Topik: transformasi digital

  • PLN Icon Plus Berikan Akses Internet Gratis Kepada Yayasan Al Alaq, Dukung Digitalisasi Masyarakat Melalui TJSL 

    PLN Icon Plus Berikan Akses Internet Gratis Kepada Yayasan Al Alaq, Dukung Digitalisasi Masyarakat Melalui TJSL 

    JABAR EKSPRES – PLN Icon Plus kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemerataan akses digital di Indonesia melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

    Kali ini bantuan berupa akses internet gratis diberikan kepada Yayasan Al Alaq di Tasikmalaya.

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital serta mempermudah akses informasi bagi para santri dan masyarakat sekitar.

    Perwakilan PLN Icon Plus secara simbolis menyerahkan bantuan ini kepada pengurus Yayasan Al Alaq.

    Dengan adanya fasilitas internet gratis ini, para santri di yayasan dapat lebih mudah mengakses berbagai sumber belajar online, mengikuti kelas digital, serta memperluas wawasan mereka dalam dunia pendidikan dan teknologi.

    General Manager PLN Icon Plus Wuri Yulianto menyampaikan, “TJSL yang dilakukan PLN Icon Plus merupakan wujud nyata dukungan kami terhadap program pemerataan digitalisasi masyarakat, sehingga dapat mendorong kebermanfaatan yang berkelanjutan melalui terbukanya akses internet kepada masyarakat Indonesia.”

    Tidak hanya bermanfaat bagi para santri, akses internet ini juga dapat dimanfaatkan oleh para pengurus yayasan.

    Dengan semakin berkembangnya era digital, konektivitas yang baik menjadi kebutuhan penting bagi berbagai sektor, termasuk pendidikan, ekonomi, dan sosial.

    PLN Icon Plus berharap, program ini dapat membantu masyarakat untuk lebih siap menghadapi tantangan digitalisasi dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

    Program TJSL ini merupakan bagian dari inisiatif berkelanjutan PLN Icon Plus dalam mendukung transformasi digital di Indonesia.

    Dengan terus menghadirkan akses internet ke berbagai wilayah, PLN Icon Plus berupaya menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan merata, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat dari perkembangan teknologi.

  • Star Media Group Pilih Antsomi CDP 365 untuk Maksimalkan Data Pelanggan

    Star Media Group Pilih Antsomi CDP 365 untuk Maksimalkan Data Pelanggan

    Bisnis.com, KUALA LUMPUR – Star Media Group, yang memiliki portofolio beragam termasuk surat kabar dan portal berita berbahasa lnggris terkemuka di Malaysia, beberapa stasiun radio, bisnis event, dan lainnya, mulai menjalankan strategi baru dalam hal unifikasi dan pemanfaatan data pelanggan mereka secara efektif. Perusahaan media besar ini telah memilih Antsomi CDP 365 sebagai platform data pelanggan (Customer Data Platform/CDP) mereka untuk mendorong strategi pemanfaatan data pihak pertama (first party data) dan meningkatkan keterlibatan pelanggan di berbagai titik interaksi.

    Antsomi CDP 365 adalah solusi Software-as-a-Service (SaaS) yang membantu media dan perusahaan lain untuk menyatukan data pelanggan dan mengaktifkannya di berbagai saluran dengan pesan yang sangat personal dan pengalaman pelanggan yang disesuaikan.

    Melalui kerja sama dengan Antsomi, perusahaan teknologi pemasaran regional yang memiliki klien di kawasan Asia Pasifik, dan mengimplementasikan Antsomi CDP 365, Star Media Group berhasil menghadirkan pemahaman yang lebih menyeluruh dan komprehensif terhadap pelanggan, memungkinkan wawasan yang lebih dalam mengenai perilaku dan preferensi audiens untuk meningkatkan keterlibatan dan layanan.

    Di era dimana kebiasaan konsumsi media berkembang dengan cepat, perusahaan media harus tetap unggul dengan memanfaatkan teknologi dan solusi berbasis data. Kemitraan ini menegaskan perlunya perusahaan media untuk merangkul inovasi agar tetap kompetitif.

    Kevin Seng, General Manager Senior Teknologi di Star Media Group, menekankan pentingnya inisiatif ini.

    “Sebagai grup media terkemuka di Malaysia, kami memiliki banyak titik interaksi dengan pembaca dan pelanggan kami, baik secara online maupun offline. Data pihak pertama ini dapat membantu kami melayani mereka dengan lebih baik. Adopsi platform data pelanggan, yaitu Antsomi CDP 365, akan memungkinkan kami mencapai tujuan kami sekaligus mematuhi regulasi privasi yang relevan melalui anonimisasi data yang tepat. Platform ini mendukung komitmen kami terhadap strategi data pihak pertama jangka panjang, serta meningkatkan keterlibatan dan penawaran kami kepada audiens kami.”

