Topik: tekanan darah tinggi

  • Bos WHO Ungkap Kabar Terkini Pasca Dilarikan ke RS

    Bos WHO Ungkap Kabar Terkini Pasca Dilarikan ke RS

    Jakarta

    Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan kabar terkini soal kondisi kesehatannya. Diketahui, Tedros sempat dilarikan ke rumah sakit saat mengikuti KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (20/11/2024).

    Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Tedros memang sempat tidak enak badan dan diperbolehkan pulang pada Kamis (21/11).

    “Saya merasa tidak enak badan kemarin sore dan dirawat di Rumah Sakit Samaritano Barra di Rio. Tetapi, saya diperbolehkan pulang pagi ini dan kembali bekerja,” tulisnya yang dilihat detikcom pada Jumat (22/11).

    Tedros menyampaikan terima kasih pada petugas kesehatan di rumah sakit tempatnya dirawat atas pelayanan yang luar biasa. Ia juga berterima kasih pada orang-orang yang sudah mendoakan kesembuhannya.

    Namun, ia sedikit menyesal dan merasa sedih karena tidak bisa menjemput putrinya karena sakit. Meski begitu, Tedros mengingatkan semua orang untuk tetap menjaga kesehatan.

    “Tolong jaga kesehatan Anda, itu adalah harta yang paling berharga untuk kehidupan,” tuturnya.

    Sebelumnya, surat kabar Brasil O Globo melaporkan kondisi Tedros memang terlihat tidak fit sejak awal KTT G20.

    “(Tedros menunjukkan) Gejala labirinitis dan krisis hipertensi setelah menunjukkan tanda-tanda tidak sehat awal pekan ini di sela-sela pertemuan puncak kelompok 20 (G20),” demikian laporan yang dikutip dari Reuters.

    Tedros juga sempat diperiksa pada 18 November oleh profesional kesehatan yang bertugas di sana dan diberikan obat tekanan darah tinggi. Ia kemudian diperbolehkan pulang setelah stabil tanpa ada tanda-tanda kondisi yang serius.

    (sao/naf)

  • Dirjen WHO Dilarikan ke RS usai Alami Hipertensi saat KTT G20, Begini Kondisinya

    Dirjen WHO Dilarikan ke RS usai Alami Hipertensi saat KTT G20, Begini Kondisinya

    Jakarta

    Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dilarikan ke rumah sakit setelah mengikuti KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (20/11/2024). Dia dirawat di Rumah Sakit Samaritano Barra da Tijuca.

    Surat kabar Brasil O Globo melaporkan kondisi Tedros terlihat tak fit sejak awal KTT G20.

    “(Tedros menunjukkan) Gejala labirinitis dan krisis hipertensi setelah menunjukkan tanda-tanda tidak sehat awal pekan ini di sela-sela pertemuan puncak Kelompok 20 (G20),” demikian laporan O Globo, dikutip dari Reuters.

    Menurut laporan, Tedros sempat diperiksa pada tanggal 18 November oleh para profesional kesehatan yang bertugas di KTT G-20 dan diberi obat untuk tekanan darah tinggi.

    Ia kemudian diperbolehkan pulang setelah kondisinya stabil. Menurut pihak rumah sakit, Tedros dirawat pada Rabu sore dan menjalani semua tes yang diperlukan.

    “Mengonfirmasi indikator klinis tanpa tanda-tanda keseriusan, dan diperbolehkan meninggalkan rumah sakit pagi ini.”

    KTT G20 di Rio, Brasil, berakhir minggu ini dengan seruan untuk kerja sama dalam perubahan iklim, pengurangan kemiskinan, dan kebijakan pajak.

    (suc/naf)

  • Intip, Tips Mengatasi Masakan yang Keasinan

    Intip, Tips Mengatasi Masakan yang Keasinan

    Liputan6.com, Bandung – Ketika memasak menentukan takaran bumbu yang sesuai sangat penting untuk menghasilkan rasa yang nikmat. Selain itu, jika menggunakan bumbu sesuai dengan takaran bisa menyeimbangkan rasa pada makanan.

    Misalnya saja penggunaan garam saat memasak berperan penting pada rasa karena jika terlalu sedikit bisa menghasilkan rasa yang hambar. Kemudian jika kelebihan bisa membuat hidangan jadi terasa asin dan tidak bisa dinikmati.

