Topik: THR

  • Viral Kades di Bogor Minta THR Rp165 Juta ke Pengusaha, Ade Endang: Bersifat Imbauan Boleh Diabaikan – Halaman all

    Viral Kades di Bogor Minta THR Rp165 Juta ke Pengusaha, Ade Endang: Bersifat Imbauan Boleh Diabaikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah proposal anggaran dana yang diedarkan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang meminta tunjangan hari raya (THR) sebesar Rp165 juta ke pengusaha menjadi viral di media sosial.

    Dalam surat edaran bernomor 100/111/2025 itu tertulis kop Pemerintah Kabupaten Bogor, Kecamatan Klapanunggal, Desa Klapanunggal.

    Meski tanpa stempel, surat edaran berisi tiga lembar tersebut juga ditandatangani oleh Kepala Desa Klapanunggal, Ade Endang Saripudin pada 12 Maret 2025.

    Di halaman lain, nama susunan panitia terpampang untuk menggelar acara halal bihalal di Kantor Desa Klapanunggal yang digelar pada 21 Maret 2025. 

    Sementara itu, yang menjadi sorotan dalam surat edaran tersebut yakni nominal yang diajukan terbilang besar.

    Nominal itu rencananya akan berwujud bingkisan, THR, kain sarung, dan konsumsi dengan jumlah 200 paket sebesar Rp155 juta.

    Lalu, sisanya untuk membayar jasa penceramah, pembaca Alquran, menyewa pengeras suara, dan biaya tak terduga.

    Surat edaran ini kemudian menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @jabodetabek24info pada Sabtu (29/3/2025).

    Kades minta maaf

    Setelah surat edarannya viral, Ade Endang Saripudin langsung membuat video klarifikasi.

    Dia meminta maaf atas kegaduhan yang dia perbuat menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H.

    “Saya mengaku salah dan memohon maaf kepada para pihak yang kurang berkenan,” ujar Ade.

    Ade Endang Saripudin menjelaskan jika surat edaran tersebut tidak bersifat memaksa.

    Kendati demikian ia pun mengaku akan menarik kembali surat edaran tersebut.

    “Maksud dari surat tersebut hanya bersifat himbauan, mohon kepada para pengusaha untuk menghiraukan yang sudah terlanjur beredar, dan saya akan menarik surat himbauan tersebut,” ungkapnya.

    Pemkab tindak tegas

    Menanggapi kegaduhan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jantika angkat bicara.

    Ajat mengatakan, pihaknya akan mengambil langkah dalam menindaklanjuti surat edaran yang mencoreng nama Pemkab Bogor tersebut.

    “Saya memerintahkan kepada Inspektorat Kabupaten Bogor untuk menangani permasalahan ini, sehingga dapat diperoleh satu informasi yang lebih tegas dan langkah-langkah yang bisa meningkatkan kewibawaan pemerintah Kabupaten Bogor ke depan,” ujarnya, Minggu (30/3/2025).

    Padahal, Ajat pun menegaskan, Pemkab Bogor telah mengeluarkan edaran terkait pelarangan permintaan THR.

    Surat edaran tersebut ditandatangi oleh Bupati Bogor pada 24 Maret 2025.

    Namun, rupanya kasus serupa masih terulang di Desa Klapanunggal.

    “Secara eksplisit di dalamnya bagi ASN, atau perangkat desa dan yang memang melayani masyarakat untuk tidak melakukan permintaan THR,” pungkas Ajat.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kades Klapanuggal Bogor Minta THR Rp165 Juta ke Pengusaha, Sekda Minta Inspektorat Turun Tangan. 

