Topik: THR

  • Menaker Beberkan Kronologi Sritex Tutup-PHK 11.025 Buruh

    Menaker Beberkan Kronologi Sritex Tutup-PHK 11.025 Buruh

    Jakarta

    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli melaporkan kronologi tutupnya PT Sri Rejeki Isman (Sritex) group hingga menyebabkan PHK terhadap para karyawan. Sritex resmi tutup sejak 1 Maret 2025 setelah beroperasi sejak tahun 1966.

    Dalam paparannya, dijelaskan Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang mengabulkan permohonan pailit yang diajukan oleh PT Indo Bharat Rayon. Sritex sempat melakukan perlawanan dan mengajukan kasasi, namun ditolak Mahkamah Agung pada Desember 2024.

    Lalu tahun 2025 putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung menolak permohonan pemohon, dalam hal ini adalah manajemen Sritex. Imbas putusan pailit tersebut para pekerja Sritex terkena PHK.

    “Upaya kami sebagai pemerintah untuk kita mencegah PHK, tentu kita tidak bisa intervensi kurator. Maka yang kita lakukan selama ini adalah sejak adanya putusan pailit, kemudian adanya putusan dari Mahkamah Agung (MA) untuk menolak permohonan-pemohon waktu itu terkait dengan kasasi, yang kita lakukan itu adalah mendorong going concern,” katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2025).

    Yassierli menyebut pemerintah sangat peduli dengan nasib buruh Sritex, dan berharap operasional perusahaan tetap terjadi meski digugat pailit. Meskipun pada akhirnya, Sritex tetap tutup dan belasan ribu buruhnya terkena PHK.

    “Dan ini yang kita berusaha terus sampai akhirnya pada beberapa minggu yang lalu, kurator mengatakan ini adalah option yang paling akhir mereka lakukan bahwa mereka terpaksa harus PHK,” bebernya.

    Sebagai informasi, perusahaan Sritex Group yang dinyatakan pailit antara lain PT Sritex di Sukoharjo, PT Primayuda Mandirijaya di Boyolali, PT Sinar Pantja Djaja di Semarang dan PT Bitratex Industries di Semarang.

    Secara total, jumlah buruh yang terdampak PHK tembus 11.025 orang. Rinciannya PHK sebanyak 340 pekerja pada Agustus 2024, lalu 1.081 pekerja di Januari 2025, dan PHK 9.604 orang di 26 Februari 2025.

    “Dan yang terakhir ini tanggal 26 Februari tahun 2025, ada dari PT Sritex Sukoharjo, kemudian ada beberapa perusahaan yang lain dengan total jumlah 9.000 sekian. Sehingga ini adalah data yang kami terima terkait dengan total yang di-PHK sejak Agustus 2024, dalam konteks itu adalah Sritex Group,” beber Yassierli.

    Berdasarkan paparannya, berikut kronologi PHK buruh Sritex:

    1. PHK oleh kurator kepada PT Bitratex Industries di Semarang pada Januari 2025

    2. Pemberitahuan PHK oleh kurator kepada Pekerja PT Sritex, PT Primayuda, PT Sinar Pantja Djaja, dan PT Bitratex pada 26 Februari 2025. Lalu dilanjutkan penandatanganan surat tidak menolak/menerima PHK oleh pekerja

    3. Pelaporan PHK Sritex oleh kurator kepada Disnaker Kabupaten Sukoharjo. Lalu Disnaker Kabupaten Sukoharjo mengeluarkan tanda bukti lapor PHK (Sritex)

    4. Sritex Group resmi tutup 1 Maret 2025

    5. Pemenuhan hak-hak pekerja seperti upah, pesangon, Tunjang Hari Raya (THR), manfaat Jaminan Hari Tua (JHT), manfaat Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), dan manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

    (ily/kil)

  • Intip, Tips Mencari Promo Terbaik Agar Belanja Menggunakan THR Lebih Hemat

    Intip, Tips Mencari Promo Terbaik Agar Belanja Menggunakan THR Lebih Hemat

    1. Pantau Marketplace dan Situs Resmi Toko

    Ketika memilih belanja online maka penting untuk terus memeriksa marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, atau situs resmi brand tertentu karena sering memberikan promo besar pada momen-momen tertentu.

