Topik: transformasi digital

  • Indonesia dan India Siap Jajaki Kerja Sama Konkret di Bidang 5G dan AI

    Indonesia dan India Siap Jajaki Kerja Sama Konkret di Bidang 5G dan AI

    JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital menjajaki kemitraan konkret dengan India di bidang 5G dan kecerdasan buatan (AI), sebagai langkah nyata mempercepat transformasi digital. 

    Dalam pertemuan dengan Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, Menkomdigi Meutya Hafid berharap kerja sama ini bisa segera diwujudkan. 

    “Kami berharap kerja sama ini bisa segera diwujudkan dengan langkah-langkah konkret, baik melalui kelompok kerja teknis ataupun penyusunan pernyataan bersama yang memperkuat komitmen kami,” ujar Meutya dikutip Selasa, 29 April. 

    Dalam pertemuan tersebut, Waketum Partai Golkar ini juga menegaskan dukungan Indonesia terhadap pengembangan teknologi AI yang inklusif, berprinsip keberagaman, dan tidak didominasi oleh segelintir negara.

    Pertemuan ini sekaligus menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Indonesia dan India pada Januari 2025 tentang kerja sama kecerdasan buatan, Internet untuk Segala (IoT), dan pengembangan infrastruktur digital.

    Sementara itu, Sandeep Chakravorty menegaskan, sektor swasta India seperti Tejas Networks, siap terlibat lebih jauh dalam proyek-proyek digital dan telekomunikasi di Indonesia. 

    “Tejas Networks siap untuk terlibat lebih jauh dalam proyek-proyek digital dan telekomunikasi di Indonesia, yang akan mempercepat adopsi teknologi terbaru,” ujarnya.

    Sebagai tindak lanjut, kedua negara merencanakan diskusi teknis lebih mendalam menjelang pertemuan tingkat tinggi pada Juni 2025 untuk mempercepat implementasi kerja sama konkret di bidang 5G dan AI.

  • Bank Mandiri Catat Laba Bersih Rp 13,2 Triliun di Kuartal I 2025 – Halaman all

    Bank Mandiri Catat Laba Bersih Rp 13,2 Triliun di Kuartal I 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp13,2 triliun hingga Maret 2025 atau tumbuh 3,9 persen secara tahun ke tahun (YoY). 

    Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pada sisi rasio profitabilitas, Return on Equity (ROE) Bank Mandiri juga mampu terjaga solid di level 20,8 persen secara bank only.

    “Ke depan, Bank Mandiri akan konsisten melanjutkan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan melalui akselerasi segmen wholesale dan penguatan ekosistem ritel, sambil tetap mengedepankan manajemen risiko secara disiplin,” ucapnya dalam konferensi pers virtual paparan kinerja kuartal I/2025, Selasa (29/4/2025).

    Di antaranya, kata Darmawan, dengan fokus pada peningkatan dana murah berbasis transaksi serta pembiayaan ke sektor-sektor unggulan.

    “Kami optimistis dapat menjaga efisiensi biaya dana dan mendukung ekspansi bisnis secara sehat dan berkesinambungan,” ujarnya.

    Dia mengatakan, Bank Mandiri terus memperkuat komitmen untuk menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat di sepanjang awal 2025.

    Terutama melalui akselerasi dalam memperkuat ekosistem wholesale dan perluasan penyaluran kredit berkelanjutan menjadi langkah utama perseroan dalam menjaga kontribusi yang merata terhadap pertumbuhan ekonomi regional di seluruh wilayah Indonesia.

    Menurut Darmawan, strategi tersebut berhasil mendorong capaian kinerja yang solid sekaligus mempercepat transformasi digital guna memperluas akses layanan keuangan. 

    “Sinergi dengan berbagai mitra serta partisipasi dalam program pemerintah menjadi langkah strategis untuk memperluas akses layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

    Darmawan menyampaikan, penguatan pembiayaan pada sektor-sektor prospektif dan potensial di wilayah sesuai dengan kearifan lokal serta digitalisasi layanan finansial menjadi kunci dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Sebagai bagian dari BUMN, lanjut dia, Bank Mandiri memiliki peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. 

    “Kami berkomitmen untuk menjaga kinerja tetap sehat, memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, dan mengoptimalkan ekspansi bisnis di seluruh wilayah,” terang Darmawan.

