Topik: transformasi digital

  • Destinasi Makin Hidup, Ranu Sentong Ramaikan Penganugerahan Kampung Wisata 2025 di Kota Probolinggo

    Destinasi Makin Hidup, Ranu Sentong Ramaikan Penganugerahan Kampung Wisata 2025 di Kota Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Ranu Sentong di Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok, menjadi pusat perhatian publik setelah dipadati ratusan warga pada Minggu (30/11/2025).

    Kawasan wisata air tersebut menjadi lokasi penyelenggaraan Penganugerahan Lomba Kampung Wisata Tahun 2025, kegiatan Fun Fishing, serta Launching aplikasi Jelita (Jelajah Wisata Kota Probolinggo) yang digelar Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kota Probolinggo.

    Kemeriahan acara yang berlangsung sejak pagi hari itu sekaligus menegaskan pesatnya perkembangan Ranu Sentong sebagai destinasi wisata unggulan berbasis komunitas.

    Dalam sambutannya, Kepala Dispopar Kota Probolinggo, M. Abas, menjelaskan bahwa Lomba Kampung Wisata merupakan upaya strategis pemerintah untuk memperkuat peran masyarakat dalam pengembangan potensi wisata lokal.

    Menurutnya, kompetisi tersebut tidak hanya berorientasi pada pemilihan juara, tetapi juga mendorong setiap kelurahan untuk menghadirkan inovasi dan kreativitas dalam memaksimalkan potensi wilayah masing-masing.

    “Kami mendorong kreativitas, inovasi, dan kolaborasi antar kelurahan untuk menggali potensi wisata alam, budaya, kuliner hingga religi. Tahun ini ada 22 Pokdarwis yang mengikuti proses kurasi hingga terpilih 10 nominasi terbaik,” ujarnya.

    Dari 22 Pokdarwis yang berpartisipasi, tiga terbaik diumumkan dalam puncak acara. Pokdarwis Pilang Istimewa ditetapkan sebagai Juara 1, disusul Pokdarwis Sukma Sukabumi sebagai Runner Up, dan Pokdarwis Ranu Sentong sebagai tuan rumah yang berhasil meraih Juara 3.

    Momen penting lainnya adalah peluncuran aplikasi Jelita, sebuah platform digital berbasis website yang dirancang sebagai katalog informasi wisata Kota Probolinggo. Aplikasi tersebut diluncurkan secara resmi oleh Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, sebagai bagian dari transformasi digital sektor pariwisata.

    “Aplikasi ini memudahkan wisatawan mendapatkan informasi yang akurat dan menarik melalui pemindaian barcode,” jelas Abas.

    Dalam arahannya, Wali Kota Probolinggo, dr. Aminudin menegaskan bahwa keberhasilan sebuah destinasi wisata ditentukan oleh tiga unsur utama: daya tarik visual, kualitas pelayanan, dan ketersediaan produk oleh-oleh.

    “Harus ada yang dilihat, ada pelayanan, dan ada souvenirnya. Jika tiga unsur ini berjalan, insyaallah tempat wisata akan hidup dan ekonomi warga ikut tumbuh,” katanya.

    Wali kota juga memberikan apresiasi terhadap kerja sama masyarakat dan Pokdarwis dalam menjaga dan mengembangkan potensi wisata di wilayah masing-masing.

    Antusiasme warga juga tampak dari komentar para pengunjung. Slamet (47), warga Jrebeng Wetan, mengaku bangga atas perubahan kawasan Ranu Sentong dalam beberapa tahun terakhir.

    “Dulu Ranu Sentong sepi. Sekarang banyak kegiatan, bahkan ada fun fishing. Harapannya makin banyak pengunjung datang, UMKM kami pun ikut laku,” ujarnya.

    Senada dengan itu, Satumi, pedagang minuman di kawasan wisata tersebut, menilai bahwa setiap kegiatan yang digelar selalu memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM. “Kalau ada acara begini, dagangan cepat habis. Semoga sarana wisata airnya terus ditambah,” ungkapnya.

    Kegiatan ditutup dengan penyerahan sarana pendukung wisata air berupa dua unit kano, dua unit sepeda air, dan dua unit perahu dayung. Selain itu, dilakukan pula penebaran bibit ikan gurami dan lele sebagai bagian dari Fun Fishing maupun upaya menjaga ekosistem perairan.

