Topik: tekanan darah tinggi

  • Kebiasaan Sehat yang Bisa Cegah Gagal Ginjal, Termasuk Rutin Minum Air Putih

    Kebiasaan Sehat yang Bisa Cegah Gagal Ginjal, Termasuk Rutin Minum Air Putih

    Jakarta

    Gagal ginjal merupakan penyakit kronis yang bisa menyerang siapa saja, termasuk anak muda. Banyak faktor yang menjadi penyebab gagal ginjal, sehingga tindakan preventif sejak dini perlu dilakukan.

    Dikutip dari Healthline dan Medical News Today, ginjal sendiri memiliki peran yang vital dalam tubuh. Organ tersebut menyaring produk limbah, kelebihan air, dan kotoran lain dari darah. Produk limbah ini disimpan di kandung kemih dan kemudian dikeluarkan melalui urine.

    Hal ini membuat menjaga kesehatan ginjal sangat penting dilakukan. Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan yang bisa dilakukan secara rutin agar ginjal tetap sehat.

    1. Hidup Aktif dan Bugar

    Menjaga kesehatan ginjal bisa dimulai dengan menghindari sedentary lifestyle atau gaya hidup bermalas-malasan. Mulailah untuk berolahraga secara teratur untuk menurunkan risiko penyakit ginjal kronis.

    Olahraga teratur juga dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung yang keduanya penting untuk mencegah kerusakan ginjal.

    2. Batasi Asupan Gula

    Sudah saatnya mulai membatasi asupan gula dalam tubuh. Mereka yang memiliki kadar gula tinggi dapat mengalami kerusakan ginjal.

    Ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan glukosa (gula) dalam darah, ginjal dipaksa bekerja ekstra keras untuk menyaring darah. Jika terus-menerus bekerja keras selama bertahun-tahun, hal ini dapat menyebabkan kerusakan yang dapat mengancam jiwa.

    3. Mengontrol Tekanan Darah

    Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Terlebih jika tekanan darah tinggi terjadi bersamaan dengan masalah kesehatan lain seperti diabetes, penyakit jantung, atau kolesterol tinggi.

    4. Menjaga Berat Badan Ideal

    Mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas lebih berisiko untuk merusak ginjal. Hal ini karena seseorang dengan berat badan tidak ideal lebih rentan mengalami diabetes, penyakit jantung, dan penyakit ginjal.

    5. Rutin Minum Air Putih

    Menjaga tubuh tetap terhidrasi juga tak kalah pentingnya. Pasalnya, asupan air yang cukup dapat membantu menyehatkan ginjal. Air membantu membersihkan natrium dan racun dari ginjal, serta menurunkan risiko penyakit ginjal kronis.

    (dpy/kna)

  • Tak Hanya Strok, Ternyata Mat Solar Juga Punya Riwayat Penyakit Ini

    Tak Hanya Strok, Ternyata Mat Solar Juga Punya Riwayat Penyakit Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Mat Solar, aktor legendaris yang dikenal lewat perannya sebagai Bajuri dalam sinetron “Bajaj Bajuri”, meninggal dunia di usia 62 tahun pada Senin (17/3/2025). Sosoknya begitu melekat di hati para penggemar sebagai karakter suami sederhana dan jenaka yang mengendarai bajaj biru dalam kehidupan sehari-harinya.

    Namun, di balik senyum dan candaannya di layar kaca, ternyata dia harus menghadapi perjuangan panjang melawan berbagai penyakit serius.

    Sebelum berpulang, Mat Solar diketahui menderita strok sejak 2017. Kondisi ini membuatnya harus menjalani perawatan intensif dan mengubah gaya hidupnya secara drastis.

    Strok yang dialaminya berdampak pada mobilitas dan kemampuannya beraktivitas, memaksanya untuk lebih banyak beristirahat. Namun, ternyata bukan hanya strok yang mengganggu kesehatannya.

    Mat Solar juga memiliki riwayat penyakit diabetes dan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kedua kondisi ini merupakan faktor risiko utama yang dapat memicu terjadinya strok, serangan jantung, dan berbagai komplikasi kesehatan lainnya jika tidak dikelola dengan baik.

    Kisah Mat Solar menjadi pengingat bagi banyak orang akan pentingnya menjaga kesehatan, terutama dalam mengelola penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. Penyakit-penyakit ini sering kali berkembang tanpa disadari dan baru terdeteksi ketika sudah menimbulkan komplikasi yang serius.

    Oleh karena itu, kesadaran akan pola hidup sehat, pemeriksaan kesehatan rutin, serta penanganan medis yang tepat sangatlah penting untuk mencegah dampak yang lebih parah di kemudian hari.

    Diabetes dan Gejalanya

    Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi akibat gangguan metabolisme gula dalam tubuh. Penyakit ini menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu tinggi, yang jika tidak dikontrol dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, termasuk gangguan saraf, gangguan ginjal, hingga meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung. Beberapa gejala umum diabetes seperti berikut ini, dikutip dari Healthline, Selasa (18/3/2025).

    1. Sering merasa haus dan lapar

    Kadar gula darah tinggi menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan sehingga penderita mudah merasa haus. Selain itu, meskipun gula dalam darah tinggi, sel-sel tubuh tidak dapat menggunakannya dengan baik sebagai sumber energi, sehingga muncul rasa lapar yang berlebihan.

    2. Sering buang air kecil

    Tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan gula melalui urine, sehingga frekuensi buang air kecil meningkat, terutama di malam hari.

    3. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

    Ketika sel tubuh tidak mendapatkan cukup energi dari glukosa, tubuh mulai memecah lemak dan otot untuk dijadikan sumber energi alternatif, menyebabkan berat badan menurun drastis.

