip Rencana Telkomsel Perluas Jaringan 5G di 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berkomitmen untuk terus mendorong penetrasi 5G di Indonesia.

    Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan Tekomsel bakal terus mengembangkan jaringan 5G di 2025.

    Aplagi, pada tahun 2024 Telkomsel telah mengembangkan jaringan 5G ke perumahan, kluster, dan di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

    “Kita akan lanjutkan lagi di beberapa tempat kota-kota yang kita anggap bahwa ini (jaringan 5G) menjadi salah satu yang dibutuhkan,” kata Indra dalam agenda Tech and Telco Summit 2025, Jumat (21/2/2025).

    Indra pun mengatakan bahwa 5G menjadi salah satu pendukung yang besar bagi transformasi digital.

    Dia berharap banyak turunan use cases yang bisa diakselerasi dengan 5G. Baik pada sisi konsumer maupun di enterprise.

    Maka dari itu, dirinya mengharapkan adanya dukungan dan kolaborasi dengan semua pihak, terutama dengan pemerintah untuk mengembangkan jaringan 5G.

    “Misalnya affordable, bukan hanya affordable connectivity, tapi affordable untuk 5G dan sebagainya. Sehingga bisa merata, bisa dinikmati oleh semua kalangan,” ujarnya.

    Adapun, Telkomsel mencatat sebanyak 11,5 juta pelanggan Telkomsel di Indonesia sudah menggunakan HP 5G.

    Kondisi ini membuat Telkomsel semakin gencar untuk menangkap peluang bisnis jaringan 5G di kota-kota besar, seiring meningkatnya penggunaan gawai 5G di Indonesia.

    Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan bahwa perseroan sudah memiliki jaringan 5G di beberapa kota-kota besar. Namun, ternyata tren smartphone di Bali sebanyak 22% dari angka 11,5 juta atau sekitar 2,53 juta orang.

    “Bali dikenal oleh wisawatan asing. Ini juga untuk mendukung industri perhotelan dan pelabuhan, serta pelaku UMKM yang ingin melakukan transaksi yang cepat,” ungkapnya Jumat (23/8/2024) malam.

  • Aplikasi One Stop Solution untuk UMKM Resmi Meluncur, BNI dan hibank Jadi Pelopor di Indonesia

    Aplikasi One Stop Solution untuk UMKM Resmi Meluncur, BNI dan hibank Jadi Pelopor di Indonesia

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Hibank Indonesia (hibank), anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) resmi meluncurkan aplikasi mobile banking terbaru mereka, hi by hibank. Aplikasi ini dirancang sebagai solusi digital terintegrasi bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia guna mempermudah transaksi keuangan serta mendorong pertumbuhan bisnis mereka. Hal ini tentu menjadi komitmen bagi perbankan untuk mendukung perekonomian sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

    Peluncuran hi by hibank berlangsung dalam rangkaian acara hi Pasar Rakyat Digital yang digelar di Hutan Kota GBK selama tiga hari, mulai 21- 23 Februari 2025. Acara ini dihadiri oleh Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan, Direktur Utama hibank Jenny Wiriyanto, dan  sejumlah pengusaha UMKM yang berkesempatan mencoba langsung fitur-fitur aplikasi ini.

    Aplikasi hi by hibank hadir dengan berbagai fitur utama yang membantu pelaku UMKM dalam melakukan perencanaan, pengelolaan, pencatatan, pembiayaan, dan pengembangan usaha. Terobosan ini memungkinkan para pelaku usaha UMKM naik kelas dengan berbagai kemudahan digital yang ditawarkan dalam satu genggaman.

    Direktur Utama hibank Jenny Wiriyanto mengatakan, kehadiran aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah UMKM dalam mengelola keuangan mereka serta membuka akses lebih luas terhadap peluang bisnis mereka.

    “hi by hibank merupakan aplikasi mobile banking pertama yang berfokus pada ekosistem digital. Hanya dengan satu klik, berjuta potensi terbuka. Kemudahan dalam genggaman ini diharapkan dapat turut berkontribusi dalam mengakselerasi pertumbuhan UMKM di Indonesia,” ujar Jenny.

    Mengenal Fitur Aplikasi UMKM hi by hibank

    Program BNI UMKM Ramah Lingkungan (BUMI) yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo dalam mewujudkan ekonomi hijau.

    Untuk meningkatkan literasi keuangan pelaku UMKM, hibank menghadirkan fitur hi-literasi, sebuah program edukasi digital mengenai keuangan, investasi, dan pengelolaan bisnis. Selain itu, terdapat fitur hi-chat yang memungkinkan pelaku usaha berkonsultasi dengan Relationship Manager digital untuk merencanakan keuangan bisnis mereka.

    Aplikasi ini juga menyediakan fitur hi-tung guna membantu perencanaan keuangan melalui kantong digital, hi-goal, dan hi-deposito. Sementara itu, fitur hi-pos memungkinkan pencatatan transaksi harian yang dapat dianalisis untuk mendukung keputusan bisnis dan akses pembiayaan digital.

