Topik: tekanan darah tinggi

  • 8 Manfaat Mengkonsumsi Seledri dan Mitos-mitosnya

    8 Manfaat Mengkonsumsi Seledri dan Mitos-mitosnya

    Jakarta – Seledri, sayuran yang biasa kita jumpai di aneka masakan berkuah ini punya aroma dan rasa yang khas. Sayuran bernama latin Apium graveolens tersebut, rupanya juga kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan.

    Seledri mengandung berbagai vitamin, mineral, serta antioksidan yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Kandungan serat dalam seledri menjadikannya baik untuk pencernaan.

    Selain itu, senyawa aktifnya diketahui dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi peradangan. Seledri juga dikenal memiliki indeks glikemik rendah, sehingga cocok dikonsumsi oleh mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    8 Manfaat Mengkonsumsi Seledri

    Selain memperkaya rasa makanan, seledri juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang tidak bisa dianggap remeh. Khasiat seledri ini berasal dari kandungan nutrisinya yang beragam.

    Jabeen Begum, MD mengulasnya dalam salah satu artikel WebMD. Dijelaskan bahwa hampir seluruh kandungan seledri itu mengandung air. Nutrisi terbesarnya adalah karbohidrat, diikuti oleh protein, dan sedikit lemak. Satu cangkir seledri cincang mengandung:

    14 kalori0,7 gram protein0,2 gram lemak3 gram karbohidrat1,6 gram serat1 gram gula0,2 miligram zat besi263 miligram kalium0,1 miligram zinc30 mikrogram vitamin K.

    Seledri menjadi pendamping makanan yang baik karena mengandung Vitamin A, Vitamin C, Vitamin K, Kalium, Folat, Kalsium dan Nutrisi. Meskipun jumlahnya tidak terlalu besar, nutrisi tersebut tetap memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Berikut manfaat mengkonsumsi seledri:

    1. Mengurangi Risiko Kanker

    Natalie Butler, RD, LD telah memverifikasi artikel Healthline, yang menjelaskan salah satu manfaat seledri adalah dapat melawan kanker. Kandungan antioksidan seperti vitamin C dan flavonoid membantu menangkal efek radikal bebas yang dapat merusak sel dan meningkatkan risiko kanker.

    2. Mengandung Mineral

    Selain memperkaya rasa masakan, seledri punya kandungan mineral yang bisa menetralkan makanan asam. Mineral yang terkandung seperti magnesium, zat besi, dan natrium, juga diperlukan untuk fungsi tubuh.

    3. Melawan Peradangan

    Seledri kaya akan antioksidan seperti vitamin C, beta karoten, flavonoid, dan fitonutrien yang berperan dalam melindungi sel, pembuluh darah, serta organ dalam dari stres akibat radikal bebas. Dikutip dari laman Healthline, fitonutrien dalam seledri juga diketahui dapat mengurangi peradangan pada saluran pencernaan, pembuluh darah, dan organ lainnya.

    Peradangan kronis bisa mempengaruhi berbagai penyakit, seperti radang sendi dan osteoporosis. Seledri memiliki sekitar 25 senyawa antiperadangan yang dapat memberikan perlindungan terhadap peradangan dalam tubuh.

    4. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

    Seledri mengandung apiuman, senyawa yang berperan dalam mengurangi risiko tukak lambung dan memperkuat lapisan dinding lambung. Selain itu, kandungan serat larut dan air dalam seledri juga membantu sistem pencernaan bekerja lebih optimal.

    Seledri memiliki senyawa phthalide yang membantu melebarkan pembuluh darah, meningkatkan kelancaran aliran darah, dan merilekskan dinding arteri. Mengutip laman WebMD, batang seledri juga mengandung serat, magnesium, dan kalium yang berperan dalam mengontrol tekanan darah agar tetap stabil.

    Ahli Gizi Diet, Jerlyn Jones memverifikasi artikel Medical News Today yang menjelaskan bahwa dalam studi tahun 2015, mengonsumsi seledri membuat resiko penyakit jantung karena tekanan darah tinggi berkurang. Para ilmuwan meyakini sifat antioksidan luteolin menonaktifkan radikal bebas dan meminimalisir kerusakan jantung.

    6. Menjaga Kesehatan Ginjal

    Kandungan antioksidan dalam seledri dapat mengurangi risiko penyakit ginjal kronis yang disebabkan oleh efek radikal bebas. Seledri juga membantu mencegah pembentukan batu ginjal dengan menurunkan kepadatan asam urat dan merangsang produksi urine, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh dalam melakukan detoksifikasi.

    7. Menstabilkan Kadar Gula Darah

    Seledri memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis. Hal ini menjadikannya pilihan makanan yang baik bagi mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil.

    Selain itu, karena indeks glikemiknya yang rendah, seledri juga bisa menjadi camilan sehat yang membantu dalam program penurunan berat badan.

    8. Meningkatkan Fertilitas

    Meskipun belum banyak penelitian dilakukan, mengonsumsi seledri diyakini punya manfaat untuk meningkatkan kesuburan. Pada tahun 2016 saat khasiat ini dibuktikan, para ilmuwan yakin kandungan antioksidan dalam seledri lah yang dapat membantu meningkatkan kesuburan pria.

    Mitos-mitos Manfaat Konsumsi Seledri

    Selain jadi penyedap masakan, seledri biasanya juga dijadikan campuran jus yang kini sedang populer. Tapi, Medical News Today menyebut ada banyak klaim manfaat kesehatan yang berlebihan. Sebagian besar khasiat tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat, di antaranya:

    1. Jus Seledri Menghilangkan Racun Dari Tubuh

    Banyak yang mengklaim jus seledri adalah minuman detox yang bisa membantu orang menurunkan berat badan, menghilangkan racun dari tubuh, dan mengobati penyakit kronis. Nyatanya, tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.