    Adapun pada bulan ini bertepatan dengan Ramadan dan sering kali terdapat tawaran diskon menjelang hari raya. Pastikan untuk selalu mengecek promo terbaru agar tidak ketinggalan diskon menarik.

    2. Manfaatkan Voucher Diskon dan Cashback

    Sejumlah platform e-commerce sering kali menyediakan voucher diskon atau cashback yang bisa digunakan ketika checkout barang. Biasanya, voucher ini tersedia di halaman utama aplikasi atau melalui program loyalitas pelanggan.

    Kemudian untuk mendapat diskon yang lebih besar gunakan kombinasi voucher agar mendapatkan potongan harga yang maksimal.

  • Pesangon dan THR Korban PHK Sritex Belum Cair – Page 3

    Pesangon dan THR Korban PHK Sritex Belum Cair – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan, pesangon dan tunjangan hari raya (THR) untuk para pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang jadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) belum dibayar.

    Yassierli mengatakan, pihak kurator memang sudah membayar upah para pegawai Sritex sampai dengan Februari 2025. Namun untuk pembayaran pesangon dan THR, nasib harus menunggu penjualan aset milik perusahaan yang sudah pailit (aset boedel).

    “Yang belum memang adalah terkait dengan pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak, yang akan dibayarkan dari hasil penjualan aset boedel,” kata Menaker Yassierli dalan rapat kerja (raker) dan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (11/3/2025).

    “Dan THR juga sama, akan dibayar dari hasil penjualan aset boedel,” dia menambahkan.

    Sementara untuk manfaat Jaminan Hari Tua (JHT) telah diterima oleh 3.544 peserta dari 4.539 permohonan pengajuan.

    “Kemudian JHT, ini yang sekarang kita sedang upayakan bersama menjadi sesuatu yang kita berharap bisa dimanfaatkan sebelum Hari Raya Idul Fitri (2025) dengan jumlah cukup signifikan,” imbuh Menaker.

    Terkait manfaat Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), Yassierli menjanjikan para korban PHK Sritex bakal menerima pembayaran lebih besar. Usai adanya revisi aturan besaran klaim JKP, yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2025.

    “Dari revisi ini, manfaat JKP adalah uang tunai 60 persen dari upah selama 6 bulan, yang sebelumnya itu 45 persen. Kemudian, kemudahan untuk melakukan pelatihan kerja, dan kemudahan untuk mendapat akses informasi pasar kerja,” ungkapnya.

    Menurut data Kemenaker per 10 Maret 2025, manfaat JKP berupa yang tunai telah dicairkan kepada 1.888 peserta dari 2.776 permohonan pengajuan.

    Selain itu, korban PHK Sritex pun bakal menerima manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pekerja tetap memperoleh hak manfaat jaminan kesehatan paling lama 6 bulan sejak terkena PHK, tanpa membayar iuran.

     

  • 8 Bisnis Jasa yang Bisa Bikin ‘Dompet Tebal’ pada Bulan Ramadan

    8 Bisnis Jasa yang Bisa Bikin ‘Dompet Tebal’ pada Bulan Ramadan

    Jakarta, Beritasatu.com – Bulan Ramadan bukan hanya momen suci untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga menghadirkan berbagai peluang bisnis jasa yang sangat menjanjikan. Banyak kebutuhan masyarakat yang meningkat selama bulan ini, terutama dalam bidang jasa.

    Bisnis jasa pada bulan Ramadan tentu akan membuat keuntungan besar atau dompet tebal jika Anda menjalaninya dengan telaten.

    Berikut ini delapan bisnis jasa yang paling banyak dicari selama bulan Ramadan dan berpotensi memberikan keuntungan besar.

    Peluang Bisnis Jasa di Bulan Ramadan

    1. Jasa katering sahur dan berbuka

    Kesibukan sehari-hari sering kali membuat banyak orang tidak sempat menyiapkan makanan untuk sahur dan berbuka. Jasa katering menjadi solusi praktis dengan menawarkan menu sehat dan bervariasi.

