Topik: transformasi digital

  • Dihadapkan 7 Tantangan, Prabowo Tetap Yakin Ekonomi Tumbuh 8% di 2029

    Dihadapkan 7 Tantangan, Prabowo Tetap Yakin Ekonomi Tumbuh 8% di 2029

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto telah memetakan berbagai masalah yang menjadi tantangan untuk membangun ekonomi Indonesia hingga bisa tumbuh 8% pada 2029.

    Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang ia tetapkan di Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025, setidaknya ada 7 tantangan pembangunan yang harus segera ia urus untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di atas 8%, seperti masalah daya beli masyarakat yang rendah, kualitas SDM rendah, produktivitas rendah, hingga korupsi.

    Meski, ia optimistis dalam lima tahun ke depan, pertumbuhan ekonomi akan melesat ke level 8% dari target untuk pertumbuhan ekonomi pada 2025 sebesar 5,3%. Tahapannya ialah pada 2026 ekonomi tumbuh 6,3%, 2027 menjadi 7,5%, dan pada 2028 sebesar 7,7%.

    “Dalam lima tahun ke depan pertumbuhan ekonomi ditargetkan tumbuh tinggi, dari 5,3% pada tahun 2025 menjadi 8,0% pada tahun 2029,” dikutip dari Perpres 12/2025, Kamis (27/2/2025).

    Adapun rincian tantangan pembangunan yang telah ia petakan, pertama terkait dengan rendahnya produktivitas di Indonesia. Ia mengacu pada rilis Asian Productivity Organization (2024). Rata-rata produktivitas Indonesia yang tercermin dari total factor productivity selama 2015-2022 hanya tumbuh sebesar 6O basis poin dari periode sebelumnya 2010-2015, yakni dari minus 0,9% ke minus 0,3%.

    Angka itu rendah bila dibandingkan Korea Selatan yang mampu mencatatkan total produktivitas mencapai 1,78% ketika masih berada pada posisi menuju negara maju periode 1971-1995, dan China sebesar 2,12% pada periode 2005-2022.

    “Kondisi produktivitas yang rendah di antaranya disebabkan oleh kualitas sumber daya manusia yang masih tertinggal, terlebih pada perempuan, produktivitas sektor ekonomi yang rendah, kapasitas ilmu pengetahuan’ teknologi, dan inovasi yang tertinggal, serta kelembagaan seperti sistem insentif, regulasi, dan kepastian hukum yang masih lemah,” sebagaimana tertuang dalam Perpres 12/2025.

    Produktivitas yang rendah juga menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung melambat. Pemerintah mencatat, selama 2005-2010, ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata 5,7%. Lalu, menjadi rata-rata 4,7% selama 2Ol0-2015, kembali mencapai rata-rata 5,0% selama 2015-2019.

    “Selain itu, produktivitas yang rendah menyebabkan menurunnya pertumbuhan ekonomi potensial. Kondisi inilah yang menyebabkan ekonomi Indonesia sulit tumbuh lebih cepat dan stagnan dalam rentang 5,0%,” sebagaimana tertera dalam RPJMN 2025-2029.

    Permasalahan selanjut terkait dengan rendahnya kualitas SDM Indonesia, yang menyebabkan produktivitas tenaga kerja RI disebut rendah. Pemerintah masih menggunakan catatan Asian Productivity Organization (2024). Produktivitas tenaga kerja Indonesia yang diukur dari Produk Domestik Bruto per tenaga kerja pada 2022 sebesar US$28.600 per pekerja. Angka tersebut masih tertinggal jauh di bawah Amerika Serikat US$149.100 per pekerja dan di bawah rata-rata kawasan ASEAN sebesar US$30.200 per pekerja.

    Tantangan peningkatan produktivitas tenaga kerja di antaranya disumbang oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia yang dicerminkan dari capaian rata-rata nilai Programme for International Student Assessment (PISA) siswa Indonesia untuk semua aspek (membaca, matematika, dan sains) sebesar 369,3 pada 2022. Angka tersebut menurun dibanding 2018 dengan niLai rata-rata 382 serta masih tertinggal dibandingkan siswa dari negara-negara The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) sebesar 488,33.

    “Oleh karena itu, untuk mencapai pembangunan yang optimal, Indonesia harus mampu mengatasi berbagai dampak risiko ini dan melakukan investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia,” tulis RPJMN 2025-2029.

    Terkait dengan masalah pergeseran struktur kelas menengah. Dipicu oleh maraknya PHK dan rendahnya daya beli masyarakat. Pemerintah mencatat pada Agustus 2024 ada 46.420 pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat.

    Sementara itu, terkait dengan rendahnya daya beli menurut pemerintah terekam dari deflasi yang terjadi pada komponen harga yang diatur pemerintah dan harga bergejolak. Mereka mengutip Laporan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (2024).

