Topik: THR

  • ‘THR’ Gojek Cair! Ojol Tertinggi Dapet Rp 900 Ribu, Taksol Rp 1,6 Juta

    ‘THR’ Gojek Cair! Ojol Tertinggi Dapet Rp 900 Ribu, Taksol Rp 1,6 Juta

    Jakarta

    Perusahaan ojek online (ojol) Gojek Indonesia telah mencairkan bonus hari raya (BHR) untuk mitra driver, Sabtu (22/3). Nominal yang diberikan cukup beragam, namun yang terbesar diklaim tembus Rp 1,6 juta!

    Gojek membagi penerima BHR ke dalam lima kategori, yakni Mitra Juara Utama, Mitra Juara, Mitra Unggulan, Mitra Andalan, dan Mitra Harapan. Jumlah BHR yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kontribusi, produktivitas, dan kapasitas finansial perusahaan.

    Chief of Public Policy & Government Relations GoTo Ade Mulya mengatakan, dengan skema yang berlaku, BHR terbesar untuk ojol mencapai Rp 900 ribu, sementara taksi online atau taksol tembus Rp 1,6 juta.

    “Mitra dalam kategori Mitra Juara Utama mendapatkan BHR yang dihitung sekitar 20 persen dari rata-rata penghasilan bersih di kategori tersebut. Besaran BHR yang diterima dalam kategori tertinggi adalah Rp900 ribu untuk mitra roda dua dan Rp1.600.000 untuk mitra roda empat,” ujar Ade Mulya, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (22/3).

    BHR untuk ojol. Foto: Grandyos Zafna

    Ade menjelaskan BHR bukan THR seperti yang diterima pekerja formal. Bonus ini adalah kontribusi Gojek untuk mendukung Mitra Driver dalam merayakan Idulfitri sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Dia menegaskan, kemitraan dengan pengemudi menjadi landasan utama bisnis Gojek. Pemberian ini disesuaikan dengan kapasitas finansial perusahaan agar tetap berkelanjutan.

    “BHR akan diterima oleh mitra driver yang memenuhi kriteria mulai tanggal 22-24 Maret 2025 melalui saldo GoPay mitra,” kata Ade.

    Diketahui, Skema BHR untuk ojol tertuang pada Surat Edaran Kementerian Ketenagakerjaan Nomor M/3/HK.04.00/III/2025 terkait Pemberian Bonus Hari Raya Keagamaan Tahun 2025 bagi Pengemudi dan Kurir pada Layanan Angkutan Berbasis Aplikasi.

    Pada aturan itu disebutkan, BHR yang diberikan perusahaan ke mitra driver sebesar 20 persen dari penghasilan bulanan selama setahun terakhir. Bantuan tersebut harus diserahkan maksimal H-7 sebelum Lebaran.

    (sfn/sfn)

  • Dengar ‘THR’ Ojol Tak Sampai Rp 1 Juta, Prabowo: Kalau Bisa Ditambah Lah

    Dengar ‘THR’ Ojol Tak Sampai Rp 1 Juta, Prabowo: Kalau Bisa Ditambah Lah

    Jakarta

    Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mendengar kabar soal driver ojek online (ojol) hanya menerima bantuan hari raya (BHR) kurang dari Rp 1 juta per kepala. Menurutnya, bantuan tersebut terlalu kecil dan perlu ditambah!

    “Saya mendengar mereka (driver ojol) akan terima kurang lebih Rp1 juta tiap pekerja. Saya mengimbau pengusaha swasta, kalau bisa, ya ditambah lah (nominal BHR ojol). Ini imbauan,” ujar Prabowo pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (22/3).

    Meski demikian, dia menegaskan, pernyataan tersebut hanya sekadar imbauan, bukan permintaan resmi. Namun, di balik imbauan itu, tersimpan harapan besar dari pemimpin negara tersebut.

    “Kalau mengimbau kan boleh, tidak ada paksaan kan? Tapi kalau presiden mengimbau ya… Mengimbau ya, tolong digarisbawahi,” katanya sambil tertawa.

    Driver ojol Grab di Tendean, Jakarta Selatan. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Imbauan itu disampaikan karena Prabowo menilai para pengusaha atau aplikator untung atas kerja keras para driver ojol selama ini. Sehingga, Prabowo merasa para driver ojol layak menerima bonus lebih.