    Takaran bumbu yang tepat juga memastikan makanan memiliki rasa yang sesuai dengan keinginan. Karena rasa yang seimbang tidak hanya memberikan kepuasan tetapi juga keterampilan ketika mengolah makanan.

    Sementara itu, jika dilihat dari sisi kesehatan takaran bumbu yang tidak sesuai juga bisa mempengaruhi tubuh. Contohnya saja jika menggunakan bumbu garam berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit kardiovaskular.

    Maka tidak asing jika seorang chef mengetahui batasan aman penggunaan garam hingga alternatif yang bisa digunakan untuk memberikan rasa asin lain tanpa mengurangi kenikmatan rasa.

    Adapun ketika memasak khususnya yang baru pertama kali belajar tidak jarang menuangkan bumbu yang tidak sesuai. Bisa jadi bumbu tersebut tidak berasa hingga terlalu kuat seperti misalnya rasa asin dari garam.

    Berikut ini terdapat tips menarik yang bisa dilakukan untuk mengatasi makanan yang terlanjur terasa asin.

  • Terbukti Lewat Studi, Rutin Jalan Kaki Bisa Tambah Umur sampai 11 Tahun

    Terbukti Lewat Studi, Rutin Jalan Kaki Bisa Tambah Umur sampai 11 Tahun

    Jakarta

    Para ilmuwan dari Griffith University di Queensland, Australia, menemukan kebiasaan sederhana yang dapat memperpanjang usia seseorang. Aktivitas fisik yang dimaksud adalah jalan kaki.

    Mereka menemukan bahwa orang yang berjalan kaki selama total 111 menit per hari, rata-rata dapat hidup 11 tahun lebih lama daripada orang yang jarang jalan kaki. Kok bisa?

    Berdasarkan penelitian mereka, terlalu lama berdiam diri dalam sehari dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Mulai dari obesitas, diabetes tipe 2, kanker, bahkan kematian dini.

    “Saya terkejut menemukan bahwa hilangnya tahun-tahun kehidupan sebagian besar karena rendahnya tingkat aktivitas fisik, mungkin jumlahnya bisa menyamai kerugian karena merokok dan tekanan darah tinggi,” ungkap profesor kesehatan masyarakat di Griffith University, Dr Lennert Veerman.

    “Saya bertanya-tanya bagaimana hal itu akan berdampak pada harapan hidup, dan berapa banyak waktu tambahan seumur hidup yang mungkin didapat dengan berjalan kaki,” sambungnya yang dikutip dari Daily Mail.

    Dalam penelitian tersebut, para ahli menilai tingkat aktivitas fisik lebih dari 36.000 orang dewasa di Amerika Serikat yang berusia 40 tahun ke atas. Data ini direkam oleh pelacak kesehatan yang dipakai setidaknya selama 10 jam, dalam empat hari atau lebih.

    Para peneliti menerjemahkan semua bentuk latihan sedang hingga berat ke dalam hitungan menit berjalan kaki, untuk membuat perbandingan antar kelompok lebih mudah ditafsirkan.

    Data itu kemudian dibandingkan dengan data mortalitas tahun 2017 yang dicatat oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Ini untuk membantu memprediksi berapa banyak orang yang akan bertahan hidup di tahun-tahun mendatang, berdasarkan tingkat aktivitas mereka.

    NEXT: Hasil penelitian

  • 8 Makanan dan Minuman untuk Atasi Kelebihan Natrium dalam Tubuh

    8 Makanan dan Minuman untuk Atasi Kelebihan Natrium dalam Tubuh

    Jakarta, Beritasatu.com – Natrium adalah nutrisi yang penting bagi tubuh, tetapi konsumsi natrium yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping. Ada makanan dan minuman tertentu yang bisa mengatasi kelebihan natrium.

    Diketahui, efek samping kelebihan natrium, seperti sakit kepala, kembung, dehidrasi, dan kelelahan. Jika terlalu banyak natrium dikonsumsi secara terus-menerus, hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan strok.

    Berikut ini delapan makanan dan minuman yang dapat mengatasi asupan natrium berlebih dalam tubuh, dikutip dari Eating Well, Selasa (19/11/2024).

    1. Pisang
    Pisang kaya akan kalium, yang membantu menjaga tekanan darah tetap normal, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi natrium. Satu buah pisang ukuran sedang mengandung sekitar 9% dari kebutuhan kalium harian (422 mg). Kalium juga dapat mengurangi risiko strok seiring waktu. Selain itu, pisang juga mengandung serat yang baik untuk kesehatan jantung.