    Antsomi CDP 365 memungkinkan Star Media Group menciptakan pemahaman terhadap pelanggan lebih menyeluruh dengan mengintegrasikan data dari sumber online seperti situs web dan aplikasi seluler dengan sumber offline seperti data yang dikumpulkan saat kegiatan dan aktivitas lapangan. lntegrasi ini memungkinkan grup media tersebut membentuk profil pelanggan secara 360 derajat yang komprehensif, sehingga meningkatkan upaya personalisasi di berbagai platformnya.

    Dengan pemahaman mendalam tentang perilaku pelanggan, Star Media Group bertujuan untuk mendorong langganan digital untuk The Star Digital melalui pendekatan multi-touchpoint, memastikan keterlibatan dan retensi audiens yang lebih baik.

    Selain itu, kemampuan segmentasi audiens berbasis Al dari Antsomi CDP 365 akan memungkinkan Star Media Group memanfaatkan kamus dan taksonomi IAB (Interactive Advertising Bureau) untuk mengklasifikasikan pengguna secara akurat. Model Al yang telah dilatih ini kemudian akan menyinkronkan data audiens ke server iklan milik The Star, Google Ad Manager, memungkinkan penargetan iklan yang lebih relevan berdasarkan perilaku dan konteks pengguna.

    Lebih jauh lagi, platform ini akan secara signifikan meningkatkan analitik data dan pelaporan bagi tim analitik The Star, menyediakan wawasan yang lebih luas untuk memfasilitasi pengambilan keputusan strategis yang lebih baik.

    Platform ini juga akan memungkinkan pengiriman survei kontekstual kepada audiens yang ditargetkan berdasarkan relevansi konten, memastikan tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dan pengumpulan umpan balik audiens yang lebih efektif.

    Serm Teck Cheon, salah satu pendiri dan CEO Antsomi, membagikan antusiasmenya terhadap kemitraan ini: “Kami merasa terhormat karena Star Media Group telah memilih Antsomi CDP 365 sebagai platform data pelanggan mereka. Kolaborasi ini menandai langkah penting dalam memberdayakan grup media ini dengan strategi dan pendekatan data yang tepat untuk mengoptimalkan segmentasi dan keterlibatan audiens.”

    Baik Star Media Group maupun Antsomi sangat antusias dengan kolaborasi strategis ini dan menantikan kemitraan jangka panjang yang akan mendorong inovasi serta pengambilan keputusan berbasis data dalam industri media.

    Dengan memanfaatkan kekuatan Al dan data pihak pertama, Star Media Group menjadi contoh bagi para penerbit tentang bagaimana beradaptasi dengan kemajuan teknologi untuk lebih baik dalam melayani audiens mereka. Kolaborasi ini diharapkan memberikan dampak besar, tidak hanya di Malaysia tetapi juga di seluruh kawasan, serta menginspirasi organisasi media lainnya untuk mempercepat transformasi digital mereka dan mendefinisikan ulang masa depan keterlibatan media.

  • Jadi Presiden Komisaris XLSmart, Arsjad Rasjid akan Dorong Transformasi Digital – Halaman all

    Jadi Presiden Komisaris XLSmart, Arsjad Rasjid akan Dorong Transformasi Digital – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penunjukkan Arsjad Rasjid sebagai Presiden Komisaris operator PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk atau XLSmart dinilai jadi langkah yang menandai komitmen kuat perusahaan dalam mendorong transformasi digital di Indonesia.

    Sebagai figur berpengalaman di dunia bisnis dan industri, Arsjad Rasjid memiliki visi besar untuk memperkuat ekosistem digital Indonesia agar lebih kompetitif di kawasan Asean.

    “Melalui XLSmart, kami tidak hanya membangun infrastruktur digital yang lebih kuat, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital yang diperhitungkan di kawasan,” ujar Arsjad Rasjid dalam pernyataannya, Kamis (27/3/2025).

    Diketahui PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) telah disetujui melebur menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (25/3/2025).

    Seiring dengan resminya melebur menjadi XLSmart, ditetapkan pula susunan Komisaris yang telah disetujui dalam RUPSLB yakni Arsjad Rasjid, yang diangkat menjadi Presiden Komisaris XLSmart.

    Dikatakan Arsjad, XLSmart  berkomitmen untuk mempercepat digitalisasi melalui tata kelola yang kuat, sinergi strategis, dan pertumbuhan berkelanjutan.

    “Kami mendorong transformasi digital nasional melalui tata kelola yang kuat, sinergi strategis, dan pertumbuhan berkelanjutan,” kata Arsjad.

    Dalam konteks regional, ia juga menekankan pentingnya kolaborasi intra-Asean untuk memperkuat daya saing kawasan.

    Profil Singkat Arsjad Rasjid

    Arsjad Rasjid lahir di Jakarta, 16 Maret 1970. Ia merupakan putra dari pasangan H.M.N. Rasjid yang merupakan purnawirawan TNI AD, serta Hj. Suniawati.

    Sejak kecil, Arsjad Rasjid tumbuh dalam didikan yang disiplin dan ditempa menjadi pribadi mandiri.

    Tahun 1990, Arsjad mengambil studi Computer Engineering di University of Southern California.