    4. Mudah lelah dan lemas

    Kurangnya glukosa di dalam sel menyebabkan tubuh kekurangan energi, membuat penderita sering merasa lelah.

    5. Luka yang sulit sembuh

    Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan sistem kekebalan tubuh, sehingga proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat.

    6. Penglihatan kabur

    Diabetes dapat menyebabkan retinopati diabetik, yaitu gangguan pada pembuluh darah mata yang bisa menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengan baik.

    Hipertensi dan Gejalanya

    Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah dalam arteri meningkat secara terus-menerus. Penyakit ini sering disebut sebagai “silent killer” karena gejalanya sering tidak terdeteksi hingga terjadi komplikasi serius seperti serangan jantung atau strok. Berikut ini beberapa gejala hipertensi yang perlu diwaspadai.

    1. Sakit kepala

    Biasanya terjadi di bagian belakang kepala, terutama pada pagi hari.

    2. Pusing dan vertigo

    Rasa pusing yang bisa mengganggu keseimbangan.

    3. Penglihatan kabur

    Tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah mata, menyebabkan gangguan penglihatan.

    4. Nyeri dada

    Jika hipertensi sudah mempengaruhi jantung, penderita bisa mengalami nyeri dada.

    5. Detak jantung tidak teratur

    Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan perubahan pada ritme jantung.

    6. Sesak napas

    Bisa terjadi akibat jantung yang bekerja terlalu keras atau karena adanya cairan di paru-paru.

    Kaitan Antara Diabetes, Hipertensi, dan Strok

    Diabetes dan hipertensi sering kali terjadi bersamaan dan saling memperburuk kondisi satu sama lain. Penderita diabetes lebih rentan mengalami hipertensi karena kadar gula darah tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah, membuatnya lebih kaku dan sempit. Tekanan darah yang meningkat semakin memperburuk kondisi tersebut, meningkatkan risiko serangan jantung dan strok.

    Pada kasus Mat Solar, strok yang dialaminya bisa jadi merupakan komplikasi dari kombinasi diabetes dan hipertensi yang dia derita. Kerusakan pembuluh darah akibat kedua penyakit ini membuat aliran darah ke otak menjadi tidak lancar, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak.

    Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan

    Karena diabetes dan hipertensi bisa menyebabkan komplikasi serius, penting bagi siapa saja yang memiliki risiko atau sudah didiagnosis dengan salah satu atau kedua penyakit ini untuk menjalani gaya hidup sehat.

    Gaya hidup sehat bisa dimulai dengan menjaga pola makan, rutin berolahraga, mengontrol berat badan, mengelola stres, dan memeriksakan kesehatan secara rutin.

    Kisah Mat Solar menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih memperhatikan kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi mengalami diabetes dan hipertensi. Penyakit-penyakit ini dapat dicegah dan dikelola dengan baik jika menjalani gaya hidup sehat dan rutin memeriksakan diri ke dokter.

  • Awal Mula Wanita Ini Kena Penyakit Ginjal Kronis, Gejalanya Terlihat dari Urine

    Awal Mula Wanita Ini Kena Penyakit Ginjal Kronis, Gejalanya Terlihat dari Urine

    Jakarta

    Diperkirakan 7,2 juta orang di Inggris hidup dengan penyakit ginjal kronis, dan ini adalah kondisi yang memengaruhi orang dari semua lapisan masyarakat. Kondisi tersebut juga dialami oleh Hafsa Begum, seorang wanita asal Bradford, Inggris, yang baru menyadari mengidap penyakit tersebut setelah muncul gejala yang terlihat pada urinenya.

    Gejala awal muncul saat Hafsa sedang bekerja. Ia merasakan adanya darah dalam urine, nyeri di pinggang, serta jantung yang berdebar-debar.

    Menyadari ada yang tak beres pada kondisinya, ia segera pergi ke dokter untuk memeriksakan diri pada Mei 2023. Dokter menyarankannya untuk menjalani tes darah, yang hasilnya menunjukkan penurunan drastis pada fungsi ginjalnya.

    Ibu tiga anak itu kemudian dirawat di rumah sakit untuk menjalani berbagai pemeriksaan, termasuk CT Scan dan biopsi.

    “Sementara dokter mencoba mencari tahu apa yang menyebabkan hal ini terjadi. Itu sangat menakutkan,” katanya, dikutip dari Kidney Research UK.

    Hasil pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan bahwa Hafsa mengidap trombosis ginjal, yaitu kondisi ketika gumpalan darah terbentuk di salah satu pembuluh darah yang bertugas menyaring darah dari ginjal. Akibatnya, ia mengalami Acute Kidney Injury (AKI) atau cedera ginjal akut.

    Dokter saat itu berhasil menstabilkan fungsi ginjal Hafsa hingga 19 persen dan memulangkannya dari rumah sakit.

    Kondisi Semakin Memburuk pada Awal Tahun 2024

    Pada awal tahun 2024, kondisinya kembali memburuk. Hafsa bahkan mengalami gejala lain seperti muntah, mual, kehilangan nafsu makan, hingga penurunan berat badan. Gejala-gejala tersebut menjadi tanda bahwa Hafsa mengidap penyakit ginjal kronis.

    Pada Maret 2024, ginjalnya gagal berfungsi, sehingga dialisis atau cuci darah menjadi prosedur penting untuk mempertahankan hidupnya. Selama setahun terakhir, Hafsa menjalani dialisis tiga kali seminggu di rumah sakit, dengan setiap sesi berlangsung selama tiga setengah jam.

    Dialisis akan terus menjadi satu-satunya pilihan bagi Hafsa sampai ia menerima transplantasi ginjal yang dapat mengubah hidupnya.