    2. Alpukat
    Setengah alpukat mengandung sekitar 10% dari kebutuhan kalium harian Anda (488 mg). Selain itu, alpukat juga mengandung serat yang tinggi.

    3. Buah kiwi
    Kiwi tidak hanya enak, tetapi juga bermanfaat untuk pencernaan, terutama setelah makan makanan tinggi garam. Kiwi mengandung enzim yang membantu memecah protein, yang dapat mengurangi rasa kembung. Hal ini membuat kiwi pilihan yang baik untuk meredakan efek samping dari konsumsi garam berlebih.

    4. Sayuran hijau
    Sayuran hijau, seperti bayam sangat kaya kalium. Secangkir bayam yang dimasak mengandung sekitar 18% dari kebutuhan kalium harian Anda (839 mg). Selain kalium, sayuran ini juga kaya serat dan rendah kalori, sehingga mendukung aktivitas Anda tanpa menambah rasa kenyang yang berlebihan.

    5. Yoghurt
    Yoghurt adalah sumber kalium dan probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan. Satu cangkir yoghurt rendah lemak mengandung 216 mg kalium (sekitar 5% dari kebutuhan harian). Pilih yoghurt tawar dan tambahkan buah atau pemanis alami untuk menghindari tambahan gula berlebih.

    6. Kacang putih
    Setengah cangkir kacang putih mengandung 595 mg kalium (13% dari kebutuhan harian), serta protein dan serat yang membantu menjaga rasa kenyang tanpa menambah natrium. Kacang kering lebih baik daripada kacang kalengan, yang cenderung mengandung lebih banyak natrium.

    7. Air kelapa
    Air kelapa adalah sumber kalium alami, dengan 396 mg per cangkir (8% dari kebutuhan harian). Selain kalium, air kelapa mengandung elektrolit lain seperti magnesium dan kalsium yang membantu tubuh tetap terhidrasi. Mangan dalam air kelapa juga penting untuk metabolisme tubuh.

    8. Teh herbal
    Meski tidak mengandung banyak kalium, teh herbal seperti jahe dan peppermint bisa membantu pencernaan. Teh peppermint meningkatkan produksi empedu yang membantu mencerna makanan berlemak, sementara jahe merangsang pencernaan dan mengurangi pembengkakan, sehingga membantu mengatasi rasa kembung.

    Dengan mengonsumsi makanan dan minuman ini, Anda dapat menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

  • Dukung Pengetahuan dan Teknologi, VinFast Adakan Perhelatan Ini!

    Dukung Pengetahuan dan Teknologi, VinFast Adakan Perhelatan Ini!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Vinfast melalui VinFuture Foundation secara resmi mengumumkan Sci-Tech Week and Award Ceremony yang akan berlangsung dari tanggal 4-7 Desember 2024 di Hanoi, Vietnam. Rangkaian acara kelas dunia ini akan mempertemukan para ilmuwan dan pakar terkemuka dalam domain teknologi penting, termasuk ilmu material, kecerdasan buatan (AI), polusi udara, dan studi lingkungan.

    Sebagai puncaknya, perhelatan ini akan ditutup oleh VinFuture Prize Award Ceremony 2024, yang memberikan pengakuan kepada para ilmuwan atas pencapaian inovatif mereka yang berdampak signifikan pada kehidupan miliaran orang di seluruh dunia. Memasuki tahun keempatnya, VinFuture Sci-Tech Week and Award Ceremony telah memantapkan diri sebagai salah satu acara tahunan yang paling dinantikan dalam komunitas sains dan teknologi global.

    Dengan tema “Resilient Rebound,” VinFuture tahun ini menandakan kekuatan transformatif sains dan teknologi, yang memungkinkan manusia mengatasi kesulitan dan membangun masa depan yang sejahtera. Program tahun ini akan menampilkan empat kegiatan utama: Simposium “Science for Life”; “VinFuture Discovery Talk Series;” “Upacara Penghargaan VinFuture Prize 2024;” dan “Dialog dengan Pemenang VinFuture Prize 2024”.