     

  • Bos Bank Mandiri Respons Dampak Perang Dagang ke RI

    Bos Bank Mandiri Respons Dampak Perang Dagang ke RI

    Jakarta

    Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Darmawan Junaidi merespons dampak perang dagang yang dikobarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, terhadap Indonesia.

    Darmawan menilai perang dagang akan berdampak pada aliran modal yang masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia, juga akan berimbas buruk pada pasar dan perdagangan internasional.

    Menurut Darmawan Indonesia dapat melewati kondisi tersebut. Pasalnya, fundamental perekonomian Indonesia berada dalam kondisi yang solid, didukung oleh tingkat inflasi dan cadangan devisa yang terjaga dengan baik.

    “Kami meyakini dengan koordinasi dan kebijakan yang erat antara otoritas fiskal, moneter, dan sektor keuangan, ketahanan ekonomi Indonesia dapat tetap terjaga dengan baik,” kata Darmawan dalam konferensi persnya yang digelar secara virtual, Selasa (29/4/2025).

    Berdasarkan kondisi fundamental perekonomian, Darmawan juga melihat adanya peluang pertumbuhan bagi kredit Bank Mandiri. Perseroan juga akan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit pada sektor-sektor yang masuk dalam klasifikasi baik, yakni hijau dan kuning.

    “Artinya memang masih cukup menarik dan moderat, prospektif dan resilient. Strategi ini memungkinkan kami menjaga kualitas aset secara sustain di tengah volatilitas pasar,” jelasnya.

    Darmawan menambahkan, Bank Mandiri juga akan terus memperkuat manajemen risiko dan memperdalam penggunaan inovasi digital untuk mendukung penyaluran kredit yang efektif dan berkelanjutan. Dengan begitu, ia meyakini perseroan dapat menjaga pertumbuhan kredit yang sehat.

    “Dengan kombinasi antara fundamental yang solid, transformasi digital yang progresif, serta komitmen pada pengelolaan risiko yang disiplin, kami yakin Bank Mandiri dapat menjaga pertumbuhan kredit yang sehat dan berkontribusi pada dorongan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun dan juga di tahun-tahun berikutnya untuk terus baik,” jelasnya.

    Darmawan menjelaskan, laju pertumbuhan kredit Bank Mandiri pada Maret 2025 berada pada level yang sehat, yakni sebesar 17% secara tahunan. Ia mengatakan, pertumbuhan kredit perseroan berada di atas rata-rata perbankan nasional yang berada di level 9,16%.

    Pertumbuhan kredit Bank Mandiri sejalan dengan kualitas rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) di level 1,01 atau berada jauh di bawah industri rata-rata yakni sebesar 2,18%. “Hal ini mencerminkan kewaspadaan dan komitmen Bank Mandiri dalam menjaga prinsip kehati-hatian serta kualitas penyaluran kredit,” tuturnya.

    (hns/hns)

  • Komdigi Pilih Perusahaan India Tejas Network untuk Pacu 5G dan AI Indonesia

    Komdigi Pilih Perusahaan India Tejas Network untuk Pacu 5G dan AI Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjajaki kemitraan konkret dengan pemerintah India di bidang 5G dan kecerdasan buatan (AI). Tejas Network bakal terlibat dalam pembangunan digital di Tanah Air. 

    Tejas Networks adalah perusahaan produk optik, broadband, dan jaringan data yang berbasis di India. 

    Desain perusahaan mengembangkan dan menjual produknya ke penyedia layanan telekomunikasi, penyedia layanan internet, utilitas, keamanan dan entitas pemerintah di 75 negara. 

    Kemitraan ini ditandai dengan pertemuan antara Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dengan Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty.

    “Kehadiran Anda sangat berarti bagi kami dalam menjajaki berbagai peluang kolaborasi di sektor digital dan telekomunikasi,” kata Meutya dalam keterangannya, Selasa (29/4/2025).

    Meutya menyebut, kerja sama di bidang 5G dan AI sejalan dengan prioritas nasional Indonesia mempercepat transformasi digital. 

    Dirinya menyoroti fleksibilitas kebijakan luar negeri nonblok Indonesia sebagai modal penting dalam membangun kemitraan strategis global, termasuk dengan India.