    Tubuh secara alami membuang racun melalui hati, ginjal, dan sistem lainnya. Cara terbaik bagi seseorang untuk mendukung proses alami ini, adalah dengan makan makanan seimbang yang kaya nutrisi dan tetap terhidrasi dengan baik.

    2. Baik untuk Minum Jus Seledri Dengan Perut Kosong

    Banyak yang mengklaim bahwa minum jus seledri saat perut kosong dapat meningkatkan manfaatnya. Namun, tidak ada cukup bukti untuk mendukung klaim ini.

    Nyatanya di samping nutrisinya, seledri memiliki kadar senyawa manitol yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, mengganggu keseimbangan kadar natrium dalam tubuh, dan bisa menimbulkan masalah pencernaan.

    Nah itulah tadi berbagai manfaat seledri dan mitos-mitosnya. Yuk mulai menambahkan seledri dalam menu makanan harian untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan, tapi tentu dengan porsi yang tepat ya!

    (aau/fds)

  • Viral Wanita Tangerang Usia 29 Tahun Sudah Kena Stroke, Begini Gejala Awalnya    
        Viral Wanita Tangerang Usia 29 Tahun Sudah Kena Stroke, Begini Gejala Awalnya

    Viral Wanita Tangerang Usia 29 Tahun Sudah Kena Stroke, Begini Gejala Awalnya Viral Wanita Tangerang Usia 29 Tahun Sudah Kena Stroke, Begini Gejala Awalnya

    Jakarta

    Elsa Rajianti terpaksa harus menjalani fisioterapi pasca terkena stroke di usianya yang bahkan belum menginjak 30 tahun. Wanita domisili Tangerang itu semula tak menyangka bisa terkena stroke, lantaran jarang jatuh sakit.

    Tiga hari sebelum serangan stroke terjadi, Elsa tiba-tiba mengeluhkan pusing yang sulit tertahankan hingga memutuskan ke fasilitas kesehatan terdekat. Sesampai di rumah sakit, Elsa langsung ditangani di ruang gawat darurat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Kala itu, dokter tidak mendiagnosis atau menduga Elsa terkena stroke, ia langsung diperbolehkan pulang saat kondisinya berangsur membaik. Siapa sangka, tiga hari kemudian, seluruh bagian tubuh kiri Elsa mendadak tidak bisa digerakkan.

    Ia juga menjadi kesulitan berbicara. Keluarga Elsa langsung membawanya ke rumah sakit untuk menjalani perawatan selama kurang lebih satu minggu, hingga akhirnya kini menjalani rawat jalan.

    “Pola makan saya nggak sehat, sukanya yang fast food, nggak pernah olahraga apalagi tidur selalu jam 2 subuh, sekarang hanya bisa terapi,” beber Elsa kepada detikcom Jumat (7/2/2025).

    “Masih minum obat juga. Yang nggak bisa gerak tuh tangan kiri sama kaki kiri, tetapi sekarang sudah bisa. Bicaranya masih lambat kayak orang lemot,” lanjutnya.

    Benarkah Begadang Picu Stroke?

    Begadang memang menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko terkena stroke. Mengacu jurnal Neurology, orang yang terbiasa tidur kurang dari delapan jam per malam berisiko empat kali terkena stroke dibandingkan mereka yang mendapatkan waktu tidur cukup.

    Studi yang dipublikasikan American Heart Association juga menemukan orang dengan sindrom metabolik lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung atau stroke daripada orang yang tidak memiliki faktor risiko yang sama, terutama jika mereka sering kurang tidur atau begadang.

    Begadang, atau kurang tidur, dapat meningkatkan risiko stroke secara signifikan. Kurang tidur menyebabkan peningkatan tekanan darah, kadar gula darah, dan peradangan, yang semuanya adalah faktor risiko utama stroke.

    Elsa juga memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi saat terkena stroke. Pakar kesehatan tidur dr Andreas Prasadja juga membenarkan risiko seseorang terkena stroke relatif tinggi saat mengalami masalah tidur, utamanya saat ada keluhan sleep apnea atau mendengkur dengan keras saat tidur.

    “Benar, yang lebih memicu sebenarnya ngorok,” saat dihubungi detikcom, Rabu (7/8/2024).

    NEXT: Bagaimana dengan Fast Food?

    Berkaca pada kebiasaan Elsa yang kerap mengonsumsi fast food, Dr dr Jacub Pandelaki, SpRad(K), dari RS Abdi Waluyo juga sebelumnya mengingatkan perubahan pola konsumsi atau makanan yang signifikan dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Mulai dari cara penyajian hingga kandungan tinggi gula, garam, dan lemak.

    Hal ini juga menjadi pemicu di balik semakin banyak generasi muda yang kini mudah terkena stroke.

    “Pola hidup orang kita kan sekarang beda, dulu makan mi instan saja jarang, sekarang kita semua sudah ada fast food, dan umumnya disajikan dengan cara digoreng, kalau rebus, sebetulnya lebih sehat,” tandasnya.

    “Jadi pola hidup mempunyai pengaruh yang besar, itulah kenapa pada usia muda sekarang ini bisa dimungkinkan terkena stroke,” terang dia.

    Simak Video “BEFAST! Kenali Beragam Gejala Stroke!”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Penyebab Payudara Nyeri Sebelah Kanan: Berikut Pembahasan Medisnya

    Penyebab Payudara Nyeri Sebelah Kanan: Berikut Pembahasan Medisnya

    YOGYAKARTA – Nyeri pada payudara adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak wanita di berbagai usia. Rasa sakit ini dapat terjadi di salah satu atau kedua payudara, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah penyebab payudara nyeri sebelah kanan dan apakah kondisi ini berbahaya. Untuk memahami lebih dalam, mari kita bahas beberapa faktor yang dapat menyebabkan nyeri pada payudara sebelah kanan.