    Namun, setahun kemudian Arsjad pindah ke Pepperdine University untuk mempelajari Administrasi Bisnis.

    Dengan fondasi akademik tersebut, membentuk visi kepemimpinan Arsjad yaitu menggabungkan pemahaman strategi bisnis dengan pola pikir teknis.

    Ia membangun dan mengembangkan Indika Energy lalu kembali ke Tanah Air dan bekerja di perusahaan otomotif asal Jepang.

    Namun, ia memiliki dorongan besar untuk menjadi pengusaha.

    Bersama sang sahabat, Agus Lasmono, Arsjad memutuskan untuk berwirausaha dan mendirikan Indika Energy Group.

    Kemudian pada tahun 1996, keduanya memulai usaha di sektor Media dan Informatika.

    Indika Energy sendiri resmi berdiri pada 19 Oktober 2000 dengan fokus di sektor pertambangan batubara.

    Arsjad Rasjid membawa legacy B20 Indonesia untuk mendorong digitalisasi dan pembangunan berkelanjutan di tingkat ASEAN.

    Berkat kepiawaiannya dalam menjalin sinergi lintas kawasan dan sektor, berhasil mengoptimalkan dukungan kolektif sejumlah pemangku kepentingan.

    Komitmen Arsjad Rasjid dalam pemberdayaan masyarakat tercermin melalui perannya sebagai salah satu Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).

    Program Rumah Wirausaha Masjid menjadi salah satu visi inovatif yang bertujuan mengoptimalkan potensi ekonomi di lingkungan masjid melalui transformasi digital serta katalis dalam menciptakan ekosistem wirausaha berbasis masjid yang berkelanjutan.

    Arsjad Rasjid, sebagai salah satu pendiri 5P Global Movement, juga mengupayakan inisiatif kemanusiaan untuk anak-anak korban perang di Gaza dan Ukraina.

    Dalam acara Unbroken Kids Alliance di Roma, ia menekankan pentingnya memberikan harapan baru bagi anak-anak yang terdampak konflik. Meski diinisiasi bersama rekan lintas organisasi dan negara, dorongan Arsjad turut memastikan program tersebut bergerak cepat. (Eko Sutriyanto)

     

  • Meninggal Mendadak, CEO Samsung Han Jong-hee Sempat Minta Maaf dan Akui Kinerja Saham Buruk – Halaman all

    Meninggal Mendadak, CEO Samsung Han Jong-hee Sempat Minta Maaf dan Akui Kinerja Saham Buruk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – CEO Samsung Electronics, Han Jong Hee, meninggal dunia akibat serangan jantung pada usia 63 tahun.

    Perusahaan mengumumkan kematian Han pada Selasa (25/3/2025) kemarin.

    Han menjabat sebagai kepala divisi elektronik konsumen dan perangkat seluler Samsung.

    Dia telah mengabdikan hampir 40 tahun hidupnya untuk raksasa teknologi Korea Selatan tersebut.

    Sempat Meminta Maaf atas Kinerja Saham

    Beberapa hari sebelum meninggal, Han sempat meminta maaf atas kinerja buruk saham Samsung dalam rapat pemegang saham tahunan.

    Dikutip dari Reuters, ia mengakui bahwa perusahaan gagal memanfaatkan pertumbuhan pesat dalam industri kecerdasan buatan (AI), yang telah menguntungkan para pesaing di sektor semikonduktor.

    “Saya dengan tulus meminta maaf atas kinerja saham baru-baru ini yang tidak memenuhi harapan,” ujar Han pada Rabu (19/3/2025).

    “Selama setahun terakhir, kami gagal merespons dengan cepat terhadap perkembangan pesat pasar semikonduktor AI,” lanjutnya.

    Ia juga mengungkapkan Samsung tengah mempertimbangkan untuk memperluas skema insentif berbasis saham guna meningkatkan keterlibatan karyawan serta memperbaiki harga saham.

    Selain itu, Han menegaskan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Samsung karena ketidakpastian kebijakan ekonomi global.

    Ia juga menyoroti pentingnya strategi merger dan akuisisi untuk mendorong pertumbuhan perusahaan.

    “Kami bertekad menghasilkan hasil nyata dalam strategi M&A (merger dan akuisisi) tahun ini, meskipun ada hambatan regulasi dan kepentingan nasional yang kompleks,” katanya.

    Tantangan dan Tekanan di Tengah Persaingan Global

    Menurut laporan Daily Mail, Han Jong Hee telah lama menjadi tokoh kunci di Samsung, terutama dalam bidang inovasi teknologi dan strategi bisnis global.

    Sebelum menjadi CEO pada 2022, ia menjabat sebagai Kepala R&D Tim Visual Display dan Kepala Visual Display Business.

    Han bertanggung jawab atas pengembangan produk unggulan Samsung di bidang televisi dan perangkat elektronik lainnya.

    Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Samsung menghadapi tekanan besar akibat ketatnya persaingan industri chip dan teknologi.