    Rangkaian acara diawali dengan Simposium “Science for Life”, yang berlangsung pada tanggal 4 – 5 Desember, yang mencakup empat sesi dengan topik: “Material untuk Masa Depan yang Berkelanjutan;” “AI: Penerapan di Dunia Nyata;” “Polusi Udara dan Sektor Transportasi: Peluang dan Tantangan di Vietnam dan Tempat Lain;” dan “Inovasi dalam Transformasi Kesehatan Kardiovaskular dan Hasil Stroke.”

    Simposium ini akan mempertemukan para pakar ternama dunia dan akademisi terkemuka, seperti Profesor Yann LeCun (Wakil Presiden dan Kepala Ilmuwan AI di Meta, Silver Professor di New York University, AS); Profesor Seth Marder (Direktur Renewable and Sustainable Energy Institute, gabungan antara University of Colorado Boulder dan National Renewable Energy Laboratory – NREL, AS); Profesor Yafang Cheng (Direktur Departemen Kimia Aerosol yang baru didirikan di Max Planck Institute for Chemistry, Jerman); dan Profesor Valery Feigin (Profesor Neurologi dan Epidemiologi serta Direktur National Institute for Stroke and Applied Neurosciences, Auckland University of Technology, Selandia Baru).

    Sejalan dengan Simposium, “VinFuture Discovery Talk Series” akan memainkan peran penting dalam menghubungkan para ilmuwan global terkemuka dengan lembaga penelitian, universitas, dan perusahaan Vietnam. Diskusi ini akan membahas tantangan global yang mendesak, mendorong potensi kemitraan penelitian, mengeksplorasi topik-topik seperti “Pendekatan baru untuk mengubah tekanan darah tinggi”, “Rekayasa Tanaman untuk Ketahanan dalam Perubahan Iklim”, “Inovasi dalam Energi Surya dan Rekayasa Material Canggih,” dan “Pemberdayaan Ilmuwan Perempuan untuk Energi Berkelanjutan dan Lingkungan Hijau di Masa Depan.”

    Pada malam 6 Desember, Upacara Penganugerahan Penghargaan VinFuture Prize 2024 menjadi momentum yang sangat dinanti-nantikan. Acara ini akan berlangsung di Gedung Opera Ho Guom. Momen penting ini akan merayakan penemuan dan teknologi inovatif, yang dipilih dari hampir 1.500 nominasi ilmiah yang mencakup lebih dari 80 negara dan wilayah di seluruh dunia.

    Penutup pekan Sains-Teknologi VinFuture 2024 adalah acara puncak, “Dialog dengan Pemenang Penghargaan VinFuture 2024,” yang dijadwalkan pada 7 Desember setelah Upacara Penganugerahan. Para pemenang akan menghabiskan pagi hari untuk berinteraksi dengan masyarakat dan komunitas ilmiah Vietnam, berbagi wawasan tentang penelitian inovatif dan perjalanan ilmiah mereka. Sesi sore akan menampilkan presentasi khusus topik yang dirancang khusus untuk para peneliti dan bisnis muda terkemuka yang tertarik untuk menerapkan temuan penelitian ke aplikasi dunia nyata.

    Sorotan penting lainnya dari acara tahun ini adalah Program Pengakuan Nominator perdana, yang secara resmi mengakui para nominator VinFuture yang berharga. Program ini merupakan bentuk penghormatan kepada para individu yang memberikan kontribusi signifikan untuk membantu VinFuture Prize dalam mengakui pencapaian ilmiah inovatif yang berdampak signifikan pada kemanusiaan. Mereka akan berbagi motivasi mereka dalam mengajukan nominasi VinFuture Prize, yang terinspirasi oleh visi dan misi mulianya yang luas.

    Setelah empat tahun, VinFuture Prize telah memantapkan posisinya sebagai salah satu penghargaan ilmiah paling bergengsi di dunia, yang memiliki visi penghargaan bergengsi yang telah lama ada. Selain menghubungkan para pemimpin ilmiah global dengan masyarakat dalam negeri, VinFuture berperan penting dalam mendorong inovasi, menginspirasi generasi mendatang, dan mendorong kemajuan sains dan teknologi di Vietnam.

    Untuk diketahui, VinFuture Foundation, yang didirikan pada Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional pada tanggal 20 Desember 2020, adalah organisasi nirlaba yang didirikan oleh miliarder Tn. Pham Nhat Vuong dan istrinya, Ny. Pham Thu Huong. Kegiatan utama Yayasan ini adalah memberikan Penghargaan VinFuture tahunan, yang mengakui inovasi ilmiah dan teknologi transformatif yang mampu membuat perubahan positif yang signifikan dalam kehidupan jutaan orang di seluruh dunia.