    Ditambah dengan layanan antar, bisnis ini dapat menarik pelanggan dari berbagai kalangan, seperti pekerja kantoran, mahasiswa, hingga keluarga besar.

    2. Pembuatan dan pengiriman hamper lebaran

    Menjelang Idulfitri, tradisi berbagi hamper semakin populer. Banyak orang memilih hampers berisi makanan, kue kering, perlengkapan ibadah, atau produk eksklusif lainnya sebagai hadiah bagi keluarga, teman, maupun rekan bisnis.

    Dengan kemasan yang menarik dan variasi produk yang unik, bisnis hamper bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.

    3. Jasa penitipan kendaraan

    Mudik lebaran sering kali menjadi tantangan bagi pemilik kendaraan yang harus meninggalkannya dalam waktu lama. Jasa penitipan kendaraan dengan sistem keamanan yang terjamin menjadi solusi yang banyak dicari.

    Jika dilengkapi dengan layanan tambahan, seperti pencucian atau perawatan ringan, bisnis ini bisa semakin berkembang.

    4. Jasa penitipan hewan peliharaan

    Tidak semua pemilik hewan bisa membawa peliharaan mereka saat mudik. Oleh karena itu, jasa penitipan hewan menjadi layanan yang sangat dibutuhkan selama Ramadan hingga setelah Lebaran.

    Dengan menyediakan fasilitas yang nyaman, perawatan profesional, serta layanan grooming, bisnis ini berpotensi menarik banyak pelanggan.

    5. Layanan kebersihan dan asisten rumah tangga sementara

    Menjelang lebaran, banyak asisten rumah tangga yang mudik, sehingga permintaan jasa kebersihan meningkat. Layanan ini mencakup membersihkan rumah, mencuci pakaian, hingga menyetrika. Jika tenaga kerja yang disediakan profesional dan tepercaya, bisnis ini bisa menjadi peluang yang sangat menguntungkan.

    6. Jasa laundry

    Kesibukan selama Ramadan membuat banyak orang lebih memilih jasa laundry untuk mengurus pakaian mereka. Menjelang Hari Raya, permintaan semakin meningkat.

    Dengan menawarkan layanan cepat, bersih, serta harga yang bersaing, bisnis laundry dapat menjangkau lebih banyak pelanggan. Jika dilengkapi layanan antarjemput pakaian, daya tarik bisnis ini akan semakin kuat.

    7. Jasa desain dan percetakan kartu ucapan lebaran

    Meskipun era digital semakin berkembang, kartu ucapan fisik masih memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi perusahaan atau individu yang ingin memberikan kesan eksklusif. Jasa ini bisa mencakup desain kartu ucapan, percetakan, hingga pembuatan amplop THR dan dekorasi lebaran.

    8. Jasa fotografi dan video editing

    Ramadan dan Idulfitri adalah momen istimewa yang banyak orang ingin abadikan. Jasa fotografi dan editing video dapat mencakup dokumentasi acara berbuka puasa, sesi foto keluarga, hingga pembuatan video ucapan lebaran. Dengan hasil berkualitas dan konsep menarik, bisnis ini memiliki prospek yang baik.

    Bulan Ramadan memberikan peluang besar bagi pelaku usaha di sektor jasa. Dengan memahami kebutuhan masyarakat dan menawarkan layanan yang berkualitas, bisnis jasa di bulan suci ini bisa mendatangkan keuntungan sekaligus mempermudah kehidupan banyak orang. Jika ingin memulai usaha, pastikan untuk menyediakan layanan terbaik dan sesuai dengan permintaan pasar.

  • Menaker Ungkap Pesangon & THR Eks Karyawan Sritex Belum Dibayar, Ini Alasannya

    Menaker Ungkap Pesangon & THR Eks Karyawan Sritex Belum Dibayar, Ini Alasannya

    Jakarta

    Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengungkap hak Tunjangan Hari Raya (THR) dan pesangon eks karyawan buruh PT Sri Rejeki Isman (Sritex) yang kena PHK belum dibayar. Sritex sendiri sudah tutup sejak 1 Maret 2025 usai digugat pailit.

