Topik: transformasi digital

  • Dorong Digitalisasi, Telkom Perkenalkan Tiga Solusi Unggulan untuk B2B

    Dorong Digitalisasi, Telkom Perkenalkan Tiga Solusi Unggulan untuk B2B

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus memperkuat perannya sebagai katalisator transformasi digital di Indonesia. Dengan menghadirkan solusi dan layanan digital inovatif, Telkom berkomitmen membantu berbagai sektor bisnis meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing melalui ekosistem digital yang terintegrasi.

    Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menyoroti pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan meningkat signifikan.

    “Kontribusi ekonomi digital terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan mencapai delapan kali lipat,” ujar Ririek dalam keterangan tertulis, Selasa (11/3/2025).

    Sebagai bagian dari upaya percepatan digitalisasi di berbagai sektor, Telkom memperkenalkan Telkom Solution sebagai brand utama untuk penyediaan solusi digital terintegrasi bagi pasar Business-to-Business (B2B).

    Layanan tersebut ditujukan untuk instansi pemerintah, BUMN, BUMD, serta perusahaan swasta yang ingin memanfaatkan teknologi digital secara lebih efektif guna meningkatkan daya saing dan performa bisnis.

    Direktur Enterprise and Business Service Telkom, FM Venusiana, menjelaskan bahwa Telkom Solution hadir untuk mengakselerasi transformasi digital dengan menghadirkan tiga solusi utama.

    “Sebagai bagian dari komitmen Telkom dalam menyediakan solusi digital yang inovatif, Telkom Solution saat ini berfokus pada tiga solusi unggulan, yaitu Connectivity++, Cyber Security, serta Artificial Intelligence (AI) untuk segmen enterprise business,” ujar Venusiana.

    Selain itu, Telkom Solution memiliki positioning yang berbeda dengan Indibiz yang lebih difokuskan untuk melayani sektor usaha kecil dan menengah (UKM) dengan paket solusi standar. Sementara itu, Telkom Solution menyediakan layanan yang lebih luas dan terintegrasi bagi segmen bisnis skala besar, termasuk perusahaan konglomerasi, perbankan, ritel, dan manufaktur.

    Dengan kehadiran Telkom Solution dan Indibiz, Telkom semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam penyediaan solusi digital di berbagai sektor bisnis. Langkah ini sejalan dengan visi Telkom untuk terus mendorong akselerasi transformasi digital dan mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi di Indonesia.

    (akn/ega)

  • Dukung Jurnalisme Berkualitas, Komdigi Rilis Pedoman Pemenuhan Kewajiban Platform Digital – Halaman all

    Dukung Jurnalisme Berkualitas, Komdigi Rilis Pedoman Pemenuhan Kewajiban Platform Digital – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Komite Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas (KTP2JB) resmi meluncurkan Pedoman Pelaksanaan Pemenuhan Kewajiban Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas atau yang dikenal sebagai Publisher Right.

    Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria menerangkan, Pedoman Pelaksanaan Pemenuhan Kewajiban Platform Digital merupakan tindak lanjut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2024. 
    “Pedoman ini bertujuan menciptakan ekosistem kolaboratif yang adil dan berkelanjutan antara platform digital dan jurnalisme berkualitas,” ujar Nezar di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).

    Menurut Nezar, pedoman ini bukan hanya menjadi dasar hukum, tetapi juga simbol komitmen bersama untuk menjaga keberlangsungan jurnalisme berkualitas di tengah disrupsi digital.

    “Distribusi digital telah mengubah lanskap bisnis media secara fundamental. Platform digital kini menjadi pusat perhatian yang menggeser model bisnis media tradisional,” kata Nezar.

    Karena itu, lanjut dia, media konvensional harus beradaptasi dengan transformasi digital yang tidak mudah. Perpres Nomor 32 Tahun 2024, menurut Nezar, hadir untuk memberikan framework yang jelas tentang kewajiban dan tanggung jawab platform digital dalam mendukung jurnalisme berkualitas.

    Dia menyinggung soal tren homeless media atau media yang tidak memiliki kantor fisik tetapi beroperasi sepenuhnya di media sosial seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan Facebook.

    Apa Tugas Komite?

    Ketua KTP2JB, Suprapto, menyatakan bahwa pedoman ini disusun sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital dalam Mendukung Jurnalisme Berkualitas. 

    Menurut Suprapto, tugas utama komite adalah memastikan platform digital menjalankan tanggung jawabnya dengan baik dalam ekosistem media. 

    “Tugas komite itu sebenarnya cuma satu, bagaimana plarform digital ini bisa memenuhi kewajibannya sesuai diatur dalam Pasal 5 Perpres Nomor 32 Tahun 2024,” tutur Suprapto.

