Topik: THR

  • THR Karyawan Kontrak: Cara Hitung dan Contoh Lengkap – Page 3

    THR Karyawan Kontrak: Cara Hitung dan Contoh Lengkap – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan kewajiban. Jika perusahaan tidak membayar THR keagamaan sesuai aturan ada sanksi yang akan diberlakukan. Hal itu seperti disampaikan dalam akun instragam resmi Kementerian Ketenagakerjaan di @kemnaker.

    “THR itu kewajiban, bukan opsi. Jika perusahaan tidak membayar THR keagamaan sesuai aturan, ada sanksi yang akan diberlakukan,” demikian seperti dikutip, ditulis Minggu (23/3/2025).

    Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan hak seluruh pekerja, termasuk karyawan kontrak. Namun, perhitungan THR karyawan kontrak sedikit berbeda dengan karyawan tetap. Artikel ini akan membahas cara menghitung THR karyawan kontrak secara rinci, lengkap dengan contoh kasus, sehingga Anda dapat memahami hak Anda dengan jelas.

    Perhitungan THR bergantung pada masa kerja. Jika masa kerja karyawan kontrak 12 bulan atau lebih, THR dihitung berdasarkan satu bulan upah. Upah ini mencakup gaji pokok dan tunjangan tetap. Sementara itu, jika masa kerja kurang dari 12 bulan, perhitungan dilakukan secara proporsional.

    Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan menjadi acuan utama perhitungan ini. Namun, selalu pastikan untuk merujuk pada peraturan terbaru yang dikeluarkan pemerintah karena regulasi dapat berubah sewaktu-waktu.

  • Tukar Uang Baru Buat THR Lebaran? Coba BI Pintar! – Page 3

    Tukar Uang Baru Buat THR Lebaran? Coba BI Pintar! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) meluncurkan layanan BI Pintar, situs web resmi di https://pintar.bi.go.id/ yang memudahkan masyarakat menukarkan uang baru, terutama menjelang Lebaran 2025.

    Layanan ini menjawab kebutuhan masyarakat akan uang baru dengan cara online, menghindari penumpukan massa di lokasi penukaran fisik. Masyarakat bisa memesan uang baru secara online sebelum datang ke lokasi penukaran, sehingga prosesnya lebih cepat dan nyaman.

    Layanan ini beroperasi mulai 3 Maret hingga 27 Maret 2025, dengan penukaran fisik dilakukan di lokasi kas keliling Bank Indonesia yang telah dipilih saat pendaftaran online. BI Pintar hadir sebagai solusi praktis bagi masyarakat yang membutuhkan uang Rupiah layak edar tanpa harus berdesak-desakan.

    Prosesnya cukup mudah. Pertama, akses situs BI Pintar. Kedua, pilih menu penukaran uang. Ketiga, tentukan lokasi dan jadwal penukaran. Keempat, isi data diri lengkap dan akurat, termasuk NIK KTP. Kelima, tentukan jumlah dan pecahan uang yang ingin ditukarkan, dengan batasan maksimal yang ditentukan. Keenam, konfirmasikan pemesanan dan simpan bukti pemesanan. Terakhir, datang ke lokasi penukaran sesuai jadwal, bawa KTP asli dan bukti pemesanan.

    “Layanan penukaran uang Rupiah melalui kas keliling merupakan wujud komitmen Bank Indonesia dalam memberikan layanan kas yang prima agar masyarakat semakin mudah untuk memperoleh uang Rupiah layak edar dalam jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai,” demikian keterangan resmi dari laman pintar.bi.go.id.

    BI Pintar menawarkan berbagai keuntungan, seperti kemudahan akses, pengurangan antrean, dan kepastian jadwal. Namun, ada batasan jumlah uang yang dapat ditukarkan dalam sekali transaksi, perlu dicek di situs resmi. Selalu kunjungi situs resmi BI Pintar untuk informasi terbaru dan paling akurat.