    Dengan terselenggaranya sejumlah agenda besar tersebut, Ranu Sentong kembali menegaskan posisinya sebagai ruang publik yang dinamis dan strategis bagi pengembangan wisata Kota Probolinggo. Pemerintah daerah menilai kegiatan ini sebagai momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, Pokdarwis, dan masyarakat dalam memajukan sektor pariwisata berbasis lokal, kreatif, dan berkelanjutan. [ada/suf]

  • Ini Daftar Provinsi dan Kota yang Dapat Hadiah dari Prabowo Rp 786 Miliar

    Ini Daftar Provinsi dan Kota yang Dapat Hadiah dari Prabowo Rp 786 Miliar

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah mengumumkan pemenang Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tahun 2025 tingkat provinsi dan kota yang berhasil stabilitas harga dan mendorong digitalisasi daerah. Hal itu disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indoensia (PTBI) Tahun 2025.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan pengumuman pemenang TPID Awards 2025 dan Championship TP2DD 2025 sebagai bentuk apresiasi kepada Pemerintah Daerah.

    Para pemenang Awards tersebut juga diusulkan untuk mendapatkan insentif fiskal seperti tahun-tahun sebelumnya, sekaligus sebagai dukungan nyata pemerintah pusat terhadap upaya pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga dan mendorong digitalisasi daerah.

    “Daerah yang mendapatkan award ini mohon dapat diberikan insentif fiskal, Pak Presiden. Jadi mohon arahan Pak Presiden. Tadi Pak Menteri Keuangan, tadi saya sudah minta kira-kira dananya tersedia,” kata Airlangga dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, di Jakarta, ditulis Minggu (30/11/2025).

    Menko Airlangga menegaskan bahwa insentif ini merupakan bentuk apresiasi atas kerja keras daerah dalam menjaga stabilitas harga dan mempercepat transformasi digital.

    Airlangga mengungkapkan, usulan pemberian insentif fiskal telah dibicarakan dengan Menteri Keuangan. Menko Airlangga menyampaikan, kebutuhan anggaran untuk skema insentif ini mencapai sekitar Rp 786 miliar.

    “Jadi, mohon arahan Pak Presiden. Tadi Pak Menteri Keuangan, tadi saya sudah minta kira-kira dananya tersedia. Jumlahnya nggak terlalu besar Pak Presiden, kira-kira Rp 786 miliar yang dibagi,” ujarnya.

     

  • Realisasi Investasi Sektor Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Capai Rp142,15 Triliun

    Realisasi Investasi Sektor Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Capai Rp142,15 Triliun

    JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, realisasi investasi di sektor Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) mencapai lebih dari Rp140 triliun hingga September 2025.

    “Realisasi investasi sektor IKFT pada periode Januari hingga September 2025 mencapai Rp142,15 triliun, naik signifikan dari Rp116,54 triliun pada periode sama tahun sebelumnya,” ujar Direktur Jenderal IKFT Taufiek Bawazier dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 29 November.

    Dari sisi ketenagakerjaan, sektor IKFT juga menyerap 6,7 juta tenaga kerja hingga Februari 2025 atau sekitar 4,6 persen dari total tenaga kerja nasional.

    Secara agregat, utilisasi kapasitas industri IKFT berada di kisaran 60 persen, turut terdorong oleh kebijakan hilirisasi terutama pada industri kimia berbasis migas dan bahan galian bukan logam.

    Dari sisi perdagangan luar negeri, Taufiek menjelaskan, ekspor IKFT pada periode Januari-Agustus 2025 mencapai 35,25 miliar dolar AS. Sedangkan, impor berada pada 32,31 miliar dolar AS.

    “Produk kimia, pakaian jadi serta kulit dan alas kaki menjadi penopang utama ekspor, sementara tingginya impor bahan baku kimia menunjukkan perlunya penguatan struktur industri hulu dalam negeri,” kata dia.

    Adapun sektor IKFT mampu tumbuh sebesar 5,92 persen hingga kuartal III-2025 dan berkontribusi 3,88 perse. terhadap PDB nasional. Angka itu melampaui pertumbuhan industri pengolahan nonmigas yang tumbuh sebesar 5,58 persen.

    Meski begitu, kata Taufiek, sektor IKFT juga dihadapkan pada sejumlah tantangan struktural, seperti tingginya impor bahan baku kimia, ketergantungan terhadap Active Pharmaceutical Ingredients (API), masuknya produk tekstil murah yang menekan industri dalam negeri serta potensi rerouting produk kaca dari negara lain.

    “Pemerintah menilai, tantangan tersebut perlu direspons melalui strategi komprehensif yang mencakup penguatan regulasi, peningkatan kualitas produk, harmonisasi standar dan perluasan akses pasar,” jelas dia.