    Dalam pertemuan tersebut, Meutya juga menegaskan dukungan Indonesia terhadap pengembangan teknologi AI yang inklusif, berprinsip keberagaman, dan tidak didominasi oleh segelintir negara.

    “Teknologi AI harus untuk semua orang, untuk semua negara, bukan hanya untuk beberapa negara terpilih,” tegas Meutya.

    Pertemuan ini sekaligus menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Indonesia dan India pada Januari 2025 tentang kerja sama kecerdasan buatan, Internet untuk Segala (IoT), dan pengembangan infrastruktur digital.

    Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menggarisbawahi bahwa kerja sama digital menjadi salah satu prioritas bilateral kedua negara.

    Sandeep menambahkan, sektor swasta India siap berkontribusi aktif dalam kerja sama ini melalui perusahaan seperti Tejas Networks.

    “Tejas Networks siap untuk terlibat lebih jauh dalam proyek-proyek digital dan telekomunikasi di Indonesia, yang akan mempercepat adopsi teknologi terbaru,” ujarnya.

    Sebagai tindak lanjut, kedua negara merencanakan diskusi teknis lebih mendalam menjelang pertemuan tingkat tinggi pada Juni 2025 untuk mempercepat implementasi kerja sama konkret di bidang 5G dan AI.

  • Menperin Agus Gumiwang Bertemu Delegasi Industri Korea, Bahas Apa Saja? – Halaman all

    Menperin Agus Gumiwang Bertemu Delegasi Industri Korea, Bahas Apa Saja? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia dan Korea Selatan berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama yang komprehensif, termasuk dalam pengembangan di sektor industri manufaktur guna memacu perekonomian kedua negara.

    Hubungan diplomatik kedua negara telah terjalin cukup lama dan erat, di mana pada 2025 ini memasuki usia 52 tahun.

    “Kami berharap potensi kerja sama ekonomi dan industri antara Indonesia dan Korea Selatan dapat semakin meningkat dan diperkuat,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita seusai melakukan pertemuan dengan Chairman Federation of Korea Industry (FKI) Shin Dong Bin beserta delegasi di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

    Menperin mengemukakan, sebagai pembina industri, Kementerian Perindustrian RI terus berupaya untuk turut memastikan investasi dari pelaku industri di tanah air berjalan baik. “Karena investasi yang mereka bawa harus win-win, Indonesia win, Korea juga harus win,” terangnya.

    Menperin menyampaikan, pertemuannya dengan delegasi FKI diharapkan dapat membawa dampak positif terhadap keberlangsungan usaha mereka di Indonesia. “Dari informasi mereka, kami mengetahui apa saja yang dibutuhkan atau menjadi hambatan di lapangan,” ucapnya.

    Lebih lanjut, menurut Agus, sejumlah perusahaan Korea Selatan telah memberikan kontribusi signifikan terhadap lanskap industri Indonesia, yang di antaranya meliputi sektor elektronik, otomotif, teknologi hijau, dan transformasi digital. “Pada pertemuan hari ini, kami membahas beberapa isu industri, antara lain pengembangan industri manufaktur dan industri lokal, industri hijau dan transformasi digital, serta industri halal,” ungkapnya.

    Para delegasi FKI berkomitmen akan ikut berpartipasi dalam membangun ekonomi di Indonesia melalui investasinya, ada yang ingin membangun pabrik baru dan ada pula yang ingin memperluas usahanya atau ekspansi. “Artinya, mereka melihat prospek Indonesia sebagai negara tujuan utama investasi masih sangat baik,” tandasnya.

    Bahkan, salah satu perusahaan Korea Selatan ada yang berminat akan memberikan proposal investasi ke Danantara. “Ini terkait hilirisasi, khususnya hilirisasi nikel untuk melanjutkan jadi katoda. Mereka mau ajak Danantara untuk investasi ini,” ungkapnya.

    Menperin memberikan apresiasi terhadap komitmen perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang telah memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) secara optimal, seperti Samsung, LG, dan Hyundai. “Artinya, secara langsung, mereka telah meningkatkan partisipasi industri lokal, menyerap tenaga kerja dan menyumbang kepada pertumbuhan industri di Indonesia,” tuturnya.