    Pasal 5 yang dimaksud Suprapto, tentang bagaimana mendukung jurnalisme berkualitas dengan:

    a. tidak memfasielitasi penyebaran dan/atau tidak melakukan komersialisasi konten Berita yang tidak sesuai dengan Undang-Undang mengenai pers setelah menerima laporan melalui sarana pelaporan yang disediakan oleh Perusahaan Platform Digital;

    b. memberikan upaya terbaik untuk membantu memprioritaskan fasilitasi dan komersialisasi Berita yang diproduksi oleh Perusahaan Pers;

    c. memberikan perlakuan yang adil kepada semua Perusahaan Pers dalam menawarkan Layanan Platform Digital;

    d. melaksanakan pelatihan dan program yang ditujukan untuk mendukung jurnalisme yang berkualitas dan bertanggung jawab;

    e. memberikan upaya terbaik dalam mendesain Algoritma distribusi Berita yang mendukung perwujudan jurnalisme berkualitas sesuai dengan nilai demokrasi, kebhinekaan, dan peraturan perundang-undangan; dan

    f. bekerja sama dengan Perusahaan Pers.

    “Komite memiliki fungsi pengawasan, fasilitasi, dan rekomendasi untuk memastikan pelaksanaan Perpres Nomor 32 Tahun 2024 berjalan dengan optimal dan berkelanjutan,” ucapnya.

    Nezar menekankan bahwa kolaborasi yang kuat dan adil antara platform digital dan publisher media sangat penting. Publisher memiliki tanggung jawab menghadirkan konten berkualitas, sementara platform digital harus berbagi tanggung jawab dalam menciptakan ekosistem informasi yang sehat.

    Pembahasan pedoman ini telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun, dan finalisasi pedoman dilakukan dalam kurun hampir satu tahun terakhir. 

    “Hari ini kita telah mencapai kesepahaman bagaimana Perpres ini bisa diwujudkan dalam bentuk konkret melalui kerja sama B2B antara platform digital dan media,” ujar Nezar.

  • Wamenkomdigi Dorong Ekosistem Bisnis Media yang Lebih “Fair”

    Wamenkomdigi Dorong Ekosistem Bisnis Media yang Lebih “Fair”

    Wamenkomdigi Dorong Ekosistem Bisnis Media yang Lebih “Fair”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen
    Komdigi
    ), Nezar Patria, menegaskan soal pentingnya menciptakan ekosistem bisnis
    media
    yang keberlanjutan agar industri media tetap terjaga.
    “Kita inginkan adanya satu ekosistem yang lebih
    fair
    sehingga
    sustainability
    media bisa berlanjut,” ujar Nezar dalam acara Peluncuran Pedoman Pemenuhan Kewajiban Platform Digital untuk Dukung
    Jurnalisme
    Berkualitas di Kantor Kemenkomdigi, Senin (10/3/2025).
    Nezar menjelaskan bahwa distribusi digital telah membawa dampak besar terhadap bisnis media. Akibatnya, banyak media konvensional harus beradaptasi dengan transformasi digital, yang bukan merupakan proses mudah.
    “Ada banyak dampak yang membuat media-media konvensional harus menyesuaikan diri,” jelasnya.
    Adapun salah satu dampak yang terlihat adalah munculnya fenomena ‘homeless media’, yaitu media yang tidak memiliki kantor fisik tetapi beroperasi di platform digital seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan Facebook.
    Dengan semakin dominannya platform digital dalam ekosistem informasi, menurut Nezar, diperlukan regulasi yang jelas agar ekosistem bisnis media tetap sehat dan berkelanjutan.
    Dia menjelaskan, dengan adanya kolaborasi yang kuat, adil, dan berkelanjutan antara platform digital dan media, diharapkan dapat menghadirkan konten berkualitas.
    “Publisher memiliki tanggung jawab menghadirkan konten berkualitas, sementara platform digital juga harus berbagi tanggung jawab untuk membangun lanskap media yang lebih sehat,” kata Nezar.
    Dia juga menyoroti ancaman
    information disorder
    , yaitu maraknya penyebaran informasi yang menyesatkan di era digital.

    Information disorder
    menjadi ancaman yang sangat serius bagi iklim komunikasi manusia di abad 21,” ujarnya.
    “Oleh karena itu, pedoman yang diluncurkan diharapkan mampu mengatur hubungan antara platform digital dan media dengan lebih adil,” kata Nezar menegaskan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Pekerjaan Rawan PHK Massal, Segera Ganti Profesi Sebelum Telat

    Daftar Pekerjaan Rawan PHK Massal, Segera Ganti Profesi Sebelum Telat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa tahun ke depan revolusi teknologi diramal akan semakin massif yang didorong oleh kecerdasan buatan dan otomasi. Artinya makin maju teknologi, makin banyak pekerjaan yang dilakukan manusia hilang.

    Dalam laporan Forum Ekonomi Dunia (WEF) berjudul Future of Work, pada 2023 hingga 2027 diprediksi sekitar 83 juta lapangan kerja berisiko hilang.

    Riset dalam laporan yang sama mencatat 23% tenaga kerja seluruh bidang bakal berubah total dalam 5 tahun. Itu berarti bakal ada profesi yang musnah tapi profesi baru banyak yang muncul.