    Jangan mengandalkan informasi dari sumber lain yang mungkin tidak selalu terupdate. Dengan BI Pintar, menukarkan uang baru untuk Lebaran menjadi lebih praktis dan efisien.

  • Terminal Bus Mandala Lebak Pastikan Arus Mudik Lebaran 2025 Aman dan Lancar

    Terminal Bus Mandala Lebak Pastikan Arus Mudik Lebaran 2025 Aman dan Lancar

    JAKARTA – Terminal Bus Mandala Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menjamin kelancaran dan keamanan arus mudik Lebaran 2025. Berbagai langkah telah disiapkan, termasuk penempatan personel kepolisian di titik rawan kemacetan dan tindak kejahatan guna memastikan pemudik dapat bepergian dengan aman dan nyaman.

    Kepala Terminal Mandala Kabupaten Lebak, Muksin, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai instansi, seperti kepolisian, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Organisasi Angkutan Darat (Organda), serta pengusaha otobus. Langkah ini bertujuan untuk memberikan jaminan keamanan dan kelancaran perjalanan bagi para pemudik.

    “Kami melibatkan semua instansi terkait agar arus mudik berjalan lancar. Tujuan kami adalah memastikan pemudik bisa bepergian dengan aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan,” ujar Muksin, Sabtu 22 Maret.

    Pemeriksaan Ketat Kendaraan dan Sopir

    Selain kesiapan personel keamanan, seluruh kendaraan yang beroperasi pada musim mudik ini telah menjalani pemeriksaan ketat melalui ramp check. Pemeriksaan tersebut mencakup sistem pengereman, lampu, kondisi ban, kaca spion, serta berbagai aspek teknis lainnya guna memastikan kendaraan laik jalan.

    Tak hanya itu, seluruh sopir angkutan mudik juga telah menjalani tes narkoba. Hasilnya, tidak ditemukan pengemudi yang terindikasi menggunakan narkotika atau zat terlarang lainnya.

    “Kami memastikan semua kendaraan angkutan mudik dalam kondisi layak dan seluruh sopir bebas dari narkoba agar perjalanan pemudik lebih aman,” tambah Muksin.

    Terminal Mandala menyiapkan 61 unit bus Angkutan Kendaraan Antar Provinsi (AKAP) dari lima perusahaan otobus yang melayani enam trayek utama. Beberapa trayek tersebut meliputi:

    Rangkasbitung – BogorKalideres – Tanjung PriokBekasi – Bandung – Garut

    Selain itu, sebanyak 12 unit bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan 25 unit angkutan pedesaan (Angdes) juga disiapkan untuk melayani wilayah Banten. AKDP akan melayani trayek Rangkasbitung – Tangerang – Serang – Merak – Bayah – Wanasalam – Labuan, sementara angkutan pedesaan akan menjangkau 28 kecamatan di Kabupaten Lebak.

    Diperkirakan puncak arus mudik di Terminal Mandala terjadi pada H-4 Lebaran dengan jumlah penumpang mencapai 1.500 hingga 2.000 orang. Jika terjadi lonjakan pemudik, pihak terminal telah menyiapkan cadangan bus guna mengantisipasi kekurangan armada.

    Tidak Ada Kenaikan Tarif Tiket

    Untuk menghindari lonjakan harga tiket yang merugikan penumpang, pihak Terminal Mandala bersama perusahaan otobus, Organda, dan Dinas Perhubungan telah menyepakati tidak adanya kenaikan tarif selama periode mudik Lebaran. Semua kendaraan angkutan Lebaran juga telah diberi stiker khusus sebagai penanda bahwa tarif tetap stabil.

    “Kami meminta penumpang segera melapor jika ada oknum yang menaikkan tarif bus Lebaran. Jika ditemukan pelanggaran, akan diberikan sanksi tegas,” kata Muksin.