    Menperin juga menyebutkan, sejumlah perusahaan industri Korea Selatan telah melakukan kolaborasi dengan kampus-kampus dalam negeri, termasuk dengan unit pendidikan vokasi milik Kemenperin RI. “Kolaborasi ini tentu sangat bermanfaat dalam pengembangan SDM industri yang kompeten dan berdaya saing untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

    Sementara itu, terkait dengan pengembangan di sektor industri otomotif, khususnya pada kendaraan listrik berbasis baterai (EV), Menperin memberikan apresiasi atas komitmen dari Hyundai yang telah membangun ekosistem EV dengan baik.

    “Khusus bagi pengembangan kendaraan berbasis listrik, kami mencatat beberapa perusahaan Korea telah menikmati beberapa insentif melalui skema produksi program sesuai persyaratan TKDN, antara lain Bea Masuk sebesar 0 persen, PPnBM sebesar 0%, dan PPN sebesar 2?ngan mengikuti program LCEV dan program PPN DTP,” paparnya. 

    Mengenai pengembangan industri hijau, Menperin mencatat adanya kerja sama yang terjalin antara Kemenperin RI dengan POSCO Research Institute untuk periode 2023-2025 dalam menyusun kebijakan dekarbonisasi di sektor industri. “Dalam mencapai target net zero di sektor industri, kami juga telah menyiapkan serangkaian kebijakan dalam negeri khususnya terkait Net Zero Emission (NZE),” imbuhnya.

    Di samping itu, Kemenperin RI terus mendorong sejumlah industri Korea Selatan ikut berpartisipasi aktif dalam pengembangan industri halal di Indonesia. Sebab, Indonesia mempunyai peluang pasar besar yang perlu dioptimalkan.

    “Kami menyambut baik perusahaan Korea yang ingin mengembangkan bisnis di sektor makanan dan minuman halal, kosmetik halal, dan produk-produk halal lainnya. Saat ini di Indonesia memiliki empat kawasan industri halal. Kami akan sangat senang apabila perusahaan Korea berminat untuk bekerja sama lebih jauh dalam kawasan industri halal tersebut,” ucap Menperin Agus.

    Adapun total perdagangan Indonesia-Korea Selatan tercatat sebesar USD20 miliar pada 2024, dengan ekspor Indonesia ke Korea Selatan mencapai USD10,76 miliar. Sementara itu, realisiasi investasi Korea Selatan di Indonesia sebesar USD2,98 miliar sepanjang tahun 2024.

  • OJK Peringatkan DeepFake – Transparansi Algoritma Tantangan AI bagi Perbankan

    OJK Peringatkan DeepFake – Transparansi Algoritma Tantangan AI bagi Perbankan

    Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti beberapa tantangan dalam penerapan kecerdasan artifisial dalam sektor perbankan. 

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan terdapat beberapa tantangan dalam penerapan AI di perbankan, salah satunya DeepFake.

    “Kecerdasan artifisial juga diiringi seperti halnya kemajuan teknologi lain, ini diiringi dengan tantangan yang tidak ringan seperti penyalahgunaan DeepFake,” kata Dian dalam peluncuran Buku Tata Kelola Kecerdasan Artificial Perbankan Indonesia, Selasa (29/4/2025).

    Deepfake adalah teknologi berbasis kecerdasan artifisial, khususnya deep learning, yang digunakan untuk membuat manipulasi gambar, video, atau suara sehingga tampak sangat meyakinkan seolah-olah asli, padahal palsu.

    Teknologi ini sering digunakan untuk meniru wajah dan suara seseorang secara realistis, terutama wajah dan suara orang terkenal.

    Selain deepfake, Dian kurangnya transparansi algoritma atau black box menjadi tantangan juga dalam penerapan kecerdasan artifisial di perbankan.

    “Kemudian tantangan bias dalam pengambilan keputusan, kerentanan terhadap serangan siber, serta isu etika dan kesiapan sumber daya manusia,” ujar Dian.

    Adapun, pada hari ini OJK meluncurkan buku tata kelola kecerdasan artifisial perbankan Indonesia. Peluncuran buku ini sebagai bentuk dukungan terhadap akselerasi transformasi digital sektor perbankan.