    Saham perusahaan sempat anjlok hampir sepertiga dalam satu tahun terakhir.

    Saham Samsung mencapai titik terendah dalam empat tahun pada November 2024.

    Lalu mengalami sedikit pemulihan setelah Samsung mengumumkan rencana pembelian kembali saham senilai 10 triliun won (USD 7,2 miliar).

    Pesaing utama Samsung dalam industri chip, terutama di bidang AI, mengalami lonjakan permintaan, sementara Samsung tertinggal dalam inovasi semikonduktor canggih.

    Selain itu, pembatasan ekspor chip AS ke China semakin memperumit strategi Samsung di pasar global, mengingat China merupakan salah satu pasar terbesar perusahaan.

    Warisan dan Kontribusi Han Jong Hee

    Lahir pada 15 Maret 1962, Han Jong Hee meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Inha pada 1988.

    Ia dikenal sebagai sosok yang mendorong inovasi, transformasi digital, dan kolaborasi global dalam pengembangan teknologi canggih.

    Di bawah kepemimpinannya, Samsung tidak hanya berfokus pada pengembangan perangkat elektronik, tetapi juga strategi pengalaman pengguna (Device eXperience/DX) yang menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan perusahaan.

    Meski mendadak meninggal dunia, kontribusi Han terhadap industri teknologi dan strategi bisnis Samsung tetap meninggalkan jejak yang kuat.

    Seorang analis Samsung mengatakan kepada Reuters bahwa kepergian mendadaknya dapat berdampak pada strategi jangka panjang perusahaan, terutama dalam bidang pemasaran dan pengembangan teknologi baru.

    Jun Young Hyun Memimpin Samsung

    Setelah meninggalnya Han Jong-hee, tanggung jawab kepemimpinan di Samsung kini semakin besar bagi Jun Young Hyun, yang sebelumnya telah menjabat sebagai CEO bersama Han.

    Jun Young Hyun saat ini mengawasi divisi bisnis semikonduktor Samsung, salah satu pilar utama perusahaan yang menghadapi tantangan besar di tengah persaingan industri chip global.

    Dengan meningkatnya permintaan akan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan ketatnya regulasi perdagangan chip, Jun diharapkan dapat membawa strategi baru untuk mempertahankan dominasi Samsung di sektor ini.

    Sebagai salah satu eksekutif berpengalaman di perusahaan, Jun memiliki tugas berat dalam menjaga stabilitas bisnis Samsung di tengah ketidakpastian ekonomi global serta perubahan kepemimpinan mendadak akibat wafatnya Han Jong-hee.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • neuCentrIX Pugeran Ditunjuk Jadi Penyedia Layanan Data Center K-24 Indonesia – Page 3

    neuCentrIX Pugeran Ditunjuk Jadi Penyedia Layanan Data Center K-24 Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom area Witel Yogya Jateng Selatan (YJS) bakal menyediakan layanan neuCentrIX guna memperkuat ekosistem digital K-24 Indonesia.

    Hal itu ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja sama penyediaan layanan neuCentrIX antara Telkom area Witel Yogya Jateng Selatan (YJS) dan K-24 Indonesia yang berlangsung di Hotel Alana Malioboro pada Senin (24/2/2025).

    Dalam kerja sama tersebut, neuCentrIX Telkom akan menawarkan solusi teknologi berupa penyediaan data center dan layanan cloud untuk bisnis yang memiliki daya dan keandalan terbaik di Indonesia. Diharapkan, kerja sama itu dapat meningkatkan layanan K-24 Indonesia.

    Sebagaimana diketahui, neuCentrIX adalah platform layanan digital yang dikembangkan Telkom untuk menyediakan infrastruktur dan solusi berbasis cloud. neuCentrIX berlokasi di berbagai kota besar di Indonesia, salah satunya di kota Yogyakarta, tepatnya di daerah Pugeran maupun Kotabaru.

    Data yang tersimpan di neuCentrIX berada di dalam gedung berkualitas tinggi yang memiliki infrastruktur canggih, sehingga data center selalu berada pada tingkat keamanan teratas, baik secara fisik maupun logistik.

    Ke depannya, diharapkan kolaborasi ini dapat mendorong perkembangan ekosistem digital yang lebih baik dan mendukung transformasi digital di berbagai sektor industri.

     

    (*)

  • Industri Asuransi Nasional Perlu Terus Diperkuat Lewat Standarisasi Data dan Kolaborasi – Halaman all

    Industri Asuransi Nasional Perlu Terus Diperkuat Lewat Standarisasi Data dan Kolaborasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Upaya memperkuat pengelolaan data di industri asuransi umum dan transformasi koordinasi di asuransi kesehatan dan skema employee benefit perlu terus diupayakan demi mewujud industri asuransi nasional yang semakin kuat, penetrasi yang terus meningkat dan berdaya saing.

    Kesimpulan ini mengemuka di acara diskusi industri asuransi dan regulator bertajuk Indonesia Re CEO Forum 2025 yang diselenggarakan PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) (Indonesia Re) di Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025.