    Adapun pemerintah menegaskan komitmennya untuk memperkuat struktur industri nasional secara menyeluruh dalam mendukung target transformasi ekonomi sebagaimana tertuang dalam RPJPN 2025-2045. Upaya tersebut mencakup peningkatan kontribusi industri pengolahan terhadap PDB hingga 21,9 persen serta percepatan laju pertumbuhan ekonomi nasional menuju 8 persen pada 2029.

    Dalam konteks ini, sektor IKFT diarahkan menjadi motor penggerak melalui peningkatan konsumsi domestik, optimalisasi investasi, percepatan ekspor dan penguatan substitusi impor.

    “Kunci kami adalah memperkuat struktur industri dari hulu sampai hilir. Mulai dari kemandirian bahan baku, modernisasi mesin hingga percepatan transformasi digital dan ekonomi sirkular,” pungkas Taufiek.

  • Astra Buka Lowongan Kerja Analis Ketenagakerjaan dan SDM Berbasis AI, Simak Syarat Lengkapnya!

    Astra Buka Lowongan Kerja Analis Ketenagakerjaan dan SDM Berbasis AI, Simak Syarat Lengkapnya!

    Liputan6.com, Jakarta – Di tengah meningkatnya kebutuhan industri terhadap talenta yang mampu mengelola sumber daya manusia berbasis teknologi, PT Astra International Tbk kembali membuka kesempatan karier strategis melalui posisi Analis Hubungan Ketenagakerjaan Perusahaan, Pengalaman SDM & Analisis – AI.

    Lowongan ini dibuka hingga 30 Januari 2026, dan menjadi salah satu peluang kerja paling diburu bagi profesional muda yang memiliki keahlian di bidang human capital, analisis data, serta implementasi artificial intelligence (AI) dalam pengelolaan SDM.

    Astra sebagai grup perusahaan besar dengan jaringan industri yang luas, mulai dari otomotif, jasa keuangan, hingga teknologi terus mendorong transformasi digital dalam manajemen karyawan.

    Posisi ini hadir sebagai peran strategis yang menggabungkan pengelolaan hubungan ketenagakerjaan, pengalaman karyawan (employee experience), dan kemampuan analisis berbasis data untuk mendukung pengambilan keputusan tingkat korporasi.

    Dengan berkembangnya kebutuhan perusahaan terhadap manajemen SDM yang lebih canggih, Astra menekankan pentingnya talenta yang mampu merancang kebijakan, melakukan evaluasi, serta memanfaatkan AI baik secara analitik maupun generatif untuk meningkatkan efektivitas organisasi.

    Melalui posisi ini, kandidat berkesempatan berkontribusi langsung dalam membangun lingkungan kerja yang sehat dan produktif, menjalin hubungan eksternal yang kuat dengan pemangku kepentingan ketenagakerjaan, serta memastikan kebijakan SDM di seluruh grup Astra terus adaptif terhadap perkembangan zaman.

    Peluang ini menjadi pintu masuk penting bagi profesional yang ingin terlibat dalam pengembangan Human Capital di salah satu perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.

     

  • Pemkot Tangsel Jadi yang Terbaik Digitalisasi Daerah di Kawasan Jawa-Bali

    Pemkot Tangsel Jadi yang Terbaik Digitalisasi Daerah di Kawasan Jawa-Bali

    Jakarta

    Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional dengan meraih predikat terbaik pertama Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) 2025 untuk wilayah Jawa-Bali.

    Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil konsistensi pemerintah daerah dalam membangun sistem digital yang efektif dan berorientasi pada pelayanan publik.

    “Penghargaan TP2DD ini adalah bukti bahwa transformasi digital kita berjalan nyata dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan agar layanan publik semakin cepat, transparan, dan akuntabel,” ujar Benyamin dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/11/2025).

    Penghargaan tersebut disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Bank Indonesia dan menteri lainnnya.Penghargaan diterima langsung oleh Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (28/11).

    Kota Tangerang Selatan dinilai berhasil menunjukkan kinerja terbaik dalam transformasi digital daerah, berdasarkan penilaian komprehensif terhadap aspek proses, output, dan outcome. Mulai dari pelaksanaan High Level Meeting, penguatan koordinasi pusat dan daerah, hingga implementasi penuh transaksi non-tunai di lingkungan pemerintah daerah.

    Sepanjang 2024-2025, TP2DD Kota Tangsel telah melaksanakan 6 High Level Meeting dan berbagai program peningkatan kapasitas aparatur melalui bimtek di PKN STAN, termasuk analitika data pajak, pemeriksaan pajak daerah, dan penggunaan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKI).