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

  • 1
                    
                        Minta Maaf, Kades di Bogor Akui Kirim Surat THR Rp 165 Juta Seikhlasnya ke Perusahaan
                        Bandung

    1 Minta Maaf, Kades di Bogor Akui Kirim Surat THR Rp 165 Juta Seikhlasnya ke Perusahaan Bandung

    Minta Maaf, Kades di Bogor Akui Kirim Surat THR Rp 165 Juta Seikhlasnya ke Perusahaan
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Kepala Desa Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ade Endang Saripudin, menyampaikan permohonan maaf setelah surat permintaan tunjangan hari raya (THR) kepada perusahaan di wilayahnya viral di media sosial.
    Ade mengakui kesalahannya dan memastikan surat tersebut akan ditarik kembali.
    “Saya mengaku salah dan memohon maaf atas beredarnya surat edaran dari desa kami yang meminta dana THR ke perusahaan,” ujar Ade dalam sebuah video pernyataan, Minggu (30/3/2025).
    Ia juga meminta para pengusaha di Kabupaten Bogor untuk mengabaikan surat yang telah terlanjur beredar.
    “Saya akan menarik kembali surat imbauan tersebut dan sekali lagi memohon maaf kepada para pihak yang merasa kurang berkenan. Terima kasih,” tambahnya.
     
    Foto yang diunggah oleh akun Instagram @brorondm itu menunjukkan surat berkop
    Pemerintah Kabupaten Bogor, Kecamatan Klapanunggal, Desa Klapanunggal, dengan nomor surat 100/III/2025.
    “Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan bantuan ikhlas yang diberikan kami ucapkan terima kasih,”
    demikian bunyi kalimat dalam foto surat tersebut, dikutip Kompas.com, Sabtu (29/3/2025).
    Pada lembaran berikutnya, surat itu memuat rincian rencana anggaran THR untuk aparatur desa dengan total Rp 165 juta.
    Dana itu direncanakan untuk pengadaan 200 paket bingkisan, 200 amplop THR, 200 paket kain sarung, serta 200 paket konsumsi.
    Selain itu, terdapat anggaran untuk honor penceramah, pembaca ayat suci Al-Qur’an, sewa sistem audio, serta biaya tak terduga lainnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tips Cerdas Manfaatkan THR Lebaran

    Tips Cerdas Manfaatkan THR Lebaran

    PIKIRAN RAKYAT – Salah satu tradisi lebaran yang paling ditunggu-tunggu semua orang adalah pemberian Tunjangan Hari Raya (THR). Pasalnya, tidak sedikit dari Anda yang mungkin sedang mengumpulkan sisa-sisa uang untuk merenovasi rumah, bukan?

    Nah, kali ini, Pikiran Rakyat sudah menyiapkan panduan untuk Anda dalam menggunakan THR dengan bijak! Berikut caranya.

    Evaluasi Kondisi Rumah

    Sebelum memutuskan untuk merenovasi, lebih baik Anda melakukan checking dan evaluasi terlebih dahulu terhadap kondisi rumah. Dengan ini, Anda dapat mengetahui bagian mana yang mengalami kerusakan parah, dan yang minor, sehingga Anda memiliki prioritas renovasi dengan lebih tepat.

    Susun Rencana Anggaran

    Tentukan berapa banyak sisa THR Anda yang akan dialokasikan untuk renovasi. Buat anggaran secara rinci yang mencakup semua biaya, mulai dari bahan bangunan hingga tenaga kerja. Anda juga perlu menyiapkan dana darurat untuk membayar hal-hal tak terduga yang mungkin muncul selama proses renovasi.

    Prioritaskan Pengeluaran

    Alokasikan THR Anda dengan bijak. Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan 40% dari THR untuk renovasi, 10% untuk dana darurat, dan sisanya untuk kebutuhan lainnya.

    Diskusikan dengan Keluarga

    Sebelum melakukan renovasi, Anda perlu mendiskusikan rencana tersebut dengan keluarga untuk mendapatkan kesepakatan bersama mengenai perubahan yang akan dilakukan, serta alokasi dana yang digunakan.

    Selama proses mencari bahan bangunan dan kontraktor, Anda perlu mencari-cari berbagai promo dan diskon yang tersedia. Hal ini dapat membantu meminimalisir biaya renovasi yang keluar.