    Komponen harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi dari 1,68% pada Agustus 2024 menjadi 1,40% pada September 2024. Sementara itu, komponen harga bergejolak mengalami deflasi yang signifikan, dari 3,04% pada Agustus 2024 menjadi 1,43% pada September 2024.

    Daya beli masyarakat yang rendah berimplikasi pada menurunnya permintaan terhadap barang-barang yang diproduksi oleh industri. “Dengan permintaan yang lemah, industri tidak dapat memenuhi biaya operasional, yang pada akhirnya memaksa untuk mengurangi jumlah karyawan atau bahkan menutup usaha,” tulis pemerintah dalam dokumen RPJMN 2025-2029.

    Sementara itu, terkait dengan masalah tata kelola dan akuntabilitas pemerintah, terletak pada persoalan korupsi. Pemerintah mencatat Dalam lima tahun terakhir, Indeks Persepsi Korupsi/ Corruption Perception Index Indonesia menunjukkan tren penurunan dari 40 pada tahun 2019 menjadi 34 pada tahun 2022 dan stagnan di angka yang sama pada 2O23 (peringkat 115 dari 18O negara).

    “Pemberantasan korupsi merupakan isu strategis yang membutuhkan sinergi dari semua pemangku kepentingan. Hal ini menjadi prasyarat upaya percepatan pencapaian sasaran pembangunan nasional, mengurangi ketimpangan pendapatan dan kemiskinan, serta meningkatkan investasi. Hal ini merupakan pijakan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berlandaskan prinsip demokrasi ekonomi,” tulis pemerintah.

    Oleh sebab itu, untuk menangani berbagai masalah itu untuk mendorong ekonomi tumbuh cepat hingga di atas 8%, Prabowo dalam RPJMN 2025-2029 mau menerapkan delapan strategi untuk pertumbuhan tinggi berkelanjutan, dilengkapi dengan pengungkit utama yakni deregulasi perizinan serta kebijakan fiskal dan moneter pro growth. Berikut ini delapan strategi itu:

    1. Peningkatan produktivitas pertanian menuju swasembada pangan

    2. Industrialisasi (hilirisasi): padat karya, berorientasi ekspor, dan berkelanjutan

    3. Pariwisata dan ekonomi kreatif

    4. Ekonomi biru dan ekonomi hijau

    5. Perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi

    6. Transformasi digital

    7. Investasi: FDI berorientasi ekspor dan investasi non APBN

    8. Belanja negara untuk produktivitas, di antaranya untuk program Makan Bergizi Gratis, hingga Pembangunan 3 juta rumah.

    (arj/haa)

  • Microsoft Akhirnya Rilis Office Gratis untuk Windows, Begini Cara Mendapatkannya – Page 3

    Microsoft Akhirnya Rilis Office Gratis untuk Windows, Begini Cara Mendapatkannya – Page 3

    Di sisi lain, Microsoft telah resmi menggandeng empat universitas yakni Binus University, Telkom University, Universitas Brawijaya, serta Universitas Gadjah Mada untuk bergabung dalam ekosistem mitra elevAIte Indonesia.

    Menurut Microsoft, inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan sekaligus menyiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi era AI.

    Untuk diketahui, elevAIte Indonesia merupakan inisiatif pelatihan AI hasil kerja sama antara Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) dan Microsoft. Inisiatif ini diluncurkan pada Desember 2024.

    Program elevAIte ini bertujuan membekali satu juta talenta Indonesia dengan keterampilan AI yang relevan dalam berbagai sektor industri.

    Bergabungnya empat universitas dalam program ini memungkinkan lebih dari 400.000 tenaga pendidik dan mahasiswa mengakses program pelatihan AI.

    Beberapa program pelatihan itu di antaranya adalah Training of trainers, Ujian sertifikasi Microsoft, AI Hackhaton, serta Inkubasi program pemenang AI Hackathon.

    Menurut Microsoft Philanthropies Social Impact Lead Somanna Palacanda, AI tengah mengubah industri secara global dan menciptakan peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi serta lapangan kerja.

    “Keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan diproyeksikan berubah sebesar 50 persen dari 2016 hingga 2030, dan generative AI akan mempercepat perubahan ini hingga 68 persen. Mereka yang menguasai AI akan memiliki peluang lebih besar dalam ekonomi masa depan,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima, Senin (17/2/2025).

    Tren ini sejalan dengan laporan Work Trend Index terbaru dari Microsoft dan LinkedIn mengenai pemanfaatan kecerdasan buatan, terutama generative AI. 

    Dalam laporan itu, 92 persen pekerja berbasis pengetahuan (knowledge workers) di Indonesia telah menggunakan generative AI di tempat kerja, lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 75 persen. 