    Pemudik Mulai Meningkat

    Salah satu pengemudi bus trayek Rangkasbitung – Bekasi, Toni (55), mengatakan bahwa jumlah penumpang sudah mulai meningkat sejak hari ini. Menurutnya, lonjakan ini terjadi karena sebagian perusahaan telah memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada karyawan.

    “Hari ini penumpang mulai ramai, terutama dari Bekasi menuju berbagai daerah di Banten,” ujar Toni.

    Dengan berbagai langkah antisipasi yang telah dilakukan, Terminal Bus Mandala optimistis arus mudik Lebaran 2025 akan berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh pemudik.

  • Bonus Hari Raya Mitra Gojek Cair! Segini Besarannya Sesuai Kategori

    Bonus Hari Raya Mitra Gojek Cair! Segini Besarannya Sesuai Kategori

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gojek menyalurkan Bonus Hari Raya (BHR) kepada Mitra Driver sebagai bentuk apresiasi bagi mereka yang aktif, produktif, dan berkinerja baik. Pemberian dana ini bukan Tunjangan Hari Raya (THR) sebagaimana untuk pekerja formal.

    Namun merupakan kontribusi Gojek untuk mendukung Mitra Driver dalam merayakan Idul Fitri, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pemberian bonus tambahan bagi mitra driver.

    Ade Mulya, Chief of Public Policy & Government Relations GoTo menyampaikan, sebagai perusahaan teknologi karya anak bangsa, kemitraan dengan Mitra Driver menjadi fondasi utama bisnis Gojek. Dengan komitmen untuk terus menghadirkan solusi yang berkeadilan dan transparan, pemberian BHR ini disesuaikan dengan kapasitas finansial perusahaan agar tetap berkelanjutan.

    “Dengan menerapkan prinsip adil, Gojek membagi penerima BHR ke dalam lima kategori, dengan Mitra Juara Utama sebagai kategori tertinggi,” ungkap Ade Mulya dalam siaran tertulisnya, Dikutip Minggu (23/3/2025).

    Mitra dalam kategori Mitra Juara Utama mendapatkan BHR yang dihitung sekitar 20% dari rata-rata penghasilan bersih di kategori tersebut. Besaran BHR yang diterima dalam kategori tertinggi adalah Rp 900.000 untuk Mitra roda dua dan Rp 1.600.000 untuk Mitra roda empat.

    “Agar manfaat ini dapat menjangkau lebih banyak Mitra, Gojek juga menghadirkan empat kategori tambahan, yaitu Mitra Juara, Mitra Unggulan, Mitra Andalan, dan Mitra Harapan. Nominal BHR di setiap kategori dihitung berdasarkan tingkat produktivitas, kontribusi, serta tetap disesuaikan dengan kapasitas finansial perusahaan,” terang Ade Mulya.

    BHR akan diterima oleh Mitra Driver yang memenuhi kriteria mulai tanggal 22 – 24 Maret 2025 melalui saldo GoPay Mitra. Dengan pembagian kategori ini, BHR diberikan secara tepat sasaran, memastikan apresiasi bagi Mitra Driver yang aktif dan terus berkontribusi dalam memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.

    (pgr/pgr)

  • Kesempatan Terakhir! Pemesanan Tukar Uang Baru PINTAR BI Dibuka Hari Ini 23 Maret 2025 Pukul 09.00 WIB

    Kesempatan Terakhir! Pemesanan Tukar Uang Baru PINTAR BI Dibuka Hari Ini 23 Maret 2025 Pukul 09.00 WIB

    PIKIRAN RAKYAT – Bank Indonesia (BI) kembali membuka pendaftaran penukaran uang baru periode IV yang menjadi kesempatan terakhir di tahun 2025.

    Berdasarkan data hingga 17 Maret 2025, realisasi penukaran uang baru mencapai Rp 67,1 triliun atau sekitar 37 persen dari total yang disediakan sebesar Rp 180,9 triliun. Artinya, masih tersedia kuota penukaran senilai Rp 113,8 triliun dengan total 254.800 slot penukaran.