    Pertimbangkan Renovasi Bertahap

    Jika anggaran yang Anda miliki terbatas, lakukanlah renovasi secara bertahap. Anda dapat mendahulukan area yang dinilai mendesak untuk diperbaiki, misalnya kebocoran atap atau dinding yang retak. Kemudian, Anda dapat merencanakan sisa renovasi lainnya di masa mendatang.

    Gunakan Jasa Profesional

    Untuk memaksimalkan anggaran dan kualitas renovasi, Anda dapat menggunakan jasa profesional yang dinilai lebih handal dan berpengalaman. Meskipun mungkin ada biaya tambahan, tetapi Anda akan merasa lebih puas dengan hasil akhirnya.

    Terakhir, Anda juga bisa mendokumentasikan proses renovasi-nya, lho! Selain untuk mengabadikan kenangan, hal ini juga dapat menjadi referensi Anda untuk melakukan perbaikan lagi di kemudian hari. Semoga berhasil!***(Talitha Azalia Nakhwah_UNPAD)

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 1
                    
                        Minta Maaf, Kades di Bogor Akui Kirim Surat THR Rp 165 Juta Seikhlasnya ke Perusahaan
                        Bandung

    9 Viral Minta THR Rp 165 Juta, Kades Klapanunggal Bogor: Itu Hanya Imbauan Bandung

    Viral Minta THR Rp 165 Juta, Kades Klapanunggal Bogor: Itu Hanya Imbauan
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Kepala Desa (Kades) Klapanunggal,
    Ade Endang Saripudin
    , buka suara mengenai beredarnya foto surat permintaan
    THR
    sebesar Rp 165 juta ke perusahaan di
    Kabupaten Bogor
    , Jawa Barat.
    Ade Endang berdalih bahwa
    surat permintaan THR
    tersebut bersifat imbauan, bukan paksaan.
    Oleh karena itu, ia meminta pengusaha di Kabupaten Bogor untuk mengabaikan surat yang telanjur beredar.
    “Surat edaran meminta dana untuk THR yang beredar luas di media sosial itu maksudnya hanya bersifat imbauan,” kata Ade Endang melalui keterangan videonya, Minggu (30/3/2025).
    “Saya mengaku salah dan akan menarik kembali surat imbauan tersebut,” imbuhnya.
    Diberitakan sebelumnya, sebuah foto diduga surat permintaan tunjangan hari raya (THR) kepada perusahaan atau pabrik di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial.
    Dalam foto surat yang diunggah akun Instagram @brorondm menunjukkan, foto surat permintaan THR tersebut ditandatangani kepala desa (kades) Klapanunggal.
    Di bagian kop surat, tertera nama Pemerintah Kabupaten Bogor, Kecamatan Klapanunggal, Desa Klapanunggal dengan nomor surat 100/III/2025.
    Perihal permohonan THR kepada pimpinan perusahaan di tempat.
    “Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan bantuan ikhlas yang diberikan kami ucapkan terima kasih,” demikian bunyi kalimat dalam foto surat tersebut, dikutip Kompas.com, Sabtu (29/3/2025).
    Pada lembaran berikutnya, foto surat tersebut memuat besaran rencana anggaran THR untuk aparatur desa sebesar Rp 165 juta.
    Jumlah itu merupakan akumulasi dari sejumlah keperluan, di antaranya 200 paket bingkisan, 200 amplop THR, 200 paket kain sarung, dan 200 paket konsumsi.
    Kemudian, anggaran biaya untuk penceramah, pembaca ayat suci Al-Qur’an, sewa sound system, serta tambahan biaya tak terduga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 11 Ide Bisnis Modal Kecil yang Menjanjikan

    11 Ide Bisnis Modal Kecil yang Menjanjikan

    PIKIRAN RAKYAT – Saat Tunjangan Hari Raya (THR) dan uang Lebaran cair, banyak orang tergoda untuk langsung menghabiskannya. Namun, tahukah kamu bahwa uang tersebut bisa menjadi modal awal untuk memulai bisnis?