  • Schneider Resmikan Innovation Hub Jakarta, Tampilkan Otomasi hingga Robot Manufaktur Canggih – Page 3

    Schneider Resmikan Innovation Hub Jakarta, Tampilkan Otomasi hingga Robot Manufaktur Canggih – Page 3

    Untuk diketahui, PT Schneider Electric Indonesia yang merupakan anak perusahaan Schneider Electric, berusaha mendukung Indonesia mewujudkan energi berkelanjutan. Hal itu sejalan dengan transformasi digital manajemen energi dan otomasi, memperingati 50 tahun perjalanannya Schneider Electric di Indonesia.

    Cluster President Indonesia and Timor Leste, Schneider Electric, Roberto Rossi mengatakan perusahaan berkomitmen dan berambisi melakukan dekarbonisasi secara menyeluruh. Hal itu sejalan dengan skenario Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).

    “Atau panel antar pemerintah serta Paris Agreement tentang Perubahan Iklim,” ujar Rossi kepada Liputan6.com, Sabtu (8/4/2023).

    Rossi menjelaskan, Schneider Electric berkomitmen untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata global hingga 1,5 derajat celcius. Rencana tersebut terdiri dari operasi netral karbon pada 2025 mendatang.

    “Begitu pun pengurangan karbon absolut sebesar 25 persen di seluruh rantai nilai pada 2030 dan “Net-Zero ready” dalam operasionalnya,” jelas Rossi.

    Tidak hanya itu, rantai nilai netral karbon secara menyeluruh pada tahun 2040 dan emisi CO2 Net-Zero di seluruh rantai nilai pada 2050. Schneider Electric telah menetapkan target pada 2060 telah nol emisi.

    “Target serta inisiatif yang telah ditetapkan Schneider Electric sejalan dengan target pencapaian nol emisi di Indonesia pada 2060 atau lebih cepat,” ucap Rossi.

    Rossi mengungkapkan, Schneider Electric telah memberikan kontribusi solusi energi berkelanjutan sejak 1973 dan menunjukkan komitmen teguh terhadap manajemen energi, serta otomatisasi di Indonesia.

    Produk dan layanan inovatif dirancang untuk mempromosikan keberlanjutan, Schneider Electric memberikan langkah tepat untuk mencapai masa depan yang lebih hijau dan lebih berkelanjutan di Indonesia.

    “Dalam mempertegas komitmen mendukung pemerintah Indonesia mewujudkan energi berkelanjutan di masa mendatang, kami tidak dapat berjalan sendiri untuk menjadi enabler,” ungkap Rossi.

    Schneider Electric melakukan kolaborasi secara lintas sektor, termasuk pemerintah, mitra kerja, pelanggan lokal dengan solusi dan layanan digital, serta berbagai perusahaan Net-Zero di sepanjang rantai usaha.

    Selama 50 tahun terakhir, Schneider Electric telah berkembang secara signifikan di pasar energi Indonesia dan senantiasa menjadi mitra yang dapat diandalkan, baik untuk segmen bisnis maupun konsumen.

    “Untuk menandai pencapaian bersejarah ini, PT Schneider Electric Indonesia mencanangkan Green Heroes for Life (GHFL), mendorong dan mengajak seluruh pihak untuk turut serta memerangi perubahan iklim dan mencapai keberlanjutan di Indonesia,” tegas Rossi.

  • BAZNAS RI optimalkan pemberdayaan umat lewat zakat

    BAZNAS RI optimalkan pemberdayaan umat lewat zakat

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    BAZNAS RI optimalkan pemberdayaan umat lewat zakat
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 26 Februari 2025 – 14:56 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus berupaya mewujudkan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia dengan mengoptimalkan pemberdayaan umat melalui zakat sebagai salah satu instrumen strategis dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Hal tersebut mengemuka dalam Pengajian BAZNAS Selasa Pagi bertema “Peran Perzakatan Nasional Dalam Mencapai Sustainable Development Goals”, yang selenggarakan Pusdiklat BAZNAS RI dan disiarkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV. Hadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., Direktur Eksekutif Bank Indonesia Dadang Muljawan, Ph.D, serta Pimpinan dan amil BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia yang hadir secara daring.

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., menegaskan semangat berzakat dapat memberikan kontribusi besar di masyarakat khususnya bagi penerima fakir dan miskin.

    “BAZNAS hadir untuk memberikan semangat kepada kita semua bahwa benar kalau perzakatan ini memberikan kontribusi. Dan kita tahu bahwa kegiatan BAZNAS di seluruh Indonesia telah banyak memberikan perhatian terhadap pengentasan kemiskinan dan tujuan pembangunan berkelanjutan lainnya,” ujar Nadratuzzaman.