    Dalam hal pendanaan, hi by hibank menghadirkan layanan hi-bijak dan hi-talang, yaitu pinjaman berbasis ekosistem digital dengan pendekatan rantai pasok. Pelaku usaha juga dapat memanfaatkan fitur hi-UMKM untuk meningkatkan operasional dan promosi bisnis mereka melalui integrasi dengan media sosial.

    “Dengan aplikasi ini, kami tidak hanya meluncurkan layanan perbankan digital, tetapi juga membuka peluang besar bagi UMKM untuk naik kelas dan memperkuat ekonomi Indonesia,” tambah Jenny.

    Adapun hibank terus menunjukkan pertumbuhan positif dengan pendekatan berbasis komunitas. Pada tahun 2024, hibank mencatat total aset sebesar Rp17,8 triliun atau tumbuh 22% secara Year on Year (YoY), sementara pinjaman meningkat 75% YoY menjadi Rp10,5 triliun dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terjaga di level 0,8%. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga naik 33% YoY menjadi Rp12,6 triliun.

    Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan, peluncuran hi by hibank melengkapi transformasi digital dalam ekosistem BNI Group. Sebelumnya, BNI telah memperkenalkan wondr by BNI pada Juli 2024 dengan tiga fitur utama yakni insight, transaksi, dan growth.

    “Dengan kepemilikan 63,9% saham di hibank, BNI menargetkan anak usaha ini sebagai sumber pertumbuhan jangka panjang. Melalui hibank, BNI Group dapat menjadi one stop solution untuk memenuhi kebutuhan keuangan di berbagai segmen bisnis serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkap Royke.

    Peluncuran hi by hibank menandai langkah besar dalam upaya digitalisasi UMKM di Indonesia. Dengan berbagai fitur inovatif dan dukungan penuh dari BNI Group, aplikasi ini diharapkan dapat menjadi solusi terpadu bagi pelaku UMKM untuk mengelola keuangan, mengakses pendanaan, dan mengembangkan bisnis secara lebih efisien.***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Wujudkan Rumah Impian dari Genggaman – Halaman all

    Wujudkan Rumah Impian dari Genggaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perkembangan era digital semakin melesat seiring dengan meningkatnya penetrasi internet dari tahun ke tahun.

    Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada tahun 2024, pengguna internet di Indonesia telah mencapai 82,18 persen, meningkat dari 78,19 persen pada 2023.

    Keberadaan internet tidak hanya memengaruhi pola komunikasi dan interaksi sosial, tetapi juga berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi digital.

    Laporan e-Conomy SEA 2024 yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia mencatat Gross Merchandise Value (GMV) sebesar $90 miliar, meningkat 13 persen dari tahun sebelumnya. Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan GMV terbesar di kawasan Asia Tenggara.

    Lebih jauh, internet telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, dan papan.

    Jika tren mode global dapat dengan mudah diakses melalui marketplace online dan makanan bisa dipesan dalam hitungan menit melalui layanan antar, kini sektor papan alias properti pun turut mengalami transformasi digital.

    Calon pembeli rumah tidak lagi harus repot datang langsung ke lokasi, melainkan cukup mengandalkan platform daring yang memberikan akses informasi lengkap mengenai hunian impian mereka.

    Kemudahan tersebut dirasakan langsung oleh Whiesa Daniswara (29), seorang karyawan swasta di Solo, Jawa Tengah.

    Kesibukan kerja membuatnya tidak memiliki banyak waktu untuk mencari rumah, apalagi melakukan survei langsung ke lokasi. Apalagi, rumah dengan harga terjangkau seperti rumah subsidi umumnya berada di kawasan pinggiran kota yang lumayan berjarak.

    Bermula dari seorang rekan kerja memperkenalkan layanan BTN Properti kepadanya. Platform ini memungkinkan pengguna untuk melihat daftar rumah yang dijual, baik rumah subsidi maupun non-subsidi dari berbagai pengembang.

    Tak hanya itu, fitur simulasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tersedia di dalamnya turut membantu calon pembeli dalam menghitung perkiraan angsuran, uang muka, suku bunga, serta plafon kredit.

    Tertarik dengan kemudahan yang ditawarkan, Whiesa langsung mencoba mengakses layanan tersebut.

    Setelah menelusuri berbagai pilihan, ia akhirnya menemukan rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan memutuskan untuk membeli setelah menikah. Menurutnya, kehadiran layanan digital seperti BTN Properti sangat membantu masyarakat dalam mewujudkan impian memiliki hunian sendiri.

    “Saya sangat bersyukur dengan adanya platform seperti ini. Sudah saatnya kita beradaptasi dengan digitalisasi, termasuk dalam hal kepemilikan rumah. Apalagi, BTN Properti juga memungkinkan pengajuan KPR langsung secara online dengan informasi angsuran dan suku bunga yang transparan,” ujarnya ditemui pada Rabu (19/2/2025).