    NEXT: Pengakuan Hafsa Setelah Cuci Darah atau Dialisis

    Hafsa mengungkapkan bahwa tim perawatan kesehatannya telah berulang kali menyesuaikan metode pengobatan, tetapi tubuhnya tetap sulit beradaptasi. Setiap kali pulang dari sesi dialisis, ia merasakan berbagai gejala seperti tekanan darah tinggi, pusing, kepala terasa ringan, lelah, dan telinga berdenging. Tubuhnya terasa sangat kedinginan hingga tak bisa berhenti membeku. Rasa nyeri yang terus-menerus menyerang tulang dan ototnya membuatnya sulit untuk tidur nyenyak.

    Sebagai seorang ibu dan perawat, Hafsa terbiasa menjalani kehidupan yang aktif. Namun, kini ia harus kehilangan tiga hari dalam seminggu hanya untuk menjalani dialisis, waktu yang seharusnya bisa ia habiskan bersama orang-orang terkasih.

    Selain itu, ia harus menghadapi berbagai batasan, mulai dari makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi hingga tempat yang dapat ia kunjungi. Menjalani dialisis juga membuat kesulitan menikmati acara keluarga dan liburan seperti dulu.

    “Saya butuh konseling untuk mengelola semua perubahan dan dampak pada hidup saya. Hal itu terlalu berat bagi saya secara emosional dan mental,” ucap Hafsa.

    Ia juga merasa ada ketidakadilan dalam kondisi yang dialaminya. Jika ia memiliki pola makan yang buruk, gaya hidup tidak sehat, atau riwayat penyakit yang mendasarinya, mungkin ia bisa lebih menerima kenyataan ini. Namun, menurutnya, ia tidak memiliki faktor-faktor risiko tersebut, sehingga sulit baginya untuk memahami mengapa penyakit ini harus menimpanya.

    Kini, Hafsa tidak lagi bisa bekerja dalam waktu yang panjang seperti dulu karena kaki dan pergelangan kakinya sering mengalami pembengkakan. Meski begitu, ia tetap bekerja paruh waktu di hari-hari tanpa dialisis demi memenuhi kebutuhan finansial keluarganya.

    “Ini penting bagi saya secara mental karena saya mencintai pekerjaan saya. Mampu merawat pasien mengalihkan pikiran saya dari kondisi saya sendiri sampai hari berikutnya, saat saya menjadi pasien lagi,” ucapnya.

  • Penting! Ini Kebiasaan Tak Sehat yang Harus Dihindari saat Berbuka Puasa

    Penting! Ini Kebiasaan Tak Sehat yang Harus Dihindari saat Berbuka Puasa

    Jakarta

    Berbuka puasa menjadi waktu yang ditunggu-tunggu setelah menahan haus dan lapar selama kurang lebih 13 jam. Momen berbuka puasa tak jarang dijadikan ajang ‘balas dendam’ untuk menyantap banyak hidangan dalam satu waktu.

    Berpuasa jika dilakukan dengan tepat bisa bermanfaat untuk kesehatan. Sejumlah pakar menyebut berpuasa berkaitan dengan penurunan kolesterol dan tekanan darah tinggi hingga berat badan.

    Hanya saja kesalahan saat berbuka puasa ini bisa mengurangi manfaatnya. Jika sering dilakukan, efek jangka panjang seperti kenaikan kadar kolesterol malah bisa terjadi selama puasa.

    Kebiasaan tak sehat yang harus dihindari saat berbuka puasa

    1. Langsung makan berat saat berbuka puasa

    Setelah seharian berpuasa, tak disarankan langsung makan berat dengan porsi yang besar. Ketika kalap makan saat berbuka puasa, perut akan menjadi tidak nyaman dan begah.

    “Karena perut juga kaget. Ya segalanya, jadi yang seharian kosong tiba-tiba dihantam atau diberikan makanan yang sedemikian banyaknya,” kata dokter spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno SpPD-KGEH, saat dihubungi detikcom, Senin (17/2/2025).

    Setelah perut sedikit terisi, dr Aru menyarankan agar seseorang terlebih dahulu melakukan ibadah salat Magrib. Setelah itu, baru bisa makan dengan porsi besar, namun tetap tidak berlebihan.

    Makan berlebihan bisa membebani sistem pencernaan, menyebabkan kembung, gangguan pencernaan, hingga penambahan berat badan. Kebiasaan ini juga bisa mengurangi manfaat kesehatan dari puasa.

    2. Kebanyakan makan manis

    Makanan manis memang dianjurkan dikonsumsi saat berbuka puasa untuk mengganti energi yang hilang. Namun ketika seseorang terlalu banyak makan yang manis, risiko kenaikan berat badan dan diabetes bisa terjadi.

    jangan melakukan kebiasaan ini terlalu sering, karena dapat menyebabkan lonjakan gula pada tubuh yang bisa meningkatkan risiko diabetes,” ungkap nutrisionis RSUP M Djamil, Vegya Refindah Shoumi, STrGz, RD dikutip dari laman Kemenkes RS M Djamil.

    Mengonsumsi terlalu banyak makanan manis saat berbuka puasa juga bisa menimbulkan sejumlah efek pada tubuh. Kata dr Christopher Andrian, M Gizi, SpGK, efeknya mulai dari seperti rasa kantuk berlebihan dan mudah lapar.

    “Efeknya ngantuk nanti karena semua aliran darah langsung ke situ. Terus risiko lapar lagi. Kenapa? Karena ketika kita minum manis, insulin tubuh akan menanjak naik buat mengimbangi gula yang masuk ke tubuh. Melonjak naik, gula darah akan cepat turun. Memberikan respons lapar sehingga akan makan lebih banyak lagi,” jelas dr Christopher.