    Nadratuzzaman juga menyampaikan komitmen BAZNAS untuk terus mendukung pencapaian SDGs di Indonesia melalui zakat dengan menerapkan prinsip 3A (Aman Syar`i, Aman Regulasi, Aman NKRI) dalam melakukan tata kelola zakat.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif Bank Indonesia Dadang Muljawan, Ph.D, menekankan terkait tugas dan peran Bank Indonesia terhadap kepentingan mengurusi wakaf dan zakat.

    “Jadi zakat dan wakaf ini adalah bentuk belanja. Proses belanja dalam ekonomi itu sederhana, ada belanja untuk konsumsi, ada belanja untuk investasi, ada juga untuk saving. Selain itu, ada juga belanja dengan nilai religius, dan itu memberikan impact ekonomi yang luar biasa,” ujarnya.

    Ia menambahkan, zakat memiliki peran dalam ekonomi makro yang akan terus mendorong proses inovatif, serta zakat merupakan bagian dari SDGs. BAZNAS dinilai sudah fokus terhadap perhatian masyarakat karena adanya bentuk pemberdayaan zakat setiap unit sektor yang ada di masyarakat.

    “Zakat ini sangat modern dan sejalan dengan SDGs. Bapak dan Ibu yang bergerak di bidang zakat ini sangat berbangga hati, dan kita tinggal tingkatkan teknologinya. Dari kerja sama antara BI dan BAZNAS semoga semakin dapat ditingkatkan,” ujar Dadang.

    Menurutnya, zakat ini sudah terbukti secara keilmuan yang memiliki pengaruh signifikan dan berpotensi menjadi bagian yang sangat penting bagi pembangunan Indonesia. Melalui rekomendasi yang bisa diberikan terhadap BAZNAS secara nasional.

    “Dengan memperkuat basis donor, dengan memanfaatkan teknologi yang bisa kita gunakan untuk memasukkan projek-projek yang akan dibiayai kegiatan BAZNAS akan semakin efektif menyalurkan. Dan membentuk kolaborasi dengan banyak sektor baik nasional ataupun internasional,” jelas Dadang.

    Adapun program-program BAZNAS yang sejalan dengan SDGs di antaranya: program Beasiswa BAZNAS, program Bank Makanan, penyediaan akses air bersih dan sanitasi, program pemberdayaan ekonomi, BAZNAS Tanggap Bencana, hingga program kesehatan.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Menilik Peran Distributed Database di Transformasi Digital Perbankan

    Menilik Peran Distributed Database di Transformasi Digital Perbankan

    Bisnis.com, JAKARTA – Upaya transformasi digital perbankan dinilai membutuhkan distributed database untuk mempermudah proses integrasi ekosistem sistem keuangan.

    Country Head of PingCAP Indonesia, Arwinto P. Nugroho, mengatakan transformasi digital perbankan tak hanya fokus menyediakan peningkatan kenyamanan nasabah melainkan juga perbaikan sistem internal. Salah satunya adalah pengintegrasian rekening bank dengan e-wallet untuk membuat aktivitas perbankan menjadi lebih mudah diakses dan inklusif.

    “Connected finance memerlukan ekosistem dan teknologi yang dapat memfasilitasi integrasi ekosistem tersebut. Salah satu teknologi yang mendukung adalah distributed database,” kata Arwinto dalam keterangannya, Rabu (26/2/2025).

    Dia menjelaskan distributed database memiliki fleksibilitas yang tinggi, karena dapat menggerakkan core processing, mendukung sistem periferal, serta connected banking. Selain itu, teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi proses dalam skala besar secara signifikan.

    Menurutnya, teknologi distributed database menawarkan solusi yang fleksibel dan tangguh serta mampu mengelola volume data yang terus meningkat. Seiring dengan pergerakan industri perbankan menuju ekosistem yang lebih terhubung dan berbasis data, distributed database menjadi elemen penting.

    Berdasarkan data IDC Infobrief, lanjutnya, sebanyak 44% CIO di Asia menyatakan bahwa risiko migrasi merupakan salah satu hambatan utama dalam perjalanan transformasi digital. Dalam hal ini, migrasi dari MySQL ke distributed database dianggap tetap aman dan cepat.

    Dia menuturkan distributed database memainkan peranan penting dalam mempercepat pertumbuhan bisnis. Teknologi ini meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi waktu batch processing hingga 58% serta mengatasi kendala performa dan kapasitas.

    “Selain itu, distributed database dapat menurunkan total biaya kepemilikan secara signifikan mencapai lebih dari 30% melalui arsitektur backend yang lebih efisien dan mengurangi biaya operasional,” ujarnya.

    Di Indonesia, kata dia, distributed database dapat membantu meningkatkan efisiensi dan demokratisasi data, sehingga memungkinkan bank untuk dapat meningkatkan kapabilitas digital mereka.