    Dua Tahap Pendaftaran Penukaran Uang Baru

    Untuk mengantisipasi lonjakan akses pada situs PINTAR BI, pendaftaran periode IV dibagi menjadi dua tahap:

    Tahap 1
    Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 09.00-18.00 WIB — khusus wilayah Pulau Jawa dengan total 1.505 titik penukaran. Tahap 2
    Minggu, 23 Maret 2025, pukul 09.00 WIB — berlaku untuk wilayah luar Pulau Jawa dengan total 1.043 titik penukaran.

    Kebijakan ini diambil agar pendaftaran berjalan lancar tanpa gangguan teknis seperti periode sebelumnya. Puncak permintaan diprediksi akan terjadi karena berdekatan dengan masa pencairan Tunjangan Hari Raya (THR).

    Cara Daftar Penukaran Uang Baru 2025 di PINTAR BI

    Pendaftaran hanya dapat dilakukan melalui platform resmi PINTAR BI. Berikut langkah-langkahnya:

    Buka website pintar.bi.go.id. Pilih layanan Penukaran Uang Rupiah melalui Kas Keliling. Pilih provinsi dan lokasi penukaran terdekat. Tentukan tanggal dan jam penukaran yang tersedia. Isi data pemesan (Nomor KTP, nama lengkap, nomor telepon, dan email). Tentukan jumlah uang rupiah yang akan ditukar dengan batas maksimal Rp 4,3 juta per orang. Klik Pesan, lalu unduh bukti pemesanan. Bukti pemesanan wajib dibawa saat melakukan penukaran, bersamaan dengan KTP asli atau e-KTP. Pastikan datang sesuai jadwal dan lokasi yang terdaftar. Jadwal Penukaran Uang Baru Periode 2025

    BI menetapkan empat periode penukaran uang baru pada layanan kas keliling di seluruh wilayah Indonesia:

    Periode I: 3 Maret 2025 (12.00 WIB) — Masa penukaran: 4-9 Maret 2025 Periode II: 9 Maret 2025 (09.00 WIB) — Masa penukaran: 10-16 Maret 2025 Periode III: 16 Maret 2025 (09.00 WIB) — Masa penukaran: 17-23 Maret 2025 Periode IV: 23 Maret 2025 (09.00 WIB) — Masa penukaran: 24-27 Maret 2025

    Setiap periode memiliki kuota terbatas dan akan ditutup sewaktu-waktu jika kuota sudah penuh.

    Syarat Penukaran Uang Baru 2025

    Untuk memastikan proses penukaran berjalan lancar, pastikan memenuhi syarat berikut:

    Membawa KTP asli atau e-KTP. Menunjukkan bukti pemesanan dari PINTAR BI. Membawa uang rupiah lama dalam kondisi layak edar. Menyusun uang berdasarkan pecahan dan tahun emisi secara searah agar proses lebih cepat.

    Program penukaran ini menjadi momen penting bagi masyarakat yang ingin mendapatkan uang baru sebagai persiapan menjelang Lebaran 2025. Jangan sampai kehabisan kuota, karena ini adalah periode terakhir!

    Segera lakukan pendaftaran di pintar.bi.go.id agar tidak melewatkan kesempatan terakhir ini.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ada yang Ditabung, Ada yang Langsung Habis!

    Ada yang Ditabung, Ada yang Langsung Habis!

    Jakarta: Tunjangan Hari Raya (THR) selalu jadi momen yang dinanti pekerja menjelang Lebaran. Sejumlah uang tambahan ini bisa memberikan napas lega setelah sebulan penuh bekerja sambil berpuasa. 
     
    Tapi, bagaimana cara pekerja memanfaatkan THR mereka? Ada yang langsung menghabiskannya untuk keperluan Lebaran, ada juga yang lebih bijak dengan menyisihkannya untuk tabungan. 
     