    (rah/rah)

  • 8 Makanan dan Minuman yang Bisa Merusak Ginjal

    8 Makanan dan Minuman yang Bisa Merusak Ginjal

    Jakarta, Beritasatu.com – Ginjal memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan menyaring zat beracun. Namun, ada makanan dan minuman yang bisa merusak ginjal.

    Beberapa kebiasaan makan dan minum yang umum, seperti tinggi garam, gula, dan lemak jenuh, sebenarnya dapat berdampak buruk pada kesehatan ginjal.

    Pola makan dan minum seperti ini dapat membuat ginjal bekerja lebih keras, yang seiring waktu dapat menyebabkan kerusakan serius. Peningkatan jumlah kasus penyakit ginjal setiap tahun menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih memahami jenis makanan dan minuman yang berpotensi merusak kesehatan ginjal.

    Dikutip dari National Kidney Foundation, Rabu (13/11/2024), berikut ini delapan makanan dan minuman yang bisa merusak ginjal.

    1. Makanan olahan
    Makanan olahan, seperti daging olahan, camilan kemasan, dan sup kalengan umumnya mengandung banyak natrium dan fosfor. Kadar natrium dan fosfor yang tinggi dapat membebani ginjal, membuatnya bekerja lebih keras dalam menyaring zat-zat ini.

    2. Minuman ringan
    Minuman manis, seperti jus kemasan dan minuman bersoda, sering kali mengandung fruktosa dan asam fosfat dalam jumlah tinggi. Fruktosa dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal, sementara asam fosfat berpotensi memengaruhi fungsi ginjal jika dikonsumsi secara berlebihan.

    3. Daging merah
    Konsumsi daging merah, seperti sapi, domba, dan babi dalam jumlah besar dapat membebani ginjal karena kandungan protein dan lemak yang tinggi. Kedua zat ini menghasilkan lebih banyak limbah metabolisme, yang membuat ginjal harus bekerja ekstra untuk membuangnya.

    4. Makanan tinggi natrium
    Makanan yang tinggi natrium, baik secara alami maupun yang diberi tambahan garam selama proses masak atau pengolahan, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Contoh makanan ini, meliputi acar, zaitun, kacang asin, serta makanan yang dibumbui dengan banyak garam.

    5. Minuman berkafein
    Asupan kafein dalam jumlah sedang umumnya aman, tetapi konsumsi berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan tekanan darah, yang dapat merusak ginjal. Minuman berkafein, seperti kopi dan teh tertentu sebaiknya dikonsumsi dengan hati-hati.

    6. Alkohol
    Konsumsi alkohol berlebihan dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh dan menyebabkan dehidrasi, yang membebani fungsi ginjal. Selain itu, alkohol juga berpengaruh pada pengaturan tekanan darah, yang berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal dalam jangka panjang.

    7. Pemanis buatan
    Beberapa penelitian menunjukkan pemanis buatan, seperti aspartam dan sakarin mungkin berdampak negatif pada fungsi ginjal dalam jangka panjang. Pemanis ini biasanya terdapat dalam soda diet, camilan bebas gula, dan beberapa jenis makanan olahan.

    8. Makanan tinggi kalium
    Meskipun kalium penting untuk fungsi saraf dan otot, konsumsi berlebihan dapat berbahaya bagi orang dengan gangguan fungsi ginjal. Makanan tinggi kalium, seperti pisang, jeruk, dan kentang sebaiknya dikurangi pada kondisi ini.

    Rekomendasi Makanan yang Aman untuk Ginjal

  • 6 Camilan Sehat yang Baik untuk Kesehatan Jantung, Lezat dan Mudah Didapat

    6 Camilan Sehat yang Baik untuk Kesehatan Jantung, Lezat dan Mudah Didapat

    Jakarta

    Jantung merupakan salah satu organ paling penting dalam manusia. Karenanya, kesehatan jantung harus senantiasa dijaga agar terhindar dari penyakit dan bisa panjang umur.

    Salah satu cara menjaga kesehatan jantung adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, termasuk asupan makanan yang dikonsumsi. Tak hanya makanan sehari-hari saja, camilannya pun juga harus diperhatikan.