    Penyebab Payudara Nyeri Sebelah Kanan

    Perubahan Hormonal

    Salah satu penyebab utama nyeri pada payudara adalah fluktuasi hormon, terutama selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause. Estrogen dan progesteron dapat menyebabkan payudara menjadi lebih sensitif dan terasa nyeri. Biasanya, nyeri ini bersifat sementara dan akan mereda setelah kadar hormon kembali normal.

    Cedera atau Trauma

    Cedera fisik pada payudara, seperti benturan atau tekanan akibat aktivitas tertentu, dapat menyebabkan rasa nyeri. Trauma ini bisa berasal dari olahraga berat, kecelakaan, atau penggunaan bra yang tidak sesuai. Jika nyeri tidak membaik setelah beberapa hari, sebaiknya periksakan ke dokter.

    Mastitis atau Infeksi

    Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara yang biasanya terjadi pada ibu menyusui. Namun, kondisi ini juga dapat dialami oleh wanita yang tidak menyusui akibat infeksi bakteri. Gejala yang menyertai termasuk kemerahan, pembengkakan, dan demam.

    Kista Payudara

    Kista adalah kantung berisi cairan yang dapat terbentuk di dalam payudara. Kista payudara sering kali tidak berbahaya, tetapi bisa menyebabkan nyeri, terutama jika ukurannya besar atau terjadi peradangan. Biasanya, kista dapat didiagnosis melalui pemeriksaan USG dan tidak memerlukan tindakan medis kecuali menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.

    Fibrokistik Payudara

    Kondisi fibrokistik terjadi ketika jaringan payudara mengalami perubahan yang menyebabkan terbentuknya benjolan atau pengerasan. Ini adalah kondisi jinak yang sering dikaitkan dengan perubahan hormonal dan dapat menyebabkan nyeri pada satu atau kedua payudara.

    Penggunaan Obat-obatan Tertentu

    Beberapa jenis obat, terutama pil kontrasepsi, terapi hormon, dan obat tekanan darah tinggi, dapat menyebabkan nyeri payudara sebagai efek samping. Jika Anda mengalami nyeri setelah mengonsumsi obat tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk mencari alternatif pengobatan yang lebih sesuai.

    Postur Tubuh yang Buruk

    Postur tubuh yang buruk, terutama saat duduk atau tidur, dapat memberikan tekanan pada otot di sekitar payudara, yang dapat menyebabkan rasa nyeri. Ini sering kali terjadi jika seseorang memiliki kebiasaan tidur miring ke satu sisi dalam waktu yang lama.

    Stres dan Kecemasan

    Stres dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, yang pada akhirnya bisa menyebabkan nyeri payudara. Selain itu, ketegangan otot akibat stres juga bisa berkontribusi terhadap ketidaknyamanan di area payudara.

    Penyakit Jantung

    Meskipun jarang terjadi, nyeri pada payudara sebelah kanan juga bisa menjadi tanda penyakit jantung. Kondisi ini lebih sering dikaitkan dengan nyeri dada di sisi kiri, tetapi dalam beberapa kasus, nyeri dapat terasa di payudara kanan. Jika nyeri disertai sesak napas atau nyeri menjalar ke lengan, segera cari bantuan medis.

    Kanker Payudara

    Nyeri jarang menjadi gejala utama kanker payudara, tetapi dalam beberapa kasus, kanker dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit di area tertentu. Jika nyeri payudara disertai dengan perubahan bentuk, benjolan yang tidak hilang, atau keluarnya cairan dari puting, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

    Cara Mengatasi Nyeri Payudara Sebelah Kanan

    Jika nyeri yang Anda alami tidak terkait dengan kondisi medis serius, beberapa cara berikut dapat membantu meredakannya:

    Menggunakan bra yang nyaman dan sesuai ukuran.Menghindari konsumsi kafein dan makanan tinggi lemak yang dapat memperburuk nyeri.Mengompres area yang nyeri dengan air hangat atau dingin.Mengurangi stres melalui relaksasi dan meditasi.Berolahraga secara teratur untuk menjaga keseimbangan hormon dan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

    Nyeri payudara sebelah kanan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan hormonal, cedera, infeksi, hingga kondisi medis yang lebih serius. Memahami penyebab payudara nyeri sebelah kanan sangat penting agar Anda dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya. Jika nyeri berlangsung lama atau disertai dengan gejala lain yang mencurigakan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang sesuai.

    Bicara soal permasalahan payudara, tahukah Anda Perbedaan FAM dan Fibrokistik Payudara Berdasarkan Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

    Jadi setelah mengetahui penyebab payudara nyeri sebelah kanan, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!

  • Apakah Cokelat Aman untuk Penderita Darah Tinggi?

    Apakah Cokelat Aman untuk Penderita Darah Tinggi?

    Jakarta, Beritasatu.com – Cokelat, terutama cokelat hitam sering disebut sebagai camilan sehat yang memiliki banyak manfaat, termasuk kemampuannya untuk membantu menurunkan tekanan darah bagi penderita darah tinggi. Lalu, apakah cokelat aman untuk penderita darah tinggi?

    Kandungan flavonoid dan magnesium dalam kakao diketahui dapat mendukung kesehatan pembuluh darah dan melancarkan aliran darah. Namun, apakah cokelat aman untuk darah tinggi? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

    Kandungan Cokelat yang Bermanfaat bagi Penderita Darah Tinggi
    Cokelat hitam mengandung dua komponen utama yang bermanfaat bagi penderita hipertensi, yaitu magnesium dan flavonoid. Magnesium adalah mineral penting yang membantu tubuh mengatur tekanan darah dengan merelaksasi pembuluh darah dan melancarkan aliran darah.