    Dian mengatakan penerbitan buku ini berdasarkan berbagai referensi internasional dan nasional, termasuk hasil diskusi dari lembaga-lembaga global. 

    “Dan juga sebenarnya bisa dikatakan kita memperhatikan berbagai regulatory yang dikeluarkan seperti Basel Committee on Banking Supervision’s,” tutur Dian.

    Selain itu, OJK juga mengacu kepada Artificial Intelligence Act dari Uni Eropa, serta pedoman dari Office of the Comptroller of the Currency di Amerika Serikat.

  • DIY berpeluang jadi pionir birokrasi masa depan RI

    DIY berpeluang jadi pionir birokrasi masa depan RI

    Menteri PANRB Rini Widyantini. ANTARA/HO-Humas Kementerian PANRB

    MenPANRB: DIY berpeluang jadi pionir birokrasi masa depan RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 29 April 2025 – 06:37 WIB

    Elshinta.com – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini menilai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki capaian reformasi birokrasi yang sangat baik sehingga berpeluang menjadi pionir birokrasi masa depan di Indonesia.

    “DIY punya peluang baru, yaitu menjadi pionir birokrasi di masa depan,” ujar Rini Widyantini saat menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Daerah (Rakordal) TW I 2025 Pemda DIY di Gedhong Pracimasana, Kepatihan, Yogyakarta, Senin malam.

    Rini mengatakan Pemda DIY selama ini telah mencatatkan prestasi rata-rata nilai reformasi birokrasi yang sangat baik dengan predikat A.

    Selain itu, indeks ber-AKHLAK ASN DIY juga dinilai cukup sehat meski menurutnya masih terdapat ruang untuk perbaikan.

    Karena itu, dia menekankan perlunya strategi pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk memperkuat keunggulan DIY di masa depan.

    Menurut Rini, ada tujuh sektor prioritas pengembangan SDM yang dikelompokkan ke dalam empat bidang utama, yakni kompetensi digital dan inovasi, sosial dan budaya, adaptasi perubahan serta kolaborasi, dan pemahaman ekonomi hijau untuk mendukung keberlanjutan wilayah.

    “Strategi pengembangan kompetensi untuk ASN, tentunya, dan ini perlu kita lakukan untuk mendapatkan pemimpin yang transformasional yaitu pemimpin yang mampu menggerakkan, menginspirasi, serta mempercepat perubahan,” jelasnya.

    Ia juga mendorong percepatan transformasi digital di sektor pelayanan publik DIY yang meskipun sudah menunjukkan capaian positif melalui nilai baik dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), masih perlu peningkatan pada aspek mindset, proses bisnis, dan integrasi layanan.

    “Mari kita wujudkan ASN yang kompeten, yang berdaya saing, kemudian birokrasi yang kolaboratif dan melayani, serta pelayanan publik yang terhubung dengan cepat dan berakar kepada kebutuhan masyarakat. Mari bersama-sama kita wujudkan DIY sebagai lentera reformasi birokrasi,” kata dia.

    Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan DIY telah memiliki modal kuat untuk membangun birokrasi yang profesional dan lincah.

    Capaian reformasi birokrasi Pemda DIY hingga 2024 mendapat predikat A, SAKIP tingkat nasional dengan predikat AA untuk ketujuh kalinya, serta berbagai penghargaan lain seperti penerapan sistem merit terbaik hingga indeks profesionalitas ASN terbaik secara nasional.

    Namun, Sultan mengingatkan tantangan yang tengah dihadapi, yakni semakin menuanya ASN di lingkungan Pemda DIY dengan 40 persen ASN berada dalam kelompok usia tua dan 21 persen di antaranya akan segera pensiun.

    Selain itu, keterbatasan kapasitas fiskal daerah juga menjadi kendala dalam meningkatkan kompetensi pegawai.

    “Menyikapi hal itu, saya berharap seluruh ASN Pemda DIY segera bertransformasi menjadi ‘smart’ ASN yang pandai menguasai teknologi informasi, berjiwa wirausaha, memiliki literasi bahasa asing yang baik, berjejaring luas, dan ramah serta responsif dalam melayani masyarakat,” ujar Sultan HB X.