    Digitalisasi didukung penguatan infrastruktur seperti relokasi fiber optik ke bawah tanah, penyediaan WiFi publik berbasis IPv6, serta optimalisasi SIPD yang terintegrasi dengan SP2D Online.

    Benyamin menegaskan komitmen untuk terus memperkuat ekosistem digital di Tangerang Selatan.

    Pemerintah Kota Tangerang Selatan bahkan telah mengimplementasikan 100 persen transaksi non-tunai untuk seluruh penerimaan pajak daerah, retribusi, serta belanja daerah sejak 2024.

    Transformasi ini turut mendorong peningkatan pendapatan. Penerimaan pajak daerah Kota Tangsel naik dari Rp1,91 triliun pada 2023 menjadi Rp2,09 triliun pada 2024. Capaian tersebut ditunjang oleh penggunaan kanal pembayaran digital yang semakin luas, kerja sama intensif dengan Bank Pembangunan Daerah, serta pemutakhiran data perpajakan yang berkelanjutan.

    Benyamin juga menegaskan bahwa digitalisasi fiskal dan administrasi tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperkuat kemandirian fiskal daerah.

    “Dengan penerimaan pajak dan retribusi yang sudah 100 persen non-tunai serta peningkatan pendapatan yang signifikan, Kota Tangsel semakin siap menuju tata kelola pemerintahan modern berbasis data dan teknologi,” tambahnya.

    Pemerintah Kota Tangsel telah menyusun Roadmap ETPD 2025-2029 untuk memastikan pengembangan digitalisasi berjalan berkelanjutan.

    Langkah ini mencakup integrasi data perpajakan, perluasan kanal pembayaran digital, penguatan infrastruktur teknologi, serta peningkatan layanan publik berbasis digital.

    Benyamin menegaskan bahwa komitmen Kota Tangsel terhadap digitalisasi akan terus diperkuat.

    “Penghargaan ini bukan garis akhir. Ini justru menjadi pemacu bagi kami untuk menghadirkan layanan yang semakin mudah, cepat, dan nyaman bagi seluruh masyarakat,” kata dia.

    (prf/ega)

  • Pemkot Mojokerto Gelar Upacara HUT Korpri, PGRI, dan Hari Guru Nasional 2025

    Pemkot Mojokerto Gelar Upacara HUT Korpri, PGRI, dan Hari Guru Nasional 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Korpri, HUT ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), dan Hari Guru Nasional Tahun 2025 di Lapangan Sasana Praja Abhipraya, Balai Kota Mojokerto. Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari bertindak sebagai inspektur upacara.

    Dalam amanatnya, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita menegaskan bahwa tema besar pada tiga peringatan tersebut mencerminkan tekad kuat untuk membangun masa depan bangsa melalui kolaborasi, profesionalisme ASN, serta kualitas pendidikan yang unggul. Ia menyebut Korpri selama ini telah menunjukkan peran penting dalam pelayanan publik, menjaga persatuan, dan meningkatkan kinerja birokrasi.

    “ASN dituntut bukan hanya bekerja secara berintegritas dan profesional, tetapi juga menjadi teladan dalam moralitas, disiplin, dan pengabdian kepada masyarakat,” ungkapnya, Sabtu (29/11/2025).

    Ia mengajak seluruh anggota Korpri memperkuat komitmen sebagai pelayan publik yang responsif dan inovatif, mendukung transformasi digital pemerintahan, menjaga netralitas politik, serta mengutamakan kepentingan masyarakat. Dengan ASN yang solid dan melayani, lanjutnya. Indonesia akan maju bukan hanya sekadar cita-cita, tetapi menjadi kepastian.

    Pada kesempatan yang sama, Ning Ita juga menyampaikan penghargaan bagi para guru dalam rangka HUT PGRI dan Hari Guru Nasional. Menurutnya, guru tidak sekadar mencerdaskan, tetapi membentuk karakter dan menginspirasi peserta didik. Ia mengingatkan bahwa di era digital, tantangan profesi guru semakin berat, terutama di tengah kondisi sosial yang kian hedonis dan materialistis.

    “Guru dihadapkan pada tantangan kehidupan di mana penghargaan manusia sering diukur dari kepemilikan dan kesenangan material. Melalui tiga moment ini, mari bersatu, bergerak, dan berkarya demi Kota Mojokerto yang maju, berdaya saing, berkarakter, sejahtera, dan berkelanjutan. Sekaligus berkontribusi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

    Peringatan HUT ke-54 Korpri tahun ini juga dirangkai berbagai kegiatan, antara lain ziarah makam pahlawan, seminar kesehatan remaja, apel dan senam bersama, pemberian bantuan bagi balita stunting, bantuan sosial, pagelaran wayang kulit, Mojohakordia Run, donor darah, lomba tepok bulu, hingga program Korpri Peduli Lansia di Rumah Peduli Lansia Tribuana Tungga Dewi.