    Yuk, simak berbagai strategi yang dilakukan para pekerja dalam mengelola THR seperti dilansir dari Antara, Sabtu, 22 Maret 2025

    1. Disiplin menabung sebagian THR
    Sebagian pekerja memilih untuk menyisihkan sebagian dari THR mereka sebagai tabungan atau dana darurat. 

    Mereka sadar bahwa kondisi ekonomi yang tidak menentu mengharuskan mereka lebih berhati-hati dalam mengatur keuangan.
     
    Cicin Yulianti (24) yang bekerja sebagai jurnalis di Jakarta, menyisihkan 40 persen dari uang THR untuk ditabung, menggunakan 30 persen lainnya untuk memenuhi kebutuhan selama Lebaran, dan mengalokasikan sisanya untuk keperluan tak terduga.
     
    “Tentunya saya jadi lebih hati-hati dalam berbelanja dan berusaha saving income lebih banyak sebagai tabungan darurat,” kata Cicin.
     

    2. Bayar Utang dan Kebutuhan Prioritas
    Bagi sebagian pekerja, THR menjadi momen untuk melunasi utang yang mungkin selama ini membebani keuangan mereka. Yasmin Nur Habibah, pekerja di sebuah asosiasi bisnis, memilih untuk memanfaatkan sebagian THR-nya untuk membayar utang.
     
    Dia mengalokasikan sekitar 10 persen dari uang THR untuk ditabung, supaya bisa diambil sewaktu-waktu ada kebutuhan mendadak.
     
    Yasmin juga menyisihkan sebagian uang THR untuk diberikan kepada orang tua, adik, dan keponakan.
     
    Dengan begitu, THR tidak hanya habis dalam sekejap, tetapi juga memberi dampak jangka panjang dalam kondisi keuangan.
    3. Mengandalkan THR untuk Mudik
    Bagi para perantau, THR sering kali dialokasikan khusus untuk keperluan mudik. Tiket transportasi, oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman, hingga biaya hidup selama di sana menjadi prioritas utama.
     
    “Uang THR sejujurnya cuma jadi satu pos belanja, yaitu pulang kampung. Untuk pengeluaran makan, baju Lebaran… dan pengeluaran lainnya mengandalkan dari pendapatan lain,” ujar Immamatul Silfia, pekerja asal Tangerang Selatan.
     
    Mudik memang jadi tradisi yang tak bisa ditinggalkan, tapi penting juga untuk tetap mengatur pengeluaran agar tidak kehabisan dana setelah kembali ke perantauan.
    4. Menggunakan THR untuk Investasi
    Beberapa pekerja yang melek finansial memilih memanfaatkan THR mereka untuk berinvestasi. Opsi seperti deposito, reksa dana, atau emas sering jadi pilihan karena lebih aman dan memberikan keuntungan jangka panjang.
     
    Dengan berinvestasi, THR yang diterima bisa berkembang di masa depan dan tidak hanya habis dalam hitungan minggu.
     

    5. Berbagi Kebahagiaan dengan Keluarga
    Tak sedikit juga yang menggunakan THR untuk berbagi dengan keluarga. Memberikan uang kepada orang tua, adik, atau keponakan sudah menjadi bagian dari tradisi Lebaran.
     
    “Saya selalu menyisihkan sebagian THR untuk keluarga. Rasanya ada kepuasan tersendiri bisa berbagi dengan orang-orang terdekat,” kata Yasmin.
     
    Setiap orang memiliki cara masing-masing dalam mengelola THR mereka. Ada yang bijak menabung, ada yang menggunakannya untuk mudik, ada pula yang memilih langsung menghabiskannya untuk kebutuhan Lebaran. 
     
    Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memanfaatkannya dengan cerdas agar THR tidak sekadar lewat begitu saja, melainkan memberikan manfaat jangka panjang.
     