    Industri yang bakal berubah dalam rentang waktu tersebut antara lain media, hiburan dan olah raga. Diperkirakan sekitar 32% pekerjaan dari industri tersebut akan lenyap atau menghadirkan profesi baru.

    Selain itu sejumlah bidang juga akan mengalami pergeseran drastis. Yakni mulai dari bidang pemerintahan, komunikasi digital dan teknologi informasi, real estat, layanan keuangan, serta transportasi dan rantai pasok.

    Daftar 15 pekerjaan terancam punah

    WEF merilis 15 daftar pekerjaan yang akan hilang dalam rentang 2023-2027. Berikut daftarnya:

    • Teller bank

    • Petugas pos

    • Kasir dan loket

    • Data entry

    • Sekretaris dan administrasi

    • Staf pencatat stok (stock-keeping)

    • Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll

    • Legislator dan pejabat pemerintahan

    • Staf statistik, asuransi, dan keuangan

    • Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan penjual koran

    • Satpam

    • Manajer kredit dan pinjaman

    • Penyelidik dan pemeriksa klaim

    • Penguji software

    • Relationship manager

    Namun perlu diingat bahwa teknologi juga akan melahirkan kesempatan baru di bidang tersebut. Berikut adalah 15 bidang pekerjaan yang pertumbuhannya diperkirakan paling pesat sepanjang 2023-2027:

    Spesialis kecerdasan buatan (Al) dan machine learning

    • Spesialis keberlanjutan (sustainability)

    • Analis business intelligence

    • Analis keamanan sistem informasi

    • Insinyur di bidang fintech

    • Analis data dan data science

    • Insinyur di bidang robot

    • Spesialis big data

    • Operator peralatan pertanian

    • Spesialis transformasi digital

    • Pengembang blockchain

    • Spesialis ecommerce

    • Spesialis strategi dan pemasaran digital

    • Insinyur data (data engineer)

    • Desainer komersial dan industrial

    Nah, itu dia daftar lengkap pekerjaan yang terancam punah dan masih relatif aman. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

  • ICS Gandeng Suse untuk Akselerasi Transformasi Digital di Indonesia

    ICS Gandeng Suse untuk Akselerasi Transformasi Digital di Indonesia

    Jakarta

    Suse, penyedia solusi open source untuk perusahaan, menjalin kemitraan strategis dengan PT Innovation Cloud Services (ICS), penyedia solusi cloud, GenAI, dan cybersecurity asal Indonesia.

    Kolaborasi ini akan mendorong Program Suse Cloud Elevate di Indonesia, memberdayakan berbagai perusahaan untuk mengadopsi teknologi cloud dan memodernisasi aplikasi mereka.

    Suse dan ICS akan memberikan kombinasi yang kuat antara solusi-solusi mutakhir dari Suse dan layanan profesional yang dibuat khusus oleh ICS yang melayani perusahaan-perusahaan di berbagai industri, dalam berbagai upaya seperti modernisasi aplikasi, infrastruktur cloud hybrid, dan pengembangan aplikasi cloud-native untuk membangun pengalaman pelanggan yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan pertumbuhan bisnis.

    Penawaran yang dibundel ini akan memberikan perusahaan-perusahaan di Indonesia satu titik kontak untuk semua hasil kerja cloud native mereka, termasuk Enterprise Container Management, Edge computing, dan AI.

    Kemitraan ini difokuskan pada:

    Mempercepat adopsi cloud native: Suse dan ICS akan bekerja sama untuk mengedukasi dan membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam memanfaatkan teknologi cloud native.Memberikan solusi yang disesuaikan: ICS akan menyediakan layanan profesional yang disesuaikan untuk membantu pelanggan mengimplementasikan dan mengelola solusi cloud native Suse.Memperluas jangkauan pasar: Kolaborasi ini akan memanfaatkan kekuatan kedua organisasi untuk menjangkau lebih banyak lagi pelanggan enterprise di Indonesia.

    “Dengan bermitra bersama Suse, kami dapat menawarkan kemampuan untuk mengelola berbagai distribusi Linux melalui satu platform terpadu dengan Suse Multi Linux Support dan Suse Manager. Pendekatan terintegrasi ini menyederhanakan lingkungan IT yang kompleks, mengurangi beban operasional, dan memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan perusahaan dalam lanskap digital yang dinamis saat ini,” kata Budhi Wibawa, founder dan CEO ICS, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Untuk mendukung objektif kerja sama yang telah disebutkan sebelumnya, ICS menawarkan berbagai solusi inovatif dari Suse yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan berbagai industri.

    Dalam dunia keuangan yang sedang bertransformasi ke digital, Suse Rancher memungkinkan bank dan fintech untuk mengelola layanan mereka secara terpusat dan aman, dengan fleksibilitas meningkatkan kapasitas sesuai kebutuhan, seperti saat terjadi lonjakan transaksi selama festival belanja online atau hari raya.

    Perlindungan menyeluruh yang ditawarkan oleh Suse NeuVector melengkapi solusi ini, memastikan data nasabah dan transaksi keuangan tetap aman, serta mematuhi regulasi dari OJK dan Bank Indonesia.