    Namun, lanjutnya, untuk mewujudkan hal ini, beberapa tantangan perlu diatasi, seperti kurangnya tenaga kerja terampil (70%), masih adanya infrastruktur lama (63%), risiko operasional selama migrasi (47%), ketahanan operasional (40%), resistensi dari manajemen tingkat atas (23%), dan ketidakcocokan vendor (23%).

    “Dengan mengadopsi solusi data terdistribusi, bank-bank di Indonesia dapat membuka efisiensi baru, meningkatkan pengalaman nasabah, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dalam sistem yang semakin terhubung,” katanya.

  • Komdigi: Sinergi Pelaku Industri Bersama Pemerintah dan Stakeholder Bisa Ciptakan Teknologi AI Inovatif – Page 3

    Komdigi: Sinergi Pelaku Industri Bersama Pemerintah dan Stakeholder Bisa Ciptakan Teknologi AI Inovatif – Page 3

    Acara dialog ini terbagi tiga sesi, dimana setiap sesinya memiliki pembahasan yang berbeda-beda untuk merefleksikan perkembangan di era Indonesia Digital.

    Pada sesi pertama, membahas mengenai Pemerintahan dan Infrastruktur Digital. Sesi ini membahas perkembangan industri digital saat ini karena peningkatan akses dan kualitas internet di Indonesia, serta bagaimana kedepannya penguatan infrastruktur digital serta strategi pemerintah dan industri dalam mengatasi digital divide, baik berkaitan dengan akses maupun literasi digital.

    Prasetya Dwicahya, Digital Government Principal, Think Policy, mengungkapkan, dalam 10 tahun terakhir, Indonesia sudah berhasil untuk meningkatkan akses internet dan juga porsi ekonomi digital berkali-kali lipat. Akan tetapi ada banyak konsekuensi sosial yang juga terjadi bersamaan dengan pertumbuhan tersebut seperti masifnya perundungan digital dan judi online. 

    “Oleh karena itu, fokus transformasi digital untuk beberapa tahun ke depan adalah memastikan transformasi digital tersebut harus bermakna, transformasi digital yang bisa memberikan nilai tambah kepada seluruh lapisan masyarakat dan membuat masyarakat merasa aman berinteraksi di dalam ruang digital,” katanya.

    Dari sisi industri OTT video streaming, Ketua Bidang Hubungan Pemerintah AVISI, Hafil Naufal Rahman, menjelaskan terdapat tantangan bersama dalam literasi digital saat ini. “Aksesibilitas tidak hanya menghasilkan peluang untuk berkembang, tetapi juga meningkatnya ancaman yang merugikan bagi industri OTT video streaming.”

    Salah satu masalah utama, ungkapnya, adalah pembajakan atau penyiaran konten secara ilegal di Indonesia menjadi perhatian serius karena mengancam ekonomi digital serta perkembangan industri kreatif. “Survei AVISI tahun 2023 mengungkap bahwa meskipun sebagian besar masyarakat menyadari risiko pembajakan, banyak yang tetap memilih untuk melanjutkan mengakses konten ilegal. Kolaborasi antara pemerintah, AVISI, dan para pemangku kepentingan lainnya penting untuk mengatasi masalah ini.”  

    Sesi kedua, yang dimoderatori oleh Maria Angelica selaku perwakilan ITF sekaligus VP of Public Affairs Bukalapak, membahas mengenai Kebijakan Digital dan Peluang Industri dalam Era AI. Sesi ini membahas pemanfaatan AI untuk meningkatkan produktivitas industri dan daya saing global. Diskusi mencakup rekomendasi strategi pemerintah, inovasi AI di industri, tantangan implementasi, dampak sosial, serta masukan untuk mendukung inovasi dan pertumbuhan digital.

    CTO DANA, Norman Sasono, berbicara mengenai urgensi investasi dalam infrastruktur digital yang memungkinkan inovasi berbasis AI berkembang pesat di Indonesia. “Industri memiliki peran penting dalam mengadopsi dan mengembangkan kecerdasan buatan (AI) secara strategis di tengah perubahan teknologi yang berlangsung cepat. Penerapan AI sebaiknya tidak sekadar mengikuti tren, tetapi harus didasarkan pada kebutuhan yang jelas dan tujuan yang terukur.”

    Menurutnya, perusahaan perlu memahami tantangan spesifik yang ingin diselesaikan dan manfaat yang dapat diberikan AI, baik bagi bisnis maupun konsumen. “AI harus diterapkan untuk menjawab permasalahan yang konkret dan memberikan dampak nyata. Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan efisiensi, inovasi, dan daya saing dalam ekosistem digital,” kata Norman Sasono.