    Jadi, kamu tim mana? Tim yang langsung habis atau tim yang menyisihkan untuk masa depan?
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Preman Berkedok Ormas Minta THR Paksa, DPR Minta Polisi Bertindak Tegas

    Preman Berkedok Ormas Minta THR Paksa, DPR Minta Polisi Bertindak Tegas

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, meminta aparat kepolisian menindak tegas preman yang berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas) dan melakukan pemerasan dengan dalih meminta tunjangan hari raya (THR). Ia mendesak agar aparat segera menangkap para pelaku, yang kerap beraksi secara paksa menjelang hari raya.

    Menurut Abdullah, keberadaan preman bermodus ormas tersebut telah lama dikeluhkan oleh masyarakat, instansi pemerintah, pelaku usaha, dan pihak-pihak lain yang selama ini menjadi korban pemalakan. Untuk itu, ia mengusulkan agar kepolisian membentuk posko pengaduan khusus terkait aksi premanisme tersebut.

    “Preman berkedok ormas itu selalu berulah dan memalak masyarakat. Mereka merasa menjadi penguasa wilayah, sehingga bisa seenaknya memalak,” ujar Abdullah dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (23/3/2025).

    Ia menjelaskan, aksi pemerasan dengan kedok meminta THR ini biasanya semakin marak mendekati hari raya. Mereka mendatangi lembaga pendidikan, instansi pemerintah, pabrik, toko, dan berbagai tempat lainnya yang menjadi sasaran pemalakan.

    “Tahun ini, aksi mereka ramai menjadi sorotan karena terekam kamera, kemudian viral di media sosial. Semua masyarakat pun mengecam aksi premanisme berkedok ormas yang sangat meresahkan,” kata Abdullah.

    Abdullah menambahkan, praktik semacam ini tidak hanya terjadi di satu wilayah, tetapi juga di sejumlah daerah lainnya. Bahkan, para pelaku tidak segan melakukan kekerasan kepada korban yang menolak memberikan uang. Mereka juga kerap membawa senjata tajam.

  • Gojek Salurkan Bonus Hari Raya Bagi Mitra Driver Pengganti THR, Ini Besaran Kategorinya!

    Gojek Salurkan Bonus Hari Raya Bagi Mitra Driver Pengganti THR, Ini Besaran Kategorinya!

    Bisnis.com, JAKARTA– Menjelang Idulfitri, Gojek menyalurkan Bonus Hari Raya (BHR) kepada Mitra Driver sebagai bentuk apresiasi bagi mereka yang aktif, produktif, dan berkinerja baik.

    Chief of Public Policy & Government Relations, GoTo Ade Mulya, menjelaskan pemberian dana ini bukan Tunjangan Hari Raya (THR) sebagaimana untuk pekerja formal, namun merupakan kontribusi Gojek untuk mendukung Mitra Driver dalam merayakan Idulfitri, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pemberian bonus tambahan bagi mitra driver.

    Dia mengatakan sebagai perusahaan teknologi karya anak bangsa, kemitraan dengan Mitra Driver menjadi fondasi utama bisnis Gojek. “Dengan komitmen untuk terus menghadirkan solusi yang berkeadilan dan transparan, pemberian BHR ini disesuaikan dengan kapasitas finansial perusahaan agar tetap berkelanjutan,” katanya dalam keterangan resminya dikutip Sabtu (22/3/2025).

    Dia melanjutkan, dengan menerapkan prinsip adil, Gojek membagi penerima BHR ke dalam lima kategori, dengan Mitra Juara Utama sebagai kategori tertinggi.

    Mitra dalam kategori Mitra Juara Utama mendapatkan BHR yang dihitung sekitar 20% dari rata-rata penghasilan bersih di kategori tersebut. Besaran BHR yang diterima dalam kategori tertinggi adalah Rp 900.000 untuk Mitra roda dua dan Rp 1.600.000 untuk Mitra roda empat.

    Agar manfaat ini dapat menjangkau lebih banyak Mitra, Gojek juga menghadirkan empat kategori tambahan, yaitu Mitra Juara, Mitra Unggulan, Mitra Andalan, dan Mitra Harapan. Nominal BHR di setiap kategori dihitung berdasarkan tingkat produktivitas, kontribusi, serta tetap disesuaikan dengan kapasitas finansial perusahaan.