    Prabowo juga mengingatkan pengusaha memberikan BHR tepat waktu. Dia menegaskan, BHR sebaiknya diberikan tujuh hari sebelum Idulfitri.

    “Tahun ini pemerintah menaruh perhatian khusus kepada para pengemudi dan kurir online, yang untuk pertama kalinya akan menerima Bonus Hari Raya. Ini karena kerja sama juga dengan pengusaha-pengusaha swasta,” kata dia.

    Diketahui, Skema BHR untuk ojol tertuang pada Surat Edaran Kementerian Ketenagakerjaan Nomor M/3/HK.04.00/III/2025 terkait Pemberian Bonus Hari Raya Keagamaan Tahun 2025 bagi Pengemudi dan Kurir pada Layanan Angkutan Berbasis Aplikasi.

    Pada aturan itu disebutkan, BHR yang diberikan perusahaan ke mitra driver sebesar 20 persen dari penghasilan bulanan selama setahun terakhir. Selain itu, ojol juga harus produktif untuk mendapat bantuan maksimal.

    (sfn/sfn)

  • Ifan Seventeen Buka-bukaan Alasan Terima Tawaran Jadi Dirut PFN

    Ifan Seventeen Buka-bukaan Alasan Terima Tawaran Jadi Dirut PFN

    Jakarta

    Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen buka-bukaan alasan menerima tawaran sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (Persero) atau (PFN). Dia mengatakan sebelum dirinya ditunjuk sebagai Dirut PFN, ada sejumlah kandidat yang menolak tawaran jabatan tersebut.

    Ifan menyebut, alasan dirinya menerima tawaran itu sebagai bentuk pengabdian dirinya kepada bangsa dan negara.

    “Saya merasa sudah terlalu lama hidup enak di negara yang kita cintai ini, saatnya untuk melakukan timbal balik dengan cara mengabdi. Jadi begitu saya ditawarkan, saya rasa ini kesempatan untuk pengabdian yang saya yakini,” kata dia dalam keterangannya di Instagram @ifanseventeen, dikutip Sabtu (22/3/2025).

    Meski dikenal sebagai seorang penyanyi, Ifan mengakui memiliki pengalaman di bidang kreatif dan rumah produksi. Dia mengatakan sempat menyutradarai tiga video klip Seventeen dan menjadi eksekutif produser dua film.

    “Berbekal pengalaman menjadi direktur utama di 2 perusahaan dibidang kreatif dan rumah produksi, gelar sarjana manajemen, pernah menyutradarai 3 klip Seventeen, salah satu executive producer di film “Kemarin” 2020 & “Kau dan Dia” 2022 & ikut main di beberapa film, bismillah saya memantaskan diri untuk pengabdian ini,” lanjutnya.

    Ifan Sebut Jadi Dirut Tak Harus Ahli

    Menurutnya, menjadi direktur utama bukan untuk seseorang yang ahli dalam bidang tersebut. Dia mencontohkan direktur utama PFN sebelumnya juga bukan dari industri perfilman.

    “Dirut PFN sebelum saya berasal dari dunia Telekomunikasi, lalu Dirut sebelumnya lagi berasal dari dunia oil and gas bahkan tidak ada kaitannya sama sekali dengan industri kreatif. Tapi sebaliknya, pak Dwi (mantan Dirut persis sebelum saya) dapat memimpin dan menjalankan PFN dengan sangat luar biasa,” terangnya.

    Untuk itu, menurutnya menjadi seorang direktur utama tak harus yang ahli dari bidang tersebut. Namun, harus memiliki keahlian di bidang manajemen, strategis serta mampu membangun tim dan membentuk arah perusahaan.

    “Sebagai contoh, dirut rumah sakit tidaklah harus seorang dokter, tapi wajib dikelilingi para dokter yang ahli untuk bidang jasa yang memang jadi ranahnya,” tuturnya.

    Ifan mengatakan, menjadi Dirut PFN bukanlah jabatan yang mudah dikerjakan. Apalagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dipenuhi sejumlah masalah keuangan hingga operasional.

    PFN Punya Utang Puluhan Miliar

    Saat ini kondisi PFN memiliki utang puluhan miliar, penggajian telat, serta Tunjangan Hari Raya (THR) pegawai belum dibayarkan. Di sisi lain, PFN bukan perusahaan yang mendapatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Jadi ketika bisnis tidak mencapai target perusahaan, konsekuensinya gaji direksi hingga pegawai jadi korbannya. Belum lagi peralatan produk film yang banyak tidak layak pakai hingga kerusakan pada bangunan kantor.