    Studi dalam World Journal of Cardiovascular Diseases menunjukkan penderita tekanan darah tinggi cenderung memiliki kadar magnesium yang lebih rendah dibandingkan orang dengan tekanan darah normal. Dengan mengonsumsi makanan kaya magnesium, seperti cokelat hitam, Anda dapat membantu menyeimbangkan tekanan darah.

    Selain magnesium, flavonoid dalam cokelat hitam juga memiliki efek positif pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. Flavonoid adalah senyawa antioksidan yang dapat meningkatkan elastisitas pembuluh darah, mengurangi peradangan, dan melancarkan sirkulasi darah.

    Tips Aman Mengonsumsi Cokelat bagi Penderita Darah Tinggi
    Meskipun cokelat hitam memiliki manfaat bagi tekanan darah, konsumsinya harus dilakukan dengan bijak. Berikut ini beberapa tips agar cokelat aman untuk penderita darah tinggi.

    1. Pilih cokelat hitam dengan kandungan kakao tinggi
    Cokelat hitam dengan kandungan kakao minimal 70% lebih direkomendasikan karena memiliki kadar flavonoid yang lebih tinggi dan kadar gula yang lebih rendah dibandingkan cokelat susu atau cokelat putih. Semakin tinggi kandungan kakao, semakin besar manfaatnya untuk kesehatan.

    2. Konsumsi dalam jumlah yang wajar
    Meskipun cokelat hitam bermanfaat, konsumsinya tidak boleh berlebihan. Batasi asupan cokelat hitam hingga 1-2 potong kecil per hari untuk menghindari peningkatan asupan gula dan lemak jenuh yang bisa berdampak buruk pada kesehatan jantung.

    3. Perhatikan pola makan secara keseluruhan
    Cokelat bisa menjadi bagian dari pola makan sehat, tetapi harus dikombinasikan dengan makanan kaya serat, protein, dan lemak sehat. Misalnya, Anda bisa mengonsumsi cokelat hitam bersama buah-buahan segar atau kacang-kacangan untuk menyeimbangkan nutrisi.

    4. Jangan mengandalkan cokelat sebagai pengobatan utama
    Efek penurunan tekanan darah setelah mengonsumsi cokelat tidak bersifat permanen dan tidak dapat menggantikan pengobatan medis yang diresepkan dokter. Cokelat sebaiknya dijadikan sebagai pelengkap gaya hidup sehat, bukan sebagai solusi utama untuk mengatasi hipertensi.

    Jadi, apakah cokelat aman untuk penderita darah tinggi? Jawabannya adalah ya, cokelat aman untuk darah tinggi, terutama jika Anda memilih cokelat hitam dengan kandungan kakao tinggi dan mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar.

  • Sempat Dialami Meriam Bellina, Kenali Faktor Pemicu Serangan Jantung

    Sempat Dialami Meriam Bellina, Kenali Faktor Pemicu Serangan Jantung

    Jakarta

    Akrtis Meriam Bellina menceritakan soal serangan jantung yang pernah dialaminya. Kondisi tersebut terjadi pada 25 November 2024.

    “Iya itu 25 November 2024 kemarin kenanya. Jadi, awal mulanya itu kayak gerd sih, aku pikir kan lambung ya. Terus, kok tahu-tahu muntah, nggak enak banget badannya,” jelasnya dalam acara Rumpi di TransTV, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2025).

    Ia mengungkapkan dadanya terasa berat seperti diinjak gajah. Melihat kondisi itu, Meriam langsung dilarikan ke rumah sakit.

    Setelah diperiksa di IGD, gejala yang dialami Meriam masih diduga karena masalah lambung. Namun, setelah diberikan obat lambung, keluhannya malah semakin parah.

    “Terus makin nggak enak, dada rasanya kayak diinjak gajah, berat banget. Akhirnya EKG dan benar serangan jantung,” tutur wanita 59 tahun itu.

    Dikutip dari Mayo Clinic, serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang atau tersumbat secara drastis. Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di arteri jantung (koroner).

    Endapan lemak yang mengandung kolesterol disebut plak. Terkadang, plak dapat pecah dan membentuk gumpalan yang menghalangi aliran darah. Kurangnya aliran darah dapat merusak atau menghancurkan sebagian otot jantung.

    Selain itu, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung. Berikut penjelasannya.

    Faktor risiko serangan jantung

    1. Usia

    Pria berusia 45 tahun ke atas dan wanita berusia 55 tahun ke atas lebih mungkin mengalami serangan jantung dibandingkan pria dan wanita yang lebih muda.

    2. Penggunaan tembakau

    Penggunaan tembakau ini termasuk merokok dan paparan asap rokok dalam jangka panjang.

    3. Hipertensi atau tekanan darah tinggi

    Seiring berjalannya waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak arteri yang menuju ke jantung. Tekanan darah tinggi yang terjadi bersamaan dengan kondisi lain, seperti obesitas, kolesterol tinggi, atau diabetes, semakin meningkatkan risikonya.

    4. Kolesterol tinggi atau trigliserida

    Kadar kolesterolow-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol “jahat” yang tinggi di dalam tubuh kemungkinan besar akan mempersempit arteri. Kadar lemak darah tertentu yang disebut trigliserida juga meningkatkan risiko serangan jantung. Risiko serangan jantung dapat menurun jika kadar kolesterol high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol “baik” berada dalam kisaran normal.

    5. Kegemukan

    Kegemukan dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, diabetes, kadar trigliserida dan kolesterol jahat yang tinggi, serta kadar kolesterol baik yang rendah. Semua faktor tersebut berisiko meningkatkan seseorang terkena serangan jantung.