    Di tengah perubahan perilaku konsumen, sektor ritel juga dapat meraih keuntungan dari integrasi yang mulus antara penjualan online dan offline yang difasilitasi oleh Suse. Dengan Suse Rancher, peritel dapat mengelola aplikasi point-of-sale, inventaris, dan program loyalitas pelanggan secara seragam di seluruh gerai, sementara Suse Manager memastikan pembaruan sistem dan keamanan dapat dilakukan secara terpusat, memberikan pengalaman berbelanja yang konsisten dan aman bagi pelanggan.

    Industri telekomunikasi, yang sering kali menghadapi tantangan dalam mengelola infrastruktur yang kompleks, juga mendapatkan manfaat dari solusi Suse. Suse Linux Enterprise Server menyediakan fondasi yang andal untuk layanan telekomunikasi kritikal, sedangkan Suse Manager memungkinkan otomatisasi pengelolaan ribuan sistem dengan efisien. Ini membantu operator telko menjaga ketersediaan layanan yang tinggi sembari mengurangi biaya operasional.

    (asj/asj)

  • CEO GOTO Patrick Walujo Bicara Teknologi Layanan Publik, Ada Apa?

    CEO GOTO Patrick Walujo Bicara Teknologi Layanan Publik, Ada Apa?

    Bisnis.com, JAKARTA —  CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo angkat bicara terkait layanan publik. Menurutnya, pengembangan layanan digital untuk pelayanan publik perlu menitikberatkan pada pengembangan yang berfokus pada produk, bukan hanya teknologi.

    “Mindset-nya adalah jangan technology-centric tapi service atau product centric, bagaimana membuat produk yang bisa menyediakan layanan yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya seperti dilansir laman resmi Kementerian PANRB, Jumat (7/3/2025).

    Patrick mengatakan hal itu pada bertemu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini di kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Kamis (06/03/2025).

    Pertemuan itu membahas perbaikan layanan publik dan transformasi digital untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin dinamis. Layanan publik dan transformasi digital diharapkan dapat mendorong birokrasi yang efektif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

    Patrick menuturkan GOTO telah melakukan riset serta menyisir layanan publik seperti apa yang dibutuhkan masyarakat. Beberapa hasilnya adalah layanan transportasi dan pembayaran digital yang kini menjadi produk unggulan GOTO. 

    Terkait dukungan layanan publik dan transformasi digital, kata Patrick, GOTO dapat memberikan dukungan terkait Digital Public Infrastructure (DPI) untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan publik digital terpadu sesuai siklus hidup.

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini mengatakan pertemuan dengan GOTO menjadi kesempatan untuk belajar untuk memperbaiki layanan publik. 

    “Khususnya mendesain produk layanan selain dari perspektif birokrat, supaya terbuka jalan kolaborasi,” jelasnya. 

  • Transformasi Digital UMKM Kota Solo, QRIS Bikin Meringis Bos Nasi Liwet Mbak Laksmi – Halaman all

    Transformasi Digital UMKM Kota Solo, QRIS Bikin Meringis Bos Nasi Liwet Mbak Laksmi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Di tengah perkembangan era digital saat ini, banyak pelaku usaha yang beradaptasi untuk tetap bertahan dan berkembang.

    Salah satu kisah inspiratif datang dari Nasi Liwet Mbak Laksmi, yang berlokasi di selter kuliner barat Stadion Manahan Solo.

    Pemiliknya, Laksmini, yang akrab disapa Laksmi, adalah wanita berusia 50 tahun yang awalnya bekerja sebagai karyawan di pabrik garmen.

    Namun, nasib tak berpihak kepadanya, dan pada tahun 1997 ia menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ketika pabriknya tutup.

    Kehilangan pekerjaan tersebut memaksa Laksmi untuk memutar otak demi mencari penghasilan.

    “Saat itu, saya teringat hobi memasak yang saya miliki,” ungkapnya ditemui pada Minggu (2/3/2025).

    Berawal dari pemikiran tersebut, Laksmi memutuskan untuk membuka lapak kaki lima yang menjual dua menu, yaitu nasi liwet dan nasi gudeg.

    Lokasi pertama ia pilih adalah kawasan selatan Stadion Manahan, dengan berbekal meja dan tenda sederhana yang ia pasang menempel di pagar stadion yang dibangun pada era Presiden Soeharto.

    Meskipun awalnya hanya berjualan di kaki lima, kegigihan dan keuletannya membawa perubahan besar.

    “Dulu saya hanya jual di depan area stadion, sekarang sudah jauh berkembang,” ucap Laksmi.

    Laksmi kini tak lagi terjebak dalam bisnis kecil, melainkan telah memiliki tempat usaha resmi dengan izin dari dinas terkait.

    Termasuk tiga warung yang tersebar di beberapa lokasi strategis di Solo, yakni di Manahan, Mangkubumen dan Gonilan.