    Menurut Yassierli uang pesangon hingga THR baru dibayar setelah dilakukan penjualan aset budel atau harta kekayaan suatu badan usaha yang dinyatakan pailit atau bangkrut. Sementara itu, Yassierli memastikan hak upah buruh hingga bulan Februari sudah dibayar oleh kurator.

    “Yang belum adalah memang terkait dengan pesangon, uang penghargaan masa kerja, kemudian uang penggantian hak yang akan dibayar dari hasil penjualan aset budel, dan THR juga sama, akan dibayar dari hasil penjualan aset budel,” katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2025).

    Yassierli menjelaskan, Kemnaker sudah melakukan rapat koordinasi dengan Kemenko Perekonomian serta kurator yang membahas hak-hak eks buruh Sritex. Yang jelas, kata dia, kurator berkomitmen melakukan pembayaran setelah melakukan penjualan aset.

    “Jadi sudah ada beberapa pertemuan, yang intinya adalah komitmen dari kurator untuk terkait dengan pembayaran, kalau upah itu sudah selesai, yang belum itu adalah pesangon dan THR, yang bersifat terhutang sesudah asetnya dijual,” tuturnya.

    Yassierli juga menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Ketenagakerjaan daerah dan serikat pekerja untuk memastikan kelengkapan berkas terpenuhi. Berkas tersebut dibutuhkan untuk mengklaim Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

    “Ini jumlahnya cukup besar ya, 8 ribu sekian, jadi tidak mudah dan challenging juga. Dan kita membutuhkan dokumen-dokumen yang juga menjadi persyaratan untuk pencairan klaim tersebut,” sebut Yassierli.

    Menurutnya Kemnaker memiliki tim di Solo yang mengurus administrasi para buruh korban PHK untuk melakukan pencairan JHT dan JKP. Ia berharap manfaat tersebut bisa dinikmati sebelum hari raya Idulfitri.

    (ily/kil)

  • Kriteria Ojol yang Dapat THR Bonus Hari Raya dari Grab – Page 3

    Kriteria Ojol yang Dapat THR Bonus Hari Raya dari Grab – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Grab Indonesia memberikan kabar gembira bagi para mitra pengemudi ojek online (ojol) menjelang Lebaran!

    Mereka membagikan Tunjangan Hari Raya alias THR ojol lewat program Bonus Hari Raya (BHR) berupa bonus kinerja khusus.

    Program ini diumumkan langsung oleh Group CEO & Co-Founder Grab, Anthony Tan, bersama Presiden Prabowo Subianto dari Istana Negara, kemarin, Senin (10/3/2025).

    Besaran THR atau bonus bervariasi dan ditentukan oleh kinerja masing-masing mitra, bukan angka tetap seperti yang diharapkan sebagian mitra yang menginginkan minimal Rp 3 juta atau disesuaikan dengan usia.

    “Kami senang dapat berkontribusi dalam inisiatif yang memberikan manfaat langsung untuk Mitra Pengemudi yang menjadi tulang punggung layanan transportasi dan pengantaran di Indonesia, serta yang telah memberikan layanan terbaik kepada pelanggan selama ini,” ujar Anthony Tan, dikutip dari keterangan resmi Grab. 

    Adapun program BHR ini merupakan bentuk apresiasi Grab atas dedikasi para mitra, mengingat bonus ini bukan bagian dari manfaat rutin pekerja sektor informal seperti mitra pengemudi.

    Namun, perlu dicatat, tidak semua mitra Grab otomatis mendapatkan bonus hari raya Grab ini. Ada kriteria khusus yang harus dipenuhi.

    Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menjelaskan, “Layanan terbaik lahir dari dedikasi Mitra Pengemudi yang aktif menyelesaikan pesanan setiap hari. Program bonus ini dirancang untuk memberikan penghargaan secara adil, di mana tingkat apresiasi yang diterima mencerminkan tingkat keaktifan, kontribusi, dan pencapaian masing-masing Mitra.”