    Whiesa yang akhirnya memilih rumah di Perumahan Taman Harmoni, Jeruksawit, Gondangrejo, Karanganyar, mengaku awalnya tidak menyangka bisa memiliki rumah impiannya secepat ini.

    Namun, berkat kemudahan yang ditawarkan oleh layanan perbankan seperti BTN, ia pun berhasil mewujudkan impian tersebut lebih cepat dari yang direncanakan.

    “Sebenarnya saya tidak terburu-buru membeli rumah. Awalnya ingin santai saja, tapi di sisi lain juga tidak ingin terus bergantung pada orang tua. Saat ada kesempatan dengan layanan semudah ini, kenapa tidak langsung dimanfaatkan?” celotehnya..

    Kini, seluruh layanan perumahan dan properti tersebut sudah terangkum dalam aplikasi terbaru BTN bernama Bale.

    Aplikasi ini merupakan versi terbaru dari BTN Mobile dengan layanan lebih canggih.

    Driver ojek online bernama Hasan Samsudin (39) adalah pengguna Bale yang tak ketinggalan memanfaatkan berbagai fitur teranyar dari BTN Mobile.

    Selain menunjang proses debit serta pengangsuran rumah KPR subsidi miliknya, Bale juga ia gunakan untuk berbagai hal.

    Mulai dari transfer, menabung, pembayaran QRIS dan lainnya.

    “Awalnya memang punya BTN Mobile karena untuk angsuran kredit rumah, lalu aplikasi itu memperbarui jadi Bale. Semakin menarik tampilannya,” terangnya ditemui di rumahnya Perumnas Semesta Jeruk Sawit Permai, Gondangrejo, Karanganyar, Rabu siang.

    Menurutnya, fitur-fitur dalam aplikasi ini sangat canggih.

    Terutama adanya sistem sidik jari yang memungkinkan pengguna masuk tanpa perlu memasukkan ID dan password secara manual. Tentu juga aman.

    Transformasi Digital

    Adapun transformasi digital di sektor properti memang telah membuka peluang lebih besar bagi masyarakat dalam memiliki hunian idaman.

    Dengan hadirnya platform seperti BTN Properti, proses pencarian, pemilihan, hingga pengajuan KPR menjadi lebih efisien, transparan, dan praktis. Kini, rumah impian benar-benar ada dalam genggaman.

    Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengatakan, Bale by BTN merupakan inisiatif strategis perseroan untuk bisa lebih kompetitif lagi dalam menjadikan BTN sebagai bank transaksional. Diharapkan dengan hadirnya Bale by BTN dapat menarik lebih banyak dana murah ritel secara berkelanjutan dan juga mempermudah nasabah untuk memenuhi kebutuhannya secara digital.

    “Sebagai bagian dari Transformasi BTN, hari ini menjadi hari yang penuh makna. Kami resmi meluncurkan Bale by BTN, sebuah Super App yang memberikan pengalaman perbankan baru bagi nasabah dengan journey lengkap,” jelasnya dalam Grand Launching Bale by BTN di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (9/2/2025).

    Nixon mengatakan, berbagai fitur yang memudahkan nasabah untuk bertransaksi perbankan dan keuangan tersedia melalui Bale by BTN, sehingga nasabah hanya perlu mengakses satu Super App untuk berbagai kebutuhan.

    Dengan semakin meningkatnya kenyamanan nasabah dalam bertransaksi digital, diharapkan akan membantu peningkatan dana pihak ketiga (DPK) ritel serta pendapatan berbasis biaya (fee-based income).

    “Dengan visi baru, Mitra Utama dalam Pemberdayaan Finansial Keluarga Indonesia, BTN kini hadir lebih digital, modern, dan kekinian. Dalam momen istimewa ini, kami membawa pesan: “Satu Langkah untuk Keluarga Indonesia.” Setiap langkah kecil memiliki makna besar dalam memberikan dampak positif bagi bangsa dan keluarga di seluruh Indonesia,” ujar Nixon.

    Sementara itu, Thomas Wahyudi, SEVP Digital Business BTN, menambahkan meningkatnya kepercayaan nasabah terhadap platform digital BTN terlihat dari pencapaian positif Bale by BTN sejak masih bernama BTN Mobile.

    Hingga kini, jumlah user Bale by BTN diproyeksikan mencapai 3,6 juta, dengan volume transaksi mencapai Rp8 triliun per bulan. Setiap bulannya, BTN mendapatkan 125.000 pengguna baru Bale by BTN.

    “Performance digital BTN menunjukkan pertumbuhan positif dengan peningkatan user aktif Bale by BTN. Hal ini karena BTN telah bertransformasi sedemikian rupa, sehingga transaksi digitalnya mengalami quantum leap (lompatan yang signifikan),” ucap Thomas.

    Menurut Thomas, di era digital, masyarakat mencari layanan yang dapat mengoptimalkan seluruh kebutuhan perbankannya. Oleh sebab itu, semakin nasabah merasa nyaman bertransaksi melalui platform digital, maka akan semakin tinggi transaksi dan jumlah simpanan saldo di rekening tabungan.