    Dalam paparannya, Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, menegaskan, pengelolaan data yang akurat dan terintegrasi merupakan kunci bagi para pelaku industri asuransi untuk menyiapkan produk dan servis yang tepat sasaran.

    Sepanjang 2024, premi asuransi umum di Indonesia naik 8.7 persen dibanding tahun sebelumnya, mencapai 112.86 triliun rupiah.

    Sementara premi asuransi jiwa mencatat angka hingga 185,39 triliun rupiah, tumbuh 4.3 persen dibanding tahun sebelumnya.

    “Meskipun data mencatatkan angka positif, tetapi industri asuransi Indonesia masih memiliki tantangan signifikan dalam regulasi, literasi dan penetrasi pasar.” ujar Benny.

    “Digitalisasi, transparansi, dan kolaborasi antar-industri menjadi kunci keberhasilan ke depan,” ujarnya menekankan.

    Indonesia Re CEO Forum 2025 diselenggarakan untuk memperkuat sinergi antara regulator dan industri dalam mendorong digitalisasi serta penguatan tata kelola data.

    Selain dari sisi praktisi, regulator sektor asuransi juga menyoroti pentingnya pendekatan berbasis data untuk membangun ekosistem yang stabil dan berkelanjutan.

    Kepala Departemen Pengawasan Asuransi dan Jasa Penunjang (DAJP) OJK, Soemarjono saat menjadi pembicara utama diskusi ini menyampaikan,  selain pengolahan data sebagai aset, infrastruktur yang kuat serta perlindungan data dan keamanan siber menjadi prioritas OJK sebgai pemangku kebijakan di industri asuransi nasional saat ini.

    “OJK telah menerbitkan POJK No. 23/2024 untuk memastikan transparansi, akurasi, dan ketepatan waktu laporan berkala.” ujarnya.

    Pada diskusi panel sesi I bertajuk Penguatan Manajemen Data dalam Asuransi Umum, topik yang diangkat adalah “Enhancing Industry Data Management to Strengthen the Resilience and Competitiveness of Non-Life Insurance Sector.”

    Sesi ini mengupas pentingnya pengelolaan data yang terintegrasi guna memperkuat daya saing industri asuransi umum.

    Narasumbernya adalah Kurnia Yuniakhir selaku Deputi Direktur Pengawasan Asuransi Umum dan Reasuransi OJK, serta Rianto Ahmadi, Direktur Teknik Indonesia Financial Group (IFG), dan dari Delil Khairat, Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, yang membahas berbagai tantangan serta peluang dalam pengelolaan data industri asuransi umum.

    Salah satu isu utama yang diangkat adalah urgensi pembentukan badan pengelola data terintegrasi yang independent dan dikelola oleh Pemerintah, guna meningkatkan transparansi dan akurasi dalam industri perasuransian. 

    “Dengan total aset mencapai 619,23 triliun dari sektor asuransi jiwa dan asuransi umum mencapai 252,37 triliun rupiah, kita bisa melakukan reformasi sektor asuransi dengan cara penguatan modal dan pendalaman pasar, juga penerapan standar internasional,” kata Kurnia Yuniakhir.

    Standarisasi data dan format pelaporan juga menjadi perhatian utama, mengingat pentingnya sistem data yang seragam dalam meningkatkan efisiensi klaim serta akurasi penilaian risiko, sehingga memungkinkan industri asuransi untuk lebih adaptif terhadap dinamika pasar dan regulasi.

    Selain itu, forum ini juga menyoroti implementasi teknologi digital sebagai faktor kunci dalam memperkuat tata kelola transaksi reasuransi.

    Pemanfaatan inovasi seperti cloud computing, kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan blockchain dinilai dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat proses klaim, serta memitigasi risiko fraud di industri asuransi umum.

    Dengan sinergi antara regulator, asosiasi, dan pelaku industri, diharapkan transformasi digital dan optimalisasi pengelolaan data dapat mendorong daya saing sektor asuransi nasional di tengah lanskap bisnis yang semakin kompleks.

    Sebagai tindak lanjut dari inisiatif taksonomi data asuransi, yang sebelumnya ditandatangani oleh Indonesia Re dan Indonesia Financial Group (IFG) dalam Indonesia Re CEO Forum 2024, forum ini mendorong implementasi pemetaan Chart of Account (CoA) teknik dan master library di industri asuransi secara konsisten.

    Langkah ini bertujuan untuk memperkuat analisis risiko, meningkatkan efisiensi operasional, serta memastikan kepatuhan regulasi dalam transaksi reasuransi.

    Forum ini juga menggarisbawahi pentingnya percepatan transformasi digital sesuai dengan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023–2027 yang dirumuskan oleh OJK, guna meningkatkan literasi asuransi, jangkauan pemasaran, serta kualitas layanan industri.

    Sesi diskusi panel II mengupas topik Transformasi dan Koordinasi Skema Employee Benefit dan Asuransi Kesehatan yang membahas strategi optimalisasi pengelolaan data dan koordinasi dalam industri asuransi kesehatan serta skema employee benefit.