  • Bawa FMCG Berkembang, E-commerce Jadi Channel Pilihan Konsumen

    Bawa FMCG Berkembang, E-commerce Jadi Channel Pilihan Konsumen

    Jakarta, CNBC Indonesia Platform e-commerce menjadi pilar utama dalam pertumbuhan industri brand Fast-Moving Consumer Goods di era digital yang semakin maju. Lewat platform ini, masyarakat mulai mengenai berbagai brand FMCG di Indonesia sehingga e-commerce mengiringi pertumbuhan kinerja perusahaan-perusahaan FMCG tersebut.

    Di tengah transformasi digital yang semakin pesat, e-commerce bukan lagi sekadar opsi, melainkan keharusan bagi brand FMCG yang ingin tetap relevan, kompetitif, dan terus bertumbuh di pasar yang dinamis ini.

    Compas.co.id melaporkan pertumbuhan nilai penjualan FMCG di e-commerce secara konsisten terjadi sejak 2022 – 2024. Di mana pada 2022 nilai penjualan berada di angka Rp51 triliun, sementara di tahun 2023 naik 11% ke angka Rp56,3 triliun.

    Tren positif pun lantas berlanjut pada tahun 2024, di mana total nilai penjualan sektor FMCG di e-commerce pada tahun 2024 kembali naik 32% ke angka Rp 74,8 triliun. Melihat tren positif ini, melalui metode regresi linear Compas.co.id memprediksi di tahun 2025 nilai penjualan FMCG akan kembali meningkat sejumlah 19% ke angka Rp 88,9 triliun.

    Angka ini merupakan capaian positif bagi para brand-brand FMCG, terutama setelah menghadapi beberapa tantangan di tahun 2024, seperti meningkatnya persaingan penjualan online karena banjirnya produk Tiongkok, kampanye All Eyes on Rafah yang berujung pada boikot produk terafiliasi Israel, deflasi, hingga tingginya korban PHK.

    Menghadapi tantangan ini tentunya tidak mudah, namun berkat kejelian brand dan strategi digital yang efektif, mampu jadi penopang brand untuk dapat bertumbuh, sekalipun berada di dalam tekanan ekonomi.

    Untuk itu dalam mengapresiasi peran e-commerce sebagai faktor utama dalam kesuksesan bisnis dan transformasi industri, CNBC Indonesia menggelar The Compas.co.id x CNBC Indonesia Exceptional Performance in e-Commerce (EPIC) Awards. EPIC Awards akan digelar pada Kamis, 27 Februari 2025, pukul 15.00 WIB-17.00 WIB.

    Mengusung tema “Embracing FMCG Growth in The E-commerce Era”, EPIC Awards 2025 menegaskan satu pesan bahwa Brand FMCG yang Tidak Memaksimalkan Penjualannya di E-commerce Akan Kelewatan Peluang Emas Untuk Meningkatkan Revenue.”

    Penghargaan ini diberikan kepada brand yang berhasil mendorong pertumbuhan penjualan yang signifikan serta mengeksekusi strategi digital yang matang dan terukur di tengah persaingan ketat dalam ekosistem e-commerce Indonesia. Penghargaan ini juga bertujuan untuk mendorong brand FMCG semakin memaksimalkan potensi penjualannya di e-commerce, mengingat tren pertumbuhan industri ini yang tetap kuat sejak 2022 hingga 2024, bahkan di tengah tantangan deflasi tahun lalu.

    Sebelum penghargaan diberikan, EPIC Awards menghadirkan diskusi dengan para pelaku di sektor FMCG. Mereka akan membahas seputar tantangan serta keberhasilannya dalam memanfaatkan platform e-commerce demi mencapai pertumbuhan kinerja.

    The Compas.co.id x CNBC Indonesia Exceptional Performance in e-Commerce (EPIC) Awards dapat disimak secara eksklusif dan live di CNBC Indonesia TV dan streaming di CNBC Indonesia. Pantau terus cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis

     

     

    (rah/rah)

  • Meutya Hafid Tantang Kepala Daerah Jadi Pionir Transformasi Digital

    Meutya Hafid Tantang Kepala Daerah Jadi Pionir Transformasi Digital

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA– Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menantang seluruh kepala daerah untuk tidak sekadar menjadi pengikut arus, tetapi pionir dalam transformasi digital di wilayah masing-masing.

    “Transformasi digital bukan hanya tugas pemerintah pusat. Kepala daerah harus memastikan digitalisasi membawa manfaat nyata bagi rakyat. Jadi, siapkah Anda memimpin perubahan,” kata Meutya seperti tertulis dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Tantangan tersebut dikatakan Meutya di hadapan peserta retreat dalam sesi pembekalan di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada Selasa (25/2).