    Hal ini terlihat dari saldo tabungan, eDepo (deposito online), dan saldo merchant di Bale by BTN yang meningkat pada akhir 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.

    Pada akhir Desember 2024, BTN mencatat peningkatan hampir 43 persen year-on-year (yoy) di saldo tabungan menjadi Rp16,76 triliun dari sebelumnya Rp11,66 triliun. Sementara itu, saldo eDepo melonjak 103,84 persen yoy menjadi Rp5,3 triliun dari sebelumnya Rp2,6 triliun. Sedangkan saldo merchant naik 58,6 persen yoy menjadi Rp2,49 triliun dari sebelumnya Rp1,57 triliun.

    “Mayoritas user aktif BTN Mobile didominasi oleh segmen milenial atau nasabah produktif yang memiliki penghasilan dan terbiasa melakukan transaksi dengan menggunakan mobile banking. Dengan adanya potensi pertumbuhan transaksi yang pesat, BTN berharap Bale by BTN dapat membantu masyarakat mengelola keuangan, sejalan dengan visi kami yang baru, yaitu menjadi “Mitra Utama dalam Pemberdayaan Finansial Keluarga Indonesia”,” ujar Thomas.

    PR BTN Target Pemerintah

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyatakan bahwa penyaluran KPR oleh Bank Tabungan Negara (BTN) sangat membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah layak huni.

    Dalam dua bulan terakhir sejak Kabinet Merah Putih terbentuk, BTN telah menyalurkan sekitar 29.000 unit rumah melalui akad KPR.

    “Saya sebagai Menteri PKP sangat senang karena KPR BTN bisa membantu rakyat memiliki rumah layak. Kami yakin Program 3 Juta Rumah bisa tercapai tahun 2025 mendatang,” ujar Maruarar saat meninjau proses penyaluran KPR BTN di Kota Serang, Banten, Kamis (12/122024)..

    “Tadi Pak Nixon (Direktur Utama BTN) menyampaikan bahwa sejak pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sampai hari ini, pembangunan rumah KPR BTN sudah mencapai sekitar 29.000 unit yang disalurkan kepada masyarakat dalam rentang waktu 2 bulan. Ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk memiliki rumah layak cukup tinggi.”

    Menteri PKP menjelaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat.

    “Kami bersama Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, dan mitra kerja akan terus bergotong royong membangun rumah layak untuk rakyat melalui Program 3 Juta Rumah,” paparnya.

    Maruarar juga mengungkapkan data terbaru mengenai stok perumahan.

    “Saat ini ada sekitar 142.000 rumah yang sudah siap huni, sedangkan yang sedang dibangun ada sekitar 492.000 unit tersebar di seluruh Indonesia. Artinya, potensi rumah siap huni pada 2025 mencapai sekitar 634.000 unit,” ucap dia.

    Dengan tegas ia melanjutkan, bersama BTN akan meyakinkan Kementerian Keuangan bahwa BTN dan para pengembang sudah siap untuk penyediaan rumah di tahun 2025.

    (*)

  • Kecerdasan Buatan Tingkatan Akurasi Diagnosis Layanan Kesehatan – Halaman all

    Kecerdasan Buatan Tingkatan Akurasi Diagnosis Layanan Kesehatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sektor industri kesehatan dan digital terus mengalami transformasi.

    Hal ini didorong oleh integrasi kecerdasan buatan (AI) dan percepatan pembangunan data center.

    AI telah mengubah cara kerja dunia medis dengan meningkatkan akurasi diagnosis dan efisiensi layanan kesehatan. 

     
    Kedua isu strategis ini menjadi fokus utama dalam Dentons HPRP Law & Regulations Outlook 2025, yang diselenggarakan di Jakarta.

    Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Transformasi Digital, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan, Okto Irianto, mendukung pembangunan data center dan penggunaan AI.
     
    Okto Irianto mengatakan untuk merespons cepatnya perkembangan teknologi AI dan kebutuhan data center.
     
    “Pembangunan data center dan AI akan berhasil jika dilakukan zonasi, teman-teman dari Kementerian Kementerian Agraria dan Tata Ruang harus melakukan zonasi dan mencari ruang ideal untuk data center,” jelas Okto Irianto.

    Dalam diskusi panel, CEO Halodoc, Jonathan Sudharta, mengulas bagaimana AI tidak hanya membuka peluang besar dalam layanan kesehatan, namun juga menghadapi tantangan dalam penerapannya, terutama dalam regulasi.
     
    Di sisi lain, dia mengapresiasi pola perubahan dan kecepatan Kementerian Kesehatan RI dalam mengadopsi teknologi AI.

    “Kementerian Kesehatan sangat terbuka dan mengedepankan inovasi, bukan dari inovator, tetapi dari Pemerintah. Saya sangat menghargai ini,” ujarnya. 
     
    Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Setiaji, menegaskan pentingnya AI dalam pembangunan data kesehatan nasional, guna menciptakan layanan kesehatan yang lebih terintegrasi dan berkualitas. 
     
    “Data kesehatan setiap masyarakat ditangkap dari sejak awal, bahkan saat masih dikandungan. Ini karena masih tingginya kasus stunting di Indonesia,” katanya. 
     
    Nashatra Prita, Partner Dentons HPRP, menyoroti pentingnya regulasi yang adaptif agar AI dapat berkembang tanpa menghambat inovasi bisnis.

    Di sisi lain, dia mengingatkan penyedia jasa adalah pihak yang menerima manfaat dari pasien, sehingga harus mendapatkan persetujuan dari pasien untuk melakukan transfer data. 

    “Gap inilah yang perlu diisi dan diatur oleh regulasi,” jelasnya.
     
    Di sektor data center, Pandu Sjahrir, Founding Partner AC Ventures, mengulas tantangan utama yang menghambat percepatan pembangunan infrastruktur digital di tanah air.

    Ia menyoroti bahwa dibandingkan dengan negara lain, Indonesia masih perlu mengejar ketertinggalan dalam pengembangan data center, terutama dalam mendukung kebutuhan kecerdasan buatan (AI) dan pertumbuhan ekonomi digital. 
     
    “Indonesia menjadi tempat yang sangat  menarik untuk data center. Semakin banyak data center di Indonesia, maka biaya komunikasi yang harus dikeluarkan masyarakat akan semakin murah dan semakin cepat penyebaran informasi kepada masyarakat,” paparnya.

    Selain masalah lahan dan infrastuktur, Pandu menekankan faktor penentu keberhasilan perkembangan data center dan teknologi AI di Indonesia adalah kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).

  • Komdigi Ungkap Tak Ada PHK Pegawai Dampak Merger XL-Smartfren

    Komdigi Ungkap Tak Ada PHK Pegawai Dampak Merger XL-Smartfren

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan informasi terkait nasib pegawai XL Axiata dan Smartfren. Kedua operator seluler itu sebelumnya menyatakan untuk bergabung yang nanti entitasnya menjadi XLSmart.

    Pada umumnya, penggabungan kedua perusahaan acapkali melahirkan fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal itu yang menjadi kekhawatiran pegawai yang perusahannya sepakat untuk merger guna melakukan efisensi.

    Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, mengatakan XL Axiata dan Smartfren telah mengungkapkan nasib pegawai mereka kepada pemerintah.

    “Kabarnya sih menurut teman-teman itu XL dan Smartfren tidak ada rencana untuk PHK dan sebagainya. Dan, itu mereka sudah menyampaikan di internalnya,” ungkap Wayan di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

    Ia berharap merger XL Axiata dan Smartfren ini tidak berdampak pada pegawai mereka yang diberhentikan.

    “Ya, karena itu kan ya nanti biar mereka saja yang itu urusan mereka. Tapi, kami akan memberikan catata kalau bisa yang tidak ada tenaga kerja yang PHK,” ungkap Wayan.

    Saat ini, Komdigi tengah meninjau proses merger XL Axiata dan Smartfren yang rencananya persetujuan prinsip dari pemerintah akan diterbitkan pada Maret 2025.

    Diberitakan sebelumnya, pada Desember 2024, XL Axiata, Smartfren, dan Smart Telecom mengumumkan kesepakatan definitif untuk melakukan merger yang nantinya menjadi XLSmart.

    Kesepakatan tersebut terjadi usai menandatangani perjanjian definitif untuk usulan penggabungan dengan nilai perusahaan pra-sinergi gabungan sebesar Rp 104 triliun atau USD 6,5 miliar.

    Disebutkan bahwa XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan menggabungkan diri menjadi bagian dari XLSmart. Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memiliki 34,8% saham di XLSmart, dengan pengaruh yang sama terhadap arah dan keputusan strategisnya.

    Terbaru, Axiata Group Berhad dan Sinar Mas mengumumkan penandatanganan dua Nota Kesepahaman untuk kolaborasi dan penuntasan merger. Acara dilakukan di depan Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Petronas Twin Towers, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa (28/1/2025).

    Nota kesepahaman pertama untuk kolaborasi terkait sinergi potensial di Malaysia, Indonesia, dan kawasan Asia Tenggara. Dengan memanfaatkan ekosistem telekomunikasi masing-masing pihak, Axiata dan Sinar Mas menjajaki penyediaan solusi 5G mutakhir, layanan untuk bisnis, infrastruktur digital, hingga inovasi fintech yang bermuara pada dukungan inisiatif transformasi digital di kawasan.

    (agt/fay)

  • Restu Komdigi Merger XL Axiata dan Smartfren Diungkap Maret 2025

    Restu Komdigi Merger XL Axiata dan Smartfren Diungkap Maret 2025

    Jakarta

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan perkembangan terbaru terkait kelanjutan merger operator seluler antara XL Axiata, Smart Telecom, dan Smartfren.

    Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, mengatakan bahwa proses peninjauan penggabungan operator seluler itu saat ini tengah dilakukan dan akan ditentukan dalam waktu dekat ini.

    “Merger XL dengan Smartfren, Smartel juga ya. Intinya bahwa kita sudah membentuk tim, tim yang mengkaji terhadap penyelenggaraan merger ini. Nah, dari hasil sementara, mereka sudah memberikan gambaran masukan data-data tentang komitmen pembangunan mereka sejauh ini seperti apa,” ujar Wayan ditemui di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

    Wayan menambahkan, mereka juga telah memaparkan terkait pemanfaatan frekuensi yang dimiliki dari hasil penggabungan, apakah efektif atau tidak.

    “Ketiga, rencana pembangunan dengan pasca mereka merger ke mana saja. Jangan sampai, artinya merger ini harus bermanfaat untuk masyarakat juga. Artinya, nanti ada pertumbuhan pembangunan infrastruktur dengan merger ini,” ucapnya.

    Wayan belum mengetahui soal nasib frekuensi XLSmart, entitas perusahaan baru hasil merger XL dan Smartfren ini, yang akan dikembalikan ke negara. Sebab, sampai saat ini masih ditinjau, termasuk aspek Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi.

    “Kalau dikembalikan itu ternyata tidak memiliki value, misalnya dari sisi frekuensinya ya. Kemudian, kita akan ada potensi kehilangan BHP frekuensi, ya jangan diambil. Kita lihat dulu pengembangannya. Saya belum bisa melihat frekuensi,” kata dia.

    Disampaikan Wayan, Komdigi akan menyampaikan hasil restu pemerintah terkait merger XL dan Smartfren itu direncanakan akan diketahui pada Maret 2025.

    “Kemungkinan ya dalam waktu cepat, misalnya 1-2 minggu ke depan sudah keluar persetujuan prinsip. (Bulan Maret?) Kurang lebih persetujuan prinsip. Kami ingin lebih cepat karena mereka juga kan harus memproses administrasinya ke KPPU, OJK, dan lain sebagainya,” pungkas wayan.

    Diberitakan sebelumnya, pada Desember 2024, XL Axiata, Smartfren, dan Smart Telecom mengumumkan kesepakatan definitif untuk melakukan merger yang nantinya menjadi XLSmart.

    Kesepakatan tersebut terjadi usai menandatangani perjanjian definitif untuk usulan penggabungan dengan nilai perusahaan pra-sinergi gabungan sebesar Rp 104 triliun atau USD 6,5 miliar.

    Disebutkan bahwa XL Axiata akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan menggabungkan diri menjadi bagian dari XLSmart. Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memiliki 34,8% saham di XLSmart, dengan pengaruh yang sama terhadap arah dan keputusan strategisnya.

    Terbaru, Axiata Group Berhad dan Sinar Mas mengumumkan penandatanganan dua Nota Kesepahaman untuk kolaborasi dan penuntasan merger. Acara dilakukan di depan Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Petronas Twin Towers, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa (28/1/2025).

    Nota kesepahaman pertama untuk kolaborasi terkait sinergi potensial di Malaysia, Indonesia, dan kawasan Asia Tenggara. Dengan memanfaatkan ekosistem telekomunikasi masing-masing pihak, Axiata dan Sinar Mas menjajaki penyediaan solusi 5G mutakhir, layanan untuk bisnis, infrastruktur digital, hingga inovasi fintech yang bermuara pada dukungan inisiatif transformasi digital di kawasan.

    (agt/fay)

  • Kementerian Agama Akan Musnahkan Arsip Inaktif, Dorong Efisiensi Tata Kelola

    Kementerian Agama Akan Musnahkan Arsip Inaktif, Dorong Efisiensi Tata Kelola

    Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dalam kegiatan Pemusnahan Arsip Inaktif di Auditorium H.M. Rasidi, Kementerian Agama, pada Kamis 20 Februari 2025.

    Langkah ini menjadi bagian dari upaya peningkatan efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan arsip di lingkungan kementerian.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia, Kamaruddin Amin, memberikan apresiasi atas inisiatif tersebut dan menilai bahwa langkah ini menjadi contoh bagi unit kerja lainnya.

    “Saya apresiasi langkah teknis dan sangat produktif yang diambil dari teman-teman dari Buddha dan Katolik yang sudah menginisiasi langkah ini, dan saya kira ini mungkin pertama ya secara resmi dilaksanakan di Kementerian Agama. Mudah-mudahan ini menjadi contoh dan menjadi langkah pertama yang produktif positif untuk nanti menjadi hal yang juga dilaksanakan oleh teman-teman dari Ditjen lain,” ujar Kamaruddin Amin.

    Direktur Jenderal Bimas Buddha, Supriyadi, turut mengapresiasi kerja keras para arsiparis dalam memilah dokumen dan memastikan pemusnahan sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Saya sampaikan terima kasih kepada para arsiparis yang telah bekerja keras memilah-milah dokumen hingga akhirnya dapat ditentukan dokumen mana yang layak untuk dimusnahkan. Apresiasi buat teman-teman para Arsiparis,” ujarnya.