    Sumber : Antara

  • Penyaluran Kredit BNI dalam 3 Bulan di 2025 Mencapai Rp765,47 Triliun, Ini Pendorongnya – Halaman all

    Penyaluran Kredit BNI dalam 3 Bulan di 2025 Mencapai Rp765,47 Triliun, Ini Pendorongnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Emiten perbankan pelat merah, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyalurkan kredit pada kuartal I 2025 tumbuh 10,1 persen menjadi Rp 765,47 triliun.

    Pertumbuhan tersebut didorong oleh segmen korporasi yang tumbuh 16 persen tahun ke tahun (YoY) menjadi Rp 433,4 triliun. 

    Di dalamnya, pembiayaan ke sektor swasta dan institusi naik 17 persen menjadi Rp 317,1 triliun, sementara kredit ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat 13,3 persen menjadi Rp 116,3 triliun.

    Dari sisi kualitas aset, rasio non performing loan (NPL) terjaga di level 2 persen dan loan at risk turun menjadi 10,9 persen dari 13,3 persen pada kuartal I-2024. 

    Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena mengatakan, perbaikan kualitas ini juga menghasilkan penghematan beban pencadangan yang dibentuk atau credit cost dari 1 persen menjadi 0,9 persen, sejalan dengan target aspirasi BNI tahun ini.

    Pertumbuhan kredit yang sehat juga didukung oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) BNI sebesar 5 persen YoY menjadi Rp819,6 triliun. 

    Dimana pertumbuhan tertinggi berasal dari penghimpunan dana murah (CASA) sebesar 6,3 persen, terutama pada produk tabungan yang tumbuh solid sebesar 10,2 persen YoY menjadi Rp257,8 triliun dan giro tumbuh 3,4 persen YoY menjadi Rp 320 triliun. 

    Menurutnya, pertumbuhan yang berkualitas dari sisi kredit dan DPK mampu mendorong kenaikan net interest income (NII) sebesar 4,7 persen YoY menjadi Rp 9,8 triliun. Ditambah, pendapatan operasional naik 2,8 persen menjadi Rp 15,25 triliun.

    “Pencapaian kinerja keuangan BNI pada Kuartal I-2025 mencerminkan pertumbuhan kredit yang sehat serta keberhasilan dari transformasi digital yang turut mendukung peningkatan tabungan,” kata Paolo dikutip dari Kontan, Senin (28/4/2025). 

    Adpaun laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 5,38 triliun, naik sekitar 1 persen dari tahun sebelumnya di periode yang sama senilai Rp 5,33 triliun.

  • BNI Catat Laba Rp5,4 Triliun di Kuartal I-2025, Kredit dan Tabungan Tumbuh Dua Digit! Prospek Saham BBNI Cerah

    BNI Catat Laba Rp5,4 Triliun di Kuartal I-2025, Kredit dan Tabungan Tumbuh Dua Digit! Prospek Saham BBNI Cerah

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) membukukan laba bersih sebesar Rp5,4 triliun pada kuartal I-2025, tumbuh 1,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp5,33 triliun.

    Direktur Finance & Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, menyatakan bahwa capaian ini mencerminkan pertumbuhan bisnis yang solid di tengah ketidakpastian global. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan kredit sebesar 10,1 persen dan pertumbuhan tabungan sebesar 10,2 persen secara tahunan (year-on-year/YoY).

    “Sampai Maret 2025, BNI mencatatkan pertumbuhan kredit yang sehat serta transformasi digital yang berhasil mendukung peningkatan dana tabungan,” ujar Paolo di Jakarta, Senin 28 April 2025.

    Total kredit yang disalurkan BNI mencapai Rp765,47 triliun, dengan pertumbuhan terbesar berasal dari segmen korporasi yang naik 16 persen YoY menjadi Rp433,4 triliun. Di sektor korporasi, pembiayaan ke swasta dan institusi meningkat 17 persen menjadi Rp317,1 triliun, sedangkan ke BUMN naik 13,3 persen menjadi Rp116,3 triliun.

    Segmen konsumer menjadi kontributor terbesar kedua dengan nilai kredit Rp144,9 triliun, tumbuh 13 persen YoY. Personal loan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 13,7 persen, disusul KPR yang meningkat 12,5 persen. Sementara itu, kredit segmen menengah bertumbuh 2,6 persen YoY, dan kredit kecil non-KUR naik 6,1 persen YoY.