    Dengan strategi yang tepat, kamu bisa mengembangkan dana THR menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Berikut ini beberapa ide bisnis dengan modal kecil yang bisa kamu jalankan setelah Lebaran.

    Mengapa Memulai Bisnis dengan THR?

    Memanfaatkan THR untuk modal usaha adalah langkah cerdas untuk membangun sumber penghasilan tambahan. Selain itu, bisnis dengan modal kecil dapat dijalankan tanpa mengganggu pekerjaan utama. Beberapa alasan mengapa memulai bisnis dengan THR adalah:

    – Modal yang relatif kecil – Tidak memerlukan investasi besar untuk memulai.
    – Peluang pasar yang luas – Banyak bisnis rumahan yang memiliki permintaan tinggi.
    – Potensi keuntungan yang menjanjikan – Dengan strategi pemasaran yang tepat, usaha kecil bisa berkembang pesat.
    – Fleksibel dan bisa dilakukan dari rumah – Beberapa usaha tidak membutuhkan tempat usaha fisik.

    Rekomendasi Bisnis Modal THR yang Menjanjikan

    Jika kamu masih bingung ingin memulai bisnis apa, berikut beberapa rekomendasi usaha modal kecil yang belum banyak pesaing dan memiliki potensi keuntungan tinggi:

    1. Laundry Tas dan Sepatu

    Kebutuhan perawatan barang pribadi seperti tas dan sepatu semakin meningkat. Bisnis ini tidak membutuhkan modal besar, hanya peralatan cuci khusus dan deterjen berkualitas. Kamu bisa menawarkan layanan antar-jemput untuk meningkatkan daya tarik pelanggan.

    2. Catering Vegetarian/Vegan

    Gaya hidup sehat semakin populer, dan bisnis makanan sehat seperti catering vegetarian atau vegan sangat diminati. Mulai dari skala kecil dengan menu sederhana dan promosikan melalui media sosial.

    3. Paket Sayuran Siap Olah

    Banyak orang sibuk dan tidak sempat menyiapkan bahan masakan dari nol. Dengan menyediakan paket sayuran siap olah, kamu bisa menawarkan solusi praktis bagi mereka yang ingin memasak dengan cepat.

    4. Bento Cake ala Korea

    Tren bento cake masih populer, terutama untuk hadiah ulang tahun atau perayaan kecil. Dengan kreativitas dalam dekorasi, kamu bisa menarik pelanggan dengan desain unik dan rasa yang lezat.

    5. Bisnis Tanaman Hidroponik

    Berkebun dengan metode hidroponik semakin digemari karena praktis dan bisa dilakukan di lahan terbatas. Kamu bisa menjual sayuran segar atau bibit tanaman hidroponik kepada masyarakat yang ingin mencoba berkebun sendiri.

    6. Buket Custom

    Buket bunga atau snack custom untuk berbagai acara bisa menjadi bisnis yang menguntungkan. Modalnya relatif kecil, hanya membutuhkan kreativitas dan pemasaran yang baik.

    7. Lilin Aromaterapi Custom

    Lilin aromaterapi semakin diminati sebagai dekorasi rumah dan hadiah. Dengan modal kecil untuk bahan lilin dan minyak esensial, kamu bisa memproduksi lilin handmade dengan berbagai aroma dan desain menarik.

    8. Racikan Bumbu Instan

    Bumbu instan semakin populer karena kepraktisannya. Jika kamu pandai meracik bumbu dapur, bisnis ini bisa menjadi peluang besar. Kemasan yang menarik dan strategi pemasaran digital bisa membantu bisnis ini berkembang.

    9. Jual MPASI (Makanan Pendamping ASI)

    Banyak ibu bekerja yang membutuhkan MPASI sehat dan praktis untuk bayi mereka. Kamu bisa membuat MPASI homemade dengan bahan berkualitas dan menjualnya secara online.