    Sebagai bagian dari transformasi digital, Ditjen Bimas Buddha telah mengoptimalkan penggunaan aplikasi Srikandi sejak 2022 untuk meningkatkan efisiensi anggaran. Penerapan ini telah diperluas hingga ke tingkat daerah, termasuk STAB Negeri Sriwijaya dan Raden Wijaya. Meski demikian, pengelolaan arsip dokumen keuangan masih menghadapi tantangan karena kebutuhan dokumen fisik dalam proses audit.

    Supriyadi menekankan pentingnya perubahan budaya kerja menuju tata kelola berbasis teknologi.

    “Sekarang sudah harus mengubah dari perilaku yang sifatnya konvensional. Kita sudah mulai mengubah diri memanfaatkan segala aktivitas dengan teknologi yang ada. Kita ikuti kebijakan dari KemenPAN-RB terkait dengan transformasi kerja kita dengan basis elektronik atau SPBE ini sendiri,” tambahnya.

    Senada dengan itu, Direktur Penyelamatan Arsip ANRI, Mira Puspita Rini, menyampaikan apresiasi atas langkah Kementerian Agama dalam menjaga tata kelola kearsipan.

    “Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Agama yang sudah secara khusus memperhatikan pengelolaan arsip mulai dari pengelolaan arsip dinamis sampai ke penyusutan, yang nanti akan menjadi arsip statis diserahkan kepada Arsip Nasional Republik Indonesia. Ini menjadi bukti bahwa Kementerian Agama sangat menjaga akuntabilitas kinerja, lalu sekaligus menjaga memori kolektif bangsa yang tersimpan di kementerian ini,” ungkapnya.

    Pemusnahan arsip ini diharapkan semakin memperkuat sistem tata kelola kearsipan di Kementerian Agama dan mendukung implementasi transformasi digital secara lebih efektif dan efisien.

    Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dalam kegiatan Pemusnahan Arsip Inaktif di Auditorium H.M. Rasidi, Kementerian Agama, pada Kamis 20 Februari 2025.
     
    Langkah ini menjadi bagian dari upaya peningkatan efisiensi dan akuntabilitas pengelolaan arsip di lingkungan kementerian.

    Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia, Kamaruddin Amin, memberikan apresiasi atas inisiatif tersebut dan menilai bahwa langkah ini menjadi contoh bagi unit kerja lainnya.

    “Saya apresiasi langkah teknis dan sangat produktif yang diambil dari teman-teman dari Buddha dan Katolik yang sudah menginisiasi langkah ini, dan saya kira ini mungkin pertama ya secara resmi dilaksanakan di Kementerian Agama. Mudah-mudahan ini menjadi contoh dan menjadi langkah pertama yang produktif positif untuk nanti menjadi hal yang juga dilaksanakan oleh teman-teman dari Ditjen lain,” ujar Kamaruddin Amin.

    Direktur Jenderal Bimas Buddha, Supriyadi, turut mengapresiasi kerja keras para arsiparis dalam memilah dokumen dan memastikan pemusnahan sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Saya sampaikan terima kasih kepada para arsiparis yang telah bekerja keras memilah-milah dokumen hingga akhirnya dapat ditentukan dokumen mana yang layak untuk dimusnahkan. Apresiasi buat teman-teman para Arsiparis,” ujarnya.

    Sebagai bagian dari transformasi digital, Ditjen Bimas Buddha telah mengoptimalkan penggunaan aplikasi Srikandi sejak 2022 untuk meningkatkan efisiensi anggaran. Penerapan ini telah diperluas hingga ke tingkat daerah, termasuk STAB Negeri Sriwijaya dan Raden Wijaya. Meski demikian, pengelolaan arsip dokumen keuangan masih menghadapi tantangan karena kebutuhan dokumen fisik dalam proses audit.

    Supriyadi menekankan pentingnya perubahan budaya kerja menuju tata kelola berbasis teknologi.

    “Sekarang sudah harus mengubah dari perilaku yang sifatnya konvensional. Kita sudah mulai mengubah diri memanfaatkan segala aktivitas dengan teknologi yang ada. Kita ikuti kebijakan dari KemenPAN-RB terkait dengan transformasi kerja kita dengan basis elektronik atau SPBE ini sendiri,” tambahnya.

    Senada dengan itu, Direktur Penyelamatan Arsip ANRI, Mira Puspita Rini, menyampaikan apresiasi atas langkah Kementerian Agama dalam menjaga tata kelola kearsipan.

    “Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Agama yang sudah secara khusus memperhatikan pengelolaan arsip mulai dari pengelolaan arsip dinamis sampai ke penyusutan, yang nanti akan menjadi arsip statis diserahkan kepada Arsip Nasional Republik Indonesia. Ini menjadi bukti bahwa Kementerian Agama sangat menjaga akuntabilitas kinerja, lalu sekaligus menjaga memori kolektif bangsa yang tersimpan di kementerian ini,” ungkapnya.