    Rangkaian acara mencapai puncaknya pada gelaran upacara hari ini yang dilanjutkan dengan penyerahan bantuan sosial serta pemeriksaan kesehatan gratis bagi tukang becak, juru parkir, dan para penyapu jalan. Seluruh rangkaian akan ditutup dengan refleksi akhir tahun berupa zikir akbar bersama Gus Iqdam pada 5 Desember 2025. [tin/ian]

  • Skenario Optimistis BI: Ekonomi Tumbuh ‘Hanya’ 7,7% pada 2031, 8% Sulit Terealisasi?

    Skenario Optimistis BI: Ekonomi Tumbuh ‘Hanya’ 7,7% pada 2031, 8% Sulit Terealisasi?

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memaparkan peta jalan ambisius pertumbuhan ekonomi nasional, yang diproyeksikan hanya mampu menembus kisaran 6,9% hingga 7,7% pada 2031 melalui skenario ‘Super Optimis’.

    Dalam dokumen Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025, bank sentral menyusun tiga skenario pertumbuhan jangka menengah-panjang: Baseline, Optimis, dan Super Optimis. Skenario tertinggi ini mensyaratkan akselerasi investasi swasta yang masif dan reformasi struktural yang agresif.

    “Dengan bauran kebijakan transformasi ekonomi nasional tersebut, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2031 […] diperkirakan dapat meningkat menjadi 6,1%—6,9% pada skenario ‘Optimis’ dan bahkan lebih tinggi lagi menjadi 6,9%—7,7% pada skenario ‘Super Optimis’,” tulis Bank Indonesia dalam laporannya, dikutip Sabtu (29/11/2025).

    Angka tersebut jauh melampaui proyeksi skenario baseline—yang hanya mengandalkan proyek-proyek yang sudah berjalan (carry over) atau sudah groundbreaking—di mana pertumbuhan ekonomi 2031 diperkirakan hanya berada di kisaran 5,6%—6,4%.  

    Kunci Skenario Super Optimis

    Bank Indonesia menjelaskan bahwa skenario Super Optimis tidak hanya bergantung pada proyek yang sudah ada. Skenario ini memperhitungkan implementasi proyek-proyek baru yang saat ini belum berjalan atau belum groundbreaking, dengan karakteristik biaya investasi yang relatif tinggi.  

    Berbeda dengan proyek pemerintah yang mengandalkan APBN, realisasi proyek-proyek dalam skenario ini diproyeksikan akan memakan waktu pembiayaan yang lebih lama karena sangat bergantung pada sumber dana swasta, baik dari dalam maupun luar negeri. 

    Selain itu, skenario ini menuntut intensitas kebijakan reformasi struktural yang jauh lebih kuat dibandingkan skenario lainnya. Reformasi tersebut mencakup tiga aspek krusial.

    Pertama, peningkatan produktivitas melalui akselerasi infrastruktur, riset dan pengembangan (R&D), adopsi teknologi, serta efisiensi pasar.  

    Kedua, peningkatan modal alias kapital melalui perbaikan iklim investasi serta peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).  

    Ketiga, peningkatan kualitas tenaga kerja melalui akses pendidikan, partisipasi angkatan kerja, dan penciptaan lapangan kerja formal.  

    Dampak dari skenario Super Optimis ini diyakini akan meningkatkan efisiensi perekonomian secara signifikan. Hal ini tercermin dari proyeksi penurunan rasio modal terhadap output inkremental (Incremental Capital-Output Ratio/ICOR) yang paling tajam dibandingkan skenario lainnya.  

    “Dengan penurunan ICOR, perekonomian nasional menjadi lebih efisien karena untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi diperlukan nilai investasi yang lebih kecil,” jelas BI.  

    Sejalan dengan itu, produktivitas faktor total (Total Factor Productivity/TFP) juga diproyeksikan mencatatkan pertumbuhan tertinggi. Artinya, dengan tingkat modal dan tenaga kerja yang sama, Indonesia mampu menghasilkan output ekonomi yang jauh lebih besar. 

    Lebih Rendah dari Mimpi Prabowo

    Dari tiga skenario pertumbuhan ekonomi BI, tak ada satupun yang mencapai target Presiden Prabowo Subianto. Kepala negara dan pemerintah itu memimpikan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada 2029, seperti yang sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025—2029.