    Lantas, apa saja camilan sehat yang baik untuk jantung? Dikutip dari Very Well Health, berikut daftarnya.

    1. Apel

    Sebuah studi menunjukkan mengonsumsi dua buah apel per hari dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Mengonsumsi apel secara rutin juga dapat membantu mengatasi faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi.

    Apel mengandung polifenol, senyawa pada tanaman yang terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL dalam tubuh, meningkatkan jumlah kolesterol baik atau HDL, dan mengurangi peradangan.

    2. Seledri

    Seledri mengandung banyak air dan serat. Selain itu, seledri juga mengandung senyawa fenolik dan antioksidan yang dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan jantung.

    3. Kacang Arab Panggang

    Sebuah studi 2019 yang dilaporkan dalam Advances in Nutrition menunjukkan kacang-kacangan, termasuk kacang arab, dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 14 persen.

    Ini berkat kandungan serat dan sterol tanaman yang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah yang berkontribusi pada kesehatan jantung.

    4. Yogurt dan Buah Beri

    Yogurt dan buah beri merupakan kombinasi yang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk kesehatan jantung. Sebuah studi 2018 yang dilaporkan dalam American Journal of Hypertension menunjukkan konsumsi yogurt dapat menurunkan risiko penyakit jantung pada orang dengan tekanan darah tinggi.

    Di sisi lain, buah beri kaya akan serat, antioksidan, kalium, folat, dan beragam vitamin yang bermanfaat untuk memelihara kesehatan jantung.

    5. Smoothie

    Smoothie yang terbuat dari buah dan sayur cenderung mengandung serat, vitamin, dan antioksidan yang tinggi. Beberapa jenis smoothie juga mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk jantung.

    Asam lemak omega-3 dapat membantu mengatasi peradangan yang berpotensi memicu masalah pada jantung.

    6. Coklat Hitam

    Coklat hitam kaya akan berbagai nutrisi yang menyehatkan. Coklat hitam mengandung berbagai flavonoid, khususnya flavanol yang diketahui dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan konsumsi coklat hitam dapat mengurangi resistensi insulin dan tekanan darah tinggi pada orang dewasa.

    (ath/suc)

  • Makan Mi Instan Setiap Hari selama 30 Tahun, Gimana Efeknya ke Tubuh?

    Makan Mi Instan Setiap Hari selama 30 Tahun, Gimana Efeknya ke Tubuh?

    Jakarta

    Seorang pria Jepang sangat jatuh cinta dengan mi instan sampai rela mengonsumsi makanan itu setiap hari. Selama 30 tahun, tak pernah lewat sehari pun baginya menikmati semangkuk mi instan.

    Sukosekisai Oyama (65) mengatakan setiap hari makan mi instan. Dia menyebut sudah makan lebih dari 10 ribu cup makanan instan itu.

    Terlepas dari kebiasaan Oyama, makan mi instan setiap hari dikaitkan dengan risiko masalah kesehatan. Mengonsumsi mi instan dalam jumlah sedang mungkin tidak menimbulkan efek kesehatan yang negatif. Akan tetapi, nilai gizinya rendah, dan konsumsi yang sering dapat dikaitkan dengan kualitas diet yang buruk.

    Dikutip dari Healthline, mi instan adalah jenis mi yang sudah dimasak sebelumnya, biasanya dijual dalam kemasan atau cangkir dan mangkuk tersendiri. Bahan-bahan yang umum dalam mi termasuk tepung, garam, dan minyak kelapa sawit. Kemasan penyedap umumnya mengandung garam, bumbu penyedap, dan monosodium glutamat (MSG).

    Meskipun ada banyak variasi antara berbagai merek dan rasa mi instan, sebagian besar mi instan rendah kalori, serat, dan protein, tetapi tinggi lemak, karbohidrat, natrium, dan beberapa zat gizi mikro.

    Beberapa penelitian menemukan bahwa konsumsi mi instan secara rutin dikaitkan dengan kualitas diet yang buruk secara keseluruhan. Sebuah studi tahun 2014 mengamati pola makan 10.711 orang dewasa. Ditemukan bahwa mengonsumsi mi instan setidaknya dua kali seminggu meningkatkan risiko sindrom metabolik pada wanita.