    Sesi diskusi ini menghadirkan narasumber dari Marsh Mercer Benefit, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Asuransi Sompo Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Mereka mengulas membahas berbagai tantangan dan solusi dalam asuransi jiwa dan kesehatan. Salah satu isu utama yang dibahas adalah standarisasi data klaim asuransi kesehatan guna meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam proses administrasi.

    Indonesia Re CEO Forum 2025 juga menyoroti pentingnya koordinasi mengenai operasional antara BPJS Kesehatan dan asuransi swasta dalam mekanisme Coordination of Benefit (COB) agar dapat mengurangi tumpang tindih klaim yang dikhawatirkan terjadi dalam operasional opsi ini.

    Untuk meningkatkan efektivitas penjaminan manfaat kesehatan dan mengurangi beban biaya bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Asisten Deputi Bidang Kebijakan Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kesehatan, Dr. Mokhammad Cucu Zakaria, menekankan urgensi penataan Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan (KAPJ).

    “Penerapan selisih biaya dalam layanan kesehatan tidak boleh mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap JKN. Oleh karena itu, diperlukan regulasi yang jelas untuk mencegah potensi fraud dan memastikan standar tarif rumah sakit yang transparan,” ungkapnya.

    Ia juga menyoroti manfaat KAPJ dalam menurunkan belanja out-of-pocket (OOP) peserta serta integrasi sistem penjaminan antara BPJS Kesehatan, asuransi kesehatan tambahan (AKT), dan rumah sakit guna mewujudkan sistem pembayaran yang lebih efisien.

    Diskusi juga membahas urgensi pengembangan data center khusus asuransi kesehatan yang dapat memastikan keakuratan informasi serta mempercepat proses klaim, sehingga memberikan manfaat yang lebih optimal bagi peserta asuransi.

    Mitigasi risiko fraud dalam klaim asuransi kesehatan menjadi perhatian penting dalam forum ini, di mana integrasi sistem data berbasis teknologi digital, seperti blockchain dan kecerdasan buatan (artificial intelligence), dipandang sebagai solusi strategis dalam meningkatkan keamanan dan akuntabilitas industri asuransi kesehatan di Indonesia.

    Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), klaim asuransi kesehatan di Indonesia mencapai Rp20,83 triliun pada 2023, meningkat 24,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
    Sementara itu, laporan Mercer Marsh Benefits Health Trends 2023 menunjukkan bahwa biaya kesehatan di Indonesia meningkat 13,6% pascapandemi, lebih tinggi dibandingkan rata-rata regional Asia sebesar 11%.

    Dengan tantangan tersebut, forum ini menyoroti perlunya regulasi yang lebih jelas terkait standarisasi data dan mekanisme klaim asuransi kesehatan, guna meningkatkan efisiensi operasional serta memastikan keberlanjutan skema perlindungan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

    “Melalui Indonesia Re CEO Forum 2025, kami berharap dapat mendorong langkah konkret dalam memperkuat tata kelola data, meningkatkan transparansi transaksi reasuransi, serta memastikan bahwa industri asuransi Indonesia semakin kompetitif dan berdaya tahan dalam menghadapi tantangan global,” kata  Delil Khairat, Direktur Teknik dan Operasi Indonesia Re.

    Lewat forum ini, Indonesia Re berharap dapat terus berkontribusi dalam menciptakan ekosistem industri perasuransian yang lebih sehat, berdaya saing, dan berkelanjutan.

     

     

  • Di Forum Buruh Internasional, RI Dorong Perlindungan Pekerja di Tengah Ancaman Digital

    Di Forum Buruh Internasional, RI Dorong Perlindungan Pekerja di Tengah Ancaman Digital

    loading…

    Delegasi Indonesia mendorong perlindungan pekerja di tengah ancaman Digital saat menghadiri Forum Buruh Internasional. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) DKI Jakarta William Yani menyoroti masalah yang dihadapi pekerja dalam era digital. Dampak digitalisasi terhadap Ketenagakerjaan harus segera ditangani dengan kebijakan yang tepat agar pekerja tidak semakin rentan.

    Hal itu disampaikan William Yani Wea, pada hari kedua International Trade Union Confederation (ITUC) Asia Pasific Regional Pre-ILC Meeting di Manila, Philipina, Rabu, 26 Maret 2025.

    “Transformasi digital memang memberikan banyak keuntungan, tetapi juga menghilangkan banyak pekerjaandi berbagai sektor. Kita perlu memastikan pekerja yang terdampak memiliki akses terhadap pelatihan ulang dan perlindungan sosial yang layak,” katanya, Kamis (27/3/2025).

    Ketua Umum Serikat pekerja Informal Migran Pekerja Profesional Indonesia (IMPPI) ini menjelaskan, perubahan digital yang semakin berkembang pesat harus dibarengi dengan regulasi yang jelas guna melindungi para pekerja.