    3. Langsung minum kopi

    Minum kopi tetap tidak boleh dilakukan saat perut kosong. Jika ingin berbuka dengan kopi, pastikan perut sudah terisi terlebih dahulu. Pasalnya, jika perut kosong langsung diisi dengan kopi maka dapat berisiko muncul gangguan lambung.

    “Kalau mau setelah berpuasa bisa, tapi sesudah makan,” kata spesialis urologi dr Nur Rasyid, SpU.

    (kna/kna)

  • 7 Cara Sederhana Menjaga Ginjal Agar Tetap Sehat

    7 Cara Sederhana Menjaga Ginjal Agar Tetap Sehat

    Jakarta

    Ginjal merupakan sepasang organ yang terletak di kedua sisi tulang belakang, di bawah tulang rusuk. Meski berukuran kecil, organ ini memiliki banyak fungsi penting.

    Tugas utama ginjal yaitu menyaring racun, kotoran, dan limbah lain dari dalam darah untuk dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Selain itu, ginjal juga berperan dalam produksi hormon, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, menjaga kestabilan tekanan darah, dan lain sebagainya.

    Karenanya, penting untuk senantiasa menjaga kesehatan ginjal. Ginjal yang bermasalah atau rusak dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap sejumlah penyakit kronis yang menurunkan kualitas hidupnya.

    Kabar baiknya, menjaga kesehatan ginjal tidak sulit untuk dilakukan. Dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat, kesehatan ginjal dapat terjaga dan terhindar dari risiko penyakit.

    Dikutip dari Healthline, berikut beberapa cara menjaga kesehatan ginjal yang bisa dipraktikkan.

    1. Olahraga Secara Teratur

    Olahraga tidak hanya membantu mengecilkan perut atau lingkar pinggang saja. Olahraga yang teratur juga dapat menurunkan risiko penyakit ginjal kronis.

    Tak hanya itu, olahraga juga dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung. Keduanya penting untuk mencegah kerusakan ginjal.

    Olahraga untuk menjaga kesehatan ginjal tidak harus dengan pergi ke gym atau melakukan latihan yang berat. Berjalan, berlari, bersepeda, dan bahkan menari dapat menjadi aktivitas fisik untuk membantu menjaga kesehatan ginjal. Kuncinya adalah menemukan kegiatan yang disenangi, sehingga lebih mudah melakukannya dan memperoleh hasil yang diinginkan.

    2. Menjaga Kadar Gula Darah

    Orang dengan kadar gula darah tinggi, atau mengidap diabetes, memiliki risiko lebih tinggi mengalami kerusakan ginjal. Ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dalam darah, ginjal dipaksa bekerja ekstra keras untuk menyaring darah.

    Jika ginjal terus-menerus bekerja keras selama bertahun-tahun, hal ini dapat menyebabkan kerusakan yang mengancam nyawa.

    Dengan mengelola kadar gula darah, seseorang dapat mengurangi risiko mengalami kerusakan ginjal.

    3. Pantau Tekanan Darah

    Seperti yang disebutkan sebelumnya, tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Jika tekanan darah tinggi terjadi bersamaan dengan masalah kesehatan lain, seperti diabetes, penyakit jantung, atau kolesterol tinggi, dampaknya pada tubuh bisa signifikan.

    Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Mengadopsi pola makan dan gaya hidup sehat dapat membantu menjaga tekanan darah tidak melebihi batas normal.

    4. Menjaga Berat Badan Ideal

    Orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas berisiko mengalami sejumlah kondisi kesehatan yang dapat merusak ginjal, seperti diabetes, penyakit jantung, hingga penyakit ginjal.

    Pola makan seimbang yang rendah garam, daging olahan, dan makanan lain yang merusak ginjal dapat membantu mengurangi risiko kerusakan ginjal. Fokuslah pada konsumsu bahan-bahan segar yang secara alami rendah garam, seperti kembang kol, blueberry, ikan, biji-bijian utuh, dan lain sebagainya.

    5. Minum Air yang Cukup

    Tubuh perlu terhidrasi dengan baik agar ginjal dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Air membantu membersihkan garam dan racun dari ginjal, serta menurunkan risiko penyakit ginjal kronis.

    Usahakan untuk setidaknya minum 1,5 hingga 2 liter air setiap hari. Jumlah ini bisa meningkat tergantung kondisi kesehatan dan tingkat aktivitas sehari-hari.

    6. Tidak Merokok

    Merokok dapat merusak pembuluh darah dalam tubuh. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ginjal, menjadi terganggu.

    Merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker pada ginjal.

    7. Lakukan Pemeriksaan Secara Berkala

    Melakukan pemeriksaan secara teratur dapat membantu mendeteksi kerusakan ginjal lebih awal dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius. Hal ini terutama penting bagi mereka yang tergolong kelompok berisiko, di antaranya:

    Orang berusia 60 tahun ke atasOrang yang lahir dengan berat badan rendahOrang dengan riwayat penyakit kardiovaskular atau memiliki anggota keluarga yang mengidap kondisi tersebutOrang dengan riwayat tekanan darah tinggiPengidap obesitas

    (ath/suc)

  • Terungkap Lewat Studi, Rutin Konsumsi Minuman Ini Bisa Cegah Demensia

    Terungkap Lewat Studi, Rutin Konsumsi Minuman Ini Bisa Cegah Demensia

    Jakarta

    Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa rutin mengonsumsi minuman tertentu dapat menurunkan risiko terkena demensia.

    Demensia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok simtom yang memengaruhi daya ingat, kemampuan berpikir, serta sosial. Demensia disebabkan oleh kerusakan pada sel saraf otak di bagian tertentu, dan seringkali ditandai dengan hilang ingatan.