    Tantangan Covid-19

    Di masa pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada tahun 2020, Laksmi seperti banyak pedagang lainnya mengalami tantangan besar.

    Pembatasan aktivitas masyarakat menjadi kendala tersendiri.

    Namun, dengan cepat ia beradaptasi.

    Dunia digital yang semakin berkembang memberikan kesempatan baru, salah satunya melalui aplikasi pemesanan makanan online.

    “Saya tidak mau kudet alias kurang update. Jadi saya belajar dan menyesuaikan diri ikuti perkembangan teknologi,” katanya.

    Laksmi mempelajari cara mengunduh dan mengoperasikan aplikasi tersebut, sebab banyak pedagang lain yang telah lebih dulu menggunakan platform digital untuk berjualan.

    Wanita berzodiak Leo ini mengakui bahwa awalnya ia merasa asing dengan aplikasi-aplikasi tersebut.

    Namun, beruntung sang anak menjadi guru pribadi untuknya.

    Ia diajari cara menerima pesanan hingga menyajikannya untuk pengemudi online.

    Laksmi memberikan pesanan kepada pembeli di warung Nasi Liwet Mbak Laksmi, Selter Barat Stadion Manahan, Solo (TribunSolo.com/Chrysnha)

    “Karena memiliki tiga warung, saya juga mengajarkan semua pegawai saya tentang aplikasi ini,” jelasnya.

    Meskipun tidak mudah, perlahan para pegawai dapat memahami pelayanan dan pembayaran secara digital, dan saat ini semua transaksi berlangsung secara online.

    Menu utama dari warung Nasi Liwet Mbak Laksmi adalah nasi liwet dan gudeg ceker khas Solo.

    Selain itu, ia juga menawarkan pilihan menu lain seperti ayam geprek, ayam kremes, ayam bakar, lele kakap, dan bubur ayam.

    “Saya mencoba menyesuaikan menu dengan kantong anak muda,” ujarnya.

    Harga menu di warungnya cukup terjangkau, mulai dari Rp 10.000.

    Demi memudahkan proses pemesanan dan pengelolaan keuangan, Laksmi memiliki dua akun di aplikasi pemesanan makanan.

    Satu akun untuk Nasi Liwet dan Gudeg Ceker, sementara akun lainnya untuk Ayam Geprek.

    Ia juga menggunakan rekening BRI untuk mengumpulkan pendapatan dari ketiga warungnya.

    “BRImo sangat membantu saya dalam mengelola keuangan. Semua pendapatan masuk ke BRImo, dan saya juga menggunakannya untuk top up saldo aplikasi makanan,” tambah Laksmi.

    Digitalisasi sangat berperan penting dalam memudahkan transaksi pembayaran.

    Laksmi menjelaskan bahwa kini banyak pelanggan yang memilih membayar dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) karena praktis.

    “Dengan QRIS, saya jadi tidak repot memberikan uang kembalian, jadi hemat receh-receh,” katanya.

    Setelah hampir 28 tahun berjuang sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Laksmi tak henti-hentinya mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada BRI yang telah menjadi mitra setia dalam perjalanannya.

    BRI tidak hanya membantunya beradaptasi dengan teknologi digital, tetapi juga memberikan bantuan permodalan ketika ia memulai usaha.

    Ia berharap kerjasama ini akan terus berlanjut demi pengembangan usahanya dan juga bagi pelaku UMKM lainnya di Indonesia.

    Dalam era yang semakin terdigitalisasi, kisah Laksmi menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang terpaksa beradaptasi dengan kondisi yang berubah.

    Laksmi menunjukkan bahwa ketekunan dan kemauan untuk belajar dapat membawa keberhasilan, bahkan dari awal yang sangat sederhana.

    Digitalisasi UMKM

    Kisah Laksmi dengan Nasi Liwet Mbak Laksmi juga dirasakan oleh pedagang lain bernama Koko Kuncoro.

    Pedagang soto ayam ini terbantu dengan adanya transaksi pembayaran QRIS.

    Tak hanya anak muda, pelanggannya yang merupakan orang tua pun ikut menggunakan QRIS untuk membayar.

    “Dan 120 pedagang di shelter Manahan ini mayoritas sudah pakai QRIS,” papar Koko yang merupakan Ketua Paguyuban Pedagang Shelter Manahan ditemui Selasa (4/3/2025) sore.

    Ia menilai, pedagang sudah beradaptasi dengan digitalisasi, termasuk berlakunya QRIS untuk memudahkan pembeli juga pedagang.

    Selain membuat praktis, QRIS juga dirasa lebih efisien sebagai transaksi pembayaran untuk mengurangi pembayaran tunai.

    “Baik pembeli dan pedagang kan inginnya mudah, cepat dan aman. Ya pakai QRIS,” tegasnya.

    Lapak-lapak Shelter Manahan di kawasan barat kompleks Stadion Manahan Solo (TribunSolo.com/Chrysnha)

    Sementara itu Founder Creative Space Solo, Joko Purwono menyoroti perkembangan digital di bidang UMKM kota Solo.