    10. Thrifting

    Bisnis jual beli pakaian bekas berkualitas atau thrift shop semakin booming. Dengan modal kecil, kamu bisa berburu pakaian preloved berkualitas dan menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi.

    11. Frozen Food

    Makanan beku seperti nugget homemade, dimsum, atau bakso sehat menjadi pilihan banyak keluarga. Jika kamu memiliki keterampilan memasak, bisnis frozen food bisa menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan.

    Tips Memulai Bisnis dengan THR

    Agar usaha yang kamu jalankan sukses, perhatikan beberapa tips berikut:

    Tentukan jenis usaha yang sesuai dengan minat dan keahlianmu – Pilih bisnis yang kamu pahami agar lebih mudah dijalankan. Lakukan riset pasar – Pastikan ada permintaan untuk produk atau jasa yang akan kamu tawarkan. Mulai dari skala kecil – Jangan langsung menghabiskan seluruh modal, uji pasar terlebih dahulu. Gunakan strategi pemasaran digital – Manfaatkan media sosial untuk promosi agar bisnis cepat dikenal. Pelajari manajemen keuangan sederhana – Pisahkan keuangan bisnis dan pribadi agar lebih mudah mengelola keuntungan.

    Menggunakan THR dan uang Lebaran untuk memulai bisnis adalah langkah cerdas dalam mengelola keuangan. Dengan memilih ide bisnis yang sesuai, melakukan riset pasar, dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat, kamu bisa mengembangkan modal kecil menjadi usaha yang menguntungkan. Jadi, daripada menghabiskan THR untuk hal konsumtif, mengapa tidak mencoba membangun bisnis yang bisa menjadi sumber penghasilan tambahan?***(Gumiwang Arkadia Putra Permana_Universitas Pendidikan Indonesia)

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Bang Jago Minta THR Sambil Bawa Golok Kini Jadi Buronan Polisi

    Bang Jago Minta THR Sambil Bawa Golok Kini Jadi Buronan Polisi

    JABAR EKSPRES – Sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pria yang nekat meminta Tunjangan Hari Raya (THR) sambil membawa golok di Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, viral di media sosial.

    Kejadian ini melibatkan seorang pria berinisial A yang mengancam pemilik home industri kain pada Jumat (28/3/2025) lalu.

    Dalam rekaman video yang beredar, pria tersebut terlihat mengenakan jaket kulit hitam dan membawa senjata tajam yang diduga golok.

    Pria tersebut tampak sangat emosional, mengklaim telah dipukuli sebelumnya, dan menyebut dirinya sebagai pribumi dan pengurus karang taruna.

    BACA JUGA: Samsat Soreang Tingkatkan Fasilitas Pelayanan untuk Disabilitas, Ibu Hamil, dan Lansia

    Tak lama setelah itu, seorang pria lain mencoba menenangkan A, namun pria tersebut tetap tidak bisa menahan amarahnya dan terus meluapkan emosinya kepada pemilik usaha tersebut.

    Kapolsek Soreang, Kompol Ivan Taufiq, membenarkan kejadian ini.

    Pihaknya kini sedang melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku.

    “Iya, benar. Pelaku masih dalam pengejaran,” ungkap Ivan saat dikonfirmasi pada Minggu (30/3/2025).

    Menurut Ivan, kejadian bermula ketika A menanyakan mengenai proposal THR yang sudah diajukan kepada korban.

    Namun, karena tak mendapatkan jawaban yang memuaskan, A pun bertindak emosi, mendorong korban, dan meninggalkan rumah tersebut.

    BACA JUGA: Jelang Lebaran, Harga Cabai dan Bawang Merah di Pasar Sehat Soreang Bikin Dompet Menjerit!

    Beberapa saat kemudian, A kembali dengan membawa golok dan merusak pagar depan rumah korban.