    Dalam RPJMN, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/menetapkan trajektori pertumbuhan ekonomi dari 2025 sampai dengan 2029. Perinciannya, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,3% pada 2025; 6,3% pada 2026; 7,5% pada 2027; 7,7% pada 2028; dan 8% pada 2029.

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sesuai mimpi Prabowo, seperti yang tercantum Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.70/202 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2025-2029. Rencana Strategis (Renstra) Kemenkeu terbaru itu menyelaraskan dengan RPJMN 2025—2029.

    Adapun Renstra Kemenkeu 2025-2029 di antaranya adalah RPJMN 2025-2029 yang mencantumkan lima sasaran pembangunan nasional: meningkatkan pendapatan per kapita menuju setara negara maju; kepemimpinan dan pengaruh di dunia internasional meningkat; kemiskinan menurun dan ketimpangan berkurang; daya saing sumber daya manusia meningkat; serta intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) menurun menuju net zero emission.

    Pada 2025, pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,3% sebelum disasar ke 8% pada akhir pemerintahan Prabowo.

    Terdapat delapan strategi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8% di 2029 itu, yakni peningkatan produktivitas pertanian menuju swasembada pangan, industrialisasi/hilirisasi, pariwisata dan ekonomi kreatif, ekonomi biru dan ekonomi hijau, perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, transformasi digital, investasi, dan belanja negara untuk produktivitas.

  • Sebanyak 60 Industri Kecil dan Menengah Ikuti Program Perkembangan Era Digital oleh Disnakerin Tuban

    Sebanyak 60 Industri Kecil dan Menengah Ikuti Program Perkembangan Era Digital oleh Disnakerin Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Tuban menggelar program inkubasi Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang naik Kelas tahun 2025 dalam rangka mendorong pertumbuhan dan perkembangan IKM di era digital.

    Kepala Disnakerin Kabupaten Tuban, Rohman Ubaid mengatakan bahwa kegiatan tersebut berisi tentang materi digital marketing dan dasar-dasar AI yang diikuti oleh sedikitnya 60 peserta dari pelaku IKM Mamin, kerajinan dan batik di Kabupaten Tuban.

    “Harapannya sebagai solusi untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan IKM secara menyeluruh, melalui peningkatan Kompetensi, Ekspansi pasar, Legalitas usaha, Akses pembiayaan, dan Standarisasi produk yang disingkat KELAS,” ujar Rohman Ubaid. Jumat (28/11/2025).

    Menurutnya, IKM merupakan pilar penting perekonomian daerah, namun masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan modal, akses pasar, pemanfaatan teknologi digital, serta legalitas dan standarisasi produk.

    “Di era digital dan persaingan global, IKM dituntut untuk bertransformasi dan meningkatkan kapasitas usahanya. Sehingga, melalui program ini, diharapkan tercipta ekosistem usaha yang lebih kondusif dan kompetitif,” imbuhnya.

    Dengan begitu, masih kata Ubaid sapaannya, IKM Tuban mampu tumbuh berkelanjutan, naik level, dan memperluas jangkauan pasar dari lokal menuju nasional bahkan global dan mampu berdaya saing.

    “Kegiatan hari ini juga tujuannya untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan pelaku IKM dalam bidang manajemen usaha, produksi, pemasaran, dan keuangan serta membuka akses pasar melalui pelatihan digital marketing, branding, serta kerja sama dengan marketplace dan mitra distribusi,” terang Ubaid.

    Selain itu, pihaknya berharap IKM mampu mendorong transformasi digital IKM dalam proses produksi, pemasaran, dan pengelolaan usaha dengan output yang diharapkan peserta IKM meningkat pemahamannya terkait manajemen usaha, pemasaran, dan legalitas.

    “Peningkatan partisipasi IKM di platform digital, seperti marketplace atau media sosial bisnis juga sangat diperlukan,” tutup Ubaid. [dya/ian]

  • Orang Takut Melanggar Meski Tak Ada Polisi

    Orang Takut Melanggar Meski Tak Ada Polisi

    Jakarta

    Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas) terus berupaya meningkatkan kinerja sistem electronic traffic law enforcement (ETLE). Salah satunya melalui penambahan perangkat ETLE di berbagai daerah.

    Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyebut jumlah kamera ETLE di seluruh Indonesia baru mencapai 2.502 unit.

    “Kebijakan kami 95 (persen) penegakan hukum menggunakan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement), yang sekarang sudah nasional. Hampir semua Polda sudah melakukan penegakan ETLE, dan tidak ada komplain, komplainnya kecil,” kata Agus saat rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR RI.