    Menurutnya, kesadaran para pedagang juga pelaku UMKM semakin hari semakin meningkat.

    Namun, ia menggaris bawahi tindak lanjut perbankan dan dinas terkait agar melakukan pendampingan kepada pedagang terkait pemberlakuan transaksi digital.

    “Di shelter, di pasar-pasar memang sudah banyak pakai QRIS, tapi masih ditemukan yang belum bahkan enggan pakai QRIS. Kan ada juga (pedagang) yang sepuh lalu sudah lanjut usia tak tahu caranya, jadi kita harap ada pendampingan lanjut,” pesannya diwawancarai pada Selasa (4/3/2025).

    Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Agus Santoso dihubungi terpisah mengaku telah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan digitalisasi UMKM dan pedagang.

    Begitu juga bekerja sama dengan pengelola pasar dan perbankan.

    Dirinya mengakui, pendampingan terhadap pedagang untuk mengantisipasi halangan digitalisasi sangat penting dilakukan.

    Hal ini untuk menyelaraskan slogan Go Digital di bidang perdagangan dan usaha di Solo.

    “Saya tentu sudah menjalin komunikasi juga dengan pengelola masing-masing pasar untuk mengawasi dan mendampingi pedagang yang mungkin kesulitan untuk menerapkan digitalisasi seperti soal transaksi QRIS hingga e-Retribusi,” terangnya.

    ” Jadi bersama juga dengan perbankan tak hanya sosialisasi dan pendaftaran, pendampingan juga perlu karena banyak yang pedagang sepuh,” imbuh Agus.

    Terkait dengan digitalisasi, Dinas Perdagangan Kota Solo juga sudah menerapkan penarikan pajak dengan e-Retribusi.

    Tak hanya dengan satu bank pelat merah, e-Retribusi diterapkan juga dengan kolaborasi beberapa bank BUMN di pasar-pasar di Kota Bengawan.

    “Ini berkat kolaborasi dan sinergi Pemkot Surakarta, perbankan dan masyarakat. Sudah melek digital dan mau untuk maju mengikuti perkembangan teknologi,” urai dia.

    Sebagai upaya pengembangan ekonomi berbasis digital, perbankan kini mendorong penggunaan transaksi QRIS.

    Transaksi ini mengalami pertumbuhan pesat, yaitu mencapai 209,61 persen (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 53,3 juta dan jumlah merchant 34,23 juta.

    Penerapan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS 0% untuk transaksi sampai dengan Rp500.000 pada merchant Usaha Mikro (UMI), yang berlaku efektif mulai 1 Desember 2024 guna menopang daya beli masyarakat kelas menengah bawah.

    BRI pun berkomitmen penuh dalam mendukung pengembangan ekonomi berbasis digital, khususnya bagi para pelaku usaha mikro.

    Dengan memberikan MDR 0% atau bebas biaya MDR, BRI tidak hanya meringankan beban operasional merchant, tetapi juga mendorong inklusi keuangan yang lebih luas.

    Program ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing pelaku usaha mikro di era digital, sekaligus memperluas adopsi QRIS sebagai solusi pembayaran nontunai yang efisien.

    (*)

  • Bangun Data Centre, Anak Usaha Sinarmas Gandeng Perusahaan Asal Korea, Investasi Hampir Rp 5 T   – Halaman all

    Bangun Data Centre, Anak Usaha Sinarmas Gandeng Perusahaan Asal Korea, Investasi Hampir Rp 5 T   – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anak usaha Sinarmas SM+ menggandeng Korea Investment Real Asset Management (KIRA), memulai pembangunan data centre yang dirancang sebagai internet exchange data center yang akan menjadi pusat lalu lintas data utama di Indonesia.

    Investasi untuk pembangunan data centre SMX01 di Jakarta Selatan ini menghabiskan investasi lebih dari Rp 4,89 triliun.  

    Presiden Direktur & CEO SM+, Herson Suindah mengatakan, SMX01 yang dijadwalkan beroperasi pada semester kedua 2026.

    “Pembangunan data centre ini bertujuan memenuhi permintaan yang terus meningkat akan infrastruktur digital di Asia Tenggara yang nilai ekonominya diproyeksikan mencapai 1 triliun dolar AS pada 2030,” kata Suindah saat konferensi pers, Kamis (6/3/2025).

    SM+ adalah platform investasi di bidang infrastruktur dan layanan digital yang didukung oleh Sinar Mas melalui anak perusahaannya, PT Duta Surya Sentosa (PTDSS) dan telah memiliki 2 lini bisnis yakni SM+ Data Centers yang mengoperasikan 25 data center (24 beroperasi dan 1 dalam pembangunan) dengan total kapasitas IT Load 40 MW.

    Lini bisnis lainnya adalah SM+ Technology Solutions yang fokus pada layanan IT dan operasional data center, bekerja sama dengan LG CNS, salah satu perusahaan layanan IT dan operator data center terbesar di Korea.