    Untuk itu, Yani menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam melindungi hak pekerja di era digital dan menghadapi tantangan ketenagakerjaan global sesuaidengan diskusi hari kedua ITUC-Asia Pacific Regional Pre-ILC Meeting ini.

    “Selain membahas dampak digitalisasi di sektor tenaga kerja, kami juga menyusun laporan kuning ILO yang menjadi acuan dalam merumuskan kebijakan ketenagakerjaan internasional,” ungkapnya.

    Adapun perubahan utama yang diusulkan dalam dokumenILO, di antaranya pengakuan dan perlindungan bagi pekerja di ekonomi digital; strategi pelatihan ulang bagi pekerja yang terdampak digitalisasi; penguatan regulasi terhadap perusahaan digital; mekanisme pemantauandan evaluasi; kesetaraan gender dan perlindungan bagi pekerja rentan.

    “Dengan semakin berkembangnya sektor digital, diharapkan regulasi yang dihasilkan dari konferensi ini dapat menciptakan keseimbangan antara inovasiteknologi dan perlindungan hak-hak pekerja,” katanya.

    Kegiatan ITUC-Asia Pacific Regional Pre-ILC Meeting berlangsung selama tiga hari sejak 25-27 Maret 2025. Delegasi Indonesia diwakili oleh William Yani Wea dari KSPSI dan Martua Raja dari Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI).

    Pertemuan ITUC-Asia Pasific tersebut merupakan bagian dari persiapan menuju Sidang ke-113 Kompetensi Perburuhan Internasional atau International Labour Conference (ILC) 2025, yang akan membahas berbagai isu Ketenagakerjaan global.

    Dengan berbagai pembahasan yang dilakukan, pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret yang akan dibawa ke Sidang ke-113 Konferensi Perburuhan Internasional (ILC) mendatang. Keputusan yang diambil dalam sidang tersebut akan menjadi tonggak penting dalam menentukan masa depan Ketenagakerjaan global.

    (cip)

  • Pergantian Direksi di RUPS BNI 2025, Putrama Wahju Setyawan Jadi Dirut, Alexandra Askandar Wadirut

    Pergantian Direksi di RUPS BNI 2025, Putrama Wahju Setyawan Jadi Dirut, Alexandra Askandar Wadirut

    PIKIRAN RAKYAT – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menetapkan Putrama Wahju Setyawan sebagai Direktur Utama (Dirut) dan Alexandra Askandar menjadi Wakil Direktur Utama (Wadirut).

    Penetapan tersebut sebagaimana diumumkan dalam RUPS yang berlangsung di Menara BNI, Jakarta pada Rabu, 26 Maret 2025.

    RUPS BNI 2025 semula dijadwalkan pada 13 Maret 2025, tetapi bergeser menjadi hari ini, Rabu, 26 Maret 2025.

    Dirut dan Wadirut BNI 2025

    Putrama Wahju Setyawan merupakan bankir yang lama berkarier di BNI. Sebelumnya menjabat sebagai direktur dan sempat berpindah ke PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) 2020-2022.

    Putrama kembali ke BNI tahun 2022, kemudian diangkat sebagai Wakil Direktur Utama pada Maret 2024.

    Sedangkan Alexandra Askandar sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

    Sementara itu, Royke Tumilaar diketahui sudah habis masa jabatannya sebagai Direktur Utama BNI.

    Tiga direktur lainnya yakni Novita Widya Anggraini, David Pirzada, serta Ronny Venir juga dikabarkan akan menyelesaikan masa jabatannya.

    David dan Novita berasal dari Bank Mandiri, kemudian bergabung dengan BNI pada era kepemimpinan Royke.

    Novita kembali ke Bank Mandiri karena mendapat amanah menjadi Direktur Keuangan. Sementara Ronny, bankir yang sudah lama berkarier di BNI.

    RUPST BNI 2025

    Sebagai informasi, BNI mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024 kemarin.

    Laba bersih perusahaan Rp21,5 triliun, meningkat 2,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp20,9 triliun.

    Pertumbuhan didorong transformasi digital, meningkatkan tabungan 11 persen secara tahunan, dari Rp232 triliun pada 2023 jadi Rp258 triliun tahun 2024.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BNI Tebar Dividen Rp13,95 Triliun, Segini yang Didapat Pemegang Saham

    BNI Tebar Dividen Rp13,95 Triliun, Segini yang Didapat Pemegang Saham

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memutuskan menebar dividen tunai Rp13,95 triliun dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta hari ini Rabu, 26 Maret 2025.

    Keputusan diambil menurut laba bersih konsolidasian perseroan yang bisa diatribusikan pada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2024 yang tercatat Rp21,46 triliun.

    Sebesar 65 persen dari laba bersih atau Rp13,95 triliun akan dibagikan sebagai dividen tunai pada pemegang saham.

    Berikut hasil hasil RUPS BNI 2025 mengenai dividen dan harga per sahamnya seperti dilansir dari ANTARA.

    Harga per Saham

    Setiap pemegang saham akan menerima dividen Rp374,06 per saham. Mayoritas akan menerima Rp8,37 triliun.