    Meutya menegaskan bahwa digitalisasi bukan hanya tren, tetapi keharusan demi mempercepat layanan publik yang lebih efisien dan transparan.

    “Transformasi digital ini bukan soal pilihan, tetapi kebutuhan. Presiden Prabowo telah menegaskan pentingnya layanan publik berbasis elektronik. Artinya, kepala daerah harus siap memimpin perubahan, bukan sekadar menunggu arahan dari pusat,” kata dia.

    Ia mengingatkan bahwa tanpa koordinasi erat antara pusat dan daerah, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), digitalisasi akan berjalan pincang. Oleh karena itu, Menkomdigi membuka ruang bagi kepala daerah untuk menyampaikan tantangan serta masukan demi menciptakan kebijakan yang lebih relevan.

    “Jangan ragu untuk mengkritisi, memberi masukan, dan berdiskusi. Kita ingin transformasi digital ini benar-benar berdampak,” tegasnya.

    Menkomdigi menegaskan bahwa transformasi digital adalah jalan menuju kedaulatan bangsa, dengan target pertumbuhan ekonomi rata-rata delapan persen per tahun.

  • Bertemu Kadin, Menpan-RB Dukung Potensi Kolaborasi Dunia Usaha dalam Transformasi Digital Pemerintah

    Bertemu Kadin, Menpan-RB Dukung Potensi Kolaborasi Dunia Usaha dalam Transformasi Digital Pemerintah

    Bertemu Kadin, Menpan-RB Dukung Potensi Kolaborasi Dunia Usaha dalam Transformasi Digital Pemerintah
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Pemerintah Indonesia terus mempercepat
    transformasi digital
    untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Rini Widyantini menyatakan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan dunia usaha, untuk mempercepat transformasi digital di pemerintahan.
    “Kami senang dengan adanya peluang kolaborasi dunia usaha dalam mempercepat transformasi digital pemerintah. Di samping meningkatkan layanan kepada masyarakat, kita juga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (25/02/2025).
    Pernyataan tersebut disampaikan Rini dalam pertemuan dengan jajaran pengurus Kamar Dagang dan Industri (
    Kadin
    ) Indonesia di Jakarta, Selasa.
    Ia mengungkapkan bahwa tata kelola pemerintahan terus berinovasi dengan memanfaatkan tren teknologi digital. Upaya ini dikebut untuk mempercepat layanan publik yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dengan lebih efektif dan efisien.
    Untuk mempercepat upaya tersebut, kata Rini, diperlukan orkestrasi kebijakan lintas sektor di instansi pemerintah.
    “Percepatan itu tidak terbatas pada sinergi dan koordinasi antarinstansi pemerintah. Pihak swasta juga berpeluang berkontribusi dalam mendukung percepatan transformasi digital pemerintah,” imbuhnya.
    Rini menekankan bahwa Kadin, sebagai wadah pengusaha Indonesia, memiliki potensi besar untuk berperan aktif dalam mendukung implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, terutama di sektor digital.
    Berdasarkan Prioritas Nasional (PN) ke-7, yang menitikberatkan pada penguatan reformasi politik, hukum, dan birokrasi, Kadin diharapkan berkontribusi dalam penguatan teknologi digital melalui investasi dan kemitraan.
    Dukungan yang diberikan oleh Kadin bisa mencakup beberapa area strategis, antara lain penguatan teknologi digital.
    Melalui investasi dan kemitraan, Kadin dapat mendukung adopsi layanan digital oleh pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
    Kemudian, keamanan siber. Kadin dapat berperan dalam peningkatan kapasitas keamanan siber bagi pemerintah melalui penerapan standar industri dan partisipasi dalam forum diskusi serta simulasi mitigasi risiko serangan siber.
    Dukungan lainnya adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital.
    Kadin juga diharapkan mendukung pelatihan dan sertifikasi digital bagi aparatur sipil negara (ASN), serta berkolaborasi dalam riset dan pengembangan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan internet of things (IoT), yang akan mempercepat efisiensi birokrasi.
    “Melalui kolaborasi yang berfokus pada program dan kegiatan bersama dengan tujuan pencapaian hasil yang serupa, kami dapat mengakselerasi transformasi digital nasional demi mewujudkan birokrasi yang modern, pelayanan publik yang prima, serta iklim integrasi ekonomi, dan keuangan digital nasional,” ucap Rini.
    Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Transformasi Teknologi dan Digital, Teguh Ananta Wikrama menyampaikan, pihaknya siap dalam mendukung transformasi digital pemerintah baik dari segi teknologi maupun SDM. 
    “Kami siap berkontribusi untuk memperkuat kolaborasi pemerintah dan dunia usaha dalam transformasi digital pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat,” katanya. 
    Sebagai informasi, Kadin adalah wadah bagi pengusaha Indonesia dan bergerak dalam bidang perekonomian.
    Pembentukan Kadin bertujuan untuk mewujudkan dunia usaha Indonesia yang kuat dan berdaya saing tinggi, dengan memanfaatkan sumber daya nasional secara optimal.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Indosat-Cisco Bikin ‘Benteng’ Perusahaan dari Serangan Siber

    Indosat-Cisco Bikin ‘Benteng’ Perusahaan dari Serangan Siber

    Jakarta

    Cisco dan Indosat Ooredoo Hutchison mengumumkan kerjasama strategis untuk meningkatkan pertahanan siber bagi para pengelola bisnis di Indonesia.