    “Dengan lokasi yang dekat dengan Bursa Efek Indonesia dan pusat keuangan lainnya, pusat data ini menargetkan klien dari sektor perbankan, finansial, serta perusahaan teknologi,” kata  Herson.

    Data center ini, kata dia memiliki peran fundamental dalam ekosistem digital Indonesia.

    “Kami memilih lokasi ini untuk memastikan latensi rendah dan koneksi optimal bagi pelanggan,” ujar Herson.

    Dikatakannya, SMX01 akan memiliki Tier 4 Certification, standar tertinggi dalam industri pusat data, dengan kapasitas IT Load 18 MW yang dapat ditingkatkan hingga 60 MW.

    Dengan luas 15.500 meter persegi, bangunan ini memiliki 11 lantai, di mana 9 lantai difokuskan untuk ruang data center.

    Untuk memastikan kesiapan terhadap teknologi masa depan, pusat data ini didesain dengan konsep AI Ready & Future Proof, memungkinkan integrasi teknologi pendinginan terbaru seperti liquid cooling.

    Selain itu, bangunan ini akan mengantongi sertifikasi Green Building sebagai bentuk komitmen terhadap efisiensi energi.

    “SM+ menggandeng Kira, perusahaan investasi Korea yang mengelola dana lebih dari 5 miliar dolar AS, sebagai mitra dalam proyek ini,” katanya. 

    Sementara itu, kata dia LG Sinarmas akan bertindak sebagai operator dan penasihat teknis, mengandalkan pengalaman lebih dari 38 tahun dalam pengelolaan pusat data di Korea Selatan.

    “Kami memilih mitra yang tidak hanya memiliki kapasitas finansial, tetapi juga ekosistem teknologi dan pengalaman global.

    Data center ini tidak hanya menyediakan ruang dan daya, tetapi juga menawarkan kepercayaan dan keamanan bagi pelanggan,” kata Herson.

    Ditambahkan, SMX01 akan terkoneksi langsung dengan beberapa fiber provider dan landing station di Ancol, memastikan kestabilan koneksi serta efisiensi transfer data ke dalam dan luar negeri.

    Dengan hadirnya pusat data ini, SM+ berharap dapat mempercepat transformasi digital di Indonesia, mendukung kebutuhan bisnis, dan memperkuat infrastruktur internet nasional.

    Dengan luas data hall white space hampir 15.500 meter persegi, SMX01 dirancang untuk memenuhi kebutuhan beragam pelanggan, mulai dari bisnis enterprise hingga perusahaan hyperscale global.

    Pusat data ini menawarkan skalabilitas tinggi dengan infrastruktur andal yang mendukung hingga 2.400 rak, terbagi dalam sembilan data hall.

    “Setiap data hall mampu menampung hingga 340 rak dan dapat disesuaikan untuk berbagai kebutuhan, termasuk layanan colocation, hyperscale dengan kepadatan daya tinggi, serta aplikasi Artificial Intelligence (AI) dan machine learning,” katanya.

    Dikatakannya, pusat data ini mencerminkan komitmen kami untuk menyediakan infrastruktur digital yang aman dan skalabel, menghubungkan pasar Indonesia yang berkembang dengan ekosistem digital global.

    CIO KIRA Do Ik Chang menambahkan, pihaknya senang berkolaborasi dengan SM+ dan LG Sinar Mas dalam proyek ini.

    “Investasi di SMX01 menegaskan keyakinan kami terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” katanya.

    Dong Hyup Han, CEO LG Sinar Mas, mengatakan, kolaborasi ini merupakan pencapaian penting dalam memajukan infrastruktur digital Indonesia.

    “Dengan menggabungkan keahlian teknologi kami dan pengetahuan SM+ tentang pasar lokal, kami menetapkan tolok ukur baru untuk pusat data di kawasan ini,” katanya. (Eko Sutriyanto)

  • Kementerian PANRB dukung penguatan kelembagaan BSSN

    Kementerian PANRB dukung penguatan kelembagaan BSSN

    Mereka dapat menjadi penguatan manajemen talenta digital untuk mendukung transformasi digital pemerintah.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini mendukung penguatan kelembagaan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

    Rini mengemukakan hal itu saat menerima audiensi Kepala BSSN Nugroho Sulistyo Budi di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Kamis.

    “Kami mendukung penguatan kelembagaan BSSN dalam menjaga ruang siber di Indonesia,” kata Rini dalam keterangan tertulisnya.

    Penguatan kelembagaan ini, menurut Menteri PANRB, juga perlu menganalisis pada kebutuhan penguatan fungsi dari BSSN sesuai dengan perkembangan dan arahan Presiden RI Prabowo Subianto.

    Penguatan kelembagaan BSSN, lanjut dia, dalam rangka mentransformasi BSSN dalam penyelenggaraan fungsi siber dan sandi.

    Sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto terkait dengan tata kelola pemerintah, harus dapat menciptakan pemerintahan berbasis digitalisasi dan mengembangkan sistem smart government.