  • 6
                    
                        THR Ojol: Harapan Besar, Syarat Berat!
                        Megapolitan

    6 THR Ojol: Harapan Besar, Syarat Berat! Megapolitan

    THR Ojol: Harapan Besar, Syarat Berat!
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kabar mengenai
    tunjangan hari raya
    (THR) bagi pengemudi ojek online (ojol) disambut dengan penuh harapan oleh para driver.
    Namun, harapan tersebut harus dibayar dengan berbagai syarat yang cukup berat.
    Para pengemudi merasa senang jika kebijakan ini benar diterapkan. Tetapi mereka juga mengeluhkan aturan yang harus dipenuhi untuk mendapatkannya.
    Sejumlah
    pengemudi ojol
    mengungkapkan rasa syukur mereka atas rencana pemberian THR.
    Namun, di sisi lain, mereka merasa terbebani karena harus memenuhi berbagai syarat tertentu.
    “Alhamdulillah sih, tapi repot masih ada syarat-syaratnya,” ujar Rahmat (33), seorang pengemudi ojol, saat ditemui di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2025).
    Beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain adalah minimal menyelesaikan 250 trip dalam satu bulan, jumlah hari dan jam online setidaknya sembilan jam per hari.
    Syarat lainnya yakni tingkat penyelesaian orderan, rating pengemudi, serta tidak melakukan pelanggaran kode etik aplikasi.
    Aturan ini membuat para pengemudi harus bekerja ekstra keras untuk bisa memenuhi standar tersebut.
    “Para driver harus narik terus, biar jumlah orderannya dapat banyak,” tambah Rahmat.
    Taufiq Rachmad (29), pengemudi ojol lainnya, menyambut baik kebijakan ini dan menilai bahwa para mitra driver memang layak mendapatkan THR.
    “Bagus sih menurut saya, kalau emang kebijakan kaya gitu diberlakukan buat ojol yang statusnya mitra, saya sih senang-senang aja,” ujar Taufiq saat diwawancarai di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
    Taufiq menilai, selama ini para pengemudi telah memberikan keuntungan besar bagi perusahaan aplikasi dan sudah selayaknya mereka mendapatkan apresiasi berupa THR.
    Senada dengan itu, Nuraini (40), seorang pengemudi ojol lainnya, merasa bersyukur jika benar ada kebijakan ini.
    “Alhamdulillah, kalau memang benaran ada. Udah sering juga lihat di sosial media,” kata Nuraini.
    Meskipun syaratnya berat, para pengemudi tetap berharap bisa mendapatkan THR dalam jumlah yang layak. Rahmat berharap agar nominal THR yang diberikan bisa mencapai Rp 3 juta.
    “Minimal (besaran
    THR ojol
    ) Rp 3 juta, karena kalau dihitung per hari, sama aja kaya sehari Rp 100.000,” ujar Rahmat.
    Namun, tidak semua driver berharap THR dalam jumlah besar. Taufiq menyatakan dirinya tidak berharap banyak, yang penting ada tambahan untuk kebutuhan Lebaran.
    Taufiq, kisaran Rp 1 juta hingga Rp 3 juta adalah angka yang masih masuk akal untuk diberikan.
    Sementara itu, Eko Novian (32) berpendapat bahwa besaran THR sebaiknya disesuaikan dengan usia pengemudi.
    “Dihitung berdasarkan usia sih. Misal, 50 tahun ke atas Rp 1 juta, 40 tahun ke bawah Rp 500.000 cukup. 30 tahun ke bawah Rp 300.000 atau Rp 200.000 cukup,” ungkapnya.
    Bagi sebagian besar pengemudi ojol, rencana pemberian THR adalah hal yang sangat baik.
    Namun, dengan adanya berbagai persyaratan ketat, muncul kekhawatiran bahwa kebijakan ini justru akan membebani mereka yang sudah bekerja keras setiap hari.
    Besar harapan agar THR yang diberikan tidak hanya menjadi sekadar janji, tetapi juga benar diterapkan dengan skema yang adil dan tidak memberatkan.
    Dengan demikian, tunjangan ini dapat menjadi bentuk apresiasi yang nyata bagi para mitra driver yang telah berkontribusi bagi perusahaan aplikator.
    (Reporter: Shinta Dwi Ayu | Editor: Larissa Huda, Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Imbauan Bonus Hari Raya untuk Ojol, Ekonom: Bentuk Kepedulian Presiden Terhadap Pekerja – Halaman all

    Imbauan Bonus Hari Raya untuk Ojol, Ekonom: Bentuk Kepedulian Presiden Terhadap Pekerja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengimbau perusahaan aplikasi transportasi online untuk memberikan bonus Hari Raya (BHR) bagi mitra pengemudi ojek online (ojol), taksi online (taksol), dan kurir online (kurol) dalam bentuk tunai.