    Tidak hanya itu, pintu depan rumah pun turut dirusak. A kemudian masuk ke dalam rumah dan menuntut kejelasan, mengaku telah dipukul dan mengejar korban sambil mengacungkan golok.

    “Pelapor pun ketakutan, namun warga setempat datang untuk melerai, dan A akhirnya pergi,” jelas Ivan.

    Korban yang merasa terancam langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Soreang. Keluarganya pun masih syok dan ketakutan setelah rumah mereka rusak.

    Pihak kepolisian segera mendatangi lokasi kejadian dan meminta keterangan dari saksi-saksi. Saat ini, polisi masih mencari keberadaan pelaku untuk proses lebih lanjut.

  • Tukar Uang Baru di BI, Cek Jadwal dan Persyaratannya

    Tukar Uang Baru di BI, Cek Jadwal dan Persyaratannya

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang Idul Fitri, Bank Indonesia menyediakan layanan penukaran uang baru untuk memudahkan masyarakat. Layanan ini tersedia dalam program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2025. Berikut jadwal, lokasi, dan persyaratan yang perlu diperhatikan.

    Jadwal Penukaran Uang Baru Periode I: Pemesanan 3 Maret 2025, penukaran 4-9 Maret 2025 Periode II: Pemesanan 9 Maret 2025, penukaran 10-16 Maret 2025 Periode III: Pemesanan 16 Maret 2025, penukaran 17-23 Maret 2025 Periode IV: Pemesanan tahap pertama: 22 Maret 2025 (pukul 09.00-18.00 WIB) Pemesanan tahap kedua: 23 Maret 2025 (mulai pukul 09.00 WIB) Masa penukaran: 2-27 Maret 2025 Lokasi Penukaran

    Penukaran uang tersedia di lebih dari 1.500 titik di seluruh Indonesia, termasuk kas keliling di berbagai daerah. Masyarakat dapat memilih lokasi terdekat melalui aplikasi PINTAR BI atau situs resmi Bank Indonesia.

    Persyaratan Tukar Uang Untuk melakukan penukaran, masyarakat harus memenuhi beberapa syarat: Pendaftaran: Wajib dilakukan melalui aplikasi atau situs PINTAR BI. Dokumen yang dibutuhkan: KTP asli dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Kode pemesanan yang diperoleh saat pendaftaran.
    Prosedur Penukaran Buka aplikasi atau situs PINTAR BI. Pilih menu “Penukaran Uang Rupiah Melalui Kas Keliling”. Tentukan lokasi dan waktu penukaran. Masukkan data pribadi seperti NIK, nama lengkap, nomor telepon, dan email. Tentukan jumlah uang yang akan ditukarkan sesuai batas maksimal. Simpan bukti pemesanan dan tunjukkan saat penukaran.

    Layanan ini bertujuan membantu masyarakat menyiapkan THR untuk keluarga dan orang terdekat. Jika mengalami kendala saat proses penukaran, masyarakat dapat menghubungi Bank Indonesia. (Rahmita Adinda/UNPAD)***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • H-2 Lebaran, Ada Seribuan Kasus THR Belum Terbayarkan

    H-2 Lebaran, Ada Seribuan Kasus THR Belum Terbayarkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hingga H-2 hari Idulfitri atau 28 Maret 2025, ribuan kasus pelanggaran pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) menyeruak.

    Berdasarkan laporan Posko THR dan BHR 2025 Kementerian Ketenagakerjaan, pengaduan THR 2025 tanggal 24 sampai 29 Maret 2025 yakni sebanyak 1.322 THR belum terbayarkan, kemudian 456 THR tidak sesuai ketentuan serta 438 THR terlambat bayar.

    Sebanyak 9% laporan sudah selesai, sedangkan 91% lainnya tengah dalam proses. Sebanyak 1.409 perusahaan dilaporkan sedangkan 2.216 pelapor.

    Sedangkan yang melakukan konsultasi THR dan BHR juga mencapai 1.654 kasus, dengan 1.593 kasus mengenai THR dan 61 kasus mengenai BHR.