    Berikut dampak makan mi instan setiap hari

    1. Risiko tekanan darah tinggi

    Tekanan darah tinggi, salah satu unsur utama sindrom metabolik, dapat terjadi ketika makan mi instan tiap hari. Kerusakan tubuh akibat tekanan darah tinggi dapat berkembang perlahan seiring waktu, yang pada akhirnya memengaruhi arteri, jantung, otak, ginjal, dan mata.

    2. Kenaikan berat badan

    Ada beberapa alasan mengapa mengonsumsi mi instan setiap hari dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Meskipun kalori yang tercantum pada kemasan mungkin tidak tampak mengkhawatirkan, orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengonsumsi lebih dari satu porsi. Kemasan standar biasanya sama dengan dua porsi, dengan total sekitar 380 kalori, tergantung pada merek dan rasa.

    Masalah lain dengan mi instan dan manajemen berat badan adalah meskipun telah makan semangkuk besar, seseorang mungkin merasa lapar lagi segera setelahnya. Hal ini dapat membuat seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori secara keseluruhan sepanjang hari.

    2. Kerusakan hati

    Selain meningkatkan risiko sindrom metabolik, penambahan berat badan, dan gagal jantung, mi instan. Seiring waktu, perilaku dan kondisi kesehatan yang merusak hati dapat menyebabkan sirosis (jaringan parut), yang dapat menyebabkan gagal hati.

    Bahan-bahan yang digunakan untuk menjaga daya simpan tersebut, termasuk pengawet, perasa buatan, pemanis buatan, dan bahan tambahan lainnya yang dapat membantu menjaga tekstur, stabilitas, dan rasa mi instan. Bahan-bahan ini membuat mi sulit dicerna. Pada akhirnya, organ tubuh akan bekerja keras untuk memecah dan mengolah mi instan.

    3. Risiko gagal jantung

    Mi instan tinggi kadar natrium dan lemak jenuhnya sehingga meningkatkan peluang terkena tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, yang pada gilirannya dapat membuat lebih rentan terhadap gagal jantung.

    (kna/kna)

  • Apakah Makan Buah dengan Garam Ada Manfaatnya?

    Apakah Makan Buah dengan Garam Ada Manfaatnya?

    Jakarta, Beritasatu.com – Mengonsumsi buah disertai dengan garam sudah menjadi kebiasaan hingga menjadi budaya di daerah tropis. Garam yang menghasilkan rasa asin dipercaya dapat menambah rasa lezat pada buah. Namun, apakah makan buah dengan garam ada manfaatnya?

    Buah-buahan, seperti jambu, mangga, dan kedondong sering kali lebih nikmat jika disajikan dengan garam, seperti pada rujak yang ditambah dengan cabai dan garam. Banyak orang percaya garam dapat membantu memperlancar pencernaan dan menyeimbangkan elektrolit tubuh.

    Namun, mengonsumsi garam berlebihan dapat membahayakan kesehatan, terutama bagi penderita tekanan darah tinggi. Garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan, yang mengarah pada lonjakan tekanan darah.

    Meskipun menambahkan garam pada buah bisa memberikan rasa lezat, hal ini tidak memiliki manfaat signifikan bagi tubuh. Berikut ini neberapa dampak negatif dari makan buah dengan garam, yang dikutip dari berbagai sumber, Selasa (12/11/2024).

    1. Hilangnya nutrisi
    Menambahkan garam pada buah bisa merusak kandungan nutrisinya. Garam menyebabkan buah kehilangan air, yang terlihat dari cairan yang keluar dari buah. Proses ini juga menghilangkan beberapa vitamin dan mineral, terutama vitamin C dan B yang mudah larut dalam air. Akibatnya, buah bisa kehilangan sebagian manfaat nutrisinya.

    2. Risiko alergi
    Mengonsumsi garam berlebihan dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang, seperti pembengkakan, ruam, atau bahkan sesak napas pada kasus yang parah. Bagi mereka yang sensitif terhadap garam, makan buah dengan garam bisa berisiko menimbulkan reaksi alergi.

    3. Risiko kesehatan lainnya
    Konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, yang berisiko menyebabkan penyakit jantung. Selain itu, garam berlebih juga dapat membebani ginjal dan meningkatkan risiko penyakit ginjal. Meskipun menambah garam pada buah memberikan sensasi rasa yang nikmat, penting untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan.

    Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan rempah-rempah atau herbal untuk meningkatkan rasa buah tanpa menambah natrium yang berlebihan, sehingga mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi garam.