    BHR akan diterima oleh Mitra Driver yang memenuhi kriteria mulai tanggal 22 – 24 Maret 2025 melalui saldo GoPay Mitra. Dengan pembagian kategori ini, BHR diberikan secara tepat sasaran, memastikan apresiasi bagi Mitra Driver yang aktif dan terus berkontribusi dalam memberikan layanan terbaik bagi pelanggan.

  • Tiap Warga Dapat Rp200 Ribu, Termasuk Bayi Baru Lahir

    Tiap Warga Dapat Rp200 Ribu, Termasuk Bayi Baru Lahir

    PIKIRAN RAKYAT – Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Klaten, mencuri perhatian publik dengan tradisi tahunan yang unik: membagikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada seluruh warganya. Tahun 2025 ini, total dana yang dibagikan mencapai Rp457,8 juta, dengan setiap warga mendapatkan Rp200 ribu, tanpa kecuali. Bahkan, bayi yang baru lahir pun mendapat bagian.

    Sumber Dana dari Pengelolaan Wisata

    Desa Wunut telah berhasil mengelola potensi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Kamulyan. Salah satu sumber pendapatan utama desa ini berasal dari objek wisata Umbul Pelem Water Park.

    Wisata tersebut mulai dirintis sejak tahun 2016 menggunakan dana desa sebesar Rp2,4 miliar dan resmi dibuka pada 2018. Sejak beroperasi, Umbul Pelem Water Park telah mencatat omzet yang mengesankan, mencapai hampir Rp25 miliar.

    Hasil pengelolaan wisata inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk berbagai program kesejahteraan warga, termasuk pembagian Tunjangan Hari Raya (THR).

    Pembagian THR untuk Seluruh Warga

    Tradisi pembagian THR di Desa Wunut sudah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut. Pada tahun 2025, desa membagikan THR dengan total nilai Rp457,8 juta kepada seluruh warganya.

    Jumlah tersebut didistribusikan kepada 2.289 jiwa yang tercatat dalam Kartu Keluarga (KK) beralamat di Desa Wunut. Setiap individu, tanpa memandang usia atau status ekonomi, menerima Rp200 ribu, termasuk bayi dan anak-anak.

    Bantuan Rutin untuk Warga Miskin

    Selain THR, hasil pengelolaan Umbul Pelem Water Park juga dialokasikan untuk berbagai bantuan rutin. Warga miskin yang belum menerima bantuan dari pemerintah mendapatkan bantuan berupa beras sebanyak 10 kilogram setiap bulan.

    Di awal tahun, sekitar 200 warga miskin juga menerima bantuan zakat senilai Rp600 ribu per orang. Ini menjadi salah satu bentuk nyata pemanfaatan dana desa yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga kesejahteraan sosial.

    Jaminan Kesehatan dan Santunan

    Desa Wunut juga menjamin kesehatan warganya melalui program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Setiap tahun, desa mengalokasikan dana hampir Rp900 juta untuk membiayai kepesertaan warganya dalam program tersebut.

    Selain itu, bagi warga yang sakit, desa memberikan santunan sebesar Rp500 ribu. Warga yang tidak terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan pun tetap mendapat perhatian. Apabila ada warga yang meninggal dunia, desa memberikan santunan sebesar Rp10 juta sebagai bentuk kepedulian sosial.

    Transparansi dan Keberhasilan Pengelolaan BUMDes

    Keberhasilan Desa Wunut dalam mengelola dana desa dan BUMDes menjadi contoh positif bagi desa-desa lain. Transparansi dalam pengelolaan pendapatan serta pengalokasian dana yang tepat sasaran menjadikan desa ini mampu memberikan manfaat langsung bagi warganya.