    Dengan segudang pekerjaan rumah (PR) itu, Ifan menawarkan bagi siapapun dapat menggantikan dirinya memimpin PFN. Jika ada seseorang yang lebih mampu mengerjakan berbagai PR PFN, Ifan pun siap untuk mundur.

    “Dan apabila saya rasa ada orang yang lebih mampu menggantikan saya, saya akan mundur. Namun jika belum ada, tolong biarkan saya bekerja. Karena saya tidak akan mundur dari sebuah penugasan seberat apapun situasinya sampai titik ujung perjuangan,” pungkasnya.

    (ada/ara)

  • Resmi Cair! Ini Besaran Bonus Hari Raya Mitra Gojek Sesuai Kategori

    Resmi Cair! Ini Besaran Bonus Hari Raya Mitra Gojek Sesuai Kategori

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gojek dikabarkan resmi menyalurkan Bonus Hari Raya (BHR) kepada Mitra Driver sebagai bentuk apresiasi bagi mereka yang aktif, produktif, dan berkinerja baik. Pemberian dana ini bukan Tunjangan Hari Raya (THR) sebagaimana untuk pekerja formal.

    Namun merupakan kontribusi Gojek untuk mendukung Mitra Driver dalam merayakan Idul Fitri, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pemberian bonus tambahan bagi mitra driver.

    Ade Mulya, Chief of Public Policy & Government Relations GoTo menyampaikan, sebagai perusahaan teknologi karya anak bangsa, kemitraan dengan Mitra Driver menjadi fondasi utama bisnis Gojek. Dengan komitmen untuk terus menghadirkan solusi yang berkeadilan dan transparan, pemberian BHR ini disesuaikan dengan kapasitas finansial perusahaan agar tetap berkelanjutan.

    “Dengan menerapkan prinsip adil, Gojek membagi penerima BHR ke dalam lima kategori, dengan Mitra Juara Utama sebagai kategori tertinggi,” ungkap Ade Mulya dalam siaran tertulisnya, Sabtu (22/3/2025).

    Mitra dalam kategori Mitra Juara Utama mendapatkan BHR yang dihitung sekitar 20% dari rata-rata penghasilan bersih di kategori tersebut. Besaran BHR yang diterima dalam kategori tertinggi adalah Rp 900.000 untuk Mitra roda dua dan Rp 1.600.000 untuk Mitra roda empat.

    “Agar manfaat ini dapat menjangkau lebih banyak Mitra, Gojek juga menghadirkan empat kategori tambahan, yaitu Mitra Juara, Mitra Unggulan, Mitra Andalan, dan Mitra Harapan. Nominal BHR di setiap kategori dihitung berdasarkan tingkat produktivitas, kontribusi, serta tetap disesuaikan dengan kapasitas finansial perusahaan,” terang Ade Mulya.

    BHR akan diterima oleh Mitra Driver yang memenuhi kriteria mulai tanggal 22 – 24 Maret 2025 melalui saldo GoPay Mitra. Dengan pembagian kategori ini, BHR diberikan secara tepat sasaran, memastikan apresiasi bagi Mitra Driver yang aktif dan terus berkontribusi dalam memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.

    (pgr/pgr)

  • Jangan Asal Checkout! Ini Bahaya Belanja Impulsif Menjelang Lebaran

    Jangan Asal Checkout! Ini Bahaya Belanja Impulsif Menjelang Lebaran

    Yogyakarta: Menjelang Lebaran, euforia belanja sering kali bikin kalap. Diskon di mana-mana, promo besar-besaran, dan godaan barang-barang baru seolah memanggil untuk segera check-out. 
     
    Padahal, kalau nggak hati-hati, dompet bisa jebol sebelum hari raya tiba! 
     
    Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Akhmad Akbar Susamto meminta masyarakat lebih berhati-hati mengelola keuangan menjelang lebaran agar tidak terjebak berbelanja impulsif akibat promo dan diskon besar-besaran.