    Risiko demensia cenderung meningkat seiring pertambahan usia. Namun, pola makan sehat, pikiran yang terstimulasi, dan daya hidup aktif telah terbukti dapat mengurangi risiko tersebut.

    Selain itu, mengonsumsi minuman tertentu tampaknya juga dapat berkontribusi dalam mencegah demensia.

    Minuman yang dimaksud adalah teh hijau. Dikutip dari Unilad, sebuah studi di Jepang menemukan orang dewasa berusia lebih tua yang secara teratur mengonsumsi teh hijau memiliki lebih sedikit lesi materi putih (white matter lesion) serebral di otak mereka. Lesi materi putih telah dikaitkan dengan penurunan kognitif dan perkembangan demensia.

    Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan kuesioner dari hampir 9.000 dewasa tentang asupan minuman mereka. Para peneliti kemudian menggunakan pemindaian otak untuk menganalisis perbedaan di otak para partisipan.

    Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa mengonsumsi tiga gelas atau lebih teh hijau per hari dapat membantu mencegah demensia.

    Temuan ini sejalan dengan meta analisis pada 2022 yang menunjukkan risiko demensia dapat turun hingga 6 persen untuk setiap cangkir teh hijau yang diminum.

    Diseduh menggunakan tanaman camellia sinensis, teh hijau merupakan minuman yang sudah dikonsumsi selama lebih dari 5.000 tahun, khususnya di Asia Timur. Kaya akan antioksidan seperti katekin seperti epigallocatechin gallate, minuman ini dikenal luas karena banyak manfaat kesehatannya.

    Teh hijau juga memiliki sifat antiperadangan yang dapat membantu mengurangi kemungkinan timbulnya berbagai penyakit seperti kanker, diabetes, masalah jantung, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, stroke, masalah usus, masalah tulang, dan masalah metabolisme.

    (ath/suc)

  • Manfaat Mengonsumsi Jahe dan Kunyit, Termasuk Menyehatkan Jantung

    Manfaat Mengonsumsi Jahe dan Kunyit, Termasuk Menyehatkan Jantung

    Jakarta

    Jahe dan kunyit merupakan bumbu dapur yang kerap dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Keduanya kaya akan nutrisi serta antioksidan yang dapat membantu mencegah berbagai macam masalah kesehatan.

    Jahe dikenal bermanfaat untuk mengatasi mual, muntah, nyeri yang berhubungan dengan osteoarthritis. Jahe juga telah terbukti dapat membantu mengendalikan kadar gula darah.

    Di sisi lain, kunyit kerap digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan, infeksi saluran pernapasan, dan nyeri arthritis.

    Sebuah studi menunjukkan mengkombinasikan jahe dan kunyit dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan, khususnya dalam melawan peradangan dan melindungi dari risiko penyakit kronis tertentu.

    Lantas, apa saja manfaat yang diperoleh dari rutin mengonsumsi jahe dan kunyit? Dikutip dari Health, berikut ulasannya.

    1. Melawan Stres Oksidatif

    Jahe dan kunyit kaya akan antioksidan yang dapat mencegah stres oksidatif. Stres oksidatif adalah kondisi yang disebabkan oleh efek radikal bebas dalam tubuh, yang dapat merusak sel dan jaringan.

    Seiring waktu, stres oksidatif juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan jenis kanker tertentu.

    Jahe dan kunyit mengandung beragam senyawa yang memiliki efek antioksidan kuat, seperti gingerol, shogaol, dan kurkumin. Berbagai penelitian telah menunjukkan senyawa-senyawa tersebut memberikan efek antioksidan yang kuat ketika dikombinasikan.

    2. Mengurangi Peradangan

    Peradangan sejatinya merupakan mekanisme alami yang terjadi saat tubuh memulihkan diri dari cedera atau penyakit. Namun, peradangan yang terjadi terus-menerus dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti:

    Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritisDepresiDiabetes tipe 2Penyakit ParkinsonJenis kanker tertentuHipertensiPenyakit jantungGangguan gastrointestinal, seperti radang usus besarAsma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

    Antioksidan yang terkandung dalam jahe dan kunyit memiliki efek antiinflamasi kuat yang dapat mencegah terjadinya peradangan kronis.

    Sebuah studi sel hewan menemukan bahwa shogaol (dari jahe) dan kurkumin (dari kunyit) merupakan senyawa utama yang membantu mengurangi peradangan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah efek ini terlihat pada manusia.

    3. Meningkatkan Imun Tubuh

    Efek antiperadangan dan antioksidan dari jahe dan kunyit dapat menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat.

    Jahe dan kurkumin, senyawa utama dalam kunyit, memiliki sifat antimikroba yang kuat. Ini berarti keduanya dapat membantu membunuh dan mencegah pertumbuhan bakteri. Inilah alasan keduanya telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai obat alami untuk pilek.

    Studi terdahulu juga menunjukkan ekstrak jahe dapat membantu mencegah masuk angin, melegakan sakit tenggorokan, dan mengurangi hidung tersumbat. Sementara, Kurkumin dapat memengaruhi sel darah putih dan membantu memperkuat pertahanan kekebalan alami tubuh.

    4. Mengurangi Nyeri Kronis

    Efek antiperadangan pada jahe dan kunyit dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat peradangan.

    Sebuah penelitian terhadap 60 orang penderita osteoartritis lutut membandingkan efek ekstrak kunyit, lada hitam, dan jahe dengan Aleve (naproxen). Para peneliti menemukan kombinasi herbal tersebut sama efektifnya dengan Aleve dalam mengurangi rasa sakit dan peradangan jika dikonsumsi dua kali sehari selama empat minggu

    5. Mengatasi Mual dan Gangguan Pencernaan

    Jahe telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mengatasi mual akibat kemoterapi, morning sickness, operasi, dan mabuk perjalanan. Hal ini mungkin disebabkan oleh kandungan senyawa dalam jahe, seperti gingerol dan shogaol, yang membantu mempercepat pengosongan perut dan melancarkan pencernaan.