    6. Diabetes

    Kadar gula darah meningkat ketika tubuh tidak memproduksi hormon insulin atau tidak dapat menggunakannya dengan benar. Kadar gula darah yang tinggi meningkatkan risiko serangan jantung.

    7. Riwayat keluarga

    Jika saudara laki-laki, saudara perempuan, orang tua, atau kakek-nenek pernah mengalami serangan jantung dini pada usia 55 tahun untuk pria dan pada usia 65 tahun untuk wanita, seseorang mungkin memiliki risiko lebih tinggi.

    8. Kurang berolahraga

    Kurangnya aktivitas fisik dikaitkan dengan risiko serangan jantung yang lebih tinggi. Olahraga teratur meningkatkan kesehatan jantung.

    9. Pola makan yang tidak sehat

    Pola makan yang mengandung banyak gula, lemak hewani, makanan olahan, lemak trans, dan garam meningkatkan risiko serangan jantung. Makanlah banyak buah, sayur, serat, dan minyak sehat.

    10. Stres

    Stres emosional, seperti kemarahan yang berlebihan, dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

    (sao/kna)

  • 5 Cara Simpel Kurangi Risiko Sakit Jantung Tanpa Bantuan Obat    
        5 Cara Simpel Kurangi Risiko Sakit Jantung Tanpa Bantuan Obat

    5 Cara Simpel Kurangi Risiko Sakit Jantung Tanpa Bantuan Obat 5 Cara Simpel Kurangi Risiko Sakit Jantung Tanpa Bantuan Obat

    Jakarta

    Jantung merupakan salah satu organ paling vital yang ada di tubuh. Organ ini memiliki tugas utama memompa darah ke seluruh tubuh dan memastikan seluruh sel tubuh bisa mendapatkan oksigen yang cukup.

    Oleh karena itu, kesehatan jantung dan kardiovaskular harus sangat diperhatikan masyarakat. Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga jantung sehat hingga bertahun-tahun:

    1. Naik Tangga

    Menjaga aktivitas fisik merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kesehatan jantung. Memilih untuk naik tangga menjadi salah satu langkah paling sederhana untuk menerapkan hal tersebut.

    Olahraga teratur memperkuat otot jantung dan membuat tubuh lebih efisien dalam menarik oksigen dari darah. Olahraga juga menurunkan tekanan darah dan kadar glukosa serta membantu mengurangi kelebihan lemak tubuh yang dapat menyebabkan resistensi insulin dan gangguan metabolisme lainnya.

    American Heart Association merekomendasikan agar orang dewasa melakukan aktivitas aerobik sedang selama 150 menit per minggu. Namun, karena berbagai kesibukan, aktivitas-aktivitas fisik harian seperti memperbanyak jalan kaki atau naik tangga sangat disarankan.

    2. Berhenti Merokok dan Batasi Alkohol

    Menurut American Heart Association, sepertiga kematian yang berhubungan dengan masalah kesehatan jantung disebabkan oleh merokok. Kebiasaan merokok dapat memicu peradangan, meningkatkan penumpukan plak, dan meningkatkan kemungkinan plak pecah dan membentuk gumpalan darah.

    Ketika gumpalan darah terbentuk, itu dapat memicu terjadinya serangan jantung atau stroke. Konsultasi medis ke dokter dan psikologi disarankan untuk orang-orang yang terlanjur memiliki kebiasaan merokok.

    Konsumsi alkohol juga dapat meningkatkan asupan kalori keseluruhan dan meningkatkan kadar lemak tertentu seperti trigliserida.

    “Minum alkohol secara berlebihan dapat memicu masalah tekanan darah tinggi, aritmia, dan gagal jantung. Alkohol sebenarnya adalah racun bagi jantung,” ujar ahli jantung Columbia University Irving Medical Center, Dr Jennifer Haythe dikutip dari CNA, Kamis (6/2/2025).

    3. Cek Kesehatan Rutin

    Memeriksakan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah secara rutin merupakan langkah awal yang baik untuk menjaga kesehatan jantung. Ini penting untuk mengatasi masalah kardiovaskular lebih dini untuk mencegah keparahan.

    “Jadi, mulailah dengan mengunjungi dokter perawatan primer Anda untuk memeriksakan angka-angka Anda,” kata ahli jantung preventif Feinberg School of Medicine di Northwestern University, Dr Sadiya Khan.

    Kunjungan ke dokter juga dapat memberikan kesempatan diri untuk berkonsultasi lebih lanjut hingga memetakan perubahan-perubahan yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kardiovaskular.

    NEXT: Apa makanan yang harus dikonsumsi?

    4. Jaga Istirahat Berkualitas

    Mendapatkan tidur berkualitas selama 7-9 jam sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan metabolisme yang lebih baik. Kurang tidur dapat meningkatkan hormon stres yang dapat memicu peradangan dan meningkatkan risiko penumpukan plak di arteri.

    “Hal ini dapat mengganggu ritme sirkadian dan mengganggu metabolisme, yang menyebabkan penambahan berat badan, resistensi insulin, dan akhirnya, diabetes tipe 2,” kata Dr Lara-Breitinger, kardiologis dari Mayo Clinic Minnesota.

    Ada banyak hal yang dapat mengganggu tidur malam yang nyenyak. Tetapi sebisa mungkin, cobalah mengikuti rutinitas tidur harian, hindari kafein di penghujung hari, dan jadwalkan waktu bebas screen time untuk menenangkan diri sebelum tidur.

    5. Belanja Makanan Sehat

    Makanan merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan jantung. Beberapa jenis makanan yang disarankan untuk menjaga kesehatan kardiovaskular meliputi biji-bijian utuh, protein rendah lemak, serta buah dan sayur segar.

    Sebagai contoh pola makan yang rendah lemak jenuh dan mengutamakan kacang-kacangan seperti diet mediterania dapat membantu mengurangi kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dalam tubuh. Kadar kolesterol jahat yang tinggi dikaitkan dengan risiko pembentukan plak arteri yang lebih besar.