    Indosat, melalui anak usahanya, Lintasarta, bersama Cisco menghadirkan strategi go-to-market yang menggabungkan keunggulan Cisco dalam jaringan dan keamanan dengan pemahaman mendalam Indosat terhadap kebutuhan digital nasional.

    “Indosat berkolaborasi dengan Cisco untuk menghadirkan solusi keamanan cerdas yang melindungi berbagai sektor bisnis dari ancaman siber yang semakin kompleks, sekaligus memberikan rasa aman bagi pelaku usaha untuk berinovasi dan berkembang di dunia digital,” ujar Vikram Sinha, President Director and CEO of Indosat Ooredoo Hutchison di Jakarta, Selasa (25/2/2025).

    Di tengah tren digitalisasi yang pesat, begitu juga isu kebocoran data, keamanan siber menjadi benteng yang mesti diperhatikan guna menjaga keberlangsungan bisnis. Pesatnya adopsi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) pun menambah tantangan baru dalam menjaga kestabilan infrastruktur digital perusahaan.

    Ironinya, berdasarkan laporan Cisco 2024 Cybersecurity Readiness Index, terungkap bahwa cuma 12% perusahaan di Indonesia yang memiliki tingkat kesiapan tinggi dalam menghadapi potensi serangan. Hal ini menegaskan pentingnya memperkuat ketahanan sistem di seluruh sektor.

    Sebagai bagian dari strategi ini, Indosat dan Cisco menawarkan rangkaian layanan komprehensif yang mencakup konsultasi, manajemen servis, termasuk Firewall, Secure Service Edge (SSE), Extended Detection and Response (XDR), Multi-Factor Authentication (MFA), serta Splunk untuk analisis data dan pemantauan ancaman.

    Solusi ini menjadikan pelanggan dapat mengantisipasi ancaman siber lebih dini, merespon cepat, dan memperoleh akses penuh untuk mengoptimalkan strategi keamanan sesuai kebutuhan bisnis. Dengan XDR, pelanggan dapat memantau perangkat secara real-time untuk mendeteksi dan merespons ancaman siber, termasuk serangan tersembunyi.

    Disampaikan sistem ini membantu pelaku bisnis dalam mengatasi ancaman dengan lebih cepat seraya menjaga kelancaran operasional di era digital.

    Dalam komitmen menghadirkan solusi yang relevan, Lintasarta akan mendirikan experience center sebagai ruang interaktif bagi pelanggan untuk mengeksplorasi berbagai use case dan memungkinkan pelanggan merasakan langsung penerapan solusi digital guna meningkatkan efisiensi dan ketahanan bisnis.

    Kemitraan antara Indosat Group dan Cisco merupakan bukti nyata komitmen kedua perusahaan dalam mendukung transformasi digital di Indonesia. Dengan mengintegrasikan operasi keamanan dan AI, kolaborasi strategis ini memungkinkan industri di Indonesia dapat memperkuat sistem pertahanan siber sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.

    Cisco dan Indosat Ooredoo Hutchison mengumumkan kerjasama strategis untuk meningkatkan pertahanan siber bagi para pengelola bisnis di Indonesia. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

    Indosat bersama Cisco juga telah menghadirkan Cisco Networking Academy, pelatihan keamanan siber nasional dengan lebih dari 520.000 pelajar di Indonesia telah memperoleh peningkatan keterampilan sejak program ini diluncurkan. Dengan dukungan fasilitas, sumber daya, dan instruktur berpengalaman, pelatihan ini membuka peluang bagi talenta muda untuk siap menghadapi tantangan di dunia digital yang terus berkembang.

    Dave West, President, Asia Pacific, Japan, and Greater China, Cisco menuturkan bahwa seiring dengan semakin meluasnya ancaman digital, kemitraan kami dengan Indosat dan Lintasarta memiliki peran krusial dalam membangun infrastruktur keamanan siber yang tangguh bagi perusahaan di berbagai sektor.

    “Kolaborasi ini tidak hanya merevolusi lanskap keamanan siber nasional, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di tengah dinamika era digital yang terus berkembang,” pungkasnya.

    (agt/fay)