    Padahal sudah ada Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan NOMOR M/2/HK.04.00/III/2025 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2025 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan serta Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/3/HK.04/III/2025 Tentang Pemberian Bonus Hari Raya Keagamaan Tahun 2025 Bagi Pengemudi Dan Kurir.

    Di dalamnya diatur Gubernur wajib membentuk Pos Komando Satuan Tugas (Posko Satgas) Ketenagakerjaan Pelayanan Konsultasi dan Penegakan Hukum Tunjangan Hari Raya Keagamaan serta Bonus Hari Raya Keagamaan Tahun 2025 di masing-masing wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

    Kemudian pemerintah juga menghimbau perusahaan penyelenggara layanan angkutan berbasis aplikasi (perusahaan aplikasi) untuk memberikan Bonus Hari Raya Keagamaan.

    (hoi/hoi)

  • Tips Atur Biaya Mudik Lebaran Biar Isi Dompet Nggak Boncos

    Tips Atur Biaya Mudik Lebaran Biar Isi Dompet Nggak Boncos

    Jakarta

    Lebaran kerap menjadi momen istimewa bagi masyarakat Indonesia untuk pulang ke kampung halaman dan bercengkrama dengan keluarga terdekat hingga sanak saudara. Namun pulang ke kampung halaman atau mudik Lebaran ini kerap kali menguras isi kantong.

    Ada beberapa faktor yang menyebabkan keuangan menjadi tidak sehat selama mudik, misalnya terjadi pengeluaran secara tidak terduga. Selain itu, harga kebutuhan sehari-hari yang berbeda dari tempat tinggal dengan kampung halaman.

    Belum lagi saat Lebaran biasanya harga kebutuhan sehari-hari jauh lebih mahal. Kondisi ini belum termasuk saat pemudik harus bagi-bagi ‘THR’ atau angpau Lebaran kepada sanak saudara, dan berbagai biaya lainnya.

    Agar mudik Lebaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak menghabiskan isi kantong, masyarakat tentu perlu mengatur biaya yang akan dikeluarkan selama perjalanan. Dirangkum detikcom, berikut sejumlah tips mengatur biaya saat mudik Lebaran:

    1. Membuat Daftar Rincian Biaya

    Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari mengatakan agar biaya mudik tidak boros di kantong, para pemudik perlu mengetahui total pengeluaran selama mudik dan Lebaran. Dia menyebut buatlah rincian pengeluaran selama mudik lebaran,

    “Apa saja pengeluaran mudik dan lebaran? Ada transportasi, akomodasi, konsumsi, oleh oleh, perlengkapan ibadah, pakaian lebaran, rekreasi, THR orang tua dan keluarga, serta dana cadangan untuk jaga-jaga,” katanya saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

    2. Manfaatkan Promo atau Diskon Tiket

    Untuk menekan biaya pengeluaran selama mudik Lebaran, Teja mengatakan pemudik bisa menyesuaikan kendaraan yang dipilih untuk perjalanan sesuai dengan anggaran. Alternatif lain, juga dapat mencari diskon tiket dan mengikuti tiket atau mudik gratis yang sering digelar pemerintah.

    “Cari alternatif yang sesuai budget. Atau pulang bawa mobil gabung saudara lain ramai-ramai,” jelasnya.

    Senada, Perencana Keuangan Andy Nugroho menyebut biaya transportasi dapat terlihat dari jauh-jauh hari. Dengan begitu, Anda dapat membuat besaran pengeluaran yang akan dibuat dan disesuaikan dengan anggaran.

    “Yang sudah bisa ditebak harganya itu semisal harga tiket moda transportasi yang kita pilih. Kalau naik kendaraan umum atau biaya bensin dan tol bila naik kendaraan pribadi,” katanya saat dihubungi detikcom.

    3. Menginap di Rumah Kerabat

    Akomodasi menjadi salah satu hal yang penting selama mudik Lebaran. Terkadang, biaya hotel atau penginapan membutuhkan anggaran yang besar. Apalagi jika menginap lebih lama.