    Sementara itu, kunyit dapat membantu mengatasi refluks asam. Sebuah penelitian menemukan kurkumin bisa sama efektifnya dengan Prilosec (omeprazole) yang digunakan untuk mengobati kondisi tersebut.

    6. Mendukung Kesehatan Jantung

    Asupan jahe dan kunyit dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dengan menurunkan peradangan, yang sangat terkait dengan penyakit jantung.

    Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi 2-4 gram jahe segar setiap hari dapat membantu menurunkan tekanan darah dan menurunkan risiko penyakit jantung. Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.

    Studi observasional lainnya menemukan bahwa orang yang mengonsumsi kunyit memiliki risiko kematian akibat penyakit jantung yang jauh lebih rendah. Kunyit dapat membantu mencegah atau memperlambat aterosklerosis (penumpukan plak di arteri). Penumpukan plak dapat membuat arteri menyempit, sehingga mengurangi aliran darah dan menyebabkan nyeri dada atau serangan jantung.

    Bukti terbaru menunjukkan jahe dapat berperan dalam penurunan berat badan. Sebuah tinjauan uji coba terkontrol acak menemukan bahwa mengonsumsi 2 gram suplemen jahe setiap hari selama lebih dari delapan minggu paling efektif untuk menurunkan berat badan.

    Di sisi lain, penelitian pada tabung reaksi dan hewan menunjukkan bahwa kurkumin dapat mendukung penurunan berat badan dengan beberapa cara. Kurkumin dapat mematikan sel-sel lemak yang sedang berkembang dan mencegah terbentuknya sel-sel lemak baru. Kurkumin juga dapat meningkatkan metabolisme dan memperbaiki resistensi insulin.

    (ath/kna)

  • Bahaya Kebanyakan Mengonsumsi Makanan Asin, Bisa Picu Penyakit Gagal Ginjal

    Bahaya Kebanyakan Mengonsumsi Makanan Asin, Bisa Picu Penyakit Gagal Ginjal

    Jakarta

    Seorang wanita di Bandung menceritakan kisahnya harus rutin menjalani hemodialisa karena penyakit gagal ginjal kronis yang diidapnya. Kondisi itu menurutnya dipicu karena kebiasaan makannya yang buruk.

    “Suka yang asin-asin gurih, seblak, basreng dan kawan-kawannya. Hari-hari saya rebahan terus, kerja di ruangan AC 24 jam, habis makan berat langsung rebahan. Mungkin dari situ penyakit timbul,” kata Asry Mahendra (38) kepada detikcom.

    Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin bisa memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Ketika tekanan darah tinggi tidak terkontrol, komplikasinya bisa memunculkan penyakit lain mulai dari stroke sampai gagal ginjal.

    “Kalau garam hubungannya itu ke hipertensi. Dengan garam yang banyak tinggi, kandungan garam di dalam pembuluh darah akan menarik air. Cairan akan lebih banyak di pembuluh darah, tekanan darah menjadi meningkat,” ujar spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi dr Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH, saat berbincang dengan detikcom.

    “Terus hipertensi, melalui hipertensi bisa memicu penyakit ginjal kronik,” imbuhnya lagi.

    Laman National Kidney Foundation menjelaskan tekanan darah tinggi dapat menyempitkan pembuluh darah di ginjal, yang mengurangi aliran darah dan menghentikan ginjal bekerja dengan baik. Jika ini terjadi, ginjal tidak dapat membuang semua limbah dan cairan berlebih dari tubuh.

    Cairan ekstra dalam pembuluh darah dapat meningkatkan tekanan darah, menciptakan siklus yang berbahaya, dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut sehingga berujung pada gagal ginjal.

    Belum lagi hipertensi dapat menyebabkan arteri di sekitar ginjal menjadi sempit, lemah, atau keras. Hal ini mempengaruhi suplai darah ke ginjal dan dapat menyebabkan ginjal menerima lebih sedikit oksigen dan nutrisi. Arteri ginjal yang rusak dapat membuat unit penyaringan ginjal, atau nefron, tidak berfungsi dengan baik.

    (kna/kna)

  • Pengakuan Wanita Bandung Kena Gagal Ginjal Kronis Stadium 5, Punya Kebiasaan Ini

    Pengakuan Wanita Bandung Kena Gagal Ginjal Kronis Stadium 5, Punya Kebiasaan Ini

    Jakarta

    Gagal ginjal atau kidney failure adalah kondisi saat salah satu atau kedua ginjal tidak lagi berfungsi dengan baik. Kondisi ini tak hanya dialami oleh lanjut usia (lansia), tetapi juga usia muda yang salah satunya dipicu pola atau gaya hidup. Seperti yang dialami Asry Mahendra, wanita usia 38 tahun yang terkena gagal ginjal kronis stadium 5.

    Kondisi tersebut dialaminya imbas tekanan darah tinggi atau hipertensi tak terkontrol, yang merupakan salah satu kondisi pemicu gagal ginjal kronis. Asry mengaku sudah mengalami hipertensi sejak 2022.

    “Tahun 2023 akhir bulan, Desember, saya ngerasa sakit kepala hebat. dan Saya cek tensi, ternyata tensi saya sudah tinggi di angka 215/120,” katanya kepada detikcom, Selasa (11/3/2025).

    “Nah di situ saya dikasih obat tensi sama klinik. Setelah minum obat tensi sakit kepalanya hilang,” lanjutnya lagi.