    Oleh karena itu, penting untuk mengombinasikan daging merah rendah lemak dengan daging unggas, ikan, dan protein nabati. Selain itu hindari juga mengonsumsi makanan ultra proses yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

  • Mau Ginjal Sehat? Ini 13 Makanan yang Wajib Kamu Coba

    Mau Ginjal Sehat? Ini 13 Makanan yang Wajib Kamu Coba

    Jakarta, Beritasatu.com – Ginjal adalah organ yang sangat penting dalam tubuh, berfungsi untuk menyaring limbah, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon yang membantu produksi sel darah merah dan mengatur tekanan darah. Kesehatan ginjal yang optimal sangat penting bagi tubuh kita, namun banyak faktor yang bisa merusaknya, salah satunya adalah pola makan yang tidak sehat.

    Diet yang tidak seimbang, tinggi garam, gula, atau lemak jenuh, dapat memberikan dampak buruk pada ginjal dan meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis (PGK). Untungnya, ada banyak makanan yang dapat membantu menjaga kesehatan ginjal.

    Berikut adalah 13 makanan yang baik untuk ginjal yang dapat Anda konsumsi untuk mendukung fungsi ginjal yang optimal dikutip CNET, Kamis (6/2/2025).

    1. Ikan Berlemak

    Ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan trout kaya akan asam lemak omega-3 yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar trigliserida, yang bermanfaat bagi kesehatan ginjal. Namun, jika Anda memiliki penyakit ginjal kronis (PGK), penting untuk memperhatikan kadar fosfor dan kalium pada ikan yang Anda pilih.

    2. Kubis

    Kubis adalah sayuran yang rendah kalium dan natrium, namun kaya akan serat, vitamin c, dan k. Sayuran ini sangat serbaguna dan dapat digunakan dalam salad, slaw, atau sebagai pembungkus untuk taco dan sandwich.

    3. Paprika

    Paprika kaya akan vitamin b6, b9, c, dan k, serta serat dan antioksidan, namun rendah kalium. Anda bisa menikmati paprika mentah dengan saus, memanggangnya, atau menambahkannya dalam hidangan.

    4. Cranberry

    Cranberry membantu mencegah infeksi saluran kemih (ISK), yang bisa menyebar ke ginjal dan memperburuk masalah ginjal. Selain itu, cranberry mengandung antioksidan yang membantu melawan peradangan serta mendukung kesehatan jantung dan pencernaan.

    5. Blueberry

    Blueberry mengandung banyak antioksidan, vitamin c, dan serat. Buah ini dapat membantu mengurangi peradangan serta mendukung kesehatan ginjal dan tulang, yang sangat bermanfaat bagi penderita PGK.

    6. Sayuran Hijau Gelap

    Makanan yang baik untuk ginjal lainnya adalah sayuan hijau gelap. Diketahui, sayuran hijau gelap seperti bayam dan kale mengandung banyak nutrisi yang membantu meningkatkan vitamin dan mineral penting bagi tubuh. Namun, sayuran ini juga mengandung kalium yang cukup tinggi, sehingga bagi penderita PGK, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkannya dalam diet.

    7. Minyak Zaitun

    Minyak zaitun kaya akan asam lemak sehat dan antioksidan yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, minyak zaitun juga dapat meningkatkan kesehatan ginjal. Pilih minyak zaitun yang belum disaring atau dingin-pressed (extra virgin) untuk mendapatkan manfaat antioksidan yang maksimal.

    8. Bawang Putih

    Bawang putih adalah makanan yang kaya akan antioksidan dan dapat melawan peradangan. Bawang putih mengandung allicin, senyawa aktif yang diketahui dapat membantu melindungi kesehatan ginjal, setara dengan beberapa obat resep. Bawang putih juga bisa menjadi alternatif yang lezat untuk menambah rasa tanpa perlu menambah garam.

    9. Bawang Bombay

    Bawang bombay, yang berasal dari keluarga bawang putih, adalah cara lain untuk menambah rasa tanpa garam. Selain itu, bawang bombay juga mengandung nutrisi penting seperti vitamin B6 dan C, mangan, dan tembaga, serta quercetin, senyawa yang dapat melawan kanker dan membantu melindungi tubuh dari tekanan darah tinggi.

    10. Kembang Kol

    Kembang kol mengandung banyak vitamin c, b6, b9, k, serta serat. Selain itu, kembang kol juga mengandung senyawa yang membantu menetralisir racun, yang sangat berguna ketika ginjal tidak dapat bekerja dengan baik. Meski begitu, kembang kol mengandung kalium dan fosfor, sehingga penderita PGK perlu memoderasi konsumsinya.

    11. Putih Telur

    Putih telur adalah sumber protein berkualitas tinggi, yang sangat dianjurkan bagi penderita masalah ginjal, terutama pada tahap lanjut PGK, terutama bagi mereka yang menjalani dialisis.

    12. Arugula

    Arugula kaya akan magnesium, zat besi, kalsium, dan berbagai vitamin seperti a, b9, c, dan k, serta antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai jenis kanker. Arugula dapat dimakan mentah sebagai bahan dasar salad, atau ditambahkan pada pizza, omelet, atau pasta.

    13. Apel

    Sebanyak 13 makanan yang baik untuk ginjal adalah Apel. Buah ini kaya akan serat dan antioksidan, termasuk quercetin, yang dapat membantu menjaga kadar kolesterol dan gula darah tetap sehat. Apel juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan ginjal dengan kandungan antioksidannya. 
     