    Untuk itu, Teja menyarankan agar menginap di rumah kerabat atau orang tua biar tidak menambah biaya pengeluaran.

    “Ga usah di hotel. Di rumah orang tua aja biar gratis,” jelasnya.

    4. Cari Destinasi Wisata yang Murah

    Biasanya, libur Lebaran tidak lupa untuk mengunjungi destinasi wisata di kampung halaman. Saat Lebaran, harga tiket masuk dapat melonjak daripada hari biasanya.

    Untuk itu, Andy menyebut dapat membuat estimasi anggaran sedari awal. Apabila dana terbatas, dia bilang lebih baik tidak usah mengunjungi tempat-tempat wisata.

    “Dengan budget jalan-jalan dan silaturahmi di kampung halaman, bila dana kita terbatas maka sebaiknya buat prioritas siapa saja yang akan kita datangi, atau skip datang tempat-tempat wisata,” katanya.

    Senada, Tejasari menyebut dapat mencari destinasi wisata yang gratis atau melihat pemandangan, seperti pantai. Selain itu, untuk konsumsinya dapat membawa bekal sendiri.

    “Rekreasi kalau budget mepet cari yang gratisan lihat-lihat pemandangan. Konsumsi kalau bisa masak aja nggak usah banyak-banyak kulineran. Sesuai budget aja,” jelasnya.

    Tonton juga Video: One Way Nasional Mudik Selesai, Arus Balik Kini Jadi Prioritas

    (igo/rrd)

  • Jelang Lebaran, Belum Semua Karyawan Terima THR

    Jelang Lebaran, Belum Semua Karyawan Terima THR

    Jakarta

    Ribuan pekerja masih menghadapi ketidakpastian terkait hak mereka atas Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025. Sampai 29 Maret 2025, Kementerian Ketenagakerjaan menerima sebanyak 2.216 laporan terkait permasalahan pembayaran THR.

    Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan, Sunardi Manampiar Sinaga mengatakan laporan tersebut menyangkut 1.409 perusahaan. Laporan yang masuk berkaitan dengan berbagai persoalan mulai dari THR belum dibayarkan, hingga pembayaran yang tidak sesuai dengan ketentuan.

    “2.216 laporan terdiri dari THR terlambat bayar 439, THR tidak sesuai ketentuan 456, serta THR tidak dibayarkan 1.322,” kata Sunardi kepada detikcom, Minggu (30/3/2025).

    Dari jumlah tersebut, 9% aduan dalam status telah selesai dan 91% aduan sedang dalam proses.

    Selain itu, tercatat sudah ada 1.654 konsultasi yang dilakukan. Konsultasi tersebut terdiri dari 1.593 konsultasi mengenai THR dan 61 konsultasi mengenai Bantuan Hari Raya (BHR).

    Sebagaimana diketahui, Kementerian Ketenagakerjaan telah membuka Posko Pengaduan THR yang dapat diakses melalui laman poskothr.kemnaker.go.id serta aplikasi SIAPkerja yang tersedia di PlayStore.

    Sunardi mengingatkan perusahaan yang tidak membayarkan THR pada H-6 Lebaran akan dikenakan denda sebesar 5% dari total THR yang wajib dibayarkan. Denda tersebut nantinya akan dikelola dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan pekerja atau buruh.

    Tidak hanya itu, perusahaan yang tidak membayarkan THR juga dapat dikenakan sanksi administratif mulai dari teguran tertulis pembatasan kegiatan usaha, penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi, hingga pembekuan kegiatan.

    “Denda tersebut tidak menggugurkan kewajiban perusahaan untuk membayar THR karyawannya. Perusahaan juga tetap akan mendapatkan sanksi administratif secara bertahap berupa teguran tertulis, pembatasan kegiatan usaha, penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi, serta pembekuan kegiatan usaha,” bebernya.

    (aid/kil)