    Meski sakit kepalanya sudah mereda, Asry mengalami gejala lain seperti kelelahan, kurang nafsu makan, mual muntah, sering cegukan, gatal-gatal, badan memar, hingga mulut bau besi. Menyadari ada yang tak beres, dirinya memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter.

    Ibu tiga anak ini mengatakan dokter pada saat itu menyarankannya untuk menjalani tes darah. Hasilnya, Asry didiagnosis gagal ginjal kronis stadium 5.

    Kebiasaan Sering Makan Asin

    Kepada detikcom, Asry mengaku memiliki pola hidup yang buruk. Ia mengaku jarang berolahraga dan sering mengonsumsi makanan asin atau tinggi natrium.

    Menurut Asry, dokter yang menanganinya juga menyebut hipertensi yang dialaminya disebabkan oleh gaya hidup yang tak sehat.

    “Dulunya saya memang jarang gerak kak, makanan juga suka yang asin-asin, gurih-gurih, seblak, basreng, dan kawan-kawannya, hehehe,” kata Asry.

    “Hari-hari saya rebahan terus kerjanya di ruangan AC 24 jam, habis makan berat langsung rebahan, mungkin dari situ penyakitnya timbul,” katanya lagi.

    Terkait hal tersebut, spesialis penyakit dalam, dr Yunita Indah Dewi, SpPD, mengatakan bahwa makanan asin mengandung natrium yang tinggi, sehingga akan mengikat banyak cairan yang dialirkan bersama darah ke jantung, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah.

    “Tekanan darah yang tinggi dalam jangka waktu yang lama dan tidak diobati akan merusak ginjal,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (13/3).

    Menurut dr Yunita, gagal ginjal kronis adalah gangguan fungsi ginjal yang terjadi dalam jangka waktu lama dan berkembang secara perlahan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penyakit kronis, seperti hipertensi atau diabetes, dan sulit untuk mengembalikan fungsi ginjal ke kondisi normal.

    “(Sementara) gagal ginjal akut adalah gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat kembali normal jika penyebabnya segera diatasi,” katanya.

    (suc/suc)

  • Efek Samping Minum Kopi Jika Dikonsumsi Berlebihan atau Dalam Perut Kosong – Halaman all

    Efek Samping Minum Kopi Jika Dikonsumsi Berlebihan atau Dalam Perut Kosong – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Bagi sebagian orang minum kopi sudah menjadi bagian dari rutinitas mereka.

    Hari tanpa minum kopi rasanya kurang lengkap.

    Sebab, bagi mereka kopi dapat memberi tambahan energi yang sangat dibutuhkan. Meminumnya, membuat mereka merasa segar. 

    Minum kopi juga meningkatkan fokus dan metabolisme.

    Namun, minum kopi berlebihan atau saat perut kosong dapat menimbulkan risiko kesehatan.

    Hasil penelitian yang dipublikasikan Healthshots.com, mengungkapkan minum kopi saat perut kosong dapat memicu gangguan pencernaan dan mengganggu proses penyerapan nutrisi, sehingga berpotensi membahayakan sistem kekebalan tubuh.

    Kebiasaan ini juga dapat memperburuk refluks asam lambung dan meningkatkan kadar kortisol, yang menyebabkan stres. 

    Berikut efek samping minum kopi, terutama jika dikonsumsi berlebihan atau dalam perut kosong:

    Gangguan pencernaan

    Apakah Anda menjadi lebih sering buang air besar setelah mengonsumsi kopi? Jika iya, ini disebabkan oleh efek pencahar pada kopi. Efek samping kopi ini dapat membuat usus menjadi lebih aktif, sehingga pergerakan usus menjadi lebih cepat.

    2. Gangguan pada lambung

    Kopi bersifat asam karena dalam kopi terkandung asam kafeat yang dapat meningkatkan asam lambung dan akan lebih bermasalah jika kopi diminum dalam keadaan perut kosong.

    Kadar asam tinggi dapat mengiritasi lambung dan memnunculkan gejala perut terasa perih, sensasi panas di dada dan bahkan refluks asam (GERD).

    3. Kecemasan dan kegelisahan

    Kafein merupakan stimulan yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan tingkat energi. Namun, mengonsumsinya saat perut kosong dapat memperkuat efeknya, yang menyebabkan meningkatnya kecemasan, kegugupan, dan kegelisahan.

    Kondisi gairah yang meningkat ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, menyebabkan kegelisahan dan ketidakmampuan untuk fokus.

    4. Mengganggu penyerapan nutrisi

    Kopi mengandung senyawa yang dikenal sebagai tanin, yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi tertentu, termasuk zat besi dan kalsium.

    “Mengonsumsi kopi saat perut kosong dapat menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi penting ini, yang menyebabkan kekurangan nutrisi seiring waktu,” jelas Lokeshappa.

    Hal ini khususnya mengkhawatirkan bagi individu yang mengandalkan pola makan kaya nutrisi untuk kesehatan yang optimal.

    5. Meningkatkan respons stres

    Kafein merangsang pelepasan kortisol, yang sering disebut sebagai hormon stres, dari kelenjar adrenal.

    Meskipun kortisol berperan penting dalam respons tubuh untuk melawan atau lari, kadar yang tinggi dapat berdampak buruk pada kesehatan.

    Hal ini dapat menyebabkan fungsi kekebalan tubuh yang lemah, penambahan berat badan, dan gangguan suasana hati.

    Minum kopi saat perut kosong dapat menyebabkan respons stres yang berlebihan, yang berpotensi memperburuk kondisi terkait stres.

    6. Fluktuasi gula darah

    Kafein dapat memengaruhi sensitivitas insulin dan metabolisme glukosa, yang menyebabkan fluktuasi kadar gula darah.

    Bila dikonsumsi saat perut kosong, kopi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, diikuti oleh penurunan kadar berikutnya.