    “Jangan belanja ketika kita sedang lapar baik lapar fisik maupun lapar pikiran. Mencari promo itu tidak apa-apa, tetapi jika tidak butuh mengapa harus membeli,” ujar Akbar dalam keterangannya di Yogyakarta, dilansir Antara, Sabtu, 22 Maret 2025.

    Kemudahan transaksi digital membuat kebiasaan konsumtif
    Akbar menyoroti kemudahan transaksi digital dan layanan paylater yang semakin mendorong kebiasaan konsumtif. 
     
    Menurutnya, banyak orang tergiur promo tanpa mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya, sehingga pengeluaran membengkak.
     
    “Perlu dipikirkan secara sungguh-sungguh barang apa saja yang akan kita belanjakan dan sumber pendapatannya dari mana saja,” jelas dia.
     
    Akbar menyarankan untuk menyusun daftar kebutuhan sebelum berbelanja dan mengurutkan berdasarkan tingkat urgensi dengan membedakan kebutuhan yang benar-benar penting dengan yang bisa ditunda.
     
    “Sebelum merancang pengeluaran, diperlukan penentuan kebutuhan yang mana yang mendesak dan yang tidak mendesak. Kemudian, beberapa kebutuhan ini diurutkan mulai dari yang paling wajib dibeli hingga yang bisa ditunda,” ujar dia.
     
    Selain itu, Akbar juga mengingatkan bahwa perayaan lebaran seharusnya tidak menjadi alasan untuk menguras tabungan demi keinginan konsumtif.
     
    Ia menyarankan masyarakat mengalokasikan dana dengan bijak, termasuk untuk keperluan sosial seperti sedekah.
     
    “Jangan sampai kemudian kita melakukan hal-hal yang less urgent itu dengan tabungan yang sebenarnya sudah kita simpan jauh-jauh hari untuk hal-hal yang lebih penting, yang mendesak, dan yang darurat,” paparnya.
    Gunakan THR dengan bijak
    Akbar juga menekankan pentingnya pemanfaatan tunjangan hari raya (THR) secara bijak agar tidak mengganggu keuangan setelah lebaran.
     
    “Jangan sampai kita menggunakan tabungan untuk membeli hal-hal yang tidak mendesak karena sifat THR itu sebagai tunjangan untuk merayakan hari raya. Jadi, perlu berhati-hati untuk menghitung perencanaan keuangan,” ujarnya.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Anggota Komisi III DPR Minta Polisi Tangkap Preman Berkedok Ormas yang Minta THR: Jangan Dibiarkan – Halaman all

    Anggota Komisi III DPR Minta Polisi Tangkap Preman Berkedok Ormas yang Minta THR: Jangan Dibiarkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB Abdullah mendesak pihak kepolisian menangkap preman berkedok organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang meminta tunjangan hari raya (THR) secara paksa.

    Aparat bisa membuka posko pengaduan terkait aksi premanisme itu.

    Abdullah mengatakan, keberadaan preman berkedok ormas sudah lama dikeluhkan masyarakat, instansi pemerintah, pengusaha, dan pihak-pihak yang selama ini menjadi korban pemalakan.

    Bahkan preman berkedok ormas tersebut sering menebar teror.

    “Preman berkedok ormas itu selalu berulah dan memalak masyarakat. Mereka merasa menjadi penguasa wilayah, sehingga bisa seenaknya memalak,” ujar Abdullah kepada wartawan, Sabtu (22/3/2025).

    Aksi mereka semakin mencolok menjelang hari raya.

    Mereka keliling ke beberapa lokasi untuk meminta THR.

    Mereka datang ke lembaga pendidikan, instansi pemerintah, pabrik-pabrik, toko, dan tempat-tempat yang bisa mereka palak.

    Tahun ini, aksi mereka ramai menjadi sorotan, karena terekam kamera, kemudian viral di media sosial.

    Semua masyarakat pun mengecam aksi premanisme berkedok ormas yang sangat meresahkan.

    Aksi pemalakan preman itu tidak hanya terjadi di satu daerah, tapi terjadi di beberapa lokasi.

    Bahkan, para preman itu kerap melakukan kekerasan kepada korbannya, jika permintaan mereka tidak dikabulkan.

    “Mereka membawa senjata tajam dan melakukan kekerasan terhadap korban. Jelas itu bentuk premanisme yang tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.

    Untuk itu, Abdullah mendesak pihak kepolisian untuk menertibkan dan menangkap para preman yang mengaku sebagai ormas itu.