    Pernyataan ini disampaikan langsung dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (10/3/2025), bersama pimpinan perusahaan aplikator.

    “Kita ingin agar mitra pengemudi mendapatkan apresiasi atas kerja keras mereka. Saya harap perusahaan dapat memberikan bonus Hari Raya sebagai bentuk kepedulian dan dukungan,” ujar Presiden Prabowo.

    Menanggapi hal ini, ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai langkah Presiden sebagai solusi yang adil bagi semua pihak.

    Menurut Wijayanto, keputusan Presiden mencerminkan keseimbangan antara kepentingan berbagai pihak.

    “Langkah ini tepat dan fair. Presiden memberikan arahan yang jelas, tetapi tetap memberi ruang bagi Kementerian Ketenagakerjaan untuk memfasilitasi dialog antara aplikator dan pengemudi dalam mencari solusi terbaik. Ini sudah 90 persen menuju penyelesaian,” ujarnya.

    Wijayanto juga menilai bahwa dengan mengumumkan kebijakan ini bersama para pimpinan aplikator, Presiden ingin menegaskan komitmennya terhadap industri transportasi digital yang melibatkan lebih dari 2 juta tenaga kerja.

    “Presiden ingin menunjukkan bahwa pemerintah peduli terhadap bisnis dan rakyat. Ia juga mendorong para pihak untuk duduk bersama dan mencari solusi yang adil serta realistis,” jelasnya.

    Meskipun kebijakan ini bersifat himbauan dan tidak memiliki dasar hukum yang mengikat, Wijayanto menilai langkah ini tetap positif.

    “Saya yakin aplikator memiliki itikad baik dalam merumuskan kebijakan terkait bonus Hari Raya ini. Yang terpenting adalah komunikasi yang terus berjalan untuk memastikan model bisnis industri ini berkembang dengan baik. Saat ini, sektor ojol, taksol, dan kurol masih terus bertumbuh dan mencari bentuk terbaiknya. Ini saat yang tepat untuk inovasi kebijakan,” kata Wijayanto.

    Namun, ia juga mengingatkan bahwa jika THR bagi mitra pengemudi diwajibkan dalam skema yang sama seperti karyawan perusahaan konvensional, hal itu justru bisa berdampak negatif.

    “Jika dipaksakan, fleksibilitas yang menjadi keunggulan utama industri ini akan hilang. Ini bisa menjadi preseden buruk yang menghambat pertumbuhan industri di masa depan. Dampaknya luas, terutama di tengah ancaman PHK massal, penurunan daya beli, dan perlambatan ekonomi,” tutupnya.

    Melalui kebijakan yang berbasis dialog dan fleksibilitas, diharapkan solusi terbaik dapat ditemukan untuk menjaga keseimbangan antara kesejahteraan mitra pengemudi dan keberlanjutan bisnis aplikator.

  • 9
                    
                        "Driver" Berharap Besaran THR Ojol Minimal Rp 3 Juta
                        Megapolitan