    Pemusnahan arsip ini diharapkan semakin memperkuat sistem tata kelola kearsipan di Kementerian Agama dan mendukung implementasi transformasi digital secara lebih efektif dan efisien.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Dukung Layanan Transportasi, Bank Indonesia Segera Luncurkan QRIS Tap

    Dukung Layanan Transportasi, Bank Indonesia Segera Luncurkan QRIS Tap

    JAKARTA – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis Near Field Communication (NFC) atau QRIS Tap pada 14 Maret 2025. Layanan ini akan bisa digunakan pada berbagai moda transportasi, seperti KRL, MRT, dan Damri.

    Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa implementasi QRIS Tap ini akan diluncurkan bersamaan dengan penurunan biaya transaksi QRIS untuk layanan umum pemerintah.

    “Kebijakan skema harga QRIS untuk kriteria merchant Badan Layanan Umum [BLU] dan Public Service Obligation [PSO] dari 0,4 persen menjadi 0 persen yang akan berlaku mulai 14 Maret 2025, bersamaan dengan launching QRIS Tap atau tanpa pindai,” katanya dalam konferensi pers, Rabu 19 Februari.

    Sementara itu, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan bahwa pengguna tidak lagi perlu memindai kode QR cukup dengan mendekatkan ponsel ke infrastruktur QRIS di merchant, transaksi akan langsung terhubung, asalkan saldo mencukupi.

    “Jadi nanti bapak ibu nggak perlu lagi memindai, cukup melenggang dekatkan aja HP-nya, langsung masuk yang penting ada dananya,” ucapnya dalam kesempatan yang sama.

    Filianingsih menyampaikan penggunaan QRIS Tap adalah bagian dari inovasi digital yang mendukung Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030.

    “QRIS Tap ini merupakan inovasi, jadi ini terobosan yang merupakan salah satu inisiatif dari Blue Print Sistem Pembayaran Indonesia 2030 dan ini kita mendukung juga program transformasi digital dari pemerintah khususnya untuk transportasi,” tuturnya.

    Filianingsih menyampaikan Bank Indonesia juga turut mendukung program transformasi digital dari pemerintah juga khususnya untuk transportasi.

  • Transformasi Digital Kesehatan di RI, Pengembangan Pusat Data Jadi Tantangan

    Transformasi Digital Kesehatan di RI, Pengembangan Pusat Data Jadi Tantangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Pengembangan transformasi digital sektor kesehatan di Indonesia dinilai perlu ditunjang dengan pembangunan pusat data (data center) yang saat ini belum optimal.

    Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan/Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan, Setiaji menegaskan pentingnya teknologi AI dalam pembangunan data kesehatan nasional, guna menciptakan layanan kesehatan yang lebih terintegrasi dan berkualitas.

    “Visi Pemerintah adalah data kesehatan digital terintegrasi dan dilindungi,” kata Setiaji dalam Dentons HPRP Law & Regulations Outlook 2025, dikutip Kamis (20/2/2025).

    Sementara itu, CEO Halodoc, Jonathan Sudharta menyebut teknologi AI tidak hanya membuka peluang besar dalam layanan kesehatan, tetapi juga menghadapi tantangan dalam penerapannya, terutama dalam regulasi.

    “Kemenkes sangat terbuka dan mengedepankan inovasi, bukan dari inovator, tetapi dari Pemerintah,” ujarnya.

    Dalam forum yang sama, Founding Partner AC Ventures, Pandu Sjahrir menyoroti soal pengembangan pusat data di Indonesia yang masih tertinggal.

    “Indonesia menjadi tempat yang sangat menarik untuk data center. Makin banyak data center di Indonesia, maka biaya komunikasi yang harus dikeluarkan masyarakat akan makin murah dan penyebaran informasi kepada masyarakat lebih cepat,” ujarnya.

    Selain masalah lahan dan infrastuktur, Pandu menekankan faktor penentu keberhasilan perkembangan data center dan teknologi AI di Indonesia adalah kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).

    Galuh Aji Niracanti, Kepala Subdirektorat Perencanaan Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional II, Kementerian ATR/BPN, menegaskan pentingnya zonasi lahan untuk data center dan menjadi salah satu prioritas untuk dapat mengakomodir kebutuhan di sektor industri ini.

    “Melalui masukan dari berbagai pihak, kebijakan Pemerintah yang disusun akan dirancang untuk dapat mendorong investor mempercepat pembangunan data center,” katanya.

    Partner Dentons HPRP, Trijoyo Ariwibowo mengatakan investor selalu menuntut kecepatan dalam pembangunan, bahkan sering kali membangun data center terlebih dahulu saat IMB masih dalam proses.

    “Kondisi ini dapat diakomodir dengan adanya zonasi yang telah dilengkapi dengan fasilitas khusus yang dibutuhkan data center, sehingga mengurangi risiko hukum,” katanya.