    Tidak hanya THR, bantuan sosial, dan program kesehatan, desa juga berencana mengembangkan objek wisata baru. Harapannya, sumber pendapatan desa akan semakin meningkat, sehingga lebih banyak program yang bisa dijalankan demi kesejahteraan warga.

    Antusiasme dan Dampak Positif di Masyarakat

    Pembagian THR di Desa Wunut tidak hanya menjadi sorotan karena jumlahnya yang besar, tetapi juga karena dampak positifnya bagi masyarakat. Setiap tahun, warga dengan antusias mendatangi kantor desa untuk menerima hak mereka.

    Proses pembagian diatur rapi dengan syarat sederhana, yakni membawa Kartu Keluarga dan undangan dari desa. Tradisi ini tidak hanya membantu perekonomian warga menjelang Lebaran, tetapi juga membangun semangat solidaritas dan kebersamaan di tengah masyarakat.

    Dengan pengelolaan yang inovatif dan transparan, Desa Wunut berhasil membuktikan bahwa dana desa bisa dimanfaatkan lebih dari sekadar pembangunan fisik. Desa ini memberikan inspirasi bahwa kesejahteraan warga bisa diwujudkan melalui pemanfaatan potensi lokal secara optimal dan berkelanjutan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • THR Online Makin Seru! Begini Cara Bagi-Bagi THR Pakai GoPay

    THR Online Makin Seru! Begini Cara Bagi-Bagi THR Pakai GoPay

    Jakarta: Hari raya Idulfitri bukan cuma soal ketupat dan opor ayam. Ada satu tradisi yang selalu ditunggu-tunggu, terutama oleh anak-anak dan keponakan tercinta yaitu bagi-bagi THR alias salam tempel! 
     
    Biasanya, amplop kecil berisi uang baru jadi andalan. Tapi, di era digital seperti sekarang, cara berbagi THR juga ikut berevolusi.
     
    Kini, kamu bisa kirim THR online dengan cepat, praktis, dan tetap penuh makna lewat GoPay! Gak perlu repot cari uang pecahan atau bingung bawa banyak amplop. 

    Cukup dengan beberapa klik, THR langsung sampai ke tangan orang tersayang. Yuk, simak cara seru bagi-bagi THR pakai GoPay dirangkum dari laman GoPay!
     

    THR, tradisi yang selalu ditunggu-tunggu
    Tunjangan Hari Raya (THR) bukan cuma soal uang, tapi juga simbol berbagi kebahagiaan dan keberkahan di hari kemenangan. Tradisi ini sudah ada sejak lama dan terus berlanjut hingga sekarang. 
     
    Biasanya, THR diberikan dalam bentuk uang tunai, tapi dengan perkembangan teknologi, kini ada cara yang lebih modern dan praktis.
    Kenapa harus THR online?
    – Gak perlu cari uang pecahan baru
    – Bebas drama kehabisan uang Rp2.000 atau Rp5.000!
    – Lebih cepat dan praktis
    – Bisa kasih ucapan spesial 
    – Tambahkan pesan manis buat keponakan atau keluarga tercinta
    Cara kirim THR online pakai GoPay
    Siap bagi-bagi THR dengan cara yang lebih kekinian? Begini langkah mudahnya:

    Buka aplikasi GoPay dan klik ikon THR.
    Pilih menu Dikirim untuk mengirim THR ke orang tersayang.
    Pilih penerima dari kontak GoPay atau masukkan nomor baru.
    Masukkan nominal saldo THR yang ingin dikirim. Jangan lupa tambahkan pesan spesial!
    Yeay! THR online berhasil terkirim.

    Mudah banget, kan? Kalau kamu mau cek transaksi yang sudah dilakukan, tinggal buka Riwayat di menu GoPay.
     
    Jadi, gak ada alasan lagi buat gak berbagi kebahagiaan di hari raya. Meski kaki tak bisa melangkah, THR tetap bisa sampai dengan berkah! Yuk, manfaatkan teknologi dengan cara yang positif.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)