    9 "Driver" Berharap Besaran THR Ojol Minimal Rp 3 Juta Megapolitan

    “Driver” Berharap Besaran THR Ojol Minimal Rp 3 Juta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengemudi ojek online (ojol) berharap bisa mendapat tunjangan hari raya (THR) Rp 3 juta dari aplikator
    “Minimal (besaran
    THR Ojol
    ) Rp 3 juta, karena kalau dihitung per hari, sama aja kaya sehari Rp 100.000,” ujar pengemudi ojol bernama Rahmat (33) saat ditemui di Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (11/3/202t5).
    Sementara ojol lain bernama Taufiq Rachmad (29) tak berharap nominal THR yang didapatkan terlalu besar.
    “Enggak mengharapkan banyak, yang penting ada. Kan lumayan buat tambah-tambahan,” ucap Taufiq.
    Namun, Taufiq menilai besaran
    THR ojol
    yang layak sekitar Rp 1 juta hingga Rp 3 juta.
    Sedangkan pengemudi lain bernama Eko Novian (33) berharap,
    besaran THR ojol
    dari aplikator disesuaikan dengan umur.
    Pasalnya, para pengemudi yang lanjut usia (lansia) paling membutuhkan THR ojol dengan nominal yang lebih besar.
    “Dihitung berdasarkan usia sih. Misal, 50 tahun ke atas Rp 1 juta, 40 tahun ke bawah Rp 500.000 cukup. 30 tahun ke bawah Rp 300.000 atau Rp 200.000 cukup,” kata Eko.
    Pemberian THR ojol berdasarkan usia dinilai bisa meringankan aplikator dibanding harus memberikan dengan nominal yang rata.
    Sebab, ada ratusan ribu pengemudi yang harus diberikan THR ojol.
    Pengemudi ojol lainnya Nuraini (40), mengaku tak bisa menargetkan berapa besaran THR ojol yang ingin diterima.
    “Kalau itu sih enggak bisa ditargetin atau sesuai harapan, karena biar gimana pun di bidang jasa yang penghasilan per bulannya pun enggak menentu,” kata Nuraini saat ditemui di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
    Namun, dia berharap besaran THR ojol yang didapatkan sama rata, agar tidak ada kecemburuan sosial.
    “Kalau itu sih tergantung kebijakan yang di atas aja sih sebenarnya. Tapi, mungkin biar enggak ada kecemburuan sosial mungkin disama ratakan saja,” pungkas Nuraini.
    Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto mengimbau agar perusahaan penyedia jasa ojek daring/online (ojol) memberikan tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi kepada mitra pengemudi.
    Imbauan ini disampaikan Prabowo di hadapan sejumlah pengemudi ojek online, CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Walujo, dan CEO Grab Anthony Tan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).
    THR ojol harus berupa uang tunai. Adapun besaran THR ojol disesuaikan dengan keaktifan kerja para pengemudi.

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Antrean Warga di Istiqlal untuk Penukaran Uang Baru Jelang Lebaran

    Antrean Warga di Istiqlal untuk Penukaran Uang Baru Jelang Lebaran

    Jakarta, Beritasatu.com – Warga mulai memadati layanan kas keliling Bank Indonesia (BI) untuk penukaran uang baru di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2025).

    Layanan ini dibuka mulai pukul 10.00 WIB, dan masyarakat rela mengantre demi mendapatkan uang baru untuk persiapan Idulfitri.

    Fani, salah seorang warga, sengaja menukar uang baru untuk kebutuhan tunjangan hari raya (THR).

    “Untuk THR, saya menukar Rp 2,2 juta. Kemarin pagi sempat terkendala karena server down, tapi sekitar pukul 10.00 sudah lancar,” ujar Fani.

    Ia memilih layanan kas keliling BI untuk menukar uang baru, karena tidak dikenakan biaya tambahan seperti di tempat penukaran uang di pinggir jalan.

    “Kalau di pinggir jalan, kita harus bayar jasa mereka. Sedangkan di BI, cukup daftar dan membayar sesuai nominal yang ditukar,” jelasnya.

    Hal serupa disampaikan Rizka, warga yang sejak pagi mengantre di Masjid Istiqlal.

    “Sempat kesulitan saat mendaftar online, tapi akhirnya bisa. Uang yang ditukar di BI lebih terjamin keasliannya dibanding di pinggir jalan,” katanya.

    Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P Joewono, menyampaikan layanan penukaran uang baru berlangsung hingga 27 Maret 2025. BI bekerja sama dengan perbankan menyediakan layanan ini di berbagai lokasi strategis, seperti rumah ibadah, tempat aktivitas keagamaan, dan kantor bank umum.

    BI juga telah menyiapkan uang layak edar (ULE) sebesar Rp 180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang baru selama Ramadan dan Idulfitri.