    Mereka sudah melakukan tindak pidana, dengan melakukan pemerasan dan kekerasan.

    Abdullah juga memuji pihak kepolisian yang telah menangkap preman yang menebar teror.

    Polisi harus bergerak cepat jika ada preman yang memeras dengan dalih meminta THR.

    “Polisi bisa membuat posko pengaduan bagi masyarakat yang menjadi korban preman berkedok ormas. Masyarakat harus berani lapor ke polisi,” terang Abdullah.

    Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus terhadap masalah mandeknya Invetasi karena ulah Ormas yang melakukan pungutan liar (Pungli).

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden telah memerintahkan TNI-Polri untuk melihat kondisi real di lapangan.

    “Presiden perintahkan untuk tadi perintahkan TNI-Polri untuk melihat seperti itu,” kata Luhut usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

    Menurut Luhut, pemerintah tidak akan mentolelir apapun yang menghambat Invetasi.

    Karena itu, pemerintah akan menindak tegas pelaku Pungli tersebut.

    “Kita harus tindak hal semacam itu dan nanti dipelajari dengan baik. Pokoknya harus baik,” kata Luhut.

    Sebelumnya Masalah gangguan investasi dari kelompok ormas ini telah dilaporkan sejumlah investor ke Presiden Prabowo Subianto.

    Pemerintah kini berupaya menindaklanjuti laporan tersebut dengan berbagai langkah strategis untuk memastikan stabilitas investasi di dalam negeri.

    Deklarasi perang pemerintah terhadap ormas nakal yang mengganggu investasi menandai langkah serius dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan dunia usaha di Indonesia.

    Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa pemerintah akan bertindak terhadap ormas yang melakukan aksi premanisme dan mengganggu investasi.

    “Kami akan kaji ulang dan juga berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, Kadin serta DPR agar mana ormas yang bermanfaat dan yang meresahkan bagi iklim investasi di negara kita,” kata Luhut dalam keterangan resminya, Jumat, 14 Maret 2025.

    Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan pendataan terhadap ormas-ormas yang diduga menghambat investasi.

    Namun, ia tidak merinci apakah setelah pendataan itu akan ada langkah penertiban atau pembinaan.

    “Kami akan lihat satu-satu lagi, banyak yang kami inventarisir,” kata Airlangga di Komplek Istana Kepresidenan, Kamis, 13 Maret 2205.

  • Komunitas Pengamen Cirebon Sebar Surat Minta THR ke Pedagang Pasar, Polisi Tindak Lanjuti – Halaman all

    Komunitas Pengamen Cirebon Sebar Surat Minta THR ke Pedagang Pasar, Polisi Tindak Lanjuti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah surat permohonan Tunjangan Hari Raya (THR) yang diduga disebarkan oleh sekelompok pengamen di Kota Cirebon menjadi viral di media sosial.

    Surat tersebut berasal dari Kumpulan Pengamen Jalanan (KPJ) Cirebon dan ditujukan kepada para pedagang di Pasar Jagasatru.

    Surat yang beredar memiliki kop sederhana tanpa alamat atau narahubung.

    Tanda tangan di surat tersebut mencantumkan nama Ketua Umum KPJ Cirebon, Zaki, dan Koordinator, Apri Saputra, yang ditulis manual dengan pulpen.

    Surat ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram @cirebonbanget pada Jumat, 14 Maret 2025.

    Menanggapi laporan dari masyarakat dan pedagang, Polres Cirebon Kota segera mengambil tindakan.

    Polisi telah memanggil empat orang yang diduga sebagai pembuat surat tersebut untuk dimintai keterangan.

    Namun, Eko menegaskan, sejauh ini tidak ditemukan unsur pemerasan atau pemaksaan dalam penyebaran surat tersebut.

    “Kita sudah cross check kepada pedagang kaki lima dan toko-toko yang mendapatkan surat tersebut, dan tidak ada indikasi pemaksaan atau pemerasan.”

    Meskipun demikian, pihaknya telah memberikan peringatan kepada para pelaku untuk tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.

    “Kita sudah wantiwanti kepada yang bersangkutan untuk tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan keresahan. Kami juga tidak akan memberikan toleransi apabila terjadi pemerasan atau pengancaman yang meresahkan masyarakat,” tegas Eko.