    Hal itu dapat membuat seseorang merasa lelah, mudah tersinggung, dan menginginkan lebih banyak gula atau kafein untuk meredakan gejala.

    Seiring waktu, fluktuasi ini dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2.

    7. Sering buang air kecil

    Peningkatan frekuensi buang air kecil adalah efek samping kopi yang umum terjadi.

    Kopi bersifat diuretik sehingga dapat merangsang pembuangan urine dan membuat Anda lebih sering buang air kecil.

    Hal inilah yang membuat Anda akan lebih sering ke toilet setelah mengonsumsi kopi.

    Yang perlu diingat, tetap banyak konsumsi air putih agar terhindar dari dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.

    Bagi peminum kopi yang bermasalah dengan nyeri lambung tetap bisa konsumsi kopi dalam bentuk permen kafein tanpa mengandung asam kafeat seperti permen Cafetab.

    Kandungan kafein dalam setiap 1 permen 50 mg atau setara dengan 1 gelas kopi atau 1 shot.

    Mengantuk hilang tapi perut tetap nyaman. Manfaat Minum Kopi Hitam Tanpa Gula untuk Kesehatan

    Kopi hitam tanpa tambahan lainnya, seperti gula dan krimer, ternyata baik untuk kesehatan tubuh.

    Lantas, apa saja manfaat minum kopi hitam?

    Ada beberapa manfaat kopi hitam tanpa gula untuk kesehatan, seperti menurunkan risiko kanker, mencegah Alzheimer, menyehatkan kulit, dan menyehatkan jantung.

    Meskipun bermanfaat untuk tubuh, kopi hitam mungkin bisa menyebabkan efek samping tertentu, seperti mual dan sakit kepala, pada beberapa orang karena kandungan kafein di dalamnya.

    Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa manfaat minum kopi hitam untuk kesehatan berikut ini.

    Disarikan dari Prevention dan Healthline, berikut adalah beberapa manfaat minum kopi hitam tanpa gula untuk kesehatan yang perlu diketahui.

    Menyehatkan jantung

    Kandungan kafein pada kopi dapat meningkatkan irama denyut jantung dan tekanan darah, serta memicu dehidrasi.

    Namun jika dikonsumsi dalam jumlah wajar, risiko tekanan darah tinggi, kolesterol, dan masalah jantung lainnya justru bisa berkurang.

    Menurunkan risiko beberapa jenis kanker

    Kopi hitam mengandung lebih dari 1.000 senyawa yang memiliki kemampuan anti-inflamasi dan anti-kanker.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa minum kopi hitam tanpa gula setiap hari dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker, seperti melanoma, leukemia, prostat, dan endometrium.

    Menyehatkan kulit

    Salah satu manfaat minum kopi pahit adalah dapat meningkatkan kesehatan kulit.

    Pasalnya, kandungan antioksidan pada kopi hitam dapat mengurangi inflamasi dan meningkatkan kesehatan kulit secara umum.

    Menurunkan risiko Alzheimer

    Beberapa penelitian membuktikan bahwa kandungan kafein pada kopi dapat meningkatkan daya ingat.

    Bahkan, minum kopi dalam jumlah wajar secara teratur dapat menurunkan risiko demensia di hari tua.

    Menurunkan risiko Parkinson

    Parkinson adalah salah satu penyakit sistem saraf pusat yang ditandai dengan tremor anggota tubuh.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi tidak hanya akan mencegah perkembangan penyakit Parkinson, tetapi juga akan mengurangi gejala yang muncul.

    Meningkatkan performa fisik

    Minum kopi hitam tanpa gula sebelum berolahraga sudah terbukti dapat meningkatkan pembakaran kalori setelah olahraga dilakukan.

    Selain itu, kandungan kafein pada kopi juga dapat meningkatkan performa fisik, khususnya jika dibarengi dengan makanan atau camilan dengan kandungan lemak sehat, protein berkualitas tinggi, dan serat.

    Mencegah sirosis hati

    Sirosis hati adalah kondisi di mana organ hati dipenuhi dengan jaringan parut sehingga fungsinya berkurang.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa salah satu manfaat minum kopi setiap hari adalah dapat meningkatkan kesehatan organ hati dan memperlambat perkembangan sirosis hati.

    Menurunkan risiko diabetes

    Konsumsi kopi secara rutin dapat melindungi tubuh dari risiko diabetes tipe 2 karena kandungan kafein dan asam klorogenat di dalamnya.

    Bahkan, salah satu penelitian menunjukkan bahwa risiko diabetes tipe 2 akan semakin berkurang jika jumlah kopi yang diminum ditambah, atau sekitar 6 cangkir per hari.

    Meningkatkan suasana hati dan konsentrasi

    Minum kopi hitam setiap hati sudah terbukti dapat menurunkan waktu reaksi dan meningkatkan kewaspadaan.

    Selain itu, kopi juga dapat meningkatkan ketepatan tes dan mengurangi rasa lelah, serta sakit kepala.

    Menurunkan berat badan

    Kopi hitam tanpa gula dapat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga kalori yang dibakar saat beristirahat juga meningkat.

    Selain itu, kopi juga dapat mengurangi nafsu makan sehingga akan berdampak positif pada penurunan berat badan.

    Minum kopi hitam setiap hari dalam jumlah umumnya aman.

    Namun, Anda tetap diimbau untuk tidak minum kopi lebih dari 4 cangkir per hari agar tidak mengalami efek samping tertentu.

    Selain itu, orang-orang yang memiliki riwayat medis tertentu atau sedang menjalani pengobatan dari dokter diimbau untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum minum kopi hitam tanpa gula setiap hari.

     

    Sumber: Wartakotalive.com