    Ini akan dibayarkan ke rekening yang ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir dari total dividen tersebut. Sisanya 35 persen dari laba bersih atau Rp7,51 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan.

    Hal tersebut untuk memperkuat permodalan perusahaan, serta mendukung ekspansi bisnis ke depan.

    BNI mencatat kinerja keuangan yang solid dengan perolehan laba bersih Rp21,5 triliun sepanjang tahun 2024.

    Angka ini mengalami kenaikan 2,87 persen dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya Rp20,9 triliun.

    Transformasi Digital

    Pertumbuhan ini didorong transformasi digital yang sukses meningkatkan tabungan 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp232 triliun tahun 2023 menjadi Rp258 triliun pada 2024.

    RUPST BNI 2025 awalnya dijadwalkan pada 13 Maret 2025, namun mengalami perubahan menjadi hari ini Rabu, 26 Maret 2025.

    Penyesuaian dilakukan sejalan dengan bank-bank lain yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yang juga menggeser jadwal RUPST.

    Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengubah jadwal dari 11 Maret menjadi 24 Maret 2025, Bank Mandiri dari 12 Maret menjadi 25 Maret 2025, dan Bank Tabungan Negara (BTN) dari 14 Maret menjadi hari ini.

    Perubahan jadwal bertujuan memastikan kebijakan yang diambil sesuai regulasi terbaru dan memberi waktu cukup bagi masing-masing perseroan mempersiapkan agenda rapat dengan lebih matang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Lonjakan rasio dividen jadi cara Bank Mandiri tarik investor

    Lonjakan rasio dividen jadi cara Bank Mandiri tarik investor

    Ilustrasi – Pelaku UMKM menggunakan layanan perbankan secara digital dari Bank Mandiri. ANTARA/HO-Bank Mandiri

    Ekonom: Lonjakan rasio dividen jadi cara Bank Mandiri tarik investor
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 26 Maret 2025 – 13:19 WIB

    Elshinta.com – Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman mengatakan lonjakan rasio pembagian dividen Bank Mandiri menjadi 78 persen merupakan strategi untuk menarik minat investor.

    Rasio pembagian dividen (dividend pay out ratio) Bank Mandiri tahun buku 2024 naik signifikan menjadi 78 persen, sementara selama tahun buku 2019-2023, rasio pembagian dividen perseroan tercatat hanya 60 persen.

    “Kenaikan ini tampaknya lebih mencerminkan strategi jangka pendek untuk meningkatkan daya tarik saham di mata investor,” ujar Rizal saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Selain itu, ia menuturkan upaya tersebut juga dapat menambah kepercayaan para pelaku pasar terhadap prospek kinerja perseroan. Meskipun begitu, ia menyampaikan peningkatan dividend pay out ratio tersebut harus disikapi dengan hati-hati, terutama terkait ruang fiskal perseroan.

    “Langkah ini menyisakan pertanyaan mengenai ruang fiskal Bank Mandiri untuk ekspansi organik, transformasi digital, dan mitigasi risiko ke depan, khususnya dalam konteks ketidakpastian global dan domestik,” kata Rizal.

    Selain peningkatan rasio dividen, ia menuturkan rencana buyback saham senilai Rp1,17 triliun juga dapat memperkuat persepsi para pelaku pasar terhadap fundamental perseroan. Namun, ia menyatakan langkah buyback tersebut juga dapat menciptakan distorsi harga saham yang bersifat sementara, dan bukan cerminan nilai intrinsik yang sesungguhnya.

    Rizal juga menyampaikan walaupun buyback dapat memperbaiki rasio keuangan terkait earnings per share (EPS) dan return on equity (ROE), tapi secara substansi langkah tersebut tidak menciptakan nilai tambah baru bagi produktivitas maupun pertumbuhan aset perusahaan.

    “Jika dana yang digunakan adalah dana internal yang seharusnya bisa dialokasikan untuk peningkatan kredit UMKM, ekspansi sektor strategis, atau digitalisasi sistem perbankan, maka strategi ini patut dikritisi karena berpotensi mengorbankan misi intermediasi jangka panjang,” ucapnya.

    Rizal pun berharap perubahan jajaran komisaris dan direksi Bank Mandiri melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 25 Maret 2025, yang salah satunya posisi wakil direktur utama yang kini dipegang oleh Riduan, dapat membawa pergeseran kebijakan strategis dan penataan ulang arah manajerial.

    Sementara, penunjukan kembali Darmawan Junaidi sebagai direktur utama bisa diartikan sebagai sinyal kontinuitas kinerja perseroan.

    “Pasar akan membaca perubahan ini melalui aksi nyata dalam strategi ekspansi, efisiensi operasional, dan peran Bank Mandiri dalam mendukung agenda transformasi ekonomi nasional. Jika tidak diiringi dengan perbaikan tata kelola dan inovasi, maka perubahan pengurus bisa saja dinilai sekadar rotasi kelembagaan,” imbuhnya.

    Sumber : Antara