    Hingga saat ini, belum ada laporan dari pedagang yang memberikan THR kepada kelompok pengamen tersebut.

    Polisi mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika ada tindakan premanisme yang meresahkan.

    “Kami dari Polres Cirebon Kota menjamin keamanan seluruh masyarakat. Jika ada aksi premanisme dalam bentuk apa pun, silakan laporkan dan kami akan tindak tegas,” tutup Eko.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Promo Lebaran 2025 Mulai Muncul, Dosen UGM Ingatkan Masyarakat Soal Keuangan

    Promo Lebaran 2025 Mulai Muncul, Dosen UGM Ingatkan Masyarakat Soal Keuangan

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang Lebaran 2025, banyak beragam promo yang dipaparkan untuk masyarakat terkait apapun, terutama dari segi barang dan pakaian.

    Terkait promo Lebaran 2025, Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Akhmad Akbar Susamto mengingatkan masyarakat agar tidak tergiur dan mengatur keuangan.

    “Jangan belanja ketika kita sedang lapar baik lapar fisik maupun lapar pikiran. Mencari promo itu tidak apa-apa, tetapi jika tidak butuh mengapa harus membeli,” ujar Akbar pada 22 Maret 2025.

    Akbar memaparkan hal tersebut berkaitan dengan kemudahan transaksi melalui online termasuk pemakaian paylater yang bisa memunculkan sifat konsumtif di masyarakat.

    Ditambah, promo-promo harga miring untuk berbagai barang, pakaian sampai dengan makanan dan minuman yang berpotensi membengkak dari segi pengelurangan.

    “Perlu dipikirkan secara sungguh-sungguh barang apa saja yang akan kita belanjakan dan sumber pendapatannya dari mana saja,” jelasnya sebagaimana dikutip dari Antara.

    Supaya tidak memunculkan sifat konsumtif, Akbar menyarankan kepada masyarakat untuk membuat daftar kebutuhan sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari paling utama sampai tidak terlalu penting.

    “Sebelum merancang pengeluaran, diperlukan penentuan kebutuhan yang mana yang mendesak dan yang tidak mendesak. Kemudian, beberapa kebutuhan ini diurutkan mulai dari yang paling wajib dibeli hingga yang bisa ditunda,” ujar dia.

    Bahkan, Akbar juga mengingatkan masyarakat agar sifat konsumtif saat perayaan lebaran tidak muncul. Ia menyarankan masyarakat untuk saving dan mengeluarkan dana untuk hal penting termasuk ketika mendapatkan

    “Jangan sampai kemudian kita melakukan hal-hal yang less urgent itu dengan tabungan yang sebenarnya sudah kita simpan jauh-jauh hari untuk hal-hal yang lebih penting, yang mendesak, dan yang darurat,” paparnya.

    Terakhir, ia juga mengatakan bahwa masyarakat wajib bijak ketika mendapatkan Tabungan Hari Raya (THR) dan memakai THR untuk keperluan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bonus Lebaran buat Driver Gojek Mulai Cair Hari Ini!

    Bonus Lebaran buat Driver Gojek Mulai Cair Hari Ini!

    Jakarta

    PT GoTo Gojek Tokopedia (Gojek) salurkan bonus hari raya (BHR) kepada mitra pengemudi. Pemberian dana ini bukan tunjangan hari raya (THR) sebagaimana untuk pekerja formal.

    BHR ini merupakan kontribusi Gojek memberikan apresiasi bagi mitra pengemudi dalam merayakan Idul Fitri. Hal ini dilakukan sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pemberian bonus tambahan bagi mitra pengemudi.

    “Dengan menerapkan prinsip adil, Gojek membagi penerima BHR ke dalam lima kategori, dengan Mitra Juara Utama sebagai kategori tertinggi. Agar manfaat ini dapat menjangkau lebih banyak Mitra, Gojek juga menghadirkan empat kategori tambahan, yaitu Mitra Juara, Mitra Unggulan, Mitra Andalan, dan Mitra Harapan,” ujar Ade Mulya, Chief of Public Policy and Government Relations Goto, dalam keterangan resminya, Sabtu (22/3/2025).

    Mitra dalam kategori Mitra Juara Utama mendapatkan BHR yang dihitung sekitar 20% dari rata-rata penghasilan bersih di kategori tersebut. Besaran BHR yang diterima dalam kategori tertinggi adalah Rp 900.000 untuk mitra roda dua dan Rp 1.600.000 untuk mitra roda empat.