    “Tapi kalau tilang, polisi baru memberhentikan saja sudah dicurigai, oh ini cari duit, padahal tidak,” ungkap dia.

    “Maka dari itu kebijakan kami, atas petunjuk bapak Kapolri, 95 persen kami tindak ETLE, 5 persen baru menggunakan tilang. Ini cukup bagus,” tambahnya lagi.

    Dalam presentasi paparannya, Irjen Agus juga menampilkan jumlah dan berbagai jenis e-TLE yang turut menjadi bagian dari transformasi digital kepolisian dalam penegakan hukum lalu lintas.

    ETLE Statis: 1.290ETLE Handheld: 1.024ETLE On Board: 65ETLE Portable: 5

    Selain itu, Kakorlantas juga menampilkan data ETLE yang sudah terintegrasi dengan ETLE sebanyak 96 unit, dan Weight In Motion (WIM) juga terintegrasi dengan sistem tilang elektronik sebanyak 22 unit.

    Implementasi ETLE secara nasional disebut Irjen Agus telah menunjukkan hasil yang fantastis dalam penegakan hukum dan bahkan berkontribusi besar pada kas negara.

    Dia menguraikan, sebelum intervensi, capture pelanggaran hanya 1,71 juta. Setelah revitalisasi, angkanya melonjak menjadi 8 juta capture. Kenaikan ini mencapai 387 persen.

    Kemudian pembayaran denda. Dari semula hanya 22.480, kini naik drastis menjadi 392.214. “Naik 1.645 persen ini denda tilang, masuk kas negara,” kata dia.

    “Mimpi kami ada 5.000 ETLE (di seluruh Indonesia), sehingga betul-betul orang itu tidak harus ada polisi, dia takut apabila dia melanggar, ter-capture, tervalidasi, terkirim,” katanya.

    Mengutip contoh dari luar negeri, ia yakin digitalisasi penegakan hukum bisa memberikan dampak ekonomi signifikan.

    “Di Belanda, ETLE bisa memberikan kontribusi negara 15 triliun dalam satu tahun. Di Indonesia pasti bisa, ketika nanti konsisten daripada penegakan hukum bertransformasi digital,” pungkasnya.

    (riar/dry)

  • Sejalan Asta Cita, Menperin Perkuat Pendidikan Vokasi Pacu Kualitas SDM Industri
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 November 2025

    Sejalan Asta Cita, Menperin Perkuat Pendidikan Vokasi Pacu Kualitas SDM Industri Nasional 28 November 2025