    Komposisi kredit BNI didominasi oleh segmen korporasi (56,6 persen), diikuti konsumer (18,9 persen), menengah (12,6 persen), dan kecil (9,6 persen). Kontribusi dari anak usaha juga meningkat dari 1,6 persen menjadi 2,2 persen.

    Dari sisi kualitas aset, rasio non-performing loan (NPL) BNI tercatat stabil di angka 2 persen, sementara rasio loan at risk (LAR) turun menjadi 10,9 persen dari 13,3 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi ini berkontribusi terhadap efisiensi beban pencadangan yang turun dari 1 persen menjadi 0,9 persen.

    Dalam hal pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI naik 5 persen YoY menjadi Rp819,6 triliun. Pertumbuhan terutama didorong oleh peningkatan dana murah (CASA) sebesar 6,3 persen, dengan tabungan tumbuh 10,2 persen menjadi Rp257,8 triliun dan giro naik 3,4 persen menjadi Rp320 triliun.

    Transformasi digital turut mendorong performa BNI melalui aplikasi wondr by BNI dan BNIdirect. Paolo menambahkan, kontribusi dari kanal digital tersebut berhasil meningkatkan rasio CASA menjadi 70,5 persen dari total DPK, tertinggi dalam empat kuartal terakhir.

    Aplikasi wondr mencatatkan 6,8 juta pengguna per Maret 2025, dengan 218 juta transaksi senilai Rp212 triliun sejak diluncurkan pada Juli 2024. Transaksi mobile banking BNI tumbuh 57,5 persen YoY, sementara nilai transaksinya naik 31,1 persen YoY.

    Di segmen wholesale, BNIdirect mencatatkan pertumbuhan nilai transaksi sebesar 33,2 persen YoY menjadi Rp2.374 triliun, dengan jumlah transaksi bertambah 16,4 persen menjadi 337 juta transaksi.

    Hingga Maret 2025, total portofolio berkelanjutan BNI mencapai Rp182,4 triliun atau 24,3 persen dari total kredit, terdiri dari pembiayaan UMKM sebesar Rp110,2 triliun dan green loan senilai Rp72,2 triliun.

    Dengan pencapaian tersebut, BNI optimistis dapat menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan sepanjang 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Industri Jasa Keuangan Didorong Lakukan Pendalaman Bisnis untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan – Halaman all

    Industri Jasa Keuangan Didorong Lakukan Pendalaman Bisnis untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Deputi Komisioner Hubungan Internasional Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang Mukti Riyadi menekankan pentingnya pendalaman sektor jasa keuangan untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

    Menurut Bambang, pendalaman sektor jasa keuangan tidak hanya sebatas penyediaan produk investasi tradisional tapi juga mencakup produk-produk keuangan yang dibentuk berdasarkan kebutuhan sektor riil, khususnya untuk mendukung pengembangan usaha.

    “Pendalaman sektor jasa keuangan bukan hanya soal investasi, tetapi juga bagaimana produk keuangan itu lahir dari kebutuhan nyata sektor usaha yang berkembang di tengah disrupsi ekonomi dan teknologi,” ujar Bambang di kawasan Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025).

    Bambang juga menyampaikan pentingnya pemahaman mendalam terhadap karakteristik masing-masing sektor di tengah dinamika perubahan yang cepat, baik secara horizontal dalam hal ragam jenis usaha, maupun secara vertikal dalam kedalaman dan kompleksitas sektor.

    Sesuai mandat UU P2SK atau Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, OJK berkewajiban mendorong kontribusi sektor jasa keuangan dalam pembangunan ekonomi nasional.

    “Ini kami wujudkan dengan memperluas peluang pendalaman pasar keuangan, termasuk menyediakan berbagai produk keuangan yang relevan dan inovatif,” tuturnya.

    Selain itu, kata Bambang, perlunya kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan sektor riil untuk memastikan produk keuangan yang tersedia mampu menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    Menurutnya, langkah ini menjadi semakin krusial di tengah transformasi digital yang mengubah lanskap bisnis dan keuangan secara fundamental.

    “Kalau kita ingin ekonomi kita melompat lebih jauh, pendalaman sektor jasa keuangan menjadi prasyarat yang tidak bisa ditunda,” ucap Bambang.