    Selain itu, Ade juga mengatakan nominal BHR di setiap kategori dihitung berdasarkan tingkat produktivitas, kontribusi, serta tetap disesuaikan dengan kapasitas finansial perusahaan.

    Lebih lanjut, BHR akan diterima oleh mitra pengemudi yang memenuhi kriteria mulai 22-24 Maret 2025 melalui saldo GoPay milik mitra.

    “Dengan pembagian kategori ini, BHR diberikan secara tepat sasaran, memastikan apresiasi bagi Mitra Driver yang aktif dan terus berkontribusi dalam memberikan layanan terbaik bagi pelanggan,” tutupnya.

    (fdl/fdl)

  • Cara Mudah Tukar Uang Baru Lebaran 2025, Cek Lokasi dan Jadwalnya

    Cara Mudah Tukar Uang Baru Lebaran 2025, Cek Lokasi dan Jadwalnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Masyarakat kerap membutuhkan uang baru untuk memberi tunjangan hari raya (THR) atau salam tempel kepada keluarga hingga tetangga saat Lebaran. Untuk itu, Bank Indonesia menyediakan layanan penukaran uang baru kepada masyarakat, yang dapat diakses melalui aplikasi PINTAR BI.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, situs PINTAR BI bisa diakses mulai Sabtu (22/3/2025) pukul 10.45 WIB. Namun, karena tingginya animo masyarakat, hampir semua lokasi penukaran uang baru sudah penuh kuotanya.

    Penukaran uang baru untuk Lebaran 2025 dibagi dalam beberapa periode. Periode pertama dan kedua sudah dilaksanakan di awal Maret 2025, sedangkan periode ketiga berlangsung pada 22-23 Maret 2025 dengan dua tahapan:

    Tahap Pertama (22 Maret 2025)

    Pada tahap pertama ini, penukaran uang baru untuk wilayah Pulau Jawa dilaksanakan di 1.505 titik lokasi yang tersebar di seluruh bank, baik Bank Pemerintah maupun Bank Swasta. Pemesanan dibuka pada Sabtu, 22 Maret 2025 mulai pukul 09.00 WIB.

    Tahap Kedua (23 Maret 2025)

    Penukaran uang baru tahap kedua dilaksanakan di luar Pulau Jawa, dengan 1.043 titik lokasi di seluruh bank.

    Besarannya uang yang diberikan

    Masyarakat dapat menukarkan uang pecahan baru maksimal Rp 4,3 juta per nasabah, dengan rincian sebagai berikut:

    1. Uang Pecahan Besar (UPB): Rp 2 juta (Rp 50.000 – 30 lembar, Rp 20.000 – 25 lembar).

    2. Uang Pecahan Kecil (UPK): Rp 2,3 juta (Rp 10.000 – 100 lembar, Rp 5.000 – 200 lembar, Rp 2.000 – 100 lembar, Rp 1.000 – 100 lembar).

    Cara Daftar Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2025:Siapkan KTP terlebih dahulu.Buka website resmi BI di https://pintar.bi.go.id lewat browser HP atau laptop.Pilih layanan “Penukaran Uang Rupiah Melalui Kas Keliling”.Pilih lokasi dan jadwal penukaran yang tersedia.Tentukan kota, lokasi, dan tanggal yang sesuai, lalu pilih waktu yang luang.Klik “Lanjutkan” setelah memilih waktu dan lokasi.Isi data diri dengan memasukkan nama, NIK, nomor handphone, dan email. Pastikan data sudah benar untuk registrasi.Pilih jumlah uang yang akan ditukar sesuai kebutuhan dan simpan bukti pemesanan yang dikirimkan ke email.Datang ke lokasi penukaran sesuai jadwal, membawa KTP dan bukti pemesanan.Kesempatan Penukaran Uang Pecahan Baru Lebaran 2025

    Pemerintah juga masih membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menukarkan uang pecahan baru dari tanggal 24-27 Maret 2025 melalui penukaran langsung di Bank Pemerintah maupun Bank Swasta. Caranya adalah dengan membawa KTP dan kode pemesanan yang sudah diunduh melalui aplikasi PINTAR BI pada momen Lebaran.