    Sejalan Asta Cita, Menperin Perkuat Pendidikan Vokasi Pacu Kualitas SDM Industri
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) industri yang unggul melalui penyelenggaraan Wisuda Serentak Politeknik dan Akademi Komunitas Tahun 2025 
    Sebanyak 2.993 lulusan dari berbagai jenjang pendidikan vokasi resmi dikukuhkan, bersamaan dengan pengukuhan dua guru besar baru yang diharapkan memperkuat peran riset dan inovasi dalam
    pembangunan industri
    nasional.
    Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa keberhasilan meluluskan ribuan tenaga vokasi industri menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat daya saing manufaktur nasional, terutama di tengah percepatan transformasi industri global.
    Menurut dia, kemajuan industri tidak hanya ditentukan oleh infrastruktur dan investasi, melainkan sangat bergantung pada kualitas manusia yang menggerakkannya.
    “Visi Indonesia Emas 2045 tidak dapat diwujudkan hanya dengan membangun fisik atau menarik investasi. Fondasinya adalah SDM unggul yang menguasai teknologi masa depan, memahami proses industri modern, dan mampu beradaptasi dengan perubahan global yang begitu cepat,” ujar Agus dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (28/11/2025).
    Pernyataan tersebut disampaikan Agus dalam sambutannya pada Wisuda Bersama Politeknik dan Akademi Komunitas Kemenperin 2025 di Politeknik AKA Bogor, Kamis (27/11/2025).
    Dia menjelaskan bahwa Indonesia saat ini berada pada titik krusial bonus demografi, dengan penduduk usia produktif mencapai lebih dari 218 juta orang. Momentum tersebut harus dimanfaatkan secara optimal untuk mempercepat industrialisasi dan memperluas kesempatan kerja.
    “Tingkat pengangguran yang masih berada di kisaran 5 persen mendorong pemerintah untuk mengambil langkah proaktif dalam memperkuat kesiapan angkatan kerja memasuki pasar kerja nasional maupun global,” kata Agus.
    Dalam konteks itu, ia menegaskan bahwa pembangunan pendidikan vokasi sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto, yang menekankan bahwa penguatan pendidikan vokasi merupakan strategi utama untuk memutus rantai kemiskinan.
    “Bapak Presiden menekankan bahwa pendidikan vokasi harus menjadi prioritas nasional agar lulusan memiliki kompetensi yang benar-benar sesuai kebutuhan dunia kerja, baik di dalam negeri maupun di pasar global,” tambah Agus.
    Penegasan itu juga sejalan dengan Asta Cita pemerintah sebagai misi pembangunan nasional yang memuat agenda pembangunan manusia unggul, percepatan industrialisasi berbasis nilai tambah, hilirisasi berkelanjutan, serta transformasi digital dan inovasi teknologi.
    “Seluruh agenda tersebut hanya dapat dicapai apabila Indonesia memiliki SDM industri yang kompeten, adaptif, produktif, dan siap menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Agus.
    Lebih lanjut, Agus memaparkan bahwa Kemenperin telah menyusun Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) sebagai kerangka pembangunan industri ke depan.
    Strategi tersebut menempatkan transformasi industri dalam empat arah utama, yakni peningkatan nilai tambah melalui industrialisasi, pembangunan industri hijau dan berkelanjutan, percepatan penerapan teknologi digital dalam manufaktur, serta pembangunan industri inklusif agar manfaat industrialisasi dapat dirasakan masyarakat luas.
    “Seluruh arah tersebut hanya dapat berjalan apabila Indonesia memiliki SDM unggul dan inovatif dalam mengelola kemajuan teknologi dan dinamika pasar global,” ujar Agus.
    Untuk menjamin ketersediaan SDM industri, Kemenperin membangun ekosistem vokasi terintegrasi melalui jaringan 13 politeknik dan akademi komunitas, 9 sekolah menengah kejuruan (SMK), serta 7 balai diklat industri. Seluruh lembaga ini memiliki spesialisasi pendidikan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri secara langsung.
    Kemenperin juga memperkuat kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri melalui kurikulum
    link and match, teaching factory
    , magang industri, serta peningkatan kapasitas tenaga pendidik agar pendidikan vokasi selalu selaras dengan perkembangan teknologi terbaru.
    Kepala Badan Pengembangan
    Sumber Daya Manusia
    Industri (BPSDMI) Doddy Rahadi melaporkan bahwa dari total 2.993 lulusan pada 2025, sebanyak 49,28 persen telah terserap bekerja, melanjutkan pendidikan, atau menjalankan usaha mandiri.
    Adapun 151 lulusan program setara Diploma 1 (D1) hasil kerja sama dengan industri seluruhnya telah terserap bekerja, sebagai bukti meningkatnya kepercayaan industri terhadap kualitas pendidikan vokasi Kemenperin.
    Doddy menambahkan bahwa BPSDMI terus mendorong transformasi kelembagaan melalui perluasan status Badan Layanan Umum (BLU) di politeknik Kemenperin serta peningkatan akreditasi nasional dan internasional. Langkah ini diambil untuk memastikan lembaga pendidikan vokasi memiliki tata kelola unggul, fleksibel, dan berdaya saing global.
    Pada kesempatan tersebut, Agus mengukuhkan dua guru besar baru Profesor (Prof) Doktor (Dr) Candra Irawan (Politeknik AKA Bogor), dan Prof Dr Siti Aisyah (Politeknik STMI Jakarta).
    Keduanya berkontribusi signifikan dalam riset kimia bahan alam, teknik industri otomotif, serta inovasi proses industri. Menurut Agus, pengukuhan ini bukan hanya kebanggaan pribadi para akademisi, tetapi juga kebanggaan institusi karena memperkuat kontribusi riset terapan bagi kebutuhan industri.
    Di hadapan para wisudawan, ia berpesan agar lulusan menjaga integritas, memperkuat karakter, dan terus meningkatkan kompetensi sebagai kunci sukses di dunia kerja.
    Agus mendorong para lulusan untuk tidak berhenti belajar, adaptif terhadap perubahan, membangun jejaring, dan memberikan kontribusi bagi Indonesia maupun di tingkat global.
    “Bermimpilah setinggi mungkin dan wujudkan mimpi itu dengan kerja keras, disiplin, serta ketekunan. Jadilah SDM unggul yang mampu menjawab tantangan masa depan dan membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” pesannya.
    Kemenperin mencatat, lulusan lembaga vokasi di bawah Kemenperin tidak hanya berkarier di industri dalam negeri, tetapi juga di lebih dari 15 negara. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas lulusan vokasi Indonesia telah mendapatkan pengakuan global dan menjadi kekuatan penting dalam meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai pasok manufaktur dunia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.