  • Pertamina Regional Jawa raih rekor Muri tingkatkan kesehatan pekerja

    Pertamina Regional Jawa raih rekor Muri tingkatkan kesehatan pekerja

    Jakarta (ANTARA) – Regional Jawa Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) meraih rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) terkait peningkatan kesehatan pekerja, yang ditandai dengan catatan akumulasi pengurangan kalori terbanyak oleh karyawan satu perusahaan dalam kurun waktu delapan bulan.

    Prestasi itu diraih melalui pelaksanaan Wellness Program 2024 yang diikuti 1.061 pekerja Pertamina Regional Jawa, dengan pengurangan kalori gabungan sebesar 38.344.536 kalori pada periode April-November 2024.

    Manager Health Operation Regional Jawa Agung Imantyoko dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan program kesehatan itu telah diselenggarakan sejak 2021 dan animo partisipasi peserta dalam tiga tahun terakhir terus meningkat hingga lebih dari tiga kali lipat.

    “Setiap tahun, Wellness Program ini aktif diikuti oleh para pekerja di semua wilayah operasi Regional Jawa, baik yang berlokasi kerja di kantor maupun anjungan lepas pantai,” kata Agung.

    Plakat penghargaan diserahkan tim Muri kepada Direktur Utama Regional Jawa Wisnu Hindadari, disaksikan perwakilan SKK Migas, PT Pertamina (Persero), Subholding Upstream Pertamina, dan 550 peserta yang bergabung secara daring dan luring di kantor pusat Regional Jawa.

    “Wellness Program yang dilakukan mencakup fat loss and muscle fitness program,” ujar Agung.

    Dia menyebutkan bahwa tujuan program tersebut, di antaranya untuk menghentikan kebiasaan sedentari atau kurang bergerak, meningkatkan kualitas kesehatan, kebugaran serta memperbaiki performa fisik untuk mencegah terkena penyakit yang berkaitan dengan gaya hidup.

    Lebih lanjut, Agung mengatakan bahwa Direktur Utama Regional Jawa sebelumnya telah meluncurkan Wellness Program 2025 yang diharapkan dapat mempertahankan konsistensi pekerja dalam membudayakan hidup sehat.

    Berbeda dengan tahun sebelumnya, pendekatan program di 2025 ini adalah sistem aktivitas berkelompok.

    “Dengan sistem grup, kami berharap peserta dapat saling memberikan motivasi yang sejalan dengan budaya kolaborasi,” ucap Agung.

    Selain peluncuran program, juga dilaksanakan seminar yang mengangkat tema “Sleep Management: Good Sleep for Good Health”, dengan menghadirkan dua pembicara, yaitu praktisi kesehatan dan akademisi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran masing-masing yakni Nushrotul Lailiyya dan Sinta Sari Ratunanda.

    Nushrotul menjelaskan pentingnya tidur yang berkualitas untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengurangi risiko terkena penyakit regeneratif dan imun.

    “Penelitian menunjukkan tidur kurang dari 6 jam menimbulkan masalah kesehatan. Sebaliknya, durasi tidur lebih dari 9 jam meningkatkan risiko berbagai penyakit,” ujarnya.

    Sementara itu, Sinta membahas obstructive sleep apnea (OSA) yang merupakan fase berhenti bernafas saat tidur dengan waktu maksimal 10 detik.

    Kurangnya waktu durasi tidur menimbulkan risiko OSA, yang dapat mengakibatkan berbagai komplikasi, termasuk penyakit sindroma metabolik seperti tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, dan dislipidemia (rendahnya HDL/kolesterol baik, dan tingginya trigliserida atau LDL/kolesterol jahat).

    Melalui berbagai program kesehatan dan kebugaran untuk pekerja, Regional Jawa senantiasa berupaya meningkatkan kualitas hidup pekerjanya dengan memastikan terciptanya lingkungan kerja yang nyaman, sehat, dan produktif.

    Sementara itu, VP HSSE Pertamina Hulu Energi Gelar Suganda mengapresiasi kegiatan Wellness Program 2024 dan berharap agar komitmen hidup sehat dapat berkelanjutan.

    “Semoga semakin banyak rekor terbaru dan pencapaian terbaik lainnya,” ujarnya.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ahli Ungkap Manfaat Mentimun untuk Kesehatan, Baik Dikonsumsi Pengidap Diebetes

    Ahli Ungkap Manfaat Mentimun untuk Kesehatan, Baik Dikonsumsi Pengidap Diebetes

    Jakarta

    Asisten profesor kesehatan masyarakat dan pencegahan penyakit di University of California, Irvine, Dr Matthew Landry, mengungkapkan sederet manfaat makan mentimun bagi kesehatan. Pasalnya, makanan yang satu ini mengandung nutrisi penting untuk tubuh.

    “Setiap kali kita dapat membuat orang makan lebih banyak buah dan sayuran – saya senang melihatnya,” kata Dr Landry, dikutip dari South China Morning Post.

    “Mentimun mengandung beberapa nutrisi. Yang paling dominan adalah vitamin K, yang penting bagi tubuh kita untuk pembekuan darah,” sambungnya.

    Mentimun mengandung vitamin K, vitamin A, dan C. Selain itu, beberapa sumber medis menunjukkan bahwa kadar kalium pada mentimun dapat bermanfaat dalam mengendalikan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

    Dr Landry mengungkapkan mentimun mengandung 95 persen air yang dapat membantu menghidrasi tubuh. Meski begitu, makanan ini juga memiliki kalori dalam jumlah yang rendah, hanya sekitar 45 kalori per buahnya.

    “Anda bisa makan beberapa buah mentimun, dan hampir tidak mencapai 100 kalori atau lebih,” tuturnya.

    Camilan untuk Orang dengan Diabetes

    Manfaat lainnya dari mentimun, ternyata sangat baik untuk orang dengan diabetes. Pasalnya, makanan ini memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga dapat menjadi camilan yang sehat.