    Menteri PANRB menjelaskan bahwa penguatan ini berkaitan dengan penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Keamanan dan Ketahanan Siber sebagai upaya penguatan ruang siber untuk mendukung transformasi digital pemerintah pada layanan pemerintah dan ranah publik.

    “Dengan demikian, terdapat sinkronisasi kebijakan pemerintah digital dan regulasi keamanan siber untuk memastikan implementasi yang efektif dan sesuai dengan standar,” jelasnya.

    Ia mengatakan bahwa BSSN juga terus mendukung pembangunan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) sebagai landasan dari program transformasi digital pemerintah.

    BSSN memiliki peran dalam menyinkronkan kebijakan digital pemerintah serta mengawal revisi Perpres SPBE untuk memastikan keamanan dalam transformasi digital.

    Selain itu, dia juga mendukung langkah BSSN untuk memperkuat SDM aparatur di instansi pemerintah dalam bidang siber dan sandi.

    Lulusan dari Politeknik Siber dan Sandi Negara (SSN) dapat ditempatkan di berbagai instansi pemerintah karena merupakan jabatan umum, yakni jabatan fungsional Sandiman dan Manggala Informatika.

    Dikatakan pula bahwa lulusan Poltek SSN merupakan SDM unggul di bidang siber dan sandi yang siap untuk ditempatkan di berbagai instansi pemerintah.

    “Mereka dapat menjadi penguatan manajemen talenta digital untuk mendukung transformasi digital pemerintah,” ujar Rini.

    Kementerian PANRB, kata dia, dapat mendorong kepada instansi pemerintah untuk dapat mengusulkan penggunaan lulusan Poltek SSN untuk memperkuat dalam bidang siber dan sandi.

    Sementara itu, Kepala BSSN Nugroho Sulistyo Budi mengemukakan bahwa penguatan kelembagaan BSSN sejalan dengan arahan Presiden. Hal ini terkait dengan pengamanan ruang siber.

    “Presiden memberikan arahan kepada BSSN bahwa siber bukan hanya defense, melainkan juga offense dan harus ada regulasi terkait hal tersebut. Pemerintah perlu bertindak lebih aktif agar tidak ada celah serangan siber,” tambah Nugroho.

    Terkait dengan lulusan Poltek SSN yang dapat disebar ke berbagai instansi pemerintah, Nugroho mengatakan bahwa BSSN siap menyediakan SDM-nya.

    “Kami siap mendukung sebanyak-banyaknya instansi pemerintah untuk memiliki SDM dengan kapabilitas persandian dan siber,” pungkasnya.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • KemPANRB dorong penguatan regulasi perlindungan anak di ruang digital

    KemPANRB dorong penguatan regulasi perlindungan anak di ruang digital

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah terus memperkuat upaya perlindungan anak dalam ekosistem digital dengan menggodok Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Tata Kelola Perlindungan Anak dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik.

    Wakil Menteri PANRB Purwadi Arianto mengatakan regulasi ini merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 yang mengamanatkan penyelenggara sistem elektronik untuk memastikan keamanan anak dalam mengakses layanan digital.

    “RPP ini merupakan langkah penting dalam memastikan ruang digital yang aman bagi anak-anak. Namun, perlu dipastikan bahwa perlindungan ini tidak hanya diterapkan pada Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) privat seperti media sosial dan platform digital lainnya, tetapi juga pada PSE publik yang dikelola oleh instansi pemerintah,” kata Purwadi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Menurutnya, saat ini sudah banyak layanan digital pemerintah yang memang menargetkan pengguna usia anak, seperti aplikasi pembelajaran yang dimiliki oleh Kementerian Dikdasmen dan aplikasi wahana museum yang dimiliki oleh Kementerian Kebudayaan.

    Maka dari itu, Kementerian PANRB mengusulkan jika regulasi terkait PSE publik tidak dapat dimasukkan dalam RPP ini, maka substansi pengaturannya dapat dimasukkan dalam Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pemerintah Digital yang sedang disusun.

    “Kami memahami pentingnya efisiensi dalam regulasi. Jika PSE publik belum terakomodasi dalam RPP ini, maka pengaturannya bisa dimasukkan dalam Perpres Pemerintah Digital. Dengan demikian, regulasi ini tetap selaras dengan kebijakan transformasi digital yang sedang kita dorong di sektor pemerintahan,” tambahnya.

    Purwadi juga menegaskan bahwa mekanisme perlindungan anak dalam ekosistem digital harus dilakukan melalui kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, tanpa perlu membentuk institusi baru.

    “Kami melihat bahwa sinergi antar-kementerian dan lembaga sangat penting untuk keberhasilan regulasi ini. Pembentukan lembaga baru justru berisiko menambah beban anggaran dan mengurangi fleksibilitas kebijakan. Oleh karena itu, optimalisasi koordinasi antar-pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan implementasi regulasi ini,” pungkas dia.

    Dengan langkah-langkah ini, Kementerian PANRB berharap regulasi yang disusun dapat memberikan perlindungan maksimal bagi anak-anak di dunia digital, serta memperkuat ekosistem transformasi digital nasional yang inklusif dan aman.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025