    “Mentimun mengandung serat yang dibutuhkan tubuh. Namun, beberapa orang mengupas mentimun karena tidak menyukai rasa atau tekstur kulitnya. Itu mengurangi sedikit serat yang mereka sediakan,” jelas Dr Landry.

    Meski memiliki banyak manfaat, perlu diperhatikan juga berbagai bahan tambahan yang digunakan dalam mengolah mentimun.

    “Anda tetap harus memperhatikan semua hal lain yang dicampurkan dengannya. Saus salad, mayones, dan saus bisa mengandung gula atau garam yang tinggi dan dapat menambah kalori dan lemak yang tidak sehat,” lanjutnya.

    Selain itu, perlu diperhatikan juga konsumsi olahan mentimun seperti acar. Sebab, itu dapat meningkatkan kadar natrium di dalam tubuh.

    Dalam satu acar timun besar terkandung lebih dari 1.000 mg natrium. Sementara pedoman diet federal AS merekomendasikan kebanyakan orang dewasa untuk mengonsumsi tidak lebih dari 2.300 mg natrium sehari.

    Dari American Heart Association juga menyarankan batas harian yang ideal untuk kebanyakan orang dewasa yakni 1.500 mg.

    (sao/kna)

  • 5 Kebiasaan yang Tanpa Disadari Bisa Merusak Jantung, Jangan Disepelekan!

    5 Kebiasaan yang Tanpa Disadari Bisa Merusak Jantung, Jangan Disepelekan!

    Jakarta

    Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk Indonesia. Ada banyak faktor yang memengaruhi risiko penyakit jantung, termasuk dari kebiasaan buruk yang dilakukan sehari-hari.

    Konsultan kardiologi dari Nuffield Health Brighton Hospital, dr Christopher Broyd mengungkapkan ada sejumlah kebiasaan “sepele” yang sebenarnya memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan jantung. Di antaranya, terdapat lima kebiasaan yang masih kerap dilakukan banyak orang.

    Dikutip dari The Independent, berikut lima kebiasaan merusak jantung yang dibeberkan oleh Broyd.

    1. Jarang Beraktivitas Fisik

    Broyd menegaskan gaya hidup yang tak banyak bergerak (sedentary) berpotensi memicu penyakit jantung dengan meningkatkan sejumlah faktor risiko, seperti kenaikan berat badan, kolesterol, dan tekanan darah tinggi.

    “Gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat menyebabkan penambahan berat badan, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi, yang semuanya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular,” ujarnya.

    Broyd sangat menyarankan setiap orang untuk berolahraga secara teratur. Tidak perlu pergi ke pusat kebugaran setiap hari, tetapi mulailah dengan langkah-langkah kecil.

    “Mulailah dengan aktivitas sederhana seperti berjalan, melakukan peregangan, atau menggunakan sepeda statis. Bahkan aktivitas singkat, seperti berjalan selama 10 menit, dapat bertambah seiring waktu dan secara bertahap meningkatkan stamina Anda,” katanya.

    2. Sering Stres

    Stres kronis, seperti yang disebabkan masalah pekerjaan atau keluarga, merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Broyd menjelaskan stres berkepanjangan dapat memicu peningkatan tekanan darah, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung hingga stroke.

    “Stres juga mendorong mekanisme penanganan yang tidak sehat, seperti makan berlebihan atau merokok,” imbuhnya.

    “Aktivitas fisik yang teratur, seperti berjalan, yoga, atau berolahraga, dapat membantu melepaskan ketegangan yang terpendam dan meningkatkan suasana hati dengan meningkatkan endorfin,” sambung Broyd.

    3. Tidak Memprioritaskan Tidur

    Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Jika seseorang kurang tidur, risiko beragam penyakit pun akan ikut mengintai.

    “Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan obesitas, dan mengganggu proses perbaikan alami tubuh,” kata Broyd.

    Untuk membantu tidur alami dan nyenyak, Broyd menyarankan menetapkan jadwal tidur yang konsisten.

    “Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan. Ini membantu mengatur jam internal tubuh Anda dan mendorong pola tidur yang lebih konsisten,” terangnya.

    Selain itu, cobalah untuk menghindari mengonsumsi terlalu banyak kafein, nikotin atau alkohol di malam hari.

    “Mengonsumsi kafein atau nikotin di sore dan malam hari dapat mengganggu tidur,” tegas Broyd.

    4. Tidak Mendapatkan Cukup Sinar Matahari

    Broyd mengatakan mereka yang jarang keluar dan mendapatkan paparan sinar matahari berisiko mengalami defisiensi vitamin D. Kekurangan vitamin D sendiri kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

    “Paparan sinar matahari yang aman atau suplementasi dapat membantu menjaga kesehatan jantung,” ujarnya.

    Broyd menyarankan untuk sedikitnya keluar ruangan selama 15-30 menit setiap hari, khususnya saat matahari tidak terlalu terik.

    5. Jarang Bersosialisasi

    Broyd mengungkapkan orang-orang yang terisolasi secara sosial memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung.

    “Studi telah menunjukkan bahwa kesepian dapat memicu stres, meningkatkan tekanan darah, dan berdampak negatif pada fungsi kekebalan tubuh, yang semuanya dapat membahayakan kesehatan jantung,” paparnya.

    Hubungi teman atau anggota keluarga jika Anda merasa kesepian, atau pertimbangkan untuk bergabung dengan klub baru.

    “Memperbaiki isolasi sosial memerlukan waktu dan usaha, tetapi dengan melakukan upaya yang disengaja untuk terhubung dengan orang lain dan membangun hubungan, Anda dapat meningkatkan jaringan dukungan sosial dan kesejahteraan Anda secara keseluruhan dan pada akhirnya meningkatkan kesehatan jantung Anda,” pungkas Broyd.

    (ath/kna)